Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS KAMPUNG HERBAL GENTENG CANDRIEJO

Oleh: Moch Afif Muhggni Labib

Nama : Sentra Minuman Herbal


Tempat : Genteng Candirejo RT 2 RW 3
Jumlah usaha: 15 UMKM / 25 Warga terlibat

PROFIL KAMPUNG
Kondisi Kampung
Kampung Genteng Candirejo, merupakan salah satu kampung unggulan di Surabaya sebagai
sentra UKM penghasil minuman herbal yang telah dikenal baik dalam lingkup masyarakat
Surabaya hingga mencapai skala nasional. Kampung Genteng Candirejo berlokasi di kelurahan
Genteng Surabaya dengan luas wilayah kelurahan mencapai 53 Hektar, dengan batas wilayah
sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan
Peneleh dan Kelurahan Alon-Alon Contong,
Batas wilayah sebelah selatan berbatasan
dengan kelurahan Embong kaliasin dan
Kedungdoro, batas wilayah sebelah barat
berbatasan dengan kelurahan Sawahan, serta
batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan
Gambar 1 Peta Lokasi kelurahan Ketabang. Berdasarkan data yang
didapatkan dari Kasie Pemerintahan kelurahan Genteng Surabaya, jumlah penduduk dalam
kelurahan Genteng pada tahun 2018 diestimasi mencapai 3339 Keluarga dengan 10.192 orang.

Apabila dilihat dari tingkat persebaran penduduk berdasarkan jenis pekerjaan, diketahui
bahwa masyarakat yang berada di lingkungan kelurahan Genteng Surabaya mayoritas bekerja
sebagai karyawan swasta dan juga bekerja sebagai wiraswasta. Masyarakat dalam lingkungan
tersebut juga dapat dikategorikan memiliki tingkat kesejahteraan penduduk yang layak dengan
mayoritas telah memiliki pekerjaan dan hanya terdapat beberapa penduduk yang tergolong
kedalam kategori Prasejahtera yaitu sebanyak 118 warga. Kemudian untuk kategori persebaran
penduduk berdasarkan usia diketahui mayoritas masyarakat kelurahan genteng berada pada
kelompok usia 26-59 Tahun dimana hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas penduduk berada
pada usia produktif dan berkembang yang dapat berperan penting dalam mendorong perekonomian
daerah.
Dalam lingkup desa secara keseluruhan, kelurahan Genteng memiliki beberapa potensi
wilayah seperti kelompok usaha ataupun kawasan yang dapat dikembangkan menjadi salah satu
faktor pendorong ekonomi daerah. Diantaranya adalah Sentra UKM olahan minuman herbal,
Usaha Letter sablon dan plat Nomor, adanya taman budaya dan baca, sektor usaha jahit dan
handicraft, serta usaha roti kering yang keseluruhan kelompok usaha tersbut berada di wilayah
dalam kelurahan Genteng Surabaya. Namun sangat disayangkan dikarenakan tidak adanya
kelanjutan dan campur tangan pengembangan dari pemerintah, kelompok-kelompok usaha dalam
lingkungan tersebut banyak yang telah gulung tikar dan mulai berhenti disebabkan semakin tinggi
persaingan usaha di Surabaya. Sedangkan wilayah yang paling berpotensi untuk semakin
berkembang dan selalu diintervensi oleh pihak pemerintah Kota Surabaya adalah Kampung Sentra
UKM olahan minuman Herbal di Kampung Genteng Candirejo.
Kampung Sentra UKM minuman herbal, telah didirikan
oleh kelompok warga di RT 2 RW 3 Genteng Candirejo
Surabaya. Kampung yang berada dekat dengan Pasar Genteng
Surabaya tersebut telah berubah menjadi industri rumahan yang
telah mengahasilkan produk minuman olahan herbal yang
populer di berbagai pusat oleh-oleh di Kota Surabaya. Hingga
saat ini telah terdapat 15 UMKM di kampung tersebut yang
memproduksi olahan minuman herbal serta terdapat 3 UMKM
dengan produk kue basah. Warga yang telah terlibat dalam
Gambar 2 Gerbang Kampung industri ini sebanyak 25 warga. Dan kelima belas UMKM yang
Herbal tersebut juga telah dilengkapi dengan surat izin usaha
perdagangan (SIUP) dan telah memiliki merek produk masing-masing. Beberapa merek produk
olahan minuman herbal yang menjadi unggulan di kampung tersebut diantaranya adalah Merek
Kendi, Arel dan gentong. Produk olahan minuman herbal produksi dari kampung Genteng
Candirejo ini telah diapresiasi oleh pasar, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya tingkat
permintaan akan produk tersebut dan dijadikan sebagai salah satu minuman oleh-oleh khas
Surabaya di berbagai pusat/toko oleh-oleh di Surabaya. Semakin berkembangnya industri
rumahan produksi olahan minuman herbal juga dapat ditunjukkan dengan penawaran High
Customization yang ditawarkan oleh setiap UMKM. Tiap Usaha Dagang dapat memproduksi
berbagai varian minuman aneka rasa sesuai dengan permintaan dari konsumen, dan tiap harinya
tiap usaha dapat memproduksi puluhan botol dan mensupplai ke berbagai toko oleh-oleh di
Surabaya. Sehingga warga dapat meraup omset penghasilan jutaan rupiah tiap bulannya.
Potensi kampung ini tidak hanya terletak dari produksi olahan minuman herbal namun
terdapat beberapa hal lainnya diantaranya adalah adanya program pemilahan sampah, terdapat
kelompok tani untuk mengembangkan tanaman herbal, pembuatan tanaman hidroponik dan
memiliki sistem pengelolaan air limbah sebagai budidaya ikan lele dan berbagai usaha penghijauan
lainnya yang membuat lingkungan kampung menjadi tampak semakin asri dan hijau.
Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan pada kampung sentra UKM olahan minuman herbal dapat dikatakan
memiliki kondisi yangs sangat bersih, asri dan nyaman. Tingginya kesadaran dan kepedulian
masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan membuat kampung ini menjadi terawat dan
bersih. Kampung Genteng Candirejo merupakan kampung unggulan kawasan Surabaya dan sering
menerima tamu dan kunjungan dari beberapa daerah sehingga dari papan nama pintu masuk dari
kampung telah tersedia dan memang telah dinyatakan sebagai kampung kebersihan (Gambar 4).
Masayarakat kampung juga gemar menanam berbagai tumbuh-tumbuhan mulai dari buah-buahan
hingga tanaman obat di kampung ini yang juga membuat suasana semakin terlihat hijau (Gambar
3). Berbagai macam tanaman obat dan buah-buahan yang telah ditanam dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku utama dalam memproduksi aneka produk olahan minuman herbal seperti yang
kita ketahui saat ini.

Gambar 3 Lingkungan kampung Genteng Gambar 4 Pintu masuk Kampung Genteng


Candirejo Candirejo
Selain terlihat bersih dan hijau, kampung ini juga sangat menarik dan edukatif. Hal tersebut
dapat ditunjukkan dengan banyaknya slogan/campaign edukasi terkait pentingnya menjaga
lingkungan sampai pada pentingnya budi pekerti luhur (Gambar 5 & 6). Jalanan kampung yang
dihias sedemikian rupa sehingga membuat kampung ini tidak hanya terkenal oleh masyarakat lokal
namun cukup terkenal untuk skala nasional dan skala internasional. Kampung ini telah dirancang
dan dipersiapkan sebagai kampung herbal dan kebersihan tidak hanya oleh warganya sendiri
namun juga dari pemerintah kota Surabaya sebagai kampung tujuan untuk kunjungan tamu dari
kota ataupun negara lain.

Gambar 5 Slogan edukasi dalam kampung Gambar 6 Slogan edukasi dalam kampung

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, potensi kampung Genteng Candirejo tidak
hanya terletak pada kebersihan dan kampung herbalnya, selain itu terdapat juga beberapa sub-
sektor yang mendukung perkembangan ekonomi seperti diciptakannya tanaman hidroponik di
beberapa titik dalam kampung (Gambar 7), kemudian dilakukan pengelolaan limbah menjadi
komposter dan lombah air dialirkan untuk budidaya ternak lele. Sehingga dari berbagai
pengelolaan tersebut sangat mencerminkan bahwa kesadaran masyarakat kampung akan
pentingnya re-cycle dan adanya green knowledge membuat kampung ini sangat berpotensi untuk
dikembangkan dari segala aspek. Pertumbuhan kampung juga tak luput didorong oleh berbagai
pihak tidak hanya dari sektor pemerintahan kota Surabaya, namun perkembangan kampung dan
UMKM di kampung Genteng Candirejo juga didukung oleh beberapa perusahaan baik BUMN
ataupun Swasta sebagai bentuk program CSR yang dimiliki. Seperti contoh Perusahaan Telkom
yang telah memberikan program pengembangan usaha dengan memberikan pinjaman dana kepada
beberapa UMKM di kampung tersebut, serta adanya program pengadaan alat produksi dari instansi
lain sehingga dapat mendorong pertumbuhan UMKM di lingkungan tersebut dan membuat
UMKM semakin berkembang (Gambar 8).

Gambar 8 Tanaman Hidroponik Gambar 7 Papan Nama UMKM


minuman herbal
Kondisi Sosial
Kondisi lingkungan kampung Genteng Candirejo yang bersih dan hijau sangat tercermin
dari perilaku sosial setiap individu warga masyarakatnya. Warga masyarakat kampung sangat
terbuka dengan para tamu yang hadir, serta setiap warga dari Genteng Candirejo sangat memahami
betul bagaimana kondisi lingkungan dalam wilayah tersebut. Warga desa tersebut juga dapat
dikatakan memiliki antusiasme yang sangat tinggi untuk mendukung program kampung herbal
yang dicanangkan, karena dapat ditunjukkan dari setiap rumah warga yang turut berperan untuk
menanam berbagai macam tumbuhan serta melakukan pembudidayaan lingkungan lainnya
sehingga membuat kondisi lingkungan yang semakin hijau.

Selain antusias dalam melakukan penanaman, para warga juga memiliki antusiasme yang
tinggi untuk mengembangkan usaha dengan memanfaatkan tumbuhan-tumbuhan herbal hasil dari
penanaman warga kampung tersebut, dibuktikan dengan adanya 15 keluarga yang turut serta
menjadi produsen minuman olahan herbal dan dipasarkan di berbagai pusat oleh-oleh di Surabaya.
Sehingga dapat diindikasikan perilaku peduli lingkungan dan antusiasme warga merupakan faktor
pendorong utama untuk terciptanya kampung unggulan sentra UKM olahan minuman herbal
tersebut.
Gambar 9 Proses Wawancara Gambar 10 Tampak Depan Rumah Pemilik UKM

ANALISIS MARKETING MIX 4P

Marketing mix 4P merupakan serangkaian unsur pemasaran yang digunakan oleh


perusahaan untuk mencapai tujuannya. Analisis marketing mix 4P dilakukan untuk
mengeksplorasi kondisi pemasaran yang terjadi di Sentra Minuman Herbal Genteng Candirejo saat
ini. Marketing mix 4P sendiri terdiri dari product (produk), price (harga), place (tempat), dan
promotion (promosi).
1. Product (Produk)
Produk unggulan yang dijual di kampung Genteng Candirejo merupakan berbagai
macam produk minuman olahan herbal. Produk minuman tersebut terdiri dari berbagai
macam diantaranya adalah Sinom, Temulawak, Kemaruk (Minuman campuran kemangi
dengan jeruk) serta minuman jamu dan jus lainnya. Setiap produk minuman herbal dikemas
ke dalam bentuk botol dengan rata-rata setiap UKM menjual dengan ukuran 500 ml untuk
1 botol. Setiap UKM memiliki merek dan identitas produk masing-masing. Rata-rata setiap
UKM mampu memproduksi sekitar 200 – 400 botol dalam 1 bulan.

2. Price (Harga)
Harga yang ditawarkan setiap produk juga memiliki harga yang berbeda-beda, dari
produk sinom, temulawak, kemaruk dan minuman jamu lainnya memiliki kisaran harga
kurang lebih sebesar Rp 5.000 sampai 7.000. Harga tenry bergantung pada bahan baku dan
jenis minuman. Dalam satu kategori produk juga harga yang ditawarkan berbeda-beda oleh
setiap UMKM yang berjualan. Rata-rata setiap UMKM mulai mengambil keuntungan
kurang lebih sekitar 5-10%. Penetapan harga itu juga disesuaikan dengan standard harga
pasaran saat ini.
3. Place (Tempat)
Apabila dilihat dari segi lokasi produksi, dikarenakan skala produksi masih
berskala home industry maka produksi hanya dilakukan di masing-masing rumah pihak
UMKM di wilayah kampung Genteng Candirejo Surabaya. Dan untuk lokasi penjualan
masing-masing UMKM juga menyediakan beberapa stok untuk dilakukan penjualan di
rumah masing-masing, hal tersebut dilakukan karena kampung tersebut cukup sering
menerima tamu kunjungan dari pihak pemerintah Surabaya serta berbagai instansi lainnya.
Sehingga pihak UMKM selalu berjaga-jaga untuk menyediakan beberapa stok produk
apabila ada event tertentu. Untuk lokasi penjualan utama dikarenakan rata-rata UMKM
sudah bekerja sama dengan distributor, maka produk minuman herbal yang diproduksi
banyak ditemukan di berbagai pusat oleh-oleh Surabaya. Distributor utama untuk produk
minuman Herbal berada di Siola Surabaya, selain itu banyak dari UMKM juga
mendistribusikan produknya di toko kue ternama Surabaya seperti lapis kukus Surabaya,
Patata Surabaya dll.
4. Promotion (Promosi)
Dari segi promosi yang ditawarkan, seperti yang diketahui tingkat pemasaran yang
dilakukan oleh masing-masing UMKM di kampung herbal tersebut masih sangat rendah.
Media promosi utama yang dilakukan masih mengandalkan Word of mouth (WOM) dalam
menyebar luaskan informasi produk. Untuk pemasaran melalui online masih belum
diterapkan oleh hampir keseluruhan UMKM karena terbatasnya Sumber Daya Manusia
yang memumpuni serta teknologi yang digunakan. Selain dari WOM, usaha pemasaran
yang dapat dilakukan dengan mengikuti berbagai event atau bazar, dikarenakan kampung
herbal merupakan salah satu kampung yang cukup terkenal di Surabaya, pihak UMKM
cukup sering untuk megikuti beberapa pameran yang diselenggarakan oleh pemerintah
Surabaya. Dari segi penjualan produk, masing-masing UMKM sudah memiliki distributor
tetap untuk menjualkan produknya seperti (sentra UKM Merr, Siola dan pusat oleh-oleh
Surabaya lainnya). Untuk pemesanan dan pengelolaan hubungan dengan konsumen dan
distributor pihak UMKM biasa melakukan komunikasi melalui telepon dan pesan online
seperti whatsapp.
ANALISIS STP
Analisis STP terdiri dari Segmenting, Targeting, dan Positioning. Segmentasi pasar
merupakan pembagian pasar heterogen yang besar ke segmen pembeli yang lebih kecil
berdasarkan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda. Targeting merupakan kegiatan
evaluasi berbagai segmen yang ada dan memutuskan berapa segmen dan segmen mana saja yang
akan dilayani oleh perusahaan. Positioning terkait dengan bagaimana langkah perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan produk konsumen. Berikut segmentasi, targeting, dan positioning dari
Sentra minuman herbal Genteng Candirejo
1. Segmentasi
Untuk kategori segementasi pasar untuk produk olahan minuman herbal dari kampung
Genteng Candirejo, kami dapat membagi kedalam beberapa kelompok konsumen.
 Segmentasi Sosioekonomi
Untuk kategori “socioeconomic” fokus kelompok yang dituju merupakan
kelompok konsumen dari masyarakat menengah ke bawah, hal tersebut didasari
karena produk yang dijual memiliki harga yang sangat murah yang bertujuan
untuk menjangkau seluruh kalangan baik kalangan ekonomi menengah ke bawah
hingga menengah ke atas. Cakupan wilayah dari penjualan produk sendiri dapat
dikatakan memiliki cakupan kelas Nasional, hal tersebut didasari karena produk
telah didistribusikan di berbagai toko pusat oleh-oleh Surabaya yang notabennya
para pelanggannya adalah masyarakat non-Surabaya. Selain itu banyaknya
kunjungan dari berbagai pihak seperti tampu pemerintah Kota Surabaya juga
mampu menjadi media promosi dan word of mouth untuk memperkenalkan
produk olahan minuman herbal untuk lebih dikenal di seluruh Indonesia.
 Segmentasi Perilaku dan Psikografi
Untuk kategori “psychographic” fokus kelompok yang dituju lebih
berdasarkan lifestyle masyarakat yang saat ini mulai menyukai gaya hidup sehat.
Terutama bagi masyarakat untuk kalangan orang dewasa yang menyukai
mengkonsumsi minuman herbal dari rempah-rempah seperti sinom, temulawak
dan jamu lainnya. Sedangkan apabila dilihat dari kategori “behaviour” banyak
masyarakat yang menginginkan untuk mengkonsumsi produk olahan minuman
herbal karena digunakan sebagai obat alami untuk mengatasi beberapa penyakit
tertentu. Sehingga cukup banyak masyarakat yang mulai mengkonsumsi dan
menyukai produk minuman olahan herbal, khususnya produk dari kampung
herbal Genteng Candirejo Surabaya
2. Targeting
Untuk target utama pasar sendiri, kebanyakan UMKM memilih untuk menjualkan
produknya kepada pihak distributor dan toko reseller lainnya. Karena dengan menjual
produk ke pihak distributor dapat secara langsung dan lebih luas dalam menjangkau
konsumen dari berbagai daerah. Kemudahan mengakses produk bagi konsumen juga dirasa
lebih mudah apabila dilakukan penjualan melalui distributor. Untuk target dari segi
konsumennya, kebanyakan pembeli dari produk olahan minuman herbal ini adalah
masyarakat dewasa khususnya ibu-ibu rumah tangga baik digunakan untuk keperluan
konsumsi pribadi ataupun digunakan sebagai oleh-oleh khas Surabaya.
3. Positioning
Untuk positioning produknya, pihak UMKM masyarakat desa Genteng Candirejo
ingin menciptakan sebuah produk minuman olahan herbal dan jamu tradisional, yang dapat
digunakan sebagai minuman untuk kesehatan dengan bahan baku alami tanpa bahan
pengawet, yang dikemas menggunakan botol minimalis secara modern. Produk memang
dibuat agar mudah dibawa dan diletakkan di berbagai pusat pertokoan dan oleh-oleh karena
agar dapat dijadikan sebagai oleh-oleh khas Surabaya. Selain itu fokus utama yang
diperhatikan oleh setiap UMKM untuk produk minuman herbal adalah kualitas rasa. Rasa
yang ditawarkan oleh setiap UMKM harus memiliki ciri khas tersendiri, sehingga banyak
dari pihak UMKM memiliki pelanggan loyal yang memang sudah menyukai rasa dari
produk minuman herbal tersebut
ANALISIS SWOT
Analisis SWOT digunakan untuk melihat kondisi sentra olahan minuman herbal Genteng
Candirejo dari sisi internal dan eksternal kampung. Analisis SWOT meliputi Strength (kekuatan),
Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threat (ancaman).
STRENGTH OPPORTUNITY
1. Memiliki kemampuan untuk 1. Memiliki bantuan modal maupun
memproduksi banyak jenis produk nonmodal dari banyak pihak eksternal
2. Sudah memiliki konsumen dan 2. Sudah dikenal menjadi sentra minuman
distributor tetap herbal
3. Bahan baku yang mudah didapat 3. Masih banyak dan meningkat orang yang
didapatkan menyukai minuman herbal
4. Sudah memiliki legalitas usaha 4. Produk herbal memiliki manfaat yang
5. Memiliki peralatan yang sudah lengkap baik bagi kesehatan
6. Kemasan dan tampilan produk yang
menarik
WEAKNESS THREAT
1. Pencatatan keuangan yang masih 1. Banyaknya kompetitor minuman botolan
sederhana 2. Naiknya harga bahan baku
2. Kurang sadar akan pentingnya strategi 3. Berkurangnya awareness konsumen
pemasaran tentang produk minuman herbal
3. Belum memiliki SOP tertulis 4. Konsumen yang complain karena
4. Masih memiliki keterbatasan pada kurangnya quality control
kegiatan distribusi barang
5. Masih awam dengan teknologi
1. Strength (Kekuatan)
 Memiliki kemampuan untuk memproduksi banyak jenis produk.
Seperti yang kita ketahui saat ini produk minuman herbal yang diproduksi
oleh UMKM di Kampung Herbal Genteng Candirejo sudah terdiri dari berbagai
macam produk diantaranya adalah Sinom, Temulawak, Kacang Ijo, Kemaruk
(Kemangi dan Jeruk) serta berbagai olahan jamu dan jus buah lainnya. Selain
mampu memproduksi berbagai macam produk olahan minuman herbal, dalam
kampung tersebut juga terdapat produsen untuk kue kering dan kue basah.
Kemampuan dalam memproduksi juga memiliki efisiensi yang cukup tinggi, yakni
standarnya mencapai 400 botol untuk satu UKM dalam satu bulan pada satu jenis
produk saja.
 Tersedianya konsumen dan distributor tetap
Dengan memiliki distributor tetap merupakan salah satu keuntungan bagi
masing-masing UMKM untuk mendapatkan pemasukan tetap dan men-suppy
produk minuman herbal dengan kuantitas yang cukup besar. Pihak UMKM pun
tidak perlu kebingungan untuk memasarkan produk-produknya.
 Bahan baku yang mudah didapatkan.
Dalam melakukan proses produksi olahan minuman herbal, bahan baku
yang digunakan mudah sekali didapatkan di berbagai pasar. Karena dalam
membuat produk hanya dibutuhkan bahan baku seperti gula dan berbagai rempah-
rempah sederhana lain. Selain itu bahan baku juga bisa didapatkan dari tanaman
yang dimiliki di dalam kampung sehingga kemampuan produksi dapat
dikategorikan tinggi karena dapat memanfaatkan tanaman dan tumbuh-tumbuhan
yang telah tersedia di dalam kampung tersebut.
 Sudah memiliki legalitas usaha lengkap.
Hampir keseluruhan UMKM di kampung herbal Genteng Candirejo sudah
memiliki perizinan dan legalitas usaha yang lengkap, hal tersebut dikarenakan
banyak program pendampingan dari pemerintah Kota Surabaya agar setiap home
industry memiliki perizinan lengkap. Dengan memiliki perizinan dapat
menguntungkan pihak UMKM dalam melakukan distribusi ke berbagai tempat
umum dan pusat oleh-oleh. Selain itu pihak UMKM juga dapat memberikan label
dengan nama merek nya tersendiri pada setiap produknya. Hal tersebut sangat
berperan penting dalam pemasaran produk serta memudahkan konsumen untuk
mengetahui informasi tentang produk.
 Ketersediaan peralatan produksi yang lengkap
Dengan memiliki ketersediaan peralatan produksi sangat berpengaruh
untuk setiap UMKM dapat memproduksi dengan kuantitas dan jenis produk yang
diinginkan. Banyak program bantuan dari pemerintah serta adanya program CSR
dari beberapa perusahaan dalam memberikan modal bantuan, dapat menjadikan
UMKM di desa Genteng Candirejo tersebut untuk mengembangkan usahanya.
Modal yang diberikan digunakan untuk membeli berbagai peralatan produksi yang
dibutuhkan.
 Kemasan dan tampilan produk yang menarik
Produk olahan minuman herbal memang dikemas dengan tujuan untuk
mudah dibawa dan dijadikan oleh-oleh khas Surabaya. Tampilan menarik juga
merupakan faktor penting agar pelanggan tertarik untuk membeli produk olahan
minuman herbal yang memang menurut presepsi orang merupakan minuman yang
kurang modern. Sehingga sangat penting untuk menciptakan kemasan yang
menarik dan menapilkan logo produk agar orang merasa percaya dengan produk
tersebut.
 Berbagai macam potensi lain
Selain dikenal sebagai kampung herbal, kampung Genteng Candirejo
memiliki potensi wilayah yang dapat dikembangkan seperti adanya pemanfaatan
air lingkungan untuk dijadikan kolam budidaya ternak lele, selain itu
memanfaatkan limbah UMKM untuk dijadikan komposter, melakukan penanaman
hidroponik pada beberapa lokasi di dalam kampung. Hal tersebut juga menjadi
keunggulan yang dimiliki oleh kampung
2. Weakness (Kelemahan)
 Pencatatan keuangan yang masih sederhana
Kebanyakan UMKM dalam kampung herbal tersebut masih lemah dalam
melakukan pencatatan keuangan. Pencatatan keuangan hanya dilakukan dengan
menyimpan bukti transaksi ataupun hanya sekedar pencatatan barang yqng terjual,
dan juga terdapat beberapa UMKM yang tidak melakukan pencatatan. Pencatatan
merupakan faktor penting dalam suatu usaha terlebih jika produksi yang dilakukan
memiliki kuantitas yang cukup tinggi dan hal tersebut sangat berperan penting
dalam melakukan pengambilan keputusan.
 Kurang menyadari pentingnya strategi pemasaran
Tidak adanya tenaga penjualan serta pemasaran merupakan kendala yang
hampir dialami oleh seluruh UMKM saat ini. Banyak dari pihak UMKM hanya
memfokuskan dalam proses produksi namun tidak memperhatikan bagaimana
produk tersebut dapat diterima oleh konsumen. Pihak UMKM di kampung herbal
hanya melakukan pengiriman kepada distributor karena keterbatasan mereka dalam
melakukan penjualan mandiri.
 Belum memiliki SOP Tertulis
SOP tertulis dapat diinterpretasikan ke dalam banyak hal, baik SOP dalam
produksi ataupun SOP dalam pengemasan ataupun pengiriman produk, dan pihak
UMKM pada kampung herbal rata-rata belum memiliki SOP tersebut. alasan utama
tidak memiliki SOP dikarenakan mereka menganggap hal tersebut sudah biasa
mereka lakukan sehingga tidak membutuhkan keterangan tertulis. Namun SOP
sangat penting untuk mengontrol kualitas produk agar mengurangi resiko produk
cacat.
 Masih terbatasnya kemampuan dalam mendistribusikan produk
Terbatasnya kemampuan distribusi, hal tersebut dikarenakan terbatasnya
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki pada home industry tersebut. Tenaga
kerja yang dimiliki hanya keluarga sendiri yang terlibat dan berperan untuk semua
posisi baik dari produksi, pemasaran serta pelaporan keuangan. Sehingga kinerja
yang dilakukan kurang maksimal. Kurangnya SDM juga dikarenakan keterbatasan
biaya dari masing-masing UMKM tersebut.
 Masih awam dengan teknologi.
Rendahnya pengetahuan dan penggunaan teknologi juga merupakan faktor
penting membuat usaha sulit untuk berkembang. Dengan menggunakan teknologi
sangat berpengaruh untuk meningkatkan penjualan serta mengefisiensi waktu
dalam hal pencatatan serta dan pengelolaan bisnis. Faktor yang memengaruhi
rendahnya pengetahuan teknologi karena mayoritas pemilik UMKM produk olahan
minuman herbal adalah generasi tua, sehingga sangat sulit untuk belajar dengan
teknologi terbaru.
3. Opportunity (Peluang)
 Memiliki banyak bantuan modal maupun non-modal dari pihak eksternal
Dengan adanya bantuan dari eksternal sangat berperan penting untuk
membantu setiap UMKM dalam kampung herbal tersebut agar semakin
berkembang. Bantuan yang didapatkan sering dari pihak dinas tertentu dari
pemerintah Kota Surabaya. Serta terdapat dari pihak perusahaan seperti Telkomsel
dan BAZ dengan memberikan pinjaman modal dengan bunga rendah untuk
membantu pembelian peralatan usaha.
 Sudah dikenal menjadi sentra minuman herbal
Terkenalnya kampung Genteng Candirejo sebagai sentra minuman herbal
dapat meningkatkan reputasi dan citra positif dari produk-produk yang diproduksi
oleh UMKM di daerah tersebut. Terkenalnya kampung tersebut juga membuat
banyak tamu dari pihak pemerintah yang sering berkunjung ke kampung tersebut.
Sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat kampung terutama UMKM
yang bergerak di bidang pengolahan minuman herbal.
 Masih banyak masyarakat yang menyukai minuman herbal
Produk minuman herbal masih banyak disukai oleh masyarakat khususnya
bagi masyarakat yang memiliki gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi minuman
sehat. Semakin tingginya minat masyarakat untuk merubah pola konsumsi menjadi
gaya hidup sehat juga sangat berpeluang untuk menjadikan produk olahan
minuman herbal semakin laris dipasaran.
 Produk herbal memiliki banyak kandungan dan manfaat
Minuman herbal sendiri tidak hanya dicari karena masyarakat suka dengan
produk tersebut, namun karena kandungan dan manfaat dari minuman tersebut juga
menjadi salah satu faktor mengapa minuman herbal masih tetap laku di pasar.
Dengan memproduksi minuman herbal dari bahan alami membuat produk mudah
untuk dijual khususnya kepada masyarakat yang menyukai minuman herbal serta
mencari manfaat dari kandungan minuman tersebut.
4. Threat (Ancaman)
 Banyaknya kompetitor penyedia minuman herbal
Di berbagai pusat oleh-oleh saat ini sudah banyak dijumpai berbagai produk
minuman herbal yang bukan dari kampung herbal Genteng Candirejo.
Meningkatnya jumlah kompetitor sangat berpengaruh terhadap penjualan yang
didapatkan, akhirnya untuk menjaga konsumen pihak UMKM harus melakukan
persaingan harga agar konsumen tidak berpindah kepada pesaing yang lain.
 Naiknya harga bahan baku
Dikarenakan kondisi ekonomi yang bergejolak berpengaruh dengan
naiknya bahan baku untuk produksi. Harga bahan baku sangat berperan untuk
menentukan harga jual, apabila harga naik maka pihak penjual harus menaikkan
harga. Namun dikarenakan persaingan yang ketat maka banyak dari penjual lebih
memilih memasang harga tetap apabila terjadi kenaikan bahan baku.
 Kurangnya awareness konsumen
Karena lemahnya pemasaran yang dilakukan oleh masing-masing UMKM.
Kesadaran masyarakat akan adanya produk minuman herbal dari kampung herbal
masih sangat rendah. Oleh karena itu sangat penting untuk setiap UMKM
meningkatkan pemasarannya agar tidak kalah oleh produk-produk lain.
 Konsumen complaint karena rendahnya kontrol kualitas produk
Banyak konsumen sering melakukan komplain karena rasa produk yang
sering berubah. Hal tersebut dikarenakan masih belum diterapkannya SOP dalam
melakukan produksi, sehingga sangat penting abgi setiap UMKM untuk
menciptakan SOP agar kualitas produk tetap terjaga.

ANALISIS VALUE CHAIN UKM


Value Chain merupakan serangkaian kegiatan yang dijalankan oleh UMKM di Sentra
minuman herbal untuk menghasilkan produk minuman herbal yang berharga bagi pasar. Aktivitas
pada Value Chain terdiri dari 2 jenis yaitu aktivitas primer dan aktivitas pendukung. Aktivitas
primer meliputi inbound logistics, operation, outbound logistics, marketing & sales, dan service.
Sedangkan aktivitas sekunder terdiri dari firm infrastructure, human resources, IT, dan
procurement.
Gambar 11 Analisis Value Chain Sentra Minuman Herbal
Dari kerangka kerja value chain yang telah dibuat, berikut merupakan analisis dari primary
activities dan support activities yang dilakukan oleh UMKM Sentra minuman Herbal Genteng
Candirejo.
1. Primary Activities
a. Inbound Logistics
UMKM pada sentra minuman herbal melakukan pembelian bahan baku hanya pada
saat terjadi pemesanan produk, karena diketahui produk minuman herbal yang tidak
tahan lama sehingga proses pembuatan harus disesuaikan dengan jadwal pemesanan.
Selain itu keputusan untuk membeli bahan baku setiap ada pesanan karena terbatasnya
ruang/tempat penyimpanan bahan baku dan kemasan di rumah pemilik. Proses
pembuatan produk juga dilakukan dalam sekali produksi untuk memastikan kualitas
minuman yang dibuat tetap terjaga dan tidak terkontaminasi.
Dalam pembelian bahan baku pada pemasok, sebagian besar UMKM di sentra
herbal ini tidak bergantung pada satu pemasok saja. Hal tersebut dikarenakan bahan
baku yang digunakan mudah didapat sehingga banyak pemasok yang dapat digunakan.
Pemilihan pemasok juga ditentukan berdasarkan harga yang termurah sehingga
produksi bisa dilakukan lebih efisien.
b. Operation
Dari segi oprasional dalam produksi, sebagian besar UMKM di sentra minuman
herbal telah memiliki perlatan produksi yang cukup lengkap, karena banyak sekali
bantuan baik berupa dana ataupun peralatan dari pihak eksternal untuk perkembangan
usaha di kampung tersebut. Kemasan/packaging dari setiap UMKM untuk
memproduksi minuman olahan herbal dikategorikan sudah baik, kemasan yang
digunakan menggunakan botol plastik berukuran 500 ml yang memang memudahkan
konsumen untuk membawa, serta setiap kemasan sudah tertera sticker mengenai
identitas merek.
Terdapat kelemahan dalam pelaksanaan produksi dari sebagian besar UMKM di
sentra minuman herbal tersebut. Kebanyakan dari UMKM masih belum memiliki SOP
tertulis dalam melakukan produksi, alasan mereka dikarenakan telah terbiasa dalam
memproduksi minuman tersebut. Namun hal tersebut berujung terhadap kontrol
kualitas produk yang cukup lemah. Masih dalam proses produksi, apabila dilihat dari
sisi higenitas, sebagian besar UMKM di sentra herbal sudah sangat memperhatikan
higenitas produk. mereka telah menggunakan peralatan memasak seperti Upron,
penutup kepala dan terkadang sarung tangan plastik untuk memastikan higenitas
produk minuman yang dibuat.
c. Outbound Logistic
Setelah selesai pelaksanaan produksi, produk jadi yang telah diproduksi sebagian
besar akan disimpan kedalam kardus/pack sebelum dilakukan proses pengiriman.
Penyimpanan produk jadi hanya dilakukan maksimal selama 1 hari-1 malam setelah itu
produk harus langsung dikirim ke distributor di berbagai pusat oleh-oleh Surabaya.
Selain produk yang dikirim untuk distributor, sebagian besar UMKM juga memiliki
stok produk yang disimpan untuk pembeli/konsumen langsung. Namun produk yang
disimpan untuk konsumen langsung tidak memiliki stok yang banyak dan tidak untuk
jangka panjang. Hal tersebut karena memang produk minuman herbal memiliki jangka
waktu yang singkat dan tidak memiliki bahan pengawet.
Proses distribusi produk dikirim secara langsung oleh pihak pemilik UMKM.
Proses pengiriman menggunakan kendaraan pribadi dan dikirimkan ke distributor
tetap. Sebagian besar distributor utama untuk produk minuman herbal berada di Sentra
Siola, dan beberapa UMKM bekerja sama dengan berbagai pusat oleh-oleh ternama
Surabaya seperti Lapis Kusus Surabaya, Patata Surabaya dll.
d. Marketing & Sales
Untuk proses pemasaran, sebagian besar UMKM di sentra minuman herbal masih
mengalami kendala dalam pemasarannya. Pemasaran yang dilakukan masih sangat
terbatas menggunakan word of mouth, meskipun proses pemesanan dan hubungan
dengan distributor sudah menggunakan pesan online seperti Whatsapp. Kendala utama
rendahnya pelaksanaan pemasaran pada setiap UMKM adalah masih belum memiliki
tenaga pemasar atau penjualan secara khusus. Keterbatasan tenaga kerja tersebut
membuat pemilik UMKM harus merangkap peran menjadi semua bagian aspek
manajemen fungsional yang membuat kinerja dalam melakukan pemasaran produk
masih sangat kurang. Pemasaran yang dilakukan hanya bergantung pada pihak
distributor serta apabila ada kunjungan atau pameran yang diadakan oleh pemerintah
Surabaya. Namun pihak UMKM sangat terbuka apabila ada masukan dan feedback
yang diberikan oleh pelanggan untuk menjaga hubungan baik dengan para
pelanggannya.
e. Services
Dari segi pelayanan, terdapat pelayanan tambahan yang diberikan oleh beberapa
UMKM sentra minuman herbal kepada pelanggannya. Untuk pelayanan dalam kategori
pre-sale banyak dari pihak UMKM melakukan pemberian tester gratis kepada calon
konsumen untuk mencoba terlebih dahulu produk minuman herbal yang telah dibuat.
Proses pelaksanaan pemberian tester hanya dilakukan apabila pihak UMKM mengikuti
kegiatan pameran ataupun ada konsumen yang melakukan kunjungan secara langsung
ke rumah produksi. Sehingga dapap memungkinkan untuk pihak UMKM melakukan
pemberian tester tersebut.
Untuk pelayanan tambahan dari kategori after sales, sebagian besar UMKM di
sentra minuman herbal menerima feedback dari pelanggan terkait kualitas produk, dan
menerima barang retur apabila kualitas produk berubah. Sedangkan untuk after sales
bagi pihak distributor, pihak UMKM juga menerima barag retur apabila produk yang
didistribusikan masih belum habis dan telah melewati masa kadaluarsa.
2. Support Activities
a. Infrastructure Firm
Apabila dilihat aktivitas dari segi infrastucture firm, sebagian besar UMKM di
sentra herbal masih terkendala dari segi pencatatan laporan keuangan. Pencatatan
laporan keuangan yang dilakukan masih tergolong sederhana dan dilakukan secara
manual. Banyak dari UMKM hanya menyimpan nota transaksi untuk pencatatan
keuangannya, sehingga perlu difasilitasi pelatihan dan buku pencatatan keuangan yang
layak agar dapat diterapkan oleh masing-masing UMKM di sentra herbal tersebut.
Dari segi legalitas usaha, sebagian besar UMKM telah memiliki legalitas usaha
lengkap besertaa hak paten produk. Dikarenakan kebanyakan produk minuman herbal
sudah dapat didistribusikan di berbagai distributor pusat oleh-oleh Surabaya yang
memang membutuhkan legalitas usaha yang jelas. Legalitas tersebut didapatkan oleh
pihak UMKM karena telah banyak dilakukan pendampingan dari pihak dinas
perdagangan untuk membantu UMKM mendapatkan perizinan usaha serta produk.
Sehingga hal tersebut sangat menguntungkan pihak UMKM di sentra minuman herbal
tersebut untuk melakukan proses produksi dan distribusi karena telah terdaftar secara
resmi.
Dari sisi pengolahan limbah, dikarenakan kesadaran lingkungan masyarakat
kampung Genteng Candirejo yang tinggi, pengolahan limbah produk sudah sangat baik
dilakukan. Limbah produk dapat diolah menjadi berbagai macam bentuk seperti dibuat
komposter, kemudian penyaluran air limbah untuk budidaya ternak lele. Dan sampah
sudah dipilah-pilah sesuai kategori jenisnya. Sehingga lingkungan desa tersebut
menjadi sangat bersih dan asri.
b. Human Resources
Tenaga kerja yang dimiliki oleh sebagian besar UMKM produk minuman herbal
hanya terdiri dari keluarga sendiri. Terbatasnya jumlah tenaga kerja membuat
pelaksanaan pengelolaan bisnis menjadi kurang maksimal. Sebagian besar dalam satu
UMKM hanya terdapat 3-5 orang yang berperan langsung dalam proses pengelolaan
bisnis dan masih difokuskan untuk tenaga produksi. Sehingga baik dari segi pemasaran
dan pencatatan keuangan masih sangat kurang diperhatikan.
Pengelolaan dan pengembangan tenaga kerja juga masih sangat terbatas,
dikarenakan hanya terdiri dari pihak keluarga sehingga tidak ada kontrol ataupun
pelatihan khusus. Dari pihak UMKM sendiri untuk saat ini masih belum membutuhkan
tambahan pekerja karena memang jumlah produksi yang terbatas dan bergantung
dengan adanya pesanan. Selain dikarenakan jumlah produksi terbatas, kendala utama
bagi kebanyakan UMKM tidak melakukan penambahan tenaga kerja adalah
terbatasnya dana dimiliki dan penghasilan yang didapatkan.
c. Information & Technology
Apabila dilihat dari sisi penerapan teknologi informasi dalam pengelolaan
bisnisnya. Sebagian besar UMKM di sentra minuman herbal masih menggunakan cara
manual. Baik dari segi pencatatan keuangan, produksi serta pemasaran dan distribusi
masih belum memaksimalkan peran teknologi informasi. Faktor utama mengapa
banyak dari UMKM masih belum menerapkan penggunakan teknologi informasi
adalah karena faktor sumber daya manusia dari setiap UMKM berada pada rentang
kategori generasi tua. Sehingga sangat sulit untuk beradaptasi dengan menggunakan
teknologi informasi. Tidak memiliki teknologi seperti komputer atau laptop juga
menjadi kendala utama karena selain tidak bisa menggunakan, pihak UMKM juga tidak
dapat belajar secara intensif karena keterbatasan teknologi yang dimiliki. Sehingga
pengelolaan bisnis dengan menggunakan teknologi informasi di setiap UMKM masih
sangat rendah dan jarang dilakukan. Namun untuk proses pemesanan dan penjualan
sudah mulai berkembang dengan menggunakan pesan online di Whatsapp. Karena
memang penggunaan teknologi hanya dengan menggunakan handphone sebagai alat
telekomunikasi sehari-hari, sehingga masyarakat pemilik UMKM dapat belajar secara
intensif dengan menggunakan internet malalui Handphone tersebut.
d. Procurement
Dari sisi aktivitas pengadaan produksi, rata-rata UMKM sudah memiliki pemasok
tetap sebagai langganan. Namun mereka tidak bergantung dengan hanya 1 pemasok.
Apabila pemasok tersebut tidak tersedia ataupun menaikkan harga maka pihak UMKM
dapat berpindah ke pemasok lain yang dapat meawarkan harga yang lebih rendah.
Seperti yang diketahui karena bahan baku yang dibutuhkan merupakan bahan yang
mudah didapatkan di pasaran. Sebagian besar UMKM melakukan tempat pembelian
bahan baku berada di daerah pasar keputran dan pasar genteng, karena dua pasar
tersebut memiliki lokasi yang dekat dengan home industry dari sentra minuman herbal
yang berlokasi di Desan Genteng Candirejo.
Selain mengandalkan pembelian bahan baku, dikarenakan kampung Genteng
Candirejo juga dikenal sebagai kampung herbal, maka banyak bahan baku utama
didapatkan dari tanaman pemilik UMKM sendiri. Bahan baku utama yang diambil dari
tanaman pemilik diantaranya seperti, tumbuhan daun sinom, temulawak dll. Sehingga
hal tersebut dapat mengefisiensi beban bahan baku yang dibutuhkan dengan
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.
TOWS MATRIX
STRENGTH WEAKNESS
1. Memiliki kemampuan untuk 1. Pencatatan keuangan yang
memproduksi banyak jenis masih sederhana
produk 2. Belum memiliki strategi
2. Sudah memiliki konsumen komunikasi pemasaran
dan distributor tetap 3. Belum memiliki SOP tertulis
3. Bahan baku yang mudah 4. Masih memiliki keterbatasan
didapatkan pada kegiatan distribusi
4. Semua UMKM sudah barang
memiliki legalitas usaha dan 5. Masih awam dengan
produk teknologi
5. Memiliki peralatan yang
sudah lengkap
6. Memiliki Kemasan dan
tampilan produk yang
menarik
OPPORTUNITY  Meningkatkan pangsa pasar  Menambah tenaga kerja
1. Memiliki bantuan modal dan penjualan khususnya di sesuai pada bagian yang
maupun non-modal dari luar daerah Surabaya (S1, S2, dibutuhkan (W4, O3)
banyak pihak eksternal O2, O3)  Meningkatkan program
2. Sudah dikenal menjadi sentra  Meningkatkan branding pendampingan secara intensif
minuman herbal produk minuman herbal pada bidang manajerial usaha
3. Masih banyak dan sebagai oleh-oleh khas (W1, W3, W5, O1)
meningkatnya orang yang Surabaya (S4, S6 O2, O4)  Meningkatkan distribusi
menyukai minuman herbal  Melakukan pengelolaan dan produk minuman herbal ke
4. Produk herbal memiliki perawatan aset usaha yang komunitas dan distributor
manfaat yang baik bagi telah dimiliki (S5,O1) tertentu.
kesehatan (W2,W4,O2)
THREAT  Meningkatkan daya saing  Meningkatkan aktivitas
1. Banyaknya kompetitor produk minuman herbal dari pemasaran melalui internet
minuman botolan Kampung Herbal (S1, T1) dan sosial media (W2, W5,
2. Naiknya harga bahan baku  Meningkatkan promosi dan T1, T3)
3. Berkurangnya awareness layanan efektif untuk menjaga  Melakukan pencatatan
konsumen tentang produk hubungan baik dengan terhadap modal finansial yang
minuman herbal distributor dan konsumen dibutuhkan saat produksi
4. Konsumen yang complain (T1,S2) (W1, T2)
karena kurangnya quality  Membuat kontrak dengan  Membuat SOP dan penetapan
control supplier dalam penetapan kontrol kualitas dalam proses
harga (S1, T2) bisnis (T4, W4)
 Menciptakan program edukasi
kepada masyarakat mengenai
kandungan dan keunggulan
produk (S4, S6, T3)

Keterangan

: Bagian SWOT yang spesifik


STRATEGI PENGEMBANGAN KAMPUNG UNGGULAN

No Permasalahan Strategi Action Plan Penanggung Jawab


Rencana
Aspek Pengembangan lingkungan Kampung
1 Masih belum adanya Menyusun Menciptakan sarana Pihak UMKM
kepengurusan kepengurusan komunikasi antar
terorganisir untuk terstruktur untuk UMKM agar semakin
mengelola UMKM mengelola UMKM di mudah dikontrol oleh
Herbal kampung herbal agar pihak pemerintah
lebih terorganisir Membuat job Pihak UMKM
description pada setiap
anggota pengurus agar
ranah kerja dapat terbagi
dengan baik
2 Akses menuju Membenahi wilayah Menyediakan lahan Dinas Pengelolaan
kampung yang sekitar Pasar Genteng parkir di daerah pasar Bangunan dan Tanah
sempit dan Tidak Surabaya agar dapat Genteng, serta
tersedianya lahan memudahkan mengedukasi tukang
parkir untuk pengunjung kampung parkir untuk
pengunjung herbal mengarahkan tempat
kampung herbal parkir yang tepat dan
lokasi kampung.
Menyediakan petunjuk Badan perencanaan
arah yang jelas menuju kota
kampung herbal di
sekitar lingkungan
wilayah Genteng
Surabaya
Merapikan dan Pihak warga kampung
menghias jalanan akses Herbal dan Badan
menuju kampung Herbal perencanaan kota
di bagian belakang pasar
Genteng
3 Kurangnya tindak Menciptakan tim Mengadakan Pihak Warga
lanjut warga dari penanggung jawab penjadwalan Kampung
program lingkungan pada setiap program pengelolaan rutin
yang sudah lingkungan yang lingkungan kampung.
didadakan diadakan
4 Kampung herbal Mengoptimalkan Mengadakan program Pihak Warga,
masih belum terlalu kemampuan kampung kunjungan khusus untuk UMKM, Dinas
dikenal oleh menjadi kampung wisata produksi Lingkungan Hidup &
masyarakat edukasi pemanfaatan minuman herbal dan Dinas Kebudayaan
lingkungan dan pengenalan pemanfaatan dan Pariwisata
pembelajaran produksi lingkungan bagi pelajar
minuman herbal dan wisatawan surabaya
Aspek Produk Unggulan
1 Produk tidak tahan Lebih mengatur jumlah Selalu melakukan Pihak UMKM
lama dan membuat produksi yang dibuat pencatatan setiap
banyak produk pengiriman dan retur,
diretur dan mengambil
keputusan berdasarkan
data
Menciptakan Membuat banner atau Pihak UMKM dan
program/media edukasi poster yang berisi Dinas Koperasi dan
produk untuk kandungan dan manfaat Usaha Kecil
meningkatkan minat produk Menengah
beli masyarakat.
2 Distribusi produk Meningkatkan Masuk ke komunitas Pihak UMKM
masih belum distribusi produk seperti masyarakat
menyasar segmen minuman herbal ke healthy lifestyle dan ibu-
secara optimal. komunitas dan ibu PKK.
distributor tertentu
3 Semakin tingginya Meningkatkan daya Menciptakan Pihak UMKM
persaingan saing dari setiap positioning produk yang
penjualan minuman UMKM kampung lebih unggul dengan
herbal di pusat oleh- herbal dalam menonjolkan kualitas
oleh Surabaya pembuatan produk. dan identitas kampung

Menciptakan varian Pihak UMKM


produk dari berbagai
jenis ukuran kemasan
Aspek Pemasaran
1 Masih rendahnya Meningkatkan Melakukan kegiatan Dinas Kebudayaan
awareness dan minat branding produk pemasaran melalui dan Pariwisata &
beli masyarakat minuman herbal website resmi dan media Dinas Komunikasi
tentang produk sebagai oleh-oleh khas sosial milik pemerintah dan Informatika
minuman herbal Surabaya Surabaya
khas Surabaya Memaksimalkan Dinas Perdagangan &
program pameran yang Dinas Koperasi dan
diadakan oleh Usaha Kecil
pemerintah kota atau Menengah
nasional
Meningkatkan promosi Melakukan pemberian Pihak UMKM
dan layanan efektif diskon pemesanan
kepada distributor dan jumlah besar bagi
konsumen distributor atau
konsumen
Memberikan produk Pihak UMKM
tester bagi setiap
konsumen baru atau
disediakan di toko
distributor
Menciptakan pusat Meminta bantuan Dinas Pariwisata,
toko oleh-oleh pendanaan serta Badan Perencanaan
minuman olahan herbal Menentukan lokasi toko Kota
Surabaya di wilayah yang tepat di daerah
Genteng khusus Genteng Surabaya
produksi kampung
herbal
2 Pangsa pasar produk Meningkatkan pangsa Bekerja sama dengan Pihak UMKM
masih belum terlalu pasar dan penjualan di distributor di luar daerah
luas dan hanya di luar surabaya Surabaya
lingkup Surabaya Memperbanyak Bekerja sama dengan Pihak UMKM
channel / cara berbagai toko oleh-oleh
pemesanan produk baik khas Surabaya
offline dan online Meningkatkan promosi Pihak UMKM
dan penjualan via Sosial
media dan marketplace
Strategi General
Aspek Operasional
1 Terbatasnya Mengefisiensi bahan - Menciptakan Pihak UMKM
ketersediaan tempat baku menjadi produk penjadwalan
dalam penyimpanan jadi pembelian bahan
bahan baku dan baku dan produksi
produk
2 Tidak adanya stok Membuat perhitungan - Melakukan Pihak UMKM
minimal jika ada safety stock produk pencatatan
permintaan yang harus dimiliki penjualan setiap
mendadak harinya
3 Masih rendahnya Membuat SOP dalam - Mencatat setiap Pihak UMKM
kontrol kualitas pelaksanaan produksi kebutuhan dan
dalam produksi takaran yang
diperlukan dalam
produksi
Aspek Finansial
1 Tidak adanya Melakukan - Merekapitulasi Pihak UMKM
pencatatan keuangan pencatatan terhadap seluruh transaksi
modal finansial yang terjadi setiap
harinya
Melakukan - Mencatat setiap Pihak UMKM
perhitungan terkait pengeluaran dan
HPP produk tiap kali produk yang
produksi dihasilkan
2 Harga bahan baku Melakukan kerja - Menentukan supplier Pihak UMKM
yang tidak tetap sama pembuatan langganan
namun penetapan kontrak harga dengan - Melakukan
harga selalu konstan pihak supplier pengelolaan
hubungan baik
dengan pemasok
Aspek SDM
1 Terbatasnya jumlah Menambah - Melakukan - Pihak UMKM
tenaga kerja yang produktivitas tenaga perekrutan
dimiliki kerja sesuai dengan karyawan - Dinas
kebutuhan. - Melakukan Perdagangan
pelatihan tenaga dan Tenaga
kerja kerja
2 Terbatasnya Pembagian peran - Pembuatan Job Pihak UMKM
kemampuan UMKM pada setiap tenaga Description secara
dalam kerja dalam UMKM detail
memaksimalkan
tenaga kerja
3 Kemampuan SDM Meningkatkan - Pelatihan Pencatatan Dinas Perdagangan
yang masih terbatas program keuangan dan tenaga kerja
dalam pengelolaan pendampingan secara - Pelatihan
bisnis dan penerapan intensif pada bidang pembuatan SOP
teknologi manajerial usaha
- Pelatihan
penggunaan
teknologi
- Pengadaan
teknologi memadai
bagi UMKM

Anda mungkin juga menyukai