Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

“Implementasi Metode Analaytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Sistem Pendukung


Pengambilan Keputusan Pembelian Rumah”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 8

YUYUN SULISTIAWATI : F1G119018

IFATUL WAFA : F1G119068

ULFA NIANTI : F1G119063

MURSILUL KIRAM : F1G119055

SYAHRUL RAMDANI : F1G119062

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan memiliki rumah
meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, terutama di Kota Tanggerang.
Pertumbuhan jumlah penduduk yang cukup pesat mendorong meningkatnya kebutuhan
kepemilikan rumah. Bersadarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Tanggerang tahun
2015, sebanyak 27,4% luas lahan di kota Tanggerang diperuntukkan untuk pemukiman.
Sepanjang tahun 2016, bersama-sama dengan Kabupaten Tanggerang dan Kota Tanggerang
Selatan, Kota Tanggerang tercatat sebagai penyedia hunian terbanyak. Yaitu sekitar 9600 unit
rumah baru.
Dalam penentuan rumah yang akan dibeli, terdapat banyak kriteria yang menjadi bahan
pertimbangan masyarakat dalam mengambil keputusan untuk membeli sebuah rumah.
Biasanya seseorang akan menghadapi masalah ketika memiliki beberapa pilihan yang sama-
sama memiliki kriteria yang diinginkan. Jika ditinjau dari masalah yang dihadapi maka
sangat dibutuhkan sistem pendukung pengambilan keputusan yang dapat membantu setiap
masyarakat untuk mendapatkan keputusan yang paling optimal bersadarkan kriteria-kriteria
yang ditentukan. Dengan adanya sistem pendukung pengambilan keputusan ini maka akan
dapat mengurangi resiko terjadinya kesalahan saat akan menentukan rumah yang akan dibeli
nantinya.
Pada sistem pendukung pengambilan keputusan dalam penyelesaian masalah pembelian
rumah ini adalah menggunakan Analitycal Hierarchy Process (AHP) dimana AHP merupakan
salah satu bentuk model pengambilan keputusan yang sangat cocok digunakan untuk
permasalahan yang bersifat multi kriteria dan multi alternatif. AHP digunakan untuk
memecahkan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok-
kelompoknya, dengan mengatur kelompok tersebut kedalam satu hieraki yang kemudian
memasukkan nilai numerik sebagai pengganti persepsi manusia dalam melakukan
perbandingan relatif. Dalam suatu sintesa, maka akan dapat ditentukan elemen mana yang
mempunyai prioritas tinggi.
Terdapat beberapa kriteria yang menjadi acuan dalam penganmbilan keputusan
pembelian rumah yaitu harga, cara pembayaran, lokasi, spesifikasi bangunan, dan kredibilitas
developer. Sementara alternatif keputsan perumahan di Kota Tanggerang yang dipilih adalah
Poris Residence, Imperial Green, dan Kintanami.
B. Tujuan
Dalam penulisan proposal ini bertujuan untuk membantu masyarakat di Kota Tanggerang
dalam memilih rumah yang tepat dan optimal sesuai kriteria yang ditentukan degan
menggunakan sistem pendukung pengambilan keputusan dengan metode Analitycal
Hierarchy Process (AHP). Selain itu proposal ini bertujuan untuk memenuhi kewajiban untuk
menyelesaikan tugas besar mata kuliah Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System/DSS) merupakan sistem


informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data.
Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang
semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu pasti
bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Kusrini, 2007). .Pengambilan keputusan merupakan
suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk
ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah. Kemampuan untuk
mengambil keputusan yang cepat, tepat dan akurat akan menjadi kunci keberhasilan dalam
persaingan global saat ini. Banyak informasi yang dimiliki tidak cukup bila informasi
tersebut tidak digunakan dengan baik. Sistem yang mengolah informasi salah-satunya sistem
pendukung keputusan, sehingga sistem tersebut dapat mengolah informasi untuk mendukung
keputusan dengan menawarkan alternatif-alternatif solusi yang terbaik. Sistem pendukung
keputusan yang dapat membantu proses pengambilan keputusan dalam penentuan seleksi
penerimaan dosen pada penelitian yang dilakukan adalah metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) dan metode Simple Additive Weighting (SAW).

Metode AHP menguji konsistensi penilaian, bila terjadi penyimpangan yang terlalu jauh
dari nilai konsitensi sempurna, maka hal ini menunjukan bahwa penilaian perlu diperbaiki,
atau hierarki harus distruktur ulang (Marimin, 2004). metode AHP digunakan untuk
membantu dalam menentukan bobot preferensi terhadap parameter dan sub parameter,
prosess penentuan bobot prefensi untuk parameter dan sub parameter menggunakan AHP
dilakukan dengan memberikan nilai perbandingan berpasangan antar elemen dan melakukan
pengecekan konsitensi terhadap nilai perbandingan yang diberikan.

Expert Choice 2000 adalah sebuah perangkat lunak yang mendukung collaborative
decision dan sistem perangkat keras yangmemfasilitasi grup mambuat keputusan yang lebih
efisien, analitis, dan yang dapat dibenarkan.Software ini memungkinkan interaksi real-time
dari tim manajemen untuk mencapai consensus on decisions.

Aplikasi Area Expert Choice meliputi:


a. Resource Allocation (Alokasi sumber daya)
b. Vendor Selection (Vendor Seleksi)
c. Strategic Planning (Perencanaan Strategis)
d. HR Management (Manajemen SDM)
e. Risk Assessment
f. Project Management (Manajemen Proyek)
g. Benefit/Cost Analysis (Manfaat / Biaya Analisis)

Metode yang digunakan pada program Expert Choice adalah Analytic Hierarchy Process
(AHP). Expert Choice menyediakan struktur untuk seluruh proses pengambilan keputusan,
yaitu:
a. Sebuah tool yang memfasilitasi kerjasama antara beberapa pihak yang berkepentingan
b. Analisis pengambil keputusan
c. Meningkatkan komunikasi
d. Memberi keputusan yang lebih cepat
e. Dokumentasi proses pengambilan keputusan
f. Sebuah konsensus keputusan g. Keputusan akhir yang lebih baik dan dapat dibenarkan.
BAB III
RENCANA IMPLEMENTASI
A. Tahapan Kegiatan
Adapun tahapan kegiatan yang digunakan didalam penelitian ini dapat ditunjukkan pada
Gambar 1.

Gambar 1. Tahapan Penelitian

B. Metode Analisis Data


Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan
kuantitatif. Metode Analytic Hierarchy process (AHP) merupakan metode metode
pengambilan keputusan yang komperhensif. Metode ini memperhitungkan hal-hal kualitatif
dan kuantitatif sekaligus.
Gambar 2. Struktur AHP
Terdapat beberapa dasar yang perlu diketahui dalam menyelesaikan persoalan
menggunakan metode AHP, yaitu:
1. Decomposition
Yaitu mendefinisikan persoalan dengan cara memecah persoalan yang utuh menjadi
unsur-unsur dan digambarkan dalam bentuk Hierarki ditunjukkkan oleh Gambar 2.
2. Comperative Judgament
Dalam penggunaan metode AHP harus mengacu pada skala fundamental AHP.
Langkah yang harus dilakukan adalah mementukan elemen dengan membuat
perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai
kriteria yang diberikan.

Intensitas
Keterengan
Kepentingan
1 Kedua elemen yang sama penting
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada yang lainnya
5 Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya
Elemen yang satu jelas lebih mutlak penting daripada yang
7
lainnya
9 Elemen yang satu lebih mutlak penting daripada yang lainnya
2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan

Jika aktivitas i mendapatkan satu angka dibandingkan dengan


Kebalikan
aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya dibandingkan
dengan i.

3. Synthesis of priority
Berdasarkan matrik perbandingan akan dibuat eigen vector untuk mendapatkan local
priority. Langkah-langkah dalam tahap ini adalah:
 Menetukan nilai dari setiap kolom pada matriks
 Membagi setiap nilai dari kolom dengan total total kolom yang bersangkutan
untuk memperoleh normalisasi matriks
 Menjumlahkan nilai dari setiap baris dan membagi dengan jumlah elemen untuk
mendapatkan nilai rata-rata
4. Consistency
Beberapa langkah yang dilakukan untuk menentukan konsistensi dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
 Lakukan perkalian pada setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif
elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen kedua,
dan seterusnya.
 Jumlahkan setiap baris yang ada
 Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif yang
bersangkutan
 Jumlah hasil bagi dengan banyaknya elemen yang ada, kemudian hasilnya
disebut λ maks
 Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus :
CI = (λ maks-n)/(n-1)
Dimana : n = banyaknya elemen
 Hitung Consistency Ratio (CR) dengan rumus :
CR = CI/RI
Dimana :
CR = Consistency Ratio;
CI = Consistency Index;
RI = Random Consistency index

Daftar Random Konsistensi Indeks (RI dapat dilihat pada tabel


Ukuran Matriks Nilai IR
1,2 0.00
3 0.58
4 0.90
5 1.12
6 1.24
7 1.32
8 1.41
9 1.45
10 1.49
11 1.51
12 1.48
13 1.56
14 1.57
15 1.59

Jika nilai lebih dari 10% maka penilain judgement harus diperbaiki, namun jika rasio
konsistensi kurang atau sama dengan 0,1 maka hasil perhitungan dapat dinyatakan benar.

C. Model Hierarki
Dalam penentuan rumah yang akan dibeli maka ditentukan pertimbangan kriteria dan
alternatif yaitu sebagai berikut:
1. Harga
Biasanya calon pembeli akan memilih harga rumah sesuai dengan dana yang
dimiliki.
2. Cara Pembayaran
Beragam cara pembayaran dan fleksibel diperlukan untuk memberikan kemudahan
bagi calon pembeli untuk menentukan cara mana yang paling sesuai dengan
ketersediaan dana pada saat akan membeli rumah.

3. Lokasi
Lokasi perumahan yang strategis merupakan salah satu faktor penting yang menjadi
bahan pertimbangan bagi pembeli dengan memperhitungkan kemudahan
menjangkau fasilitas-fasilitas umum.
4. Spesifikasi Bangunan
Spesifikasi bangunan sangat penting dalam mempertimbangkan pembelian rumah,
yang dipertimbangkan yaitu luas tanah dan luas bangunan design rumah serta daya
guna bangunan
5. Kredibilitas Developer
Nama baik dan track record perusahaan pengembang perumahan merupakan bahan
pertimbangan yang sangat penting hal ini berkaitan dengan kepercayaan konsumen.

D. Jadwal
Dalam menentukan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan pembelian rumah
dengan menggunakan metode AHP dengan software Expert Choise dibutuhkan waktu kurang
lebih 67 hari. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

Task (Tugas) Durasi


1. Analisis dan Desain Sistem 11 days
1.1 Membuat Kamus Data 3 days
1.2 Membuat Proses Spesifikasi 3 days
1.3 Membuat Erd 2 days
1.4 Dokumentasi analisis dan Desain Sistem 3 days
2. Desain Aplikasi 9 days
2.1 Membuat Desain Sistem 3 days
2.2 Membuat Aplikasi atau framework SPPK dengan
3 days
menggunakan Expert Choice
2.3 Dokumentasi Desain Aplikasi 3 days
3. Programming 30 days

3.1 Programming (Back end & Front end)


25 days
3.2 Dokumentasi Program (Back end & Front end) 6 days
4. Tasting Program 10 days
4.1 Melakukang Tasting Thd Program
4 days
4.2 Memberikan Catatan List Perbaikan
3 days
4.3 Dokumentasi Testing Program
3days
5. Instalasi Program 7 days
5.1 Setting Infrastruktur dan Software Pendukung 7 days

Anda mungkin juga menyukai