Anda di halaman 1dari 41

PAJAK TANGGUHAN

Akuntansi Pajak Penghasilan

Akuntansi untuk Review atas


Dasar Akuntansi Penyajian di
Net Operating Asset-Liability
Pajak Penghasilan Laporan Keuangan
Losses Method

Future Taxable Kompensasi Balance Sheet


Amounts dan Rugi Income
Deferred Taxes Contoh Statement
Future Kompensasi
Deductible Rugi
Amounts dan
Deferred Taxes
Penyajian di
Income
Statement
Beda Tetap dan
Waktu
Pertimbangan
Tarif
Dasar Akuntansi Pajak Penghasilan

Perusahaan harus menyampaikan penghitungan Pajak


Penghasilan berdasarkan aturan yang ditetapkan oleh
otoritas Perpajakan
Menghitung Income Tax Payable (Hutang PPh)
berdasarkan Undang-undang Pajak Penghasilan (UU
PPh)
Menghitung Income Tax Expense (Beban PPh)
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

jumlah yang dilaporkan sebagai Tax Expense akan senantiasa


berbeda dengan jumlah dari Tax Payable kepada otoritas Perpajakan
Dasar Akuntansi Pajak Penghasilan
Laporan Keuangan SPT Tahunan PPh

vs.

Bursa Efek

Investor dan Kreditor

Pretax Financial Income Taxable Income


Laba sebelum PPh  Penghasilan Kena Pajak
SAK UU PPh
Income Tax Expense Income Tax Payable
Beban PPh  Hutang PPh
Dasar Akuntansi Pajak Penghasilan
Ilustrasi

Asumsikan sebuah perusahaan melaporkan Revenue selama


2010, 2011, dan 2012 masing-masing Rp10.000.000,00.
Revenue dilaporkan dengan jumlah yang sama untuk tujuan
Financial Reporting atau pelaporan keuangan (SAK) dan
pelaporan SPT PPh (UU PPh).
Secara sederhana, asumsikan perusahaan tersebut
melaporkan Depreciation Expense selama tiga tahun
menggunakan straight-line method untuk tujuan Financial
Reporting dan declining-balance method untuk tujuan
pelaporan SPT PPh.
Apakah pengaruh terhadap tiap rekening atas penggunaan
kedua metode yang berbeda tersebut?
Perbedaan Akuntansi dan Pajak
Financial Reporting 2010 2011 2012 Total

Revenues Rp10.000 Rp10.000 Rp10.000 Rp30.000


Expenses (Straight Line) 2.500 2,500 2,500 7,500
Laba sebelum PPh Rp 7.500 Rp 7.500 Rp 7.500 Rp22.500

Income Tax Expense (25%) Rp 1.875 Rp 1.875 Rp 1.875 Rp 5.625

Tax Reporting 2010 2011 2012 Total

Revenues Rp10.000 Rp10.000 Rp10.000 Rp30.000


Expenses (Declining-balance) 3.000 2.500 2.000 7.500
Penghasilan Kena Pajak Rp 7.000 Rp 7.500 Rp 8.000 Rp22.500

Income Tax Payable (25%) Rp 1.750 Rp 1.875 Rp 2.000 Rp 5.625


Perbedaan Akuntansi dan Pajak
Perbandingan 2010 2011 2012 Total

Income Tax Expense (SAK) Rp1.875 Rp1.875 Rp1.875 Rp5.625


Income Tax Payable (UU PPh) 1.750 1.875 2.000 5.625
Selisih Rp 125 Rp 0 (Rp 125) Rp 0

Apakah selisih di atas diperhitungkan dalam Financial Statements? Ya

Tahun Syarat Pelaporan


2010 rekening Deferred Tax Liability bertambah Rp125.000,00
2011 tidak ada perubahan pada rekening Deferred Tax Liability
2012 rekening Deferred Tax Liability berkurang Rp125.000,00
Financial Reporting untuk 2010
Balance Sheet Income Statement
2010 2010
Assets:
Revenues:

Expenses:
Liabilities: Income Tax Expense 1.875.000
Deferred Tax Liability 125.000
Income Tax Payable 1.750.000

Equity:
Net income (loss)

Pada bagian mana “Deferred Tax Liability” dilaporkan dalam


Financial Statements?
Future Taxable Amounts dan
Deferred Taxes
PT Surabaya Selatan mengalami satu temporary difference
pada akhir tahun 2011 yang akan membalik dan
menyebabkan taxable amounts sejumlah $55,000 di 2012,
$60,000 di 2013, dan $65,000 di 2014. Pretax Financial
Income PT Surabaya Selatan untuk 2011 adalah $300,000,
dan tarif pajak adalah 25% untuk semua tahun. Tidak ada
deferred taxes pada awal 2011.
Hitunglah Taxable Income dan Income Taxes Payable
untuk tahun 2011
Buatlah jurnal untuk mencatat Income Tax Expense,
Deferred Income Taxes, dan Income Taxes Payable untuk
tahun 2011!
Future Taxable Amounts dan
Deferred Taxes
Tahun Berjalan
INCOME: 2011 2012 2013 2014
Financial Income (SAK) 300.000
Temporary Difference (180.000) 55.000 60.000 65.000
Taxable Income (UU PPh) 120.000 55.000 60.000 65.000
Tarif PPh 25% 25% 25% 25%
Income Tax Payable 30.000 13.750 15.000 16.250

Income Tax Expense 75.000


Income Tax Payable 30.000
Deferred Tax Liability 45.000
Future Taxable Amounts dan
Deferred Taxes
Tahun Berjalan
INCOME: 2011 2012 2013 2014
Financial Income (SAK) 300.000
Temporary Difference (180.000) 55.000 60.000 65.000
Taxable Income (UU PPh) 120.000 55.000 60.000 65.000
Tarif PPh 25% 25% 25% 25%
Income Tax Payable 30.000 13.750 15.000 16.250

(Current) Income Tax Expense 30.000


(Current) Income Tax Payable 30.000
(Deferred) Income Tax Expense 45.000
Deferred Tax Liability 45.000
Future Deductible Amounts dan
Deferred Taxes
PT Kolombo mengalami satu temporary difference pada
akhir tahun 2011 yang akan membalik dan menyebabkan
deductible amounts sejumlah $50,000 di 2012, $65,000 di
2013, dan $40,000 di 2014. Pretax Financial Income PT
Kolombo untuk 2011 adalah $200,000 dan tarif pajak
adalah 25% untuk semua tahun. Tidak terdapat deferred
taxes pada awal tahun 2011. Kolombo mempunyai
ekspektasi untuk memperoleh profit di tahun mendatang.
Hitunglah Taxable Income dan Income Taxes Payable
untuk tahun 2011!
Buatlah jurnal untuk mencatat Income Tax Expense,
Deferred Income Taxes, dan Income Taxes Payable untuk
tahun 2011!
Future Deductible Amounts dan
Deferred Taxes
Tahun Berjalan
INCOME: 2011 2012 2013 2014
Financial Income (SAK) 200.000
Temporary Difference 155.000 (50.000) (65.000) (40.000)
Taxable Income (UU PPh) 355.000 (50.000) (65.000) (40.000)
Tarif PPh 25% 25% 25% 25%
Income Tax 88.750 (12.500) (16.250) (10.000)

Income Tax Expense 50.000


Deferred Tax Asset 38.750
Income Tax Payable 88.750
Future Deductible Amounts dan
Deferred Taxes
Tahun Berjalan
INCOME: 2011 2012 2013 2014
Financial Income (SAK) 200.000
Temporary Difference 155.000 (50.000) (65.000) (40.000)
Taxable Income (UU PPh) 355.000 (50.000) (65.000) (40.000)
Tarif PPh 25% 25% 25% 25%
Income Tax 88.750 (12.500) (16.250) (10.000)

(Current) Income Tax Expense 88.750


Income Tax Payable 88.750
Deferred Tax Asset 38.750
(Deferred) Income Tax Expense 38.750
Penyajian di Income Statement

Formula untuk Menghitung Income Tax Expense

Income Tax Perubahan Income Tax


Payable atau +
- Deferred = Expense atau
Refundable Income Tax Benefit

Dalam Income Statement atau Notes to the


Financial Statements, sebuah perusahaan harus
mengungkapkan komponen signifikan dari
Income Tax Expense (current dan deferred).
Beda Tetap dan Waktu
Temporary Differences (Beda Waktu)

Taxable Temporary Differences


(Beda Waktu Kena Pajak)
menimbulkan Deferred Tax Liability
pertama kali muncul di tahun berjalan apabila
terdapat koreksi negatif atas beda waktu

Deductible Temporary Differences


(Beda Waktu yang Dapat Dikurangi)
menimbulkan Deferred Tax Asset
pertama kali muncul di tahun berjalan apabila
terdapat koreksi positif atas beda waktu
Beda Tetap dan Waktu

Contoh Temporary Differences

 Metode Penyusutan
 Metode Penilaian Persediaan
 Kerugian Piutang
 Unearned Revenue
 Selisih Kurs
Beda Tetap dan Waktu
Contoh Temporary Differences
Revenues atau Gains yang kena pajak pada periode
setelah periode pengakuan dalam Income Statement

Unrealized Gain atas Investasi dengan Fair Value


Method yang diakui dalam Income Statement atau
Stockholders’ Equity.
Dalam penghitungan PPh, keuntungan Investasi
diakui menggunakan Cost Method.

(akan menimbulkan Future Taxable Amounts atau


Taxable Temporary Difference atau Beda Waktu Kena
Pajak)
Beda Tetap dan Waktu
Contoh Temporary Differences
Expenses atau Losses yang dikurangkan dari
penghitungan pajak pada periode setelah periode
pengakuan dalam Income Statement
Kerugian Piutang dalam Income Statement dihitung
dengan menggunakan Allowance Method.
Dalam penghitungan PPh, Kerugian Piutang diakui
menggunakan Direct Write-off Method.
(akan menimbulkan Future Deductible Amounts atau
Deductible Temporary Difference atau Beda Waktu
yang Dapat Dikurangkan)
Beda Tetap dan Waktu
Contoh Temporary Differences
Revenues atau Gains yang kena pajak pada periode
sebelum periode pengakuan dalam Income Statement

Penerimaan uang muka Penjualan dalam Income


Statement diakui sebagai Unearned Revenue.
Dalam penghitungan PPh, uang muka Penjualan telah
menjadi Earned Revenue.
(akan menimbulkan Future Deductible Amounts atau
Deductible Temporary Difference atau Beda Waktu
yang Dapat Dikurangkan)
Beda Tetap dan Waktu
Contoh Temporary Differences
Expenses atau Losses yang dikurangkan dari
penghitungan pajak pada periode sebelum periode
pengakuan dalam Income Statement
Penghitungan Beban Penyusutan dalam Income
Statement lebih kecil dibandingkan dalam
penghitungan PPh.
(akan menimbulkan Future Taxable Amounts atau
Taxable Temporary Difference atau Beda Waktu Kena
Pajak)
Beda Tetap dan Waktu
Permanent Differences (Beda Tetap)
disebabkan oleh item-item yang
(1) terdapat dalam Pretax Financial Income (Laba sebelum
Pajak) tapi tidak pernah terdapat dalam Taxable
Income (Penghasilan Kena Pajak)
atau
(2) terdapat dalam Taxable Income (Penghasilan Kena
Pajak) tapi tidak pernah terdapat dalam Pretax
Financial Income (Laba sebelum Pajak)
Permanent Differences hanya mempengaruhi periode saat
terjadinya, tidak menimbulkan jumlah future taxable atau
deductible.
Tidak ada konsekuensi deferred tax yang harus diakui.
Beda Tetap dan Waktu

Contoh Permanent Differences

 Penghasilan yang dikenakan PPh Final


 Klaim Asuransi Kecelakaan bagi Orang Pribadi
 Inter Corporate Dividend
 Premium dan Diskonto Obligasi
 PPh yang tidak dapat dikreditkan
Beda Tetap dan Waktu
Contoh Permanent Differences

Revenues atau Gains yang terdapat dalam Pretax


Financial Income (Laba sebelum Pajak) tapi tidak
pernah terdapat dalam Taxable Income (Penghasilan
Kena Pajak)

 semua Penghasilan yang telah dikenakan PPh Final


 klaim Asuransi Kecelakaan Kerja yang diterima
karyawan
 hibah dari pihak lain yang diterima oleh Koperasi
Beda Tetap dan Waktu
Contoh Permanent Differences

Revenues atau Gains yang terdapat dalam Taxable


Income (Penghasilan Kena Pajak) tapi tidak pernah
terdapat dalam Pretax Financial Income (Laba
sebelum Pajak)

 tambahan kekayaan neto yang berasal dari


penghasilan yang belum dikenakan PPh
 penerimaan kembali pajak yang telah dibebankan
sebagai biaya
 Premium atas Hutang Obligasi yang diakui oleh
penerbit Obligasi
Beda Tetap dan Waktu
Contoh Permanent Differences

Expenses atau Losses yang terdapat dalam Pretax


Financial Income (Laba sebelum Pajak) tapi tidak
pernah terdapat dalam Taxable Income (Penghasilan
Kena Pajak)

 pemberian Natura atau Kenikmatan oleh Pemberi


Kerja
 semua Beban yang terkait dengan Pendapatan yang
telah dikenakan PPh Final
 PPh
Beda Tetap dan Waktu
Contoh Permanent Differences

Expenses atau Losses yang terdapat dalam Taxable


Income (Penghasilan Kena Pajak) tapi tidak pernah
terdapat dalam Pretax Financial Income (Laba
sebelum Pajak)

pengurangan Penghasilan Neto paling tinggi 30% dari


jumlah penanaman modal di bidang-bidang usaha
dan/atau di daerah-daerah tertentu
Beda Tetap dan Waktu
Generalisasi:
 Future Deductible Amount = Deferred Tax Asset
 Future Taxable Amount = Deferred Tax Liability
 Permanent Difference

1. Penggunaan accelerated depreciation method untuk tujuan Future


pelaporan PPh, dan straight-line depreciation method untuk tujuan Taxable
financial reporting. Amount

Future
2. Memperoleh pembayaran di muka atas sewa. Sewa yang diterima Deductible
tersebut dikenakan PPh ketika diterima. Amount

Permanent
3. Beban untuk pemeliharaan gudang yang disewakan.
Difference

Future
4. Costs atas guarantees dan warranties yang diestimasi dan di-accru Deductible
untuk tujuan financial reporting. Amount
Beda Tetap dan Waktu
Generalisasi:
 Future Deductible Amount = Deferred Tax Asset
 Future Taxable Amount = Deferred Tax Liability
 Permanent Difference

5. Penerimaan klaim asuransi jiwa atas meninggalnya karyawan kunci Permanent


perusahaan (perusahaan menerima hak atas klaim tersebut). Difference

6. Perkiraan kerugian atas kasus hukum yang masih berlangsung di- Future
accru oleh financial statements. Kerugian tersebut menjadi Deductible
pengurang pajak dalam periode saat kewajiban yang terkait telah Amount
diputuskan.
Beda Tetap
PT Lembayung melaporkan pretax financial income sebesar $70,000
untuk tahun 2011. Item-item berikut menyebabkan taxable income
berbeda dengan pretax financial income.
(1) Selisih lebih depresiasi pada SPT PPh dibandingkan dengan
depresiasi pada Income Statement senilai $16,000.
(2) Sewa yang diperoleh pada SPT PPh lebih besar daripada sewa
yang diakui dalam Income Statement senilai $22,000.
(3) Denda dalam SKPKB senilai $11,000 dilaporkan dalam Income
Statement.
Tarif PPh 25% berlaku untuk semua tahun, dan perusahaan
memperkirakan taxable income di tahun-tahun mendatang. Tidak ada
deferred taxes di awal tahun 2011.
Buatlah jurnal untuk mengakui Income Tax Expense, Deferred
Income Taxes, dan Income Taxes Payable untuk tahun 2011.
Beda Tetap
Tahun Berjalan Deferred Deferred
INCOME: 2011 Asset Liability
Financial Income (SAK) $ 70.000
Kelebihan Depresiasi Pajak (16.000) $ 16.000
Kelebihan Pengakuan Sewa 22.000 $ (22.000)
Denda (Permanent ) 11.000
Taxable Income (UU PPh) 87.000 (22.000) 16.000 -
Tarif PPh 25% 25% 25%
Income Tax $ 21.750 $ (5.500) $ 4.000 -

Income Tax Expense 20.250


Deferred Tax Asset 5.500
Deferred Tax Liability 4.000
Income Tax Payable 21.750
Beda Tetap
Tahun Berjalan Deferred Deferred
INCOME: 2011 Asset Liability
Financial Income (SAK) $ 70.000
Kelebihan Depresiasi Pajak (16.000) $ 16.000
Kelebihan Pengakuan Sewa 22.000 $ (22.000)
Denda (Permanent ) 11.000
Taxable Income (UU PPh) 87.000 (22.000) 16.000 -
Tarif PPh 25% 25% 25%
Income Tax $ 21.750 $ (5.500) $ 4.000 -

(Current) Income Tax Expense 21.750


Income Tax Payable 21.750
Deferred Tax Asset 5.500
(Deferred) Income Tax Expense 5.500
(Deferred) Income Tax Expense 4.000
Deferred Tax Liability 4.000
Beda Tetap dan Waktu
Pertimbangan Tarif Pajak
Perusahaan harus mempertimbangkan perubahan terkini yang
diterapkan dalam tarif pajak yang akan berlaku efektif untuk
tahun-tahun tertentu di masa mendatang ketika
mengaplikasikan tarif pajak atas temporary differences yang
muncul.

Revisi atas Tarif Pajak di Masa Depan


Ketika perubahan tarif pajak diberlakukan, perusahaan harus
segera mencatat efek perubahan tersebut atas rekening
deferred income tax yang telah ada sebelumnya.
Perlakuan Akuntansi atas Kerugian

Net Operating Loss (NOL) - Rugi Operasi


Jumlah Tax-deductible Expense melebihi
Taxable Revenues.

UU PPh memperbolehkan Wajib Pajak untuk


mengkompensasikan Rugi Operasi dalam satu
tahun pajak selama lima tahun ke depan.
Perlakuan Akuntansi atas Kerugian

Dos Ni Roha Inc. mencatat Net Operating Loss


sebesar $500,000 di tahun 2011.
Tarif PPh untuk setiap tahun adalah 25%.
Buatlah jurnal untuk mencatat keuntungan yang
diperoleh atas kompensasi rugi di masa
mendatang.
Perlakuan Akuntansi atas Kerugian
2011 2012
Financial Income
Difference
Taxable Income (Loss) (500.000)
Tarif PPh 25%
Income Tax (125.000)
Deferred
Tax Asset

Deferred Tax Asset 125.000


Income Tax Benefit 125.000
Perlakuan Akuntansi atas Kerugian

Dos Ni Roha Inc. mencatat Net Operating Loss


sebesar $500,000 di tahun 2011.
Tarif PPh untuk setiap tahun adalah 25%.
Terdapat kemungkinan Rugi Operasi yang akan
dikompensasikan tidak dapat terealisasi di masa
mendatang.
Buatlah jurnal yang diperlukan pada akhir tahun
2011.
Perlakuan Akuntansi atas Kerugian

Deferred Tax Asset 125.000


Keuntungan atas Kompensasi Rugi 125.000

Keuntungan atas Kompensasi Rugi 125.000


Allowance for Deferred Tax Asset 125.000
Penyajian di Financial Statement

Balance Sheet Presentation


Setiap Deferred Tax Liability atau Asset
diklasifikasikan sebagai current atau noncurrent
didasarkan atas klasifikasi dari Asset atau
Liability terkait untuk tujuan financial reporting.

Perusahaan harus mengklasifikasikan rekening Deferred Tax


pada Balance Sheet dalam dua kategori: jumlah net current dan
net noncurrent
Penyajian di Financial Statement
Penyajian di Income Statement
Perusahaan mengalokasikan Income Tax
Expense (atau Benefit) pada continuing
operations, discontinued operations,
Extraordinary Items, dan penyesuaian periode
sebelumnya.

Perusahaan harus mengungkapkan komponen


signifikan dari Income Tax Expense yang
merupakan bagian continuing operations
(current Tax Expense, Deferred Tax Expense, dan
sejenisnya).
Review atas Asset-Liability Method
Perusahaan harus mengaplikasikan prinsip-prinsip di bawah ini:
(1) Mengakui current Tax Liability atau Asset untuk Taxes Payable
atau Refundable yang diestimasi.
(2) Mengakui Deferred Tax Liability atau Asset untuk estimasi
pengaruh pajak di masa mendatang yang merupakan bagian
dari temporary differences dan kompensasi rugi menggunakan
tarif pajak yang berlaku.
(3) Mendasarkan pengukuran atas current dan deferred taxes pada
perkiraan hukum pajak yang berlaku.
(4) Mengurangi pengukuran atas Deferred Tax Assets, jika
diperlukan, sebesar jumlah keuntungan PPh yang oleh
perusahaan dirasakan tidak dapat direalisasi.

Anda mungkin juga menyukai