Abstrak. Pengelolaan customer engagement menjadi proses yang sangat penting dalam
melakukan pemasaran secara online. Labalaba merupakan market leader usaha yang bergerak
dalam bidang jasa reparasi barang selama lebih dari 100 tahun. Labalaba berupaya untuk mulai
mengelola customer engagement pada pasar baru yakni generasi Milenial. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan konten sosial media Instagram dalam
mengelola customer engagement pada suatu brand dengan pelanggan generasi Milenial.
Teori yang digunakan adalah teori Sashi (2012) sebuah brand dapat menggunakan social
media sebagai alat untuk mengelola customer engagement. Sehingga ada hubungan antara
pengelolaan social media dan customer engagement. Penelitian ini menggunakan paradigma
Kontruktivisme, pendekatan kualitatif dan bersifat studi kasus. Pengumpulan data yang
dilakukan dengan teknik data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari hasil
wawancara oleh beberapa informan dan data sekunder didapatkan dari arsip dan data yang
dimiliki perusahaan, seperti website, dan laporan akun Instagram @labalabaid.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dalam pengelolaan customer engagement
pada sosial media Instagram khususnya untuk membidik Generasi Milenial, perlu ada
pengelolaan dari insight-insight yang dibangun dari audience itu sendiri. Dari insight itulah,
sebuah brand dapat membuat konten yang membangun engagement dengan audiencenya.
Teknik konten promosi yang dipilih oleh Labalaba adalah softselling. Yang dimana lebih
mengutamakan value dari produk atau jasa yang ditawarkan.
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 110
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….
with its audience. The promotional content technique chosen by is Labalaba softselling. Wich
one prefers the value of the product or service offered.
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 111
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….
juga diungkapkan oleh Brodie (2011: 1) c. Creation, tahapan ini lebih dari
bahwa customer engagement dapat menjadi sekedar memberikan tanggapan terhadap
alat untuk menciptakan, membangun, dan suatu konten media. Melalui creation,
meningkatkan customer relationship yang audiens dapat turut serta menjadi agen
merupakan strategi yang tidak boleh tidak pemasar dengan menunjukkan keterlibatan
dilakukan untuk meningkatkan dan mereka menciptakan sesuatu yang
mempertahankan performance bisnis di berhubungan dengan brand.
masa depan dalam aura persaingan yang d. Collaboration, merupakan tahap
ketat. akhir dari pembentukan engagement dalam
membangun komunitas yang solid. Proses
Customer Engagement. Customer ini merupakan proses kolektif dari
engagement merupakan pengalaman penilaian, konsumsi, kurasi dan creation
interaktif customer dengan suatu brand atau yang dilakukan audiens.
organisasi, dipengaruhi oleh konteks dan Brodie (2011) mengemukakan bahwa
keadaan psikologis yang terjadi di dalam dimensi pada customer engagement adalah
dinamika yang interaktif (Brodie, 2011). sebagai berikut:
Customer engagement bukan hanya a. Absorption dideskripsikan sebagai
bertujuan pada perawatan pelanggan situasi dimana customer memusatkan
melainkan juga menarik customer perhatiannya pada suatu merek tertentu,
potensial. Konsep customer engagement merasa senang dan terpikat ketika
berfokus pada aspek perilaku yang terjalin memainkan perannya.
antara customer dan perusahaan sehingga b. Dedication, yaitu mengarah pada
tujuan yang dicapai bukan hanya citra dan rasa sense of belonging yang dimiliki oleh
profit perusahaan, melainkan juga motivasi Customer, rasa bangga dan customer sering
bagi konsumen untuk senantiasa menjaga terinspirasi dengan pelayanan, perusahaan,
loyalitas terhadap perusahaan. Menurut merek atau customer lain.
Mowen dan Minor (2002). c. Vigor adalah level energy dan
Beberapa faktor penting yang kegembiraan customer, keinginan customer
memengaruhi tingkat engagement tersebut untuk memberikan waktu dan usaha lebih
adalah sebagai berikut : banyak, serta konsisten untuk setia sebagai
1. Jenis produk yang menjadi customer.
pertimbangan d. Interaction mengacu pada
2. Karakteristik komunikasi yang hubungan timbal balik, baik antara
diterima oleh konsumen Customer dengan Pelayanan garda depan,
3. Karakteristik situasi konsumen customer dengan perusahaan, customer
4. Kepribadian konsumen dengan merek maupun customer dengan
Proses engagement yang terjadi melalui customer lain.
empat tahap : Media Baru
a. Consumption, dalam aktivitas Sejak menggunakan teknologi web 4.0,
media sosial, konsumsi berarti mengunduh, internet telah menjadi lebih interaktif
membaca, menonton, dan mendengarkan dimana semua orang dapat berperan serta di
konten media. Konsumsi merupakan titik dalam dunia internet. New media adalah
awal dalam aktivitas media online. media yang menfasilitasi pengirim dan
b. Curation, merupakan tindakan penerima. Pemahaman pada new media
memilih, menyeleksi, menilai, mereview, adalah interaktif (Peter, Linda.1998). Pada
serta mengomentari suatu konten digital. abad ke 20 new media muncul mencakup
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 113
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….
penggabungan dari media tradisional, lebih menyukai brand (Strauss & Frost,
teknologi komputer, dan internet. 2011 : 39).
Adapun enam saluran utama dari saluran Customer engagement dapat
media digital (digital media channels) “menghidupkan” pelanggan dengan
menurut Chaffey dan Smith, yaitu: membangun ikatan yang emosional. Proses
1) Search Engine Marketing (SEM) pembentukan customer engagement yang
2) Online PR terus berlanjut merupakan Customer
3) Interactive advertising Engagement Cycle (Sashi, 2012 :266) :
4) Opt-in email marketing 1.) Connection: Untuk dapat
5) Social media marketing membangun pertukaran yang rasional
Social Media Marketing adalah strategi dengan ikatan emosional, dibutuhkan
pemasaran menggunakan internet sebagai penjual (brand) dan pelanggan (fans &
alat untuk berkolaborasi, mencari, dan followers) yang berhubungan satu sama
berbagi informasi serta berkomunikasi lain.
mengeni ide serta topik yang menarik dan 2.) Interaction: Saat sudah terhubung,
dianggap penting (Wilcox, 2007). Hal ini pelanggan dapat berinteraksi dengan
menjadikan pengguna media sosial bukan penjual (brand) dan juga dengan pelanggan
lagi sekedar penerima pasif informasi, lainnya.
melainkan juga secara aktif menjadi 3.) Satisfaction: Hanya jika interaksi
pencari dan penyebar informasi. SMM antara penjual dan pelanggan menghasilkan
dipusatkan pada usaha menciptakan konten kepuasan, maka pelanggan akan tetap
berupa tulisan, gambar, maupun video yang terhubung dan terus berinteraksi satu sama
menarik perhatian audiens untuk lain agar terjadi kemajuan dalam
membagikan konten tersebut melalui engagement.
jaringan media sosial mereka. 4.) Retention: Customer retention
Customer Engagement melalui Sosial dapat berasal dari kepuasan secara
Media Instagram keseluruhan dari waktu ke waktu atau
Membangun hubungan dengan pelanggan emosi positif yang sangat tinggi. Kepuasan
melalui social media membutuhkan brand secara keseluruhan muncul dari
untuk membuat kesan yang menarik untuk repurchases dan menyiratkan hubungan
menigkatkan awareness, meraih jangka panjang antara pejual dan pelanggan
kepercayaan dan menigkatkan loyalitas tetapi hal yang sama belum tentu terjadi
pelanggan. Melakukan engagement melalui pada emosi positif yang sangat tinggi.
social media juga menyediakan pelanggan 5.) Commitment: Komitment dalam
yang senang sarana untuk menyebarkan hubungan mempunyai 2 tipe yaitu affective
berita tentang betapa bagusnya brand commitment dan calculative commitment.
kepada teman – teman, fans dan pengikut Calculative commitment lebih rasional dan
mereka – mereka bisa jadi pelanggan berasal dari kurangnya pilihan, dengan
potensial bagi brand. Engagement adalah calculative commitment brand dapat
“involves turning on a prospect to brand menigkatkan loyalitas pelanggan ke tingkat
idea enhanced by the surrounding context” yang lebih tinggi dan adanya hubungan
yang jika diartikan berarti engagement yang dekat dengan brand. Sedangkan
adalah untuk berhubungan dengan orang affective commitment lebih kepada
secara emosional dan kognitif. Saat emosional dan berasal dari kepercayaan
pelanggan terhubung secara emosional dan dan adanya timbal balik dalam sebuah
kognitif dengan konten dari sebuah brand hubungan, dimana affective commitment
maka mereka menjadi lebih perhatian dan mengarah ke tingkat kepercayaan yang
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 114
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….
lebih tinggi dan ikatan emosional dengan yang ada. Sosial media dan internet
brand. kemudian menjadi kebutuhan dasar dalam
6.) Advocacy: Pelanggan yang senang hidup mereka.
dapat menyimpan kegembiraan mereka
untuk diri mereka sendiri atau dengan III. METODE
adanya social media, mereka dapat Pada penelitian ini yang menggunakan
berinteraksi dengan orang lain dalam social paradigma Kontruktivisme. Yang dimana
media untuk menyebarkan berita tentang pada paradigma kontruktivisme ini
pengalaman positif mereka dengan produk, memandang realitas kehidupan sosial
brand atau perusahaan. bukanlah realitas yang natural, tetapi hasil
7.) Engagement: Saat pelanggan yang dari konstruksi. Paradigma konstruktivisme
senang berbagi kesenangan dan loyalitas yang berpandangan bahwa pengetahuan itu
mereka dengan cara berinteraksi dengan bukan hanya merupakan hasil pengalaman
orang lain di jejaring social dan menjadi terhadap fakta, tetapi juga merupakan hasil
advocate bagi produk, brand, persusahaan. konstruksi pemikiran subjek yang diteliti.
Pasar Generasi Milenial Metode penelitian yang digunakan pada
Generasi milenial atau disebut generasi Y penelitian ini adalah kualitatif dimana
adalah generasi terlahir antara pertengahan bertujuan untuk menjelaskan fenomena
tahun 1980-an hingga awal 2000-an dengan sedalam-dalamnya melalui
sebagai akhir kelahiran. Karakteristik pengumpulan data sedalam-dalamnya.
milenial adalah selalu terkoneksi dengan Pendekatan kualitatif dipilih oleh peneliti
teknologi digital atau “connected ” (Kotler dikarenakan peneliti ingin mengetahui dan
dan Armstrong, 2014). Milenial merupakan mengkaji secara rinci dan mendalam
generasi muda yang sangat menghargai mengenai pengelolaan konten Instagram
perbedaan dan sering dicirikan memiliki @labalaba.id dalam konteks strategi
sensivitas sosial yang tinggi, terlibat dalam promosi untuk membidik pasar generasi
berbagai aktivitas sosial, serta sangat setia millenial.
terhadap teman, keluarga dan masyarakat Peneliti menggunakan studi kasus pada
(Bacic dkk ,2012). penelitian ini, karena pendekatan atau
Menurut Ali dan Purwandi (2017:7), metode penelitian ini sangat cocok untuk
Generasi Millennial memiliki karakteristik digunakan manakala seorang peneliti ingin
yang khas. Karakter tersebut adalah mengungkap sesuatu dengan bertolak pada
creative, confidence dan connected atau pertanyaan “How” atau “Why”. Pada hal
disingkat dengan 3C. Pertama, maksud dari ini, kasus yang akan dipilih yaitu
kreatif adalah generasi ini terbiasa berfikir pengelolaan konten sosial media khususnya
diluar kebiasaan (out of the box) dan kaya Instagram pada akun @labalaba.id dalam
akan ide maupun gagasan. Kedua, generasi membangun Customer Engagement dalam
tersebut merupakan generasi yang membidik
sangatpercaya diri dan berani
mengungkapkan pendapat. Ketiga, generasi IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut merupakan generasi yang pandai Labalaba berhasil membangun customer
bersosialisasi, terutama dalam komunitas engagement pada pasar audience
yang diikuti dalam dunia nyata atau digital sebelumnya. Hal ini membuat Labalaba
(seperti facebook, twitter, path, instagram tetap bertahan selama lebih dari 100 tahun
dan sosial media yang lain). Dalam dan menjadi market leader pada bidang jasa
pengertian lain mereka merupakan generasi reparasi. Labalaba dapat mempertahankan
yang fasih dengan teknologi informasi dan menjalin hubungan baik dengan setiap
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 115
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….
konten Instagram yang dilakukan oleh ketertarikan yang sama. Dan kedua hal
Labalaba adalah menerapkan teknik tersebut merupakan cara ampuh yang bisa
softselling. Teknik konten promosi yang dilakukan untuk meningkatkan
dipilih oleh Labalaba adalah konten-konten engagement.
softselling. Yang dimana lebih Ketiga, Labalaba menumbuhkan
mengutamakan value dari produk atau jasa Satisfaction atau kepuasaan pelanggan,
yang ditawarkan. Teknik softselling juga konten softsell yang dijalankan Labalaba
dapat membangun hubungan, membuka dibagi ke beberapa kategori, seperti
jaringan, dan memiliki ikatan emosional informasi setiap jasa yang ditawarkan, Tips
dengan para pelanggan atau followers-nya. and Trick, Testimonial, Giveaway,
Jadi tidak hanya promo yang ditawarkan Informasi Promo atau Opening Store.
terus-menerus, namun ada hal lain yang Dalam pembuatan konten proses
ingin dibangun oleh Labalaba. Menerapkan pentingnya adalah menanamkan konten
teknik softselling sebagai cara promosi dalam ingatan customer yang terpapar oleh
produk, Labalaba tidak hanya terpaku pada setiap konten.
pra-selling promotion namun juga post- Keempat, untuk membangun Retention,
selling promotion. Membuat pelanggan Labalaba selalu merespon dan
merasa bahwa Labalaba masih peduli mengucapkan terimakasih karena mereka
dengan mereka walau transaksi telah sudah berpartisipasi pada aktifitas yang
terjadi. Hal yang bisa kami lakukan adalah dijalankan pada akun @labalabaid.
dengan tetap memberikan informasi- Labalaba melakukan karena Labalaba ingin
informasi penting, melakukan dialog terus-menerus selalu terhubung dengan
melalui media sosial. mereka, dan audience merasa dihargai dan
Kedua, saat Labalaba sudah terhubung, mempunyai ikatan juga pada akun kita.
pelanggan dapat berinteraksi dengan Selain dari konten, Labalaba sadar peran
penjual (brand) dan juga dengan pelanggan dari tim admin atau customer service
lainnya, membangun sebuah Interaction. dibutuhkan dan harus sama perannya
Kekuatan pada konten yang bersifat softsell berkerja extra. Karena Labalaba percaya,
ialah pada caption. Caption perlu memberi peran admin sangat menentukan bagaimana
informasi dan membuat interaksi pada follower merasa dilayani. Admin Labalaba
audiencenya. Caption tersebut juga harus berusaha untuk merespon semua yang
mengandung Call to Action. Labalaba ditanyakan follower.
berusaha selalu membangun komunikasi Kelima, untuk meningkatkan daya tarik
yang terbangun tidak hanya dalam satu perhatian followers generasi Milineal,
arah. Labalaba selalu membuat Call to setiap post atau konten yang dibuat,
Action pada setiap kontennya. Call to Labalaba merancang sedemikian natural,
Action yang merupakan suatu metode yang gaya-gaya desain yang dipilih warm,
dilakukan dengan cara mengakhiri caption modern, simple, dan clean. Hal ini
dengan bertanya kepada para followers, dilakukan mengingat dari karakteristik
sehingga mereka memiliki alasan untuk Milenial yang suka akan hal kreatif. Dan
mau menanggapi apa yang dilontarkan. tanpa meninggalkan branding dari
Tanpa sebuah pertanyaan, terkadang Labalaba itu sendiri dengan warna merah,
audiens sekadar membacanya dan tidak putih dan hitam. Jadi setiap visual yang
ingin ikut terlibat lebih jauh. Selain ditampilkan, menonjolkan dan lebih
bertanya, cara lain yang bisa kita lakukan dominan pada ke tiga warna tersebut. Kita
adalah dengan mengajak followers untuk harus membuat setiap visual kita dapat
tag teman-temannya yang memiliki perhatian dari mereka. Karena
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 118
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….
Ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Instagram penjadwal posting, gaya caption,
dari penelitian diatas, sebagai berikut : tema konten perbulan bahas tentang apa,
1. Pengelolaan customer engagement mau menjalankan aktivitas apa menjadi
yang dilakukan Labalaba pada media sosial sangat penting juga. Berdasarkan insight
Instagram @labalabaid untuk membidik dari setiap post yang telah di-posting.
Generasi Milenial dapat dikatakan cukup Dengan adanya penjadwalan dalam
engage, dengan melihat engagement rate memposting konten, dapat membantu
pada akun @labalabaid sebanyak 2% Labalaba lebih engage dengan follower-
dengan jumlah followers 10.101 pengikut. nya.
Akun @labalabaid juga memiliki nilai
enggagement paling tinggi diantara akun DAFTAR PUSTAKA
Instagram kompetitornya.
2. Teknik konten promosi yang dipilih Aditya, Adrianus dkk. 2013. Social
oleh Labalaba adalah konten-konten Media Nation 15 Inspirasi
softselling. Yang dimana Lalabalaba lebih Berjejaring Sosial. Jakarta.
mengutamakan value dari produk atau jasa Prasetya Mulya Publishing
yang ditawarkan. Teknik softselling juga Anderson, Kristin, Carol Kerr. 2002.
dapat membangun hubungan, membuka Customer Relationship
jaringan, dan memiliki ikatan emosional Management. New York: McGraw-
dengan para pelanggan atau followers-nya. Hill.
Jadi tidak hanya promo yang ditawarkan Bagdakian, B.H.2004.The New Media
terus-menerus, namun ada hal lain yang Monopoly. Boston: Beacon Press
ingin dibangun oleh merek tersebut. Belch, G.E & Belch. M.A. 2007.
3. Membangun sebuah hubungan, Advertising and Promotion, An
kekuatan pada konten yang bersifat softsell Integrated Marketing
ialah pada caption. Caption perlu memberi Communication Perspective. New
informasi dan membuat interaksi pada York: McGraw Hill.
audiencenya. Caption tersebut juga harus Brodie, R. H. 2011. Customer engagement:
mengandung Call to Action. Labalaba Conceptual domain, fundamental
berusaha selalu membangun komunikasi propositions, and implications for
yang terbangun tidak hanya dalam satu research. Journal of Service
arah. Research, 252-271.
4. Dalam menjalankan konten softsell Bubeinheim, Jessica, 2018, Who are the
yang dijalankan Labalaba dibagi ke LOHAS Target Market Segment ?
beberapa kategori, seperti informasi setiap Caroll, Becky, Barry Dalton, Paul
jasa yang ditawarkan, Tips and Trick, Greenberg, etc. 2012. Powerful
Testimonial, Giveaway, Informasi Promo Customer Relationship
atau Opening Store. Selain itu, untuk Management For Small
meningkatkan daya tarik perhatian Business.GetApp & Think About
followers generasi Milineal, setiap post CRM
atau konten yang dibuat, Labalaba Chritopher Lovelock dkk, 2010, Pemasaran
merancang sedemikian natural, gaya-gaya Jasa, Manusia, Teknologi,
desain yang dipilih warm, modern, simple, Strategi,Edisi 7, Jilid 2, Erlangga,
dan clean. Hal ini dilakukan mengingat dari Jakarta,
karakteristik Milenial. Cook, S. 2011. Customer Care Excellent:
5. Dalam mengelola customer How to Create Effective Customer
engagement pada konten promosi Focus. London: Kogan.
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 120
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….
Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Zikmund, William et.al., 2003. Customer
Jogyakarta: Andi. Relationship Management:
Yudha, Ardhi. 2013. Merancang Media Integrating Marketing Strategy and
Promosi Unik dan Menarik. Information Technology. United
Jogyakarta: TAKA Publisher. States. John Willey & Sons Ltd.
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 122