Halaman
Laporan Keuangan
Lampiran:
1
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
LAPORAN POSISI KEUANGAN - Lanjutan
Per 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LIABILITAS
Utang klaim 18 42.480.373.199 41.714.824.547
Utang reasuransi 3.(11), 3.(12), 19 77.920.206.008 41.083.294.346
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 3.(15), 22 58.983.128.950 70.143.572.701
Premi yang belum merupakan pendapatan 3.(12), 12 280.678.426.418 135.187.080.568
Utang komisi 61.372.305.978 33.127.887.400
Utang pajak dan zakat 3.(13), 20b 10.558.626.384 16.424.521.595
Biaya yang masih harus dibayar 21 3.331.994.807 2.195.361.206
Estimasi liabilitas klaim 3.(12), 12 145.208.842.442 135.840.710.297
Liabilitas kontrak asuransi jangka panjang 3.(12), 12 1.023.254.455.733 1.044.553.581.105
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 3.(15), 22 12.631.799.351 11.858.766.193
Utang jangka panjang 23 4.000.000.000 4.000.000.000
Utang lain-lain 24 109.927.787.230 49.145.238.004
EKUITAS
Modal saham, 25 199.040.000.000 199.040.000.000
nilai nominal saham Rp10.000.000 per lembar
Modal dasar - 40.000 lembar saham tahun 2017 dan
30.000 lembar saham tahun 2016 telah ditempatkan dan
disetor penuh 19.904 lembar saham tahun 2017 dan 2016.
Titipan modal disetor (saham) 61.790.000.000 -
Cadangan Khusus 26a 110.000.000 110.000.000
Tambahan modal disetor (Tax Amnesty) 20f 18.285.906.904 18.285.906.904
Penghasilan komprehensif lain 2.789.013.612 (1.621.067.701)
Saldo laba 26b
Sudah ditentukan penggunaannya 363.694.065.629 273.828.207.885
Belum ditentukan penggunaannya 167.677.417.481 199.701.906.097
2
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
LAPORAN LABA RUGI
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BEBAN UNDERWRITING
Beban klaim
Klaim bruto 29 (1.471.121.852.782) (1.101.249.468.607)
Klaim reasuransi 30 313.033.534.042 200.376.583.245
Mutasi estimasi liabilitas klaim 3.(11), 3.(12) (8.284.272.048) (3.492.713.711)
3
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
LAPORAN LABA RUGI DAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2017 2016
4
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo per 31 Desember 2015 199.040.000.000 - - 110.000.000 (1.141.985.664) 196.438.308.269 182.093.881.450 576.540.204.055
Saldo per 31 Desember 2016 199.040.000.000 18.285.906.904 - 110.000.000 (1.621.067.701) 273.828.207.885 199.701.906.097 689.344.953.185
Saldo per 31 Desember 2017 199.040.000.000 18.285.906.904 61.790.000.000 110.000.000 2.789.013.612 363.694.065.629 167.677.417.481 813.386.403.626
5
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2017 2016
Arus kas dari aktivitas operasi
Laba sebelum pajak 202.435.835.231 243.292.240.083
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih ke kas bersih yang
diperoleh dari aktivitas operasi :
Beban penyusutan aset tetap 11.264.185.629 11.028.351.867
Beban atas premi yang belum merupakan pendapatan 154.462.976.524 104.769.166.569
Beban estimasi liabilitas klaim 8.284.272.048 3.492.713.711
Beban imbalan kerja karyawan 2.409.583.074 1.601.844.250
(Laba) rugi pelepasan aset tetap (143.874.166) (726.259.207)
6
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
LAPORAN ARUS KAS - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2017 2016
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Kenaikan cadangan umum 89.865.857.744 77.389.899.616
Tambahan modal disetor - 18.285.906.904
Penambahan titipan modal disetor 61.790.000.000 -
Pembagian laba (199.701.906.097) (182.093.881.450)
7
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. INFORMASI UMUM
PT Asuransi Bangun Askrida (selanjutnya disebut "Perseroan") didirikan berdasarkan Akta No.9 tanggal 2 Desember 1989
oleh Notaris Raharti Sudjardjati, SH. Akta pendirian tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No C2.11682.HT.01.01 tanggal 30 Desember 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No.19 tanggal 6 Maret 1990.
Perseroan memperoleh ijin usaha dalam bidang Asuransi Kerugian dari Departemen Keuangan Republik Indonesia melalui
Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep.192/KM.13/1990 tanggal 14 Maret 1990.
Unit usaha syariah PT Asuransi Bangun Askrida disetujui berdasarkan hasil keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa
yang dimuat dalam Akta No. 17 tanggal 6 Juni 2007, oleh Kartono SH, notaris di Jakarta, yang sekaligus merubah anggaran
dasar perseroan khususnya pasal 3 ayat 1 menjadi : "Maksud dan tujuan perseroan ialah menjalankan usaha asuransi kerugian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk kegiatan usaha asuransi kerugian dengan
prinsip syariah".
Untuk memenuhi ketentuan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas,
Anggaran Dasar Perseroan telah dilakukan penyesuaian. Penyesuaian tersebut dinyatakan dalam Akta Nomor 4 tanggal
4 Agustus 2008 yang dibuat oleh Notaris Kartono, SH Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat keputusan No. AHU-87624.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 19
November 2008 dan Akta Nomor 24 tanggal 19 Mei 2010 dibuat oleh Kartono, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta dan telah
mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor AHU-46525.AH.01.02
tahun 2010 tanggal 1 Oktober 2010. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perseroan dengan Akta nomor 47 tanggal 27 April
2017 oleh Ashoya Ratam, S.H, MKn, notaris di Jakarta yang telah diterima dan dicatat didalam Sistem Administrasi Badan
Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0011442.AH.01.02.Tahun 2017
tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Asuransi Bangun Askrida.
Perseroan berkantor pusat di Askrida Tower, Jalan Pramuka Raya Kav. 151, Jakarta Timur 13120. Jumlah karyawan yang
masih aktif, pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing berjumlah 699 dan 642 orang (tidak diaudit).
Berdasarkan Akta Pernyataan Tentang Keputusan Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT Asuransi Bangun Askrida nomor
14, tanggal 14 Januari 2016 oleh Ashoya Ratam, S.H, MKn Notaris di Jakarta, yang telah diterima dan dicatat di dalam Sistem
Administrasi Badan Hukum No. AHU-AH.01.03-0022544 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia,
Perseroan telah menyetujui penambahan Komisaris Independen, maka susunan Dewan Komisaris Perseroan per 31 Desember
2017 dan 2016, adalah sebagai berikut:
Remunerasi Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp3.693.200.000 dan
Rp3.362.000.000.
8
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Asuransi Bangun Askrida
nomor 29, tanggal 10 Juni 2015 oleh Ashoya Ratam, S.H, MKn Notaris di Jakarta, yang telah diterima dan dicatat di dalam
Sistem Administrasi Badan Hukum No. AHU-AH.01.03-0940648 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dan mengenai Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Asuransi Bangun Askrida. Kemudian
berdasarkan surat pengunduran diri selaku Direktur Umum dan SDM Perseroan tanggal 25 Agustus 2017 dan Surat nomor
730/DIR/IX-2017 tanggal 25 September 2017 tentang pelaksanaan RUPS-LB secara sirkuler Perseroan, maka susunan Direksi
Perseroan per 31 Desember 2017 dan 2016, adalah sebagai berikut:
Remunerasi Dewan Direksi Perseroan untuk tahun 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp9.252.000.000 dan
Rp8.589.600.000.
Sesuai rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN - MUI) dengan surat nomor
U-183/DSN-MUI/III/2016 tanggal 31 Maret 2016 dan sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang
tertuang dalam Akta Notaris Nomor 18 tanggal 11 Mei 2016, oleh Ashoya Ratam, SH, MKn, notaris di Jakarta, maka susunan
Dewan Pengawas Syariah per 31 Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU DAN REVISI DAN INTERPRETASI
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
Penerapan dari standar, interpretasi baru/revisi standar berikut, tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap
kebijakan akuntansi dan efek atas jumlah yang dilaporkan atas tahun berjalan atau tahun sebelumnya. Amandemen
standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, yang diterapkan secara prospektif
yaitu:
Amandemen ini mengklarifikasi petunjuk untuk materilitas dan penggabungan, penyajian subtotal, struktur dari
laporan keuangan dan pengungkapan kebijakan akuntansi. Entitas tidak boleh menggabungkan atau memilah
informasi dengan cara mengaburkan informasi yang berguna. Hal yang tidak material disyaratkan untuk ditinjau
yang mana pengungkapan spesifik yang ditetapkan oleh standar harus disajikan dan apakah informasi tambahan
dibutuhkan untuk memahami dampaknya terhadap posisi atau kinerja keuangan.
9
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU DAN REVISI DAN INTERPRETASI
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) - Lanjutan
Amandemen tersebut mengklarifikasi apakah perlu memilah beberapa item pada laporan posisi keuangan dan laba
rugi. Pemilahan diwajibkan ketika hal tersebut relevan untuk pemahaman posisi dan kinerja keuangan entitas.
Amandemen tersebut menangani tambahan subtotal pada laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lainnya. Amandemen tersebut memberikan petunjuk atas penambahan subtotal yang
dapat diterima dan bagaimana mereka disajikan. Tambahan subtotal dalam laporan laba rugi dan penghasilann
komprehensif lainnya harus direkonsiliasi dengan subtotal dan jumlah yang disyaratkan oleh standar yang ada.
Amandemen tersebut juga mengizinkan entitas untuk menyesuaikan penyajiannya dengan keadaannya. Entitas
tidak disyaratkan untuk menyajikan laporan keuangannya dalam suatu urutan tertentu. Namun, entitas harus
mempertimbangkan pemahaman dan perbandingan laporan keuangan saat entitas menemtukan urutan dari catatan.
Amandemen mensyaratkan bagian dari penghasilan komprehensif lainnya yang berasal dari investasi yang dicatat
dengan metode ekuitas yang dikelompokkan berdasarkan apakah item tersebut akan direklasifikasi ke laba rugi
setelahnya. Setiap grup selanjutnya harus disajikan sebagai item tunggal dalam laporan penghasilan komprehensif
lainnya.
Interpretasi ini memberikan interpretasi atas karakteristik umum dari suatu bangunan yang memenuhi definisi
property investasi dalam PSAK 13. Suatu aset dikatakan sebagai bangunan jika ia memiliki fitur fisik yang biasa
diasosiasikan dengan bangunan, seperti dinding, lantai dan atap.
Interpretasi ini diterbitkan dengan tujuan untuk memberikan kejelasan atas definisi dari hierarki antara PSAK,
ISAK dan peraturan pasar modal terutama pada situasi dimana terdapat ketidakkonsistenan antara PSAK/ISAK
dan peraturan pasar modal. Dalam situasi tersebut, interpretasi ini mensyaratkan entitas untuk menerapkan
persyaratan dari PSAK/ISAK yang spesifik dengan tujuan untuk menyatakan kepatuhan terhadap SAK, sebagai
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, secara eksplisit. Jika tidak, entitas tidak dapat memberikan
pernyataan eksplisit dan tanpa syarat tentang kepatuhan terhadap PSAK sebagaimana disyaratkan dalam PSAK 1.
Amandemen tersebut mengklarifikasi apa yang dimaksud dengan acuan dalam standar terhadap informasi yang
diungkapkan di tempat lain di laporan keuangan interim. Amandemen tersebut juga mensyaratkan referensi silang
dari laporan keuangan interim ke lokasi informasi tersebut.
Amandemen tersebut mengklasrifikasi penentuan tingkat diskon untuk imbalan paska kerja, bahwa mata uang
yang mendenominasi kewajiban tersebut yang menentukan, bukan negara dimana kewajiban tersebut timbul.
Peninjauan terhadap apakah ada pasar atas obligasi perusahaan yang berkualitas tinggi akan didasarkan pada mata
uang penyelesaian, bukan obligasi perusahaan dalam negara tertentu.
10
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU DAN REVISI DAN INTERPRETASI
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) - Lanjutan
Amandemen tersebut mengklarifikasi bahwa ketika sebuah asset (atau kelompok lepasan) direklasifikasi dari
dimiliki untuk dijual ke dimiliki untuk didistribusikan, atau sebaliknya, tidak merupakan perubahan rencana untuk
menjual atau mendistribusikan, dan tidak perlu dicatat seperti tersebut. Asset tesebut tidak perlu dikembalikan ke
akun semula pada laporan keuangan seolah-olah asset tersebut tidak pernah diklasifikasi sebagai dimiliki untuk
dijual ke dimiliki untuk didistribusikan, hanya karena cara pelepasannya berubah.
Amandemen tersebut memberikan petunjuk tentang apa yang dimaksud dengan keterlibatan berkelanjutan dalam
konteks ini. Amandemen tersebut menentukan apakah syarat dari sebuah pengaturan atas jasa asset keuangan yang
sudah ditransfer merupakan keterlibatan berkelanjutan.
b. Standar baru, amandemen dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun
buku yang dimulai pada 1 Januari 2018, adalah sebagai berikut:
• PSAK 69 “Agrikultur”
Standar ini menyajikan definisi dan kriteria pengakuan untuk aset biologis atau hasil pertanian. Aset-aset tersebut
diukur menggunakan nilai wajar dikurangi harga jual dengan perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba
rugi.
Amandemen tersebut mensyaratkan entitas untuk menjelaskan perubahan pada kewajibannya untuk arus kas yang
telah, atau yang akan di klasifikasi sebagai aktifitas pembiayaan pada laporan arus kas.
Amandemen tersebut mengizinkan perusahaan modal ventura, reksa dana, unit trust dan entitas serupa untuk
memilih pengukuran inestasi mereka di perusahaan asosiasi atau ventura bersama pada nilai wajar melalui laba
rugi (FVTPL). DSAK mengklarifikasi bahwa pemilihan tersebut harus dilakukan secara terpisah untuk setiap
asosiasi atau ventura bersama saat pengakuan awal.
Amandemen tersebut memberikan klarifikasi atas asset biologis yang memenuhi definisi dari tanaman produksi
dicatat sebagai asset tetap. Definisi, pengakuan dan pengukuran dari tanaman produksi harus sesuai dengan
standar yang relevan.
11
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU DAN REVISI DAN INTERPRETASI
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) - Lanjutan
b. Standar baru, amandemen dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun
buku yang dimulai pada 1 Januari 2018, adalah sebagai berikut: - Lanjutan
Amandemen tersebut mengklarifikasi persyaratan untuk mengakui asset pajak tangguhan atas rugi yang belum
terealisasi. Amandemen tersebut mengklarifikasi akuntansi untuk pajak tangguhan dimana sebuah asset diukur
pada nilai wajar dan nilai wajar tersebut lebih rendah dari dasar pengenaaan pajak atas asset tersebut. Amandemen
tersebut juga mengklarifikasi aspek tertentu dari akuntansi untuk pajak tangguhan.
Amandemen tersebut berlaku untuk kepentingan di entitas yang dikategorikan sebagai dimiliki untuk dijual
kecuali untuk ringkasan informasi keuangan. Tujuan dari amandemen ini adalah untuk memberikan informasi
mengenai sifat dari kepentingan di entitas lain, risiko yang terasosiasi dengan
kepentingan dan efek dari kepentingan tersebut untuk laporan keuangan.
c. Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu telah dikeluarkan tetapi tidak wajib diterapkan pada
tahun yang berakhir 31 Desember 2017, adalah sebagai berikut:
PSAK 71 membahas klasifikasi, pengukuran dan penghentian pengakuan dari asset dan liabilitas keuangan,
memperkenalkan aturan baru untuk akuntansi lindung nilai dan model penurunan nilai baru untuk asset keuangan.
Amandemen ini merupakan amandemen lanjutan dikarenakan oleh penerbitan PSAK 71. Standar yang
diamandemen memberikan petunjuk bagi entitas yang mengeluarkan kontrak asuransi, terutama perusahaan
asuransi, tentang bagaimana menerapkan PSAK 71.
Sebuah standar untuk pengakuan penghasilan telah diterbitkan. Standar ini akan menggantikan PSAK 23 yang
mengatur kontrak untuk barang dan jasa dan PSAK 34 yang mengatur kontrak konstruksi. Standar baru ini
didasarkan oleh prinsip bahwa penghasilan diakui ketika kontrol atas barang atau jasa dialihkan ke pelanggan.
Standar mengijinkan pendekatan retrospektif penuh atau retrospektif modifikasian untuk penerapan.
12
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU DAN REVISI DAN INTERPRETASI
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) - Lanjutan
c. Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu telah dikeluarkan tetapi tidak wajib diterapkan pada
tahun yang berakhir 31 Desember 2017, adalah sebagai berikut: - Lanjutan
• PSAK 73 “Sewa”
PSAK 73 disahkan di September 2017. Hal ini akan berdampak pada hampir seluruh sewa yang diakui di laporan
posisi keuangan, karena perbedaan antara sewa operasi dan pembiayaan dihapuskan. Dalam standar yang baru,
sebuah aset (hak guna atas barang yang disewakan) dan liabilitas keuangan untuk membayar sewa diakui.
Pengecualian hanya terdapat pada sewa jangka pendek dan yang bernilai rendah.
Standar ini harus diterapkan pada tahun yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020. Penerapan dini
diperbolehkan khusus bagi entitas yang telah menerapkan.
Kebijakan akuntansi penting yang diadopsi dalam penyusunan laporan keuangan ini diuraikan dibawah ini. Kebijakan ini telah
diterapkan pada semua periode yang disajikan secara konsisten, kecuali dinyatakan lain.
Manajemen Perseroan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perseroan yang diselesaikan
pada tanggal 28 Februari 2018.
Laporan keuangan adalah bertujuan umum yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan persyaratan dalam Undang-Undang Perseroan
Terbatas.
Laporan keuangan ini disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia seperti didefinisikan dalam
PSAK 1. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya historis, yang dimodifikasi oleh revaluasi tanah dan
bangunan, properti investasi, aset keuangan tersedia untuk dijual, dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi.
Penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia, mengharuskan penggunaan
estimasi akuntansi penting. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen membuat pertimbangan dalam proses penerapan
kebijakan akuntansi Perseroan.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode tidak langsung, dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktifitas operasi,
investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas tidak mencakup, investasi likuid jangka
pendek dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.
Seluruh angka dalam laporan keuangan disajikan dalam Rupiah (IDR), kecuali dinyatakan lain.
13
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Item-item yang tercatat dalam laporan keuangan diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan
ekonomi tempat Perseroan beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah yang
merupakan mata uang fungsional dan pelaporan Perseroan.
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional dengan menggunakan kurs yang
berlaku pada tanggal transaksi. Untung dan rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari
penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada akhir tahun diakui di dalam laporan laba rugi,
kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi bersih yang
memenuhi syarat. Untung dan rugi selisih kurs yang berhubungan dengan pinjaman kas dan setara kas disajikan
dalam laporan laba rugi pada "pendapatan atau biaya keuangan". Selain itu, semua keuntungan dan kerugian
selisih kurs disajikan dalam laporan laba rugi pada "pendapatan atau biaya non operasional lainnya". Perubahan
dalam nilai wajar surat berharga yang berdominasi mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk
dijual dianalisa antara perbedaan penjabaran yang dihasilkan dari perubahan harga perolehan surat berharga yang
diamortisasi dan perubahan lain dalam nilai tercatat surat berharga. Perbedaan penjabaran yang berhubungan
dengan perubahan harga perolehan yang diamortisasi diakui dalam laporan laba rugi, perubahan lain dalam nilai
tercatat diakui di ekuitas.
Perseroan mengklasifikasikan aset keuangan kedalam kategori sebagai berikut: diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi, pinjaman dan piutang, serta tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan perolehan aset
keuangan. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal.
3.4.1 Klasifikasi
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki untuk
diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori ini jika perolehannya terutama untuk
dijual dalam jangka pendek. Aset pada kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan
dapat diselesaikan dalam waktu 12 bulan, jika tidak, maka diklasifikasikan sebagai tidak lancar.
Aset keuangan dikategorikan pada nilai wajar melalui laba rugi pada saat perolehan yaitu :
Memiliki dana internal untuk menyandingkan kewajiban kontrak investasi dan asuransi yang berhubungan
dengan perubahan nilai wajar aset tersebut. Pengkategorian aset tersebut menjadi nilai wajar pada laba rugi
mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran atau pengakuan
("accounting mismatch"), dengan kata lain akan timbul dari pengukuran aset dan liabilitas atau pengakuan
laba dan rugi atas dasar yang berbeda.
14
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a. Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi - Lanjutan
Pengelolaan dan kinerjanya dievaluasi atas dasar nilai wajar. Informasi tentang aset keuangan ini untuk
personil manajemen kunci tersedia di internal atas dasar nilai wajar. Strategi investasi perseroan adalah
menginvestasikan pada surat berharga ekuitas dan utang dan mengevaluasinya dengan referensi nilai wajar.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi harga di pasar aktif. Kategori ini dimasukkan sebagai aset lancar,
kecuali jika jatuh temponya melebihi 12 bulan setelah akhir periode pelaporan, maka dimasukkan sebagai
aset tidak lancar. Pinjaman yang diberikan dan piutang Perseroan terdiri dari "piutang asuransi", piutang non
asuransi dari pihak tidak berelasi maupun berelasi pada laporan posisi keuangan.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau
ditentukan dan tanggal jatuh tempo, serta manajemen mempunyai niat positip dan mampu untuk memiliki
hingga jatuh tempo, selain dari :
− Investasi yang pada pengakuan awalnya dimaksudkan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
− Investasi yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual; dan
− Investasi yang memenuhi difinisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah instrumen non derivatif yang ditentukan pada kategori ini atau
tidak diklasifikasikan pada kategori yang lain. Aset keuangan ini dimasukkan sebagai aset tidak lancar
kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud melepaskannya dalam periode 12 bulan setelah
akhir periode pelaporan.
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (reguler) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal
Perseroan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
Pada awalnya investasi diakui sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi untuk seluruh aset keuangan yang tidak
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi didistribusikan secara langsung ke harga perolehannya.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada awalnya dicatat sebesar nilai wajar dan biaya
transaksinya dibebankan pada laba rugi.
15
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak menerima arus kas dari investasi telah habis atau telah
ditransfer dan Perseroan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikannya.
Aset keuangan tersedia dijual dan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selanjutnya dicatat sebesar nilai
wajar. Pinjaman yang diberikan, piutang dan aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Laba bersih yang timbul dari perubahan nilai wajar kategori "aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi'" disajikan pada laporan laba rugi dalam "pendapatan dana" dalam periode terjadinya. Sementara itu, rugi
bersih yang timbul dari perubahan nilai wajar kategori "aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi"
disajikan pada laporan laba rugi sebagai bagian dari "beban dana" dalam periode terjadinya. Pendapatan dividen
dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi sebagai
"penghasilan lain-lain" ketika hak Perseroan untuk menerima pembayaran sudah ditetapkan. Pendapatan bunga
aset keuangan tersebut dicatat pada "pendapatan keuangan".
Perubahan nilai wajar efek moneter dan non-moneter yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual diakui
pada pendapatan komprehensif lainnya.
Ketika efek diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual telah dijual, akumulasi penyesuaian nilai yang diakui
pada ekuitas dimasukkan ke dalam laporan laba rugi sebagai "penghasilan keuangan" atau "beban keuangan".
Ketika efek diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka akumulasi
penyesuaian nilai wajar yang diakui pada ekuitas dimasukkan ke dalam laporan laba rugi sebagai bagian dari
"beban keuangan".
Bunga atas efek yang tersedia untuk dijual dihitung dengan menggunakan metode bunga efektif yang diakui pada
laporan laba rugi sebagai "penghasilan keuangan". Dividen dari instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual
diakui pada laporan laba rugi sebagai bagian dan "penghasilan lain-lain" ketika hak Perseroan untuk menerima
pembayaran sudah ditetapkan.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dieliminasi (offset) dan jumlah bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi
keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah
yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan
liabilitasnya secara simultan.
16
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perseroan menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau
kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan
nilainya dan rugi penurunan nilai terjadi hanya jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai merupakan akibat dari
satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset ("peristiwa kerugian") dan peristiwa kerugian tersebut
memiliki dampak pada estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat
diestmasi secara handal.
Untuk investasi pada instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai wajar efek
yang signifikan dan berkepanjangan di bawah harga perolehan dapat dianggap sebagai indikator bahwa aset tersebut
mengalami penurunan nilai.
Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, jumlah rugi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset
dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang diestimasi (tidak termasuk rugi kredit masa depan yang belum
terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset dikurangi dan
jumlah rugi diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan memiliki tingkat diskonto yang
digunakan untuk mengukur rugi penurunan nilai adalah tingkat bunga efektif saat ini yang ditentukan dalam
kontrak. Untuk alasan praktis, Perseroan dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen
dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi.
Jika pada periode selanjutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapat dihubungkan
secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (misalnya meningkatnya peringkat
kredit debitur), pemulihan atas jumlah penurunannya diakui pada laporan laba rugi.
Jika terdapat bukti objektif atas penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif diukur
sebagai selisih antara harga perolehan akuisisi dan nilai wajar kini dikurangi kerugian penurunan nilai atas aset
keuangan yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi, dipindahkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba
rugi. Kerugian penurunan nilai instrumen ekuitas yang diakui pada laporan laba rugi tidak dapat dipulihkan
melalui laporan laba rugi.
Jika, pada periode berikutnya. nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual
meningkat dan peningkatannya dapat dihubungkan secara objektif dengan peristiwa setelah penurunan nilai diakui
pada laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai dipulihkan melalui laporan laba rugi.
Properti investasi adalah properti (baik tanah dan bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang
dikuasai untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi
atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administrasi, atau dijual dalam kegiatan sehari-hari.
17
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi atau pengeluaran yang dapat
diatribusikan secara langsung seperti biaya jasa hukum, pajak penghasilan properti dan biaya transaksi lain. Sedangkan
biaya yang tidak termasuk dalam harga perolehan antara lain, biaya pembukaan fasilitas baru, kerugian operasional yang
terjadi sebelum properti investasi mencapai tingkat hunian yang direncanakan atau jumlah yang tidak normal dari biaya
bahan baku, tenaga kerja atau sumber daya lain yang terjadi selama masa pembangunan atau pengembangan properti.
Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasi dengan cara sewa dan diklasifikasi sebagai properti investasi dicatat
sebagai sewa pembiayaan, maka aset diakui sebesar jumlah yang lebih rendah antara nilai wajar dan nilai kini
pembayaran sewa minimum. Jumlah yang setara diakui sebagai liabilitas sesuai dengan ketentuan standar akuntansi sewa
yang berlaku.
Setelah pengakuan awal, perusahaan memilih model biaya untuk mengukur seluruh investasinya sesuai dengan ketentuan
dalam PSAK 16 Aset Tetap, kecuali jika properti investasi tersebut memenuhi kriteria sebagai dimiliki untuk dijual
(atau termasuk kelompok aset lepasan yang dikelompokkan sebagai dimiliki untuk dijual) sesuai dengan PSAK 58: Aset
Tidak Lancar yang dimiliki untuk dijual dan Operasi yang Dihentikan. Properti investasi yang memenuhi kriteria
sebagai dimiliki untuk dijual (atau termasuk dalam kelompok aset lepasan yang dikelompokkan sebagai dimiliki untuk
dijual) diukur sesuai dengan PSAK 58.
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dieliminasi dari laporan posisi keuangan) pada saat dilepaskan atau ketika
properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomik masa depan yang
diharapkan dari pelepasannya. Pelepasan properti investasi dapat dilakukan dengan cara dijual atau disewakan secara
sewa pembiayaan. Untuk menentukan tanggal pelepasan properti investasi, perusahaan mengunakan kriteria yang diatur
dalam PSAK 23: Pendapatan. Keuntungan atau kerugian dari penghentian atau pelepasan properti investasi ditentukan
dari selisih antara hasil neto pelepasan dan jumlah tercatat aset dan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya
penghentian atau pelepasan. Jika ada kompensasi dari pihak ketiga yang diberikan sehubungan dengan penurunan nilai,
kehilangan atau penyerahan properti investasi diakui dalam laba rugi ketika kompensasi tersebut menjadi piutang.
Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan bank terdiri dari uang kas dan uang yang ada di Bank.
Hasil investasi dari bunga deposito berjangka dan obligasi diakui atas dasar proporsi waktu dan tingkat bunga yang
berlaku. Penghasilan dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus
(straight-line method) .
18
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya yang
dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan
sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap
dan restorasi lokasi aset. Biaya perolehan suatu aset yang dibangun sendiri ditentukan dengan menggunakan prinsip
yang sama sebagaimana perolehan aset dengan pembelian atau cara lain.
Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan, ditambahkan ke dalam
jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Perseroan dan
biaya tersebut dapat diukur secara handal. Jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau nilai buku dari biaya
inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada periode
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran
masa manfaat ekonomis aset tetap.
Tanah dicatat pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban-beban tertentu sehubungan dengan perolehan atau
perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang tahun
yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Beban ditangguhkan ini disajikan dalam akun “Aset
Lain-lain” pada laporan posisi keuangan.
Bangunan 20 Tahun 5%
Kendaraan bermotor 5 Tahun 20%
Mesin kantor 5 Tahun 20%
Komputer 5 Tahun 20%
Perabot kantor 5 Tahun 20%
Perabot rumah dinas 5 Tahun 20%
Renovasi ruang sewa 5 Tahun 20%
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai residu,
umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari
aset tersebut.
Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari
akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba
rugi.
Perseroan memilih untuk menerapkan model biaya, sehingga aset tetap Perseroan dicatat sebesar harga perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset (jika ada).
19
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Sesuai dengan PSAK 62, ada tiga jenis kontrak yang dapat harus dibedakan, yaitu kontrak asuransi, kontrak investasi
dengan fitur partisipasi mengikat dan kontrak investasi tanpa fitur partisipasi mengikat. Dalam kontrak asuransi terdapat
risiko asuransi yang signifikan, sedangkan dalam kontrak investasi terdapat risiko keuangan yang signifikan tetapi risiko
asuransinya tidak ada atau tidak material. Perseroan hanya menerbitkan kontrak yang mentransfer risiko asuransi.
Sebagai panduan umum, Perseroan mendefinisikan risiko asuransi yang signifikan adalah kemungkinan harus membayar
manfaat atas terjadinya peristiwa yang dipertanggungkan.
Kontrak investasi adalah kontrak yang mentransfer risiko keuangan tanpa risiko asuransi yang signifikan.
Sejumlah kontrak asuransi dan investasi berisi fitur partisipasi mengikat. Fitur ini memberi pemegang kontrak untuk
menerima, sebagai tambahan untuk manfaat yang dijamin, manfaat tambahan atau bonus :
Kontrak asuransi dikelompokkan dalam dua kategori utama, tergantung pada jangka waktu risiko dan apakah ada
atau tidak syarat dan kondisi yang ditetapkan.
Kontrak ini adalah kontrak asuransi kecelakaan dan properti (casualty and property insurance) ;
Kontrak asuransi kecelakaan menutupi kewajiban individu atau organisasi yang disebabkan oleh tindakan
lalai dan kelalaian, sehingga menyebabkan cedera badan dan atau harta pihak ketiga. Kontrak ini melindungi
nasabah Perseroan terhadap risiko yang menyebabkan bahaya kepada pihak ketiga karena tindakan yang
tidak bertentangan dengan hukum. Jenis proteksi yang ditawarkan didesain untuk pengusaha yang
berkewajiban secara hukum untuk membayar kompensasi kepada pegawai yang mendapatkan kecelakaan
(kewajiban pengusaha) dan untuk nasabah individu dan bisnis yang berkewajiban untuk membayar
kompensasi atas cedera badan atau kerusakan properti kepada pihak ketiga.
Kontrak asuransi properti terutama mengkompensasi nasabah Perseroan atas kerusakan propertinya atau
untuk nilai properti yang hilang. Nasabah yang melakukan kegiatan komersial dapat juga menerima
kompensasi untuk kehilangan penghasilan yang disebabkan oleh ketidakmampuan menggunakan properti
yang dipertanggungkan dalam kegiatan bisnisnya.
20
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kedua kelompok utama tersebut didalam praktek diterapkan lebih fleksibel dalam variasi, jenis dan
kombinasi pertanggungan.
Untuk semua kontrak-kontrak tersebut, premi diakui sebagai pendapatan secara proporsional selama periode
penutupan asuransi. Bagian premi yang diterima atas kontrak yang masih berjalan berhubungan dengan
risiko yang masih berjalan pada tanggal laporan posisi keuangan dilaporkan sebagai liabilitas premi yang
belum merupakan pendapatan. Premi yang belum merupakan pendapatan atas kontrak asuransi jangka
pendek ditentukan secara agregat tanpa memperhatikan tanggal penutupannya dan besarnya dihitung
berdasarkan persentase tertentu dari jumlah premi untuk setiap jenis pertanggungan / asuransi. Premi
disajikan sebelum dikurangi komisi.
Biaya klaim dan penyesuaian klaim dibebankan ke laba rugi pada saat terjadi berdasarkan estimasi liabilitas
untuk mengganti kerugian kepada pemegang kontrak atau kerusakan pihak ketiga yang disebabkan oleh
pemegang kontrak. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya langsung dan biaya penyelesaian tidak langsung yang
timbul dari peristiwa yang terjadi sampai dengan akhir periode pelaporan bahkan meskipun klaim tersebut
belum dilaporkan ke Perseroan. Perseroan tidak mendiskonto liabilitas klaim yang belum dibayar. Liabilitas
klaim belum dibayar diestimasi dengan menggunakan penilaian klaim individual yang dilaporkan ke
Perseroan dan analisa statistik untuk klaim yang terjadi tetapi belum dilaporkan, serta untuk mengestimasi
biaya total dari klaim yang lebih kompleks yang mungkin dipengaruhi oleh faktor eksternal (seperti
keputusan pengadilan).
Kelompok kontrak asuransi diatas, jika kontrak asuransinya dilakukan lebih dari satu tahun maka
dikategorikan sebagai kontrak jangka panjang. Premi diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo dari
pemegang kontrak. Bila kontrak asuransi merupakan premi tunggal atau sejumlah tertentu dari premi yang
jatuh tempo lebih pendek dari periode risiko yang diberikan, maka kelebihan premi terutang selama valuasi
premi ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sejalan dengan penurunan risiko asuransi yang belum
hangus dari kontrak asuransi yang masih aktif.
Bila kontrak asuransi berupa premi tunggal atau sejumlah pembayaran premi yang jatuh tempo lebih pendek
dari pada periode manfaat yang diberikan, maka kelebihan premi terutang selama valuasi premi
ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama penurunan risiko asuransi yang belum jatuh tempo dari
kontrak yang masih aktif, atau untuk anuitas yang masih aktif, selama penurunan jumlah manfaat dimasa
depan yang akan dibayar.
Liabilitas premi tunggal untuk asuransi jangka panjang diperlakukan sebagai kontrak yang dapat diperbarui
secara tahunan (yearly renewable contract). Liabilitas dihitung ulang pada setiap akhir periode pelaporan
dengan menggunakan asumsi yang dibuat pada saat penerbitan kontrak.
21
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Komisi dan biaya akuisisi lain yang bervariasi dan berhubungan, untuk memperoleh kontrak baru dan
memperpanjang kontrak, dibebankan pada periode awal kontrak diterbitkan, tanpa melihat jangka waktu risiko
asuransinya. Pendapatan komisi reasuransi diakui pada saat yang sama dengan pengakuan liabilitas dan biaya
reasuransi.
Pada setiap akhir periode pelaporan, tes kecukupan liabilitas diakui untuk menyakinkan kecukupan liabilitas
kontrak setelah dikurangi dengan aset BAT. Dalam melakukan tes ini, estimasi terbaik adalah dengan arus kas
kontraktual dimasa depan dan biaya penyelesaian klaim serta biaya administrasi, demikian juga, hasil investasi
dari aset pendukung liabilitas dapat diperhitungkan. Setiap defisiensi langsung dibebankan ke laba rugi pada
awalnya dengan menghapus BAT dan selanjutnya membentuk provisi kerugian yang timbul dari test kecukupan
liabilitas (bagian risiko yang belum habis).
Seperti diuraikan diatas, kontrak asuransi jangka panjang dengan jangka waktu tetap diukur berdasarkan asumsi
yang dibuat pada awal kontrak. Bila tes kecukupan liabilitas memerlukan adopsi asumsi estimasi terbaik baru,
suatu asumsi (tanpa margin penyimpangan yang buruk) digunakan untuk pengukuran berikutnya liabilitas ini.
Setiap BAT dihapus karena hasil tes ini selanjutnya tidak dapat disajikan kembali.
Kontrak-kontrak yang dilakukan oleh Perseroan dengan reasuradur, dimana Perseroan diberi penggantian atas
kerugian satu atau lebih dari kontrak yang diterbitkan oleh Perseroan dan memenuhi persyaratan klasifikasi untuk
kontrak asuransi, diklasifikasikan sebagai kontrak reasuransi yang dimiliki. Kontrak-kontrak yang tidak memenuhi
ketentuan klasifikasi ini dikelompokkan sebagai aset keuangan.
Perseroan menilai penurunan aset reasuransi atas dasar tahunan. Jika ada bukti objektif bahwa aset reasuransi
turun nilai, Perseroan mengurangi nilai tercatat aset reasuransi sampai jumlah yang dapat diperoleh dan mengakui
rugi penurunan nilai dalam laporan laba rugi. Perseroan mengumpulkan bukti objektif bahwa aset reasuransi
mengalami penurunan nilai dengan menggunakan proses yang sama untuk aset keuangan pada biaya amortisasi.
Rugi penurunan dihitung mengikuti metode yang sama untuk aset keuangan.
Piutang dan utang diakui pada saat jatuh tempo, termasuk jumlah kewajiban kepada dan dari agen, pialang serta
pemegang kontrak asuransi.
Jika ada bukti objektif bahwa piutang asuransi turun nilainya, Perseroan mengurangi nilai tercatat dari piutang
asuransi karena itu mengakui rugi penurunan nilai dalam laporan laba rugi. Perseroan mengumpulkan bukti
objektif bahwa piutang asuransi mengalami penurunan nilai dengan menggunakan proses yang sama untuk
pinjaman yang diberikan dan piutang. Rugi penurunan nilai dihitung dengan metode yang sama untuk aset
keuangan ini.
22
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.13 Perpajakan
Perseroan menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan memperhitungkan
konsekuensi pajak kini dan pajak di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam
laporan posisi keuangan dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam tahun berjalan.
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam
periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang
langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain
atau ekuitas.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan
jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban serta disajikan di
neraca. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang benar
kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial diberlakukan pada
periode dimana aset tersebut direalisasi atau liabilitas tersebut diselesaikan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas
pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung
dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Beban usaha dan beban lain-lain diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Perseroan memiliki program pensiun imbalan pasti. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang
menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung
pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi. Program ini dikelola oleh Dana Pensiun
Askrida.
Perseroan diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan
liabilitas imbalan pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 lebih besar, selisih tersebut diakui sebagai
bagian dari liabilitas imbalan pensiun.
Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada
dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti.
23
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Sehubungan dengan program imbalan pasti, liabilitas diakui pada laporan posisi keuangan sebesar nilai kini kewajiban
imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap
tahun oleh aktuaris yang independen dengan menggunakan metode projected unit credit .
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan arus kas keluar yang diestimasi dengan
menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah (dikarenakan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi perusahaan
yang berkualitas tinggi) yang didenominasikan dalam Rupiah dimana imbalan akan dibayarkan dan memiliki jangka
waktu jatuh tempo mendekati jangka waktu kewajiban pensiun.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial
langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya pada saat terjadinya.
Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau penyelesaian program manfaat pasti diakui di laba rugi ketika kurtailmen
atau penyelesaian tersebut terjadi.
Perseroan juga memberikan imbalan pasca kerja lainnya, seperti uang penghargaan dan uang pisah. Imbalan berupa uang
penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Sedangkan imbalan berupa uang pisah,
dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu.
Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam
perhitungan program pensiun imbalan pasti.
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang, imbalan cacat permanen dan penghargaan
jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini. Keuntungan dan
kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui dalam laporan
laba rugi.
Perseroan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi No.7,
yang dimaksud dengan pihak-pihak berelasi dalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas tertentu dalam
menyiapkan laporan keuangannya.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan
dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan.
24
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perangkat lunak yang dibeli oleh Perseroan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan
akumulasi kerugian penurunan nilai.
Pengeluaran pengembangan perangkat lunak secara internal diakui sebagai aset ketika Perseroan dapat menunjukkan
maksud dan kemampuannya untuk menyelesaikan pengembangan dan memakai perangkat lunak tersebut dalam
menghasilkan keuntungan ekonomis dimasa mendatang, dan dapat secara handal mengukur biaya untuk menyelesaikan
pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari pengembangan perangkat lunak secara internal meliputi semua biaya yang
dapat diatribusikan secara langsung ke biaya kapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai.
Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat lunak akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat
ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa
manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai.
Kontribusi adalah jumlah bruto yang menjadi kewajiban peserta untuk porsi risiko dan ujrah. Kontribusi dari peserta
diakui sebagai bagian dari dana tabarru’ dalam dana peserta pada saat risiko telah berjalan atau tanggal polis yang mana
lebih dulu. Selain dari kontribusi peserta, tambahan dana tabarru’ juga berasal dari hasil investasi yang dilakukan oleh
Perusahaan (unit Syariah), antara lain, sebagai wakil peserta (wakalah) atau pengelola dana (mudharabah atau
mudharabah musytarakah).
a). dana sirkah temporer jika menggunakan akad mudharabah atau mudharabah musyarakah; dan atau
b). kewajiban jika menggunakan akad wakalah.
Pada saat Perseroan (unit Syariah) menyalurkan dana investasi yang menggunakan akad wakalah bil ujrah, Perseroan
(unit Syariah) mengurangi kewajiban dan melaporkan penyaluran tersebut dalam laporan perubahan dana investasi
terikat. Perlakuan akuntansi untuk investasi dengan menggunakan akad mudharabah, atau mudharabah musyarakah
mengacu kepada Standar Akuntansi Keuangan terkait.
Bagian kontribusi untuk ujrah/fee diakui sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi dan menjadi beban dalam laporan
surplus defisit underwriting dana tabarru’.
25
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Surplus pengelolaan dana tabarru’ (surplus underwriting dana tabarru’) diperlakukan sebagai berikut:
Bagian surplus underwriting dana tabarru’ yang didistribusikan kepada peserta dan kepada Perseroan (unit Syariah)
diakui sebagai pengurang surplus dalam laporan perubahan dana tabarru’. Surplus underwriting dana tabarru’ yang
diterima Perseroan (unit Syariah) diakui sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi, dan surplus underwriting dana
tabarru’ yang didistribusikan kepada peserta diakui sebagai kewajiban dalam neraca.
Jika terjadi defisit underwriting dana tabarru’, maka Perseroan (unit Syariah) wajib menanggulangi kekurangan tersebut
dalam bentuk pinjaman (qardh). Pengembalian qardh tersebut kepada Perseroan (unit Syariah) berasal dari surplus dana
tabarru’ yang akan datang.
Penyisihan teknis diakui pada saat akhir periode pelaporan sebagai beban dalam laporan surplus defisit underwriting
dana tabarru’.
1) Penyisihan Kontribusi
Penyisihan kontribusi yang belum menjadi pendapatan atau hak adalah jumlah untuk memenuhi klaim yang terkait
dengan kontribusi yang timbul pada periode berjalan atau periode mendatang.
Pembentukan penyisihan kontribusi untuk produk-produk yang berjangka waktu sampai dengan satu tahun atau
berjangka waktu lebih dari satu tahun yang syarat dan kondisi polisnya dapat dinegoisasikan kembali pada setiap
ulang tahun polis dihitung berdasarkan Kontribusi Neto sesuai dengan proporsi jumlah hari sampai dengan polis
berakhir (proporsional harian).
Pembentukan penyisihan kontribusi untuk produk-produk yang berjangka waktu lebih dari satu tahun yang syarat
dan kondisi polisnya tidak dapat dinegoisasikan kembali pada setiap ulang tahun polis, dilakukan dengan
memperhitungkan seluruh penerimaan dan pengeluaran yang dapat terjadi di masa yang akan datang dengan
menggunakan asumsi estimasi sentral ditambah dengan marjin risiko.
Klaim yang masih dalam proses penyelesaian yaitu jumlah penyisihan atas ekspektasi klaim yang akan dibayar
pada periode mendatang yang terjadi dan dilaporkan sampai dengan akhir periode berjalan. Penyisihan tersebut
termasuk beban penanganan dikurangi beban klaim yang menjadi kewajiban reasuransi.
Klaim yang masih dalam proses dihitung berdasarkan estimasi yang wajar atas klaim yang sudah terjadi dan sudah
dilaporkan tetapi masih dalam proses penyelesaian, berikut biaya jasa penilai kerugian asuransi, dikurangi dengan
beban klaim yang akan menjadi bagian reasuransi.
26
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3) Klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan / Incurred But Not Reported (IBNR)
Klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan adalah jumlah penyisihan atas klaim yang telah terjadi tetapi
tidak dilaporkan sampai dengan akhir periode berjalan. Penyisihan tersebut termasuk beban penanganan dikurangi
beban klaim yang menjadi kewajiban reasuransi. Besarnya penyisihan ini dihitung berdasarkan estimasi yang
wajar dengan menggunakan metode rasio klaim atau salah satu dari metode segitiga (triangle method ), berikut
biaya jasa penilai kerugian asuransi dikurangi dengan beban klaim yang akan menjadi bagian reasuradur.
Dana Tabarru’ adalah kumpulan dana yang berasal dari kontribusi para peserta, yang mekanisme penggunaannya sesuai
dengan Akad Tabarru’ yang disepakati. Cadangan Dana Tabarru’ digunakan untuk:
(a) menyediakan cadangan defisit yang akan terjadi di periode mendatang; dan
(b) tujuan memitigasi dampak risiko kerugian yang luar biasa yang terjadi pada periode mendatang untuk jenis
asuransi (class of business ) yang menunjukkan derajat volatilitas klaim yang tinggi.
Cadangan dana tabarru’ diakui pada saat dibentuk sebesar jumlah yang dianggap mencerminkan kehati- hatian (deemed
prudent ) agar mencapai tujuan pembentukannya yang bersumber dari surplus underwriting dana tabarru’. Pada akhir
periode pelaporan, jumlah yang diperlukan untuk mencapai saldo cadangan dana tabarru’ yang dibutuhkan diperlakukan
sebagai penyesuaian atas surplus underwriting dana tabarru’.
Perseroan membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan. Estimasi dan
kebijakan secara terus menerus dievaluasi dan didasarkan pada pengalaman historis dan faktor lain, meliputi harapan peristiwa
masa lalu yang diyakini menjadi masuk akal sesuai keadaan.
(a) Liabilitas akhir yang timbul dari klaim sehubungan dengan kontrak asuransi
Estimasi dari liabilitas akhir yang timbul dari klaim sehubungan dengan kontrak asuransi adalah estimasi akuntansi yang
sangat kritikal. Ada beberapa sumber ketidakpastian yang perlu dipertimbangkan dalam mengestimasi liabilitas yang
Perseroan akhirnya akan bayar untuk suatu klaim.
(b) Estimasi pembayaran manfaat masa depan dan premi yang timbul dari kontrak asuransi jangka panjang dan biaya
akuisisi ditangguhkan dan aset tidak berwujud lainnya.
Penentuan liabilitas atas kontrak asuransi jangka panjang tergantung pada estimasi yang dibuat oleh Perseroan. Estimasi
dibuat sebagai harapan sejumlah kematian untuk setiap tahun dimana Perseroan terjadi risiko. Perseroan mendasarkan
estimasi ini pada standar industri dan tabel mortalita yang mencerminkan pengalaman mortalitas historis saat ini, bila
memadai disesuaikan untuk mencerminkan pengalaman Perseroan sendiri. Estimasi jumlah kematian menentukan nilai
pembayaran manfaat dan nilai valuasi premi.
27
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(b) Estimasi pembayaran manfaat masa depan dan premi yang timbul dari kontrak asuransi jangka panjang dan biaya
akuisisi ditangguhkan dan aset tidak berwujud lainnya - Lanjutan
Untuk kontrak asuransi jangka panjang dengan jangka tetap dan dijamin kebebasan memilih (Fitur Partisipasi Memilih
(FPM)), estimasi dibuat dalam dua tahap. Estimasi kematian masa depan, pengakhiran sukarela, hasil investasi dan biaya
administrasi yang dibuat pada saat penerbitan kontrak dan membuat asumsi yang digunakan untuk menghitung liabilitas
selain umur kontrak. Margin untuk risiko dan ketidakpastian ditambahkan ke asumsi ini. Asumsi ini "dikunci" selain
jangka waktu kontrak. Estimasi baru dibuat setiap tahun-tahun berikutnya dengan maksud untuk menentukan apakah
liabilitas sebelumnya telah mencukupi dalam kaitannya dengan estimasi saat ini. Jika liabilitas dipandang telah
mencukupi, maka asumsi tidak dirubah, sedangkan jika liabilitas tidak mencukupi, maka asumsi dirubah untuk
mendapatkan asumsi dengan estimasi terbaik.
Fitur kunci dari tes kecukupan kontrak ini adalah pengaruh perubahan dalam asumsi atas pengukuran liabilitas dan aset
terkait, tidak simestris. Setiap peningkatan estimasi tidak mempunyai pengaruh pada nilai liabilitas dan aset terkait
sampai dengan liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya, sementara itu penurunan yang cukup signifikan dalam
estimasi diakui segera mungkin untuk membuat liabilitas yang mencukupi.
Perseroan menerbitkan kontrak-kontrak yang mentransfer risiko asuransi atau risiko keuangan atau keduanya. Bagian ini
merupakan ikhtisar risiko dan cara mengelola risiko tersebut.
Risiko dalam kontrak asuransi adalah probabilitas terjadinya peristiwa yang dipertanggungkan dan ketidakpastian
jumlah klaim yang harus dibayar. Menurut sifat dari kontrak asuransi, risiko bersifat random dan karena itu tidak dapat
diprediksi dengan pasti.
Untuk portofolio kontrak asuransi, teori probabilitas diterapkan untuk menentukan premi dan provisi, risiko utama yang
dihadapi dalam kontrak asuransi umum adalah jumlah realisasi pembayaran klaim melebihi jumlah kewajiban asuransi
yang dicatat. Hal ini terjadi karena frekuensi dan severitas klaim lebih besar dari yang diestimasi. Peristiwa dalam
asuransi bersifat acak (random) , jumlah dan besarnya klaim aktual akan bervariasi sepanjang tahun dari tingkat yang
telah ditetapkan dengan menggunakan tehnik statistik.
Pengalaman menunjukkan bahwa lebih besar portofolio sejenis dari kontrak asuransi, maka penyimpangannya juga
relatif lebih kecil dari hasil yang diharapkan. Sebagai tambahan, lebih terdiversifikasi portofolio maka lebih kecil
kemungkinan terpengaruh oleh perubahan sebagian portofolio. Perseroan telah mengembangkan strategi underwriting
asuransinya untuk mendiversifikasi jenis risiko asuransi yang diterima dan dalam setiap kategori ini harus mencapai
populasi risiko yang cukup besar untuk mengurangi penyimpangan hasil yang diharapkan.
28
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Faktor-faktor kumpulan risiko asuransi meliputi kekurangan diversifikasi risiko dalam jenis dan jumlah risiko, lokasi
geografis dan jenis industri yang ditanggung.
Frekuensi dan severitas klaim dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang sangat signifikan adalah
peningkatan tingkat kesadaran atas kerusakan yang diderita sebagai hasil paparan risiko asbes (meskipun di
Indonesia belum terjadi) dan peningkatan jumlah kasus di pengadilan atas kasus yang tidak aktif atau tidak
diproses untuk jangka waktu lama. Estimasi inflasi juga merupakan faktor yang signifikan karena pada
umumnya memerlukan waktu yang lama dalam proses penyelesaian klaim.
Perseroan mengelola risiko ini melalui strategi underwriting, perjanjian reasuransi yang memadai dan
penanganan klaim yang proaktif. Strategi underwriting berusaha untuk memastikan bahwa risiko yang
diunderwrite terdiversifikasi secara baik, baik dalam bentuk, jenis dan besarnya risiko, industri dan geografi.
Limit underwriting diterapkan untuk mendorong kriteria seleksi risiko yang memadai. Sebagai contoh,
Perseroan mempunyai hak untuk tidak memperpanjang kembali polis individu, hal ini dapat menekan
deductible dan mempunyai hak untuk menolak pembayaran klaim yang curang. Kontrak asuransi juga
memberikan hak kepada Perseroan untuk meminta ganti rugi pada pihak ketiga untuk melakukan
pembayaran sebagian atau semua biaya (sebagai contoh, subrogasi). Lebih lanjut, strategi Perseroan
membatasi total paparan risiko pada satu teritori sampai 40% dari total paparan risiko Perseroan, dan
paparan risiko terhadap satu industri sampai 25% dari total paparan risiko Perseroan.
Perjanjian reasuransi meliputi penutupan excess of loss, stop of loss dan catastrophe . Pengaruh dari suatu
perjanjian reasuransi adalah Perseroan seharusnya tidak menderita total kerugian asuransi bersih lebih dari
40% dari total klaim dalam setiap tahunnya. Sebagai tambahan untuk keseluruhan program reasuransi
Perseroan, unit bisnis individu diperbolehkan untuk membeli tambahan proteksi reasuransi.
Konsentrasi risiko asuransi sebelum dan setelah reasuransi berdasarkan teritorial dalam hubungannya dengan
jenis risiko asuransi umum yang diterima, diringkas dan ditampilkan pada halaman 30, dengan referensi
jumlah tercatat kewajiban asuransi (bruto dan neto (setelah komisi dan reasuransi)) yang timbul dari kontrak
asuransi umum.
Klaim atas kontrak kecelakaan terutang atas dasar kejadian klaim. Perseroan berkewajiban untuk semua
peristiwa yang dipertanggungkan terjadi selama periode kontrak, bahkan seandainya kerugian ditemukan
setelah akhir periode kontrak. Sebagai akibatnya, liabilitas klaim diselesaikan selama periode waktu yang
panjang, dan banyak elemen cadangan klaim yang berhubungan dengan klaim yang terjadi tetapi belum
dilaporkan (IBNR).
29
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Jawa Bruto 58.323.190.166 12.768.591.693 20.440.579.586 12.825.217.404 35.941.893.003 22.324.657.545 1.220.968.049.238 1.383.592.178.635
Neto 16.099.221.107 1.109.976.924 14.867.817.028 1.318.033.211 16.722.682.272 8.386.146.865 715.642.625.052 774.146.502.459
Sumatera Bruto 25.930.482.517 4.073.175.859 8.291.312.405 655.387.472 9.463.038.735 2.401.137.941 698.432.062.184 749.246.597.113
Neto 13.874.722.430 289.603.863 6.009.785.880 124.730.227 6.073.795.667 929.970.997 406.446.904.666 433.749.513.730
Kalimantan Bruto 8.827.444.438 287.364.656 3.962.807.321 634.803.528 6.171.453.718 997.388.126 203.008.586.858 223.889.848.645
Neto 6.036.829.715 24.783.082 2.891.793.645 211.693.010 4.630.201.890 368.750.916 116.269.196.172 130.433.248.430
Sulawesi Bruto 6.095.878.416 319.695.994 4.715.194.129 517.016.656 2.938.679.544 1.536.579.643 446.058.349.654 462.181.394.036
Neto 3.614.286.589 32.355.201 3.189.335.438 189.505.926 2.123.880.110 541.891.026 263.996.009.256 273.687.263.546
Papua Bruto 2.449.195.777 132.322.750 746.352.715 638.465.790 3.281.596.848 175.164.582 68.095.169.928 75.518.268.390
Neto 1.672.862.179 16.540.344 559.091.484 211.332.185 2.108.542.491 62.293.174 39.346.762.257 43.977.424.114
Bali, NTT, NTB, Bruto 3.357.042.934 194.283.634 1.601.782.639 39.020.000 3.812.952.813 29.002.872 208.899.474.847 217.933.559.739
Maluku & Ternate Neto 2.329.064.755 15.824.039 1.271.911.381 14.346.000 2.246.100.438 10.923.605 132.834.857.292 138.723.027.510
Jawa Bruto 41.617.258.442 9.749.581.793 23.116.965.987 5.257.326.610 39.894.206.843 9.641.557.985 995.174.322.006 1.124.451.219.666
Neto 23.547.122.744 447.093.669 18.744.027.026 1.159.022.700 19.764.581.987 4.240.779.797 624.973.727.207 692.876.355.130
Sumatera Bruto 20.093.022.396 3.495.992.695 7.248.036.003 971.943.604 14.729.868.063 1.101.317.156 577.672.215.812 625.312.395.729
Neto 14.309.316.073 264.593.316 5.650.446.873 294.502.004 9.066.918.230 477.305.579 344.028.969.401 374.092.051.476
Kalimantan Bruto 9.738.512.746 636.478.386 3.459.679.634 634.041.854 6.260.739.835 704.380.777 199.298.501.172 220.732.334.404
Neto 5.982.753.671 42.458.267 2.572.359.482 144.564.534 4.320.770.683 289.996.007 124.930.413.867 138.283.316.511
Sulawesi Bruto 6.149.833.090 194.182.443 3.826.690.968 464.626.836 5.352.687.297 1.840.545.541 320.194.541.415 338.023.107.590
Neto 3.193.038.294 24.272.806 2.701.999.206 123.845.860 2.721.598.648 700.841.967 193.948.420.525 203.414.017.306
Papua Bruto 3.662.720.464 308.501.214 1.047.065.486 557.217.381 3.601.919.658 400.279.172 65.640.737.285 75.218.440.660
Neto 2.448.210.076 36.765.283 764.253.074 182.496.478 2.155.069.678 168.121.814 40.726.347.129 46.481.263.532
Bali, NTT, NTB, Bruto 8.241.953.749 1.372.106.746 1.745.032.647 797.616.206 4.812.130.989 2.969.285.073 178.598.305.917 198.536.431.327
Maluku & Ternate Neto 360.364.166 685.271.170 757.475.302 539.625.007 2.304.387.820 1.499.536.410 111.857.795.877 118.004.455.752
30
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(b) Sumber ketidakpastian dalam estimasi pembayaran klaim masa depan - Lanjutan
Ada banyak variabel yang mempengaruhi jumlah dan waktu arus kas dari kontrak ini. Terutama berhubungan
dengan risiko yang melekat pada kegiatan bisnis yang dilakukan oleh pemegang kontrak individu dan
prosedur manajemen risiko yang diadopsi. Pembayaran kompensasi atas kontrak ini adalah jaminan
keuangan untuk cedera badan yang diderita oleh pegawai (untuk tanggung jawab hukum pengusaha) atau
anggota dari masyarakat umum (untuk tanggung jawab hukum masyarakat). Santunan adalah pembayaran
lumpsum yang dihitung sebesar nilai kini dari kehilangan penghasilan dan biaya rehabilitasi pihak yang
terluka akibat kecelakaan.
Estimasi biaya klaim meliputi biaya langsung yang harus dibayar pada saat klaim disetujui, dikurangi nilai
subrogasi yang diharapkan dan penggantian lainnya. Perseroan melakukan semua tahapan yang masuk akal
untuk menyakinkan bahwa Perseroan mempunyai informasi yang memadai mengenai paparan risiko
klaimnya. Namun demikian adanya ketidak-pastian dalam cadangan klaim yang dibentuk, memungkinkan
hasil akhir akan menunjukkan perbedaan dari liabilitas asli yang dibentuk. Liabilitas dari kontrak ini meliputi
cadangan untuk IBNR, cadangan klaim yang dilaporkan tetapi belum disetujui dan cadangan atas risiko yang
belum habis pada akhir periode perlaporan. Jumlah klaim kecelakaan sangat sensitif dengan tingkat putusan
pengadilan dan terhadap perkembangan preseden legal atas masalah kontrak dan kesalahan. Kontrak
kecelakaan juga tergantung pada emergensi jenis baru dari klaim lama, tetapi tidak ada cadangan yang
diperhitungankan pada akhir periode laporan.
Dalam menghitung estimasi biaya klaim yang belum dibayar (baik dilaporkan maupun belum), Tehnik
estimasi Perseroan adalah kombinasi estimasi berdasarkan rasio (bila rasio klaim didefinisikan sebagai rasio
antara total biaya klaim asuransi dan pendapatan premi yang diperoleh dalam periode kalender dalam
hubungannya dengan suatu klaim) dan berdasarkan estimasi atas pengalaman klaim aktual dengan
menggunakan formula klaim yang ditentukan lebih dulu dimana bobot lebih besar yang tetap terhadap
pengalaman klaim masa lalu.
31
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(b) Sumber ketidakpastian dalam estimasi pembayaran klaim masa depan - Lanjutan
Estimasi rasio klaim sendiri adalah asumsi penting dalam tehnik estimasi dan berdasarkan pengalaman tahun
sebelumnya, disesuaikan untuk faktor-faktor seperti perubahan tarif premi, pengalaman pasar yang
diantisipasi dan inflasi historis klaim. Estimasi awal dari rasio klaim digunakan untuk tahun berjalan
(sebelum reasuransi) dianalisa per teritori, jenis risiko dan industri dimana tertanggung beroperasi untuk
premi yang diperoleh pada periode berjalan dan periode lalu.
Pada umumnya estimasi IBNR tergantung pada tingkat ketidakpastian yang lebih besar daripada estimasi
biaya penyelesaian klaim yang sudah diberitahukan kepada Perseroan, dimana informasi tentang peristiwa
klaim tersedia. Klaim IBNR tidak dapat diketahui siapa tertanggungnya sampai beberapa tahun setelah
peristiwa tersebut muncul sebagai klaim. Untuk kontrak kecelakaan, porsi IBNR dari total liabilitas lebih
tinggi dan pada umumnya akan menyajikan penyimpangan yang lebih besar antara estimasi awal dan hasil
akhir karena tingkat kesulitan estimasi liabilitas ini lebih besar.
Dalam mengestimasi liabilitas biaya klaim yang dilaporkan tetapi belum disetujui, Perseroan
mempertimbangkan informasi yang tersedia dari loss adjuster dan informasi atas biaya penyelesaian klaim
yang mempunyai karakteristik sama periode sebelumnya. Klaim besar dinilai berdasarkan kasus per kasus
atau proyeksi terpisah dengan maksud untuk memungkinkan pengaruh distorsi yang mungkin pada
pengembangan klaimnya dan besarnya sisa portofolio.
Bila mungkin, Perseroan mengadopsi tehnik multiple untuk mengestimasi tingkat cadangan yang
dipersyaratkan. Tehnik ini memberikan pemahaman lebih baik pada trend yang melekat pada pengalaman
yang diperoyeksikan. Terdapat bermacam-macam metodologi proyeksi yang juga membantu mengestimasi
rentang hasil yang mungkin. Tehnik estimasi yang sangat memadai dipilih dengan memasukkan karakteristik
kelompok bisnis dan luasnya perkembangan setiap tahun terjadinya.
Selain untuk tes kecukupan liabilitas dari risiko yang masih berjalan pada akhir periode laporan, tidak ada
kebutuhan untuk mengestimasi tingkat probabilitas risiko total loss atau tingkat kerusakan partial loss untuk
masa depan karena kontrak ini jangka pendek. Tabel standar penggantian dari reasuradur-reasurandur dan
pengalaman Perseroan bisa digunakan untuk melakukan estimasi. Pengaruh kondisi ekonomi pada tingkat
penggantian aktual untuk kontrak individu adalah kunci sumber ketidakpastian estimasi ini.
Estimasi biaya klaim untuk setiap tahunnya dan setiap kasus adalah hasil dari proyeksi sejumlah klaim,
besaran klaim rata-rata dan faktor inflasi. Kemudian angka ini dijumlahkan selama beberapa tahun
tergantung jenis kasusnya. Untuk setiap estimasi klaim dibandingkan dengan kewajiban klaim maksimum
dibawah syarat polis dan dikurangi jumlah tertentu jika lebih rendah dari estimasi klaim.
32
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Untuk semua risiko kecelakaan, Perusahaan menggunakan metode statistik untuk memasukkan beberapa
asumsi yang dibuat dengan tujuan untuk mengestimasi biaya klaim total. Dua metode yang umum digunakan
adalah metode Chain-Ladder dan Bornhueter-Furguson.
Perseroan tidak merubah asumsi yang digunakan untuk kontrak asuransi yang diuraikan di catatan ini.
Untuk kontrak-kontrak yang dipertanggungkan adalah risiko kematian, faktor yang sangat penting yang dapat
meningkatkan frekuensi klaim secara keseluruhan seperti perubahan yang meluas dalam gaya hidup seperti
makan, kebiasaan merokok dan olah raga, menyebabkan lebih awal atau lebih banyak klaim daripada yang
diharapkan.
Perseroan mengelola risiko ini dengan strategi underwiritng dan perjanjian reasuransi. Strategi underwriting
ditujukan untuk menyakinkan bahwa risiko yang ditanggung sudah terdeversifikasi secara baik dalam jenis
risiko dan tingkat manfaat pertanggungan.
(b) Sumber ketidakpastian dalam estimasi pembayaran klaim dan penerimaan premi
Ketidakpastian dalam estimasi pembayaran klaim dimasa depan dan penerimaan premi kontrak asuransi
jangka panjang menimbulkan beban jangka panjang yang tidak dapat diprediksi dalam semua tingkat
kematian karena kecelakaan dan variasi perilaku pemegang polis.
Kontrak asuransi jangka panjang dengan jangka waktu tetap dan dijamin, estimasi di buat dalam dua tahap.
Saat mulai kontrak, Perseroan menentukan asumsi-asumsi yang berhubungan dengan kematian di masa
depan, pengakhiran sukarela, pengembalian investasi dan beban administrasi. Asumsi-asumsi ini digunakan
untuk menghitung kewajiban selama umur kontrak. Margin risiko dan ketidakpastian ditambah ke asumsi ini.
Asumsi-asumsi ini "terkunci" selama periode kontrak.
Selanjutnya, estimasi baru dibuat pada setiap tanggal laporan untuk menentukan apakah liabilitas mencukupi
berkaitan dengan estimasi berjalan terbaru. Asumsi awal tidak dirubah jika liabilitas dipertimbangkan
mencukupi. Jika liabilitas tidak mencukupi, asumsi-asumsi dirubah ("dibuka") untuk mencerminkan estimasi
berjalan dengan yang paling baru, tidak ada margin yang ditambahkan ke asumsi-asumsi dalam peristiwa ini.
33
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Asumsi-asumsi yang digunakan untuk kontrak asuransi diungkapkan dalam catatan di bawah ini :
Mortalita
Dasar tabel mortalita standar yang memadai dipilih tergantung pada jenis kontrak. Untuk kontrak
pertanggungan hidup, provisi dibuat untuk peningkatan mortalita masa depan berdasarkan trend data
teridentifikasi dan investigasi mortalita lanjutan yang dilakukan oleh independen aktuaria.
Morbiditi
Tingkat penggantian dari cacat yang diturunkan berdasarkan studi pengalaman industri yang disesuaikan
dengan pengalaman dari Perseroan sendiri.
Persistensi
Tingkat persistensi bervariasi per jenis produk dan jangka waktu polis. Cadangan kemudian dibuat untuk
suatu trend data hingga mencapai estimasi terbaik atas tingkat persistensi kedepan dengan
mempertimbangkan perilaku pemegang kontrak yang masih aktif.
Imbal hasil investasi mempengaruhi asumsi tingkat manfaat masa depan karena pemegang kontrak dan
pemilihan tingkat diskonto yang memadai. Asumsi utama perseroan pada imbal hasil investasi berhubungan
dengan komponen :
Tingkat bunga bebas risiko adalah imbal hasil kotor untuk penarikan surat berharga Pemerintah. Untuk
valuasi berjalan adalah sebagai berikut:
1 - 5 tahun 4,50%
5 - 10 tahun 5,00%
> 10 tahun 6,50%
Untuk mendapatkan tingkat bunga selain dari bebas risiko, Perseroan menggunakan tingkat bunga dari
tabel di atas ditambah margin kredit.
34
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perseroan tidak merubah asumsinya untuk kontrak asuransi yang diuraikan di catatan ini.
Perseroan dihadapkan pada risiko keuangan pada seluruh aset keuangannya, liabilitas keuangan (kontrak investasi dan
pinjaman), aset reasuransi dan liabilitas asuransi. Khususnya, risiko keuangan utama adalah hasil investasi jangka
panjang tidak mencukupi untuk mendanai kewajiban yang timbul dari kontrak asuransi dan investasi. Komponen yang
sangat penting dari risiko keuangan ini adalah risiko tingkat bunga, risiko biaya modal, risiko mata uang asing dan risiko
kredit.
Risiko ini muncul dari posisi terbuka atas tingkat bunga, produk mata uang asing dan produk ekuitas, semuanya adalah
paparan atas pergerakan pasar umum dan khusus. Risiko utama yang dihadapi Perseroan karena sifat investasi dan
liabilitasnya adalah risiko tingkat bunga dan risiko biaya modal.
Perseroan menghadapi paparan risiko kredit, yaitu risiko bahwa pihak yang berhubungan akan tidak mampu
membayar lunas pada saat jatuh tempo. Area utama, di mana Perseroan dihadapkan pada risiko kredit adalah :
● Jumlah piutang kepada reasuradur dalam hal klaim yang sudah dibayar;
● Jumlah piutang kepada pemegang polis;
● Jumlah piutang kepada perantara;
● Jumlah yang jatuh tempo dari pinjaman dan piutang;
● Jumlah yang jatuh tempo dari surat berharga utang; dan
● Reasuransi yang digunakan untuk mengelola risiko asuransi. Namun demikian, hal ini tidak menghilangkan
kewajiban Perseroan sebagai asuradur utama. Jika reasuradur gagal membayar klaim untuk suatu alasan,
Perseroan tetap berkewajiban membayar kepada pemegang polis. Kredibilitas reasuradur dikaji secara
tahunan dengan mereviu kekuatan keuangan sebelum finalisasi suatu kontrak.
Risiko likuiditas adalah risiko Perseroan tidak dapat memenuhi kewajibannya saat jatuh tempo seperti
pembayaran manfaat polis, pembayaran tunai atas janji pada kontrak, atau arus keluar kas lainnya, seperti jatuh
tempo utang. Suatu pengeluaran kas akan mengurangi dana kas yang tersedia untuk kegiatan operasional, trading
dan investasi. Keadaan yang ekstrem, kekurangan likuiditas akan menyebabkan pengurangan aset dan penjualan
aset, atau potensi ketidakmampuan membayar janji kepada pemegang polis. Risiko Perseroan menjadi tidak
mampu membayar adalah melekat pada semua operasional asuransi, yang dapat dipengaruhi oleh lembaga khusus
dan termasuk seberapa luas peristiwa yang mempengaruhi pasar, tetapi tidak terbatas pada : transaksi kredit,
merger dan akuisisi, kejadian sistemik dan bencana alam.
35
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Proses manajemen likuiditas Perseroan dilaksanakan oleh perseroan dan dimonitor oleh tim tersendiri dari bagian
keuangan, termasuk pendanaan harian dikelola dengan memonitor arus kas masa depan untuk menyakinkan bahwa
kebutuhan kas terpenuhi, menjaga portofolio aset yang dapat dengan mudah dirubah menjadi likuid sebagai
proteksi atas pengaruh yang tak terduga terhadap arus kas dan memonitor rasio likuiditas neraca dengan
persyaratan internal dan regulator.
Memonitor dan melaporkan pengambilan penilaian dan proyeksi arus kas secara harian, mingguan dan bulanan,
karena hal ini merupakan periode kunci untuk pengelolaan likuiditas. Titik awal proyeksi ini adalah analisa jatuh
tempo kontrak liabilitas keuangan dan tanggal penarikan aset keuangan yang diharapkan.
6. PENGELOLAAN MODAL
● Sesuai dengan persyaratan modal asuransi yang ditetapkan regulator industri asuransi di wilayah operasional Perseroan.
● Menjaga kemampuan Perseroan untuk terus berkelanjutan (going concern) , sehingga dapat terus memberikan imbal
hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pihak yang berkepentingan lainnya; dan
● Untuk menyediakan imbal hasil yang cukup kepada pemegang polis dengan harga kontrak asuransi dan investasi secara
sepadan dengan tingkat risikonya.
36
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2017 2016
BANK BUKAN BANK PEMBANGUNAN DAERAH
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 11.813.292.935 5.524.431.127
PT Bank-bank Perkreditan Rakyat 10.973.809.471 10.619.405.631
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 6.122.996.369 5.589.971.617
PT Bank Syariah Mandiri 4.046.321.383 336.977.665
PT Bank Perkreditan Rakyat Syariah 3.309.847.728 2.015.426.300
PT Bank Negara Indonesia Syariah 1.516.942.411 1.335.738.274
PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.030.860.075 1.206.273.669
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 764.700.808 234.237.719
PT Bank Syariah Bukopin 379.761.392 188.717.821
PT Bank Mandiri Taspen Pos 291.960.431 314.546.607
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 281.327.134 210.216.941
PT Bank Bukopin, Tbk 173.894.745 167.380.321
PT Bank Danamon Syariah 155.434.239 124.495.855
PT Bank Mayapada Internasional 84.289.920 35.800.606
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah 71.884.834 88.824.100
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 42.797.927 97.819.414
37
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PIUTANG PREMI
2017 2016
Jenis Asuransi 1 - 60 hari > 60 hari Jumlah Jumlah
2017 2016
Piutang Premi 170.834.443.535 195.843.919.797
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (2.046.913.700) (1.941.329.540)
Jumlah Piutang Premi 168.787.529.835 193.902.590.257
38
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Merupakan pendapatan yang masih harus diterima atas hasil investasi yang belum jatuh tempo, sebagai berikut :
2017 2016
PT Asuransi Jiwasraya
(Persero) 16.346.732.456 27.995.521.973 44.342.254.429 55.850.748.608
PT Reasuransi Indonesia
Utama (Persero) 12.199.227.282 7.222.978.367 19.422.205.649 15.788.918.646
PT Asuransi Jiwa
Syariah Al Amin 10.479.982.598 9.268.082.621 19.748.065.219 15.714.792.534
PT Asuransi Jiwa
Mega Life 4.424.024.338 7.107.396.682 11.531.421.020 12.241.205.526
PT Trinity Reinsurance
Brokers 1.627.210.998 3.385.007.319 5.012.218.317 6.588.009.783
PT Mega Jasa
Reinsurance Brokers 3.994.814.701 612.947.383 4.607.762.084 5.765.273.250
PT Reasuransi
Nasional Indonesia 1.859.392.707 532.044.058 2.391.436.765 665.447.238
Konsorsium Asuransi
Risiko Khusus 350.844.580 1.777.226.504 2.128.071.084 2.083.856.715
PT Asuransi Jasa Raharja
Putera 156.471.294 1.040.386.794 1.196.858.088 1.196.752.447
PT Asrinda Arthasangga - 781.806.130 781.806.130 984.603.060
PT Adhi Lintas Tanase - 508.324.869 508.324.869 525.193.112
PT Asuransi Jasa Indonesia
(Persero) 59.546.186 312.042.181 371.588.367 1.207.759.540
Lain -lain 2.946.632.290 3.147.736.590 6.094.368.880 6.788.762.275
2017 2016
39
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. INVESTASI
a. Deposito Wajib
2017 2016
KONVENSIONAL
PT BPD Kalimantan Barat 2.500.000.000 2.500.000.000
PT BPD Jawa Tengah 2.000.000.000 2.000.000.000
PT BPD Sumatera Utara 1.500.000.000 1.500.000.000
PT BPD Kalimantan Selatan 1.000.000.000 1.000.000.000
PT BPD Sumatera Selatan & Bangka Belitung 500.000.000 500.000.000
PT Bank Yudha Bhakti 250.000.000 250.000.000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 200.000.000 200.000.000
PT Bank Bukopin Tbk 100.000.000 -
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah - 500.000.000
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk - 3.000.000.000
PT Bank Bukopin Tbk - 2.000.000.000
PT BPD Nusa Tenggara Barat - 2.000.000.000
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 1.100.000.000
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 1.000.000.000
PT BPD Sumatera Barat - 500.000.000
PT BPD Kalimantan Timur - 100.000.000
SYARIAH
PT Bank Negara Indonesia Syariah 2.100.000.000 2.100.000.000
PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Syariah 1.200.000.000 1.200.000.000
PT Bank Bukopin Syariah Kantor Pusat 1.000.000.000 1.000.000.000
PT Bank Syariah Mandiri 500.000.000 500.000.000
PT Bank Muamalat Indonesia 200.000.000 200.000.000
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 71/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan
Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dan Nomor 72/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan
Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip Syariah. Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka
pada bank umum yang bukan afiliasi yang ditatausahakan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Bukopin
Syariah sebagai bank kustodian Perseroan yang telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jumlah
dana jaminan sekurang-kurangnya adalah jumlah yang lebih besar antara 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan dan
atau 1% dari premi netto ditambah dengan 0,25% dari premi reasuransi.
40
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b. Deposito Berjangka
2017 2016
BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) :
PT BPD Jawa Barat & Banten Tbk 159.948.800.000 228.289.800.000
PT BPD Sulawesi Tenggara 121.911.000.000 94.291.000.000
PT BPD Sulawesi Utara 88.975.000.000 32.325.000.000
PT BPD Kalimantan Timur 80.158.000.000 72.182.000.000
PT BPD Sulawesi Tengah 80.121.000.000 67.177.000.000
PT BPD Sumatera Selatan & Bangka Belitung 74.030.000.000 37.455.000.000
PT BPD Sulawesi Selatan Barat 67.152.000.000 57.512.000.000
PT BPD Kalimantan Barat 65.196.000.000 64.565.000.000
PT BPD Aceh 51.470.000.000 70.381.000.000
PT BPD Bali 49.880.000.000 73.150.000.000
PT BPD Sumatera Utara 43.845.000.000 64.235.000.000
PT BPD Lampung 42.060.000.000 23.995.000.000
PT BPD Jawa Tengah 37.650.000.000 12.825.000.000
PT BPD Jawa Timur 35.170.000.000 32.035.000.000
PT BPD Riau 33.210.000.000 34.725.000.000
PT BPD Jambi 31.138.900.000 26.629.000.000
PT BPD Sumatera Barat 27.750.000.000 34.580.000.000
PT BPD Nusa Tenggara Barat 26.805.000.000 19.010.000.000
PT BPD Papua 26.275.000.000 28.362.000.000
PT BPD Bengkulu 25.572.000.000 22.977.000.000
PT BPD Kalimantan Tengah 24.145.000.000 11.345.000.000
PT BPD DKI Jakarta 18.475.000.000 27.029.371.000
PT BPD Maluku 11.025.100.000 4.100.000.000
PT BPD D.I. Yogyakarta 8.417.000.000 7.645.000.000
PT BPD Kalimantan Selatan 7.410.000.000 7.835.000.000
PT BPD Nusa Tenggara Timur 4.700.000.000 7.100.000.000
41
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tingkat suku bunga deposito berjangka untuk tahun 2017 dan 2016:
Rupiah 4,00% - 7,5% 6,25% - 7,5%
Dollar Amerika Serikat 0,11% - 1,17% 0,11% - 1,17%
Jangka waktu penempatan deposito oleh Perusahaan adalah 1 sampai dengan 12 bulan.
42
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo Reksa Dana tersebut merupakan nilai aset bersih (nilai wajar) per 31 Desember 2017 dan 2016 sesuai dengan laporan
bank kustodian.
44
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Surat berharga obligasi Subordinasi II Bank Nagari tahun 2012 dengan tingkat bunga 10,15% per tahun diterbitkan oleh
PT BPD Sumatera Barat pada tanggal 26 Juni 2012 dan jatuh tempo pada tanggal 26 Juni 2019 (periode 7 tahun).
Surat berharga Obligasi Berkelanjutan I MNC Kapital Indonesia Tahap I Tahun 2013 dengan tingkat bunga 12% per tahun
oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk untuk jangka waktu 4 Juli 2013 sampai dengan 5 Juli 2018 (periode 5 tahun).
Obligasi subordinasi PT Bank Capital Tbk I tahun 2014 diterbitkan oleh PT Bank Capital dengan tingkat suku bunga 12%
yang diterbitkan tanggal 12 Januari 2014 sampai dengan 13 Januari 2022 (periode 8 tahun).
Surat berharga Obligasi V Bank Sulut Tahun 2014 dengan tingkat bunga 10,90% per tahun diterbitkan oleh
PT BPD Sulawesi Utara untuk jangka waktu 06 Oktober 2014 sampai dengan 06 Oktober 2019 (periode 5 tahun).
Surat Utang Negara (SUN) merupakan obligasi Negara Republik Indonesia yang dimiliki Perseroan yaitu :
Obligasi SUN Seri FR 0040, FR0074 dan SBSN RI Seri IFR 006 dijadikan sebagai Dana Jaminan yang ditata usahakan
kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
45
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
f. Penyertaan Langsung
2017 2016
Penyertaan saham pada entitas anak merupakan penyertaan modal saham kepada PT Asuransi Askrida Syariah atas
pelaksanaan spin off Askrida Syariah yang telah disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Asuransi
Bangun Askrida berdasarkan akta nomor 46 tanggal 27 April 2017 oleh Ashoya Ratam, SH, MKn notaris di Jakarta.
Prosentase penyertaan tersebut sebesar 99%.
Merupakan penyertaan saham pada PT Pusat Pelatihan Perasuransian Indonesia (PT P3I) sebesar Rp3.000.000.000 dalam
pendirian pusat pelatihan perasuransian.
Pada tahun 2015, Perseroan melakukan pembelian 20 lembar saham PT Reasuransi Maipark Indonesia @ Rp754.463
dengan total harga Rp15.089.260, sehingga total kepemilikan saham di PT Reasuransi Maipark Indonesia pada tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebanyak 1.754 lembar saham @ Rp100.00 harga saham saat pendirian atau
0,38% dari modal dasar yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Nilai penyertaan tersebut dinilai dengan harga perolehan
karena tidak ada kuotasi harga pasar aktif dan belum ada metode penilaian yang cukup andal.
Harga perolehan Gedung Perkantoran Askrida Tower d/h Is Plaza di Jalan Pramuka Raya No. 151 RT 009/05, Kelurahan
Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Kotamadya Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta, sebesar Rp79.409.547.500. dan
dari nilai tersebut, sebesar 45,45% atau Rp36.091.639.339 digunakan Perseroan sebagai investasi pada properti (lihat juga
catatan 15 Aset Tetap).
46
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 71/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi
dan Perusahaan Reasuransi dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 27/SEOJK.05/2017 tentang Pedoman
Pembentukan Cadangan Teknis Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, serta PSAK Nomor 62 tentang Kontrak
Asuransi dan PSAK Nomor 28 (revisi 2012) tentang Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian mensyaratkan Liabilitas Kontrak
Asuransi yang telah dibentuk Perseroan wajib dilakukan Tes Kecukupan Liabilitas (Liability Adequate Test / LAT). Jumlah
Liabilitas Asuransi yang dibentuk perusahaan lebih besar dari jumlah Tes Kecukupan Liabilitas, sehingga sudah memenuhi
ketentuan yang ada.
47
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NETTO
Estimasi liabilitas klaim 105.785.998.753 97.501.726.706
Premi yang belum merupakan pendapatan 1.130.288.579.332 975.825.602.808
Besarnya cadangan premi gross dihitung oleh aktuaris independen PT Binaputera Jaga Hikmah berdasarkan laporan nomor
017/LA-BJH/I-2018 dan No.018/LA-BJH/I-2018 tanggal 29 Januari 2018.
Metode dan asumsi yang digunakan dalam menghitung liabilitas kontrak asuransi jangka panjang adalah sebagai berikut:
1. Pembentukan cadangan teknis dalam bentuk liabilitas kontrak asuransi jangka panjang wajib memperhitungkan penerimaan
dan pengeluaran yang dapat terjadi di masa yang akan datang dengan menggunakan asumsi estimasi sentral atau estimasi
terbaik (best estimate ) terkini ditambah dengan margin risiko pemburukan (margin for adverse deviation ) dengan tingkat
keyakinan (confindance level ) paling sedikit 75% (tujuh puluh lima persen ) pada level Perseroan.
2. Pengeluaran-pengeluaran yang terjadi di masa yang akan datang berupa manfaat asuransi utama, manfaat turunan melekat,
manfaat fitur partisipasi tidak mengikat, biaya pemasaran, biaya penerbitan polis, biaya perawatan polis dan pajak selain
pajak penghasilan.
3. Asumsi tingkat diskonto yang digunakan dalam menghitung cadangan premi paling tinggi sebesar rata-rata tingkat imbal
hasil (yield) yang dipublikasikan oleh IBPA (Indonesian Bond Pricing Agency) atas surat berharga yang diterbitkan oleh
Negara Republik Indonesia selama 1 (satu) tahun terakhir, dengan penambahan paling tinggi 0,5% (nol koma lima persen)
(jika perlu).
4. Asumsi biaya, menggunakan pengalaman/data terkini Perseroan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel yang
dikaitkan pada jumlah polis atau peserta aktif (in force) , penagihan premi, pengajuan klaim, besarnya premi, dan uang
pertanggungan polis atau peserta aktif; Asumsi tingkat klaim (mortalitas, morbiditas , atau incidence rate ), menggunakan
tabel pengalaman terkini Perseroan atau industri asuransi di Indonesia; Asumsi mutasi polis atau peserta (lapse, surrender,
reinstatement , atau withdrawal ) menggunakan pengalaman terkini Perseroan; dan Asumsi inflasi menggunakan
pengalaman di Indonesia dengan rata-rata inflasi paling singkat 3 (tiga) tahun terakhir.
48
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Uang muka klaim tersebut merupakan pembayaran kepada tertanggung yang menjadi nasabah bank, melalui proses pendebetan
langsung oleh pihak bank pada masing-masing Kantor Cabang, sehubungan dengan produk asuransi Personal Accident Kreasi (PA-
Kreasi) dan Credit Insurance (Asuransi Kredit). Uang muka klaim akan di-offset dengan utang klaim setelah ada laporan produksi
klaim yang dibuat oleh Bagian Klaim Kantor Pusat.
Uang dalam perjalanan merupakan transaksi kantor cabang dan perwakilan yang belum dapat diidentifikasi oleh Perseroan pada
tanggal laporan.
Akumulasi Penyusutan
Bangunan 12.092.851.265 3.079.365.668 - - 15.172.216.933
Kendaraan bermotor 5.952.719.859 1.070.466.045 2.308.435.333 - 4.714.750.571
Mesin kantor 1.231.626.486 915.806.918 - - 2.147.433.404
Komputer 8.437.783.104 1.987.109.899 - - 10.424.893.003
Perabot kantor 9.119.167.144 3.661.620.922 186.136.587 - 12.594.651.479
Perabot rumah dinas 64.091.492 13.298.768 - - 77.390.260
Renovasi ruang sewa 1.343.290.616 300.683.647 - - 1.643.974.263
50
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Akun ini merupakan utang klaim kepada tertanggung berdasarkan klasifikasi bisnis:
2017 2016
1 - 60 hari > 60 hari Jumlah Jumlah
Akun ini merupakan kewajiban kepada reasuradur sehubungan dengan premi dan klaim reasuransi.
2017 2016
1 - 60 hari > 60 hari Jumlah Jumlah
PT Mega Jasa Reinsurance
Brokers 17.736.918.393 14.359.190.837 32.096.109.230 11.132.305.604
PT Trinity Reinsurance
Brokers 8.222.611.971 1.030.781.873 9.253.393.844 844.265.034
Konsorsium Asuransi Risiko
Khusus 406.970.814 7.203.712.733 7.610.683.547 4.801.273.246
PT Reasuransi Indonesia
Utama (Persero) 1.278.637.204 4.392.620.121 5.671.257.325 14.616.506.979
PT Cipta Colemon Asia 1.814.930.372 1.432.670.900 3.247.601.272 -
PT Asuransi Maipark
Indonesia 1.375.330.670 1.474.111.474 2.849.442.144 1.601.941.916
PT Simas Reinsurance
Brokers 398.121.530 875.785.003 1.273.906.533 4.442.686.806
PT Reasuransi Nasional
Indonesia 1.096.893.920 - 1.096.893.920 2.404.890.061
Lain - lain 10.185.215.204 4.635.702.989 14.820.918.193 1.239.424.700
20. PERPAJAKAN
51
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rekonsiliasi antara laba rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba rugi menurut pajak yang dihitung oleh
Perseroan, adalah sebagai berikut :
2017 2016
Beda waktu:
Liabilitas imbalan pasca kerja 2.409.583.074 1.601.844.250
Cadangan premi yang belum merupakan pendapatan (9.277.447.006) -
Perbedaan penyusutan aset tetap antara komersial dan fiskal 2.653.369.013 1.951.073.470
52
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kredit pajak
Pajak penghasilan pasal 25 (42.899.912.370) (36.863.393.805)
d. Pajak Tangguhan
2017 2016
53
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2016
Saldo awal, Dikreditkan Saldo Akhir
1 Januari (dibebankan) ke Dibebankan ke 31 Desember
2016 Laporan Laba Rugi Ekuitas 2016
Liabilitas imbalan
pasca kerja 1.928.744.101 400.461.146 (43.488.988) 2.285.716.259
Perseroan telah mendapatkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak Nomor : KET-11/PP/WPJ.06/2016 dari Menteri
Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 1 Agustus 2016. Perseroan mendeklarasikan harta bersih yang berada didalam
negeri berupa Piutang Reasuransi sebesar Rp18.285.906.904 yang belum dilaporan dalam SPT PPh terakhir, dengan uang
tebusan (tarif 2%) sebesar Rp365.718.138.
54
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Liabilitas imbalan karyawan jangka pendek meliputi tantiem, jasa produksi, insentif dan bonus yang masih harus dibayar
untuk karyawan yang pada periode kurang dari satu tahun.
2017 2016
Biaya tantiem dan jasa produksi (termasuk PPh pasal 21) 58.983.128.950 60.950.626.928
Biaya insentif dan bonus - 9.192.945.773
Dana Pensiun Askrida (DPPK) yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Asuransi Bangun Askrida
No. SK 02/DIR/1993 tanggal 10 April 1993 telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. Kep-254/KM.17/1994 tanggal 12 September 1994 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara
Republik Indonesia No. 86 tanggal 28 Oktober 1994. Peraturan Dana Pensiun tersebut telah diubah dengan peraturan baru
yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Asuransi Bangun Askrida No. SK 150/DIR/2007 tanggal
19 Desember 2007. Peraturan pengganti ini telah disahkan oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan Nomor Kep-206/KM.10/2008 tanggal 22 September 2008 tentang pengesahan atas Peraturan Dana Pensiun
Askrida. Dana Pensiun dikelola oleh pengurus yang terpisah, dimana bagi seluruh karyawan yang telah memenuhi persyaratan
masa kerja tertentu, berhak memperoleh imbalan pasti pada saat pensiun, cacat atau meninggal dunia.
Perseroan memberikan penghargaan kepada karyawan tetapnya yang telah mencapai usia pensiun normal sesuai dengan
kebijakan Perseroan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Perseroan telah membuat estimasi
imbalan kerja jangka pendek dan pendanaan program imbalan kerja jangka panjang, serta penghargaan masa kerja melalui
Dana Pensiun Pemberi Kerja Askrida.
2017 2016
2017 2016
55
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rincian pengukuran kembali atas kewajiban imbalan karyawan adalah sebagai berikut:
2017 2016
Imbalan Pensiun
2017 2016
56
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dampak atas
Nilai Kini Nilai Wajar Persyaratan Pendanaan /
Kewajiban Aset Program Jumlah Pembatasan Aset Jumlah
Jumlah imbalan pensiun untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016 dialokasikan sebagai berikut:
2017 2016
Hasil aktual aset program pada tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp5.241.876.594 dan Rp4.742.673.847.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, aset program Perseroan untuk program imbalan pensiun diinvestasikan di saham dan
obligasi Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia masing-masing sebesar Rp23.655.633.000 dan Rp25.868.288.500.
57
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aset program Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp41.810.682.439 (2016: Rp33.035.999.509) merupakan
investasi yang ditempatkan pada saham, obligasi negara, obligasi perusahaan dan reksadana yang diperdagangkan di Bursa Efek
Indonesia. Sedangkan aset program senilai Rp33.634.031.479 (2016: Rp28.962.519.112) merupakan investasi yang memiliki tingkat
likuiditas yang tinggi, seperti tabungan dan deposito berjangka.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan aktuaria oleh aktuaris independen PT Binaputera Jaga Hikmah dalam laporannya
nomor 188/LA-BJH/III-2018 tanggal 26 Februari 2018 untuk menentukan kewajiban imbalan pensiun karyawan adalah sebagai
berikut:
Dampak perubahan 1% tingkat diskonto terhadap liabilitas imbalan pensiun adalah sebagai berikut:
58
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kewajiban pensiun pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dihitung berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” oleh
aktuaris independen, PT Bina Putra Jaga Hikmah, seperti yang disajikan pada laporannya nomor 033/PSAK-BJH/I-2018 tertanggal
15 Januari 2018 dan nomor 188/LA-BJH/II-2018 tanggal 25 Februari 2018.
b. Beban (pendapatan) imbalan pasca kerja lainnya yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
2017 2016
Selisih UUK 13/2003 Dengan DPPK
Biaya jasa kini 939.632.858 536.000.820
Bunga neto atas liabilitas (aset) 351.445.458 384.768.683
c. Kewajiban / (kekayaan) imbalan pasca kerja lainnya di neraca adalah sebagai berikut:
2017 2016
Selisih UUK 13/2003 Dengan DPPK
Nilai kewajiban kini pada awal periode 4.406.701.810 4.750.356.168
Biaya bunga 351.445.458 384.768.682
Biaya jasa kini 939.632.858 536.000.820
Pembayaran manfaat (485.312.199) (1.090.467.908)
(Keuntungan) / kerugian aktuarial pada kewajiban 1.742.843.834 (173.955.952)
59
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Kewajiban / (kekayaan) imbalan pasca kerja lainnya di neraca adalah sebagai berikut: - Lanjutan
2017 2016
Penghargaan Masa Kerja
Kewajiban (kekayaan), awal periode 3.349.285.576 2.668.210.829
Biaya bunga 276.806.665 244.141.291
Biaya jasa kini 595.438.284 430.142.551
Pembayaran manfaat (139.171.504) -
(Keuntungan) kerugian aktuarial pada kewajiban 246.259.809 6.790.905
d. Perubahan liabilitas imbalan pasca kerja lainnya di neraca adalah sebagai berikut:
2017 2016
Saldo Awal, 1 Januari
UUK 13/2003 - DPPK 6.955.311.761 4.406.701.810
Penghargaan masa kerja 4.328.618.830 3.349.285.576
Pada tahun 2016, Perseroan mendapatkan Fasilitas Kredit Jaminan Deposito sebesar Rp4.000.000.000 dari PT Bank Pembangunan
Daerah Sumatera Barat (PT Bank Nagari) Kantor Cabang Utama Padang dengan tujuan kredit untuk pembelian Tanah dan
Bangunan, yang akan digunakan sebagai Kantor Cabang PT Asuransi Bangun Askrida Padang. Jangka waktu kredit adalah 36 bulan,
dimulai sejak Bulan Desember 2016 sampai dengan pelunasan Bulan November 2019.
60
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Premi diterima di muka (titipan premi) merupakan premi yang terdapat dalam rekening koran bank sebagai akibat pendebitan
langsung oleh bank atas kewajiban penutupan asuransi oleh nasabah sebagai salah satu persyaratan dalam kredit yang diberikan bank
tersebut. Perseroan membuat laporan produksi premi/polis dan melakukan rekonsiliasi dengan premi diterima dimuka setelah
menerima daftar realisasi penutupan asuransi dari bank yang bersangkutan pada bulan berikutnya.
Berdasarkan Akta No. 47 tanggal 27 April 2017 oleh Ashoya Ratam, SH, M.Kn, notaris di Jakarta yang telah diterima dan dicatat
didalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-
0011442.AH.01.02.Tahun 2017 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Asuransi Bangun Askrida
yang menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan tentang modal yaitu peningkatan modal dasar Perseroan dari
Rp300.000.000.000 yang terbagi atas 30.000 lembar saham masing-masing bernilai Rp10.000.000 menjadi Rp400.000.000.000 yang
terbagi atas 40.000 lembar saham masing-masing bernilai nominal Rp10.000.000.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, modal Perseroan yang telah disetor dan ditempatkan penuh masing-masing sebesar
Rp199.040.000.000.
Komposisi pemegang saham per 31 Desember 2017 dan 2016, berdasarkan Akta No. 18 tanggal 8 Mei 2014 oleh Ashoya Ratam,
SH, MKn, notaris di Jakarta , adalah sebagai berikut: (selengkapnya lihat lampiran 2 sampai dengan 4).
Pada tahun 2017 terdapat penambahan modal disetor sebanyak 6.179 lembar dengan nilai nominal Rp61.790.000.000 dari beberapa
pemegang saham, baik dari Bank Pembangunan Daerah maupun Pemerintah Provinsi. Namun penambahan modal disetor tersebut
belum diaktakan oleh Notaris, sehingga penambahan modal tersebut dicatat sebagai titipan modal disetor. (selengkapnya lihat
lampiran 2 sampai dengan 4).
Susunan penambahan modal disetor per 31 Desember 2017 yang dicatat sebagai titipan modal disetor adalah sebagai berikut:
2017
Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Jumlah
Lembar % Rp
61
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a. Cadangan Khusus
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 16 Mei 2011 yang dinyatakan dalam akta notaris nomor 58 tanggal
16 Mei 2011, oleh Kartono, SH notaris di Jakarta, telah diputuskan bahwa saham milik Pemerintah Provinsi Timor Timur dan
saham milik Dana Pensiun Bank Pembangunan Daerah Timor Timur, dimasukkan ke dalam dana cadangan, yang terdiri dari :
b. Saldo Laba
Cadangan Umum
2017 2016
Laba Ditahan
2017 2016
62
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
63
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pendapatan Komisi:
Aneka 109.101.275.321 81.626.788.124
Kebakaran 12.238.095.998 7.634.903.539
Pengangkutan barang 4.654.692.676 7.151.234.134
Sertifikat penjaminan / Surety bond 5.928.553.980 2.835.086.647
Konsorsium 3.561.476.683 3.021.430.265
Rekayasa 3.062.927.006 1.593.254.240
Kendaraan bermotor 135.688 21.136.521
64
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
65
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam tabel berikut dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan
Perseroan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.
2017 2016
Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar
ASET KEUANGAN
a. Investasi:
Deposito wajib 13.050.000.000 13.050.000.000 23.150.000.000 23.150.000.000
Deposito berjangka 1.394.440.867.600 1.394.440.867.600 1.262.901.358.600 1.262.901.358.600
Efek ekuitas yang
diperdagangkan 6.090.670.000 6.090.670.000 4.447.237.500 5.699.587.500
Reksa Dana 142.085.870.898 145.809.824.735 80.800.000.000 78.569.801.406
Efek utang tersedia
untuk dijual 147.154.676.000 152.987.907.000 67.621.000.000 67.406.098.000
Penyertaan langsung 102.208.969.456 102.208.969.456 208.969.456 208.969.456
b. Kas dan setara kas 141.135.759.894 141.135.759.894 93.448.973.451 93.448.973.451
c. Piutang hasil investasi 4.003.681.613 4.003.681.613 3.245.629.319 3.245.629.319
LIABILITAS KEUANGAN
Utang 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000
Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar, adalah sebagai berikut:
ASET KEUANGAN
a. Investasi
- Deposito wajib dan deposito berjangka sesuai dengan nilai nominalnya;
- Surat berharga ekuitas yang diperdagangkan di nilai dengan menggunakan harga pasar;
- Unit penyertaan reksa dana dinilai dari nilai aktiva bersih (NAB) pada tanggal laporan;
- Efek utang tersedia untuk dijual di nilai dengan menggunakan nilai pasar;
- Penyertaan langsung dinilai dengan menggunakan nilai nominal, dikarenakan tidak ada nilai kuotasi pasar dan penilaian
andal yang dapat digunakan;
b. Kas dan setara kas dinilai dengan menggunakan nilai nominal.
c. Piutang hasil investasi dinilai dengan menggunakan metode amortized cost.
LIABILITAS KEUANGAN
Utang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
66
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA Lampiran 1
HASIL UNDERWRITING
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kendaraan Sertifikat
Keterangan Cat. Kebakaran Konsorsium Bermotor Rekayasa Pengangkutan Penjaminan Aneka Jumlah Jumlah
/ Surety Bond 2017 2016
PENDAPATAN UNDERWRITING
Premi Langsung 100.165.208.803 17.233.829.983 39.377.240.457 14.565.831.868 61.200.135.054 25.226.569.223 2.835.448.563.972 3.093.217.379.360 2.565.460.392.569
Premi Tidak Langsung 4.818.025.447 541.604.603 380.788.339 744.078.980 409.479.607 2.237.361.487 10.013.128.735 19.144.467.198 16.813.536.807
Jumlah Premi Bruto 27 104.983.234.250 17.775.434.586 39.758.028.796 15.309.910.848 61.609.614.661 27.463.930.710 2.845.461.692.707 3.112.361.846.558 2.582.273.929.376
Premi Reasuransi 28 (59.080.973.720) (17.821.145.539) (1.135.504.990) (12.767.970.855) (17.487.370.992) (17.667.143.396) (402.797.683.215) (528.757.792.707) (441.802.206.371)
Jumlah Premi Tanggungan Sendiri 45.902.260.530 (45.710.953) 38.622.523.806 2.541.939.993 44.122.243.669 9.796.787.314 2.442.664.009.492 2.583.604.053.851 2.140.471.723.005
Pembentukan PYBMP (20.986.677.131) (595.634.938) (11.520.238.426) (831.090.593) (3.439.851.436) (4.171.120.552) (1.088.743.966.256) (1.130.288.579.332) (975.825.602.808)
Pencairan PYBMP 21.719.738.399 600.181.804 12.484.011.829 967.458.024 4.030.717.051 2.950.657.281 933.072.838.420 975.825.602.808 871.056.436.239
Premi yang Belum Merupakan Pendapatan 733.061.268 4.546.866 963.773.403 136.367.431 590.865.615 (1.220.463.271) (155.671.127.836) (154.462.976.524) (104.769.166.569)
Pendapatan Premi Neto 46.635.321.798 (41.164.087) 39.586.297.209 2.678.307.424 44.713.109.284 8.576.324.043 2.286.992.881.656 2.429.141.077.327 2.035.702.556.436
BEBAN UNDERWRITING
Beban Klaim
Klaim Langsung (27.858.800.207) (726.223.588) (10.418.129.750) (1.999.662.313) (76.401.742.668) (2.292.441.367) (1.342.940.029.465) (1.462.637.029.358) (1.096.042.836.132)
Klaim Tidak Langsung (1.557.166.215) 54.972.799 (351.706.386) (375.555.407) (28.601.746) (1.490.329.753) (4.736.436.716) (8.484.823.424) (5.206.632.475)
Jumlah Klaim Bruto 29 (29.415.966.422) (671.250.789) (10.769.836.136) (2.375.217.720) (76.430.344.414) (3.782.771.120) (1.347.676.466.181) (1.471.121.852.782) (1.101.249.468.607)
Klaim Reasuransi 30 10.647.619.331 305.679.588 290.844.668 2.651.976.647 73.873.965.640 1.471.673.862 223.791.774.306 313.033.534.042 200.376.583.245
Jumlah Klaim Tanggungan Sendiri (18.768.347.091) (365.571.201) (10.478.991.468) 276.758.927 (2.556.378.774) (2.311.097.258) (1.123.884.691.875) (1.158.088.318.740) (900.872.885.362)
Pembentukan Estimasi Liabilitas Klaim (2.276.888.096) - (1.904.673.153) (1.486.130.781) (74.643.231) (1.394.921.435) (98.648.742.058) (105.785.998.754) (97.501.726.706)
Pencairan Estimasi Liabilitas Klaim 6.693.734.795 1.082.438.898 8.043.989.253 1.802.243.239 9.410.357.853 5.437.427.545 65.031.535.123 97.501.726.706 94.009.012.995
Estimasi Liabilitas Klaim 4.416.846.699 1.082.438.898 6.139.316.100 316.112.458 9.335.714.622 4.042.506.110 (33.617.206.935) (8.284.272.048) (3.492.713.711)
Jumlah Beban Klaim Bersih (14.351.500.392) 716.867.697 (4.339.675.368) 592.871.385 6.779.335.848 1.731.408.852 (1.157.501.898.810) (1.166.372.590.788) (904.365.599.073)
Komisi - Bersih
Komisi Dibayar (12.678.850.219) (2.026.682.277) (9.316.222.134) (3.464.583.396) (14.856.097.293) (5.425.364.737) (818.795.458.810) (866.563.258.866) (671.204.096.794)
Komisi Diterima 12.238.095.998 3.561.476.683 135.688 3.062.927.006 4.654.692.676 5.928.553.980 109.101.275.321 138.547.157.352 103.883.833.470
Jumlah Beban Komisi - Bersih 31 (440.754.221) 1.534.794.406 (9.316.086.446) (401.656.390) (10.201.404.617) 503.189.243 (709.694.183.489) (728.016.101.514) (567.320.263.324)
Beban Underwriting Lainnya (2.643.442.327) (69.820.999) (340.158.124) (222.591.619) (910.710.632) - (23.203.401.085) (27.390.124.786) (26.719.792.421)
Jumlah Beban Underwriting (17.435.696.940) 2.181.841.104 (13.995.919.938) (31.376.624) (4.332.779.401) 2.234.598.095 (1.890.399.483.384) (1.921.778.817.088) (1.498.405.654.818)
HASIL UNDERWRITING 29.199.624.858 2.140.677.017 25.590.377.271 2.646.930.800 40.380.329.883 10.810.922.138 396.593.398.272 507.362.260.239 537.296.901.618
i
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA Lampiran 2
PEMEGANG SAHAM
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Susunan pemegang saham dan modal saham per 31 Desember 2017 dan 2016, adalah sebagai berikut:
2017 2016
Pemegang Saham Saham Saham Modal Saham Persentase
Lembar Lembar Rp %
BPD, DANA PENSIUN DAN YKP
Dana Pensiun PT BPD Jawa Barat Banten 2.700 2.700 27.000.000.000 13,564%
PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk 2.000 2.000 20.000.000.000 10,047%
Dana Pensiun PT BPD Sumatera Barat 1.233 1.233 12.330.000.000 6,195%
PT Bank DKI 1.143 1.143 11.430.000.000 5,743%
Dana Pensiun PT BPD Kalimantan Barat 700 700 7.000.000.000 3,517%
Dana Pensiun Pegawai
PT BPD Sumatera Utara 550 550 5.500.000.000 2,763%
Dana Pensiun Pegawai
PT BPD Nusa Tenggara Timur 449 449 4.490.000.000 2,256%
Dana Pensiun BPD Bali 438 438 4.380.000.000 2,201%
Dana Pensiun PT BPD Riau 400 400 4.000.000.000 2,010%
Dana Pensiun PT BPD Jawa Tengah 300 300 3.000.000.000 1,507%
Dana Pensiun PT BPD Sulawesi Selatan 300 300 3.000.000.000 1,507%
Dana Pensiun PT BPD Maluku 300 300 3.000.000.000 1,507%
Dana Pensiun PT BPD Sulawesi Tenggara 200 200 2.000.000.000 1,005%
Dana Pensiun PT BPD Sulawesi Utara 200 200 2.000.000.000 1,005%
PT BPD Kalimantan Timur 163 163 1.630.000.000 0,819%
Dana Pensiun PT BPD Kalimantan Selatan 133 133 1.330.000.000 0,668%
Dana Pensiun PT BPD Jambi 127 127 1.270.000.000 0,638%
Dana Pensiun PT BPD Nusa Tenggara Barat 113 113 1.130.000.000 0,568%
Dana Pensiun Pegawai PT BPD Jawa Timur 66 66 660.000.000 0,332%
Dana Pensiun PT BPD Lampung 63 63 630.000.000 0,317%
Yayasan Pegawai PT BPD Jawa Timur 38 38 380.000.000 0,191%
PT Bank Aceh 33 33 330.000.000 0,166%
Yayasan Kesejahteraan Pegawai
PT BPD Sumatera Selatan 30 30 300.000.000 0,151%
Dana Pensiun PT BPD Kalimantan Tengah 27 27 270.000.000 0,136%
Dana Pensiun PT BPD
Daerah Istimewa Yogyakarta 26 26 260.000.000 0,131%
Dana Pensiun PT BPD Bengkulu 21 21 210.000.000 0,106%
Yayasan Karyawan dan Pensiunan
PT BPD Papua 20 20 200.000.000 0,100%
Yayasan Kesejahteraan Pegawai
PT BPD Sulawesi Tengah 18 18 180.000.000 0,090%
Susunan pemegang saham dan modal saham per 31 Desember 2017 dan 2016, adalah sebagai berikut: - Lanjutan
2017 2016
Pemegang Saham Saham Saham Modal Saham Persentase
Lembar Lembar Rp %
PEMERINTAH PROVINSI
Sumatera Barat 3.239 3.239 32.390.000.000 16,272%
Jawa Tengah 1.324 1.324 13.240.000.000 6,652%
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 868 868 8.680.000.000 4,361%
Kalimantan Timur 727 727 7.270.000.000 3,653%
Jawa Timur 625 625 6.250.000.000 3,140%
Kalimantan Barat 171 171 1.710.000.000 0,859%
Jawa Barat 131 131 1.310.000.000 0,658%
Sulawesi Selatan 128 128 1.280.000.000 0,643%
Sulawesi Tengah 126 126 1.260.000.000 0,633%
Riau 125 125 1.250.000.000 0,628%
Jambi 119 119 1.190.000.000 0,598%
Nusa Tenggara Timur 106 106 1.060.000.000 0,533%
Kalimantan Selatan 93 93 930.000.000 0,467%
Bali 76 76 760.000.000 0,382%
Sumatera Selatan 63 63 630.000.000 0,317%
Sumatera Utara 45 45 450.000.000 0,226%
Daerah Istimewa Yogyakarta 44 44 440.000.000 0,221%
Lampung 34 34 340.000.000 0,171%
Sulawesi Utara 24 24 240.000.000 0,121%
Nusa Tenggara Barat 20 20 200.000.000 0,100%
Bengkulu 16 16 160.000.000 0,080%
Sulawesi Tenggara 7 7 70.000.000 0,035%
Papua 2 2 20.000.000 0,010%
iii
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA Lampiran 2 - Lanjutan
PEMEGANG SAHAM - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Susunan tambahan/titipan modal disetor per 31 Desember 2017 dan 2016, adalah sebagai berikut:
2017 2016
Tambahan/Titipan Tambahan/Titipan Tambahan
Pemegang Saham Modal Disetor Modal Disetor Modal Saham
Lembar Lembar Rp
BPD, DANA PENSIUN DAN YKP
Dana Pensiun PT BPD Jawa Barat Banten 1.370 - 13.700.000.000
Dana Pensiun PT BPD Sumatera Barat 625 - 6.250.000.000
Dana Pensiun PT BPD Kalimantan Barat 355 - 3.550.000.000
Dana Pensiun Pegawai PT BPD Sumatera Utara 279 - 2.790.000.000
Dana Pensiun Pegawai PT BPD Nusa Tenggara Timur 228 - 2.280.000.000
Dana Pensiun BPD Bali 222 - 2.220.000.000
Dana Pensiun PT BPD Riau 203 - 2.030.000.000
Dana Pensiun PT BPD Jawa Tengah 152 - 1.520.000.000
Dana Pensiun PT BPD Sulawesi Selatan 152 - 1.520.000.000
Dana Pensiun PT BPD Maluku 152 - 1.520.000.000
Dana Pensiun PT BPD Sulawesi Tenggara 101 - 1.010.000.000
Dana Pensiun PT BPD Sulawesi Utara 101 - 1.010.000.000
PT BPD Kalimantan Timur 83 - 830.000.000
Dana Pensiun PT BPD Kalimantan Selatan 67 - 670.000.000
Dana Pensiun PT BPD Jambi 64 - 640.000.000
Dana Pensiun PT BPD Nusa Tenggara Barat 57 - 570.000.000
Dana Pensiun Pegawai PT BPD Jawa Timur 33 - 330.000.000
Dana Pensiun PT BPD Lampung 32 - 320.000.000
Yayasan Pegawai PT BPD Jawa Timur 19 - 190.000.000
Yayasan Kesejahteraan Pegawai PT BPD Sumatera Selatan 15 - 150.000.000
Dana Pensiun PT BPD Kalimantan Tengah 14 - 140.000.000
Dana Pensiun PT BPD Daerah Istimewa Yogyakarta 13 - 130.000.000
Dana Pensiun PT BPD Bengkulu 11 - 110.000.000
Yayasan Karyawan dan Pensiunan PT BPD Papua 10 - 100.000.000
iv
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA Lampiran 2 - Lanjutan
PEMEGANG SAHAM - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Susunan tambahan/titipan modal disetor per 31 Desember 2017 dan 2016, adalah sebagai berikut: - Lanjutan
2017 2016
Tambahan/Titipan Tambahan/Titipan Tambahan
Pemegang Saham Modal Disetor Modal Disetor Modal Saham
Lembar Lembar Rp
PEMERINTAH PROVINSI
Sumatera Barat 1.300 - 13.000.000.000
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 440 - 4.400.000.000
Nusa Tenggara Timur 54 - 540.000.000
Daerah Istimewa Yogyakarta 22 - 220.000.000
Sulawesi Tenggara 5 - 50.000.000
v
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA Lampiran 3
PERHITUNGAN SOLVABILITAS DAN ANALISA KEKAYAAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 71/POJK.5/2016 tanggal 23 Desember 2016. Perusahaan asuransi setiap saat wajib
memenuhi Tingkat Solvabilitas paling rendah 100% dari modal minimum berbasis risiko (MMBR). Target Tingkat Solvabilitas internal
ditetapkan paling rendah 120% dari MMBR dengan memperhitungkan profil risiko serta mempertimbangkan hasil simulasi skenario perubahan
(stress test) .
Batas minimum tingkat solvabilitas yang diwajibkan dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan pengelolaan aset, ketidakseimbangan antara
proyeksi arus aset dan liabilitas, ketidakseimbangan antara nilai aset dan liabilitas dalam setiap jenis mata uang asing, perbedaan antara beban
klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan, ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan
premi dengan hasil investasi yang diperoleh, ketidakmampuan reasuradur untuk memenuhi kewajiban membayar klaim dan / atau kegagalan
dalam proses produksi, ketidakmampuan sumber daya manusia atau sistem untuk berkinerja baik, atau adanya kejadian lain yang merugikan.
vi
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA Lampiran 3 - Lanjutan
PERHITUNGAN SOLVABILITAS DAN ANALISA KEKAYAAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b. Analisa Kekayaan
Kekayaan Penilaian Kekayaan Yang Kekayaan
Yang Kekayaan Tidak Yang
Dibukukan Berdasarkan SAP Diperkenankan Diperkenankan
INVESTASI
INVESTASI DEPOSITO
Bank Pembangunan Daerah 1.087.971.800.000 1.087.971.800.000 - 1.087.971.800.000
Bank Bukan
Bank Pembangunan Daerah 145.866.067.600 145.866.067.600 - 145.866.067.600
BUKAN INVESTASI
Kas dan bank 101.438.342.766 101.438.342.766 - 101.438.342.766
Tagihan premi 128.151.349.689 128.151.349.689 72.819.031.315 55.332.318.374
Tagihan klaim koasuransi 57.433.464.286 57.433.464.286 36.034.697.165 21.398.767.121
Tagihan reasuransi 7.349.800.317 7.349.800.317 6.850.776.921 499.023.396
Aset reasuransi 199.770.901.171 199.770.901.171 - 199.770.901.171
Tagihan klaim reasuransi 24.129.476.194 24.129.476.194 11.481.600.980 12.647.875.214
Tagihan hasil investasi 3.841.137.750 3.841.137.750 - 3.841.137.750
Bangunan, tanah dan bangunan
untuk dipakai sendiri 97.033.833.716 91.472.339.200 5.561.494.516 91.472.339.200
Aset tetap lainnya 23.633.797.851 - 23.633.797.851 -
Aset lainnya 44.899.175.957 - 44.899.175.957 -
LIABILITAS
Utang 305.885.469.530 305.885.469.530 - 305.885.469.530
Cadangan premi 976.724.313.171 976.724.313.171 - 976.724.313.171
Cadangan atas premi yang belum
merupakan pendapatan 236.559.347.310 236.559.347.310 - 236.559.347.310
Cadangan klaim 138.528.256.818 138.528.256.818 - 138.528.256.818
vii
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA Lampiran 3 - Lanjutan
PERHITUNGAN SOLVABILITAS DAN ANALISA KEKAYAAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b. Analisa Kekayaan
Kekayaan Penilaian Kekayaan Yang Kekayaan
Yang Kekayaan Tidak Yang
Dibukukan Berdasarkan SAP Diperkenankan Diperkenankan
EKUITAS
Modal disetor 199.040.000.000 199.040.000.000 - 199.040.000.000
Agio saham - - - -
Saldo laba 146.303.620.185 146.303.620.185 - 146.303.620.185
Komponen ekuitas lainnya 424.176.709.778 424.176.709.778 - 424.176.709.778
Selisih penilaian berdasarkan
SAK dan SAP - (132.259.468.317) - (132.259.468.317)
Aset yang tidak termasuk
aset yang diperkenankan - (127.186.106.376) - (127.186.106.376)
d. Analisa Rasio
2017 2016
viii
PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA Lampiran 3 - Lanjutan
PERHITUNGAN SOLVABILITAS DAN ANALISA KEKAYAAN - Lanjutan
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ix