JEJARING SOSIAL
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Sosial (S.IKOM)
OLEH :
SITI MUNFARIDA
1670201129
ِ صلَّي هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ْاليَ ِميْنُ ْال َكا ِذ بَةُ َم ْنفَقَةٌ لِس َّْل َع ِة َم ْم َحقَةٌ لِ ْل َك ْس
ب َوقَا َل ابْنُ َج ْعفَ ٍر َ ِه َُر ْي َر ةَ قَا َل َرسُو ُل هللا
َْالبَ َر َكة
Nabi bersabda: “sumpah palsu (bombastis sehingga menjadikan laku barang yang
seorang muslim tidak boleh berlebihan dengan sumpah palsu, bombastis, tetapi
harus realitas. Karena, jika dilakukan dengan penuh bombastis, dapat menyesatkan
dan mengecoh konsumen. Jika suatu saat konsumen itu menyadari akan
kecil.
Maka dari hadist di atas bahwa sepatu compass diharuskan untuk selalu
23
jejaring sosial yang dimana jejaring sosial yang dijelaskan yakni web, komunitas,
event dan
24
24
terus menerus.
pada tahun 2020 oleh Pantea Foroudia, Alireza Nazarian, Sayabek Ziyadin,
Philip Kitchen, Khalid Hafeeze, Costas Priporas, Eleonora Pantano, ini memiliki
sama dan mengelola citra merek dan reputasi merek melalui memanfaatkan
Dari hasil penelitian ini terdapat hasil bahwa situs web tidak signifikan
tidak signifikan dari perspektif karyawan sementara itu signifikan dari perspektif
siswa. Situs web universitas adalah yang paling penting alat pemasaran untuk
25
menarik siswa dan pemangku kepentingan lainnya. Oleh karena itu, temuan ini
memiliki implikasi yang signifikan untuk para manajer pendidikan tinggi merek
dan pemasaran yang bertujuan merancang alat komunikasi yang sesuai dengan
pandangan untuk melibatkan siswa dan karyawan secara aktif dalam proses
objek, lokasi dan metodologi penelitian. Permasalahan yang peneliti ambil adalah
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2014 oleh Jemma Oeppen dan Ahmad
Jamal. ini memiliki tujuan utama yaitu untuk menyelidiki sifat hubungan co-
branded dalam industri fashion, Literatur co-branding yang ada sangat berfokus
wawancara mendalam dengan manajer merek. Dari hasil penelitian ini bahwa
praktiknya.
ambil
Penelitian ketiga yaitu skripsi berjudul Analisis Sikap Konsumen Pada Co-
Branding (Studi Kasus : Walls Buavita). Penelitian yang dilakukan pada tahun
2012 oleh Leonita ini memiliki tujuan utama yaitu untuk mengetahui bagaimana
sikap konsumen dengan adanya strategi co-branding pada produk Walls Buavita.
Dari hasil penelitian ini terdapat beberapa kesimpulan bahwa sikap responded
cukup baik yang dapat dilihat dari tiga dimensi yaitu dimensi kognitif, afektif dan
konatif.
umum konsumen sudah mengenal dengan baik Walls Buavita, memiliki image
yang baik akan Walls Buavita maupun parent brands masing-masing. Dimensi
konsumen pada Walls Buavita masih lebih rendah disbanding es merek Walls
27
lainnya. Ini menunjukkan bahwa co-branding tidak serta merta dapat membentuk
baik. Minat beli ulang konsumen, keinginan mereferensi pada oranglain serta
keinginan untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai Walls Buavita masih
cukup rendah. Lalu tidak ada perbedaan sikap responden pada co-branding Walls
Sosial.
Produk (Studi Kasus : Rinso Molto Ultra). Penelitian yang dilakukan pada tahun
2016 oleh Rezkiani Davinza Wulandari ini memiliki tujuan utama yaitu untuk
Rinso Molto Ultra di Bandar Lampung. Dari hasil penelitian ini terdapat
kesimpulan bahwa Co-Branding yang terdiri dari Evaluasi Aliansi Merek (X1),
Hubungan yang Dirasakan dari Aliansi Merek (X2), Harapan yang Dirasakan dari
Aliansi Merek (X3), Kesamaan Merek (X4), Sikap terhadap Merek Komersil
28
(X5), dan Sikap terhadap Pelabelan Merek (X6) berpengaruh secara positif dan
produk Rinso Molto Ultra pada penelitian ini paling banyak berjenis kelamin
perempuan yaitu sebanyak 118 orang konsumen pada rentan usia 30 – 39 tahun.
di Karya Zirang Utama). Penelitian yang dilakukan pada tahun 2014 oleh Arif
Kurniawan Dra. Sri Suryoko, M.si Sari Listyorini, S.Sos, MAB ini memiliki
merek terhadap niat beli melalui Preferensi Merek. Dari hasil penelitian ini
agar konsumen ingin membeli, menggunakan kembali, tidak beralih ke merek lain
Sedangkan perbedaannya terletak pada judul penelitian, subjek, objek, lokasi dan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Judul, Nama, Asal Tujuan Metodologi Hasil
No Universitas, Tahun Penelitian Penelitian Penelitian
branding dan dari empat tersebut peneliti memilih dua yakni Value
Wulandari, 2016) ada 5 (lima) dimensi dari co branding , dari lima dimensi
tersebut peneliti memilih dua yakni Reputation, Kepercayaan dan Product Fit.
3 (tiga) dari ketiga yang dijelaskan bahwa peneliti memilih dua yakni Faktor
Pada Variabel Jejaring Sosial (Y) ada beberapa teori yang digunakan oleh
motif penggunaan jejaring sosial, tetapi peneliti hanya memilih satu yaitu
menjelaskan ada 4 kegunaan jejaring sosial dan peneliti memilih satu yaitu
Sosial karena variabel tersebut sudah dianggap peneliti sebagai teori yang
paling berkaitan dengan judul yang sudah di tentukan oleh peneliti. Maka dari
itu peneliti diharuskan untuk memilih variabel mana saja yang berkaitan
pada saat melakukan kolaborasi anatar brand. Hal itulah yang menjadikan
persaingan brand semakin ketat. Oleh sebab itu Co-Branding dilakukan untuk
Suasana
Value
Terpaan
Endorsment
Complement Berelasi
ary dengan
Competence pelanggan
Reputation Identitas
Co Jejaring
v Branding Sosial Tingkat
Product Fit Identitas
Suasana
Kepercayaan Emosional
Faktor Predisposisi
Partner
Pengalaman Skema
dengan Kognitif
Produk
35
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dinyatakan sebagai
(Sugiyono, 2010).
Berdasarkan pada uraian di atas, Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang
sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal (variabel)”.
menciptakan sebuah produk baru dan unik yang dapat meningkatkan brand
68
Subjek penelitian menurut (Arikunto, 2007) merupakan suatu yang
siap untuk mengumpulkan data. Subyek penelitian bisa berupa benda, hal atau
69
69
penelitian. Rancangan ini berisi rumusan tentang objek atau subjek yang akan
penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu”.
(Sudjana, 2007) “metode penelitian (research methods) adalah cara cara yang
mempengaruhi hipotesis. Pada penelitian ini minimal terdapat dua variabel yang
mengontrol suatu gejala. Oleh karena itu dalam penelitian ini nantinya akan
70
dijelaskan menganai adanya hubungan interaktif atau timbal balik antar variabel
yang akan diteliti dan sejauh mana hubungan tersebut saling emmpengaruhi.
variabel bebas (co branding menurut (MR, 2000) yang meliputi : Value
yang meliputi : Reputation, Kepercayaan dan Produk Fit. Menurut (Kasali, 2005)
yang meliputi : Faktor Partner dan Pengalaman Pada Produk terhadap variabel
endogen / variabel terikat ( Jejaring Sosial yang dilihat pada beberapa faktor
menurut (Andarwati & Sankarto, 2005) yang meliputi Suasana Terpaan (Y1),
Kognitif (Y7). Menurut (Akmawanti, 2016) yang meliputi Identitas (Y3) dan
menurut (Isha & Anuradha, 2013) yang meliputi Berelasi Dengan Pelanggan (Y2)
sesuai dengan varian dalam konsep yang akan terlibat pada proses penelitian
(Zikmund, Babin, Carr, & Griffin, 2013) Variabel dalam penelitian ini terbagi
Eksogen (ξ)
(X3), Produk Fit (X4), Kepercayaan (X5) menurut (Kasali, 2005) Faktor
Partner (X6), Pengalaman Dengan Produk (X7) yang dilakukan oleh brand
masing merek.
72
di dalam Co Branding.
merk yang sama-sama kuat dan saling melengkapi bekerja sama dalam
3. Reputation (X3)
Branding.
melakukan co branding.
73
Branding.
5. Kepercayaan (X5)
dalam Co Branding.
dalam Co Branding.
variabel terikat pada paling sedikit satu persamaan dalam model, meskipun
Endogen (η)
sosial tercipta karena adanya interaksi dan hubungan yang dilakukan oleh
individu atau kelompok, baik dalam lingkup hubungan dan interaksi yang
formal maupun yang informal. Selain terdapat interaksi dan hubungan sosial,
jaringan sosial inilah sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan
bersama tersebut.
Sosial.
3. Identitas (Y3)
merek tersebut tidak hanya memiliki produk yang baik tetapi juga
atau sesuatu.
6. Predisposisi (Y6)
pengalaman.
Variabel
Penelitian (X) Definisi Indikator Skala
merek.
Kerjasama level 1) Memiliki Pengetahuan
tertinggi dimana merupakan domain yang Likert
Complementar sangat penting dalam
merk yang sama-
y Competence membentuk tindakan
sama kuat dan saling
(X2) seseorang.
melengkapi bekerja
sama dalam 2) Memiliki keterampilan
berarti mengembangkan
memproduksi suatu
pengetahuan yang di
produk.
dapatkan melalui
training dan pengalaman.
3) Memiliki sikap yang baik
antar brand.
konsumen.
5) Perusahaan mengadakan
acara atau event tertentu.
Variabel
Penelitian (Y) Definisi Indikator Skala
(Y4)
Perasaan intens yang 1) Memiliki kekuatan
Suasana ditunjukan kepada emosionalitas kepada Likert
Emosional seseorang atau konsumen.
(Y5) sesuatu. 2) Memiliki kecerdasan
emosinal yang baik
(Sugiyono, 2015, 2017). Maka populasi dalam penelitian ini adalah para
sampai 45 tahun.
populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
N = Jumlah Populasi
n = 98.000 / (1 + 245)
n = 98.000 / 246
n = 398
yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau
84
2010) non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
yang dilakukan secara kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan
menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga
alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data
berbagai cara, berbagai sumber dan setting. Bila dilihat dari setting, data
dapat dikumpulkan pada natural setting, dengan responden atau survey, dan
lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat
85
dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data
ketiganya.
fenomena atau gejala sosial yang terjadi. Hal ini sudah sepesifikasi dijelaskan
(Iskandar, 2009).
skala Likert, yang diungkapkan melalui kata-kata, seperti : sangat tidak puas,
tidak puas, kurang puas, netral, cukup puas, puas, sangat puas. Dalam
memberikan nilai bagi pendapatnya dari sangta tidak setuju hingga sangat
skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel,
kemudian tiap indikator akan dijelaskan dalam bentuk aitem yang nantinya
Keterangan Skal
a
Sangat Puas 7
Puas 6
Cukup Puas 5
Netral 4
Kurang Puas 3
Tidak Puas 2
Sangat Tidak 1
Puas
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2020
ketentuan nilai skala likert 1 sampai 7 dan keterangan skala likert sangat tidak puas
hingga puas yang digunakan oleh setiap variabel sama, begitu juga dengan dimensi
pada penelitian ini. Seperti pada variabel Co Branding yang meliputi: Value
Faktor Partner dan Pengalaman Dengan Produk. Menggunakan skala likert 1 sampai
dengan 7, dengan keterangan 1 “sangat tidak puas” dan 7 “sangat puas”. Begitu juga
87
dengan variabel Jejaring Sosial atau dimensi yang diteliti oleh peneliti dalam
penelitian ini yang dilihat dari variabel jejaring sosial diantaranya: Suasana Terpaan,
Predisposisi dan Skema Kognitif. Menggunakan nilai skala likert 1 sampai dengan 7,
kuesioner yang dibagikan secata acak dan sederhana kepada para pengikut
benar mewakili sebuah konsep. Para peneliti telah berusaha menilai validitas
dalam banyak cara. Dengan mencoba untuk memberikan beberapa bukti dari
berbagai macam tinglat pertanyaan (Zikmund et al., 2013). Uji validitas atau
yang bisa juga dikatakan dengan analisis konfirmatori terdiri dari variabel
yang digunakan dalam penelitian valid (Ghozali, 2011). Ketentuan yang ada
2. Sig. <0,05. Nilai signifikan yang kurang dari 0,05 menunjukan bahwa
Measurement variabel yang memiliki nilai MSA < 0,5 harus dihilangkan
dari perhitungan factor analysis satu per satu, dimulai dari variabel
1. Face Validity
Konten skala secara logis yang mencerminkan maksud dari apa yang diukur
dalam penelitian.
2. Content Validity
Tingkat yang mengukur cakupan luasnya domain yang menarik. Apakah item
menangkap seluruh ruang lingkup, dengan tidak melampaui apa yang akan
diuji.
3. Criterion Validity
4. Construct Validity
Construct validity ada ketika ukuran yang dapat diandalkan mengukur dan
diandalkan ketika upaya yang berbeda dalam mengukur sesuatu menyatu pada
hasil yang sama dan uji reability juga menunjukkan seberapa konsisten suatu
pengukuran yaitu apakah data yang diperoleh dari hasil observasi sama jika
dilakukan di waktu yang berbeda (Hair, 2010). Oleh karena itu, reliabilitas
atau variabel yang menarik. Semakin tinggi tingkat hubungan antara skor yang
skalanya. Dalam uji reliabilitas dapat diukur dari hasil cronbach alpha
90
analisis faktor yang menyajikan konsep faktor tidak terukur dengan variabel
regresi biasa maupun teknik multivariat yang lain, karena SEM membutuhkan
lebih dari sekedar perangkat statistik yang didasarkan atas regresi biasa dan
analisis varian. SEM memiliki 2 bagian yaitu model variabel laten dan model
Variabel laten atau yang dapat disebut juga dengan konstruk laten
merupakan konsep abstrak, variabel laten ini hanya dapat diamati secara
teramati.
variabel bebas.
dan digambarkan sebagai lingkaran dengan paling sedikit ada satu anak
diukur secara empiris dan sering disebut sebagai indikator dan merupakan
adalah bujur sangkar atau kotak ataupun empat persegi panjang. Observe
(ksi) dengan notasi matematik label X dan untuk variabel laten endogen
regresi variable laten endogen pada variable laten endogen disimbol kan
(Wijanto, 2008).
analisis faktor yang menyajikan konsep faktor tidak terukur dengan variabel
tahap 5 dan 6.
penelitian.
Pada tahap keempat ini berkaitan dengan pengujian kecocokan antara model
tingkat kecocokan antara data dengan model yang digunakan dapat dilakukan
terhadap GOF pada suatu SEM tidak dapat dilakuka secara langsung,
karena SEM tidak memiliki satu uji statistik terbaik yang dapat
Chi-square (χ2 )
χ2 sebagai berikut:
χ2 = (n-1) F(S,∑(0))
baik.
berikut:
NCP = χ2 – df
≥ 0.90 menunjukan good fit dan 0.80 ≤ TLI < 0.90 adalah
marginal fit.
factor) ≥ 0.50.
ruang lingkup pengguna sepatu compass tersebut yang telah dijadikan sebagai
Penelitian ini akan dilakukan selama 6 (enam) bulan dengan waktu pre-test 1
(satu) bulan yang akan dilakukan awal bulan juli dengan menggunakan software
IBM SPSS version 25 dan dilanjutkan dengan main-test yang akan dilakukan
SPSS version 25 dan software IBM AMOS dengan teknik perhitungan model