Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

PENDAHULUAN

Antropologi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani. Kata


anthroposberartimanusia dan logosberarti ilmu pengetahuan. Jadi antropologi
adalah ilmu yang mempelajarimanusia.Secara epistimologi etika berasal dari kata
ethos yang berarti watak, kebiasaan dan adat istiadat. Dengan kata lain etika
merupakan kebiasaan hidup, baik manusia pribadi mau pun masyarakat yang
diwariskan secara turun temurun. Etika sering disebut sebagai moralitas. Menurut
James J. Spiran, etika melihat dan mengamati perilaku manusia untuk mengambil
keputusan moral. Sebaliknya, etika melibatkan penggunaan akal manusia yang
objektif untuk menilai benar dan salah dan tindakan seseorang terhadap orang
lain. Etika, di sisi lain, adalah nilai moral, menurut Bertens, norma yang menjadi
standar yang digunakan individu dan kelompok orang untuk mengatur semua
tindakan. UU adalah serangkaian aturan tertulis tentang tindakan yang
diperintahkan di bawah kendali otoritas peradilan yang mengikat secara hukum.
Undang-undang menetapkan standar minimum perilaku yang dituntut masyarakat
dari orang-orang, tetapi etika melebihi persyaratan minimum ini. Hubungan
hukum dan etika. Hukum pada dasarnya adalah tentang melindungi masyarakat,
dan etika dan moral pada dasarnya adalah tentang melindungi masyarakat pada
tingkat yang lebih tinggi.Dalam penelitian ini menggunakan Metode kualitatif
yang digunakan untuk menjelaskan, memperjelas, dan menguraikan makna dari
berbagai aspek pengalaman hidup manusia. Oleh karena itu, peneliti dapat
menginterpretasikan pengalaman orang karena mereka terlibat dalam aktivitas
manusia. Prinsip 'tidak membahayakan' peserta harus dipertimbangkan oleh
peneliti, yang harus menyadari potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan pada
partisipan. Penelitian kualitatif dilakukan dalam kondisi asli lingkungan
partisipan, yang mengharuskan peneliti untuk bekerja sama erat dengan anggota
tim lainnya dan di bawah pengawasan langsung untuk membahas dan
menyelesaikan masalah yang muncul. Oleh karena itu, pengembangan strategi
praktis dan mengkomunikasikannya kepada para peneliti dapat sangat bermanfaat
dan membantu mereka dalam melakukan studi kualitatif yang lebih perseptif.
Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk mendeskripsikan suatu fenomena dari
sudut pandang partisipan melalui wawancara dan observasi. Maksud peneliti
adalah untuk mendengarkan suara partisipan atau mengamati mereka di
lingkungan alami mereka. Adanya persetujuan dari partisipan ini berarti bahwa
peneliti mengakui bahwa partisipan adalah orang-orang otonom yang akan
berbagi informasi dengan sukarela. Hubungan penelitian yang seimbang akan
mendorong pengungkapan, kepercayaan, dan kesadaran akan potensi masalah
etika.

Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah manfaat dari badik di dalam aspek kajian pembelajaran


antropologi hukum ?
KAJIAN TEORI

Kode Etik Peneliti merupakan pedoman moral dan perilaku bagi peneliti yang
melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan bagi masyarakat.
Etika penelitian secara wajar mempertimbangkan kewajiban moral peneliti
terhadap apa yang dilakukannya dalam penelitian dan publikasi. Sifat masalah
etika dalam penelitian kualitatif lebih tidak terlihat secara langsung dan berbeda
jika dibandingkan dengan masalah dalam penelitian kuantitatif. Misalnya, potensi
konflik etika yang ada dalam kaitannya dengan bagaimana peneliti memperoleh.

Pembunuhan Wartawan AL Jazeera. Shireen menjadi orang Amerika kedua tahun


ini yang dibunuh oleh Israel, negara yang notabene menjadi penerima utama
bantuan militer AS dan sekutu terdekat Washington di Timur Tengah.

Tampaknya karena itu, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, yang
awalnya dengan cepat mengutuk pembunuhan itu dan menyerukan penyelidikan,
segera mengkonfirmasi bahwa AS memercayai Israel untuk melakukan
penyelidikan sendiri dan tidak akan menyerukan penyelidikan. Seperti diketahui,
jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, meninggal dalam tugas karena dibunuh
personel militer Israel pada Rabu (11/5). Penembakan tepatnya mengenai kepala
bagian mata. Pasal UU 40 Tahun 1999, menyatakan bahwa dalam melaksanakan
profesinya wartawan mendapat perlindungan hukum. Menurut Pasal 50 KUHP,
“seseorang yang berbuat untuk memenuhi ketentuan undang-undang tidak dapat
dipidana”. Untuk itu, jurnalis tidak terpengaruh oleh UU ITE terkait tugas atau
profesinya. Hal ini menggeser konsep perlindungan jurnalis menjadi jurnalis
profesional. Mereka sering berpura-pura menjadi jurnalis, tetapi memburu mereka
yang mempromosikan atau membuat berita berdasarkan kolaborasi, daripada
mereka yang sering menyalahgunakan profesinya untuk pemerasan. Bahkan
mereka yang berpura-pura menjadi jurnalis memiliki akses untuk benar-benar
bekerja sebagai LSM pelat kuning, atau menggunakan status mereka sebagai
jurnalis untuk menekan lawan klien atau melayani karyawan.Saya jurnalis yang
juga bekerja sebagai pengacara.

Efek positif: 1. Kebebasan berpendapat bagi seluruh rakyat Indonesia. Efek positif
pertama yang menonjol melalui adanya kebebasan pers adalah kebebasan
berekspresi seluruh rakyat Indonesia. Tentu saja itu bukan suatu kebetulan. Anda
dapat mengirim permintaan pada waktu tertentu, misalnya, saat Anda
mengerjakan masalah tertentu di komunitas Anda. B. Adanya berbagai
infrastruktur yang rusak dan fasilitas umum yang tidak memadai. 2. Menjadikan
masyarakat lebih cerdas dengan berbagai informasi yang bermanfaat. Seperti
disebutkan di atas, media memiliki banyak informasi dan topik, dan Anda bisa
lebih pintar dengan mengetahui perkembangan negara dan dunia. 3. Masyarakat
dapat berpartisipasi dalam penggunaan media massa. Selain memberikan
informasi dan opini, masyarakat umum juga dapat berpartisipasi dalam media
massa dan menggunakannya untuk tujuan tertentu. Mereka dapat membimbing
bakat mereka melalui puisi dan teks yang diterbitkan, mempromosikan layanan
mereka, dan berbagi informasi di ruang iklan surat kabar. Efek samping:1. Ada
perseteruan antara masyarakat umum dan media. Meskipun kami bertanggung
jawab untuk memberikan informasi dan hiburan kepada publik, tidak semua berita
populer di kalangan masyarakat umum. Warga yang tidak puas dan tidak puas
dapat menyebabkan konflik dengan wartawan. 2. Tulisan media massa yang
tidak seimbang dengan sumbernya dapat memberikan kesan yang berbeda dengan
kenyataan yang sebenarnya. Dengan bantuan media massa, fakta dapat dikaburkan
oleh kitab suci lain yang sah. Masyarakat umum dalam hal ini bisa salah paham
dengan adanya informasi yang tidak akurat. Misalnya, kebijakan kelompok
pemerintah yang tidak dapat dibenarkan secara wajar dalam praktik. Namun,
informasi yang diberitakan berlebihan sehingga mengurangi kemanfaatan dan
kebenaran masyarakat. Publik tidak tahu apa-apa dan tidak bisa mendapatkan
berita dan informasi yang berimbang. 3. Mempercepat moral bangsa dan
menurunkan moral 4. Menciptakan ketegangan dalam masyarakat 5. Menciptakan
antipati dan kejengkelan terhadap media 6. Menciptakan ketidakpercayaan dan
perpecahan dalam masyarakat. 7. Mempersulit kelompok masyarakat yang
bertikai untuk menjaga kerukunan.

Tentang kasus member BTS terlihat merokok dibackstage media insert sudah
memberi klarifikasi melalui instragram milik insert yang bertuliskan "Teruntuk
pembaca Insertlive, media massa bertugas menyajikan fakta dan informasi yang
ada di lapangan, disertakan dengan tanggung jawab," tulis akun @insertlive.
"Terkait postingan tentang V BTS di hajatan akbar penghargaan musik, kami
selaku redaksi perlu memberikan informasi seterang-terangnya ke publik terkait
fungsi identitas kami sebagai media massa," katanya. "Kami berhak dan memiliki
wewenang penuh mengambil semua momen dan fakta di lapangan," ungkapnya.
"Kami juga sudah memenuhi kode etik jurnalistik. Bila ada keberatan dengan
postingan dan pemberitaan ini, silahkan menempuh jalur sesuai UU Pers yang
berlaku," tutup Insert Live. Oleh karena itu Langkah yang dilakukan insert live
sudah sesuai dengan kode etik jurnalistik dengan memberikan klarifikasi yang
sangat jelas melalui media instragram.

Pelanggaran hak privasi merupakan bentuk penyalahgunaan akses data pribadi


orang lain yang melawan hukum yang mengganggu hak privasi individu dengan
cara menyebarkan data pribadi tanpa seizin yang bersangkutan. Hak atas privasi
telah diatur di dalam Pasal 28G ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi : "Setiap orang
berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan harta
benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan
dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan
hak asasi manusia". Sementara itu, dalam hukum internasional, Pasal 12 Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) mengatakan, tidak boleh seorangpun
diganggu urusan pribadinya keluarganya, rumah tangganya, atau hubungan surat-
menyuratnya, dengan sewenang-wenang dan berhak mendapatkan perlindungan
hukum atas pelanggaran seperti ini. Pasal yang mengatur privasi Pasal 2b dan
Pasal 9. Pasal 2b, terkait dengan cara-cara melaksanakan jurnalistik secara
profesional, wartawan Indonesia wajib menghormati privasi. Pasal 9 sejalan
dengan kutipan Royal Commission di atas, yang menyatakan bahwa “Wartawan
Indonesia menghormati hak-hak sumber informasi yang berkaitan dengan
kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan umum”. (A) Penghormatan
terhadap hak orang lain yang penting adalah sikap pendiam dan perhatian. (B)
Kehidupan pribadi mencakup semua aspek kehidupan pribadi dan keluarga yang
tidak relevan dengan kepentingan umum dari non-hak pers. Selain melanggar
Kode Etik Jurnalistik, pemberian layanan tanggapan dapat dikenakan sanksi
pidana sampai dengan Rp500.000.000,00 (Rp500 juta). Prinsip Pembunuhan
Jurnalis Al Jazeera untuk Penanganan Kekerasan Terhadap Jurnalis 1. Kekerasan
terhadap jurnalis harus ditangani dengan persetujuan korban atau ahli warisnya.
2.2. Penanganan kasus kekerasan terhadap wartawan harus dilakukan secepatnya.
3. Penanganan kasus kekerasan yang berhubungan dengan kegiatan jurnalistik
menjadi tanggung jawab bersama perusahaan pers, organisasi profesi wartawan,
dan Dewan Pers. 4. Penanganan kasus kekerasan yang tidak berhubungan dengan
kegiatan jurnalistik menjadi tanggung jawab langsung penegak hukum. 5.
Asosiasi profesi jurnalis dan pers harus bertindak adil dan memberikan sanksi
tegas jika ada bukti jurnalis melanggar Kode Etik Jurnalistik dan/atau
berkontribusi dalam kekerasan. .. 6. Agensi pers, asosiasi kantor berita, dan
organisasi jurnalisme khusus menyediakan harta karun taktis untuk memerangi
kekerasan terhadap jurnalis. Dewan pers telah memungkinkan untuk mendirikan
gudang uang taktis. 7. Media massa harus menghindari pemberitaan kekerasan
terhadap jurnalis. Hal ini dapat mengganggu penanganan masalah, termasuk
mempersulit penilaian dan perlindungan korban. Berikut adalah langkah-langkah
untuk menangani insiden kekerasan terhadap jurnalis: 1. Mengumpulkan
informasi. Yakni, membuat kronologi, mengidentifikasi pemangku kepentingan,
korban, pelaku, saksi, dan mengumpulkan bukti. 2.2. Verifikasi untuk
menentukan: a. Kekerasan yang terjadi terkait apakah terkait dengan kegiatan
jurnalistik. b. Wartawan hanya menjadi korban kekerasan atau turut andil dalam
merebaknya kekerasan. 3. Identifikasi kebutuhan korban, termasuk kesehatan,
keselamatan, dan kemampuan untuk mengevakuasi korban atau keluarganya. 4.
Pengambilan kesimpulan dan rekomendasi: a. Langkah litigasi. b. Langkah
nonlitigasi. 5. Prosedur koordinasi di tingkat lokal dan nasional yang melibatkan
asosiasi profesi, media aktif jurnalis, dewan pers, polisi, LSM media, atau LSM
hak asasi manusia.

SIMPULAN

Menurut James J. Spiran, etika melihat dan mengamati perilaku manusia untuk
mengambil keputusan moral. Sebaliknya, etika melibatkan penggunaan akal
manusia yang objektif untuk menilai benar dan salah dan tindakan seseorang
terhadap orang lain. Etika, di sisi lain, adalah nilai moral, menurut Bertens, norma
yang menjadi standar yang digunakan individu dan kelompok orang untuk
mengatur semua tindakan. Hukum adalah serangkaian aturan tertulis tentang
tindakan yang diperintahkan di bawah kendali otoritas kehakiman yang mengikat
secara hukum.

Hukum mendiktekan standar minimum bagi perilaku yang disyaratkan bagi orang
oleh masyarakatnya, sedangkan etika melampaui persyaratan minimum tersebut.
Hubungan hukum dan etika. Hukum pada dasarnya untuk melindungi masyarakat,
sedangkan etika dan moralitas pada dasarnya untuk mempertahankan masyarakat
pada tingkat yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai