Anda di halaman 1dari 141

PT.

BANK PANIN Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


PADA TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT) SERTA PERIODE
TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN –


31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 serta
periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2019 dan 2018

- Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2

- Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 3-4

- Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5

- Laporan Arus Kas Konsolidasian 6-7

- Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 – 132

INFORMASI TAMBAHAN
- Informasi Laporan Posisi Keuangan Tersendiri Entitas Induk 133 – 134

- Informasi Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain


Tersendiri Entitas Induk 135

- Informasi Laporan Perubahan Ekuitas Tersendiri Entitas Induk 136

- Informasi Laporan Arus Kas Tersendiri Entitas Induk 137

- Informasi Investasi dalam Entitas Anak dan Entitas Asosiasi 138


PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)

31 MARET 31 DESEMBER
Catatan 2019 2018

Rp Juta Rp Juta
ASET
Kas 5 1,100,871 1,193,578

Giro pada Bank Indonesia 6 10,272,214 9,198,773

Giro pada bank lain 7, 47


Pihak berelasi 85,286 85,180
Pihak ketiga 776,478 743,504
Jumlah 861,764 828,684

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - pihak ketiga 8 3,013,001 4,648,655

Efek - efek 9
Pihak berelasi 37,841 -
Pihak ketiga 14,699,063 12,311,430
Cadangan kerugian penurunan nilai (23,500) (23,500)
Jumlah 14,713,404 12,287,930

Tagihan derivatif - pihak ketiga 10 31,122 67,017

Kredit 11, 47
Pihak berelasi 1,280,165 524,505
Pihak ketiga 142,056,757 140,707,818
Cadangan kerugian penurunan nilai (3,942,294) (3,846,808)
Jumlah 139,394,628 137,385,515

Tagihan anjak piutang - pihak ketiga 12 735,676 776,656


Cadangan kerugian penurunan nilai (36,438) (40,618)
Jumlah 699,238 736,038

Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - pihak ketiga 13 13,380,666 13,150,615

Piutang sewa pembiayaan - pihak ketiga 14 1,322,754 1,519,799


Cadangan kerugian penurunan nilai (57,750) (83,201)
Jumlah 1,265,004 1,436,598

Piutang pembiayaan konsumen - pihak ketiga 15 9,047,873 9,527,022


Cadangan kerugian penurunan nilai (180,673) (140,272)
Jumlah 8,867,200 9,386,750

Tagihan akseptasi - pihak ketiga 16 2,488,805 2,407,607

Penyertaan dalam bentuk saham 17 695,851 566,032


Cadangan kerugian penurunan nilai (625) (625)
Jumlah 695,226 565,407

Biaya dibayar dimuka 18 245,725 139,002

Aset tetap - bersih 19 10,156,534 10,260,918

Aset pajak tangguhan - bersih 43 107,156 126,509

Aset tak berwujud 20 115,207 119,975

Aset Lain-lain - bersih 21 3,418,476 3,264,847

JUMLAH ASET - BERSIH 210,826,241 207,204,418

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

1
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)

31 MARET 31 DESEMBER
Catatan 2019 2018

Rp Juta Rp Juta
LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

Liabilitas segera 426,204 288,368

Simpanan 22, 47
Pihak berelasi 1,444,253 1,382,928
Pihak ketiga 136,790,073 136,311,335
Jumlah 138,234,326 137,694,263

Simpanan dari bank lain - pihak ketiga 23 2,607,026 554,527

Liabilitas derivatif - pihak ketiga 10 31,327 65,932

Liabilitas akseptasi 16, 47


Pihak berelasi - 2,808
Pihak ketiga 2,493,968 2,409,442
Jumlah 2,493,968 2,412,250

Surat berharga yang diterbitkan - bersih 24 11,482,608 11,540,723

Pinjaman yang diterima - pihak ketiga 25 4,983,727 4,748,233

Utang pajak 26 311,517 309,404

Liabilitas imbalan pasca kerja 45 908,979 893,346

Beban yang masih harus dibayar dan


liabilitas lain - lain 27, 47 2,134,120 2,170,103

Obligasi subordinasi - bersih 28 5,781,375 5,780,152

Jumlah Liabilitas 169,395,177 166,457,301

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham


Modal dasar - 96.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham 29 2,408,765 2,408,765

Agio saham 29 3,444,330 3,444,330

Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non - pengendali 31 (145,042) (117,830)

Penghasilan Komprehensif Lain 32 7,436,013 7,449,024


.
Saldo Laba
Ditentukan penggunaannya 140,000 140,000
Tidak ditentukan penggunaannya 25,224,647 24,421,806

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 38,508,713 37,746,095

Kepentingan Non Pengendali 31 2,922,351 3,001,022

Jumlah Ekuitas 41,431,064 40,747,117

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 210,826,241 207,204,418

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

2
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 MARET 31 MARET
Catatan 2019 2018
Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Bunga yang diperoleh 34, 47 4,224,759 4,176,311
Provisi dan komisi kredit 118,732 108,479
Jumlah pendapatan bunga 4,343,491 4,284,790

Beban Bunga 35, 47 2,219,961 2,112,268

Pendapatan Bunga - bersih 2,123,530 2,172,522

Pendapatan Operasional Lainnya


Keuntungan bersih penjualan efek 36 16,063 35,649
Provisi dan komisi selain kredit - bersih 37 35,126 39,948
Pendapatan transaksi valuta asing - bersih 27,235 23,367
Kenaikan (penurunan) nilai efek yang diperdagangkan 9 28,907 (42,010)
Bagian laba bersih entitas asosiasi 17 28,532 13,569
Lainnya 38 279,542 259,796
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 415,405 330,319

Beban (pemulihan) kerugian penurunan nilai


Aset keuangan 11, 12, 14, 47 276,619 370,930
15, 39
Aset non keuangan 21, 39 (61) (210)
Jumlah Beban Kerugian Penurunan Nilai 276,558 370,720

Beban Operasional Lainnya


Umum dan administrasi 40, 47 441,445 442,579
Tenaga kerja 41 521,153 523,866
Beban pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya 45 65,972 68,020
Lainnya 42 149,486 176,863
Jumlah Beban Operasional Lainnya 1,178,056 1,211,328

Beban Operasional Lainnya - Bersih (1,039,209) (1,251,729)

LABA OPERASIONAL 1,084,321 920,793

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

3
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 MARET 31 MARET
Catatan 2019 2018

Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
Hasil sewa 2,917 4,951
Lainnya - bersih 16,654 9,182

PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH 19,571 14,133

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 1,103,892 934,926

MANFAAT (BEBAN) PAJAK 43


Pajak kini (246,878) (230,526)
Pajak tangguhan (13,893) 2,272
Jumlah (260,771) (228,254)

LABA BERSIH PERIODE BERJALAN 843,121 706,672

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 32


Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungan revaluasi aset tetap (311) -
Bagian pendapatan komprehensif lain atas entitas asosiasi 17 892 (10)
Jumlah pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi untuk tahun berjalan 581 (10)

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi


Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual (7,466) (13,618)
Manfaat (beban) pajak terkait dengan pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 43 1,866 3,405
Jumlah pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi untuk tahun berjalan (5,600) (10,213)

Jumlah Laba Komprehensif 838,102 696,449

LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:


Pemilik Entitas Induk 802,118 667,168
Kepentingan Non Pengendali 31 41,003 39,504

LABA BERSIH 843,121 706,672

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :


Pemilik Entitas Induk 796,391 656,865
Kepentingan Non Pengendali 41,711 39,584

Jumlah Laba Komprehensif 838,102 696,449

LABA PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) 44


Dasar/Dilusian 33.30 27.70

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

4
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Selisih Penghasilan komprehensif lain


transaksi Perubahan nilai Ekuitas yang
ekuitas dengan Keuntungan wajar efek Bagian penghasilan Saldo laba dpt diatribusikan Kepentingan
Modal Agio pihak Surplus revaluasi (kerugian) tersedia komprehensif lain Ditentukan Tidak ditentukan ke pemilik Non Jumlah
Catatan saham saham non-pengendali aset tetap aktuarial untuk dijual atas entitas asosiasi penggunaannya penggunaannya entitas induk Pengendali Ekuitas
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Saldo per 1 Januari 2018 2,408,765 3,444,330 (28,569) 6,820,870 (206,122) 93,925 1,183 140,000 21,307,516 33,981,898 2,306,833 36,288,731

Laba bersih periode berjalan - - - - - - - - 667,168 667,168 39,504 706,672


Penghasilan komprehensif lainnya - setelah pajak 32 - - - - - (10,300) (5) - - (10,305) 80 (10,225)
Pemindahan surplus revaluasi aset tetap ke saldo laba
akibat penjualan aset tetap yang telah direvaluasi - - - (274) - - - - 274 - - -
Setoran modal entitas anak - - - - - - - - - - 306,925 306,925

Saldo per 31 Maret 2018 2,408,765 3,444,330 (28,569) 6,820,596 (206,122) 83,625 1,178 140,000 21,974,958 34,638,761 2,653,342 37,292,103

Selisih transaksi ekuitas dengan pihak


non pengendali 31 - - (89,261) - - - - - - (89,261) 84,359 (4,902)
Laba bersih periode berjalan - - - - - - - - 2,445,412 2,445,412 35,073 2,480,485
Penghasilan komprehensif lainnya - setelah pajak 32 - - - 529,276 246,174 (24,519) 252 - - 751,183 8,542 759,725
Pemindahan surplus revaluasi aset tetap ke saldo laba
akibat penjualan aset tetap yang telah direvaluasi - - - (1,436) - - - - 1,436 - - -
Setoran modal entitas anak - - - - - - - - - - 219,706 219,706

Saldo per 31 Desember 2018 2,408,765 3,444,330 (117,830) 7,348,436 40,052 59,106 1,430 140,000 24,421,806 37,746,095 3,001,022 40,747,117

Selisih transaksi ekuitas dengan pihak


non pengendali 31 - (27,212) - - - - - - (27,212) - (27,212)
Laba bersih periode berjalan - - - - - - - - 802,118 802,118 41,003 843,121
Penghasilan komprehensif lainnya - setelah pajak 32 - - - - 444 (5,727) (444) - - (5,727) 708 (5,019)
Pemindahan surplus revaluasi aset tetap ke saldo laba
akibat penjualan aset tetap yang telah direvaluasi - - - (160) - - - - 160 - - -
Pelepasan Entitas Anak - - - (7,124) - - - - 563 (6,561) (120,382) (126,943)

Saldo per 31 Maret 2019 2,408,765 3,444,330 (145,042) 7,341,152 40,496 53,379 986 140,000 25,224,647 38,508,713 2,922,351 41,431,064

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

5
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 MARET 31 MARET
2019 2018
Rp Juta Rp Juta

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :

Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima 4,266,528 4,272,733


Bunga, hadiah, provisi dan komisi dana yang dibayar (2,104,224) (2,023,369)
Penerimaan pendapatan operasional lainnya 343,940 220,740
Pembayaran beban operasional lainnya (1,134,673) (1,189,726)
Keuntungan dari transaksi valuta asing - bersih 28,697 26,164
Penerimaan pendapatan non operasional - bersih 19,050 13,852
Pembayaran beban pajak (234,805) (151,820)

Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi 1,184,513 1,168,574

Penurunan (kenaikan) aset operasi


Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (1,821,824) 373,719
Efek-efek (2,456,485) (3,240,394)
Kredit (1,286,595) 64,675
Tagihan anjak piutang 40,981 46,163
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (230,051) 1,035,632
Piutang sewa pembiayaan 124,391 354,410
Piutang pembiayaan konsumen (818,418) (908,841)
Aset lain-lain (271,119) (233,643)
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi
Liabilitas segera 137,837 179,458
Simpanan 539,983 1,651,535
Simpanan dari bank lain 2,052,499 849,201
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - (8,138,487)
Liabilitas akseptasi 520 (4,742)
Liabilitas lain-lain (198,266) (117,479)

Kas bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi (3,002,034) (6,920,219)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Hasil penjualan aset tetap 1,933 1,335
Penerimaan dividen - 13,667
Perolehan aset tetap (12,050) (53,996)

Kas bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (10,117) (38,994)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerbitan obligasi - 3,900,000


Biaya emisi obligasi yang diterbitkan - (18,608)
Penerbitan surat berharga di entitas anak - 2,000,000
Biaya emisi penerbitan surat berharga di entitas anak - (6,801)
Pelunasan surat berharga yang diterbitkan di entitas anak - (700,000)
Pembelian kembali obligasi dan obligasi subordinasi yang diterbitkan 37,964 (84,000)
Penambahan modal entitas anak - 286,875
Penerimaan (pembayaran) pinjaman yang diterima 576,599 (79,005)

Kas bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 614,563 5,298,461

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (2,397,588) (1,660,752)

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 15,440,582 17,779,811


Pengaruh perubahan kurs valuta asing (40,768) 100,986

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 13,002,226 16,220,045

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

6
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 MARET 31 MARET
2019 2018
Rp Juta Rp Juta

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Kas dan setara kas terdiri dari :
Kas 1,100,871 1,025,538
Giro pada Bank Indonesia 10,272,214 10,742,762
Giro pada Bank Lain 861,764 785,169
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 767,377 3,666,576

Total kas dan setara kas 13,002,226 16,220,045

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

7
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

P.T. Bank Pan Indonesia Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 85 tanggal
17 Agustus 1971 dari notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja, S.H. Akta pendirian ini
disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A.5/81/24 tanggal 19 April 1972
serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 6 Juni 1972 Tambahan
No. 210. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan
akta No. 42 tanggal 19 Mei 2016 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, sehubungan dengan
penyesuaian anggaran dasar sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No.32/POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014. Akta perubahan ini telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. AHU-AH.01.03-0055417 dan AHU-AH.01.03-0055418 tertanggal 8 Juni 2016.

Bank berkedudukan di Jakarta dengan 57 kantor cabang di Indonesia dan 1 (satu) kantor
perwakilan di Singapura. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung Panin Centre
Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Jumlah rata-rata karyawan Bank dan entitas anak 12.271 karyawan
pada 31 Maret 2019 dan 12.580 karyawan pada 31 Desember 2018.

Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha
bank umum dalam arti kata seluas-luasnya di dalam maupun di luar negeri.

Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1971, sesuai dengan izin usaha
yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No.KEP-205/DDK/II/8/1971 tanggal 18 Agustus 1971. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank
Indonesia No. 5/2-Kep.Dir.tanggal 21 April 1972, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank
devisa.

Bank tergabung dalam kelompok Panin Group dengan entitas induk terakhir adalah
PT Panin Investment.

Susunan pengurus dan Komite Audit Bank pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018
adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Dewan Komisaris Board of C
Wakil Presiden Komisaris Independen Lintang Nugroho *) Lintang Nugroho *)
Komisaris Independen Drs. H. Riyanto Drs. H. Riyanto Independe
Komisaris Chandra Rahardja Gunawan **) Chandra Rahardja Gunawan **)
Komisaris Lianna Loren Limanto Lianna Loren Limanto Commissio
Direksi Directors
Presiden Direktur Herwidayatmo Herwidayatmo President D
Wakil Presiden Direktur I Roosniati Salihin Roosniati Salihin Vice Presid
Wakil Presiden Direktur II Hendrawan Danusaputra Hendrawan Danusaputra Vice Presid
Direktur Perbankan Retail Ng Kean Yik Ng Kean Yik Retail Ban
Direktur Perbankan Komersial Edy Heryanto Edy Heryanto Commerci
Direktur Perkreditan dan Korporasi Januar Hardi Januar Hardi Credit and
Direktur Umum dan Sumber
Daya Manusia Lionto Gunawan Lionto Gunawan
Direktur Institutional Banking Hendrawan Danusaputra Hendrawan Danusaputra Institutiona
Direktur Treasuri Gunawan Santoso Gunawan Santoso Treasury D
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Complianc
Risiko Antonius Ketut Dwirianto Antonius Ketut Dwirianto
Direktur Administrasi Keuangan H. Ahmad Hidayat H. Ahmad Hidayat Finance Ad
Direktur Operasional Suwito Tjokrorahardjo Suwito Tjokrorahardjo Operationa
Komite Audit ***) Audit Com
Ketua Drs. H. Riyanto Drs. H. Riyanto Chairman
Anggota Lukman Abdullah Lukman Abdullah Members
Lintang Nugroho Lintang Nugroho

8
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Komite Pemantau Risiko ****) Risk Monit
Ketua Lintang Nugroho Lintang Nugroho Chairman
Anggota Drs. H. Bambang Winarno Drs. H. Bambang Winarno Members
Lukman Abdullah Lukman Abdullah
Lianna Loren Limanto Lianna Loren Limanto
Usep Ekadaya Usep Ekadaya
Komite Remunerasi dan Remunera
Nominasi *****)
Ketua Drs. H. Riyanto Drs. H. Riyanto Chairman
Anggota Lianna Loren Limanto Lianna Loren Limanto Members
Akijat Lukito Akijat Lukito
Yusak Zefanya Yusak Zefanya

Audit Internal Herbert J.S. Sibuea Herbert J.S. Sibuea Internal Au


Sekretaris Perusahaan Jasman Ginting Jasman Ginting Corporate

*) Ditunjuk oleh rapat Dewan Komisaris untuk menjalankan kewajiban Presiden Komisaris dengan
wewenang dan tanggung jawab yang sama dengan Presiden Komisaris.
**) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 15 November 2018.
Berlaku efektif jika sudah mendapat persetujuan dari OJK.
***) Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 002/SK-DIR/2018 tanggal 19 Februari 2018. Berlaku efektif
pada tanggal 19 Februari 2018.
****) Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 009/SK-DIR/2018 tanggal 30 Mei 2018. Berlaku efektif pada
tanggal 1 Juni 2018.
*****) Berdasarkan Memorandum Dewan Komisaris Nomor 024/KOM/DIR/18 tanggal 16 November 2018.
Berlaku efektif mulai tanggal 20 September 2018.

Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang “Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit”.

b. Entitas anak

Bank memiliki secara langsung lebih dari 50% saham atau memiliki pengendalian atas
manajemen entitas anak berikut:
Persentase pemilikan kepentingan Jumlah Aset
Persentase Pemilikan non-pengendali Tahun Operasi (Sebelum Eliminasi)
Entitas Anak Jenis Usaha 31 Mar 2019 31 Dec 2018 31 Mar 2019 31 Dec 2018 Komersial 31 Mar 2019 31 Dec 2018
Rp Juta Rp Juta

PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI) Lembaga pembiayaan 51.49% 51.49% 48.51% 48.51% 1982 11,639,499 11,077,047

PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PDSB) Bank Syariah 53.70% 53.70% 46.30% 46.30% 2009 8,363,755 8,771,058

PT Verena Multi Finance Tbk (VMF) Lembaga pembiayaan 26.15% 57.54% 73.85% 42.46% 1994 2,779,846 1,565,491

Seluruh entitas anak berdomisili di Jakarta, dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

Pada bulan Mei 2017, VMF melakukan Penawaran Umum Terbatas I melalui penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 1.583.160.556 saham. Bank membeli
1.057.952.704 saham, sehingga kepemilikan Bank terhadap VMF meningkat dari 42,87% menjadi
57,54%.

Pada tanggal 28 Desember 2018, VMF telah memperoleh surat pernyataan efektif dari Dewan
Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal
No. S-193/D.04/2018 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II (“PUT II”) dalam rangka
penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (“HMETD”) sebanyak 3.102.193.089 lembar saham
biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100 setiap lembar saham yang ditawarkan dengan
harga Rp 140 setiap lembar sahamnya atau sebesar Rp 434.307 juta dan biaya emisi saham
sebesar Rp 13.029 juta. Pada tanggal 25 Januari 2019, VMF telah menyelesaikan rangkaian
proses Penawaran Umum Terbatas II melalui penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD). Bank tidak mengeksekusi atau mengambil haknya saat saham baru diterbitkan
sehingga Bank mengalami dilusi kepemilikan pada VMF dari sebelumnya memiliki 57,54%
menjadi 26,15%. Pemegang saham pengendali VMF beralih dari Bank Panin kepada IBJ Leasing
Co. Ltd. (IBJL) sebagai pemegang 63,63% total saham VMF.
9
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 6/POJK.03/2015 tentang Transparansi dan
Publikasi Laporan Bank yang diterbitkan pada tanggal 31 Maret 2015 dan berlaku efektif sejak
tanggal 1 April 2015, dinyatakan bahwa ketentuan mengenai pengendalian adalah berdasarkan
standar akuntansi keuangan yang berlaku. Definisi pengendalian pada PSAK 65 terjadi apabila
terdapat kekuasaan pada investee, dimana saat ini kepemilikan saham Bank di VMF kurang dari
50%, dan Bank bukan merupakan pemegang saham mayoritas. Oleh karena itu, laporan
keuangan VMF tidak dikonsolidasikan lagi dengan Bank sejak 25 Januari 2019. Selanjutnya
penyertaan dalam VMF dicatat sebagai penyertaan dalam bentuk saham dengan metode ekuitas
(Catatan 17).

Pada tahun 2017, Bank menjual 54.173.100 saham PDSB dan juga terdapat pelaksanaan waran
PDSB Seri I oleh para pemegang saham lainnya sejumlah 275.809.850 waran sehingga pemilikan
Bank menurun menjadi 44,68%. Walaupun kepemilikan Bank pada PDSB hanya sebesar 44,68%,
manajemen menyimpulkan bahwa Bank memiliki hak suara yang cukup dominan untuk
mengarahkan aktivitas relevan dari PDSB berdasarkan ukuran absolut dari kepemilikan Bank dan
ukuran relatif dan penyebaran kepemilikan dari pemilik saham lain. Bagian kepemilikan sebesar
38,25% dimiliki oleh Dubai Islamic Bank PJSC, sebesar 7,43% dimiliki oleh Dana Pensiun
Karyawan Bank Panin dan sebesar 11,47% dimiliki oleh pemegang saham individu, yang masing-
masing memiliki tidak lebih dari 5%.

Pada bulan Februari 2018, Bank menjual 300.637.800 saham PDSB dan membeli 113.267.000
saham PDSB sehingga kepemilikan Bank menurun dari 44,68% menjadi 42,85%.

Pada bulan Juni 2018, PDSB melakukan Penawaran Umum Terbatas I melalui penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (”HMETD”) sebanyak 13.763.702.595 saham. Bank membeli
8.497.388.985 saham, sehingga kepemilikan Bank naik dari 42,85% menjadi 53,70%.

Rincian dari entitas anak yang tidak dimiliki seluruhnya dimana Grup memiliki kepentingan non
pengendali diungkapkan di Catatan 31.

c. Penawaran Umum Efek Grup

Penawaran Umum Saham

Pada tanggal 28 Oktober 1982, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-014/PM/E/1982 untuk melakukan penawaran
umum atas 1.637.500 saham Bank kepada masyarakat.

Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut:

Nilai Harga
Jumlah Nominal Penawaran Nomor dan tanggal surat
Tahun Keterangan Saham per saham per saham efektif dari Bapepam
Rp Rp

1982 Penawaran Umum Perdana 1,637,500 1,000 3,475 SI-014/PM/E/1982 28 Oktober 1982
1983 Penawaran Umum Kedua 3,162,500 1,000 3,550 SI-017/PM/E/1983 18 Mei 1983
1989 Penawaran Umum Terbatas I 914,655 1,000 4,500 S-467/PM/1989 31 Oktober 1989
1990 Penawaran Umum Terbatas II 2,614,410 1,000 13,000 21 April 1990
1995 Penawaran Umum Terbatas III 60,180,462 1,000 1,900 S-725/PM/1995 8 Juni 1995
1997 Penawaran Umum Terbatas IV 300,902,312 500 1,200 S-1212/PM/1997 10 Juni 1997
1998 Penawaran Umum Terbatas V 702,105,395 500 500 S-1268/PM/1998 19 Juni 1998
1999 Penawaran Umum Terbatas VI 1,225,406,221 250 1,100 S-1180/PM/1999 29 Juni 1999
2006 Penawaran Umum Terbatas VII 4,016,358,393 100 350 S-791/BL/2006 28 Juni 2006

Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa I para pemegang saham yang tercantum dalam Akta Berita
Acara No. 52 tanggal 28 Mei 2004 dari Veronica Lily Dharma, S.H., notaris di Jakarta, disetujui
pembagian saham bonus yang berasal dari saldo laba dengan jumlah maksimum 1.176.093.346
saham. Jumlah saham bonus yang dibagikan menjadi sejumlah 1.176.091.818 saham karena
adanya pembulatan. Nilai nominal Rp 100 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada
Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 28 Juni 2004.

10
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Pada tanggal 31 Maret 2019, sejumlah 23.837.645.998 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia dan sejumlah 250.000.000 saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan
di bursa.

Penawaran Umum Obligasi

Pada tanggal 8 Juni 2018, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas
Jasa Keuangan dengan surat No. S-69/D.04/2018 untuk melakukan penawaran umum
berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan III Bank Panin Tahun 2018 kepada masyarakat dengan
target dana yang dihimpun sebesar Rp 10.000 miliar.

 Pada tanggal 3 Juli 2018, Bank menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Bank Panin Tahap I
Tahun 2018 dengan nilai nominal sebesar Rp 100 miliar. Pada tanggal 4 Juli 2018,
seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Pada tanggal 17 Juni 2016, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas
Jasa Keuangan dengan surat No. S-299/D.04/2016 untuk melakukan penawaran umum
berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahun 2016 kepada masyarakat dengan target
dana yang dihimpun sebesar Rp 10.000 miliar.

 Pada tanggal 28 Juni 2016, Bank menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin
Tahap I Tahun 2016 dengan nilai nominal sebesar Rp 2.000 miliar. Pada tanggal
29 Juni 2016, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

 Pada tanggal 27 Oktober 2016, Bank menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin
Tahap II Tahun 2016 dengan nilai nominal sebesar Rp 2.125 miliar. Pada tanggal
28 Oktober 2016, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

 Pada tanggal 27 Februari 2018, Bank menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin
Tahap III Tahun 2018 dengan nilai nominal sebesar Rp 3.900 miliar. Pada tanggal
28 Februari 2018, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
 Pada tanggal 18 April 2018, Bank menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin
Tahap IV Tahun 2018 dengan nilai nominal sebesar Rp 1.500 miliar. Pada tanggal 19 April
2018, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Pada tanggal 30 November 2012, VMF memperoleh pernyataan efektif dari ketua BAPEPAM-LK
berdasarkan surat No. S-13646/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan
Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance kepada masyarakat dengan jumlah pokok
maksimum sebesar Rp 1.000 miliar.

 Pada tanggal 24 Desember 2013, VMF menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi
Finance Tahap II Tahun 2013 dengan nilai nominal Rp 153 miliar. Pada tanggal
27 Desember 2013, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Obligasi ini telah dilunasi pada tahun 2017 pada saat jatuh tempo.

 Pada tanggal 19 Maret 2014, VMF menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi
Finance Tahap III Tahun 2014 dengan nilai nominal Rp 135 miliar. Pada tanggal
20 Maret 2014, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Obligasi ini telah dilunasi pada tahun 2017 pada saat jatuh tempo.

Penawaran Umum Medium Term Notes (MTN)

Pada tanggal 28 Maret 2018, CFI menerbitkan MTN IV Clipan Finance Indonesia Tahun 2018
dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 miliar sebagaimana termaktub dalam Akta Perjanjian
Penerbitan dan Agen Pemantauan MTN IV Clipan Finance Indonesia Tahun 2018 No. 53 tanggal
26 Maret 2018.

Pada tanggal 21 Maret 2018, CFI menerbitkan MTN III Clipan Finance Indonesia Tahun 2018
dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 miliar sebagaimana termaktub dalam Akta Perjanjian
Penerbitan dan Agen Pemantauan MTN III Clipan Finance Indonesia Tahun 2018 No. 33 tanggal
19 Maret 2018.
11
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Pada tanggal 5 Desember 2017 VMF menerbitkan Medium Term Notes II Verena Multi Finance
Tahun 2017 dengan nilai nominal sebesar Rp 100 miliar sebagaimana termaktub dalam Akta
Perjanjian Penerbitan dan Agen Pemantauan Medium Term Notes II Verena Multi Finance Tahun
2017 No. 80 tanggal 30 November 2017.

Pada tanggal 26 Maret 2015 CFI menerbitkan Medium Term Notes II Clipan Finance Indonesia
Tahun 2015 dengan nilai nominal sebesar Rp 700 miliar sebagaimana termaktub dalam Akta
Perjanjian Penerbitan dan Agen Pemantauan Medium Term Notes II Clipan Finance Indonesia
Tahun 2015 No. 53 tanggal 25 Maret 2015. Pada tahun 2017 MTN ini telah dilunasi.

Penawaran Umum Obligasi Subordinasi

Pada tanggal 8 Juni 2018, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas
Jasa Keuangan dengan surat No. S-69/D.04/2018 untuk melakukan penawaran umum
berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Bank Panin Tahun 2018 kepada masyarakat
dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp 6.000 miliar.

 Pada tanggal 3 Juli 2018, Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Bank Panin
Tahap I Tahun 2018 dengan nilai nominal sebesar Rp 1.302 miliar. Pada tanggal 4 Juli 2018,
seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Pada tanggal 17 Juni 2016, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas
Pasar Modal dengan surat No. S-299/D.04/2016 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahun 2016 kepada masyarakat dengan target
dana yang dihimpun sebesar Rp 2.500 miliar.

 Pada tanggal 28 Juni 2016, Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Panin
Tahap I Tahun 2016 dengan nilai nominal sebesar Rp 100 miliar. Pada tanggal
29 Juni 2016, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

 Pada tanggal 17 Maret 2017, Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank
Panin Tahap II Tahun 2016 dengan nilai nominal sebesar Rp 2.400 miliar. Pada tanggal
20 Maret 2017, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Pada tanggal 12 Desember 2012, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK
dengan surat No. S-14175/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi
Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 kepada masyarakat dengan nilai
nominal sebesar Rp 2.000 miliar. Pada tanggal 21 Desember 2012, seluruh obligasi subordinasi
tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN


INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

a. Amandemen/penyesuaian dan interpretasi standar yang telah diterbitkan tapi belum


diterapkan.

Amendemen/penyesuaian dan interpretasi standar berlaku efektif untuk periode yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

 PSAK 22 (Penyesuaian), Kombinasi Bisnis


 PSAK 24 (Amendemen), Imbalan Kerja tentang Amendemen, Kurtailmen, atau
Penyelesaian Program
 PSAK 26 (Penyesuaian), Biaya Pinjaman
 PSAK 46 (Penyesuaian), Pajak Penghasilan
 PSAK 66 (Penyesuaian), Pengaturan Bersama
 ISAK 33, Transaksi Valuta Asing dan Imbalan dimuka
 ISAK 34, Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak Penghasilan

12
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

b. Amandemen/ penyesuaian dan interpretasi standar yang telah diterbitkan tapi belum
diterapkan.

Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

 PSAK 15 (amandemen), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang
Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
 PSAK 62 (amandemen), Kontrak Asuransi-Menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan
dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi
 PSAK 71, Instrumen Keuangan
 PSAK 71 (amandemen), Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan
dengan Kompensasi Negatif
 PSAK 72, Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan
 PSAK 73, Sewa

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, dampak dari standar dan
interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian tidak dapat diketahui atau
diestimasi oleh manajemen.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun dan disajikan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Standar Akuntansi Keuangan Syariah untuk entitas
anak yang bergerak dalam bidang Perbankan Syariah, dan peraturan Bapepam-LK
No. KEP 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Emiten atau Perusahaan Publik.

b. Dasar Penyusunan

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah biaya historis, kecuali aset tetap
dan instrumen keuangan tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada
setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini.

Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam
pertukaran barang dan jasa.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar
pada tanggal pengukuran.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan
setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan penempatan
pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang
dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Laporan keuangan entitas anak yang menjalankan usaha perbankan berdasarkan prinsip
syariah disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101
(Revisi 2016) tentang ”Penyajian Laporan Keuangan Syariah”.

c. Dasar Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Bank dan entitas yang
dikendalikan oleh Bank dan entitas anak (termasuk entitas terstruktur). Pengendalian
tercapai jika Bank memiliki kekuasaan atas investee; eksposur atau hak atas imbal hasil
variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan
kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.

13
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Bank menilai kembali apakah entitas tersebut adalah investee jika fakta dan keadaan yang
mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian
yang disebutkan di atas.

Ketika Bank memiliki hak suara kurang dari mayoritas di-investee, ia memiliki kekuasaan
atas investee ketika hak suara investor cukup untuk memberinya kemampuan praktis untuk
mengarahkan aktivitas relevan secara sepihak. Bank mempertimbangkan seluruh fakta dan
keadaan yang relevan dalam menilai apakah hak suara Bank cukup untuk memberikan Bank
kekuasaan, termasuk (i) ukuran kepemilikan hak suara Bank relatif terhadap ukuran dan
penyebaran kepemilikan pemilik hak suara lain; (ii) hak suara potensial yang dimiliki oleh
Bank, pemegang suara lain atau pihak lain; (iii) hak yang timbul dari pengaturan kontraktual
lain; dan (iv) setiap fakta dan keadaan tambahan apapun mengindikasikan bahwa Bank
memiliki, atau tidak memiliki, kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas yang relevan
pada saat keputusan perlu dibuat, termasuk pola suara pemilikan dalam RUPS sebelumnya.

Konsolidasi entitas anak dimulai ketika Bank memperoleh pengendalian atas entitas anak
dan akan dihentikan ketika Bank kehilangan pengendalian pada entitas anak. Secara
khusus, pendapatan dan beban entitas anak diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan
termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari
tanggal diperolehnya pengendalian Bank sampai tanggal ketika Bank berhenti
mengendalikan entitas anak.

Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dan untuk kepentingan non-pengendali. Bank juga mengatribusikan total laba
komprehensif entitas anak kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali
meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan non-pengendali memiliki saldo defisit.

Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar
kebijakan akuntansi sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup.

Seluruh aset dan liabilitas dalam intra Grup, ekuitas, pendapatan, biaya dan arus kas yang
berkaitan dengan transaksi dalam Grup dieliminasi secara penuh pada saat konsolidasian.

Perubahan kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan
pengendalian Grup atas entitas anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jumlah tercatat dari
kepemilikan Grup dan kepentingan non-pengendali disesuaikan untuk mencerminkan
perubahan kepentingan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah tercatat
kepentingan non-pengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau
diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan dengan pemilik entitas
induk.

Ketika Grup kehilangan pengendalian pada entitas anak, keuntungan atau kerugian diakui
dalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) agregat nilai wajar pembayaran
yang diterima dan nilai wajar sisa kepemilikan (retained interest) dan (ii) jumlah tercatat
sebelumnya dari aset (termasuk goodwill), dan liabilitas dari entitas anak dan setiap
kepentingan non-pengendali. Seluruh jumlah yang diakui sebelumnya dalam penghasilan
komprehensif lain yang terkait dengan entitas anak yang dicatat seolah-olah Grup telah
melepaskan secara langsung aset atau liabilitas terkait entitas anak (yaitu direklasifikasi ke
laba rugi atau ditransfer ke kategori lain dari ekuitas sebagaimana ditentukan/diizinkan oleh
standar akuntansi yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak
terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat
pengakuan awal untuk akuntansi berikutnya dalam PSAK 55, Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran atau, ketika berlaku, biaya perolehan pada saat pengakuan
awal dari investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama.

d. Kombinasi Bisnis

Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam
suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari
nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui
oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas

14
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-
biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.

Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih diakui
pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar
yang relevan.

Goodwill diukur sebagai selisih lebih dari nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan, jumlah
setiap kepentingan non-pengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal
akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak
diakuisisi (jika ada) atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas
yang diambilalih pada tanggal akuisisi. Penilaian kembali atas goodwill dilakukan untuk
mengetahui adanya perubahan nilai goodwill. Jika, setelah penilaian kembali, jumlah neto
dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi
melebihi jumlah imbalan yang dialihkan, jumlah dari setiap kepentingan non-pengendali
pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang
sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada), selisih lebih
diakui segera dalam laba rugi sebagai keuntungan pembelian dengan diskon.

Kepentingan non-pengendali yang menyajikan bagian kepemilikan dan memberikan hak


atas bagian proposional dari aset neto entitas dalam hal terjadi likuidasi pada awalnya diukur
pada bagian proporsional kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset neto
teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan dasar pengukuran dilakukan atas dasar
transaksi. Kepentingan non-pengendali jenis lain diukur pada nilai wajar atau, jika berlaku,
pada dasar pengukuran lain yang ditentukan oleh standar akuntansi lain.

Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau
liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration
arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan
termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis.
Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai
penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian
terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang
berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak
melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada
tanggal akuisisi.

Perlakuan akuntansi selanjutnya untuk perubahan nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang tidak
memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana
imbalan kontinjensi diklasifikasikan. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas
tidak diukur kembali pada setiap tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan
dalam ekuitas. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas diukur
kembali setelah tanggal pelaporan sesuai dengan PSAK 55 atau PSAK 57; Provisi, Liabilitas
Kontinjensi dan Aset Kontinjensi dengan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laba rugi.

e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Laporan keuangan individu masing-masing entitas Grup diukur dan disajikan dalam mata
uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional).
Laporan keuangan konsolidasian dari Grup dan laporan keuangan individu masing-masing
entitas Grup disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional
individu masing-masing entitas Grup dan mata uang penyajian untuk laporan keuangan
konsolidasian.

Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas individual Grup, transaksi dalam mata
uang asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang
berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir periode pelaporan, pos moneter dalam
valuta asing dijabarkan kembali dengan menggunakan kurs laporan (penutupan) yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk
mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur
pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal

15
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

ketika nilai wajar ditentukan. Pos non-moneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta
asing tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada
periode saat terjadinya.

f. Transaksi Pihak-pihak Berelasi

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):

a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika
orang tersebut:
i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari
entitas pelapor.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
i. entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama
(artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi
dengan entitas lainnya).
ii. satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok
usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain
adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja
dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut,
maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
vi. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam huruf (a).
vii. orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari
entitas).
viii. entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari
kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas
pelapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor.

Transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan
kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada
laporan keuangan konsolidasian.

g. Aset Keuangan

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal penyelesaian
dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan
penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang
berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai
wajar.

Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut:


 Aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
 Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
 Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
 Pinjaman yang diberikan dan piutang

Aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok
diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
16
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:


 diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
 pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu
yang dikelola Grup secara bersama dan mempunyai pola ambil untung dalam jangka
pendek aktual saat ini; atau
 merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung
nilai.

Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai
FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
 penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi
pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
 kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya
dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi
investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang
Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas (sebagaimana
didefinisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi), misalnya direksi
dan Chief Executive Officer (CEO).

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul
diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi
mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan
dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3k.

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika
investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya
telah ditetapkan serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga
jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal,
investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi pada
menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai
kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman
yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan
metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak
material.

Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)

AFS aset keuangan adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan baik sebagai AFS
atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang,
(b) dimiliki hingga jatuh tempo atau (c) aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi
(FVTPL). Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada
nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan
komprehensif lain di ekuitas sebagai akumulasi revaluasi investasi AFS kecuali untuk
kerugian penurunan nilai, pendapatan bunga yang dihitung dengan metode suku bunga
efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter, yang diakui pada laba rugi. Jika investasi
dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya
diakumulasi pada revaluasi investasi AFS direklasifikasi ke laba rugi.

17
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi
di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, serta derivatif yang terkait
dengan dan harus diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas tersebut
diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.

Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Grup
untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

Metode suku bunga efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya
perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan
pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku
bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa
depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para
pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif,
biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen
keuangan, atau (jika lebih tepat), digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh
nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari
instrumen keuangan FVTPL.

Penurunan nilai aset keuangan

Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai
pada setiap akhir periode pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti
objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas
masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang
signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya
perolehannya dianggap sebagai bukti objektif terjadinya penurunan nilai.

Untuk seluruh aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai
berikut:
 kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
 pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran
pokok atau bunga; atau
 terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.
 hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian
penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini
dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif
awal dari aset keuangan.

Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan
secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara
individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam
menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset
keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari
kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman
kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa.
Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa
kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari
pengalaman historis.

18
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Grup harus menghitung:


 Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal
melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
 Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa depan dan
estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
 Loss given default (”LGD”) – Grup mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin
akan diderita Grup apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD
menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya
ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD
mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya
ketersediaan agunan.
 Exposure at default (”EAD”) – Grup mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan
dari fasilitas kredit/ pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.

PD dan LGD diperoleh dari observasi data fasilitas kredit/ piutang pembiayaan selama
minimal tiga tahun.

Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan
mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit/ piutang pembiayaan pada posisi laporan dengan
probability default (PD) dan loss given default (LGD).

Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau
kelompok aset keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang
terbentuk. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset
keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai
menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa
depan pada saat menghitung penurunan nilai.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai
diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus
kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk
aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada
periode berikutnya.

Jumlah tercatat aset keuangan dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung
atas seluruh aset keuangan, kecualiaset keuangan yang jumlah tercatatnya dikurangi
melalui penggunaan akun cadangan kerugian penurunan nilai. Jika aset keuangan tidak
tertagih, aset keuangan tersebut dihapuskan melalui akun cadangan kerugian penurunan
nilai. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan
terhadap akun cadangan kerugian penurunan nilai. Perubahan jumlah tercatat akun
cadangan kerugian penurunan nilai diakui dalam laba rugi.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif
yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.

Kecuali instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan
nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa
yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui
sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal
pemulihan penurunan nilai, sepanjang nilainya tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi
sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba
rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan
nilai diakui secara langsung ke penghasilan komprehensif lain. Sehubungan dengan efek
utang AFS, kerugian penurunan nilai dipulihkan melalui laba rugi jika kenaikan nilai wajar
investasi dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan
kerugian penurunan nilai.

19
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Cadangan kerugian penurunan nilai untuk entitas anak yang bergerak di bidang perbankan
syariah, kecuali piutang Murabahah dan aset keuangan lainnya, mengacu kepada Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No. 16/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Penilaian
Kualitas Aset Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Penilaian kualitas dan cadangan kerugian penurunan nilai dilakukan terhadap giro pada
bank umum syariah, penempatan pada bank lain, investasi pada sukuk, pinjaman Qardh dan
pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah.

Cadangan kerugian penurunan nilai aset berdasarkan hasil penelaahan terhadap kualitas
masing-masing aset tertentu sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

Berdasarkan peraturan diatas, aset tertentu diklasifikasikan dalam kategori berikut dengan
besarnya persentase cadangan kerugian penurunan nilai sebagai berikut:
Persentase Cadangan
Klasifikasi Kerugian Penurunan Nilai

Lancar Minimum 1%
Dalam perhatian khusus Minimum 5%
Kurang lancar Minimum 15%
Diragukan Minimum 50%
Macet 100%

Persentase cadangan kerugian penurunan nilai di atas diterapkan terhadap saldo setelah
dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, kecuali
untuk aset yang diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin dengan agunan tunai.

Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI), surat berharga yang diterbitkan pemerintah
berdasarkan prinsip syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) serta bagian aset
produktif yang dijamin dengan jaminan pemerintah tidak dibentuk cadangan kerugian
penurunan nilai.

Penghentian pengakuan aset keuangan

Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus
kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan
secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada
entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh
risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup
mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar
jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko
dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset
keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat
aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian
kumulatif yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam
ekuitas diakui dalam laba rugi.

Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Grup
masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup
mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang
tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan, dan bagian yang tidak lagi diakui
berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih
antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari
pembayaran yang diterima untuk bagian yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau
kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang
sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diakui pada laba rugi.
Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan
komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan
pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.

20
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Aset dihapusbukukan dari cadangan kerugian penurunan nilai pada saat manajemen
berpendapat bahwa aset tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur
sudah tidak mampu membayar dan/atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aset yang
telah dihapuskan pada tahun berjalan dicatat sebagai penambahan cadangan kerugian
penurunan nilai yang bersangkutan selama tahun berjalan. Penerimaan kembali aset yang
telah dihapuskan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional
tahun berjalan.

h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Liabilitas keuangan awalnya diukur sebesar nilai wajarnya. Biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan liabilitas keuangan (selain
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi) ditambahkan atau
dikurangkan dari nilai wajar liabilitas keuangan, yang sesuai, pada pengakuan awal. Biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan liabilitas keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi langsung diakui dalam laba rugi.

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas

Instrumen utang dan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan atau ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas
keuangan dan instrumen ekuitas.

Instrumen ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup
setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup
dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Liabilitas keuangan

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi.

Liabilitas keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL)

Liabilitas keuangan diklasifikasi sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki
untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL.

Liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan jika:


 diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
 pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu
yang dikelola Grup secara bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung
dalam jangka pendek aktual saat ini; atau
 merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung
nilai.

Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan


sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
 mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan
pengakuan yang dapat timbul; atau
 kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya
dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi
investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan
secara internal kepada manajemen kunci entitas (sebagaimana didefinisikan dalam
PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi), misalnya direksi dan CEO.

Liabilitas keuangan sebagai FVTPL yang diukur pada nilai wajar, keuntungan atau kerugian
yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba
rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Nilai wajar ditentukan
dengan cara yang dijelaskan dalam Catatan 3k.

21
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya, setelah dikurangi biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut, dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif,
kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.

Metode suku bunga efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya
perolehan diamortisasi dari liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan biaya
bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara
tepat mendiskontokan estimasi pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan
bentuk lain yang dibayarkan dan diterima yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan
umur liabilitas keuangan, atau (jika lebih tepat) digunakan periode yang lebih singkat untuk
memperoleh nilai tercatat bersih pada saat pengakuan awal.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Grup
telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas
keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui
dalam laba rugi.

i. Reklasifikasi Instrumen Keuangan

Reklasifikasi Aset Keuangan

Grup tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset
keuangan FVTPL. Grup hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan yang
diklasifikasikan sebagai FVTPL atau AFS ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang
jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan
Grup memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa depan yang
dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari
kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar, pada
tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap
keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan. Setiap
keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam penghasilan komprehensif lain
diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh
tempo tetap) atau tetap diakui dalam penghasilan komprehensif lain sampai aset keuangan
tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).

Reklasifikasi Liabilitas Keuangan

Grup tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok
liabilitas keuangan FVTPL.

j. Saling Hapus Antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai netonya disajikan dalam
laporan poisisi keuangan jika Grup tersebut memiliki hak yang dapat dipaksakan secara
hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui; dan berintensi untuk
menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya
secara simultan. Hak saling hapus dapat ada pada saat ini dari pada bersifat kontinjen atas
terjadinya suatu peristiwa di masa depan dan harus dieksekusi oleh pihak lawan, baik dalam
situasi bisnis normal dan dalam peristiwa gagal bayar, peristiwa kepailitan atau
kebangkrutan.

22
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

k. Nilai Wajar

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara
langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar
atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Grup memperhitungkan
karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik
tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.

Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan
pengungkapan terkait, Grup melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan
yang dimiliki dengan hirarki berikut:

 Pengukuran nilai wajar level 1 adalah yang berasal dari harga kuotasian (tanpa
penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; dimana Grup dapat
mengakses pada tanggal pengukuran;
 Pengukuran nilai wajar level 2 adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang
termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara
langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga); dan
 Pengukuran nilai wajar level 3 adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup
input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi
(input yang tidak dapat diobservasi).

l. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang
diberikan dan piutang.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi,


penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank
Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan.

m. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman
yang diberikan dan piutang.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi,


penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan.

n. Efek-efek

Efek-efek diklasifikasikan dalam kategori diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki
hingga jatuh tempo.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi,
penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek mengacu pada
Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan.

Investasi pada Sukuk

Sukuk diklasifikasikan berdasarkan model usaha pada saat perolehan sebagai berikut:

i. Diukur pada biaya perolehan jika investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang
bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual; dan persyaratan kontraktual
menentukan tanggal tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya.

Pada saat pengakuan awal, investasi pada sukuk diukur pada biaya perolehan termasuk
biaya transaksi dan selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara
garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi.
23
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

ii. Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain jika investasi tersebut
dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas
kontraktual dan melakukan penjualan sukuk; dan persyaratan kontraktual menentukan
tanggal tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya.

Pada saat pengakuan awal, investasi pada sukuk diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain termasuk biaya transaksi dan selisih antara biaya
perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk
dan diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui
dalam penghasilan komprehensif lain setelah memperhitungkan saldo selisih biaya
perolehan dan nilai nominal yang belum diamortisasi dan saldo akumulasi keuntungan
atau kerugian nilai wajar yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain
sebelumnya.

iii. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

Investasi pada sukuk yang tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan dan
diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain diklasifikasikan sebagai
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Pada saat pengakuan awal, investasi diukur pada
nilai wajar sebesar biaya perolehan tidak termasuk biaya transaksi dan selanjutnya diukur
pada nilai wajar. Selisih antara nilai wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi.

Nilai wajar investasi ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3k.
Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada biaya perolehan dan nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain, jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Grup
mengukur jumlah terpulihkannya. Jika jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah
tercatat, maka Grup mengakui rugi penurunan nilai. Untuk investasi sukuk pada nilai wajar
melalui penghasilan komprehensif lain, rugi penurunan nilai yang diakui pada laba rugi
adalah jumlah setelah memperhitungkan saldo dalam penghasilan komprehensif lain.
Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang akan diperoleh dari pengembalian pokok
tanpa memperhitungkan nilai kininya.

o. Tagihan dan Liabilitas Derivatif

Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi (FVTPL).

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi,


penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas
derivatif mengacu pada Catatan 3g, 3h, 3i dan 3k terkait aset keuangan dan liabilitas
keuangan.

p. Kredit

Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi,


penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit mengacu pada
Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan.

Dalam kredit yang diberikan termasuk pembiayaan oleh entitas anak (PDSB) berupa piutang
murabahah, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah.

Piutang Murabahah diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi,


penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan piutang Murabahah
mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan.

Pelunasan dipercepat atau pelunasan sebelum masa jatuh tempo untuk piutang Murabahah
diperlakukan sebagaimana pelunasan piutang sesuai dengan masa jatuh temponya (biasa).

24
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Muqasah atau diskon dapat diberikan sesuai ketentuan yang berlaku namun tidak dapat
diperjanjikan di awal.

Pembiayaan Mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan


cadangan kerugian penurunan nilai. PDSB menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai
berdasarkan penelaahan kualitas atas masing-masing saldo pembiayaan (Catatan 3g).

Pinjaman Qardh diakui sebesar jumlah dana yang dipinjamkan pada saat terjadinya.
Kelebihan penerimaan dari pinjaman atas Qardh yang dilunasi diakui sebagai pendapatan
pada saat diterima.

Pinjaman Qardh disajikan sebesar saldo pinjaman dikurangi dengan cadangan kerugian
penurunan nilai.

Pembiayaan Musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan saldo


cadangan kerugian penurunan nilai. PDSB menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai
sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo
pembiayaan (Catatan 3g).

Apabila terjadi kerugian dalam Musyarakah akibat kelalaian atau penyimpangan mitra
Musyarakah, mitra yang melakukan kelalaian tersebut menanggung beban kerugian itu.
Kerugian Bank yang diakibatkan kelalaian atau penyimpangan mitra tersebut diakui sebagai
piutang Musyarakah jatuh tempo.

q. Restrukturisasi Kredit Bermasalah

Restrukturisasi kredit dilakukan terhadap debitur yang tidak dapat atau diperkirakan tidak
dapat memenuhi kewajiban pembayaran angsuran pokok atau bunga sesuai jadwal yang
diperjanjikan.

Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi
persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang
yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang
diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang
diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi seperti yang dibahas pada Catatan 3p.

r. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi

Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Liabilitas akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan
yang diamortisasi.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi,


penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas
akseptasi mengacu pada Catatan 3g, 3h, 3i dan 3k terkait aset keuangan dan liabilitas
keuangan.

s. Piutang Pembiayaan Konsumen

Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan


dan piutang.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi,


penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan piutang pembiayaan
konsumen mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan.

Pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat perjanjian pembiayaan
pertama kali ditandatangani, dibukukan sebagai pendapatan pada laba rugi tahun berjalan.

25
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

t. Sewa

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya,
yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Sebagai Lessor

Dalam sewa pembiayaan, jumlah terutang oleh lessee diakui sebagai piutang sebesar
jumlah yang sama dengan investasi sewa neto Grup. Pengakuan penghasilan sewa
pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat
pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor.

Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus
selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan
pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui
dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Sebagai Lessee

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line
basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih
mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui
sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas.
Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan
dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu
dari manfaat yang dinikmati pengguna.

u. Penyertaan dalam Bentuk Saham

Investasi pada entitas asosiasi

Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh yang signifikan.
Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan
keuangan dan operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan
bersama atas kebijakan tersebut.

Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi dicatat dalam laporan keuangan
konsolidasian dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58, Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk
Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Dengan metode ekuitas, investasi pada entitas asosiasi
diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya
disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan. Ketika
bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi melebihi kepentingan Grup pada entitas asosiasi
(yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, yang secara substansi, membentuk
bagian dari investasi bersih Grup dalam entitas asosiasi), Grup menghentikan pengakuan
bagiannya atas kerugian selanjutnya. Kerugian selanjutnya diakui hanya apabila Grup
mempunyai kewajiban bersifat hukum atau konstruktif atau melakukan pembayaran atas
nama entitas asosiasi.

Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas sejak tanggal
saat investee menjadi entitas asosiasi. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas
bagian Grup atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas
kontinjen darI entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill.
Goodwill termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan diuji penurunan nilainya sebagai
bagian dari investasi. Setiap kelebihan kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih aset yang
teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah
pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi pada periode diperolehnya investasinya.

26
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Persyaratan dalam PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, diterapkan
untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilainya sehubungan
dengan investasi pada entitas asosiasi. Jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk
goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48, Penurunan Nilai Aset, sebagai suatu
aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi
antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan) dengan jumlah tercatatnya.
Rugi penurunan nilai diakui langsung pada nilai tercatat investasi. Setiap pembalikan dari
penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi
tersebut kemudian meningkat.

Grup menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal saat investasinya berhenti
menjadi investasi pada entitas asosiasi atau ketika investasi diklasifikasi sebagai dimiliki
untuk dijual. Ketika Grup mempertahankan kepemilikan dalam entitas yang sebelumnya
merupakan entitas asosiasi dan sisa investasi tersebut merupakan aset keuangan, Grup
mengukur setiap sisa investasi pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajar
tersebut dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sesuai dengan PSAK 55.
Grup mengakui keuntungan dan kerugian atas pelepasan investasi asosiasi dalam laba rugi
dengan turut memperhitungkan nilai wajar dari investasi yang tersisa. Seluruh jumlah yang
diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi
direklasifikasi ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) pada saat penghentian
metode ekuitas.

Jika Grup mengurangi bagian kepemilikan pada entitas asosiasi tetapi Grup tetap
menerapkan metode ekuitas, Grup mereklasifikasi ke laba rugi proporsi keuntungan atau
kerugian yang telah diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait
dengan pengurangan bagian kepemilikan.
Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian yang
timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian
Grup hanya sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Grup.

Penyertaan lainnya

Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% diklasifikasikan dalam
kategori tersedia untuk dijual.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi,


penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penyertaan lainnya
mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan.

v. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan


menggunakan metode garis lurus.

w. Aset Tetap

Aset tetap dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi yang merupakan nilai wajar pada tanggal
revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai yang
terjadi setelah tanggal revaluasi, kecuali tanah tidak disusutkan. Revaluasi dilakukan dengan
keteraturan yang cukup regular untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda
secara material dengan jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada
tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Aset yang tidak mengalami perubahan nilai
wajar secara signifikan wajib direvaluasi paling kurang setiap 3 (tiga) tahun.

Kenaikan yang berasal dari revaluasi diakui pada penghasilan komprehensif lain dan
terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi, kecuali sebelumnya penurunan
revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laba rugi, dalam hal ini kenaikan
revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam
laba rugi. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi dibebankan dalam laba rugi
apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika
ada.

27
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Penyusutan aset tetap yang direvaluasi diakui pada laba rugi. Surplus revaluasi yang telah
disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut
dihentikan pengakuannya.

Pada bulan Januari 2017, Bank mengubah metode penyusutan aset tetap untuk kelompok
kendaraan bermotor dan inventaris kantor dari metode saldo-menurun-ganda (double-
declining balance method) menjadi metode garis lurus (straight-line method). Perubahan ini
dilakukan berdasarkan penelaahan Bank atas pola konsumsi aset di masa depan dan
diterapkan secara prospektif.

Tidak terdapat perubahan untuk metode penyusutan bangunan, yaitu metode garis lurus
(straight-line method).

Tarif penyusutan untuk bangunan, kendaraan bermotor dan inventaris kantor masing-masing
adalah sebagai berikut:

Tahun Persentase

Bangunan 20 – 48 2% - 5%
Kendaraan bermotor 3–5 25% - 50%
Inventaris kantor 3 – 25 25% - 50%

Aset tetap kendaraan bermotor dan inventaris kantor milik entitas anak disusutkan dengan
metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis
selama 2 – 5 tahun.

Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang
sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih
pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan
pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-
biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau
memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar
kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan
mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

Biaya legal pengurusan hak atas tanah pada saat perolehan tanah tersebut diakui sebagai
bagian dari biaya perolehan aset tanah pada aset tetap.

Biaya pembaruan atau pengurusan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai biaya pada
tahun berjalan.

Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak ada manfaat
ekonomik masa depan yang diharapkan timbul dari penggunaan aset secara berkelanjutan.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pelepasan atau penghentian pengakuan suatu
aset tetap ditentukan sebagai selisih antara hasil penjualan dan nilai tercatat aset dan diakui
dalam laba rugi.

x. Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual

Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual (atau kelompok lepasan) diklasifikasi sebagai
dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui transaksi
penjualan dari pada melalui pemakaian berlanjut. Kondisi ini dianggap memenuhi hanya
ketika aset (atau kelompok lepasan) adalah berada dalam keadaan segera dapat dijual
dengan syarat-syarat yang biasa dan umum diperlukan dalam penjualan aset (atau
kelompok lepasan) tersebut dan penjualannya harus sangat mungkin terjadi. Manajemen
harus memiliki komitmen untuk menjual dan penjualan diharapkan untuk diselesaikan dalam
waktu satu tahun sejak tanggal klasifikasi.

28
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) diklasifikasi sebagai yang dimiliki untuk dijual
diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi
biaya untuk menjual.

y. Aset Takberwujud

Aset takberwujud terdiri dari goodwill dan perangkat lunak yang dibeli oleh Grup.

Goodwill

Goodwill timbul atas akuisisi dari suatu bisnis yang dicatat pada biaya perolehan yang
ditetapkan pada tanggal akuisisi dari bisnis tersebut (lihat Catatan 3d di atas) dikurangi
akumulasi penurunan nilai, jika ada.

Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari
Grup (atau kelompok unit penghasil kas) yang diperkirakan memberikan manfaat dari sinergi
kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji
penurunan nilainya setiap tahun, atau lebih sering jika terdapat indikasi bahwa unit penghasil
kas tersebut mungkin mengalami penurunan nilai. Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil
kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan pertama kali untuk
mengurangi jumlah tercatat atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit penghasil kas
dan kemudian ke aset lain dari unit penghasil kas secara prorata berdasarkan jumlah
tercatat dari setiap aset dalam unit penghasil kas tersebut. Setiap kerugian penurunan nilai
goodwill diakui secara langsung dalam laba rugi pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat
dibalik pada periode berikutnya.

Pada pelepasan unit penghasil kas yang relevan, jumlah yang dapat diatribusikan dari
goodwill termasuk dalam penentuan laba rugi atas pelepasan.
Kebijakan Grup atas goodwill yang timbul dari akuisisi entitas asosiasi dijelaskan pada
Catatan 3u.

Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang dibeli oleh Grup dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
amortisasi.

Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda


(double-declining balance method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 4
tahun.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode amortisasi di-review setiap akhir tahun.

z. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan kecuali Goodwill

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk
menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai.
Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan
tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi
jumlah terpulihkan atas suatu aset individual, Grup mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit
penghasil kas atas aset.

Estimasi jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan
dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakainya, estimasi arus kas masa depan didiskontokan
ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian
pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas
masa depan belum disesuaikan.

Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) lebih kecil dari nilai
tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) diturunkan menjadi sebesar jumlah
terpulihkan dan rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi. Kecuali aset tersebut

29
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

disajikan pada jumlah revaluasian, di mana kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai
penurunan revaluasi.

Apabila penurunan nilai selanjutnya dipulihkan, jumlah tercatat aset (atau unit penghasil
kas) ditingkatkan ke estimasi yang direvisi dari jumlah terpulihkannya, namun kenaikan
jumlah tercatat tidak boleh melebihi jumlah tercatat yang tidak ada kerugian penurunan nilai
yang diakui untuk aset (atau unit penghasil kas) pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan
rugi penurunan nilai diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset yang bersangkutan dicatat
pada jumlah revaluasian, dalam hal ini pemulihan kerugian penurunan nilai diperlakukan
sebagai kenaikan nilai revaluasi (Catatan 3w).

Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3g;
penurunan nilai untuk goodwill dijelaskan dalam Catatan 3u.

aa. Aset Tetap yang Belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional

Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional dinyatakan sebesar nilai
tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan
akumulasi kerugian penurunan nilai.

bb. Agunan yang Diambil Alih

Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Grup) disajikan dalam
akun Agunan yang Diambil Alih dalam kelompok “Aset lain-lain”.

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit atau
piutang pembiayaan di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan
ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai.

Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai
keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.

Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Cadangan
kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan
yang diambil alih.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk
mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi.

cc. Tagihan Anjak Piutang

Tagihan anjak piutang merupakan piutang yang dibeli dari perusahaan lain. Tagihan anjak
piutang diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi,


penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan anjak piutang
mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan.

dd. Simpanan

Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan
yang diamortisasi.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi,


penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan mengacu pada Catatan 3h, 3i
dan 3k terkait liabilitas keuangan.

30
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Simpanan dan dana syirkah temporer entitas anak yang bergerak di bidang perbankan
syariah dinyatakan sebagai berikut:

 Giro wadiah dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemegang giro.


 Tabungan Wadiah dinyatakan sebesar nilai simpanan pemegang tabungan di Bank.
 Tabungan mudharabah dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemilik tabungan.
 Deposito berjangka mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan
perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan entitas anak.

ee. Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada
biaya perolehan yang diamortisasi.

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar
negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut
perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan dan deposito berjangka.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi,


penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dari bank lain mengacu pada
Catatan 3h, 3i dan 3k terkait liabilitas keuangan.

ff. Instrumen Utang dan Ekuitas yang Diterbitkan

Surat Berharga yang Diterbitkan

Obligasi yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada
biaya perolehan yang diamortisasi.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi,


penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan surat berharga yang diterbitkan mengacu
pada Catatan 3h, 3i dan 3k terkait liabilitas keuangan.

Obligasi Subordinasi

Obligasi subordinasi yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan


diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.

Pengakuan, pengukuran awal,pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan


nilai wajar dan penghentian pengakuan obligasi subordinasi mengacu pada
Catatan 3h, 3i dan 3k terkait liabilitas keuangan.

Biaya Emisi Saham

Biaya emisi saham yang menambah dan beratribusi secara langsung terhadap penerbitan
saham baru disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.

gg. Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali

Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diklasifikasikan dalam kategori
pinjaman yang diberikan dan piutang.

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan
sebesar harga jual kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan
harga jual kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang
disepakati tersebut diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan
bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi,


penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan.
31
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

hh. Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali

Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diklasifikasikan dalam kategori liabililtas
keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.

Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) disajikan sebagai liabilitas sebesar
harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi selisih antara harga jual dan harga
pembelian kembali yang disepakati. Selisih antara harga jual dan harga pembelian kembali
yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif
sebagai beban bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dijual hingga saat dibeli
kembali.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi,


penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan efek yang dijual dengan janji dibeli
kembali mengacu pada Catatan 3h, 3i, 3j dan 3k terkait liabilitas keuangan.

ii. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga

Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga
efektif (Catatan 3g).

Pendapatan kredit yang mengalami penurunan nilai dihitung menggunakan suku bunga
efektif atas dasar nilai kredit setelah memperhitungkan kerugian penurunan nilai.

Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian termasuk:
 Bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang
dihitung menggunakan suku bunga efektif.
 Bunga pada instrumen sekuritas investasi tersedia untuk dijual dihitung menggunakan
suku bunga efektif.

Perubahan nilai wajar pada efek-efek yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan diukur
pada nilai wajar pada laba rugi dan derivatif lainnya yang digunakan untuk kepentingan
manajemen risiko, dan aset dan liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, akan mempengaruhi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian.

Di dalam pendapatan dan beban bunga terdapat pendapatan dan beban pengelolaan dana
oleh entitas anak (PDSB) berdasarkan prinsip syariah, yang terdiri atas pendapatan
pembiayaan dengan akad murabahah dan pendapatan dari bagi hasil yaitu mudharabah,
musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya serta hak pihak ketiga atas bagi hasil
dana syirkah temporer.

Pendapatan Murabahah diakui secara akrual menggunakan metode tingkat imbal hasil
efektif.

Pendapatan usaha Musyarakah yang menjadi hak mitra aktif diakui sebesar haknya sesuai
dengan kesepakatan atas pendapatan usaha Musyarakah, sedangkan pendapatan usaha
untuk mitra pasif diakui sebagai hak pihak mitra pasif atas bagi hasil dan liabilitas.

Pendapatan usaha Mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai
nisbah yang disepakati dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil
usaha. Kerugian akibat kelalaian atau kesalahan mudharib dibebankan pada mudharib dan
tidak mengurangi investasi Mudharabah.

Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi hasil milik
pihak ketiga yang didasarkan pada prinsip Mudharabah Mutlaqah atas hasil pengelolaan
dana mereka oleh PDSB yang diakui berdasarkan pendapatan yang telah diterima
(cash basis).

Pembagian hasil usaha dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil usaha, yaitu dihitung dari
pendapatan PDSB yang telah diterima berupa laba bruto (gross profit margin).
32
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

jj. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi

Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau
jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai
dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif.

Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan
jangka waktu tertentu atau nilainya tidak material menurut Grup diakui sebagai pendapatan
atau beban pada saat terjadinya transaksi.

kk. Dana Syirkah Temporer

Dana syirkah temporer terdiri dari tabungan Mudharabah, deposito berjangka Mudharabah
dan Sertifikat Investasi Mudharabah antar Bank.

Tabungan Mudharabah dinyatakan sebesar nilai investasi pemegang tabungan di Bank.

Deposito berjangka Mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian
antara pemegang deposito berjangka dengan Bank.

Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai liabilitas. Hal ini karena Bank tidak
mempunyai liabilitas, ketika mengalami kerugian, untuk mengembalikan jumlah dana awal
dari pemilik dana kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi Bank. Di sisi lain, dana syirkah
temporer tidak dapat digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan
pemilik dana tidak mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti
hak voting dan hak atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non
investasi.

Pemilik dana syirkah temporer memperoleh bagian atas keuntungan sesuai kesepakatan
dan menerima kerugian berdasarkan jumlah dana dari masing-masing pihak. Pembagian
hasil dana syirkah temporer berdasarkan konsep bagi hasil.

ll. Hak Pemilik Dana atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer

Hak pemilik dana atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi hasil pemilik
dana yang didasarkan pada prinsip Mudharabah Mutlaqah atas hasil pengelolaan dana
mereka oleh Bank yang diakui berdasarkan pendapatan yang telah diterima.

Pembagian hasil usaha dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil usaha, yaitu dihitung dari
pendapatan Bank yang telah diterima berupa laba bruto (gross profit margin).

mm. Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya

Bank menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya.
Grup juga memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan
Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Bank menghitung selisih antara imbalan
yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang
diterima dari program pensiun untuk pensiun normal.

Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit
dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan.
Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak
batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga),
yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang dibebankan
atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran
kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan disajikan sebagai pos terpisah
pada ekuitas dan tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba
rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat
diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto.

33
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:


 Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian
kurtailmen dan penyelesaian)
 Beban atau pendapatan bunga neto
 Pengukuran kembali

Grup menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan
dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.

Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian
merupakan defisit atau surplus aktual dalam program imbalan pasti Grup. Surplus yang
dihasilkan dari perhitungan ini terbatas pada nilai kini manfaat ekonomis yang tersedia
dalam bentuk pengembalian dana program dan pengurangan iuran masa depan atas
program.

Liabilitas untuk pesangon diakui mana yang terlebih dahulu terjadi antara ketika entitas tidak
dapat lagi menarik tawaran imbalan tersebut dan ketika entitas mengakui biaya
restrukturisasi terkait.

nn. Pajak Penghasilan

Beban pajak penghasilan merupakan jumlah pajak yang terutang dan pajak tangguhan.

Pajak kini terutang berdasarkan laba kena pajak untuk suatu tahun. Laba kena pajak
berbeda dari laba sebelum pajak seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian karena pos pendapatan atau beban yang
dikenakan pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda dan pos-pos yang tidak pernah
dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan
yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas
dalam laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan
dalam perhitungan laba kena pajak. Liabilitas pajak tangguhan umumnya diakui untuk
seluruh perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan umumnya diakui untuk
seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar bahwa
laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan
liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal
(selain dari kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas suatu transaksi yang tidak
mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi. Selain itu, liabilitas pajak tangguhan
tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal goodwill.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan
berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan berdasarkan tarif
pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada
akhir periode pelaporan.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang
sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan
atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan dan
dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia
dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak
tangguhan tersebut.

34
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi
periode berjalan, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau
peristiwa yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun
secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang
timbul dari akuntansi awal kombinasi bisnis. Dalam hal kombinasi bisnis, pengaruh pajak
termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas
pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan
pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas entitas kena
pajak yang sama atau entitas kena pajak yang berbeda yang memiliki intensi untuk
memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah
signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan untuk diselesaikan atau
dipulihkan.

oo. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun
yang bersangkutan.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah
disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

pp. Informasi Segmen

Informasi segmen diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup
yang secara regular direviu oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka
mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja informasi segmen.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan
menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan
komponen lain dari entitas yang sama);
b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional
untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen
tersebut dan menilai kinerjanya; dan
c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi
sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen
diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan
liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada
pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin
berbeda dari estimasi tersebut.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi
diakui dalam periode yang estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode
tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat
ini dan masa depan.

35
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana manajemen
telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Grup dan memiliki pengaruh paling
signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

Pengendalian atas entitas anak

Pada tahun 2017, Bank menjual 54.173.100 saham PDSB dan juga terdapat pelaksanaan waran
PDSB Seri I oleh para pemegang saham lainnya sejumlah 275.809.850 waran sehingga pemilikan
Bank menurun menjadi 44,68%.

Pada tahun 2017, kepemilikan saham Bank pada PDSB kurang dari 50% namun karena Bank
merupakan pemegang saham mayoritas, maka Bank memiliki pengendalian atas PDSB
(Catatan 1b).

Pada triwulan I 2018, Bank menjual 300.637.800 saham PDSB dan membeli 113.267.000 saham
PDSB sehingga kepemilikan Bank turun menjadi 44,68%. Pada bulan Juni 2018, PDSB
melakukan Penawaran Umum Terbatas I melalui penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD) sebanyak 13.763.702.595 saham. Bank membeli 8.497.388.985 saham, sehingga
kepemilikan Bank naik dari 42,85% menjadi 53,70%.

Aset Keuangan yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Manajemen telah menelaah aset keuangan Grup yang dimiliki hingga jatuh tempo karena
persyaratan pemeliharaan modal dan likuiditas dan telah dikonfirmasi intensi positif Grup dan
kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo. Rincian dan jumlah tercatat aset
keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo dijelaskan dalam Catatan 9.

Sumber Estimasi Ketidakpastian

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada
akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material
terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah
ini:
Rugi penurunan nilai aset keuangan

Grup menilai penurunan nilai aset keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan
apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian,
apakah terdapat bukti obyektif bahwa kerugian telah terjadi. Suatu aset keuangan dinyatakan
mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada
estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang
menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau
kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang.

Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang
terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan
pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif
adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan
arus kas masa depan.

Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah
dan waktu arus kas masa depan yang direviu secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara
estimasi kerugian dan kerugian aktualnya.

Grup melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:

a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold)
tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah
teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Kerugian
penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus

36
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset
keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan
fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas,
industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu
pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan
tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan
dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah
dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari
estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang
diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold)
tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti
obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara
kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan
pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah
probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang
dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan
dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk.
Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap
pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.

Manfaat Karyawan

Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh
aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat
diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakui langsung
dalam penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan akibatnya akan berpengaruh terhadap
jumlah penghasilan komprehensif lain serta liabilitas yang diakui di tahun berjalan. Walaupun
asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau
perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap
liabilitas imbalan pasca kerja Grup.

Penentuan Nilai Wajar dan Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap

Aset tetap milik Grup diukur berdasarkan nilai wajarnya. Grup menggunakan jasa penilai
independen yang terdaftar di OJK untuk mengestimasi nilai aset tetap berdasarkan pendekatan
data pasar, pendekatan pendapatan dan pendekatan biaya. Informasi mengenai penilai
independen dan cara penentuan nilai wajar dijelaskan dalam Catatan 19 dan 53.

Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset
tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset
sejenis. Masa manfaat setiap aset direviu secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan
berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum
atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil
operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta
periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui
dan penurunan nilai tercatat aset tersebut.

Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 19.

37
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

5. KAS

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

Rupiah 986,094 1,126,854


Dollar Amerika Serikat 74,669 35,984
Dollar Singapura 40,108 30,740

Jumlah 1,100,871 1,193,578

6. GIRO PADA BANK INDONESIA

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

Rupiah 8,467,400 7,436,611


Dollar Amerika Serikat 1,804,814 1,762,162

Jumlah 10,272,214 9,198,773

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013
tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum
Konvensional sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan perubahan terakhir melalui PBI
No. 20/3/PBI/2018 tanggal 29 Maret 2018 dan Peraturan Anggota Dewan Gubernur
No.20/30/PADG/2018 tanggal 30 November 2018, berikut adalah persentase minimum giro wajib
minimum dan yang telah Bank penuhi:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Minimal Minimal
% % % %
Konvensional
Rupiah
GWM Primer 6.50 6.50 6.51 6.50
GWM Harian 3.50 3.50 3.50 3.50
GWM Rata-rata 3.00 3.00 3.01 3.00
GWM Sekunder/Penyangga
Likuiditas Makroprudensial 19.75 4.00 15.55 4.00

Dollar Amerika Serikat


GWM Valuta Asing 8.01 8.00 8.03 8.00
GWM Harian 6.00 6.00 6.00 6.00
GWM Rata-rata 2.01 2.00 2.03 2.00

Entitas Anak Syariah


Rupiah
GWM Primer 5.06 5.00 5.14 5.00
GWM Harian 2.00 2.00 2.00 2.00
GWM Rata-rata 3.06 3.00 3.14 3.00
GWM Sekunder/Penyangga
Likuiditas Makroprudensial 8.91 4.00 6.90 4.00

Berdasarkan PBI No. 20/4/PBI/2018 tanggal 29 Maret 2018, istilah GWM Sekunder berubah
menjadi Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) dan GWM Loan to Funding Ratio (LFR)
berubah menjadi Rasio Intermediasi Makro Prudensial (RIM). GWM LFR dan RIM ditetapkan
sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsetif atas dengan
selisih antara LFR, RIM bank dan RIM target, dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM insentif.

Untuk entitas anak syariah Perhitungan Giro Wajib Minimum (GWM) dilakukan sesuai peraturan
Bank Indonesia No. 15/16/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Giro Wajib Minimum
dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, dimana setiap
bank umum yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah di Indonesia diwajibkan
mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. GWM dalam Rupiah
dan Dollar Amerika Serikat ditetapkan masing–masing sebesar 5% dan 1%. Selain itu, bank yang
memiliki rasio pembiayaan dalam Rupiah terhadap dana pihak ketiga (DPK) dalam Rupiah kurang
38
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

dari 80% wajib memelihara tambahan GWM dalam Rupiah sebesar 1% - 3%. Bagi bank yang
memiliki rasio pembiayaan dalam Rupiah terhadap DPK dalam Rupiah sampai dengan
Rp 1.000.000 juta tidak dikenakan kewajiban tambahan GWM.

Berdasarkan Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) No. 20/30/PADG/2018 tentang


perubahan atas PADG No. 20/10/PADG/2018 tentang Giro Wajib Minimun dalam Rupiah dan
Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, GWM
Bank Umum Syariah dalam Rupiah ditetapkan sebesar rata-rata 5% dari dana pihak ketiga (DPK)
dalam rupiah selama periode laporan tertentu yang wajib dipenuhi secara harian sebesar 2% dan
secara rata-rata sebesar 3%, GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam
valuta asing selama periode laporan tertentu yang wajib dipenuhi secara harian.

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, Bank telah memenuhi giro wajib minimum
yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

7. GIRO PADA BANK LAIN

Rincian giro pada bank lain berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta
Pihak berelasi
Bank
Dollar Australia 65,665 61,505
Dollar Selandia Baru 19,621 23,675
Jumlah 85,286 85,180

Pihak ketiga
Bank
Rupiah 11,200 73,564
Euro 240,866 145,378
Dollar Amerika Serikat 163,659 158,485
Yen Jepang 129,079 130,969
Dollar Singapura 78,311 102,053
Poundsterling Inggris 76,468 29,025
Lainnya (masing-masing di baw ah 5%) 60,941 73,019
Sub jumlah 760,524 712,493
Entitas anak
Rupiah 15,879 30,934
Dollar Amerika Serikat 75 77
Sub jumlah 15,954 31,011
Jumlah 776,478 743,504
Jumlah Giro pada Bank Lain 861,764 828,684

39
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Rincian giro pada bank lain berdasarkan pihak dimana Grup menempatkan dananya adalah
sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta
Bank
Rupiah
Bank Mandiri 5,538 3,606
Bank Riau Kepri 3,782 7,467
Bank BJB 1,129 2,462
Bank Central Asia 193 15,206
Standard Chartered Bank 28 42,028
Lainnya (masing-masing di baw ah 5%) 530 2,795
Sub jumlah 11,200 73,564

Valuta Asing
Deutsche Bank AG, Frankfurt 199,902 92,437
Mizuho Bank, Tokyo 129,079 130,969
Standard Chartered, London 76,468 29,025
J.P Morgan Chase, New York 72,821 73,206
United Overseas Bank Ltd., Singapura 72,076 85,069
Australia and New Zealand Bank,
Melbourne 65,665 61,505
Lainnya (masing-masing di baw ah 5%) 218,599 251,898
Sub jumlah 834,610 724,109
Jumlah Giro pada Bank Lain - Bank 845,810 797,673

Entitas Anak
Rupiah
Bank Central Asia 7,146 14,858
Bank Mandiri 5,353 8,855
Bank DKI 1,404 2,273
Bank Hana 58 1,792
Lainnya (masing-masing di baw ah 5%) 1,918 3,156
Sub jumlah 15,879 30,934
Valuta asing
J Trust Bank 75 77
Jumlah Giro pada Bank Lain -
Entitas Anak 15,954 31,011
Jumlah Giro pada Bank Lain 861,764 828,684

Seluruh saldo giro pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 tidak
mengalami penurunan nilai dan perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif.

Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun giro pada bank lain untuk mata uang Rupiah dan
valuta asing masing-masing sebesar 0,96% dan 0,42% pada tanggal 31 Maret 2019 dan 0,94%
dan 0,31% pada tanggal 31 Desember 2018.

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 tidak terdapat giro pada bank lain yang
dijadikan agunan oleh Grup.

40
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

8. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai
berikut:

31 Maret 2019
Tingkat bunga
efektif rata-rata
Jangka w aktu per tahun Jumlah
Rp Juta
Rupiah
Pihak ketiga
Bank
Call money 3 hari 5.68% 375,000
Tabungan - 1.25% 11
Sub jumlah 375,011
Entitas anak
Sertifikat Bank Indonesia Syariah 182 - 273 hari 6.68% 410,000
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
Syariah 3 hari 5.25% 45,000
Sub jumlah 455,000
Jumlah 830,011

Valuta Asing
Pihak ketiga
Bank
Call money
Dollar Australia 29 - 62 hari 1.99% 1,261,664
Dollar Singapura 15 - 92 hari 1.94% 577,900
Dollar Amerika Serikat 181 hari 3.80% 142,400
Poundsterling Inggris 31 - 33 hari 0.68% 74,185
Euro 181 hari 1.30% 39,979
Dollar Kanada 32 hari 1.63% 31,826
Yuan China 31 hari 1.80% 21,170
Dollar Selandia Baru 31 hari 1.84% 19,354
Dollar Hongkong 32 hari 1.63% 14,512
Jumlah 2,182,990
Jumlah Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank Lain 3,013,001

41
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 Desember 2018
Tingkat bunga
efektif rata-rata
Jangka w aktu per tahun Jumlah
Rp Juta
Rupiah
Pihak ketiga
Bank
Call money 2 - 14 hari 6.37% 889,935
Tabungan 1.25% 11
Sub jumlah 889,946
Entitas anak
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
Syariah 2 hari 5.25% 747,000
Sertifikat Bank Indonesia Syariah 273 hari 6.62% 280,000
Sub jumlah 1,027,000
Jumlah 1,916,946

Valuta Asing
Pihak ketiga
Bank
Call money
Dollar Australia 32 - 63 hari 2.12% 1,199,157
Dollar Amerika Serikat 7 - 184 hari 2.92% 690,240
Dollar Singapura 7 - 94 hari 1.82% 569,965
Poundsterling Inggris 21 - 61 hari 0.77% 146,492
Euro 186 hari 1.50% 41,102
Dollar Kanada 32 hari 1.88% 31,682
Yuan China 33 hari 2.20% 20,900
Dollar Selandia Baru 33 hari 1.70% 19,318
Dollar Hongkong 62 hari 2.08% 12,853
Jumlah 2,731,709
Jumlah Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank Lain 4,648,655

Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan pihak dimana Grup
menempatkan dananya adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

Rupiah
Pihak ketiga
Bank
Call Money
Bank HSBC Indonesia 200,000 -
Bank Indonesia 175,000 199,935
Bank Riau Kepri - 400,000
Bank Maluku Malut - 200,000
Bank BJB - 90,000
Sub jumlah 375,000 889,935
Tabungan 11 11
Jumlah 375,011 889,946

Entitas anak
Bank Indonesia 455,000 1,027,000

Jumlah Penempatan pada Bank


Indonesia dan Bank Lain - Rupiah 830,011 1,916,946

42
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta
Valuta Asing
Pihak ketiga
Bank
Call Money
Dollar Australia
CIC Bank, Singapura 797,372 396,332
National Bank of Kuwait, Singapura 464,292 802,825
Sub jumlah 1,261,664 1,199,157

Dollar Singapura
Bank Negara Indonesia, Jakarta 367,754 295,537
Bank Negara Indonesia, Singapura 178,624 147,769
National Bank of Kuwait, Singapura 31,522 -
CIC Bank, Singapura - 94,994
Natixis Bank Singapura - 31,665
Sub jumlah 577,900 569,965

Dollar Amerika Serikat


Bank Mandiri Europe, London 142,400 215,700
Bank Mandiri, Jakarta - 258,840
Bank Negara Indonesia, Seoul - 115,040
Bank Mizuho, Jakarta - 100,660
Sub jumlah 142,400 690,240

Poundsterling Inggris
CIC Bank, Singapura 74,185 109,869
Natixis Bank, Singapura - 36,623
Sub jumlah 74,185 146,492
Euro
Bank Mandiri Europe, London 39,979 41,102
Dollar Kanada
CIC Bank, Singapura 31,826 31,682

China Yuan
ICBC, Jakarta 21,170 20,900

Dollar Selandia Baru


CIC Bank, Singapura 19,354 -
Natixis Bank, Singapura - 19,318
Sub jumlah 19,354 19,318

Dollar Hongkong
CIC Bank, Singapura 14,512 12,853
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia
dan Bank Lain - Valuta Asing 2,182,990 2,731,709

Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia


dan Bank Lain 3,013,001 4,648,655

Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rp Juta Rp Juta
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 3,013,001 4,648,655
Pendapatan bunga yang masih akan
diterima (Catatan 21) 14,734 11,246

Jumlah 3,027,735 4,659,901

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, tidak terdapat penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Grup.

Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 31 Maret 2019 dan
31 Desember 2018 tidak mengalami penurunan nilai dan perhitungan CKPN dilakukan secara
kolektif.

43
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

9. EFEK - EFEK

Rincian efek-efek berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta
Pihak berelasi
Bank
Rupiah 37,841 -

Pihak ketiga
Bank
Rupiah 11,358,145 8,602,194
Dollar Amerika Serikat 2,567,636 2,798,198
Euro 206,875 212,888
Yen Jepang - 1,129
Entitas anak - Rupiah 566,407 697,021

Sub jumlah 14,699,063 12,311,430

Jumlah efek-efek 14,736,904 12,311,430


Cadangan kerugian penurunan nilai (23,500) (23,500)
Jumlah Efek-Efek - Bersih 14,713,404 12,287,930

Berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek, adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

Pihak berelasi
Tersedia untuk dijual/Diukur pada nilai
w ajar m elalui penghasilan
kom prehensif lain
Bank
Surat utang jangka menengah 37,841 -

Pihak ketiga
Dim iliki hingga jatuh tem po/Diukur
pada biaya perolehan
Bank
Sertifikat Bank Indonesia 3,810,525 1,214,591
Obligasi Pemerintah Indonesia 3,412,528 3,431,881
Sukuk Negara 2,249,208 2,250,941
Surat Perbendaharaan Negara 499,151 491,638
Obligasi lainnya 372,273 374,651
Sukuk lainnya 25,000 25,000
Wesel tagih 12,949 17,367
Surat utang jangka menengah - 99,910
Entitas anak
Sukuk Negara 360,850 449,796
Sukuk Bank Indonesia 128,054 -
Obligasi lainnya 23,629 23,679
Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank - 170,000
Jumlah efek dimiliki hingga jatuh
tempo/diukur pada biaya perolehan 10,894,167 8,549,454

44
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

Tersedia untuk dijual/Diukur pada nilai


w ajar m elalui penghasilan
kom prehensif lain
Bank
Reksadana 1,518,507 1,527,332
Surat utang jangka menengah 482,433 481,976
Obligasi lainnya 126,387 142,694
Sukuk lainnya 12,910 12,711
Entitas anak
Reksadana 23,533 23,184
Sukuk Negara 20,019 19,970
Jumlah efek tersedia untuk dijual/
diukur pada nilai w ajar melalui
penghasilan komprehensif lain 2,183,789 2,207,867

Diperdagangkan/Diukur pada nilai w ajar


m elalui laba rugi
Bank
Obligasi Pemerintah Indonesia 1,043,813 1,023,101
Sukuk Negara 258,621 271,996
Surat Perbendaharaan Negara 165,614 98,327
Surat utang jangka menengah 140,099 141,496
Obligasi lainnya 2,638 8,797
Entitas anak
Obligasi lainnya 10,322 10,392
Jumlah efek diperdagangkan/
diukur pada nilai w ajar melalui laba rugi 1,621,107 1,554,109

Sub jumlah 14,699,063 12,311,430

Jumlah efek-efek 14,736,904 12,311,430


Cadangan kerugian penurunan nilai (23,500) (23,500)

Jumlah Efek-Efek - Bersih 14,713,404 12,287,930

Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk efek-efek adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018

Rupiah
Obligasi 9.19% 9.26%
Sukuk 6.99% 6.32%
Surat Perbendaharaan Negara 5.86% 6.02%
Surat utang jangka menengah 10.50% 9.75%
Wesel tagih 9.69% 9.73%
Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank - 6.33%
Sertifikat Bank Indonesia 6.27% 6.17%
Dollar Amerika Serikat
Obligasi 5.17% 5.19%
Wesel tagih 5.76% 5.86%
Sukuk 3.69% 3.78%
MTN 5.85% 6.00%
Euro
Obligasi 2.63% 2.63%
Wesel tagih - 4.00%
Yen
Wesel tagih - 3.00%

45
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai
berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018

Rupiah
Obligasi 8 bulan - 30 tahun 10 bulan - 30 tahun
Sukuk 6 hari - 25 tahun 3 bulan - 25 tahun
Surat utang jangka menengah 1 - 4 tahun 1 - 4 tahun
Surat Perbendaharaan Negara 9 - 12 bulan 9 - 12 bulan
Sertifikat Bank Indonesia 9 - 12 bulan 9 - 12 bulan
Wesel tagih 13 - 170 hari 86 - 179 hari
Sertifikat Investasi Mudharabah
Antarbank - 5 hari

Dollar Amerika Serikat


Obligasi 5 - 30 tahun 5 - 30 tahun
Sukuk 7 - 10 tahun 5 - 10 tahun
Surat utang jangka menengah 2 tahun 2 tahun
Wesel tagih 14 - 83 hari 14 - 79 hari

Euro
Obligasi 7 - 12 tahun 7 - 12 tahun
Wesel tagih - 14 hari

Yen Jepang
Wesel tagih - 14 hari

Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga
Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku
bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Rata-rata suku bunga efektif untuk efek-efek
yang dimiliki hingga jatuh tempo untuk mata uang Rupiah dan valuta asing ini masing-masing
sebesar 7,34% dan 5,25% per tahun untuk tahun 2019 dan 8,31% dan 7,72% per tahun untuk
tahun 2018.

46
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Rincian efek-efek berdasarkan penerbit dan peringkat obligasi berdasarkan beberapa


perusahaan pemeringkat pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebagai
berikut:

31 M aret 2019 31 Desember2018


Rp Juta Peringkat Rp Juta Peringkat

Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia 3,810,525 1,214,591
Sertifikat Investasi M udharabah Antarbank - 170,000
Obligasi / Sukuk
Pemerintah Republik Indonesia 4,989,140 BBB 4,869,001 BBB
Bank Indonesia 128,054 -
Badan Usaha M ilik Negara
PT Bank M aluku dan M aluku Utara 13,671 A(idn) 13,452 A(idn)
Perusahaan Lainnya
PT Impack Pratama Industri 75,000 idA- 75,000 idA-
PT Lautan Luas 58,625 idA- 60,090 idA-
PT Japfa Comfeed Indonesia 50,000 A+(idn) 50,000 idA
PT Tiga Pilar Sejahtera Food 26,267 idD 32,204 idD
PT Indosat Ooredoo 25,000 idAAA 25,000 idAAA
PT Aneka Gas Industri 12,910 A-(idn) 12,711 A-(idn)
PT Bank Woori Saudara 10,322 idAA+ 10,392 idAAA
Lainnya (masing-masing di bawah 5%) - 2,288
Surat Perbendaharaan Negara 664,765 589,965
Surat utang jangka menengah
Badan Usaha M ilik Negara
PT Barata Indonesia 178,964 idBBB 177,419 idBBB
PT Perum Perindo 79,643 idBBB 79,834 idBBB
PT Perum Perumnas 18,325 idBBB+ 104,885 idBBB+
PT Pindad 8,809 idA- 8,746 idA-
Perusahaan Lainnya
PT Indah Kiat Pulp and Paper 156,279 idA+ 155,832 idA+
PT Radana Bhaskara Finance 68,959 idBBB- 83,395 idBBB-
PT Verena M ulti Finance 37,841 idA- -
Reksadana
Perusahaan lainnya
RDT Bahana Protected Fund H 86 1,028,990 1,041,600
Bahana Seri D Optima Protected Fund 56 272,017 269,828
Bahana Seri D Optima Protected Fund 55 217,500 215,904
Bahana M ES Syariah Fund 23,533 23,184
Wesel tagih
Perusahaan lainnya 7,254 13,894

Jumlah Efek-efek - Rupiah 11,962,393 9,299,215

Dollar Amerika Serikat


Obligasi / Sukuk
Pemerintah Republik Indonesia 2,149,024 BBB 2,366,039 BBB
Badan Usaha M ilik Negara
PT Perusahaan Gas Negara 177,000 BBB- 178,698 BBB-
PT Perusahaan Pelayaran Indonesia 80,042 BBB 79,810 BBB
PT Pertamina 44,322 BBB 58,279 BBB
M TN
Perusahaan Lainnya
PT Indah Kiat Pulp & Paper 111,553 idA+ 113,271 idA+

Wesel tagih
Perusahaan lainnya 5,695 2,101

Jumlah Efek-efek - Dollar Amerika Serikat 2,567,636 2,798,198

Euro
Obligasi
Pemerintah Republik Indonesia 206,875 BBB 212,645 BBB
Wesel tagih - 243

Jumlah Efek-efek - Euro 206,875 212,888

Yen
Wesel tagih - 1,129

Jumlah Efek-efek 14,736,904 12,311,430


Cadangan kerugian penurunan nilai (23,500) (23,500)

Jumlah Efek-efek - Bersih 14,713,404 12,287,930

Efek-efek telah diperingkat oleh pihak ketiga yang tidak terkait dengan Grup, yaitu Pefindo dan
PT Fitch Ratings Indonesia.

47
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Biaya perolehan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2019 dan
31 Desember 2018 masing-masing sebesar Rp 10.794.181 juta dan Rp 8.499.388 juta. Premi
dan diskonto yang belum diamortisasi bersih pada tanggal 31 Maret 2019 dan
31 Desember 2018 masing-masing sebesar Rp 95.995 juta dan Rp 33.716 juta.

Keuntungan yang belum direalisasi akibat peningkatan nilai wajar efek tersedia untuk dijual,
setelah dikurangi pajak penghasilan tangguhan pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember
2018 adalah sebesar Rp 11.184 juta dan Rp 9.927 juta, yang dicatat sebagai penghasilan
komprehensif lain (Catatan 32).

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, tidak terdapat efek-efek yang dijadikan
agunan oleh Grup.

Medium term notes (MTN) PT Sunprima Nusantara Pembiayaan adalah efek yang mengalami
penurunan nilai pada tahun 2018. MTN diklasifikasikan dalam kategori tersedia untuk dijual. Pada
tahun 2018 MTN ini sejumlah Rp 56.004 juta telah dihapus buku.

Surat berharga PT Tiga Pilar Sejahtera Food adalah surat berharga yang mengalami penurunan
nilai sebesar Rp 32.204 juta pada tanggal 31 Desember 2018. Jumlah cadangan kerugian
penurunan nilai yang dibentuk pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp 23.500 juta. Surat
berharga ini diklasifikasikan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan diperdagangkan.

Obligasi PT Bahtera Adimina Samudra, sebesar Rp 6.250 juta adalah efek yang mengalami
penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2017. Obligasi ini diklasifikasikan dalam kategori
dimiliki hingga jatuh tempo. Pada tanggal 31 Mei 2018, PT Bahtera Adimina Samudra telah
melakukan penyelesaian dengan aset swap berupa bangunan dengan nilai sama.

Pada tahun 2019 dan 2018, terdapat beberapa efek-efek yang diklasifikasikan dalam kategori
dimiliki hingga jatuh tempo yang telah jatuh tempo dan dilunasi seluruhnya atau terdapat
pelunasan dipercepat dengan nilai nominal sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank 170,000 475,000


Surat Utang Jangka Menengah 100,000 375,000
Sukuk Negara 89,040 886,067
Sertifikat Deposito Bank Indonesia - 28,724,002
Surat Perbendaharaan Negara - 4,499,324
Obligasi Pemerintah - 318,702
Sertifikat Bank Indonesia Syariah - 175,000
Obligasi lainnya - 100,000
Jumlah 359,040 35,553,095

Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo adalah
sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

Efek-efek 10,894,167 8,549,454


Pendapatan bunga yang masih akan
diterima (Catatan 21) 118,620 93,621
Cadangan kerugian penurunan nilai (23,500) (23,500)

Jumlah 10,989,287 8,619,575

48
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Reksadana

Berikut ini adalah rincian reksadana:


31 Maret 2019

Laba (Rugi)
yang Belum
Jenis Unit Penyertaan NAB/unit Direalisasi Nilai Wajar
Rp Rp Juta Rp Juta
Bank
RDT Bahana Protected Fund H 86 1,000,000,000 1,028.99 28,990 1,028,990
RD Terproteksi Bahana D
Optima Protected Fund 56 250,000,000 1,088.07 22,018 272,017
RD Terproteksi Bahana D
Optima Protected Fund 55 200,000,000 1,087.50 17,500 217,500

Entitas Anak
Bahana Likuid Syariah 18,335,378 1,283.49 740 23,533

Jumlah 1,468,335,378 69,248 1,542,040

31 Desember 2018

Laba (Rugi)
yang Belum
Jenis Unit Penyertaan NAB/unit Direalisasi Nilai Wajar
Rp Rp Juta Rp Juta

Bank
RDT Bahana Protected Fund H 86 1,000,000,000 1,041.60 41,600 1,041,600
RD Terproteksi Bahana D
Optima Protected Fund 56 250,000,000 1,079.31 19,828 269,828
RD Terproteksi Bahana D
Optima Protected Fund 55 200,000,000 1,079.52 15,904 215,904

Entitas Anak
Bahana Likuid Syariah 18,335,378 1,264.44 391 23,184

Jumlah 1,468,335,378 77,723 1,550,516

Wesel Tagih

Berikut ini adalah rincian wesel tagih:


Penerbit Suku Bunga Jatuh Tempo 31 Maret 2019
% Rp Juta

Rupiah
Bank Negara Indonesia Syariah (Persero) 11.00 02 September 2019 2,312
Bank Negara Indonesia (Persero) 9.50 04 April 2019 1,532
Bank Woori Saudara Indonesia 1906 9.25 29 Mei 2019 1,067
Bank Mandiri (Persero) 12.00 18 April 2019 716
Bank Woori Saudara Indonesia 1906 9.25 29 Mei 2019 691
Bank Negara Indonesia (Persero) 10.00 06 Agustus 2019 604
Bank Central Asia 11.00 01 April 2019 332
Sub jumlah 7,254

Valuta asing
Dollar Amerika Serikat
Industrial Bank of Korea 5.00 11 April 2019 879
Bank Mandiri (Persero) 6.00 28 Mei 2019 708
Bank Mandiri (Persero) 6.00 12 Juni 2019 702
Bank Mandiri (Persero) 6.00 11 April 2019 648
Standard Chatered First Bank Korea 5.00 10 April 2019 629
Bank Mandiri (Persero) 6.00 22 April 2019 562
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ 6.00 11 April 2019 363
Skandinaviska Enskilda Banken 6.00 13 Mei 2019 314
Skandinaviska Enskilda Banken 6.00 23 Mei 2019 313
Skandinaviska Enskilda Banken 6.00 10 Juni 2019 312
Mizuho Bank 7.00 08 April 2019 265
Sub jumlah 5,695

Jumlah 12,949

49
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 Desember
Penerbit Suku Bunga Jatuh Tempo 2018
% Rp Juta

Rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 9.50 13 Maret 2019 4,011
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 9.00 25 Februari 2019 2,010
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 9.50 27 Maret 2019 1,998
PT Bank Negara Indonesia Syariah. 9.25 27 Februari 2019 1,573
PT Bank Woori Indonesia 9.25 29 Mei 2019 1,042
PT Bank CIMB Niaga Tbk. 9.50 06 Februari 2019 794
PT Bank Woori Indonesia 9.25 29 Mei 2019 674
PT Bank CIMB Niaga Tbk. 9.25 14 Maret 2019 627
PT Bank CIMB Niaga Tbk. 12.00 09 Januari 2019 548
PT Bank CIMB Niaga Tbk. 9.50 02 Januari 2019 443
PT Bank CIMB Niaga Tbk. 9.50 15 Januari 2019 174
Sub jumlah 13,894

Valuta asing
Dollar Amerika Serikat
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 6.00 13 Februari 2019 709
Standard Chatered First Bank Korea 5.00 03 Januari 2019 631
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 6.00 14 Februari 2019 469
Kookmin Bank 5.00 09 Januari 2019 292
Sub jumlah 2,101
Yen Jepang
Mitsubishi UFG Bank Ltd. 3.00 09 Januari 2019 1,129
Euro
Sparkasse Koelnbonn 4.00 10 Januari 2019 243
Jumlah 17,367

Seluruh transaksi wesel tagih pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 berasal dari
transaksi usaha.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai
berikut :
31Desember 2018
Valuta
Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Saldo awal tahun 6,250 - 6,250


B eban (pemulihan) kerugian
penurunan nilai (Catatan 39) 73,254 - 73,254
P enghapusan (56,004) - (56,004)

Saldo akhir tahun 23,500 - 23,500

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek tersebut
adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek.

50
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

10. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF

Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing
(forward) dan swap untuk tujuan trading.

Transaksi swap terdiri dari kontrak swap mata uang asing. Transaksi tersebut merupakan
komitmen untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing dengan kurs yang ditentukan terlebih
dahulu.

Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul sebagai akibat dari adanya perubahan nilai potensial
fluktuasi kurs mata uang, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi
liabilitasnya kepada Bank. Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 masing-masing berkisar antara 3 hari sampai
184 hari dan 5 hari sampai 184 hari.

Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 adalah
sebagai berikut :
31 Maret 2019
Jumlah nosional Nilai w ajar
Beli Jual Tagihan Liabilitas
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Pihak ketiga
Forw ard 1,975,046 2,222,542 11,174 6,637
Sw ap 2,660,032 2,400,282 19,948 24,690
Jumlah 4,635,078 4,622,824 31,122 31,327

31 Desember 2018
Jumlah nosional Nilai w ajar
Beli Jual Tagihan Liabilitas
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Pihak ketiga
Forw ard 655,501 1,125,182 25,964 10,972
Sw ap 1,509,900 1,037,395 41,053 54,960
Jumlah 2,165,401 2,162,577 67,017 65,932

Tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Maret 2019 adalah dalam mata uang Rupiah, Dollar
Amerika Serikat, Dollar Singapura dan Yuan China dan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah
dalam mata uang Rupiah, Dollar Singapura dan Yuan China.

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, jumlah keuntungan dan kerugian atas
tagihan dan liabilitas derivatif yang diakui dalam laba rugi dalam akun “pendapatan transaksi valuta
asing - bersih” masing-masing sebesar Rp 15.668 juta dan Rp 78.668 juta.
Seluruh tagihan derivatif pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 tidak mengalami
penurunan nilai dan perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif.

51
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

11. KREDIT

Kredit memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku
bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow
interest rate risk).

a. Jenis Pinjaman
31 Maret 2019
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Rupiah
Kredit modal kerja 33,409,937 756,141 23,017 116,241 562,124 34,867,460
Kredit investasi 29,152,825 1,620,117 32,221 57,214 1,229,306 32,091,683
Kredit konsumsi 24,777,875 2,179,592 64,292 132,752 818,415 27,972,926
Pinjaman rekening koran 23,624,622 654,389 79,148 130,370 896,458 25,384,987
Pembiayaan bersama 3,252,848 - - - - 3,252,848
Pinjaman karyawan 95,462 - - - - 95,462
Kredit lainnya 5,339,607 424,127 35,739 39,059 180,070 6,018,602
Jumlah - Rupiah 119,653,176 5,634,366 234,417 475,636 3,686,373 129,683,968

Valuta asing
Kredit modal kerja 10,540,130 - - 78,320 - 10,618,450
Kredit investasi 2,541,075 - - - - 2,541,075
Pembiayaan bersama 307,444 - - - - 307,444
Pinjaman rekening koran 32,500 - - - - 32,500
Kredit lainnya 153,485 - - - - 153,485

Jumlah - Valuta asing 13,574,634 - - 78,320 - 13,652,954

Jumlah 133,227,810 5,634,366 234,417 553,956 3,686,373 143,336,922


Cadangan kerugian penurunan nilai (3,942,294)
Jumlah Kredit - Bersih 139,394,628

31 Desember 2018
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Rupiah
Kredit modal kerja 32,599,540 706,728 49,798 100,420 494,225 33,950,711
Kredit investasi 30,058,737 1,143,230 38,077 44,435 1,254,517 32,538,996
Kredit konsumsi 24,861,642 2,081,601 80,037 69,175 799,590 27,892,045
Pinjaman rekening koran 23,707,098 461,973 113,704 80,250 890,660 25,253,685
Pembiayaan bersama 2,748,163 502,298 - - - 3,250,461
Pinjaman karyawan 99,421 - - - - 99,421
Kredit lainnya 5,626,290 442,771 17,485 26,463 197,566 6,310,575
Jumlah - Rupiah 119,700,891 5,338,601 299,101 320,743 3,636,558 129,295,894

Valuta asing
Kredit modal kerja 8,922,448 - - 79,090 - 9,001,538
Kredit investasi 2,640,968 - - - - 2,640,968
Pembiayaan bersama 251,738 - - - - 251,738
Pinjaman rekening koran 35,589 - - - - 35,589
Kredit lainnya 6,596 - - - - 6,596

Jumlah - Valuta asing 11,857,339 - - 79,090 - 11,936,429

Jumlah 131,558,230 5,338,601 299,101 399,833 3,636,558 141,232,323


Cadangan kerugian penurunan nilai (3,846,808)
Jumlah Kredit - Bersih 137,385,515

52
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

b. Sektor Ekonomi

31 Maret 2019
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Rupiah
Jasa 27,403,871 821,979 23,364 24,051 1,117,083 29,390,348
Perdagangan 25,153,291 829,484 88,909 201,224 912,929 27,185,837
Konstruksi 23,480,398 1,832,929 32,526 28,829 610,618 25,985,300
Industri 20,340,718 742,744 18,600 116,063 344,484 21,562,609
Lain-lain 23,274,898 1,407,230 71,018 105,469 701,259 25,559,874

Jumlah - Rupiah 119,653,176 5,634,366 234,417 475,636 3,686,373 129,683,968

Valuta asing
Industri 7,641,082 - - - - 7,641,082
Jasa 3,177,839 - - - - 3,177,839
Konstruksi 2,708,352 - - - - 2,708,352
Perdagangan 47,361 - - 78,320 - 125,681

Jumlah - Valuta asing 13,574,634 - - 78,320 - 13,652,954


Jumlah 133,227,810 5,634,366 234,417 553,956 3,686,373 143,336,922
Cadangan kerugian penurunan nilai (3,942,294)

Jumlah Kredit - Bersih 139,394,628

31 Desember 2018
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Rupiah
Jasa 26,657,892 534,021 31,268 8,657 1,150,653 28,382,491
Perdagangan 26,045,634 650,279 141,765 181,505 837,511 27,856,694
Konstruksi 22,974,124 1,627,646 13,717 29,465 603,794 25,248,746
Industri 20,395,221 1,298,209 52,323 23,994 358,947 22,128,694
Lain-lain 23,628,020 1,228,446 60,028 77,122 685,653 25,679,269

Jumlah - Rupiah 119,700,891 5,338,601 299,101 320,743 3,636,558 129,295,894

Valuta asing
Industri 5,932,584 - - - - 5,932,584
Jasa 3,170,425 - - - - 3,170,425
Konstruksi 2,714,203 - - - - 2,714,203
Perdagangan 40,127 - - 79,090 - 119,217

Jumlah - Valuta asing 11,857,339 - - 79,090 - 11,936,429


Jumlah 131,558,230 5,338,601 299,101 399,833 3,636,558 141,232,323
Cadangan kerugian penurunan nilai (3,846,808)

Jumlah Kredit - Bersih 137,385,515

Sektor ekonomi lain-lain terdiri dari administrasi, rumah tangga, perumahan, apartemen, gedung
perkantoran, agrikultur, minyak dan pertambangan.

53
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

c. Jangka waktu

Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit
sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut :

31 Maret 2018 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

 1 tahun 40,690,903 39,334,885


> 1 - 2 tahun 18,346,526 17,404,103
> 2 - 5 tahun 33,334,661 33,235,691
> 5 tahun 50,964,832 51,257,644
Jumlah 143,336,922 141,232,323
Cadangan kerugian penurunan nilai (3,942,294) (3,846,808)

Jumlah Kredit - Bersih 139,394,628 137,385,515

Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit:

1. Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 tingkat bunga efektif rata-rata untuk kredit
adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018

Rupiah 11.26% 11.36%


Valuta asing 4.55% 4.44%

2. Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual
dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai
berupa giro, tabungan dan deposito berjangka (Catatan 22). Manajemen berkeyakinan agunan
yang diterima tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya
kredit yang diberikan.

3. Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari pinjaman jangka panjang, tetap, berulang,
rekening koran dan diskonto, sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit
kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain.

4. Kredit, selain kredit dalam rangka pembiayaan sindikasi, dalam Rupiah berjangka waktu 21 hari
sampai 30 tahun, sedangkan kredit dalam valuta asing berjangka waktu antara 5 bulan sampai 11
tahun. Kredit dalam rangka pembiayaan sindikasi dalam Rupiah berjangka waktu 4 sampai dengan
15 tahun, sedangkan dalam valuta asing berjangka waktu 12 tahun.

5. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan berkisar antara
5,17% - 21,74% pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018.

6. Kredit kepada karyawan Bank merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan
lainnya yang dibebani bunga sebesar 6% per tahun dengan jangka waktu 1 sampai 10 tahun.
Pembayaran kembali kredit dilakukan dengan pemotongan gaji setiap bulan.

7. Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, Bank mengakui langsung dalam laba rugi,
perbedaan nilai wajar dari kredit yang diberikan kepada karyawan masing-masing sebesar
Rp 184 juta dan Rp 2.024 juta.

8. Dalam jumlah kredit termasuk kredit yang diberikan kepada pihak yang berelasi sebesar
Rp 1.280.114 juta dan Rp 524.438 juta setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
(berdasarkan penurunan nilai secara kolektif) sebesar Rp 51 juta dan Rp 67 juta pada
31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018.

Seluruh kredit yang diberikan kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember
2018 tidak lewat jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai secara individual.

54
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

9. Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 2,55% dan 2,63% masing-
masing pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018.

10. Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, tidak terdapat kredit yang dijadikan agunan
oleh Grup.

11. Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, rincian kredit yang direstrukturisasi menurut
jenis pinjaman dan kolektibilitas Otoritas Jasa Keuangan (Bank Indonesia) adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Rupiah
Kredit Investasi 3,732,480 556,678 23,245 28,404 656,068 4,996,875
Kredit Modal Kerja 576,331 82,472 21,065 66,726 170,953 917,547
Kredit Konsumsi 528,435 285,448 17,050 17,770 96,079 944,782
Pinjaman Rekening Koran 236,825 78,035 8,243 49,798 52,380 425,281

Jumlah - Rupiah 5,074,071 1,002,633 69,603 162,698 975,480 7,284,485


Valuta asing
Kredit Investasi 976,256 - - - - 976,256
Jumlah - Valuta asing 976,256 - - - - 976,256
Jumlah 6,050,327 1,002,633 69,603 162,698 975,480 8,260,741

31 Desember 2018
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Rupiah
Kredit Investasi 4,106,507 220,693 22,877 24,039 693,152 5,067,268
Kredit Modal Kerja 600,024 102,907 36,556 48,607 97,443 885,537
Kredit Konsumsi 451,687 300,743 12,359 20,474 96,146 881,409
Pinjaman Rekening Koran 247,732 86,056 29,078 20,255 18,910 402,031

Jumlah - Rupiah 5,405,950 710,399 100,870 113,375 905,651 7,236,245

Valuta asing
Kredit Investasi 1,010,139 - - - - 1,010,139

Jumlah 6,416,089 710,399 100,870 113,375 905,651 8,246,384

Sampai dengan tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, Bank telah melakukan
penyelamatan kembali atas kredit untuk beberapa debitur, masing-masing sebesar
Rp 388.919 juta dan Rp 3.343.544 juta.

12. Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia
No. 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018

Konsolidasi Bank Konsolidasi Bank

NPL Bruto 3.09% 3.03% 3.04% 2.97%


NPL Neto 0.93% 0.75% 0.91% 0.74%

55
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

13. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal
31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan
BMPK.

14. Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, rincian kredit bermasalah menurut sektor
ekonomi adalah:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Cadangan kerugian Cadangan kerugian
Kredit penurunan Kredit penurunan
bermasalah nilai bermasalah nilai
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Rupiah
Perdagangan 1,203,062 948,204 1,160,781 823,535
Industri 479,147 263,566 435,264 239,893
Jasa 1,164,498 625,296 1,190,578 771,954
Lain-lain 1,549,719 1,254,609 1,469,778 1,201,302
Jumlah - Rupiah 4,396,426 3,091,675 4,256,401 3,036,684
Valuta asing
Perdagangan 78,320 29,244 79,090 30,389

Jumlah 4,474,746 3,120,919 4,335,491 3,067,073

15. Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, kredit yang disalurkan dengan sistem
penyaluran kredit melalui lembaga pembiayaan PT Verena Multi Finance Tbk dan PT Clipan
Finance Indonesia Tbk, berupa kredit kendaraan motor dan mobil sebesar Rp 1.052.352 juta dan
Rp 1.211.188 juta.

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, kredit yang disalurkan dengan sistem joint
financing melalui CFI, berupa kredit kendaraan bermotor dan mobil sebesar Rp 2.885.834 juta dan
Rp 2.528.717 juta.

16. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019
Dinilai secara individual Dinilai secara kolektif
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Saldo aw al tahun 1,464,774 30,389 1,495,163 2,330,765 20,880 2,351,645


Penyisihan (pemulihan) tahun
berjalan 99,554 (547) 99,007 53,743 (8,331) 45,412
Akrual bunga pada kredit yang
mengalami penurunan nilai (19,445) (332) (19,777) (3,873) - (3,873)
Penghapusan (445) - (445) (24,844) - (24,844)
Selisih kurs - (266) (266) - 272 272

Saldo akhir tahun 1,544,438 29,244 1,573,682 2,355,791 12,821 2,368,612

56
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 Desember 2018
Dinilai secara individual Dinilai secara kolektif
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Saldo aw al tahun 1,123,146 - 1,123,146 2,165,988 13,513 2,179,501


Penyisihan (pemulihan) tahun
berjalan 611,048 32,073 643,121 485,107 7,403 492,510
Akrual bunga pada kredit yang
mengalami penurunan nilai (88,904) (1,690) (90,594) (14,111) - (14,111)
Penghapusan (180,516) - (180,516) (306,219) - (306,219)
Selisih kurs - 6 6 - (36) (36)

Saldo akhir tahun 1,464,774 30,389 1,495,163 2,330,765 20,880 2,351,645

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit.

17. Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

Kredit 143,336,922 141,232,323


Pendapatan bunga yang masih akan
diterima (Catatan 21) 855,863 845,072
Cadangan kerugian penurunan nilai (3,942,294) (3,846,808)

Jumlah 140,250,491 138,230,587

12. TAGIHAN ANJAK PIUTANG

Tagihan anjak piutang memiliki suku bunga tetap, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas
nilai wajar (fair value interest rate risk).

Jumlah tagihan anjak piutang pada 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 merupakan tagihan
anjak piutang yang dilakukan oleh CFI, dengan perincian sebagai berikut:

31 Maret 31 Desember
2019 2018
Rp Juta Rp Juta

Pihak ketiga
Tagihan anjak piutang 891,909 937,411
Pendapatan anjak piutang belum diakui (156,233) (160,755)

Jumlah 735,676 776,656


Cadangan kerugian penurunan nilai (36,438) (40,618)
Bersih 699,238 736,038

Tingkat bunga efektif rata-rata 17.55% 16.78%

Jangka waktu tagihan anjak piutang berdasarkan periode dalam perjanjian adalah 50 hari sampai
dengan 5 tahun dan 78 hari sampai dengan 5 tahun pada tanggal 31 Maret 2019 dan
31 Desember 2018. Periode perjanjian dapat diperpanjang.

Tagihan anjak piutang memiliki jaminan tambahan berupa tanah dan bangunan.

57
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk periode dan tahun yang berakhir
31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
31 Maret 31 Desember
2019 2018
Rp Juta Rp Juta

Saldo aw al periode 40,618 63,525


Penyisihan periode berjalan
Individual (204) (5,587)
Kolektif - (45)
Akrual bunga pada piutang yang mengalami
penurunan nilai (3,976) (2,500)
Penghapusan - (14,775)

Saldo akhir periode 36,438 40,618

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima
dari nasabah telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya tagihan
anjak piutang.

13. EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI

Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali terdiri dari:

31 Maret 2019
Pendapatan
Tanggal jatuh Nilai penjulan bunga yang
Jenis Jangka waktu Tanggal Mulai tempo kembali belum diamortisasi Nilai tercatat
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Bank
Obligasi Pemerintah Indonesia 91 hari 25 Januari 2019 26 April 2019 2,843,419 12,775 2,830,644
Obligasi Pemerintah Indonesia 182 hari 08 Februari 2019 09 Agustus 2019 2,260,210 53,542 2,206,668
Obligasi Pemerintah Indonesia 273 hari 18 Januari 2019 18 Oktober 2019 1,936,176 70,530 1,865,646
Obligasi Pemerintah Indonesia 91 hari 01 Februari 2019 03 Mei 2019 1,505,625 8,675 1,496,950
Obligasi Pemerintah Indonesia 182 hari 15 Maret 2019 13 September 2019 1,532,298 44,789 1,487,509
Obligasi Pemerintah Indonesia 273 hari 22 Maret 2019 20 Desember 2019 1,083,774 50,808 1,032,966
Obligasi Pemerintah Indonesia 182 hari 11 Januari 2019 12 Juli 2019 803,435 14,964 788,471
Obligasi Pemerintah Indonesia 182 hari 08 Februari 2019 09 Agustus 2019 581,030 13,794 567,236
Obligasi Pemerintah Indonesia 91 hari 01 Maret 2019 31 Mei 2019 530,578 5,609 524,969
Surat Perbendaharaan Negara 91 hari 01 Maret 2019 31 Mei 2019 238,903 2,519 236,384
Obligasi Pemerintah Indonesia 91 hari 01 Maret 2019 31 Mei 2019 163,403 1,723 161,680
Obligasi Pemerintah Indonesia 182 hari 05 Oktober 2018 05 April 2019 127,436 90 127,346
Obligasi Pemerintah Indonesia 273 hari 22 Maret 2019 20 Desember 2019 56,860 2,663 54,197

Jumlah 13,663,147 282,481 13,380,666

31 Desember 2018
Pendapatan
Tanggal jatuh Nilai penjulan bunga yang
Jenis Jangka waktu Tanggal Mulai tempo kembali belum diamortisasi Nilai tercatat
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Bank
Obligasi Pemerintah Indonesia 28 hari 19 Desember 2018 16 Januari 2019 4,603,980 12,216 4,591,764
Obligasi Pemerintah Indonesia 28 hari 21 Desember 2018 18 Januari 2019 3,166,606 9,449 3,157,157
Obligasi Pemerintah Indonesia 28 hari 12 Desember 2018 9 Januari 2019 1,168,310 1,653 1,166,657
Obligasi Pemerintah Indonesia 14 hari 19 Desember 2018 2 Januari 2019 983,735 169 983,566
Surat Perbendaharaan Negara 31 hari 10 Desember 2018 10 Januari 2019 874,869 1,587 873,282
Obligasi Pemerintah Indonesia 31 hari 19 Desember 2018 21 Januari 2019 458,227 1,896 456,331
Obligasi Pemerintah Indonesia 31 hari 18 Desember 2018 18 Januari 2019 457,243 1,609 455,634
Surat Perbendaharaan Negara 31 hari 17 Desember 2018 17 Januari 2019 446,150 1,478 444,672
Obligasi Pemerintah Indonesia 182 hari 27 Juli 2018 25 Januari 2019 263,434 1,023 262,411
Obligasi Pemerintah Indonesia 182 hari 24 Agustus 2018 22 Februari 2019 262,701 2,317 260,384
Surat Perbendaharaan Negara 31 hari 17 Desember 2018 17 Januari 2019 172,535 571 171,964
Obligasi Pemerintah Indonesia 182 hari 5 Oktober 2018 5 April 2019 127,435 2,110 125,325
Obligasi Pemerintah Indonesia 14 hari 19 Desember 2018 2 Januari 2019 67,596 12 67,584

Entitas anak
Surat Perbendaharaan Negara Syariah 28 hari 5 Desember 2018 2 Januari 2019 69,375 343 69,032
Surat Perbendaharaan Negara Syariah 28 hari 12 Desember 2018 9 Januari 2019 65,175 323 64,852

Jumlah 13,187,371 36,756 13,150,615

58
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, nilai wajar efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta
Obligasi Pemerintah Indonesia 13,742,188 12,003,159
Surat Perbendaharaan Negara 225,364 1,656,097

Jumlah 13,967,552 13,659,256

Lokasi Obligasi Pemerintah Indonesia yang dijaminkan adalah di Jakarta. Suku bunga efek yang
dibeli dengan janji dijual kembali berkisar antara 6,43% - 6,90% dan 6,00% - 7,50% pada tanggal
31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018.

Seluruh efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Maret 2019 dan
31 Desember 2018 dan tidak mengalami penurunan nilai. Perhitungan CKPN dilakukan secara
kolektif.

14. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN

Piutang sewa pembiayaan memiliki suku bunga tetap dan mengambang, sehingga Grup terpapar
risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas
(cash flow interest rate risk).

Piutang sewa pembiayaan berasal dari CFI untuk 31 Maret 2019 dan CFI dan VMF untuk
31 Desember 2018 dengan perincian sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Piutang sew a pembiayaan 1,538,358 1,696,269
Nilai sisa 383,896 437,210
Pendapatan sew a pembiayaan
yang belum diakui (261,813) (229,678)
Simpanan jaminan (383,896) (437,210)

Jumlah - Rupiah 1,276,545 1,466,591

Dollar Amerika Serikat


Piutang sew a pembiayaan 46,749 53,919
Nilai sisa 7,110 7,229
Pendapatan sew a pembiayaan yang
belum diakui (540) (711)
Simpanan jaminan (7,110) (7,229)

Jumlah - Dollar Amerika Serikat 46,209 53,208

Jumlah 1,322,754 1,519,799


Cadangan kerugian penurunan nilai (57,750) (83,201)

Jumlah - Bersih 1,265,004 1,436,598

Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun


Rupiah 21.32% 16.74%
Dollar Amerika Serikat 9.00% 9.00%

59
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Jumlah piutang sewa pembiayaan (sebelum dikurangi pendapatan sewa pembiayaan yang belum
diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai) berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

Kendaraan bermotor 475,686 592,448


Kapal 288,921 309,179
Mesin 235,504 198,622
Alat berat 95,526 142,845
Lain-lain 489,470 507,094

Jumlah 1,585,107 1,750,188

Jumlah angsuran sewa pembiayaan (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai)
sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:

P embayaran minimum Nilai kini dari pembayaran minimum


sewa pembiayaan sewa pembiayaan
31M aret 2019 31Desember 2018 31M aret 2019 31Desember 2018
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

A ngs ura n s e wa pe m bia ya a n


Sampai dengan satu tahun 834,385 1,073,531 702,874 892,430
Lebih dari satu tahun sampai lima tahun 637,327 675,854 547,547 626,566
Lebih dari lima tahun 113,395 803 72,333 803
Sub jumlah 1,585,107 1,750,188 1,322,754 1,519,799

P e nda pa t a n s e wa pe m bia ya a n
be lum dia k ui
Sampai dengan satu tahun (131,511) (181,102) - -
Lebih dari satu tahun sampai lima tahun (89,780) (49,287) - -
Lebih dari lima tahun (41,062) - - -
Sub jumlah (262,353) (230,389) - -

Jumlah 1,322,754 1,519,799 1,322,754 1,519,799

Cadangan kerugian penurunan nilai (57,750) (83,201) (57,750) (83,201)

Jumlah 1,265,004 1,436,598 1,265,004 1,436,598

Kisaran jangka waktu pembiayaan adalah 1 - 5 tahun.

Biaya-biaya yang timbul, seperti premi asuransi, bea materai dan biaya terkait lainnya sehubungan
dengan perolehan aset sewa pembiayaan, dibebankan kepada nasabah.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:


31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rp Juta Rp Juta
Saldo aw al tahun 83,201 62,370
Penyisihan tahun berjalan
Individual 9,189 128,442
Kolektif (25,884) 6,188
Akrual bunga pada piutang yang
mengalami penurunan nilai (964) (1,389)
Penghapusan (7,694) (112,497)
Selisih kurs (98) 87

Saldo akhir tahun 57,750 83,201

Sebagian dari piutang sewa pembiayaan dijamin dengan kendaraan bermotor dan Bukti Pemilikan
Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan yang bersangkutan. Piutang sewa pembiayaan untuk
tongkang dan tug boat diikat dengan akta fidusia (grosse akta) dari barang-barang yang
dibiayakan sedangkan piutang sewa pembiayaan untuk alat-alat berat, mesin-mesin produksi dan
peralatan dijamin dengan barang-barang yang dibiayai.

Manajemen Grup berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.

60
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Seluruh piutang sewa pembiayaan diberikan kepada pihak ketiga.

CFI untuk 31 Maret 2019 dan CFI dan VMF untuk 31 Desember 2018 menggunakan piutang sewa
pembiayaan yang dimiliki sebagai jaminan pinjaman yang diterima (Catatan 25) dan surat
berharga yang diterbitkan (Catatan 24). Jumlah piutang sewa pembiayaan yang dijaminkan
masing-masing sebesar Rp 942.735 juta dan Rp 630.765 juta pada tanggal 31 Maret 2019 dan
31 Desember 2018.

Piutang sewa pembiayaan yang direstrukturisasi yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 400.727 juta dan Rp 354.862 juta pada tanggal
31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018.

Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, lessee memberikan simpanan jaminan yang akan
digunakan sebagai pembayaran atas pembelian dari aset sewa pembiayaan pada akhir masa
sewa, bila opsi dilaksanakan penyewa pembiayaan. Apabila opsi tidak dilaksanakan, simpanan
jaminan tersebut akan dikembalikan kepada lessee pada akhir masa sewa pembiayaan.

15. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN

Piutang pembiayaan konsumen memiliki suku bunga tetap, sehingga Grup terpapar risiko suku
bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).

Jumlah piutang pembiayaan konsumen pada 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 merupakan
piutang pembiayaan konsumen yang dilakukan oleh CFI untuk 31 Maret 2019 dan CFI dan VMF
untuk 31 Desember 2018, dengan perincian sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

Pihak ketiga
Piutang pembiayaan konsumen 11,398,459 11,895,369
Pendapatan pembiayaan
konsumen yang belum diakui (2,350,586) (2,368,347)

Jumlah 9,047,873 9,527,022


Cadangan kerugian penurunan nilai (180,673) (140,272)

Bersih 8,867,200 9,386,750

Piutang pembiayaan konsumen jatuh tempo dalam:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

Satu tahun berikutnya (termasuk


yang telah jatuh tempo) 3,811,524 4,824,815
> 1 - 2 tahun 3,759,475 3,716,343
Lebih dari 3 tahun 3,827,460 3,354,211

Jumlah 11,398,459 11,895,369

Tingkat bunga rata-rata efektif per tahun


Rupiah 19.55% 17.21%

Jumlah piutang pembiayaan konsumen yang direkstrukturisasi yang belum jatuh tempo dan tidak
mengalami penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 361.534 juta dan Rp 6.672 juta pada
tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018.

61
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

Saldo aw al tahun 140,272 119,160


Penyisihan tahun berjalan
Individual 49,966 276,466
Kolektif 93,084 64,441
Akrual bunga pada piutang yang
mengalami penurunan nilai (509) (2,454)
Penghapusan (102,140) (317,341)

Saldo akhir tahun 180,673 140,272

Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan kendaraan bermotor (baru dan bekas) beserta
Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan yang bersangkutan. Piutang
pembiayaan konsumen untuk alat-alat lainnya dijamin dengan barang-barang yang dibiayai.

Manajemen Grup berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan
konsumen telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang
pembiayaan konsumen.

Piutang pembiayaan konsumen dijadikan sebagai jaminan surat berharga yang diterbitkan dan
pinjaman yang diterima oleh CFI untuk 31 Maret 2019 dan CFI dan VMF untuk 31 Desember 2018
dari beberapa bank (Catatan 24 dan 25). Jumlah piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan
masing-masing sebesar Rp 4.869 juta dan Rp 5.539.311 juta masing-masing pada tanggal
31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018.

16. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

Tagihan Akseptasi
Rupiah 1,347,582 1,635,446
Valuta asing 1,146,386 776,804
Jumlah 2,493,968 2,412,250
Diskonto tagihan akseptasi (5,163) (4,643)

Jum lah Tagihan Akseptasi 2,488,805 2,407,607

Liabilitas Akseptasi
Rupiah 1,347,582 1,635,446
Valuta asing 1,146,386 776,804

Jum lah Liabilitas Akseptasi 2,493,968 2,412,250

Tagihan dan liabilitas akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Tagihan Liabilitas Tagihan Liabilitas
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
 1 bulan 30,058 30,058 15,463 15,463
> 1 - 3 bulan 190,549 190,702 128,113 128,173
> 3 - 6 bulan 2,207,750 2,212,577 2,184,595 2,188,965
> 6 - 12 bulan 38,033 38,140 60,939 61,152
> 12 bulan 22,415 22,491 18,497 18,497

Jumlah 2,488,805 2,493,968 2,407,607 2,412,250

Seluruh tagihan akseptasi pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 tidak mengalami
penurunan nilai dan perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif.
62
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

17. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM

Persentase Pemilikan
Jenis usaha 31 Maret 2019 31 Desember 2018 31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rp Juta Rp Juta
Metode Ekuitas
Bank
PT Panin Sekuritas Sekuritas 29.00% 29.00% 408,177 376,300
PT Verena Multi Finance Lembaga pembiayaan 26.15% - 152,583 -
Entitas anak
PT IBJ Verena Finance Lembaga pembiayaan - 20.00% - 45,329

Subjumlah 560,760 421,629

Aset keuangan - Tersedia untuk dijual


Bank
PT Asuransi Multi Artha Guna (AMAG) Asuransi 7.76% 7.76% 117,176 126,488
PT Bank ANZ Indonesia Perbankan 1.00% 1.00% 16,500 16,500
PT First Asia Capital Sekuritas 2.50% 2.50% 750 750
PT Sarana Bersama Pembiayaan
Indonesia Lembaga pembiayaan 9.33% 9.33% 625 625
PT Sarana Kalsel Ventura Modal ventura 1.04% 1.04% 40 40

Subjumlah 135,091 144,403


Jumlah Penyertaan dalam bentuk saham 695,851 566,032
Cadangan kerugian penurunan nilai (625) (625)

Jumlah Penyertaan dalam bentuk saham - Bersih 695,226 565,407

Lokasi utama kegiatan usaha seluruh entitas adalah di Indonesia.

Mutasi penyertaan dalam bentuk saham dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019
Bagian laba Bagian
Saldo awal (rugi) bersih rugi komprehensif lain Penambahan Saldo akhir
tahun entitas asosiasi atas entitas asosiasi (pengurangan) tahun
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

PT Panin Sekuritas 376,300 31,877 - - 408,177


PT Verena Multi Finance 161,444 (3,345) - (5,516) 152,583
Jumlah 537,744 28,532 - (5,516) 560,760

31 Desember 2018
Bagian
Saldo awal Bagian laba bersih rugi komprehensif lain Penambahan Saldo akhir
tahun entitas asosiasi atas entitas asosiasi (pengurangan) tahun
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

PT Panin Sekuritas 376,478 24,532 347 (25,057) 376,300


PT IBJ Verena Finance 43,987 1,515 (173) - 45,329
Jumlah 420,465 26,047 174 (25,057) 421,629

63
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Ringkasan informasi keuangan dari entitas asosiasi diatas adalah sebagai berikut:

PT Verena Multi PT IBJ Verena


PT Panin Sekuritas Tbk Finance Tbk Finance
31 Maret 2019 31 Desember 2018 31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset 2,382,368 2,262,123 2,779,846 1,356,294
Liabilitas 973,911 965,508 2,120,128 1,129,649
Aset Bersih 1,408,457 1,296,615 659,718 226,645

Pendapatan 172,791 374,991 103,955 68,338


Laba tahun berjalan yang
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 109,921 84,592 12,790 7,576
Kepentingan non-pengendali 1,921 2,134 - -
Laba tahun berjalan 111,842 86,726 12,790 7,576

Penerimaan dividen - 25,056 - -

Nilai wajar penyertaan dalam bentuk saham pada PT Panin Sekuritas dengan menggunakan
harga kuotasi pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 masing-masing adalah
sebesar Rp 282.924 juta dan Rp 302.760 juta.

Nilai wajar penyertaan dalam bentuk saham pada PT Verena Multi Finance dengan
menggunakan harga kuotasi pada tanggal 31 Maret 2019 adalah sebesar Rp 203.785 juta.

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, unquoted equity instruments, yang nilai
wajarnya tidak dapat ditentukan dengan andal, diklasifikasikan sebagai instrumen tersedia untuk
dijual yang dicatat pada biaya perolehan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

Nilai wajar pada saat perolehan awal atas penyertaan saham AMAG sebesar Rp 60.916 juta. Nilai
wajar penyertaan saham AMAG didasarkan pada harga pasar yang tercatat pada tanggal
pelaporan. Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar penyertaan, setelah
dikurangi pajak penghasilan tangguhan pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018
masing-masing sebesar Rp 42.195 juta dan Rp 49.179 juta yang dicatat sebagai penghasilan
komprehensif lain tahun berjalan (Catatan 32).

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, penyertaan dalam bentuk saham yang
mengalami penurunan nilai adalah penyertaan di PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia.

Tidak terdapat mutasi cadangan kerugian penurunan nilai pada 31 Maret 2019 dan
31 Desember 2018. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai
penyertaan dalam bentuk saham cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.

18. BIAYA DIBAYAR DI MUKA

Perincian biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut:


31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rp Juta Rp Juta
Sew a 77,603 73,978
Premi penjaminan 68,196 9,595
Asuransi 36,888 633
Lainnya 63,038 54,796
Jumlah 245,725 139,002

64
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

19. ASET TETAP

Rincian mutasi dan saldo aset tetap adalah sebagai berikut:

1 Januari 31 Maret
2019 Penambahan Pengurangan *) 2019
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Model revaluasi:
Pemilikan langsung
Tanah 6,046,660 - 27,661 6,018,999
Bangunan 3,521,102 - 3,212 3,517,890
Kendaraan bermotor 206,068 7,798 9,296 204,570
Inventaris kantor 902,749 4,252 10,366 896,635

Jumlah 10,676,579 12,050 50,535 10,638,094

Model revaluasi:
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 12,557 33,560 16 46,101
Kendaraan bermotor 76,184 9,139 3,247 82,076
Inventaris kantor 326,920 32,959 6,496 353,383

Jumlah 415,661 75,658 9,759 481,560

Jumlah Tercatat 10,260,918 10,156,534

*) Termasuk pengurangan aset tetap milik VMF dengan jumlah tercatat sebesar Rp. 38.415 juta yang tidak
dikonsolidasikan sejak 25 Januari 2019.

Penerapan
1 Januari metode 31 Desember
2018 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi **) revaluasi 2018
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Model revaluasi:
Pemilikan langsung
Tanah 6,016,628 29,040 - 2,039 (1,047) 6,046,660
Bangunan 3,099,885 38,293 - 2,611 380,313 3,521,102
Kendaraan bermotor 212,891 17,665 15,614 - (8,874) 206,068
Inventaris kantor 862,221 54,461 4,574 - (9,359) 902,749

Jumlah 10,191,625 139,459 20,188 4,650 361,033 10,676,579

Model revaluasi:
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 225,424 101,443 - - (314,310) 12,557
Kendaraan bermotor 65,486 40,798 7,294 - (22,806) 76,184
Inventaris kantor 212,401 132,805 4,134 - (14,152) 326,920

Jumlah 503,311 275,046 11,428 - (351,268) 415,661

Jumlah Tercatat 9,688,314 712,301 10,260,918

**) Merupakan beberapa aset tetap berupa tanah dan bangunan yang sebelumnya dicatat dalam aset tetap yang
belum digunakan (Catatan 21) direklasifikasi ke aset tetap karena telah digunakan dalam kegiatan
operasional.

65
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Pengurangan aset tetap merupakan penjualan dan penghapusan aset tetap dengan rincian
sebagai berikut :
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rp Juta Rp Juta

Nilai buku 2,361 8,760


Harga jual 1,932 9,407

Laba (rugi) penjualan dan penghapusan


aset tetap - bersih (429) 647

Pada tahun 2018, Bank melakukan penilaian kembali atas nilai wajar dan bangunan yang dilakukan
oleh penilai independen yang telah teregistrasi di OJK, KJPP Nirboyo Adiputro, Dewi Apriyanti &
Rekan dengan laporan tertanggal 10 Desember 2018. Berdasarkan laporan tersebut, penilaian
dilakukan sesuai dengan Standar Penilai Indonesia (SPI) yang ditentukan berdasarkan transaksi
terkini dalam ketentuan yang wajar dan peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang pedoman
penilaian dan penyajian laporan penilaian aset di pasar modal.

Ringkasan Penilai Independen adalah sebagai berikut:

Tanggal Efektif Revaluasi


Penilai Independen Tanggal Laporan Metode Penilaian
KJPP Nirboyo Adiputro, Dew i Apriyanti & Rekan 10 Desember 2018 Pasar, pendapatan 2 Oktober 2018
dan biaya
KJPP Nirboyo Adiputro, Dew i Apriyanti & Rekan 28 Desember 2018 Pasar, pendapatan 31 Oktober 2018
dan biaya
KJPP Maulana Andesta & Rekan 6 November 2018 Pasar dan pendapatan 30 September 2018
KJPP Febriman Siregar & Rekan 30 November 2018 Pasar dan pendapatan 25-26 Oktober 2018
KJPP Abdullah Fitriantoro & Rekan 15 November 2018 Pasar dan biaya 24-30 Oktober 2018
KJPP Mutaqqin Bambang Purw anto 21 November 2018 Pasar dan pendapatan 26 Oktober 2018
KJPP Sapto Kasmodiard & Rekan 26 November - Pasar dan pendapatan 25-29 Oktober 2018
17 Desember 2018

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, selisih lebih nilai wajar aset dengan nilai
tercatat dikurangi dengan pajak penghasilan masing-masing adalah sebesar Rp 311 juta dan
Rp 542.282 juta, dibukukan dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas
pada akun “Surplus Revaluasi Aset Tetap” (Catatan 32). Sedangkan selisih kurang nilai wajar aset
dengan nilai tercatat masing-masing adalah sebesar nihil dan Rp 15.620 juta, dibukukan dalam
laba rugi tahun berjalan pada akun “beban non operasional”.

Jika aset tetap berupa tanah dan bangunan dicatat menggunakan model biaya, nilai tercatatnya
adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Biaya Akumulasi Biaya Akumulasi
perolehan penyusutan Jumlah perolehan penyusutan Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Tanah 1,021,270 - 1,021,270 1,034,340 - 1,034,340


Bangunan 2,501,718 1,330,132 1,171,586 2,511,214 1,306,956 1,204,258
Kendaraan bermotor 273,312 217,369 55,943 275,455 218,151 57,304
Inventaris kantor 1,351,073 1,206,029 145,044 1,357,022 1,193,972 163,050
Jumlah 5,147,373 2,753,530 2,393,843 5,178,031 2,719,079 2,458,952

Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang
berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan 2046. Bank
memiliki beberapa bangunan dengan hak legal berupa Hak Milik atas Satuan Rumah Susun
(HMASRS) yang berjangka waktu 27 (dua puluh tujuh) tahun yang akan jatuh tempo sampai
dengan 2038. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas
tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang
memadai.

66
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap masih lebih rendah dari pada nilai
yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak diperlukan penurunan nilai aset tetap.

Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya
kepada PT Asuransi Multi Artha Guna (AMAG), PT Asuransi Central Asia dan China Taiping
Insurance (Singapore) Pte. Ltd, seluruhnya merupakan pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan
sebesar Rp 6.381.553 juta pada tanggal 31 Maret 2019 dan Rp 6.199.083 juta dan SGD 280.000
pada tanggal 31 Desember 2018. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

20. ASET TAK BERWUJUD – PERANGKAT LUNAK

Perincian perangkat lunak adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

Biaya perolehan
Aw al tahun 363,871 358,858
Penambahan tahun berjalan 1,165 5,013
Akhir tahun 365,036 363,871
Akumulasi amortisasi
Aw al tahun (243,896) (220,682)
Amortisasi tahun berjalan (5,933) (23,214)
Akhir tahun (249,829) (243,896)
Jumlah Tercatat 115,207 119,975

21. ASET LAIN-LAIN


31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rp Juta Rp Juta

Bank
Pendapatan bunga yang masih
akan diterima 983,889 939,783
Agunan yang diambil alih 829,567 830,845
Aset tetap yang belum digunakan
dalam kegiatan operasional 223,745 224,830
Uang muka
Pembelian aset tetap 58,075 51,810
Pihak ketiga 30,976 15,928
Pendirian cabang 18,388 6,620
Persediaan hadiah dan barang
cetakan 34,482 35,515
Lainnya 357,383 75,930

Bersih 2,536,505 2,181,261

Entitas Anak
Agunan yang diambil alih 532,532 536,243
Piutang lain-lain 504,718 684,861
Kas yang dibatasi penggunaannya - 114
Lainnya 106,293 139,577

Sub jumlah 1,143,543 1,360,795


Cadangan kerugian penurunan
nilai aset non-keuangan (261,572) (277,209)

Bersih 881,971 1,083,586

Jumlah Aset Lain-lain - Bersih 3,418,476 3,264,847

67
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Agunan yang Diambil Alih

Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit dan pembiayaan konsumen dalam bentuk
tanah, bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Grup.

Untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012,
Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

Saldo aw al tahun 216,134 214,468


Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan (61) 71,185
Penghapusan (1,724) (69,519)

Saldo akhir tahun 214,349 216,134

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih
adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.

Aset Tetap yang Belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional

Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional merupakan tanah dan bangunan
yang direncanakan untuk pembukaan cabang dan tempat kegiatan pendukung operasional Grup.
Manajemen berkeyakinan tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap yang belum digunakan
dalam kegiatan operasi.

Pendapatan bunga yang Masih Akan Diterima

Merupakan bunga yang masih akan diterima atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain,
efek-efek dan kredit (Catatan 8, 9 dan 11).

Piutang lain-lain

Piutang lain-lain terdiri dari:


31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rp Juta Rp Juta

Piutang dalam proses penyelesaian 444,051 626,110


Lain-lain 60,667 58,751

Jumlah 504,718 684,861

Cadangan kerugian penurunan nilai (47,223) (61,075)

Bersih 457,495 623,786

Piutang dalam proses penyelesaian dinyatakan berdasarkan nilai realisasi bersih.

Piutang pembiayaan yang tercatat direklasifikasikan menjadi piutang dalam proses penyelesaian
ketika jaminan dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban konsumen setelah melalui proses yang
ditetapkan dalam perjanjian pembiayaan. Dalam hal piutang pembiayaan khususnya untuk anjak
piutang dilakukan reklasifikasi menjadi piutang dalam proses penyelesaian ketika Hak Tanggungan
jaminan tambahan digunakan untuk memenuhi kewajiban konsumen setelah melalui proses yang
ditetapkan dalam perjanjian pembiayaan.

Piutang dalam proses penyelesaian diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok
pinjaman yang diberikan dan piutang.

68
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018
adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rp Juta Rp Juta

Saldo aw al tahun 61,075 13,898


Penyisihan tahun berjalan 6,049 198,336
Penghapusan (19,901) (151,159)

Jumlah Tercatat 47,223 61,075

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang dalam proses
penyelesaian adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.

22. SIMPANAN

Simpanan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku
bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow
interest rate risk).

Simpanan terdiri dari :


31 Maret 2019
Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Bank
Giro 204,231 9,683,712 9,887,943
Tabungan 482,601 38,577,873 39,060,474
Deposito berjangka 757,421 81,924,052 82,681,473
Sub Jumlah 1,444,253 130,185,637 131,629,890

Entitas Anak
Giro Wadiah - 148,162 148,162
Tabungan Wadiah - 395,586 395,586
Tabungan Mudharabah - 160,643 160,643
Deposito berjangka
Mudharabah - 5,900,045 5,900,045
Sub Jumlah - 6,604,436 6,604,436

Jumlah 1,444,253 136,790,073 138,234,326

31 Desember 2018
Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Bank
Giro 153,668 9,571,061 9,724,729
Tabungan 472,727 39,760,005 40,232,732
Deposito berjangka 756,533 80,074,463 80,830,996

Sub Jumlah 1,382,928 129,405,529 130,788,457

Entitas Anak
Giro Wadiah - 239,572 239,572
Tabungan Wadiah - 518,146 518,146
Tabungan Mudharabah - 170,190 170,190
Deposito berjangka
Mudharabah - 5,977,898 5,977,898

Sub Jumlah - 6,905,806 6,905,806

Jumlah 1,382,928 136,311,335 137,694,263

69
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari simpanan adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

Simpanan
Giro 10,036,105 9,964,301
Tabungan 39,616,703 40,921,068
Deposito berjangka 88,581,518 86,808,894

Jumlah 138,234,326 137,694,263

Beban bunga yang masih harus dibayar


(Catatan 27)
Giro 527 511
Tabungan 2,243 2,634
Deposito berjangka 371,082 340,316
Sub jumlah 373,852 343,461

Jumlah 138,608,178 138,037,724

a. Giro terdiri atas:


31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rp Juta Rp Juta

Pihak berelasi
Bank
Rupiah 180,155 104,412
Dollar Amerika Serikat 23,693 44,834
Lainnya 383 4,422

Sub Jumlah 204,231 153,668


Pihak ketiga
Bank
Rupiah 6,760,232 6,851,022
Dollar Amerika Serikat 2,530,396 2,347,226
Lainnya (masing-masing
di baw ah 5%) 393,084 372,813
Sub Jumlah 9,683,712 9,571,061

Entitas Anak - Rupiah 148,162 239,572

Jumlah 10,036,105 9,964,301

Tingkat bunga efektif rata-rata


per tahun
Rupiah 2.73% 2.80%
Valuta asing 0.13% 0.13%
Tingkat bonus rata-rata per tahun 1.08% 2.66%

Jumlah giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Maret 2019 dan
31 Desember 2018 masing-masing sebesar Rp 18.631 juta dan Rp 45.837 juta.

70
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

b. Tabungan terdiri atas:

31 Maret 31 Desember
2019 2018
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Bank
Tabungan Panin 19,462,203 19,553,459
Tabungan Panin Super Prize 8,781,934 10,020,297
Tabungan Bisnis Panin 1,208,587 1,352,192
Lainnya (masing-masing di bawah 5%) 1,380,530 1,331,547
Sub Jumlah 30,833,254 32,257,495
Entitas anak
Tabungan Wadiah 395,586 518,146
Tabungan Mudharabah 160,643 170,190
Sub jumlah 556,229 688,336
Sub jumlah 31,389,483 32,945,831
Valuta asing
Bank
Tabungan Pan Dollar
Dollar Amerika Serikat 6,108,267 5,928,144
Dollar Australia 981,633 931,736
Dollar Singapura 545,325 560,292
Lainnya (masing-masing di bawah 5%) 591,995 555,065
Sub jumlah 8,227,220 7,975,237

Jumlah 39,616,703 40,921,068

Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun


Rupiah 2.24% 2.47%
Valuta asing 0.15% 0.15%
Tingkat bonus rata-rata per tahun 2.52% 6.82%
Bagi hasil rata-rata per tahun 3.80% 4.06%

Jumlah tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Maret 2019 dan
31 Desember 2018 masing-masing sebesar Rp 76.511 juta dan Rp 118.974 juta.

c. Deposito berjangka terdiri atas:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta
Pihak berelasi
Bank
Rupiah 676,352 699,419
Dollar Amerika Serikat 78,636 54,670
Lainnya (masing-masing
di baw ah 5%) 2,433 2,444
Sub Jumlah 757,421 756,533

Pihak ketiga
Bank
Rupiah 73,867,277 71,911,723
Dollar Amerika Serikat 7,762,514 7,865,577
Lainnya (masing-masing
di baw ah 5%) 294,261 297,163

Sub Jumlah 81,924,052 80,074,463

Entitas Anak - Rupiah 5,900,045 5,977,898


Jumlah 88,581,518 86,808,894

Tingkat bunga efektif rata-rata


per tahun
Rupiah 7.03% 6.13%
Valuta asing 0.51% 0.48%
Bagi hasil rata-rata per tahun 7.61% 6.80%

71
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

1 bulan 37,171,554 2,019,782 39,191,336 38,338,851 2,064,387 40,403,238


3 bulan 27,064,556 574,145 27,638,701 23,684,728 587,541 24,272,269
6 bulan 9,430,015 687,883 10,117,898 10,411,355 665,311 11,076,666
12 bulan 6,590,463 4,856,034 11,446,497 5,403,483 4,902,615 10,306,098
Lebih dari 12 bulan 187,086 - 187,086 750,623 - 750,623

Jumlah 80,443,674 8,137,844 88,581,518 78,589,040 8,219,854 86,808,894

Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Maret 2019
dan 31 Desember 2018 masing-masing adalah sebesar Rp 9.741.377 juta dan Rp 9.796.092 juta.

23. SIMPANAN DARI BANK LAIN

Simpanan dari bank lain memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Grup
terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas
arus kas (cash flow interest rate risk).

Simpanan dari bank lain terdiri dari :

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Pihak ketiga
Bank
Giro 195,665 2,588 198,253 209,059 1,781 210,840
Tabungan 83,037 - 83,037 94,733 - 94,733
Deposito berjangka 783,599 - 783,599 103,304 - 103,304
Call money 500,000 1,039,520 1,539,520 - 43,140 43,140
Sub Jumlah 1,562,301 1,042,108 2,604,409 407,096 44,921 452,017

Entitas Anak
Giro Wadiah 2,617 - 2,617 2,510 - 2,510
Sertifikat Investasi
Mudharabah Antarbank - - - 100,000 - 100,000
Sub Jumlah 2,617 - 2,617 102,510 - 102,510

Jumlah 1,564,918 1,042,108 2,607,026 509,606 44,921 554,527

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rupiah Valuta asing Rupiah Valuta asing
Tingkat bunga efektif rata-rata
per tahun
Giro 4.09% 0.15% 3.87% 0.15%
Tabungan 3.39% - 3.72% -
Deposito berjangka 6.50% - 4.77% -
Call money 4.18% 2.45% - 2.40%
Tingkat bonus rata-rata per tahun
Giro Wadiah 1.08% - 2.66% -
Bagi hasil rata-rata per tahun
Sertifikat Investasi Mudharabah
Antarbank - - 6.72% -

72
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Jangka waktu simpanan dari bank lain sejak tanggal penempatan hingga tanggal jatuh tempo
adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018

Rupiah
Deposito berjangka 7 - 365 hari 14 - 365 hari
Call money 10 - 11 hari -
Sertifikasi Investasi Mudharabah
Antarbank - 6 hari
Dollar Amerika Serikat
Call money 7 - 8 hari 5 hari

Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari simpanan dari bank lain adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

Simpanan
Giro 200,870 213,350
Tabungan 83,037 94,733
Deposito berjangka 783,599 103,304
Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank - 100,000
Call money 1,539,520 43,140
Jumlah 2,607,026 554,527

Beban bunga yang masih harus dibayar


(Catatan 27)
Giro 21 21
Tabungan 8 9
Deposito berjangka 1,182 199
Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank - 137
Call money 532 12
Jumlah 1,743 378

Jumlah 2,608,769 554,905

73
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN – BERSIH

Surat berharga yang diterbitkan oleh Grup adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta
Nilai nominal
Bank
Obligasi Berkelanjutan III Bank Panin
Tahap I Tahun 2018 - Pihak berelasi 100,000 100,000

Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin


Tahap IV Tahun 2018
Pihak berelasi 1,000 1,000
Pihak ketiga 1,499,000 1,499,000
1,500,000 1,500,000
Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin
Tahap III Tahun 2018
Pihak berelasi 204,400 214,400
Pihak ketiga 3,695,600 3,685,600
3,900,000 3,900,000
Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin
Tahap II Tahun 2016
Pihak berelasi 9,000 9,000
Pihak ketiga 2,116,000 2,116,000
2,125,000 2,125,000
Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin
Tahap I Tahun 2016
Pihak berelasi 56,000 56,000
Pihak ketiga 1,944,000 1,944,000
2,000,000 2,000,000
Entitas Anak
Medium Term Notes IV Clipan Finance Indonesia
Tahun 2018
Pihak berelasi 100,000 100,000
Pihak ketiga 900,000 900,000
1,000,000 1,000,000
Medium Term Notes III Clipan Finance Indonesia
Tahun 2018 - Pihak ketiga 1,000,000 1,000,000
Medium Term Notes II Verena Multi Finance
Tahun 2017
Pihak berelasi - 38,000
Pihak ketiga - 62,000
- 100,000

Surat berharga yang beredar 11,625,000 11,725,000


Surat berharga yang dibeli kembali *) (100,000) (137,964)
Diskonto yang belum diamortisasi (42,392) (46,313)

Bersih 11,482,608 11,540,723

*) Surat berharga yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Grup dengan tujuan
untuk dijual kembali.

Suku bunga efektif rata – rata pada tahun 2019 dan 2018 untuk obligasi yang diterbitkan ini
masing-masing adalah 8,39% dan 8,34% per tahun.

Grup tidak memiliki tunggakan pembayaran pokok, bunga maupun pelanggaran lainnya berkaitan
dengan surat berharga tersebut selama tahun 2019 dan 2018.

74
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari surat berharga yang diterbitkan adalah sebagai
berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rp Juta Rp Juta

Surat berharga yang diterbitkan - bersih 11,482,608 11,540,723


Beban bunga yang masih harus dibayar
(Catatan 27) 89,738 90,186
Jumlah 11,572,346 11,630,909

Bank

Obligasi yang diterbitkan oleh Bank ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi
dengan rincian sebagai berikut:
Tingkat bunga
Jangka 31 Desember
Jenis Tanggal mulai Tanggal jatuh tempo tetap Peringkat 31 Maret 2019
w aktu 2018
per tahun
Rp Juta Rp Juta

Obligasi Berkelanjutan III Bank Panin Tahap I Tahun 2018 5 tahun 3 Juli 2018 3 Juli 2023 8.00% idAA *) 100,000 100,000
Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap IV Tahun 2018 3 tahun 18 April 2018 18 April 2021 7.40% idAA *) 1,500,000 1,500,000
Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap III Tahun 2018 5 tahun 27 Februari 2018 27 Februari 2023 7.60% idAA *) 3,900,000 3,900,000
Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap II Tahun 2016 5 tahun 27 Oktober 2016 27 Oktober 2021 8.75% idAA *) 2,125,000 2,125,000
Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap I Tahun 2016 5 tahun 28 Juni 2016 28 Juni 2021 9.15% idAA *) 2,000,000 2,000,000
Obligasi yang beredar 9,625,000 9,625,000
Diskonto yang belum diamortisasi (29,956) (32,119)

Bersih 9,595,044 9,592,881

*) Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 10 April 2018 No. RC-447/PEF-DIR/IV/2018 untuk


periode 10 April 2018 sampai dengan 1 April 2019.

Setelah ulang tahun ke-1 (satu) sejak tanggal emisi, Bank dapat melakukan pembelian kembali
(buy back) untuk sebagian atau seluruhnya untuk disimpan yang di kemudian hari dapat dijual
kembali atau sebagai pelunasan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.

Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Pembayaran kupon bunga dilakukan setiap triwulanan, dengan rincian sebagai berikut:

Jenis Kupon bunga pertama Kupon bunga terakhir

Obligasi Berkelanjutan III Bank Panin Tahap I Tahun 2018 3 Oktober 2018 3 Juli 2023
Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap IV Tahun 2018 18 Juli 2018 18 April 2021
Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap III Tahun 2018 27 Mei 2018 27 Februari 2023
Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap II Tahun 2016 27 Januari 2017 27 Oktober 2021
Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap I Tahun 2016 28 September 2016 28 Juni 2021

Clipan Finance Indonesia (CFI)

Surat berharga yang diterbitkan oleh CFI adalah sebagai berikut:


Jangka Tanggal Jatuh Tingkat Bunga Tetap 31 Desember
Jenis Waktu Tanggal Mulai Tempo per tahun Peringkat 31 Maret 2019 2018
Rp Juta Rp Juta

Medium Term Notes IV Clipan Finance


Indonesia Tahun 2018 3 tahun 28 Maret 2018 28 Maret 2021 9.00% idAA-*) 1,000,000 1,000,000
Medium Term Notes III Clipan Finance
Indonesia Tahun 2018 3 tahun 21 Maret 2018 21 Maret 2021 9.00% idAA-**) 1,000,000 1,000,000

Surat berharga yang beredar 2,000,000 2,000,000


Surat berharga yang dibeli kembali (100,000) (100,000)
Diskonto yang belum diamortisasi (12,436) (13,846)

Bersih 1,887,564 1,886,154

*) Berdasarkan surat PT Pefindo No. RC-179/PEF-DIR/III/2019 tanggal 11 Maret 2019 untuk periode 8 Maret 2019
sampai dengan 1 Maret 2020.
**) Berdasarkan surat PT Pefindo No. RC-180/PEF-DIR/III/2019 tanggal 11 Maret 2019 untuk periode 8 Maret 2019
sampai dengan 1 Maret 2020.

75
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Pembayaran kupon bunga dilakukan setiap triwulanan, dengan rincian sebagai berikut:

Jenis Kupon bunga pertama Kupon bunga terakhir

Medium Term Notes IV Clipan Finance Indonesia Tahun 2018 28 Juni 2018 28 Maret 2021
Medium Term Notes III Clipan Finance Indonesia Tahun 2018 21 Juni 2018 21 Maret 2021

CFI memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan
konsumen kepada pihak ketiga (Catatan 14 dan 15).

Wali amanat untuk penerbitan kedua MTN ini adalah PT Bank Mega Tbk. CFI telah memenuhi
semua pembatasan yang diwajibkan. Pembayaran bunga MTN dilakukan melalui Kustodian
Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai jadwal.

Verena Multi Finance (VMF)

Obligasi yang diterbitkan oleh VMF ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi
dengan rincian sebagai berikut:
Tingkat bunga
Jangka Tanggal jatuh tetap 31 Desember
Jenis w aktu Tanggal mulai tempo per tahun Peringkat 2018
Rp Juta

Medium Term Notes (MTN) II Verena Multi Finance


5 Desember 2019
Tahun 2017 2 tahun 5 Desember 2017 10.00% idA- *) 100,000
Surat berharga yang beredar 100,000
Surat berharga yang dibeli kembali (37,964)
Diskonto yang belum diamortisasi (348)

Bersih 61,688

*) Berdasarkan surat PT Pefindo No. RC-925/PEF-DIR/IX/2018 tanggal 10 September 2018 untuk periode 7 September 2018
sampai dengan 1 September 2019.

Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang yang dimiliki VMF minimal 10% dari
nilai pokok obligasi pada tanggal emisi, menjadi minimal 30% dari nilai pokok obligasi pada satu
bulan sejak tanggal emisi, menjadi minimal 50% dari nilai pokok obligasi pada dua bulan sejak
tanggal emisi dan menjadi minimal 70% dari nilai pokok obligasi pada bulan ketiga sejak tanggal
emisi (Catatan 14 dan 15).

Sehubungan dengan peringkat obligasi idA- (Single A minus), maka obligasi dan MTN ini harus
dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang yang dimiliki VMF sebesar 100% dari nilai pokok
obligasi (Catatan 14 dan 15).

Wali amanat untuk penerbitan Medium Term Notes (MTN) II Verena Multi Finance Tahun 2017
adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Pembayaran kupon bunga dilakukan setiap
triwulanan. Pembayaran kupon bunga pertama MTN dilakukan pada tanggal 5 Maret 2018 dan
kupon bunga terakhir dibayarkan pada saat jatuh tempo tanggal 5 Desember 2019.

VMF tidak memiliki tunggakan pembayaran pokok, bunga maupun pelanggaran lainnya berkaitan
dengan surat berharga yang diterbitkan.

76
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

25. PINJAMAN YANG DITERIMA

Merupakan pinjaman yang diterima Grup dalam mata uang Rupiah dan valuta asing dengan
rincian sebagai berikut:
31 Maret 2019

Tingkat bunga
Jangka waktu rata-rata efektif Jumlah
Rp Juta
Pihak ketiga
Bank
Dollar Amerika Serikat
Pinjaman dari lembaga
keuangan non bank 5 tahun Libor 6 bulan + 2,5% 426,346

CFI
Rupiah
PT Bank Central Asia 2-3 tahun 9.32% 945,581
PT Bank BJB 3-4 tahun 9.31% 588,469
PT Bank DKI 3 tahun 9.06% 574,156
PT Bank OCBC NISP 3-4 tahun 9.16% 526,812
PT Bank Mandiri 4 tahun 9.11% 490,885
PT Bank Maybank Indonesia 3 tahun 9.00% 366,926
PT Bank Permata 4 tahun 9.53% 265,426
Lainnya (masing-masing
dibawah 5%) 799,126
Sub jumlah 4,557,381

Jumlah 4,983,727

31 Desember 2018
Tingkat bunga
Jangka waktu rata-rata efektif Jumlah
Rp Juta
Pihak ketiga
Bank
Dollar Amerika Serikat
Pinjaman dari lembaga
keuangan non bank 5 tahun Libor 6 bulan + 2,5% 430,324
CFI
Rupiah
PT Bank DKI 3 - 4 tahun 9.07% 626,270
PT Bank BJB 3 - 4 tahun 9.35% 606,290
PT Bank OCBC NISP 3 - 4 tahun 9.17% 592,775
PT Bank Mandiri 4 tahun 9.00% 485,669
PT Bank Maybank Indonesia 3 - 4 tahun 9.00% 402,215
PT Bank Central Asia 1 - 3 tahun 9.55% 282,534
PT Bank Danamon 1 - 5 tahun 9.41% 232,367
PT Bank Victoria International 1 - 4 tahun 8.00% 190,000
PT Bank KEB Hana Indonesia 1 - 4 tahun 9.44% 178,307
Lainnya (masing-masing
dibawah 5%) 380,376
Sub jumlah 3,976,803
VMF
Rupiah
PT Bank Negara Indonesia 9 tahun 10% - 11% 146,463
PT Bank Capital 2 tahun 9,75% - 12% 100,000
PT Bank Resona Perdania 4 tahun 3,5% + COLF 71,250
PT Bank Ganesha 3 tahun 12,25% - 12,50% 23,393
Sub jumlah 341,106
Jumlah 4,748,233

77
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari pinjaman yang diterima adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rp Juta Rp Juta
Pinjaman yang diterima 4,983,727 4,748,233
Beban bunga yang masih harus dibayar
(Catatan 27) 15,018 19,448
Jumlah 4,998,745 4,767,681

Bank

Pada tanggal 18 Februari 2011 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari
Societe De Promotion Et De Participation Pour La Cooperation Economique S.A (PROPARCO)
sebesar USD 25 juta, jatuh tempo 30 April 2018 dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan + 3%
per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia
sesuai dengan Surat No. 028/DIR/KBI/11 tanggal 27 Januari 2011. Tujuan dari pinjaman ini
adalah untuk membiayai ekspansi portofolio microfinance Bank.

Bank terikat dengan beberapa batasan untuk memelihara rasio keuangan sebagai berikut :
 Capital Adequacy Ratio minimum 12%
 Open Loan Exposure Ratio maksimum 15%
 Depositor Concentration Ratio maksimum 30%

Pinjaman ini telah dilunasi pada saat jatuh tempo.

Pada tanggal 22 April 2009 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang
dari DEG-Deutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari
KFW Bankengrouppe sebesar USD 30 juta, jatuh tempo 29 Desember 2014 dengan tingkat suku
bunga LIBOR 6 bulan plus 3,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh
persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No. 11/85/DInt tanggal 2 April 2009. Tujuan
dari pinjaman ini adalah untuk membiayai sub-loans kepada usaha kecil dan mengengah (UKM)
sesuai dengan peraturan Indonesia/ definisi dari UKM yang sepatutnya terdaftar di Indonesia.

Pada tanggal 18 Desember 2014 Bank memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) sesuai dengan surat No. 16/120/DSSK/DQA terkait dengan perpanjangan jangka waktu
pinjaman dari DEG-Deutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH sampai dengan
tanggal 16 Maret 2020 dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan plus 2,5% per tahun.

Bank terikat dengan beberapa batasan untuk memelihara rasio keuangan sebagai berikut :
 Capital Adequacy Ratio minimum 12%
 Liquidity Ratio minimum 25%
 Solvency Ratio minimum 10%

Bank telah melakukan pembayaran bunga dan pokok pinjaman sesuai jadwal serta memenuhi
semua persyaratan-persyaratan penting yang diwajibkan.

78
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Clipan Finance Indonesia (CFI)

Seluruh pinjaman yang diterima oleh CFI digunakan untuk modal kerja. Berikut ini adalah
informasi pokok lainnya sehubungan dengan pinjaman yang diterima:
B ank Fasilitas B atas Kredit A wal A khir Jaminan
Rp Juta

B ank Central A sia Installment Lo an 8 300,000 25-Feb-16 16-A ug-19 P iutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan
ko nsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar
105% dari jumlah utang po ko k fasilitas kredit (Catatan 14
P injaman Rekening Ko ran 50,000 17-M ay-18 17-M ay-19 dan 15)
Installment Lo an 9 500,000 24-M ar-17 20-Jul-20 P iutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan
ko nsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar
100% dari jumlah utang po ko k fasilitas kredit (Catatan 14
dan 15)
Installment Lo an 10 750,000 4-Feb-19 25-M ar-22 P iutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan
ko nsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar
Unco mmited M o ney M arket 250,000 16-M ar-18 17-M ay-19 80% dari jumlah utang po ko k fasilitas kredit (Catatan 14
dan 15)

B ank B JB Kredit M o dal Kerja 4 200,000 26-Feb-16 26-A ug-19 P iutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan
ko nsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar
Kredit M o dal Kerja 5 300,000 27-M ar-17 28-Sep-20 100% dari jumlah utang po ko k fasilitas kredit (Catatan 14
dan 15)
Kredit M o dal Kerja 6 300,000 27-Sep-17 28-No v-20 P iutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan
ko nsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar
Kredit M o dal Kerja 7 300,000 26-No v-18 26-No v-22 80% dari jumlah utang po ko k fasilitas kredit (Catatan 14
dan 15)

B ank DKI Term Lo an 1 300,000 29-M ay-17 29-A ug-20 P iutang pembiayaan ko nsumen yang diberikan kepada
pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang po ko k
fasilitas kredit (Catatan 15)
Term Lo an 2 500,000 21-M ay-18 22-Sep-22 P iutang pembiayaan ko nsumen yang diberikan kepada
pihak ketiga sebesar 80% dari jumlah utang po ko k
fasilitas kredit (Catatan 15)

B ank OCB C NISP Term Lo an 1 500,000 14-Jul-17 18-Sep-20 P iutang pembiayaan ko nsumen yang diberikan kepada
pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang po ko k
fasilitas kredit (Catatan 15)
Term Lo an 2 500,000 12-Feb-18 9-M ay-22 P iutang pembiayaan ko nsumen yang diberikan kepada
pihak ketiga sebesar 80% dari jumlah utang po ko k
fasilitas kredit (Catatan 15)

B ank M andiri M o dal Kerja 1 500,000 25-M ay-18 10-Sep-22 P iutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan
ko nsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar
80% dari jumlah utang po ko k fasilitas kredit (Catatan 14
dan 15)
B ank M aybank Indo nesia P injaman B erjangka III 200,000 19-Dec-17 8-Jan-21 P iutang pembiayaan ko nsumen yang diberikan kepada
pihak ketiga sebesar 80% dari jumlah utang po ko k
P injaman B erjangka IV 300,000 7-Jun-18 16-A ug-22 fasilitas kredit (Catatan 15)

B ank P ermata M o dal Kerja 350,000 16-No v-18 29-No v-22 P iutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan
ko nsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar
80% dari jumlah utang po ko k fasilitas kredit (Catatan 14
dan 15)

B ank KEB Hana Indo nesia Wo rking Capital Installment IV 200,000 10-A ug-16 22-Sep-19 P iutang pembiayaan ko nsumen yang diberikan kepada
pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang po ko k
Wo rking Capital Installment V 150,000 26-M ay-17 7-Jun-19 fasilitas kredit (Catatan 15)
Wo rking Capital Installment VI 200,000 26-Sep-18 28-Oct-22 P iutang pembiayaan ko nsumen yang diberikan kepada
pihak ketiga sebesar 80% dari jumlah utang po ko k
fasilitas kredit (Catatan 15)
M o ney M arket Line 100,000 15-M ay-18 31-A ug-19
B ank Danamo n Indo nesia P injaman B erjangka 150,000 27-Jan-16 25-Feb-21 P iutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan
ko nsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar
M o dal Kerja 150,000 29-Dec-18 29-Dec-19 100% dari jumlah utang po ko k fasilitas kredit (Catatan 14
dan 15)

B ank Victo ria Internatio nal Demand Lo an - No n Revo lving 300,000 28-Dec-18 28-Dec-19 P iutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan
(Unco mmited) ko nsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar
50% dari jumlah utang po ko k fasilitas kredit (Catatan 14
dan 15)

Terkait dengan utang bank tersebut di atas, CFI wajib menjaga gearing ratio sebesar 8x - 10x. CFI
juga diwajibkan menjaga rasio non-performing loan untuk tunggakan lebih dari 30 hari berkisar
antara 3% - 6% dan tunggakan lebih dari 90 hari berkisar antara 2% - 3%. CFI diharuskan untuk
memberikan pemberitahuan tertulis kepada bank terkait dengan perubahan susunan pengurus,
merger dan akuisisi, perubahan bentuk CFI, komposisi permodalan dan pembagian laba CFI.

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, CFI telah memenuhi semua pembatasan
yang disebutkan dalam perjanjian pinjaman.

79
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Rata-rata tertimbang suku bunga efektif pinjaman untuk periode 31 Maret 2019 dan 31 Desember
2018 adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018

Jangka panjang 9.36% 9.83%


Jangka pendek 8.13% 8.03%

Utang bank memiliki suku bunga tetap maupun variabel, sehingga CFI terpapar risiko suku bunga
atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest
rate risk).

Verena Multi Finance (VMF)

Seluruh pinjaman yang diterima oleh VMF digunakan untuk modal kerja dan dijamin oleh piutang
sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang yang diberikan
kepada pihak ketiga sebesar persentase tertentu dari jumlah utang pokok fasilitas pinjaman
(Catatan 14 dan 15). Berikut ini adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan pinjaman
yang diterima:

B ank Fasilitas B atas kredit A wal A khir Jaminan


Rp Juta

B ank Negara Indo nesia Kredit M o dal Kerja 530,000 23-Dec-18 14-Dec-19 P iutang pembiayaan ko nsumen sebesar 105%
dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 15)

B ank Capital M o ney M arket Line 100,000 21-Jun-18 21-Jun-19 P iutang pembiayaan ko nsumen ko lektibilitas
lancar sebesar minimal 100% dari pemakaian
fasilitas kredit (Catatan 15)

B ank Reso na P erdania P injaman B erjangka 100,000 27-M ar-18 2-M ar-22 P iutang pembiayaan ko nsumen dan sewa
pembiayaan minimal sebesar 100% dari saldo
fasilitas pinjaman (Catatan 15 dan 14)

B ank Ganesha P injaman Tetap 80,000 16-Dec-16 16-Dec-19 P iutang pembiayaan ko nsumen dan sewa
pembiayaan sebesar 100% dari saldo fasilitas
pinjaman (Catatan 15 dan 14)
P injaman Tetap 10,000 11-Jan-16 11-Jan-19 P iutang pembiayaan ko nsumen dengan agunan
pro perti VM F minimal sebesar 100% dari saldo
fasilitas pinjaman

Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan Bank BNI (BNI), VMF setuju untuk
membuka kas yang dibatasi penggunaannya pada BNI, dengan saldo sejumlah Rp 90 juta pada
tanggal 31 Desember 2018 disajikan dalam kelompok dari akun Aset Lain-lain (Catatan 21).

Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan, VMF bertanggung jawab untuk,
antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-
dokumen. Sebagai imbalannya, VMF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu
kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Berdasarkan perjanjian
kerjasama pembiayaan tersebut, VMF akan menanggung seluruh risiko kerugian yang terkait
dengan pembiayaan yang diberikan sesuai dengan perjanjian tersebut dan membukukan piutang
pembiayaan konsumen tersebut pada laporan keuangan VMF.

Seluruh utang bank yang diterima VMF digunakan untuk modal kerja.

Terkait dengan utang-utang bank yang diperoleh, VMF wajib menjaga gearing ratio sebesar 8x -
10x. VMF juga diwajibkan menjaga rasio non-performing loan untuk tunggakan lebih dari 30 hari
berkisar antara 4% - 5%, lebih dari 60 hari berkisar di 4%, dan tunggakan lebih dari 90 hari
berkisar antara 2% - 3%. VMF diharuskan untuk memberikan pemberitahuan tertulis kepada bank
jika terdapat perubahan susunan pengurus, merger dan akuisisi, perubahan bentuk VMF,
komposisi permodalan dan pembagian laba VMF.

VMF tidak memiliki tunggakan pembayaran pokok, bunga maupun pelanggaran lainnya berkaitan
dengan utang bank selama tahun 2018.

80
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

26. UTANG PAJAK

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

Bank
Pajak penghasilan badan (Catatan 43) 147,441 135,370
Pajak Penghasilan
Pasal 21 8,551 18,695
Pasal 23/26 106,307 107,042
Pajak Pertambahan Nilai - Bersih 652 773

Entitas Anak
Pajak penghasilan badan 28,692 28,720
Pajak Penghasilan
Pasal 21 2,545 2,369
Pasal 23/26 7,915 7,075
Pasal 25 8,499 8,470
Pajak Pertambahan Nilai - Bersih 915 890

Jumlah 311,517 309,404

Clipan Finance Indonesia (CFI)

Pada bulan November dan Desember 2014, CFI menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
dan Surat Tagihan Pajak untuk tahun 2011 dan 2010 dari Direktorat Jenderal Pajak KPP
Perusahaan Masuk Bursa, atas kekurangan pembayaran pajak penghasilan dan pajak
pertambahan nilai sebesar Rp 22.651 juta dan Rp 8.326 juta.

Pada tanggal 18 Desember 2014, CFI telah membayar sebagian dari kekurangan pajak tersebut
sebesar Rp 623 juta dan sisanya dilunasi pada bulan Januari dan Februari 2015 masing-masing
sebesar Rp 1.411 juta untuk tahun pajak 2010 dan Rp 28.944 juta untuk tahun pajak 2011 dan
2010.

Pada tanggal 19 Januari 2015, CFI membayar sebagian dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
dan Surat Tagihan Pajak untuk tahun pajak 2010 sebesar Rp 1.411 juta.

Pada tanggal 6 Februari 2015, CFI melunasi sisa kurang bayar pajak sebesar Rp 22.029 juta dan
Rp 6.915 juta untuk tahun pajak 2011 dan 2010.

Pada tanggal 17 Februari 2015, CFI mengajukan keberatan dengan surat


No. 046/CFI/DIR/II/2015-060/CFI/DIR/II/2015 atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk
tahun pajak 2010 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 6.612 juta dan Rp 20.902 juta.

Pada bulan Februari 2016, CFI menerima Surat Keputusan dari Direktorat Jendral Pajak yang
menolak seluruh keberatan CFI atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dan Surat Tagihan
Pajak untuk tahun pajak 2011 dan 2010.

Pada tanggal 31 Maret 2016, CFI mengajukan banding dengan surat No. 128/CFI/DIR/III/2016 –
142/CFI/DIR/III/2016 atas surat keputusan dari Direktorat Jendral Pajak untuk tahun pajak 2010
dan 2011.

Pada bulan Mei 2016, CFI menerima tanda terima surat permohonan banding dari Sekretariat
Pengadilan Pajak berdasarkan surat No. T-598/PAN.WK/B6.I/2016 – T-612/PAN.WK/ B6.I/2016
tanggal 26 April 2016.

Pada bulan Maret 2018, CFI menerima Surat Keputusan Banding untuk tahun pajak 2010 dan
2011 dari Direktorat Jendral Pajak berdasarkan surat No. PUT-102373/PP/M.VIIIB tahun 2018 –
PUT-102387/PP/M.VIIIB tahun 2018 tertanggal 12 Maret 2018 yang menyetujui satu pengajuan
banding perusahaan dan menolak hal lainnya atas pengajuan banding perusahaan.

81
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Pada tanggal 8 Juni 2018, CFI mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah
Agung atas surat keputusan penolakan banding dari Direktorat Jendral Pajak dengan surat No.
460/DIR/CFI/VI/2018 –474/DIR/CFI/VI/2018.

Pada bulan Agustus 2018, CFI menerima kontra memori Peninjauan Kembali (PK) dari Panitera
Pengadilan Pajak dengan Surat Nomor KMPK-2914/PAN.Wk/2018 – KMPK-2927/PAN.Wk/2018.

Pada bulan November 2018, CFI menerima Surat Putusan Permohonan Peninjauan Kembali (PK)
dari Mahkamah Agung berdasarkan surat No. 3405/B/PK/PJK/2018 –
No. 3409/B/PK/PJK/2018 tertanggal 28 November 2018 yang mengabulkan seluruh Permohonan
Peninjauan Kembali (PK).

Seluruh pembayaran di atas dicatat pada akun aset lain-lain sebesar Rp 28.889 juta pada tanggal
31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 (Catatan 21).

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, CFI belum menerima
pengembalian pembayaran tersebut.

Verena Multi Finance (VMF)

Pada tanggal 4 November 2014, VMF menerima Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak
untuk tahun fiskal 2011 dan 2010 dari Direktorat Jenderal Pajak KPP Perusahaan Masuk Bursa,
atas kekurangan pembayaran pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai sebesar Rp 11.661
juta dan Rp 6.537 juta.

Pada bulan November 2014, VMF telah membayar sebagian dari keputusan pajak tersebut
masing-masing sebesar Rp 368 juta dan Rp 583 juta dan sisanya sebesar Rp 11.292 juta dan
Rp 5.953 juta untuk tahun pajak 2011 dan 2010 telah dilunasi pada tanggal 27 Januari 2015.

Pada tanggal 30 Januari 2015, VMF mengajukan keberatan dengan surat No. 008/VMF-
ACC/XIII/I/15 - 033/VMF-ACC/XIII/I/15 untuk tahun pajak 2011 dan 2010, masing-masing sebesar
Rp 11.292 juta dan Rp 5.953 juta, yang dicatat sebagai beban yang ditangguhkan dalam akun
aset lain-lain- lainnya (Catatan 21).

Pada bulan Januari 2016, VMF menerima Surat Keputusan dari Direktorat Jenderal Pajak yang
menolak seluruh keberatan VMF atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk tahun pajak
2011 dan 2010.

Pada tanggal 21 April 2016, VMF mengajukan banding dengan surat No. 092/VMF-ACC/XIV/IV/16
– 117/VMF-ACC/XIV/IV/16 mengenai surat keputusan dari Direktorat Jenderal pajak yang menolak
seluruh keberatan VMF atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk tahun pajak 2011 dan
2010.

Pada tanggal 8 Agustus 2017, pengadilan pajak mengabulkan sebagian banding dengan surat
No. Put-85611/PP/M.XIB/2017 - Put-85636/PP/M.XIB/16/2017 tentang keberatan wajib pajak atas
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan jasa senilai
Rp 15.235 juta.

Pada tanggal 13 dan 22 November 2017, pengadilan pajak menerima beberapa Surat
Permohonan/Memori Peninjauan Kembali dari Direktorat Jenderal Pajak untuk peninjauan kembali
Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.85611/PP/M.XIB/2017 – Nomor
Put.85636/PP/M.XIB/16/2017.

Pada tanggal 5,16,17 dan 31 Mei 2018, Mahkamah Agung menolak Permohonan Peninjauan
Kembali.

Sampai dengan tanggal laporan, VMF masih dalam proses menunggu keputusan pengadilan
pajak atas banding tersisa tentang Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar (SKPKB) senilai Rp 1.878 juta.

82
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

27. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS LAIN-LAIN

31 Maret 31 Desember
2019 2018
Rp Juta Rp Juta

Bank
Pendapatan diterima dimuka 642,822 680,055
Bunga yang masih harus dibayar 496,175 470,736
Setoran jaminan 208,802 228,056
Lainnya 453,357 398,335

Sub jumlah 1,801,156 1,777,182

Entitas anak
Liabilitas titipan setoran nasabah 124,891 143,274
Biaya yang masih harus dibayar 79,407 44,785
Lainnya 128,666 204,862

Sub jumlah 332,964 392,921

Jumlah 2,134,120 2,170,103

Pendapatan Diterima di Muka

Merupakan pendapatan provisi kredit dan pendapatan bancassurance diterima dimuka yang
belum diamortisasi.

Pendapatan bancassurance Bank diperoleh dari PT Panin Dai-ichi Life, pihak berelasi, sebesar
Rp 353.636 juta (setelah dipotong PPN) yang diamortisasi selama 15 tahun yang berakhir pada
bulan Maret 2029 dan PT Asuransi Multi Artha Guna (AMAG) sebesar Rp 601.976 juta (setelah
dipotong PPN) yang diamortisasi selama 5 tahun yang berakhir pada bulan Desember 2021.

Bunga yang Masih Harus Dibayar

Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan, pinjaman yang diterima, surat
berharga yang diterbitkan dan obligasi subordinasi.

Setoran Jaminan

Merupakan setoran jaminan transaksi L/C, bank garansi dan sewa safe deposit.

83
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

28. OBLIGASI SUBORDINASI - BERSIH

Merupakan obligasi subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dengan rincian sebagai berikut:

Tingkat
Jangka bunga tetap 31 Desember
Jenis waktu Tanggal mulai Tanggal jatuh tempo per tahun Peringkat 31 Maret 2019 2018
Rp Juta Rp Juta
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III
Bank Panin Tahap I Tahun 2018 7 tahun 3 Juli 2018 3 Juli 2025 9.50% idA+ *) 1,302,000 1,302,000

Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II


Bank Panin Tahap II Tahun 2017 7 tahun 17 Maret 2017 17 Maret 2024 10.25% idA+ *) 2,400,000 2,400,000

Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II


Bank Panin Tahap I Tahun 2016 7 tahun 28 Juni 2016 28 Juni 2023 9.60% idA+ *) 100,000 100,000

Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I


Bank Panin Tahap I Tahun 2012 7 tahun 20 Desember 2012 20 Desember 2019 9.40% idAA- **) 2,000,000 2,000,000

Obligasi yang beredar 5,802,000 5,802,000


Diskonto yang belum diamortisasi (20,625) (21,848)

Bersih 5,781,375 5,780,152


Tingkat bunga rata-rata per tahun 9.78% 9.78%

*) Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 10 April 2018 No. RC-448/PEF-DIR/IV/2018 untuk


periode 10 April 2018 sampai dengan 1 April 2019.
**) Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 10 April 2018 No. RC-449/PEF-DIR/IV/2018 untuk
periode 10 April 2018 sampai dengan 1 April 2019.

Amortisasi diskonto untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp 1.223 juta dan Rp 910 juta.

Obligasi subordinasi yang diterbitkan memiliki suku bunga tetap, sehingga Grup terpapar risiko
suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Suku bunga efektif pada tahun 2019 dan
2018 dari obligasi subordinasi yang diterbitkan ini masing-masing sebesar 9,90% per tahun.

Pembayaran kupon bunga dilakukan setiap triwulanan, dengan rincian sebagai berikut:

Jenis Kupon bunga pertama Kupon bunga terakhir


Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Bank Panin Tahap I Tahun 2018 3 Oktober 2018 3 Juli 2025
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap II Tahun 2017 17 Juni 2017 17 Maret 2024
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap I Tahun 2016 28 September 2016 28 Juni 2023
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 20 Maret 2013 20 Desember 2019

Bank tidak memiliki tunggakan bunga atau pelanggaran pembatasan yang berkaitan dengan
obligasi subordinasi selama tahun 2019 dan 2018.

Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari obligasi subordinasi adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

Obligasi subordinasi - bersih 5,781,375 5,780,152


Beban bunga yang masih harus dibayar
(Catatan 27) 45,627 45,627
Jumlah 5,827,002 5,825,779

Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Bank tidak mempunyai hak untuk melakukan pembelian kembali seluruh atau sebagian pokok
obligasi subordinasi.

84
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Dalam hal terjadi penutupan usaha atau disolusi atau likuidasi karena alasan lain apapun,
pembagian harta kekayaan Bank hasil likuidasi untuk pembayaran jumlah terutang oleh Bank
kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah dipenuhinya seluruh
liabilitas pembayaran Bank kepada utang senior. Hak tagih sehubungan dengan obligasi
subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi
subordinasi.

Obligasi subordinasi tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau
aset lain Bank dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun.

Dalam perjanjian perwaliamanatan, telah diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh
Bank dimana Bank tidak diperbolehkan melakukan beberapa hal berikut ini:
 Mengurangi Modal Ditempatkan dan Modal Disetor.
 Mengadakan perubahan bidang usaha.
 Melakukan penyertaan modal pada pihak manapun juga yang secara total melebihi ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan atau Lembaga Otoritas Keuangan yang berwenang.
 Melakukan penggabungan, peleburan atau reorganisasi dengan perusahaan lain yang
bertentangan dengan ketentuan/kebijaksanaan Otoritas Jasa Keuangan atau Lembaga yang
berwenang.
 Menjual atau mengalihkan atau memindah tangankan dengan cara apapun juga sebagian atau
seluruh aset tetap berupa tanah dan bangunan di atasnya, baik yang telah ada maupun yang
akan ada di kemudian hari.
 Menjaminkan atau membebani dengan cara apapun harta kekayaan Bank, baik yang sekarang
ada maupun yang akan ada dikemudian hari kepada pihak ketiga manapun.

Bank tidak memiliki tunggakan bunga atau pelanggaran pembatasan yang berkaitan dengan
obligasi subordinasi selama tahun 2019 dan 2018.

29. MODAL SAHAM

Berdasarkan Laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham Bank pada tanggal
31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018


Jumlah Persentase Jumlah
Nama pemegang saham saham pemilikan modal
Rp Juta
PT Panin Financial Tbk 11,089,071,285 46.04% 1,108,907
Votraint No. 1103 Pty Ltd. 9,349,793,152 38.82% 934,979
Direktur - Roosniati Salihin 6,416,037 0.03% 642
Direktur - Hendraw an Danusaputra 1,000,000 0.00% 100
Masyarakat (masing-masing
di baw ah 5%) 3,641,365,524 15.11% 364,137

Jumlah 24,087,645,998 100.00% 2,408,765

Agio saham merupakan kelebihan di atas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran
umum terbatas (right issue), pelaksanaan waran, pembagian dividen saham dan swap share.

30. SELISIH TRANSAKSI EKUITAS DENGAN PIHAK NON PENGENDALI

Merupakan selisih antara ekuitas bagian Bank di ekuitas entitas anak sebelum dan sesudah
penerbitan saham entitas anak yang antara lain terkait dengan: Penawaran Umum Terbatas II
saham VMF dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak
3.102.193.089 lembar, Penawaran Umum Terbatas V saham CFI sejumlah 1.171.488.567 saham
disertai sejumlah 911.157.774 waran pada tahun 2011 dan pelaksanaan waran Seri V sejumlah
209.723.040 waran pada tahun 2014, Penawaran Umum Saham Perdana PDSB sejumlah
4.750.000.000 saham disertai sejumlah 950.000.000 waran Seri I pada tahun 2014, pelaksanaan
waran Seri I sejumlah 275.809.846 tahun 2017, dan penambahan modal melalui Penawaran
Umum Terbatas I PDSB dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah
13.763.702.595 saham pada tahun 2018, serta Penawaran Umum Terbatas VMF I dengan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 1.583.160.556 saham pada tahun 2017.

85
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31. KEPENTINGAN NON PENGENDALI

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta
Kepentingan Non-pengendali atas
Aset Bersih Entitas Anak
PT Clipan Finance Indonesia (CFI) 2,147,321 2,108,703
PT Bank Panin Dubai Syariah (PDSB) 775,030 772,514
PT Verena Multi Finance (VMF) - 119,805
Jumlah 2,922,351 3,001,022

31 Maret 2019 31 Maret 2018


Rp Juta Rp Juta
Kepentingan Non-pengendali atas
Laba (Rugi) Bersih Entitas Anak
PT Clipan Finance Indonesia (CFI) 38,616 36,100
PT Bank Panin Dubai Syariah (PDSB) 2,387 3,127
PT Verena Multi Finance (VMF) - 277

Jumlah 41,003 39,504

Kepentingan Non-pengendali atas Penghasilan


(Rugi) Komprehensif Lain Entitas Anak -
setelah pajak
PT Clipan Finance Indonesia (CFI) 1,393 -
PT Bank Panin Dubai Syariah (PDSB) (685) 85
PT Verena Multi Finance (VMF) - (5)

Jumlah 708 80

Ringkasan informasi keuangan atas setiap entitas anak Grup yang memiliki kepentingan non
pengendali yang material dijelaskan dibawah. Ringkasan informasi keuangan dibawah merupakan
nilai sebelum eliminasi intra kelompok usaha.

CFI
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rp Juta Rp Juta

Jumlah Aset 11,639,499 11,077,047

Jumlah Liabilitas 7,212,727 6,729,922


Jumlah Ekuitas 4,426,772 4,347,125
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 11,639,499 11,077,047

31 Maret 2019 31 Maret 2018


Rp Juta Rp Juta
Pendapatan 517,373 458,839
Beban 409,197 356,563

Laba sebelum pajak 108,176 102,276


Beban pajak (28,529) (27,866)

Laba bersih tahun berjalan 79,647 74,410

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk):


Aktivitas operasi (512,215) (281,876)
Aktivitas investasi (9,434) (11,502)
Aktivitas pendanaan 515,517 1,145,490

86
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

PDSB
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rp Juta Rp Juta

Jumlah Aset 8,363,755 8,771,058

Jumlah Liabilitas 6,689,858 7,102,592


Jumlah Ekuitas 1,673,897 1,668,466

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 8,363,755 8,771,058

31 Maret 2019 31 Maret 2018


Rp Juta Rp Juta
Pendapatan 147,559 150,480
Hak Pemilik Dana atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer 119,391 105,779
Pendapatan Usaha Lainnya 14,789 15,892
Beban Kerugian Penurunan Nilai (10,000) (11,792)
Beban Usaha Lainnya 48,271 67,075

Laba (rugi) Usaha 4,686 5,310


Pendapatan (Beban) Non Usaha - bersih 469 26

Laba (rugi) sebelum Zakat dan Beban Pajak 5,155 5,336

Zakat - -

Laba (rugi) sebelum Pajak 5,155 5,336


Manfaat (beban) pajak - (1,334)
Laba (rugi) bersih tahun berjalan 5,155 4,002

Penghasilan komprehensif lain 275 150

Jumlah laba (rugi) komprehensif 5,430 4,152

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk):


Aktivitas operasi (663,231) (504,250)
Aktivitas investasi (148) (1,295)
Aktivitas pendanaan (6,284) 1,315,275

VMF

31 Desember 2018
Rp Juta

Jumlah Aset 1,565,491

Jumlah Liabilitas 1,294,361


Jumlah Ekuitas 271,130
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 1,565,491

31 Maret 2018
Rp Juta
Pendapatan 70,394
Beban 69,522

Laba Sebelum Pajak 872


Beban Pajak (219)
Laba bersih tahun berjalan 653

Rugi komprehensif lain (10)

Jumlah laba komprehensif 643

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk):


Aktivitas operasi 53,523
Aktivitas investasi (864)
Aktivitas pendanaan (105,937)

87
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

32. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Akun ini meliputi penghasilan komprehensif lain yang diakumulasi dalam ekuitas.

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta
Surplus revaluasi aset tetap (Catatan 19) 7,341,155 7,348,436
Perubahan nilai w ajar investasi efek tersedia
untuk dijual (Catatan 9 dan 17) 53,379 59,106
Bagian pendapatan komprehensif lain
atas entitas asosiasi (Catatan 17) 986 1,430
Pengukuran kembali atas kew ajiban
imbalan pasti (Catatan 45) 40,493 40,052

Jumlah 7,436,013 7,449,024

Perubahan nilai wajar investasi efek tersedia untuk dijual (AFS)

31M aret 2019 31Desember 2018


Rupiah Valuta asing Jumlah Rupiah Valuta asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun sebelum
pajak tangguhan 132,533 (53,344) 79,189 168,004 (41,476) 126,528
P enambahan tahun berjalan 665 - 665 (4,298) 1,280 (3,018)
Kerugian (keuntungan) yang
direalisasi atas penjualan
selama tahun berjalan (162) 1,549 1,387 (4,974) 1,360 (3,614)
P erubahan nilai efek tahun berjalan (14,842) 4,667 (10,175) (26,199) (12,104) (38,303)
Selisih kurs - 517 517 - (2,404) (2,404)
Jumlah sebelum pajak tangguhan 118,194 (46,611) 71,583 132,533 (53,344) 79,189
A set (liabilitas) pajak tangguhan -
bersih (29,444) 11,652 (17,792) (33,133) 13,336 (19,797)
Jumlah 88,750 (34,959) 53,791 99,400 (40,008) 59,392
Kepentingan no n-pengendali (412) - (412) (286) - (286)

Saldo akhir tahun 88,338 (34,959) 53,379 99,114 (40,008) 59,106

Revaluasi AFS merupakan akumulasi keuntungan dan kerugian yang timbul dari revaluasi aset
keuangan yang tersedia untuk dijual yang diakui pada penghasilan komprehensif lain bersih
setelah jumlah yang direklasifikasi ke laba rugi ketika aset tersebut telah dilepas.

33. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM

Sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 47
tanggal 21 Mei 2018 dan akta No. 82 tanggal 22 Mei 2017 dari Fathiah Helmi, SH, notaris di
Jakarta telah ditetapkan Bank tidak membayar dividen.

88
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

34. PENDAPATAN BUNGA YANG DIPEROLEH


31 Maret 31 Maret
2019 2018
Rp Juta Rp Juta

Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek
Obligasi 87,006 104,363
Sertifikat Bank Indonesia 37,598 -
Surat Perbendaharaan Negara 7,513 32,437
Sukuk Bank Indonesia 4,451 -
Surat Utang Jangka Menengah 2,501 12,718
Sertifikat Investasi Mudharabah (SIMA) 523 209
Wesel tagih 356 305
Sertifikat Deposito Bank Indonesia - 237,024
Sub jumlah - Dimiliki hingga jatuh tempo 139,948 387,056

Tersedia untuk dijual


Efek-efek
Surat Utang Jangka Menengah 12,404 14,897
Reksadana 10,023 10,030
Obligasi 2,168 4,145
Sub jumlah - Tersedia untuk dijual 24,595 29,072

Diperdagangkan
Efek-efek
Obligasi 17,558 16,271
Surat Perbendaharaan Negara 2,142 767
Surat Utang Jangka Menengah 1,778 2,495
Sub jumlah - Diperdagangkan 21,478 19,533

Pinjaman yang diberikan dan piutang


Giro 103 7,774
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Call money 19,296 7,446
Deposito berjangka 5,230 1,386
FASBIS 3,822 7,101
Sertifikat Bank Indonesia Syariah 5,979 2,545
Efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali 250,787 100,569
Kredit
Pinjaman tetap 2,363,018 2,280,843
Pinjaman rekening koran 616,802 583,590
Pembiayaan bersama 81,192 73,528
Kredit program 45,502 47,901
Kredit lainnya 57,384 45,582
Lainnya
Pembiayaan konsumen 361,560 301,142
Sewa pembiayaan 47,786 102,258
Anjak piutang 8,005 26,492
Lainnya 9 -

Sub jumlah - Pinjaman yang diberikan dan piutang 3,866,475 3,588,157

Jumlah Pendapatan Bunga - Rupiah 4,052,496 4,023,818

89
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 Maret 31 Maret
2019 2018
Rp Juta Rp Juta
Valuta asing
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek
Obligasi 28,247 27,467
Wesel tagih 62 175
Sub jumlah - Dimiliki hingga jatuh tempo 28,309 27,642

Tersedia untuk dijual


Efek-efek
Obligasi 831 1,011
Surat Utang Jangka Menengah 636 131
Sub jumlah - Tersedia untuk dijual 1,467 1,142

Diperdagangkan
Efek-efek
Obligasi 4,814 3,306
Surat Utang Jangka Menengah 986 291
Sub jumlah - Diperdagangkan 5,800 3,597

Pinjaman yang diberikan dan piutang


Giro 889 387
Penempatan pada bank lain
Call money 14,456 7,525
Deposito berjangka 162 9
Kredit
Pinjaman tetap 113,774 107,043
Pembiayaan bersama 4,642 2,457
Pinjaman rekening koran 406 947
Kredit lainnya 1,340 1,631
Lainnya
Sew a pembiayaan 1,016 113
Lainnya 2 -
Sub jumlah - Pinjaman yang diberikan
Pinjaman yang diberikan dan piutang 136,687 120,112
Jumlah Pendapatan Bunga - Valuta asing 172,263 152,493

Jumlah Pendapatan Bunga 4,224,759 4,176,311

Pendapatan bunga yang masih akan diterima dari aset keuangan yang mengalami penurunan
nilai adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Maret 2018
Rp Juta Rp Juta

Kredit 23,650 25,550


Tagihan anjak piutang 3,975 -
Piutang sewa pembiayaan 964 1,126
Piutang pembiayaan konsumen 509 1,013

Jumlah 29,098 27,689

Jumlah pendapatan syariah yang diperoleh dari pendapatan usaha utama sebesar Rp 147.564
juta dan Rp 150.508 juta masing-masing untuk periode tiga bulan yang berakhir pada
31 Maret 2019 dan 2018.

90
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

35. BEBAN BUNGA


31 Maret 31 Maret
2019 2018
Rp Juta Rp Juta
Liabilitas keuangan diukur pada
biaya perolehan diamortisasi
Rupiah
Simpanan
Deposito berjangka 1,384,339 1,338,073
Tabungan 268,477 256,690
Giro 49,411 59,490
Simpanan dari bank lain
Call money 3,908 25,211
Deposito berjangka 3,289 17,988
Giro 2,048 2,982
Tabungan 1,004 2,309
Sertifikat Investasi Mudharabah (SIMA) 73 951
Surat berharga yang diterbitkan
Obligasi 198,248 123,935
Obligasi subordinasi 143,046 111,810
Surat utang jangka menengah 44,248 21,291
Pinjaman yang diterima 98,590 108,387
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 296 24,012
Lainnya - 146
Sub jumlah 2,196,977 2,093,275

Valuta asing
Simpanan
Deposito berjangka 10,132 9,609
Tabungan 3,055 2,773
Giro 992 849
Simpanan dari bank lain
Call money 3,204 1,006
Giro 1 1
Pinjaman yang diterima 5,600 4,755
Sub jumlah 22,984 18,993
Jumlah Beban Bunga 2,219,961 2,112,268

Jumlah beban syariah sebesar Rp 123.505 juta dan Rp 110.241 juta masing-masing untuk
periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2019 dan 2018.

36. KEUNTUNGAN BERSIH PENJUALAN EFEK

31 Maret 31 Maret
2019 2018
Rp Juta Rp Juta
Tersedia untuk dijual
Laba penjualan efek obligasi (68) 1,128
Laba penjualan efek lainnya - 831
Sub jumlah (68) 1,959
Diperdagangkan
Laba penjualan efek obligasi 16,093 20,448
Laba penjualan efek lainnya 38 13,242
Sub jumlah 16,131 33,690

Jumlah 16,063 35,649

91
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

37. PROVISI DAN KOMISI SELAIN KREDIT – BERSIH

31 Maret 31 Maret
2019 2018
Rp Juta Rp Juta

Transaksi ekspor-impor 15,394 17,799


Asuransi 12,755 17,812
Kiriman uang 3,399 3,384
Lainnya - bersih 3,578 953
Jumlah 35,126 39,948

38. PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN – LAINNYA

31 Maret 31 Maret
2019 2018
Rp Juta Rp Juta

Pendapatan jasa administrasi 106,972 98,351


Pendapatan komisi 36,865 37,051
Penerimaan kredit yang telah
dihapus buku 28,318 42,111
Jasa bank lainnya 22,249 18,245
Lainnya 85,138 64,038
Jumlah 279,542 259,796

Pendapatan operasional lain-lainnya antara lain terdiri dari denda keterlambatan kredit,
pendapatan administrasi buku cek dan giro, dan hasil jasa kustodian.

39. BEBAN (PEMULIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI

31 Maret 31 Maret
2019 2018
Rp Juta Rp Juta
Aset keuangan
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kredit yang diberikan 144,419 257,433
Tagihan anjak piutang (204) (4,531)
Piutang sewa pembiayaan (16,695) 23,942
Piutang pembiayaan konsumen 143,050 93,655
Piutang lain-lain 6,049 431

Sub jumlah 276,619 370,930

Aset Non-Produktif
Agunan diambil alih (61) (210)

Jumlah 276,558 370,720

92
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

40. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI


31 Maret 31 Maret
2019 2018
Rp Juta Rp Juta

Penyusutan dan amortisasi 82,876 72,554


Komunikasi 43,637 41,703
Pemeliharaan dan perbaikan 41,013 35,869
Peralatan dan kebutuhan kantor 32,110 32,225
Sewa 31,606 36,548
Pajak 15,777 16,026
Honorarium 13,617 15,814
Premi asuransi 13,402 13,127
Iklan 8,219 12,716
Representasi dan sumbangan 8,070 8,106
Lainnya 151,118 157,891
Jumlah 441,445 442,579

Termasuk dalam beban umum dan administrasi lainnya adalah biaya peralatan teknologi, biaya
transportasi, biaya pengiriman, biaya ijin dan perpanjangan.

41. BEBAN TENAGA KERJA


31 Maret 31 Maret
2019 2018
Rp Juta Rp Juta

Gaji dan tunjangan 444,008 438,549


Gratifikasi dan bonus 48,697 54,723
Pendidikan dan pelatihan 8,672 8,511
Lainnya 19,776 22,083

Jumlah 521,153 523,866

Gaji dan bonus atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif yang
termasuk dalam gaji dan tunjangan dan gratifikasi dan bonus diatas adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019
Beban Beban
Jumlah Gaji dan manfaat manfaat
Pejabat tunjangan pensiun karyawan Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Dewan Komisaris 5 889 - - 889


Direksi 11 12,798 1,246 29 14,073
Anggota Komite Audit 2 164 - - 164
Pejabat Eksekutif 85 18,541 3,824 311 22,676

Jumlah 103 32,392 5,070 340 37,802

31 Maret 2018
Beban Beban
Jumlah Gaji dan manfaat manfaat
Pejabat tunjangan pensiun karyawan Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Dewan Komisaris 6 1,379 - - 1,379


Direksi 11 13,429 857 418 14,704
Anggota Komite Audit 2 152 - - 152
Pejabat Eksekutif 86 17,822 2,634 1,392 21,848

Jumlah 105 32,782 3,491 1,810 38,083

93
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

42. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA


31 Maret 31 Maret
2019 2018
Rp Juta Rp Juta

Beban premi penjaminan 68,196 73,438


Beban pungutan Otoritas Jasa Keuangan 23,502 22,979
Lainnya 57,788 80,446

Jumlah 149,486 176,863

43. PAJAK PENGHASILAN

Manfaat (beban) pajak Grup terdiri dari:

31 Maret 31 Maret
2019 2018
Rp Juta Rp Juta

Pajak kini
Bank (220,637) (198,862)
Entitas Anak
CFI (26,241) (29,850)
PDSB - (1,334)
VMF - (480)
Jumlah (246,878) (230,526)

Pajak tangguhan
Bank (11,605) 26
Entitas Anak
CFI (2,288) 1,985
VMF - 261
Jumlah (13,893) 2,272
Jumlah (260,771) (228,254)

Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut :
31 Maret 31 Desember
2019 2018
Rp Juta Rp Juta
Laba sebelum pajak penghasilan
menurut laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian 1,103,892 4,572,779
Laba sebelum pajak - entitas anak (113,331) (240,425)
Laba sebelum pajak - Bank 990,561 4,332,354
Perbedaan temporer:
Cadangan kerugian penurunan nilai (61) 21,570
Beban imbalan pasca kerja 3,409 17,478
Beban pensiun 22,165 141,888
Penyusutan aset tetap (17,261) (106,280)
Biaya emisi obligasi subordinasi 1,223 (4,043)
Biaya emisi obligasi 2,164 (21,639)
Kenaikan perubahan nilai w ajar
efek diperdagangkan yang belum
direalisasi (27,961) 118,351
Pendapatan komisi (30,099) (120,395)
Jumlah (46,421) 46,930

Beban (manfaat) yang tidak dapat


diperhitungkan menurut fiskal:
Representasi, sumbangan dan denda 7,931 114,999
Kenikmatan kepada karyaw an 1,838 6,784
Hasil sew a (4,287) (19,828)
Bagian laba bersih entitas asosiasi (28,532) (24,532)
Lainnya (38,544) (162,018)
Jumlah (61,594) (84,595)
Laba Kena Pajak Bank 882,546 4,294,689

94
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut :

31 Maret 31 Desember
2019 2018
Rp Juta Rp Juta

Beban pajak kini 220,637 1,073,672


Dikurangi pajak dibayar di muka:
Pasal 25 (73,196) (938,302)
Utang Pajak Kini - Bank (Catatan 26) 147,441 135,370

Rekonsiliasi laba kena pajak menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT)
Pajak Penghasilan Badan.

Bank telah menerima surat ketetapan pajak kurang bayar pajak penghasilan dari Direktorat
Jenderal Pajak No. 00013/206/16/091/18 tanggal 26 September 2018 atas pajak penghasilan
tahun 2016 sebesar Rp 216.430 juta dan denda sebesar Rp 86.572 juta. Bank telah mencatat
kekurangan pajak berikut dendanya.

Pajak penghasilan yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain

31 Maret 31 Desember
2019 2018
Rp Juta Rp Juta
Manfaat (beban) yang diakui dalam
penghasilan komprehensif lain:
Surplus revaluasi aset tetap - (178,219)
Keuntungan (kerugian) aktuarial (Catatan 47) - (80,849)
Revaluasi aset keuangan
tersedia untuk dijual 2,212 10,931
Jumlah 2,212 (248,137)

Reklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi


Berkaitan dengan aset keuangan
tersedia untuk dijual (347) 904
Jumlah pajak penghasilan yang diakui
dalam penghasilan komprehensif lain 1,865 (247,233)

95
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Pajak Tangguhan
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:
Dikreditkan
Dikreditkan (dibebankan)
(dibebankan) ke penghasilan
1 Januari ke laporan komprehensif Pelepasan 31 Maret
2019 laba rugi lain Entitas Anak 2019
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Bank
Cadangan kerugian penurunan nilai 57,179 (15) - - 57,164
Liabilitas imbalan pasca kerja 21,235 852 - - 22,087
Beban pensiun 183,734 5,541 - - 189,275
Penyusutan aset tetap (82,334) (4,315) - - (86,649)
Surplus revaluasi aset tetap (171,566) - - - (171,566)
Biaya emisi obligasi subordinasi (5,461) 306 - - (5,155)
Biaya emisi obligasi (8,021) 541 - - (7,480)
Pendapatan komisi 90,297 (7,525) - - 82,772
Penurunan (kenaikan) perubahan
nilai w ajar efek diperdagangkan
dan tersedia untuk dijual yang
belum direalisasi 8,034 (6,990) 1,958 - 3,002

Jumlah 93,097 (11,605) 1,958 - 83,450

Entitas anak
CFI 19,621 (2,288) - - 17,333
VMF 7,325 - - (7,325) -
PDSB 6,466 - (93) - 6,373

Jumlah Aset Pajak


Tangguhan 126,509 (13,893) 1,865 (7,325) 107,156

Dikreditkan
Dikreditkan (dibebankan)
(dibebankan) ke penghasilan
1 Januari ke laporan komprehensif 31 Desember
2018 laba rugi lain 2018
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Bank
Cadangan kerugian penurunan nilai 51,787 5,392 - 57,179
Liabilitas imbalan pasca kerja 20,478 4,369 (3,612) 21,235
Beban pensiun 227,980 35,472 (79,718) 183,734
Penyusutan aset tetap (55,764) (26,570) - (82,334)
Surplus revaluasi aset tetap - - (171,566) (171,566)
Biaya emisi obligasi subordinasi (4,450) (1,011) - (5,461)
Biaya emisi obligasi (2,611) (5,410) - (8,021)
Pendapatan komisi 120,395 (30,098) - 90,297
Penurunan (kenaikan) perubahan
nilai w ajar efek diperdagangkan
dan tersedia untuk dijual yang
belum direalisasi (32,896) 29,588 11,342 8,034

Jumlah 324,919 11,732 (243,554) 93,097

Entitas anak
CFI 4,751 18,710 (3,840) 19,621
VMF 6,728 535 62 7,325
PDSB 6,991 (624) 99 6,466

Jumlah Aset Pajak


Tangguhan 343,389 30,353 (247,233) 126,509

96
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak
efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
31 Maret 31 Maret
2019 2018
Rp Juta Rp Juta
Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian 1,103,892 934,926
Laba sebelum pajak - entitas anak (113,331) (108,483)
Laba sebelum pajak - Bank 990,561 826,443

Tarif pajak yang berlaku 247,640 206,611


Pengaruh pajak atas penghasilan yang tidak dapat
diperhitungkan menurut fiskal (15,398) (7,775)
Jumlah Beban (Penghasilan) Pajak Bank 232,242 198,836
Beban pajak - entitas anak
CFI 28,529 27,865
PDSB - 1,334
VMF - 219
Jumlah 260,771 228,254

44. LABA PER SAHAM

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:

31 Maret 2019 31 Maret 2018


Rp Juta Rp Juta

Laba bersih
Laba untuk perhitungan laba per saham dasar
Laba bersih 802,118 667,168

Jumlah saham (dalam angka penuh) Lembar Lembar

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa


untuk perhitungan laba bersih per
saham dasar 24,087,645,998 24,087,645,998

45. PROGRAM PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA

a. Program Pensiun Imbalan Pasti

Bank menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan lokal. Program ini
memberikan imbalan pensiun berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan.

Dengan akta No. 25 tanggal 15 Agustus 1981 dari notaris Hendra Karyadi, S.H., yang disahkan
oleh Menteri Keuangan dengan Surat No. S-879/MK.11/1983 tanggal 15 Desember 1983, Bank
mendirikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank (YDJHT PIB).

Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham Bank tanggal 4 Januari 1994 telah menyetujui
dan memutuskan untuk menyesuaikan YDJHT PIB menjadi Dana Pensiun Karyawan Pan
Indonesia Bank (DPK PIB). Penyesuaian nama menjadi DPK PIB maupun peraturannya telah
mendapat pengesahan Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan keputusannya
No. Kep-069/KM.17/1994 tanggal 4 April 1994, dan telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 46 tanggal 10 Juni 1994.

DPK PIB mengelola program pensiun manfaat pasti yang memberikan jaminan hari tua bagi
seluruh karyawan yang telah pensiun atau, bila yang bersangkutan meninggal dunia, kepada
janda-janda/ duda-duda dan anak-anak mereka di bawah usia 21 tahun atau belum menikah.

Pendanaan DPK PIB terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi
karyawan sebesar 3% dari gaji pokok.

97
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Grup terhadap risiko aktuarial seperti risiko
investasi, risiko tingkat bunga, risiko harapan hidup dan risiko gaji.

Risiko Investasi

Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan
mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi; jika pengembalian aset program di
bawah tingkat tersebut, hal itu akan mengakibatkan defisit program. Saat ini program tersebut
memiliki investasi yang relatif seimbang pada efek ekuitas, instrumen utang dan real estate.
Karena sifat jangka panjang dari liabilitas program, dewan dana pensiun perlu menetapkan bahwa
bagian wajar dari aset program harus diinvestasikan pada efek ekuitas dan real estate untuk
meningkatkan imbal hasil yang dihasilkan oleh dana.

Risiko Tingkat Bunga

Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program, namun sebagian akan di
offset (saling hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas investasi instrumen utang.

Risiko Harapan Hidup

Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada estimasi terbaik dari mortalitas
peserta program baik selama dan setelah kontrak kerja. Peningkatan harapan hidup peserta
program akan meningkatkan liabilitas program.

Risiko Gaji

Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta
program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program
itu.

Nilai wajar instrumen ekuitas, utang dan derivatif di atas ditentukan berdasarkan harga pasar
kuotasian di pasar aktif sedangkan nilai wajar perumahan tidak didasarkan pada harga pasar
kuotasian di pasar aktif. Dana pensiun memiliki kebijakan untuk menggunakan swap tingkat bunga
(interest rate swap) sebagai lindung nilai terhadap eksposur risiko suku bunga. Kebijakan ini telah
dilaksanakan selama tahun berjalan dan sebelumnya. Eksposur mata uang asing sepenuhnya
dilindungi dengan menggunakan kontrak berjangka valuta asing.

Asumsi utama yang digunakan dalam menetukan biaya manfaat pensiun adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018

Tabel mortalitas CSO 1980 CSO 1980


Usia pensiun normal 55 tahun 55 tahun
Kenaikan gaji per tahun 10.00% 10.00%
Tingkat diskonto per tahun 9.00% 9.00%
Tingkat pengembalian aset
program per tahun 9.00% 9.00%
Formula perhitungan
manfaat pensiun 2,5% x masa kerja x gaji

98
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

b. Imbalan Pasca Kerja Lainnya

Bank

Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-
undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo aktuaris


independen dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018

Tabel mortalitas CSO 1980 CSO 1980


Usia pensiun normal 55 tahun 55 tahun
Tingkat proyeksi kenaikan
gaji per tahun 10% 10%
Tingkat diskonto per tahun 9.00% 7.25%
Tingkat ketidakmampuan 10% dari tingkat pertumbuhan
Tingkat pengunduran diri 5% sampai dengan usia 20 tahun dan menurun secara bertahap
sampai dengan 1% pada usia 45 tahun; dan seterusnya
Porsi dari pengunduran diri dipercepat 100% dari usia pengunduran diri normal
Usia dari pengunduran diri normal 55 tahun

46. JASA KUSTODIAN

Bank memperoleh persetujuan sebagai bank kustodian dari Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM) berdasarkan surat keputusan No. KEP-01/PM/Kstd/2002 tanggal 28 Februari 2002.
Penyimpanan efek nasabah pada kustodian dalam bentuk obligasi tanpa warkat adalah sebesar
Rp 12.642.650 juta dan USD 106,5 juta pada tanggal 31 Maret 2019 dan Rp 13.277.841 juta dan
USD 106,8 juta pada tanggal 31 Desember 2018, sementara penyimpanan dalam bentuk saham
tanpa warkat sebesar 1.596.092.000 lembar dan 1.596.092.000 lembar masing-masing untuk
tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018.

Jasa kustodian yang dilakukan kustodian Bank antara lain meliputi jasa penyelesaian transaksi
efek, jasa penyimpanan dan pengadministrasian efek serta jasa-jasa kustodian lainnya misalnya
mengurus/ menagihkan hak-hak yang melekat pada efek antara lain pembayaran kupon, dividen,
bonus, pembayaran efek saat jatuh waktu dan lain-lainnya.

47. SIFAT DAN TRANSAKSI BERELASI

Sifat Berelasi

Pihak-pihak yang berelasi adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau
kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.

a. Perusahaan-perusahaan di bawah ini yang merupakan pihak yang berelasi sesuai dengan
kriteria-kriteria yang dijelaskan pada Catatan 3f.
– PT Panin Sekuritas Tbk
– PT Verena Multi Finance Tbk
– PT Panin Dai-Ichi Life Tbk
– PT Multi Amana Gemilang
– PT Amana Jaya
– PT Terminal Builders
– PT Gema Grahasarana

b. ANZ National Bank Ltd. (Melbourne dan Wellington) dan PT Bank ANZ Indonesia merupakan
perusahaan-perusahaan yang pemegang saham utamanya sama dengan Bank.

c. PT Panin Financial Tbk merupakan pemegang saham Bank.

d. PT Paninvest Tbk merupakan pemegang saham PT Panin Financial Tbk.

e. DPK PIB adalah perusahaan yang didirikan oleh Bank untuk mengelola program pensiun
manfaat pasti Bank.
99
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Transaksi Berelasi

Dalam kegiatan usahanya, Grup juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi.
Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain :

1. Giro pada bank lain dan penerimaan bunga (Catatan 7 dan 34).
2. Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 11 dan 34).
3. Penempatan dana dari pihak-pihak yang berelasi dalam bentuk simpanan, simpanan dari
bank lain dan pembayaran bunga (Catatan 22, 23 dan 35).
4. Grup memberikan tunjangan untuk kelompok manajemen kunci, diungkapkan di Catatan 41.
5. Dana Pensiun Grup, dikelola oleh DPK PIB diungkapan di Catatan 45.
6. Sewa gedung dari Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank, PT Multi Amana Gemilang,
PT Amana Jaya dan PT Terminal Builders.
7. PT Verena Multi Finance Tbk, PT Paninvest Tbk dan PT Panin Financial Tbk. menyewa
ruang-ruang kantor.

Persentase giro dan kredit dari pihak yang berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rp Juta % Rp Juta %

Giro pada bank lain (Catatan 7)


ANZ National Bank Ltd., Melbourne 65,665 0.031 61,505 0.030
ANZ National Bank Ltd., Wellington 19,621 0.009 23,675 0.011
Kredit (Catatan 11)
Manajemen kunci 1,280,165 0.607 524,505 0.252
Jumlah 1,365,451 0.647 609,685 0.293

Persentase simpanan, liabilitas akseptasi dan pendapatan diterima dimuka dari pihak yang
berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta % Rp Juta %

Simpanan (Catatan 22) 1,444,253 0.853 1,382,928 0.830


Pendapatan diterima dimuka 566,844 0.335 241,652 0.002
Liabilitas akseptasi (Catatan 16)
ANZ National Bank Ltd., Melbourne - - 2,808 0.145

Jumlah 2,011,097 1.188 1,627,388 0.977

Persentase pendapatan bunga, beban bunga, beban sewa dan beban asuransi kepada pihak
yang berelasi terhadap jumlah pendapatan bunga, beban bunga, serta beban umum dan
administrasi adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Maret 2018


Rp juta % Rp juta %

Pendapatan bunga 17,336 0.399 13,015 0.312


Beban bunga 8,769 0.399 9,515 0.450
Beban sew a dan asuransi 22,349 4.806 21,656 4.893

Jumlah 48,454 5.604 44,186 5.655

100
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Persentase fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan dan irrevocable L/C terhadap
masing-masing jumlah komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp juta % Rp juta %
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum
digunakan 240,006 0.583 175,119 0.385
Irrevocab le L/C 1,393 0.003 - -
Jumlah 241,399 0.586 175,119 0.385

Manajemen berpendapat bahwa semua transaksi dengan pihak berelasi dilakukan dengan tingkat
harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga.

48. TRANSAKSI PEMBELIAN DAN PENJUALAN TUNAI VALUTA ASING

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, jumlah nosional pembelian dan penjualan
tunai valuta asing yang belum diselesaikan terdiri atas:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta
Pem belian tunai valuta asing
Dollar Amerika Serikat 732,176 159,346
Dollar Singapura 162,337 43,301
Euro 111,941 -
Dollar Australia 2,019 -
Jumlah 1,008,473 202,647

Penjualan tunai valuta asing


Dollar Amerika Serikat 917,267 230,080
Dollar Singapura 162,340 43,326
Euro 111,941 -
Dollar Australia 2,019 -
Jumlah 1,193,567 273,406

49. KOMITMEN DAN KONTINJENSI


31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rp Juta Rp Juta
Kom itm en
Liabilitas Komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan (39,948,264) (39,245,322)
L/C yang irrevocable dan masih
berjalan dalam rangka
ekspor dan impor (1,200,675) (1,995,864)

Jumlah Liabilitas Komitmen (41,148,939) (41,241,186)

Kontinjensi
Tagihan Kontinjensi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 1,127,498 1,018,149
Liabilitas Kontinjensi
Bank Garansi (794,254) (826,065)
Standby L/C (2,968) (3,359)

Jumlah Liabilitas Kontinjensi (797,222) (829,424)

Jumlah Liabilitas Kontinjensi - Bersih 330,276 188,725

Bank Garansi

Seluruh transaksi bank garansi dilakukan dengan pihak ketiga dan diterbitkan sehubungan dengan
adanya kegiatan usaha debitur. Jangka waktu bank garansi pada tanggal 31 Maret 2019 adalah
antara 14 hari sampai dengan 10 tahun.

101
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

50. ASET DAN LIABILITAS DALAM VALUTA ASING

Posisi aset dan liabilitas dalam valuta asing adalah sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta
Aset
Kas 114,777 66,724
Giro pada Bank Indonesia 1,804,814 1,762,162
Giro pada bank lain 834,685 724,186
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 2,182,990 2,731,709
Efek-efek 2,774,511 3,012,215
Kredit 13,652,954 11,936,429
Piutang sew a pembiayaan 46,209 53,208
Tagihan akseptasi 1,143,690 775,134
Aset lain-lain 90,640 93,757
22,645,270 21,155,524
Cadangan kerugian penurunan nilai (48,919) (51,269)

Jumlah Aset 22,596,351 21,104,255

Liabilitas
Liabilitas segera 158,844 106,226
Simpanan 19,312,620 18,964,386
Simpanan dari bank lain 1,042,108 44,921
Liabilitas akseptasi 1,146,386 776,804
Pinjaman yang diterima 426,346 430,324
Liabilitas lain-lain 308,764 324,922

Jumlah Liabilitas 22,395,068 20,647,583

Jumlah Aset Bersih 201,283 456,672

102
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Rincian aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2019 adalah sebagai
berikut:

Mata Uang Asing Ekuivalen dalam Rp


Rp Juta
ASET

Bank
Kas USD 5,243,612 74,669
SGD 3,817,181 40,108
Giro pada Bank Indonesia USD 126,737,600 1,804,743
Giro pada bank lain
Pihak berelasi AUD 6,505,836 65,665
NZD 2,027,587 19,621
Pihak ketiga EUR 15,062,083 240,866
USD 11,492,932 163,659
JPY 1,003,957,741 129,079
SGD 7,453,043 78,311
GBP 4,123,131 76,468
CAD 1,882,974 19,976
CNY 6,023,329 12,751
AUD 1,009,957 10,194
HKD 4,997,156 9,065
CHF 625,715 8,955

Penempatan pada BI dan bank lain AUD 125,000,000 1,261,664


SGD 54,999,905 577,900
USD 10,000,000 142,400
GBP 4,000,000 74,185
EUR 2,500,000 39,979
CAD 3,000,000 31,826
CNY 10,000,000 21,170
NZD 2,000,000 19,354
HKD 8,000,000 14,512

Efek-efek USD 180,311,530 2,567,636


EUR 12,936,556 206,875

Kredit USD 955,156,283 13,601,425


SGD 4,904,105 51,529
Tagihan akseptasi USD 76,770,330 1,093,210
EUR 1,512,478 24,187
JPY 152,440,853 19,599
SGD 432,279 4,542
CNY 1,016,749 2,152

Aset lain-lain USD 5,845,174 83,235


EUR 263,229 4,209
AUD 181,678 1,834
SGD 122,212 1,284
Lainnya 78
Sub jumlah - Bank 22,598,915

Entitas anak
Giro pada Bank Indonesia USD 5,001 71
Giro pada bank lain USD 5,294 75
Piutang sewa pembiayaan USD 3,245,013 46,209
Sub jumlah - Entitas anak 46,355
Cadangan kerugian penurunan nilai USD (3,412,415) (48,593)
SGD (31,023) (326)
Sub jumlah - cadangan kerugian
penurunan nilai (48,919)
Jumlah Aset 22,596,351

103
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Mata Uang Asing Ekuivalen dalam Rp


Rp Juta
Liabilitas

Bank
Liabilitas segera USD 7,087,429 100,925
EUR 1,287,879 20,595
AUD 1,528,460 15,427
JPY 60,551,019 7,785
SGD 590,240 6,202
CNY 2,538,700 5,374
GBP 73,831 1,369
Lainnya 1,047

Simpanan
Pihak berelasi USD 34,514,830 491,491
SGD 449,332 4,721
AUD 444,619 4,488
HKD 1,785,189 3,238
EUR 90,914 1,454
Lainnya 193

Pihak ketiga USD 1,124,439,252 16,012,015


AUD 116,711,984 1,178,010
SGD 68,172,550 716,309
EUR 29,250,418 467,759
GBP 8,386,448 155,537
JPY 1,009,969,835 129,852
CAD 5,006,226 53,109
NZD 4,134,331 40,007
CNY 11,552,448 24,457
HKD 9,681,157 17,562
CHF 867,757 12,418
Simpanan dari bank lain USD 73,181,716 1,042,108

Liabilitas akseptasi USD 76,950,996 1,095,782


EUR 1,515,010 24,227
JPY 152,962,078 19,666
SGD 433,800 4,558
CNY 1,017,002 2,153

Pinjaman yang diterima USD 29,940,039 426,346


Liabilitas lain-lain USD 21,390,635 304,603
JPY 18,075,313 2,324
Lainnya 1,837

Sub jumlah - Bank 22,394,948

Entitas Anak
Liabilitas segera USD 8,444 120

Jumlah liabilitas 22,395,068

Jumlah Liabilitas - Bersih 201,283

Jumlah aset dan liabilitas moneter pada tanggal 31 Maret 2019 dengan menggunakan kurs
25 April 2019 masing-masing sebesar Rp 22.482.227 juta dan Rp 22.282.990 juta.

Bank senantiasa menyiapkan beberapa perangkat dalam pengelolaan risiko mata uang asing,
sebagai berikut:
– Membatasi rasio posisi devisa neto baik limit intraday maupun limit overnight.
– Menetapkan limit bagi risk taking unit, berupa limit kerugian, limit counterparty dan limit terkait
lainnya.

104
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Kurs yang digunakan oleh Bank untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing
adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:

25 April 31 Maret 31 Desember


Valuta asing 2019 2019 2018
Rp Rp Rp

1 Poundsterling Inggris 18,283.05 18,546.18 18,311.50


1 Euro 15,812.73 15,991.52 16,440.66
1 Franc Swiss 13,906.87 14,310.84 14,595.28
1 Dollar Amerika Serikat 14,185.00 14,240.00 14,380.00
1 Dollar Kanada 10,504.30 10,608.66 10,560.72
1 Dollar Australia 9,952.20 10,093.31 10,162.35
1 Dollar Singapura 10,400.71 10,507.29 10,554.91
1 Dollar Selandia Baru 9,357.85 9,676.80 9,659.05
1 Ringgit Malaysia 3,432.14 3,485.93 3,476.79
1 Renminbi 2,102.00 2,117.00 2,090.00
1 Dollar Hongkong 1,808.44 1,814.05 1,836.28
1 Yen Jepang 126.80 128.57 130.62

51. INFORMASI SEGMEN

Grup melaporkan segmen-segmen sesuai kegiatan usaha berikut:


1. Perbankan
2. Perusahaan Pembiayaan

Sektor perbankan termasuk di dalamnya bank umum konvensional dan bank umum syariah yang
dianggap sebagai segmen operasi yang sama oleh pengambil keputusan operasional. Untuk
tujuan penyajian laporan keuangan, segmen-segmen operasi tersebut telah digabungkan ke
dalam satu segmen operasi tunggal dengan mempertimbangkan industri yang sama dan sifat dari
jasa yang diberikan adalah sama.

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:

31 Maret 2019
Bank Pembiayaan Eliminasi Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga 3,933,665 421,247 (11,421) 4,343,491
Beban bunga 2,077,274 152,446 (9,759) 2,219,961
Pendapatan (beban) lainnya 357,778 95,198 (18,000) 434,976
Jumlah 2,214,169 363,999 (19,662) 2,558,506
HASIL
Bagian laba bersih entitas
asosiasi 28,532 - - 28,532
Hasil dari operasi 969,768 85,857 28,696 1,084,321
Laba sebelum beban pajak 971,826 104,780 27,286 1,103,892
Laba bersih 843,121
Penghasilan komprehensif lain (5,019)
Jumlah laba komprehensif 838,102

105
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 Maret 2019
Bank Pembiayaan Eliminasi Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
INFORMASI LAINNYA
ASET
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 3,013,001 - - 3,013,001
Efek-efek - bersih 14,801,412 10,322 (98,330) 14,713,404
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 13,380,666 - - 13,380,666
Kredit - bersih 139,663,561 - (268,933) 139,394,628
Piutang sewa pembiayaan - bersih - 1,265,004 - 1,265,004
Piutang pembiayaan konsumen - bersih - 8,867,200 - 8,867,200
Aset tetap - bersih 9,953,572 202,962 - 10,156,534
Aset lainnya - bersih 21,013,208 1,293,507 (2,270,911) 20,035,804
Jumlah Aset 201,825,420 11,638,995 (2,638,174) 210,826,241

LIABILITAS
Simpanan 138,263,279 - (28,953) 138,234,326
Simpanan dari bank lain 2,607,154 - (128) 2,607,026
Surat berharga yang diterbitkan - bersih 9,595,044 1987564 (100,000) 11,482,608
Pinjaman yang diterima 426,346 4,826,314 (268,933) 4,983,727
Liabilitas lainnya 5,978,878 (1,023,197) 1,350,434 6,306,115
Obligasi subordinasi - bersih 5,781,375 - - 5,781,375
Jumlah Liabilitas 162,652,076 5,790,681 952,420 169,395,177

Pengeluaran modal 861 11,189 - 12,050


Penyusutan dan amortisasi 76,546 6,330 - 82,876
Beban kerugian penurunan nilai 144,358 132,200 - 276,558

31 Maret 2018
Bank Pembiayaan Eliminasi Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga 3,897,472 433,976 (46,658) 4,284,790
Beban bunga 1,980,589 176,547 (44,868) 2,112,268
Pendapatan (beban) lainnya 250,548 95,082 (1,178) 344,452
Jumlah 2,167,431 352,511 (2,968) 2,516,974
HASIL
Bagian laba bersih entitas asosiasi 13,063 506 - 13,569
Hasil dari operasi 835,308 84,636 849 920,793
Laba sebelum beban pajak 831,866 103,147 (87) 934,926
Laba bersih 706,672
Penghasilan komprehensif lain (10,223)
Jumlah laba komprehensif 696,449
31 Desember 2018
Bank Pembiayaan Eliminasi Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
INFORMASI LAINNYA
ASET
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 4,648,655 - - 4,648,655
Efek-efek - bersih 12,415,502 10,392 (137,964) 12,287,930
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali 13,150,615 - - 13,150,615
Kredit - bersih 138,535,329 - (1,149,814) 137,385,515
Piutang sewa pembiayaan - bersih - 1,436,598 - 1,436,598
Piutang pembiayaan konsumen - bersih - 9,386,750 - 9,386,750
Aset tetap - bersih 10,023,474 237,444 - 10,260,918
Aset lainnya - bersih 17,097,561 1,581,705 (31,829) 18,647,437
Jumlah Aset 195,871,136 12,652,889 (1,319,607) 207,204,418

106
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 Desember 2018
Bank Pembiayaan Eliminasi Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
LIABILITAS
Simpanan 137,720,041 - (25,778) 137,694,263
Simpanan dari bank lain 554,633 - (106) 554,527
Surat berharga yang
diterbitkan - bersih 9,592,881 2,085,806 (137,964) 11,540,723
Pinjaman yang diterima 430,324 5,467,723 (1,149,814) 4,748,233
Liabilitas lainnya 5,674,605 470,743 (5,945) 6,139,403
Obligasi subordinasi - bersih 5,780,152 - - 5,780,152
Jumlah Liabilitas 159,752,636 8,024,272 (1,319,607) 166,457,301

Pengeluaran modal 104,428 35,031 - 139,459


Penyusutan dan amortisasi 270,700 31,551 - 302,251
Beban kerugian penurunan nilai 1,279,281 669,030 - 1,948,311

Informasi Wilayah Geografis

Operasional utama Grup di wilayah Indonesia yang memiliki risiko dan imbalan relatif sama. Bank
hanya memiliki kantor perwakilan di Singapura, yang kegiatan operasionalnya tidak signifikan.

52. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal
26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang telah disempurnakan dengan
peraturan LPS No. 1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006 yang menyatakan bahwa sejak tanggal
22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan
itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober
2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang
dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula
maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2.000 juta.

Premi penjaminan Simpanan yang telah dibayarkan untuk periode 1 Januari – 30 Juni 2019 dan
2018 masing-masing sebesar Rp 68.196 juta dan Rp 73.438 juta.

107
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

53. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
(KONVENSIONAL)

Selain daripada yang disebutkan dalam tabel dibawah ini, manajemen menilai bahwa nilai tercatat
dari aset dan liabilitas keuangan adalah hampir sama dengan nilai wajarnya.

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Catatan Nilai tercatat Nilai wajar Nilai tercatat Nilai wajar
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset keuangan
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek 9 10,870,667 11,853,776 8,549,454 8,735,342
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kredit 11 133,503,911 137,210,706 131,956,870 135,557,221
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali 13 13,380,666 13,967,552 13,150,615 13,659,256
Piutang sewa pembiayaan 14 1,265,004 1,314,404 1,436,598 1,487,691
Piutang pembiayaan konsumen 15 8,867,200 8,932,361 9,386,750 9,457,353
Tagihan anjak piutang 12 699,238 823,970 736,038 878,215
Piutang lain-lain 457,495 504,718 643,306 617,572
Jumlah Aset Keuangan 169,044,181 174,607,487 165,859,631 170,392,650

Liabilitas keuangan
Biaya perolehan diamortisasi
Surat berharga yang diterbitkan 26 11,482,608 11,417,947 11,540,723 11,273,869
Pinjaman yang diterima 27 4,983,727 5,103,716 4,748,233 5,906,859
Obligasi subordinasi 30 5,781,375 5,870,236 5,780,152 5,759,345
Jumlah Liabilitas Keuangan 22,247,710 22,391,899 22,069,108 22,940,073

Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut:

 Manajemen menganggap bahwa nilai tercatat kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank
lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, pendapatan yang masih akan diterima,
simpanan, simpanan dari bank lain, efek yang dijual dengan janji dibeli kembali, bunga yang
masih harus dibayar, setoran jaminan dan liabilitas keuangan lainnya dengan suku bunga
tetap yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena
jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang memiliki tingkat suku bunga pasar.

 Nilai wajar efek-efek dan penyertaan saham dengan syarat dan kondisi standar dan
diperdagangkan di pasar aktif, surat berharga yang diterbitkan dan obligasi subordinasi
ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar.

 Nilai wajar tagihan dan liabilitas derivatif diukur dengan menggunakan kurs kuotasi dan kurva
yield yang berasal dari suku bunga kuotasi mencocokkan jatuh tempo kontrak.

 Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di
atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan
analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati
saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.

 Nilai wajar aset tetap ditentukan antara lain dengan menggunakan pendekatan pasar yang
mempertimbangkan harga yang baru terjadi di pasar dari transaksi aset yang identik atau
sebanding, pendekatan pendapatan yang mempertimbangkan pendapatan yang akan
dihasilkan aset selama masa manfaatnya dan menghitung nilai melalui proses kapitalisasi.
Kapitalisasi merupakan konversi pendapatan menjadi sejumlah modal dengan menggunakan
tingkat diskonto yang sesuai, serta pendekatan biaya yang berdasarkan prinsip harga yang
akan dibayarkan pembeli di pasar untuk aset yang akan dinilai, tidak lebih dari biaya untuk
membeli atau membangun untuk aset yang setara, kecuali ada faktor waktu yang tidak wajar,
ketidaknyamanan, risiko atau faktor lainnya.

108
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan
awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai
wajar diamati.

31 Maret 2019
Level 1 Level 2 Level 3 Jum lah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset diukur pada nilai wajar
Aset keuangan
Tersedia untuk dijual
Efek- efek 2,221,630 - - 2,221,630
Penyertaan dalam bentuk saham 117,176 - - 117,176
2,338,806 - - 2,338,806

Diperdagangkan
Efek- efek 1,621,107 - - 1,621,107
Tagihan derivatif - 31,122 - 31,122
1,621,107 31,122 - 1,652,229

Aset non keuangan


Aset tetap
Tanah - 6,018,999 - 6,018,999
Bangunan - 71,789 - 71,789
Kendaraan dan inventaris kantor - 665,746 - 665,746
- 6,756,534 - 6,756,534

Aset yang nilai wajarnya diungkapkan


Dim iliki hingga jatuh tem po
Efek- efek 11,853,776 - - 11,853,776

Tersedia untuk dijual


Penyertaan dalam bentuk saham 486,709 - - 486,709

Pinjam an yang diberikan dan piutang


Kredit - - 137,210,706 137,210,706
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kem bali 13,967,552 - - 13,967,552
Piutang sewa pem biayaan - - 1,314,404 1,314,404
Piutang pem biayaan konsum en - - 8,932,361 8,932,361
Tagihan anjak piutang - - 823,970 823,970
Piutang lain-lain - - 504,718 504,718
13,967,552 - 148,786,159 162,753,711

Jum lah Aset 30,267,950 6,787,656 148,786,159 185,841,765

Liabilitas diukur pada nilai wajar


Diperdagangkan
Liabilitas derivatif - 31,327 - 31,327

Liabilitas yang nilai wajarnya diungkapkan


Liabilitas keuangan
Biaya perolehan diam ortisasi
Surat berharga yang diterbitkan 11,417,947 - - 11,417,947
Pinjam an yang diterim a - - 5,103,716 5,103,716
Obligasi subordinasi 5,870,236 - - 5,870,236
17,288,183 - 5,103,716 22,391,899

Jum lah Liabilitas 17,288,183 31,327 5,103,716 22,423,226

109
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 Desember 2018
Level 1 Level 2 Level 3 Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Aset diukur pada nilai w ajar


Aset keuangan
Tersedia untuk dijual
Efek- efek 2,207,867 - - 2,207,867
Penyertaan dalam bentuk saham 126,488 - - 126,488
2,334,355 - - 2,334,355

Diperdagangkan
Efek- efek 1,554,109 - - 1,554,109
Tagihan derivatif - 67,017 - 67,017
1,554,109 67,017 - 1,621,126

Aset non keuangan


Aset tetap
Tanah - 6,046,660 - 6,046,660
Bangunan - 3,508,545 - 3,508,545
Kendaraan dan inventaris kantor - 705,713 - 705,713
- 10,260,918 - 10,260,918

Aset yang nilai w ajarnya diungkapkan


Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek- efek 8,549,454 - - 8,549,454

Tersedia untuk dijual


Penyertaan dalam bentuk saham 302,760 - - 302,760

Pinjaman yang diberikan dan piutang


Kredit - - 135,557,221 135,557,221
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali 13,659,256 - - 13,659,256
Piutang sew a pembiayaan - - 1,487,691 1,487,691
Piutang pembiayaan konsumen - - 9,457,353 9,457,353
Tagihan anjak piutang - - 878,215 878,215
Piutang lain-lain - - 617,572 617,572
13,659,256 - 147,998,052 161,657,308

Jumlah Aset 26,399,934 10,327,935 147,998,052 184,725,921

Liabilitas diukur pada nilai w ajar


Diperdagangkan
Liabilitas derivatif - 65,932 - 65,932

Liabilitas yang nilai w ajarnya diungkapkan


Liabilitas keuangan
Biaya perolehan diamortisasi
Surat berharga yang diterbitkan 11,273,869 - - 11,273,869
Pinjaman yang diterima - - 5,906,859 5,906,859
Obligasi subordinasi 5,759,345 - - 5,759,345
17,033,214 - 5,906,859 22,940,073

Jumlah Liabilitas 17,033,214 65,932 5,906,859 23,006,005

Pada tahun 2019 dan 2018, tidak terdapat perpindahan metode pengukuran nilai wajar dari tingkat
1 menjadi tingkat 2, dan sebaliknya.

110
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

54. INFORMASI LAINNYA

a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 dihitung
berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/POJK.03/2016 tanggal 29 Januari
2016 dan perubahannya POJK No. 34/OJK.03/2016 tanggal 22 September 2016, tentang
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dimana bank wajib membentuk Capital
Conservation Buffer secara bertahap mulai 1 Januari 2016 sampai dengan
1 Januari 2019. Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018, Capital Conservation Buffer yang wajib
dibentuk oleh Bank adalah sebesar 2,500% dan 1,875% dari ATMR.

Berdasarkan profil risiko Bank pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018, yaitu peringkat 2 (dua),
maka KPMM minimum per 31 Maret 2019 dan 2018 ditetapkan masing-masing sebesar 9%
sampai dengan kurang dari 10%.

Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhatikan risiko kredit, risiko operasional
dan risiko pasar pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 masing-masing dihitung sebagai berikut:

31 Maret 2019 31 Maret 2018


Rp Juta Rp Juta

Konsolidasian
Modal Inti (Tier 1)
Modal Inti Utama (CET 1) 36,299,462 32,772,083
Modal Pelengkap (Tier 2) 5,556,537 4,587,139

Total Modal 41,855,999 37,359,222

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)


ATMR untuk risiko kredit *) 157,204,922 148,757,985
ATMR untuk risiko pasar **) 1,064,163 1,428,125
ATMR untuk risiko operasional ***) 19,511,350 17,537,088

Total ATMR 177,780,435 167,723,198

Rasio KPMM
Rasio CET 1 20.42% 19.54%
Rasio Tier 1 20.42% 19.54%
Rasio Tier 2 3.13% 2.73%
Rasio Total 23.54% 22.27%

Rasio KPMM berdasarkan profil risiko 9.28% 9.16%

CET 1 untuk Buffer 14.26% 13.11%


Persentase Buffer yang wajib
dipenuhi oleh Bank
Capital Conservation Buffer 2.500% 1.875%
Countercyclical Buffer 0.000% 0.000%
Capital Surcharge untuk Bank Sistemik 1.000% 0.750%

111
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 Maret 2019 31 Maret 2018


Rp Juta Rp Juta

Bank
Modal Inti (Tier 1)
Modal Inti Utama (CET 1) 32,620,590 29,708,462
Modal Pelengkap (Tier 2) 5,412,927 4,445,297
Total Modal 38,033,517 34,153,759

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)


ATMR untuk risiko kredit *) 141,312,060 136,129,107
ATMR untuk risiko pasar **) 1,020,419 1,373,798
ATMR untuk risiko operasional ***) 16,901,438 15,293,025
Total ATMR 159,233,917 152,795,930

Rasio KPMM
Rasio CET 1 20.49% 19.44%
Rasio Tier 1 20.49% 19.44%
Rasio Tier 2 3.40% 2.91%
Rasio Total 23.89% 22.35%

Rasio KPMM berdasarkan profil resiko 9.21% 8.00%

CET 1 untuk Buffer 14.49% 13.44%


Persentase Buffer yang wajib
dipenuhi oleh Bank
Capital Conservation Buffer 2.500% 1.875%
Countercyclical Buffer 0.000% 0.000%
Capital Surcharge untuk Bank Sistemik 1.000% 0.750%

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018, Bank telah memenuhi rasio sesuai yang disyaratkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan untuk rasio kecukupan modal.

*) Rasio ATMR untuk risiko kredit dihitung berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
No. 42/SEOJK.03/2016 tanggal 28 September 2016.
**) Rasio ATMR untuk risiko pasar dihitung berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
No. 38/SEOJK.03/2016 tanggal 8 September 2016.
***) Rasio ATMR untuk risiko operasional dihitung berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan No. 24/SEOJK.03/2016 tanggal 14 Juli 2016.

b. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Maret 2019
dan 2018 masing-masing sebesar 2,37% dan 1,91%.

c. Berikut ini adalah saldo penyediaan dana kepada pihak berelasi per tanggal 31 Maret 2019 dan
2018 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK):
31 Maret 2019 31 Maret 2018
Rp Juta Rp Juta

Giro pada bank lain 85,286 93,432


Efek-efek 137,961 148,000
Kredit 1,558,980 2,451,981
Tagihan akseptasi - 4,170
Penyertaan dalam bentuk saham 253,004 253,004
Rekening administratif 1,393 15,520

Jumlah 2,036,624 2,966,107

Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank kepada pihak berelasi per tanggal 31 Maret 2019 dan
2018 adalah sebesar Rp 4.032.706 juta dan Rp 3.562.162 juta (10% dari modal Bank).

112
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

55. REKONSILIASI LIABILITAS YANG TIMBUL DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Tabel dibawah ini menjelaskan perubahan dalam liabilitas Bank yang timbul dari aktivitas
pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas dan perubahan nonkas. Liabilitas yang
timbul dari aktivitas pendanaan adalah liabilitas yang arus kas, atau arus kas masa depannya,
diklasifikasikan dalam laporan arus kas konsolidasian sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan.

Perubahan
transaksi
1 Januari 2019 Arus kas non kas 31 Maret 2019
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Surat berharga yang


diterbitkan - bersih 11,540,723 37,694 (95,809) 11,482,608
Pinjaman yang diterima -
Pihak ketiga 4,748,233 576,599 (341,105) 4,983,727
Obligasi subordinasi - bersih 5,780,152 - 1,223 5,781,375
Jumlah 22,069,108 614,293 (435,691) 22,247,710

56. MANAJEMEN RISIKO

Bank telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2016 tanggal 22 Maret 2016 tentang Penerapan Manajemen
Risiko bagi Bank Umum dan Surat Edaran OJK No. 34/SEOJK.03/2016 tanggal 1 September
2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Menurut surat edaran tersebut,
penerapan manajemen risiko harus dilakukan pada risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional,
risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan.

Organisasi manajemen risiko Bank melibatkan pengawasan dari Dewan Komisaris, Direksi, dan
Komite Pemantauan Risiko. Komite Pemantauan Risiko merupakan komite risiko tertinggi di
tingkat Dewan Komisaris. Komite ini berfungsi sebagai dewan pengawas untuk memantau
pelaksanaan strategi dan kebijakan manajemen risiko serta mengevaluasi pertanggungjawaban
Direksi dalam mengelola eksposur risiko pada seluruh bisnis Bank dan juga Entitas Anak. Komite
Pemantauan Risiko tersebut mengadakan pertemuan setiap bulannya untuk menganalisis kinerja
dari portofolio kredit dan mendiskusikan hal lainnya terkait dengan permasalahan risiko,
mekanisme mitigasi serta potensi kerugiannya. Dewan Komisaris mendelegasikan wewenang
kepada Direktur Utama dan Direksi untuk mengimplementasikan strategi manajemen risiko.
Komite Manajemen Risiko dibentuk pada tingkat Direksi dan bertanggungjawab untuk mengawasi
pengembangan strategi dan kebijakan manajemen risiko mengelola risiko secara keseluruhan baik
di Bank maupun Entitas Anak, serta mengawasi pelaksanaan strategi, kebijakan dan
mengevaluasi permasalahan risiko yang signifikan.

Sejalan dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan perihal Manajemen Risiko Terintegrasi untuk
Konglomerasi Keuangan, Bank juga telah membentuk Komite Manajemen Risiko Terintegrasi
yang diketuai oleh Direktur Risiko Terintegrasi dan anggotanya terdiri dari Direksi Bank, Direksi
yang mewakili Entitas Anak serta Pejabat Eksekutif terkait yang ditunjuk. Fungsi utama Komite
Manajemen Risiko Terintegrasi adalah memberikan rekomendasi kepada Direksi Bank terkait
dengan penyusunan, perbaikan atau penyempurnaan Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi
berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan. Bank telah membentuk fungsi Risiko Terintegrasi. Risiko
Terintegrasi merupakan suatu fungsi manajemen risiko terintegrasi yang menggabungkan risiko
kredit, pasar, likuiditas, dan operasional, dibawah satu payung. Fungsi ini dipimpin oleh Direktur
Risiko Terintegrasi dan didukung penuh oleh para manajer risiko yang berpengalaman. Ini
merupakan fungsi yang terpusat dan independen yang secara jelas terlepas dari semua bisnis dan
tidak memiliki tanggung jawab terhadap bisnis.

Dalam melaksanakan kegiatannya, Bank menyadari bahwa situasi lingkungan eksternal dan
internal perbankan telah mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin kompleksnya
risiko kegiatan usaha perbankan dan meningkatnya kebutuhan akan praktek tata kelola yang
sehat (Good Corporate Governance). Sebagai tanggapan Bank terhadap kondisi tersebut, Bank
telah mengimplementasikan kerangka menajemen risiko secara terpadu yang dituangkan dalam
Kebijakan Penerapan Manajemen Risiko. Kerangka tersebut digunakan sebagai dasar dalam
113
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

menetapkan strategi, struktur organisasi, kebijakan dan pedoman serta memperkuat infrastruktur
manajemen risiko guna memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapat dikenali,
diukur, dikendalikan, dimitigasi dan dilaporkan dengan baik.

Dalam pelaksanaannya, penerapan manajemen risiko Bank meliputi pengawasan aktif


manajemen, penerapan kebijakan dan prosedur, penetapan limit risiko, proses identifikasi,
pengukuran dan pemantauan risiko, penerapan sistem informasi dan pengendalian risiko serta
sistem pengendalian internal.

Bank terus berupaya mengembangkan fungsi manajemen risiko secara berkelanjutan, serta terus
mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan pengendalian
internal yang terpadu dan komprehensif. Dengan didukung dengan sistem informasi manajemen,
maka pengelolaan risiko di internal Bank dapat dioptimalkan. Namun, selain itu Bank tetap harus
mengevaluasi keandalan sistem pengendalian internal dan sistem informasi manajemen supaya
sistem pengelolaan risiko tidak ketinggalan jaman.

Bank melakukan pengelolaan terhadap 8 (delapan) jenis risiko, yang antara lain sebagai berikut:

Manajemen Risiko Kredit

Risiko kredit adalah potensi kerugian finansial yang diakibatkan oleh kegagalan dari peminjam
atau counterparty dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan kesepakatan. Eksposur risiko
kredit pada Bank terutama muncul dari kegiatan perkreditan maupun aktivitas fungsional lainnya
seperti pembiayaan perdagangan (trade finance), treasury dan investasi. Eksposur risiko kredit
juga dapat meningkat karena adanya konsentrasi kredit pada debitur, wilayah geografis, produk,
jenis pembiayaan atau lapangan usaha tertentu. Tujuan dari pengelolaan risiko kredit adalah untuk
mengendalikan dan mengelola eksposur risiko kredit dalam batasan yang dapat diterima,
sekaligus memaksimalkan risk adjusted return.

Risiko kredit dikelola melalui penetapan kebijakan - kebijakan dan proses-proses yang meliputi
kriteria pemberian kredit dan persetujuan kredit, penetapan harga, pemantauan, pengelolaan
kredit bermasalah dan manajemen portofolio. Bank juga dengan ketat memantau perkembangan
portofolio kredit Bank yang memungkinkan Bank untuk melakukan tindakan pencegahan secara
tepat waktu (early warning) apabila terjadi penurunan kualitas Kredit.

Proses pemantauan kualitas kredit sampai dengan penanganan kredit bermasalah terus
ditingkatkan dengan berbagai strategi yang dimonitor secara periodik untuk memastikan agar
kualitas portofolio kredit tetap terjaga. Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan
kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit.

Dalam pelaksanaan tersebut, Bank mengimplementasikan berbagai model yang dibangun sesuai
dengan standar regulasi Indonesia maupun best practice internasional. Bank melakukan
pengembangan model secara mandiri maupun bekerjasama dengan pihak ketiga. Implementasi
tersebut mencakup model rating seperti Internal Credit Risk Rating (ICRR) dan model scoring.
Bank juga secara berkala melakukan upaya yang diperlukan untuk menyempurnakan model
tersebut.

Bank juga dengan ketat memantau perkembangan portofolio kredit yang memungkinkan Bank
untuk melakukan tindakan pencegahan secara tepat waktu apabila terjadi penurunan kualitas
kredit. Untuk deteksi dini kredit bermasalah yang akan muncul. Selain itu pengelolaan risiko kredit
yang lebih spesifik juga dilakukan atas portofolio kredit maupun eksposur risiko kredit lain yang
bermasalah. Upaya yang dilakukan diantaranya adalah restrukturisasi fasilitas kredit yang
bermasalah, pembentukan pencadangan untuk menutup potensi kerugian, hingga pelaksanaan
hapus buku. Proses pengelolaan kredit bermasalah telah diatur secara tersendiri dalam kebijakan
yang bersifat khusus, termasuk pembentukan unit kerja khusus yang menanganinya.

114
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

i. Ekposur maksimum terhadap risiko kredit (setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai)

Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum terhadap risiko kredit Grup atas instrumen
keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan komitmen dan kontinjensi
(rekening administratif), tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau jaminan kredit
lainnya.

Uraian 31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

Laporan posisi keuangan:


Kas 1,100,871 1,193,578
Giro pada Bank Indonesia 10,272,214 9,198,773
Giro pada bank lain 861,764 828,684
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 3,013,001 4,648,655
Efek-efek - bersih 7,368,365 4,840,245
Tagihan derivatif 31,122 67,017
Kredit - bersih 133,503,911 131,956,870
Tagihan anjak piutang 699,238 736,038
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 13,380,666 13,150,615
Piutang sew a pembiayaan - bersih 1,265,004 1,436,598
Piutang pembiayaan konsumen - bersih 8,867,200 9,386,750
Tagihan akseptasi 2,488,805 2,407,607
Obligasi pemerintah 7,345,039 7,447,685
Aset lain-lain 1,529,606 1,063,304

Sub Jumlah 191,726,806 188,362,419

Kom itm en dan Kontinjensi:


Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan 39,948,264 39,245,322
Bank garansi yang diterbitkan 797,222 829,424
Irrevocable letters of credit yang
masih berjalan 1,200,675 1,995,864

Sub Jumlah 41,946,161 42,070,610

Jumlah 233,672,967 230,433,029

115
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

ii. Analisis risiko konsentrasi kredit

Tabel berikut ini menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat setelah
cadangan kerugian penurunan nilai (tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit
lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektor industri:

31 Maret 2019
Dalam perhatian
Lancar khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Perdagangan besar & eceran 24,624,088 609,843 79,920 274,819 867,576 26,456,246
Rumah tangga 22,933,943 1,362,859 68,848 101,385 685,833 25,152,868
Industri pengolahan 21,684,548 393,681 17,509 43,422 207,324 22,346,484
Real estate, usaha persewaan
dan jasa perusahaan 15,903,070 1,366,779 29,001 6,456 236,502 17,541,808
Perantara keuangan 13,028,106 7,244 - - 6,966 13,042,316
Konstruksi 9,115,652 137,274 3,527 19,756 286,219 9,562,428
Penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan minum 5,128,122 376,970 6,946 3,688 886,588 6,402,314
Transportasi, pergudangan dan
Komunikasi 4,703,004 59,854 3,554 379 69,187 4,835,978
Pertanian, perburuan dan kehutanan 4,595,986 12,059 - 249 48,336 4,656,630
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan dan perorangan lainnya 3,462,649 168,395 3,643 10,336 116,682 3,761,705
Listrik, gas dan air 1,459,424 2,188 - - 3,688 1,465,300
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 985,195 11,175 2,536 8,461 9,049 1,016,416
Pertambangan dan penggalian 466,110 63,370 1,092 - 67,101 597,673
Jasa pendidikan 273,094 9,967 494 523 3,104 287,182
Perikanan 71,036 12,322 - - 2,000 85,358
Jumlah 128,434,027 4,593,980 217,070 469,474 3,496,155 137,210,706

31 Desember 2018
Dalam perhatian
Lancar khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Perdagangan besar & eceran 25,260,215 611,845 177,086 50,051 790,552 26,889,749
Rumah tangga 23,541,408 1,187,007 60,027 72,502 674,165 25,535,109
Industri pengolahan 19,771,390 747,562 9,292 22,290 222,049 20,772,583
Real estate, usaha persewaan
dan jasa perusahaan 16,362,262 1,187,946 1,714 55,049 196,153 17,803,124
Perantara keuangan 12,370,270 8,055 - - 6,966 12,385,291
Konstruksi 8,522,182 99,324 12,003 64,090 227,056 8,924,655
Penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan minum 5,437,594 44,489 6,420 92 885,705 6,374,300
Transportasi, pergudangan dan
Komunikasi 4,776,299 70,734 10,074 146 60,175 4,917,428
Pertanian, perburuan dan kehutanan 4,635,929 12,788 - - 48,699 4,697,416
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan dan perorangan lainnya 3,562,867 118,923 8,499 3,435 153,623 3,847,347
Listrik, gas dan air 1,476,202 95 - - 3,688 1,479,985
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 958,578 10,128 - 3,469 14,587 986,762
Pertambangan dan penggalian 487,012 14,726 49,999 1,704 16,476 569,917
Jasa pendidikan 253,853 35,437 - 1,056 2,117 292,463
Perikanan 67,078 12,014 - - 2,000 81,092
Jumlah 127,483,139 4,161,073 335,114 273,884 3,304,011 135,557,221

116
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat setelah cadangan
kerugian penurunan nilai (tanpa memperhitungan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang
dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal 31 Maret 2019. Untuk tabel ini, Bank telah
mengalokasikan eksposur area berdasarkan wilayah geografis tempat mereka beroperasi.

31 Maret 2019 31 Desember 2018


Rp Juta Rp Juta

DKI Jakarta 98,027,983 95,603,591


Jaw a Timur dan Bali 12,183,944 12,427,670
Sumatera 9,180,696 9,385,722
Jaw a Barat 7,241,059 7,418,326
Sulaw esi 3,640,663 3,645,185
Jaw a Tengah dan Yogyakarta 3,242,749 3,254,157
Kalimantan 2,417,896 2,509,265
Lain-lain 1,275,716 1,313,305

Jumlah 137,210,706 135,557,221

iii. Konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur

Tabel berikut menyajikan konsentrasi asset keuangan dan komitmen dan kontinjensi
(rekening administratif) berdasarkan jenis debitur:
31 Maret 2019
BI dan
Korporasi pemerintah Bank-bank Retail Lainnya Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain - 10,272,214 861,764 - - 11,133,978
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - 630,000 2,383,001 - - 3,013,001
Efek-efek 2,751,579 4,603,344 36,942 - - 7,391,865
Tagihan derivatif 10,068 - 21,054 - - 31,122
Kredit yang diberikan 109,985,193 - 22,912 13,850,122 13,352,479 137,210,706
Tagihan akseptasi 2,435,927 - 52,147 - 731 2,488,805
Obligasi pemerintah - 7,345,039 - - - 7,345,039
Aset lain-lain - bersih *) 2,334,030 13,529,997 4,241 9,320,066 828,241 26,016,575
Komitmen dan kontinjensi 34,115,642 2,848,000 113,108 4,605,203 264,208 41,946,161
Jumlah 151,632,439 39,228,594 3,495,169 27,775,391 14,445,659 236,577,252

31 Desember 2018
BI dan
Korporasi pemerintah Bank-bank Retail Lainnya Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain - 9,198,773 828,684 - - 10,027,457
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - 1,226,934 3,421,721 - - 4,648,655
Efek-efek 3,316,579 1,335,955 211,211 - - 4,863,745
Tagihan derivatif 30,538 - 36,479 - - 67,017
Kredit yang diberikan 108,431,818 - 7,178 13,964,268 13,153,957 135,557,221
Tagihan akseptasi 2,373,309 - 32,852 - 1,446 2,407,607
Obligasi pemerintah - 7,447,685 - - - 7,447,685
Aset lain-lain - bersih *) 2,481,447 13,254,084 6,719 9,761,832 533,314 26,037,396
Komitmen dan kontinjensi 34,232,275 2,876,000 131,479 4,603,470 227,386 42,070,610
Jumlah 150,865,966 35,339,431 4,676,323 28,329,570 13,916,103 233,127,393

*) Akun ini terdiri dari tagihan anjak piutang, piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan
konsumen, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan aset lain-lain.

117
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

iv. Kualitas kredit berdasarkan kelas aset keuangan

Sebagai bagian dari manajemen risiko kredit, Bank mengadopsi kebijakan rating kredit untuk
mengukur kualitas kredit dari aset keuangan berdasarkan rating eksternal dan
mengembangkan sistem rating kredit secara internal menggunakan data kualitatif dan
kuantitatif.

Kualitas kredit diklasifikasikan sebagai berikut:


a. High Grade: Peringkat dalam kategori ini memiliki kapasitas sangat baik dalam
memenuhi komitmen keuangan dengan risiko kredit sangat rendah.
b. Medium Grade: Peringkat dalam kategori ini memiliki kapasitas yang baik dalam
memenuhi komitmen keuangan dengan risiko kredit sangat rendah.
c. Low Grade: Peringkat dalam kategori ini memiliki kapasitas yang cukup dalam
memenuhi komitmen keuangan dengan risiko kredit sedang.
d. Unrated: Kategori ini tidak menyediakan peringkat dikarenakan ketidaktersediaan dari
model-model peringkat atau risiko pada lembaga pemerintah dan/atau agen-agen
yang berhubungan dengan pemerintah.

Tabel di bawah ini menyajikan kualitas aset keuangan berdasarkan kelas dengan risiko
kredit, jumlah yang disajikan adalah sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

31 Maret 2019
Telah Jatuh Tempo
Tetapi Tidak
Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai Mengalami Mengalami Penurunan
Grade tinggi Grade menengah Grade rendah Tidak dirating Penurunan Nilai Nilai Individual Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Dimiliki hingga jatuh tempo


Efek- efek 10,870,667 - - - - 23,500 10,894,167

Tersedia untuk dijual


Efek- efek 2,221,630 - - - - - 2,221,630

Diperdagangkan
Efek- efek 1,621,107 - - - - - 1,621,107
Tagihan derivatif 31,122 - - - - - 31,122

Pinjaman yang diberikan


dan piutang
Giro pada Bank Indonesia 10,272,214 - - - - - 10,272,214
Giro pada bank lain 861,764 - - - - - 861,764
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 3,013,001 - - - - - 3,013,001
Kredit 29,767,682 83,860,602 3,509,781 11,788,298 706,254 7,578,089 137,210,706
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali 13,380,666 - - - - - 13,380,666
Piutang sewa pembiayaan 910,767 101,764 225,605 6,014 - 78,604 1,322,754
Piutang pembiayaan konsumen 6,743,372 896,370 581,459 641,411 - 185,261 9,047,873
Tagihan akseptasi 2,488,805 - - - - - 2,488,805
Tagihan anjak piutang 54,139 599,678 - - - 81,859 735,676
Aset lain- lain 405,047 952,213 24,825 66,459 11,217 69,845 1,529,606

Jumlah 82,641,983 86,410,627 4,341,670 12,502,182 717,471 8,017,158 194,631,091

118
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 Desember 2018
Telah Jatuh Tempo
Tetapi Tidak
Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai Mengalami Mengalami Penurunan
Grade tinggi Grade menengah Grade rendah Tidak dirating Penurunan Nilai Nilai Individual Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Dimiliki hingga jatuh tempo


Efek- efek 8,525,954 - - - - 23,500 8,549,454

Tersedia untuk dijual


Efek- efek 2,207,867 - - - - - 2,207,867

Diperdagangkan
Efek- efek 1,554,109 - - - - - 1,554,109
Tagihan derivatif 67,017 - - - - - 67,017

Pinjaman yang diberikan


dan piutang
Giro pada Bank Indonesia 9,198,773 - - - - - 9,198,773
Giro pada bank lain 828,684 - - - - - 828,684
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 4,648,655 - - - - - 4,648,655
Kredit 60,075,137 53,732,564 2,557,577 11,496,839 589,961 7,105,143 135,557,221
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali 13,150,615 - - - - - 13,150,615
Piutang sewa pembiayaan 758,722 139,952 263,285 236,610 - 121,230 1,519,799
Piutang pembiayaan konsumen 7,595,479 851,096 492,695 414,816 - 172,936 9,527,022
Tagihan akseptasi 2,407,607 - - - - - 2,407,607
Tagihan anjak piutang 93,128 599,679 - - - 83,849 776,656
Aset lain- lain 633,946 263,182 16,102 69,459 8,932 71,683 1,063,304

Jumlah 111,745,693 55,586,473 3,329,659 12,217,724 598,893 7,578,341 191,056,783

v. Analisa umur pinjaman dan piutang yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami
penurunan nilai.

31M aret 2019


P iutang sewa P iutang pembiayaan Tagihan anjak
Kredit pembiayaan ko msumen piutang A set lain-lain Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

< 30 hari 632,007 - - - 9,559 641,566


31- 60 hari 61,211 - - - 1,252 62,463
61- 90 hari 13,036 - - - 406 13,442
91- 180 hari - - - - - -
> 180 hari - - - - - -

Jumlah 706,254 - - - 11,217 717,471

31Desember 2018
P iutang sewa P iutang pembiayaan Tagihan anjak
Kredit pembiayaan ko msumen piutang A set lain-lain Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

< 30 hari 589,961 - - - 8,932 598,893


31- 60 hari - - - - -
61- 90 hari - - - - - -
91- 180 hari - - - - - -
> 180 hari - - - - - -

Jumlah 589,961 - - - 8,932 598,893

vi. Agunan

Bank menerapkan berbagai kebijakan dan praktik untuk memitigasi risiko kredit. Praktik yang
umum dilakukan adalah dengan meminta agunan sebagai jaminan. Bank menerapkan
berbagai panduan atas jenis-jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi
risiko kredit.

Jenis-jenis agunan atas pinjaman yang diberikan antara lain adalah:


 Hipotek atas properti hunian;
 Agunan atas aset usaha seperti tanah dan bangunan, persediaan dan piutang
usaha;
 Agunan atas instrumen keuangan.
119
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 Maret 2019
Lembaga
Korporasi Komersial Retail Keuangan Karyaw an Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Eksposur kredit 27,158,179 52,684,051 25,182,234 32,092,235 94,007 137,210,706


Nilai jaminan berdasarkan
penilaian yang dilakukan
oleh Grup 180,507,783 156,490,336 55,693,856 32,294,601 103,263 425,089,839
Jumlah eksposur kredit
tanpa jaminan - - - - - -
Porsi eksposur piutang
tanpa jaminan - - - - - -
Jenis agunan
Tanah dan bangunan 89,098,852 137,454,669 52,120,558 3,240,342 12,180 281,926,601
Kendaraan 36,393 561,183 3,278,133 7,875,363 312 11,751,384
Deposito dan tabungan 63,307 4,304,122 44,187 - - 4,411,616
Garansi 380,000 2,622,971 116,776 922,300 - 4,042,047
Mesin-Mesin 699,387 1,531,549 - - - 2,230,936
Kapal 2,024,928 - - - - 2,024,928
Lainnya 88,204,916 10,015,842 134,202 20,256,596 90,771 118,702,327
Jumlah 180,507,783 156,490,336 55,693,856 32,294,601 103,263 425,089,839

31 Desember 2018
Lembaga
Korporasi Komersial Retail Keuangan Karyaw an Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Eksposur kredit 26,964,686 53,781,270 29,450,383 25,263,816 97,066 135,557,221


Nilai jaminan berdasarkan
penilaian yang dilakukan
oleh Grup 179,802,725 156,162,368 60,863,958 21,967,148 106,097 418,902,296
Jumlah eksposur kredit
tanpa jaminan - - - 3,296,434 - 3,296,434
Porsi eksposur piutang
tanpa jaminan - - - 13% - 0.44%
Jenis agunan
Tanah dan bangunan 86,009,654 137,031,405 49,287,479 3,161,033 12,180 275,501,751
Mesin-mesin 63,262 4,375,614 48,681 - - 4,487,557
Kendaraan 29,562 589,282 11,272,636 - 312 11,891,792
Deposito dan tabungan 699,387 1,557,662 - - - 2,257,049
Garansi 1,667,792 - - - - 1,667,792
Kapal 380,000 2,503,444 118,492 925,100 - 3,927,036
Lainnya 90,953,068 10,104,961 136,670 17,881,015 93,605 119,169,319
Jumlah 179,802,725 156,162,368 60,863,958 21,967,148 106,097 418,902,296

Manajemen Risiko Pasar

Risiko Pasar adalah potensi kerugian yang timbul karena adanya pergerakan faktor pasar yang
dimana nilai wajar atau arus kas dimasa mendatang dari instrumen keuangan akan berfluktuasi
akibat adanya pergerakan dari variabel pasar seperti : suku bunga, nilai tukar, harga ekuitas, dan
harga komoditas. Risiko pasar melekat pada semua portfolio bank, baik posisi trading book
maupun posisi pada banking book di neraca dan rekening administratif. Pemantauan risiko pasar
senantiasa dilakukan secara rutin dan berkala baik harian, mingguan, hingga bulanan. Untuk
meningkatkan fungsi pemantauan tersebut Bank menggunakan Guava Treasury System yang
telah terintegrasi antara front office, middle office, dan back office.

Risiko pasar dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

i. Risiko Nilai Tukar

Risiko Nilai Tukar adalah risiko yang timbul akibat adanya pergerakan nilai tukar yang akan
berpengaruh terhadap portofolio bank yang memiliki posisi valuta asing. Risiko nilai tukar bank
tercermin dalam Posisi Devisa Neto (PDN).

Untuk mengelola dan memitigasi risiko nilai tukar, batas maksimum posisi devisa neto yang
dapat dipegang oleh Bank adalah sebesar 20% dari modal, mengikuti aturan dari regulator.
Pada Triwulan I 2019 Posisi devisa neto Bank sebesar IDR 207,09 Milyar atau 0.55% dan
berada dalam kisaran antara Rp 174,18 miliar – Rp 490,51 miliar (0,46% - 1,31% dari modal
Bank). Dengan Value at Risk per 31 Maret 2019 yaitu sebesar 1,50 milyar atau sebesar 0,73%
dari posisi devisa neto.

120
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Nilai tukar Rupiah menguat sejalan kinerja sektor eksternal yang membaik. Hingga 19 Maret
2019, Rupiah menguat 1,05% secara point to point dan 0,85% secara rerata, didukung aliran
masuk modal asing yang besar ke pasar keuangan domestik. Aliran masuk modal asing
terutama terjadi di pasar Surat Berharga Negara, sedangkan pasar saham mencatat aliran
keluar. Ke depan, sejalan prospek sektor eksternal yang membaik, Bank Indonesia
memandang nilai tukar Rupiah akan bergerak stabil sesuai dengan nilai fundamentalnya
dengan mekanisme pasar yang tetap terjaga dengan baik. Untuk mendukung efektivitas
kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan domestik, Bank Indonesia terus
mengakselerasi pendalaman pasar keuangan, khususnya di pasar uang dan valas.

Tabel dibawah ini menyajikan Posisi Devisa Neto Bank per mata uang sepanjang Triwulan I
tahun 2019.
31 Maret 2019
Aset dan Liabilitas dan
tagihan komitmen liabilitas komitmen Bersih
Mata Uang dan kontinjensi dan kontinjensi absolut
Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Dollar Amerika Serikat 47,537,221 47,521,770 15,451


Dollar Australia 2,524,654 2,383,421 141,233
Euro 1,109,530 1,109,108 422
Dollar Singapura 1,574,311 1,553,451 20,860
Yen Jepang 296,833 307,970 11,137
Poundsterling Inggris 308,392 313,319 4,927
Dollar Kanada 105,136 106,842 1,706
Franc Swiss 21,648 25,137 3,489
Dollar Selandia Baru 79,334 80,791 1,457
Dollar Hongkong 44,595 42,059 2,536
Yuan RRC 65,042 61,168 3,874

Jumlah 53,666,696 53,505,036 207,092

Jumlah Modal 37,584,236

Persentase PDN terhadap modal 0.55%

31 Desember 2018
Aset dan Liabilitas dan
tagihan komitmen liabilitas komitmen Bersih
Mata Uang dan kontinjensi dan kontinjensi absolut
Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Dollar Amerika Serikat 42,179,860 41,920,907 258,953


Dollar Australia 2,400,455 2,266,646 133,809
Dollar Singapura 1,480,571 1,464,924 15,647
Dollar Hongkong 56,300 50,398 5,902
Poundsterling Inggris 359,200 364,457 5,257
Euro 835,319 839,120 3,801
Yen Jepang 310,536 313,556 3,020
Yuan China 109,582 107,441 2,141
Dollar Kanada 116,381 117,641 1,260
Dollar Selandia Baru 85,193 84,106 1,087
Franc Swiss 14,539 15,148 609
Jumlah 47,947,936 47,544,344 431,486

Jumlah Modal 36,311,625


Persentase PDN terhadap modal 1.19%

Dalam pengelolaan risiko pasar dalam trading book Bank menggunakan beberapa metode
selain Posisi Devisa Neto bank juga mengukur risiko pasar dengan menggunakan Value at Risk
(VaR), Present Value of Basis Point (PVBP) dan Stop Loss Limit serta sensitivitas nilai tukar
dan suku bunga.

VaR digunakan untuk mengukur risiko nilai tukar pada posisi devisa neto. VaR didefinisikan
sebagai potensi kerugian maksimum yang berasal dari pergerakan pasar yang normal dengan
tingkat kepercayaan dan untuk jangka waktu tertentu berdasarkan sensitivitas atau volatilitas

121
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

dari setiap variabel instrumen. Metodologi VaR yang digunakan Bank adalah metode
parametric (variance covariance) dengan tingkat kepercayaan (confidence level) sebesar 99%.

Tabel di bawah ini menyajikan VaR posisi devisa neto Bank sepanjang Triwulan I tahun 2019.

31 Maret 2019
Valuta asing Rata-rata Tertinggi Terendah VaR akhir tahun
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Dolar Australia 1,429.20 1,530.57 1,260.44 1,260.44


Dolar Kanada 12.96 14.31 10.28 14.31
Sw iss Franc 32.59 43.28 23.15 23.15
Euro 31.14 48.86 2.87 2.87
Poundsterling Inggris 71.20 75.37 66.72 71.51
Dolar Hongkong 11.79 18.02 3.05 18.02
Yen Jepang 111.27 128.78 101.99 128.78
Yuan Cina 35.56 44.90 23.57 23.57
Dolar Selandia Baru 18.84 30.44 9.11 16.97
Dolar Singapura 157.94 190.66 117.55 117.55
Dolar Amerika Serikat 130.83 187.39 94.74 110.35

31 Desember 2018
Valuta asing Rata-rata Tertinggi Terendah VaR akhir tahun
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Dollar Australia 1,291.89 1,462.02 1,110.31 1,462.02


Euro 50.77 53.48 47.97 47.97
Dollar Singapura 146.18 181.82 110.23 146.49
Dollar Amerika Serikat 3,327.53 4,765.34 1,927.14 3,290.12
Poundsterling Inggris 55.37 64.03 46.25 55.82
Yen Jepang 94.15 131.27 43.41 43.41
Dollar Kanada 14.54 20.86 6.30 16.46
Franc Sw iss 23.82 32.74 8.42 8.42
Dollar Selandia Baru 9.86 14.11 7.48 14.11
Yuan China 11.02 23.83 3.56 23.83
Dollar Hongkong 26.84 73.91 2.09 73.91

Sensitivitas Nilai Tukar

Analisis sensitivitas nilai tukar diukur dengan kemampuan kelebihan modal Bank untuk
menyerap potensi kerugian dari nilai tukar, yaitu dengan membuat asumsi perubahan/fluktuasi
nilai tukar yang berlawanan arah dengan masing-masing posisi nilai tukar. Pada posisi Maret
2019, selisih lebih modal Bank mampu meng-cover risiko nilai tukar sebesar 511,60 kali naik
dibandingkan triwulan sebelumnya. Namun demikian, Bank dinilai tidak rentan terhadap
pergerakan nilai tukar.

ii. Risiko Suku Bunga

Pengelolaan risiko pasar pada banking book terutama dalam pengelolaan risiko suku bunga
dengan menganalisa gap penyesuaian suku bunga (repricing gap). Dalam analisa ini, baik aset
maupun liabilitas di kelompokan dalam time bucket tertentu sesuai dengan periode penyesuaian
atau waktu perubahan suku bunga (di-reprice) untuk menghasilkan net repricing gap dimana net
repricing gap ini dapat mengukur seberapa besar pengaruh jika terjadi perubahan suku bunga
terhadap pendapatan bunga bersih (Net Interest Income).

Tabel di bawah ini menyajikan Repricing Profile aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap
suku bunga dan diurutkan berdasarkan rentang waktu suku bunga tersebut akan di-repricing
(Floating Rate) atau sisa jangka waktu sampai dengan jatuh temponya (fixed rate).

122
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 Maret 2019
> 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan
Sampai dengan s/d s/d s/d
1 bulan 3 bulan 6 bulan 1 tahun > 1 tahun Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset
Penempatan pada BI 14,104,186 4,270,855 6,219,576 2,704,806 - 27,299,423
Penempatan pada bank lain 2,127,758 876,657 224,394 - - 3,228,809
Efek- efek 2,176,017 1,820,190 2,916 725,445 5,733,920 10,458,488
Kredit 78,004,162 22,292,633 11,146,317 13,929,938 12,183,145 137,556,195
Jumlah 96,412,123 29,260,335 17,593,203 17,360,189 17,917,065 178,542,915

Liabilitas
Simpanan nasabah 45,564,644 34,890,475 13,264,084 37,978,804 30,652 131,728,659
Simpanan dari bank lain 2,581,485 18,550 1,500 3,000 - 2,604,535
Surat berharga yang diterbitkan - - - - 9,625,000 9,625,000
Obligasi subordinasi - - - 1,998,338 3,803,662 5,802,000
Pinjaman yang diterima - - - 427,200 - 427,200
Jumlah 48,146,129 34,909,025 13,265,584 40,407,342 13,459,314 150,187,394

31 Desember 2018
> 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan
Sampai dengan s/d s/d s/d
1 bulan 3 bulan 6 bulan 1 tahun > 1 tahun Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset
Penempatan pada BI 19,061,803 - 490,881 1,371,831 - 20,924,515
Penempatan pada bank lain 3,597,599 477,991 143,800 - - 4,219,390
Efek- efek 1,530,798 128,334 2,462,494 454,934 5,959,119 10,535,679
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - 1,945,553 456,331 - - 2,401,884
Kredit 77,066,019 22,011,995 11,005,997 14,191,423 12,438,811 136,714,245
Jumlah 101,256,219 24,563,873 14,559,503 16,018,188 18,397,930 174,795,713

Liabilitas
Simpanan nasabah 45,515,722 32,823,346 15,781,559 36,775,446 4,481 130,900,554
Simpanan dari bank lain 433,068 14,055 1,500 3,500 - 452,123
Surat berharga yang diterbitkan - - - - 9,625,000 9,625,000
Obligasi subordinasi - - - 1,997,786 3,804,214 5,802,000
Pinjaman yang diterima - - - - 431,400 431,400
Jumlah 45,948,790 32,837,401 15,783,059 38,776,732 13,865,095 147,211,077

Selain itu untuk memperkecil dampak perubahan tingkat suku bunga terhadap pendapatan
Bank, Bank senantiasa menjaga agar rasio RSA (rate sensitive asset) terhadap RSL (rate
sensitive liabilities) tidak terlalu jauh dari 100%. Dengan rasio yang tidak jauh dari 100% maka
apabila terjadi perubahan tingkat suku bunga secara paralel pada aset dan liabilitas, Bank tidak
terekspos risiko suku bunga yang besar.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 Maret 2019 memutuskan untuk
mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6,00%, suku bunga Deposit
Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%. Keputusan tersebut
konsisten dengan upaya memperkuat stabilitas eksternal perekonomian, khususnya untuk
mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman dan mempertahankan daya
tarik aset keuangan domestik.

Sensitivitas Suku Bunga

Analisis sensitivitas suku bunga diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap
potensi kerugian dari perubahan suku bunga, yaitu dengan membuat asumsi perubahan/
fluktuasi suku bunga terhadap aset dan liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga. Pada posisi
Maret 2019, selisih lebih modal Bank mampu meng-cover risiko suku bunga sebesar 12,36 kali
turun dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini diartikan bahwa bank tidak rentan terhadap
perubahan suku bunga.

Bank juga menganalisis kemungkinan perubahan tingkat suku bunga yang berdampak pada
laba rugi portofolio Bank. Tabel di bawah ini menyajikan perubahan tingkat suku bunga posisi
trading book dan banking book dan pengaruhnya terhadap laba rugi maupun ekuitas Bank.

123
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 Maret 2019
Pengaruh Pengaruh
Perubahan penurunan suku bunga peningkatan suku Pengaruh Pengaruh
pada tingkat pada laba sebelum bunga pada laba penurunan suku peningkatan suku
suku bunga pajak sebelum pajak bunga pada ekuitas bunga pada ekuitas
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Aset keuangan
Efek-efek
Tersedia untuk dijual 93 bps - - 8,247 (7,385)
Diperdagangkan 99 bps 56,296 (49,142) - -
Kredit 4 bps (52,467) 52,467 - -
Liabilitas keuangan
Simpanan
Giro 3 bps 3,960 (3,960) - -
Tabungan 17 bps 104,977 (104,977) - -
Pinjaman yang diterima 22 bps 1,076 (1,076) - -

31 Desember 2018
Pengaruh Pengaruh
Perubahan penurunan suku bunga peningkatan suku Pengaruh Pengaruh
pada tingkat pada laba sebelum bunga pada laba penurunan suku peningkatan suku
suku bunga pajak sebelum pajak bunga pada ekuitas bunga pada ekuitas
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Aset keuangan
Efek-efek
Tersedia untuk dijual 84 bps - - 8,579 (7,669)
Diperdagangkan 79 bps 42,671 (37,932) - -
Kredit 4 bps (59,498) 59,498 - -
Liabilitas keuangan
Simpanan
Giro 4 bps 5,010 (5,010) - -
Tabungan 14 bps 90,741 (90,741) - -
Pinjaman yang diterima 64 bps 4,026 (4,026) - -

Manajemen Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas merupakan risiko yang timbul akibat bank tidak dapat memenuhi kewajiban
finansialnya kepada nasabah atau pihak lawan (counterparty) secara tepat waktu dengan biaya
yang wajar. Manajemen risiko likuiditas merupakan hal yang sangat penting karena dapat
berdampak signifikan terhadap keberlangsungan bisnis. Bank senantiasa berupaya memastikan
bahwa setiap kebutuhan likuiditas dan pendanaan saat ini dan masa yang akan datang dapat
terpenuhi baik dalam kondisi pasar normal maupun krisis.

Bank mengelola risiko likuiditas secara hati-hati (prudent) dengan memastikan kecukupan dana
secara harian maupun di masa datang baik pada saat kondisi normal maupun kondisi krisis
dalam pemenuhan liabilitas secara tepat waktu dari berbagai sumber dana yang tersedia,
termasuk memastikan ketersediaan aset likuid berkualitas tinggi. Rencana pendanaan darurat
(contingency funding plan) telah disusun untuk mempersiapkan Bank jika terjadi krisis.

Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas
dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas yang digunakan adalah rasio dari aset likuid
terhadap liabilitas lancar. Bank juga telah mengimplementasi perhitungan Liquidity Coverage
Ratio (LCR) sesuai dengan ketentuan LCR dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Memasuki triwulan ke I 2019, Stabilitas sistem keuangan tetap terjaga disertai fungsi intermediasi
yang membaik dan risiko kredit yang terkendali. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy
Ratio/CAR) perbankan (Nasional) Januari 2019 tetap tinggi yakni 23,1% sedangkan Bank
memiliki CAR yang cukup tinggi diawal bulan triwulan I yaitu sebesar 24.19%. Pertumbuhan
kredit Nasional pada Januari 2019 tercatat 12,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan
pertumbuhan kredit Desember 2018 sebesar 11,8% (yoy). Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga
(DPK) pada Januari 2019 sebesar 6,4%, tidak berbeda jauh dibandingkan dengan pertumbuhan
Desember 2018 sebesar 6,5%. Sementara itu, kinerja korporasi go public membaik tercermin dari
peningkatan keuntungan dan kemampuan membayar kewajiban. Ke depan, Bank Indonesia
memandang ruang ekspansi pertumbuhan kredit tanpa mengganggu stabilitas sistem keuangan
tetap terbuka. Hal ini mempertimbangkan siklus kredit yang berada di bawah level optimum di

124
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

tengah prospek permintaan yang tinggi. Bank Indonesia memprakirakan kredit perbankan tetap
tumbuh tinggi mendekati batas atas kisaran 10-12% (yoy) dan didukung pertumbuhan DPK yang
diprakirakan dalam kisaran 8-10% (yoy). Pada triwulan I 2019 likuiditas bank masih terjaga
sangat baik dengan rata – rata LCR posisi bulan Maret 2019 sebesar 137.10%.

Tabel di bawah ini menyajikan rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar.
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Rp Juta Rp Juta
Kas 1,100,871 1,193,578
Giro, SBI & penempatan BI
lainnya 14,840,793 11,640,298
Obligasi Pemerintah 7,345,039 7,447,685
Penempatan pada bank lain
dikurangi dengan simpanan
dari bank lain 637,739 3,695,878
Jumlah aset likuid bersih 23,924,442 23,977,439
Simpanan 138,234,326 137,694,263

Rasio 17.31% 17.41%

Analisis Jatuh Tempo untuk Liabilitas Keuangan

Dalam analisis ini dilakukan pengelompokan jatuh tempo untuk liabilitas keuangan berdasarkan
sisa jatuh tempo kontraktual dari tanggal pelaporan. Untuk liabilitas keuangan dimana pihak
lawan memiliki pilihan kapan suatu jumlah dibayarkan, maka liabilitas dialokasikan pada periode
paling awal dimana Grup dapat diisyaratkan untuk membayar.

Tabel di bawah menunjukkan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan arus kas
tidak terdiskonto.
31 Maret 2019
> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahun
Sampai dengan s/d s/d s/d s/d
Lain-lain 1 bulan 3 bulan 12 bulan 2 tahun 5 tahun > 5 tahun Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Liabilitas keuangan
Tanpa suku bunga:
Liabilitas segera - 401,453 28,632 - - - - 430,085
Simpanan - 5,525,130 957,843 159,006 - - - 6,641,979
Simpanan dari bank lain - 5,102 - - - - - 5,102
Liabilitas derivatif - 21,290 9,209 828 - - - 31,327
Liabilitas akseptasi - 510,575 1,079,141 893,659 7,279 3,314 - 2,493,968
Liabilitas lain-lain - 420,936 152,128 129,305 - 633,709 208,802 1,544,880

Suku bunga variabel:


Simpanan - 49,017,719 - - - - - 49,017,719
Simpanan dari bank lain - 281,418 - - - - - 281,418
Pinjaman yang diterima - 381,389 - 447,218 - 125 - 828,732
Liabilitas lain-lain - 77,083 - - - - - 77,083

Suku bunga tetap:


Simpanan - 46,303,236 22,106,849 15,075,229 563 - - 83,485,877
Simpanan dari bank lain - 2,272,189 52,752 2,859 6,074 - - 2,333,874
Pinjaman yang diterima - 160,272 317,714 1,329,371 1,171,691 1,196,819 - 4,175,867
Obligasi subordinasi - - - 2,000,000 - 2,500,000 1,302,000 5,802,000
Surat berharga yang diterbitkan - - - - - 11,512,564 - 11,512,564
Liabilitas lain-lain - 52,738 620 10,760 18,463 - - 82,581
Sub jumlah - 105,430,530 24,704,888 20,048,235 1,204,070 15,846,531 1,510,802 168,745,056

Liabilitas komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan 39,288,838 1,828 126,202 161,534 184,305 17,462 168,095 39,948,264
L/C yang irrevocab le dan masih
berjalan dalam rangka ekspor
dan impor - 514,969 390,702 274,810 20,194 - - 1,200,675

Sub jumlah liabilitas komitmen 39,288,838 516,797 516,904 436,344 204,499 17,462 168,095 41,148,939

Liabilitas kontinjensi
Bank garansi - 146,180 142,129 487,337 17,276 1,332 - 794,254
Standb y L/C - 2,848 - 120 - - - 2,968
Sub jumlah liabilitas kontinjensi - 149,028 142,129 487,457 17,276 1,332 - 797,222
Jumlah 39,288,838 106,096,355 25,363,921 20,972,036 1,425,845 15,865,325 1,678,897 210,691,217

125
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 Desember 2018
> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahun
Sampai dengan s/d s/d s/d s/d
Lain-lain 1 bulan 3 bulan 12 bulan 2 tahun 5 tahun > 5 tahun Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Liabilitas keuangan
Tanpa suku bunga:
Liabilitas segera - 271,896 21,139 - - - - 293,035
Simpanan - 5,901,263 699,589 340,870 - - - 6,941,722
Simpanan dari bank lain - 4,146 - - - - - 4,146
Liabilitas derivatif - 30,429 24,716 10,787 - - - 65,932
Liabilitas akseptasi - 480,398 1,085,414 838,126 4,965 3,347 - 2,412,250
Pinjaman yang diterima - 4,796 48,640 - - - - 53,436
Liabilitas lain-lain - 400,241 152,810 130,830 - 680,055 228,055 1,591,991

Suku bunga variabel:


Simpanan - 50,043,273 - - - - - 50,043,273
Simpanan dari bank lain - 305,680 - - - - - 305,680
Pinjaman yang diterima - 345,694 22,586 49,012 440,482 11,250 - 869,024
Liabilitas lain-lain - 108,688 1,188 3,039 - 1,467 - 114,382

Suku bunga tetap:


Simpanan - 44,083,551 21,330,989 16,168,182 272 - - 81,582,994
Simpanan dari bank lain - 200,676 22,059 12,032 16,743 - - 251,510
Pinjaman yang diterima - 204,578 283,205 1,148,327 - 2,237,169 - 3,873,279
Obligasi subordinasi - - - 2,000,000 - 100,000 3,702,000 5,802,000
Surat berharga yang diterbitkan - - - 1,062,036 - 10,525,000 - 11,587,036
Liabilitas lain-lain - 74,747 12,189 39,498 20,518 17,060 - 164,012
Sub jumlah - 102,460,056 23,704,524 21,802,739 482,980 13,575,348 3,930,055 165,955,702
-
Liabilitas komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan 38,799,903 26,688 51,122 172,275 45,063 2,451 147,820 39,245,322
L/C yang irrevocable dan masih
berjalan dalam rangka ekspor
dan impor - 528,560 1,016,285 416,531 11,526 22,962 - 1,995,864

Sub jumlah liabilitas komitmen 38,799,903 555,248 1,067,407 588,806 56,589 25,413 147,820 41,241,186

Liabilitas kontinjensi
Bank garansi - 149,234 232,732 427,977 13,645 2,477 - 826,065
Standby L/C - 2,876 483 - - - - 3,359

Sub jumlah liabilitas kontinjensi - 152,110 233,215 427,977 13,645 2,477 - 829,424

Jumlah 38,799,903 103,167,414 25,005,146 22,819,522 553,214 13,603,238 4,077,875 208,026,312

Manajemen Risiko Operasional

Risiko Operasional adalah Risiko akibat ketidakcukupan dan/ atau tidak berfungsinya proses
internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/ atau adanya kejadian eksternal yang
mempengaruhi kegiatan usaha Bank.

Risiko Operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak
langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan.
Pengelolaan Risiko Operasional dilakukan melalui peningkatan risk awareness dan risk culture
dari risk owner untuk meminimalisir kesalahan/ insiden operasional, sehingga dapat menekan
kerugian baik finansial maupun non finansial.

Secara umum, proses manajemen risiko operasional telah diterapkan pada semua aktivitas
fungsional Bank. Isu risiko yang terekspos dan memiliki tingkat risiko yang signifikan telah
dilengkapi dengan kontrol yang memadai baik hard control maupun soft control termasuk
Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP) untuk memitigasi risiko terkait
teknologi informasi (IT).

Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan pengelolaan risiko operasional, Bank telah
mengembangkan beberapa sistem aplikasi teknologi informasi baik untuk mendukung penerapan
maupun untuk menilai hasil penerapan manajemen risiko operasional (ORM). Untuk menilai hasil
penerapan manajemen risiko Bank menggunakan perangkat sistem aplikasi teknologi informasi
berbasis web yang dinamakan Operational Risk Assessor (OPRA). Aplikasi tersebut digunakan
untuk mengukur potensi risiko kedepan (periode tertentu) berdasarkan ketersediaan kontrol dan
efektivitas pelaksanaan kontrol.

126
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Sistem OPRA yang telah dipergunakan untuk pelaksanaan penilaian ORM terdiri dari Risk &
Control Self Assessment (RCSA), Loss Event Database, Near Miss, Key Risk Indicators (KRIs)
dan Risk Register aplikasi Teknologi Informasi serta berfungsi sebagai media Whistle Blowing
System.

Beberapa aktivitas lain yang telah diimplementasikan untuk memitigasi Risiko Operasional pada
aktivitas Operasional Bank antara lain:
a) Meningkatkan pemahaman karyawan (kantor pusat maupun cabang) mengenai
penerapan risiko operasional melalui sosialisasi dan program pelatihan yang
diselenggarakan oleh pihak internal maupun eksternal.
b) Melakukan identifikasi risiko yang melekat pada aktivitas operasional (Divisi/ Biro/ Grup)
melalui penilaian risiko kendali operasional.
c) Menginventarisasi kejadian fraud dan pemantauan tidak lanjut kejadian fraud di seluruh
unit kerja Bank serta melaporkannya secara berkala ke regulator sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
d) Memantau perhitungan ATMR Risiko Operasional dengan menggunakan Pendekatan
Indikator Dasar (PID) dan pengaruhnya terhadap Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM) bagi Bank serta mengalokasikan cadangan Risiko Operasional sesuai dengan
ketentuan regulator.

Selain itu, Bank telah memiliki pedoman mengenai tata kelola penerbitan Produk atau Aktivitas
Baru (PAB) dengan tujuan untuk standarisasi dalam pengelolaan risiko PAB secara end to end
sesuai ketentuan regulator.

Sebagai output dari proses pengelolaan risiko operasional, Bank melaksanakan penilaian profil
risiko operasional secara triwulanan yang menggambarkan eksposur risiko operasional secara
bankwide sesuai ketentuan regulator yang berlaku.

Manajemen Risiko Hukum

Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/ atau kelemahan aspek yuridis. Risiko
hukum dapat bersumber antara lain dari kelemahan aspek yuridis yang disebabkan oleh
lemahnya perikatan yang dilakukan oleh Bank, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan
perundang-undangan yang menyebabkan suatu transaksi yang telah dilakukan Bank menjadi
tidak sesuai dengan ketentuan yang ada, dan proses litigasi baik yang timbul dari gugatan pihak
ketiga terhadap Bank maupun Bank terhadap pihak ketiga.

Untuk memitigasi Risiko Hukum, Bank memiliki Satuan Tugas Khusus Kantor Pusat (STKP),
Departemen Legal Affair, Biro Hukum, Special Asset Management (SAM) cabang dan bersama-
sama unit kerja terkait yang bertugas melakukan pemantauan terhadap potensi munculnya
litigasi/tuntutan hukum yang timbul baik melalui pengadilan maupun penyelesaian sengketa di
luar pengadilan serta memastikan kesesuaian dan kecukupan yuridis pengikatan perjanjian
antara Bank dengan para pihak dengan mengacu pada prinsip kehati-hatian dalam rangka
melindungi kepentingan Bank.

Selain itu, Bank melakukan pendampingan hukum kepada pejabat/petugas Bank dan
memberikan opini hukum kepada kantor pusat dan kantor cabang serta melakukan legal reviu
kontrak kerjasama dengan pihak ketiga.

Sebagai output dari proses Pengelolaan Risiko Hukum, Bank melaksanakan penilaian Profil
Risiko Hukum secara triwulanan atas beberapa parameter indikator risiko sesuai ketentuan
regulator yang berlaku sehingga diperoleh gambaran mengenai tingkat potensi Risiko Hukum
secara bankwide.

Manajemen Risiko Stratejik

Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan
suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

Bank merumuskan dan menetapkan target dan strategi bisnis yang akan dicapai dalam rencana
bisnis (business plan) dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal sesuai dengan
visi dan misi Bank.
127
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Tujuan Bank dalam mengelola risiko stratejik adalah untuk memastikan bahwa proses
manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari ketidaktepatan
pengambilan keputusan stratejik dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan
bisnis.

Bank melakukan pemantauan dan evaluasi kesesuaian implementasi target dan strategi bisnis
dengan business plan, antara lain melalui pengumpulan data, analisis, pengukuran, pemantauan
dan pengendalian pencapaian target aset, aset produktif, sumber dana, permodalan, laba
sebelum pajak, produk/ aktivitas baru, jaringan kantor dan lainnya dibandingkan dengan
realisasinya yang dilakukan secara periodik (sesuai kebutuhan).

Sebagai output dari proses Pengelolaan Risiko Stratejik, Bank melaksanakan penilaian Profil
Risiko Stratejik secara triwulanan atas beberapa parameter indikator risiko sesuai ketentuan
regulator yang berlaku sehingga diperoleh gambaran mengenai tingkat potensi Risiko Stratejik
secara bankwide.

Manajemen Risiko Reputasi

Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan
(stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan akan pengelolaan risiko reputasi yang memadai, Bank
antara lain membentuk unit kerja Call Center untuk memberikan layanan informasi perbankan
serta menerima keluhan/pengaduan nasabah, Corporate Secretary yang memberikan informasi
yang perlu disampaikan kepada publik/stakeholders terkait aktivitas Bank, serta petugas Bank di
kantor-kantor cabang yang setiap saat dapat memberikan informasi kepada nasabah.

Selain itu pengendalian risiko reputasi juga dilakukan antara lain dengan melalui pemantauan
yang dilakukan oleh Unit Kerja Corporate Secretary terhadap berita di media massa, transparansi
produk yang ditawarkan kepada nasabah sesuai dengan Peraturan Regulator mengenai
Transparansi Produk melalui website Bank, serta upaya peningkatan standar layanan nasabah
dengan melakukan pelatihan service excellence kepada petugas Bank.

Sebagai output dari proses Pengelolaan Risiko Reputasi, Bank melaksanakan penilaian Profil
Risiko Reputasi secara triwulanan atas beberapa parameter indikator risiko sesuai ketentuan
regulator yang berlaku sehingga diperoleh gambaran mengenai tingkat potensi Risiko Reputasi
secara bankwide.

Manajemen Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan dapat bersumber antara lain dari ketidakpatuhan Bank untuk melaksanakan
seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usaha Bank sehingga dapat
berdampak terhadap kelangsungan usaha Bank.

Tujuan utama Manajemen Risiko untuk Risiko Kepatuhan antara lain adalah untuk memastikan
bahwa proses Manajemen Risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari perilaku
Bank yang menyimpang atau melanggar standar yang berlaku secara umum, ketentuan dan/ atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sebagai output dari proses pengelolaan risiko kepatuhan, Bank melaksanakan penilaian profil
risiko kepatuhan secara triwulanan atas beberapa parameter indikator risiko sesuai ketentuan
regulator yang berlaku sehingga diperoleh gambaran mengenai tingkat potensi risiko kepatuhan
secara bankwide.

128
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan

Tabel dibawah ini menyajikan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Grup pada tanggal
31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal
jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavioral assumptions):

31 Maret 2019
> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahun
Sampai dengan s/d s/d s/d s/d
Lain- lain 1 bulan 3 bulan 12 bulan 2 tahun 5 tahun > 5 tahun Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset

Tanpa suku bunga


Kas - 1,100,871 - - - - - 1,100,871
Giro pada Bank Indonesia - 10,272,214 - - - - - 10,272,214
Giro pada bank lain - 845,674 - - - - - 845,674
Tagihan akseptasi - 293,185 1,294,543 888,629 9,134 3,314 - 2,488,805
Tagihan derivatif - 21,832 8,376 914 - - - 31,122
Kredit (241,639) 343,373 371,105 1,183,229 228,443 1,306,603 3,130,338 6,321,452
Penyertaan dalam bentuk saham (625) - - - - - 695,851 695,226
Aset lain- lain - bersih 1,003,121 17,125 472,369 - - 4,641 1,497,256

Suku bunga variabel


Giro pada bank lain - 16,090 - - - - - 16,090
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - 11 - - - - - 11
Efek- efek - 1,542,041 - - - - - 1,542,041
Kredit (3,584,441) 6,566,586 13,018,668 33,994,115 11,107,403 29,048,891 36,816,813 126,968,035

Suku bunga tetap:


Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - 1,501,931 876,651 634,408 - - - 3,012,990
Efek- efek (23,500) 1,268,837 1,985,306 4,080,303 463,108 1,433,129 3,964,180 13,171,363
Efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali - 2,957,988 2,419,983 8,002,695 - - - 13,380,666
Kredit (116,214) 18,040 29,927 389,171 1,238,926 4,395,580 149,711 6,105,141
Tagihan anjak piutang (36,438) 77,239 273,135 378,310 5,095 1,897 - 699,238
Piutang sewa pembiayaan (57,750) 93,268 79,377 530,229 394,207 153,340 72,333 1,265,004
Piutang pembiayaan konsumen (180,673) 516,038 704,189 2,481,350 2,701,473 2,643,220 1,603 8,867,200
Aset lain- lain - 646 1,262 5,371 6,584 15,800 2,687 32,350

Jumlah Aset (4,241,280) 28,438,985 21,079,647 53,041,093 16,154,373 39,001,774 44,838,157 198,312,749

Liabilitas

Tanpa suku bunga:


Liabilitas segera - 426,204 - - - - - 426,204
Simpanan - 5,525,136 957,843 159,007 - - - 6,641,986
Simpanan dari bank lain - 2,372 - - - - - 2,372
Liabilitas derivatif - 21,290 9,209 828 - - - 31,327
Liabilitas akseptasi - 510,575 1,079,141 893,659 7,279 3,314 - 2,493,968
Liabilitas lain- lain - 377,484 135,365 - - 642,822 208,906 1,364,577

Suku bunga variabel:


Simpanan - 4,367,215 4,528,191 40,047,968 5,038 - - 48,948,412
Simpanan dari bank lain - 279,046 - - - - - 279,046
Pinjaman yang diterima - 381,389 - - 426,346 125 - 807,860

Suku bunga tetap:


Simpanan - 46,153,341 21,851,688 14,638,393 506 - - 82,643,928
Simpanan dari bank lain - 2,301,658 19,450 4,500 - - - 2,325,608
Pinjaman yang diterima - 160,272 317,714 1,329,371 1,171,691 1,196,819 - 4,175,867
Obligasi subordinasi - - - 1,998,338 - 97,684 3,685,353 5,781,375
Surat berharga yang diterbitkan - - - 1,887,564 - 9,595,044 - 11,482,608

Jumlah Liabilitas - 60,505,982 28,898,601 60,959,628 1,610,860 11,535,808 3,894,259 167,405,138

Selisih (4,241,280) (32,066,997) (7,818,954) (7,918,535) 14,543,513 27,465,966 40,943,898 30,907,611

129
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 Desember 2018
> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahun
Sampai dengan s/d s/d s/d s/d
Lain- lain 1 bulan 3 bulan 12 bulan 2 tahun 5 tahun > 5 tahun Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset

Tanpa suku bunga


Kas - 1,193,578 - - - - - 1,193,578
Giro pada Bank Indonesia - 9,198,773 - - - - - 9,198,773
Giro pada bank lain - 557,364 - - - - - 557,364
Efek- efek - - - - - - 17,368 17,368
Tagihan derivatif - 30,568 25,356 11,093 - - - 67,017
Kredit (14) 27,557 15,798 36,452 37,931 186,124 167,515 471,363
Tagihan akseptasi - 480,218 1,083,861 835,216 4,965 3,347 - 2,407,607
Penyertaan dalam bentuk saham (625) - - - - - 566,032 565,407
Aset lain- lain - bersih - 201 - - - - 30,473 30,674

Suku bunga variabel


Giro pada bank lain - 116 6,970 161 1,382 20,132 - 28,761
Efek- efek - 1,550,515 - - - - - 1,550,515
Kredit (3,741,719) 4,695,549 10,714,477 36,830,895 9,461,814 29,706,665 38,372,392 126,040,073
Piutang sewa pembiayaan - 1,947 3,352 15,155 19,619 13,134 - 53,207
Aset lain- lain - bersih - 116 6,970 161 1,382 20,132 - 28,761

Suku bunga tetap:


Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - 3,746,866 477,989 423,800 - - - 4,648,655
Efek- efek (23,500) 170,000 205,420 4,251,991 486,438 1,682,538 3,947,160 10,720,047
Kredit (105,075) 802,063 282,925 1,383,073 1,315,999 4,690,459 2,504,635 10,874,079
Tagihan anjak piutang (40,618) 77,132 40,718 650,670 4,889 3,247 - 736,038
Efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali - 10,100,611 2,401,884 648,120 - - - 13,150,615
Piutang sewa pembiayaan (83,201) 197,326 98,445 576,204 449,929 143,885 803 1,383,391
Piutang pembiayaan konsumen (140,272) 443,902 730,280 2,533,276 2,873,540 2,945,064 960 9,386,750
Aset lain- lain - 857,465 118,033 4,819 5,857 13,891 3,804 1,003,869

Jumlah Aset (4,135,024) 34,131,867 16,212,478 48,201,086 14,663,745 39,428,618 45,611,142 194,113,912

Liabilitas

Tanpa suku bunga:


Liabilitas segera - 288,368 - - - - - 288,368
Simpanan - 4,941,265 1,595,646 404,811 - - - 6,941,722
Simpanan dari bank lain - 104,145 - - - - - 104,145
Liabilitas derivatif - 30,429 24,716 10,787 - - - 65,932
Liabilitas akseptasi - 480,398 1,085,414 838,126 4,965 3,347 - 2,412,250
Liabilitas lain- lain - 736 - - - 681,356 244,043 926,135

Suku bunga variabel:


Simpanan - 5,355,135 3,841,493 40,756,352 4,481 - - 49,957,461
Simpanan dari bank lain - 303,938 - - - - - 303,938
Pinjaman yang diterima - 370,694 11,389 45,000 430,324 11,422 - 868,829
Liabilitas lain- lain - 9,611 - - - - - 9,611

Suku bunga tetap:


Simpanan - 43,927,026 21,084,713 15,707,479 75,862 - - 80,795,080
Simpanan dari bank lain - 127,389 14,055 5,000 - - - 146,444
Surat berharga yang diterbitkan - - - 61,688 - 11,479,035 - 11,540,723
Pinjaman yang diterima - 257,464 313,197 1,296,613 1,234,380 777,750 - 3,879,404
Obligasi subordinasi - - - 1,997,786 - 97,577 3,684,789 5,780,152
Liabilitas lain- lain - 357,222 132,265 - - - - 489,487

Jumlah Liabilitas - 56,553,820 28,102,888 61,123,642 1,750,012 13,050,487 3,928,832 164,509,681

Selisih (4,135,024) (22,421,953) (11,890,410) (12,922,556) 12,913,733 26,378,131 41,682,310 29,604,231

57. KONTINJENSI, IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN LAINNYA

Kontinjensi

a. Bank mengadakan Perjanjian Induk Bancassurance dengan PT Asuransi Multi Artha Guna
(AMAG) berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 27 Juni 2016 mengenai persetujuan Bank
untuk mempromosikan, memperkenalkan dan menjelaskan produk-produk AMAG kepada para
nasabah Bank di Indonesia berdasarkan perjanjian yang telah disepakati dengan nilai fasilitas
awal adalah sebesar Rp 601.976 juta. Salah satu bentuk promosi produk AMAG adalah dalam
bentuk asuransi kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang
dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan objek
pertanggungan ditentukan oleh AMAG. Perjanjian ini akan tetap berlaku selamanya.

130
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

b. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran produk Bancassurance Panin Dana Pasti
dengan PT Panin Life berdasarkan Perjanjian Kerjasama No.254-A/Dir/006/06.11,
No 254-B/Dir/006/06.11 dan No. 254-C/Dir/006/06.11 tanggal 22 Juni 2011.

Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen pemasaran dengan memperoleh
kompensasi berupa komisi, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 tahun dan dapat
diperpanjang kembali.

Pada tanggal 20 Mei 2013, Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama, dimana kedua
pihak sepakat untuk mengubah mekanisme penarikan nilai tunai Produk Asuransi Panin Dana
Pasti. Pada tanggal 4 November 2013, PT Panin Life berubah nama menjadi PT Panin Dai-ichi
Life.

Pada tanggal 26 September 2016, Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama, dimana
kedua pihak sepakat untuk memperpanjang jangka waktu perjanjian sampai dengan tanggal
21 Juni 2021 dan perubahan komisi yang diterima Bank menjadi sebesar 0,33%.

Produk Bancassurance yang dimaksud dalam perjanjian adalah produk-produk asuransi jiwa
dengan dilengkapi manfaat pasti yang diterbitkan oleh PT Panin Dai-Ichi Life, yang terdiri atas
Produk Panin Dana Pasti, Produk Panin Flexilinked dan Produk Panin Lifevestlink.

c. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran produk Bancassurance Panin Premier


Protection dengan PT Panin Dai-ichi Life berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal
23 Juli 2013.

Pada tanggal 1 April 2014, Bank mengadakan perubahan pertama atas Perjanjian Produk
Bancassurance, dimana kedua pihak telah sepakat untuk mengubah komisi dan insentif
sebagaimana tercantum dalam butir 17 lampiran 1 Perjanjian, merubah lampiran 2 mengenai
Standard Operating Procedure dan menambah lampiran 3 mengenai Expense Reimbursement
Procedure.

Pada tanggal 3 November 2014, Bank mengadakan perubahan kedua atas Perjanjian Produk
Bancassurance, dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah lampiran 2 mengenai Standard
Operating Procedure.

Produk Bancassurance adalah produk-produk asuransi jiwa dengan dilengkapi manfaat pasti yang
diterbitkan oleh PT Panin Dai-ichi Life. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen
pemasaran dengan memperoleh kompensasi berupa komisi.

d. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran Bahana Reksa Panin Terproteksi III dan IV
dengan PT Bahana TCW Investment Management berdasarkan Perjanjian Kerjasama
No. 014/BTIM-BANKPANIN/0808 tanggal 22 Agustus 2008.

Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen penjual dengan memperoleh kompensasi
berupa imbal jasa.

Pada tanggal 25 Agustus 2011 Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama, dimana kedua
pihak sepakat untuk mengubah daftar reksadana yang ditawarkan menjadi Bahana Reksadana
Panin Terproteksi VI, VII, VIII, IX, XI, XII, XIII, XIV, XV dan AXVIII.

Pada tanggal 20 Juli 2012, Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama pemasaran
dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah jangka waktu perjanjian selama 5 tahun dan dapat
diperpanjang kembali.

e. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran Reksa Dana Terproteksi Insight Terproteksi 7
dengan PT Insight Investments Management berdasarkan kerjasama
No. 292/IIM/BOD/X/2016 tanggal 5 Oktober 2016.

Dalam perjanjian tersebut, Bank bertindak sebagai agen penjual dengan memperoleh kompensasi
berupa imbal jasa.

131
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

f. Bank mengadakan perjanjian kerjasama penjualan efek Reksa Dana Terproteksi Bahana Core
Protected Fund 132 dengan PT Bahana TCW Investment Management berdasarkan kerjasama
No. 014/BTIM-PANIN/X/14 tanggal 28 Oktober 2014.

Pada tanggal 3 Oktober 2016, Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama melalui
Addendum I No. 026/BTIM-PANIN/X/16.

Pada tanggal 9 Februari 2017, Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama melalui
Addendum II No. 004/BTIM-PANIN/II/17 Reksa Dana.

g. Pada tanggal 3 November 2015, VMF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan chanelling
dari BRI dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 200.000 juta yang akan digunakan untuk
mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan. Jangka waktu penyaluran kredit adalah
24 bulan sejak ditandatanganinya perjanjian kredit. Jangka waktu perjanjian kredit ini sampai
dengan seluruh kewajiban VMF kepada BRI telah diselesaikan.

Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VMF setuju untuk membuka rekening
amanat (escrow account) pada BRI, dengan saldo sejumlah Rp 3 juta pada tanggal 31 Desember
2018, dan disajikan sebagai rekening amanat sebagai bagian dari akun Aset Lain-lain
(Catatan 21).

Saldo fasilitas yang telah disalurkan sebesar Rp 29.716 juta pada tanggal 31 Desember 2018.

Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai oleh BRI.

58. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 1 sampai dengan
132 dan informasi tambahan dari halaman 133 sampai dengan halaman 138 merupakan tanggung
jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 26 April 2019.

59. DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS INDUK

Laporan keuangan tersendiri entitas induk disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (“PSAK”) No.4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”. Kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan tersendiri entitas induk adalah sama dengan
kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
sebagaimana diungkapkan pada Catatan 3 atas laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk
penyertaan pada entitas anak yang disajikan pada biaya perolehan.

132
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk.
ENTITAS INDUK SAJA
INFORMASI LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK *)
31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)

31 MARET 31 DESEMBER
2019 2018
Rp Juta Rp Juta
ASET
Kas 1,080,521 1,170,611

Giro pada Bank Indonesia 9,933,227 8,895,135

Giro pada bank lain


Pihak berelasi 85,286 85,180
Pihak ketiga 760,524 712,491
Jumlah 845,810 797,671

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - pihak ketiga 2,558,001 3,621,655

Efek - efek
Pihak berelasi 136,171 135,853
Pihak ketiga 14,132,656 11,614,408
Jumlah 14,268,827 11,750,261

Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - pihak ketiga 13,380,666 13,016,732

Tagihan Derivatif - pihak ketiga 31,122 67,017

Kredit
Pihak berelasi 1,549,098 1,674,553
Pihak ketiga 135,526,705 134,573,604
Cadangan kerugian penurunan nilai (3,700,682) (3,594,749)
Jumlah 133,375,121 132,653,408

Tagihan Akseptasi - pihak ketiga 2,488,805 2,407,607

Penyertaan dalam bentuk saham 2,311,458 2,320,770


Cadangan kerugian penurunan nilai (625) (625)
Jumlah 2,310,833 2,320,145

Aset Tetap - bersih 9,865,370 9,934,423

Aset Pajak Tangguhan - bersih 83,826 93,555

Biaya dibayar di muka 199,734 104,033

Aset tak berwujud 89,340 91,667

Aset lain- lain 2,326,891 1,974,570

Jumlah Aset 192,838,094 188,898,490

*) Disajikan dengan metode biaya

133
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk.
ENTITAS INDUK SAJA
INFORMASI LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK *)
31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)

31 MARET 31 DESEMBER
2019 2018
Rp Juta Rp Juta
LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

Liabilitas segera 391,229 242,034

Simpanan
Pihak berelasi 1,473,206 1,408,704
Pihak ketiga 130,185,637 129,405,529
Jumlah 131,658,843 130,814,233

Simpanan dari bank lain


Pihak berelasi 128 106
Pihak ketiga 2,604,409 452,018
Jumlah 2,604,537 452,124

Liabilitas Derivatif - pihak ketiga 31,327 65,932

Liabilitas Akseptasi
Pihak berelasi - 2,808
Pihak ketiga 2,493,968 2,409,442
Jumlah 2,493,968 2,412,250

Surat berharga yang diterbitkan - bersih 9,595,044 9,592,881

Pinjaman yang diterima - pihak ketiga 426,346 430,324

Utang pajak 262,951 261,879

Liabilitas imbalan pasca kerja 845,444 819,869

Beban yang masih harus dibayar dan


liabilitas lain - lain 1,801,652 1,778,361

Obligasi subordinasi - bersih 5,781,375 5,780,152

Jumlah Liabilitas 155,892,716 152,650,039

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham


Modal dasar - 96.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham 2,408,765 2,408,765

Agio saham 3,444,330 3,444,330

Penghasilan komprehensif lain 7,377,229 7,382,854

Saldo Laba
Ditentukan penggunaannya 140,000 140,000
Tidak ditentukan penggunaannya 23,575,054 22,872,502

Jumlah Ekuitas 36,945,378 36,248,451

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 192,838,094 188,898,490

*) Disajikan dengan metode biaya

134
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk.
ENTITAS INDUK SAJA
INFORMASI LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TERSENDIRI ENTITAS INDUK *)
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 MARET 31 MARET
2019 2018
Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Bunga yang diperoleh 3,667,207 3,637,505
Provisi dan komisi kredit 118,894 109,459
Jumlah pendapatan bunga 3,786,101 3,746,964

Beban Bunga 1,953,769 1,870,348

Pendapatan Bunga - bersih 1,832,332 1,876,616

Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya


Keuntungan bersih penjualan efek 16,063 35,649
Provisi dan komisi lainnya - bersih 35,126 39,948
Pendapatan transaksi valuta asing - bersih 28,018 22,568
Keuntungan (kerugian) bersih penilaian efek yang diperdagangkan 29,251 (41,824)
Pendapatan lainnya 160,197 183,058
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 268,655 239,399

Beban (pemulihan) kerugian penurunan nilai


Aset keuangan 154,420 283,561
Aset non - keuangan (61) (210)
Jumlah Beban Kerugian Penurunan Nilai 154,359 283,351

Beban Operasional Lainnya


Umum dan administrasi 387,894 379,593
Tenaga kerja 418,378 415,207
Beban pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya 63,330 64,991
Lainnya 143,822 170,010
Jumlah Beban Operasional Lainnya 1,013,424 1,029,801

LABA OPERASIONAL 933,204 802,863

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL


Hasil sewa 4,287 5,847
Lainnya - bersih (2,697) 4,757
Jumlah Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih 1,590 10,604

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 934,794 813,467

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK


Pajak kini (220,637) (198,862)
Pajak tangguhan (11,605) 26
Jumlah (232,242) (198,836)

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 702,552 614,631

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungan revaluasi aset tetap - -
Keuntungan (kerugian) aktuarial program manfaat pasti - -
Manfaat (beban) pajak terkait dengan pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi - -
Jumlah pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi untuk tahun berjalan - -

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi


Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual (7,500) (13,396)
Manfaat (beban) pajak terkait dengan pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 1,875 3,349
Jumlah pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi untuk tahun berjalan (5,625) (10,047)

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 696,927 604,584

LABA PER SAHAM (dalam Rupiah penuh)


Dasar/Dilusian 29.17 25.52

*) Disajikan dengan metode biaya

135
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk.
ENTITAS INDUK SAJA
INFORMASI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK *)
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Penghasilan komprehensif lain


Laba (rugi)
belum direalisasi
Surplus Keuntungan atas pemilikan Saldo laba
Modal Agio revaluasi (kerugian) efek tersedia Ditentukan Tidak ditentukan Jumlah
saham saham aset tetap aktuarial untuk dijual penggunaannya penggunaannya Ekuitas
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Saldo per 1 Januari 2018 2,408,765 3,444,330 6,765,259 (204,733) 92,880 140,000 19,836,771 32,483,272

Laba bersih periode berjalan - - - - - - 614,631 614,631


Pemindahan surplus revaluasi aset tetap ke saldo laba
akibat penjualan aset tetap yang telah direvaluasi - - (72) - - - 72 -
Penghasilan komprehensif lainnya - setelah pajak - - - - (10,047) - - (10,047)
.
Saldo per 31 Maret 2018 2,408,765 3,444,330 6,765,187 (204,733) 82,833 140,000 20,451,474 33,087,856

Laba bersih periode berjalan - - - - - - 2,421,028 2,421,028


Penghasilan komprehensif lainnya - setelah pajak - - 514,701 249,991 (25,125) - - 739,567
Saldo per 31 Desember 2018 2,408,765 3,444,330 7,279,888 45,258 57,708 140,000 22,872,502 36,248,451

Laba bersih periode berjalan - - - - - - 702,552 702,552


Penghasilan komprehensif lainnya - setelah pajak - - - - (5,625) - - (5,625)

Saldo per 31 Maret 2019 2,408,765 3,444,330 7,279,888 45,258 52,083 140,000 23,575,054 36,945,378

*) Disajikan dengan metode biaya

136
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA
INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK *)
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

31 MARET 31 MARET
2019 2018
Rp Juta Rp Juta

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :

Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima 3,757,179 3,725,974


Bunga, hadiah, provisi dan komisi dana yang dibayar (1,902,057) (1,843,447)
Penerimaan pendapatan operasional lainnya 252,153 164,916
Pembayaran beban operasional lainnya (967,936) (1,009,235)
Keuntungan dari transaksi valuta asing - bersih (54,813) 24,188
Penerimaan pendapatan non operasional lainnya 640 10,556
Pembayaran beban pajak (208,566) (136,525)

Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi 876,600 936,427

Penurunan (kenaikan) aset operasi


Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (38,579) 373,719
Efek-efek (2,487,769) (3,570,976)
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (363,934) 1,035,633
Kredit (827,529) (589,722)
Aset lain-lain (314,539) (624,809)
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi
Liabilitas segera 149,195 148,287
Simpanan 844,610 3,443,122
Simpanan dari bank lain 2,152,413 939,901
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - (8,138,487)
Liabilitas akseptasi 520 (4,742)
Liabilitas lain-lain (55,600) (69,520)

Kas bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (64,612) (6,121,167)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Penerimaan dividen - 13,667
Perolehan aset tetap (713) (39,459)
Pembelian saham penyertaan - 14,521

Kas bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (713) (11,271)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerbitan obligasi - 3,900,000


Biaya emisi obligasi yang diterbitkan - (18,608)
Penerimaan pinjaman yang diterima - 6,639

Kas bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan - 3,888,031

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (65,325) (2,244,407)

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 14,341,272 16,489,302


Pengaruh perubahan valuta asing (40,767) 80,073
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 14,235,180 14,324,968

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Kas dan setara kas terdiri dari :
Kas 1,080,521 1,002,911
Giro pada Bank Indonesia 9,933,227 10,386,966
Giro pada Bank Lain 845,810 759,315
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 2,375,622 2,175,776

Total kas dan setara kas 14,235,180 14,324,968

*) Disajikan dengan metode biaya

137
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA
INFORMASI INVESTASI DALAM ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT)

Persentase Pemilikan
31 MARET 31 MARET
2019 2018

Entitas Anak
Lembaga Pembiayaan
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (Clipan) 51,49 51,49
PT Verena Multi Finance Tbk (VMF) - *) 57,54

Bank Syariah
PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. (PDSB)
(d/h PT Bank Panin Syariah Tbk. (BPS)) 53,70 42,85

Entitas Asosiasi
Sekuritas
PT Panin Sekuritas Tbk 29,00 29,00

Lembaga Pembiayaan
PT Verena Multi Finance Tbk (VMF) 26,15 -

*) Sejak 25 Januari 2019, Laporan Keuangan VMF sudah tidak dikonsolidasikan lagi

Seluruh entitas anak dan entitas asosiasi


berdomisili di Jakarta

Investasi dalam entitas anak dan entitas asosiasi


dalam informasi keuangan tersendiri entitas induk
disajikan dengan metode biaya

138

Anda mungkin juga menyukai