Anda di halaman 1dari 5

CONTENT MARKETING

Rangkuman
Pembuatan Content Marketing sebagai Strategi Menumbuhkan Brand Awareness bagi
Pelaku Usaha di Era Pandemi Covid-19
Diantara media sosial tersebut dapat dijadikan sebagai sarana content marketing, dimana
pengguna satu sama lain dapat berbagi konten dengan bermacam jenis format seperti tulisan,
video ataupun gambar. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Damayanti E., dkk (2018)
membahas tentang konten marketing yang dilakukan melalui Instagram memudahkan untuk
mengetahui dan mendapat informasi tentang produk dan konsep dari usaha yang dijalankan.
Konsumenpun juga terdorong untuk melakukan pembelian. Konten yang ada di instagram
pemilik usaha bersifat mendidik (mengajarkan kepada pelanggan hal-hal yang perlu diketahui
tentang produk tersebut), menghibur (menyajikan informasi dengan cara yang menarik),
membujuk (membuat pelanggan untuk melakukan pembelian pada produk) serta menyajikan
informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap pelanggan. Sebuah content marketing
yang baik dapat menumbuhkan kesadaran merek (brand awareness) sebuah produk. Content
marketing menurut beberapa penelitian berpengaruh terhadap brand awareness secara yang
positif (Hendriyanto T., 2021; Waoma G., & DwiHartono B., 2020; Pertiwi D & Gusfa H.,
2018). Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Irwan F. et.al., (2020) pada Youtube
channel mendapati kesadaran merek (brand awareness) ada pada tingkatan brand recall
(mengenali merek). Didalam penelitiannya juga mendapati penggunaan content marketing
mendorong perusahaan mencapai tujuan salah satunya adalah seperti kesadaran merek (brand
awareness).
Pembuatan content marketing dianggap salah satu hal penting diera Pandemi Covid 19 ini.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Lyfe Marketing mengatakan bahwa 78% customer
mengetahui sebuah bisnis melalui artikel dibandingkan iklan. Selain itu, 70% customer lebih
percaya dengan sebuah bisnis yang menyediakan berbagai jenis konten. Penciptaan ide
kreativitas akan menciptakan konten yang berkualitas. Minimnya kualitas konten dapat
menyebabkan tujuan pemasaran menjadi lemah karena tidak memberikan dampak yang
maksimal. Pembuatan konten tentunya diawali dengan ide yang disesuaikan dengan tujuan
pemasaran. Dengan dibantu teknologi akan memudahkan para pelaku bisnis untuk dapat
menjalankan aktivitas pemasaran agar dapat dimengerti oleh konsumen. Perusahaan harus
membuat content marketing sebagai aktivitas yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen akan informasi dan edukasi terhadap produk yang dimiliki oleh perusahaan.
Landasan dan pondasi yang sesuai berdasarkan hasil riset perusahaan dapat membuat content
marketing yang baik. Berdasarkan data yang dimiliki pelaku bisnis dapat merancang secara
cermat content marketing yang tepat. Pembuatan content marketing ini diharapkan
memberikan manfaat yang konsisten dengan memperhatikan waktu dan media yang tepat
sehingga bisa menjangkau target pasar yang diinginkan. Pelaku usaha dapat memanfaatkan
berbagai media, untuk menjangkau target pasar yang diinginkan. Ada banyak media yang
bisa dimanfaatkan seperti: melalui blog, website, media jejaring sosial, dsb (Iisnawati et.al.,
2021).
Indonesia dan dunia sekarang menghadapi banyak sekali perubahan karena adanya Pandemi
Covid 19. Berbagai sektor mengalami banyak kemunduran. Banyak perusahaan yang gulung
tikar dan memberhentikan operasionalnya serta berdampak pada pengurangan karyawan.
Tidak hanya sektor perusahaan kecil yang berimbas tetapi perusahaan besar pun terkena
dampak ini. Banyak hal berubah, mulai dari turunnya pendapatan karena imbas dari
perekonomian yang menurun sampai banyak orang dirumahkan. Begitu juga sektor-sektor
pemerintahan ataupun swasta mengalami penurunan pada aktivitas perusahaan. Dengan
demikian fungsi dan tujuan content marketing adalah untuk mengedukasi konsumen dan
menjadi jembatan yang menghubungkan antara produsen dan konsumen untuk membentuk
sebuah proses komunikasi yang menyenangkan melalui informasi- informasi dari konten
yang dimiliki. Artinya, pemasaran konten bukan sebagai strategi memasarkan produk atau
jasa secara langsung melainkan usaha penciptaan konten yang bertujuan untuk
mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian, atau konten yang dipasarkan akan
mempengaruhi konsumen pada keputusan pembelian.
PENGARUH CONTENT MARKETING TERHADAP PEMBENTUKAN BRAND
AWARENESS PADA KALBIS INSTITUT
Penggunaan strategicontent marketing memiliki tujuan untuk menarik dan mempertahankan
pelanggan dengan cara konsisten membuat dan mengurasi konten-konten bernilai dan relevan
dengan maksud mengubah atau memperbaiki perilaku konsumen. Ini adalah proses
berkelanjutan yang terbaik diintegrasikan ke dalam strategi pemasaran secara keseluruhan,
dan berfokus pada memiliki media bukan menyewa media. Pada dasarnya content marketing
adalah sebuah seni berkomunikasi dengan pelanggan atau calon pelanggan tanpa harus
menjual. Esensi dari strategi konten yang dilakukan adalah keyakinan bahwa jika pemilik
bisnis menyampaikan informasi secara konsisten dan bernilai untuk para pembeli, mereka
akan memberikan timbal balik dengan bisnis mereka dan juga kesetiaan (loyalty). Prinsip
content marketing adalah menawarkan konten, di media cetak maupun media digital, yang
relevan dengan target market. Konsekuensinya, konten harus didesain secara khusus sesuai
kebutuhan target market. Situasi ini kemudian memunculkan fenomena “media rent to media
own”.
Content marketing biasanya disusun sesuai kebutuhan target market secara spesifik dan
diproduksi dengan teknik story telling sehingga lebih mudah diterima oleh target market.
Konsekuensinya, pesan harus dirancang sedemikian agar dapat menghasilkan efek yang
diharapkan. Tak hanya itu, content marketing yang dibangun pun harus memiliki sejumlah
syarat, seperti berguna (usability) dan mudah diakses (accessibility). Usability artinya konten
media digital memiliki desain yang sederhana, elegan, serta memiliki fungsi yang jelas.
Tujuannya konten dapat mendorong audiens untuk melakukan apa yang diinginkan oleh
pemilik konten secara efektif. Sedangkan accessibility adalah konten dapat diakses oleh
setiap orang secara equal, artinya tidak ada batasan atas siapa saja yang dapat dapat
mengakses konten, termasuk bagi audiens yang difabel. Itu artinya pengelola harus
menyediakan konten dengan format beragam sehingga pesan dapat dikonsumsi secara visual,
tekstual secara interaktif. Ketika berbicara mengenai media digital, seorang marketer tidak
bisa lepas dari content marketing.
Analisis Strategi Pesan Content Marketing Untuk Mempertahankan Brand
Engagement
Content marketing memungkinkan marketer melakukan kontak dengan potential customer.
Oleh sebab itu content dalam perspektif media digital harus mendapat perhatian serius dari
seorang marketer sebesar apapun brand yang dimiliki. Strategi inipun sudah dilakukan oleh
sejumlah brand besar kelas dunia, sebut saja P&G, Coca-Cola, hingga American Express.
Bahkan, mereka telah mencanangkan Content 2020 yang dideskripsikan sebagai 24/7
connectivity yang menyebutkan bahwa marketer harus masuk ke ranah content untuk
menciptakan komunikasi yang lebih segar (fresh), relevan, dan kontekstual. Berdasarkan
hasil penelitian menjelaskan bahwa media sosial aktif digunakan oleh 40% masyarakat
Indonesia dengan pembagian 49% merupakan pengakses Youtube, 48% merupakan
pengakses Facebook, dan 38% merupakan pengakses Instagram. Diantara media sosial
tersebut dapat dijadikan sebagai sarana content marketing, dimana pengguna satu sama lain
dapat berbagi konten dengan bermacam jenis format seperti tulisan, video ataupun gambar.
Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Damayanti E., dkk (2018) membahas tentang
konten marketing yang dilakukan melalui Instagram memudahkan untuk mengetahui dan
mendapat informasi tentang produk dan konsep dari usaha yang dijalankan. Konsumenpun
juga terdorong untuk melakukan pembelian. Konten yang ada di instagram pemilik usaha
bersifat mendidik (mengajarkan kepada pelanggan hal-hal yang perlu diketahui tentang
produk tersebut), menghibur (menyajikan informasi dengan cara yang menarik), membujuk
(membuat pelanggan untuk melakukan pembelian pada produk) serta menyajikan informasi
yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap pelanggan. Sebuah content marketing yang baik
dapat menumbuhkan kesadaran merek (brand awareness) sebuah produk. Pembuatan content
marketing dianggap salah satu hal penting diera Pandemi Covid 19 ini. Berdasarkan survey
yang dilakukan oleh Lyfe Marketing mengatakan bahwa 78% customer mengetahui sebuah
bisnis melalui artikel dibandingkan iklan. Selain itu, 70% customer lebih percaya dengan
sebuah bisnis yang menyediakan berbagai jenis konten. Penciptaan ide kreativitas akan
menciptakan konten yang berkualitas. Minimnya kualitas konten dapat menyebabkan tujuan
pemasaran menjadi lemah karena tidak memberikan dampak yang maksimal. Pembuatan
konten tentunya diawali dengan ide yang disesuaikan dengan tujuan pemasaran. Dengan
dibantu teknologi akan memudahkan para pelaku bisnis untuk dapat menjalankan aktivitas
pemasaran agar dapat dimengerti oleh konsumen. Perusahaan harus membuat content
marketing sebagai aktivitas yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan
informasi dan edukasi terhadap produk yang dimiliki oleh perusahaan.

SIMPULAN
Content marketing bisa digunakan bagi jenis usaha apapun, baik perusahaan kecil ataupun
besar maupun yang sedang berkembang. Dengan menggunakan media yang tepat maka
pelaku usaha dapat menyasar pada target pasar yang sesuai. Untuk itu dengan pengembangan
content marketing yang menarik dapat membantu pelaku usaha memasarkan produknya
secara tepat dengan menggunakan strategi kreatif. Pengembangan melakui ide-ide yang
cemerlang akan bisa membuat content marketing pelaku usaha menjadi menarik. Pelaku
usaha diharapkan bisa melaksanakan bentuk pelatihan ini menjadi satu bentuk pembuatan
content marketing yang menarik tentunya dengan ide-ide yang berbeda sehingga dapat
dijadikan “pembeda” dengan produk lainnya. Perkembangan internet selama satu dekade
terakhir ini telah memberi celah baru bagi para pemasar dalam menjalankan komunikasi
pemasaran. Jumlah pengguna yang meningkat dari tahun ke tahun menjadikan internet
menjadi media yang potensial sebagai media komunikasi pemasaran. Selain itu, kemampuan
internet untuk dapat menyampaikan pesan dengan cepat dan luas menjadi alasan lain bagi
para pemasar untuk menggunakannya sebagai media pemasaran. Para pemasar yang hendak
menjalankan komunikasi pemasaran melalui internet hendaknya mengetahui juga
karakteristik yang dimiliki oleh internet. Karakteristik yang dimiliki internet telah membuat
internet menjadi media yang unik dan berbeda dengan media konvensional. Pelaku
pemasaran pun dituntut untuk mengubah pola pikir pemasarannya. Media baru telah
menghadirkan interaktivitas yang mendorong adanya komunikasi dua arah yang bersifat lebih
personal antara pemasar dengan targetnya. Oleh karena itu, komunikasi yang bersifat dialog
lebih dikembangkan sebagai proses komunikasi antara pemasar dengan targetnya. Berbeda
dengan komunikasi pemasaran di media konvensional yang komunikasinya masih bersifat
monolog. Komunikasi pemasaran dengan memanfaatkan media baru merupakan proses untuk
membentuk kesempatan bagi setiap pengguna untuk terhubung, berbagi, membentuk,
membentuk lagi (co-create), mendistribusikan, dan menyadari suatu brand. Dengan kata lain,
media baru telah membuka peluang bagi pemasar untuk meningkatkan interaktivitas antara
brand dengan konsumennya. Berjalannya proses tersebut akan membangun hubungan positif
antara keduanya yang terwujud dalam bentuk keterikatan (engagement). Kehadiran dan
kemampuan yang dimiliki media baru telah mendorong terjadinya komunikasi yang lebih
personal antara pengirim dan penerima pesan. Kondisi tersebut berbeda dengan praktik
komunikasi pemasaran saat menggunakan media konvensional. Media konvensional lebih
cenderung memberikan komunikasi yang bersifat satu arah, masif dan tidak memungkinkan
untuk melihat respon khalayak secara langsung. Perbedaan tersebut tentu membuat para
pemasar dihadapkan dengan sejumlah tantangan.

REFERENSI
Bohang, Fatimah Kartini. (2018). Juni 2018, Pengguna Aktif Instagram Tembus 1 Miliar.
Desember 20, 2018. Kompas Online.
https://tekno.kompas.com/read/2018/06/21/10280037/juni-2018-pengguna-aktif-instagram-
tembus-1-miliar.

Hendriyanto, S. T. (2021). Pengaruh Content Marketing Terhadap Brand Awareness Dalam


Membangun Customer Engagement Pada Instagram Shopee (Studi Kasus Pada Mahasiswa
Universitas Pertamina). Repository Pertamina University.

Iisnawati, I., Rosa, A., & Yunita, D. (2021). Penerapan Strategi Harga Digital (E-Price) dan
E-Wallet pada Usaha dengan Platform Digital. Sricommerce: Journal of Sriwijaya
Community
Services, 2(1), 53-58. doi:https://doi.org/10.29259/jscs.v2i1.39.

Irwan, F., Tjahjo, J. D. W., & Goenawan, F. (2020). Brand Awareness Produk kecantikan
Nacific Melalui YouTube Channel Korea Reomit. Jurnal e-Komunikasi, 8(2), 1-7.

Kertamurti, R. (2019). Strategi Kreatif dalam Periklanan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai