31 Maret 2019
( Dengan perbandingan 31 Desember 2018 )
( dinyatakan dalam Rupiah )
Aset Tetap - Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan 31 Maret 2019 sebesar Rp.
7.139.426.448,16 dan 31 Desember 2018 : Rp. 5.738.931.210,91 12,2l 2,350,665,228 2,740,705,920
Aktiva Lainya 13 723,775,930 699,301,624
EKUITAS
Modal Saham - Nilai Nominal Rp.1.000,- per saham,
Modal Dasar - 100.000.000 saham. 22
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 54.050.000 lbr 54,050,000,000 54,050,000,000
Agio saham 50,488,912,149 50,488,912,149
Saldo Laba 42,409,553,125 42,300,125,085
Penghasilan Komrehensif Lain 315,763,048 315,763,048
JUMLAH EKUITAS 147,264,228,322 147,154,800,282
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 175,882,379,529 208,731,268,086
PT BINAARTHA SEKURITAS
( Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2018 )
PENDAPATAN USAHA
BEBAN USAHA
BEBAN PAJAK - -
Pengukuran Kembali
MODAL SAHAM AGIO SAHAM SALDO LABA Atas Program Imbalan TOTAL EKUITAS
Pasti
-
PT. BINAARTHA SEKURITAS
LAPORAN ARUS KAS
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Maret 2018
1. UMUM
PT. Binaartha Parama (Perusahaan) didirikan sebagai perseroan terbatas pada tahun 1988 di Jakarta, Idonesia, dengan akta No.
268 oleh notaris Arikanti Natakusumah, S.H. Notaris di Jakarta, tanggal 31 Oktober 1988. Akta Pendirian Perusahaan telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-870.HT.01.01.TYh.1989 tanggal 30
Januari 1989.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,dan telah sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas, dan Perubahan yang terakhir Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan Akta No. 33 tanggal 26
April 2011 oleh Notaris Dewi Kusumawati, SH. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan pengesahan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-0042558.AH.01.09. Tahun 2011 tanggal 26 Mei 2011.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, Perusahaan menjalankan kegiatan selaku Perusahaan Efek sebagai Perantara pedagang
efek dan Penjamin Emisi.
Kantor Perusahaan berkedudukan di Setiabudi Atrium Lantai 5 Ruang 502A-503, Jl.HR. Rasuna Said Kavling 62, Jakarta 10210
Indonesia.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Luar BiasaPerseroan PT Binaartha Parama dengan Akta No.01 oleh Notaris Sintya Liana
Sofyan, S.H. notaris di Jakarta, tanggal 24 Agustus 2012 dan Pemberitahuan Data Perseroan PT Binaartha Parama telah diterima
oleh Departemen Hukum dan HAM RI, berdasarkan suratnya Nomor AHU-0084917.AH.01.09. Tahun 2012 tanggal 25 September
2012.
Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2019 berdasarkan Akta diatas adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019
Dewan Komisaris
Komisaris : Bambang Sutedjo
Dewan Direksi
Direktur Utama : Adi Indarto Hartono
Direktur : Diaz Adityawardhana
Evi Viandari
Moerad Rajasa
Julius V Sihombing
Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 berdasarkan Akta diatas adalah sebagai berikut:
31 Desember '18
Dewan Komisaris
Komisaris : Bambang Sutedjo
Dewan Direksi
Direktur Utama : Adi Indarto Hartono
Direktur : Diaz Adityawardhana
Evi Viandari
Moerad Rajasa
Julius V Sihombing
Perusahaan memiliki jumlah karyawan sebanyak 61 dan 60 termasuk karyawan yang tidak permanen, pada 31 Maret 2019 dan
31 Desember 2018
Laporan keuangan ini telah diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 20 April 2019
PT BINAARTHA SEKURITAS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019
Dengan perbandingan utuk tahun yg berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
( Dalam satuan Rupiah )
Laporan keuangan Perusahaan telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK –
IAI) serta peraturan Bapepam dan LK untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya dan ketentuan akuntansi lainnya yang
lazim berlaku di Pasar Modal
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Pedoman Standar Akuntansi Efek ("PAPE") yang ditetapkan melalui Keputusan
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) Nomor Kep.-689/BL/2011.
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan
untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp), dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai
historis
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali
laporan arus kas dan beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan
akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi,
investasi dan pendanaan.
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dibutuhkan estimasi dan asumsi
yang mempengaruhi:
Nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan.
-
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul
mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Pembukuan Perusahaan dan Anak Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional
Perusahaan. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat
terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset, dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk
mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul diakui dalam laporan laba
rugi periode yang bersangkutan.
PT BINAARTHA SEKURITAS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019
Dengan perbandingan utuk tahun yg berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
( Dalam satuan Rupiah )
Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 mengenai pengungkapan pihak-pihak berelasi. Yang
dimaksud dengan pengungkapan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut :
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor :
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut :
(i). memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(ii). memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(iii). personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i). Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk,
entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
(ii). Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang
merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
(iii). Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv). Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas
(v). yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka
entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
(vi). Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas
(vii).
(atau entitas induk dari entitas).
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, tidak dibatasi penggunaannya dan tidak dijaminkan.
g. Deposito Berjangka
Deposito berjangka baik yang dijaminkan untuk pinjaman bank maupun yang tidak dijaminkan dinyatakan sebesar biaya
perolehan diamortisasi pada laporan posisi keuangan.
h. Instrumen Keuangan
Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan Liabilitas keuangan.
Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan Perusahaan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan
penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh
kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasi dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL),
tersedia untuk dijual (AFS) dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengklasifikasian ini tergantung pada hakekat dan tujuan
aset keuangan dan ditetapkan pada saat pengakuan awal.
PT BINAARTHA SEKURITAS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019
Dengan perbandingan utuk tahun yg berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
( Dalam satuan Rupiah )
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat
pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam akun keuntungan dan
kerugian perdagangan efek dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian lain mencakup deviden atau bunga yang diperoleh dari
aset keuangan juga diakui dalam laba rugi.
Portofolio efek milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasi sebagai AFS dan
dinyatakan pada nilai wajar. Perusahaan juga memiliki portofolio efek yang diperdagangkan di pasar tidak aktif tetapi diklasifikasi
sebagai AFS dan dinyatakan sebesar nilai wajar (karena manajemen mempertimbangkan nilai wajarnya dapat secara andal diukur
dengan menggunakan arus kas diskonto).
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada pendapatan komprehensif lain dan akumulasinya
dalam akun cadangan revaluasi investasi kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga
efektif serta keuntungan dan kerugian selisih kurs atas aset moneter diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau
mengalami penurunan nilai, akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam akun cadangan revaluasi
investasi direklasifikasi ke laba rugi.
Deviden atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran
dividen ditetapkan.
Untuk investasi ekuitas AFS Perusahaan yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang
pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau
pihak peminjam; pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan dievaluasi penurunan nilainya secara
individual, akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat
termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran
piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi
dengan kegagalan atas piutang.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali
piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut
dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan
terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laba rugi.
Liabilitas Keuangan
Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Selama tahun berjalan dan pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif. Oleh karena itu,
kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan klasifikasi liabilitas keuangan keuangan ini tidak diungkapkan.
Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
komprehensif dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Pada saat pengakuan awal, kewajiban keuangan
yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diakui pada nilai wajarnya dikurangi biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Hutang pada lembaga kliring dan penjaminan,
hutang usaha, biaya yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain dan pinjaman dari pihak berelasi dikategorikan sebagai
kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
PT BINAARTHA SEKURITAS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019
Dengan perbandingan utuk tahun yg berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
( Dalam satuan Rupiah )
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh
secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or
regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika
kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasiindikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat
selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan
permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu
pada nilai wajar instrumen lain yang subtansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih
instrumen keuangan tersebut.
Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara subtansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan
aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perusahaan melakukan
evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan).
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Keanggotaan Perusahaan di bursa, yang mewakili kepentingan kepemilikan di bursa dan memberikan hak pada Perusahaan untuk
menjalankan usaha di bursa, dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi
penurunan nilai, nilai tercatat keanggotaan di bursa dievaluasi dan diturunkan langsung ke jumlah terpulihkan.
j. Transaksi Efek
Piutang dan hutang usaha merupakan piutang dan hutang nasabah yang terjadi dari transaksi perdagangan efek.
Dana yang diterima dari nasabah sehubungan dengan efek yang dibeli untuk rekening mereka beserta dengan pembayaran dan
penerimaan dari pembelian dan penjualan efek atas nama nasabah dicatat pada rekening nasabah dan jumlah yang belum
dibayarkan dimasukkan dalam piutang usaha dan hutang usaha. Saldo kredit dari rekening nasabah ini disajikan dalam laporan
posisi keuangan sebagai hutang dan saldo debet sebagai piutang.
Piutang dan hutang kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan merupakan piutang atau hutang kepada PT Kliring Penjaminan Efek
Indonesia yang timbul dari transaksi perdagangan efek yang kemudian diselesaikan secara neto (net settlement).
PT BINAARTHA SEKURITAS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019
Dengan perbandingan utuk tahun yg berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
( Dalam satuan Rupiah )
k. Portofolio Efek
Surat berharga merupakan saham yang diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan dan yang tercatat pada Bursa Efek
Indonesia.
Investasi pada efek hutang dan ekuitas terdiri dari obligasi, saham, kontrak pengelolaan dana, reksadana dan investasi efek hutang
dan ekuitas yang dimiliki oleh grup diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat perolehan, untuk di perdagangkan
dinyatakan berdasarkan harga pasar, keuntungan ( kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan ( penurunan ) harga pasar
dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan
Penempatan pada unit reksadana disajikan sebesar nilai aset bersih pada tanggal neraca, selisih antara nilai aset bersih dengan
harga perolehan yang termasuk katagori diperdagangkan, dibukukan pada laporan laba rugi komprehensif, sedangkan selisih
untuk katagori tersedia untuk dijual dicatat sebagai “laba (rugi) belum direalisasikan atas peningkatan (penurunan) nilai pasar
surat efek-efek” dan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas.
Penyisihan penghapusan aset dan kenaikan/penurunan nilai pasar disajikan sebagai penambahan/pengurangan terhadap nilai
efek-efek.
l. Aset tetap
Biaya perolehan aset tetap meliputi harga perolehan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa
aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen. Estimasi
awal biaya pembongkaran atau pemindahan aset tetap ditambahkan sebagai biaya perolehan, jika hal tersebut sebagai kewajiban.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode menurun berganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap
sebagai berikut:
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan
estimasi tersebut berlaku prospektif.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi
selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan
hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan
biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya
dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dar penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba
rugi pada tahun yang bersangkutan.
m. Pajak Penghasilan
Perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.46 tentang
“Akuntansi Pajak Penghasilan”.
PT BINAARTHA SEKURITAS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019
Dengan perbandingan utuk tahun yg berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
( Dalam satuan Rupiah )
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak
yang berlaku.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah
tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak
tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang
boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca.
Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan
langsung ke ekuitas.
m. Pajak Penghasilan
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika mengajukan keberatan, pada
saat keputusan atas keberatan tersebut telah diterima.
Imbalan kerja jangka pendek seperti upah, iuran jaminan sosial, cuti jangka pendek, bonus dan imbalan non-oneter lainnya diakui
selama periode jasa diberikan. Imbalan kerja jangka pendek diukur sebesar jumlah yang tidak didiskontokan.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, pembebanan biaya untuk imbalan kerja karyawan ditentukan dengan
menggunakan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuaria dari penyesuaian dan
perubahan asumsi aktuaria sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi antara 10% dari nilai wajar aktiva program atau 10% dari
nilai kini kewajiban imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata-
rata sisa tahun jasa pegawai yang masuk program pensiun. Lebih lanjut, biaya jasa lalu yang belum vested yang timbul dari
pengenalan program manfaat pasti atau perubahan kewajiban manfaat dari program yang ada, diamortisasi dengan metode garis
lurus selama periode rata-rata hingga manfaat tersebut vested.
Pendapatan
Perdagangan transaksi efek yang lazim dicatat pada tanggal perdagangan, seolaholah transaksi efek telah diselesaikan.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi efek yang merupakan tanggungan dan risiko Perusahaan dicatat berdasarkan
tanggal perdagangan. Transaksi efek pelanggan dilaporkan pada tanggal penyelesaian dan pendapatan komisi dan beban terkait
dilaporkan pada tanggal perdagangan. Jumlah piutang dan utang dari transaksi efek yang belum mencapai tanggal penyelesaian
kontrak dicatat bersih pada laporan posisi keuangan.
Komisi dan biaya terkait kliring dicatat berdasarkan tanggal perdagangan saat terjadinya transaksi efek.
Pendapatan dividen dari investasi diakui pada saat hak pemegang saham untuk menerima pembayaran telah ditetapkan (dengan
ketentuan bahwa besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Perusahaan dan entitas anak dan jumlah
pendapatan dapat diukur secara andal).
Keuntungan dan kerugian atas perdagangan efek diakui pada tanggal terjadinya.
Beban
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen
dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu
tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang
berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain
termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil
yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada
laporan posisi keuangan.
Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian
tertentu.
PT BINAARTHA SEKURITAS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019
Dengan perbandingan utuk tahun yg berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
( Dalam satuan Rupiah )
Deposito yang ditempatkan pada Bank jatuh tempo tidak melebihi 1 bulan dan mendapat tingkat bunga tahunan sebesar 6% -
6.75 %
4. PORTFOLIO EFEK
Akun ini dari saham , obligasi dan Resakdana yang diperdagangkan di bursa efek yang dimiliki Perusahaan pada
31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dengan rincian sebagai berikut :
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Portfolio Efek untuk diperdagangkan :
Saham
Nilai Perolehan Saham 26,222,194,138 31,623,825,299
Kenaikan ( Penurunan Nilai ) (6,195,694,241) (6,674,133,907)
Nilai Saham 20,026,499,897 24,949,691,392
Obligasi
Nilai Perolehan Obligasi 13,452,000,000 15,810,500,000
Kenaikan ( Penurunan Nilai ) 817,500,000 817,500,001
Nilai Obligasi 14,269,500,000 16,628,000,001
Akun ini merupakan piutang kliring dan penjaminan yang timbul dari perhitungan penyelesaian ( settlement transaksi
perdagangan efek yang dilakukan oleh perusahaan dengan LKP . Rincian Piutang sebagai berikut :
6. PIUTANG NASABAH
Akun ini merupakan utang dengan Perusahaan Efek Lain dan Perusahaan pihak ke tiga selain Perusahaan sehubungan dengan
transaksi perdagangan efek Efek
Akun ini merupakan piutang dengan pihak lain di luar usaha , dan pada bulan Juni hanya terdapat piutang karyawan yang
pembayarannya dilakukan melalui pemotongan gaji bulanan, pinjaman tidak dibebankan bunga dan Perusahaan tidak
membentuk penyisihan piutang ragu- ragu karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang lain - lain dapat tertagih
3,574,932,207 6,703,956,790
Penyertaan saham pada BEI merupakan salah satu persyaratan sebagai anggota bursa, perusahaan memiliki penyertaan saham
sebanyak 1 saham di BEI
PT BINAARTHA SEKURITAS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019
Dengan perbandingan utuk tahun yg berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
( Dalam satuan Rupiah )
Merupakan saldo aset tetap per 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dengan rincian berikut :
31 Maret 2019
Awal Penambahan Pengurangan Akhir
Biaya Perolehan
Instalasi 748,608,526 - - 748,608,526
Peralatan Kantor 6,610,466,293 10,454,545 - 6,620,920,838
Kendaraan 1,163,869,560 - - 1,163,869,560
Partisi 956,692,752 - - 956,692,752
31 Maret 2019
Akumulasi Penyusutan Awal Penambahan Pengurangan Akhir
Instalasi 545,237,565 12,710,651 - 557,948,216
Peralatan Kantor 5,035,448,122 280,480,527 - 5,315,928,649
Kendaraan 553,319,902 72,132,687 - 625,452,589
Partisi 604,925,622 35,171,372 - 640,096,994
6,738,931,211 400,495,237 - 7,139,426,448
31 Desember 2018
Awal Penambahan Pengurangan Akhir
Biaya Perolehan
Instalasi 748,608,526 - - 748,608,526
Peralatan Kantor 6,437,716,993 231,994,464 59,245,164 6,610,466,293
Kendaraan 1,163,869,560 - - 1,163,869,560
Partisi 954,177,253 2,515,499 - 956,692,752
9,304,372,332 234,509,963 59,245,164 9,479,637,131
Akumulasi Penyusutan
Instalasi 473,404,456 71,833,109 - 545,237,565
Peralatan Kantor 4,543,089,792 551,313,370 58,955,040 5,035,448,122
Kendaraan 242,190,166 311,129,736 - 553,319,902
Partisi 485,105,684 119,819,938 - 604,925,622
5,743,790,098 1,054,096,153 58,955,040 6,738,931,211
Nilai Buku 3,560,582,234 2,740,705,920
PT BINAARTHA SEKURITAS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019
Dengan perbandingan utuk tahun yg berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
( Dalam satuan Rupiah )
Akun ini merupakan hutang Perusahaan kepada yang nasabah yang timbul dari transaksi perdagangan efek
Akun ini merupakan hutang kliring dan penjaminan yang timbul dari perhitungan penyelesaian ( settlement transaksi perdagangan
efek yang dilakukan oleh perusahaan dengan LKP . Rincian Piutang sebagai berikut :
Akun ini merupakan utang dengan Perusahaan Efek Lain dan Perusahaan pihak ketiga selain perusahaan efek sehubungan
dengan transaksi perdagangan efek
Perusahaan memiliki program imbalan pasti sesuai dengan Undang - Undang Tenaga Kerja No.13/2003 tertanggal 25 Maret 2003 (
"UU No.13" ) yang meliputi seluruh karyawan yang berhak
Penyisihan imbalan kerja karyawan sesuai dengan UU No. 13 telah dihitung dengan mempertimbangkan jumlah proyeksi imbalan
yang akan diterima karyawan pada usia pensiun normal ( 55 tahun ), setelah dikurangi dengan kontribusi karyawan beserta
pengembangannya dengan proyeksi jumlah imbalan berdasarkan UU No.13. Bila jumlah dana dari pemberi kerja lebih rendah dari
imbalan sesuai UU.13. Perusahaan akan mencatat kekurangannya.
Mulai tahun 2012, imbalan kerja karyawan sesuai UU No.13 didanai oleh perusahaan melalui pembelian polis asuransi dari PT
Asuransi Jiwa Manulife Indonesia ("Polis") dengan nama produk " Manulife Program Pesangon Plus - Berkala".
Akun ini merupakan pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dengan pelaporan pajak dan rugi fiskal
Berdasarkan akta Notaris No 52 dari Notaris Sintya Liana Sofyan , SH.M.KN tertanggal 12 Januari 2015, mengenai peningkatan
modal dasar Perusahaan dari Rp. 100.000.000.000,- menjadi Rp. 200.000.000.000 yang terdiri atas 200.000.000 lembar saham
dengan nilai nominal Rp. 1.000 per lembar saham, dan modal ditempatkan dan disetor sebesar 54.050.000.000, susunan
pemegang saham dan kepemilikannya per 31 Maret 2019 adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham
PT. Karya Mulia Berdikari 49,995,000 0.92498 49,995,000,000
Tn. Adi Indarto Hartono 5,000 0.00009 5,000,000
GMT Kapital Asia 4,050,000 0.07493 4,050,000,000