Anda di halaman 1dari 119

PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN

PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM


PEMBELIAN MIE INSTAN MEREK SEDAAP
(Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Oleh :
Yoshep Windarko
052214036

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010

i
PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN
PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM
PEMBELIAN MIE INSTAN MEREK SEDAAP
(Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Oleh :
Yoshep Windarko
052214036

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010

i
ii
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Ku dedikasikan buah karyaku untuk:

Tuhan Yesus Kristus yang selalu menuntun langkahku

Ibuku di surga, Ch. Waljiani

Ayahku tercinta, Stephanus Hartaka

Kakek dan Adikku tersayang

Sahabat-sahabatku yang selalu bersamaku

Terimakasih atas doa, cinta, dan dukungan yang diberikan.

iv
v
vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristuas atas

segala berkat, rahmat, dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh produk, harga , distribusi, dan promosi

terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap”. Studi

kasus pada mahasiswa universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomo pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis sangat berterimakasih atas bantuan dari segala pihak yang telah

mendukung penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Romo Dr. Paulus Wiryono Priyatamtama, S.J. selaku Rektor

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Y.P Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE, MBA., selaku Ketua Program

Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. Marianus M. Modesir, M.M., selaku Dosen

Pembimbing I yang dengan sabar telah memberi waktu untuk

membimbing, saran, masukan, dalam penulisan skripsi ini.

vii
5. Bapak Drs. L. Bambang Harnoto, M.Si., selaku Dosen

pembimbing II yang dengan sabar memberi waktu untuk

membimbing, saran, masukan, dalam penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan

kepada penulis.

7. Staf Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta atas segala bantuan dan kerjasamanya kepada penulis

selama proses perkuliahan.

8. Kedua orangtuaku: Ibuku di surga, terimakasih untuk semua yang

telah kau berikan dalam hidupku dan Ayahku tercinta, terimakasih

untuk doa, dukungan, cinta serta semua yang terbaik yang kau

berikan sampai saat ini.

9. Kakekku tersayang untuk doa dan dukungannya

10. Adikku Windarti dan Lucia Tri Utami untuk semua dukungan canda

tawa, keceriaan yang kalian berikan.

11. Semua responden mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang telah membantu mengisi kuesioner yang

disebarkan penulis.

12. Endro, Bayu, Lutfi, Deta, Lukas, Niko, Matto, Yunita, Risma,

Wempi, Putri, Bintang, serta semua teman-teman manajemen '05,

terimakasih atas dukungan, semangat, bantuan, dan

kebersamaannya selama ini.

viii
ix
ABSTRAK

PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN PROMOSI


TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MIE
INSTAN MEREK ′SEDAAP′
Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Yosep Windarko
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2010

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel


produk, harga, distribusi, dan promosi terhadap keputusan konsumen dalam
pembelian mie instan merek ′Sedaap′. Penelitian ini dilakukan di kampus
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 100
mahasiswa dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Uji Validitas
dan Reliabilitas digunakan untuk menganalisis keandalan dari butir-butir
pertanyaan kuesioner. Analisis Regresi Linier Berganda digunakan untuk
mengetahui apakah keempat variabel independent tersebut berpengaruh terhadap
keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek ′Sedaap′.
Nilai adjusted R square 0,545 yang berarti bahwa 54,5% variabel
keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek ′Sedaap′ dapat dijelaskan
oleh variabel produk, harga, distribusi, dan promosi, sisanya sebesar 45,5%
dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel yang diteliti. Variabel produk, harga,
distribusi, dan promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek ′Sedaap′. Dari hasil
analisis diketahui bahwa, hasil penelitian dengan menggunakan uji F
menunjukkan bahwa F-hitung ≥ F-tabel (28,404 ≥ 2,699), disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima.

x
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PRODUCT, PRICE, DISTRIBUTION, AND
PROMOTION TO THE CONSUMER DECISIONS IN PURCHASING
INSTANT NOODLES ′SEDAAP′
A Case Study On Students Of Sanata Dharma University Yogyakarta

Yoshep Windarko
Sanata Dharma University
Yoyakarta
2010

This study is to determine how the variables of the product, price


distribution, and promotion influence consumer decisions in purchasing instant
noodles ′Sedaap′. This research was conducted in Sanata Dharma University in
Yogyakarta.
Data collection was conducted by distributing questionnaires to 100
students by was purposive sampling method. Validity and Reliability test was
used to analyze the reliability of the questionnaire. Regression analysis was used
to determine whether the four independent variables influenced consumer
decisions to purchase instant noodles ′Sedaap′.
The adjusted R square value was 0,545 meaning that 54,5% of dependent
variable consumer decisions in purchasing instant noodles ′Sedaap′ could be
explained by product, price, distribution, and promotion that the rest 45,5% was
influenced by other factor outside the investigated variables. Variable product,
price, distribution, and promotion simultaneously significantly influenced the
consumer decision to purchase instant noodles ′Sedaap′. The results of analysis
showed that, the results of the study using the F test showed that count ≥ F-table
(28,404 ≥ 2,699), concluded that Ho was rejected and Ha was accepted.

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................ vii

ABSTRAK ................................................................................................... x

ABSTRACT ................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................ 3

C. Batasan Masalah .............................................................. 4

D. Tujuan Penelitian ............................................................. 4

E. Manfaat Penelitian ........................................................... 4

F. Sistematika Penulisan....................................................... 5

xii
BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran ...................................................... 7

B. Manajemen pemasaran .................................................... 8

C. Konsep Pemasaran ........................................................... 9

D. Marketing Mix ................................................................. 10

E. Prilaku Konsumen ............................................................ 12

F. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Pembeli ..... 12

G. Tipe-Tipe Prilaku Pembeli ............................................. 18

H. Keputusan Pembeli ......................................................... 19

I. Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................ 22

J. Hipotesis ........................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................ 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................... 24

C. Populasi dan Sampel ........................................................ 24

D. Teknik Pengambilan Sampel ........................................... 25

E. Subjek dan Objek Penelitian ............................................ 25

F. Sumber Data ..................................................................... 26

G. Identifikasi Variabel Penelitien ....................................... 26

H. Definisi Operesional ........................................................ 27

I. Metode Pengumpulan Data ............................................... 29

J. Teknik Analisis Data ........................................................ 29

xiii
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Umum PT Karunia Alam Segar Dan PT Prakarsa

Alam Segar...................................................................... 40

B. Gambaran Produk Mie Instan Merek Sedaap ................. 40

C. Pemasaran........................................................................ 43

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden ................................................. 44

B. Analisis Kuantitatif ......................................................... 46

C. Pembahasan Hasil Persamaan Regresi Linier Berganda 60

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan ..................................................................... 64

B. Saran ................................................................................ 65

C. Keterbatasan .................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 68

LAMPIRAN……………………………………………………………….. 69

xiv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1 Perbedaan konsep penjualan dan konsep pemasaran .................. 9

Tabel IV.1 Macam Rasa dan Harga Produk Mie Instan Merek Sedaap ..... 42

Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia................................ 45

Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….. 45

Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku per Bulan ..... 46

Tabel V.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian .................................... 47

Tabel V.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ................................. 48

Tabel V.6 Descriptive Statistics ................................................................... 59

Tabel V.7 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas ................................. 51

Tabel V.8 Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi ........................................ 53

Tabel V.9 Hasil Uji Simultan....................................................................... 55

Tabel V.10 Hasil Uji Parsial ........................................................................ 56

Tabel V.11 Hasil Analisis Determinasi ....................................................... 58

xv
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Kerangka Pemikiran Teoritis……………………………….... 22

Gambar V.1 Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas .......................... 52

Gambar V.2 Histogram Keputusan Pembelian Konsumen.......................... 54

Gambar V.3 Grafik P-P Plots....................................................................... 54

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 : Jawaban Responden

Lampiran 3 : Hasil Olah Data SPSS

Lampiran 4 : Tabel F, t, dan r

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini kegiatan pemasaran merupakan salah satu faktor yang penting

dan harus dilaksanakan oleh setiap perusahaan dalam rangka menjaga

kelangsungan hidupnya maupun untuk pengembangan usahanya. Situasi

perekonomian dunia umumnya dan Indonesia khususnya, sekarang ini banyak

memberikan tantangan bagi perusahaan baik yang menghasilkan produk maupun

jasa, terutama dalam bidang pemasaran.

Dengan bermunculan perusahaan-perusahaan baru yang mencoba

memasuki pasar dan berusaha untuk menggeser perusahaan yang ada untuk

mendapatkan bagian pasar mengakibatkan persaingan antara perusahaan menjadi

semakin kompetitif. Selain menghadapi persaingan perusahaan juga dihadapkan

pada lingkungan yang berpengaruh pada kegiatan usahanya, seperti lingkungan

makro dan mikro perusahaan.

Produk mie instan sebagaimana diketahui adalah salah satu produk

makanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakat

karena kemudahan dalam hal penyajiannya. Demikian juga bagi kalangan

mahasiswa yang sebagian besar berdomisili jauh dari orang tua, produk ini

merupakan makanan cepat saji yang biasa dikonsumsi karena harganya yang

terjangkau, mudah didapatkan, enak rasanya, dan sifatnya yang tahan lama.

11
2

Dengan semakin banyaknya mie instan yang ada di pasaran berarti memberikan

keleluasaan bagi konsumen untuk memilih merek yang sesuai dengan

keinginannya. Karena itu perlu bagi perusahaan untuk menganalisis perilaku

konsumen mie instan untuk mengetahui pola pembeliannya. Kegiatan pemasaran

tidak hanya sekedar kemampuan perusahaan dalam menyampaikan barang dari

produsen ke konsumen, akan tetapi juga mencari cara agar konsumen merasa puas

(Philip Kotler, 2000:37).

Salah satu strategi yang dapat digunakan perusahan dalam rangka

memberikan stimulus (rangsangan) bagi konsumen untuk melakukan pembelian

dan memuaskan konsumen adalah perancangan bagaimana variabel produk,

harga, distribusi, dan promosi mampu menghasilkan tanggapan yang

diinginkannya dalam pasar sasaran. Variabel ini meliputi semua yang dapat

dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Unsur

dalam variabel ini sangat berkaitan erat satu sama lain, oleh karena itu perusahaan

harus dapat mengkombinasikan dengan tepat dalam pelaksanaannya serta dituntut

selalu menyajikan keunggulan yang terbaik bagi konsumen.

Motif (dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup mendorong

seseorang untuk bertindak. Kebutuhan ini muncul dalam pribadi seseorang untuk

bertindak. Orang dikatakan termotivasi karena digairahkan, kebutuhannya

diaktifkan dan prilakunya diarahkan pada tujuan yang diinginkan.


3

Atas dasar latar belakang masalah tersebut penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul ”Pengaruh Produk, Harga, Distribusi,

dan Promosi terhadap Keputusan Konsumen dalam Pembelian Mie Instan

Merek Sedaap” (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta).

B. Rumusan Masalah

1. Apakah produk berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam

pembelian mie instan merek Sedaap ?

2. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam

pembelian mie instan merek Sedaap ?

3. Apakah distribusi berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam

pembelian mie instan merek Sedaap ?

4. Apakah promosi berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam

pembelian mie instan merek Sedaap ?

5. Apakah produk, harga, distribusi, dan promosi secara simultan

berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan

merek Sedaap?

6. Variabel mana yang paling menjadi prioritas utama berpengaruh terhadap

keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap ?


4

C. Batasan Masalah

1. Penelitian dilakukan pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Faktor pertimbangan dalam keputusan pembelian mie instan di batasi:

a. Produk: cita rasa, aroma, kemasan, citra merek, kualitas produk.

b. Harga: keterjangkauan harga, harga dengan manfaat yang diterima

(porsi), kemampuan bersaing dengan harga merek lain.

c. Distribusi: kemudahan memperoleh, ketersediaan atau stock,

jangkauan penyebara.

d. Promosi: media cetak, media elektronik, spanduk.

Dalam penelitian ini variabel independen hanya dibatasi pada produk, harga,

distribusi, dan promosi.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan sebelumnya, maka tujuan

penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh produk, harga, distribusi, dan

promosi terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek

Sedaap.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan

Dengan penelitian ini produsen mie instan merek Sedaap bisa

mengetahui bermacam prilaku konsumen khususnya konsumen mahasiswa


5

yang dibahas dalam penelitian ini. Sehingga data yang ada dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam hal peningkatan penjualan

dengan mengetahui faktor mana yang paling penting dalam menentukan

keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap.

2. Bagi Universtas Sanata Dharma

Hasil pemikiran ini merupakan sumbangan pemikiran dan dapat dijadikan

bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi peneliti

Bagi peneliti diharapkan dapat menjadi tolak ukur dalam pembelajaran

mengenai kemampuan dalam memahami dan menganalisis konsumen

khususnya berkenaan dengan analisis faktor yang mempengaruhi

pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek

Sedaap khususnya mahasiswa.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dijelaskan mengenai pengertian pemasaran,

manajemen pemasaran, konsep pemasaran, marketing mix (bauran

pemasaran), prilaku konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi


6

perilaku pembeli, tipe-tipe prilaku pembeli, keputusan pembeli,

produk, kerangka pemikiran teoritis, dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan

waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel,

subjek dan objek penelitian, sumber data, identifikasi variabel

penelitian, definisi operasional, metode pengukuran data, teknik

analisis data.

BAB IV GAMBARAN PERUSAHAAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum PT Karunia

Alam Segar dan PT Prakarsa Alam Segar, gambaran produk mie

instan merek Sedaap, dan pemasaran.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai karakteristik responden,

analisis data, dan pembahasan hasil persamaan regresi linier

berganda.

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan, saran, dan

keterbatasan.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan

pembeli atau pasar. Tujuan pemasaran adalah untuk mendapatkan laba, untuk

berkembang dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Berhasil

atau tidaknya dalam mencapai tujuan perusahaan tergantung pada keahlian di

bidang pemasaran, yang tentu saja tidak terlepas dari produksi, keuangan serta

personalia.

Kegiatan dalam pemasaran secara umum terdiri dari 4 (empat) komponen

yaitu produk, harga, saluran distribusi, dan promosi yang semuanya saling

berhubungan. Mengingat betapa pentingnya pemasaran bagi perusahaan, maka

para ahli pemasaran berusaha mempelajari dan mengemukakan pendapatnya

mengenai pemasaran.

Pemasaran menurut Stanton adalah “suatu sistem keseluruhan dari

kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan

harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang

diharapkan dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada ataupun pembeli

potensial” (Swastha dan Irawan, 2005:5).

Jadi, pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling

berhubungan, ditunjukkan untuk merencanakan, menentuan harga,

7
8

mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok

pembeli.

B. Manajemen Pemasaran

Kegiatan pemasaran perlu dikoordinasikan dan dikelola dengan baik,

pengelolaan pemasaran disebut dengan manajemen pemasaran.

Menurut Kotler manajemen pemasaran adalah ”penganalisaan,

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan

untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju, dengan maksud

untuk mencapai tujuan organisasi” (Swastha dan Irawan, 2005:7).

Tahap perencanaan merupakan tahap yang sangat menentukan terhadap

kelangsungan dan sukses organisasi. Proses perencanaan merupakan satu

proses yang selalu memandang kedepan atau kemungkinan-kemungkinan

yang akan datang termasuk disini adalah pengembangan program,

kebijaksanaan, dan prosedur untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran.

Untuk membuat suatu rencana, fungsi penganalisaan sangat penting agar

rencana yang dibuat dapat lebih matang dan tepat. Dari segi lain penerapan

merupakan kegiatan untuk menjalankan rencana. Sedangkan fungsi terakhir

dari menejemen adalah pengawasan, yaitu fungsi mengendalikan segala

macam aktivitas agar tidak terjadi penyimpangan. Jadi fungsi ini untuk

menghindari adanya penyimpangan, atau memperkecil penyimpangan yang

mungkin terjadi.
9

C. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran adalah sebuah “falsafah bisnis yang menyatakan bahwa

pemuas kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi

kelangsungan hidup perusahaan” (Swastha dan Irawan, 2005:10)

Tujuan dari konsep pemasaran adalah untuk memberikan kepuasan

terhadap keinginan dan kebutuan pembeli atau konsumen. Penggunaan konsep

pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang keberhasilan bisnis yang

dilakukan. Konsep pemasaran dibuat dengan menggunakan 3 faktor dasar

yaitu:

1. Seluruh perencanaan dan kegiatan harus berorientasi pada konsumen.

2. Volume penjualan yang menguntungkan merupakan tujuan dari konsep

pemasaran, artinya laba diperoleh dengan melalui pemuasan konsumen.

3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan

diintegrasikan secara organisasi untuk memberikan kepuasan konsumen.

Tabel II.1
Perbedaan antara konsep penjualan dan konsep pemasaran yaitu:

Konsep Titik mulai Fokus Alat Sasaran

Penjualan Pabrik Produk Penjualan Laba melalui

yang ada promosi penjualan

sekarang

Pemasaran Konsumen Kebutuhan/ Pemasaran Laba melalui

keinginan terpadu kepuasan

konsumen konsumen
10

Jadi dengan konsep pemasaran perusahaan dapat mengetahui apa yang menjadi

keinginan dan kebutuhan konsumennya, serta mengembangkan produk yang dapat

memuaskan keinginan konsumen sekaligus memperoleh laba.

D. Marketing Mix (bauran pemasaran)

Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam pemasaran

modern. Bauran pemasaran adalah “perangkat alat pemasaran taksis yang

dapat dikendalikan yaitu produk, harga, distribusi dan promosi yang

dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam

proses sasaran” (Kotler dan Amstrong, 2001:48).

Marketing mix terdiri dari empat kelompok variabel yang dikenal dengan

sebutan 4P yaitu:

1. Product (produk)

Produk adalah “apa saja yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan,

diperoleh, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau

kebutuhan”. Produk dapat berupa suatu benda (obyek), jasa, kegiatan,

orang, tempat, organisasai dan gagasan (Kotler,1995:52).

2. Price (harga)

Harga adalah “jumlah uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan untuk

memperoleh suatu produk” (Kotler dan Amstrong, 2001:48).


11

3. Promotion (promosi)

Promosi adalah “aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk

dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya” (Kotler dan

Amstrong, 2001:49). Yang termasuk kegiatan promosi antara lain:

a. Periklanan

Periklanan merupakan salah satu variabel promosi yang berfungsi

menyebarluaskan bentuk komunikasi non pribadi tentang ide, gagasan,

barang, dan jasa. Komunikasi yang dilakukan oleh sponsor pada

umumnya bersifat massal karena menggunakan media elektronik

maupun media cetak seperti televisi, majalah, koran dan tabloid.

b. Promosi Penjualan

Promosi penjualan merupakan kegiatan promosi yang mempunyai daya

tarik yang lebih ampuh karena selain komunikasi yang disampaikan

juga memberikan daya tarik seperti adanya barang konsumsi langsung

untuk dinikmati. Bentuk kegiatan ini antara lain pendirian posko,

hadiah, pameran.

4. Place (tempat)

Saluran distribusi adalah “serangkaian organisasi yang saling tergantung

yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa yang

siap untuk digunakan atau dikonsumsi” (Kotler, 2001:140).


12

E. Perilaku Konsumen

Pengertian perilaku konsumen seperti diungkapkan oleh Mowen (2002:6)

mengatakan: “Studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses

pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan, barang,

jasa, pengalaman serta ide-ide”.

Perilaku konsumen (consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai

kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan

dan mempergunakan barang dan jasa termasuk didalamnya proses

pengambilan keputusan pada persiapan dan menentukan kegiatan-kegiatan

tertentu (Swastha dan Handoko, 2000:10).

Dari pengertian di atas maka perilaku konsumen merupakan tindakan-

tindakan dan hubungan sosial yang dilakukan oleh konsumen perorangan,

kelompok, maupun organisasi untuk menilai, memperoleh dan menggunakan

barang-barang serta jasa melalui proses pertukaran atau pembelian yang di

awali dengan proses pengambilan keputusan yang menentukan tindakan-

tindakan tersebut.

F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembeli

Dalam memahami perilaku konsumen perlu dipahami siapa konsumen,

sebab dalam suatu lingkungan yang berbeda akan memiliki penelitian,

kebutuhan, pendapat, sikap dan selera yang berbeda.

1. Faktor kebudayaan

Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling


13

mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari

lembaga-lembaga penting lainnya. Faktor kebudayaan memberikan

pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen. Pemasar

harus mengetahui peran yang dimainkan oleh:

a. Budaya

Kebudayaan adalah simbol dari fakta yang kompleks, diciptakan oleh

manusia diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan

pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat.yang ada.

Kebudayaan ini akan berubah setiap waktu sesuai kemajuan atau

perkembangan jaman. Seperti halnya masyarakat Indonesia yang

mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokoknya pada keadaan tertentu

masyarakat akan mengganti nasi dengan alternatif lain yang dianggap

lebih praktis misalnya mie instan.

b. Sub budaya

Setiap budaya terdiri dari sub-sub budaya yang lebih kecil yang

memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih spesifik.

Sub budaya membentuk segmen pasar yang penting dan para pemasar

sering merancang produk dan program pemasaran yang khusus dibuat

untuk kebutuhan konsumen.

c. Kelas sosial

Kelas sosial adalah bagian-bagian yang relatif homogen dan tetap

dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hirarkis dan anggota-

anggotanya memiliki tata nilai, minat, dan prilaku yang mirip. Kelas
14

sosial mengacu pada pengelompkan orang yang sama dalam perilaku

mereka berdasarkan posisi ekonominya di dalam masyarakat.

2. Faktor sosial

a. Kelompok acuan

Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk

mencapai sasaran individu atau bersama. Beberapa merupakan

kelompok primer yang mempunyai interaksi reguler tapi informal

seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan sekerja. Beberapa

merupakan kelompok sekunder yang mempunyai interaksi lebih formal

dan kurang reguler. Ini mencakup organisasi seperti kelompok

keagamaan, asosiasi profesional, dan serikat pekerja.

b. Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting

dalam masyarakat. Anggota keluarga dapat berpengaruh kuat pada

pembelian produk karena setiap anggota keluarga mnemiliki selera dan

keinginan yang berbeda. Misalnya di pagi hari keluarga biasa

mengkonsumsi mie instan sebagai sarapan yang dianggap praktis dan

cepat saji dari nasi, maka konsumsi mie instan akan menjadi kebiasaan

dalam sebuah keluarga.

c. Peran dan status sosial

Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang

menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa

status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh


15

masyarakat. Orang seringkali memilih produk yang menunjukkan

statusnya dalam masyarakat.

3. Faktor pribadi

Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang

yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif

konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan. Keputusan membeli

juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu:

a. Usia dan tahap siklus hidup

Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa

hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi sering

kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur

hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai

dengan kedewasaannya. Pemasar seringkali menentukan sasaran pasar

dalam bentuk tahap daur hidup dan mengembangkan produk yang

sesuai serta rencana pemasaran untuk setiap tahap.

b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya.

Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai

minat di atas rata-rata akan produk dan jasa mereka. Sebuah perusahaan

bahkan dapat melakukan spesialisasi dalam memasarkan produk

menurut kelompok pekerjaan tertentu.


16

c. Keadaan ekonomi

Situasi ekonomi sekarang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar

produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan

dalam pendapat pribadi, tabungan dan tingkat minat. Bila indikator

ekonomi menunjukkan resesi pemasar dapat mengambil langkah-

langkah untuk merancang ulang memposisikan kembali dan mengubah

harga produknya.

d. Gaya hidup

Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas (pekerjaan,

hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat (makanan, mode,

keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari sekedar kelas sosial dan

kepribadian seseorang, gaya hidup menampilkan pola bereaksi dan

berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.

e. Kepribadian dan konsep pribadi

Kepribadian adalah sifat individu yan dapat menentukan tanggapan

untuk bertingkah laku. Meskipun kepribadian seseorang tidak selalu

mencerminkan tindakan membeli namun para ahli percaya bahwa

kepribadian mempengaruhi keputusanbeli seseorang. Konsep diri

adalah cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri dan pada saat

itu juga ia mempunyai gambaran terhadap orang lain.

4. Faktor psikologi

Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia

tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh


17

dimasa lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang. Pilihan

barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor psikologi

yang penting:

a. Motivasi

Motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong

individu untuk melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.

b. Pengamatan

Pengamatan adalah suatu proses bagaimana pembeli menyadari dan

mengintreprestasikan keadaan lingkungan sekitar.

c. Pengalaman Belajar

Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang dalam

bertingkah laku. Pengalaman didapat dari masa lalu atau dapat

dipelajari sebab dengan belajar seseorang dapat mempeoleh

pengalaman. Penafsiran dan proses belajar konsumen merupakan kunci

untuk mengetahui perilaku pembelinya.

d. Sikap dan Kepercayaan.

Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi

terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik maupun kurang

baik secara konsisten. Sikap dan kepercayaan merupakan faktor yang

ikut mempengaruhi pandangan dan perilaku pembelian.


18

G. Tipe-Tipe Prilaku Pembeli

Pembuatan keputuasan yang dilakukan konsumen berbeda-beda dengan

tipe keputusan pembeli. Assael membedakan prilaku membeli konsumen

berdasarkan derajat perbedaan di antara beberapa merek (Kotler, 1997:160).

1. Perilaku pembeli yang kompleks

Hal ini terjadi jika mereka semakin terlibat dalam kegiatan membeliu dan

menyadari perbedaan penting di antara beberapa merek produk yang ada

dan biasanya produk yang akan dibeli itu mahal dan amat berkesan.

2. Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan.

Tingkah laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan keterlibatan

konsumen yang tinggi tetapi sedikit perbedaan yang dirasakan diantara

merek. Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan terjadi

ketika konsumen amat terlibat dalam pembelian barang yang mahal jarang

dibeli dan beresiko tetapi melihat sedikit perbedaan diantara merek.

3. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan

Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan terjadi dibawah kondisi

keterlibatan konsumen yang rendah dan perbedaab yang besar. Bila

konsumen membeli merek yang sama biasanya lebih merupakan kebiasaan

ketimbang loyalitas yang tinggi terhadap merek. Para konsumen tidak

membentuk sikap terhadap sebuah merek tetapi memilihnya karena merek

tersebut sudah biasa dikenalnya.


19

4. Perilaku pembeli yang mencari keragaman.

Keterlibatan konsumen rendah tetapi perbedaan merek dianggap berarti.

Konsumen seringkali mengganti merek dalam mengkonsumsi produk

pergantian merek terjadi semata-mata untuk memperoleh keragaman bukan

karena ketidak puasan.

H. Keputusan Pembelian.

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum konsumen sampai pada

keputusan pembelian suatu produk:

1. Motif dalam pembelian

Ada 4 macam motif pembelian (Swastha dan Handoko, 1997:77-79).

a. Motif pembelian primer

Yaitu motif yang menimbulkan perilaku pembelian terhadap kategori-

kategori umum pada suatu produk.

b. Motif pembelian selektif

Yaitu motif yang mempengaruhi kepuasan tentang model dan meek dari

kelas-kelas produk atau macam penjualan yang di pilih untuk suatu

pembelian.

c. Motif pembelian rasional

Yaitu motif yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan seperti yang

ditunjukkan oleh suatu produk kepada konsumen.


20

d. Motif pembelian emosional

Yaitu motif yang berkaitan dengan perasaan atau emosi individu seperti

pengungkapan rasa cinta, kebanggaan, kenyamanan, kesehatan,

keamanan, dan kepraktisan.

2. Proses pembelian

Pembelian merupakan suatu proses. Proses pembelian terdiri dari tahap-

tahap yang dimulai dengan pengenalan terhadap kebutuhan dan keinginan

serta tidak berhenti setelah pembelian dilakukan. Proses pengambilan

keputusan tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah

yang terdiri atas 5 tahap (Swastha dan Handoko, 2000:94).

a. Pengenalan kebutuhan

Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan, dimana untuk

mengetahui adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya

perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan

dapat dipicu oleh rangsangan eksternal.

b. Pencarian informasi

Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin lebih banyak mencari

informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan

produknya dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen

kemungkin akan membelinya.

Konsumen dapat memperoleh info dari berbagai sumber, antara lain:

1. Sumber pribadi: keluarga, temann, tetangga, kenalan.

2. Sumber komersial pajangan: iklan, wiraniaga, agen, kemasan,


21

pajangan.

3. Sumber publik: media masa, organisasi penilai konsumen.

4. Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan, penggunaan

produk.

c. Evaluasi alternatif

Tahap dimana ketika konsumen menggunakan info untuk mengevaluasi

merek alternatif dalam perangkat pilihan. Bagaimana konsumen

mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli.

d. Keputusan membeli

Pada umumnya keputusan membeli konsumen adalah membeli merek

yang paling disukai tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk

membeli dan keputusan untuk membeli. Sedangkan pada tahap keputusan

membeli konsumen benar-benar membeli produk.

e. Tingkah laku pasca pembelian

Tahap dimana ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah

membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Setelah membeli

produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas serta akan terlibat

dalam tingkah laku pasca pembelian yang menarik perhatian pemasaran.

Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen merasa tidak puas, bila

memenuhi atau bahkan melebihi harapan konsumen akan merasa puas.

3. Struktur keputusan pembelian

Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya

merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli


22

mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh komponen antara lain (Swastha

dan Irawan, 2005: 118-119):

a..Keputusan tentang jenis produk

b. Keputusan tentang bentuk produk

c. Keputusan tentang merek produk

d. Keputusan tentang penjualan

e. Keputusan tentang jumlah produk

f. Keputusan tentang waktu pembelian

g. Keputusan tentang cara pembayaran

J. Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran merupakan model konseptual yang disesuaikan atau

dibentuk sesuai dengan kebutuhan penelitian. Dibawah ini merupakan kerangka

pemikiran teoritis yang dipakai dalam penelitian.

Keterangan:

Produk (X1)
Keputusan konsumen
Harga (X2)
dalam pembelian mie
instan merek Sedaap
Distribusi (X3)
(Y)
Promosi (X4)

Gambar II.1. Kerangka Pemikiran Teoritis


23

= Menunjukkan pengaruh secara simultan variabel-variabel

independent terhadap variabel dependent.

= Menunjukkan pengaruh secara parsial variabel-variabel

independent terhadap variabel dependent.

K. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Produk berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam melakukan

pembelian mie instan merek Sedaap.

2. Harga berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam melakukan

pembelian mie instan merek Sedaap.

3. Distribusi berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam melakukan

pembelian mie instan merek Sedaap.

4. Promosi berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam melakukan

pembelian mie instan merek Sedaap.

5. Produk, harga, distribusi, dan promosi secara simultan berpengaruh

terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek

Sedaap.

6. Promosi menjadi prioritas utama berpengaruh terhadap keputusan

konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Studi kasus yaitu

penelitian mengenai status subyek penelitian yang berkenan dengan suatu fase

spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas (Iqbal, 2002:15).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada mahasiswa di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta dan waktu penelitian dilakukan pada bulan November –

Desember 2009.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto (2002:108) populasi adalah keseluruhan objek

penelitian. Populasi merupakan sobjek penelitian yang akan dikenai

generalisasi dari hasil penelitian tersebut. Dalam penelitian ini populasi

adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat dipakai untuk

menyimpulkan populasi, dan sebagian dari populasi tersebut benar-benar

mewakili populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

24
24
25

mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sejumlah 100

mahasiswa.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik

purposive sampling yaitu sebuah sampel non probabilitas yang menyesuaikan

diri dengan kriteria tertentu atau berdasarkan ketentuan peneliti dalam

memilih individu yang dijadikan sampel.

Purposive sampling ini juga disebut judgmental sampling, karena

digunakan pertimbangan-pertimbangan dengan memasukkan unsur-unsur

tertentu. Peneliti menentukan 100 sampel, agar penelitian ini lebih valid dan

memudahkan perhitungan peneliti dalam melakukan penelitian.

Metode purposive sampling yang digunakan peneliti ditentukan dengan

kriteria:

1. Responden adalah mahasiswa atau mahasiswi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Responden adalah konsumen yang mengkonsumsi mie instan merek

Sedaap.

E. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah para mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang mengkonsumsi mie instan merek Sedaap.


26

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah variabel produk, harga, distribusi, dan promosi

yang berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie

instan merek Sedaap.

F. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian di

lapangan secara langsung, Arikunto (2002:107). Untuk itu penulis

melakukan pengumpulan data dengan cara kuesioner.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek yang diteliti,

Arikunto (2002:107). Data ini dapat diperoleh dari literatur, catatan-

catatan perusahaan, internet, artikel dan lain-lain.

G. Identifikasi Variabel Penelitian

Menurut Hadi dalam Arikunto (2002:94) variabel adalah gejala yang

bervariasi.

Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang

bervariasi.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


27

1. Variabel bebas (independent) (X) : Produk, harga, distribusi, dan

promosi.

2. Variabel terikat (dependent) (Y) : Keputusan pembelian mie instan

merek Sedaap.

H. Definisi operasional

Agar penelitian memenuhi sasaran penelitian, dibutuhkan sejumlah data

yang disebut variable penelitian. Variabel yang digunakan untuk memperoleh

informasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

1. Rasa

Merupakan suatu jaminan mutu yang terdiri dari berbagai perpaduan rasa

pedas, asin, manis dari produk mie instan merek Sedaap sesuai dengan

rasa yang ditawarkan.

2. Aroma

Bau atau harum yang keluar atau ditimbulkan dari mie instan merek

Sedaap.

3. Kemasan

Merupakan wadah atau pembungkus suatu produk dan menjadikannya

lebih mudah dan aman digunakan. Kemasan produk menggunaka desain,

warna, bentuk, bahan dan keterangan-keterangan yang tercantum dalam

pembungkus untuk mencoba mempengaruhi pendapat konsumen dan

perilaku konsumen.
28

4. Merek

Merupakan suatu nama, istilah, simbol, desain, atau gambaran keempatnya.

5. Kualitas

Jaminan atau daya tahan suatu mie instan merek Sedaap yang

diberikan karena mempunyai mutu baik.

6. Produk

Merupakan variasi produk yaitu keanekaragaman pilihan rasa yang

ditawarkan yang membedakan dengan produk mie instan perusahaan lain.

7. Harga

Harga mie instan merek Sedaap yang dapat dijangkau serta daya beli

konsumen terhadap produk.

8. Distribusi

Kemudahan dalam mendapatkan produk mie Sedaap baik di warung kecil,

toko-toko maupun swalayan.

9. Promosi

Merupakan kegiatan untuk memperkenalkan produk mie instan merek

Sedaap di kalangan masyarakat atau konsumen.

10. Keputusan pembelian

Dalam penelitian ini didefinisikan sebagai jumlah bungkus mie instan

merek Sedaap yang dikonsumsi dalam waktu 1 bulan.


29

I. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan

secara ilmiah, diperlukan metode yang mampu mengungkap data sesuai

dengan pokok permasalahan. Metode yang dipergunakan dalam penelitian

banyak sekali macamnya misalnya: wawancara, observasi, kuesioner, dan

dokumentasi (Arikunto, 2002: 126) Pada penelitian ini metode yang

digunakan untuk mengungkap data tentang pengaruh produk, harga, distribusi,

dan promosi terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan

merek Sedaap adalah metode angket atau kuesioner.

1. Metode Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya

atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002 128). Dalam penelitian ini,

metode kuesioner adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada sampel

penelitian yakni mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

J. Teknik Analisis Data

1. Pengujian Instrumen

Pada uraian tentang metode pengumpulan data telah diuraikan bahwa

instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti tentang laporan pribadinya,

atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002: 128). Kuesioner yang digunakan
30

untuk mengungkap variabel produk, harga, disrtibusi, dan promosi terhadap

keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap.

Pengembangan instrument ini didasarkan atas deskripsi teori-teori yang

relevan, kemudian dikembangkan dalam indikator-indikator dan selanjutnya di

jabarkan dalam butit-butir pertanyaan.

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

model Skala Likert dengan lima alternatif jawaban yakni:

1. Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

2. Setuju (S) diberi skor 4

3. Netral (N) diberi skor 3

4. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

Agar instrument betul-betul memenuhi persyaratan validitas dan

rentabilitas, maka perlu dilakukan uji instrument penelitian.

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah alat untuk menguji apakah tiap-tiap butir benar-benar

telah mengungkapkan faktor atau indikator yang ingin diselidiki. Semakin

tinggi validitas suatu alat ukur semakin tepat alat ukur alat ukur tersebut

mengenai sasaran. Pengujian validitas dengan menggunakan rumus korelasi

product moment: (Hadi, 1991:23).

N ∑ XY − ∑ X ∑ Y
rxy =
{N ∑ X 2
}{
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y )
2 2
}
31

Keterangan:

= Koefisien korelasi bagian total

N = Jumlah subjek

= Jumlah skor item

= jumlah skor total

= Jumlah hasil kali skor item dan skor total

= Jumlah kuadrat skor item

= Jumlah kuadrat skor total

Dalam pengujian koefisien ini digunakan taraf signifikansi 5%. Jika r-

hitung ≥ r-tabel, maka suatu butir instrumen mampu mengukur apa yang

diinginkan (valid). Sebaliknya jika r-hitung < r-tabel maka suatu butir

instrumen adalah tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Tujuan dari pengujian rentabilitas kuesioner adalah untuk menguji apakah

kuesioner yang dibagikan responden benar-benar dapat diandalkan sebagai alat

pengukur. Pengujian ini hanya dilakukan pada butir pertanyaan yang sudah

diuji validitasnya dan telah dinyatakan validitasnya dan telah dinyatakan

sebagai butir yang valid. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas item digunakan

rumus Alpha Cronbachs.

Rumus koefisien Alpha Cronbachs secara umum (Hadi, 1995:56)


32

Keterangan:

= Reliabilitas instrument

K = Banyaknya butir pertanyaan/ banyaknya soal

= Jumlah variabel butir

= Varian total

Kriteria riliabilitas adalah jika koefisien Alpha Cronbachs ≥ 0,60 (Ghozali,

2005:42).

Reliabilitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha

Cronbachs. Jika koefisien Alpha ≥ r-tabel dengan taraf signifikan 5% maka

data kuesioner tersebut reliabel. Sebaliknya jika koefisien Alpha < r-tabel

dengan taraf signifikan 5% maka data kuesioner tersebut tidak reliabel.

2.Analisis Regresi

Untuk menguji masalah pertama, maka peneliti menggunakan model

analisis regresi berganda (Multiple Linier Regression Model). Model

persamaan regresi yang digunakan adalah:

Keterangan:

Y = Keputusan pembelian

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

= Variabel independen (produk)

= Variabel independen (Harga)

= Variabel independen (Distribusi)


33

= Variabel independen (Promosi)

e = Error

3. Uji Asumsi Klasik

a.Uji Multikolinieritas

Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda

yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas, dimana akan diukur tingkat

pengaruh variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r).

Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien korelasi antar variabel

bebas (X1 dan X2, X2 dan X3, X3 dan X4) lebih besar atau sama dengan

0,60 (r ≥ 0,60). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien

korelasi antar variabel bebas (X1 dan X2) lebih kecil 0,60 (r < 0,60). Atau

dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat jika:

(tolerance) α hitung < α dan variance inflation factor (VIF) hitung > VIF

maka terjadi multikolinieritas, dan sebaliknya jika α hitung > α dan VIF

hitung < VIF maka tidak terjadi multikolinieritas.

b.Uji Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regeresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau

tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain.

Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi

Homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama disebut terjadi

Heteroskedastisitas. Atau hal ini dapat di lihat dari gambar scatterplot.


34

c.Uji Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah

autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak

baik dan tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru timbul jika

ada korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu t (berada) dengan

kesalahan pengganggu t-1 (sebelumnya).

Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi

dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW < -2.

b. Tidak terjadi autokorelasi jika -2 ≤ DW ≤ +2

c. Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW > +2

d.Uji Normalitas

Uji asumsi klasik normalitas digunakan untuk menguji data variabel bebas

(X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan,

berdistribusi normal atau tidak normal. Untuk mengetahui normalitas dapat

diketahui dari grafik normal probability plot.

4. Pengujian Hipotesis

Langkah-langkah dalam menguji hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Uji pengaruh simultan (F-test)

Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah

variabel independen secara bersama-sama atau simultan

mempengaruhi variabel dependen.


35

1) Menentukan formulasi hipotesis

Ho: β1,β2,β3,β4 = 0, produk, harga, distribusi, dan promosi

tidak berpengaruh terhadap keputusan

konsumen dalam pembelian mie instan

merek Sedaap.

Ha: β1,β2,β3,β4 ≠ 0, produk, harga, distribusi, dan promosi

berpengaruh terhadap keputusan

konsumen dalam pembelian mie instan

merek Sedaap.

2) Menentukan level of significant (α)

Tingkat keyakinan dalam penelitian ini menggunakan 95% dengan

alpha (α) sebesar 5%.

3) Menentukan F-tabel

F-tabel dicari dengan menentukan besar degree of freedom (d.f)

antara pembilang (numerator) dan df penyebut (denominator).

Untuk derajat pembilang digunakan nilai k-1, yaitu jumlah variabel

dikurangi 1. Untuk derajat penyebut digunakan n-k, yaitu jumlah

sampel dikurangi dengan jumlah variabel.

4) Menghitung nilai F-hitung

F-hitung dihitung dengan menggunakan SPSS 12.

5) Menentukan kriteria pengujian hipotesis

Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:


36

F-hitung ≥ F-tabel pada α 0,05 atau F-hitung pada p-value ≤ 0,05

maka Ho ditolak dan Ha diterima.

F-hitung < F-tabel pada α 0,05 atau F-hitung pada p-value > 0,05

maka Ho diterima dan Ha ditolak.

6) Mengambil kesimpulan

Kesimpulan diambil:

a) Jika tingkat signifikansi variabel independent ≤ 0,05 maka

dapat disimpulkan variabel independent berpengaruh terhadap

keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek

Sedaap.

b) Jika tingkat signifikansi variabel independent > 0,05 maka

dapat disimpulkan variabel independent tidak berpengaruh

terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan

merek Sedaap.

7) Menarik kesimpulan

a. Menerima Ho, berarti menerima bahwa produk, harga,

distribusi, dan promosi tidak

berpengaruh terhadap keputusan

konsumen dalam pembelian mie instan

merek Sedaap secara simultan.

b. Menolak Ho dan menerima Ha, berarti menerima bahwa

produk, harga, distribusi, dan promosi

berpengaruh terhadap keputusan


37

konsumen dalam pembelian mie instan

merek Sedaap secara simultan.

b. Uji parsial (t-test)

Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen.

1) Menentukan formulasi hipotesis

Formula hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a) Ho1: β1 ≥ 0, produk tidak berpengaruh positif terhadap

keputusan konsumen dalam pembelian mie

instan merek Sedaap.

Ha1: β1 < 0, produk berpengaruh positif terhadap keputusan

konsumen dalam pembelian mie instan merek

Sedaap.

b) Ho2: β2 ≥ 0, harga tidak berpengaruh positif terhadap

keputusan konsumen dalam pembelian mie

instan merek Sedaap.

Ha2: β2 < 0 harga berpengaruh positif terhadap keputusan

konsumrn dalam pembelian mie instan merek

Sedaap.

c) Ho3: β3 ≥ 0, distribusi tidak berpengaruh positif terhadap

keputusan konsumen dalam pembelian mie

instan merek Sedaap.


38

Ha3: β3 < 0, distribusi berpengaruh positif terhadap

keputusan konsumen dalam pembelian mie

instan merek Sedaap.

d) Ho4: β4 ≥ 0, promosi tidak berpengaruh positif terhadap

keputusan konsumen dalam pembelian mie

instan merek Sedaap.

Ha4: β4 < 0, promosi berpengaruh positif terhadap keputusan

konsumen dalam pembelian mie instan merek

Sedaap.

2) Menentukan level of significant (α)

Tingkat keyakinan dalam penelitian ini menggunakan 95% dengan

level of significant ditentukan sebesar 5%.

3) Menentukan t-tabel

T tabel dilihat dengan menggunakan level of significant dan degree

of freedom = n-k.

4) Menghitung nilai t-hitung

t-hitung dapat di lihat dari hasil olah data SPSS 12.

5) Menentukan kriteria pengujian hipotesis

Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

t-hitung ≥ t-tabel pada α 0,05 atau t-hitung pada p-value ≤ 0,05

maka Ho ditolak dan Ha diterima.

t-hitung < t-tabel pada α 0,05 atau t-hitung pada p-value > 0,05

maka Ho diterima dan Ha ditolak.


39

6) Mengambil kesimpulan

Kesimpulan diambil:

a) Jika tingkat signifikansi variabel independent ≤ 0,05 maka

dapat disimpulkan variabel independent berpengaruh terhadap

keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek

Sedaap.

b) Jika tingkat signifikansi variabel independent > 0,05 maka

dapat disimpulkan variabel independent tidak berpengaruh

terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan

merek Sedaap.

7) Menarik kesimpulan

a) Menerima Ho, berarti menerima bahwa produk, harga,

distribusi, dan promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan

konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap secara

parsial.

b) Menolak Ho dan menerima Ha, berarti menerima bahwa

produk, harga, distribusi, dan promosi berpengaruh terhadap

keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek

Sedaap secara parsial.


BAB IV

GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum PT. Karunia Alam Segar dan PT. Prakarsa Alam Segar

Wings Foot sebagai produsen Mei Sedaap membawahi dua perusahaan

yang mendukung proses produksi mie instan merek Sedaap, yaitu PT. Karunia

Alam Segar dan PT. Prakarsa Alam Segar. PT. Karunia Alam Segar (KAS) dan

PT. Prakarsa Alam Segar (PAS) mengembangkan bisnis mie instan dengan

mendirikan pabrik yang berada di Jakarta dan Surabaya. Kedua perusahaan

tersebut merencanakan untuk memproduksi beberapa jenis mie instan baik di

pabrik yang berada di Jakarta maupun di Surabaya.

Lokasi pabrik PT. Prakarsa Alam Segar (PAS) berdiri di

atas tanah seluas 11 ha, bekas dari perusahaan tekstil yang terletak di sebuah

kawasan industri bekasi, dan di buka pada bulan Desember 2003.

PT. Karunia Alam Segar (KAS) berdiri di kawasan industri seluas 75 ha di

Gresik bagian utara. Area tersebut sebelumnya adalah sebuah tambak udang.

Pabrik ini mulai beroperasi pada awal 2003.

B. Gambaran Produk Mie Instan Merek Sedaap

Mie Sedaap adalah salah satu produk andalan dari Wings, Mie Sedaap

pertama kali dipasarkan pada tahun 2003. Mie Sedaap adalah produk mie instan

inovatif, terpercaya dengan kualitasnya yang tinggi bumbunya yang khas

menyajikan cita rasa makanan Indonesia. Semenjak kehadirannya di tahun 2003

40
40
41

permintaan konsumen terhadap Mie Sedaap selalu meningkat dipasar. Prestasi ini

rupanya terekam dengan baik oleh lembaga riset Frontier Consulting Group.

Sehingga tanggal 22 febuari 2007, Mie Sedaap meraih penghargaan Top Brand

2005 - 2007 untuk kategori mie instan.

Produk mie instan merek Sedaap memiliki tujuh varian rasa:

1. Mie Sedaap Sambal Goreng

Mie Sedaap goreng merupakan varian rasa produk mie Sedaap yang

memiliki cita rasa spesial. Mie Sedaap sambal goreng diracik dengan

bumbu sambal goreng spesial yang dipadukan dengan kesegaran jeruk nipis

dan taburan bawang goreng yang gurih.

2. Mie Sedaap Goreng

Mie Sedaap goreng merupakan varian rasa produk mie Sedaap goreng yang

memiliki cita rasa original. Bumbu dengan racikan tradisional yang

dipadukan

dengan bawang goreng semakin menambah keaslian rasa dari mie sedaap.

3. Mie Sedaap Soto

Mie Sedaap soto adalah varian produk mie Sedaap kuah. Dalam kemasan

mie

Sedaap soto juga disertai serbuk koyah (cita rasa soto) yang membuat mie

Sedaap soto semakin gurih.

4. Mie Sedaap Kari Ayam

Merupakan varian produk mie Sedaap kuah santan kental yang dominan

dipadukan dengan bumbu koya membuat rasa kari semakin lesat.


42

5. Mie Sedaap Ayam Bawang

Merupakan varian produk mie Sedaap kuah dengan perpaduan rasa ayam

serta aroma bawang.

6. Mie Sedaap Kaldu Ayam

Merupakan varian produk mie Sedaap kuah rasa kaldu ayam dan aroma

bawang

membuat rasa mie Sedaap kari ayam semakin gurih.

7. Mie Sedaap Kari Spesial

Merupakan varian produk mie Sedaap kuah dengan paduan antara santan

kental

dengan rempah membuat mie Sedaap kari spesial semakin kaya rasa.

Tabel IV.1
Rasa dan harga produk mie instan merek Sedaap

Rasa Harga

Mie Sedaap Sambal Goreng 88 g Rp 1260

Mie Sedaap Goreng 91 g Rp 1200

Mie Sedaap Soto 75 g Rp 1090

Mie Sedaap Kari Ayam 72 g Rp 1090

Mie Sedaap Kaldu Ayam 66 g Rp 1050

Mie Sedaap Ayam Bawang 70 g Rp 1070

Mie Sedaap Kari Spesial 71 g Rp 1100


43

C. PEMASARAN

Mie Sedaap yang merupakan produksi dari grup kelompok Wings. Meski

produk ini baru diluncurkan pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau

Jawa dan Bali, namun namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan

pembeli di warung-warung, bahkan pasar, dan swalayan.

Mie Sedaap melakukan promosi sangat agresif. Strategi awal Mie Sedap

yang dijalankan antara lain bermain di harga pasaran yang sangat ekonomis

namun bumbu mie yang diberikan kelas premium. Hal utama lain yang tidak

boleh diabaikan adalah distribusi. Pendistribusian produk diusahakan merata dari

tingkat grosir sampai tim motor yang menjelajahi warung-warung kecil baik di

kota maupun di pedesaan. Strategi itu didukung iklan yang cukup gencar, baik

tematik, iklan produk, maupun versi testimoni. Dana yang dikeluarkan perusahaan

untuk promosi Mie Sedaap cukup besar. Masyarakat dapat menilai sendiri berapa

dana yang dikeluarkan untuk iklan di delapan stasiun televisi, billboard di halte-

halte sepanjang jalan, belum lagi kegiatan below the line.

Permintaan pasar terhadap Mie Sedaap sangatlah bagus. Perusahaan akan

terus berusaha memenuhi permintaan pasar dengan menambah kapasitas produksi

dan distribusi lebih merata lagi sehingga konsumen di tiap wilayah mudah

mendapatkan untuk dikonsumsi.


BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan dengan cara menyebaran kuesioner kepada responden

sebagai sampel penelitian sebanyak 100 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh produk (X1), harga (X2), distribusi (X3), dan

promosi (X4) terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek

Sedaap (Y). Berdasarkan kuesioner yang disebar dapat dilihat karakteristik

responden dan analisis kuantitatif data penelitian.

Karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, dan uang saku

perbulan. Analisis kuantitatif terdiri atas uji reliabilitas dan uji validitas, uji

asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji F dan uji t. Uji validitas

instrument dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien korelasi product

moment (pearson) antara skor item total terhadap nilai r-tabel. Sementara teknik

Cronbach's Alpha digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen.

A. Karakteristik Responden

Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh gambaran

tentang responden yang diteliti yang dilakukan melalui perhitungan analisis

presentase.

1. Usia Responden

Dalam penelitian ini usia responden di kelompokkan menjadi empat

kelompok usia, seperti pada tabel berikut ini:

44
45

Tabel V.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Jumlah Presentase

1. 15 - 17 tahun 5 5%
2. 18 - 20 tahun 41 41%
3. 21 -23 tahun 50 50%
4. > 24 tahun 4 4%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer diolah tahun 2010

Berdasarkan tabel V.1 diatas, jumlah responden berdasarkan usia dalam

penelitian ini, interval usia 15 - 17 tahun sebanyak 5 (5%), interval usia 18 -

20 tahun sebanyak 41 (41%), interval usia 21 - 23 tahun 50 (50%), interval

usia lebih dari 24 tahun 4 (4%). Dengan demikian responden penelitian

sebagian besar berusia antara 18 – 23 tahun sebanyak 91 (91%).

2. Jenis Kelamin Responden

Identitas responden berdasarkan jenis kelamin dapat ditunjukkan pada

tabel berikut ini:

Tabel V.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Presentase


1. Laki-laki 41 41%
2. Perempuan 59 59%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer diolah tahun 2010

Berdasarkan tabel V.2 di atas, jumlah responden berdasarkan jenis

kelamin dalam penelitian ini, laki-laki sebanyak 41 responden (41%) dan

perempuan sebanyak 59 responden (59%), dengan demikian responden

dalam penelitian terbanyak adalah perempuan.

3. Uang Saku Perbulan Responden


46

Berdasarkan jumlah uang saku perbulan, responden dikelompokkan

menjadi 4 kelompok sebagai berikut:

Tabel V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku per Bulan

No. Uang Saku Jumlah Presentase


1. < Rp 150.000 16 16%
2. Rp 150.000 – Rp 350.000 30 30%
3. Rp 350.001 – Rp 550.000 40 40%
4. > Rp 550.000 14 14%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer diolah tahun 2010

Berdasarkan tabel V.3 diatas, jumlah responden berdasarkan uang saku

dalam penelitian ini, kurang dari Rp 150.000 sebanyak 16 responden (16%),

uang saku antara Rp 150.000 - 350.000 sebanyak 30 responden (30%), uang

saku antara Rp 350.001 - 550.000 sebanyak 40 responden (40%), uang saku

lebih dari Rp 550.000 sebanyak 14 responden (14%). Dengan demikian

responden penelitian sebagian besar memiliki uang saku antara Rp 150.000

- 550.000 sebanyak 70 (70%).

B. Analisis Kuantitatif

1. Pengujian Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji apakah tiap-tiap butir benar-

benar telah mengungkapkan faktor atau indikator yang ingin diselidiki.

Pengujian untuk menentukan signifikan atau tidak signifikan dengan

membandingkan nilai r-hitung dengan nilai r-tabel. Jika jumlah

responden yang diukur sebanyak 100 pada taraf signifikan 5%, dengan
47

uji 2 sisi, derajat bebas (df = n - 2), 100 - 2 = 98, maka didapat r-tabel

sebesar 0,197. Nilai r-tabel ini selanjutnya digunakan untuk kriteria

validitas item-item kuesioner. Untuk dapat dinyatakan valid, koefisien

korelasi item total harus lebih besar dari 0,197.

Hasil uji validitas kuesioner untuk variabel produk, harga,

distribusi dan promosi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel V.4
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Variabel r-item-total r-tabel Status


Produk
1 0,589 0,197 Valid
2 0,773 0,197 Valid
3 0,800 0,197 Valid
4 0,806 0,197 Valid
5 0,445 0,197 Valid
Harga
1 0,518 0,197 Valid
2 0,714 0,197 Valid
3 0,638 0,197 Valid
Distribusi
1 0,704 0,197 Valid
2 0,629 0,197 Valid
3 0,578 0,197 Valid
Promosi
1 0,629 0,197 Valid
2 0,602 0,197 Valid
3 0,680 0,197 Valid
Sumber: Data primer diolah tahun 2010

Berdasarkan hasil analisis pada tabel V.4 diatas, nilai korelasi r-

hitung untuk semua butir instrumen penelitian nilainya lebih dari r-tabel

0,197. Karena koefisien korelasi pada semua butir nilainya lebih besar

dari r-tabel 0,197 maka dapat disimpulkan bahwa semua butir tersebut

berkorelasi signifikan dengan skor total atau dinyatakan valid.


48

b. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik

Cronbach's Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 5%,

artinya instrumen dapat dikatakan reliable bila nilai alpha lebih besar dari

r-tabel product moment.

Hasil uji reliabilitas kuesioner secara keseluruhan untuk variabel

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel V.5
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Koefisien Alpha Kesimpulan


Produk 0,849 Reliabel
Harga 0,782 Reliabel
Distribusi 0,793 Reliabel
Promosi 0,794 Reliabel
Sumber: Data primer diolah tahun 2010

Pada tabel V.5 di atas, menunjukkan bahwa variabel penelitian

yang terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi mempunyai

koefisien Alpha ≥ 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner

tersebut reliabel.
49

2. Analisis Regresi
a. Descriptive Statistics

Tabel V.6
Descriptive Statistics

N Min Max Mean Mean Std.


item Dev
Produk 100 10 25 19,6500 3,93 3,87526
Harga 100 6 15 11,7500 3,91 2,48785
Distribus 100 6 15 12,0800 4,02 2,35993
i 100 5 15 11,4800 3,82 2,59167
Promosi
Valid N
(listwise)
Sumber: data diolah tahun 2010

Produk dengan jumlah data (N) sebanyak 100 mempunyai nilai

rata-rata 19,6500 dengan nilai rata-rata item pertanyaan 3,93 dan std.

deviasi sebesar 3,87526. Maka melihat hasil nilai rata-rata item pertanyaan

tersebut yang mencapai 3,93 menunjukkan bahwa produk yang terdiri dari

cita rasa, aroma, kemasan, citra merek, kualitas dari mie instan merek

Sedaap tergolong sudah baik (mendekati 4). Harga dengan jumlah data (N)

sebesar 100 mempunyai nilai rata-rata 11,7500 dengan nilai rata-rata item

pertanyaan 3,91 dan std.deviasi sebesar 2,48785. Maka melihat hasil nilai

rata-rata item pertanyaan tersebut yang mencapai 3,91 menunjukkan

bahwa harga yang ditawarkan meliputi unsur keterjangkauan harga, harga

dengan manfaat yang diterima (porsi), serta kemampuan bersaing dengan

harga merek lain, maka mie instan merak Sedaap tergolong sudah baik

(mendekati 4) Distribusi dengan jumlah data (N) sebesar 100 mempunyai

nilai rata-rata 12,0800 dengan nilai rata-rata item pertanyaan 4,02 dan std.

deviasi sebesar 2,35993. Maka melihat hasil nilai rata-rata item pertanyaan

tersebut yang mencapai 4,02 menunjukkan bahwa distribusi yang terdiri


50

dari kemudahan dalam memperoleh, ketersediaan stock atau persediaan,

serta tersebar baik di kota maupun desa yang telah dilakukan mie instan

merek Sedaap sudah baik. Promosi dengan jumlah data (N) sebesar 100

mempunyai nilai rata-rata 11,4800 dengan nilai rata-rata item pertanyaan

3,82 dan std. deviasi sebesar 2,59167. Maka melihat hasil nilai rata-rata

item pertanyaan tersebut yang mencapai 3,82 menunjukkan bahwa

promosi yang dilakukan mie instan merek Sedaap melalui media cetak,

media elektronik, dan spanduk tergolong sudah baik (mendekati 4).

b. Uji Asumsi Klasik

Menurut Sunyoto (2007:89 – 105), persamaan regresi yang baik

adalah persamaan yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut: tidak

terjadi multikolinieritas, tidak terjadi heteroskedastisidas, tidak terjadi

autokorelasi , dan data berdistribusi normal.

1). Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antar

variabel bebas (independent). Metode untuk mendeteksi adanya

multikolinearitas dengan menggunakan nilai tolerance dan VIF

(variance inflation factor).

Tabel V.7
Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas

No. Variabel Collinearity Statistics


Tolerance VIF
1. Produk 0,764 1,309
2. Harga 0,616 1,623
3. Distribusi 0,567 1,765
4. Promosi 0,679 1,473
51

Sumber: Data primer diolah 2010

Dari hasil SPSS uji multikolinearitas untuk VIF dan tolerance

mengindikasikan tidak terdapat multikolinearitas. Nilai VIF tidak ada

yang melebihi 10 dan nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0,10.

Untuk melihat gejala multikolinieritas, dapat dilihat dari Collinearity

statistics. Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika nilai

tolerance > 0,10 dan VIF hitung < 10 (Sunyoto, 2007:90).

Dengan menggunakan α (sig) atau tolerance sebesar 0,10 maka VIF

didapat sebesar = 10. Dari output SPSS didapat VIF hitung (VIF

produk = 1,309, VIF harga = 1,623, VIF distribusi = 1,765, VIF

promosi = 1,473) < VIF = 10 dan semua tolerance variabel bebas (X1

= 0,764, X2 = 0,616, X3 = 0,567, X4 = 0,679) > 0,10 maka

disimpulkan bahwa antara variabel bebas tidak terjadi

multikolinieritas.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas

Uji heteroskedasitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya

ketidaksamaan varian pola yang ditunjukkan dengan nilai yang tidak

sama antara satu varians dengan residual.


52

Gambar V.1
Gambar Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas

Scatterplot

Dependent Variable: Kep.Pembelian

4
Regression Studentized Residual

-2

-4

-3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value

Pada gambar V.1 Scatterplot di atas, dapat disimpulkan bahwa model

regresi baik karena terbebas dari asumsi klasik heteroskedastisitas.

Hal ini ditunjukkan dari titik-titik data yang menyebar di atas maupun

di bawah angka 0 pada sumbu Y.

3). Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi

Untuk melihat ada tidaknya autokorelasi pada data, maka digunakan

uji Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut:

a). Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW < - 2

b). Tidak terjadi autokorelasi jika -2 ≤ DW ≤ + 2

c). Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW > + 2


53

Tabel V.8
Hasil Uji Asumsi Klasik Autokoarels

Model Durbin-Watson
1 1.636

Sumber: Data primer diolah 2010

Berdasarkan tabel V.8 diatas, hasil uji autokorelasi dengan Durbin

Watson menunjukkan angka 1,636 dan menurut ketentuan di atas

tampak bahwa nilai Durbin Watson hitung 1,636 terletak di daerah

tidak terjadi autokorelasi sehingga dapat dikatakan bahwa model

regresi linear berganda terbebas dari autokorelasi.

4). Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas

Dari hasil pengolahan data dapat diketahui dengan melihat gambar

V.2 di bawah ini menunjukkan bahwa, grafik keputusan konsumen

mengikuti bentuk distribusi normal dengan bentuk histogram yang

hampir sama dengan bentuk distribusi normal, sehingga bisa diartikan

bahwa data keputusan konsumen normal.


54

Gambar V.2
Histogram Keputusan Pembelian Konsumen

Histogram

Dependent Variable: Kep.Pembelian

14

12

10
Frequency

2
Mean = 2.67E-16
Std. Dev. = 0.98
0 N = 100
-3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Residual

Gambar V.3
Grafik P-P Plots

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Kep.Pembelian


1.0

0.8
Expected Cum Prob

0.6

0.4

0.2

0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
55

Dari gambar V.3 di atas menunjukkan bahwa, nilai plot PP terletak

disekitar garis diagonal. Nilai plot PP tidak menyimpang jauh dari

garis diagonal, sehingga bisa diartikan bahwa distribusi data keputusan

konsumen dalam pembelian adalah normal.

3. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Simultan (Uji F)

Uji simultan digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independent terhadap variabel dependent secara bersama-sama.

Tabel V.9
Hasil Uji Simultan (Uji F)

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 61.754 4 15.438 28.404 .000(a)
Residual 51.636 95 .544
Total 113.390 99
Sumber: data diolah tahun 2010

Berdasarkan tabel V.9 di atas, uji ANOVA atau F test didapat nilai F-

hitung sebesar 28,404 dengan probabilitas (p) 0%. Probabilitas jauh lebih

kecil dari 5%, maka dapat dikatakan bahwa produk (X1), harga (X2),

distribusi(X3), dan promosi (X4) secara simultan berpengaruh terhadap

keputusan pembelian mie instan merek Sedaap. Dengan menggunakan

tingkat keyakinan 95% , signifikan 0,05, df 1 (4 – 1) = 3, dan df 2 (100 –

3 – 1) = 96, maka diperoleh F-hitung ≥ F-tabel (28,404 ≥ 2,699) maka

Ho ditolak.
56

b. Hasil Uji Parsial (t-test)

Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel independent terhadap variabel dependent.

Tabel V.10
Hasil Uji Parsial (t-test)
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta


1 (Constant
-1.066 .481 -2.217 .029
)
Produk .047 .022 .173 2.182 .032
Harga .054 .038 .126 1.428 .157
Distribusi .084 .042 .185 2.014 .047
Promosi .188 .035 .449 5.347 .000
Sumber: data diolah tahun 2010

Berdasarkan tabel V.10 di atas, hasil uji regresi pada tabel pembahasan

berkaitan dengan pengujian hipotesis penelitian dijelaskan sebagai

berikut:

1). Berdasarkan hasil uji parsial terhadap variabel produk (X1) diperoleh

t- hitung sebesar 2,182, sedangkan nilai t-tabel (df = n – k – 1) 100

– 3 - 1 = 96 adalah 1,985 (t-hitung ≥ t-tabel) dan tingkat kesalahan

probabilitas (p) sebesar 0,032. Karena tingkat kesalahan

probabilitas (p) lebih kecil dari α = 0,05 maka hipotesis nol (Ho)

ditolak atau hipotesis alternatif (Ha) diterima yang berarti variabel

produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap.

2). Berdasarkan hasil uji parsial terhadap variabel harga (X2) diperoleh t-

hitung sebesar 1,428, sedangkan nilai t-tabel adalah 1,985 (t-hitung

< t-tabel) dan tingkat kesalahan probabilitas (p) sebesar 0,157.


57

Karena tingkat kesalahan probabilitas (p) lebih besar dari α = 0,05

maka hipotesis nol (Ho) diterima atau hipotesis alternatif (Ha)

ditolak yang berarti variabel harga tidak berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie

instan merek Sedaap.

3). Berdasarkan hasil uji parsial terhadap variabel distribusi (X3)

diperoleh t-hitung sebesar 2,014, sedangkan nilai t-tabel adalah

1,985 (t-hitung ≥ t-tabel) dan tingkat kesalahan probabilitas (p)

sebesar 0,047. Karena tingkat kesalahan probabilitas (p) lebih kecil

dari α = 0,05 maka hipotesis nol (Ho) ditolak atau hipotesis alternatif

(Ha) diterima yang berarti variabel distribusi berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie

instan merek Sedaap.

4). Berdasarkan hasil uji parsial terhadap variabel promosi (X4)

diperoleh t- hitung sebesar 5,347, sedangkan nilai t-tabel adalah

1,985 (t-hitung ≥ t-tabel) dan tingkat kesalahan probabilitas (p)

sebesar 0,000. Karena tingkat kesalahan probabilitas (p) lebih kecil

dari α = 0,05 maka hipotesis nol (Ho) ditolak atau hipotesis

alternatif (Ha) diterima yang berarti variabel promosi berpengaruh

positif signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian

mie instan merek Sedaap.


58

c. Analisis Determinasi ( )

Koefisien determinasi (adjusted R2) menunjukkan sampai seberapa besar

proporsi perubahan variabel independent mampu menjelaskan variasi

perubahan variabel dependent. Dari analisis regresi, hasil analisis

determinasi pada output model summary diperoleh sebagai berikut:

Tabel V.11
Hasil Analisis Determinasi

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
1 .738(a) .545 .525 .73725 1.636
Sumber: data primer diolah tahun 2010

Berdasarkan table V.11 di atas, diperoleh angka (R Square) sebesar

0,545. Ini menunjukkan bahwa pengaruh produk, harga, distribusi, dan

promosi terhadap keputusan konsumen sebesar 54,5%. Sedangkan

sisanya sebesaer 45,5% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel

yang diteliti.

Besarnya nilai koefisien determinasi yang diperoleh pada penelitian ini

tergolong rendah, yang menunjukkan bahwa masih terdapat variabel lain

yang dapat mempengaruhi variabel independen selain variabel yang

diteliti.

d. Model regresi yang terbentuk

Berdasarkan hasil pengujian seperti yang ditunjukkan pada tabel V.10

(tabel hasil uji parsial) model regresi yang terbentuk adalah sebagai

berikut:

Y = -1,066 + 0,047 X1 + 0,054 X2 + 0,084 X3 + 0,188 X4


59

Di mana:

Y = keputusan konsumen

X1 = produk

X2 = harga

X3 = distribusi

X4 = promosi

1. Konstanta diperoleh sebesar -1,066. Hasil ini menunjukkan bahwa apabila

semua variabel independen bernilai nol maka keputusan konsumen dalam

pembelian sebesar -1,066 poin, dengan anggapan bahwa variabel lain besarnya

konstan.

2. Koefisien regresi produk (X1) sebesar 0,047. Hasil ini menunjukkan apabila

produk naik sebesar 1 satuan maka akan diikuti oleh kenaikan tingkat

keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap sebesar 0,047

poin, dengan anggapan bahwa variabel lain besarnya konstan.

3. Koefisien regresi harga (X2) sebesar 0,054. Hasil ini menunjukkan apabila

harga naik sebesar 1 satuan maka akan diikuti oleh kenaikan tingkat keputusan

konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap sebesar 0,054, dengan

anggapan bahwa variabel lain besarnya konstan.

4. Koefisien regresi distribusi (X3) sebesar 0,084. Hasil ini menunjukkan apabila

distribusi naik sebesar 1 satuan maka akan diikuti oleh kenaikan tingkat

keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap sebesar 0,084,

dengan anggapan bahwa variabel lain besarnya konstan.


60

5. Koefisien regresi promosi (X4) sebesar 0,188. Hasil ini menunjukkan apabila

promosi naik sebesar 1 satuan maka akan diikuti oleh kenaikan tingkat

keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap sebesar 0,188,

dengan anggapan variabel lain besarnya konstan.

C. Pembahasan Hasil Persamaan Regresi Linear Berganda

Berdasarkan karaktristik responden yang diteliti ternyata kelompok usia

antara 18 - 23 tahun yang paling banyak mengkonsumsi mie instan merek Sedaap

yaitu sebanyak 91% mahasiswa. Untuk kelompok jenis kelamin yang

mengkonsumsi mie instan merek Sedaap paling banyak adalah mahasiswa

perempuan sebanyak 59% mahasiswa. Sedangkan untuk jumlah uang saku

perbulan antara Rp 150.001 - Rp550.000 merupakan jumlah uang saku yang

paling banyak yaitu sebanyak 70% mahasiswa.

Berdasarkan hasil analisis determinasi diperoleh angka (S Square)

sebesar 0,545 yang menunjukkan bahwa presentase pengaruh variabel produk,

harga, distribusi, dan promosi terhadap keputusan konsumen dalam pembelian

mie instan merek Sedaap sebesar 54,5%. Sedangkan sisanya sebesar 45,5%

dipengaruhi oleh variabel lain.

Variabel produk, harga, distribusi, dan promosi merupakan penentu dalam

keputusan pembelian mie instan merek Sedaap. Berdasarkan analisis linier regresi

berganda secara simultan dari variabel produk (X1), harga (X2), distribusi (X3),

dan promosi (X4) diperoleh F-hitung sebesar 28,404 dan F-tabel sebesar 2,467

Karena F-hitung ≥ F-tabel (28,404 ≥ 2,699), maka Ho ditolak, artinya bahwa


61

variabel produk, harga, distribusi, dan promosi mie instan merek Sedaap secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian

mie instan merek Sedaap.

Berdasarkan analisis regresi linier berganda didapat nilai koefisien untuk

produk (X1) sebesar 0,047. Ini memperlihatkan bahwa produk yang terdiri dari

cita rasa, aroma, kemasan, citra merek, kualitas berpengaruh terhadap keputusan

konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap (Y). Dengan menggunakan

uji t didapat nilai t-hitung ≥ t-tabel (2,182 ≥ 1,985) maka Ho ditolak. Hal ini

menunjukkan bahwa konsumen telah mampu mengingat mie instan merek Sedaap

dalam benak pikirannya dan menyukai mie instan merek Sedaap karena terbukti

dari cita rasa, aroma, kemasan, citra merek, dan kualitasnya yang baik dan

akhirnya membuat konsumen untuk melakukan pembelian.

Berdasarkan analisis regresi linier berganda didapat nilai koefisien untuk

harga (X2) sebesar 0,054. Ini menunjukkan bahwa harga yang meliputi unsur

keterjangkauan harga, harga dengan manfaat yang diterima (porsi), serta

kemampuan bersaing dengan harga merek lain tidak berpengaruh terhadap

keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap. Dengan

menggunakan uji t didapat nilai t-hitung < t-tabel (1,428 < 1,985) maka Ho

diterima. Hal ini menunjukkan bahwa harga tidak berpengaruh terhadap

keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap. Karena harga,

porsi mie instan yang relatif hampir sama dengan merek mie instan lain atau

bahkan sama contohnya harga mie instan antara Sedaap, Sarimi, Supermi,

Indomie, Gaga, mie ABC sehingga harga tidak begitu di perhitungkan.


62

Berdasarkan analisis regresi linier berganda didapat nilai koefisien untuk

distribusi (X3) sebesar 0,084. Dengan menggunakan uji t didapat nilai t-hitung ≥

t-tabel (2,014 ≥ 1,985) maka Ho ditolak. Ini menunjukkan bahwa distribusi sangat

berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek

Sedaap. Karena semakin banyak produk dapat didistribusikan baik melalui agen,

swalayan, warung maupun toko-toko baik di kota maupun di pedesaan serta

menjaga ketersediaan stock, maka masyarakat atau konsumen akan dengan lebih

mudah untuk mendapatkannya tanpa harus pergi jauh untuk membeli mie instan

merek Sedaap tersebut.

Berdasarkan analisis regresi linier berganda diperoleh nilai koefisien untuk

promosi (X4) sebesar 0,188. Dengan menggunakan uji t didapat nilai t-hitung ≥ t-

tabel (5,347 ≥ 1,985) maka Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa promosi yang

dilakukan melalui media cetak, media elektronik maupu spanduk perlu dilakukan

perusahaan karena bertujuan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen

sehingga produk semakin di kenal oleh masyarakat luas sehingga akan

berpengaruh pula terhadap keputusan konsumen dalam pebelian mie instan merek

Sedaap.

Dari hasil yang diperoleh besarnya koefisien masing-masing variabel

menunjukkan bahwa nilainya yang paling besar berpengaruh paling kuat. Untuk

mengetahui mana yang paling kuat dan mana yang paling lemah harus

menggunakan pengukuran yang sama. Untuk mengetahui variabel mana yang

paling berpengaruh dapat dilihat dari besarnya masing-masing variabel selain itu
63

juga dapat dilihat dari angka bobot beta yang paling besar adalah prediktor paling

besar sumbangannya.

Dari hasil olah data dapat dilihat bahwa variabel promosi (X4) dengan

koefisien regresi 5,347 dan angka bobot beta 0,449 adalah variabel yang

berpengaruh paling besar terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie

instan merek Sedaap. Variabel selanjutnya adalah variabel produk (X1) dengan

koefisien regresi 2,182 dan angka bobot beta 0,173. Kemudian adalah variabel

distribusi (X3) dengan koefisien regresi 2,014 dan angka bobot beta 0,185.

Variabel terakrir yang dianggap tidak berpengaruh adalah variabel harga (X2)

dengan koefisien regresi 1,428 dan angka beta 0,126.


BAB VI

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Dari analisis data yang telah dilakukan pada penelitian tentang “Pengaruh

produk, harga, distribusi, dan promosi, terhadap keputusan konsumen dalam

pembelian mie instan merek Sedaap” dapat disampaikan kesimpulan sebagai

berikut:

1. Untuk produk dengan menggunakan uji t didapat nilai t-hitung ≥ t-tabel

(2,182 ≥ 1,985), maka Ho ditolak artinya produk yang terdiri dari cita rasa,

aroma, kemasan, citra merek, kualitas mie instan merek Sedaap secara parsial

berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie

instan merek Sedaap.

2. Untuk harga dengan menggunakan uji t didapat nilai t-hitung < t-tabel

(1,428 < 1985), maka Ho diterima artinya harga yang terdiri dari

keterjangkauan harga, harga dengan manfaat yang diterima (porsi), dan

kemapuan bersaing dengan harga merek lain, secara parsial tidak berpengaruh

positif terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie

instan merek Sedaap.

3. Untuk distribusi dengan menggunakan uji t didapat nilai t-hitung ≥ t-tabel

(2,014 ≥ 1,985), maka Ho ditolak artinya distribusi yang terdiri dari

ketersediaan atau stock, kemudahan memperoleh serta tersebar luasnya

64
64
65

produk secara parsial berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen

dalam pembelian mie instan merek Sedaap.

4. Untuk promosi dengan menggunakan uji t didapat nilai t-hitung ≥ t-tabel

(5,347 ≥ 1,985), maka Ho ditolak artinya promosi melalui media cetak, media

elektronik, dan spanduk secara parsial berpengaruh terhadap keputusan

konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap.

5. Hasil penelitian uji secara simultan (uji F) yaitu F-hitung ≥ F-tabel

(28,404 ≥ 2,699), maka dapat diketahui bahwa produk, harga, distribusi,

dan promosi secara simultan berpengaruh terhadap keputusan konsumen

dalam pembelian mie instan merek Sedaap.

6. Dari keempat variabel tersebut variabel yang menjadi prioritas paling utama

berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan

merek Sedaap adalah promosi sebesar ( 5,347) dan diikuti variabel lain

dengan urutan sebagai berikut: produk sebesar (2,182), distribusi sebesar

(2,014), sedangkan variabel harga sebesar (1,428) dan tidak berpengaruh.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah disebutkan diatas, maka penulis perlu

menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis produk, maka perusahaan harus tetap mempertahankan

bahkan meningkatkan produk yang terdiri dari cita rasa, aroma, kemasan,

citra merek, kualitas produk mie instan merek Sedaap yang sudah ada supaya

tetap menjadi pilihan konsumen.


66

2. Berdasarkan analisis harga, maka perusahaan tidak perlu menurunkan harga

atau menetapkan harga murah dengan persaingan harga di pasaran kususnya

dalam bisnis mie instan. Karena harga bukan salah satu hal utama yang

mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek

Sedaap.

3. Berdasarkan analisis distribusi, maka perusahaan perlu memperluas daereh

pendistribusian atau penyebaran mie instan merek Sedaap tidak hanya di

wilayah pulau jawa dan bali saja melainkan tersebar di seluruh wilayah

Indonesia baik di kota maupun pedesaan serta menjaga ketersediaan stock

sehingga konsumen mudah untuk mendapatkannya.

4. Berdasarkan analisis promosi, maka kegiatan promosi yang sudah dilakukan

oleh perusahaan mie instan merek Sedaap melalui media cetak, media

elektronik maupun spanduk harus terus di lakukan dan lebih ditingkatkan,

lagi sehingga tetap menarik perhatian konsumen untuk terus

mengkonsumsinya.

5. Berdasarkan analisis produk, harga, distribusi, dan promosi secara simultan

berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie

instan merek Sedaap. Oleh karena itu masing-masing variabel tersebut harus

tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan kualitasnya untuk terus dapat

menarik konsumen.

6. Variabel promosi paling berpengaruh terhadap konsumen, oleh karena itu

perlu ditingkatkan agar konsumen atau masyarakat luas selalu ingat dan

mengenal akan berbagai varian mie instan merek Sedaap yang ditawarkan
67

pasar, serta diikuti peningkatan kualitas variabel produk dan distribusi demi

kepuasan konsumen.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan antara

lain:

1. Karena keterbatasan waktu dan pengetahuan penulis serta belum adanya

pengalaman dalam penulisan karya ilmiah karena masih dalam taraf belajar

dan baru pertama kali melakukan penelitian, maka dalam penulisan skripsi ini

terutama pada pengkajian teori, pengolahan data, dan analisis data masih jauh

dari sempurna.

2. Dalam penelitian ini penulis tidak dapat memastikan kebenaran data yang

diperoleh dari responden karena keterbatasan kemampuan responden dalam

memahami isi pertanyaan kuesioner serta keseriusan dalam menjawab semua

pertanyaan yang diberikan penulis. Oleh karena itu, kemungkinan kesalahan

jawaban bisa saja terjadi, sehingga analisis yang dilakukan bisa kurang

akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta:PT. Rineka Cipta.

Ghosali, Imam. 2005. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Undip.

Hadi, Sutrisno. 1991. Analisis Butir Untuk Instrumen. Andi Ofset. Yogyakarta.

Kotler, Philip. 1995. Marketing. Edisi 8, Jakarta: Sakemba empat.

Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan,

Implementasi, dan Kontrol. Jilid 1 & 2. Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Edisi Milenium,

Prenhallindo.

Kotler, Philip dan Amstrong, Garry. 2001. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid 1. Edisi

Keenam. Jakarta: Erlangga.

Sugiono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiarto dan Siagian. 2001. Teknik Sampling. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Swastha, Basu dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty:

Yogyakarta.

Swastha, Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran Analisis Prilaku Konsumen.

Yogyakarta: Edisi 1, BPFE.

68
69

LAMPIRAN

69
KUESIONER
KUESIONER

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama: Yoshep Windarko

Status: Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan dalam rangka menyusun skripsi

dengan judul “Pengaruh produk, harga, distribusi, dan promosi terhadap

keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap (Studi

Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)”, maka saya

mohon rekan-rekan untuk menjadi responden dan mengisi kuesioner dibawah ini.

Atas perhatian dan kesediaan rekan-rekan, saya mengucapkan terimakasih.

Yogyakarta, November 2009

Hormat saya,

Yoshep Windarko
Daftar Pertanyaan

I. Identitas Responden

Petunjuk pengisian:

Berilah tanda (X) pada jawaban di bawah ini yang sesuai dengan pilihan Anda.

1. Usia Anda:

a. 15 – 17 tahun

b. 18 - 20 tahun

c. 21 – 23 tahun

d. > 24 tahun

2. Jenis kelamin:

a. Laki-laki

b. Perempuan

3. Uang saku perbulan:

a. < Rp 150.000

b. Rp 150.000 – Rp350.000

c. Rp 350.001 – Rp550.000

d. > Rp 550.000
II. Pengukuran Variabel Bebas X

Berikan tanda centang (9) pada kolom alternatif jawaban yang telah tersedia

untuk jawaban yang paling tepat menurut pendapat Anda setelah Anda

mengkonsumsi mie instan merek Sedaap.

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

N = Netral

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Produk

No. Pertanyaan SS S N ST STS

1. Mie instan merek Sedaap mempunyai

kombinasi cita rasa (asin, pedas, gurih) yang

pas.

2. Aroma bumbu mie instan merek Sedaap

menggugah selera.

3. Kemasan mie instan merek Sedaap menarik.

4. Citra mei instan merek Sedaap baik.

5. Kualitas mie instan merek Sedaap baik.


Harga

No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Harga mie instan merek Sedaap terjangkau

oleh semua kalangan.

2. Harga yang ditawarkan mie instan merek

Sedaap dengan manfaat yang diterima (rasa

dan porsi) sudah sesuai.

3. Harga mie instan merek Sedaap mampu

bersaing dengan mie instan merek lain.

Distribusi

No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Mie instan merek Sedaap mudah diperoleh

baik di mall, swalayan, warung, dan toko.

2. Mie instan merek Sedaap selalu tersedia

(tidak pernah kehabisan stock atau

persediaan).

3. Mie instan merek Sedaap sudah tersebar

luas baik di kota maupun pedesaan.


Promosi

No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Promosi mie instan merek Sedaap melalui

media cetak menarik.

2. Iklan mie instan merek Sedaap melalui

media elektronik menarik.

3. Promosi mie instan merek Sedaap dengan

menggunakan spanduk menerik.

III. Pengukuran Variabel Y

Berilah tanda (X) pada jawaban di bawah ini yang sesuai dengan pilihan Anda.

Seberapa sering Anda mengkonsumsi mie instan merek Sedaap dalam satu bulan:

a. ≥ 10 bungkus

b. 8 –9 bungkus

c. 6 – 7 bungkus

d. 4 – 5 bungkus

e. ≤ 3 bungkus
REKAPITULASI JAWABAN
100 RESPONDEN
 
No.  Produk     Harga    Distribusi  Promosi  Kep.Pembelian
  X1  X2  X3  X4  X5  ∑  X1  X2  X3  ∑  X1  X2  X3  ∑  X1 X2  X3  ∑  Y 
1  5  4  4  4  4  21  5 5 5 15  5 4 4  13  4 4 4 12  4 
2  5  5  5  5  5  25 5 5 5 15 5 5 5  15 5 5 4 14 5
3  3  3  4  3  3  16 4 4 4 12 5 5 5  15 4 4 4 12 4
4  3  3  3  3  3  15  2 3 3 8  3 3 3  9  2 2 2 6  1 
5  3  5  5  5  5  23  4 4 3 11  4 4 4  12  3 3 2 8  4 
6  4  4  5  4  4  21  5 5 5 15  5 5 4  14  5 5 4 14  5 
7  4  4  4  5  4  21  4 4 4 12  5 5 5  15  5 4 4 13  4 
8  5  5  5  5  5  25  5 5 4 14  5 5 5  15  3 4 3 10  3 
9  4  4  4  4  4  20  4 4 4 12  5 4 4  13  4 4 4 12  4 
10  5  5  4  4  5  23  5 5 5 15  5 5 5  15  5 5 5 15  5 
11  4  3  3  3  3  16  4 4 4 12  4 3 3  10  4 5 4 13  5 
12  4  5  4  4  4  21  5 4 5 14  5 5 5  15  5 5 4 14  5 
13  5  5  5  5  4  24 4 2 3 9 5 4 4  13 5 5 5 15 3
14  3  3  3  3  3  15 5 4 4 13 5 4 4  13 3 3 3 9 3
15  4  4  4  4  3  19  4 3 4 11  4 5 5  14  5 4 4 13  4 
16  4  4  5  4  5  22  5 4 4 13  4 4 5  13  5 5 4 14  5 
17  3  3  2  3  3  14  5 5 5 15  5 5 5  15  5 5 3 13  5 
18  5  5  5  5  5  25  5 4 4 13  5 5 4  14  4 5 5 14  5 
 
No.  Produk     Harga    Distribusi  Promosi  Kep.Pembelian
  X1  X2  X3  X4  X5  ∑  X1  X2  X3  ∑  X1  X2  X3  ∑  X1 X2  X3  ∑  Y 
19  4  4  4  4  4  20  5 5 5 15  5 5 5  15  5 5 5 15  5 
20  5  5  4  5  5  24 5 5 5 15 5 5 5  15 3 3 3 9 3
21  3  2  3  3  3  14 2 2 2 6 3 3 3  9 3 3 2 8 2
22  5  5  5  5  5  25  5 5 5 15  5 5 5  15  5 5 5 15  5 
23  5  5  5  5  4  24  4 5 5 14  5 5 4  14  5 5 5 15  3 
24  4  4  4  4  3  20  4 4 4 12  4 4 4  12  4 5 4 13  4 
25  5  5  5  4  5  24  3 4 4 11  5 5 4  14  5 5 5 15  5 
26  4  4  4  4  4  20  5 5 5 15  4 4 4  12  5 4 4 13  3 
27  3  3  3  3  2  14  4 4 5 13  4 4 2  10  5 5 5 15  4 
28  4  4  4  4  4  20  2 2 2 6  2 2 2  6  2 3 3 8  3 
29  5  5  5  5  5  25  4 3 4 11  4 4 3  11  5 5 4 14  5 
30  4  5  5  5  5  24  4 5 4 13  5 5 5  15  3 4 3 10  4 
31  5  5  4  4  4  22 2 2 2 6 4 3 3  10 2 2 3 7 3
32  5  5  5  5  5  25 5 5 5 15 5 4 4  13 5 5 4 14 5
33  4  4  3  4  4  19  4 4 3 11  5 3 4  12  5 5 5 15  4 
34  5  4  4  4  4  21  4 4 4 12  5 5 5  15  3 3 3 9  5 
35  4  5  5  5  5  24  4 5 4 13  3 3 4  10  5 4 4 13  5 
36  4  3  3  3  3  16  3 3 3 9  3 3 3  9  4 3 3 10  3 
 
No.  Produk     Harga    Distribusi  Promosi  Kep.Pembelian
  X1  X2  X3  X4  X5  ∑  X1  X2  X3  ∑  X1  X2  X3  ∑  X1 X2  X3  ∑  Y 
37  4  4  4  4  4  20  4 4 4 12  4 4 4  12  4 4 4 12  5 
38  5  4  4  4  4  21 3 4 2 9 4 4 4  12 4 5 5 14 5
39  4  4  3  3  3  19 3 5 5 13 5 5 5  15 4 5 4 13 4
40  5  5  4  4  5  23  5 5 5 15  5 5 5  15  2 4 2 8  3 
41  2  2  2  2  2  10  2 2 2 6  3 2 2  7  3 2 2 7  1 
42  4  4  4  5  4  21  4 5 4 13  4 4 3  11  3 3 3 9  4 
43  5  5  5  5  3  23  2 5 4 11  4 3 3  10  4 4 4 12  4 
44  5  5  5  4  5  24  5 4 4 13  5 5 5  15  3 5 2 10  5 
45  4  4  4  4  5  21  4 4 4 12  4 4 5  13  5 5 4 14  5 
46  4  5  5  5  5  24  4 2 3 9  5 5 4  14  3 4 3 11  5 
47  3  2  2  3  3  13  5 4 4 13  5 4 4  13  3 4 2 9  4 
48  3  3  3  3  3  15  4 3 3 10  4 3 3  10  3 4 2 9  2 
49  4  3  3  4  4  18 5 4 3 12 3 5 3  11 4 3 3 10 2
50  2  2  3  3  2  12 3 1 3 7 3 2 2  7 2 3 5 10 3
51  3  3  3  3  3  15  5 4 3 12  3 4 4  11  5 2 2 9  3 
52  5  5  5  5  5  25  4 5 5 14  5 5 5  15  5 5 5 15  5 
53  4  4  4  4  4  20  4 5 4 13  4 4 5  13  5 5 4 14  4 
54  2  2  3  3  12  25  3 3 3 9  2 2 2  6  3 3 3 9  1 
 
No.  Produk     Harga    Distribusi  Promosi  Kep.Pembelian
  X1  X2  X3  X4  X5  ∑  X1  X2  X3  ∑  X1  X2  X3  ∑  X1 X2  X3  ∑  Y 
55  5  4  4  4  4  21  3 5 4 12  4 3 3  10  4 3 4 11  3 
56  5  5  5  5  5  25 2 2 4 8 5 4 5  14 4 5 4 13 5
57  3  3  3  3  3  15 5 4 4 13 2 5 2  9 5 2 4 11 4
58  3  3  4  4  4  18  3 5 4 12  3 3 5  11  2 3 3 8  3 
59  4  3  4  3  5  19  5 4 3 12  5 5 4  14  4 4 5 13  3 
60  5  5  5  5  4  24  4 4 5 13  4 5 5  14  5 5 4 14  5 
61  4  4  3  3  5  19  5 5 5 15  3 4 4  11  5 4 2 11  3 
62  5  4  4  5  5  23 2 5 5 12 3 3 4  10 5 1 4 10 3
63  4  3  2  2  2  13 5 3 2 10 4 5 4  13 4 4 3 11 2
64  5  3  4  3  4  19  4 3 3 10  5 5 5  15  4 2 4 10  3 
65  3  3  3  3  3  15  2 3 4 9  4 3 4  11  3 3 3 9  2 
66  5  3  4  5  4  21  5 5 4 14  3 4 4  11  5 5 5 15  4 
67  5  4  4  4  5  22  4 5 5 14  4 5 4  13  4 4 4 12  4 
68  5  5  3  3  3  19  3 3 3 9  4 5 5  14  4 3 4 11  3 
69  5  5  5  5  5  25  4 3 3 10  5 4 5  14  5 5 4 14  5 
70  3  3  2  3  3  14  5 4 4 13  4 3 4  11  4 4 3 11  4 
71  4  5  3  3  4  19  4 5 2 11  4 5 3  12  1 4 3 8  3 
72  4  3  4  3  3  17 3 4 4 11 4 5 2  11 5 1 3 9 3
 
No.  Produk     Harga    Distribusi  Promosi  Kep.Pembelian
  X1  X2  X3  X4  X5  ∑  X1  X2  X3  ∑  X1  X2  X3  ∑  X1 X2  X3  ∑  Y 
73  3  5  4  4  5  21  5 3 2 10  5 5 4  14  4 5 5 14  3 
74  5  4  4  5  5  23 3 5 4 12 4 5 5  14 4 3 4 11 4
75  4  4  4  3  3  18 4 5 4 13 3 4 3  10 2 2 1 5 2
76  4  3  3  3  3  16  3 4 4 11  5 4 3  12  5 4 4 13  4 
77  4  4  4  4  5  21  4 4 3 11  4 3 4  11  4 4 2 10  4 
78  3  3  3  3  3  15  3 3 4 10  3 4 4  11  2 2 2 8  3 
79  5  5  4  5  4  23  4 3 3 10  4 4 4  12  2 4 3 9  4 
80  4  5  4  4  3  20  5 4 5 14  4 5 4  13  5 5 4 14  4 
81  4  4  3  4  5  20  3 3 4 10  2 1 5  8  5 4 4 13  3 
82  4  4  4  4  5  21  4 4 2 10  3 4 3  10  4 4 3 11  3 
83  4  5  4  5  5  23  5 5 4 14  4 4 4  12  4 4 4 12  4 
84  4  5  5  4  3  21  4 5 5 14  3 3 3  9  5 4 4 13  5 
85  5  4  3  3  4  19 5 5 4 14 5 4 4  13 4 4 4 12 3
86  3  3  4  4  4  18 4 5 5 14 4 4 4  12 4 5 3 12 3
87  4  4  4  4  4  20  3 3 3 9  3 3 4  10  2 2 3 7  2 
88  5  4  5  3  4  21  2 4 4 10  4 2 4  10  4 4 4 12  4 
89  4  5  4  5  5  23  5 5 4 14  4 4 4  12  4 4 4 12  4 
90  4  3  3  3  2  15  5 5 5 15  5 5 5  15  4 4 4 12  5 
 
No.  Produk     Harga    Distribusi  Promosi  Kep.Pembelian
  X1  X2  X3  X4  X5  ∑  X1  X2  X3  ∑  X1  X2  X3  ∑  X1 X2  X3  ∑  Y 
91  2  2  2  2  2  10  3 2 2 7  2 2 2  6  2 2 2 6  2 
92  5  4  3  3  4  19 4 5 5 14 5 5 3  13 5 5 5 15 3
93  5  4  4  4  4  21 5 5 4 14 5 5 4  14 4 4 4 12 4
94  5  2  2  2  2  13  2 2 2 6  2 3 2  7  3 3 3 9  2 
95  5  4  5  5  4  23  3 3 3 9  5 5 4  14  4 5 5 14  4 
96  5  5  4  4  4  22  4 4 4 12  4 4 3  11  4 4 3 11  4 
97  5  3  3  3  5  19  3 4 2 9  5 3 5  13  3 4 4 11  3 
98  2  2  2  2  2  10  3 2 3 8  3 3 3  9  3 3 2 8  2 
99  4  4  3  4  3  18  5 5 5 15  5 4 4  13  5 5 5 15  4 
100  3  3  2  3  3  14  5 5 4 14  5 4 3  12  5 5 5 15  5 
JUMLAH  410  392  380  385  398  1965 394 399 382 1175 412 404 392  1208 394 391 363 1148 369 
HASIL OLAH DATA SPSS
PRODUK
Reliability
Warnings

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 100 100.0
Excluded
0 .0
(a)
Total 100 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.849 .866 5

Item-Total Statistics

Scale Corrected Squared Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
Produk.1 15.5500 10.876 .589 .447 .835
Produk.2 15.7300 9.573 .773 .687 .788
Produk.3 15.8500 9.664 .800 .707 .783
Produk.4 15.8000 9.798 .806 .716 .783
Produk.5 15.6700 9.961 .445 .241 .896

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


19.6500 15.018 3.87526 5
HARGA
Reliability
Warnings

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 100 100.0
Excluded
0 .0
(a)
Total 100 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.782 .781 3

Item-Total Statistics

Scale Corrected Squared Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
Harga.1 7.8100 3.327 .518 .282 .811
Harga.2 7.7600 2.709 .714 .535 .595
Harga.3 7.9300 3.116 .638 .475 .686

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


11.7500 6.189 2.48785 3
DISTRIBUSI
Reliability
Warnings

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 100 100.0
Excluded
0 .0
(a)
Total 100 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.793 .794 3

Item-Total Statistics

Scale Corrected Squared Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
Distribusi.1 7.9600 2.645 .704 .499 .647
Distribusi.2 8.0400 2.665 .629 .426 .727
Distribusi.3 8.1600 2.883 .578 .348 .778

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


12.0800 5.569 2.35993 3
PROMOSI
Reliability
Warnings

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 100 100.0
Excluded
0 .0
(a)
Total 100 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.794 .795 3

Item-Total Statistics

Scale Corrected Squared Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
Promosi.1 7.5400 3.261 .629 .410 .727
Promosi.2 7.5700 3.298 .602 .369 .757
Promosi.3 7.8500 3.321 .680 .465 .675

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


11.4800 6.717 2.59167 3
PRODUK
Correlations
Correlations

Produk.1 Produk.2 Produk.3 Produk.4 Produk.5 Produk


Produk.1 Pearson
1 .657(**) .574(**) .547(**) .253(*) .703(**)
Correlation
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .000 .011 .000
N 100 100 100 100 100 100
Produk.2 Pearson
.657(**) 1 .752(**) .758(**) .374(**) .842(**)
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
Produk.3 Pearson
.574(**) .752(**) 1 .807(**) .450(**) .861(**)
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
Produk.4 Pearson
.547(**) .758(**) .807(**) 1 .476(**) .862(**)
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 . .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
Produk.5 Pearson
.253(*) .374(**) .450(**) .476(**) 1 .724(**)
Correlation
Sig. (2-tailed) .011 .000 .000 .000 . .000
N 100 100 100 100 100 100
Produk Pearson
.703(**) .842(**) .861(**) .862(**) .724(**) 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .
N 100 100 100 100 100 100

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
HARGA
Correlations
Correlations

Harga.1 Harga.2 Harga.3 Harga


Harga.1 Pearson
1 .523(**) .424(**) .779(**)
Correlation
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Harga.2 Pearson
.523(**) 1 .685(**) .886(**)
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .000
N 100 100 100 100
Harga.3 Pearson
.424(**) .685(**) 1 .837(**)
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .000
N 100 100 100 100
Harga Pearson
.779(**) .886(**) .837(**) 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .
N 100 100 100 100
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

DISTRIBUSI
Correlations
Correlations

Distribusi.1 Distribusi.2 Distribusi.3 Distribusi


Distribusi.1 Pearson
1 .638(**) .571(**) .872(**)
Correlation
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Distribusi.2 Pearson
.638(**) 1 .478(**) .843(**)
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .000
N 100 100 100 100
Distribusi.3 Pearson
.571(**) .478(**) 1 .810(**)
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .000
N 100 100 100 100
Distribusi Pearson
.872(**) .843(**) .810(**) 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .
N 100 100 100 100
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PROMOSI
Correlations
Correlations

Promosi.1 Promosi.2 Promosi.3 Promosi


Promosi.1 Pearson
1 .509(**) .610(**) .835(**)
Correlation
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Promosi.2 Pearson
.509(**) 1 .573(**) .827(**)
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .000
N 100 100 100 100
Promosi.3 Pearson
.610(**) .573(**) 1 .855(**)
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .000
N 100 100 100 100
Promosi Pearson
.835(**) .827(**) .855(**) 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .
N 100 100 100 100
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Regression

Variables Entered/Removed(b)

Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Promosi,
Produk,
. Enter
Harga,
Distribusi(a)
a All requested variables entered.
b Dependent Variable: Kep.Pembelian
Coefficients(a)

Model Collinearity Statistics


Tolerance VIF
Produk .764 1.309
Harga .616 1.623 ]

Distribusi .567 1.765


Promosi .679 1.473

a.  Dependent Variable: Kep. Pembelian  

Model Summary(b)

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
1 .738(a) .545 .525 .73725 1.636
a Predictors: (Constant), Promosi, Produk, Harga, Distribusi
b Dependent Variable: Kep.Pembelian

ANOVA(b)

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regressio
61.754 4 15.438 28.404 .000(a)
n
Residual 51.636 95 .544
Total 113.390 99
a Predictors: (Constant), Promosi, Produk, Harga, Distribusi
b Dependent Variable: Kep.Pembelian

Coefficients(a)

Model Unstandardized Standardized


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant
-1.066 .481 -2.217 .029
)
Produk .047 .022 .173 2.182 .032
Harga .054 .038 .126 1.428 .157
Distribusi .084 .042 .185 2.014 .047
Promosi .188 .035 .449 5.347 .000
a Dependent Variable: Kep.Pembelian
GAMBAR
GAMBAR HASIL UJI ASUMSI KLASIK HETEROSKETASTISITAS

Scatterplot

Dependent Variable: Kep.Pembelian

4
Regression Studentized Residual

-2

-4

-3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
Frequencies
Statistics

Produk Harga Distribusi Promosi


N Valid 100 100 100 100
Missin
0 0 0 0
g

Frequency Table
Produk

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 10.00 3 3.0 3.0 3.0
12.00 1 1.0 1.0 4.0
13.00 3 3.0 3.0 7.0
14.00 5 5.0 5.0 12.0
15.00 8 8.0 8.0 20.0
16.00 4 4.0 4.0 24.0
17.00 1 1.0 1.0 25.0
18.00 5 5.0 5.0 30.0
19.00 11 11.0 11.0 41.0
20.00 10 10.0 10.0 51.0
21.00 16 16.0 16.0 67.0
22.00 4 4.0 4.0 71.0
23.00 10 10.0 10.0 81.0
24.00 9 9.0 9.0 90.0
25.00 10 10.0 10.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Harga

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 6.00 5 5.0 5.0 5.0
7.00 2 2.0 2.0 7.0
8.00 3 3.0 3.0 10.0
9.00 10 10.0 10.0 20.0
10.00 10 10.0 10.0 30.0
11.00 10 10.0 10.0 40.0
12.00 16 16.0 16.0 56.0
13.00 15 15.0 15.0 71.0
14.00 15 15.0 15.0 86.0
15.00 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Distribusi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 6.00 3 3.0 3.0 3.0
7.00 3 3.0 3.0 6.0
8.00 1 1.0 1.0 7.0
9.00 6 6.0 6.0 13.0
10.00 12 12.0 12.0 25.0
11.00 13 13.0 13.0 38.0
12.00 13 13.0 13.0 51.0
13.00 16 16.0 16.0 67.0
14.00 15 15.0 15.0 82.0
15.00 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Promosi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 5.00 1 1.0 1.0 1.0
6.00 2 2.0 2.0 3.0
7.00 3 3.0 3.0 6.0
8.00 8 8.0 8.0 14.0
9.00 12 12.0 12.0 26.0
10.00 9 9.0 9.0 35.0
11.00 11 11.0 11.0 46.0
12.00 13 13.0 13.0 59.0
13.00 13 13.0 13.0 72.0
14.00 15 15.0 15.0 87.0
15.00 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Frequencies
Statistics

Kep.Pembelian
N Valid 100
Missin
0
g

Kep.Pembelian

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 3 3.0 3.0 3.0
2.00 10 10.0 10.0 13.0
3.00 29 29.0 29.0 42.0
4.00 31 31.0 31.0 73.0
5.00 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
GAMBAR
HISTOGRAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

Histogram

Dependent Variable: Kep.Pembelian

14

12

10
Frequency

2
Mean = 2.67E-16
Std. Dev. = 0.98
0 N = 100
-3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Residual

GAMBAR
GRAFIK P-P PLOTS

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Kep.Pembelian


1.0

0.8
Expected Cum Prob

0.6

0.4

0.2

0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
TABEL F, t, dan r
TABEL F
No. 1 2 3
76. 3,967 3,117 2,725
77. 3,965 3,115 2,723
78. 3,963 3,114 2,722
79. 3,962 3,112 2,720
80. 3,960 3,111 2,719
81. 3,959 3,109 2,717
82. 3,957 3,108 2,716
83. 3,956 3,107 2,715
84. 3,955 3,105 2,713
85. 3,953 3,104 2,712
86. 3,952 3,103 2,711
87. 3,951 3,101 2,709
88. 3,949 3,100 2,708
89. 3,948 3,099 2,707
90. 3,947 3,098 2,706
91. 3,946 3,097 2,705
92. 3,945 3,095 2,704
93. 3,943 3,094 2,703
94. 3,942 3,093 2,701
95. 3,941 3,092 2,700
96. 3,940 3,091 2,699
97. 3,939 3,090 2,698
98. 3,938 3,089 2,697
99. 3,937 3,088 2,696
100. 3,936 3,087 2,696
TABEL t

1-tail 0,005 0,01 0,025 0,05


2-tail 0,01 0,02 0,05 0,1
76 2,642 2,376 1,992 1,665
77 2,641 2,376 1,991 1,665
78 2,640 2,375 1,991 1,665
79 2,639 2,374 1,990 1,664
80 2,639 2,374 1,990 1,664
81 2,638 2,373 1,990 1,664
82 2,637 2,373 1,989 1,664
83 2,636 2,372 1,989 1,663
84 2,636 2,372 1,989 1,663
85 2,635 2,371 1,988 1,663
86 2,634 2,370 1,988 1,663
87 2,634 2,370 1,988 1,663
88 2,633 2,369 1,987 1,662
89 2,632 2,369 1,987 1,662
90 2,632 2,368 1,987 1,662
91 2,631 2,368 1,986 1,662
92 2,630 2,368 1,986 1,662
93 2,630 2,367 1,986 1,661
94 2,629 2,367 1,986 1,661
95 2,629 2,366 1,985 1,661
96 2,628 2,366 1,985 1,661
97 2,627 2,365 1,985 1,661
98 2,627 2,365 1,984 1661
99 2,626 2,365 1,984 1,660
100 2,626 2,364 1,984 1,660
Tabel r

df 5% df 5%
1. 0,997 36. 0,320
2. 0,950 37. 0,316
3. 0,878 38. 0,312
4. 0,811 39. 0,308
5. 0,755 40. 0,304
6. 0,707 41. 0,301
7. 0,666 42. 0,297
8. 0,632 43. 0,294
9. 0,602 44. 0,291
10. 0,576 45. 0,288
11. 0,553 46. 0,285
12. 0,532 47. 0,282
13. 0,514 48. 0,279
14. 0,497 49. 0,276
15. 0,482 50. 0,273
16. 0,468 51. 0,271
17. 0,456 52. 0,268
18. 0,444 53. 0,266
19. 0,433 54. 0,263
20. 0,423 55. 0,261
21. 0,413 56. 0,259
22. 0,404 57. 0,256
23. 0,396 58. 0,254
24. 0,388 59. 0,252
25. 0,381 60. 0,250
26. 0,374 61. 0,248
27. 0,367 62. 0,246
28. 0,361 63. 0,244
29. 0,355 64. 0,242
30. 0,349 65. 0,240
31. 0,344 66. 0,239
32. 0,339 67. 0,237
33. 0,334 68. 0,235
34. 0,329 69. 0,234
35. 0,325 70. 0,232
df 5% df 5%
71. 0,230 96. 0,199
72. 0,229 97. 0,198
73. 0,227 98. 0,197
74. 0,226 99. 0,196
75. 0,224 100. 0,195
76. 0,223 101. 0,194
77. 0,221 102. 0,193
78. 0,220 103. 0,192
79. 0,219 104. 0,191
80. 0,217 105. 0,190
81. 0,216 106. 0,189
82. 0,215 107. 0,188
83. 0,213 108. 0,187
84. 0,212 109. 0,186
85. 0,211 110. 0,185
86. 0,210 111. 0,184
87. 0,208 112. 0,183
88. 0,207 113. 0,182
89. 0,206 114. 0,181
90. 0,205 115. 0,180
91. 0,204 116. 0,179
92. 0,203 117. 0,178
93. 0,202 118. 0,177
94. 0,201 119. 0,176
95. 0,200 120. 0,175

Anda mungkin juga menyukai