Dalam perusahaan dagang terdapat dua macam buku besar, yaitu buku besar utama (ledger)
dan buku besar pembantu (subsidiary ledger). Buku besar pembantu adalah buku tempat mencatat
informasi lain yang diperlukan, di samping informasi yang terdapat pada buku besar utama. Secara
singkat, buku besar pembantu merupakan pencatatan secara rinci nama-nama pelanggan beserta
jumlahnya dari perkiraan buku besar umum.
Adapun macam buku besar pembantu dalam perusahaan dagang, antara lain sebagai berikut.
a. Buku pembantu piutang dagang, adalah buku tempat mencatat rincian piutang perusahaan
menurut nama pelanggan atau debitur.
b. Buku pembantu utang dagang, adalah buku tempat mencatat rincian utang perusahaan menurut
nama kreditur.
c. Buku pembantu persediaan barang dagangan, adalah buku tempat mencatat secara rinci
persediaan barang dagangan, baik jenis, jumlah, harga per unit, maupun harga pokok secara
keseluruhan.
Simaklah contoh perkiraan pengendali (buku besar umum) dan buku besar pembantu berikut
ini.
Rp.19.600.000,00 Rp.
19.600.000,00
d. Rekapitulasi Jurnal Pengeluaran Kas
No. No.
Debit Kredit
Perk. Perk.
201 Utang Dagang Rp. 600.000,00 502 Retur Penjulan Rp. 600.000,00
402 Retur Penjualan Rp. 200.000,00 102 Piutang Dagang Rp. 200.000,00
Rp. 800.000,00 Rp. 800.000,00
Diminta :
a. Susunlah posting ke buku besar dengan urutan akun : 101 kas, 102 piutang dagang, 103
perlengkapan, 104 persediaan barang, 121 peralatan toko, 201 utang dagang, 301 modal
Mulyana, 401 penjualan, 402 retur penjualan, 403 potongan penjualan, 501 pembelian,
502 retur pembelian, 503 potongan pembelian, 504 beban angkut pembelian, 601 beban
gaji, 602 beban sewa dan 603 beban iklan !
b. Susunlah neraca saldo daftar sisa per 31 Agustus 2019 !
Contoh:
Nama Akun : Kas No akun: 101
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2019
Agustus 1 Saldo V 88.500.000
31 Penerimaan kas JKM 55.580.000 144.080.000
31 Pengeluaran kas JKK 22.304.000 121.676.000