DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
KENDARI
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan memiliki rumah
meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, terutama di Kota Tanggerang.
Pertumbuhan jumlah penduduk yang cukup pesat mendorong meningkatnya kebutuhan
kepemilikan rumah. Bersadarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Tanggerang tahun
2015, sebanyak 27,4% luas lahan di kota Tanggerang diperuntukkan untuk pemukiman.
Sepanjang tahun 2016, bersama-sama dengan Kabupaten Tanggerang dan Kota Tanggerang
Selatan, Kota Tanggerang tercatat sebagai penyedia hunian terbanyak. Yaitu sekitar 9600 unit
rumah baru.
Dalam penentuan rumah yang akan dibeli, terdapat banyak kriteria yang menjadi bahan
pertimbangan masyarakat dalam mengambil keputusan untuk membeli sebuah rumah.
Biasanya seseorang akan menghadapi masalah ketika memiliki beberapa pilihan yang sama-
sama memiliki kriteria yang diinginkan. Jika ditinjau dari masalah yang dihadapi maka
sangat dibutuhkan sistem pendukung pengambilan keputusan yang dapat membantu setiap
masyarakat untuk mendapatkan keputusan yang paling optimal bersadarkan kriteria-kriteria
yang ditentukan. Dengan adanya sistem pendukung pengambilan keputusan ini maka akan
dapat mengurangi resiko terjadinya kesalahan saat akan menentukan rumah yang akan dibeli
nantinya.
Pada sistem pendukung pengambilan keputusan dalam penyelesaian masalah pembelian
rumah ini adalah menggunakan Analitycal Hierarchy Process (AHP) dimana AHP merupakan
salah satu bentuk model pengambilan keputusan yang sangat cocok digunakan untuk
permasalahan yang bersifat multi kriteria dan multi alternatif. AHP digunakan untuk
memecahkan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok-
kelompoknya, dengan mengatur kelompok tersebut kedalam satu hieraki yang kemudian
memasukkan nilai numerik sebagai pengganti persepsi manusia dalam melakukan
perbandingan relatif. Dalam suatu sintesa, maka akan dapat ditentukan elemen mana yang
mempunyai prioritas tinggi.
Terdapat beberapa kriteria yang menjadi acuan dalam penganmbilan keputusan
pembelian rumah yaitu harga, cara pembayaran, lokasi, spesifikasi bangunan, dan kredibilitas
developer. Sementara alternatif keputsan perumahan di Kota Tanggerang yang dipilih adalah
Poris Residence, Imperial Green, dan Kintanami.
B. Tujuan
Dalam penulisan proposal ini bertujuan untuk membantu masyarakat di Kota Tanggerang
dalam memilih rumah yang tepat dan optimal sesuai kriteria yang ditentukan degan
menggunakan sistem pendukung pengambilan keputusan dengan metode Analitycal
Hierarchy Process (AHP). Selain itu proposal ini bertujuan untuk memenuhi kewajiban untuk
menyelesaikan tugas besar mata kuliah Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Metode AHP menguji konsistensi penilaian, bila terjadi penyimpangan yang terlalu jauh
dari nilai konsitensi sempurna, maka hal ini menunjukan bahwa penilaian perlu diperbaiki,
atau hierarki harus distruktur ulang (Marimin, 2004). metode AHP digunakan untuk
membantu dalam menentukan bobot preferensi terhadap parameter dan sub parameter,
prosess penentuan bobot prefensi untuk parameter dan sub parameter menggunakan AHP
dilakukan dengan memberikan nilai perbandingan berpasangan antar elemen dan melakukan
pengecekan konsitensi terhadap nilai perbandingan yang diberikan.
Expert Choice 2000 adalah sebuah perangkat lunak yang mendukung collaborative
decision dan sistem perangkat keras yangmemfasilitasi grup mambuat keputusan yang lebih
efisien, analitis, dan yang dapat dibenarkan.Software ini memungkinkan interaksi real-time
dari tim manajemen untuk mencapai consensus on decisions.
Metode yang digunakan pada program Expert Choice adalah Analytic Hierarchy Process
(AHP). Expert Choice menyediakan struktur untuk seluruh proses pengambilan keputusan,
yaitu:
a. Sebuah tool yang memfasilitasi kerjasama antara beberapa pihak yang berkepentingan
b. Analisis pengambil keputusan
c. Meningkatkan komunikasi
d. Memberi keputusan yang lebih cepat
e. Dokumentasi proses pengambilan keputusan
f. Sebuah konsensus keputusan g. Keputusan akhir yang lebih baik dan dapat dibenarkan.
BAB III
RENCANA IMPLEMENTASI
A. Tahapan Kegiatan
Adapun tahapan kegiatan yang digunakan didalam penelitian ini dapat ditunjukkan pada
Gambar 1.
Intensitas
Keterengan
Kepentingan
1 Kedua elemen yang sama penting
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada yang lainnya
5 Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya
Elemen yang satu jelas lebih mutlak penting daripada yang
7
lainnya
9 Elemen yang satu lebih mutlak penting daripada yang lainnya
2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan
3. Synthesis of priority
Berdasarkan matrik perbandingan akan dibuat eigen vector untuk mendapatkan local
priority. Langkah-langkah dalam tahap ini adalah:
Menetukan nilai dari setiap kolom pada matriks
Membagi setiap nilai dari kolom dengan total total kolom yang bersangkutan
untuk memperoleh normalisasi matriks
Menjumlahkan nilai dari setiap baris dan membagi dengan jumlah elemen untuk
mendapatkan nilai rata-rata
4. Consistency
Beberapa langkah yang dilakukan untuk menentukan konsistensi dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Lakukan perkalian pada setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif
elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen kedua,
dan seterusnya.
Jumlahkan setiap baris yang ada
Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif yang
bersangkutan
Jumlah hasil bagi dengan banyaknya elemen yang ada, kemudian hasilnya
disebut λ maks
Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus :
CI = (λ maks-n)/(n-1)
Dimana : n = banyaknya elemen
Hitung Consistency Ratio (CR) dengan rumus :
CR = CI/RI
Dimana :
CR = Consistency Ratio;
CI = Consistency Index;
RI = Random Consistency index
Jika nilai lebih dari 10% maka penilain judgement harus diperbaiki, namun jika rasio
konsistensi kurang atau sama dengan 0,1 maka hasil perhitungan dapat dinyatakan benar.
C. Model Hierarki
Dalam penentuan rumah yang akan dibeli maka ditentukan pertimbangan kriteria dan
alternatif yaitu sebagai berikut:
1. Harga
Biasanya calon pembeli akan memilih harga rumah sesuai dengan dana yang
dimiliki.
2. Cara Pembayaran
Beragam cara pembayaran dan fleksibel diperlukan untuk memberikan kemudahan
bagi calon pembeli untuk menentukan cara mana yang paling sesuai dengan
ketersediaan dana pada saat akan membeli rumah.
3. Lokasi
Lokasi perumahan yang strategis merupakan salah satu faktor penting yang menjadi
bahan pertimbangan bagi pembeli dengan memperhitungkan kemudahan
menjangkau fasilitas-fasilitas umum.
4. Spesifikasi Bangunan
Spesifikasi bangunan sangat penting dalam mempertimbangkan pembelian rumah,
yang dipertimbangkan yaitu luas tanah dan luas bangunan design rumah serta daya
guna bangunan
5. Kredibilitas Developer
Nama baik dan track record perusahaan pengembang perumahan merupakan bahan
pertimbangan yang sangat penting hal ini berkaitan dengan kepercayaan konsumen.
D. Jadwal
Dalam menentukan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan pembelian rumah
dengan menggunakan metode AHP dengan software Expert Choise dibutuhkan waktu kurang
lebih 67 hari. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: