METODE PENELITIAN
“PENGARUH PEMBELAJARAN DARING TERHADAP
MAHASISWA UNAMA”
DISUSUN OLEH :
Andi Nur Huzena (8040180454)
Ani Sulistyo Widyaningrum (8040180244)
Nur Amanah Az-zahra (8040180147)
Rahma Lisa (8040180145)
Regina Endah Maharani (8040180059)
KELAS :
02PS5
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada kehadirat Allah Swt. karena atas izin dan
kehendak-Nya juga laporan sederhana ini dapat kami rampungkan.
Penulisan dan pembuatan makalah yang berjudul “Tugas Akhir Metode Penelitian
Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Mahasiswa UNAMA” ini bertujuan
untuk mengetahui pembelajaran mengenai Metode Penelitian. Kami menyadari
akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam pembuatan laporan ini kami
sudah semaksimal mungkin. Tapi kami yakin masih banyak kekurangan disana-
sini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar
lebih maju di masa yang akan datang.
Kelompok C
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................3
1.3 BATASAN MASALAH................................................................................3
1.4 TUJUAN PENELITIAN................................................................................4
1.5 MANFAAT PENELITIAN............................................................................4
iii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................24
5.1 KESIMPULAN..............................................................................................39
5.2 SARAN...........................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................41
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
oleh orang tua secara simultan, sehingga sangat cocok digunakan untuk
pelajar yang butuh kontrol lebih.
2
Dengan bantuan perangkat pendukung tersebut dapat memudahkan dosen
dalam menyiapkan media pembelajaran dan menyusun langkah-langkah
pembelajaran yang akan diterapkan. Dikarenakan pembelajaran daring
memiliki beberapa dampak terhadap mahasiswa yaitu pembelajaran daring
masih membingungkan mahasiswa, mahasiswa menjadi pasif, kurang kreatif,
dan produktif, penumpukan informasi/konsep pada mahasiswa kurang
bermanfaat, mahasiswa mengalami stress, peningkatan kemampuan literasi
bahasa mahasiswa. Maka dari itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
evaluasi agar pembelajaran daring dapat diupayakan diterima dengan baik
oleh mahasiswa tanpa mengurangi esensi pendidikan itu sendiri.
3
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kendala yang dialami saat pembelajaran daring di
UNAMA.
2. Untuk mengetahui cara meningatkan daya minat belajar pada saat
pembelajaran daring berlangsung pada mahasiswa UNAMA.
3. Untuk mengetahui penilaian keefektifan oleh mahasiswa UNAMA pada
saat pembelajaran daring.
4. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal dosen dan
mahasiswa terhadap prestasi akademik.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
efektivitas pembelajaran sistem berbasis teknologi lebih baik dibanding
sistem konvensional.
6
4. Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer sehingga dapat
diakses oleh Dosen dan Mahasiswa kapan saja dan di mana saja bila
yang bersangkutan memerlukannya
5. Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga untuk
mengetahui hasil kemajuan belajar, atau administrasi pendidikan
serta untuk memperoleh informasi yang banyak dari berbagai
sumber informasi.
7
pembelajaran dapat disimpan dikomputer, sehingga siswa dapat
mempelajari kembali atau mengulang materi pembelajaran yang telah
dipelajarinya setiap saat dan dimana saja sesuai dengan keperluannya.
4. Mempermudah dan mempercepat mengakses atau memperoleh banyak
informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang
dipelajarinya dari berbagai sumber informasi dengan melakukan akses
di internet.
5. Internet dapat dijadikan media untuk melakukan diskusi antara Dosen
dengan Mahasiswa, baik untuk seorang mahasiswa, atau dalam jumlah
mahasiswa terbatas, bahkan massal.
6. Peran mahasiswa rnenjadi lebih aktif mempelajari materi pembelajaran,
memperoleh ilmu pengetahuan atau informasi secara mandiri, tidak
mengandalkan pemberian dari dosen, disesuaikan pula dengan
keinginan dan minatnya terhadap materi pembelajaran.
7. Relatif lebih efisien dari segi waktu, tempat dan biaya.
8. Bagi mahasiswa yang sudah bekerja dan sibuk dengan kegiatannya
sehingga tidak mempunyai waktu untuk datang ke kampus maka dapat
mengakses internet kapanpun sesuai dengan waktu luangnya.
C. Fungsi E-Learning
“di dalam [12] setidaknya ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik
terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction),
yaitu :
1. Suplemen (tambahan) Dikatakan berfungsi sebagai suplemen, apabila
peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan
memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal
ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses
materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta
didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan
pengetahuan atau wawasan.
8
2. Menurut Lewis [13] “Komplemen (pelengkap) Dikatakan berfungsi
sebagai komplemen, apabila materi elearning diprogramkan untuk
melengkapi matei pembelajaran yang diterirna siswa di dalam kelas”.
Sebagai komplemen berarti materi e-learning diprogramkan untuk
menjadi materi enrichment (pengayaan) atau remedial bagi peserta
didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. sebagai
enrichment, apabila peserta didik dapat dengan cepat
menguasai/memahami materi pelajarun yang disampaikan guru secara
tatap muka diberikan kesempatan untuk mengakses materi e-learning
yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya
agar semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap
materi plajaran yang disajikan guru di kelas. Sebagai remedial, apabila
peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami materi petajaran
yang disampaikan guru secara tatap muka di kelas. Tujuannya agar
peserta didik semakin lebih mudah memahami materi pelajaran yang
disajikan guru di kelas.
3. Substitusi (pengganti) Tujuan dari e-learning sebagai pengganti kelas
konvensional adalah agar peserta didik dapat secara fleksibel mengelola
kegiatan perkuliahan sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari.
Ada 3 (tiga) alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat diikuti
peserta didik:
1) Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional),
2) Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau
bahkan
3) Sepenuhnya melalui internet”.
9
2.4 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN E-LEARNING
Effendi [14] menyatakan bahwa:
Kelebihan e-learningialah dapat dengan cepat diterima dan kemudian
diadopsi adalah karena memiliki kelebihan/keunggulan sebagai berikut:
1. Pengurangan biaya
2. Fleksibilitas. Dapat belajar kapan dan dimana saja, selama
terhubung dengan intemet.
3. Personalisasi. Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan
belajar mereka.
4. Standarisasi. Dengan e-learning mengatasi adanya perbedaan yang
berasal dari guru, seperti : cara mengajarnya, materi dan
penguasaan materi yang berbeda, sehingga memberikan standar
kualitas yang lebih konsisten.
5. Efektivitas. Suatu studi oleh “J.D Fletcher [15] menunjukkan
bahwa tingkat retensi dan aplikasi dari pelajaran melalui metode e-
learning meningkat sebanyak 25% dibandingkan pelatihan yang
menggunakan cara tradisional”.
6. Kecepatan. Kecepatan distribusi materi pelajaran akan meningkat,
karena pelajaran tersebut dapat dengan cepat disampaikan melalui
internet.
10
2. Mempermudah interaksi pembelajaran dimana dan kapan saja (time and
placeflexibility)
3. Kerka [17] menyatakan bahwa :
4. Siswa dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar kapan saja sesuai
dengan ketersedianan waktunya dan dimanapun dia berada, karena sumber
belajar sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk di akses oleh
siswa melalui online learning.
5. Begitu pula dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan
kepada pengajar begitu selesai dikerjakan, tanpa harus menungu sampai
ada janji untuk bertemu dengan pengajar, dan tidak perlu menunggu
sampai ada waktu luang pengajar untuk mendiskusikan hasil pelaksanaan
tugas apabila dikehendaki.
6. Memiliki jangkauan yang lebih luas (potential to reoch a global audience)
45 Pembelajaran jarakjauh online yang fleksibel dari segi waktu dan
tempat, menjadikan jumlah siswa yang dapat dijangkau kegiatan
pembelajaran melalui online learning semakin banyak dan terbuka secara
luas bagi siapa saja yang membutuhkannya. Ruang, tempat dan waktu
tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, dimana saja, dan kapan saja,
seorang dapat belajar melalui interaksinya dengan sumber belajar yang
telah dikemas secara elektronik dan siap diakses melalui online learning.
7. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran
(easy updating of content as well as archivable capabilities) Fasilitas yang
tersedia dalam teknologi online learning dan berbagai software yang terus
berkembang turut membantu mempermudah penembangan materi
pembelajaran elektronik. Demikian penyempurnaan atau pemutakhiran
materi pembelajaran yang telah dikemas dapat dilakukan secara periodik
dengan cara yang lebih mudah sesuai dengan tuntutan perkembangan
keilmuannya. Disamping itu, pemutakhiran penyajian materi pembelajaran
dapat dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan balik dari siswa
maupun atas hasil penilaian guru selaku penanggung jawab atau pembina
materi pembelajaran.
11
Kelemahan atau Kekurangan E-Learning:
Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-
learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan
Kekurangan Antara Lain:
1. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu
sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya
volues dalam proses belajar dan mengajar.
2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan
sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis.
3. Proses belajar dan mengajamya cenderung ke arah pelatihan bukan
pendidikan yang lebih menekankan pada aspek pengetahuan atau
psikomotor dan aspek afektif.
4. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik
pembelajaran konvensional, kini juga dituntut menguasai teknik
pembelajaran yang menggunakan internet.
5. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar tinggi cenderung gagal
6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini
berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun
komputer).
7. Keterbatasan ketersediaan softwere (perangkat lunak) yang biayanya
masih relatif mahal.
8. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan bidang
internet dan kurangnya penguasaan bahasa komputer.
“di dalam [14] disisi lain metode e-learning juga mempunyai kendala atau
hambatan dalam penyelenggaraannya, yaitu :
12
3. Teknologi dan infrastruktur. E-learning membutuhkan perangkat komputer,
jaringan handal, dan teknologi yang tepat. Desain materi. Penyampaian
materi melalui e-learning perlu dikemas dalam bentuk yang learner-centric.
Saat ini masih sangat sedikit instructional designer yang berpengalaman
dalam membuat suatu paket pelajaran e-learning yang memadai”.
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penyusunan Kuesioner
Penentuan Batasan Masalah dan Variabel
Pengumpulan Data
Identifikasi Variabel
14
Analisis Data
Gambar 3.1
Diagram Alur Tahapan Penelitian
2. Batasan Permasalahan
15
Dalam penelitian ini peneliti memberikan batasan permasalahan agar
permasalahan yang akan diteliti lebih fokus pada tujuan. Batasan masalah
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1) Objek penelitian hanya difokuskan pada mahasiswa Unama
2) Penyebaran kuesioner yang berupa google form yang dilakukan
terhadap mahasiswa Unama.
3) Penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu pembelajaran daring dan
mahasiswa Unama.
3. Identifikasi Variabel
Identifikasi variabel pembelajaran daring dan mahasiswa unama ini
dilakukan dengan melakukan survei pada mahasiswa unama yang
bertujuan untuk mengetahui masalah yang dihadapi selama pembelajaran
daring berlangsung. Mahasiswa tersebut sebagai indikator yang
dipengaruhi oleh pembelajaran daring dan Mahasiswa UNAMA.
4. Penyusunan Kuesioner
Penyusunan kuesioner dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang
berisikan pertanyaan tertutup, semi tertutup, dan terbuka yang dibagikan
menggunakan google form kepada mahasiswa unama.
5. Pengumpulan Data
Pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan
metode survei atau biasa disebut metode kuesioner menggunakan google
form. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah mengisi google form. Pada penelitian ini sampel yang digunakan
jumlahnya > 100 orang responden yang diambil dari mahasiswa unama.
6. Analisis Data
16
Pada penelitian ini analisis data yang dilakukan yaitu analisis terhadap
data kuesioner yang berupa google form. Data yang diperoleh dari
pengisian kuesioner oleh responden. Analisis data menggunakan statistik
deskriptif dengan bantuan komputerisasi. Statistik merupakan ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan cara pengumpulan, pengolahan,
penyajian dan penarikan kesimpulan dari data yang diperoleh.
17
3.3 SUMBER DATA
1. Data Primer
Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh
orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang
memerlukannya. Disebut juga data asli atau data baru.
2. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh dari pihak atau hasil penelitian dari pihak lain.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan penulis
adalah sumber data primer. Data primernya yaitu diperoleh dari kuisioner
yang menggunakan google form kepada responden.
Keterangan:
rpbis = kopefisien korelasi point biserial
Mp = skor rata-rata hitung untuk butir yang dijawab betul
18
Mt = skor rata-rata dari skor total
Sdt = standar deviasi skor total
p = proporsi responden yang menjawab betul pada butir yang
diujia validitasnya.
q = proporsi responden yang menjawab salah pada butir yang
diujia validitasnya.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiarto dan Situnjuk [19] uji reliabilitas (reliability) adalah
pengujian yang menunjukkan apakah suatu instrumen yang digunakan
untuk memperoleh informasi dapat dipercaya untuk mengungkap
informasi di lapangan sebagai alat pengumpulan data. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan konsisten dari waktu ke waktu. Tinggi rendahnya reliabilitas
dinyatakan oleh suatu nilai yang disebut koefisien reliabilitas, berkisaran
Keterangan:
= varians total
19
3.5 METODE PENGUMPULAN DATA, POPULASI, DAN SAMPEL
PENELITIAN
1. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan laporan
saat pengamatan maka penulis akan menggunakan beberapa metode
penelitian, diantaranya sebagai berikut :
1. Kuesioner (Google Form)
Kuesioner adalah salah satu bentuk metode pengumpulan data dengan
memberikan daftar pertanyaan kepada mahasiswa Unama yang akan
diteliti sebagai responden, dengan harapan mereka dapat memberikan
respons atas daftar pertanyaan yang telah penulis buat dengan google
form. Komponen yang terdapat dalam kuesioner terdiri dari beberapa
pertanyaan yaitu
Bagaimana kendala yang dihadapi saat perkuliahan daring? Jenis
koneksi internet apa yang digunakan?
Bagaimana kondisi sinyal internet selama perkuliahan daring ini?
Media yang sering digunakan dalam perkuliahan daring?
Metode pembelajaran daring yang disukai saat perkuliahan
berlangsung?
Bagaimana pemahaman perkuliahan daring selama pandemi covid
19?
Keluhan fisik yang dialami saat perkuliahan daring berlangsung?
Keluhan psikologis yang dialami saat perkuliahan daring
berlangsung?
Metode pembelajaran daring yang disukai saat perkuliahan
berlangsung?
Sistem perkuliahan yang disukai?
Penilaian keefektifan pembelajaran daring?
Kesiapan anda diadakannya kuliah normal?.
20
2. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono [18] populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang diterapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian
dicari kesimpulannya. Populasi penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini berjumlah 120 mahasiswa unama.
3. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono [18] “sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Jadi dalam penelitian
ini, peneliti tidak mungkin mengambil sampel dari semua mahasiswa
yang berjumlah 120 orang. Teknik pengambilan sampel ini diambil dari
jumlah populasi terhadap mahasiswa unama yang merespon dengan
jumlah sampel yang diangggap sudah mewakili/representative dari
populasi yang ada. Penggunaan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini berdasarkan metode simple Random Sampling (pengambilan sampel
secara acak) yang berarti memilih sampel dari populasi dengan cara
sedemikian rupa sehingga setiap anggota populasi mempunyai peluang
yang sama besar untuk diambil sebagai sampel. Untuk menghitung
sampel rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus slovin,
berikut rumus slovin :
N
n=
1+ N e 2
Keterangan :
n : Jumlah Sampel
N : Jumlah Populasi
e : persen kelonggaran ketidak telitian kesalahan pengambilan sampel
yang dapat ditolelir (e dalam penelitian ini ditentukan sebesar 10%).
21
Berdasarkan rumus tersebut dengan populasi 120 responded. Maka
ukuran sampel dapat dihitung sebagai berikut :
N
n=
1+ N e 2
120
¿
1+(120)¿ ¿
22
ganda. Jawaban responden dapat berupa skor tertinggi bernilai (1) dan skor
terendah (0). Misalnya untuk jawaban ya (1) dan tidak (0).
Penyajian data merupakan hal yang sangat penting untuk menunjukan ada
tidaknya pengaruh dari hasil penelitian dan juga peneliti ingin mengetahui
penelitian ada dan tidaknya pengaruh dari pembelajaran daring terhadap
mahasiswa unama. Karena itu untuk memperoleh data tentang pengaruh
pembelajaran daring ini maka peneliti menyebarkan kuesioner berupa google
form yang harus dijawab dengan 12 item pertanyaan kepada mahasiswa
unama. Masing masing memperoleh skor yang berbeda sesuai dengan bobot
jawabannya yang ditetapkan oleh peneliti :
1. Skor tertinggi untuk jawaban “Ya” = 1
2. Skor terendah untuk jawaban “Tidak” = 0
3.8 LOKASI
1. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dijadikan dalam penelitian ini adalah Universitas
Dinamika Bangsa Jambi yang terletak di Jalan Jendral Sudirman, The Hok,
Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi. Peneliti memilih lokasi ini karena
universitas yang bersangkutan merupakan salah satu universitas di Kota
Jambi yang menerapkan pembelajaran daring yang menggunakan lebih
dari satu media pembelajaran dalam proses perkuliahan.
23
BAB IV
Statistics
Jenis Kelamin
N Valid 55
Missing 0
Jenis Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid Laki-laki 31 56.4 56.4 56.4
Perempuan 24 43.6 43.6 100.0
Total 55 100.0 100.0
Tabel 1. Deskripsi Jenis Kelamin Responden
24
Gambar 1. Jenis Kelamin
Statistics
Program_Studi
N Valid 55
Missing 0
Program_Studi
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid Teknik 13 23.6 23.6 23.6
Informatika
Sistem Informasi 28 50.9 50.9 74.5
Sistem Komputer 1 1.8 1.8 76.4
Manajemen 12 21.8 21.8 98.2
Kewirausahaan 1 1.8 1.8 100.0
Total 55 100.0 100.0
Tabel 2. Deskripsi Program Studi Responden
25
Gambar 2. Program Studi
Statistics
Tahun Ajaran
N Valid 55
Sebagian besar Missing 0 responden
berasal dari angkatan yang berbeda
yaitu ada sebagian angkatan 2017 dengan jumlah 3 responden, 2018
berjumlah 22 responden, 2019 berjumlah 12 responden, dan ditahun 2020
Angkatan
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid 2017 3 5.5 5.5 5.5
2018 22 40.0 40.0 45.5
2019 12 21.8 21.8 67.3
2020 18 32.7 32.7 100.0
Total 55 100.0 100.0
26
Gambar 3. Angkatan
27
Selain kendala yang dihadapi ada juga yang paling berpengaruh
didalam pembelajaran daring ini yaitu masalah koneksi dan kondisi jaringan
yang digunakan apakah menggunakan paket data. karna dalam pembelajaran
daring ini salah satu faktor pemborosan dalam pembelian paket data, dari 55
responden banyak yang menjawab “Ya” karna menggunakan jenis koneksi
paket data hampir 76,4% dan selebihnya yang menggunakan selain paket data
ada sekitar 23,6%. Selain itu juga terkadang kondisi jaringan internet
tergolong lemah dan yang memilih “Ya” hampir sekitar 65,5% mengalami
kondisi jaringan lemah dan sedangkan 34,5% lainnya jaringan internetnya
kuat.
28
Dalam pembelajaran daring ini banyak menggunakan media pendukung
seperti leptop dan gadget (hp). Hampir 98,2% menjawab “Ya” karna mereka
menggunakan media tersebut tetapi ada 1,8% yang menjawab “Tidak”
mengkin bisa jadi menggunakan PC dalam pembelajaran daring ini.
29
Perkuliahan daring juga mempengaruhi tingkat pemahaman mahasiswa
terhadap mata kuliah yang diajarkan. Adapun tingkat pemahaman yang
dirasakan yakni kurang paham terdapat 90,9% responden yang menjawab
“Ya” dan terdapat 9,1% responden yang memahami materi sehingga mereka
menjawab “Tidak”.
30
Gambar 10. Keluhan fisik yang dialami
31
Gambar 12. Metode pembelajaran daring yang disukai
32
Gambar 14. Keefektifan pembelajaran daring
33
4.2 UJI VALIDITAS
Pernyataan Skor
Responden
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 9
2 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 7
3 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 9
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11
6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 10
7 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10
8 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11
9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 10
10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 9
11 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 9
12 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
13 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 9
14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11
15 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 8
16 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11
18 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 6
19 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 10
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
21 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8
22 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 10
23 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 5
24 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 9
25 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 9
26 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 6
27 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 8
28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 8
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11
30 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10
31 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 10
32 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 9
33 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
34 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 5
35 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9
36 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 9
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11
34
38 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9
39 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 9
40 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
41 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 8
42 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 9
43 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 9
44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10
45 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 10
46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11
47 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 8
48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11
49 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8
50 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
51 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 8
52 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 8
53 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11
54 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 8
55 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 10
-
0.0 0.6 0.5 0.1 0.4 0.5 0.4 0.1
r hitung 0.0 0.48 0.07 0.31
3 2 0 9 1 5 7 5
7
0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
0.2 0.2 0.2 0.2 0.22 0.22 0.22
r tabel 24 24 24 24 24
24 24 24 24 41 4 41
1 1 1 1 1
Valid/
Tidak T V V T T V V V T V T V
Valid
Reliability Statistics
Cronbach'
s Alpha N of Items
0.278 12
cronbach's 35
Correlations
Religiusitas Agresivitas
Religiusita Pearson 1 -,907**
s Correlation
Sig. (2-tailed) 0.000
N 55 55
Agresivitas Pearson -,907** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.000
N 55 55
**. Correlation is significant at
the 0.01 level (2-tailed).
BAB V
37
5.1 KESIMPULAN
38
efektif sebanyak 25,5% responden. Namun ada juga Mahasiswa yang
menganggap pembelajaran daring tidak efektif sebanyak 74,5%.
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
39
[1] Mastuti, R. et al. Teaching From Home: Dari Belajar Merdeka menuju
Merdeka Belajar. Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020.
[9] Triantafillou, E., Pomportsis, A., Demetriadis, S., & Georgiadou, E., The
value of adaptivity based on cognitive style: An empirical study. British
Journal of Educational Technology, 35(1), 95-106, 2004.
[10] Johnson, S., Aragon, S., Shaik, N., & Palma-Rivas, N., “Comparative
analysis of learner satisfaction and learning outcomes in online and faceto-
face learning environment”, Journal of Interactive Learning Research,
11(1), 29-49, 2000.
40
[11] Farahat, T., & Astleitner, H., The effectiveness of web-based instruction in
educating teachers. A quasi-experimental field study. Salzburger Beiträge
zur Erziehungswissenschaft, 8, 53-60. 2004.
[13] Lewis, Diane E, A Departure from Training by the Book, More Companies
Seeing Benefits of E-Learning. Boston : The Boston Globe, 2002.
[16] Bates, A.W, Technology, Open Learning and Distance Education. London:
Routledge, 1995.
[17] Kerka, S., Journal writing and adult learning. ERIC Digest. Columbus,
OH:ERIC Clearinghouse on Adult, Career, and Vocational Education.
(ERIC Docu-ment Reproduction Service No. ED339413), 1996.
[20] Abdulghani HM., Stres and depression among medical students: a cross
sectional study at Medical College in Saudi Arabia. Pakistan Journal
Medical Science. (24): 12-7, 2008.
41
[22] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, hal. 119, 2010.
[23] Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur Jakarta:
Prenada media Group, hal 47- 48, 2013.
42