170610190071
SKRIPSI
Untuk Memenuhi salah satu syarat Ujian
Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S1)
Program Studi Administrasi Bisnis
Peminatan Sumber Daya Manusia
PROGRAM SARJANA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2023
THE EFFECT OF EMPLOYER BRANDING ON INTEREST TO
APPLY FOR JOB WITH COMPANY REPUTATION AS AN
INTERVENING VARIABLE (STUDY ON INSTAGRAM
FOLLOWERS @GROWATWARPIN)
Arranged By:
MUHAMMAD HIBRAN ANUGERAH
170610190071
MINI THESIS
Proposed to Fulfill One of the Requirements Exam
For Get a Bachelor’s Degree (S1)
In the Business Administration Study Program
Faculty of Social and Political Science University of Padjadjaran
BACHELOR PROGRAM
FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE
UNIVERSITY OF PADJADJARAN
BANDUNG
2023
ABSTRAK
Kata kunci: employer branding, minat untuk melamar kerja, reputasi perusahaan
i
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of employer branding through company
reputation on interest in applying for work at PT. Smart shop. The research method
used is a quantitative method with a descriptive verification research type. Primary
data was obtained through distributing questionnaires and informal interviews,
while secondary data was obtained through literature studies. The population of this
study were all followers from Instagram @growwarpin, totaling 799 people and 73
people as research samples. The results of the study show that the variables of
employer branding, company reputation and interest in applying for work are
classified as good and have a positive effect. Employer branding through company
reputation has a strong influence on organizational commitment with a coefficient
of determination of 78,8%. Enhancing company branding and collaborating with
educational institutions are suggestions that can be implemented from this research.
ii
1 BAB I
PENDAHULUAN
perusahaan sebagai tempat kerja dan keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan
dalam hal lingkungan kerja, budaya perusahaan, manajemen sumber daya manusia,
ada. Employer branding yang baik dan positif dapat memberikan keuntungan bagi
untuk bergabung dengan perusahaan dan menarik karyawan dengan profil yang
sesuai dan berkualitas tinggi. Studi yang dilakukan oleh Linkedin (2016)
sebagai faktor penting dalam memilih perusahaan tempat mereka bekerja. Oleh
karena itu, citra perusahaan dapat membantu menarik karyawan potensial dengan
employer branding yang kuat dapat meningkatkan minat karyawan potensial untuk
branding yang baik cenderung mendapatkan lebih banyak aplikasi dari karyawan
1
2
potensial daripada perusahaan yang memiliki employer branding yang buruk. Hal
employer branding dalam menarik minat calon karyawan untuk melamar pekerjaan
karyawan. Jika perusahaan memiliki citra yang positif, karyawan potensial akan
employer branding yang baik dan positif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
tunjangan, jenjang karir, dan lingkungan kerja yang juga berperan penting dalam
menarik minat karyawan. Sejalan dengan pernyataan dari Berthon et al. (2005),
bahwa konsep dari employer branding bisa dipaparkan sebagai keseluruhan dari
manfaat yang bisa didapat atau sudah tergambar dalam benak calon karyawan
pesat. Industri ritel di Indonesia mulai tumbuh pertama kali pada dekade 1960-an.
Pada kala itu toko ritel pertama digagas oleh Soekarno untuk memenuhi kebutuhan
Memasuki periode orde baru tumbuh beberapa ritel, seperti Matahari, Hero, dan
Ramayana. Ritel sendiri menurut Gilbert, memiliki artian sebagai semua bentuk
bisnis yang bertujuan untuk memenuhi kepuasan serta kebutuhan dari konsumen
transformasi menuju era digital. Digitalisasi terus berlangsung dalam sektor ini,
dimulai dari yang bersifat sederhana yakni transaksi dilakukan hanya perlu melalui
masif seperti diatas, Agung Bezharie melihat adanya potensi yang bisa dibangun
untuk mengatasi keterbatasan yang ada saat itu. Hal ini kelak menjadi landasan
sebuah problematika di masyarakat. Menurut Eric Ries (2011) pada bukunya yang
berjudul Lean Startup dijelaskan bahwa startup mesti hadir dengan sebuah model
bisnis yang tepat untuk mengatasi sebuah problematika yang ada di pasar walaupun
kondisinya terus bersifat fluktuatif dengan ketidakpastian yang sangat tinggi. Hadir
untuk turut serta dalam memberikan dampak kepada masyarakat dengan warung
2020). Dalam hal ini Warung Pintar hadir dengan pesan yang ingin dibawa terbagi
“kita adalah warung” adalah pesan yang ingin dibawa oleh Warung
3. Tumbuh Bareng,
karyawannya agar memiliki visi yang selaras. Hadir di era yang semakin kompetitif,
Warung Pintar harus bisa menjadikan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor
dengan menarik karyawan lain yang potensial. Karena menurut (Muhammad Imran
Hanif, et al., 2013) dijelaskan bahwa karyawan potensial merupakan bentuk aset
dari perusahaan dan juga agar tetap loyal terhadap perusahaan. Sehingga mutlak
dibutuhkan strategi bagi perusahaan untuk bisa tetap melekatkan nilai yang ada dari
karyawannya. Salah satu bentuk upaya yang kerap dilakukan oleh perusahaan
beberapa pilar konten yang menjadi topik utama, dengan tujuan sebagai berikut:
perusahaan,
pelatihan,
konsep yang serupa seperti marketing brand namun dikembangkan terhadap sudut
pandang manajemen sumber daya manusia. Hal yang kerap kali dijadikan sebagai
selling value ketika employer branding dilakukan sebuah perusahaan adalah terkait
dengan hadirnya rasa aman, tersedianya ruang untuk berkembang, dan loyalitas
perubahan yang masif. Memasuki kuartal pertama tahun 2022, Warung Pintar
channel-channel baru dalam penyebarluasan terkait hal ini. Hal ini terjadi karena
saluran informasi yang tersedia sekarang tidak bisa mencakup keseluruhan pesan
al (2005) employer branding yang merupakan sebuah paket dari apa yang akan
1. Interset Value
2. Social Value
3. Economic Value
4. Development Value
5. Application Value.
media platformnya membatasi ruang gerak. Linkedin sebagai platform media sosial
yang cenderung bersifat formil, menjadikan interaksi yang ingin dibangung secara
dua arah sulit untuk terjadi, konten yang dihadirkan cenderung bersifat satu arah.
Hal yang disiarkan mencakup informasi yang bersifat general seperti inovasi
perusahan, hubungan kerja dengan rekan, kegiatan CSR dan juga informasi terkait
mencakup 4 poin indikator, hal ini menyebabkan pesan employer branding tidak
Langkah pertama diawali pada tahun 2017, Warung Pintar memulai langkah
Warung Pintar, hal ini dirasa kurang efektif karena baik dari pesan yang ingin
dibawa lalu EVP yang disampaikan serta target yang ingin diraih oleh Warung
Pintar belum tergambarkan secara jelas. Maka pada tahun 2022 terjadi perubahan
masif, yakni strategi besar dari Warung Pintar akan employer branding hadir
dengan sebuah landasan pesan yang kuat berdasarkan employee value proposition
perusahaan, juga dengan platform yang lebih tersebar luas dengan tujuan mampu
menjangkau berbagai tingkatan manajerial mulai dari entry level, medium level,
hingga c-level. Berawal hanya dari LinkedIn, kini Warung Pintar melakukan
Medium.
Perubahan masif ini terjadi kala Warung Pintar memasuki tahun ke-5.
Tahun 2022 merupakan fase "growth" dari Warung Pintar, di mana perusahaan akan
pendanaan tipe-B yang didapatkan oleh Warung Pintar pada tahun 2022 sebesar
390 miliar rupiah. Memasuki fase growth akan memaksa perusahaan untuk
SDM dalam kuantitas yang banyak dalam waktu singkat tidak mudah untuk dicapai
8
oleh tim Talent Acquisition dari Warung Pintar. Warung Pintar yang notabene-nya
merupakan perusahaan rintisan yang belum terlalu dikenal oleh khalayak publik,
cukup mempersulit memenuhi struktural organisasi baru yang telah dibuat oleh
atensi.
lampau bukan faktor utama dari reputasi yang dimiliki Warung Pintar. Hal ini
berkaitan dengan usia perusahaan yang masih belia sehingga reputasi yang
terbangun berfokus pada langkah yang tengah ditempuh perusahaan baru-baru ini.
Salah satu langkah konkrit untuk membangun reputasi yang dilakukan perusahaan
adalah dengan berkontribusi aktif dalam kegiatan CSR, seperti dalam dukungan
Hal tersebut sejalan dengan output akhir yang ingin dicapai dari proses
juga menjadi salah satu tujuan utama demi mempertahankan top talent yang ada.
Sebagaimana dikutip dari apa yang disampaikan Chief Culture Officer dari Alami,
Amrullah Tahad (2022), dikatakan bahwa output akhir yang ingin dicapai adalah
value proposition perusahaan, sebagaimana dikutip dari jurnal yang dirilis oleh
9
kepada para pegawainya yang mencakup pengalaman yang kelak akan dialami serta
juga manfaat yang bisa diharapkan. (Keller, et al., 2017). Employee value
proposition secara efektif mencakup empat bagian utama, yang pertama yakni
perihal
reputasi yang tengah dibangun. Reputasi sendiri memiliki artian sebagai persepsi
yang terbangun dari sebuah individu atau pula suatu organisasi yang dihasilkan dari
adanya hubungan antara stakeholder yang terkait (Helm, et al., 2013). Jika dikutip
dari (Wei, et al., 2016) disebutkan bahwa persaingan antar perusahaan dipengaruhi
oleh reputasi perusahaan yang merupakan sebuah aset dan menjadi penentu nilai
unggul. Lalu pada jurnal Employer Branding: Employer Attractiveness and the use
of Social Media yang disusun oleh (Nilsen, et al., 2013) ditekankan bahwa
penggunaan media sosial dalam upaya employer branding memiliki dampak yang
sangat kuat terhadap faktor-faktor untuk menarik talenta ke perusahaan, lalu untuk
perusahaan yang tercakup dalam employee value proposition yang kelak akan
menggiring reputasi perusahaan. Jika berbicara dari sudut pandang pelamar kerja,
dibutuhkan pendalaman lebih lanjut terkait dengan nilai apa yang mempengaruhi
10
hasrat terkait melamar pekerjaan pada suatu perusahaan. Selain itu perlu ditilik
lebih lanjut kembali, apakah reputasi berperan penting pada intensi pelamar untuk
membangun dorongan pada seorang individu untuk melakukan suatu tindakan yang
seorang individu, yang secara umum sumbernya sendiri terbagi menjadi dua, yaitu
yang pertama berasal dari eksternal dan yang kedua dari sumber internal
(Marwansyah, 2016). Data yang didapatkan dari internal serta eksternal diolah oleh
para individu pelamar menjadi sebuah informasi yang mendasari persepsi awal
yang didapatkan terhadap perusahaan dan hal ini berpengaruh terhadap efektivitas
dari proses yang dilalui para pelamar (Barber, 1998). Impresi pertama yang dimiliki
para pelamar akan tertanam sangat kuat dan akan menjadi prediktor terkuat dalam
pemilihan perusahaan yang tepat menurut para individu (Barber, 1998). Maka dari
itu terdapat faktor implikasi yang sangat kuat dari langkah strategis yang mesti
ditempuh oleh perusahaan demi mencapai efisiensi proses perekrutan, baik dari sisi
pelamar ingin dapatkan menjadi sebuah titik temu untuk mencapai efisiensi dari
melakukan langkah untuk membangun persepsi yang baik akan reputasinya. Dan
11
pada lain sisi, para pelamar berfokus pada pemenuhan kebutuhan yang kelak ingin
mereka dapatkan dari sebuah perusahaan, hal ini terbentuk melalui gambaran serta
persepsi yang mereka ketahui serta mereka nilai berdasarkan reputasi yang
melamar kerja. Maka dari itu peneliti mengusulkan penelitian dengan judul
INSTAGRAM @GROWATWARPIN)”
faktor dari strategi employer branding PT. Warung Pintar. Strategi tersebut
menggunakan lima dimensi, yaitu interest value, social value, economic value,
Warung Pintar
Warung Pintar
12
sebagai berikut:
24 tahun.
a. Manfaat Teoritis
branding di Indonesia.
b. Manfaat Praktis
perusahaan startup yang memasuki fase pendanaan lanjutan dan tengah melakukan
attracting secara masif pada masyarakat luas dan khususnya bagi pelamar di
Indonesia.
13
Kegiatan penelitian ini akan dilakukan pada waktu yang telah direncanakan, lokasi
Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
No Kegiatan
2022 2022 2022 2022 2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023
Penyusunan
1 Matriks dan
Judul
Penyusunan
2
Bab 1-3
Sidang
3
Proposal
Penyusunan
kuesioner
4 dan
observasi
lapangan
Penyebaran
5
kuesioner
14
Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
No Kegiatan
2022 2022 2022 2022 2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023
Analisis
6
data
Laporan
7
akhir
Ruang lingkup dari penelitian akan dibatasi oleh penulis yang bertujuan
untuk fokus terhadap permasalahan yang akan diteliti, sehingga tujuan dari
penelitian ini mampu dipahami oleh pembaca. Batasan dari penelitian ini di
antaranya yaitu:
2. Sasaran utama subjek penelitian yaitu pria atau wanita berusia 19-
24 tahun.
BAB 1 PENDAHULUAN
15
reputasi perusahaan. Selain memberikan informasi latar belakang, bab ini juga
Bab kedua menjelaskan alasan yang digunakan dalam penelitian ini untuk
mendukung teori atau menerapkannya pada kondisi perusahaan. Alasan ini juga
perusahaan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah employer branding,
minat melamar, dan reputasi perusahaan. Selain landasan teori, bab ini juga
ini, meliputi objek penelitian, metode penelitian, sumber data, operasional variabel,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan
analisis data.
penerapan strategi employer branding. Bab ini menjelaskan hasil penelitian dengan
memberikan data dan analisis yang diperoleh dari metode penelitian yang
digunakan. Hasil dan analisis data ini merupakan jawaban atas identifikasi masalah
16
yang dirumuskan. Bersamaan dengan jawaban tersebut, juga diberikan solusi atau
isu-isu utama yang dibahas. Selain kesimpulan, bab ini juga menjelaskan saran-
TINJAUAN PUSTAKA
lingkungan mereka. Selain itu, minat dapat berfungsi sebagai sumber energi yang
seiring waktu dan pengalaman individu, tergantung pada jenis minat, intensitas, dan
durasi dari keterlibatan seseorang dalam topik atau objek tersebut. Selain itu, minat
Menurut Hidi dan Renninger (2006), minat terdiri dari beberapa dimensi,
yaitu dimensi kognitif, afektif, dan perilaku. Dimensi kognitif berkaitan dengan
Dimensi afektif berkaitan dengan perasaan atau emosi yang timbul ketika seseorang
terlibat dengan topik atau objek minat. Sedangkan dimensi perilaku berkaitan
dengan tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh seseorang untuk mengeksplorasi
16
17
memengaruhi pola belajar seseorang. Ketika seseorang memiliki minat yang tinggi
terhadap suatu topik, mereka cenderung memiliki motivasi yang lebih kuat untuk
mempelajari topik tersebut dan menggunakan strategi belajar yang lebih efektif.
menyatakan bahwa terdapat beberapa hal yang berpengaruh terhadap minat antara
lain adalah keinginan yang muncul diakibatkan adanya bentuk interaksi berupa
Dari beberapa kutipan menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
minat merupakan rasa kecenderungan yang hadir terhadap beberapa pilihan atau
opsi yang tersedia untuk melakukan suatu tindakan dengan kadar yang lebih dari
biasanya atau lebih dibanding dengan hal atau aktivitas lainnya dengan dasar
tindakan dari apa yang seorang individu rasakan untuk memenuhi faktor kebutuhan
prasangka, rasa takut, dan kecenderungan lain yang merupakan seperangkat mental
pada seorang individu. Minat sendiri membangun adanya motivasi serta intensi
dalam benak seorang individu untuk melakukan suatu tindakan lebih jauh.
ketertarikan atau minat tertentu terhadap suatu topik atau subjek. Beberapa gejala
atau tanda-tanda yang termasuk dalam dimensi gejala minat kognitif antara lain:
topik tertentu
keterampilan. Ketika seseorang memiliki minat kognitif yang kuat terhadap suatu
topik, maka mereka cenderung lebih termotivasi dan terlibat dalam mempelajari
melamar kerja, topik yang menjadi focus akan tumbuhnya motivasi adalah
dalam teori tindakan rasional Fishbein et, al (1975). Secara khusus, item mengenai
employee attractiveness tampak sesuai dengan komponen sikap dalam teori milik
Highhouse (2003). Daya tarik perusahaan tercermin dalam persepsi afektif dan
Karakteristik ini bersifat pasif karena tidak secara langsung menunjukkan adanya
niat perilaku nyata terhadap perusahaan tersebut. Sifat pasif ini memungkinkan
aktif dalam mengejar satu perusahaan tertentu akan memerlukan alokasi sumber
Intention pada sisi lain, mengacu pada pemikiran tentang suatu perusahaan
yang secara khusus menyiratkan tindakan lebih lanjut. Dengan demikian, niat
melampaui sifat pasif daya tarik perusahaan untuk melibatkan usaha aktif dalam
mencari pekerjaan. Karena lebih aktif daripada sikap yang tercermin dalam daya
tarik perusahaan, niat kemungkinan akan terbatas pada bagian yang lebih kecil dari
perusahaan yang potensial. Namun, seperti halnya daya tarik perusahaan, niat
2003).
Item prestise sesuai dengan persepsi komponen norma sosial dalam teori
tindakan yang rasional. Acuan sosial menjadi dasar bagi konsep prestise
tentang ketenaran dan reputasi pada benak mereka yang mendengarnya. Prestise ini
dianggap positif atau negatif. Kualitas normatif dari prestise perusahaan ini yang
membedakan dimensi ini dari daya tarik perusahaan atau niat terhadap suatu
(2003), dimensi dari minat untuk melamar kerja terbagi menjadi tiga, yakni:
2. Tujuan Lanjutan
3. Prestise
dipaparkan sebagai keseluruhan dari manfaat yang bisa didapat atau sudah
perusahaan, ketika suatu organisasi semakin atraktif maka akan sejalan dengan
and Highhouse. (2003) berpendapat bahwa calon karyawan mampu menilai dan
bekerja terkait aspek affective dan attitudinal, semakin atraktif atau tidaknya
perusahaan untuk memberikan ciri serta pembeda dengan perusahaan lain dengan
21
merek. Employer branding memiliki dasar konsep dari ranah ilmu pemasaran,
manusia. Franca & Pahor, 2012). Dikutip dari Chan, Rivani, & Azzahra, (2020)
brand pada manajemen sumber daya manusia memiliki pendekatan yang berbeda
dengan konsep pemasaran, karena pada konsep pemasaran identik dengan suatu
produk atau jasa yang diberikan akan tetapi pada manajemen sumber daya manusia
kelak.
dibuat melalui iklan tentang bentuk brand yang akan dijual kepada para calon
atau memang sudah dimiliki serta melekat dan akan menjadi satu kesatuan
memiliki potensi lebih untuk bekerja dapat memberikan gambaran terkait dengan
sana, lalu hal-hal yang dipercayai akan didapatkan ketika telah menjadi bagian di
penentu akan keputusan mereka ingin atau tidaknya bekerja di organisasi tersebut.
(Buren, 2012).
sebagaimana membangun merek yang akan menjadi gambaran terkait kondisi dan
manfaat yang akan didapat ketika seseorang kelak menjadi bagian di dalam
perusahaan tersebut.
bagi perusahaan. Implementasi yang tepat strategi employer branding tidak hanya
Manfaat employer branding menurut penelitian dari Lie & Nurul (2021),
perusahaan lain yang bersaing dengannya. Jika lowongan kerja adalah produk
dan kandidat adalah konsumen, maka merek perusahaan adalah langkah strategi
untuk perusahaan.
2. Menyederhanakan perekrutan
panjang. Menurut studi yang dilakukan oleh LinkedIn (2011), perusahaan yang
persen dalam jumlah pelamar yang memenuhi syarat untuk jurusan mereka. Hal
Sara Pollock (2020) dari Clear Company mengatakan: "Employer branding yang
baik menarik kandidat yang lebih baik, yang pada gilirannya menghasilkan
24
karyawan yang lebih bersedia dan senang untuk bekerja." Keterlibatan karyawan
employer branding memiliki tiga buah dimensi dimensi yang pertama mengenai
kegiatan lain yang bermanfaat, lalu manfaat ekonomi yakni terkait dengan hadiah
dalam bentuk uang, dan yang ketiga adalah manfaat psikologis tentang rasa
terdapat pengembangan teori yang dicetuskan oleh Berthon et al. (2005) mengenai
cara mengukur employer branding yang paling tepat salah satunya adalah
1. Interest value
yang dimiliki
25
tinggi
2. Social value
3. Economic value
4. Development value
5. Application value
perusahaan
perusahaan
atas dasar tindakan masa lalu atau perencanaan masa depan. (Sivertzen, Nilsen, &
sumber informasi tentang kondisi organisasi perusahaan yang satu dengan yang
lainnya. (Cable dan Turban, 2003). Karakteristik yang dibangun secara sosial dari
suatu organisasi berdasarkan aktivitas masa lalunya kelak akan menjadi reputasi
milik Fombrun (1996: 195) reputasi yang terbangun dari sebuah perusahaan dapat
antaranya yaitu:
27
1. Promote Trust
dan niat orang lain, seluruh pihak merasa takut akan dimanfaatkan.
karyawan. Aliran informasi yang lebih bebas dan akses yang setara
kedepannya.
2. Empower Employees
bekerja lebih keras dan berbuat lebih baik lagi. Sikap positif
3. Inspire Pride
Pada penelitian ini, peneliti tidak hanya merujuk pada teori dan konsep
yang terkait. Sebagai sumber referensi penelitian peneliti juga merujuk pada
Pertama, terdapat penelitian yang dilakukan oleh Alniacik, E., Alniacik, U., &
Alniacik, E., How do the 1. Lokus pada penelitian 1. Lokus penelitian saat
Alniacik, U., dimensions of ini dilakukan pada PT. ini dilakukan pada
& Erdogmus, corporate reputation XYZ yang merupakan perusahaan Startup
29
Saini, G. K., What do best 1. Penelitian terdiri dari 1. Penelitian terdiri dari
Rai, P., & employer surveys dua variabel dengan tiga variabel dengan
Chaudhary, reveal about pengaruh langsung dari variabel Z sebagai
M. K. (2014). employer branding X ke Y mediasi
Journal of and intention to 2. Objek penelitian 2. Objek penelitian
Brand apply? berfokus pada mencari berfokus pada dampak
Management, faktor mana yang dari reputasi
21(2), 95– memiliki dampak perusahaan terhadap
111. terbesar terhadap minat melamar
intention to apply pekerjaan
3. Subjek penelitian 3. Subjek penelitian
dilakukan pada dilakukan pada
karyawan dari 139 mahasiswa tingkat
perusahaan berbeda akhir atau tahun ke-
empat
sebagai aset yang dimiliki perusahaan dijadikan sebagai salah satu alat utama untuk
membentuk persepsi publik akan perusahaan. Pada sisi lain, calon karyawan jadi
beberapa faktor seperti gambaran benefit yang kelak akan didapatkan. Menurut
Berthon et al, (2005), terdapat lima dimensi yang mesti dikemas oleh perusahaan
untuk menyusun langkah branding, yang terdiri dari interest value, social value,
nilai ekonomi, dan meningkatkan nilai aplikatif produknya adalah langkah yang
Beberapa hal diatas yang ingin diraih perusahaan akan memberikan kesan
bagi seluruh stakeholders, salah satunya calon karyawan potensial. Melalui strategi
employer branding hal tersebut dikemas lebih lanjut ke dalam bentuk employee
Hal ini memberi dampak terhadap calon karyawan potensial untuk ingin
menjadi bagian dari karyawan perusahaan tersebut, karena merasa EVP yang
yang diharapkan. Terdapat asumsi lain juga yang bisa terbentuk dari langkah
terhadap publik.
perusahaan sebagaimana dikutip dari Chief Culture Officer dari Alami, Amrullah
Tahad (2022), dikatakan bahwa output akhir yang ingin dicapai adalah tingkat
talent density yang tinggi. Pada penelitian kali ini, rumusan masalah yang akan
diteliti adalah terkait dengan strategi employer branding yang berpengaruh melalui
faktor-faktor tersebut yang dijadikan variabel pada penelitian kali ini, terdapat
dimensi yang akan menjadi alat bantu pengukurannya. Minat akan melamar
2. Tujuan Lanjutan
3. Prestise
1. Promote trust
2. Empower employees
3. Inspire pride
pengembangan, nilai sosial, nilai ekonomi dan nilai aplikatif yang digunakan untuk
meningkatkan reputasi bisnis (Berthon et al., 2005). Menurut Mosley (2007) dalam
Kerja
menjadi pertimbangan ketika ingin melamar pekerjaan (Alniacik et al., 2012). Pada
yang dilakukan oleh Alniacik et al., (2012); Saini et al., (2014) menyatakan
tarik perusahaan dengan keinginan melamar. Menurut Saini et al., (2014) pelamar
dalam daftar perusahaan terbaik. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Fombrun et
al., (2000) bahwa reputasi yang baik dari perusahaan akan memberikan dampak
perusahaan. Studi pertama oleh Saini et al., (2015) menunjukkan bahwa reputasi
lain berkaitan dengan hubungan yang lebih kompleks antara daya tarik dan reputasi
perusahaan dan keinginan untuk melamar (Sivetzen et al, 2013). Daya tarik
perusahaan dan aspek atraktif perusahaan memberikan citra yang baik terkait
et al, 2013). Sehingga diduga terdapat pengaruh dari employer branding terhadap
METODOLOGI PENELITIAN
menjadi fokus untuk dilakukan penelitian dan dijadikan sasaran terkait dengan
dirumuskan. Pada penelitian ini, objek yang diteliti adalah employer brand sebagai
variabel independen, lalu minat melamar pekerjaan sebagai variabel dependen, dan
perencanaan hingga pelaksanaan penelitian. Silaen (2018: 23). Pada penelitian ini
verifikatif menurut Noor (2017: 111) bertujuan untuk memberikan deskripsi akan
sifat atau karakteristik yang terdapat pada suatu gejala peristiwa, dan kejadian yang
“Penelitian yang dilakukan terhadap populasi atau sampel tertentu dengan tujuan
35
36
merupakan pendekatan dengan tujuan untuk menggambarkan terkait fakta yang ada
gambaran akan hubungan kausalitas antar variabel yang tengah diteliti melalui
verifikatif digunakan pada penelitian ini dengan tujuan untuk menguji apakah
Siyoto dan Sodik (2015: 17) ciri-ciri yang dimiliki dari metode penelitian kuantitatif
penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil.
khusus adalah:
bahwa survei dapat dilakukan untuk populasi besar dan kecil, tetapi informasi yang
akan dianalisis berasal dari sampel yang diambil dari populasi. Tujuan dari
penelitian survei adalah untuk menentukan kejadian relatif, distribusi dan asosiasi
variabel sosiologis atau psikologis. Oleh karena itu, metode penelitian survei
Penelitian kali ini menggunakan dua sumber data, yakni data primer dan
data sekunder :
a. Data Primer
dalam penelitian atau pelaku yang terlibat langsung dengan objek penelitian.
Sumber data primer untuk penelitian kali ini yakni informasi yang didapat dari
b. Data Sekunder
fokus penelitian merupakan definisi dari data sekunder. Data sekunder yang
digunakan pada penelitian kali ini berupa buku, jurnal, artikel, situs internet,
Mengukur dan memahami terkait variabel yang akan diteliti agar lebih
baik dan memandu instrumen yang tepat adalah tujuan dari dibuatnya
mengukur serta mengkaji dimensi (indikator) dari suatu variabel (Noor, 2017: 98).
Variabel penelitian adalah atribut atau karakteristik seseorang, objek, atau aktivitas
yang menunjukkan variasi tertentu yang ingin dipelajari oleh peneliti dan ditarik
variabel yang dikatakan bergantung pada variabel lain karena nilainya dipengaruhi
atau ditentukan oleh variabel lain tersebut. Lalu variabel mediasi adalah variabel
dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur. (Sugiyono, 2018: 61). Keberadaan
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat bergantung pada keberadaan
variabel ini karena variabel bebas harus mempengaruhi variabel antara terlebih
dahulu, baru kemudian variabel antara ini yang dapat menimbulkan perubahan pada
variabel terikat. (Nanang, 2010: 62). Variabel mediasi dalam penelitian ini adalah
reputasi perusahaan.
Hasil Produksi 3
Penghasilan 11
Kompensasi 12
Percaya Diri 16
Karir Baru 17
Membagikan Ilmu 20
Karyawan di perusahaan 38
memiliki reputasi yang baik
3.5.1 Populasi
dengan kuantitas serta karakteristik tertentu yang telah ditentukan untuk mencari
kesimpulan. (Sugiyono, 2018: 148). Tujuan dari populasi ini adalah agar peneliti
penelitian kali ini adalah para audiens dari Instagram @growatwarpin yang
merupakan individu yang memahami reputasi dari perusahaan dan memiliki minat
3.5.2 Sampel
serta karakteristik dari populasi yang tengah diteliti. Tujuan dari ditetapkannya
sampel adalah karena adanya batasan dari peneliti terkait dengan jumlah populasi
yang sangat besar, keterbatasan jangka waktu penelitian, dana, tenaga untuk
dikumpulkan, maka analisis akan berjalan untuk menarik kesimpulan dari hasil
respons sampel.
(2018: 154) metode ini digunakan ketika pengambilan sampel tidak memberikan
kesempatan yang merata atau sama kepada setiap anggota dari populasinya untuk
peneliti memilih subjek yang paling mudah diakses atau yang paling mudah
dihubungi, tanpa memperhatikan representasi yang tepat dari populasi yang sedang
diteliti.
jumlah minimal dari sampel yang harus dicapai akan dihitung berdasarkan rumus
Keterangan:
sumber, dan menerapkan berbagai cara. Adapun teknik pengumpulan data yang
1. Studi Pustaka
literatur yang digunakan berasal dari jurnal dan buku yang memiliki
43
2. Wawancara
tengah berjalan.
3. Kuesioner
Data yang diperoleh dari kuesioner kali ini akan menjadi data utama.
4. Observasi
Teknik pengukuran data yang digunakan oleh peneliti kali ini adalah
skala likert dalam perhitungannya. Skala likert merupakan skala psikometrik yang
umum untuk digunakan dalam sebuah kuesioner dan juga merupakan skala yang
populer untuk digunakan dalam riset berbasis survei. Skala likert akan memiliki
sebuah skor atau merepresentasikan sebuah nilai. Pada skala likert, responden
1,2,3,4,5.
e. Nilai rentang 100% - 20% = 80%. Jika nilai rentang dibagi lima skala
a. Uji Validitas
Valid atau tidaknya suatu kuesioner, diukur melalui uji validitas. Menurut
Ghozali (2008), suatu kuesioner atau instrumen dapat dikatakan valid jika
sesuatu yang kemudian akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas juga
berfungsi kan sebagai sebuah persamaan data yang dilaporkan oleh peneliti
dengan data yang diperoleh langsung, yang terjadi pada suatu subjek penelitian
(Sugiyono, 2019). Peneliti akan melakukan uji validitas dalam penelitian ini
dimana data yang sudah didapatkan dari lapangan akan diolah dan dianalisis
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan lanjutan dari uji validitas, dimana hanya item yang
yang konsisten atau stabil terhadap pernyataan yang diberikan, maka kuesioner
tersebut dikatakan reliabel atau dapat dipercaya (Noor, 2017: 165). Dalam
menggunakan alat ukur atau metode yang disebut Cronbach's Alpha. Menurut
Noor (2017: 165) alpha 0,60 digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
A. Apabila koefisien Cronbach’s Alpha > 0,60 maka kuesioner yang digunakan
B. Apabila koefisien Cronbach’s Alpha < 0,60 maka kuesioner yang digunakan
dalam mengukur variabel dikatakan tidak reliabel atau tidak dapat diandalkan.
penelitian (Muhidin & Abdurahman, 2017). Analisis data didasarkan pada hasil
1. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sebaran pada
data tersebut normal atau tidak. Menurut (Ghozali, 2016), uji normalitas menguji
suatu model regresi dimana variabel bebas dan variabel terikat atau keduanya
berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Jadi jika variabel tersebut tidak
berdistribusi normal maka statistik uji akan mengalami penurunan. Uji normalitas
a. Jika nilai signifikan kurang dari nilai α atau taraf signifikansi, maka dari itu
Ho ditolak
b. Jika nilai signifikansi lebih dari nilai α atau taraf signifikansi, maka dari itu
Ho diterima.
2. Uji Linieritas
Menurut (Sugiyono & Agus Susanto., 2015), uji linearitas dapat digunakan
hubungan yang linier atau tidak. Uji linieritas SPSS 25 menggunakan uji linieritas
3. Koefisien Determinasi
Analisis determinan atau (r2) adalah metode yang digunakan untuk mengukur
Hipotesis adalah asumsi atau asumsi tentang sesuatu yang dibuat untuk
menjelaskan sesuatu yang sering kali perlu diverifikasi. Uji hipotesis digunakan
untuk menguji apakah ada pengaruh antar variabel atau tidak. Uji hipotesis
hubungan antar jalur variabel. Hipotesis penelitian ini ditulis dengan menggunakan
reputasi perusahaan
(Reputasi Perusahaan)
(Reputasi Perusahaan)