Anda di halaman 1dari 19

Materi 7

PELAPORAN PPh PASAL 21


PPh pasal 21
• PPh 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium,
tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk
apapun yang sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan
kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi karyawan subjek pajak
dalam neg.eri atau disebut dengan wajib pajak.
Elemen dalam Potongan PPh Pasal 21
1. Biaya Jabatan
• Biaya jabatan adalah pengeluaran (biaya) selama setahun yang berhubungan
dengan pekerjaan.
• Untuk besaran Biaya jabatan PPh 21 yang ditetapkan adalah 5% dari
penghasilan bruto setahun dan setinggi-tingginya Rp500.000 sebulan atau
Rp6.000.000 setahun.
2. Biaya Pensiun
• Besarnya biaya pensiun yang ditetapkan adalah 5% dari penghasilan bruto
dan setinggi-tingginya Rp200.000 per bulan atau Rp2.400.000 per tahun.
3. BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan (yang di bayar oleh karyawan).
4. PTKP
BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) memiliki tugas utama yaitu memberikan jaminan
kesehatan nasional untuk seluruh WNI.

Ada 2 BPJS, Yaitu:


1. BPJS Kesehatan.
2. BPJS Ketenagakerjaan.

• Asuransi BPJS kesehtan wajib bagi seluruh WNI.


• Dari upah pekerja, asuransi BPJS Kesehatan sebesar 1 persen.

BPJS Ketenagakerjaan menggantikan Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja).


BPJS Ketenagakerjaan beserta iurannya ada 4, yaitu:
• JHT (Jaminan Hari Tua)  2 persen,
• JP (Jaminan Kematian)  1 persen,
• JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja)  0,24%
• JK (jaminan Kematian)  0,3%
PTKP
1.Rp54.000.000 untuk diri Wajib Pajak orang pribadi
2.Rp4.500.000,- tambahan untuk Wajib Pajak yang
kawin
3.Rp54.0O0.000,- tambahan untuk seorang isteri
yang penghasilannya digabung dengan
penghasilan suami
4.Rp4.500.000,00 tambahan untuk setiap anggota
keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam
garis keturunan lurus serta anak angkat, yang
TARIF PAJAK MENURUT HPP (p.56)
HPP ( Harmonisasi Peraturan Pajak)
Wajib Pajak Orang Pribadi:
• sd 60 Juta = 5%
• > 60 juta sampai 250 juta = 15%
• > 250 juta sampai 500 juta = 25%
• > 500 juta sampai 5 Milyar = 30%
• > 5 Milyar = 35%

• WP badan DN dan BUT = 22%.


• Untuk WP orang pribadi (UMKM), perhitungan PPh final tarif 0.5% untuk
omset maksimal Rp 500 juta tidak dikenai PPh
• Penghasilan Bruto:
• Gaji sebulan Rpxx
• Tunjangan PPH Rpxx
• Tunjangan dan honorarium lainnya Rpxx
• Premi JKK, JK, JHT, JP, dibayar Pemberi kerja Rpxx
• Premi asuransi yg dibayar pemberi kerja Rpxx
Jumlah penghasilan Bruto Rpxx
• Pengurangan:
Biaya Jabatan (5% X pengh. Bruto, maksimal 500.000) Rpxx
Iuran pensiun, THT, JHT dibayar pegawai Rpxx
Jumlah Pengurangan Rp xx
• Penghasilan Neto sebulan Rpxx
• Penghasilan neto setahun (Pengh sebulan x 12) Rpxx
• PTKP (Rpxx)
• PKP Rpxx
• PPh pasal 21 setahun: tarif x PKP Rpxx
• PPh pasal 21 sebulan: PPh pasal 21 setahun/12 Rpxx
Kasus 1
PT Mulia pada tahun 2022 mempunyai data sebagai berikut:
• Penghasilan bruto usaha Rp200 M
• Biaya 3 M (sudah termasuk biaya gaji) Rp120 M
• PT Mulia mempunyai 30 Karyawan, 28 karyawan memiliki penghasilan sesuai UMR yaitu sebesar
Rp4 juta per bulan. Manajer PT mulia bernama Pak Anta (K/2) mempunyai gaji Rp10 juta
perbulan, dan wakil manajer Bernama Pak Bambang (K/1) mempunyai penghasilan Rp8 juta per
bulan.
• PT Mulia mengikutkan semua karyawannya dalam program BPJS sebesar 1% dari gaji karyawan
(ditanggung PT Mulia). PT Mulia memberikan JHT (jaminan hari tua) sebesar 1% dari gaji dan
yang 1% dari gaji iuran JHT di bayar sendiri oleh karyawan. PT mulia juga menanggung JKK
(jaminan kecelakaan kerja), sebesar 0,5% dari gaji.
• PT Mulia memberikan tunjangan pajak kepada manajer dan wakilnya, masing masing sebesar
Rp500.000 sebulan.
• Kerugian tahun lalu yang bisa di kompensasi Rp5 Milyar
Pertanyaan:
1. Berapa pajak yang dipotong oleh PT Mulia terhadap
a) 28 karyawannya
b) Pak Anta
c) Pak Bambang
2. Berapa Penghasilan netto PT Mulia
3. Berapa penghasilan kena pajak PT Mulia
4. Berapa PPh terhutang PT Mulia
Jawab
1. Pajak yang dipotong oleh PT Mulia terhadap
a) 28 karyawannya  tidak dipotong pajak karena lebih rendah
dari PTKP
b) Pak Anta
c) Pak Bambang
Pajak yang dipotong ke Pak anta
• Gaji Pak Anta Rp10.000.000
• Tunjangan Pajak 500.000
• BPJS Kesehatan 1% 100.000
• JKK 0,5% 50.000
Jumlah penghasilan bruto 10.650.000
Pengurangan:
• Biaya Jabatan 5% x 10.750.000 = 500.000 (maks)
• Iuran JHT 1% 100.000
600.000
Penghasilan netto sebulan 10.050.000
Penghasilan netto setahun 120.600.000
PTKP (K/2) 67.500.000
PKP setahun 53.100.000
PPh setahun 5% x 53.100.000 = 2.655.000
PPh sebulan: 2.715.000/12 = 221.250
Pajak yang dipotong ke Pak Bambang
• Gaji Pak Bambang Rp8.000.000
• Tunjangan Pajak 500.000
• BPJS Kesehatan 1% 80.000
• JKK 0,5% 40.000
Jumlah penghasilan bruto 8.620.000
Pengurangan:
• Biaya Jabatan 5% x 8.670.000= 431.000
• Iuran JHT 1% 80.000
(511.000)
Penghasilan netto sebulan 8.109.000
Penghasilan netto setahun 97.308.000
PTKP (K/2) 63.000.000
PKP setahun 34.308.000
PPh setahun 5% x 34.308.000 = 1.715.400
PPh sebulan: 2.715.400/12 = 142.950
PKP dan PPh PT Mulia
• Penghasilan bruto usaha Rp200 M
• Biaya 3 M (sudah termasuk biaya gaji) Rp120 M
• Penghasilan Neto Rp80 M
• Kompensasi kerugian 5M
• PKP Rp75 M
• PPh Terhutang 22% x Rp75 M = 16.500.000.000,-
Kasus 2
PT Merbabu mempunyai usaha perhotelan. Pegawai tetap mendapat gaji yang
sama dari bulan januari sampai dengan Nopember 2022 sebagai berikut:
Gaji tetap
1. Pak Andi (direktur utama) (K/4), gaji Rp20.000.000
2. Pak Santoso (dir pemasaran)(k/1), Gaji Rp10.000.000.
3. Pak Bagus (dir keu) (K/2), Gaji Rp15.000.000,-
4. Pak Eko (kepala office boy), (k/2), gaji Rp8.000.000,-
5. Pak Awan (office boy) (k/2), gaji Rp6.000.000,-
6. Pak Roni (office boy) (k/1), gaji Rp5.000.000,-
7. Pak Asep (office Boy)(k/2), Gaji Rp5.000.000,-
8. Bu Santi (Resepsionis 1) (K/1), gaji Rp8.000.000,-
9. Bu Rara (resepsionis 2) belum menikah Rp6.000.000,-
• PT Merbabu mengikutkan semua karyawannya dalam program BPJS sebesar 1%
dari gaji karyawan (ditanggung PT Merbabu ). PT Merbabu memberikan JHT
(jaminan hari tua) sebesar 2% dari gaji dan yang 3% dari gaji iuran JHT di bayar
sendiri oleh karyawan. PT merbabu juga menanggung JKK (jaminan kecelakaan
kerja), sebesar 0,5% dari gaji.
• Setiap bulan PT Merbabu Memberikan Beras kepada seluruh karyawan sebanyak
25 kg.
• Setiap tahun PT merbabu memberikan 2 seragam baru seharga Rp250.000 per
seragam.
• PT Merbabu juga memberikan tunjangan pajak sebesar Rp5% dari gaji kepada
direktur utama, pemasaran dan keuangan.
• uang transport diberikan kepada seluruh karyawan sebesar Rp200.000 per bulan .
Permintaan
• Hitunglah besarnya PPh pasal 21 yang dipotong oleh PT Merbabu,
untuk setiap karyawannya.
PPh pasal 21 Pak Andi
• Gaji Pak Andi Rp20.000.000
• Tunjangan Pajak (5%x 20 jt) 1.000.000
• PJS Kesehatan 1% 200.000
• Uang transport 200.000
• JKK 0,5% 100.000
Jumlah penghasilan bruto 21.500.000
Pengurangan:
• Biaya Jabatan 5% x 21.500.000 500.000
• Iuran JHT 3% 600.000
(1.100.000)
Penghasilan netto sebulan 20.400.000
Penghasilan netto setahun 244.800.000
PTKP (K/4) 72.000.000
PKP setahun 172.800.000
PKP setahun 172.800.000
PPh setahun 5% x 60.000.000 = 3.000.000
15% x 112,800.000 = 16.920.000
19.920.000
PPh sebulan = 19.920.000/12
= 1.660.000

Anda mungkin juga menyukai