Anda di halaman 1dari 6

BUNGA TUNGGAL DAN BUNGA MAJEMUK

A. BUNGA TUNGGAL

1. Pengertian Bunga tunggal

Bunga tunggal adalah bunga yang timbul pada setiap akhir jangka waktu tertentu yang
tidak mempengaruhi besarnya modal (besarnya modal tetap).Besarnya bunga berbanding senilai
dengan persentase dan lama waktunya dan umumnya berbanding senilai pula dengan besarnya
modal.
Jika modal sebesar M dibungakan dengan bunga p % setahun maka:
a. Setelah t tahun, besarnya bunga:
p
I=M× ×t
100
b. Setelah t bulan, besarnya bunga:
p t
I=M× ×
100 12
c. Setelah t hari, besarnya bunga:
- Jika satu tahun 360 hari, maka:
p t
I=M× ×
100 360
- Jika satu tahun 365 hari, maka:
p t
I=M× ×
100 365
- Jika satu tahun 366 hari (tahun kabisat), maka:
p t
I=M× ×
100 366

2. Metode Perhitungan Bunga Tunggal

a. Metode Pembagi Tetap

Pada pembahasan sebelumnya, kita telah menentukan rumus untuk mencari besarnya

bunga dari modal sebesar M dengan suku bunga p % setahun dalam jangka waktu t hari yang

dirumuskan sebagai berikut:

p t
=M× ×
I 100 360
M .t P
= ×
100 360
M .t 360
= :
100 P

1
M .t 360
Bentuk 100 disebut angka bunga dan P disebut pembagi tetap, maka rumus

angka bunga
I=
bunga tunggal di atas menjadi : pembagi tetap
Jika beberapa modal (M1, M2, M3, …)dibungakan atas dasar bunga yang sama, maka
untuk menghitung jumlah bunga dari modal-modal tersebut adalah:
jumlah angka bunga
Jumlah bunga=
pembagi tetap

b. Metode Persen yang Sebanding

Metode persen yang sebanding digunakan jika suku bunga bukan merupakan pembagi
habis 360, sebab dengan metode ini satu tahun dihitung 360 hari. Untuk soal seperti tersebut di
atas maka langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
a) Hitung besarnya bunga berdasarkan persentase terdekat dengan suku bunga merupakan
pembagi habis 360.
b) Kemudian hitung besarnya bunga yang dimaksud dengan menggunakan persen yang
sebanding.

c. Metode Persen yang Seukuran

Metode ini digunakan jika ditentukan 1 tahun = 365 hari. Satu-satunya pembagi tetap

360
= =73
yang bulat adalah jika bunganya 5% setahun dan pembagi tetapnya 5
5 t
I= ×M ×
100 360
M .t 5
= ×
100 365
M .t 1
= :
100 73
M .t 100
= :
10.000 73
100 1 1 1
≈1+ + +
Bilangan 73 3 30 300
M .t 1 1 1
Jadi, besarnya bunga 5% sebanding dengan 10 .000
1+ + + (
3 30 300 )

2
B. BUNGA MAJEMUK

1. Pengertian Bunga Majemuk

Bunga majemuk (compound interest) adalah bunga yang sudah dihasilkan


ditambahkan keuang pokok pada akhir tiap-tiap periode pembayaran bunga dan
kemudian ikut dipakai sebagai dasar untuk menentukan besarnya bunga pada periode
berikutnya. Bunga majemuk dihitung berdasarkan saldo terakhir setelah pembungaan.
(diambil dari fitriayurochmah.wordpress.com)

2. Perhitungan Nilai Akhir Modal

a. Dengan menggunakan rumus

Jika modal sebesar M dibungakan atas dasar bunga majemuk sebesar p %


setahun selama n tahun, maka besarnya modal setelah n tahun adalah:
 Setelah satu tahun
P
M 1=M + M
100
P
(
=M 1+
100 )
 Setelah dua tahun
P P P
M 2=M 1+ ( + )
100 100
M 1+ (
100 )
P P
( 100
=M 1+ )(1+100 )
2
P
=M (1+
100 )
 Setelah n tahun

n
P
(
M n =M 1+
100 )
b. Dengan masa bunga pecahan
Untuk menghitung nilai akhir modal dengan masa bunga pecahan, digunakan langkah
sebagai berikut:
1. Hitunglah dulu nilai akhir dari modal berdasarkan masa bunga majemuk yang
terdekat
2. Sisa masa bunga yang belum dihitung, digunakan untuk menghitung bunga
berdasarkan bunga tunggal dari nilai akhir pada 1

3
M
n+
a =M ( 1+i )
b
n
( 1+ ab i)
3. Perhitungan Nilai Tunai Modal

a. Rumus Nilai Tunai


n
P
Rumus nilai akhir bunga majemuk adalah
M n =M 1+
100 ( ) ,
Mn
M= n
P
rumus tersebut dapat diubah menjadi:
( 1+
100 )
M = modal mula-mula atau nilai tunai (NT)
Mn = modal setelah n jangka waktu, selanjutnya ditulis M
M
NT= n
P
sehingga,
( 1+
100 )
−n
P
Jadi,
NT=M 1+
100 ( ) atau NT=M ( 1+i )
−n

Contoh:
1. Tentukan modal mula-mula jika suatu modal setelah ditabungkan dengan bunga
majemuk sebesar 15 % / tahun selama 12 tahun modal menjadi Rp.13.375.625 !
Jawab :
Diketahui :
Mn = Rp. 13.375.625
i = 15% / tahun
n = 12 tahun
M
NT=
( 1+i )n
13 . 375. 625
NT=
( 1+0 ,15 )12
13 . 375. 625
NT=
( 1 , 15 )12
13 . 375. 625
NT=
5 , 350250105
NT=Rp .2.500.000

b. Nilai Tunai Modal Dengan Masa Bunga Pecahan


Dari rumus nilai akhir modal dengan masa bunga pecahan, dapat dibentuk rumus
nilai tunai modal dengan masa bunga pecahan sebagai berikut:

M
n+
a =M ( 1+i )
b
n
( 1+ ab i)
4
M a
n+
b
M=
a
Diubah menjadi:
(
( 1+i )n 1+ i
b )
M a
n+
a n+
Jika M = nilai tunai yang ditulis NT dan b = modal setelah b periode
yang ditulis M, maka rumus di atas berubah menjadi:
M
NT=
a M
(
( 1+i )n 1+ i
b ) atau
NT= n
( 1+i ) ( 1+ p . i )
Contoh :
1. Tentukan nilai tunai setelah berbunga selama 6,5 bulan. Modal menjadi Rp.
3.500.000,-. Jika dibungakan dengan suku bunga majemuk 3% / bulan !
Jawab :

Diketahui :
Mn = Rp. 3.500.000,-
I = 3% / bulan = 0,03 / bulan
n = 6 bulan
p = 0,5 bulan
Penyelesaian :
3 .500 . 000
NT=
( 1+0 , 03 )6 ( 1+0,5 . 0 , 03 )
3 .500. 000
NT=
( ( 1 , 03 )6 ( 1, 015 ) )
3. 500. 000
NT=
(1, 194052297×1 , 015)
3 .500 . 000
NT=
1 ,211963081455
NT=Rp .2.887.876 ,75

5
LATIHAN

1. Tentukan nilai tunai dari pinjaman sebesar Rp. 1.000.000 dengan pengembalian 9
bulan dengan suku bunga tunggal 6 % per tahujn ?
2. Ratih menabung di bank yang memberikan suku7 bunga majemuk 1,5 % sebulan.
Ternyata setelah 7 bulan tabungan Ratih menjadi Rp.1.109.844,91. Berapakah besar
uang yang di tabung oleh Ratih di awal ?
3. Tentukan modal mula-mula (nilai tunai dari suatu modal) jika bnilai akhir modal
sebesar rp.17.262.804,24 setelah dibungakan 4 tahun 9 bula dengan suku bunga 8% /
kwintal ?
4. Modal sebesar Rp.4.500.000,- dibungakan dengan suku bunga majemuk 3% / bulan.
Tentukanlah modal akhir setelah berbunga selama 5,75 bulan !
5. Modal sebsar Rp.5.000.000,- dibungakan dengan bunga majemuk 10% / tahun.
Tentukan modal akhir setelah 6 tahun !

Anda mungkin juga menyukai