Anda di halaman 1dari 2

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Nama : Anisa Fitriani


Kelas : Pendidikan Biologi A 2019
NIM : 1304619040
Dosen : Yuyus Kardiman, M. Pd

DEMOKRASI PANCASILA

Detail Tugas : Carilah 2 jurnal 5 tahun terakhir berkaitan dengan pelaksanaan demokrasi dan
buatlah ringkasan minimal 500 kata!

Pembahasan :

Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut system pemerintahan yang
demokrasi. Demokrasi adalah system pemerintahan suatu negara yang mengedepankan
kedaulatan rakyat, sehingga rakyat memiliki persamaan hak dan memiliki kebebasan untuk
menyatakan pendapat maupun pers. Perkembangan demokrasi di indonesia terbagi atas dua
tahapan, yaitu tap pra kemerdekaan dan pasca kemerdekaan . Sistem demokrasi di Indonesia
setalh adanya kemerdekaan mengalami pasang surut Masalah pokok yang menjadi akar
utama dari pasang surutnya system demokrasi di indonesa adalah bagimana demokrasi itu
sendiri mampu untuk mewujudkan dirinya dari berbagai aspek atau sisi kehidupan berbangsa
dan bernegara di Indonesia, seperti di bidang politik, ekonomi, hukum, dan sosial budaya.

Dari segi waktu, perkembangan pelaksanaan demokrasi di Indonesia dibagi menjadi empat
periode, yaitu :

1. Demokrasi Parlementer Periode 1945-1959

Sistem demokrasi ini berlangsung sejak sebulan setelah kemerdekaan diproklamirkan.


Keberadaannya diperkuat dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan 1950. Namun system
demokrasi ini dinilai kurang cocok untuk negara Indonesia, walupun pada beberapa negara
dapat berjalan dengan baik dan memuaskan. Pada system parlementer ini, badan eksekutif
terdiri dari Presiden dan Menterinya dimana presiden bertindak sebagai kepala negara dan
perdana menteri sebagai kepala pemerintahan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
politik.

2. Demokrasi Terpimpin Periode 1959-1965

Ciri-ciri dari system politik pada periode ini adalah dominasi peranan presiden, terbatasnya
peranan partai politik, berkembangnya pengaruh komunis dan meluasnya peran ABRI
sebagai unsur politik. Dalam pelaksanaannya, system demokrasi ini telah melakukan banyak
distorsi politik.Presiden diberi wewenang untuk campur angan di bidang yudikatif. Sehingga
keberadaannya dinilai bukanlah bentuk demokrasi yang sebenarnya melainkan bentuk
keotoriteran dan tidak mencerminkan makna demokrasi itu sendiri. Gerakan 30 September
PKI menjadi tanda dari berakhirnya demokrasi terpimpin
3. Demokrasi Pancasila Periode 1965-1998

Landasan formil dari sitem demokrasi ini adalah Pancasila, UUD 1945 dan ketetapan MPRS.
Adanya demokrasi ini sebagai bentuk dari usaha indonesia mengembalikan dan memurnikan
pelaksanaan demokrasi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 secara konsekuen dan murni.
Pada demokrasi ini kedaulatan rakyat dipandang sebagai inti dari system demokrasi. Namun
dalam rezim orde baru hanya sebagai retorika dan gagasan belum sampai pada tataran
penerapan. Karena dalam praktik kenegaraan dan pemerintahan tidak memberi ruang untuk
kehidupan berdemokrasi sesungguhnya

4. Demokrasi Periode Reformasi

Ditandai dengan lengsernya presiden Soeharto setelah 32 tahun menjabat. Ciri-ciri dari
demokrasi pada masa ini adalah dilaksanakannya pemilu yang lebih demokratif, terjadi
perputaran kekuasaan dari pemerintah pusat hingga daerah. Sistem rekrutmen politik
dilaksanakan secara terbuka. Warga negara yang memenuhi syarat dan dirasa mampu
mempimpin dapat menduduki jabatan politik tanpa adanya diskriminasi. Pada demokrasi ini
hak-hak warga negara lebih terjamin seperti hak menyatakan pendapat, kebebasan pers dan
lainnya. Warga negara indonesia memiliki peran mengawal pelaksanaan demokrasi agar
keberadaannya dapat teraplikasikan dalam segala aspek kehidupan. Sistem demokrasi ini
menjadi fondasi kuat bagi pelaksanaan demokrasi indonesia pada masa selanjutnya.

Dalam pelaksanaanya pada system demokrasi akan merasakan permasalahan-


permasalahan pokok. Permasalahan pokok yang dialami indonesia adalah adanya kelompok
minoritas dan mayoritas. Kasus – kasus yang terjadi di indonesia seringkali menempatkan
kelompok minoritas sebagai sesuatu yang harus mengalah dan tersingkirkan. Contohnya
adalah pada kasus system peradila atau pidana yang ada di indonesia. Indonesia seringkali
gagal dalam menyelesaikan kasus kelompok minoritas. Kebanyakan jaksa, apparatus hukum
maupun hakim berprasangka buruk terhadap suatu kelompok minoritas agama dan malah
memberikan vonis atau hukuman ringan pada militant agama yang terlibat pelanggaran berat.
Hal ini tentu saja tidak boleh semerta-merta disepelekkan dan dalam pelaksanaannya haruslah
selalu memperhatikan nilai-nilai pancasila agar mendapatkan manfaat dari system demokrasi
itu sendiri.

REFERENSI

Hikmawan, M. D. (2017). Pluralisme Demokrasi Politik Di Indonesia. Journal of


Governance, 2(2), 223–247. https://doi.org/10.31506/jog.v2i2.2678
Purnamawati, E. (2020). PERJALANAN DEMOKRASI DI INDONESIA. Solusi, 18(2),
251-264.

Anda mungkin juga menyukai