Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN A-1.

RESUME PERTEMUAN MINGGU KE-4

“DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI DI INDONESIA, NEGARA


HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA”

Oleh: Kelompok 6

Adito Cahyadien Rifta (071611333093) – Aktif

Aisah (082011233023) – Aktif

Farah Deluno (072011333046) – Aktif

Khansa Nabilah (072011733101) – Aktif

Maudy Nurfajriyah Hadiarti (072011733080) – Aktif

FAKULTAS ILMU SOSISAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2021
Penanaman Demokrasi, Hukum, dan HAM yang Sesungguhnya dalam Diri Ksatria
Muda Airlangga

Pada hari Senin, 15 Maret 2021 perkuliahan kewarganegaraan diisi dengan presentasi
materi “Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi di Indonesia, Negara Hukum dan Hak Asasi
Manusia” yang dibawakan oleh beberapa mahasiswa yang tergabung dalam pembagian
kelompok 3. Selama berlangsungnya perkuliahan keempat ini, kami menemukan hal-hal
penting untuk dipelajari dan dicari tahu lebih dalam lagi mengenai demokrasi, hukum, dan
hak asasi manusia, khususnya di negara Indonesia ini.
Demokrasi dimaknai sebagai sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Demokrasi di Indonesia saat ini adalah hasil dari demokrasi pada tahun 1945 yang
terus mengalami perkembangan dan perbaikan internal. Penerapan demokrasi tidak selalu
sama disetiap negara, masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Khususnya di Indonesia
yang sistem demokrasinya berlandaskan pada Pancasila.
Di dalam sebuah demokrasi, terdapat asas-asas pokok, yaitu pengakuan partisipasi
rakyat dalam pemerintahan. Contoh nyata penerapan asas demokrasi ini adalah rakyat yang
diikutsertakan di dalam kegiatan pemilu dan diakui keikutsertaannya. Lalu pengakuan
hakikat dan martabat manusia, misalnya jaminan perlindungan HAM dari pemerintah berupa
dibuatkannya aturan hukum terkait HAM. Demokrasi juga terbagi ke dalam jenis jenis yang
berbeda, yaitu demokrasi langsung, tidak langsung, dan perwakilan. Ketiga jenis demokrasi
tersebut memiliki sistem yang berbeda-beda. Contoh dari demokrasi langsung yaitu pada saat
pemilu dan contoh dari demokrasi tidak langsung yaitu mengenai pengesahan RUU-PKS.
Demokrasi ternyata juga memiliki bentuk-bentuk tersendiri, yaitu formal dan
substantif. Formal demokrasi ini lebih kepada bagaimana sebuah sistem pemerintahan dalam
sebuah negara itu dijalankan, apakah suatu negara itu menganut sistem presidensil yang
melibatkan rakyat untuk memilih presidennya sendiri seperti di Indonesia dan Amerika atau
parlementer yang legislative dan eksekutifnya menyatu seperti di UK dan India. Namun,
Indonesia sebelumnya pernah menganut sistem parlementer yang berlangsung dari tahun
1945-1959. Sedangkan substantive demokrasi lebih menekankan kepada bagaimana proses
dalam demokrasi itu dijalankan.
Di Indonesia, pendidikan tentang demokrasi dianggap sangat penting, karena itu
penerapannya sudah dilakukan sejak lama, tepatnya sejak orde baru dan era reformasi.
namun, walaupun sudah ada pelaksanaannya, implementasi pemahaman demokrasi itu sendiri
belum berjalan semestinya karena rakyat yang masih rendah kesadarannya terkait urgensi
demokrasi bagi kelangsungan negaranya. Karena inilah, pendidikan demokrasi terus
diperbaiki dan terus dilangsungkan agar rakyat dapat menjalankan demokrasi sesuai
substansinya. Ada du acara untuk melangsungkan pendidikan demokrasi, yaitu melalui
School Based Democracy dan Society Based Democracy.
Melalui pemaparan materi oleh presenter, kami memahami pula apa itu negara hukum
yang ternyata memiliki dua konsep, yaitu Eropa Kontnental (Rechstaat) dan Aglo Saxon (The
Rule Of Law). Dari kedua konsep tersebut masing masing memiliki elemen dan ciri
pentingnya masing-masing. Tidak hanya itu, ada juga pembahasan terkait HAM. Hak asasi
manusia adalah hak yang dimiliki oleh setiap manusia karena kodratnya. Hak asasi manusia
mengandung instrument, lembaga, dan terbagi dalam beberapa jenis hak. HAM memiliki ciri
pokok seperti tidak perlu diberikan, dibeli maupun diwarisi karena HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis, berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras,
agama, etnis, pandangan politik atau asal usul sosial dan bangsa, serta tidak bisa dilanggar.
Kesimpulan:
Pelajaran posistif yang dapat kami ambil dari pembahasan topik tersebut yakni meningkatkan
penghormatan, pemenuhan, perlindungan, penegakan dan pemajuan hak asasi manusia bagi
masyarakat khususnya bagi para mahasiswa sebagai bentuk kewajiban dan tanggung jawab
negara dalam upaya pemenuhan hak mengembangkan diri. Kemudian, untuk hal yang tidak
sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dalam hak asasi manusia, sudah sepantasnya untuk
ditangani secara cepat dan tepat. Dengan adanya aturan-aturan diharapkan hidup ini akan
lebih terarah. Jika ada suatu hal yang dianggap menyalahi aturan akan tetapi hal itu tetap
dibiarkan maka akan merambah pada sektor-sektor yang lain. Dan akibat akhirnya banyak
peraturan yang telah dibuat akan dilanggar secara semena-mena tanpa adanya tindak lanjut
dari semuanya.
Saran:
Demokrasi harus dijalankan dengan baik dan tepat tanpa menyinggung atau merenggut hak
kebebasan milik orang lain. Sebab sering kali masyarakat salah memahami esensi
sesungguhnya dari demokrasi.
Pertanyaan:
1. Apakah demokrasi mempunyai andil dalam kasus pelanggaran HAM?
2. Apakah perlindungan hukum terhadap HAM di Indonesia sudah tegas?
3. Apakah demokrasi di Indonesia ini masih tepat untuk dianut sebagai sistem
pemerintahan di tengah banyaknya polemik yang kian bertambah terkait demokrasi
itu sendiri?

Anda mungkin juga menyukai