Dosen Pengampu :
1. Dr. Nenden Kostini, S.E., M.Si.
2. Raden Marsha Aulia Hakim, SAB., MAB.
Disusun Oleh :
Hasna Kamila (170610205001)
Karina Imelia Irfani (170610200065)
Muhammad Rifky Nawawi (170610200071)
• 0 – RP. 50.000.000 = 5%
• 50.000.0000 – Rp. 250.000.000 = 15%
• 250.0000.000 – Rp. 500.000.000 = 25%
• > Rp. 500.000.000 = 30%
Diketahui :
* Gaji Pokok = 5.000.000
* Tunjangan = 1.000.000
* Biaya Jabatan = 5%
Penghasilan Bruto
= Gaji Pokok + Tunjangan
= 5.000.000 + 1.000.000
= 6.000.000
Biaya Jabatan
= Persentase Jabatan x Penghasilan Bruto
= 5% x 6.000.000
= 300.000
Penghasilan Neto
= 6.000.000 - 300.000
= 5.700.000
Penghasilan Neto
= 5.700.000 X 12
= 68.400.000
Penghasilan Kena Pajak Setahun Bapak Budi
= Penghasilan Neto Setahun - PTKP tk/0
= 68.400.000 - 54.000.000
= 14.400.000
Diketahui :
* Gaji Pokok = 10.000.000
* Tunjangan, Transport = 5.000.000
* Biaya Jabatan = 5%
* JKK = 0,24%
* JKM = 0,3%
* THR = 10.000.000
* Bonus = 20.000.000
Diketahui :
* Gaji Pokok = 50.000.000
* Tunjangan = 10.000.000
* Biaya Jabatan = 5%
* JKK = 0,24%
* JKM = 0,3%
* PTKP (TK/0) = 54.000.000
Penghasilan Bruto
= Gaji Pokok + Tunjangan + JKK + JKM
= 50.000.000 + 10.000.000 + (0,24% X 50.000.000) + (0,3% X 50.000.000)
= 50.000.000 + 10.000.000 + 120.000 + 150.000
= 60.270.000
Penghasilan Neto
= 60.270.000 - 500.000
= 59.770.000
Berdasarkan penjelasan praktik hitung diatas dapat disimpulkan bahwa PPh Pasal
21 merupakan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan
pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan
atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak orang priba di dalam
negeri. Pemotong PPh pasal 21 adalah setiap orang pribadi atau badan yang diwajibkan
oleh UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah
dengan UU No. 17 tahun 2000 dan mengikuti setiap pembaruan.