PROFIL KAMPUNG
Kondisi Kampung
Kampung Genteng Candirejo, merupakan salah satu kampung unggulan di Surabaya sebagai
sentra UKM penghasil minuman herbal yang telah dikenal baik dalam lingkup masyarakat
Surabaya hingga mencapai skala nasional. Kampung Genteng Candirejo berlokasi di kelurahan
Genteng Surabaya dengan luas wilayah kelurahan mencapai 53 Hektar, dengan batas wilayah
sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan
Peneleh dan Kelurahan Alon-Alon Contong,
Batas wilayah sebelah selatan berbatasan
dengan kelurahan Embong kaliasin dan
Kedungdoro, batas wilayah sebelah barat
berbatasan dengan kelurahan Sawahan, serta
batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan
Gambar 1 Peta Lokasi kelurahan Ketabang. Berdasarkan data yang
didapatkan dari Kasie Pemerintahan kelurahan Genteng Surabaya, jumlah penduduk dalam
kelurahan Genteng pada tahun 2018 diestimasi mencapai 3339 Keluarga dengan 10.192 orang.
Apabila dilihat dari tingkat persebaran penduduk berdasarkan jenis pekerjaan, diketahui
bahwa masyarakat yang berada di lingkungan kelurahan Genteng Surabaya mayoritas bekerja
sebagai karyawan swasta dan juga bekerja sebagai wiraswasta. Masyarakat dalam lingkungan
tersebut juga dapat dikategorikan memiliki tingkat kesejahteraan penduduk yang layak dengan
mayoritas telah memiliki pekerjaan dan hanya terdapat beberapa penduduk yang tergolong
kedalam kategori Prasejahtera yaitu sebanyak 118 warga. Kemudian untuk kategori persebaran
penduduk berdasarkan usia diketahui mayoritas masyarakat kelurahan genteng berada pada
kelompok usia 26-59 Tahun dimana hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas penduduk berada
pada usia produktif dan berkembang yang dapat berperan penting dalam mendorong perekonomian
daerah.
Dalam lingkup desa secara keseluruhan, kelurahan Genteng memiliki beberapa potensi
wilayah seperti kelompok usaha ataupun kawasan yang dapat dikembangkan menjadi salah satu
faktor pendorong ekonomi daerah. Diantaranya adalah Sentra UKM olahan minuman herbal,
Usaha Letter sablon dan plat Nomor, adanya taman budaya dan baca, sektor usaha jahit dan
handicraft, serta usaha roti kering yang keseluruhan kelompok usaha tersbut berada di wilayah
dalam kelurahan Genteng Surabaya. Namun sangat disayangkan dikarenakan tidak adanya
kelanjutan dan campur tangan pengembangan dari pemerintah, kelompok-kelompok usaha dalam
lingkungan tersebut banyak yang telah gulung tikar dan mulai berhenti disebabkan semakin tinggi
persaingan usaha di Surabaya. Sedangkan wilayah yang paling berpotensi untuk semakin
berkembang dan selalu diintervensi oleh pihak pemerintah Kota Surabaya adalah Kampung Sentra
UKM olahan minuman Herbal di Kampung Genteng Candirejo.
Kampung Sentra UKM minuman herbal, telah didirikan
oleh kelompok warga di RT 2 RW 3 Genteng Candirejo
Surabaya. Kampung yang berada dekat dengan Pasar Genteng
Surabaya tersebut telah berubah menjadi industri rumahan yang
telah mengahasilkan produk minuman olahan herbal yang
populer di berbagai pusat oleh-oleh di Kota Surabaya. Hingga
saat ini telah terdapat 15 UMKM di kampung tersebut yang
memproduksi olahan minuman herbal serta terdapat 3 UMKM
dengan produk kue basah. Warga yang telah terlibat dalam
Gambar 2 Gerbang Kampung industri ini sebanyak 25 warga. Dan kelima belas UMKM yang
Herbal tersebut juga telah dilengkapi dengan surat izin usaha
perdagangan (SIUP) dan telah memiliki merek produk masing-masing. Beberapa merek produk
olahan minuman herbal yang menjadi unggulan di kampung tersebut diantaranya adalah Merek
Kendi, Arel dan gentong. Produk olahan minuman herbal produksi dari kampung Genteng
Candirejo ini telah diapresiasi oleh pasar, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya tingkat
permintaan akan produk tersebut dan dijadikan sebagai salah satu minuman oleh-oleh khas
Surabaya di berbagai pusat/toko oleh-oleh di Surabaya. Semakin berkembangnya industri
rumahan produksi olahan minuman herbal juga dapat ditunjukkan dengan penawaran High
Customization yang ditawarkan oleh setiap UMKM. Tiap Usaha Dagang dapat memproduksi
berbagai varian minuman aneka rasa sesuai dengan permintaan dari konsumen, dan tiap harinya
tiap usaha dapat memproduksi puluhan botol dan mensupplai ke berbagai toko oleh-oleh di
Surabaya. Sehingga warga dapat meraup omset penghasilan jutaan rupiah tiap bulannya.
Potensi kampung ini tidak hanya terletak dari produksi olahan minuman herbal namun
terdapat beberapa hal lainnya diantaranya adalah adanya program pemilahan sampah, terdapat
kelompok tani untuk mengembangkan tanaman herbal, pembuatan tanaman hidroponik dan
memiliki sistem pengelolaan air limbah sebagai budidaya ikan lele dan berbagai usaha penghijauan
lainnya yang membuat lingkungan kampung menjadi tampak semakin asri dan hijau.
Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan pada kampung sentra UKM olahan minuman herbal dapat dikatakan
memiliki kondisi yangs sangat bersih, asri dan nyaman. Tingginya kesadaran dan kepedulian
masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan membuat kampung ini menjadi terawat dan
bersih. Kampung Genteng Candirejo merupakan kampung unggulan kawasan Surabaya dan sering
menerima tamu dan kunjungan dari beberapa daerah sehingga dari papan nama pintu masuk dari
kampung telah tersedia dan memang telah dinyatakan sebagai kampung kebersihan (Gambar 4).
Masayarakat kampung juga gemar menanam berbagai tumbuh-tumbuhan mulai dari buah-buahan
hingga tanaman obat di kampung ini yang juga membuat suasana semakin terlihat hijau (Gambar
3). Berbagai macam tanaman obat dan buah-buahan yang telah ditanam dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku utama dalam memproduksi aneka produk olahan minuman herbal seperti yang
kita ketahui saat ini.
Gambar 5 Slogan edukasi dalam kampung Gambar 6 Slogan edukasi dalam kampung
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, potensi kampung Genteng Candirejo tidak
hanya terletak pada kebersihan dan kampung herbalnya, selain itu terdapat juga beberapa sub-
sektor yang mendukung perkembangan ekonomi seperti diciptakannya tanaman hidroponik di
beberapa titik dalam kampung (Gambar 7), kemudian dilakukan pengelolaan limbah menjadi
komposter dan lombah air dialirkan untuk budidaya ternak lele. Sehingga dari berbagai
pengelolaan tersebut sangat mencerminkan bahwa kesadaran masyarakat kampung akan
pentingnya re-cycle dan adanya green knowledge membuat kampung ini sangat berpotensi untuk
dikembangkan dari segala aspek. Pertumbuhan kampung juga tak luput didorong oleh berbagai
pihak tidak hanya dari sektor pemerintahan kota Surabaya, namun perkembangan kampung dan
UMKM di kampung Genteng Candirejo juga didukung oleh beberapa perusahaan baik BUMN
ataupun Swasta sebagai bentuk program CSR yang dimiliki. Seperti contoh Perusahaan Telkom
yang telah memberikan program pengembangan usaha dengan memberikan pinjaman dana kepada
beberapa UMKM di kampung tersebut, serta adanya program pengadaan alat produksi dari instansi
lain sehingga dapat mendorong pertumbuhan UMKM di lingkungan tersebut dan membuat
UMKM semakin berkembang (Gambar 8).
Selain antusias dalam melakukan penanaman, para warga juga memiliki antusiasme yang
tinggi untuk mengembangkan usaha dengan memanfaatkan tumbuhan-tumbuhan herbal hasil dari
penanaman warga kampung tersebut, dibuktikan dengan adanya 15 keluarga yang turut serta
menjadi produsen minuman olahan herbal dan dipasarkan di berbagai pusat oleh-oleh di Surabaya.
Sehingga dapat diindikasikan perilaku peduli lingkungan dan antusiasme warga merupakan faktor
pendorong utama untuk terciptanya kampung unggulan sentra UKM olahan minuman herbal
tersebut.
Gambar 9 Proses Wawancara Gambar 10 Tampak Depan Rumah Pemilik UKM
2. Price (Harga)
Harga yang ditawarkan setiap produk juga memiliki harga yang berbeda-beda, dari
produk sinom, temulawak, kemaruk dan minuman jamu lainnya memiliki kisaran harga
kurang lebih sebesar Rp 5.000 sampai 7.000. Harga tenry bergantung pada bahan baku dan
jenis minuman. Dalam satu kategori produk juga harga yang ditawarkan berbeda-beda oleh
setiap UMKM yang berjualan. Rata-rata setiap UMKM mulai mengambil keuntungan
kurang lebih sekitar 5-10%. Penetapan harga itu juga disesuaikan dengan standard harga
pasaran saat ini.
3. Place (Tempat)
Apabila dilihat dari segi lokasi produksi, dikarenakan skala produksi masih
berskala home industry maka produksi hanya dilakukan di masing-masing rumah pihak
UMKM di wilayah kampung Genteng Candirejo Surabaya. Dan untuk lokasi penjualan
masing-masing UMKM juga menyediakan beberapa stok untuk dilakukan penjualan di
rumah masing-masing, hal tersebut dilakukan karena kampung tersebut cukup sering
menerima tamu kunjungan dari pihak pemerintah Surabaya serta berbagai instansi lainnya.
Sehingga pihak UMKM selalu berjaga-jaga untuk menyediakan beberapa stok produk
apabila ada event tertentu. Untuk lokasi penjualan utama dikarenakan rata-rata UMKM
sudah bekerja sama dengan distributor, maka produk minuman herbal yang diproduksi
banyak ditemukan di berbagai pusat oleh-oleh Surabaya. Distributor utama untuk produk
minuman Herbal berada di Siola Surabaya, selain itu banyak dari UMKM juga
mendistribusikan produknya di toko kue ternama Surabaya seperti lapis kukus Surabaya,
Patata Surabaya dll.
4. Promotion (Promosi)
Dari segi promosi yang ditawarkan, seperti yang diketahui tingkat pemasaran yang
dilakukan oleh masing-masing UMKM di kampung herbal tersebut masih sangat rendah.
Media promosi utama yang dilakukan masih mengandalkan Word of mouth (WOM) dalam
menyebar luaskan informasi produk. Untuk pemasaran melalui online masih belum
diterapkan oleh hampir keseluruhan UMKM karena terbatasnya Sumber Daya Manusia
yang memumpuni serta teknologi yang digunakan. Selain dari WOM, usaha pemasaran
yang dapat dilakukan dengan mengikuti berbagai event atau bazar, dikarenakan kampung
herbal merupakan salah satu kampung yang cukup terkenal di Surabaya, pihak UMKM
cukup sering untuk megikuti beberapa pameran yang diselenggarakan oleh pemerintah
Surabaya. Dari segi penjualan produk, masing-masing UMKM sudah memiliki distributor
tetap untuk menjualkan produknya seperti (sentra UKM Merr, Siola dan pusat oleh-oleh
Surabaya lainnya). Untuk pemesanan dan pengelolaan hubungan dengan konsumen dan
distributor pihak UMKM biasa melakukan komunikasi melalui telepon dan pesan online
seperti whatsapp.
ANALISIS STP
Analisis STP terdiri dari Segmenting, Targeting, dan Positioning. Segmentasi pasar
merupakan pembagian pasar heterogen yang besar ke segmen pembeli yang lebih kecil
berdasarkan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda. Targeting merupakan kegiatan
evaluasi berbagai segmen yang ada dan memutuskan berapa segmen dan segmen mana saja yang
akan dilayani oleh perusahaan. Positioning terkait dengan bagaimana langkah perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan produk konsumen. Berikut segmentasi, targeting, dan positioning dari
Sentra minuman herbal Genteng Candirejo
1. Segmentasi
Untuk kategori segementasi pasar untuk produk olahan minuman herbal dari kampung
Genteng Candirejo, kami dapat membagi kedalam beberapa kelompok konsumen.
Segmentasi Sosioekonomi
Untuk kategori “socioeconomic” fokus kelompok yang dituju merupakan
kelompok konsumen dari masyarakat menengah ke bawah, hal tersebut didasari
karena produk yang dijual memiliki harga yang sangat murah yang bertujuan
untuk menjangkau seluruh kalangan baik kalangan ekonomi menengah ke bawah
hingga menengah ke atas. Cakupan wilayah dari penjualan produk sendiri dapat
dikatakan memiliki cakupan kelas Nasional, hal tersebut didasari karena produk
telah didistribusikan di berbagai toko pusat oleh-oleh Surabaya yang notabennya
para pelanggannya adalah masyarakat non-Surabaya. Selain itu banyaknya
kunjungan dari berbagai pihak seperti tampu pemerintah Kota Surabaya juga
mampu menjadi media promosi dan word of mouth untuk memperkenalkan
produk olahan minuman herbal untuk lebih dikenal di seluruh Indonesia.
Segmentasi Perilaku dan Psikografi
Untuk kategori “psychographic” fokus kelompok yang dituju lebih
berdasarkan lifestyle masyarakat yang saat ini mulai menyukai gaya hidup sehat.
Terutama bagi masyarakat untuk kalangan orang dewasa yang menyukai
mengkonsumsi minuman herbal dari rempah-rempah seperti sinom, temulawak
dan jamu lainnya. Sedangkan apabila dilihat dari kategori “behaviour” banyak
masyarakat yang menginginkan untuk mengkonsumsi produk olahan minuman
herbal karena digunakan sebagai obat alami untuk mengatasi beberapa penyakit
tertentu. Sehingga cukup banyak masyarakat yang mulai mengkonsumsi dan
menyukai produk minuman olahan herbal, khususnya produk dari kampung
herbal Genteng Candirejo Surabaya
2. Targeting
Untuk target utama pasar sendiri, kebanyakan UMKM memilih untuk menjualkan
produknya kepada pihak distributor dan toko reseller lainnya. Karena dengan menjual
produk ke pihak distributor dapat secara langsung dan lebih luas dalam menjangkau
konsumen dari berbagai daerah. Kemudahan mengakses produk bagi konsumen juga dirasa
lebih mudah apabila dilakukan penjualan melalui distributor. Untuk target dari segi
konsumennya, kebanyakan pembeli dari produk olahan minuman herbal ini adalah
masyarakat dewasa khususnya ibu-ibu rumah tangga baik digunakan untuk keperluan
konsumsi pribadi ataupun digunakan sebagai oleh-oleh khas Surabaya.
3. Positioning
Untuk positioning produknya, pihak UMKM masyarakat desa Genteng Candirejo
ingin menciptakan sebuah produk minuman olahan herbal dan jamu tradisional, yang dapat
digunakan sebagai minuman untuk kesehatan dengan bahan baku alami tanpa bahan
pengawet, yang dikemas menggunakan botol minimalis secara modern. Produk memang
dibuat agar mudah dibawa dan diletakkan di berbagai pusat pertokoan dan oleh-oleh karena
agar dapat dijadikan sebagai oleh-oleh khas Surabaya. Selain itu fokus utama yang
diperhatikan oleh setiap UMKM untuk produk minuman herbal adalah kualitas rasa. Rasa
yang ditawarkan oleh setiap UMKM harus memiliki ciri khas tersendiri, sehingga banyak
dari pihak UMKM memiliki pelanggan loyal yang memang sudah menyukai rasa dari
produk minuman herbal tersebut
ANALISIS SWOT
Analisis SWOT digunakan untuk melihat kondisi sentra olahan minuman herbal Genteng
Candirejo dari sisi internal dan eksternal kampung. Analisis SWOT meliputi Strength (kekuatan),
Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threat (ancaman).
STRENGTH OPPORTUNITY
1. Memiliki kemampuan untuk 1. Memiliki bantuan modal maupun
memproduksi banyak jenis produk nonmodal dari banyak pihak eksternal
2. Sudah memiliki konsumen dan 2. Sudah dikenal menjadi sentra minuman
distributor tetap herbal
3. Bahan baku yang mudah didapat 3. Masih banyak dan meningkat orang yang
didapatkan menyukai minuman herbal
4. Sudah memiliki legalitas usaha 4. Produk herbal memiliki manfaat yang
5. Memiliki peralatan yang sudah lengkap baik bagi kesehatan
6. Kemasan dan tampilan produk yang
menarik
WEAKNESS THREAT
1. Pencatatan keuangan yang masih 1. Banyaknya kompetitor minuman botolan
sederhana 2. Naiknya harga bahan baku
2. Kurang sadar akan pentingnya strategi 3. Berkurangnya awareness konsumen
pemasaran tentang produk minuman herbal
3. Belum memiliki SOP tertulis 4. Konsumen yang complain karena
4. Masih memiliki keterbatasan pada kurangnya quality control
kegiatan distribusi barang
5. Masih awam dengan teknologi
1. Strength (Kekuatan)
Memiliki kemampuan untuk memproduksi banyak jenis produk.
Seperti yang kita ketahui saat ini produk minuman herbal yang diproduksi
oleh UMKM di Kampung Herbal Genteng Candirejo sudah terdiri dari berbagai
macam produk diantaranya adalah Sinom, Temulawak, Kacang Ijo, Kemaruk
(Kemangi dan Jeruk) serta berbagai olahan jamu dan jus buah lainnya. Selain
mampu memproduksi berbagai macam produk olahan minuman herbal, dalam
kampung tersebut juga terdapat produsen untuk kue kering dan kue basah.
Kemampuan dalam memproduksi juga memiliki efisiensi yang cukup tinggi, yakni
standarnya mencapai 400 botol untuk satu UKM dalam satu bulan pada satu jenis
produk saja.
Tersedianya konsumen dan distributor tetap
Dengan memiliki distributor tetap merupakan salah satu keuntungan bagi
masing-masing UMKM untuk mendapatkan pemasukan tetap dan men-suppy
produk minuman herbal dengan kuantitas yang cukup besar. Pihak UMKM pun
tidak perlu kebingungan untuk memasarkan produk-produknya.
Bahan baku yang mudah didapatkan.
Dalam melakukan proses produksi olahan minuman herbal, bahan baku
yang digunakan mudah sekali didapatkan di berbagai pasar. Karena dalam
membuat produk hanya dibutuhkan bahan baku seperti gula dan berbagai rempah-
rempah sederhana lain. Selain itu bahan baku juga bisa didapatkan dari tanaman
yang dimiliki di dalam kampung sehingga kemampuan produksi dapat
dikategorikan tinggi karena dapat memanfaatkan tanaman dan tumbuh-tumbuhan
yang telah tersedia di dalam kampung tersebut.
Sudah memiliki legalitas usaha lengkap.
Hampir keseluruhan UMKM di kampung herbal Genteng Candirejo sudah
memiliki perizinan dan legalitas usaha yang lengkap, hal tersebut dikarenakan
banyak program pendampingan dari pemerintah Kota Surabaya agar setiap home
industry memiliki perizinan lengkap. Dengan memiliki perizinan dapat
menguntungkan pihak UMKM dalam melakukan distribusi ke berbagai tempat
umum dan pusat oleh-oleh. Selain itu pihak UMKM juga dapat memberikan label
dengan nama merek nya tersendiri pada setiap produknya. Hal tersebut sangat
berperan penting dalam pemasaran produk serta memudahkan konsumen untuk
mengetahui informasi tentang produk.
Ketersediaan peralatan produksi yang lengkap
Dengan memiliki ketersediaan peralatan produksi sangat berpengaruh
untuk setiap UMKM dapat memproduksi dengan kuantitas dan jenis produk yang
diinginkan. Banyak program bantuan dari pemerintah serta adanya program CSR
dari beberapa perusahaan dalam memberikan modal bantuan, dapat menjadikan
UMKM di desa Genteng Candirejo tersebut untuk mengembangkan usahanya.
Modal yang diberikan digunakan untuk membeli berbagai peralatan produksi yang
dibutuhkan.
Kemasan dan tampilan produk yang menarik
Produk olahan minuman herbal memang dikemas dengan tujuan untuk
mudah dibawa dan dijadikan oleh-oleh khas Surabaya. Tampilan menarik juga
merupakan faktor penting agar pelanggan tertarik untuk membeli produk olahan
minuman herbal yang memang menurut presepsi orang merupakan minuman yang
kurang modern. Sehingga sangat penting untuk menciptakan kemasan yang
menarik dan menapilkan logo produk agar orang merasa percaya dengan produk
tersebut.
Berbagai macam potensi lain
Selain dikenal sebagai kampung herbal, kampung Genteng Candirejo
memiliki potensi wilayah yang dapat dikembangkan seperti adanya pemanfaatan
air lingkungan untuk dijadikan kolam budidaya ternak lele, selain itu
memanfaatkan limbah UMKM untuk dijadikan komposter, melakukan penanaman
hidroponik pada beberapa lokasi di dalam kampung. Hal tersebut juga menjadi
keunggulan yang dimiliki oleh kampung
2. Weakness (Kelemahan)
Pencatatan keuangan yang masih sederhana
Kebanyakan UMKM dalam kampung herbal tersebut masih lemah dalam
melakukan pencatatan keuangan. Pencatatan keuangan hanya dilakukan dengan
menyimpan bukti transaksi ataupun hanya sekedar pencatatan barang yqng terjual,
dan juga terdapat beberapa UMKM yang tidak melakukan pencatatan. Pencatatan
merupakan faktor penting dalam suatu usaha terlebih jika produksi yang dilakukan
memiliki kuantitas yang cukup tinggi dan hal tersebut sangat berperan penting
dalam melakukan pengambilan keputusan.
Kurang menyadari pentingnya strategi pemasaran
Tidak adanya tenaga penjualan serta pemasaran merupakan kendala yang
hampir dialami oleh seluruh UMKM saat ini. Banyak dari pihak UMKM hanya
memfokuskan dalam proses produksi namun tidak memperhatikan bagaimana
produk tersebut dapat diterima oleh konsumen. Pihak UMKM di kampung herbal
hanya melakukan pengiriman kepada distributor karena keterbatasan mereka dalam
melakukan penjualan mandiri.
Belum memiliki SOP Tertulis
SOP tertulis dapat diinterpretasikan ke dalam banyak hal, baik SOP dalam
produksi ataupun SOP dalam pengemasan ataupun pengiriman produk, dan pihak
UMKM pada kampung herbal rata-rata belum memiliki SOP tersebut. alasan utama
tidak memiliki SOP dikarenakan mereka menganggap hal tersebut sudah biasa
mereka lakukan sehingga tidak membutuhkan keterangan tertulis. Namun SOP
sangat penting untuk mengontrol kualitas produk agar mengurangi resiko produk
cacat.
Masih terbatasnya kemampuan dalam mendistribusikan produk
Terbatasnya kemampuan distribusi, hal tersebut dikarenakan terbatasnya
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki pada home industry tersebut. Tenaga
kerja yang dimiliki hanya keluarga sendiri yang terlibat dan berperan untuk semua
posisi baik dari produksi, pemasaran serta pelaporan keuangan. Sehingga kinerja
yang dilakukan kurang maksimal. Kurangnya SDM juga dikarenakan keterbatasan
biaya dari masing-masing UMKM tersebut.
Masih awam dengan teknologi.
Rendahnya pengetahuan dan penggunaan teknologi juga merupakan faktor
penting membuat usaha sulit untuk berkembang. Dengan menggunakan teknologi
sangat berpengaruh untuk meningkatkan penjualan serta mengefisiensi waktu
dalam hal pencatatan serta dan pengelolaan bisnis. Faktor yang memengaruhi
rendahnya pengetahuan teknologi karena mayoritas pemilik UMKM produk olahan
minuman herbal adalah generasi tua, sehingga sangat sulit untuk belajar dengan
teknologi terbaru.
3. Opportunity (Peluang)
Memiliki banyak bantuan modal maupun non-modal dari pihak eksternal
Dengan adanya bantuan dari eksternal sangat berperan penting untuk
membantu setiap UMKM dalam kampung herbal tersebut agar semakin
berkembang. Bantuan yang didapatkan sering dari pihak dinas tertentu dari
pemerintah Kota Surabaya. Serta terdapat dari pihak perusahaan seperti Telkomsel
dan BAZ dengan memberikan pinjaman modal dengan bunga rendah untuk
membantu pembelian peralatan usaha.
Sudah dikenal menjadi sentra minuman herbal
Terkenalnya kampung Genteng Candirejo sebagai sentra minuman herbal
dapat meningkatkan reputasi dan citra positif dari produk-produk yang diproduksi
oleh UMKM di daerah tersebut. Terkenalnya kampung tersebut juga membuat
banyak tamu dari pihak pemerintah yang sering berkunjung ke kampung tersebut.
Sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat kampung terutama UMKM
yang bergerak di bidang pengolahan minuman herbal.
Masih banyak masyarakat yang menyukai minuman herbal
Produk minuman herbal masih banyak disukai oleh masyarakat khususnya
bagi masyarakat yang memiliki gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi minuman
sehat. Semakin tingginya minat masyarakat untuk merubah pola konsumsi menjadi
gaya hidup sehat juga sangat berpeluang untuk menjadikan produk olahan
minuman herbal semakin laris dipasaran.
Produk herbal memiliki banyak kandungan dan manfaat
Minuman herbal sendiri tidak hanya dicari karena masyarakat suka dengan
produk tersebut, namun karena kandungan dan manfaat dari minuman tersebut juga
menjadi salah satu faktor mengapa minuman herbal masih tetap laku di pasar.
Dengan memproduksi minuman herbal dari bahan alami membuat produk mudah
untuk dijual khususnya kepada masyarakat yang menyukai minuman herbal serta
mencari manfaat dari kandungan minuman tersebut.
4. Threat (Ancaman)
Banyaknya kompetitor penyedia minuman herbal
Di berbagai pusat oleh-oleh saat ini sudah banyak dijumpai berbagai produk
minuman herbal yang bukan dari kampung herbal Genteng Candirejo.
Meningkatnya jumlah kompetitor sangat berpengaruh terhadap penjualan yang
didapatkan, akhirnya untuk menjaga konsumen pihak UMKM harus melakukan
persaingan harga agar konsumen tidak berpindah kepada pesaing yang lain.
Naiknya harga bahan baku
Dikarenakan kondisi ekonomi yang bergejolak berpengaruh dengan
naiknya bahan baku untuk produksi. Harga bahan baku sangat berperan untuk
menentukan harga jual, apabila harga naik maka pihak penjual harus menaikkan
harga. Namun dikarenakan persaingan yang ketat maka banyak dari penjual lebih
memilih memasang harga tetap apabila terjadi kenaikan bahan baku.
Kurangnya awareness konsumen
Karena lemahnya pemasaran yang dilakukan oleh masing-masing UMKM.
Kesadaran masyarakat akan adanya produk minuman herbal dari kampung herbal
masih sangat rendah. Oleh karena itu sangat penting untuk setiap UMKM
meningkatkan pemasarannya agar tidak kalah oleh produk-produk lain.
Konsumen complaint karena rendahnya kontrol kualitas produk
Banyak konsumen sering melakukan komplain karena rasa produk yang
sering berubah. Hal tersebut dikarenakan masih belum diterapkannya SOP dalam
melakukan produksi, sehingga sangat penting abgi setiap UMKM untuk
menciptakan SOP agar kualitas produk tetap terjaga.
Keterangan