PENDAHULUAN
tindakan yang dapat menganggu atau bahkan merampas hak-hak asasinya sebagai
kejahatan, atau bahkan hal-hal yang mengandung unsur pidana lainnya. Untuk
dapat mempertahankan hak asasi tersebut maka setiap orang bukan hanya berhak
untuk mendapatkan perlindungan dari negara, namun juga berhak untuk untuk
Secara konstitusional, melalui Pasal 28A, Pasal 28B ayat (2), pasal 28G ayat
(1) dan ayat (2), serta Pasal 28I ayat (1) dan ayat (2) telah dijamin adanya hak
1945 (UUD 1945). Rumusan norma tersebut diuraikan secara jelas dalam BAB
seharusnya diatur dalam konstitusi. Hal ini didasarkan dari pendapat Sri
1
Soemantri yang menyatakan bahwa pada umumnya UUD atau konstitusi berisi
tiga hal pokok, yakni:1 Pertama, adanya jaminan hak asasi manusia dan warga
persamaan dihadapan hukum. Akan tetapi, pada praktiknya hak setiap orang untuk
mendapatkan kehidupan yang aman dan tentram tersebut tidak selamanya berjalan
kekerasan atau bahkan mengalami tindakan kekerasan dari pihak-pihak yang tidak
Salah satu tindakan kekerasan yang sering muncul baik didaerah maupun di
diantaranya profesi wartawan. Profesi wartawan sebagai salah satu profesi yang
informasi.
2
diberitakan oleh wartawan, baik melalui media elektronik, media cetak, hingga
media online yang saat ini semakin banyak diminati oleh masyarakat. Terlebih
lagi saat ini, pembatasan ruang gerak masyarakat dalam melakukan aktifitas
Hal inilah secara tidak langsung juga mendorong para wartawan untuk
makin aktif memberitakan setiap persitiwa atau kegiatan yang terjadi. Pada
hakikatnya, penyebaran berita yang secara nyata terjadi tentu tidak akan
mendapatkan informasi yang ada. Akan tetapi, apabila terdapat pemberitaan yang
masih sekedar dugaan dan menyasar pada pihak-pihak tertentu, maka hal tersebut
tersebut.
dari pihak-pihak yang diberitakan atau dimuat informasinya dalam sebuah topik
intimidasi, hingga luka yang dapat dirasakan oleh wartawan yang memberitakan
suatu berita. Tindakan semacam ini sejatinya akan merugikan baik materil
Beberapa kasus terhadap wartawan terjadi pada tahun 2021 ini dan menyita
perhatian publik dalam skala nasional. Salah satu kasus kekerasan yang terjadi
3
ialah kasus yang dialami oleh jurnalis Tempo bernama Nurhadi di Surabaya.
ini bermula ketika pengawal dari pihak yang akan dimintai konfirmasi terkait
suatu permasalahan menuduh Nurhadi masuk ketempat acara yang dihadiri oleh
pihak tersebut dengan tanpa izin. Padahal, Nurhadi hanya menjalankan tugas
Kasus yang hampir sama dan lebih mengenaskan dialami oleh salah satu
telah meninggal dunia setelah ditembak oleh orang tidak dikenal di dalam mobil
mendengar bunyi alarm mobil korban berbunyi dan korban ditemukan sudah tidak
bernyawa.3
sepeda motor dan berboncengan dengan istrinya dibacok di tangan kanannya dari
2
Tempo.com, Kekerasan Terhadap Wartawan, Maret 2021 Sudah 3 Kasus, AJI: Terbanyak
Tahun 2020, https://nasional.tempo.co/read/1447023/kekerasan-terhadap-wartawan-maret-
2021-sudah-3-kasus-aji-terbanyak-tahun-2020, diakses tanggal 05 Juni 2021.
3
Reza Kurnia Darmawan, Penembakan Wartawan Media Online di Sumut, Jenazah Ditemukan
300 Meter dari Rumahnya, https://regional.kompas.com/read/2021/06/20/150000978/
penembakan-wartawan-media-online-di-sumut-jenazah-ditemukan-300-meter-dari?page=all,
diakses tanggal 05 Juni 2021.
4
belakang dan mengakibatkan korban terluka dan istrinya mengalami keguguran
Rentetan kasus yang terjadi hanya pada awal tahun hingga pertengahan
tahun 2021 tersebut menunjukkan bahwa profesi wartawan rentan atas tindakan-
tindakan yang akan merugikan dan mengakibatkan luka setiap wartawan dalam
Bertitik tolak dari uraian permasalahan diatas, hal tersebut menjadi daya
tarik utama bagi penulis untuk mengkaji masalah ini lebih secara komprehensif,
Jurnalistik.
4
Hal ini disampaikan oleh Korban dalam wawancara di program Apa Kabar Indonesia Malam di
TV.One pada tanggal 26 Juni 2021
5
1. Bagaimana Konstruksi Hukum Tentang Pelaksanaan Tugas Profesi Jurnalistik
Di Indonesia?
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Jurnalistik Di Indonesia.
1. Secara teoritis, kajian ini akan menjadi salah satu referensi sekaligus
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada hakikatnya, hukum sebagai sebuah aturan dan norma yang mengatur
7
dijalankan sebagaimana mestinya, baik dalam proses pelaksanaan sebagai tahapan
akhir maupun dalam upaya perlindungan sebagai tahapan awal agar hukum tidak
suatu tindakan pidana yang terjadi, namun juga menjadi alternatif pencegahan dari
adanya suatu tindak pidana yang dapat terjadi dan menimpa seseorang yang dapat
menempatkan dirinya supaya tidak terlihat; (2) bersembunyi; atau (3) minta
tidak terlihat atau tampak; (2) menjaga, merawat atau memelihara; (3)
berasal dari bahasa Inggris, yang apabila diartikan menjadi legal protection
theory, sementara dalam bahasa Belanda, disebut dengan theorie van de wettelijke
5
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 1989, h. 526.
8
bescherming, dan sedangkan dalam bahasa Jerman diartikan sebagai theorie der
rechtliche schutz.6
upaya dalam pemenuhan hak serta memberikan bantuan dalam memberikan rasa
bantuan hukum.7
memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia (HAM) yang dirugikan oleh
orang lain dan perlindungan itu di berikan terhadap masyarakat agar supaya
merasakan seluruh hak-hak yang diberikan oleh hukum itu sendiri.8 Dalam hal
yang demikian, antar setiap manusia yang bertindak sebagai subjek hukum
rakyat Indonesia adalah prinsip pengakuan dan perlindungan terhadap harkat dan
6
Halim HS dan Erlies Septiana Nurbani, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Tesis dan
Disertasi, Jakarta: Rajawali Pers, 2013, h. 259.
7
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1984, h. 133.
8
Satijipto Raharjo, Ilmu Hukum, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000, h 53
9
martabat manusia yang bersumber pada Pancasila dan prinsip Negara hukum yang
berdasarkan Pancasila.9
Secara teoretis, perlindungan hukum tidak dari teori yang berkaitan dengan
(1) Public interest (kepentingan umum), yang teridiri: Kepentingan dari negara
masyarakat.
9
Philipus M Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia, Surabaya: PT Bina Ilmu,
1987, hlm, 3-4.
10
Lili Rasyidi, Filsafat Hukum, Bandung: Remadja Karya, 1988, h. 228-231.
10
5. Kepentingan masyarakat dalam kemajuan umum, seperti perlindungan
berbicara.
Pers serta tidak dapatdipisahkan dari kedudukan wartawan sebagai seseorang yang
pada Undang-undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, disebutkan bahwa dalam
11
menjalankan tugas profesinya, wartawan mendapatkan perlindungan hukum.
Secara praktik, bentuk perlindungan hukum harus secara jelas terlihat dan
kewajiban.
seperti denda, penjara, dan hukuman tambahan yang diberikan apabila sudah
12
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas baik dalam pandangan ahli
dalam kerangka dan dengan dasar hukum serta melalui alat-alat kelengkapan
lainnya yang disediakan oleh hukum. Usaha dan tindakan yang dimaksud adalah
bentuk jaminan dari menghormati dan menjamin tegaknya hak asasi manusia.
massa secara kuantitas, namun juga meliputi beragamnya sifat dan jenis dari
media masa yang ada di Indonesia. Konsekuensi dari hal tersebut adalah
Salah satu pekerja pers yang aktif dan memiliki peran sentral dalam
informasi yang begitu cepat saat ini, dimana kecepatan teknologi juga penting
bersumber yang valid dan tidak mengandung berita kebohongan atau upaya
propaganda.
13
Menurut Junaedhie Kurniawan pada dasarnya setiap orang yang
mempunyai urusan dengan warta atau berita dapat dikatakan sebagai wartawan.
Wartawan sendiri menjadi suatu profesi yang terbuka terhadap seluruh pihak, baik
pria maupun wanita dengan latar belakang pendidikan apa saja. Akan tetapi,
yang baik, diantaranya ialah mempunyai rasa ingin tahu yang besar,
berkepribadian, kuat fisik dan mental, punya integritas dan tuntutan-tuntutan lain
seperti berlatar pendidikan, berdaya cium berita tinggi, jujur, dapat dipercaya,
berani, tabah dan tahan uji, cermat, cepat, punya daya imajinasi tinggi, gembira,
optimisme, punya rasa humor, punya inisiatif, dan kemampuan menyesuaikan diri
mengolah hingga menuliskan berita atau suatu liputan ataupun laporannya yang
berupa tulisan dikirimkan atau dimuat pada sebuah media massa. Dalam mencari
sumber berita yang akan dirulis dalam setiap laporannya, seorang wartawan
diharapkan untuk menulis laporan yang objektif dan tidak memiliki pandangan
Sementara itu, wartawan juga dapat dimaknai sebagai sebuah profesi yang
12
Junaedhie Kurniawan, Ensiklopedi Pers Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka, 1991, hlm. 277.
13
Djoko Waluyo, “Tinjauan Standar Kompetensi Wartawan Untuk Meningkatkan KapasitasMedia
Dan Profesionalisme”, Jurnal Studi Komunikasi dan Media, Vol. 22 No. 2, Desember 2018, hlm.
169.
14
karena apabila tidak memperhatikan kaidah-kaidah jurnalistik maka karya seorang
dasar yang dilakukan oleh seluruh manusia, melalui berkomunikasi manusia dapat
Wartawan atau jurnalis sebagai sebuah profesi diatur secara khusus dalam
Undang-Undang Pers. Oleh sebab itu, definis tentang wartawan tidak dapat
dilepaskan dari pemaknaan dari UU Pers. Menurut Pasal 1 ayat (4) undangundang
No. 40 tahun 1999 tentang pers. ”Wartawan adalah orang yang secara teratur
dalam bentuk tulisan, suara, gambar, serta data-data grafik maupun dalam bentuk
lain menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang
tersedia.
mendapatkan informasi yang tepat dan akurat, wartawan sering kali diharuskan
jiwanya. Begitu pula terhadap wartawan perang yang berada atau ikut serta dalam
14
Ibid.
15
medan pertempuran yang nantinya mungkin akan menemui berbagai rintangan
sebagaimana diamantkan dalam UU Pers. Hal ini disebabkan karena saat inikerj-
kerja jurnalistik semakin menjamur, bukan hanya bagi wartawan yang dulunya
hanya berkutat dalam media cetak atau elektronik dan bertambah dengan adanya
wartawan media online, juga karena banyaknya penggiat media sosial yang
pada umumnya, namun orang-orang yang dengan kegiatan seperti ini tidak dalam
ditetapkan oleh pejabat terkait serta tidak memiliki konistensi yang secara rutin
selayaknya melakukan kegiatan jurnalistik. Oleh sebab itu, wartawan dan pihak-
lain yang memiliki keterkaitan erat dengan kerja-kerja jurnalisitik yang setiap
hari, seperti para pemiliki media juga masuk dalam kriteria pekerja jurnalistik.
15
Zurriati, Perlindungan Terhadap Wartawan Perang Ditinjau Dari Hukum Humaniter
Internasional, dalam Desia Rahma Banjarani, (Et.al), “Perlindugan Terhadap Wartawan Perang Di
Daerah Konflik Bersenjata Menurut Hukum Internasional (Studi Kasus Daerah Konflik Dan
Suriah)”, Jurnal Cepalo, Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2019, hlm. 12.
16
Lihat Infra Wahdaniah dan Prudensius Maring, “Dramatugri Profesi wartawan Dalam realita
Kehkidupan”, PARAHITA : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 1, No. 2, 2020, hlm. 31-
32.
16
Melalui UU Pers, ditetapkan pula fungsi pers nasional di Indonesia.
merujuk pada Pasal 3 UU Pers, fungsi pers bagi kehidupan nasional adalah
sebagai berikut:
17
tulisannya, pers bisa melaksanakan atau memberikan kontrol sosial,
18
BAB III
METODE PENELITIAN
Merujuk pada rumusan masalah dan judul yang ditetapkan, maka penelitian
ini akan mengkaji pokok permasalahan secara yuridis-normatif, atau dalam hal ini
penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian normatif atau dikenal juga dengan
analisis ini akan melakukan studi dokumen pada peraturan yang tertulis atau
metode penelitian kepustakaan adalah metode atau cara yang dipergunakan dalam
penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang ada.17
17
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tujuan Singkat,
Cetakan ke-11, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009. Hlm. 13-14.
19
3.2 Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, guna memecahkan dan merumuskan hasil dari dua
Dalam penelitian ini bahan hukum yang digunakan dapat dibedakan menjadi
bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier.
norma atau kaidah dasar dalam UUD NRI Tahun 1945, Peraturan perundang-
tahun 2002 Tentang Penyiaran, serta Peraturan Dewan pers tentang Standar
18
Ibid.
20
3.4 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
melalui internet.19
Data dan bahan hukum yang telah dikumpulkan, selanjutnya di susun secara
sistematis dan konstruktif untuk memudahkan analisis yang akan dilakukan oleh
calon peneliti. Analisis terhadap data yang dikumpulkan kemudian diolah dengan
19
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum Edisi Revisi, Jakarta: Kencana Prenamedia
Group, 2005, h. 160.
21
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Akademika Pressindo.
HS, Halim. dan Erlies Septiana Nurbani. 2013. Penerapan Teori Hukum Pada
Pustaka.
22
Peter Mahmud Marzuki. 2005. Penelitian Hukum Edisi Revisi. Jakarta: Kencana
Prenamedia Group.
Raharjo, Satijipto. 2000. Ilmu Hukum. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
______ dan Sri Mamudji. 2009. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tujuan
Alumni.
Jurnal
Peraturan Perundang-Undangan
23
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Sumber Lain
Program TV “Apa Kabar Indonesia Malam” di TV.One pada tanggal 26 Juni 2021
https://regional.kompas.com/read/2021/06/20/150000978/ penembakan-
wartawan-media-online-di-sumut-jenazah-ditemukan-300-meter-dari?
page=all.
https://nasional.tempo.co/read/1447023/kekerasan-terhadap-wartawan-
maret-2021-sudah-3-kasus-aji-terbanyak-tahun-2020 .
24