Anda di halaman 1dari 6

ACCOUNTING FOR INCOME TAXES

Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Menengah 2


Dosen : Rusliyawati, SE, M.Si, Ak

Disusun oleh :
Sandra Yuniar
Nim : B1031201049

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
A. Rumusan Masalah

1. Pengertian
2. PSAK 46
3. Perbedaan antara Standar Akuntansi (SAK) dengan Peraturan Pajak (Fiskal)

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari komponen pajak penghasilan


2. Untuk mengetahui bagaimana PSAK 46
3. Untuk mengetahui Perbedaan antara Standar Akuntansi (SAK) dengan Peraturan Pajak
(Fiskal)

C. Pembahasan

1. Pengertian
Pengertian Pajak Penghasian (PPh) berdasarkan Undang-Undang No 17 Tahun 2000
adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau
diperolehnya dalam satu tahun pajak atau suatu pungutan resmi yang ditujukan kepada
masyarakat yang berpenghasilan yang diperolehnya dalam tahun pajak untuk kepentingan
negara dan masyarakat dalam hidup berbangsa dan bernegara sebagai suatu kewajiban
yang harus dilaksanakannya.
Pajak Penghasilan Pasal 22 atau PPh Pasal 22 menurut Undang-Undang No 36
Tahun 2008 adalah PPh yang dipungut oleh:
a. Bendahara pemerintah untuk memungut pajak sehubungan dengan pembayaran
atas penyerahan barang.
b. Badan-badan tertentu untuk memungut pajak dari Wajib Pajak yang melakukan
kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain.
c. Wajib Pajak badan tertentu untuk memungut pajak dari pembeli atas penjualan
barang yang tergolong sangat mewah, adapun jenis barang

Pengertian pajak penghasilan menurut PSAK 46 adalah pajak yang dihitung


berdasarkan peraturan perpajakan dan pajak ini dikenakan atas penghasilan kena pajak
perusahaan.
Laba kena pajak adalah laba selama satu periode yang dihitung berdasarkan
peraturan UUPajak atas pajak penghasilan yang terutang (dilunasi) atau laba akuntansi
setelah dikoreksifiskal (baik menambah maupun mengurang).

Penghasilan kena pajak atau laba fiskal (taxable profit) atau rugi pajak (tax loss)
adalah laba atau rugi selama satu periode yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan
dan yang menjadi dasar penghitungan pajak penghasilan.

Beban pajak (tax expense) atau penghasilan pajak (tax income) adalah jumlah
agregat pajak kini (current tax) dan pajak tangguhan (deferred tax) yang diperhitungkan
dalam penghitungan laba atau rugi pada satu periode.

Pajak kini (current tax) adalah jumlah pajak penghasilan terutang (payable) atas
penghasilan kena pajak pada satu periode.

Kewajiban pajak tangguhan (deferred tax liabilities) adalah jumlah pajak penghasilan
terutang (payable) untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer
kena pajak.

Aktiva pajak tangguhan (deferred tax assets) adalah jumlah pajak penghasilan
terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat adanya:

 perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, dan


 sisa kompensasi kerugian.

2. PSAK 46

PSAK 46 tentang Pajak Penghasilan telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan pada tanggal 29 April 2014. PSAK 46 ini merevisi PSAK 46 tentang Pajak
Penghasilan yang telah disahkan pada tanggal 18 Desember 2010.
Contoh yang disampaikan dalam PSAK 46 ini merupakan contoh-contoh yang
diadopsi dari IAS 12 Income Taxes. Penerapan contoh tersebut perlu memperhatikan
kesesuaian dengan praktik di Indonesia. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk
unsur yang tidak material.
Tujuan PSAK 46 :

 Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan


 Bagaimana mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak pada periode berjalan
dan periode mendatang untuk hal-hal berikut ini:

 pemulihan nilai tercatat aktiva yang diakui pada neraca perusahaan atau
pelunasan nilai tercatat kewajiban yang diakui pada neraca perusahaan;
dan
 transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian lain pada periode berjalan yang
diakui pada laporan keuangan perusahaan

3. Perbedaan antara Standar Akuntansi (SAK) dengan Peraturan Pajak (Fiskal)


a. Perbedaan Temporer (Beda Waktu)
 Aset Pajak Tangguhan (Deffered Tax Assets)

 Liabilitas Pajak Tangguhan (Deffered Tax Liability)


b. Perbedaan Permanen (Beda Tetap)
 Penyajian Laporan Income Tax Per Book dan Per Tax

Per Book Reporting


Items 20X1 20X2 20X3 Total
Revenue xxx xxx xxx
Expense (xxx) (xxx) (xxx)
Pretax Financial Income xxx xxx xxx xxx
Income Tax Expense xxx xxx xxx xxx

PT XXX Per Tax Reporting


Items 20X1 20X2 20X3 Total
Revenue xxx xxx xxx
Expense (xxx) (xxx) (xxx)
Pretax Financial Income xxx xxx xxx xxx
Income Tax Expense xxx xxx xxx xxx

Contoh :
Chelsea, Inc. melaporkan pendapatan sebesar $130.000 dan beban sebesar $60.000 di setiap tiga
tahun pertama beroperasi. Untuk tujuan pajak, Chelsea melaporkan pengeluaran yang sama ke
IFRS di setiap tahun. Chelsea melaporkan pendapatan kena pajak sebesar $100.000 pada tahun
2015, $150.000 pada tahun 2016, dan $140.000 pada tahun 2017. Apa pengaruhnya terhadap
akun pelaporan jumlah yang berbeda dari pendapatan untuk IFRS versus pajak?
Chelsea, Inc
Per Book Reporting
Items 2015 2016 2017 Total
Revenue $130,000 $130,000 $130,000
Expense ($60,000) ($60,000) ($60,000)
Pretax Financial Income $70,000 $70,000 $70,000 $210,000
Income Tax Expense (40%) $28,000 $28,000 $28,000 $84,000

Chelsea, Inc
Per Tax Reporting
Items 2015 2016 2017 Total
Revenue $100,000 $150,000 $140,000
Expense ($60,000) ($60,000 ($60,000)
)
Pretax Financial Income $40,000 $90,000 $80,000 $210,000
Income Tax Expense (40%) $16,000 $36,000 $32,000 $84,000

Perbandingan :
2015 2016 2017 Total
Income Tax Expense (IFRS) $28,000 $28,000 $28,000 $84,000
Income Tax Payable (TA) 16,000 36,000 32,000 $84,000
Difference 12,000 $(8,000) $(4,000) $0
Income Tax Expense $28,000 $28,000 $28,000 $84,000
(40%)
DAFTAR PUSTAKA
https://klikoblog.wordpress.com/2015/10/21/rangkuman-akm-2-chapter-19-income-tax/

https://catatanpenelitianakuntansi.wordpress.com/2017/09/18/ppt-intermediate-accounting-2nd-
edition-weygandt-kimmel-and-kieso-ifrs-edition/

https://www.coursehero.com/file/22761427/Materi-Chapter-19-Accounting-for-Income-Taxes/

Anda mungkin juga menyukai