NIM : 191600228
KELAS : AKUNTANSI C 2019
MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN
Target Pasar (targeting) adalah sebuah kelompok konsumen yang menjadi sasaran
pendekatan perusahaan agar mau membeli produk yang di pasarkannya. Target
pasar juga dapat diartikan sebagai sekelompok pembeli yang memiliki
karakteristik yang sama yang membuat pasar independen.
Contoh Target Pasar
Menggunakan smartphone merk X keluaran terbaru sebagai produk yang
ditawarkan.
Produk ditawarkan di seluruh wilayah Indonesia mulai dari kabupaten hingga
kecamatan. Konsumen bisa membeli produk baik secara online maupun offline.
Target Demografi calon konsumen dari produk smartphone merk X yakni:
o Pria atau Wanita
o Berusia 17 hingga 45 tahun
o Latar Belakang Pendidikan Minimal SMA
Sedangkan untuk karakter psikologi dari target yang dituju adalah:
o Rajin mengikuti perkembangan smartphone terbaru
o Melek teknologi
o Aktif menggunakan smartphone
o Selalu berganti ponsel ketika ada model baru
o Smartphone terbaru merk X ini menyasar konsumen yang memiliki daya
beli tinggi dan mampu mengeluarkan biaya sekitar 2 juta hingga 5 juta
rupiah.
Dengan kata lain, produk ini menyasar pada konsumen yang memiliki
pendapatan tinggi atau konsumen yang memiliki orang tua dengan pendapatan
tinggi di atas 7 juta rupiah per bulan.
Produk minuman Kratingdaeng yang telah mencapai syarat positioning
➢ Produk Starbucks Coffee
Starbucks lebih mengutamakan pelayanan demi kenyamanan pelanggannya
serta menciptakan komunikasi yang efektif antara semua partner dan customer
(pelanggan). Para partners (sebutan untuk barista yang bekerja di Starbucks)
harus dapat menciptakan komunikasi yang efektif dengan para pelanggan
maupun dengan para partner lainnya, menghargai perbedaan yang ada di
dalam masing-masing individu, membeda-bedakannya. Sehingga setiap
pelanggan yang datang ke dalam Starbucks Coffee dapat merasakan atmosfir
rumah ketiga, yakni yang disebut The Third Place, yaitu rumah ketiga setelah
rumah mereka sendiri dan kantor.
Starbucks tidak hanya membuat kopi dan menjualnya dengan cangkir, namun
juga menawarkan contoh untuk dicoba yang selalu disajikan dengan cangkir-
cangkir porselen, karena kopi memang akan terasa lebih nikmat dengan cara
itu. Cangkir - cangkir itu pula yang memaksa para pelanggan untuk tinggal
lebih lama dan menikmati kopi. Starbucks Coffee Company telah dikenal
untuk memikirkan ide-ide kreatif dan inovatif untuk menambah produk atau
jasa mereka. Mereka telah menambahkan rasa yang berbeda untuk kopi
mereka
2. Buatlah analisis tentang kasus Nissan dari sudut pandang manajemen pemasaran
➢ Jawaban : Pada saat ini sebagian besar konsumen sering mengalami kerugian
akibat promosi yang ditawarkan oleh pelaku usaha. Kerugian tersebut sebagian
besar disebabkan tergiurnya konsumen terhadap barang dan atau jasa pada iklan
atau brosur produk yang ditawarkan. Iklan atau brosur tidak selamanya memuat
informasi yang benar, karena pada umumnya hanya menonjolkan kelebihan
produk yang dipromosikan, sebaliknya kelemahan-kelemahan produk tersebut
ditutup-tutupi. Penyimpangan akan tetap terjadi meskipun Undang-Undang telah
mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan peran masing-masing para pihak.
Praktek promosi merupakan salah satu celah penyimpangan yang dapat dilakukan
oleh pelaku usaha dalam melakukan usahanya berdasarkan ketentuan peraturan
Perundang-undangan. Kegiatan promosi juga dapat mengelabui konsumen,
misalnya tentang kualitas, mutu barang, harga, kegunaan barang, bahan,
kecocokan waktu, dan lain-lain.
Fungsi iklan pada akhirnya membentuk citra sebuah produk dan
perusahaan di mata masyarakat. Citra ini terbentuk oleh kesesuaian antara
kenyataan sebuah produk yang diiklankan dengan informasi yang disampaikan
dalam iklan. Prinsip etika bisnis yang paling relevan dalam hal ini adalah nilai
kejujuran. Dengan demikian, iklan yang membuat pernyataan salah atau tidak
benar dengan maksud memperdaya konsumen adalah sebuah tipuan.
Dalam periklanan kita tidak dapat lepas dari teori yang diterapkan, etika,
hukum dan undang-undang yang berlaku. Dimana didalam iklan itu sendiri
mencakup pokok-pokok bahasan yang menyangkut reaksi kritis masyarakat
khususnya di Indonesia tentang sebuah iklan yang dapat dipandang sebagai kasus
etika dalam periklanan. Sebuah perusahaan harus memperhatikan etika dalam
sebuah iklan dan terus memperhatikan hak-hak konsumen dan apa yang akan
didapat dengan adanya iklan tersebut agar tidak terjadi pelanggaran etika dalam
periklanan yang dapat merugikan konsumen maupun produsen.
Faktor-faktor Psikologis, Pilihan membeli seseorang terhadap mobil juga
akan dipengaruhi empat faktor psikologis utama yaitu motivasi, persepsi, proses
belajar, kepercayaan atau sikap sehingga faktor psikologis ini juga harus menjadi
perhatian serius oleh setiap perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan.
Segmentasi pasar berdasarkan demografis untuk indikator tingkat umur
memiliki hubungan yang signifikan terhadap pemilihan mobil. Hasil
penelitian dengan pengujian hipotesa membuktikan konsumen pada
tingkat umur tertentu memiliki hubungan terhadap pemilihan mobil
Nissan.
Segmentasi pasar berdasarkan demografi untuk indikator tingkat
pendapatan memiliki hubungan yang signifikan terhadap pemilihan mobil.
Hasil penelitian dengan pengujian hipotesa membuktikan konsumen pada
tingkat pendapatan tertentu memiliki hubungan terhadap pemilihan mobil
Nissan.
Segmentasi pasar berdasarkan demografi untuk indikator tingkat
pendidikan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap pemilihan
mobil. Hasil penelitian dengan pengujian hipotesa, membuktikan
konsumen pada tingkat pendidikan tertentu tidak memiliki hubungan
terhadap pemilihan mobil.
Dari kasus diatas dapat diketahui bagaimana pentingnya upaya perlindungan kepada
konsumen. Karena salah satu sifat sekaligus tujuan hukum adalah memberikan perlindungan
kepada masyarakat sekitarnya. Semakin ketatnya persaingan usaha dan semakin pesatnya arus
modemisasi tidak menutup kemungkinan bagi para pelaku usaha untuk melakukan kecurangan
demi keuntunggan pribadi atau kelompok tanpa memikirkan dampaknya bagi orang lain. Mereka
berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan berbagai macam cara baik itu berbentuk
iklan, promosi dan penawaran – penawaran menarik yang dapat membuat konsumen berminat
dan tergiur untuk membeli atau menggunakan produk mereka.
Kewajiban moral paling dasar perusahaan terhadap konsumen adalah kewajiban untuk
memberikan suatu produk dengan karakteristik persis seperti yang dinyatakan perusahaan, yang
mendorong konsumen untuk membuat kontrak dengan sukarela dan yang membentuk
pemahaman konsumen tentang apa yang disetujui akan dibelinya. Banyak orang yang percaya
bahwa konsumen secara otomatis terlindungi dari kerugian adanya pasar bebas dan kompetitif
tetapi pemerintah ataupun pelaku bisnis tidak mengambil langkah – langkah yang diperlukan
untuk menghadapi masalah tersebut. Apabila penjual tidak menyediakan apa yang diinginkan
konsumen berarti mereka “RUGI” tetapi apabila mereka menyediakan apa yang diinginkan
konsumen berarti mereka “UNTUNG”.
Jika konsumen menginginkan produk yang lebih aman maka mereka akan menunjukkan
preferesensi dengan bersedia membayar lebih untuk membeli produk yang lebih aman. Pihak
produsen harus menanggapi permintaan itu dengan meningkatkan keamanan produk mereka.
Jika tidak mereka akan kehilangan konsumen karena diambil oleh pesaing yang memenuhi
keinginan konsumen. Akan tetapi, jika konsumen tidak memperdulikan masalah keamanan maka
produsen tidak perlu meningkatkan keamanan produk mereka.