KEWARGANEGARAAN
OLEH
JAWABAN
3. Berikut masalah paling besar dan mendasar dalam hal penegakan Hak
Asasi Manusia di Indonesia:
Masih kurang pemahaman tentang HAM.
Banyak orang menangkap pemahaman HAM dari segi pemikiran
formal belaka. HAM hanya dilihat sebagaimana yang tertulis dalam
"Declaration of Human Rights" atau apa yang tertulis dalam
Undang-undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak-Hak Asasi
Manusia. Namun, hakikat pemahaman HAM harus dilihat sebagai
suatu konsep yang bersifat multidimensi. Sebab, dalam pemahaman
HAM tertanam di dalamnya konsep dasar "Politik, Hukum,
sosiologi, filosofi, ekonomi dan realitas masyarakat masa kini,
agenda internasional, yurisprudensi analitis, yurisprudensi normatif,
etika dan estetika". Jika makna seperti ini dapat ditangkap melalui
suatu proses pembelajaran, pemahaman, penghayatan dan akhirnya
diyakini, barulah kita dapat menuju kepada suatu proses untuk
menjadi HAM ini sebagai bagian dari Wawasan Nasional.
Keterbelakangan
Keterbelakangan ini adalah suatu penyakit yang bersifat kultural dan
struktural. Kultural karena sering sekelompok orang yang terikat
dalam satu budaya yang sama memiliki adat-istiadat yang sama dan
ara berpikir yang sama pula. Untuk mengatasi diperlukan proses
pendidikan dan kebiasaan menggunakan logika berpikir.
Pemahaman HAM masih terbatas dalam pemahaman
gerakan. Untuk membangun HAM dalam masyarakat untuk
menjaga kerukunan berbangsa dan bernegara diperlukan: 1) adanya
personil pemerintahan yang
berkualitas, 2) aparat pemerintah yang bermodal dan bertanggung
jawab; 3) terbangunnya publik opini yang sehat atau tersedia sumber
informasi yang jelas, 4) terbangunnya suatu kelompok pers yang
berani dan bebas dalam koridor menjaga keutuhan bangsa dan
negara, 5) adanya sanksi terhadap aparat yang melanggar HAM, 6)
tersedianya "bantuan hukum" (legal-aid) di mana-mana, 7)
terbentuknya jaringan aparat pemerintahan yang bersih, berwibawa
sehingga bersinergi.
10. Menurut saya implementasi dari Pasal tersebut belum berjalan dengan
baik melihat di kehidupan masyarakat Indonesia masih banyak terlihat
masyarakat yang tidak mendapat pendidikan khususnya kalangan
masyarakat kurang berada. Selain itu, tidak jarang pula terlihat
contohnya di acara TV banyaknya kasus kekerasan seperti
penganiayaan bahkan sampai pada pembunuhan yang tentunya
melanggar aturan dari Pasal 28 B tersebut.