Pajak Penghasilan
Oleh kelompok 4
Wahyu Pitria 1103252
Fadila
Suri Jelita
FAKULTAS EKONOMI
PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
PAJAK PENGHASILAN
A. Penghasilan Netto
Penghasilan netto merupakan jumlah penghasilan bersih yang diterima oleh wajib
pajak setiap bulannya, atau total penghasilan bruto setelah dikurangi dengan biaya jabatan
dan dana pensiun.
D. Tarif Pajak
Tarif Pajak Penghasilan (PPh) yang digunakan untuk menghitung penghasilan kena
pajak adalah sebagai berikut:
1. Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri adalah sebagai berikut:
Tarif
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
Pajak
Sampai dengan Rp 50.000.000,- 5%
di atas Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 250.000.000,- 15%
di atas Rp 250.000.000,- sampai dengan Rp 500.000.000,- 25%
di atas Rp 500.000.000,- 30%
2. Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap adalah sebesar 28%
(dua puluh delapan persen)
3.000.000,0
Gaji
0
3.000.000,0
Penghasilan bruto
0
Pengurangan
1. Biaya jabatan
5%x3.024.000,00 151.200,00
2. Iuran Pensiun 50.000,00
3. Iuran Jaminan Hari Tua 60.000,00
261.200,00
2.738.800,0
Penghasilan neto sebulan
0
Penghasilan neto setahun
32.865.600,
12x2.762.800,00
00
PTKP
24.300.000,
- untuk WP sendiri
00
2.025.000,0
- tambahan WP kawin
0
2.025.000,0
- Tambahan 1 anak
0
28.350.000,
00
4.515.600,0
Penghasilan Kena Pajak setahun
0
4.515.000,0
Pembulatan
0
PPh terutang
5%x 4.515.000,00 225.750,00
PPh 1 bulan
225.750,00 : 12 18.812,00
Jadi total Pajak penghasilan Toni tiap bulannya adal Rp. 18.812,00
Norma Perhitungan Pajak Penghasilan
Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dengan
peredaran bruto dibawah Rp. 600.000.000,00 (Eenam ratus juta rupiah) dalam 1 (satu) tahun
wajib menyelenggarakan pencatatan , kecuali wajib pajak yang bersangkutan memilih
menyelenggarakan pembukuan.
Wajib Pajak orang pribadi yang menyelenggarakan pencatatan menghitung
penghasilan netto usaha atau pekerjaan bebasnya dengan menggunakan Norma Penghitungan
Penghasilan Netto.
Wajib Pajak yang menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Netto wajib
memberitahukan mengenai penggunaan Norma Penghitungan kepada Direktorat Jenderal
Pajak paling lama 3 (tiga) bulan sejak awal tahun pajak yang bersangkutan. Pemneritahuan
penggunaan Norma Penghitungan Penghasilan Netto yang diampaikan dalam jangka waktu
ersebut dianggap disetujui kecuali berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata. Wajib pajak tidak
memenuhi pernyataan untuk menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Netto. Wajib
Pajak yang tidak memberitahukan kepada Direktorat Jenderal Pajak dianggap memilik
menyelenggarakan pembukuan.
Wajib Pajak yang wajib menyelenggarakan pembukuan, Wajib Pajak yang memilih
menyelenggarakan pembukuan, dan Wajib Pajak yang dianggap memilih menyelenggaran
pembukuan yang ternyata tidak atau tidak sepenuhnya menyelenggarakan pembukuan.
Penghasilan nettonya dihitung dengan menggunakan Norma Pehitungan Penghasilan Netto
dan dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 50% (lima puluh persen) dari
pajak penghasilan yang tidak atau kurang dibayar dalam tahun pajak yang bersangkutan.