Anda di halaman 1dari 24

PAJAK PENGHASILAN

(PPH PASAL 21)


IPS-EKONOMI KELAS VIII
Dasar Hukum Pajak Penghasilan

1. Dasar Hukum Pajak Penghasilan


adalah Undang-Undang PPH No.
36 Tahun 2008
2. Peraturan Direktorat Jenderal
Pajak Nomor PER-16/PJ/2016
Tanggal 29 September 2016
Pemotong Pajak PPH Pasal 21
◦ Pemberi kerja
◦ Bendahara/pemegang kas pemerintah
◦ Dana pensiun, BPJS Tenaga Kerja, dll
◦ Wajib Pajak orang pribadi atau badan yang
menjalankan usaha dan melakukan pembayaran
berupa gaji, honor, fee dan pembayaran lain
sehubungan pekerjaan
◦ Penyelenggara kegiatan termasuk badan
pemerintah, organisasi yang melakukan pembayaran
honor, hadiah, penghargaan dalam bentuk apapun
Penerima Penghasilan yang Dipotong PPH
Pasal 21
◦ Pegawai
◦ Penerima uang pesangon, pensiun, tunjangan
hari tua, jaminan hari tua
◦ Bukan pegawai yang menerima penghasilan
sehubungan dengan pemberian jasa
◦ Anggota dewan komisaris, dewan pengawas
yang tidak merangkap sebagai pegawai tetap
◦ Mantan pegawai
◦ Peserta kegiatan
Dasar Pengenaan Pajak PPH Pasal 21
◦ Penghasilan kena pajak yang berlaku bagi
pegawai tetap, penerima pensiun berkala,
pegawai tidak tetap yang dibayar bulanan
lebih dari Rp4.500.000,00 per bulan
◦ Tantiem (Tantiem adalah bagian keuntungan
perusahaan yang dihadiahkan kepada
karyawan.), gratifikasi (uang hadiah kepada
pegawai di luar gaji yang telah ditentukan),
jasa produksi, bonus
CARA MENGHITUNG PAJAK
PENGHASILAN UNTUK ORANG
PRIBADI
Wajib Pajak Pribadi
◦ Tarif pajak pribadi
Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
Sampai dengan Rp50.000.000,00 5%
Rp50.000.000,00 – Rp250.000.000,00 15%
Rp250.000.000,00 – Rp500.000.000,00 25%
Di atas Rp500.000.000,00 30%
Penghasilan Kena Pajak dan Tidak Kena Pajak
(PTKP)
◦ Penghasilan kena pajak untuk wajib pajak dihitung berdasarkan penghasilan neto dikurangi penghasilan tidak kena
pajak. Berikut besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak dengan daftar tanggungan sebagai berikut.

Untuk diri wajib pajak orang pribadi Rp54.000.000,00


Tambahan untuk wajib pajak kawin Rp4.500.000,00
Tambahan untuk anggota keluarga (maks. 3 orang) (masing-masing) Rp4.500.000,00
Tambahan untuk penghasilan istri yang digabung dengan Rp54.000.000,00
penghasilan suami

Dalam PPh pasal 21 menyebutkan biaya pengurangan penghasilan bruto terdiri atas biaya jabatan, biaya
pension, dan penghasilan tidak kena pajak (PTKP).
Tabel PTKP Sesuai Daftar Tanggungan
TK/0 Rp54.000.000,00

TK/1 Rp58.500.000,00 Rp54.000.000,00 + Rp4.500.000,00

TK/2 Rp63.000.000,00 Rp54.000.000,00 + (2 x Rp4.500.000,00)

K/0 Rp58.500.000,00 Rp54.000.000,00 + Rp4.500.000,00

K/1 Rp63.000.000,00 Rp58.500.000 + Rp4.500.000,00

K/2 Rp67.500.000,00 Rp58.500.000 + (2 x Rp4.500.000,00)

K/1/0 Rp112.500.000,00 Rp108.000.000 + Rp4.500.000,00

K/1/1 Rp117.000.000,00 Rp112.500.000,00 + Rp4.500.000,00


Keterangan:
TK/0 berarti status tidak kawin dan tidak mempunyai tanggungan keluarga
TK/1 berarti status tidak kawin, tetapi mempunyai tanggungan sebanyak satu orang
K/0 berarti status kawin dan tidak mempunyai tanggungan keluarga
K/1 berarti status kawin dan mempunyai satu tanggungan keluarga
K/1/1 berarti status kawin dan penghasilan ditanggung dengan istri, serta mempunyai tanggungan sebanyak satu orang
Penjelasan biaya-biaya pengurangan
penghasilan bruto selain PTKP
◦ BIAYA JABATAN. Besarnya biaya jabatan
adalah 5% dari penghasilan bruto atau
setinggi-tingginya Rp500.000,00 per
BULAN atau Rp6.000.000,00 per TAHUN.

◦ DANA IURAN PENSIUN (TUNJANGAN


HARI TUA). Besar iuran dana pensiun
ditetapkan 5% dari PENGHASILAN
BRUTO atau setinggi-tingginya
Rp200.000,00 per BULAN atau
Rp2.400.000,00 per TAHUN.
Cara Menghitung Biaya Jabatan
BIAYA JABATAN. Besarnya biaya jabatan adalah 5% dari penghasilan bruto atau setinggi-tingginya Rp500.000,00 per
BULAN atau Rp6.000.000,00 per TAHUN.
Contoh:
1. Almira adalah seorang pegawai dengan gaji per bulan Rp6.500.000,00. Maka berapa biaya jabatan Almira per bulan?
5% x Rp6.500.000,00 = Rp325.000,00 maka biaya jabatan Almira per bulan adalah Rp325.000,00
2. Badu adalah seorang pegawai dengan gaji per bulan Rp15.000.000,00. Maka berapa biaya jabatan Badu per bulan?
5% x Rp15.000.000,00 = Rp500.000,00, mengapa Rp500.000,00 bukan Rp750.000,00 padahal hasil perhitungannya
adalah Rp750.000,00 karena biaya jabatan ditetapkan setinggi-tingginya 5% dari penghasilan bruto atau Rp500.000,00
per bulan atau Rp6.000.000,00 per tahun maka biaya jabatan Badu adalah Rp500.000,00
Cara Menghitung Iuran Pensiun
DANA IURAN PENSIUN (TUNJANGAN HARI TUA). Besar iuran dana pensiun ditetapkan 5% dari PENGHASILAN BRUTO
atau setinggi-tingginya Rp200.000,00 per BULAN atau Rp2.400.000,00 per TAHUN.
Contoh:
1. Almira adalah seorang pegawai dengan gaji per bulan Rp6.500.000,00. Maka berapa iuran pensiun Almira per bulan?
5% x Rp6.500.000,00 = Rp200.000,00, mengapa Rp200.000,00 bukan Rp325.000,00 padahal hasil perhitungannya adalah
Rp325.000,00 karena iuran pensiun ditetapkan setinggi-tingginya 5% dari penghasilan bruto atau Rp200.000,00 per BULAN
atau Rp2.400.000,00 per TAHUN. Maka iuran pensiun Almira per bulan adalah Rp200.000,00

2. Badu adalah seorang pegawai dengan gaji per bulan Rp15.000.000,00. Maka berapa biaya jabatan Badu per bulan?
5% x Rp15.000.000,00 = Rp200.000,00, mengapa Rp200.000,00 bukan Rp750.000,00 padahal hasil perhitungannya adalah
Rp750.000,00 karena biaya jabatan ditetapkan setinggi-tingginya 5% dari penghasilan bruto atau Rp200.000,00 per bulan atau
Rp2.400.000,00 per tahun. Maka iuran pensiun Badu per bulan adalah Rp200.000,00
Contoh Soal 1
Perhitungan Wajib Pajak Pribadi
◦ Sophia seorang karyawati perusahaan biskuit di
Indonesia. Sophia menerima pendapatan sebesar
Rp5.500.000,00 per bulan. Dalam satu tahun ia
membayar iuran pensiun sebesar Rp2.400.000,00 dan
HOW TO
membayar biaya jabatan per tahun sebesar
SOLVE IT??
Rp3.300.000,00. Sophia belum memiliki suami atau
anak. Tentukan perhitungan pajak terutang Sophia per
bulan!
Pembahasan Contoh Soal 1
◦ Penghasilan bruto 1 bulan Rp5.500.000,00
Penghasilan bruto 1 tahun 12 bulan x Rp5.500.000,00 (A) Rp66.000.000,00
Dikurangi: 1. Biaya pensiun per tahun (5%xRp5.500.000x12= Rp2.400.000 (B) (Rp2.400.000,00)
krn setinggi-tingginya Rp2.400.000/tahun)
2. Biaya jabatan per tahun (5%x5.500.000x12 = Rp3.300.000) (C) (Rp3.300.000,00)
Penghasilan neto 1 tahun (A-(B+C)=D) Rp60.300.000,00

Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk diri wajib pajak orang pribadi (E) (Rp54.000.000,00)
Penghasilan kena pajak (D– E) Rp6.300.000

PPh terutang pasal 21 PKP Rp6.300.000,00 Jadi, pajak penghasilan


PPh terurang 5%xRp6.300.000,00 (A) Rp315.000,00 yang harus dibayar
Sophia setiap bulan
PPh setahun Rp315.000,00 sebesar Rp26.250,00
PPh per bulan Rp315.000,00 : 12 Rp26.250,00
Contoh Soal 2
Perhitungan Wajib Pajak Pribadi
◦ Pak Derby seorang karyawan perusahaan
telekomunikasi di Indonesia. Pak Derby
menerima pendapatan sebesar
Rp17.000.000,00 per bulan. Pak Derby
belum memiliki istri atau anak. Tentukan
perhitungan pajak terutang Pak Derby
dalam setahun!
Pembahasan Contoh Soal 2
◦ Penghasilan bruto 1 bulan Rp17.000.000,00
Penghasilan bruto 1 tahun 12 bulan x Rp17.000.000,00 (A) Rp204.000.000,00
Dikurangi: 1. Biaya pensiun per tahun (5%xRp17.000.000x12 bln = (B) (Rp2.400.000,00)
Rp2.400.000 karena maks. Rp2.400.000 per tahun)
2. Biaya jabatan per tahun (5%xRp17.000.000x12 bln = Rp6.000.000 (C) (Rp6.000.000,00)
karena maks. Rp6.000.000 per tahun)
Penghasilan neto 1 tahun (A-(B+C) = D) Rp195.600.000,00
Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk diri wajib pajak orang pribadi (E) (Rp54.000.000,00)
Penghasilan kena pajak (D – E) Rp141.600.000

PPh terutang pasal 21 PKP Rp141.600.000,00 Jadi, pajak penghasilan


PPh terurang 5%xRp50.000.000,00 (A) Rp2.500.000,00 yang harus dibayar Pak
Derby dalam setahun
PPh terutang 15%x91.600.000,00 (B) Rp13.740.000,00 adalah
PPh setahun (A+B) Rp16.240.000,00 Rp16.240.000,00
Contoh Soal 3
Perhitungan Wajib Pajak Pribadi
◦ Pak Angga seorang karyawan perusahaan
otomotif di Indonesia. Pak Angga menerima
pendapatan sebesar Rp13.000.000,00 per
bulan. Pak Angga telah menikah dan
mempunyai 2 anak. Tentukan perhitungan
pajak terutang Pak Angga dalam setahun!
Pembahasan Contoh Soal 3
◦ Penghasilan bruto 1 bulan Rp13.000.000,00
Penghasilan bruto 1 tahun 12 bulan x Rp13.000.000,00 (A) Rp156.000.000,00
Dikurangi: 1. Biaya pensiun per tahun (5%xRp13.000.000x12 bln = (B) (Rp2.400.000,00)
Rp2.400.000 karena maks. Rp2.400.000 per tahun)
2. Biaya jabatan per tahun (5%xRp13.000.000x12 bln = (C) (Rp6.000.000,00)
Rp6.000.000 karena maks. Rp6.000.000 per tahun)
Penghasilan neto 1 tahun (A-(B+C)=D) Rp147.600.000,00
Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk diri wajib pajak orang pribadi (E) (Rp54.000.000,00)
Penghasilan tidak kena pajak tambahan untuk wajib pajak kawin (F) (Rp4.500.000,00)
Penghasilan tidak kena pajak tambahan untuk dua anak (Rp4.500.000x2) (G) (Rp9.000.000)
Penghasilan kena pajak (D – (E+F+G)) Rp80.100.000
Pembahasan Contoh Soal 3
PPh terutang pasal 21 PKP Rp80.100.000,00
PPh terurang 5%xRp50.000.000,00 (A) Rp2.500.000,00
PPh terutang 15%x30.100.000,00 (B) Rp4.515.000,00
PPh setahun (A+B) Rp7.015.000,00

Jadi, pajak penghasilan yang harus dibayar


Pak Angga dalam setahun adalah
Rp7.015.000,00
Contoh Soal 4
Perhitungan Wajib Pajak Pribadi
◦ Pak Axel seorang karyawan perusahaan
pertambangan di Indonesia. Pak Axel
How to solve it??
menerima pendapatan sebesar
Rp15.000.000,00 per bulan. Pak Axel telah
menikah dan mempunyai 4 anak. Tentukan
perhitungan pajak terutang Pak Axel per
bulan!
Pembahasan Contoh Soal 4
◦ Penghasilan bruto 1 bulan Rp15.000.000,00
Penghasilan bruto 1 tahun 12 bulan x Rp15.000.000,00 (A) Rp180.000.000,00
Dikurangi: 1. Biaya pensiun per tahun (5%xRp15.000.000x12 bln = (B) (Rp2.400.000,00)
Rp2.400.000 karena maks. Rp2.400.000 per tahun)
2. Biaya jabatan per tahun (5%xRp15.000.000x12 bln = (C) (Rp6.000.000,00)
Rp6.000.000 karena maks. Rp6.000.000 per tahun)
Penghasilan neto 1 tahun (A-(B+C)=D) Rp171.600.000,00
Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk diri wajib pajak orang pribadi (E) (Rp54.000.000,00)
Penghasilan tidak kena pajak tambahan untuk wajib pajak kawin (F) (Rp4.500.000,00)
Penghasilan tidak kena pajak tambahan untuk tiga anak (Rp4.500.000x3 (G) (Rp13.500.000)
hanya 3 anak yang dihitung krn maks tanggungan adalah 3 orang)
Penghasilan kena pajak (D – (E+F+G)) Rp99.600.000
Pembahasan Contoh Soal 4
PPh terutang pasal 21 PKP Rp99.600.000,00
PPh terurang 5%xRp50.000.000,00 (A) Rp2.500.000,00
PPh terutang 15%x49.600.000,00 (B) Rp7.440.000,00
PPh setahun (A+B) Rp9.940.000,00
PPh per bulan Rp9.940.000,00 : 12bln Rp828.333,00

Jadi, pajak penghasilan yang harus dibayar


Pak Axel dalam setahun adalah
Rp828.333,33
Untuk Penjelasan Silahkan Klik Link di Bawah
ini:
https://youtu.be/XHvA-zIpvR4
TERIMA KASIH
-SoSwa-

Anda mungkin juga menyukai