TIDAK DIAUDIT
DAFTAR ISI
Halaman
Laporan Keuangan Konsolidasi
Neraca Konsolidasi 1
ASET
1
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Bank 14,40 541.552.170.592 472.380.872.548
Hutang terjamin 15,40 11.264.670.592.537 9.260.986.563.045
Pinjaman jangka pendek 16,40 383.498.913.794 337.186.024.750
Wesel bayar 17,40 223.859.348.877 185.798.669.764
Hutang usaha 18,39,40
Pihak ketiga 209.077.994.986 234.912.526.391
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 62.992.529.134 59.725.097.513
Hutang pembelian aset tetap 19,40 352.762.594 280.899.597
Hutang pajak 3n,20b 25.464.304.188 21.270.787.616
Beban masih harus dibayar 21,40 903.230.528.879 715.454.622.461
Bagian hutang sewa guna usaha yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun 3h,25 49.783.858.657 39.993.533.238
Bagian hutang kredit pembiayaan yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun 26 340.020.000 144.999.996
Hutang lancar lain-lain 40 107.405.020.112 115.912.896.976
2
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008
Selisih
Selisih transaksi Selisih kurs karena
Tambahan modal restrukturisasi Telah ditentuka Belum ditentuka Jumlah ekuitas
Modal saham perubahan ekuitas penjabaran laporan
disetor entitas penggunaannya penggunaannya (defisiensi)
anak perusahaan keuangan
sepengendali
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo per 31 Desember 2008 2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 (4.950.019.100) 7.177.880.687 (221.924.188) 8.280.000.000 (17.108.496.843.256) (9.228.456.279.304)
Saldo per 31 Maret 2009 2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 (4.950.019.100) 7.689.168.387 (221.924.188) 8.280.000.000 (17.753.593.967.096) (9.873.042.115.444)
Selisih
Selisih transaksi Selisih kurs karena
Tambahan modal restrukturisasi Telah ditentuka Belum ditentuka Jumlah ekuitas
Modal saham perubahan ekuitas penjabaran laporan
disetor entitas penggunaannya penggunaannya (defisiensi)
anak perusahaan keuangan
sepengendali
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo per 31 Desember 2007 2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 (4.950.019.100) 11.290.517.935 (221.924.188) 8.280.000.000 (14.826.373.643.612) (6.942.220.442.412)
5
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDAS
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008
Rp Rp
6
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Maret 2009 dan 2008
1. UMUM
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan
akta No.91 tanggal 21 Pebruari 2008 oleh notaris Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, mengenai
perubahan nilai nominal saham atau penurunan jumlah saham Perusahaan. Dan perubahan ini
untuk disesuaikan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40
tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007. Akta notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-10588.AH.01.02
Tahun 2008 tanggal 3 Maret 2008.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahan adalah
terutama meliputi industri kimia dan serat sintetis, pertenunan dan perajutan serta industri tekstil
lainnya. Perusahaan berkedudukan di Kendal, Jawa Tengah dengan pabrik yang berlokasi di
Kendal, Jawa Tengah dan Karawang, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung
“The East”, Lantai 35, Jl. Lingkar Mega Kuningan Kav. E-3 No. 1, Jakarta. Perusahaan mulai
berproduksi secara komersial pada tahun 1986. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan didalam
dan diluar negeri, diantaranya ke Eropa, Amerika Serikat, Asia dan Timur Tengah.
x Pada tanggal 8 Oktober 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), dengan suratnya No S-1738/PM/1993, untuk
melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
sebesar 184.000.000 saham kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut dicatatkan
pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 1 Nopember 1993.
x Pada tanggal 15 Desember 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
BAPEPAM, No S-2027/PM/1994, perihal efektifnya perubahan nilai nominal per saham
dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham.
7
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
1. U M U M (Lanjutan)
b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan (Lanjutan)
x Pada tanggal 20 Mei 1996, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua
BAPEPAM, dengan suratnya No S-778/PM/1996, untuk melakukan Penawaran Umum
Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.104.000.000 saham
kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta
dan Surabaya pada tanggal 10 Juni 1996.
x Pada tanggal 11 Desember 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
BAPEPAM, dengan suratnya No S-2844/PM/1997, untuk melakukan Penawaran Umum
Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 2.185.920.000 saham
kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta
dan Surabaya pada tanggal 5 Januari 1998.
x Pada tahun 1996, PIFC, dengan Perusahaan sebagai penjamin, menerbitkan Secured
Floating Rate Notes sebesar US$ 50.000.000 dan Guaranteed Secured Notes sebesar
US$ 260.000.000 yang tercatat di Bursa Efek Luxembourg.
x Pada tahun 1997, PIFC, dengan Perusahaan sebagai penjamin, menerbitkan Guaranteed
Secured Notes sebesar US$ 250.000.000 yang tercatat di Bursa Efek Luxembourg.
x Sebelum Januari 2000, wesel bayar yang dikeluarkan oleh PIFC sudah tidak tercatat
(delisted) dari Bursa Efek Luxembourg.
x Mulai bulan Desember 2004, seluruh saham Perusahaan sejumlah 4.393.920.000 disuspensi
sehubungan dengan tuntutan pailit terhadap Perusahaan dan keterlambatan menyerahkan
laporan keuangan Perusahaan. Saham-saham Perusahaan tetap disuspensi walaupun
Perusahaan telah lepas dari pailit. Akan tetapi Perusahaan berusaha untuk keluar dari
suspensi ini dengan menyerahkan rencana langkah-langkah yang akan dilakukan oleh
Perusahaan. Kemudian, pada bulan Juli 2006, saham-saham Perusahaan telah
diperdagangkan kembali.
x Pada tahun 2006, Perusahaan telah melakukan konversi atas hutang tidak terjamin sebagai
bagian dari implementasi perjanjian perdamaian yang telah diputuskan oleh Pengadilan
Niaga Jakarta Pusat dengan menerbitkan sebanyak 43.144.238.750 lembar saham dimana
sesuai dengan ketentuan Bursa Efek Indonesia, saham tersebut tidak dapat diperdagangkan
dalam waktu 1 tahun. Kemudian, pada bulan Oktober 2007, saham baru tersebut telah
diperdagangkan.
8
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
1. U M U M (Lanjutan)
b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan (Lanjutan)
x Menurut Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada
tanggal 21 Pebruari 2008, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan
penggabungan nilai nominal saham (reverse stock split) dengan ratio 20 berbanding 1 yang
artinya 20 saham lama akan menjadi 1 saham baru. Reverse stock ini dilakukan agar saham
Perusahaan lebih likuid dan sesuai dengan kinerja Perusahaan. Karena terdapat perubahan
jumlah saham dan nilai nominal saham, maka Perusahaan harus melakukan perubahan
Anggaran Dasar Perusahaan, dan akta notaris untuk Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan
ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 3 Maret 2008.
x Selanjutnya, menurut akta notaris Sutjipto, SH No. 122 tanggal 27 Pebruari 2008 tentang
perjanjian pembelian sisa saham hasil reverse stock Perusahaan, dinyatakan bahwa PT
Trimegah Securities Tbk sebagai pembeli siaga. Disamping itu, jumlah saham hasil reverse
stock telah diperdagangkan di Pasar Reguler pada tanggal 14 Maret 2008.
x Pada tanggal 10 Oktober 2008, saham dari Anak Perusahaan (PT Texmaco Jaya Tbk) sudah
tidak tercatat (delisted) di Bursa Efek Indonesia melalui surat keputusan No. S-
04741/BEI.PSR/09/2008 dan Peng-004/BEI.PSR/DEL/09-2008 akibat sejak Desember
2004, saham dari PT Texmaco Jaya Tbk disuspensi perdagangannya dan terdapat kendala
dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Perusahaan menguasai baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% hak suara di Anak
Perusahaan berikut ini :
Operasi Persentase Jumlah aktiva
Anak Perusahaan Lokasi Kegiatan usaha Komersial kepemilikan 2009 2008
% Rp Rp
(dalam jutaan) (dalam jutaan)
PT Texmaco Jaya Tbk Karawang Perdagangan, 1972 92,00 348.424 403.240
(TJ) pertenunan,perajutan
dan pemrosesan
9
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
1. U M U M (Lanjutan)
x Sejak semester kedua tahun 2004, PT Texmaco Graha Busana sudah menghentikan
operasional bisnisnya.
x Pada tahun 2001, Perusahaan mengakuisisi 10.000 saham yang merupakan 100%
kepemilikan di Polysindo (Mauritius) Ltd (PML). Saham diperoleh sejumlah US$ 10.000.
Perbedaan antara harga perolehan dengan aktiva bersih dari PML sejumlah Rp 221.924.188
dicatat pada akun ”selisih restrukturisasi entitas sepengendali” di kelompok ekuitas.
x Selama tahun 2008 dan 2007, tidak terdapat transaksi antara Perusahaan dengan Polysindo
(Mauritius) Ltd. Kemudian, Perusahaan berniat menutup kegiatan Polysindo (Mauritius)
Ltd.
x Selama tahun 2008 dan 2007, tidak terdapat transaksi antara Perusahaan dengan Polysindo
International Finance Company BV. Kemudian, Perusahaan berniat menutup kegiatannya
sehubungan dengan restrukturisasi Perusahaan.
x Terhitung bulan April 2008, operasional divisi fleece pada PT Texmaco Jaya Tbk (TJ) telah
dioperasikan oleh Perusahaan dengan sistem maklon.
x Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008
adalah sebagai berikut :
2009 2008
Dewan Komisaris :
Komisaris Utama : Bapak Robert Clive Appleby Bapak Robert Clive Appleby
Komisaris : Bapak Christopher Ian Teague Bapak Christopher Ian Teague
Bapak Christopher Robert Botsford Bapak Christopher Robert Botsford
Bapak Robert McCarthy Bapak Kalpathi Hari Haran Sivasubramanian
Bapak Dono Iskandar Djojosubroto Bapak Timbul Thomas Lubis SH
(Komisaris independen) (Komisaris independen)
Bapak Timbul Thomas Lubis SH
(Komisaris independen)
Dewan Direksi :
Direktur Utama : Bapak Vasudevan Ravishankar Bapak Vasudevan Ravishankar
Direktur : Bapak Masjhud Ali Bapak Masjhud Ali
Bapak Seeniappa Jegatheesan Bapak Seeniappa Jegatheesan
Bapak Peter Stanley Grant Bapak Peter Stanley Grant
Bapak Peter Vinzenz Merkle Bapak Peter Vinzenz Merkle
x Jumlah karyawan tetap Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing
sebanyak 2.756 dan 2.871 orang. Jumlah karyawan tetap Anak Perusahaan pada tanggal 31
Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebanyak 525 dan 650 orang.
10
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
a. Kelangsungan Hidup
Tahun 2008 merupakan tahun penuh tantangan. Harga minyak mentah meningkat mencapai
US$ 140 per barel di pertengahan tahun dan turun menjadi US$ 50 per barel pada kuartal terakhir
tahun 2008, Harga bahan baku, khususnya Paraxylene, juga meningkat dan kemudian turun
seiring dengan penurunan harga minyak. Permintaan modal kerja Perusahaan selama tiga kuartal
pertama tahun 2008 juga meningkat, ketika harga Paraxylene tinggi (disamping tingginya harga
MEG). Namun, Perusahaan dapat mengelola modal kerjanya melalui peningkatan atas
penggunaan pre-finance dari customer dan kredit dari supplier, dan juga dengan fasilitas letter of
credit yang disediakan oleh Damiano sebesar US$ 50 juta yang telah digunakan penuh.
Perusahaan juga telah mampu melewati kenaikan harga bahan baku ini sehingga Perusahaan dapat
mencapai EBITDA kira-kira US$ 12 juta sampai dengan September 2008.
Penurunan harga minyak yang tiba-tiba menghasilkan penurunan yang tajam pada harga bahan
baku di kuartal akhir tahun 2008. Akibatnya harga jual juga mengalami penurunan seiiring
dengan penurunan harga bahan baku. Dengan demikian, Perusahaan menghasilkan kerugian yang
besar pada EBITDA di kuartal akhir tahun 2008. Dengan demikian, Perusahaan hanya mampu
membukukan EBITDA sebesar US$ 6,4 juta pada tahun ini, meskipun dalam kondisi pasar yang
tidak menentu. Perusahaan juga mampu menjaga piutangnya pada level yang layak seperti pada
saat terjadinya resesi keuangan dunia. Perusahaan juga mampu untuk menjembatani kondisi
keuangan yang sulit ini selama kuartal terakhir tahun 2008 melalui manajemen modal kerja yang
sangat ketat.
Dengan modal kerja yang sangat ketat, Perusahaan juga memperoleh persetujuan dari kreditur
tidak terjamin untuk menunda angsuran pertama pokok pembayaran atas surat hutang baru yang
jatuh tempo pada 15 Pebruari 2009. Pemegang mayoritas dari surat hutang baru telah
mengabulkan permintaan Perusahaan untuk menunda pembayaran untuk 3 tahun kedepan atau
sampai dengan Pebruari 2012. Damiano Investment BV juga telah menghapuskan hutang biaya
pendanaan atas fasilitas letter of credit yang disediakannya untuk tahun 2007.
Sepanjang kuartal pertama tahun 2009, harga bahan baku dan harga jual masih stabil dan
permintaan atas produk Perusahaan masih kuat. Perusahaan mengharapkan dapat melakukannya
dengan lebih baik pada tahun 2009, dengan dukungan yang berkelanjutan dari mayoritas
pemegang saham dan kondisi pasar yang stabil.
Sampai dengan Maret 2009, usulan restrukturisasi hutang terjamin (Secured Debt Restructuring
Plan atau “SDRP”) tertanggal 29 November 2005 belum disetujui, khususnya oleh PT Perusahaan
Pengelola Asset (PPA) (yang memiliki 28% dari total hutang terjamin) karena ada beberapa
kondisi dari SDRP yang belum disetujui oleh PPA.
11
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Tingkat Suku Bunga Pinjaman Bunga akan terhutang triwulanan di muka atas surat hutang baru
atas Surat Hutang Baru: dan dihitung atas dasar jumlah pokok terhutang selama triwulan
yang bersangkutan dengan tingkat suku bunga per tahun masing-
masing sebagai berikut
Restrukturisasi Hutang Surat Hutang Baru akan ditukar pada harga 10,73 Cent per
Dollar Amerika Serikat. 40,90% dari modal yang ditingkatkan
akan dibagikan kepada para kreditur terjamin sebagai konversi
hutang ke saham (Debt/Equity Swap) sebagaimana disebutkan
dalam SDRP.
Bulan Juli 2009, skema restrukturisasi yang baru akan dibuat dan diharapkan dapat disetujui oleh
PPA. Dalam rencana restrukturisasi ini termasuk opsi seperti pengambilalihan utang oleh investor
lain atau menjual aset-aset yang menjadi jaminan atas hutang tersebut.
Perusahaan dan mayoritas pemegang sahamnya terus meminta kepada PT Perusahaan Pengelola
Asset (PPA) untuk konsentrasinya kepada restrukturisasi hutang terjaminnya yang telah disetujui
oleh Pengadilan. Perusahaan berharap dapat menyelesaikan restrukturisasi dengan kreditur
terjaminnya di tahun 2009. Setelah proses restrukturisasi ini selesai, dan berakibat pada perubahan
pada neraca, Perusahaan yakin akan mendapatkan pinjaman modal kerja dari bank konvensional.
Disamping itu, kondisi keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tahun 2008
mencerminkan keadaan berikut :
x Rugi bersih sebesar Rp 645.097.123.840. Didalam rugi bersih ini termasuk rugi kurs
sebesar Rp 604.571.745.127.
x Modal kerja negatif sebesar Rp 12.325.724.139.329
x Defisiensi modal sebesar Rp 9.873.042.115.444.
Terlebih lagi, Perusahaan menderita kerugian selama triwulan terakhir karena situasi ekonomi
global yang disertai penurunan drastis harga minyak mentah, yang benar-benar di luar kendali
Perusahaan.
12
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Hingga saat ini, Perusahaan telah meningkatkan utilisasi pabrik-pabrik serat sintetisnya di
Karawang dan Semarang masing-masing hingga 90% dan 65%.
Anak Perusahaan mengalami kesulitan modal kerja dan untuk mempertahankan kelangsungan
usaha dan pelanggan setia Anak Perusahaan, maka terhitung mulai bulan April 2008, divisi fleece
Anak Perusahaan beroperasi dengan sistem maklon dengan Perusahaan melalui perjanjian
sewa/maklon (Tolling / Rental Agreement).
Manajemen Perusahaan akan terus memelihara pelanggannya dan mempertahankan sumber pre-
finance dan fasilitas hutang kredit untuk modal kerjanya.
Perusahaan berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu
melalui pemberian hak opsi kepada manajemen dan karyawan Perusahaan (Management
Employee Stock Option Programme / MESOP). Saham yang diusulkan untuk dikeluarkan adalah
sebanyak 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor (sebanyak 118.845.397 lembar
saham seri C). Program MESOP tersebut akan diminta persetujuan pemegang saham pada Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 24 Maret 2009.
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan
sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan belum
mencakup penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut. Efek yang
timbul akan dilaporkan pada laporan keuangan konsolidasi pada saat diketahui dan dapat
diperkirakan. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya sampai sekarang dengan
dukungan pre-finance dari pelanggan Perusahaan, fasilitas letter of credit dan pinjaman modal
kerja dari Damiano Investments BV, Belanda dan melalui kepercayaan serta pengertian dari para
suppliernya. Disamping itu, Damiano Investments BV, Belanda telah mengkonfirmasi bahwa
mereka akan terus menyediakan bantuan kepada Perusahaan dalam mendapatkan fasilitas letter of
credit sampai Perusahaan dapat memperoleh fasilitas letter of credit dari bank.
b. Restrukturisasi Hutang
Berikut adalah hal-hal yang terdapat pada “Proposal Restrukturisasi Hutang Kreditur Tidak
Terjamin” yang dibuat oleh Perusahaan :
(i) Pokok hutang direstrukturisasi menjadi 2,961%.
(ii) Beban bunga dan denda dihapuskan.
(iii) Hutang yang direstrukturisasi akan dilunasi selama periode 9 tahun.
(iv) Kreditur tidak terjamin akan memperoleh 19,2% ekuitas dilusi penuh Perusahaan.
(v) Tingkat suku bunga menjadi 2% setahun dan naik sampai dengan 4% setahun.
13
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Perusahaan telah mengadakan perjanjian restrukturisasi dengan para kreditur tidak terjamin yang
disetujui oleh pada kreditur dan diratifikasi oleh Pengadilan. Dengan demikian, jumlah hutang
kepada kreditur tidak terjamin setelah restrukturisasi adalah sebesar US$ 18.670.630 ditambah
hutang bunga yang dikapitalisasi untuk periode 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar
US$ 971.097 dan US$ 576.740 sehingga jumlah seluruhnya adalah sebesar US$ 19.641.727 dan
US$ 19.247.370. Perusahaan juga telah mengirimkan usulan restrukturisasi kepada para kreditur
terjamin (SDRP). Kemudian, pada bulan Maret 2007, Perusahaan mengirimkan kembali usulan
restrukturisasi yang baru kepada para kreditur terjamin (SDRP) termasuk PPA, karena SDRP yang
sebelumnya telah melampaui batas waktu yang ditentukan. Namun tidak ada respon dari PPA atas
usulan ini. Usulan restrukturisasi telah didukung oleh Damiano Investments BV, Belanda sebagai
pemegang hutang terjamin mayoritas.
Pada tanggal 21 Pebruari 2008, pemegang saham telah menyetujui penggabungan nilai nominal
saham (reverse stock split) dengan ratio 20 berbanding 1 yang merupakan bagian dari rencana
restrukturisasi. Perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-10588.AH.01.02 Tahun 2008
tertanggal 3 Maret 2008 sehubungan dengan penggabungan nilai nominal saham. Saham-saham
tersebut telah diperdagangkan sejak tanggal 14 Maret 2008.
Pada tanggal 30 November 2001, PT Polysindo Eka Perkasa Tbk (Polysindo) dan Polysindo
International Finance Company B.V. (PIFC) telah menandatangani Definitive Memorandum of
Agreement (MOA) dengan para pemegang wesel dan BPPN sehubungan dengan rencana
restrukturisasi Polysindo dan Anak Perusahaan. Termasuk dalam hutang yang direstrukturisasi
pada MOA tersebut adalah hutang Anak Perusahaan yang telah disetujui oleh Polysindo untuk
dimasukkan sebagai bagian dalam rencana restrukturisasi. Sesuai dengan MOA maka hutang lama
akan diganti dengan penerbitan “New Debt Securities” dan saham baru Polysindo paling lambat
tanggal 30 Juni 2002 (Closing).
14
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 25 Juli 2001 yang diaktakan
dengan akta notaris Soetjipto SH, No. 108 pada tanggal yang sama, para pemegang saham
independen telah memberikan persetujuan untuk mengalihkan hutang dalam restrukturisasi Anak
Perusahaan (TJ) kepada Polysindo, namun demikian pengalihan hutang tersebut akan terlaksana
apabila para kreditur menyetujuinya.
Jenis instrumen dalam penerbitan “New Debt Securities” yang relevan dengan hutang Anak
Perusahaan yang disetujui untuk direstrukturisasi bersama-sama dengan hutang Polysindo adalah
sebagai berikut :
x Pemegang hutang terjamin BPPN akan menerima New Senior 1st Lien Secured Notes yang
diterbitkan oleh Polysindo.
x Pemegang hutang tak terjamin BPPN dan Trade Claim Debt akan menerima the New Senior
2nd Lien Secured Notes – Series A. Hutang BPPN dalam Rupiah dan Trade Claim Debt
diterbitkan oleh Polysindo, sedangkan untuk hutang BPPN dalam dollar Amerika Serikat
diterbitkan oleh Polysindo Mauritius II dan dijamin oleh Polysindo. Sebagian Trade Claim
Debt dalam dollar Amerika Serikat akan diterbitkan oleh Polysindo Mauritius.
x Pemegang wesel bayar akan menerima New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series B.
Hutang Rupiah dari wesel bayar diterbitkan oleh Polysindo, hutang dalam dollar Amerika
Serikat dari wesel bayar diterbitkan oleh Polysindo Mauritius dan dijamin oleh Polysindo.
Kondisi dari masing-masing instrument “New Debt Securities” yang relevan dengan hutang Anak
Perusahaan (TJ) yang disetujui untuk direstrukturisasi bersama-sama dengan hutang Polysindo
adalah sebagai berikut :
15
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Pada tanggal 22 Nopember 2002, Anak Perusahaan dan Polysindo telah mengajukan Revised
Term Sheet kepada para kreditur sehubungan dengan usul perubahan syarat-syarat restrukturisasi
yang antara lain mengenai tanggal pelaksanaan penerbitan “New Debt Securities”, perubahan
tingkat bunga dan komposisi cicilan hutang pokok dan bunga. Akan tetapi, draft Revised Term
Sheet tersebut belum disetujui oleh kreditur.
Sampai dengan bulan Maret 2009, tidak terdapat perkembangan dan pembaharuan lebih jauh
dengan restrukturisasi hutang Anak Perusahaan.
c. Kondisi Ekonomi
Pada tahun 2008, industri polyester fiber dan benang mengalami suatu gejolak, dengan naik dan
turunnya harga bahan baku yang berdampak pada naik dan turunnya harga jual barang jadi serta
permintaan polymer yang berfluktuasi. Pada tahun 2008, Perusahaan masih fokus untuk
memperbaiki rencana pemasaran dan operasional guna mengantisipasi tahun-tahun kedepan yang
sulit. Sebagai tambahan, inisiatif utama atas penghematan biaya sudah diprakarsai, dengan posisi
kas Perusahaan yang ketat dan hasil dari pengeluaran modal dari pendanaan yang minimal.
Pada tahun 2009, operasional Perusahaan akan memfokuskan pada 2 hal diantaranya : 1)
memproduksi pesanan yang umumnya dipesan, dengan meminimalkan persediaan barang jadi dan
memanfaatkan modal kerja yang ada, dan 2) menyeimbangkan resiko kredit dengan
perkembangan pasar dan keperluan arus kas untuk mengurangi resiko yang dapat diterima. Resiko
kredit dari pelanggan dipengaruhi oleh ketatnya kredit secara keseluruhan yang dianggap sebagai
pengaruh dari lemahnya posisi Perusahaan, yang terjadi pada beberapa pelanggan Perusahaan.
16
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Perhatian utama adalah pencadangan kredit, dan terjadinya penurunan penjualan yang berakibat
pada resiko diterimanya piutang.
Lemahnya nilai mata uang telah menyebabkan terjadinya penutupan pada beberapa klien kecil
kami, yang bagaimanapun ini akan diimbangi oleh beberapa pemain kuat yang mampu bersaing
dalam pasar ekspor. Jika nilai mata uang Rupiah menguat, maka perkembangan pasar dalam
negeri akan kembali pulih seiring dengan meningkatnya permintaan dari pelanggan. Dan secara
keseluruhan kondisi ekonomi kembali pulih, terutama di Asia, dan krisis likuiditas akan hilang di
pasar kredit, maka permintaan diharapkan akan pulih setidaknya pada kuartal kedua tahun 2009.
Perusahaan akan melanjutkan untuk memelihara dan mempertahankan sumber pre-finance dan
hutang kredit, yang masih akan menjadi elemen penting dalam struktur rencana modal kerja di
tahun 2009.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan yang
mempengaruhi penentuan posisi keuangan konsolidasi dan hasil usahanya, dijelaskan dibawah ini :
Laporan keuangan konsolidasi ini telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia, peraturan Badan Pengawasan Pasar Modal (BAPEPAM) dan Pedoman Penyajian
Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang ditetapkan oleh BAPEPAM bagi Perusahaan yang
menawarkan sahamnya kepada masyarakat.
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan dasar pengukuran biaya historis, kecuali
beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran nilai lain sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasi juga disusun
berdasarkan basis akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasi.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung, dengan
mengelompokkan arus kas konsolidasi dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini
adalah Rupiah. Laporan disajikan dengan menggunakan Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain.
17
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Induk Perusahaan beserta seluruh
Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian induk perusahaan, kecuali Anak
Perusahaan yang sifat pengendaliannya adalah sementara atau adanya pembatasan jangka
panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke
Induk Perusahaan.
Dalam hal pengendalian terhadap Anak Perusahaan dimulai atau diakhiri dalam suatu tahun
tertentu, maka hasil usaha Anak Perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan
konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh atau hingga
saat pengendalian atas Anak Perusahaan itu berakhir.
Suatu pengendalian atas suatu Anak Perusahaan dianggap ada bilamana Induk Perusahaan
menguasai baik langsung maupun tidak langsung lebih dari lima puluh persen (50%) hak suara
di Anak Perusahaan; atau Induk Perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi
dari Anak Perusahaan; atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk
mayoritas anggota dewan direksi di Anak Perusahaan.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan telah dieliminasi.
Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak
Minoritas” dalam neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham
minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak
Perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham
minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang
mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut.
Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus
terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian
kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat
dipenuhi. Pada periode 31 Maret 2009 dan 2008, bagian pemegang saham minoritas atas
akumulasi kerugian Anak Perusahaan telah melebihi bagiannya dalam saldo ekuitas Anak
Perusahaan. Oleh karena itu, kelebihan kerugian tersebut dibebankan pada Perusahaan sebagai
pemegang saham mayoritas.
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, dan investasi
jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo kurang dari tiga bulan. Rekening
bank yang dibatasi penggunaannya tidak dikelompokkan sebagai komponen kas dan setara kas.
Deposito berjangka dinyatakan berdasarkan nilai nominalnya, dengan jangka waktu jatuh tempo
lebih dari tiga bulan.
18
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
e. Piutang Usaha
Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak
tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang usaha
akan dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
f. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih
rendah. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted
average method). Biaya perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh
persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Perusahaan
melakukan penyisihan kerugian untuk persediaan usang dan rusak berdasarkan hasil penelaahan
terhadap keadaan persediaan yang usang dan rusak pada akhir periode.
g. Aset Tetap
Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya
dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud
manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi
lokasi aset.
Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan,
diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan
akan mengalir ke Perusahaan dan Anak Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara
andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu
dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat
terjadinya.
Pada tahun 2003, mesin dan peralatan tertentu yang digunakan dalam kegiatan usaha yang
diperoleh selama tahun 1997 sampai dengan tahun 2001 telah dilakukan perubahan taksiran
masa manfaat ekonomi aktiva tetap tersebut dari masa manfaat 10 tahun menjadi 20 tahun.
Perubahan tersebut dipengaruhi dengan mempertimbangkan estimasi masa manfaat aktiva
sejenis yang diterapkan oleh pesaing, kualitas produksi yang konsisten, perkembangan
teknologi, dan pemeliharaan yang telah dilakukan.
Penyusutan diakui dengan menggunakan metode garis lurus untuk menyusutkan nilai aset tetap,
kecuali tanah.
Tanah dinyatakan berdasarkan harga perolehan dan tidak disusutkan. Beban-beban tertentu
sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi
dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang tahun yang lebih pendek antara hak atas
tanah atau umur ekonomis tanah. Beban ditangguhkan ini disajikan dalam akun “Hak atas tanah
yang ditangguhkan” pada neraca konsolidasi.
19
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Tahun
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku untuk
memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten
sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut.
Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Efektif sejak 1 Januari 2008, Perusahan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16
tentang Aset Tetap (Revisi 2007), yang menggantikan PSAK No. 16 tentang Aktiva Tetap dan
Aktiva Lain-lain (1994) dan PSAK No. 17 tentang Akuntansi Penyusutan (1994). Berdasarkan
PSAK yang telah direvisi, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi
sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap
dalam kelompok yang sama.
Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk menerapkan model biaya, sehingga aset tetap
Perusahaan dan Anak Perusahaan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusustan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada.
h. Sewa
Sebelum 1 Januari 2008, transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha
dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
i. Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewa guna usaha pada
akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat
dimulainya perjanjian sewa guna usaha.
ii. Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan
nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewa guna
usaha beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha.
20
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
h. Sewa (Lanjutan)
Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai
transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi
dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa
guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna
usaha. Setiap pembayaran sewa guna usaha dialokasikan sebagai angsuran pokok kewajiban dan
beban bunga.
Menurut metode capital lease, aktiva sewa guna usaha disajikan dalam akun “Aset Tetap”,
sedangkan kewajibannya dilaporkan dalam akun “Hutang sewa guna usaha”. Penyusutan
dihitung dengan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset tetap
pemilikan langsung.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007) “Sewa” menggantikan PSAK No.
30 (1990) “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan
apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa
didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian
tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk
menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan
sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika
sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak
Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa,
sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika
nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang
merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban
keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat
suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontijen dibebankan pada
peride terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi. Aset sewaan
(disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara
masa umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai
bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa
sewa.
Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai
beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Pada saat penerapan PSAK revisi ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk
menerapkan PSAK revisi ini secara prospektif. Perusahaan menentukan saldo yang terkait
dengan transaksi sewa pembiayaan yang sudah ada sebelum tanggal 1 Januari 2008 telah tepat.
Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.
21
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Setiap akhir tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan harus menelaah apakah terdapat
indikasi penurunan nilai suatu aset.
Aset tetap ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat
kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak
dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai
tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat
diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto dan nilai pakai aset.
Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil dan
menghasilkan arus kas terpisah.
j. Beban Tangguhan
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan emisi saham kepada masyarakat ditangguhkan dan
diamortisasi dalam jangka waktu sepuluh tahun berdasarkan metode garis lurus. Pada tahun
1997, Perusahaan mempercepat jangka waktu amortisasi menjadi lima tahun. Berdasarkan surat
keputusan BAPEPAM KEP No-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, beban emisi saham secara
retrospektif dibukukan pada akun “Tambahan Modal Disetor”. Sedangkan beban emisi saham
anak perusahaan disajikan pada pos ekuitas dan laporan perubahan ekuitas konsolidasi pada
akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka
panjang dibebankan ke hutang yang bersangkutan dan diamortisasi berdasarkan umur hutang
tersebut dengan mempergunakan metode garis lurus.
Hak karyawan atas uang jasa dan ganti rugi yang berhubungan dengan pengunduran diri
karyawan secara sukarela dan hak pensiun karyawan yang tidak mengikuti program pensiun,
diakui dengan metode akrual. Kewajiban estimasian yang diakui berhubungan dengan jasa yang
diberikan oleh karyawan sampai dengan tanggal neraca konsolidasi dan dihitung sesuai dengan
peraturan Menteri Tenaga kerja No 150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000. Selanjutnya pada bulan
April 2003, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang–Undang No. 13/2003
tentang Ketenagakerjaan menggantikan peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 150/Men/2000.
Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan
ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Beban diakui pada saat terjadinya.
22
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Pembukuan Perusahaan dan Anak Perusahaa diselenggarakan dalam mata uang Rupiah.
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat
terjadinya transaksi. Pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke
dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal
neraca.
Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos aktiva dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi periode
berjalan.
Pembukuan Anak Perusahaan yang bertempat kedudukan di luar negeri, yaitu PIFC dan PML
masing-masing diselenggarakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Untuk tujuan
penyajian laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan Anak Perusahaan yang bertempat
kedudukan di luar negeri dijabarkan dengan nilai Rupiah, kurs pada tanggal 31 Maret 2009 dan
2008 masing-masing Rp. 11.575 dan 9.217 per 1US$.
x Akun-akun neraca, kecuali akun ekuitas, dijabarkan dengan menggunakan kurs tanggal
neraca.
x Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata tertimbang periode
berjalan. Perbedaan yang timbul dari penjabaran ini disajikan dalam neraca konsolidasi
sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham.
Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs karena
penjabaran laporan keuangan”.
n. Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk periode bersangkutan.
Perusahaan melakukan penangguhan pajak (deferred income tax) atas perbedaan waktu
pengakuan pendapatan dan beban antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak,
yang terutama menyangkut amortisasi, penyusutan aset tetap, penyisihan persediaaan usang,
transaksi sewa guna usaha dan cadangan uang jasa karyawan. Perlakuan tersebut sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial
telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan
laba rugi konsolidasi periode berjalan.
23
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih periode berjalan
dengan jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang beredar pada tanggal 31 Maret 2009
dan 2008 masing-masing sebesar 2.376.907.333 dan 33.642.389.269 saham.
p. Informasi Segmen
Pada tahun 2000, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan revisi PSAK No. 5 tentang “Pelaporan
Segmen”. Berdasarkan PSAK ini, sejak 1 Januari 2002 Perusahaan dan Anak Perusahaan
mengklasifikasikan pelaporan segmen sebagai berikut:
1) Segmen usaha (primer), dimana kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan dibagi
menjadi indusri kimia dan serat sintetis; industri pertenunan dan perajutan; perdagangan dan
produksi pakaian jadi serta jasa keuangan.
2) Segmen geografis (sekunder), yang terdiri dari kegiatan usaha dalam negeri dan luar negeri.
2009 2008
Rp Rp
Kas :
Rupiah 371,390,443 730,553,823
Mata uang asing 241,911,365 200,498,591
613,301,808 931,052,414
Bank :
Pihak ketiga :
Rekening Rupiah 7,834,830,828 8,040,290,616
Rekening mata uang asing 64,795,937,539 26,690,276,795
72,630,768,367 34,730,567,411
Jumlah 73,244,070,174 35,661,619,825
24
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Deposito berjangka pada PT Bank Niaga Tbk, Jakarta sebesar Rp 3.500.000.000 merupakan deposito
berjangka waktu 1 (satu) tahun dengan suku bunga sebesar 10,50% setahun dan jatuh tempo pada
tanggal 12 September 2007. Deposito berjangka ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan
untuk 1 tahun kedepan, dan perpanjangan terakhir pada tanggal 12 September 2008 dengan suku
bunga sebesar 10% setahun dan jatuh tempo pada tanggal 12 September 2009.
6. PIUTANG USAHA
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu dari pihak ketiga adalah sebagai berikut :
2009 2008
Rp Rp
Saldo awal periode 60,080,746,426 57,547,384,569
Perubahan selama periode berjalan :
Penambahan penyisihan - -
Pengurangan penyisihan - -
Saldo akhir periode 60,080,746,426 57,547,384,569
Berdasarkan hasil penelaahan status masing-masing akun piutang pada akhir periode, pihak
manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk
menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.
25
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut :
2009 2008
Rp Rp
Saldo awal periode 151.462.103.937 137.847.990.269
Perubahan selama periode berjalan :
Penambahan penyisihan - -
Pengurangan penyisihan - -
Saldo akhir periode 151.462.103.937 137.847.990.269
Pihak manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu
telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha kepada
pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dan tambahan penyisihan piutang ragu-ragu tidak dibuat
karena Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai rencana untuk melakukan kuasi reorganisasi
setelah restrukturisasi hutang terjaminnya selesai.
26
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman
modal kerja Perusahaan yang diperolehnya dari Damiano Investments BV, Belanda (Catatan 23).
7. PIUTANG LAIN-LAIN
2009 2008
Rp Rp
Piutang karyawan 2.727.784.525 1.963.937.810
Piutang dari potongan pembelian 3.630.587.993 1.557.586.664
Lain-lain 2.484.179.007 3.928.801.987
Jumlah 8.842.551.525 7.450.326.461
Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu (878.647.275) (878.647.275)
7.963.904.250 6.571.679.186
Piutang karyawan merupakan pinjaman yang diberikan kepada karyawan baik sebagai pinjaman
pribadi maupun sebagai pinjaman dimuka.
Pihak manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk
menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain, dan tambahan penyisihan
piutang ragu-ragu tidak dibuat karena Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai rencana untuk
melakukan kuasi reorganisasi setelah restrukturisasi hutang terjaminnya selesai.
8. PERSEDIAAN
2009 2008
Rp Rp
Barang jadi 131.392.379.085 181.672.336.846
Barang dalam proses 41.150.616.805 73.712.500.204
Bahan baku 49.926.497.082 86.791.397.538
Bahan pembantu 122.409.468.249 121.917.710.633
Jumlah 344.878.961.221 464.093.945.221
Berdasarkan hasil penelahaan keadaan fisik persediaan pada akhir periode, pihak manajemen
Perusahaan berpendapat bahwa tidak diperlukan penyisihan atas persediaan usang.
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, persediaan Perusahaan dilindungi oleh asuransi PT Asuransi
Rama Satria Wibawa terhadap kerugian yang disebabkan oleh kebakaran dan resiko-resiko kerugian
lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 32.500.000 dan US$ 23.500.000,
yang mana menurut pendapat manajemen cukup memadai untuk menutup kerugian-kerugian yang
mungkin timbul. Dan persediaan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan
resiko lainnya pada periode 31 Maret 2008 dan 2007 masing-masing dengan jumlah pertanggungan
masing-masing sebesar US$ 1.500.000.
27
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Pada Tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, seluruh persediaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman
modal kerja Perusahaan yang diperolehnya dari Damiano Investments BV, Belanda (Catatan 23).
2009 2008
Rp Rp
PT Multikarsa Investama 476.467.401.608 476.621.034.248
PT Texmaco Perkasa Engineering Tbk 76.086.871.849 76.569.710.916
PT Wahana Perkasa Auto Jaya 61.641.596.970 53.032.861.512
PT Texmaco Taman Synthetics 33.911.057.046 32.759.888.551
PT Wastra Indah 26.564.795.186 25.367.815.133
PT Sumatex Subur 8.611.913.090 8.799.460.520
PT Saritex Jaya Swasthi 6.634.990.433 6.379.759.950
PT Perkasa Heavindo Engineering 1.742.346.440 1.742.346.440
PT Super Mitory Utama 1.826.483.665 1.818.999.265
PT Perkasa Indosteel 1.555.808.912 1.555.808.912
PT Raja Busana Mahameru 1.210.000.000 1.210.000.000
PT Perkasa Indobaja 852.266.129 852.266.129
PT Ungaran Sari Garments 1.789.449.941 1.789.449.941
PT Merauke Rayon Jaya 448.500.000 448.500.000
PT Mahkota Indah Sentosa 377.832.876 377.832.876
PT Devrindo Widya 332.282.365 332.282.365
PT Citra Indah Textile 728.716.157 477.134.657
PT Wahana Jaya Perkasa 99.820.513 99.820.513
PT Sarana Daycrown Industri 99.820.511 99.820.511
PT Elokprima Mitra Busana 133.606.488 100.000.000
PT Bima Peranan Busana 21.000.000 21.000.000
PT Kreasi Indah Textile 18.250.000 18.250.000
Jumlah 701.154.810.179 690.474.042.439
Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu (55.021.843.798) (55.702.385.842)
Bersih 646.132.966.381 634.771.656.597
2009 2008
Rp Rp
Saldo awal periode 55.021.843.798 55.702.385.842
Perubahan selama periode berjalan
Penambahan penyisihan - -
Pengurangan penyisihan - -
Saldo akhir periode 55.021.843.798 55.702.385.842
28
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Piutang hubungan istimewa merupakan uang muka untuk pengeluaran biaya-biaya dan tidak
dikenakan bunga dan tidak ditetapkan jangka waktu pembayarannya.
Piutang kepada PT Multikarsa Investama berasal dari penerimaan dari AR International Limited,
Hong Kong sebesar Rp 51.421.394.625 untuk pengembalian uang muka pembelian aset tetap (mesin
dan peralatan), sedangkan sisanya sebesar Rp 425.046.006.983 pada tanggal 31 Maret 2009 dan
Rp 425.199.639.623 pada tanggal 31 Maret 2008 merupakan pinjaman untuk membayar gaji dan
biaya-biaya lainnya.
Sampai saat ini, pihak yang mempunyai hubungan istimewa belum dapat membayar hutang-
hutangnya kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan, karena pihak yang mempunyai hubungan
istimewa ini juga sedang mengalami kesulitan keuangan.
Pada Periode 31 Maret 2009 dan 2008 Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak membuat tambahan
penyisihan piutang ragu-ragu karena Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai rencana untuk
melakukan kuasi reorganisasi setelah restrukturisasi atas hutang terjaminnya selesai.
2009 2008
Rp Rp
BPPN :
PT Bank Dharmala
Rekening Rupiah 64.056.133 64.056.133
PT Bank Putera Multikarsa
Rekening Rupiah 5.569.629.066 5.569.629.066
Rekening Dollar Amerika Serikat 14.619.711.263 11.763.482.778
PT Bank Papan Sejahtera
Rekening Rupiah 37.356.312 37.356.312
PT Bank Umum Nasional
Rekening Dollar Amerika Serikat 22.309.887 17.765.030
PT Bank Asia Pacific
Rekening Rupiah 555.500 555.500
Jumlah 20.313.618.161 17.452.844.819
Karena Perusahaan dan salah satu dari Anak Perusahaan dalam proses restrukturisasi dengan
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), maka sejumlah uang pada bank dibatasi
penggunaannya oleh BPPN. Rekening yang dibatasi penggunaannya oleh PT. Bank Sociate Generale
Indonesia disebabkan beberapa perusahaan dalam Texmaco Group sedang dalam proses
restrukturisasi dengan PT. Bank Sociate Generale Indonesia. Dengan demikian, saldo kas pada bank –
bank tersebut dibatasi dan disajikan dalam aset tidak lancar pada neraca konsolidasi. Kemudian pada
bulan Januari 2003, saldo rekening pada PT. Bank Sociate Generale Indonesia tersebut ditutup dan
uangnya telah ditransfer ke rekening perusahaan.
Pemerintah Indonesia melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) menghentikan izin
operasi PT Bank Putera Multikarsa, yang merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada
29
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
tanggal 28 Januari 2000; PT Bank Dharmala, PT Bank Asia Pacific dan PT Bank Papan Sejahtera
pada tanggal 13 Maret 1999; dan PT Bank Umum Nasional pada tanggal 21 Agustus 1998.
Selanjutnya, operasi PT Bank Duta dan PT Bank Nusa International diambil alih oleh pemerintah
pada tanggal 13 Maret 1999. Akibatnya, saldo sejumlah Rp 20.313.618.1641 dan Rp 17.452.844.819
yang ada di bank tersebut disajikan sebagai kas yang dibatasi penggunaannya dalam aset tidak lancar
di neraca konsolidasi pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas kemungkinan kerugian dari kas yang dibatasi
penggunaannya tidak perlu, karena rekening bank yang dibatasi penggunaannya ini akan
dikompensasikan dengan pinjaman Perusahaan dan Anak Perusahaan.
2009 2008
Rp Rp
Nilai tercatat :
Pemilikan langsung 10.729.270.727.925 10.696.696.687.517
Aktiva sewa guna usaha 30.142.094.300 54.024.369.709
Jumlah nilai tercatat 10.759.412.822.225 10.750.721.057.226
Akumulasi penyusutan :
Pemilikan langsung 8.057.333.582.863 7.510.047.721.554
Aktiva sewa guna usaha 30.142.094.300 54.024.369.709
Jumlah akumulasi penyusutan 8.087.475.677.163 7.564.072.091.263
Nilai buku 2.671.937.145.062 3.186.648.965.963
30
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Pemilikan langsung :
Perubahan selama
periode berjalan
2009 Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir
Rp Rp Rp Rp
Nilai tercatat :
Tanah 113.343.016.510 - - 113.343.016.510
Bangunan dan prasarana 224.197.956.439 - - 224.197.956.439
Mesin dan peralatan 10.333.607.924.941 - - 10.333.607.924.941
Kendaraan 23.382.711.287 - - 23.382.711.287
Peralatan kantor 29.928.933.126 31.492.500 - 29.960.425.626
Peralatan toko 4.778.693.122 - 4.778.693.122
Akumulasi penyusutan :
Bangunan dan prasarana 145.549.921.846 2.552.702.093 - 148.102.623.939
Mesin dan peralatan 7.724.536.087.984 127.572.544.379 - 7.852.108.632.363
Kendaraan 22.422.594.573 96.950.000 - 22.519.544.573
Peralatan kantor 29.794.628.483 29.460.383 - 29.824.088.866
Peralatan toko 4.778.693.122 - - 4.778.693.122
Perubahan selama
periode berjalan
2008 Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir
Rp Rp Rp Rp
Nilai tercatat :
Tanah 113.343.016.510 - - 113.343.016.510
Bangunan dan prasarana 224.197.956.439 - - 224.197.956.439
Mesin dan peralatan 10.299.955.483.257 9.341.618.702 - 10.309.297.101.959
Kendaraan 15.150.986.361 - - 15.150.986.361
Peralatan kantor 29.928.933.126 - - 29.928.933.126
Peralatan toko 4.778.693.122 - 4.778.693.122
Akumulasi penyusutan :
Bangunan dan prasarana 135.336.323.558 2.553.399.573 - 137.889.723.131
Mesin dan peralatan 7.188.554.116.146 134.827.918.623 - 7.323.382.034.769
Kendaraan 14.198.985.483 62.004.998 - 14.260.990.481
Peralatan kantor 29.589.625.299 146.654.752 - 29.736.280.051
Peralatan toko 4.778.693.122 - - 4.778.693.122
31
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
30.142.094.300 - - 30.142.094.300
Akumulasi penyusutan :
Mesin dan peralatan 30.142.094.300 - - 30.142.094.300
30.142.094.300 - - 30.142.094.300
Nilai buku - -
Perubahan selama
periode berjalan
2008 Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir
Rp Rp Rp Rp
Nilai tercatat :
Mesin dan peralatan 46.159.844.782 - - 46.159.844.782
Kendaraan 7.864.524.927 - - 7.864.524.927
54.024.369.709 - - 54.024.369.709
Akumulasi penyusutan :
Mesin dan peralatan 46.159.844.782 - - 46.159.844.782
Kendaraan 7.864.524.927 - - 7.864.524.927
54.024.369.709 - - 54.024.369.709
Nilai buku - -
Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang berlokasi di Karawang,
Kendal dan Pemalang seluas 1.265.486.40 M² dengan sertifikat berupa Hak Guna Bangunan (HGB)
yang berjangka waktu 20 – 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2006 dan 2029. Untuk tanah
milik Perusahaan yang berlokasi di Semarang seluas 78.111 M² jangka waktunya telah habis dan telah
diperpanjang sampai dengan tanggal 29 November 2027. Sertifikat HGB seluas 76.428 M² masih
dalam proses. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan sertifikat hak atas
tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Pada tahun 2002 dan 2001, penambahan tanah sebesar Rp 258.585.580 dan Rp 1.753.645.426 terdiri
dari tanah yang berlokasi di Semarang seluas 24.120 M² dan di Karawang seluas 1.962,60 M².
Sertifikat hak atas tanah tersebut masih dalam proses.
32
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Nilai wajar atas tanah Perusahaan (760.953 M²) berdasarkan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) adalah
sebesar Rp 182.653.527.000 dan nilai wajar atas bangunan Perusahaan (210.582 M²) berdasarkan
NJOP adalah sebesar Rp 120.764.494.000.
Pada tanggal 31 Maret 2009 and 2008, seluruh aset tetap Perusahaan kecuali tanah diasuransikan
kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa terhadap resiko kerugian dan resiko lainnya termasuk
gempa bumi dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 541.000.000 and
US$ 558.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk
menutupi kerugian-kerugian yang mungkin timbul.
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, seluruh aset tetap Anak Perusahaan untuk divisi fleece telah
diasuransikan kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa terhadap resiko kebakaran dan resiko lainnya
dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 17.500.000 dan US$ 23.000.000.
Tanah, mesin dan peralatan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek Anak
Perusahaan dan hutang terjamin Perusahaan kepada BPP. (Catatan 15 dan 16).
Akun ini merupakan uang muka investasi Perusahaan dalam bentuk tanah yang akan digunakan untuk
proyek perusahaan patungan (joint venture) dengan Eastman Kodak Company, Amerika Serikat,
dalam bidang produksi polyester chips dan fibre di Karawang – Jawa Barat. Jumlah uang muka
tersebut merupakan 17% dari jumlah modal Perusahaan patungan yang ditempatkan (Catatan 42).
Kelanjutan dari joint venture ini sedang dipertimbangkan kembali oleh kedua belah pihak.
2009 2008
Rp Rp
Menurut pembaharuan perjanjian pinjaman tanggal 3 Maret 2006 dan 31 Agustus 2006 antara PT
Polysindo Eka Perkasa Tbk (Peminjam), Damiano Investments BV, Belanda (Pemberi Pinjaman),
dan PT Ferrier Hodgson (Monitoring Agent / Pengawas), Pemberi pinjaman menyetujui untuk
menyediakan fasilitas letter of credit dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 50.000.000. Dengan
demikian, Polysindo juga dapat menggunakan nama pemberi pinjaman sebagai penjamin untuk
membuka letter of credit di Barclays Bank Plc, Hong Kong (Barclays). Letter of credit ini digunakan
untuk membeli bahan baku sejumlah US$ 46.786.345 (setara dengan Rp 541.552.170.592) pada
tanggal 31 Maret 2009 dan sejumlah US$ 51.251.044 (setara dengan Rp 472.380.872.548) pada
tanggal 31 Maret 2008. Pada tanggal 2008, kelebihan penggunaan fasilitas Letter of Credit sebesar
US$ 1.251.044 atas fasilitas kredit yang disediakan disebabkan karena kenaikan harga bahan baku
dan kenaikan mutasi pembelian.
33
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Disamping itu, Perusahaan juga membayar biaya pendanaan sebesar 2,25% sebulan atas jumlah
penggunaan fasilitas di Barclays kepada Damiano Investments BV, Belanda.
Berdasarkan pembaharuan perjanjian pinjaman tanggal 1 Januari 2007, yang diterima olah
Perusahaan dari Damiano Investments BV, Belanda tanggal 25 Pebruari 2009, Damiano Investments
BV, Belanda menyetujui bahwa biaya pendanaan atas penggunaan fasilitas letter of credit di Barclays
selama periode 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2007 adalah sebesar 0% sebulan.
Akibatnya, biaya pendanaan sebesar US$ 14.377.658 (setara dengan Rp 135.423.160.702)
dibatalkan / dihapuskan di tahun 2007. Dan, jumlah penghapusan biaya pendanaan ini dibukukan
dengan menyajikan kembali neraca dan laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.
2009 2008
Obligasi : Rp Rp
A. 1) 13% Unsecured Senior Notes
US$ 122.526.000 1.418.238.450.000 1.129.322.142.000
B. US$ 50.000.000 Secured Floating Rate 578.750.000.000 460.850.000.000
C. 11,5% Guaranteed Secured Notes
US$ 260.000.000 3.009.500.000.000 2.396.420.000.000
D. 9,375% Guaranteed Secured Notes
US$ 250.000.000 2.893.750.000.000 2.304.250.000.000
Jumlah 7.900.238.450.000 6.290.842.142.000
Dikurangi : Nilai buku beban emisi hutang - -
Bersih 7.900.238.450.000 6.290.842.142.000
PT Bina Prima Perdana :
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Rupiah 1.302.583.907.331 1.302.583.907.331
US$ 29.055.834 336.321.278.550 267.807.621.978
EUR 849.873 13.026.138.500 12.373.121.631
YEN 3.001.711.400 354.015.839.092 262.102.235.341
2.005.947.163.473 1.844.866.886.280
Bank :
Damiano Invesment BV ( Ex. Ficonesia,
CIC Singgapura, Cedit Agricole Idosuez,
Bangkok Bank)
US$ 15,420,186 205.582.183.696 142.127.851.781
EUR 13,412,934 178.488.649.708 195.276.087.689
384.070.833.404 337.403.939.470
Tim Pemberesan (TP) :
Rupiah 41.968.807.083 41.968.807.083
US$ 78,628,322 910.122.832.016 724.717.247.749
EUR 1,426,175 21.859.174.932 20.763.346.727
CHF 45,903 463.331.629 424.193.737
974.414.145.660 787.873.595.295
Jumlah 11.264.670.592.537 9.260.986.563.045
34
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Perusahaan telah mengirimkan kembali usulan restrukturisasi yang baru kepada para kreditur terjamin
(SDRP) untuk merestrukturisasi hutang terjaminnya termasuk obligasi. Sampai dengan bulan Maret
2009 belum diperoleh persetujuan dari para kreditur terjaminnya, terutama dari PPA (28% dari total
hutang terjamin) masih belum memberikan keputusan soal penyelesaian restrukturisasi hutang.
Namun demikian, Damiano Investments BV, Belanda, pemegang saham mayoritas, juga merupakan
pemegang mayoritas dari hutang terjamin yang terdiri dari obligasi dan bank. Saat ini, Damiano
Investments BV., Belanda, pemegang kurang lebih 90% hutang terjamin berupa obligasi dan bank
selain PPA.
Perusahaan pada bulan Juni 1994, menerbitkan Unsecured Senior Notes sebesar US$ 125.000.000
dengan tingkat bunga sebesar 13% per tahun. Wesel ini akan jatuh tempo pada tahun 2001. Pada
bulan Mei 1996, Perusahaan menawarkan kepada para pemegang Unsecured Notes untuk
menukarkan wesel mereka ke Guaranteed Secured Notes dengan tingkat bunga 13% per tahun dan
jatuh tempo pada tahun 2001 yang terdaftar pada Bursa Efek Luxembourg dan diterbitkan oleh
PIFC dengan Perusahaan sebagai penjamin.
Seluruh pemegang Unsecured Notes menukar Unsecured Notes menjadi Secured Notes, kecuali
pemegang Unsecured Notes sebesar US$ 2.474.000. Pada bulan Agustus 1997, Perusahaan
membayar sebagian Unsecured Senior Notes dengan tingkat bunga 13% sejumlah US$ 1.250.000.
Pada bulan Pebruari 1996, PIFC menerbitkan Secured Floating Rate Note sebesar
US$ 50.000.000, dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin yang tercatat pada Bursa Efek
Luxembourg, dengan tingkat bunga 3% di atas LIBOR per tahun yang jatuh tempo pada tahun
1999.
Pada bulan Juli 1997, PIFC menerbitkan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 250.000.000
yang tercatat pada Bursa Efek Luxembourg, dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin
dengan tingkat bunga 9,375% per tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2007. Dana dari wesel
ini digunakan untuk mendanai sebagian dari tahap I program pengembangan yang baru.
Pada bulan Juni 1996, PIFC menerbitkan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 260.000.000
yang tercatat pada Bursa Efek Luxembourg, dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin
dengan tingkat bunga 11,375% per tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2006. Dana dari wesel
ini digunakan untuk melunasi hutang bank dan hutang lainnya.
Saat ini, wesel-wesel tersebut di atas tidak tercatat pada Bursa Efek Luxemburg dan dijamin oleh hak
gadai dengan jaminan real properti, aset-aset bergerak (selain dari persediaan) dan hasil dari
penjualan jaminan tersebut secara pari-passu dengan wesel bayar dan kewajiban lainnya dari
Perusahaan dan Anak Perusahaan lainnya.
Pinjaman kepada PT Bina Prima Perdana (BPP) merupakan pinjaman pada PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk yang telah jatuh tempo dan administrasinya telah dialihkan ke BPPN.
Kemudian sesuai dengan skema restrukturisasi hutang yang termuat dalam Master Restructuring
35
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Agreement (MRA) tertanggal 23 Mei 2001, pada tahun 2002 hutang Perusahaan berdasarkan
program restrukturisasi dengan BPPN telah dialihkan kepada BPP. Untuk pengalihan tersebut, BPP
menerbitkan Exchangeable Bond (EB) kepada BPPN. Akan tetapi, pada tanggal 26 Pebruari 2004,
BPPN mengeluarkan pernyataan pemberitahuan default kepada PT Bina Prima Perdana. Di dalam
surat tersebut dinyatakan bahwa PT Bina Prima Perdana sebagai holding company tekstil telah gagal
membayar kupon Exchangeable Bond (EB) yang jatuh tempo tanggal 18 Agustus 2003.
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, hutang terjamin menggunakan tanah, mesin dan peralatan
Perusahaan di pabrik Karawang sebagai jaminan (Catatan 11).
2009 2008
Rp Rp
47.513.024.228 43.573.585.829
Lain-lain :
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Dolar Amerika Serikat (US$ 198,595 pada
Pada Tahun 2009 dan 2008) 2.298.737.125 1.830.450.115
Rupiah 27.115.346.119 27.115.346.119
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Dolar Amerika Serikat (US$ 1,906,484 pada
tahun 2009 dan 2008 ) 22.067.551.718 17.572.063.083
51.481.634.962 46.517.859.317
Jumlah fasilitas letter of credit 98.994.659.190 90.091.445.146
Jumlah 383.498.913.794 337.186.024.750
Pinjaman kepada PT Bina Prima Perdana (BPP) merupakan pinjaman pada PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk yang telah jatuh tempo dan administrasinya telah dialihkan ke BPPN.
36
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Kemudian sesuai dengan skema restrukturisasi hutang yang termuat dalam Master Restructuring
Agreement (MRA) tertanggal 23 Mei 2001, pada tahun 2002 hutang Perusahaan berdasarkan
program restrukturisasi dengan BPPN telah dialihkan kepada BPP. Untuk pengalihan tersebut, BPP
menerbitkan Exchangeable Bond (EB) kepada BPPN.
Pada tanggal 26 Pebruari 2004, BPPN mengeluarkan pernyataan pemberitahuan default kepada PT
Bina Prima Perdana. Di dalam surat tersebut dinyatakan bahwa PT Bina Prima Perdana sebagai
holding company tekstil telah gagal membayar kupon Exchangeable Bond (EB) yang jatuh tempo
tanggal 18 Agustus 2003.
Pada tanggal 27 Januari 2006, Anak Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar US$
500.000 dari Catora International BV, Belanda (“CIBV”) untuk pembelian bahan baku (impor dan
lokal) dan memenuhi kebutuhan operasional seperti pembayaran gaji, tagihan listrik dan lain-lain.
Fasilitas kredit modal kerja ini dibebani bunga sebesar 18% pertahun dengan jatuh tempo
pembayaran akhir tanggal 31 Agustus 2006, dan dijamin dengan persediaan senilai US$ 750.000.
Kemudian, fasilitas kredit modal kerja tersebut telah diamandemen pada bulan Agustus 2006 untuk
menyediakan tambahan fasilitas kredit dengan total fasilitas menjadi senilai US$ 750.000 dan jatuh
tempo pembayaran terakhir adalah pada tanggal 31 Mei 2007. Selama tahun 2007, Anak Perusahaan
telah membayar senilai US$ 200.000 pada tanggal 14 Agustus 2007, US$ 100.000 pada tanggal 13
September 2007 dan senilai US$ 50.000 pada tanggal 5 April 2008. Pada tanggal 31 Maret 2009 dan
2008, Anak Perusahaan belum membayar masing-masing senilai US$ 400.000 dan US$ 450.000 atas
pinjaman jangka pendek tersebut yang telah jatuh tempo karena kesulitan keuangan atau masalah
arus kas. Disamping itu, Anak Perusahaan belum memperbaharui perjanjian pinjaman ini.
Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 8 Januari 2008 antara PT Texmaco Jaya Tbk (Peminjam),
Damiano Investment BV, Belanda (Pemberi Pinjaman), dan PT Ferrier Hodgson (Monitoring Agent /
Pengawas), Pemberi pinjaman menyetujui untuk menyediakan fasilitas modal kerja dengan jumlah
keseluruhan sebesar US$ 1.000.000. Beban bunga atas pinjaman ini sebesar 25% setahun. Pinjaman
ini harus dikembalikan 6 bulan setelah penerimaan pinjaman atau jatuh tempo pada bulan Agustus
2008. Pada tanggal 14 Agustus 2008 dan 1 September 2008, Anak Perusahaan telah membayar
masing-masing sebesar US$ 700.000 dan US$ 100.000. Pada tanggal 31 Desember 2008, Anak
Perusahaan belum membayar sisa pinjaman sebesar US$ 200.000 karena kesulitan keuangan atau
masalah arus kas. Disamping itu, Anak Perusahaan belum memperbaharui perjanjian pinjaman ini.
Pada tanggal 2009 dan 2008, pinjaman jangka pendek menggunakan tanah, mesin dan peralatan
Anak Perusahaan sebagai jaminan (Catatan 11).
37
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Pada tanggal neraca, Anak Perusahaan memiliki saldo wesel bayar sebagai berikut :
2009 2008
Rp Rp
PT Bina Prima Perdana :
Rupiah
Nilai nominal 37.026.296.647 37.026.286.647
Dolar Amerika Serikat
Nilai nominal ( US$ 5,000,000 pada tahun 2009
dan 2008 ) 57.875.000.000 46.085.000.000
Akibat dihentikannya operasi beberapa bank pemegang wesel bayar ini pada tahun 1999,
administrasinya telah dialihkan kepada BPPN sesuai dengan skema restrukturisasi hutang yang
termuat dalam Master Restructuring Agreement (MRA) tertanggal 23 Mei 2001, pada tahun 2002
hutang Perusahaan berdasarkan program restrukturisasi dengan BPPN telah dialihkan ke BPP. Untuk
pengalihan ini BPP mengeluarkan Exchangeable Bond (EB) kepada BPPN.
Wesel bayar tersebut di atas tidak mempunyai jaminan. Bertindak sebagai arranger dari wesel bayar
ini adalah PT Asia Kapitalindo Securities.
Pada tanggal 26 Pebruari 2004, BPPN mengeluarkan pernyataan pemberitahuan default kepada PT
Bina Prima Perdana. Di dalam surat tersebut dinyatakan bahwa PT Bina Prima Perdana sebagai
holding company tekstil telah gagal membayar kupon Exchangeable Bond (EB) yang jatuh tempo
tanggal 18 Agustus 2003.
Pada tanggal 27 Pebruari 2004, BPPN dibubarkan oleh Pemerintah. Permasalahan-permasalahan yang
sedang ditangani oleh BPPN dan belum terselesaikan, dialihkan kepada suatu lembaga baru
pemerintah yang disebut Perusahaan Pengelola Asset (PPA) dibawah pengawasan Menteri Keuangan.
Sampai dengan bulan Maret 2009, tidak terdapat perkembangan atau pembaharuan lebih jauh atas
status pinjaman wesel bayar tersebut.
38
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Hutang usaha pihak ketiga pemasok lokal merupakan hutang atas pembelian bahan baku, dan hutang
usaha pihak ketiga pemasok luar negeri merupakan hutang atas pembelian bahan pembantu.
Hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan hutang atas pembelian
bahan baku, bahan pembantu.
Akun ini merupakan hutang atas pembelian mesin-mesin tahun 2003 sehubungan dengan
pengembangan proyek Anak Perusahaan :
2009 2008
Rp Rp
Pihak ketiga :
Juki Singapore Pte. Ltd., Singapura
US$ 30.476,25
352.762.594 280.899.597
20. PERPAJAKAN
2009 2008
Rp Rp
39
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
b. Hutang Pajak
2009 2008
Rp Rp
Rekonsiliasi antara rugi sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
konsolidasi dengan taksiran rugi fiskal yang dihitung oleh Perusahaan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
2009 2008
Rp Rp
40
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
d. Pajak Tangguhan
Perhitungan jumlah aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dengan tarif pajak maksimal sebesar
28% pada tahun 2009 dan 30% pada tahun 2008 adalah sebagai berikut :
2 0 0 9
Dikreditkan
(dibebankan) ke laporan
31 Desember 2008 laba rugi 31 Maret 2009
Rp Rp Rp
Perusahaan
Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan :
Rugi fiskal kumulatif 1.159.670.343.654 161.153.769.112 1.320.824.112.766
Penyisihan penilaian (1.159.670.343.654) (161.153.769.112) (1.320.824.112.766)
Amortisasi beban tangguhan (240.791.071.297) (25.357.358) (240.816.428.655)
Beban sewa guna usaha 2.348.190.922 - 2.348.190.922
Penyusutan aktiva tetap 10.039.564.469 11.480.758.510 21.520.322.979
Cadangan uang jasa karyawan – (74.891.428) (74.891.428)
Jumlah (228.403.315.906) 11.380.509.723 (217.022.806.183)
Anak Perusahaan
TJ 44.811.681.005 453.855.924 45.265.536.929
Jumlah 44.811.681.005 453.855.924 45.265.536.929
2 0 0 8
Dikreditkan
(dibebankan) ke laporan
31 Desember 2007 laba rugi 31 Maret 2008
Rp Rp Rp
Perusahaan
Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan :
Rugi fiskal kumulatif 630.999.469.948 (19.023.486.096) 611.975.983.852
Penyisihan penilaian (630.999.469.948) 19.023.486.096 (611.975.983.852)
Amortisasi beban tangguhan 2.624.593.238 (28.598.525) 2.595.994.714
Beban sewa guna usaha (2.219.019.388) (2.219.019.388)
Penyusutan aktiva tetap (307.912.953.441) 9.190.686.603 (298.722.266.838)
Cadangan uang jasa karyawan 11.454.574.508 (20.064.239) 11.434.510.270
Jumlah (296.052.805.083) 9.142.023.840 (286.910.781.243)
Anak Perusahaan
TJ 44.448.146.715 (1.129.875.939) 43.318.270.776
Jumlah 44.448.146.715 (1.129.875.939) 43.318.270.776
41
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Rekonsiliasi antara jumlah penghasilan (beban) pajak dan jumlah yang dihitung dengan
menggunakan tarif pajak efektif terhadap laba (rugi) sebelum pajak penghasilan adalah sebagai
berikut :
2009 2008
Rp Rp
2009 2008
Rp Rp
Beban pajak penghasilan kini :
Perusahaan - -
Anak perusahaan - -
- -
Penghasilan (beban) pajak tangguhan :
Perusahaan 11.380.509.723 9.142.023.840
Anak perusahaan 453.855.924 (1.129.875.939)
11.380.509.723 8.012.147.901
Jumlah penghasilan (beban) pajak 11.380.509.723 8.012.147.901
a. Perusahaan
x Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk tahun
2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00018/501/06/092/08,
Perusahaan tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
x Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
42
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 4(2) untuk
tahun 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00011/240/06/092/08,
Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 62.396.508. Kewajiban pajak
tersebut telah dikompensasikan pada bulan April 2008 dengan lebih bayar pajak
penghasilan badan tahun 2006.
x Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23 untuk tahun
2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00017/203/06/092/08,
Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 156.167.021,60. Kewajiban
pajak tersebut telah dikompensasikan pada bulan April 2008 dengan lebih bayar pajak
penghasilan badan tahun 2006.
x Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 26 untuk tahun
2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00015/204/06/092/08,
Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 9.957.040.582. Kewajiban
pajak tersebut telah dikompensasikan pada bulan April 2008 dengan lebih bayar pajak
penghasilan badan tahun 2006.
x Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun
2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00017/277/06/092/08,
Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 62.279.156. Kewajiban pajak
tersebut telah dikompensasikan pada bulan April 2008 dengan lebih bayar pajak
penghasilan badan tahun 2006.
x Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun
2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00031/406/06/092/08,
Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 13.582.293.818. Kewajiban
pajak tersebut telah dikompensasikan pada bulan April 2008 dengan hutang pajak
lainnya tahun 2006 sebesar Rp 10.240.883.266,60. Dan sisa atas lebih bayar sebesar Rp
3.341.410.551,40 sudah diterima melalui PT Bank Niaga Tbk pada tanggal 22 April
2008.
• Pada tanggal 16 Oktober 2006, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak Semarang Barat mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk
tahun buku 2004. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00086/201/04/503/06,
Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 261.628. Kewajiban pajak
tersebut telah dilunasi pada bulan Januari 2009.
x Pada tanggal 29 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21
untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00179/101/07/433/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 50.772.725. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan.
x Pada tanggal 29 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak
43
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
x Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Desember 1998. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00013/109/98/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 134.457.944. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh
Anak Perusahaan.
x Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Desember 2000. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00021/109/00/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 22.998.298. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan.
x Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Desember 2001. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00029/109/01/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 4.040.849. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan.
x Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Desember 2001. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00031/109/01/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 98.061.423. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan.
x Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Desember 2001. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00030/109/01/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 16.348.854. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan.
x Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Agustus 2002. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00016/109/02/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 35.465.684. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan.
x Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Desember 2005. Berdasarkan surat Direktorat
44
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
x Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 26 untuk periode Desember 1997. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00005/109/97/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 3.083.470. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan.
x Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Maret 2001. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00027/109/01/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 3.723.765. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan.
x Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Juni 2002. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00015/109/02/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 259.776.189. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh
Anak Perusahaan.
x Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Mei 2003. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00032/109/03/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 187.473.938. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh
Anak Perusahaan.
x Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Desember 2003. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00031/109/03/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 142.000. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan.
x Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Pertambahan Nilai untuk periode September 2004. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00011/109/04/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 558.000. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan.
x Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Desember 2004. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00010/109/04/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
45
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
hutang pajak sebesar Rp 177.000. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan.
x Pada tanggal 19 Juni 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Bumi dan Bangunan untuk tahun
2007. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. S-134/WPN.22/KP.1603/2008,
Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 339.675.640.
Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak Perusahaan.
x Pada tanggal 13 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23 untuk tahun
2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00003/503/06/433/08, Anak
Perusahaan (TJ) tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
x Pada tanggal 13 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk
periode Januari sampai dengan Desember 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal
Pajak No. 00022/201/06/433/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang
pajak sebesar Rp 23.556.381. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan.
x Pada tanggal 13 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 26 untuk tahun
2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00007/504/06/433/08, Anak
Perusahaan (TJ) tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
x Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak
Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23
untuk periode Januari sampai dengan Desember 2006. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00052/503/06/054/08, Anak Perusahaan (TJ) tidak mempunyai
tambahan hutang pajak.
x Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak
Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan untuk
tahun 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00111/406/06/054/08, Anak
Perusahaan (TJ) mempunyai lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp 21.438.744.
Lebih bayar pajak ini telah dikompensasi dengan hutang pajak lainnya pada tanggal 28
Maret 2008.
x Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak
Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 4(2)
untuk periode Januari sampai dengan Desember 2006. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00021/240/06/054/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 53.340.423. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan.
x Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak
Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21
untuk tahun 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00037/201/06/054/08,
Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 160.497.577.
Kewajiban pajak ini telah dipindahbukukan pada tanggal 28 Maret 2008 sebesar Rp
46
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
21.438.744 dengan mengkompensasikan lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2006.
Dan sisanya sebesar Rp 139.058.833 belum dilunasi oleh Anak Perusahaan.
x Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak
Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23
untuk periode Januari sampai dengan Desember 2006. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00052/503/06/054/08, Anak Perusahaan (TJ) tidak mempunyai
tambahan hutang pajak.
g. Administrasi
x Pajak Penghasilan Badan Perusahaan untuk tahun 2007 sedang dalam pemeriksaan oleh
Direktorat Jenderal Pajak, dan sampai sekarang hasil dari pemeriksaan belum diterima.
Berdasarkan perjanjian antara PT Polysindo Eka Perkasa Tbk dan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Tengah dan DI Yogyakarta mengenai biaya keterlambatan pembayaran listrik sebesar Rp
10.827.190.937. Perusahaan menyetujui untuk mengakui hutang dan membayar biaya keterlambatan
listrik tersebut dengan secara angsuran setiap bulannya dari Januari 2008 sampai dengan Desember
2009. Pert 31 Maret 2009, saldo hutang biaya keterlambatan listrik adalah sebesar Rp. 4.060.196.587.
47
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
2009 2008
Rp Rp
Perusahaan telah mengambil langkah untuk implementasi Rencana Perdamaian (Composition Plan)
yang telah disetujui oleh para kreditur tidak terjamin Perusahaan dan diratifikasi oleh Pengadilan
Niaga. Pada tanggal 29 September 2006, hutang tidak terjamin yang terdiri dari Bank, PT Bina Prima
Perdana, sewa guna usaha dan wesel bayar sebesar US$ 18.670.630 telah direstrukturisasi ke dalam
wesel bayar dengan tingkat bunga tetap (Fixed rate notes) dan berada dibawah pengawasan
(Custodian) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Hong Kong.
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, hutang tidak terjamin setelah restrukturisasi masing-masing
sebesar US$ 19.641.727 (setara dengan Rp 227.352.994.408) dan US$ 19.247.370 (setara dengan Rp
177.403.009.371), yang terdiri dari hutang pokok US$ 18.670.630 (setara dengan Rp
216.112.542.250 untuk tanggal 31 Maret 2009 dan Rp 172.087.196.710 untuk tanggal 31 Maret
2008) ditambah hutang bunga yang dikapitalisasi sebesar US$ 971.097 (setara dengan Rp
11.240.452.158) untuk tanggal 31 Maret 2009 dan US$ 576.740 (setara dengan Rp 5.315.812.661)
untuk tanggal 31 Maret 2008 yang akan dilunasi selama 9 tahun yang dimulai pada ulang tahun
keempat dari tanggal restrukturisasi.
Tahun
2009 5,0%
2010 17,5%
2011 17,5%
2012 17,5%
2013 20,0%
2014 22,5%
Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari pemegang mayoritas surat hutang baru tidak terjamin
untuk menunda pembayaran angsuran pertama atas pokok hutang yang jatuh tempo pada tanggal 15
Pebruari 2009 menjadi 15 Pebruari 2012.
Berdasarkan hasil rapat antara PT Polysindo Eka Perkasa Tbk (Peminjam) dan The Hongkong and
Shanghai Banking Corporation Limited (Pemberi Pinjaman) tanggal 30 Januari 2009, Pemberi
pinjaman setuju untuk menunda tanggal angsuran pokok pinjaman atas hutang tidak terjamin dan
wesel bayar untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dengan mengganti tanggal angsuran pokok hutang
sebagai berikut :
Tahun
2012 5,0%
2013 17,5%
48
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
2014 17,5%
2015 17,5%
2016 20,0%
2017 22,5%
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, beban bunga atas hutang tidak
terjamin dan wesel bayar masing-masing sebesar Rp 1.138.936.650 dan Rp 879.568.212
2009 2008
Rp Rp
Berdasarkan Rencana Perdamaian yang telah disetujui oleh para kreditur, Damiano Investments BV,
Belanda setuju untuk menyediakan pinjaman modal kerja sebesar US$ 15.000.000 kepada
Perusahaan. Suku bunga yang dibebankan atas pinjaman tersebut adalah 9% setahun sampai dengan
diimplementasikannya Rencana Perdamaian. Setelah implementasi tingkat suku bunga dan
pembayaran pokok pinjaman akan mengikuti surat hutang baru. (Catatan 22).
Disamping pinjaman modal kerja diatas, Damiano Investments BV, Belanda juga telah memberikan
pinjaman modal kerja sebesar US$ 10.687.669,23 kepada Perusahaan dengan suku bunga sebesar
15% setahun. Kelebihan pinjaman modal kerja sebesar US$ 867.856,64 telah dihapuskan oleh
Perusahaan dan dibukukan sebagai pendapatan lain-lain pada laporan laba rugi konsolidasi tahun
2007.
Damiano Investments BV, Belanda juga memberikan pinjaman uang muka sebesar US$ 3.336.000.
Kemudian, berdasarkan perjanjian penghentian tertanggal 1 Januari 2008, Damiano Investments BV,
Belanda setuju untuk memindahkan pinjaman uang muka ke dalam perjanjian pinjaman modal kerja.
Berdasarkan penghentian perjanjian tanggal 1 Januari 2008, Damiano Investments BV, Belanda juga
setuju untuk memindahkan jumlah pokok hutang atas fasilitas pre-finance dari Catora International
BV, Belanda beserta bunganya masing-masing sebesar US$ 4.000.000 dan US$ 2.399.255 ke dalam
perjanjian pinjaman modal kerja.
Kemudian, berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 14 Agustus 2008 dan 19 September 2008,
Perusahaan mendapatkan tambahan pinjaman modal kerja dari Damiano Investments BV, Belanda
masing-masing sebesar US$ 700.000 dan US$ 155.000.
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, pinjaman modal kerja dari Damiano Investments BV, Belanda
menggunakan piutang usaha dan persediaan Perusahaan sebagai jaminan (Catatan 6 dan 8).
Untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, beban bunga atas
pinjaman modal kerja dari Damiano Investment BV, Belanda masing-masing sebesar Rp
11.202.374.371 dan Rp 8.563.769.515.
49
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
2009 2008
Rp Rp
Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan uang muka kepada Anak
Perusahaan dalam mata uang Rupiah dengan tidak dikenakan bunga dan tidak ditetapkan jangka
waktu pembayaran.
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, suku bunga dan periode sewa guna usaha Anak Perusahaan
adalah sebagai berikut :
Penyewa Suku bunga Jatuh tempo
Anak Perusahaan (TJ)
PT Hanil Bakrie Finance Corp. SIBOR + 2% 2007
PT Koexim Mandiri Finance SIBOR + 2,55% 2004
PT Perjahl Leasing Indonesia SIBOR + 2,8125% 2003
PT Piranti Mulia Bisnisindo SIBOR + 2% 2005
PT GE Astra Finance SIBOR + 4,75% untuk tahun 1999 dan 2002
SIBOR + 2,75% dari tahun 2000 sampai2002
50
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Pembayaran sewa guna usaha minimum di masa yang akan datang per 31 Maret 2009 and 2008
adalah sebagai berikut :
2009 2008
Rp Rp
Berdasarkan perjanjian jual beli tanggal 21 Maret 2006 dan perjanjian serah terima tanggal 12 Juli
2006, PT Exim SB Leasing (dalam likuidasi) telah menjual tagihan-tagihannya kepada PT Piranti
Mulia Bisnisindo.
Pada tahun 2007, PT Koexim Mandiri Finance mengajukan tuntutan kepada Pengadilan Tinggi
Jakarta untuk pengembalian aset guna usahanya.
Sampai dengan saat ini, tidak terdapat perkembangan lebih jauh atas tuntutan dari PT Koexim Mandiri
Finance kepada Anak Perusahaan.
2009 2008
Rp Rp
Berdasarkan perjanjian tanggal 28 Maret 2007, Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari PT
Astra Sedaya Finance untuk membeli sebuah mobil (Mercedes E-Class 240 Elegance Sedan Luxury)
dengan harga beli sebesar Rp 580.000.000, dan suku bunga sebesar 10% setahun, dibayar secara
cicilan setiap bulannya terhitung dari tanggal 30 Maret 2007 sampai dengan 28 Pebruari 2010.
Berdasarkan perjanjian tanggal 25 Januari 2008, Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari PT
Astra Sedaya Finance untuk membeli sebuah mobil (Honda New Accord) dengan harga beli sebesar
Rp 146.428.000, dan suku bunga sebesar 8% setahun, dibayar secara cicilan setiap bulannya terhitung
dari tanggal 25 Januari 2008 sampai dengan 25 Desember 2010.
Berdasarkan perjanjian tanggal 5 Agustus 2008, Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari PT
Astra Sedaya Finance untuk membeli sebuah mobil (Honda All New CRV) dengan harga beli sebesar
Rp 200.200.000, dan suku bunga sebesar 8,25% setahun, dibayar secara cicilan setiap bulannya
terhitung dari tanggal 30 Agustus 2008 sampai dengan 30 Juli 2012.
51
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, saldo hutang kredit pembiayaan masing-masing sebesar Rp
458.421.679 dan Rp 298.457.670.
Jumlah beban bunga atas hutang kredit pembiayaan yang telah dibayar untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 17.939.000 dan Rp. 10.877.001.
Berdasarkan akta notaris Januar Tirtaamidjaja, SH, No. 22 tanggal 15 Pebruari 1984, modal dasar
Perusahaan adalah sebesar Rp15.000.000.000 yang terdiri dari 600 lembar saham dengan nilai
nominal sebesar Rp 25.000.000 per lembar. Modal ditempatkan sebesar Rp 7.500.000.000 atau
sebanyak 300 lembar saham dan yang telah disetor penuh sebesar Rp 1.500.000.000 atau sebanyak 60
lembar saham.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham dengan akta notaris Aulia Taufani, SH No. 100 tanggal
27 Desember 2002, para pemegang saham Perusahaan menyetujui rencana perubahan Modal Dasar
dari semula Rp 8.500.000.000.000 menjadi Rp 16.000.000.000.000 dan Modal Ditempatkan dan
Disetor dari semula Rp 2.196.960.000.000 menjadi Rp 4.174.224.000.000.
Berdasarkan akta notaris Aulia Taufani, SH, No. 12 tanggal 4 Juli 2006 tentang perubahan Anggaran
Dasar Perusahaan dan Rapat Luar Biasa Pemegang Saham dengan akta notaris Aulia Taufani, SH No.
111 tanggal 21 Juni 2006, para pemegang saham telah menyetujui beberapa hal sebagai berikut :
• Modal dasar Perusahaan sebesar Rp 16.000.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor
penuh sebesar Rp 4.174.224.000.000.
• Alokasi 83.484.480.000 lembar saham baru (seri C) dengan nilai nominal Rp 2 per saham
berdasarkan konversi hutang menjadi modal. Saham baru sebesar 43.144.238.750 lembar untuk
kreditur tidak terjamin dan pemberi fasilitas modal kerja baru sedangkan sisanya sebanyak
40.340.241.250 lembar saham untuk kreditur terjamin.
• Membukukan agio saham hasil konversi saham menjadi modal sebesar Rp 5.574.513.535.500.
Akta notaris tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan
keputusannya No. C-25038.HT.01.04.TH.2006 tanggal 28 Agustus 2006 dan telah didaftarkan di
Departemen Industri dan Perdagangan No. 233/BH-1/IX/2006 tanggal 1 September 2006.
Pada tanggal 31 Desember 2006, modal dasar Perusahaan sebesar Rp 16.000.000.000.000 terdiri dari
247.145.100.800 lembar saham dengan pengelompokkan sebagai berikut :
• 17.000.000.000 lembar saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham.
• 146.660.620.800 lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham.
• 83.484.480.000 lembar saham seri C dengan nilai nominal Rp 2 per saham.
Dan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 2.283.248.477.500 yang terdiri dari
4.393.920.000 lembar saham seri A dan 43.144.238.750 lembar saham seri C.
Pada bulan Pebruari 2008, Perusahaan melakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan
reverse stock yang dilakukan dengan ratio 20 berbanding 1. Dan menurut akta notaris Sutjipto, SH
No. 91 tanggal 21 Pebruari 2008 tentang Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, modal saham
Perusahaan sebesar Rp 16.000.000.000.000 terbagi atas 12.357.255.040 lembar saham dengan
pengelompokan sebagai berikut :
x 850.000.000 lembar saham seri A dengan nilai nominal Rp 10.000 per saham.
52
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
x 7.333.031.040 lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham.
x 4.174.224.000 lembar saham seri C dengan nilai nominal Rp 40 per saham.
Akta notaris tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan keputusannya No. AHU-10588.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 3 Maret 2008.
Modal ditempatkan dan disetor penuh seluruhnya sebesar Rp 4.174.224.000.000 (26%) terbagi atas :
x 219.696.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 10.000 per saham atau seluruhnya
sebesar Rp 2.196.960.000.000.
x 1.890.975.522 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per saham atau seluruhnya
sebesar Rp 1.890.975.522.000.
x 2.157.211.950 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 40 per saham atau seluruhnya
sebesar Rp 86.288.478.000.
Dan susunan pemegang saham pada tanggal 21 Pebruari 2008 menurut akta notaris adalah sebagai
berikut :
Persentase
Pemegang saham Jumlah saham kepemilikan Jumlah
% Rp
Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 berdasarkan catatan
pemegang saham yang dikeluarkan oleh Kantor Administrasi Saham, PT Datindo Entrycom adalah
sebagai berikut:
2009
Jumlah saham Persentase
Pemegang saham Setelah Revers kepemilikan Jumlah
% Rp
Shares Seri A :
Shares Seri B : - - -
Shares Seri C :
Damiano Investment BV., Netherland 1.442.862.220 60,70 57.714.488.800
Lain - lain 508.428.217 21,39 20.337.128.680
Yang belum diambil 205.921.513 8,66 8.236.860.520
2.157.211.950 90,76 86.288.478.000
Jumlah 2.376.907.950 100,00 2.283.248.478.000
53
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
2008
Jumlah saham Persentase
Pemegang saham Setelah Revers kepemilikan Jumlah
% Rp
Shares Seri A :
Shares Seri B : - - -
Shares Seri C :
Damiano Investment BV., Netherland 1.442.862.220 60,70 57.714.488.800
Lain - lain 501.407.254 21,09 20.056.290.160
Yang belum diambil 212.942.463 8,96 8.517.698.520
2.157.211.937 90,76 86.288.477.480
Saham Seri C yang belum diambil merupakan saham baru yang belum ditukarkan oleh kreditur
(melalui The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Hong Kong – custodian),
sehingga nama pemegang sahamnya belum didaftarkan di PT Datindo Entrycom (administrator
saham).
Berdasarkan akta notaris DR. H. Teddy Anwar, SH. Spn. No. 111 tanggal 16 Agustus 2002, sebagian
saham PT Multikarsa Investama sebanyak 2.454.081.290 saham (atau 122.704.064 saham setelah
penggabungan saham) telah dijual kepada PT Bina Prima Perdana. Namun menurut catatan yang
dibuat oleh PT Datindo Entrycom masih terdaftar atas nama PT Multikarsa Investama.
Bapak Seeniappa Jegatheesan adalah Direktur Perusahaan untuk tahun 2008 dengan kepemilikan
saham sejumlah 2.388 lembar saham dari jumlah modal disetor pada tahun 2008.
Bapak Slamet Nugroho, Bapak Kalpathi Hari Haran Sivasubramanian dan Bapak Seeniappa
Jegathesan adalah Komisaris dan Direktur Perusahaan untuk tahun 2007 dengan kepemilikan saham
masing-masing sejumlah 47.760, 23.880, dan 47.760 lembar saham seri A dari jumlah modal disetor
pada tahun 2007.
Saham baru seri C (43.144.238.750 lembar saham) yang dikeluarkan sebagai hasil dari konversi
hutang menjadi modal telah diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 1 Oktober 2007.
11.992.613.553 11.992.613.553
Selisih antara nilai nominal dari hasil
konversi hutang ke modal di tahun 2006 5.574.513.535.500 5.574.513.535.500
Jumlah 5.586.506.149.053 5.586.506.149.053
54
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Berdasarkan perubahan anggaran dasar Perusahaan tanggal 4 Juli 2006 melalui akta notaris Aulia
Taufani, SH No. 12, Perusahaan telah mencatat saham yang akan diterbitkan sebesar
Rp 5.660.802.013.000, modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp86.288.477.500 dan
tambahan modal disetor sebesar Rp 5.574.513.535.500.
2009 2008
Rp Rp
50.879.985.670 40.823.520.518
Pada tanggal 20 Juni 2000, Menteri Tenaga Kerja menerbitkan Keputusan No. Kep-150/Men/2000
mengenai aturan besarnya kompensasi disertai ketentuan yang mendasari pemberian kompensasi
tersebut, yang mengharuskan perusahaan untuk membayar uang jasa dan kompensasi sehubungan
dengan pengunduran diri karyawan atas dasar jumlah tahun masa kerja dan gaji, apabila pengunduran
diri memenuhi ketentuan yang diatur dalam Keputusan tersebut.
Kemudian pada bulan April 2003 Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 menggantikan Keputusan No. KEP-150/Men/2000. Sehubungan
dengan hal ini, pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, Perusahaan dan Anak perusahaan membukukan
cadangan uang jasa karyawan masing-masing sebagai berikut :
Perhitungan aktuaria untuk cadangan uang jasa karyawan Perusahaan tersebut di atas telah dihitung
oleh aktuaris PT Sienco Aktuarindo Utama per tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dengan
menggunakan asumsi sebagai berikut :
Tingkat diskonto : 12% p.a di tahun 2008 dan 10% p.a di tahun 2007
Tingkat Mortalita : The 1958 Commissioners Standard Ordinary Mortality Table
Tingkat kenaikan gaji : 8% p.a di tahun 2008 dan 2007
Usia Pensiun Normal : 55 tahun
Tingkat kemungkinan
pengunduran diri : 0% - 1%
Metode pendanaan : Projected Unit Credit
55
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Manajemen telah menelaah asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut telah
memadai dan juga berpendapat bahwa penyisihan atas uang jasa telah memadai untuk menutup
kewajiban yang ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam
akta No. 351 tanggal 23 Juni 1997 dan akta No. 402 tanggal 24 Juni 1996 dari Adam Kasdarmadji
SH. notaris di Jakarta, disetujui penyisihan cadangan umum sebesar Rp 8.280.000.000 dari saldo laba.
guna memenuhi ketentuan pasal 61 Undang-undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.
Pada tahun 2008 dan 2007 Perusahaan tidak membuat tambahan cadangan karena kerugian yang
dialami Perusahaan.
2009 2008
Rp Rp
2009 2008
Rp Rp
Pada periode 31 Maret 2009 dan 2008, Penjualan bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan
istimewa masing-masing sebesar Rp 10.736.920 dan Rp 281.846.890 atau 0,001% dan 0,03% dari
jumlah pendapatan usaha (Catatan 39).
56
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
2009 2008
Rp Rp
2009 2008
Rp Rp
351.077.215.835 366.175.880.186
2009 2008
Rp Rp
57
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
2009 2008
Rp Rp
2009 2008
Rp Rp
Beban bunga atas :
Pinjamn modal kerja 11.202.374.372 8.563.769.513
Hutamh tidak terjamin dan wesel bayar 1.138.936.650 879.568.212
Lain - lain 17.939.000 1.598.031.191
2009 2008
Rp Rp
58
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Rincian sifat, hubungan dan jenis transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
59
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan
dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi tersebut dilaksanakan
pada tingkat harga dan persyaratan yang normal seperti dilaksanakan dengan pihak ketiga. Transaksi
tersebut meliputi antara lain :
Persentase
terhadap jumlah
Aktiva/ Kewajiban
Pendapatan/ Beban
2009 2008 2009 2008
Rp Rp % %
Piutang usaha 427.399.645.574 432.978.329.424 8,83 8,036
Piutang hubungan istimewa 646.132.966.381 634.771.656.597 13,35 11,781
Hutang usaha 62.992.529.134 59.725.097.513 0,43 0,486
Hutang hubungan istimewa 15.007.901.689 15.075.339.689 0,10 0,123
Penjualan bersih 10.736.920 281.846.890 0,00 0,03
x Penjualan barang jadi kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar 0,001% dan
0,03% dari jumlah penjualan usaha masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Maret 2009 dan 2008.
Rincian penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :
2009 2008
Rp Rp
x Pembelian bahan baku, bahan pembantu, barang dalam proses dan barang jadi dari pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah 0,00% dan 1,08% dari jumlah pembelian masing-masing
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008.
Rincian pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :
2009 2008
Rp Rp
Lain-lain (Fabrikasi)
PT Multikarsa Investama - 8.071.393.230
Jumlah - 8.071.393.230
60
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 dengan rincian sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Mata uang Mata uang
Asing asing
Ekuivalen Ekuivalen Ekuivalen Ekuivalen
USD Rp USD Rp
Aktiva
Kas dan setara kas US$ 5.618.821 65.037.848.904 2.917.519 26.890.775.386
Piutang usaha :
Pihak ketiga US$ 4.196.893 48.579.041.313 5.511.661 50.800.980.852
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa US$ 6.522.676 75.499.978.550 7.046.086 64.943.771.503
Kewajiban
Hutang Bank :
Pihak ketiga US$ 46.786.365 541.552.170.592 51.251.044 472.380.872.548
Hutang usaha :
Pihak ketiga US$ 12.258.531 141.892.496.737 11.890.968 109.599.047.608
Hutang lain-lain :
Pihak ketiga US$ 3.618.263 41.881.390.521 2.134.129 35.976.779.537
Hutang tidak terjamin dan
Wesel bayar US$ - - - -
Pinjaman Modal kerja US$ 22.363.248 258.854.599.418 22.363.248 206.122.060.374
Beban masih harus dibayar US$ 42.010.547 486.272.075.742 34.263.631 315.807.886.797
Hutang wesel bayar US$ 16.141.084 186.833.052.230 16.141.085 148.772.383.117
Hutang terjamim 857.029.622 9.920.117.878.123 858.894.852 7.916.433.848.631
Pinjaman jangka pendek US$ 22.963.248 265.799.599.418 22.813.248 210.269.710.374
Hutang sewa guna usaha US$ 4.300.981 49.783.858.657 4.339.105 39.993.533.238
Hutang pembelian aktiva
tetap US$ 30.476 352.762.594 30.476 280.899.597
Jumlah kewajiban 11.351.787.713.440 8.983.256.149.273
61
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan usahanya ke dalam dua segmen usaha primer
dan sekunder sebagai berikut:
Industri kimia Pertenunan
dan dan Perdagangan Jasa
2009 serat sintetis perajutan tekstil keuangan Eliminasi Total
(Dalam ribuan Rupiah) Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000
INFORMASI SEGMEN
USAHA (PRIMER)
HASIL
Hasil segmen 19.924.414 (1.918.242) – – 2.951.642 20.957.814
Beban usahan yang tidak dapat
dialokasikan (57.120.163)
Rugi usaha (36.162.349)
Pendapatan (Beban) lain-lain, bersih (620.769.140)
Rugi sebelum pajak penghasilan (656.931.489)
Penghasilan Pajak 11.834.366
Rugi dari aktivitas normal (645.097.124)
Pos Luar Biasa -
Rugi bersih (645.097.124)
NERACA :
Aktiva segmen 5.544.616.551 348.423.533 1.343.917 8.787.949.808 (9.843.357.322) 4.838.976.488
INFORMASI LAINNYA :
Penyusutan dan amortisasi 125.338.417 320.288 - - - 125.658.706
INFORMASI SEGMEN
GEOGRAFIS (SEKUNDER)
PENJUALAN SEGMEN :
Dalam negeri 613.162.166 2.334.958 - (2.316.504) 613.180.620
Luar negeri 238.146.860 - - 238.146.860
Jumlah 851.309.026 2.334.958 - - (2.316.504) 851.327.480
AKTIVA SEGMEN :
Dalam negeri 5.501.186.702 343.274.341 1.343.917 - (1.055.403.091) 4.790.401.868
Luar negeri 43.429.850 5.149.192 - 8.787.949.808 (8.787.954.230) 48.574.620
62
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
INFORMASI SEGMEN
USAHA (PRIMER)
PENJUALAN SEGMEN :
HASIL
Hasil segmen (28.756.601) 623.511 – – – (28.133.090)
Beban usahan yang tidak dapat
dialokasikan (62.823.527)
Rugi usaha (90.956.617)
Pendapatan (Beban) lain-lain, bersih 121.986.165
Rugi sebelum pajak penghasilan 31.029.548
Penghasilan Pajak 8.012.148
Rugi dari aktivitas normal 39.041.696
Pos Luar Biasa -
Rugi bersih 39.041.696
NERACA :
Aktiva segmen 6.045.400.877 403.290.057 1.344.780 6.997.713.467 (8.059.658.087) 5.388.091.095
INFORMASI LAINNYA :
Penyusutan dan amortisasi 125.232.886 12.357.092 - - - 137.589.978
INFORMASI SEGMEN
GEOGRAFIS (SEKUNDER)
PENJUALAN SEGMEN :
Dalam negeri 739.877.879 37.956.569 - - 777.834.448
Luar negeri 239.814.035 28.672.653 - 268.486.688
Jumlah 979.691.915 66.629.222 - - - 1.046.321.136
AKTIVA SEGMEN :
Dalam negeri 6.002.586.607 62.148.422 1.344.780 - (1.062.134.269) 5.003.945.540
Luar negeri 42.814.271 7.986.710 - 6.997.713.467 (6.997.523.818) 50.990.630
42. IKATAN
63
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
x Berdasarkan surat tanggal 30 Juni 2008 antara PT Polysindo Eka Perkasa Tbk dan PT Kahatex,
Perusahaan setuju untuk membayar klaim atas PPN Keluaran tahun 2002 dan 2003 sejumlah
Rp 1.849.013.873 (Catatan 42) secara angsuran setiap bulannya dari bulan September 2008
sampai dengan Juni 2009.
Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dan maklon dengan PT Texmaco
Jaya Tbk (Anak Perusahaan) untuk periode 12 bulan dan dapat diperbaharui. Perjanjian ini dibuat
karena Anak Perusahaan tidak mempunyai modal kerja yang cukup untuk melayani permintaan dari
pelanggan. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan harus membayar biaya yang terdiri dari biaya
maklon, sewa gedung dan sewa mesin kepada PT Texmaco Jaya Tbk setiap bulannya. Biaya maklon
diperhitungkan berdasarkan hasil produksi.
x Perusahaan mencatat keuntungan akibat pembatalan atas biaya pendanaan atas hutang bank
sebesar Rp 135.423.160.702 di tahun 2007 (Catatan 14).
Berdasarkan PSAK No. 25, jumlah koreksi atas kesalahan yang berhubungan dengan tahun
sebelumnya harus dilaporkan dengan mengkoreksi saldo awal dari saldo laba (akumulasi defisit).
64
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Maret 2009 dan 2008
Ikatan Akuntan Indonesia (“IAI”) telah menerbitkan beberapa revisi Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK). Standar yang akan mempengaruhi Kebijakan Akuntansi Keuangan Perusahaan
adalah sebagai berikut :
x PSAK 14 (Revisi 2008) – Persediaan (berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup
periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 January 2009).
x PSAK 50 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan (berlaku efektif
untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
2009). Penerapan lebih dini dianjurkan. Entitas tidak diperkenankan menerapkan pernyataan ini
untuk periode tahunan yang dimulai sebelum 1 Januari 2009, kecuali jika entitas tersebut juga
menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Pemberlakuan PSAK No. 50 ini mengalami penundaan
dan berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2010.
x PSAK 55 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran (berlaku efektif
untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
2009). Penerapan lebih dini diperkenankan. Pemberlakuan PSAK No. 55 ini mengalami
penundaan dan berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
Saat ini Manajemen Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut terhadap
Perusahaan dan Anak Perusahaan, dan belum menentukan dampaknya terhadap posisi keuangan, hasil
usaha, perubahan ekuitas dan arus kas Perusahaan dan Anak Perusahaan.
65