A. PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perseroan”) dengan ini mengumumkan kepada pemegang saham Perseroan bahwa an
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“Rapat”) diselenggarakan pada: Rabu,
Dharma Hall, Menara Astra
10 Juni
Lt.52020
Jl. Jend.
Hari/Tanggal
Sudirman: Kav.5-6
09.35 – Jakarta
10.10 WIB
10220
Catur
:
Tempat :
B. AGENDA Rapat
1. Persetujuan Laporan Tahunan, termasuk Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Pengesahan Laporan
Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku 2019.
2. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2019. 3. a. Perubahan susunan anggota
Dewan Komisaris dan/atau Direksi
perusahaan
B. Penetapan gaji dan/atau tunjangan Direksi Perseroan dan
honorarium dan/atau tunjangan Dewan Komisaris Perseroan; 4. Penunjukan Kantor
Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk
Tahun Buku 2020;
D. RUPST Dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili 1.632.953.331 saham atau setara dengan 84,842% dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan.
F. Pemegang Saham diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait Mata Acara
Rapat. Terdapat 1 (satu) Pemegang Saham atau kuasanya dalam Rapat Yang Mengajukan pertanyaan dan memberikan
pendapat.
Machine Translated by Google
B. Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan pembagian dividen dan melakukan segala
tindakan yang diperlukan.
Pembayaran dividen akan dilakukan dengan memperhatikan pajak dan ketentuan lain yang berlaku; dan
peraturan pasar modal lainnya yang berlaku; 2) Sisanya dicatat sebagai laba ditahan Perseroan.
Anggota Direksi
Presiden Direktur : Santosa
Wakil Presiden Direktur : Joko Supriyono :
Direktur Mario Casimirus Surung Gultom : M.Hadi
Direktur Sugeng Wahyudiono : Rujito Purnomo :
Direktur Nico Tahir
Direktur
Direktur : Said Fakhrullazi
Dengan demikian susunan Direksi dan Dewan Komisaris sejak ditutupnya Rapat tahun 2020 sampai dengan ditutupnya
Rapat Perseroan yang akan diadakan pada tahun 2021 adalah sebagai berikut :
B. 1. Memberi kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan gaji dan tunjangan anggota Direksi
Perseroan dengan memperhatikan pendapat Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan; Dan
Machine Translated by Google
2. Menetapkan honorarium untuk seluruh anggota Dewan Komisaris maksimal bulan Juli
st
sebesar Rp.2.750.000.000,00 per saham sebelum dipotong pajak, terhitung sejak tanggal 1 tahun 2020
sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun 2021, serta memberikan
wewenang kepada Presiden Komisaris Perseroan untuk menetapkan pembagian honorarium diantara para anggota
Dewan Komisaris Perseroan.
2. Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan besarnya honorarium dan persyaratan lainnya sehubungan
dengan penunjukan kantor akuntan publik tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sehubungan dengan mata acara kedua Rapat, berikut tata cara pembagian dividen tersebut:
TIDAK Kegiatan
1 Dividen Tunai di Pasar Reguler dan Negosiasi (Cum) Tanggal 18 Juni 2020
6 Tanggal Pembayaran
pada Tanggal Pencatatan pukul 16.00 WIB, disertai fotokopi KTP, dan alamat yang tercantum dalam KTP atau Paspor
harus sesuai dengan alamat yang tertera dalam Daftar Pemegang Saham.
B. Pemegang Saham Yang Berhak yang sahamnya telah tercatat dalam Penitipan Kolektif Kustodian Sentral Efek Indonesia
(“KSEI”), pembayaran akan dilakukan melalui KSEI dan Pemegang Saham Yang Berhak akan menerima pembayaran dari
Pemegang Rekening KSEI yang bersangkutan.
4. 3. Perseroan tidak melayani permintaan Pemegang Saham untuk mengalihkan hak dividennya kepada Pihak lain.
5.
4. A. Dividen yang akan dibagikan akan dikenakan pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi :
Pemegang saham yang merupakan wajib pajak badan hukum dalam negeri diminta untuk mengirimkan NPWP-nya ke KSEI
5. ATAU Biro Administrasi paling lambat pada Tanggal Pencatatan (Recording Date), pukul 16.00 WIB. Apabila sampai dengan
tanggal tersebut KSEI atau BAE tidak menerima NPWP, maka dividen final yang harus dibayarkan kepada wajib pajak
B. badan hukum dalam negeri akan dikenakan Pajak Penghasilan.
Pemegang Saham Yang Berhak yang merupakan Wajib Pajak Luar Negeri yang sahamnya tidak berada dalam penitipan
kolektif KSEI atau dalam bentuk sertifikat, dan dimaksudkan untuk menggunakan tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran
Pajak Berganda “P3B” dengan Negara Negara Republik Indonesia dan bermaksud untuk mensyaratkan pemotongan pajak
sesuai dengan tarif yang tercantum dalam P3B tersebut harus sesuai dengan peraturan perpajakan Indonesia yang berlaku
dan menyampaikan persyaratan dalam ketentuan yang ditetapkan oleh KSEI. Apabila pemegang saham yang bersangkutan
tidak memenuhi ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia sampai dengan batas waktu yang ditentukan oleh KSEI,
maka dividen yang dibagikan kepada yang bersangkutan akan dikenakan pajak yang berlaku bagi Wajib Pajak Luar Negeri
yang negaranya tidak memiliki P3B dengan Negara Republik Indonesia.