(Kelas : A)
Kelompok : 2
Anggota :
MUTHIA DWIKA PUTRI
HESTY
HASYFI IMLIKHO
M. HUSEIN
ARINAL UL HAQ
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
2014
BIAYA MODAL
x 100%
Average Payable
x 100%
Nominal Wesel Interest Payment
x 100%
Nilai Nominal Hutang (IP + PA)
YTM =
Payment.
F-P
+
N
x 100%
P+F
2
dimana :
C
Annual
Int.
F = Value of Bond.
P = Market Price of
Bond.
N = Period.
5. Metode Accurate.
Metode ini diselesaikan dengan trial and error, menggunakan
tabel PV kemudian diinterpolasi. Dengan Interpolasi :
Selisih
Bunga
Bunga I
Bunga II
& NV of Bond
C
YTM = Bunga I + (
B
C
)(A)%
x 100%
dimana :
Po = Harga pasar saham saat ini.
Dt = Dividend diterima untuk
periode t
ke = Expected return bagi investor.
x 100%
Po
Namun yang lebih realistis sesuai dengan harapan investor dividend
mengalami pertumbuhan, sebesar g. Sehingga biaya modalnya
menjadi :
~Do(1+g)t
Po =
t=1 (1+ke)t
x 100%
dimana;
D1 = Do(1+g).
ke g
maka, biaya modal sendiri dapat ditulis :
D1s
ke =
+g
Po
Po =
m Do(1+g1)t
+
t=1 (1+ke)t
Dm
(1+ke)m
m Do(1+g1)t
=
1
)
(
m
(1+ke)
+ (
t=1
(1+ke)
dimana :
Po = Harga pasar saham.
g1 = Tingkat pertumbuhan dividend tahap pertama.
g2 = Tingkat Pertumbuhan dividend tahap kedua.
m+1
)
ke g2
GPS
ke2
ke1
Rf
Risiko, .
0
Atau : ke =
D1
x 100%
Pnet
dimana :
D1 = Divident yang diharapkan.
Pnet = Harga pasar saham dikurangi biaya emisi saham.
Jika diharapkan dividend akan mengalami pertumbuhan selamanya
sebesar g, maka besarnya biaya modal :
ke =
D1
+g
Pnet
10%
Jumlah
Modal
$ 100,000
15
21
100,000
300,000
$ 500,000
20
60
100%
a. Tambahan Modal.
Tambahan modal akan dapat mengakibatkan kenaikan
marginal cost of capital (MCC), sehingga WACC-nya naik, apabila
tambah-an modal tersebut begitu besarnya sehingga perusahaan
harus melakukan emisi saham baru. Agar supaya tambahan modal
tidak
menaikan
WACC,
maka
tambahan
modal
harus
memperhatikan besarnya laba ditahan pada periode tersebut.
Besarnya tambahan modal yang diperlukan supaya tidak
mening-katkan WACC dapat dihitung dengan rumus sbb :
Laba Ditahan
Tambahan Modal =
Persentase Saham Biasa
Misalkan, diketahui :
Komponen
Persentase
Modal
total
Jumlah Modal
Biaya masingkomponen
Obligasi
Saham Preferen
Saham Biasa
Rp
200.000.000
50.000.000
10
750.000.000
Total
100%
Rp 1.000.000.000
4,8%
dari
20%
5
12
75
yang
diperlukan
untuk
Rp 150.000.000
Tambahan Modal =
200.000.000,00.
Rp
0,75
Jika tambahan modal lebih besar dari Rp 200 juta, maka WACC-nya
akan naik, karena perusahaan harus menerbitkan saham baru. Dimana
penerbitan saham baru ini akan dibebani biaya emisi atau flotation
cost, sehingga wacc-nya naik.
WACC = MCC
15
Jutaan
Rupiah Modal Baru
WACC (%)
MCC
11,46
10,46
Jutaan
Rupiah Modal Baru
500
Obligasi
Rp 40 juta.
Saham Preferen Rp 10 juta.
Laba Ditahan
Rp 150 juta.
375 juta.
Obligasi
Rp 100 juta.
Saham Preferen Rp 25 juta.
Saham Biasa
Rp
MCC
10
IOS
D = 10,2%
10
50
100
150
200
Jutaan
Tambahan
Modal
Anggaran Modal Optimal
Sebesar Rp 180 juta.
Proyek
A
B
C
D
Modal (Rp)
50.000.000
50.000.000
80.000.000
80.000.000
Baru.
Return (%)
13,00
12,50
12,00
10,20
11
akalah
12