Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU 5

KEWARGANEGARAAN

OLEH

NAMA : SABRINA LESTARI


NIM : F1G119058

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
SOAL

1. Uraikan apa pentingnya pendidikan Hak Asasi Manusia bagi warga


Negara Indonesia dalam mewujudkan Indonesia baru?
2. Mengapa Liberalisme dan komunisme tidak patut dijadikan landasan
dalam proses penegakkan Hak Asasi Manusia di Indonesia?
3. Apa saja masalah paling besar dan mendasar dalam penegakkan
dibidang Hak Asasi Manusia di Indonesia?
4. Berikan contoh pelanggaran Hak Asasi Manusia yang dilakukan oleh
negara (pemerintah) yang bentuknya act of commission dan act of
omission?
5. Mengapa Hak Asasi Manusia perlu dilindungi oleh peraturan hukum?
6. Apa yang terjadi apabila dalam penegakkan Hak Asasi Manusia,
Pancasila tidak dijadikan dasar atau landasan?
7. Sekarang ini begitu sering terjadi peristiwapelanggaran HAM di
masyarakat, seperti pembunuhan, penculikan, penyiksaan dan
sebagainya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Siapa yang paling
bertanggungjawab untuk mengatasi persoalan tersebut? Apa peran
Anda untuk menyelesaikan persoalan tersebut?
8. Uraikan sejarah perkembangan Hak Asasi Mnusia di Indonesia?
9. Bagaimana realitas penegakkan Hak Asasi Manusia sejak Indonesia
merdeka hingga sekarang?
10. Pasal 28 B ayat (2) UUD 1945 berbunyi, setiap orang berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Apakah implementasi
pasal ini dalam kehidupan di masyarakat saat ini benar-benar sudah
berjalan dengan baik?

JAWABAN

1. Pendidikan Hak Asasi manusia berperan penting dalam memberikan


perubahan kualitas dari generasi penerus bangsa menuju Indonesia
baru. Dimana dalam perwujudannya HAM itu sendiri berkaitan dengan
cara pandang bangsa Indonesia terhadap jati dirinya yaitu hakikat
kodrat sebagai manusia. Selain itu, pada akhir abad ke 20 ini hampir
seluruh dunia mengangkat masalah hak asasi manusia sebagai hak
yang penting dalam negara demokrasi atau bagi negara yang ingin
mencapai demokrasi seperti Indonesia, sehingga pendidikan HAM itu
penting dalam hal persiapan kualitas dari masyarakat Indonesia dalam
mewujudkan negara demokrasi seperti hal Indonesia baru. Karena
demokrasi tidak hanya memuat kebebasan tapi juga menghormati
hukum dan HAM. Demokrasi tanpa hukum dan HAM akan menjadi
rapuh dan kebebasan mengarah pada anarki. Dan untuk perwujudan
demokrasi dan Indonesia baru itu maka diperlukan masyarakat
khususnya para penerus bangsa Indonesia yang berpendidikan tentang
HAM.

2. Karena Libelarisme dan Komunisme dalam perwujudannya di negara


yang menganutnya tidak menegakkan HAM dengan baik seperti hal
adanya kesenjangan sosial dan tidak terwujudnya keadilan bagi
masyarakat, selain itu paham Liberalisme dan Komunisme tidak
berkesesuaian dengan Ideologi dan jati diri dari bangsa Indonesia yang
berpatokan pada Pancasila dengan semangat 45 dari para pejuang
sebelumnya.

3. Berikut masalah paling besar dan mendasar dalam hal penegakan Hak
Asasi Manusia di Indonesia:
 Masih kurang pemahaman tentang HAM.
Banyak orang menangkap pemahaman HAM dari segi pemikiran
formal belaka. HAM hanya dilihat sebagaimana yang tertulis dalam
"Declaration of Human Rights" atau apa yang tertulis dalam
Undang-undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak-Hak Asasi
Manusia. Namun, hakikat pemahaman HAM harus dilihat sebagai
suatu konsep yang bersifat multidimensi. Sebab, dalam pemahaman
HAM tertanam di dalamnya konsep dasar "Politik, Hukum,
sosiologi, filosofi, ekonomi dan realitas masyarakat masa kini,
agenda internasional, yurisprudensi analitis, yurisprudensi normatif,
etika dan estetika". Jika makna seperti ini dapat ditangkap melalui
suatu proses pembelajaran, pemahaman, penghayatan dan akhirnya
diyakini, barulah kita dapat menuju kepada suatu proses untuk
menjadi HAM ini sebagai bagian dari Wawasan Nasional.
 Keterbelakangan
Keterbelakangan ini adalah suatu penyakit yang bersifat kultural dan
struktural. Kultural karena sering sekelompok orang yang terikat
dalam satu budaya yang sama memiliki adat-istiadat yang sama dan
ara berpikir yang sama pula. Untuk mengatasi diperlukan proses
pendidikan dan kebiasaan menggunakan logika berpikir.
 Pemahaman HAM masih terbatas dalam pemahaman
gerakan. Untuk membangun HAM dalam masyarakat untuk
menjaga kerukunan berbangsa dan bernegara diperlukan: 1) adanya
personil pemerintahan yang
berkualitas, 2) aparat pemerintah yang bermodal dan bertanggung
jawab; 3) terbangunnya publik opini yang sehat atau tersedia sumber
informasi yang jelas, 4) terbangunnya suatu kelompok pers yang
berani dan bebas dalam koridor menjaga keutuhan bangsa dan
negara, 5) adanya sanksi terhadap aparat yang melanggar HAM, 6)
tersedianya "bantuan hukum" (legal-aid) di mana-mana, 7)
terbentuknya jaringan aparat pemerintahan yang bersih, berwibawa
sehingga bersinergi.

4. Pelanggaran HAM oleh pihak Negara berupa acts of commissions dan


act of omissions dapat dilihat dari kegagalannya memenuhi kewajiban
yang mewajibkan Negara dan semua organ dan agen aparatnya untuk
tidak bertindak apapun yang melanggar integritas individu,kelompok,
pelanggaran pada kebebasan . Contohnya yakni Pembatasan atas
praktek dari suatu agama tertentu . pelanggaran tersebut membahas
tentang kehormatan atas kewajiban untuk menghormati hak kebebasan
individu beragama.

5. Hak Asasi Manusia perlu dilindungi oleh peraturan hukum karena


hukum diperlukan untuk menjamin agar Hak Asasi Manusia bisa
dimiliki oleh setiap warga negara, untuk mencegah pelanggaran dan
menindak pelanggar tersebut dengan prinsip rule of law. Hak Asasi
Manusia adalah hak dasar yang dimiliki setiap manusia sejak dia lahir.
Hak ini harus dihormati dan tidak dapat diambil darinya. Namun dalam
kenyataannya, banyak sekali pelanggaran terhadap hak ini. Sehingga,
untuk melindungi hak asasi ini diperlukan rule of law, yaitu aturan
hukum yang kuat dan dapat melindungi setiap orang secara adil di depan
hukum.

6. Yang akan terjadi apabila dalam proses penegakan HAM, Pancasila


tidak dijadikan dasar atau landasan, maka proses penegakan tidak akan
memiliki dasar hukum yang kuat, selain itu pelaksanaan penegakan
Ham itu sendiri tidak akan berkesesuain dengan jati diri bangsa
Indonesia yang semuanya itu termuat dalam Pancasila. Dan dalam
penegakan HAM hanya akan semena-mena, serta keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia salah satunya dalam hal penegakan HAM,
tidak akan terwujud, ini memungkinkan tidak tercapainya tujuan luhur
dari bangsa Indonesia yang dicita-citakan oleh para pejuang dahulu.
Maka dari itu, Pancasila bersifat landasan yang fundamental dalam
proses penegakan HAM.

7. Kasus pelanggaran HAM tersebut dapat terjadi dikarenakan adanya


kebiasaan jahat dari yang berwenang untuk menyalahgunakan
kewenangannya itu, timbulnya rasa ketidakpuasan terhadap apa yang
dimiliki, dan ingin memiliki yang lebih dengan jalan yang tidak benar,
adanya rasa tidak takut terhadap hukum dari masyarakat akibat
penegakan hukum yang masih lemah. Untuk mengatasi pelanggaran
HAM tersebut menjadi tanggung jawab setiap individu atau pihak yang
mengetahui, melihat, merasakan pelanggaran tersebut dan Pemerintah
dalam hal ini Komnas HAM dan aparat setempat. Peran yang dapat
saya berikan dalam persoalan tersebut jika terjadi yakni, mencoba
menggagalkan tindakan tersebut dengan saling ,menjaga Hak dan
kewajiban dari orang lain namun jika telah terjadi maka saya akan
segara melaporkan tindakan tersebut pada pihak yang berwenang
sebagai bentuk pelaksanaan kewajiban saya dalam menjaga hak orang
lain.
8. Berikut uraian sejarah perkembangan HAM di Indonesia:
Pada periode sebelum kemerdekaan indonesia (1908-1945) pemikiran
HAM dipelopori oleh organisasi pergerakan seperti Budi Utomo, SI,
IP, PNI, dan organisasi pendidikan Indonesia yakni berupa (hak
kebebasan berserikat dan mengeluarkan pendapat, menentukan nasib
sendiri, bebas dari diskriminasi ras, rasial, hak sosial, perlakuan yang
sama). Periode sesudah kemerdekaan Indoinesia (1945-sekarang)
terdiri dari beberapa periode yaitu: (1) Periode 1945-1950 yang berupa
hak untuk merdeka, kebebasan untuk berserikat melalui organisasi
politik; (2) Periode 1950-1966 berupa hak semangat kebebasan
demokrasi liberal yang berintikan kebebasan individu; (3) Periode
1959-1966 berupa pembatasan yang ketat oleh kekuasaan terhadap hak
sipil dan hak politik warga negara; (4) Periode 1966-1998 yang kurun
waktu 1967 pemerintah berusaha melindungi kebebasan dasar manusia,
tetapi kurun waktu 1970-1980 pemerintah melakukan pemasungan
HAM dengan sikap defensifme, represif. Tahun 1990-an sudah
dibentuk lembaga penegakan HAM (Komnas HAM); dan yang terkahir
(5) Periode 1998-sekarang Ham mendapat perhatian yang resmi dari
pemerintah dengan melakukan amandemen UUD 1945 guna menjamin
HAM. Dan Menetapkan Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 serta
UU No. 39 tahun 1999.

9. Penegakan HAM di Indonesia sejak kemerdekaan terus mengalami


kemajuan. Tetapi pada masa Orde Baru, penegakan HAM kurang
diperhatikan dengan maraknya kasus pelanggaran HAM, contoh:
Trisakti, Genosida PKI, dll. Dan masih banyak pula kasus pelanggaran
HAM yang belum tuntas (dilupakan) cth: Munir. Sampai Orde
Reformasi pun kasus-kasus tersebut seakan-akan hilang ditelan zaman.
Sejak rezim Orde Baru mundur, dan digantikan oleh Orde Reformasi,
HAM mulai diperjuangkan dan mengalami kemajuan, dengan dibuat
nya Instrumen-instrumen HAM seperti UU No. 39 Tahun 1999 tentang
HAM dan UU No. 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM.

10. Menurut saya implementasi dari Pasal tersebut belum berjalan dengan
baik melihat di kehidupan masyarakat Indonesia masih banyak terlihat
masyarakat yang tidak mendapat pendidikan khususnya kalangan
masyarakat kurang berada. Selain itu, tidak jarang pula terlihat
contohnya di acara TV banyaknya kasus kekerasan seperti
penganiayaan bahkan sampai pada pembunuhan yang tentunya
melanggar aturan dari Pasal 28 B tersebut.

Anda mungkin juga menyukai