Anda di halaman 1dari 6

Peran Public Relations dalam Mempertahankan Minat Belanja

Konsumen di Alfamart Palembang melalui Media Sosial sebagai Komunikasi


Pemasaran.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dewasa ini, sebuah organisasi atau perusahaan tidak lagi hanya sebatas menjual barang
dan jasa saja. Keahlian Public Relations atau hubungan masyarakat (humas) sangat penting untuk
dimiliki setiap organisasi atau perusahaan untuk berkomunikasi dengan publik saat meluncurkan
produk atau layanan baru. Menurut Frank Jefkins, dalam (Maryam & Priliantini, 2018) “Public
Relations yaitu sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik ke dalam
maupun ke luar organisasi dengan publiknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang
dilandaskan pada saling pengertian.”

Tanggung jawab seorang humas adalah menyebarluaskan informasi, mempromosikan,


menginformasikan, dan membangun hubungan positif dengan target pasar (konsumen) sehingga
bisnis memiliki citra publik yang positif, seefektif mungkin, dan dapat meningkatkan moral
masyarakat umum. Hampir semua inisiatif bisnis, industri, dan ekonomi terkait dengan inisiatif
humas. Misalnya, dalam suatu bisnis, selain kegiatan pemasaran yang melibatkan pembelian
barang dan jasa, juga harus ada kegiatan pemasaran yang melibatkan promosi barang dan jasa yang
positif, serta komunikasi yang efektif untuk menangkap opini publik dan membujuk konsumen
untuk menjadi pelanggan.

Definisi pemasaran atau marketing menurut Kotler dan Amstrong (2008: 6) adalah suatu
proses sosial dan manajerial di mana pribadi atau organisasi memperoleh yang mereka butuhkan
dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh individu ataupun
organisasi yang mencakup proses perencanaan, harga, promosi, dan distribusi terhadap suatu ide,
barang atau jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan, seorang humas juga berperan
penting dalam kegiatan pemasaran seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Tujuan utama humas adalah untuk memperkuat hubungan dengan masyarakat umum.
Komunikasi seorang humas dapat mengambil bentuk verbal atau nonverbal. Berkontribusi pada
hubungan masyarakat yang lebih baik dengan mengkomunikasikan visi, misi, tujuan, program,
dan layanan kepada skateholder utama untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu organisasi atau
bisnis. Membantu kegiatan pemasaran yang sangat dibutuhkan oleh sebuah organisasi apalagi
sebuah perusahaan dan keahlian hubungan masyarakat sangat membantu organisasi atau
perusahaan dalam memaksimalkan manfaat dan keuntungan untuk perusahaan.

Humas harus mampu melakukan komunikasi yang tepat dan tepat waktu untuk membina
hubungan yang saling menguntungkan dengan masyarakat umum agar bisnis mencapai tujuan dan
sasarannya Tentu saja, seiring pertumbuhan bisnis, skateholder (seperti klien saat ini atau calon
klien) akan mendukungnya, dan ada kemungkinan bisnis tersebut dapat berkembang dan maju.

Humas dipraktikkan dengan cara yang serupa dengan usaha-usaha kemasyaratakatan


lainnya dalam hal ini ditujukan kepada orang-orang dan umat manusia, termasuk, misalnya,
kepercayaan, pengertian, kerja sama tim, cara menangani keprihatinan dan aspirasi orang lain, dan
hal-hal lain. Oleh karena itu, perlu juga mempertimbangkan kebutuhan manusia seperti perasaan,
kemauan, kemampuan, keinginan, dan kebutuhan, serta sifat-sifat manusia seperti kemampuan
untuk menganggap orang lain sebagai berbahaya dan sifat-sifat lainnya. Hubungan masyarakat
adalah bisnis yang layak dan cara hidup, seperti halnya bagaimana orang dan masyarakat umum
menjalani kehidupan mereka sendiri.

Di Indonesia, berbagai perusahaan yang beroperasi sebagai organisasi bisnis termasuk


beberapa yang menggunakan hubungan masyarakat sebagai alat untuk membantu mereka
mencapai tujuan mereka dan yang lainnya tidak. Bisnis yang berpusat pada humas dengan jelas
memahami manfaat dan fungsi penjangkauan komunitas bagi pelanggan dan perushaan mereka.
Jika tidak menggunakan humas, bisa jadi karena perusahaan tersebut tidak memahami tujuannya
atau, lebih umum lagi, karena perusahaan itu tidak tertarik dengan pemasaran atau humas secara
umum. Kampanye pemasaran diarahkan ke luar organisasi, sedangkan kampanye kehumasan
diarahkan ke dalam organisasi, khususnya pada orang-orang yang minatnya terkait dengan
kuantitas dan kualitas produk yang ditawarkan.

Satu-satunya bisnis yang sekarang beroperasi adalah bisnis minimarket ritel. Adanya
konsep ritel dalam minimarket telah dikenal berkembang di setiap negara-negara berkembang
yang konsumennya tidak mengalami pengalaman berbelanja di toko bentuk besar dengan jenis
produk yang beragam, namun pada tingkat harga. Setiap konsep baru dalam industri ritel sering
memiliki kekuatan untuk menangkap konsumen. perhatian karena menawarkan sesuatu yang baru
dan berpotensi menimbulkan perasaan yang menggembirakan selama transaksi bisnis. Kombinasi
dari faktor-faktor inilah yang menyebabkan konsep baru ini diterima dengan baik oleh konsumen.
Terlepas dari itu, diperlukan penelitian dan pertimbangan yang ekstensif untuk memahami
konsumen, terutama motivasi dan perilaku mereka saat membuat keputusan tentang tempat
menjalankan bisnis. Hal ini karena kedua faktor di atas mungkin berbeda antara satu negara dengan
negara lainnya.

Oleh karena itu, bagian pemasaran tim manajemen Alfamart harus memahami faktor-faktor
yang mempengaruhi tujuan pembelian, seperti pengiriman produk, kinerja produk, merek atau
produsen produk, harga yang dikaitkan dengan harga konsumen, kinerja karyawan, dan kualitas
pesaing. Selain itu, Alfamart memiliki hari perdagangan yang berdedikasi seperti seorang yang
cemerlang, bersih, dan etalase toko yang menyenangkan. Desain luarnya yang menggunakan dua
warna berbeda, yaitu merah dan kuning, memberikan perasaan tenang pada konsumen.

Maraknya minimarket menjadi tantangan bagi pengusaha minimarket lain khususnya


Alfamart yang berada di Palembang, Perusahaan harus selalu mencari cara atau strategi yang
dibutuhkan penjualan untuk memenangkan hati pembeli. Dimulai dengan perencanaan produksi,
penetapan harga, strategi promosi, segmentasi pasar, diferensiasi produk, dan lain-lain yang harus
harus dipertimbangkan dan dilakukan dengan benar. Tapi semua itu tidak cukup untuk membuat
pembeli datang kembali karena mereka mendapatkan produk serupa dengan harga tertentu ini
relatif sama atau bahkan lebih murah dan kualitas lebih tinggi di mana-mana.

Perusahaan harus mampu melakukan sesuatu yang berbeda dari pesaingnya agar dapat
memenangkan hati pembeli dan menjadikan mereka pelanggan jangka panjang. Mengingat
pentingnya pelanggan sebagai kunci keberhasilan bisnis, perusahaan harus mampu membangun
hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Yang disebut hubungan jangka panjang bukan hanya
hubungan semu, yaitu hubungan komunikasi satu arah yang bersifat sementara. Inilah yang
dilakukan Alfamart dalam mengelola bisnisnya.

Alfamart merupakan bisnis waralaba di bidang distribusi retail atau minimarket.


Menumbuhkan bisnis di Alfamart bukanlah tugas yang mudah minimarket berada di tengah
persaingan yang ketat. Oleh karena itu, pentingnya peran public relation dalam meningkatkan
minat belanja masyarakat dengan memperhatikan hal-hal yang memengaruhi keputusan
pembelian, seperti pengiriman produk, kinerja produk, citra perusahaan atau produk, branding,
nilai harga relatif terhadap nilai yang diterima konsumen.

Karena semakin maraknya media sosial di Indonesia, lantas membuat Alfamart


menyesuaikan diri di dunia pemasaran dengan melakukan branding dan promosi melalui media
sosial. Lattimore (2010) berpendapat bahwa media sosial yang terkadang diidentifikasi dengan
Web 2.0, merupakan istilah yang mengacu pada media baru yang menggunakan teknologi dalam
menciptakan interaksi, partisipasi, dan kolaborasi terbuka dimana setiap orang mempunyai
kesempatan untuk menyuarakan ide, pendapat, dan pengalaman mereka melalui media online
dalam bentuk kata-kata atau materi visual. Karena pada era globalisasi sekarang, para masyarakat
mulai menggunakan media sosial untuk melaksanakan kegiatan dan memenuhi kebutuhan. Tindak
berkomunikasi dengan media sosial secara langsung dan intensif dapat dilakukan oleh semua
manusia di muka bumi satu sama lain. Kemunculan media sosial membuat manusia semakin
terhubung dan pemanfaatan media sosial sangat dibutuhkan pada zaman ini.

Alfamart mulai mengepakkan sayapnya pada tahun 2012 dengan mempromosikan barang-
barangnya melalui Instagram resminya. Instagram sendiri merupakan perusahaan yang awalnya
berkembang dari aplikasi iPhone foto hingga sekarang berkembang menjadi media sosial yang
berkembang. Secara statistik, setelah sepuluh bulan diluncurkan, Instagram menarik perhatian
tujuh juta pengguna baru yang telah mengunduh 150 juta foto di dalam Instagram. Semakin hari,
Instagram semakin berkembang dan menjadi salah satu media sosial yang digemari di dunia.
Dengan penelitian yang dilakukan oleh perusahaan analitik Apptopia, Instagram menempati posisi
kedua dengan 545 juta kali diunduh pada tahun 2021. Hal tersebut membuktikan eksistensi
Instagram di Indonesia bahkan di dunia
Alfamart yang menggunakan Instagram sebagai tempat membagikan promosi menarik
dengan harga-harga menarik juga membuat beberapa cabang akun Instagram resmi di berbagai
kota, salah satunya adalah Alfamart Palembang yang mulai dibuat pada tahun 2021. Dengan 2.436
pengikut per tanggal 14 September 2022 dan nantinya akan bertambah lagi, Instagram Alfamart
Palembang menginfokan promo belanja menarik untuk para konsumennya dengan rata-rata satu
hingga dua postingan per hari.

Hal tersebut memiliki hubungan yang erat dengan humas, karena seorang humas juga
berperan dalam menjaga citra dan reputasi perusahaan dan meningkatkan minat belanja konsumen
dengan cara promosi yang menarik. Citra perusahaan merupakan tujuan utama dari sebuah
perusahaan yang dikelola oleh seorang humas professional dan tanpa adanya citra yang baik, minat
belanja konsumen pun akan turun. Citra perusahaan adalah aset yang paling penting dan tak
ternilai. Oleh karena itu, segala upaya, sumber daya dan biaya dicurahkan untuk memelihara,
merawat, menumbuhkan, mengembangkan dan memelihara citra perusahaan. Mampu menjaga
citra perusahaan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang retail dan usaha pasar kecil
merupakan suatu keharusan bagi Alfamart, karena Alfamart telah memilih profesi humas sebagai
ujung tombak perusahaan untuk menjaga citra perusahaan. Persaingan yang saat ini sedang
berkembang, dan dapat berdampak pada citra perusahaan di mata publik, konsumen atau
masyarakat. Mempertahankan citra positif yang telah dicapai merupakan prestasi, reputasi, dan
tujuan utama profesi humas dalam perannya di perusahaan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
peran Public Relation dalam mempertahankan minat belanja konsumen di Alfamart Palembang
melalui media sosial sebagai komunikasi pemasaran.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, pokok penelitian diarahkan pada Peran Public
Relations dalam Mempertahankan Minat Belanja Konsumen di Alfamart Palembang melalui
Media Sosial sebagai Komunikasi Pemasaran. Pokok tersebut akan di rinci sebagai berikut :

1. Bagaimana peran Public Relations dalam mempertahankan minat belanja konsumen di


Alfamart Palembang?
2. Apa saja media sosial yang digunakan sebagai komunikasi pemasaran?
3. Apa yang mendorong konsumen berbelanja di Alfamart?

1.3. Tujuan Penelitian


Atas dasar permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka penulis menetapkan bahwa tujuan dari
penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui Peran Public Relations dalam Mempertahankan Minat Belanja


Konsumen di Alfamart Palembang melalui Media Sosial sebagai Komunikasi Pemasaran.
2. Untuk mengetahui apa saja media sosial yang digunakan sebagai komunikasi pemasaran
di Alfamart Palembang.
3. Untuk mengetahui apa saja yang mendorong konsumen berbelanja di Alfamart
Palembang.

Anda mungkin juga menyukai