Anda di halaman 1dari 72

P.T.

ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk

Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014


serta periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk

Halaman

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

LAPORAN KEUANGAN terdiri dari:

1-2
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014

3
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Laporan Perubahan Ekuitas 4


Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

5
Laporan Arus Kas
Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

6-66
Catatan atas Laporan Keuangan
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 serta periode tiga
bulan yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

DAFTAR I – PENDAPATAN, BEBAN & HASIL UNDERWRITING 67

DAFTAR II – ANALISI KEKAYAAN 68-69

DAFTAR III – PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS 70


P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014

31 Maret 31 Desember
Catatan 2015 2014
Rp'000 Rp'000
ASET

Kas dan bank 5


Kas 190,093 185,103
Bank
Pihak berelasi 29 9,297,778 9,113,840
Pihak ketiga 2,640,907 2,745,219
Jumlah 12,128,778 12,044,162

Deposito berjangka
Pihak berelasi 6 53,400,000 52,900,000
Pihak ketiga 31 877,215,077 850,766,113

Efek diperdagangkan 6
Pihak berelasi 29 53,114,465 50,779,574
Efek tersedia untuk dijual
Pihak berelasi 29 29,310,000 30,115,650
Pihak ketiga 434,549,679 416,752,272
Jumlah 516,974,144 497,647,496

Piutang premi 7
Pihak berelasi 29 14,396,150 16,054,258
Pihak ketiga 17,831,795 17,891,910
Cadangan kerugian penurunan nilai (4,122,092) (3,210,698)
Jumlah 28,105,853 30,735,470

Piutang reasuransi 8
Pihak berelasi 29 4,654,550 49,246
Pihak ketiga 4,033,997 10,407,969
Cadangan kerugian penurunan nilai (2,210,522) (3,121,916)
Jumlah 6,478,025 7,335,299

Piutang pegawai 32,243 # 52,009

Aset pajak tangguhan 28 5,923,447 2,152,011

Aset reasuransi 9 98,236,125 37,761,762

Aset tetap - bersih 10 76,501,451 78,305,203

Penyertaan dalam bentuk saham

Entitas asosiasi 6 63,504,940 63,432,156


Perusahaan lain 29 760,905 760,905
Jumlah 64,265,845 64,193,061

Aset lain-lain - bersih 11 18,170,612 17,889,901


1,757,431,600 1,651,782,487
Total Aset

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
1
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Posisi Keuangan per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014

31 Maret 31 Desember
Catatan 2015 2014
Rp'000 Rp'000

LIABILITAS
Utang klaim 12
Pihak berelasi 29 432,144 9,613
Pihak ketiga 515,286 57,446
Utang reasuransi 13
Pihak berelasi 29 815 253,448
Pihak ketiga 5,340,121 8,566,465
Utang pajak 14,28 8,442,551 5,464,191
Utang lain-lain 15,29 60,929,210 63,786,073
Utang komisi 6,115,040 5,562,323
Biaya yang masih harus dibayar 16 26,082,334 18,816,289
Uang sewa pembiayaan - pihak berelasi 17,29 733,325 833,327
Liabilitas asuransi 18
Estimasi liabilitas klaim 151,902,710 95,880,303
Pendapatan Premi Ditangguhkan
Pihak berelasi 29 183,898,973 177,123,106
Pihak ketiga 14,928,684 12,563,993
Premi yang belum merupakan pendapatan
Pihak berelasi 29 125,488,148 121,611,133
Pihak ketiga 69,083,687 70,786,170
Jumlah liabilitas asuransi 545,302,202 477,964,705

Liabilitas imbalan pasca kerja 37,652,039 36,133,392


Jumlah Liabilitas 690,810,927 617,447,272

EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar - 5.746.000.000 saham
pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Modal ditempatkan dan disetor penuh
3.322.733.109 saham pada tanggal
31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 19 332,273,310 332,273,310
Tambahan modal disetor - bersih 20 106,958,039 106,958,039
Saldo laba 652,107,196 625,545,393
Komponen ekuitas lainnya 6 (24,717,872) (30,441,527)
Total Ekuitas 1,066,620,673 1,034,335,215

Total Liabilitas dan Ekuitas 1,757,431,600 1,651,782,487

2
P .T. A SU RAN SI M U LT I AR TH A G UNA Tbk
L aporan Laba R ugi kom prenhensif per 31 M aret 2015 dan 31 M aret 2014
M aret 2015 M aret 2014
R p'000 R p'000
P END APA TA N
Pendapatan premi
Prem i bruto 22 143,433,969 134,531,443
Potongan premi 22 (13,337,994) (18,078,797)
Prem i reasuransi 22 (15,803,562) (11,882,650)
Prem i N eto 114,292,413 104,569,996
Perubahan bruto liabilitas premi 22 (2,174,531) (2,963,427)
B agian reasuransi atas perubahan bruto
atas liabilitas premi 22 3,367,633 2,760,032
Pendapatan premi asuransi neto 115,485,515 104,366,601
H asil investasi 24 32,423,490 26,886,999
Penghasilan lain-lain 25 (761,838) 741,953
JU M L AH PEN DAP AT AN 147,147,167 131,995,553

B E B AN
B eban klaim
K laim bruto 23 86,385,567 64,331,464
K laim reasuransi 23 (5,700,867) (1,632,948)
K laim Neto 80,684,700 62,698,516
Perubahan bruto liabilitas asuransi 23 56,022,407 6,708,061
B agian reasuransi atas perubahan
bruto liabilitas asuransi 23 (57,106,730) (1,213,590)
B eban klaim neto 79,600,377 68,192,987
B eban komisi neto 26 10,523,698 4,085,708
B eban usaha 27 32,178,244 27,690,295
JU M L AH B EB A N 122,302,319 99,968,990
L AB A SEB E LU M PAJA K 24,844,848 32,026,563
B E B AN PAJA K 28 1,716,955 (118,495)
L AB A B ER SIH 26,561,803 31,908,068

P END APA TA N K O M PRE H EN SIF L AIN


Laba (rugi) belum direalisasi atas penurunan
nilai efek-efek setelah dikurangi realisasi laba/rugi 5,723,654 3,911,589
B eban (m anfaat) pajak penghasilan sehubungan
dengan pendapatan kom prehensif lain - -
Jum lah pendapatan kom prehensif lain 5,723,654 3,911,589
L AB A K O M P RE H E NSIF 32,285,457 35,819,657

Laba bersih per saham (dalam R upiah penuh)


Dasar 7,99 11,00
Dilusian 7,99 10,68

3
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Komponen ekuitas lainnya


Selisih nilai transaksi Komponen ekuitas Saldo Laba
Tambahan modal restrukturisasi lainnya - perubahan nilai wajar Ditentukan Belum Ditentukan
Modal disetor disetor entitas sepengendali efek tersedia untuk dijual Penggunaannya Penggunaannya Jumlah ekuitas
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Saldo per 1 Januari 2014 290,127,858 75,348,949 - (24,174,957) 24,000,000 496,772,779 862,074,629
Pelaksanaan warran menjadi saham 100 74 - - - - 174
Rugi belum direalisasi dari pemilikan efek
tersedia untuk dijual s/d Maret 2014 - - - (3,687,601) - - (3,687,601)
Laba bersih tahun berjalan s/d Maret 2014 - - - - - 31,908,068 31,908,068
Saldo 31 Maret 2014 290,127,958 75,349,023 - (27,862,558) 24,000,000 528,680,847 890,295,270
Pelaksanaan warran menjadi saham 42,145,352 31,609,016 - - - - 73,754,368
Penambahan cadangan umum - - - - 3,000,000 (3,000,000) -
Dividen tunai - - - - - (35,191,627) (35,191,627)
Perubahan nilai wajar atas pemilikan efek -
tersedia untuk dijual s/d Des 2014 - - - (2,578,969) - 108,056,173 105,477,204
Saldo 31 Desember 2014 332,273,310 106,958,039 - (30,441,527) 27,000,000 598,545,393 1,034,335,215
Perubahan nilai wajar atas pemilikan efek
tersedia untuk dijual s/d Maret 2015 - - - 5,723,655 - - 5,723,655
Laba bersih s/d Maret 2015 - - - - - 26,561,803 26,561,803

Saldo per 31 Maret 2015 332,273,310 106,958,039 - (24,717,872) 27,000,000 625,107,196 1,066,620,673

4
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Arus Kas
Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
31 Maret 31 Maret
2015 2014
Rp'000 Rp'000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan premi 141,273,536 134,361,342
Penerimaan klaim reasuransi 6,558,141 6,386,161
Penerimaan(Pembayaran) lain-lain (1,879,908) 408,487
Pembayaran klaim (85,505,195) (59,268,554)
Pembayaran komisi (9,970,976) (1,070,034)
Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan (12,405,808) (13,717,404)
Pembayaran premi reasuransi (19,282,539) (17,386,125)
Pembayaran beban usaha (3,928,608) (3,899,994)
Pembayaran beban pajak (4,684,813) (6,708,650)

Kas Bersih Diperoleh (Digunakan) dari Aktivitas Operasi 10,173,830 39,105,229


ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pencairan deposito berjangka 67,657,111 22,719,300
Penempatan deposito berjangka (92,704,732) (59,245,066)
Penempatan efek tersedia untuk dijual (9,744,228) -
Penerimaan hasil investasi 25,742,590 24,598,033
Hasil penjualan aktiva tetap - 412
Perolehan aset tetap (848,650) (28,292,792)

Kas Bersih Digunakan untuk


Aktivitas Investasi (9,897,909) (40,220,113)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan dari penawaran umum terbatas I - 175
Pembayaran hutang sewa guna usaha (191,304) 83

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan (191,304) 258


KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN BANK 84,617 (1,114,626)

KAS DAN BANK AW AL TAHUN 12,044,161 9,788,721


KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 12,128,778 8,674,095

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

5
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

P.T. Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Perusahaan) didirikan di Surabaya berdasarkan akta No. 87
tanggal 14 Nopember 1980 dari notaris Haji Bebasa Daeng Lalo, SH Akta pendirian ini disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor Y.A.5/28/5, tanggal 29 Januari
1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 12 Maret 1982,
Tambahan No. 314. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
dengan akta No. 113 tanggal 30 Juni 2014 dari Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., Mkn., notaris di
Jakarta dalam rangka mengubah masa jabatan Dewan Komisaris dan Direksi.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki sebelas cabang (Bandung, Medan, Makassar, Palembang,
Surabaya, Bogor, Pekanbaru, Bandar Lampung, Manado, Banjarmasin dan Jakarta) serta dua puluh lima
kantor perwakilan di luar Jakarta (Pontianak, Batam, Semarang, Solo, Yogyakarta, Malang, Bali, Balikpapan,
Padang, Palu, Samarinda, Kendari, Jambi, Banda Aceh, Muara Bungo, Serpong, Pematang Siantar, Tanjung
Pinang, dan Cikarang, Mataram, Surabaya-Rajawali, Cirebon, Ambon, Pangkal Pinang dan Bengkulu).
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung The City Center Batavia Tower One Lantai 17. Jl.KH. Mas
Mansyur Kav.126, Jakarta 10220.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan
kegiatan usaha di bidang asuransi kerugian termasuk usaha reasuransi kerugian. Kegiatan ini telah
memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. KEP-3251/MD/1986, tanggal
6 Mei 1986. Pada 31 Maret 2015 dan 31 Maret 2014 jumlah rata-rata karyawan Perusahaan masing –
masing adalah 486 dan 451 karyawan.

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Panin Group, dengan entitas induk terakhir adalah PT. Panin
Investment Tbk. Susunan pengurus dan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 sesuai dengan
akta no.112 tanggal 30 Juni 2014 adalah sebagai berikut:

Presiden Komisaris/Komisaris Independen Aries Liman


Komisaris Independen Tri Hananto Sapto Anggoro
Komisaris Syamsul Hidayat

Presiden Direktur Linda Juliana J.L. Delhaye


Direktur Dedi Setiawan
Direktur Independen Ratnawati Atmodjo

Komite Audit:
Ketua Tri Hananto Sapto Anggoro
Anggota V.D. Wenty Anggraini
Theodora Nani Alamsyah

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 9 Desember 2005, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-3360/PM/2005 untuk melakukan penawaran umum atas
240.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat, disertai dengan waran sebanyak 240.000.000 waran
yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
Jakarta pada tanggal 23 Desember 2005. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham
Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama
masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 23 Desember 2006 sampai dengan 22 Desember 2010. Setelah
waktu tersebut waran menjadi kadaluarsa.

Pada tanggal 26 September 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam – LK
dengan surat No. S-10485/BL/2011 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.436.644.880 saham disertai waran sebanyak 478.881.626 waran yang
diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
pada tanggal 26 Oktober 2011. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan
6
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 175 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan
yaitu mulai tanggal 10 April 2012 sampai dengan 9 Oktober 2014. Bila waran tidak dilaksanakan sampai
dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa. Sampai dengan 31 Desember 2014,
jumlah waran yang kadaluarsa sebesar 29.438.277.

Pada tanggal 31 Desember 2014 seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 3.322.733.109 lembar saham telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

2. PERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN


REVISI (PSAK DAN ISAK)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan

Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi
yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang
relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari
2014.

Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan
akuntansi Perusahaan yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk
tahun berjalan atau tahun sebelumnya:

 ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan

ISAK 27 membahas akuntansi pengalihan aset tetap oleh entitas yang menerima pengalihan
tersebut dari pelanggannya dan menyimpulkan bahwa ketika pos aset tetap alihan memenuhi
definisi aset dari perspektif entitas yang menerima, entitas yang menerima harus mengakui aset
tersebut sebesar nilai wajarnya pada tanggal pengalihan, dengan saldo kredit yang dihasilkan dari
transaksi pengalihan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan PSAK 23, Pendapatan.

 ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas

ISAK 28 memberikan panduan akuntansi atas pengakhiran liabilitas keuangan dengan


menerbitkan instrumen ekuitas. Secara khusus, ISAK 28 mensyaratkan bahwa instrumen ekuitas
yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut akan diukur pada nilai wajarnya, dan setiap
selisih antara jumlah tercatata liabilitas keuangan yang diakhiri dengan imbalan yang dibayarkan
akan diakui dalam laba rugi.

Penaerapan ISAK 27 dan ISAK 28 tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam
tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Perusahaan tidak melakukan transaksi tersebut.
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan

Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan
penerapan dini tidak diperkenankan:

 PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan

PSAK 1 (revisi 2013) memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif
menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. PSAK 1 mengharuskan tambahan
pengungkapan dimana pos – pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi
dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi
lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

 PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah
diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi
suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk
laporan keuangan tersendiri tetap tidak berubah.

 PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

7
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15
(revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar
revisi diperluas untuk mencakup entitas asosiasi dan ventura bersama.

 PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja

Perubahan paling signifikan dalam PSAK 24 terkait kewajiban manfaat pasti dan aset program.
Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar
aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor dan
mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan
dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain.

 PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan

PSAK 46 (revisi 2014), memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang
diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan
melalui penjualan. PSAK 46 menghilangkan pengaturan pajak penghasilan final.

 PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset

Perubahan dalam PSAK 48 (revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan
pengaturan nilai wajar dalam PSAK 68.

 PSAK 50 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 55 (annual


improvement), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 60 (annual
improvement), Instrumen Keuangan: Pengungkapan

Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian atas pengaturan nilai wajar
pada PSAK lain, termasuk PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4, dan PSAK 68. PSAK 50
memberikan pengaturan yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus aset dan
liabilitas keuangan. Perubahan PSAK 55 mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif
melekat dan PSAK 60 mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar dan risiko likuiditas.

 PSAK 65 Laporan Keuangan Konsiolidasian

PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian
dan Tersendiri, yang mengatur laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian –
Entitas Bertujuan Khusus.

Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, yaitu
pengendalian. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a)
kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya
dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan
untuk membantu dalam penilaian apakah investor mengendalikan investee dalam skenario yang
kompleks.

PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai


pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan
ini secara retrospektif.

 PSAK 66, Pengaturan Bersama

PSAK 66 menggantikan PSAK 12, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. Berdasarkan
PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau pengendalian
bersama, tergantung pada hak dan kewajiban dari pihak-pihak dalam perjanjian.

Pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proposional yang ada untuk pengendalian
bersama entitas telah dihapuskan. Ventura bersama berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk
dicatat dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas.

Ketentuan transisi PSAK 66 mensyaratkan entitas untuk menerapkan standar pada awal
8
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

permulaan dari periode sajian terawal pada saat penerapan.

 PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain

PSAK 67 berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan
bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar ini
menetapkan tujuan pengungkapan dan menentukan pengungkapan minimum yang entitas harus
disajikan untuk memenuhi tujuan tersebut. Tujuan PSAK 67 adalah bahwa entitas harus
mengungkapkan informasi yang membantu para pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi sifat dan risiko yang terkait dengan kepentingannya dalam entitas lain dan dampak
dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangannya.

 PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar

PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas
pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang
harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.

PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai
wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang lingkup PSAK
68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos
instrumen non – keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai
wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya
persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan
saat ini. PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual
aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur
antara pelalu pasar pada tanggal pengukuran.

PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan
dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini.

Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dari
laporan keuangan Perusahaan. Penerapan atas amandemen terhadap PSAK 24 akan berdampak
terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Perusahaan.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak
dari standar terhadap laporan keuangan.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

b. Dasar Penyusunan

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata
uang untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) yang
merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan
nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus
kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

c. Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang
fungsional Perusahaan. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat
dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan
menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs
yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.

9
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

d. Transaksi Pihak Berelasi

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak
(entitas pelapor):

a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau

iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana
entitas lain tersebut adalah anggotanya).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu
entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam
huruf (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan
persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.

e. Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana
pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset
keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur
sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kategori berikut ini:
 Nilai wajar melalui laba rugi
 Tersedia untuk dijual
 Pinjaman yang diberikan dan piutang
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan
atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:


10
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

 diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
 pada pengakuan awal merupakanbagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang
dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang
terkini; atau
 merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada
saat pengakuan awal, jika:

 penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan


pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
 kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi
berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang
didokumentasikan, dan informasi tentang Perusahaan disediakan secara internal kepada
manajemen kunci entitas misalnya direksi dan CEO.

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui
dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen
atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti
dijelaskan pada Catatan 3g.

Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)

Obligasi dan saham milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif
diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan
komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS kecuali untuk kerugian penurunan
nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset
moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai,
akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklas ke
laba rugi.

Deviden atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perusahaan
untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Aset keuangan lainnya milik Perusahaan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak
mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”,
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali
piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Metode suku bunga efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga
selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk
lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama
perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat
untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrument keuangan selain dari
instrumen keuangan FVTPL.

11
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Penurunan nilai aset keuangan

Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada
setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai
akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan
peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset
keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan
atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap
sebagai bukti obyektif penurunan nilai.

Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga; atau

c. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian
penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari
estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset
keuangan.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung
atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun
cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan
piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan
terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.

Pengecualian pada instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian
penurunan nilai berkurang dan pengurangan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang
diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal
pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan
kerugian penurunan nilai dilakukan.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi
tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui
secara langsung ke pendapatan komprehensif lain.

Penghentian pengakuan aset keuangan

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus
kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan
secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas
lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko
dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan
mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah
yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan
manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan
dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Pada saat Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat
aset dan jumlah pembayaran yang diterima dan piutang serta keuntungan atau kerugian kumulatif
yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui
dalam laba rugi.
12
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Pada saat Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap suatu bagian saja (misalnya ketika
Perusahaan masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Perusahaan
mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap
diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai
wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang
dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk
bagian yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan
pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan
komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya
diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian
yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.

f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai
dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Instrumen ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan
setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan
bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang
diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur
pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban
Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas
keuangan yang diterbitkan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam
laba rugi.

Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang
dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

g. Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk
menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).

Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut:

 Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan)
dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.

 Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang
termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung
(misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).

 Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input
untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang
tidak dapat diobservasi).

13
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

h. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
posisi keuangan jika dan hanya jika:

 saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
telah diakui tersebut; dan
 berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.

i. Kas dan setara kas

Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang
jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak
dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

j. Investasi pada entitas asosiasi

Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan dan
bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Pengaruh
signifikan adalah kekuasaaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan
operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan
tersebut.

Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan
dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki
untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi
keuangan sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian
kepemilikan Perusahaan atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi
dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan
atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua
kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari nilai investasi bersih
Perusahaan dalam entitas asosiasi) diakui hanya jika Perusahaan mempunyai liabilitas hukum atau
liabilitas konstruktif atau melakukan pembayaran atas liabilitas entitas asosiasi.

Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Perusahaan atas nilai wajar bersih dari aset
yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi yang diakui pada tanggal
akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill yang termasuk dalam jumlah tercatat investasi, diuji
penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Perusahaan dari
nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya
perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi.

Persyaratan dalam PSAK 55 (revisi 2011) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran,
diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan
dengan investasi pada entitas asosiasi Perusahaan. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa
(termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai
Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang
lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah
tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap
aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan
dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi
tersebut kemudian meningkat.

Pada saat pelepasan suatu entitas asosiasi yang mengakibatkan Perusahaan kehilangan pengaruh
signifikan atas entitas asosiasi, investasi yang tersisa diukur pada nilai wajar pada tanggal tersebut
dan nilai wajarnya dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sebagai suatu aset
keuangan sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya atas entitas asosiasi
diatribusikan ke sisa kepemilikan dan nilai wajar termasuk dalam penentuan keuntungan atau

14
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

kerugian atas pelepasan entitas asosiasi. Selanjutnya, Perusahaan memperhitungkan seluruh jumlah
yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi
tersebut dengan menggunakan dasar yang sama dengan yang diperlukan jika entitas asosiasi telah
melepaskan secara langsung aset dan liabilitas yang terkait, maka Perusahaan mereklasifikasi
keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) sejak
Perusahaan kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi.

Ketika perusahaan melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian yang
timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Perusahaan hanya
sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Perusahaan.

k. Piutang dan utang asuransi

Piutang dan utang yang timbul atas kontrak asuransi diakui pada saat jatuh tempo dan diukur pada
biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan
penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa estimasi arus kas masa depan terkena
dampak sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal.

l. Reasuransi

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan kontrak reasuransi untuk membatasi


kemungkinan kerugian yang timbul dari eksposur tertentu. Premi reasuransi outward diakui pada
periode yang sama dengan periode pengakuan premi bisnis langsung yang terkait atau bisnis
reasuransi inward yang dipertanggungkan.

Liabilitas reasuransi terdiri dari utang premi untuk kontrak reasuransi outward dan diakui sebagai
beban pada saat jatuh tempo.

Aset reasuransi termasuk saldo yang akan ditagih ke perusahaan reasuransi atas beban klaim. Aset
reasuransi diukur secara konsisten dengan jumlah yang terkait dengan pertanggungan yang
mendasari dan sesuai dengan ketentuan kontrak reasuransi. Reasuransi dicatat sebagai aset kecuali
terdapat hak saling hapus. Dalam hal demikian, liabilitas yang terkait dikurangi untuk
memperhitungkan reasuransi.

Pengujian penurunan nilai dilakukan terhadap aset reasuransi. Nilai tercatat aset reasuransi
diturunkan ke nilai yang dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban
dalam laba rugi. Aset diturunkan nilainya jika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan mungkin
tidak akan dapat menerima seluruh jumlah tagihan ke penanggung.

m. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


Perusahaan menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai per tahun berdasarkan umur piutang
masing-masing premi yang telah jatuh tempo dengan persentase sebagai berikut:
Jangka waktu Persentase cadangan kerugian penurunan nilai
0 - 30 hari Minimum 2%
31 - 60 hari Minimum 10%
61 - 90 hari Minimum 15%
91 - 120 hari Minimum 20%
121 - 180 hari Minimum 30%
181 - 360 hari Minimum 40%
> 360 hari Minimum 75%

n. Aset Tetap

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
15
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi kerugian penurunan nilai.

Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan
menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk bangunan dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai
berikut:

Tahun
Bangunan 20
Kendaraan bermotor 8
Perlengkapan dan peralatan kantor 4-8

Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan
aset yang dimiliki sendiri, atau selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa
dan umur manfaatnya.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan
pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-
biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset
tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat
ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya
perolehan aset dapat diukur secara andal.

Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari
kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam
laba rugi.

o. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan

Pada tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan
apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat
indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat
kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat
diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh
kembali dari unit penghasil kas atas aset.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau
nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai
waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum
disesuaikan.

Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari
nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat
diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

p. Sewa

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak
memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan
16
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari
pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan
sebagai liabilitas sewa pembiayaan.

Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian
yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang
konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis)
selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola
waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam
periode terjadinya.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas.
Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis
lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang
dinikmati pengguna.

q. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.

r. Utang Klaim

Utang klaim adalah utang yang timbul sehubungan dengan adanya persetujuan atas klaim yang
diajukan oleh tertanggung yang belum dibayar oleh Perusahaan. Utang klaim diakui dan dicatat
pada saat klaim disetujui untuk dibayar (claim settled).

s. Liabilitas Asuransi

Liabilitas asuransi diukur sebesar jumlah estimasi berdasarkan perhitungan teknis asuransi.

Premi Belum Merupakan Pendapatan

Premi belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai
pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode akuntansi, dan
disajikan dalam jumlah bruto. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan disajikan
sebagai bagian dari aset reasuransi.

Sejak 1 Januari 2012, premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari
setiap pertanggungan dan ditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan
selama periode risiko dengan menggunakan metode harian.

Sebelum 1 Januari 2012, premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara agregatif
dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 424/KMK.06/2003 yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa
pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan
tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk
asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto.

Estimasi Liabilitas Klaim

Estimasi liabilitas klaim merupakan estimasi jumlah liabilitas yang menjadi tanggungan
sehubungan dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi
namun belum dilaporkan. Perubahan jumlah estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses
penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan
diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Perusahaan tidak mengakui setiap

17
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

provisi untuk kemungkinan klaim masa depan sebagai liabilitas jika klaim tersebut timbul
berdasarkan kontrak asuransi yang tidak ada pada akhir periode pelaporan (seperti provisi
katastrofa dan provisi penyetaraan).

Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan

Liabilitas manfaat polis masa depan diakui dalam laporan posisi keuangan berdasarkan
perhitungan aktuaria. Liabilitas tersebut mencerminkan nilai kini estimasi pembayaran seluruh
manfaat yang diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan, nilai kini estimasi seluruh
biaya yang akan dikeluarkan, dan juga mempertimbangkan penerimaan premi di masa depan.

Tes Kecukupan Liabilitas

Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah liabilitas asuransi yang diakui telah
mencukupi dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan terkait dengan kontrak
asuransi. Jika nilai tercatat liabilitas asuransi setelah dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan
terkait tidak mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh
kekurangan tersebut diakui dalam laba rugi periode berjalan.

t. Provisi

Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan
liabilitas dan estimasi andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.

Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan
untuk menyelesaikan liabilitas kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan
risiko dan ketidakpastian yang meliputi liabilitasnya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan
arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan liabilitas kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai
kini dari arus kas.

Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat
dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa
penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.

u. Pengakuan Pendapatan Premi

Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dari reasuransi jangka pendek diakui
sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang
diberikan. Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko (misalnya pada
penutupan jenis pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi yang diperoleh tersebut
diakui sebagai pendapatan selama periode risiko.

Premi selain kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo.
Premi dari polis bersama (coinsurance) diakui sebesar proporsi premi Perusahaan.

Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada
perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas
transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi
secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi
reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yarg dibukukan
sehubungan kontrak reasuransi tersebut.

Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan ditentukan secara konsisten dengan
pendekatan yang digunakan dalam menentukan premi yang belum merupakan pendapatan,
berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut.

v. Hasil investasi

Hasil investasi dari bunga deposito berjangka dan obligasi diakui dengan menggunakan metode
suku bunga efektif.

18
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Penghasilan dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima.
Keuntungan atau kerugian penjualan efek diakui pada saat terjadinya transaksi. Selisih kurs mata
uang asing yang berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi.

w. Beban Klaim

Beban klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian termasuk
klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui
sebagai beban klaim pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim reasuransi
diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode
pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.

Jumlah klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum
dilaporkan, diakui sebagai estimasi liabilitas klaim yang diukur berdasarkan perhitungan teknis
asuransi. Perubahan estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan
perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi
pada periode terjadinya perubahan.

Porsi reasuransi atas estimasi liabilitas klaim ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang
digunakan dalam menentukan estimasi liabilitas klaim berdasarkan syarat dan ketentuan kontrak
reasuransi terkait.

x. Komisi

Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pendapatan komisi dan diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Komisi yang diberikan kepada pialang
asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat
sebagai beban komisi.

y. Beban Usaha

Beban usaha dan beban lain-lain diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual
basis).

z. Imbalan Pasca Kerja

Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan
Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui
sebuah perusahaan asuransi yang merupakan pihak berelasi dengan Perusahaan.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi
keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini
liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang
diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung
apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban
dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai
kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum
diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

Pendanaan tidak dicatat sebagai aset program karena polis asuransi yang dikeluarkan oleh pihak
asuransi yang berelasi bukan merupakan polis asuransi yang memenuhi syarat. Perusahaan
mengakui haknya atas penggantian berdasar polis asuransi sebagai aset yang terpisah, dan bukan
sebagai pengurang dalam menetapkan liabilitas imbalan pasti.

aa. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

19
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul
dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan
final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak
tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar
kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan
berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan
peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode
pelaporan.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai
dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau
menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi
jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang
memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak
kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak
penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan bermaksud
untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali
untuk pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui diluar laba atau rugi
(baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut
pajak juga diakui di luar laba atau rugi.

bb. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang
bersangkutan.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih diatribusikan kepada pemilik entitas
induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari
semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

cc. Segmen Operasi

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan
yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka
mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

a.yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari
entitas yang sama);
b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk
membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan
menilai kinerjanya; dan
c. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

20
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber
daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen
diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas
yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman
historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan, Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi
tersebut.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui
dalam periode estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode
revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan
dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang
dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan.

Sumber Estimasi Ketidakpastian

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir
periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap
jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam keuangan tahun depan dijelaskan dibawah ini:

a. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan

Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada
jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak
tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan secara spesifik menelaah
apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan
nilai (tidak tertagih).

Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-
faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan
likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan
pembayaran yang signifikan.

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih
diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai
dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai.
Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan
manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala
cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk
mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang
tahun. Oleh karena itu, besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada
setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

b. Estimasi klaim retensi sendiri

Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan
berdasarkan estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam
proses penyelesaian pada tanggal pelaporan, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum
dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif tahun terjadinya perubahan.

21
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

c. Imbalan kerja

Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan
oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara
lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi
Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan
berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabiltas yang diakui di masa mendatang. Walaupun
asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya
atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan
terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan.

22
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

5. KAS DAN BANK

31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000

Kas 190,093 185,103

Bank
Pihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Rupiah 7,994,676 8,527,702
Dollar Amerika Serikat 1,303,102 586,138

Jumlah pihak berelasi 9,297,778 9,113,840

Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,072,153 959,765
PT Bank Maspion 363,149 311,367
PT Bank Mestika Dharma 213,922 228,072
PT Bank Mayora 119,726 80,721
PT Bank Index 36,689 267,268
PT Bank Central Asia Tbk 677,741 252,964
PT Bank of India Indonesia Tbk 41,065 48,490
PT Bank Harmoni 17,925 -
PT Bank Pundi Indonesia Tbk - 28,607
PT Bank MNC International Tbk - 2,856
PT Bank Eksekutif 28,588 -
PT Bank Bumiputera 2,400 -
PT Bank Windu 1,150
Jumlah 2,574,508 2,180,110

PT Bank Artha Graha


International Tbk
Dollar Amerika Serikat 66,399 565,109
Jumlah 66,399 565,109

Jumlah kas dan bank 2,640,907 2,745,219

12,128,778 12,044,162

23
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

6. INVESTASI

Investasi terdiri dari:

31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000

Deposito berjangka
Pihak berelasi 53,400,000 52,900,000
Pihak ketiga 877,215,077 850,766,113
Efek diperdagangkan
Pihak berelasi 53,114,465 50,779,574
Efek tersedia untuk dijual
Pihak berelasi 29,310,000 30,115,650
Pihak ketiga 434,549,679 416,752,272
Penyertaan
Penyertaan
dalam
dalam
bentuk
bentuk
saham
saham
Entitas asosiasi 63,504,940 63,432,156
Perusahaan lain 760,905 760,905
Jumlah 1,511,855,066 1,465,506,670

24
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Deposito berjangka
31 Maret 31 D esem ber
2015 2014
R p'000 R p'000
Dep o sito w ajib
Pihak ketig a
R upiah
P T Bank Victoria International T bk 18,000,000 18,000,000
P T Bank Mandiri (Persero) T bk 3,114,300 3,114,300

Jum lah deposito wajib 21,114,300 21,114,300

Dep o sito b iasa


Pihak berelasi
P T B ank P an Indonesia T bk - R upiah 53,400,000 52,900,000
P T B ank P anin S yariah T bk - -

Jum lah pihak berelasi 53,400,000 52,900,000

Pihak ketig a
R upiah
P T Bank Mutiara T bk 441,000,000 485,000,000
P T Bank Victoria International T bk 155,500,000 150,500,000
P T Bank Victoria S yariah 23,000,000 23,000,000
P T Bank Sum ut 17,500,000 17,500,000
P T Bank Index 9,000,000 9,000,000
P T Bank Pundi 15,000,000 36,000,000
P T Bank Mayapada T bk 11,000,000 11,000,000
P T Bank Mayora 5,500,000 5,500,000
P T Bank Central A sia T bk 500,000 500,000
P T Bank Mestika D harm a T bk 1,000,000 1,000,000
P T Bank Maspion Indonesia 400,000 400,000
P T Bank of India Indonesia T bk 100,000 100,000
P T Bank Harda N asional 200,000 200,000
P T Bank Capital Indonesia 80,000,000 80,000,000
P T Bank Bukopin T bk 20,000,000 -
P T Bank Sulut 30,000,000 -
P T Bank Q N B Indonesia T bk 25,000,000 -
P T Bank MN C Internasional T bk 5,000,000 -
P T Bank Jaw a B arat 2,000,000 -
841,700,000 819,700,000
Jum lah
P T Bank Artha G raha International T bk 13,084,000 8,708,000
P T Bank Capital Indonesia 1,316,777 1,243,813
14,400,777 9,951,813

Jum lah pihak ketig a 877,215,077 850,766,113

Jum lah deposito 930,615,077 903,666,113

25
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Klasifikasi Deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut :

31 Maret 31 Desem ber


2015 2014
Rp'000 Rp'000

Rupiah
< 1 bulan 63,100,077 41,000,000
1-3 bulan 767,315,000 766,914,300
3-6 bulan 83,800,000 83,800,000
> 12 bulan 2,000,000 2,000,000

Jum lah 916,215,077 893,714,300

Dollar Am erika Serikat


< 1 bulan 14,400,000 -
Jum
1-3lah
bulan - 9,951,813
930,615,077 903,666,113

Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Perusahaan.
Berdasarkan pasal 7 Peraturan Pemerintah RI No. 81 tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan
Pemerintah No. 73 tahun 1992 dan pasal 35 Peraturan Menteri Keuangan No.53/PMK.010/2012 tentang
kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi, perusahaan asuransi harus memiliki
dana jaminan sekurang-kurangnya 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan atau hasil penjumlahan 1%
dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi, mana yang lebih besar. Berdasarkan peraturan
tersebut, surat utang atau surat berharga lain yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia dapat juga
digunakan sebagai dana jaminan.

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 Perusahaan telah memenuhi dana jaminan yang harus
disediakan sesuai dengan ketentuan tersebut di atas.

Efek diperdagangkan

3 1 M are t 3 1 D e se m b e r
20 15 20 14
R p '0 0 0 R p '0 0 0

P iha k b er ela s i
R e k s a d an a P a nin D a na M ak sim a - M N 2 8 ,0 7 1,5 1 2 2 6 , 5 9 1 ,6 4 3
R e k s a d an a P a nin D a na U n g g u la n 8 6 4,6 3 3 8 5 0 ,8 7 1
R e k s a d an a P a nin D a na P ri m a 3 ,7 6 7,9 2 2 3 , 7 0 3 ,6 9 7
R e k s a d an a P a nin D a na U ta m a P lu s 2 - M N 5 ,2 2 7,4 9 0 5 , 0 8 4 ,7 9 3
R e k s a d an a P a nin D a na B e r s a m a P lu s 9 ,4 5 1,0 5 1 9 , 0 1 8 ,2 2 0
R e k s a d an a P a nin D a na U lt i m a 5 ,7 3 1,8 5 7 5 , 5 3 0 ,3 5 0

J u m la h efe k dipe r da ga n gk a n 5 3 ,1 1 4,4 6 5 5 0 , 7 7 9 ,5 7 4

Biaya perolehan efek diperdagangkan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-
masing sebesar Rp 42.714.940 ribu. Nilai wajar efek didasarkan pada harga pasar efek pada tanggal
pelaporan.

Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar efek pada tanggal 31 Maret 2015 dan
31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp 10.399.525 ribu Rp 8.064.634 ribu.
26
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Seluruh efek diperdagangkan dilakukan dalam mata uang Rupiah.

Efek tersedia untuk dijual


31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Peringkat/ Rp'000 Peringkat/
Rating Rating

Pihak berelasi
Obligasi
Rupiah
Verena Multifinance Tahap 1
Tahun 2012 Seri B 19,810,000 idA- 19,714,000 idA-
Verena Multifinance Tahap II 9,500,000
Tahun 2013 Seri B idA- 10,401,650 idA-

Pihak ketiga 29,310,000 30,115,650


Obligasi
Rupiah
Subordinasi Bank Victoria II
Tahun 2012 46,265,000 idBBB+ 47,667,481 idBBB+
Subordinasi Berkelanjutan I
Bank Permata Tahap I
Tahun 2012 24,323,000 idAA+ 24,809,200 idAA+
Subordinasi II Bank CIMB
Niaga Tahun 2010 19,180,000 idAAA 19,600,000 AA(idn)
Berkelanjutan I Astra Sedaya
Finance Tahap I Tahun
2012 Seri C 9,750,000 idAAA 9,650,000 idAAA
Berkelanjutan I Japfa
Tahap I Tahun 2012 9,952,000 idA+ 9,765,000 idA+
Panorama Transportasi I
Tahun 2012 5,003,000 idBBB+ 5,029,840 idBBB+
Modernland Realty II
Tahun 2012 Seri A 4,800,000 idA- 4,956,500 idA-
Subordinasi Bank
Mayapada III Tahun 2013 100,030,000 idBBB+ 97,530,000 idBBB+
Bank Victoria IV tahun 2013 50,000,000 idA- 46,905,000 idA-
Subordinasi Berkelanjutan I
Bank Permata Tahap II
Tahun 2012 31,462,592 idAA+ 29,440,000 idAA+
Aneka Gas Industri II
Tahun 2012 13,540,800 idA 13,541,098 idA
Batavia Prosperindo Finance I
Tahun 2013 Seri C 9,876,000 idBBB 9,875,620 idBBB
Berkelanjutan Lautan Luas
Tahap I Tahun 2013 Seri A 9,450,000 idA- 9,500,000 idA-
Subordinasi Berkelanjutan I
Bank International Indonesia
Tahun 2012 5,806,800 idAA+ 5,550,000 idAA+

27
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Agung Podomoro Land I


Tahun 2011 Seri B 1,016,000 idA 1,005,000 idA
Tiga Pilar Sejahtera
Food I Tahun 2013 9,917,000 idA- 9,879,000 idA-
Subordinasi Berkelanjutan
Bank Bukopin Tahap I
Tahun 2012 980,200 idA+ 925,000 idA
Medco Energy International III
Tahun 2012 4,813,500 idAA- 4,812,500 idAA-
Berkelanjutan I Indomobil
Finance Tahap II Tahun 2013
Seri C 2,902,500 idA 2,910,000 idA
Berkelanjutan I PP Tahap I
Tahun 2013 966,000 idA 1,000,000 idA
Waskita karya II Tahun 2012
Seri B 1,009,000 idA 985,812 idA
Greenwood Sejahtera Tahap I
Tahun 2014 9,800,000 idA - -
Jumlah 370,843,392 355,337,051

Dolar Amerika Serikat


Pertamina 42 Tahun 2012 13,214,840 - 12,216,080 BBB-
Alam Sutera International
3 Tahun 2012 6,901,810 - 6,651,544 B+
Republic of Indonesia 42 9,639,637 - 8,791,597 BBB-
Jumlah 29,756,287 27,659,221
Saham
Rupiah
Greenwood Sejahtera 33,756,000 33,756,000

Jumlah 434,355,679 416,752,272

Nilai wajar 463,665,679 446,867,922

Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo (Indonesia Credit Rating Agency and Member Asian
Credit Rating Agencies Association).

Biaya perolehan diamortisasi efek tersedia untuk dijual pada 31 Maret 2015 dan 31 Desember
2014 masing-masing sebesar Rp440.898.631 ribu dan Rp 477.309.449 ribu. Nilai wajar efek
didasarkan pada harga kuotasi di pasar aktif pada tanggal pelaporan dan teknik penilaian nilai wajar.

Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek-efek untuk tujuan investasi dalam
kelompok tersedia untuk dijual pada 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :

28
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Penyertaan dalam bentuk saham

Tempat
Kedudukan/ Jenisusaha PersentasePemilikan/

31Maret 31Des 31Maret 31Des


2015 2014 2015 2014
MetodeEkuitas/Equity Rp'000 Rp'000
PTLaksayudhaAbadi Jakarta Properti 36.00% 63,504,940 63,432,156
Investasi lainnya/
PTAsuransi Maipark
Indonesia Jakarta Asuransi 1,69% 760,905 760,905

Jumlah/Total 760,905 64,193,061

Mutasi investasi pada PT Laksayudha Abadi yang dicatat dengan metode ekuitas, adalah sebagai
berikut:

2015 2014
Rp'000 Rp'000

Saldoawal 63,432,156 63,468,290


Bagianlababersihentitas asosiasi
(Catatan24) 72,784 (36,134)

Saldoakhir 63,504,940 63,432,156

Penyertaan saham pada PT Asuransi Maipark Indonesia (AMI) diklasifikasikan sebagai tersedia
untuk dijual. AMI tidak terdaftar di bursa efek sehingga tidak tersedia nilai wajar sahamnya. Oleh
karena itu investasi tersebut dinyatakan sebesar nilai perolehannya.

29
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

7. PIUTANG PREMI

Akun ini merupakan tagihan premi kepada tertanggung, agen dan broker dengan rincian sebagai
berikut :

a. Berdasarkan Nasabah

31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000
Pihak berelasi
Piutang premi
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 12,349,463 13,281,034
PT Bank Pan Indonesia Tbk 1,256,271 2,267,943
PT Verena Multi Finance Tbk 167,156 166,310
PT Paninvest Tbk
(d/h PT Panin Insurance Tbk) - -
PT Panin Syariah Tbk - 8,273

Piutang koasuransi
PT Paninvest Tbk 621,510 330,698
(d/h PT Panin Insurance Tbk)
PT Pan Indonesia Tbk 1,750 -
623,260 330,698

Jumlah pihak berelasi 14,396,150 16,054,258


Cadangan kerugian penurunan
nilai (1,846,639) (1,968,611)

Bersih 12,549,511 14,085,647

Pihak ketiga
Piutang premi
PT Mitra, Iswara & Rorimpandey 2,427,207 882,500
HM. Su'udi 675,047 1,388,733
Andika Adhi Sejahtera 1,431,946 1,422,079
Dinamika Prima Servitama - 1,136,295
Lamicitra Nusantara 764,872 799,820
Tunjangan Crystal Hotel 376,784 538,424
Magna Jaya Sejahtera 1,376,997 -
Persada Alam Nusantara 603,964 -
Lainnya (masing-masing
di bawah Rp 500 juta) 7,632,688 8,045,845

Piutang koasuransi
Dinamika Prima Servistama 1,951,563 1,450,027
AON Indonesia 529,239 763,751
AON Risk Service - 668,027
Lainnya (masing-masing
di bawah Rp 500 juta) 61,488 796,409
Cadangan kerugian penurunan
Jumlah pihak ketiga 17,831,795 17,891,910
Cadangan kerugian penurunan (2,275,453) (1,242,087)

Bersih 15,556,342 16,649,823

Jumlah Piutang Premi 28,105,853 30,735,470

30
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

b. Berdasarkan Umur ( Hari )

31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000

Piutang premi
Jatuh tempo 1 - 60 hari 19,658,533 20,108,451
Jatuh tempo > 60 hari 9,403,863 9,828,805

Jumlah piutang premi 29,062,396 29,937,256

Piutang koasuransi
Jatuh tempo 1 - 60 hari 2,274,213 3,293,224
Jatuh tempo > 60 hari 891,336 715,688

Jumlah piutang koasuransi 3,165,549 4,008,912

Cadangan kerugian penurunan


nilai (4,122,092) (3,210,698)

Bersih 28,105,853 30,735,470

c. Berdasarkan Mata Uang

31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000

Rupiah 30,164,658 30,485,086


Dollar Amerika Serikat 1,979,224 3,377,797
Euro 51,011 29,280
Poundsterling 1,149 -
Dollar Singapura 13,769 36,984
Malaysia Ringgit 345 -
Yen Jepang 17,789 17,021

Jumlah 32,227,945 33,946,168


Cadangan kerugian penurunan
nilai (4,122,092) (3,210,698)

Bersih 28,105,853 30,735,470

31
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

d. Berdasarkan Bisnis

31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000
Piutang premi
Kebakaran 6,802,601 5,582,256
Kesehatan dan kecelakaan diri 3,156,815 4,924,259
Kendaraan bermotor 16,893,236 16,427,872
Pengangkutan 1,200,619 1,299,334
Lainnya 1,009,124 1,703,535
Jumlah piutang premi 29,062,395 29,937,256

Piutang koasuransi
Kebakaran 2,209,637 2,574,300
Pengangkutan 231,055 606,652
Kendaraan bermotor 587,938 705,948
Kesehatan dan kecelakaan diri - -
Lainnya 136,920 122,012

Jumlah piutang koasuransi 3,165,550 4,008,912


Cadangan kerugian penurunan
nilai (4,122,092) (3,210,698)

Bersih 28,105,853 30,735,470

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut :

31Maret 31Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000

Saldoawal 3,210,698 2,324,386


Penyisihan(pemulihan) tahunberjalan 911,394 886,312

Saldoakhir 4,122,092 3,210,698

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup
kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi.

32
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

8. PIUTANG REASURANSI

a. Berdasarkan Reasuradur
31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000
Reasuradur dalam negri
Panin Insurance Tbk
Rupiah 4,533,047 44,478
Mata uang asing 121,503 4,768
Jumalh pihak berelasi 4,654,550 49,246

Pihak ketiga
Rupiah
Reasuradur dalam negeri 1,802,917 4,764,118
Reasuradur luar negeri 2,040,669 5,440,996
Jumlah rupiah 3,843,586 10,205,114

Dollar Amerika Serikat


Reasuradur dalam negeri 190,411 202,651
Reasuradur luar negeri - 204
Jumlah Dollar Amerika Serikat 190,411 202,855

Jumlah piutang reasurasi 8,688,547 10,457,215


Cadangan kerugian penurunan
nilai (2,210,522) (3,121,916)

Jumlah Piutang Reasuransi -


Bersih 6,478,025 7,335,299

Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional
Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Internasional Indonesia dan
lainnya, sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari JLT. Asia Risk, UIB Asia Reinsurance
Brokers Pte Ltd, Trynityre Reinsurance Brokers, Mitsui Sumitomo Reinsurance

b. Berdasarkan Umur ( Hari )

31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000
Jatuh tempo 1 - 60 hari 4,965,249 2,072,471
Jatuh tempo > 60 hari 3,723,298 8,384,744
Jumlah 8,688,547 10,457,215
Cadangan kerugian penurunan
nilai (2,210,522) (3,121,916)
Bersih 6,478,025 7,335,299

33
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

c. Berdasarkan Bisnis

31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000

Kendaraan bermotor 1,022,750 554,669


Kebakaran 2,745,779 9,340,564
Kesehatan dan kecelakaan diri 28,121 361,691
Pengangkutan 479,176 100,547
Lainnya 5,435,471 99,744

Jumlah 8,688,547 10,457,215


Cadangan kerugian penurunan
nilai (2,210,522) (3,121,916)

Bersih 6,478,025 7,335,299

Jangka waktu rata-rata piutang reasuransi adalah 60 hari.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut :

31Maret 31Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000

Saldoawal 3,121,916 1,797,493


Penyisihan(pemulihan) tahunberjalan (911,394) 1,324,423

Saldoakhir 2,210,522 3,121,916

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang reasuransi.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan
atas piutang reasuransi kepada pihak ketiga.

34
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

9. ASET REASURANSI
Aset Reasuransi terdiri dari :

31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000

Bagian reasuransi atas premi yang


belum merupakan pendapatan
Pihak berelasi 25,914 191,242
Pihak ketiga 25,460,007 21,927,046
Bagian reasuransi atas estimasi
liabilitas klaim
Pihak berelasi 3,000 3,000
Pihak ketiga 72,747,204 15,640,474

Jumlah 98,236,125 37,761,762

Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan


a. Berdasarkan Nasabah
3 1 M a re t 31 D esem ber
2015 2014
R p '0 0 0 R p '0 0 0
P ih a k b e r e la s i
P T P a n in In s u r a n c e T b k 2 5 ,9 1 4 1 9 1 ,2 4 2
J u m la h p ih a k b e r e la s i 2 5 ,9 1 4 1 9 1 ,2 4 2

P ih a k k e t ig a
R e a s u r a n s i I n te r n a s i o n a l I n d o n e s ia 5 , 3 0 2 ,6 2 1 3 ,9 9 2 , 9 2 6
R e a s u r a n s i N a s io n a l I n d o n e s ia 4 , 8 5 3 ,1 2 4 3 ,2 1 3 , 8 6 7
T u g u R e a s u r a n s i In d o n e s ia 2 , 1 2 6 ,9 8 1 2 ,3 9 5 , 4 4 0
T r i n it y r e R e in s u r a n c e B r o k e r s 2 , 4 7 5 ,1 7 4 2 ,0 5 3 , 4 0 9
O d y s s e y R e in s u r a n c e C o m p a n y 1 , 6 2 9 ,0 5 4 1 ,2 2 6 , 3 5 1
U i b A s ia R e in s u r a n c e B r o k e r s P t e L td 2 9 3 ,3 9 4 8 0 8 ,0 7 0
L a in n y a d ib a w a h 5 0 0 j u t a 8 , 7 7 9 ,6 5 9 8 ,2 3 6 , 9 8 3
J u m la h p ih a k k e tig a 2 5 , 4 6 0 ,0 0 7 2 1 ,9 2 7 , 0 4 6

J u m la h 2 5 , 4 8 5 ,9 2 1 2 2 ,1 1 8 , 2 8 8

35
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

b. Berdasarkan Bisnis

31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000

Kebakaran 21,394,267 17,904,599


Kendaraan bermotor 1,518,465 1,301,985
Kesehatan dan kecelakaan diri 377,314 1,026,541
Pengangkutan 218,452 160,104
Lainnya 1,977,423 1,725,059
Jumlah 25,485,921 22,118,288

Bagian reasuransi atas premi uang belum merupakan pendapatan lainnya adalah Marine Hull,
Aviation Hull, Satellite, Energy, Engineering, Liabilities, Credit Insurance & Bond, Burglary,
Fidelity Guarantee, Cash in Safe, Cash in Cashier Box, Glass Insurance, Neon Sign, Golf,
Travel Insurance, Hole in One, Private Leisure Craft, Speed Boat & Yacht, Bowling, Money
Insurance Moveable Property All Risk, Machinery Equipment dan Travel Baggage.

Bagian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim

31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000

Pihak berelasi
PT Paninvest Tbk
(d/h Panin Insurance Tbk) 3,000 3,000

Pihak ketiga
Reasuransi Nasional Indonesia 14,909,088 3,392,145
Reasuransi Internasional Indonesia 9,924,201 3,445,149
Tugu Reasuransi Indonesia 3,100,557 2,804,598
Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 1,779,617 1,065,950
Odyssey Reinsurance Company 2,116,537 1,003,717
Maskapai Reasuransi Indonesia 6,804,079 833,337
Trinityre Reinsurance Brokers 5,544,026 820,286
Lainnya dibawah 500 juta 28,569,099 2,275,292
Jumlah pihak ketiga 72,747,204 15,640,474
Total 72,750,204 15,643,474

Seluruh estimasi penggantian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim dalam mata uang
Rupiah.

Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aset reasuransi pada 31 Maret 2015
dan tahun 2014.

36
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

10. ASET TETAP


1 Januari 31 Maret
2015 Penambahan Penghapusan Penjualan 2015
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah 2,049,580 - - - 2,049,580
Bangunan 65,638,530 - - - 65,638,530
Kendaraan bermotor 11,856,034 - - - 11,856,034
Perlengkapan dan
peralatan kantor 24,624,232 848,649 739,828 - 24,733,053
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor 1,600,000 - - - 1,600,000
Jumlah 105,768,376 848,649 739,828 - 105,877,197

Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 7,425,718 820,482 - - 8,246,200
Kendaraan bermotor 5,766,125 372,745 - - 6,138,870
Perlengkapan dan
peralatan kantor 13,940,567 1,381,489 739,829 - 14,582,227
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor 330,763.00 77,686 - - 408,449
Jumlah 27,463,173 2,652,402 739,829 - 29,375,746

Jumlah Tercatat 78,305,203 76,501,451

31 Desember 31 Desember
2013 Penambahan Pengurangan 2014
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah 2,049,580 - - 2,049,580
Bangunan 57,079,920 8,558,610 - 65,638,530
Kendaraan bermotor 11,384,013 3,516,540 (3,044,519) 11,856,034
Perlengkapan dan
peralatan kantor 17,187,442 9,581,415 (2,144,625) 24,624,232
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor - 1,600,000 - 1,600,000
Jumlah 87,700,955 23,256,565 (5,189,144) 105,768,376

Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 4,179,452 3,246,266 - 7,425,718
Kendaraan bermotor 6,822,624 1,537,220 (2,593,719) 5,766,125
Perlengkapan dan -
peralatan kantor 10,635,923 5,448,858 (2,144,214) 13,940,567
Aset sewa pembiayaan -
Kendaraan bermotor - 330,763 - 330,763
Jumlah 21,637,999 10,563,107 (4,737,933) 27,463,173

Jumlah Tercatat 66,062,956 78,305,203

Perusahaan memiliki sebidang tanah yang terletak di Jakarta Selatan dengan hak legal berupa
Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2019 dan
37
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Cikarang, Bekasi dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo tahun
2026. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah
karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang
memadai.

Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 aset tetap, kecuali tanah telah
diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing -masing sebesar Rp 72.909.667 ribu dan
Rp 72.534.667 ribu, kepada PT Paninvest (d/h Panin Insurance Tbk), pihak berelasi (catatan
29).

Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada 31 Maret 2015 dan 31
Desember 2014.

Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut:

2015 2014
Rp'000 Rp'000

Harga jual - 992,850


Nilai buku - (451,210)

Keuntungan penjualan dan


penghapusan aset tetap - 541,640

11. ASET LAIN-LAIN BERSIH

31 M a re t 31 D es em b er
2 015 2 014
Rp '0 00 Rp '0 00

A ku m ulas i d an a pro gram as urans i 10 ,2 44,71 8 10 ,2 44,71 8


P iutang bun ga de po sito dan o bliga si 6 ,3 12,62 3 5 ,9 47,19 1
P iutang has il p enjua lan
ba ra ng-ba ran g sis a kla im 7 38,73 0 6 93,33 6
U ang ja m inan 6 81,40 3 7 65,04 5
La in nya 1 93,13 8 2 39,61 1
Ju m lah 18 ,1 70,61 2 17 ,8 89,90 1

Akumulasi Dana Program Asuransi

Merupakan pendanaan Perusahaan melalui PT Panin Dai-chi Life Tbk (d/h PT. Panin Life
Tbk), pihak berelasi (Catatan 29), untuk memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja

38
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

12. UTANG KLAIM

a. Berdasarkan Nasabah

2015 2014
R p '0 0 0 R p '0 0 0
P i h a k b e r e la s i
P T C lip a n F in a n c e I n d o n e s ia T b k 6 4 ,8 5 6 -
P T B a n k P a n In d o n e s i a T b k 3 6 7 ,2 8 8 3 ,6 3 7
P T S e r e n a M u l ti F in a n c e T b k - 5 ,9 7 6

J u m la h 4 3 2 ,1 4 4 9 ,6 1 3

P i h a k k e t ig a 5 1 5 ,2 8 6 5 7 ,4 4 6

J u m l a h U t a n g K l a im 9 4 7 ,4 3 0 6 7 ,0 5 9

b. Berdasarkan Bisnis

31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000

Kendaraan bermotor 828,605 55,873


Kesehatan dan kecelakaan diri 5,803 5,888
Lainnya 113,022 5,298
Jumlah 947,430 67,059

c. Berdasarkan Mata Uang

31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000

Rupiah 947,430 67,059


Dollar Amerika Serikat - -
Jumlah 947,430 67,059

Jangka waktu utang klaim antara 30 – 60 hari

39
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

13. UTANG REASURANSI

a. Berdasarkan Reasuradur

31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000
Pihak berelasi
Rupiah 815 253,448

Pihak ketiga
Rupiah
Reasuradur dalam negeri 2,761,249 4,761,344
Reasuradur luar negeri 226,521 1,590,565
Jumlah - Rupiah 2,987,770 6,351,909

Mata uang asing


Reasuradur dalam negeri 1,459,634 1,245,890
Reasuradur luar negeri 892,717 968,666
Jumlah - mata uang asing 2,352,351 2,214,556
Jumlah - pihak ketiga 5,340,121 8,566,465
Jumlah Utang Reasuransi 5,340,936 8,819,913

Semua utang reasuransi dilakukan dengan pihak ketiga.


Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional
Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Internasional Indonesia dan
lainnya, sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari Aon Reinsurance Broker, Swiss
Reinsurance Co, The TOA Reinsurance Company Ltd., Odyssey Reinsurance Company, R+V
Versicherung AG Reinsurance dan lainnya.

b. Berdasarkan Umur ( Hari )

31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000

Jatuh tempo 1 - 60 hari 3,331,737 8,207,625


Jatuh tempo > 60 hari 2,009,199 612,288

Jumlah 5,340,936 8,819,913

40
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

c. Berdasarkan Mata Uang

31 M aret 31 D esem ber


2015 2 014
Rp'000 Rp'000

Rupiah 2 ,991,232 6,605 ,357


Dollar A m erika S erikat 2 ,323,957 2,191 ,519
Eu ro 11,799 1 ,026
Ye n Jepang 3 4 ,590
Dollar S ingapura 13,945 1 7,421

Ju mlah 5 ,340,936 8,819 ,913

d. Berdasarkan Bisnis

31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000
Kebakaran 4,584,758 6,340,495
Kendaraan bermotor 441,211 166,015
Pengangkutan 36,735 289,008
Kesehatan dan kecelakaan diri 19,041 589,201
Lainnya 259,191 1,435,194
Jumlah 5,340,936 8,819,913

14. UTANG PAJAK


31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000

Pajak penghasilan badan


(Catatan 28) 2,054,481 2,291,349
Pajak penghasilan
Pasal 21 6,151,013 3,172,842
Pasal 26 - -
Pasal 23 237,057 -
8,442,551 5,464,191

41
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

15. UTANG LAIN-LAIN

31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000

Utang kepada pihak berelasi 57,047,554 57,640,162


Lainnya 3,881,656 6,145,911

Jumlah 60,929,210 63,786,073

Utang kepada Pihak Berelasi

Merupakan utang kepada PT Bank Panin Indonesia Tbk berupa selisih lebih antara premi
asuransi kendaraan bermotor yang dibayarkan oleh pelanggan dengan jumlah aktual premi
asuransi kendaraan bermotor yang diterbitkan oleh Perusahaan. Utang lain-lain ini tidak
dikenakan bunga.

16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000

Bonus karyawan 14,518,927 10,211,641


Pendidikan 3,250,709 5,279,665
Pemasaran 690,000 2,101,248
Jasa profesional 388,181 141,931
Lainnya 7,234,517 1,081,804
Jumlah 26,082,334 18,816,289

 UTANG SEWA PEMBIAYAAN

Pada tanggal 31 Desember 2014, pembayaran minimum sewa pembiayaan berdasarkan jatuh
tempo sebagaimana tercantum dalam perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut :

42
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

3 1 M a re t
2015
R p '0 0 0

P e m b a y a r a n y a n g ja tu h t e m p o
p a d a ta h u n :
2015 2 1 6 ,9 9 8
2016 4 9 9 ,6 0 0
2017 4 1 ,6 2 7
J u m la h p e m b a y a r a n m in im u m s e w a
p e m b ia y a a n 7 5 8 ,2 2 5
Bunga (2 4 ,9 0 0 )

N ila i t u n a i p e m b a y a r a n m i n im u m
s e w a p e m b ia y a a n 7 3 3 ,3 2 5

Utang sewa pembiayaan berasal dari transaksi sewa pembiayaan kendaraan bermotor dengan
PT Clipan Finance Indonesia Tbk, pihak berelasi (Catatan 29).

Jangka waktu sewa adalah 3 tahun dengan tingkat bunga efektif 8,3% per tahun. Semua utang
sewa pembiayaan didenominasi dalam Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah
tetap.

 LIABILITAS ASURANSI

Liabilitas asuransi terdiri dari:

Estimasi Liabilitas Klaim

Estimasi liabilitas klaim berdasarkan bisnis adalah sebagai berikut:

3 1 M aret 3 1 D e se m ber
2015 2014
R p '0 0 0 R p '0 0 0

K e n d a ra a n b e r m o to r 5 7 ,0 8 3 , 9 5 1 5 9 ,6 6 6 ,2 1 7
K e b a k a ra n 7 4 ,7 5 7 , 9 9 5 1 4 ,9 8 2 ,1 1 4
K e s e h a t a n d a n k e c e l a k a a n d ir i 1 4 ,7 4 6 , 9 9 3 1 5 ,0 0 6 ,0 7 2
P e n g a n g k u ta n 8 6 1 ,2 7 7 8 0 3 ,4 0 5
L a in n y a 4 ,4 5 2 , 4 9 4 5 ,4 2 2 ,4 9 5

J u m la h 1 5 1 ,9 0 2 , 7 1 0 9 5 ,8 8 0 ,3 0 3

Dalam estimasi liabilitas klaim termasuk estimasi atas klaim yang sudah terjadi namun belum
dilaporkan masing-masing sebesar Rp 9.149.000 ribu pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31
Desember 2014.

Seluruh estimasi liabilitas klaim dalam mata uang Rupiah.

43
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Pendapatan Premi Ditangguhkan

a. Berdasarkan Nasabah

31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000
Pihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia Tbk 144,578,003 141,969,946
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 38,198,713 34,251,270
PT Verena Multi Finance Tbk 897,704 739,378
PT Paninvest Tbk
(d/h PT Panin Insurance Tbk) 224,553 262,137

Jumlah pihak berelasi 183,898,973 177,222,731

Pihak ketiga
Batavia Prosperindo 348,452 478,940
Orix Finance 167,984 231,277
Lainnya (masing-masing
di bawah Rp 200 juta) 14,412,248 11,754,151

Jumlah pihak ketiga 14,928,684 12,464,368

Jumlah 198,827,657 189,687,099

b. Berdasarkan Bisnis

31 Maret 31 Desember
2015 2014
Rp'000 Rp'000

Kendaraan bermotor 189,524,043 179,952,672


Kebakaran 9,114,412 9,602,675
Kesehatan dan kecelakaan diri 159,221 87,409
Lainnya 29,981 44,343

Jumlah 198,827,657 189,687,099

44
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Premi belum Merupakan Pendapatan

a. Berdasarkan Nasabah

3 1 M a re t 31 D esem ber
2015 2014
R p '0 0 0 R p '0 0 0

P i h a k b e r e la s i
P T B a n k P a n In d o n e s ia T b k 9 0 ,0 0 4 ,5 3 9 9 1 ,4 7 6 ,6 6 5
P T C li p a n F i n a n c e I n d o n e s i a T b k 3 1 ,2 8 6 ,2 8 0 2 9 ,3 0 5 ,6 2 5
P T V e r e n a M u lti F in a n c e T b k 9 1 3 ,7 8 1 7 9 8 ,5 5 9
P T B a n k P a n i n S y a r ia h 3 ,2 7 7 ,0 3 8 1 6 ,5 6 1
P T P a n in v e s t T b k
d /h P T P a n in In s u r a n c e T b k ) 6 ,5 1 0 1 3 ,7 2 3

J u m l a h p ih a k b e r e l a s i 1 2 5 ,4 8 8 ,1 4 8 1 2 1 ,6 1 1 ,1 3 3

P i h a k k e t ig a
P T M i t r a , I s w a r a & R o r im p a n d e y 1 ,9 7 0 ,4 1 6 9 ,3 6 0 ,8 5 0
A n d ik a A d h i S e ja h te r a 3 ,0 2 7 ,6 1 6 2 ,5 3 9 ,7 0 2
S iy a n t o r o 1 ,7 3 2 ,2 5 3 1 ,7 5 8 ,7 4 1
H . M S u 'u d i 9 4 9 ,1 9 2 1 ,2 6 4 ,2 9 3
A O N R is k s e r v ic e 5 3 6 ,1 1 2 1 ,1 5 3 ,2 7 7
B a t a v ia P r o s p e r in d o F in a n c e 8 6 8 ,0 3 0 1 ,0 4 8 ,4 9 5
L a i n n y a ( m a s in g - m a s in g
d ib a w a h R p 1 m i li a r ) 6 0 ,0 0 0 ,0 6 8 5 3 ,6 6 0 ,8 1 2

J u m l a h p ih a k k e t i g a 6 9 ,0 8 3 ,6 8 7 7 0 ,7 8 6 ,1 7 0

J u m la h 1 9 4 ,5 7 1 ,8 3 5 1 9 2 ,3 9 7 ,3 0 3

b. Berdasarkan Bisnis

3 1 M a re t 31 Desem ber
2015 2014
R p '0 0 0 R p '0 0 0

K e n d a ra a n b e rm o to r 1 3 7 ,1 5 0 ,6 4 2 1 4 0 ,1 6 8 ,7 5 3
K e s e h a ta n d a n k e c e la k a a n d ir i 1 4 ,2 3 4 , 1 2 5 1 7 ,6 3 1 ,3 9 1
K e b a k a ra n 3 7 ,6 2 0 , 5 7 7 3 1 ,5 1 3 ,7 1 6
P e n g a n g k u ta n 1 ,4 1 5 , 3 4 2 1 ,0 2 6 ,1 0 2
L a in n y a 4 ,1 5 1 , 1 4 9 2 ,0 5 7 ,3 4 1

J u m la h 1 9 4 ,5 7 1 ,8 3 5 1 9 2 ,3 9 7 ,3 0 3

Premi belum merupakan pendapatan lainnya merupakan Marine Hull, Aviation Hull, Satellite,
Energy, Liabilitiy, Credit Insurance & Bond, Burglary, Fidelity Guarantee, Cash in Safe, Cash
in Cashier Box, Glass Insurance, Neon Sign, Golf, Travel Insurance, Hole in One, Private
Leisure Craft, Speed Boat & Yacht, Bowling, Money Insurance Moveable Property All Risk,
Machinery Equipment dan Travel Baggage.

45
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

19. MODAL SAHAM

Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek
Perusahaan, susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:

31 Maret 2015
Jumlah Modal
Persentase Ditempatkan
Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Kepemilikan dan Disetor
% Rp'000
PT Paninvest Tbk 1,003,251,256 30.19% 100,325,126
Dana Pensiun Karyawan Panin Bank 464,461,165 13.98% 46,446,117
PT Bank Pan Indonesia Tbk 388,000,000 11.68% 38,800,000
Masyarakat 1,467,020,688 44.15% 146,702,069
Jumlah/Total 3,322,733,109 100.00% 332,273,310

31 Maret 2014
Jumlah Modal
Persentase Ditempatkan
Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Kepemilikan dan Disetor
% Rp'000
PT Paninvest Tbk (d/h formely PT Panin Insurance) 1,003,251,256 30.19% 100,325,126
Dana Pensiun Karyawan Bank Panin 464,461,165 13.98% 46,446,116
PT Bank Pan Indonesia Tbk 388,000,000 11.68% 38,800,000
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)/ 1,467,020,688 44.15% 146,702,068
Public (below 5% each) 3,322,733,109
3,322,733,109 100%
100.00% 332,273,310
332,273,309
Jumlah/Total

Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak untuk
membawa satu suara per saham dan berpartisipasi dalam deviden.

Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum
dalam Akta No. 9 tanggal 17 September 2011 dari Erni Rohaini, S.H, MBA., notaris di
Jakarta, pemegang saham menyetujui penawaran umum terbatas I sejumlah 1.436.644.880
saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang disertai waran cuma-cuma sebanyak
478.881.626 waran. Seluruh dana penerbitan saham tersebut diakui sebagai modal disetor dan
tambahan modal disetor.

Jumlah waran yang beredar pada tanggal 31 Maret 2015 adalah 450.892.801 warran yang
diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas I. Periode pelaksanaan waran adalah sejak
tanggal 10 April 2012 sampai dengan 9 Oktober 2014, dengan harga pelaksanaan Rp 175 per
saham.

Perubahan jumlah saham beredar sejak tanggal 1 Januari 2012 hingga 31 Maret 2015 sebagai
berikut:

46
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

L e m b a r/ S h a r e s

S a ld o 1 J a n u a ri 2 0 1 3 2 ,8 7 3 ,2 9 7 ,3 8 3
P e la k sa n a a n W a r a n s e r i I I 2 7 ,9 8 1 ,2 0 2
S a ld o 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 3 2 ,9 0 1 ,2 7 8 ,5 8 5
P e la k sa n a a n w a r a n se ri II 4 2 1 ,4 5 4 ,5 2 4
S a ld o 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 4 3 ,3 2 2 ,7 3 3 ,1 0 9

20. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Akun ini merupakan kelebihan diatas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran
umum terbatas (right issue) dan pelaksanaan waran dengan rincian sebagai

47
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Rp'000

Penerimaan dari penjualan saham


perdana kepada masyarakat
sebanyak 240.000.000 saham
dengan harga penawaran
Rp 105 per saham 25,200,000
Nilai nominal saham yang dicatat
sebagai modal disetor atas
pengeluaran 240.000.000 saham (24,000,000)
Biaya-biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan penawaran
umum perdana kepada masyarakat (1,434,872)

Saldo 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (234,872)

Penerimaan dari Penawaran Umum


Terbatas I kepada masyarakat
sebanyak 1.436.644.880 saham
dengan harga penawaran Rp 150
per saham 215,496,732
Nilai nominal saham yang dicatat
sebagai modal disetor atas
pengeluaran 1.436.644.880 saham (143,664,488)
Biaya-biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan Penawaran
Umum Terbatas I (3,797,087)

Saldo 31 Desember 2011 67,800,285

Penerimaan dari pelaksanaan warran 1,334


Nilai nominal saham yang dicatat
sebagai modal disetor atas
pengeluaran 7.623 saham (762)

Saldo 31 Desember 2012 67,800,857

Penerimaan dari pelaksanaan warran 4,896,710

Nilai nominal saham yang dicatat


sebagai modal disetor atas
pengeluaran 27.981.202 saham (2,798,120)

Selisih nilai transaksi entitas sepengendali 5,449,502

Saldo 31 Desember 2013 75,348,949

Penerimaan dari pelaksanaan warran 73,754,542

Nilai nominal saham yang dicatat


sebagai modal disetor atas
pengeluaran 421.454.524 saham (42,145,451)

Saldo 31 Desember 2014 106,958,039

48
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

21. DEVIDEN DAN CADANGAN UMUM

Tahun 2014

Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 110 tanggal 30
Juni 2014 dari Kumala Tjahjani widodo, SH, MH, Mkn notaris di Jakarta telah ditetapkan
sebagai berikut:
a. Sejumlah Rp 3.000.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
b. Pembagian deviden tunai sebesar Rp 35.191.627 ribu atau Rp 12 per saham. Pada
tanggal 18 Agustus 2014, seluruh deviden tunai tersebut telah dibayarkan kepada
pemegang saham.

22. PENDAPATAN PREMI

31 Maret 2015

Potongan Pendapatan prem i


Premi bruto premi Bagian reasuransi asuransi neto
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Kendaraan bermotor 76,962,358 (11,933,806) (1,157,403) 63,871,149


Kesehatan dan kecelakaan diri 36,302,513 (1,034,248) (390,350) 34,877,915
Kebakaran 23,432,233 (218,856) (13,164,844) 10,048,533
Pengangkutan 2,596,404 (77,943) (452,160) 2,066,301
Lainnya 4,140,461 (73,141) (638,805) 3,428,515
Jumlah 143,433,969 (13,337,994) (15,803,562) 114,292,413

Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan

W ritten premium
Kendaraan bermotor 3,018,110 216,480 3,234,590
Kesehatan dan kecelakaan diri 3,397,266 (649,227) 2,748,039
Kebakaran (6,106,861) 3,489,668 (2,617,193)
Pengangkutan (389,239) 58,348 (330,891)
Lainnya (2,093,807) 252,364 (1,841,443)
Jumlah (2,174,531) - 3,367,633 1,193,102

Jumlah 141,259,438 (13,337,994) (12,435,929) 115,485,515

49
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

31 Maret 2013
Bagian reasuransi atas
Potongan perubahan bruto Pendapatan premi
Premi bruto premi liabilitas premi asuransi neto
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Kendaraan bermotor 74,723,830 (17,933,943) (805,828) 55,984,059


Kesehatan dan kecelakaan diri 32,206,256 (705,985) (135,986) 31,364,285
Kebakaran 14,857,639 (1,840,006) (7,998,371) 5,019,262
Pengangkutan 3,668,123 (227,458) (947,358) 2,493,307
Lainnya 5,110,438 (61,926) (2,745,441) 2,303,071
Jumlah 130,566,286 (20,769,318) (12,632,984) 97,163,984

Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan

Written premium
Kendaraan bermotor 605,529 - (319,522) 286,007
Kesehatan dan kecelakaan diri 3,195,644 - 51,910 3,247,554
Kebakaran (3,526,899) - 2,955,129 (571,770)
Pengangkutan (564,417) - 270,379 (294,038)
Lainnya (2,855,004) - 1,410,694 (1,444,310)
Jumlah (3,145,147) - 4,368,590 1,223,443

Jumlah 127,421,139 (20,769,318) (8,264,394) 98,387,427

Rincian pendapatan premi bruto dari nasabah pihak berelasi untuk tahun 2014 dan 2013
adalah sebagai berikut:

3 1 M are t 31 M a ret
2 01 5 201 4
R p'0 00 R p'000

PT B a nk P a n In do nes ia T b k 60 ,8 37 ,4 07 6 5,956 ,0 91
PT C lip an F in anc e Indo nes ia T bk 18 ,0 76 ,8 72 1 5,411 ,4 87
PT P a nin In sura nc e T bk 10 ,3 59 ,2 88 8,014 ,5 65
PT B a nk P a nin S yariah 3 ,6 17 ,4 64 2,507 ,6 48
PT V e rena M ulti F ina nc e T bk 4 63 ,8 45 63 ,2 83

J um lah 93 ,3 54 ,8 76 9 1,953 ,0 74

50
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

23. BEBAN KLAIM

31 Maret 2015

Klaim
Klaim bruto reasuransi Bersih
Rp'000 Rp'000 Rp'000
Kendaraan bermotor 45,742,747 (812,394) 44,930,353
Kesehatan dan kecelakaan diri 30,860,225 (192,250) 30,667,975
Kebakaran 9,166,840 (4,258,206) 4,908,634
Pengangkutan 151,452 (25,104) 126,348
Lainnya 464,303 (412,913) 51,390
Sub Jumlah 86,385,567 (5,700,867) 80,684,700

Perubahan liabiltas asuransi


Kendaraan bermotor (2,582,265) (761,860) (3,344,125)
Kesehatan dan kecelakaan diri (259,079) 793 (258,286)
Kebakaran 59,775,881 (57,324,542) 2,451,339
Pengangkutan 54,872 22,206 77,078
Lainnya (967,002) 956,673 (10,329)
Sub Jumlah 56,022,407 (57,106,730) (1,084,323)

Jumlah 79,600,377

31 Maret 2014

Klaim
Klaim bruto reasuransi Bersih
Rp'000 Rp'000 Rp'000
Kendaraan bermotor 38,439,537 (981,516) 37,458,021
Kesehatan dan kecelakaan diri 22,458,891 (21,036) 22,437,855
Kebakaran 2,334,518 (353,294) 1,981,224
Pengangkutan 1,089,600 (249,458) 840,142
Lainnya 8,918 (27,644) (18,726)
Sub Jumlah 64,331,464 (1,632,948) 62,698,516

Perubahan liabiltas asuransi


Kendaraan bermotor 1,638,393 (1,041,016) 597,377
Kesehatan dan kecelakaan diri 2,679,881 (6,731,370) (4,051,489)
Kebakaran 3,406,133 2,519,152 5,925,285
Pengangkutan (1,036,871) (257,432) (1,294,303)
Lainnya 20,525 4,297,076 4,317,601
Sub Jumlah 6,708,061 (1,213,590) 5,494,471

Jumlah 68,192,987

51
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Rincian klaim bruto dari pihak berelasi untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
3 1 M are t 31 M a ret
2 01 5 201 4
R p'0 00 R p'000
PT B a nk P a n In do nes ia T b k 41 ,3 69 ,6 66 3 3,476 ,1 71
PT C lip an F in anc e Indo nes ia T bk 7 ,5 90 ,1 46 5,459 ,9 02
PT B a nk P a nin S yar iah 5 09 ,2 54 135 ,5 08
PT P a nin In sura nc e T bk 2 45 ,7 92 215 ,5 16
PT V e rena M ulti F ina nc e T bk 2 48 ,0 90 -

J um lah 49 ,9 62 ,9 48 3 9,287 ,0 97

24. HASIL INVESTASI


31 Maret 31 Maret
2015 2014
Rp'000 Rp'000
Bunga deposito berjangka,
reksadana dan obligasi 27,858,702 26,090,303
Keuntungan yang belum direalisasi
dari nilai wajar efek diperdagangkan 2,336,315 2,886,715
Keuntungan penjualan obligasi dan saham - -
Keuntungan selisih kurs mata uang asing 2,157,111 (1,980,466)
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 72,785 (171,332)
Dividen saham PT Asuransi Maipark Indonesia . -
Lainnya (1,423) 61,779
Jumlah 32,423,490 26,886,999

25. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN – BERSIH

31 Maret 31 Maret
2015 2014
Rp'000 Rp'000

Hasil administrasi polis 569,877 495,332


Keuntungan (kerugian) kurs mata
uang asing - bersih 16,866 (112,325)
Jasa giro 68,030 70,044
Lainnya (1,416,611) 288,902

Jumlah (761,838) 741,953

52
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

26. BEBAN KOMISI NETO

31 Maret 31 Maret
2015 2014
Rp'000 Rp'000

Kesehatan dan Kecelakaan diri 983,441 1,454,041


Pengangkutan 364,119 380,233
Kendaraan bermotor 7,839,157 1,532,150
Kebakaran 361,593 191,735
Lainnya 975,388 527,549
Jumlah 10,523,698 4,085,708

27. BEBAN USAHA

31 Maret 31 Maret
2015 2014
Rp'000 Rp'000
Tenaga kerja
Gaji dan upah 9,567,162 7,995,130
Tunjangan hari raya dan bonus 4,725,000 4,125,000
Tunjangan PPh karyawan 3,375,000 3,000,000
Proteksi dan dana 352,792 266,104
Pendidikan dan pelatihan 1,904,085 322,606
Beban kesehatan 7,782 6,414
Lembur 286,866 411,807
Seragam karyawan 117,400 280,850
Imbalan pasca kerja 1,518,647 1,228,016
Lainnya 726,389 591,127
Jumlah Tenaga Kerja 22,581,123 18,227,054
Sewa 1,832,393 801,065
Pemasaran 1,219,048 1,541,723
Telepon, teleks dan faksimili 581,898 423,577
Penyusutan (Catatan 7) 2,652,402 2,503,400
Perbaikan dan pemeliharaan 132,350 152,232
Perjalanan 38,718 65,563
Perlengkapan kantor 21,698 37
Jasa profesional 477,460 880,915
Lainnya (masing-masing dibawah
Rp 100 juta) 2,641,154 3,094,729
Jumlah 32,178,244 27,690,295

28. PAJAK PENGHASILAN

Beban (manfaat) pajak terdiri dari:


3 1 M a re t 3 1 M a re t
201 5 2014
R p '0 0 0 R p '0 0 0

P a ja k k in i ( 2 ,0 5 4 ,4 8 1 ) (4 ,4 0 1 ,5 5 8 )
P a ja k t a n g g u h a n 3 ,7 7 1 ,4 3 6 4 ,2 8 3 ,0 6 3
1 ,7 1 6 ,9 5 5 (1 1 8 ,4 9 5 )

53
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba
kena pajak adalah sebagai berikut:
3 1 M are t 31 M a re t
20 15 2 01 4
Rp '00 0 Rp '00 0

La ba s ebe lu m pa ja k m en urut
lap oran lab a rug i 24 ,8 44 ,8 48 32 ,026 ,562

Pe rb ed aa n te m po rer:

B eba n im ba la n pa sca kerja 1 ,5 18 ,6 47 1 ,228 ,016


P re m i ya ng b elum m eru pa kan p en da pata n 13 ,5 57 ,7 85 10 ,744 ,227
P em b ayaran pok ok S GU (1 00 ,0 00 ) (66 ,667 )
S ewa p em b ia yaan 19 ,8 05 65 ,972

Ju m lah 14 ,9 96 ,2 37 11 ,971 ,548

P e r b e d a a n y a n g ti d a k d a p a t
d i p e r h it u n g k a n m e n u r u t f i s k a l:
T u n ja n g a n a s u ra n s i k a r y a w a n 7 ,7 8 2 6 ,4 1 4
P e m e l ih a r a a n k e n d a r a a n 3 1 ,9 3 6 1 ,3 6 2
P e n y u s u ta n A k ti v a T e t a p 1 0 1 ,7 5 0 4 3 ,3 1 3
K e s e j a h te r a a n k a r y a w a n 5 2 8 ,0 6 9 -
B e b a n p a ja k 6 7 6 ,6 4 3 -
B a g ia n la b a b e r s ih p e ru s a h a a n
a s o s ia s i ( 7 2 ,7 8 5 ) 1 7 1 ,3 3 2
J a s a g ir o ( 6 8 ,0 3 0 ) (7 0 ,0 4 4 )
B u n g a d e p o s i to , r e k s a d a n a d a n
o b li g a s i ( 3 2 ,9 3 1 ,9 3 2 ) (2 5 ,4 6 5 ,5 6 0 )
L a in - l a i n 1 0 3 ,4 0 5 (1 ,0 7 8 ,6 9 6 )
J u m la h ( 3 1 ,6 2 3 , 1 6 2 ) ( 2 6 ,3 9 1 , 8 7 9 )

L a b a K e n a P a ja k 8 ,2 1 7 , 9 2 3 1 7 ,6 0 6 ,2 3 1
B e b a n p a j a k k i n i ta r i f 2 5 % 2 ,0 5 4 , 4 8 1 4 ,4 0 1 , 5 5 8
D i k u r a n g p e m b a y a r a n p a j a k d im u k a
Pasal 25 ( 2 ,0 1 5 , 0 5 7 ) ( 4 ,7 8 0 , 8 8 5 )
3 9 ,4 2 4 (3 7 9 ,3 2 7 )

Pajak Tangguhan

Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:

54
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

D ik re d itk a n
(d ib e b a n k a n )
k e la p o ra n la b a
31 Des 14 ru g i k o m p re h e n s if 3 1 M a re t 2 0 1 5
R p '0 0 0 R p '0 0 0 R p '0 0 0

L ia b ilita s im b a la n p a s c a k e rja 9 ,0 3 3 ,3 4 8 3 7 9 ,6 6 2 9 ,4 1 3 ,0 1 0
P e n yis ih a n k e ru g ia n n ila i 1 ,6 3 3 ,1 5 4 - 1 ,6 3 3 ,1 5 4
K la im y a n g te rja d i n a m u n b e lu m
d ila p o rk a n 2 ,2 8 7 ,2 5 0 - 2 ,2 8 7 ,2 5 0
A s e t s e w a p e m b ia y a a n (8 ,9 7 6 ) 2 ,3 2 8 (6 ,6 4 8 )
P re m i y a n g b e lu m m e ru p a k a n
p e n d a p a ta n (1 0 ,6 5 4 ,5 5 7 ) 3 , 3 8 9 ,4 4 6 (7 ,2 6 5 ,1 1 1 )
A k tiva T e ta p (1 3 8 ,2 0 8 ) - (1 3 8 ,2 0 8 )
J u m la h 2 ,1 5 2 ,0 1 1 3 , 7 7 1 ,4 3 6 5 ,9 2 3 ,4 4 7

29. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA

Sifat Hubungan Istimewa


i. Pihak-pihak yang pemegang sahamnya dan/atau manajemennya sama dengan Perusahaan,
yaitu: PT Panin Life Tbk (Panin Life), PT Panin Sekuritas Tbk (Panin Sekuritas), PT
Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI), PT Laksayudha Abadi (Laksayudha), PT Terminal
Builders, PT Amana Jaya dan PT Verena Oto Finance (VOF) dan Bank Panin Syariah
(BPS).

ii. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) dan PT Panin Insurance Tbk (Panin Insurance)
merupakan pemegang saham Perusahaan.

Transaksi Hubungan Istimewa

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, dimana Manajemen berpendapat transaksi dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama
sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga, yang meliputi antara lain:

a. Perusahaan menempatkan giro dan deposito pada Bank Panin, yang dicatat sebagai bagian
dari akun kas dan bank, yang meliputi 3,57% dan 5,11% dari jumlah aktiva masing-masing
pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014.
b. Perusahaan mempunyai efek tersedia untuk dijual dari Bank Panin dan CFI yang meliputi
1,67% dan 2,07% jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014.
c. Perusahaan mempunyai penyertaan dalam bentuk saham pada Laksayudha yang meliputi
3,61% dan 4,09% dari jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan
2014.
d. CFI, VOF, Bank Panin dan Panin Insurance mengasuransikan agunan kreditnya pada
Perusahaan .
 Pada tanggal neraca, piutang yang timbul dari transaksi tersebut dicatat sebagai bagian
dari piutang premi, yang meliputi 0,82% dan 0,65% dari jumlah aktiva masing-masing
ada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014.
 Hutang klaim yang berasal dari transaksi tersebut meliputi 0,06% dan 0,10% dari
jumlah kewajiban masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 .
 Pendapatan premi yang berasal dari transaksi tersebut meliputi 65,09% dan 68,35%
55
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

dari jumlah pendapatan premi bruto masing-masing untuk tahun 2015 dan 2014.

30. INFORMASI SEGMEN

Perusahaan melaporkan segmen-segmen berdasarkan bisnis asuransi, yaitu:

1. Kendaraan bermotor
2. Kesehatan dan kecelakaan dini
3. Kebakaran
4. Pengangkutan
5. Lain-lain

56
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
31 Maret 2015
Kendaraan Kesehatan dan
bermotor Kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Jumlah
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Pendapatan
Premi neto 63,871,149 34,877,915 10,048,533 2,066,301 3,428,515 114,292,413
Perubahan bruto liabilitias premi 3,018,110 3,397,266 (6,106,861) (389,239) (2,093,807) (2,174,531)
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas premi 216,480 (649,227) 3,489,668 58,348 252,364 3,367,633
Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan 32,423,490
Penghasilan lain-lain bersih yang tidak
dapat dialokasikan (761,838)
Jumlah pendapatan 67,105,739 37,625,954 7,431,340 1,735,410 1,587,072 147,147,167

Beban
Klaim neto 44,930,354 30,667,975 4,908,634 126,348 51,390 80,684,701
Perubahan bruto liabilitas asuransi (2,582,265) (259,079) 59,775,881 54,872 (967,002) 56,022,407
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas asuransi (761,860) 793 (57,324,542) 22,206 956,673 (57,106,730)
Beban usaha 32,178,244
Beban komisi neto 7,839,157 983,441 361,593 364,119 975,388 10,523,698
Jumlah beban 49,425,386 31,393,130 7,721,566 567,545 1,016,449 244,380,723

Laba sebelum pajak 24,844,848


Beban pajak yang tidak dapat
dialokasikan 1,716,955
Laba bersih 26,561,803
Laba (rugi) belum direalisasi atas penurunan
nilai efek-efek setelah dikurangi realisasi
laba/rugi 5,723,654
Jumlah laba komprehensif 32,285,457

Aset dan Liabilitas


Aset segmen
Piutang premi 17,481,174 3,156,815 9,012,238 1,431,674 1,143,044 32,224,945
Cadangan kerugian penurunan nilai
piutang premi (4,122,092)
Piutang reasuransi 1,022,750 28,121 2,745,779 479,176 5,435,471 9,711,297
Cadangan kerugian penurunan nilai (2,210,522)
Aset reasuransi 1,518,465 377,314 21,394,267 218,452 1,977,423 25,485,921
Aset yang tidak dapat
dialokasikan 1,696,342,051
Jumlah aset 20,022,389 3,562,250 33,152,284 2,129,302 8,555,938 1,757,431,600

Liabilitas segmen
Utang klaim 828,605 5,803 - - 113,022 947,430
Utang reasuransi 441,211 19,041 4,584,758 36,735 259,191 5,340,936
Estimasi Liabilitas Klaim 57,083,951 14,746,993 74,757,995 861,277 4,452,494 151,902,710
Pendapatan Premi Ditangguhkan 189,524,043 159,221 9,114,412 - 29,981 198,827,657
Premi yang belum merupakan pendapatan137,150,642 14,234,125 37,620,577 1,415,342 4,151,149 194,571,835
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan - - - - - 139,220,359
Jumlah liabilitas 385,028,452 29,165,183 126,077,742 2,313,354 9,005,837 690,810,927
Informasi Segmen Lainnya
(yang tidak dapat dialokasikan)
Pengeluaran modal 848,649
Penyusutan 2,652,402

57
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

31 Maret 2014
Kendaraan Kesehatan dan
bermotor Kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Jumlah
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Pendapatan
Premi neto 57,924,563 35,730,397 6,577,976 2,529,435 1,807,625 104,569,996
Perubahan bruto liabilitias premi 3,422,409 110,127 (3,872,331) (483,521) (2,140,111) (2,963,427)
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas premi 410,689 9,808 1,793,337 49,751 496,447 2,760,032
Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan 26,886,999
Penghasilan lain-lain bersih yang tidak
dapat dialokasikan - - - - - 741,953
Jumlah pendapatan 61,757,661 35,850,332 4,498,982 2,095,665 163,961 131,995,553

Beban
Klaim neto 37,458,021 2,313,482 736,306 840,142 (18,726) 41,329,225
Perubahan bruto liabilitas asuransi 1,638,393 2,679,881 3,406,133 (1,036,871) 20,525 6,708,061
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas asuransi (1,041,016) (6,731,370) 2,519,152 (257,432) 4,297,076 (1,213,590)
Beban usaha - - - - - 27,690,295
Beban komisi neto 1,532,150 1,454,041 191,735 380,233 527,548 4,085,707
Jumlah beban 39,587,548 (283,966) 6,853,326 (73,928) 4,826,423 244,380,723

Laba sebelum pajak 32,026,562


Beban pajak yang tidak dapat
dialokasikan (118,495)
Laba bersih 31,908,067
Laba (rugi) belum direalisasi atas penurunan
nilai efek-efek setelah dikurangi realisasi
laba/rugi 3,911,589
Beban (manfaat) pajak penghasilan sehubungan
dengan pendapatan komprehensif lain -
Jumlah laba komprehensif 35,819,656

Aset dan Liabilitas


Aset segmen
Piutang premi 1,416,510 9,119,638 2,338,943 9,975,532 871,034 23,721,657
Cadangan kerugian penurunan nilai -
piutang premi - (3,921,880)
Piutang reasuransi 1,200,130 11,142 4,501,748 1,238,170 3,731,074 10,682,264
Cadangan kerugian penurunan nilai -
piutang reasuransi (200,000)
Aset reasuransi 6,555,735 166,604 37,065,921 309,965 2,758,762 46,856,987
Aset yang tidak dapat
dialokasikan 1,468,349,786
Jumlah aset 9,172,375 9,297,384 43,906,612 11,523,667 7,360,870 1,545,488,814

Liabilitas segmen
Utang klaim 660,227 14,545 - - 982,754 1,657,526
Utang reasuransi 221,991 22,020 2,706,429 154,838 1,314,743 4,420,021
Liabilitas asuransi
Estimasi liabilitas klaim 72,188,184 14,953,897 17,178,635 253,422 799,962 105,374,100
Liabilitas manfaat polis masa depan
187,529,125 46,030 10,302,274 - 65,317 197,942,746
Premi belum merupakan pendapatan 123,972,688 16,856,153 23,107,174 1,474,381 3,782,625 169,193,021
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan 1,067,280,727
Jumlah liabilitas 384,572,215 31,892,645 53,294,512 1,882,641 6,945,401 1,545,868,141
Informasi Segmen Lainnya
(yang tidak dapat dialokasikan)
Pengeluaran modal 28,292,792
Penyusutan 2,503,400

58
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

31. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Maret 2015 Perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata
uang asing sebagai berikut:

31 M aret 2015
Mata Uang
A sing/ Ekuivalen/
Foreign E quivalent in
Currency Rp'000
A ktiva
Investasi US D 3,374,890.24 44,157,063.90
Kas dan Bank US D 104,669.80 1,369,499.66
Piutang prem i US D 151,270.58 1,979,224.27
SG D 1,448.10 13,768.59
EU R 3,601.28 51,011.27
GB P 59.38 1,149.43
JP Y 163,276.25 17,788.95
AU D 150.56 1,506.01
CH F 233.55 3,156.63
MYR 97.92 345.05
NZD 44.19 433.75
Piutang reasuransi US D 23,556.16 308,208.80
JP Y 19,768.80 2,153.81
Piutang hasil investasi US D 30,412.90 397,922.38

Jum lah Aktiva 48,303,232.50


K ewajiban
Utang Kom isi US D 4,485.86 58,692.99
Utang Pajak US D 1,102.69 14,427.60
SG D 7.33 69.69
EU R 18.95 268.42
JP Y 0.15 0.02
AU D 0.38 3.80
MYR 0.73 2.57
Utang lain-lain US D 912.19 11,935.09
Utang R easuransi US D 177,618.26 2,323,957.31
SG D 1,466.65 13,944.97
EU R 833.01 11,799.39
JP Y 26.08 2.84
CH F 155.32 2,099.28
Jum lah Kewajiban 2,437,203.97
Jum lah Aktiva Bersih 45,866,028.53

59
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah
sebagai berikut:
3 1 M a re t
2015 2014
Rp Rp
M a t a U a n g A s in g
1 USD 1 3 ,0 8 4 1 1 ,4 0 4
1 JP Y 1 0 8 .9 5 1 1 1 .6 4
1 SGD 9 ,5 0 8 .0 4 9 ,0 4 9 .7 4
1 EUR 1 4 , 1 6 4 .7 6 1 5 ,6 7 4 .2 3

32. INFORMASI LAINNYA

a. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003


tanggal 30 September 2003, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas
yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan
setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% dari risiko
kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan
kewajiban. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh kewajiban (kecuali
pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan. Pada tahun 2007, Perusahaan
telah menghitung batas Solvabilitas dengan menggunakan petunjuk perhitungan RBC yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), dimana pada tahun
2008, peraturan ini diganti dengan peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga
Keuangan (Bapepam – LK).

Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan


pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban,
ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang,
perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan,
ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan
premi dengan hasil investasi yang diperoleh, ketidakmampuan pihak reasuradur untuk
memenuhi kewajiban membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan
kekayaan dan kewajiban.

Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung sesuai
dengan Peraturan Bapepam – LK No. PER-02/BL/2009 dan Keputusan DJLK Np.
3607/LK/2007 tanggal 19 Agustus 2004 adalah sebesar 486% dan 267%.

Perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas Perusahaan disajikan dalam
daftar II dan III.

60
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

b. Rasio Keuangan

3 1 M are t 3 1 M a re t
20 1 5 2 0 14

R a sio inv es ta si te rh ad a p c a d an g a n
tek n is d itam b a h 2 5 % m o d al
se n d iri 2 46 ,5 8 % 2 5 2 ,47 %
R a sio p rem i ne to terh a d ap p re m i b ruto 89 ,8 5 % 8 3 ,40 %
R a sio p rem i ne to terh a d ap m o da l s en d iri 10 ,9 8 % 1 2 .96 %
R a sio p rem i tid a k la n g su n g te rh a da p
pre m i la n g su n g 6 ,9 3 % 1 ,64 %

INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL

a. Manajemen Risiko Modal


Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk
melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang
saham. Struktur modal Perusahaan terdiri dari investasi,kas dan bank dan ekuitas
pemegang saham, yang terdiri dari modal yang ditempatkan dan tambahan modal disetor.

Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan


Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya
permodalan dan risiko yang berhubungan.

b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan


Tujuan dari kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan secara keseluruhan adalah
memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan
pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko pasar (termasuk risiko mata uang
asing dan risiko tingkat bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi
dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.

Sebagai perusahaan terbuka, perusahaan wajib untuk menerapkan prinsip-prinsip Good


Corporate Governace. Perusahaan secara konsisten memberi perhatian penuh dan
melaksanakan analisa risiko yang mempunyai dampak terhadap kelangsungan
operasional Perusahaan dengan melakukan pengamatan, identifikasi, pengelolaan dan
pengendalian risiko.

Risiko pasar

Aktivitas Perusahaan terekspos terutama untuk risiko keuangan atas perubahan nilai
tukar mata uang asing dan suku bunga.

Manajemen risiko mata uang asing

Perusahaan terkena risiko mata uang asing sehubungan dengan eksposur mata uang asing.
Fluktuasi yang timbul dari perubahan kurs mata uang asing umumnya dikelola dengan
cara mencocokkan liabilitas dengan aset mata uang yang sama sehingga memastikan
bahwa setiap eksposur terhadap mata uang asing luar negeri diminimalkan. Liabilitas
asuransi dan lainnya dari Perusahaan yang sebagian besar dinyatakan dalam IDR, USD,
EUR, JPY dan SGD dicocokkan dengan aktiva dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD.

Risiko pengelolaan dana dilakukan melalui dua pendekatan, yang pertama adalah
61
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

manajemen arus kas dengan mempersingkat waktu penagihan premi sehingga dana dapat
lebih cepat diinvestasikan. Kedua untuk mengantisipasi perubahan ekonomi global dan
lokal, perubahan situasi politik, perubahan peraturan dan faktor lain yang dapat
mempengaruhi keamanan investasi, Perusahaan menempatkan investasinya pada
portofolio yang berimbang dengan berbagai instrumen seperti deposito berjangka,
obligasi, reksadana dan menghindari investasi yang berisiko tinggi.

Risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang diminimalkan dengan menjaga
cadangan dalam mata uang asing sebesar liabilitas Perusahaan dalam mata uang tersebut.

Manajemen risiko tingkat bunga dan risiko pasar lainnya

Perusahaan memiliki eksposur atas dampak perubahan tingkat bunga dan risiko pasar
lainnya sehubungan dengan investasi Perusahaan seperti efek utang, saham dan
reksadana. Untuk mengelola risiko-risiko ini, Perusahaan mendiversifikasi portofolio
investasi dan melaksanakan analisa sensitivitas.

Sensitifitas Suku Bunga

Analisa sensitivitas suku bunga digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan


perubahan suku bunga terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai
wajar dan arus kas untuk perubahan suku bunga pasar didasarkan pada volatilitas tingkat
suku bunga historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan.

Sensitifitas Harga Pasar

Analisa sensitivitas harga pasar digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan


perubahan harga pasar terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai
wajar dan arus kas untuk perubahan harga pasar didasarkan pada rata-rata pergerakan
harga pasar historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan.

Manajemen risiko kredit

Risiko kredit adalah risiko bahwa suatu pihak untuk suatu instrumen keuangan akan
menyebabkan kerugian finansial bagi pihak lain karena gagal untuk melaksanakan
kewajiban. Berikut ini adalah kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk
mengurangi eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit:

Kebijakan risiko kredit untuk keseluruhan Perusahaan mendefinisikan apa yang


merupakan risiko kredit bagi Perusahaan. Kepatuhan terhadap kebijakan tersebut
dipantau dan eksposur dan pelanggaran dilaporkan kepada Direksi.

Risiko kredit dari aset keuangan terutama yang melekat pada piutang premi dan
piutang reasuransi umumnya dicatat pada nilai tercatat, yaitu setelah dikurangi
penyisihan. Batas bersih yang diperbolehkan ditetapkan untuk setiap counterparty atau
kelompok counterparty dalam hubungannya dengan deposito tunai. Eksposur risiko
kredit dihitung secara teratur dan dibandingkan dengan batas kredit resmi sebelum
transaksi lebih lanjut dilakukan dengan counterparty masing-masing.

Dalam mengelola risiko kredit, Perusahaan bertransaksi antara Perusahaan dengan


counterparty menurut panduan ketat yang meliputi batas-batas dan syarat dan tidak
mengharapkan counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat akan tidak dapat
memenuhi kewajibannya.

Risiko kredit dalam hal piutang premi dan piutang reasuransi secara aktif dimonitor.
Kontrol ketat diselenggarakan atas eksposur counterparty. Bisnis dilakukan dengan
counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat dan konsentrasi risiko dihindari
dengan batas kepatuhan terhadap batasan counterparty yang ditetapkan setiap tahun
62
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

oleh manajemen dan dewan direksi secara teratur. Penyisihan untuk utang ragu-ragu
secara formal dinilai oleh manajemen 4 kali setahun.

b. Kualitas kredit berdasarkan kelas aset keuangan

Terdapat empat peringkat piutang premi dan piutang reasuransi yang dimiliki
Perusahaan, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang, kualitas rendah dan penurunan nilai.
Kualitas tinggi memiliki jumlah hari tunggakan 0-90 hari, kualitas sedang memiliki
jumlah hari tunggakan 91-180 hari, kualitas rendah memiliki jumlah hari tunggakan
181-360 hari dan penurunan nilai memiliki jumlah hari tunggakan >360 hari.

Dalam menentukan peringkat untuk investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan,
Perusahaan menggunakan peringkat risiko kredit yang diterbitkan oleh Pefindo.
Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian investasi tersedia untuk dijual dan
diperdagangkan, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas
tinggi memiliki peringkat idAAA – idA, kualitas sedang memiliki peringkat idBBB –
idB dan kualitas rendah tidak memiliki peringkat.

Perusahaan menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)


sebagai dasar peringkat risiko kredit dalam menentukan peringkat untuk deposito
berjangka. Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian deposito berjangka, yaitu
kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki CAR >
10%, kualitas sedang memiliki CAR 8% - 10% dan kualitas rendah memiliki CAR <
8%.

Tabel di bawah ini menyajikan kualitas kredit atas instrumen keuangan berdasarkan
kelas dengan risiko kredit (jumlah yang disajikan adalah bruto dengan cadangan
kerugian penurunan nilai).
Tidak memiliki
Kualitas Tinggi Kualitas Sedang Kualitas Rendah Penurunan nilai kualitas Jumlah
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Deposito berjangka 930,615,077 - - - - 930,615,077

Tersedia untuk dijual 229,179,392 234,486,287 - - - 463,665,679

Piutang premi 26,833,553 5,394,392 - - - 32,227,945

Piutang reasuransi 6,779,158 431,827 1,097,594 379,968 - 8,688,547

Piutang pegawai - - - - 32,243 32,243

Aset lain-lain 22,744,866 - - - - 22,744,866

Jumlah 1,216,152,046 240,312,506 1,097,594 379,968 32,243 1,457,974,357

MANAJEMEN RISIKO ASURANSI

 Tujuan dan kebijakan manajemen risiko untuk mengurangi risiko asuransi

Strategi underwriting

Strategi underwriting perusahaan adalah untuk mencari keberagaman untuk


memastikan portofolio yang seimbang. Setiap tahun, departemen underwriting
mempersiapkan rencana bisnis yang menetapkan kelas bisnis dan sektor industri di
mana Perusahaan siap untuk menanggung. Strategi ini mengalir ke underwriter individu
melalui rincian otoritas underwriting yang menetapkan batas bahwa setiap underwriter
dapat membuat berdasarkan batas, ukuran, kelas bisnis dan industri untuk memastikan
pemilihan risiko yang tepat dalam portofolio bisnis yang akan ditanggung.
63
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Untuk kontrak asuransi umum yang umumnya memiliki jangka waktu satu tahun,
departemen underwriting memiliki hak untuk menolak pembaharuan atau perubahan
syarat dan ketentuan kontrak pada pembaharuan.

Kinerja dan kepatuhan departemen underwriting terhadap pedoman underwriting/


batasan kewenangan tersebut diukur secara bulanan dan dibahas pada pertemuan
rencana aksi korporasi bulanan.

Strategi reasuransi

Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko yang ditanggung untuk mengendalikan


eksposur dari kerugian dan melindungi sumber daya modal. Perusahaan membeli
kombinasi perjanjian non-proporsional untuk mengurangi eksposur bersih untuk setiap
peristiwa tunggal. Selain itu, underwriter diperbolehkan untuk membeli reasuransi
fakultatif pada kondisi-kondisi tertentu. Semua pembelian reasuransi fakultatif tunduk
pada pra-persetujuan dan total pengeluaran reasuransi fakultatif selalu dimonitor.

Asuransi yang diberikan mengandung risiko kredit dan penggantian reasuransi tersebut
dilaporkan setelah cadangan penurunan nilai sebagai akibat dari pengakuan aset yang
terjadi. Perusahaan memantau kondisi keuangan reasuradur dan meninjau perjanjian
reasuransi secara berkala.
 Syarat dan kondisi kontrak asuransi

Fitur produk

Perusahaan memiliki berbagai kebijakan asuransi umum mengasuransikan berbagai


risiko dari kelas bisnis pengangkutan, kebakaran, kendaraan bermotor, kesehatan dan
kecelakaan diri dan lain-lain. Mayoritas klaim diselesaikan dan diselesaikan dalam
waktu 3 tahun setelah kejadian.

Pengelolaan risiko

Risiko utama yang terkait dengan asuransi umum adalah risiko underwriting, risiko
kompetitif dan risiko pengalaman klaim (termasuk variabel kejadian bencana alam).
Perusahaan juga dapat terkena risiko tindakan tidak jujur oleh pemegang polis.

Risiko underwriting adalah risiko bahwa Perusahaan tidak membebankan premi yang
memadai sesuai dengan risiko yang dijamin. Risiko pada kebijakan apapun akan
bervariasi sesuai dengan faktor-faktor seperti lokasi, penilaian keamanan di tempat, usia
properti, kendaraan dan lain-lain.

Risiko asuransi dikelola terutama melalui harga perkiraan, desain produk, seleksi risiko,
strategi investasi yang tepat, penilaian dan reasuransi. Oleh karena itu Perusahaan
memonitor dan bereaksi terhadap perubahan dalam ekonomi umum dan lingkungan
komersial di mana Perusahaan beroperasi.

 Konsentrasi risiko asuransi

Kunci utama dari risiko asuransi yang dihadapi oleh Perusahaan adalah tingkat
konsentrasi risiko asuransi yang mungkin terjadi pada suatu kejadian atau serangkaian
kejadian bisa berdampak signifikan pada liabilitas perusahaan. Konsentrasi tersebut
dapat timbul dari kontrak asuransi tunggal atau melalui sejumlah kecil kontrak terkait,
dan berhubungan dengan situasi di mana liabilitas yang signifikan yang mungkin
muncul. Sebuah aspek penting dari konsentrasi risiko asuransi adalah bahwa hal itu
mungkin timbul dari akumulasi risiko dalam sejumlah kelas individu atau kontrak
tranche.
64
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014

Konsentrasi risiko dapat muncul di peristiwa yang tingkat keparahannya tinggi dan
frekuensi rendah, seperti bencana alam dan dalam situasi di mana underwriting
memihak terhadap kelompok tertentu, seperti tren geografis atau demografis tertentu
atau kelompok dari perusahaan tertentu yang memiliki pemegang saham yang sama.

Metode utama perusahaan dalam mengelola risiko ini adalah sebagai berikut:

Pertama, risiko dikelola melalui prosedur underwriting yang tepat. Underwriter tidak
diizinkan untuk menanggung risiko kecuali keuntungan yang diharapkan sepadan
dengan risiko yang ditanggung.

Kedua, risiko dikelola melalui penggunaan reasuransi. Perusahaan membeli perlindungan excess of
loss dan perjanjian treaty dengan reasuradur terkemuka yang memberikan perlindungan pada bisnis
asuransi yang diterbitkan oleh Perusahaan di atas retensi bersih risiko tertentu. Biaya dan manfaat
terkait dengan program reasuransi ditinjau secara berkala.

65
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
DAFTAR I : PENDAPATAN, BEBAN DAN HASIL UNDERWRITING
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014

Kesehatan dan
Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan kecelakaan diri Lainnya Jumlah
2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

PENDAPATAN UNDERWRITING
Pendapatan premi
Premi bruto 76,962,358 75,901,912 23,432,233 15,248,960 2,596,404 3,503,215 36,302,513 35,825,345 4,140,461 4,052,011 143,433,969 134,531,443
Potongan premi (11,933,806) (16,677,705) (218,856) (768,976) (77,943) (128,390) (1,034,248) (12,994) (73,141) (490,732) (13,337,994) (18,078,797)
Premi reasuransi (1,157,403) (1,299,644) (13,164,844) (7,902,008) (452,160) (845,390) (390,350) (81,954) (638,805) (1,753,654) (15,803,562) (11,882,650)
Penurunan (kenaikan) premi yang
belum merupakan pendapatan 3,234,590 3,833,098 (2,617,193) (2,078,994) (330,891) (433,770) 2,748,039 119,935 (1,841,443) (1,643,664) 1,193,102 (203,395)

Jumlah Pendapatan Underwriting67,105,739 61,757,661 7,431,340 4,498,982 1,735,410 2,095,665 37,625,954 35,850,332 1,587,072 163,961 115,485,515 104,366,601

BEBAN UNDERWRITING
Beban klaim
Klaim bruto 45,742,747 38,439,537 9,166,840 2,334,518 151,452 1,089,600 30,860,225 22,458,891 464,303 8,918 86,385,567 64,331,464
Klaim reasuransi (812,394) (981,516) (4,258,206) (353,294) (25,104) (249,458) (192,250) (21,036) (412,913) (27,644) (5,700,867) (1,632,948)
Kenaikan (penurunan) estimasi
klaim retensi sendiri (3,344,125) 597,377 2,451,339 5,925,285 77,078 (1,294,303) (258,286) (4,051,489) (10,329) 4,317,601 (1,084,323) 5,494,471
Jumlah beban klaim 41,586,228 38,055,398 7,359,973 7,906,509 203,426 (454,161) 30,409,689 18,386,366 41,061 4,298,875 79,600,377 68,192,987
Beban Komisi Neto 7,839,157 1,532,150 361,593 191,735 364,119 380,233 983,441 1,454,041 975,388 527,548 10,523,698 4,085,707

Jumlah Beban Underwriting 49,425,385 39,587,548 7,721,566 8,098,244 567,545 (73,928) 31,393,130 19,840,407 1,016,449 4,826,423 90,124,075 72,278,694

HASIL UNDERWRITING 17,680,354 22,170,113 (290,226) (3,599,262) 1,167,865 2,169,593 6,232,824 16,009,925 570,623 (4,662,462) 25,361,440 32,087,907

67
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014, 31 DESEMBER 2012 DAN 31 MARET 2013

3 1 Ma re t 2 0 15
K e ka yaa n K e kaya an K e ka ya a n
ya n g yan g tid ak ya n g
d ib u ku ka n d ipe rke n a nka n d ip e rke n an ka n
R p '00 0 R p'0 00 R p '00 0
In ve sta si
D ep o sito b e rja n g ka 93 0 ,6 1 5 ,0 7 7 2 1 5,1 0 0 ,0 00 7 1 5,5 1 5 ,0 7 7
E fe k d ip erd a g a n gka n 5 3 ,1 1 4,4 6 5 - 5 3,1 1 4 ,4 6 5
E fe k te rsed ia u n tu k d iju a l 46 3 ,8 5 9 ,6 7 9 - 4 6 3,8 5 9 ,6 7 9
P en ye rta a n d ala m b en tu k sah a m 6 4 ,2 6 5,8 4 5 5,4 4 9 ,5 0 0 5 8,8 1 6 ,3 4 5
Ju m la h 1 ,51 1 ,8 5 5 ,0 6 6 2 2 0,5 4 9 ,5 00 1 ,2 9 1,3 0 5 ,5 6 6

K a s d a n b a nk
P iu tan g p re m i - b e rsih 2 8 ,1 0 5,8 5 3 8,2 8 3 ,2 5 0 1 9,8 2 2 ,6 0 3
P iu tan g re a su ra n si - b e rsih 6 ,4 7 8 ,0 2 5 1,5 1 2 ,7 8 0 4,9 6 5 ,2 4 5
P iu tan g p e g aw a i 3 2 ,2 4 3 - 3 2 ,2 4 3
A se t p a ja k ta n g g u ha n 5 ,9 2 3 ,4 4 7 - 5,9 2 3 ,4 4 7
A se t te ta p - be rsih 7 6 ,5 0 1,4 5 1 1 3,5 6 3 ,8 20 6 2,9 3 7 ,6 3 1
A se t la in -lain 12 8 ,5 3 5 ,5 1 5 1 7,8 1 3 ,6 70 1 1 0,7 2 1 ,8 4 5
Ju m la h 1 ,75 7 ,4 3 1 ,6 0 0 2 6 1,7 2 3 ,0 20 1 ,4 9 5,7 0 8 ,5 8 0

3 1 D ese m b er 2 0 1 4
K e ka yaa n K e kaya an K e ka ya a n
ya n g yan g tid ak ya n g
d ib u ku ka n d ipe rke n a nka n d ip e rke n an ka n
R p '00 0 R p'0 00 R p '00 0
In ve sta si
D ep o sito b e rja n g ka 90 3 ,6 6 6 ,1 1 3 2 6 6,0 0 0 ,0 00 6 3 7,6 6 6 ,1 1 3
E fe k d ip erd a g a n gka n 5 0 ,7 7 9,5 7 4 - 5 0,7 7 9 ,5 7 4
E fe k te rsed ia u n tu k d iju a l 44 6 ,8 6 7 ,9 2 2 - 4 4 6,8 6 7 ,9 2 2
P en ye rta a n d ala m b en tu k sah a m 6 4 ,1 9 3,0 6 1 5,4 4 9 ,5 0 0 5 8,7 4 3 ,5 6 1
Ju m la h 1 ,46 5 ,5 0 6 ,6 7 0 2 7 1,4 4 9 ,5 00 1 ,1 9 4,0 5 7 ,1 7 0

K a s d a n b a nk 1 2 ,0 4 4,1 6 2 - 1 2,0 4 4 ,1 6 2
P iu tan g p re m i - b e rsih 3 0 ,7 3 5,4 7 0 8,0 4 9 ,5 0 0 2 2,6 8 5 ,9 7 0
P iu tan g re a su ra n si - b e rsih 7 ,3 3 5 ,2 9 9 5,2 6 2 ,8 3 0 2,0 7 2 ,4 6 9
P iu tan g p e g aw a i 3 2 ,2 4 3 32 ,2 4 3 .0 0
A se t p a ja k ta n g g u ha n 2 ,1 5 2 ,0 1 1 - 2 ,1 52 ,0 1 1 .00
A se t te ta p - be rsih 7 8 ,3 0 5,2 0 3 1 6,7 9 7 ,4 50 6 1,5 0 7 ,7 5 3
A se t la in -lain 5 5 ,6 7 1,4 2 9 1 4,1 4 6 ,7 30 4 1,5 2 4 ,6 9 9
Ju m la h 1 ,65 1 ,7 8 2 ,4 8 7 3 1 5,7 0 6 ,0 10 1 ,3 3 6,0 7 6 ,4 7 7

68
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014, 31 DESEMBER 2012 DAN 31 MARET 2013

31 Maret 2014
Kekayaan Kekayaan Kekayaan
yang yang tidak yang
dibukukan diperkenankan diperkenankan
Rp'000 Rp'000 Rp'000
Investasi
Deposito berjangka 834,916,300 352,633,120 482,283,180
Efek diperdagangkan 24,053,661 - 24,053,661
Efek tersedia untuk dijual 449,534,206 - 449,534,206
Penyertaan dalam bentuk saham 64,057,861 5,449,500.00 58,608,361
Jumlah 1,372,562,028 358,082,620 1,014,479,408

Kas dan bank 8,674,095 - 8,674,095


Piutang premi - bersih 24,020,100 2,715,770 21,304,330
Piutang reasuransi - bersih 56,466,426 3,668,830 52,797,596
Piutang pegawai 88,494 99,494 (11,000.00)
Aset pajak tangguhan 1,575,972 1,575,972 -
Aset tetap - bersih 81,972,593 18,163,550 63,809,043
Aset lain-lain 11,701,928 3,973,748 7,728,180
Jumlah 1,557,061,636 388,279,984 1,168,781,652

69
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014, 31 DESEMBER 2012 DAN 31 MARET 2013

31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Maret 2014


Rp'000 Rp'000 Rp'000

Tingkat Solvabilitas
Kekayaan yang diperkenankan 1,495,708,580 1,338,273,430 1,150,792,652
Kewajiban (690,810,927) (617,447,270) (655,572,871)
Jumlah Tingkat Solvabilitas 804,897,653 720,826,160 495,219,781

Batas Tingkat Solvabilitas Minimum


Kegagalan pengelolaan aset 77,347,760 66,254,140 39,132,340
Ketidakseimbangan antara proyeksi
arus aset dan liabilitas - - -
Ketidakseimbangan antara nilai aset
liabilitas minimum berbasis risiko 4,532,110 4,009,440 3,130,020
Perbedaan antara beban klaim yang terjadi
dan beban klaim yang diperkirakan 58,688,690 59,187,960 57,157,880
Ketidakcukupan premi akibat perbedaan
hasil investasi - - -
Resiko reasuransi 2,750,610 1,057,330 1,312,000
Resiko operasional 277,870 289,300 1,215,830
Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas Minimum 143,597,040 130,798,170 101,948,070

Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas 661,300,613 590,027,990 281,914

Rasio Pencapaian Solvabilitas 561% 551% 486%

70

Anda mungkin juga menyukai