Anda di halaman 1dari 15

Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….

PENGELOLAAN CUSTOMER ENGAGEMENT PADA MEDIA SOSIAL UNTUK


MEMBIDIK PASAR MILENIAL PADA TAHUN 2019
(Studi Kasus Pengelolaan Konten Promosi Instagram Labalaba Periode September
2018 – Maret 2019)

Dian Agata Christyanti


Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana Jakarta
dianagata.ch@gmail.com

Abstrak. Pengelolaan customer engagement menjadi proses yang sangat penting dalam
melakukan pemasaran secara online. Labalaba merupakan market leader usaha yang bergerak
dalam bidang jasa reparasi barang selama lebih dari 100 tahun. Labalaba berupaya untuk mulai
mengelola customer engagement pada pasar baru yakni generasi Milenial. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan konten sosial media Instagram dalam
mengelola customer engagement pada suatu brand dengan pelanggan generasi Milenial.
Teori yang digunakan adalah teori Sashi (2012) sebuah brand dapat menggunakan social
media sebagai alat untuk mengelola customer engagement. Sehingga ada hubungan antara
pengelolaan social media dan customer engagement. Penelitian ini menggunakan paradigma
Kontruktivisme, pendekatan kualitatif dan bersifat studi kasus. Pengumpulan data yang
dilakukan dengan teknik data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari hasil
wawancara oleh beberapa informan dan data sekunder didapatkan dari arsip dan data yang
dimiliki perusahaan, seperti website, dan laporan akun Instagram @labalabaid.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dalam pengelolaan customer engagement
pada sosial media Instagram khususnya untuk membidik Generasi Milenial, perlu ada
pengelolaan dari insight-insight yang dibangun dari audience itu sendiri. Dari insight itulah,
sebuah brand dapat membuat konten yang membangun engagement dengan audiencenya.
Teknik konten promosi yang dipilih oleh Labalaba adalah softselling. Yang dimana lebih
mengutamakan value dari produk atau jasa yang ditawarkan.

Kata Kunci: Customer Engagement, Sosial Media Marketing, Generasi Milenial.

Abstract. Managing customer engagement is a very important process in marketing online.


Labalaba is a business market leader engaged in goods repair services for more than 100 years.
Labalaba seeks to begin managing customer engagement in new markets, namely Millennial
generation. This study aims to find out how to use Instagram social media content in managing
customer engagement on a brand with Millennial generation customers.
The theory used is the theory of Sashi (2012) a brand can use social media as a tool to
manage customer engagement. So there is a relationship between management social media
and customer engagement. This research uses the constructivist paradigm, a qualitative
approach and is a case study. Data collection is done by primary and secondary data techniques.
Primary data obtained from interviews with several informants and secondary data obtained
from the archives and data owned by the company, such as websites, and Instagram @
labalabaid account reports.
The results of this study indicate that in managing customer engagement on Instagram
social media especially to target Millennials, there needs to be management of insights built
from the audience itself. From insight that, a brand can create content that builds engagement

Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 110
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….

with its audience. The promotional content technique chosen by is Labalaba softselling. Wich
one prefers the value of the product or service offered.

Keywords: Customer Engagement, Social Media Marketing, Millenials Generation.

Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 111
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….

saling menguntungkan dan


I. PENDAHULUAN berkesinambungan dengan pelanggan.
Perkembangan jumlah dan jenis bisnis yang Strategi ini merupakan bentuk upaya untuk
makin meningkat dan beragam, membuat menciptakan hubungan yang kuat antara
konsumen lebih selektif dalam memilih konsumen dan brand dengan engaging
produk. Kualitas dan harga bukan lagi satu- mereka ke dalam dialog komunikasi dua
satunya penentu konsumen dalam arah serta interaksi yang kooperatif.
menjatuhkan pilihannya. Penting untuk Keterlibatan ini harus mampu menyediakan
suatu merek memiliki hubungan yang baik dukungan sosial kepada merek tersebut
dengan konsumennya. Keterlibatan (Cook, 2011). Adanya Customer
konsumen terhadap suatu merek, Engagement bukan hanya dapat
menjadikan hubungan personal antara meningkatkan pemahaman konsumen
perusahaan dan konsumen akan lebih tentang merek, melainkan juga membangun
berarti lagi. Hubungan yang dibangun suatu loyalitas pelanggan terhadap suatu merek.
merek, menjadikan pengalaman sebagai Customer engagement dapat dijadikan alat
sumber bagi konsumen bagi terciptanya untuk menciptakan, membangun, dan
rasa percaya terhadap merek itu. meningkatkan customer relationship yang
Berdasarkan Brand Marketers’ Top Priority merupakan strategi penting dalam
in 2018, dapat dikatakan prioritas utama mempertahankan performa bisnis di masa
bagi pemasar merek untuk tahun 2018 depan (Brodie, 2011).
adalah Customer Experience atau Mulai dari pertengahan tahun 2018,
Pengalaman Pelanggan. Pengalaman Marketing 4.0 diperkenalkan. Dimana
menjadi dasar bagi konsumen dalam niat kondisi saat ini berada pada era transisi dari
beli, karena pengalaman merek memberi tradisional menuju era digital. Tidak dapat
kesan kepada konsumen yang membeli dipungkiri, saat ini dunia sedang
dan menggunakan produknya (Tjiptono, berkembang dengan tren digital. Tidak
2008:105). terkecuali dengan dunia marketing yang
Dengan adanya pengalaman dan juga turut berkembang menyesuaikan
kepercayaan akan produk tersebut dengan zaman dan tren terbaru.
mempengaruhi evaluasi dari konsumen Berdasarkan Hootsuite Annual Digital
dalam konsumsi, penggunaan, atau Growth 2018-2019, dapat dikatakan
kepuasan secara langsung dan tidak pengguna internet di Indonesia, dalam
langsung. Kepercayaan konsumen tentunya periode Januari 2018 – Januari 2019,
membuat produsen menjadi semakin mengalami kenaikan 13% setara dengan 17
inovatif, dan hal itu mempermudah juta orang. Dan pengguna internet yang
konsumen dalam memilih produk yang aktif pada sosial media mengalami
akan konsumen beli. Untuk kenaikan lebih dari 15% setara dengan 20
mempertahankan loyalitas konsumen, juta orang. Hal ini dapat dimanfaatkan bagi
diperlukan upaya untuk mengelola pemilik merek untuk memasarkan produk
keterikatan konsumen terhadap merek, atau mereka secara online atau digital.
yang lebih dikenal dengan Customer Menerapkan pemasaran secara online
Engagement. berarti memanfaatkan platform-platform
Customer Engagement menjadi pusat pada internet dalam menjalankan berbagai
dalam usaha penciptaan customer relations kegiatan pemasaran. pasar generasi
untuk menciptakan pengalaman dan milenial.
improvisasi program, perusahaan, produk, Salah satu perusahaan yang mulai
atau sebuah jasa untuk menjalin hubungan memanfaatkan media sosial Instagram
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 110
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….

dalam kegiatan pemasarannya adalah Instagram untuk membidik pasar baru


Labalaba. Labalaba yang merupakan yakni Generasi Millenial pada tahun 2019?
family business dengan badan usaha
Perseroan Terbatas (PT). Labalaba telah Tujuan Penelitian
lama dikenal sebagai one stop shop untuk Penelitian ini betujuan untuk mengetahui
perbaikan kulit, yang meliputi sepatu, tas, bagaimana penggunaan sosial media dalam
ikat pinggang, koper, tas kerja, tali jam, mengelola customer engagement pada
sofa, dan lain-lain. Labalaba didirikan oleh suatu perusahaan dengan pelanggan. Selain
Jap A Ten pada tahun 1898. Kualitas yang itu penelitian ini juga bertujuan untuk
sudah teruji selama berpuluh-puluh tahun mengetahui bagaimana Labalaba membuat
membuat Labalaba diminati masyarakat strategi konten seperti apa yang akan
dan memiliki pelanggan setia. Sebagai disukai pada kalangan Generasi Milenial
merek yang telah lama berdiri, Laba-Laba agar pemasaran yang dilakukan oleh suatu
menikmati pengakuan di antara orang- perusahaan dapat tercapai pada mereka dan
orang dari generasi yang lebih tua. Namun, terjalin suatu interaksi yang tinggi pada
itu tidak begitu terkenal di kalangan orang perusahaan dengan pelanggan.
muda. Namun seiringnya jaman, sebagai
market leader dalam usaha jasa reparasi Manfaat Penelitian
barang, Labalaba harus tetap berinovasi dan Penelitian ini berguna dalam
tidak dapat bertahan hanya pada target memanfaatkan sosial media sebagai media
audience lamanya. Laba-Laba mulai promosi suatu perusahaan dalam
mencoba mengembangkan pasar barunya. mengembangkan pasar baru pada kalangan
Labalaba mulai membidik target audience generasi milenial., sebagai berikut :
baru yakni generasi milineal. 1. Manfaat Akademis
Hasil dari penelitian ini, dapat digunakan
Fokus Penelitian sebagai referensi bagi peneliti berikutnya
Pengetahuan mengenai perilaku pembelian yang masuk dalam jurusan Ilmu
yang dilakukan followers juga perlu Komunikasi khusunya Digital Marketing
diketahui agar Laba-Laba dapat Communication dalam melakukan
menyesuaikan pemasaran yang dilakukan penelitian sejenis. Selain itu menjadi
di Instagram dengan perilaku pembelian referensi sumber pengetahuan tentang
followers. strategi promosi konten media sosial
Peneliti tertarik melakukan penelitian Instagram untuk membidik pasar generasi
tersebut mengingat Instagram merupakan millenial.
satu-satunya platform online yang 2. Manfaat Praktis
digunakan Labalaba dalam berinteraksi Hasil dari penelitian ini, agar memperoleh
dengan pelanggan. Melihat bagaimana tipe pemahaman bagi peneliti tentang strategi
post yang diunggah untuk mengelola promosi konten media sosial Instagram
customer engagement pada followers untuk membidik pasar generasi millenial
Labalaba serta pengaruh jumlah dalam mengelola customer engagement
engagement promosi terhadap frekuensi pada brand itu sendiri. Sehingga dapat
pembelian produk dan kunjungan di digunakan sebagai acuan bagi para pebisnis
Labalaba. Berdasarkan uraian diatas, fokus yang mulai menjalankan strategi pemasaran
penelitian sebagai berikut : Bagaimana digital media sosial.
Labalaba mengelola customer engagement 3. Manfaat Sosial
pada konten promosi yang dilakukan di Hasil dari penelitian ini,bagi masyarakat
luas adalah agar mengedukasi dan
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 111
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….

membantu tiap individu khususnya pada kepercayaan, konsumen akan merasakan


generasi milenial untuk memberikan konsistensi bahwa perusahaan dapat
penilaian dari individu terhadap strategi memahami kebutuhan dan memenuhi
promosi pada konten instagram terhadap harapan mereka.
suatu brand. 2) Commitment (Komitmen)
Komitmen merupakan penentu yang
II. TINJAUAN PUSTAKA penting dari suatu kekuatan pemasaran
Customer Relationship Marketing hubungan, dan dapat membangun untuk
Konsep awal Customer Relationship mengukur kemungkinan loyalitas
Marketing berawal dari keberadaan pelanggan dan memprediksi frekuensi
customer, sebagai target utama dari pembelian masa depan. Dengan komitmen
kegiatan pemasaran itu sendiri. Definisi ini menunjukkan tingkat yang lebih tinggi
customer adalah orang yang telah lebih dari dari kewajiban untuk membuat hubungan
sekali menggunakan jasa atau membeli berhasil dan untuk membuatnya saling
produk. Customer berbeda dengan memuaskan dan menguntungkan.
consumer, yaitu orang yang hanya sekali 3) Communication (Komunikasi)
membeli suatu produk. Komunikasi merupakan proses
Penerapan strategi relationship marketing penyampaian dan pertukaran informasi
yang tepat memerlukan pengetahuan sekurang-kurangnya antara dua pihak yang
mengenai beberapa perbedaan persepsi berperan sebagai pengirim dan penerim
dan tanggapan konsumen, pemahaman dengan menggunakan berbagai media yang
inilah yang selalu dipelihara dalam menjual ada.
produknya.Menurut Ndubisi(2013), bahwa 4) Conflik handling (Penanganan
Relationship Marketing telah diuji secara Konflik)
empiris sehingga memiliki pengaruh yang Konflik dapat didefinisikan sebagai segala
kuat terhadap loyalitas konsumen. macam interaksi pertentangan atau
Manajemen suatu perusahaan akan lebih antagonistik antara dua atau lebih pihak.
baik bila memahami hubungan pelanggan Penanganan konflik atau keluhan
dan akan mencapai loyalitas konsumen merupakan peluang untuk mengubah
pada level yang tinggi. Ndubisi telah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi
meneliti bahwa terdapat 4 dimensi pelanggan produk perusahaan yang puas.
Relationship Marketing, yang terdiri dari Hubungan Customer Relationship
kepercayaan, komitmen, komunikasi, Marketing dengan Customer Engagement
penanganan konflik pada loyalitas Dalam hubungannya dengan customer
konsumen. engagement, untuk mendukung jalannya
1) Trust (Kepercayaan) customer relations dalam perusahaan,
Kepercayaan adalah kesediaan perusahaan perlu meng-engage
pelanggan untuk dapat memiliki rasa (melibatkan) customer ke dalam suatu
keyakinan terhadap suatu perusahaan. kegiatan komunikasi yang mampu
Kepercayaan merupakan pertukaran antar membangkitkan aspek nilai emosional
partner yang dapat saling jujur dan dapat customer yang nantinya akan
saling percaya. Perusahaan yang mempengaruhi keputusan pembelian,
menunjukkan bahwa mereka dapat profitabilitas, dan mencapai cross-sell serta
dipercaya juga lebih mampu untuk share of wallet customer, persentase belanja
mengembangkan sebuah hubungan yang pelanggan yang bisa diperoleh perusahaan
tahan lama dengan para pelanggannya. atas keberlangganan seumur hidup sang
Karena dengan membangun suatu pelanggan (Azbin, 2006: 8). Kemudian
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 112
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….

juga diungkapkan oleh Brodie (2011: 1) c. Creation, tahapan ini lebih dari
bahwa customer engagement dapat menjadi sekedar memberikan tanggapan terhadap
alat untuk menciptakan, membangun, dan suatu konten media. Melalui creation,
meningkatkan customer relationship yang audiens dapat turut serta menjadi agen
merupakan strategi yang tidak boleh tidak pemasar dengan menunjukkan keterlibatan
dilakukan untuk meningkatkan dan mereka menciptakan sesuatu yang
mempertahankan performance bisnis di berhubungan dengan brand.
masa depan dalam aura persaingan yang d. Collaboration, merupakan tahap
ketat. akhir dari pembentukan engagement dalam
membangun komunitas yang solid. Proses
Customer Engagement. Customer ini merupakan proses kolektif dari
engagement merupakan pengalaman penilaian, konsumsi, kurasi dan creation
interaktif customer dengan suatu brand atau yang dilakukan audiens.
organisasi, dipengaruhi oleh konteks dan Brodie (2011) mengemukakan bahwa
keadaan psikologis yang terjadi di dalam dimensi pada customer engagement adalah
dinamika yang interaktif (Brodie, 2011). sebagai berikut:
Customer engagement bukan hanya a. Absorption dideskripsikan sebagai
bertujuan pada perawatan pelanggan situasi dimana customer memusatkan
melainkan juga menarik customer perhatiannya pada suatu merek tertentu,
potensial. Konsep customer engagement merasa senang dan terpikat ketika
berfokus pada aspek perilaku yang terjalin memainkan perannya.
antara customer dan perusahaan sehingga b. Dedication, yaitu mengarah pada
tujuan yang dicapai bukan hanya citra dan rasa sense of belonging yang dimiliki oleh
profit perusahaan, melainkan juga motivasi Customer, rasa bangga dan customer sering
bagi konsumen untuk senantiasa menjaga terinspirasi dengan pelayanan, perusahaan,
loyalitas terhadap perusahaan. Menurut merek atau customer lain.
Mowen dan Minor (2002). c. Vigor adalah level energy dan
Beberapa faktor penting yang kegembiraan customer, keinginan customer
memengaruhi tingkat engagement tersebut untuk memberikan waktu dan usaha lebih
adalah sebagai berikut : banyak, serta konsisten untuk setia sebagai
1. Jenis produk yang menjadi customer.
pertimbangan d. Interaction mengacu pada
2. Karakteristik komunikasi yang hubungan timbal balik, baik antara
diterima oleh konsumen Customer dengan Pelayanan garda depan,
3. Karakteristik situasi konsumen customer dengan perusahaan, customer
4. Kepribadian konsumen dengan merek maupun customer dengan
Proses engagement yang terjadi melalui customer lain.
empat tahap : Media Baru
a. Consumption, dalam aktivitas Sejak menggunakan teknologi web 4.0,
media sosial, konsumsi berarti mengunduh, internet telah menjadi lebih interaktif
membaca, menonton, dan mendengarkan dimana semua orang dapat berperan serta di
konten media. Konsumsi merupakan titik dalam dunia internet. New media adalah
awal dalam aktivitas media online. media yang menfasilitasi pengirim dan
b. Curation, merupakan tindakan penerima. Pemahaman pada new media
memilih, menyeleksi, menilai, mereview, adalah interaktif (Peter, Linda.1998). Pada
serta mengomentari suatu konten digital. abad ke 20 new media muncul mencakup

Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 113
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….

penggabungan dari media tradisional, lebih menyukai brand (Strauss & Frost,
teknologi komputer, dan internet. 2011 : 39).
Adapun enam saluran utama dari saluran Customer engagement dapat
media digital (digital media channels) “menghidupkan” pelanggan dengan
menurut Chaffey dan Smith, yaitu: membangun ikatan yang emosional. Proses
1) Search Engine Marketing (SEM) pembentukan customer engagement yang
2) Online PR terus berlanjut merupakan Customer
3) Interactive advertising Engagement Cycle (Sashi, 2012 :266) :
4) Opt-in email marketing 1.) Connection: Untuk dapat
5) Social media marketing membangun pertukaran yang rasional
Social Media Marketing adalah strategi dengan ikatan emosional, dibutuhkan
pemasaran menggunakan internet sebagai penjual (brand) dan pelanggan (fans &
alat untuk berkolaborasi, mencari, dan followers) yang berhubungan satu sama
berbagi informasi serta berkomunikasi lain.
mengeni ide serta topik yang menarik dan 2.) Interaction: Saat sudah terhubung,
dianggap penting (Wilcox, 2007). Hal ini pelanggan dapat berinteraksi dengan
menjadikan pengguna media sosial bukan penjual (brand) dan juga dengan pelanggan
lagi sekedar penerima pasif informasi, lainnya.
melainkan juga secara aktif menjadi 3.) Satisfaction: Hanya jika interaksi
pencari dan penyebar informasi. SMM antara penjual dan pelanggan menghasilkan
dipusatkan pada usaha menciptakan konten kepuasan, maka pelanggan akan tetap
berupa tulisan, gambar, maupun video yang terhubung dan terus berinteraksi satu sama
menarik perhatian audiens untuk lain agar terjadi kemajuan dalam
membagikan konten tersebut melalui engagement.
jaringan media sosial mereka. 4.) Retention: Customer retention
Customer Engagement melalui Sosial dapat berasal dari kepuasan secara
Media Instagram keseluruhan dari waktu ke waktu atau
Membangun hubungan dengan pelanggan emosi positif yang sangat tinggi. Kepuasan
melalui social media membutuhkan brand secara keseluruhan muncul dari
untuk membuat kesan yang menarik untuk repurchases dan menyiratkan hubungan
menigkatkan awareness, meraih jangka panjang antara pejual dan pelanggan
kepercayaan dan menigkatkan loyalitas tetapi hal yang sama belum tentu terjadi
pelanggan. Melakukan engagement melalui pada emosi positif yang sangat tinggi.
social media juga menyediakan pelanggan 5.) Commitment: Komitment dalam
yang senang sarana untuk menyebarkan hubungan mempunyai 2 tipe yaitu affective
berita tentang betapa bagusnya brand commitment dan calculative commitment.
kepada teman – teman, fans dan pengikut Calculative commitment lebih rasional dan
mereka – mereka bisa jadi pelanggan berasal dari kurangnya pilihan, dengan
potensial bagi brand. Engagement adalah calculative commitment brand dapat
“involves turning on a prospect to brand menigkatkan loyalitas pelanggan ke tingkat
idea enhanced by the surrounding context” yang lebih tinggi dan adanya hubungan
yang jika diartikan berarti engagement yang dekat dengan brand. Sedangkan
adalah untuk berhubungan dengan orang affective commitment lebih kepada
secara emosional dan kognitif. Saat emosional dan berasal dari kepercayaan
pelanggan terhubung secara emosional dan dan adanya timbal balik dalam sebuah
kognitif dengan konten dari sebuah brand hubungan, dimana affective commitment
maka mereka menjadi lebih perhatian dan mengarah ke tingkat kepercayaan yang
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 114
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….

lebih tinggi dan ikatan emosional dengan yang ada. Sosial media dan internet
brand. kemudian menjadi kebutuhan dasar dalam
6.) Advocacy: Pelanggan yang senang hidup mereka.
dapat menyimpan kegembiraan mereka
untuk diri mereka sendiri atau dengan III. METODE
adanya social media, mereka dapat Pada penelitian ini yang menggunakan
berinteraksi dengan orang lain dalam social paradigma Kontruktivisme. Yang dimana
media untuk menyebarkan berita tentang pada paradigma kontruktivisme ini
pengalaman positif mereka dengan produk, memandang realitas kehidupan sosial
brand atau perusahaan. bukanlah realitas yang natural, tetapi hasil
7.) Engagement: Saat pelanggan yang dari konstruksi. Paradigma konstruktivisme
senang berbagi kesenangan dan loyalitas yang berpandangan bahwa pengetahuan itu
mereka dengan cara berinteraksi dengan bukan hanya merupakan hasil pengalaman
orang lain di jejaring social dan menjadi terhadap fakta, tetapi juga merupakan hasil
advocate bagi produk, brand, persusahaan. konstruksi pemikiran subjek yang diteliti.
Pasar Generasi Milenial Metode penelitian yang digunakan pada
Generasi milenial atau disebut generasi Y penelitian ini adalah kualitatif dimana
adalah generasi terlahir antara pertengahan bertujuan untuk menjelaskan fenomena
tahun 1980-an hingga awal 2000-an dengan sedalam-dalamnya melalui
sebagai akhir kelahiran. Karakteristik pengumpulan data sedalam-dalamnya.
milenial adalah selalu terkoneksi dengan Pendekatan kualitatif dipilih oleh peneliti
teknologi digital atau “connected ” (Kotler dikarenakan peneliti ingin mengetahui dan
dan Armstrong, 2014). Milenial merupakan mengkaji secara rinci dan mendalam
generasi muda yang sangat menghargai mengenai pengelolaan konten Instagram
perbedaan dan sering dicirikan memiliki @labalaba.id dalam konteks strategi
sensivitas sosial yang tinggi, terlibat dalam promosi untuk membidik pasar generasi
berbagai aktivitas sosial, serta sangat setia millenial.
terhadap teman, keluarga dan masyarakat Peneliti menggunakan studi kasus pada
(Bacic dkk ,2012). penelitian ini, karena pendekatan atau
Menurut Ali dan Purwandi (2017:7), metode penelitian ini sangat cocok untuk
Generasi Millennial memiliki karakteristik digunakan manakala seorang peneliti ingin
yang khas. Karakter tersebut adalah mengungkap sesuatu dengan bertolak pada
creative, confidence dan connected atau pertanyaan “How” atau “Why”. Pada hal
disingkat dengan 3C. Pertama, maksud dari ini, kasus yang akan dipilih yaitu
kreatif adalah generasi ini terbiasa berfikir pengelolaan konten sosial media khususnya
diluar kebiasaan (out of the box) dan kaya Instagram pada akun @labalaba.id dalam
akan ide maupun gagasan. Kedua, generasi membangun Customer Engagement dalam
tersebut merupakan generasi yang membidik
sangatpercaya diri dan berani
mengungkapkan pendapat. Ketiga, generasi IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut merupakan generasi yang pandai Labalaba berhasil membangun customer
bersosialisasi, terutama dalam komunitas engagement pada pasar audience
yang diikuti dalam dunia nyata atau digital sebelumnya. Hal ini membuat Labalaba
(seperti facebook, twitter, path, instagram tetap bertahan selama lebih dari 100 tahun
dan sosial media yang lain). Dalam dan menjadi market leader pada bidang jasa
pengertian lain mereka merupakan generasi reparasi. Labalaba dapat mempertahankan
yang fasih dengan teknologi informasi dan menjalin hubungan baik dengan setiap
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 115
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….

customer-nya. Labalaba mencoba ialah generasi Milinneal. Sehingga generasi


mengenal dan menjalin hubungan lebih Milenial dapat dianggap untuk menjadi
dalam pada customer. Sehingga pada customer potensial bagi Labalaba.
customer terbentuklah pengaruh mulut ke Menurut Ali dan Purwandi (2017:7),
mulut, merujuk kepada kemauan customer Generasi Millennial memiliki karakteristik
secara sukarela dalam merekomendasi yaitu creative, confidence dan connected.
sebuah brand atau perusahaan, kemauan Karakteristik ini terbentuk dalam kemajuan
customer secara sukarela untuk teknologi yang begitu canggih. Tumbuh
membagikan pengalaman positifnya dewasa dan dengan teknologi, sebagian
kepada customer lain, kemauan customer besar membuat generasi milenial senang
mempromosikan sebuah brand atau mengekspresikan diri mereka di media
perusahaan. sosial dan banyak yang menggunakan alat
Labalaba berhasil menciptakan proses yang ini dengan harapan dapat mendorong merek
melibatkan kehadiran fisik, cognitif dan untuk membuat keputusan yang lebih
emotional dari pelanggan disebuah transparan, etis, dan berkelanjutan. Media
hubungan dengan brand, sehingga dimana sosial juga memainkan peran dalam
hubungan ini dapat dimulai baik oleh membuat generasi milenial lebih sadar
pelanggan atau brand. Customer secara sosial dan memungkinkan mereka
engagement tidak akan terbentuk jika brand untuk menyadari kekuatan suara mereka.
tidak mengajak pelanggan untuk terlibat Hal tersebut yang akhirnya memutuskan,
dalam kegiatan brand. Ketertarikan tersebut generasi Milenial yang dibidik oleh
dapat seketika tersebarluaskan dan Labalaba adalah kategori LOHAS.
mempengaruhi opini customer lainnya Generasi Milenial dalam kategori LOHAS
sehingga melalui strategi ini, customer juga atau yang disebut Lifestyle of Health and
terlibat sebagai pemasar. Sustainability. Generasi Milenial LOHAS
Hal tersebut yang akhirnya membuat dinilai sama dengan Labalaba; mereka
Labalaba membuka pasar baru dan lebih suka produsen lokal, produk alami
melebarkan pasarnya membidik target dan berkualitas tinggi. Konsumen tidak
audience yang baru. Labalaba mulai hanya lebih menuntut pilihan produk
mengenali ulang target barunya yaitu mereka untuk keuntungan mereka sendiri,
generasi-generasi muda. Labalaba mulai tetapi juga menyadari dampak langsung
membidik Generasi Milenial. Generasi dan tidak. Generasi Milineal LOHAS ini
Milenial dipilih dikarenakan, populasi dari juga memiliki karakteristik yang peduli
generasi itu sendiri di Indonesia mencapai dengan lingkungan dan kesehatan. Mereka
40% dari total populasi. Dan seiring dari peduli dengan keberlangsungan lingkungan
perkembangan teknologi dari tahun ke disekitarnya. Karateristik ini sama dengan
tahun, generasi milenial ini jugalah yang nilai-nilai dari Labalaba. Sikap nyata
erat sekali dengan teknologi. Pengguna mereka adalah peduli untuk mendaur ulang
internet di Indonesia berusia 18-25 tahun, kembali suatu barang atau memakai
yaitu sebesar hampir setengah dari total barang-barang yang ramah lingkungan.
jumlah pengguna internet di Indonesia Dengan begitu, mereka inilah yang tidak
(49%). Artinya, dapat dikatakan bahwa dengan mudah membuang barang-barang
segmen pengguna internet di Indonesia yang rusak, tetapi mereka masih berusaha
adalah mereka yang termasuk ke dalam untuk mencari solusi agar barang itu dapat
kategori generasi millineal. Jadi salah satu dipakai kembali, dengan mereparasinya.
segmentasi pasar yang cukup Berdasarkan Teori dari Brodie juga yang
mempengaruhi siklus pemasaran saat ini mengatakan terdapat 4 dimensi pada
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 116
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….

customer engagement. Pengukuran ditunjukkan dari perubahan sikap


customer engagement melalui empat (attitudinal) dan perilaku (behavioral)
dimensi yaitu absorption, dedication, vigor, melalui kemauan customer untuk
dan interaction. Dimensi pertama merekomendasikan produk ke orang lain
absorption (Penyerapan), dideskripsikan dan pembelian kembali membuktikan
sebagai situasi dimana customer bahwa customer loyal dengan perusahaan.
memusatkan perhatiannya pada suatu Labalaba memberikan privilege- privilege
merek tertentu, merasa senang dan terpikat kepada customer yang sudah loyal dengan
ketika memainkan perannya. Mereka beberapa layanan seperti perpanjang masa
merasa waktu berlalu dengan cepat saat garansi, pelayanan express dan antar
berinteraksi dengan pelayanan karyawan, jemput barang.
perusahaan, merek atau pelanggan lain. Selanjutnya dengan adanya Customer
Pada tahap ini, Labalaba mampu Engagement, brand fokus untuk
memberikan bukti adanya kegiatan memuaskan pelanggan dengan
customer engagement yang dilakukan memberikan mereka value yang lebih atau
customer meluangkan waktu untuk datang superior dari pesaing untuk membangun
dan mencari solusi pada barang mereka kepercayaan dan komitment pada
yang rusak, baik datang langsung atau hubungan jangka panjang (Sashi, 2012:
melalui media lainnya. 260). Melalui customer engagement sebuah
Dimensi kedua Dedication (Dedikasi), merek bertujuan untuk memberikan nilai
merujuk pada rasa memiliki (sense of yang unggul dibandingkan dengan pesaing
belonging) sebagai pelanggan. Dengan dengan menghasilkan, menyebarkan, dan
adanya keterlibatan customer dalam menanggapi kebutuhan pelanggan sesuai
perbaikan dari barangnya, customer merasa dengan orientasi pasar, dan berusaha untuk
menjadi bagian. Labalaba mencoba membangun kepercayaan dan komitmen
menerima semua segala keinginan dan dalam hubungan dengan pelanggan seperti
berbagai macam kerusakan yang dibawa ke yang disarankan oleh hubungan.
Labalaba. Selain itu, Labalaba mencoba Dengan sifat social media yang tidak hanya
mengenal lebih dalam setiap customer yang interaktif tetapi juga terbuka dimana siapa
datang, mulai dari siapa supirnya hingga saja yang tertarik untuk berinteraksi dapat
kualitas sama modifikasi seperti yang dengan mudah memberikan kontribusi dan
mereka mau. Dimensi ketiga Vigor masukan serta berbagi informasi, sebuah
(Semangat), merujuk pada pelanggan dari brand dapat menggunakan social media
level energi dan ketahanan mental saat sebagai alat untuk mengelola customer
berinterksi dengan pelayanan, organisasi, engagement. Sehingga ada hubungan
merek, atau dengan pelanggan lain. Serta antara pengelolaan social media dan
keinginan customer untuk memberikan customer engagement. (Sashi, 2012: 255).
waktu dan usaha, serta tetap setia. Hal ini sesuai dengan konsep pengelolaan
Dimensi yang terakhir pada customer customer engagement yang terus berlanjut
engagement yaitu Interaction (Interaksi), merupakan Customer Engagement Cycle
mengacu pada berbagai interaksi dan menurut Sashi(2012,266) diantaranya:
hubungan. Hal ini didapat dari interaksi Pertama, Labalaba membangun connection
antara pelanggan dan pelayanan karyawan, yang ikatan emosional antara yang
antara pelanggan dan organisasi, antara dibutuhkan brand dengan customer atau
pelanggan dan merek, dan diantara followers. Labalaba menggunakan metode
pelanggan dan pelanggan lain. Pengaruh offline yaitu pelayanan dari setiap customer
customer engagement terhadap loyalitas service dan dengan jejaring sosial. Strategi
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 117
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….

konten Instagram yang dilakukan oleh ketertarikan yang sama. Dan kedua hal
Labalaba adalah menerapkan teknik tersebut merupakan cara ampuh yang bisa
softselling. Teknik konten promosi yang dilakukan untuk meningkatkan
dipilih oleh Labalaba adalah konten-konten engagement.
softselling. Yang dimana lebih Ketiga, Labalaba menumbuhkan
mengutamakan value dari produk atau jasa Satisfaction atau kepuasaan pelanggan,
yang ditawarkan. Teknik softselling juga konten softsell yang dijalankan Labalaba
dapat membangun hubungan, membuka dibagi ke beberapa kategori, seperti
jaringan, dan memiliki ikatan emosional informasi setiap jasa yang ditawarkan, Tips
dengan para pelanggan atau followers-nya. and Trick, Testimonial, Giveaway,
Jadi tidak hanya promo yang ditawarkan Informasi Promo atau Opening Store.
terus-menerus, namun ada hal lain yang Dalam pembuatan konten proses
ingin dibangun oleh Labalaba. Menerapkan pentingnya adalah menanamkan konten
teknik softselling sebagai cara promosi dalam ingatan customer yang terpapar oleh
produk, Labalaba tidak hanya terpaku pada setiap konten.
pra-selling promotion namun juga post- Keempat, untuk membangun Retention,
selling promotion. Membuat pelanggan Labalaba selalu merespon dan
merasa bahwa Labalaba masih peduli mengucapkan terimakasih karena mereka
dengan mereka walau transaksi telah sudah berpartisipasi pada aktifitas yang
terjadi. Hal yang bisa kami lakukan adalah dijalankan pada akun @labalabaid.
dengan tetap memberikan informasi- Labalaba melakukan karena Labalaba ingin
informasi penting, melakukan dialog terus-menerus selalu terhubung dengan
melalui media sosial. mereka, dan audience merasa dihargai dan
Kedua, saat Labalaba sudah terhubung, mempunyai ikatan juga pada akun kita.
pelanggan dapat berinteraksi dengan Selain dari konten, Labalaba sadar peran
penjual (brand) dan juga dengan pelanggan dari tim admin atau customer service
lainnya, membangun sebuah Interaction. dibutuhkan dan harus sama perannya
Kekuatan pada konten yang bersifat softsell berkerja extra. Karena Labalaba percaya,
ialah pada caption. Caption perlu memberi peran admin sangat menentukan bagaimana
informasi dan membuat interaksi pada follower merasa dilayani. Admin Labalaba
audiencenya. Caption tersebut juga harus berusaha untuk merespon semua yang
mengandung Call to Action. Labalaba ditanyakan follower.
berusaha selalu membangun komunikasi Kelima, untuk meningkatkan daya tarik
yang terbangun tidak hanya dalam satu perhatian followers generasi Milineal,
arah. Labalaba selalu membuat Call to setiap post atau konten yang dibuat,
Action pada setiap kontennya. Call to Labalaba merancang sedemikian natural,
Action yang merupakan suatu metode yang gaya-gaya desain yang dipilih warm,
dilakukan dengan cara mengakhiri caption modern, simple, dan clean. Hal ini
dengan bertanya kepada para followers, dilakukan mengingat dari karakteristik
sehingga mereka memiliki alasan untuk Milenial yang suka akan hal kreatif. Dan
mau menanggapi apa yang dilontarkan. tanpa meninggalkan branding dari
Tanpa sebuah pertanyaan, terkadang Labalaba itu sendiri dengan warna merah,
audiens sekadar membacanya dan tidak putih dan hitam. Jadi setiap visual yang
ingin ikut terlibat lebih jauh. Selain ditampilkan, menonjolkan dan lebih
bertanya, cara lain yang bisa kita lakukan dominan pada ke tiga warna tersebut. Kita
adalah dengan mengajak followers untuk harus membuat setiap visual kita dapat
tag teman-temannya yang memiliki perhatian dari mereka. Karena
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 118
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….

challengenya sendiri dalam menjalankan instagram @labalabaid. Dari hasil insight


sosial media marketing, kita harus tersebut membentuk sebuah konsep atau
membuat brand kita lebih menonjol ide. Selanjutnya, konsep atau ide tersebut di
dibanding brand-brand lain atau followers proses atau diproduksi oleh tim yang ada
mereka lainnya. Karena audience hanya pada Labalaba. Dan terakhir, Labalaba
menghabiskan persekian detik untuk melakukan evaluasi atas aktifitas yang
scrolling sosial media mereka. dijalankan. Hasil dari evaluasi itu juga yang
Keenam, saat followers yang senang dapat akan menjadi insight yang baru untuk
menyimpan kegembiraan mereka untuk diri konten berikutnya. Hal ini dilakukan terus-
mereka sendiri atau dengan adanya sosial menerus oleh Labalaba dalam mengelola
media, mereka dapat berinteraksi dengan customer engagement. Sehingga pada
orang lain dalam social media untuk sosial media marketing yang dijalankan
menyebarkan berita tentang pengalaman oleh Labalaba, akun @labalabaid
positif mereka dengan produk, brand atau mendapatkan engagement rate sebesar 2%.
perusahaan. Hal ini membuat Labalaba Dari nilai engamement rate Instagram, bisa
memiliki konten testimonial. Yang dimana melihat seberapa tinggi atau rendahnya
pada konten ini, Labalaba akan merepost engagement yang terbangun atau terjalin
testimonial atau review yang ditag kepada dengan follower. Semakin tinggi
Labalaba baik pada Instagram feed maupun engagement-nya, artinya komunikasi dan
Instagram Stories Labalaba selalu mau interaksi yang terjalin semakin baik.
melayani setiap followers-nya like a friend. Dengan jumlah follower 10.101 juta yang
Ketujuh, saat followers sudah mulai dimiliki oleh akun @labalabaid,
engage, Labalaba mengelola konten dalam menunjukan bahwa Labalaba cukup
bentuk jadwal posting, gaya caption, tema memiliki engagement yang baik dengan
konten perbulan bahas tentang apa, mau follower dari akunnya. Labalaba cukup
menjalankan aktivitas apa. Pengelolaan ini memiliki interaksi yang terbangun bagus
berdasarkan insight dari setiap post yang dengan follower. Artinya setiap konten
telah di-posting. Dengan adanya yang ditampilkan dan diberikan
penjadwalan dalam memposting konten, @labalabaid dapat diterima baik, dan
dapat membantu Labalaba lebih engage membangun hubungan atau interaksi
dengan follower-nya. Penjadwalan konten dengan followers.
itu juga dibuat berdasarkan insight-insight Engagement rate yang didapatkan oleh
waktu kapan follower dari Labalaba itu Labalaba dikarenakan adanya pengelolaan
aktif pada Instagram. Dengan membuat customer engagement pada konten akun
jadwal posting, juga akan memudahkan Instagram @labalabaid, Labalaba membuat
followers dari @labalabaid mengetahui dan strategi yang konten promosi yang sesuai
mendapat informasi sesuai dengan konten dengan audiencenya. Lebih dari itu,
yang mereka cari dan sukai. engagement pada social media yang
Oleh sebab itu Labalaba telah mengelola dieksekusi dengan baik membantu brand
customer engagement pada sosial media untuk menutup penjualan lalu buat
marketing. Pengelolaan sosial media yang percakapan terus berjalan. Berdasarkan
digunakan sosial media Instagram. interaksi yang dibangun oleh followernya,
Instagram dipilih berdasarkan insight- Labalaba dapat lagi mengenal dan
insight dan fitur-fitur pada Instagram yang menganalisa followernya.
sesuai dan diminati oleh generasi Milenial.
Mulai dari menganalisa dari insight-insight V. KESIMPULAN DAN SARAN
yang dihasilkan oleh pengamatan akun
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 119
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….

Ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Instagram penjadwal posting, gaya caption,
dari penelitian diatas, sebagai berikut : tema konten perbulan bahas tentang apa,
1. Pengelolaan customer engagement mau menjalankan aktivitas apa menjadi
yang dilakukan Labalaba pada media sosial sangat penting juga. Berdasarkan insight
Instagram @labalabaid untuk membidik dari setiap post yang telah di-posting.
Generasi Milenial dapat dikatakan cukup Dengan adanya penjadwalan dalam
engage, dengan melihat engagement rate memposting konten, dapat membantu
pada akun @labalabaid sebanyak 2% Labalaba lebih engage dengan follower-
dengan jumlah followers 10.101 pengikut. nya.
Akun @labalabaid juga memiliki nilai
enggagement paling tinggi diantara akun DAFTAR PUSTAKA
Instagram kompetitornya.
2. Teknik konten promosi yang dipilih Aditya, Adrianus dkk. 2013. Social
oleh Labalaba adalah konten-konten Media Nation 15 Inspirasi
softselling. Yang dimana Lalabalaba lebih Berjejaring Sosial. Jakarta.
mengutamakan value dari produk atau jasa Prasetya Mulya Publishing
yang ditawarkan. Teknik softselling juga Anderson, Kristin, Carol Kerr. 2002.
dapat membangun hubungan, membuka Customer Relationship
jaringan, dan memiliki ikatan emosional Management. New York: McGraw-
dengan para pelanggan atau followers-nya. Hill.
Jadi tidak hanya promo yang ditawarkan Bagdakian, B.H.2004.The New Media
terus-menerus, namun ada hal lain yang Monopoly. Boston: Beacon Press
ingin dibangun oleh merek tersebut. Belch, G.E & Belch. M.A. 2007.
3. Membangun sebuah hubungan, Advertising and Promotion, An
kekuatan pada konten yang bersifat softsell Integrated Marketing
ialah pada caption. Caption perlu memberi Communication Perspective. New
informasi dan membuat interaksi pada York: McGraw Hill.
audiencenya. Caption tersebut juga harus Brodie, R. H. 2011. Customer engagement:
mengandung Call to Action. Labalaba Conceptual domain, fundamental
berusaha selalu membangun komunikasi propositions, and implications for
yang terbangun tidak hanya dalam satu research. Journal of Service
arah. Research, 252-271.
4. Dalam menjalankan konten softsell Bubeinheim, Jessica, 2018, Who are the
yang dijalankan Labalaba dibagi ke LOHAS Target Market Segment ?
beberapa kategori, seperti informasi setiap Caroll, Becky, Barry Dalton, Paul
jasa yang ditawarkan, Tips and Trick, Greenberg, etc. 2012. Powerful
Testimonial, Giveaway, Informasi Promo Customer Relationship
atau Opening Store. Selain itu, untuk Management For Small
meningkatkan daya tarik perhatian Business.GetApp & Think About
followers generasi Milineal, setiap post CRM
atau konten yang dibuat, Labalaba Chritopher Lovelock dkk, 2010, Pemasaran
merancang sedemikian natural, gaya-gaya Jasa, Manusia, Teknologi,
desain yang dipilih warm, modern, simple, Strategi,Edisi 7, Jilid 2, Erlangga,
dan clean. Hal ini dilakukan mengingat dari Jakarta,
karakteristik Milenial. Cook, S. 2011. Customer Care Excellent:
5. Dalam mengelola customer How to Create Effective Customer
engagement pada konten promosi Focus. London: Kogan.
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 120
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….

Durianto, Darmadi dkk. 2004. Brand Littlejohn, S. W. dan Karen A. F. 2009.


Equity Ten. Jakarta. PT Gramedia Teori Komunikasi, Edisi
Pustaka Utama. Kesembilan, Jakarta: Penerbit
Evans, Dave. 2010. Social Media Salemba Humanika.
Marketing: The Next Generation of Marketing Science Institute 2012.
Business Engagement. Indiana: Understanding Customer
John Wiley & Sons. Experience and Behaviour.
Fandi Tjiptono. 2000. Strategi Research Priorities 2010-2012, 4.
Pemasaran,Andi, Yogyakarta. Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi
Fill, Chris. 2009. Marketing Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
mnµCommunication Interactivity, Remaja Rosdakarya Offset.
Communities and Content, Nugraha, Tuhu. 2014. Www.Hm Defining
5th Edition. England. Pearson Education Your Digital Strategy. Jakarta.
Inc. Upnormals Ping Fans.
Franky Susanto, dan Hatante Samuel. Oyza, I. dan Edwin, A.M. 2015.
2013. Pengaruh Relationship Effectiveness of Social Media
Marketing Terhadap Loyalitas Networks as a Strategic Tool for
pelanggan PT Mitra 10 Surabaya, Organizational Marketing
Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. Management. Journal of Internet
01, Banking and Commerce. Vol. 1 No.
Engel, J., and Blackwell, R. 1982. 1, pp.8-9. ISSN: 1204-5357.
Consumer Behaviour. Dryden P. Kotler and K. L. Keller. 2011. Marketing
Press, Chicago, IL. management, Harlow: Pearson
Herdiansyah, Haris. 2010. Metode Education, 2012.
Penelitian Kualitatif untuk Ilmu- Puntoadi, Dannis.. Menciptakan Penjualan
ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Melalui Sosial Media. Jakarta: PT.
Humanika. Gramedia.
Juju, Dominikus. 2009. Branding Philip Kotler dan Gary Amstrong. 2008 .
Promotion with Social Networks. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi
Jakarta. Kompas Gramedia. 12, Jilid 1, Jakarta, Erlangga.
Kotler, P. dan Keller, K. 2007. Manajemen Sashi, CM, 2012, ‘Customer Engagement,
Pemasaran. Jakarta: Indeks. Buyer-Seller Relationships and
Kotler, P. dan Armstrong.G. (2014). Social Media’, Management
Principle of Marketing. England: Decision, vol.50, no.2, pp.253-272.
Pearson So, K. K. 2014. Customer Engagement
Kotler, Philip dan Garry Armstrong.2015. With Tourism Brands: Scale
Principles of Marketing. Pearson : Development And Validation.
Global Edition Journal of Hospitality and Tourism
Kumar, V. 2013. Profitable Customer Research, 30.
Engagement; Concept, metrics Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
and strategies. Indonesia. Sage. Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
L. d. Vries, S. Gensler and P. S. Leeflang. Bandung: Alfabeto. S. Kemp,
2012. "Popularity of Brand Posts on "Digital in 2016," We Are Social,
Brand Fan Pages: An Investigation Singapore, 2016
of the Effects of Social Media," Suyanto. 2007. Marketing Strategy Top
Journal of Interactive Marketing, Brand Indonesia. Jogyakarta: ANDI
pp. 83-91. Offset.
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 121
Christyanti : Pengelolaan Customer Engagement ……….

Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Zikmund, William et.al., 2003. Customer
Jogyakarta: Andi. Relationship Management:
Yudha, Ardhi. 2013. Merancang Media Integrating Marketing Strategy and
Promosi Unik dan Menarik. Information Technology. United
Jogyakarta: TAKA Publisher. States. John Willey & Sons Ltd.

Jurnal Visi Komunikasi/Volume 19, No.01, November 2020 : 110 - 122 122

Anda mungkin juga menyukai