PENDAHULUAN

Laporan keuangan (financial statements) merupakan produk akhir dari

serangkaian proses pencatatan dan dipengikhtisaran data transaksi bisnis. Seorang
akuntan diharapkan mampu untuk mengorganisir seluruh data akuntansi hingga
menghasilkan laporan keuangan dan bahkan harus dapat menginterprestasikan serta
menganalisis laporan keuangan yang dibuatnya.

Laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) tahun 2018

dalam SAK no.1, laporan keuanagan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan dan laporan keuangan adalah suatu peyajian laporan keuangan yang
terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu perusahaan.

Menurut Andarsari (2016) Laporan keuangan adalah hasil dari proses

akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data
keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan
kata lain, laporan keuangan ini berfungsi sebagai alat informasi yang menghubungkan
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, yang menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan.

Standar akuntansi memberikan pengertian tentang laporan keuangan yaitu,

Ikatan Akuntan Indonesia, menjelaskan bahwa Laporan keuangan ialah neraca dan
perhitungan laba laporan perubahan posisi keuangan ( misalnya, laporan arus kas,
atau laporan arus dana),catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Menurut Andarsari (2016) Laporan keuangan merupakan salah satu informasi

keuangan yang bersumber dari intern perusahaan yang bersangkutan.Secara umum
laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
tersebut.
 Dalam laporan keuangan tentunta terdapat laporan laba rugi yang berisi
tentang jumlah pendapatan atau pemuskan serta jumlah biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan selama satu periode. Laporan laba rugi merupakan salah satu lapoean
yang memiliki manfaat untuk memberikan gambaran mengenai kondisi perusahaan
selama satu apakah mengalami laba atau justru mengalami kerugian. Guna
mengetahui mengapa perusahaan dalam kondisi rugi atau laba maka tentunya perlu
menganalisa pendapatan dan beban selama satu periode dari suatu perusahaan

Pendapatan merupakan suatu uang atau segaka sesuatu yang dapat dikur
dengan uang yang diterima oleh suatu perusahaan atau entitas sealama satu periode
yang menambah jumlah harta perusahaan dalam periode tersebut sedangkan beban
atau biaya merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam satu
periode akuntansi dengan harapan bahwa pengeluaran tersebut mampu memberikan
nilai tambah kepada perusahaan berupa return atau laba

Pabrik Tahu Nias merupakan salah satu pabrik tahu di Daerah Sirombu Nias
Barat. Perusahaan yang didirikan dan dipimpin oleh Bapak Saputra Lase ini
merupakan salah satu perusahaan yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Nias
Barat khususnya di Daerah Sirombu. Hal ini dikarenakan kualiats tahu yang
dihasilkan dimana tidak seperti tahu yang lainnya yang akan cepat rusak apabila tidak
dikonsumsi dalam waktu yang lama namun Tahu yang dihasilkan oleh Pabrik Tahu
Nias dapat bertahan hingga jangka waktu 1 Minggu dengan catatan tahu tersebut
dimasukkan ke dalam lemari es. Masalah yang sempat menimpa perusahaan ini
adalah kasus mogok kerja karyawan pada tahun 2022 dikarenakan adanya
pemberlakuan kebijakan penurunan upah oleh pemilik pabrik sehingga menyebabkan
beberapa karyawan melakukan pemogokan. Meskipun demikian, namun Pabrik Tahu
Nias tetap melakukan kegiatan produksi meskipun bahan baku untuk pembuatan tahu
yakni kedelai harganya sedang mengalami kenaikan sebagai imbas dari kebijakan
kenaikan harga BBM yang ditetapkan oleh Pemerintah
TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Hery (2016:3) Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau
aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan kata lain,
laporan keuangan ini berfungsi sebagai alat informasi yang menghubungkan
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, yang menunjukkan kondisi
10atakana10 keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan

Tujuan laporan keungan Menurut Dinanti dan Nugraha (2018). adalah untuk
memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor dalam pengambilan
keputusan investasi dan kredit. Jenis keputusan yang dibuat oleh pengambilan
keputusan sangatlah beragam, begitu juga dengan metode pengambilan keputusan
yang mereka gunakan dan kemampuan mereka untuk memproses informasi.
Pengguna informasi akuntansi harus dapat memperoleh pemahaman mengenai
kondisi keuangan dan hasil operasional perusahaan lewat laporan keuangan.

Laporan keuangan juga seharusnya memberikan informasi mengenai aset,

kewajiban, dan modal perusahaan untuk membantu investor dan kreditor serta pihak-
pihak lainnya dalam mengevaluasi kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan,
serta tingkat likuiditas dan solvabilitas perusahaan. Informasi ini akan membantu
unsers menentukan kondisi keuangan perusahaan. Disisi lain, informasi mengenai
laba perusahaan, yang diukur dengan accrual accounting, pada umumnya
memberikan dasar yang lebih baik dalam hal memprediksi kinerja perusahaan dimasa
mendatang dari pada informasi mengenai kinerja perusahaan yang diberikan oleh
ukuran laba dan komponen-komponen lainnya (Diviana, dkk, 2020).

Menurut standar akuntansi keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (2020) bahwa

tujuan laporan keuangan adalah “menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keutusan ekonomi. Adapun tujuan
laporan keuangan menurut PAPI (Pendoman Akuntansi Perbankan Indonesia), tujuan
laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan,
kinerja perubahan ekuitas, arus kas dan informasi lainnya yang bermanfaat bagi
pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukan
pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan sumber sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka.”

Sedangkan tujuan umum laporan keuangan (IAI, 2020) adalah :

1. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumberdaya ekonomi dan

kewajiban perusahaan dengan tujuan.
a. Menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan
b. Menunjukan posisi keuangan dan investasi perusahaan
c. Menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya, dan
d. Kemampuan sumber daya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.
2. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang
berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan tujuan :
a. Memberikan gambaran tentang jumlah dividen yang diharapkan pemegang
saham,
b. Menunjukan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban kepada
kreditor, supplier, pegawai, pemerintah, dan kemampuannya dalam
mengumpulkan dana untuk kepentingan ekspansi perushaan,
c. Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksaan
fungsi perencanaan dan pengendalian, dan
d. Menunjukan tingkat kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba jangka
Panjang.
3. Memungkinkan untuk menaksir potensi perushaan dalam menghasilkan laba
4. Memberikan informasi lainnya yang diperlukan lainnya tentang perubahan aset
dan kewajiban.
5. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan oleh para pemakai
laporan.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 menjelaskan bahwa

tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahaan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan (IAPI, 2020).

PEMBAHASAN

Berikut adalah Laporan keuangan dari Pabrik Tahu Nias periode 2019-2021
guna memberikan gambaran terkait dengan kondisi usaha dari Tahu Nias selama 3
periode tersebut

2019 2020 2021

Penjualan 87,500,000 45,000,000 34,765,000
Harga Pokok (39,876,250) (17,625,450) (10,665,432)
Laba Kotor 47,623,750 27,374,550 24,099,568
Beban Gaji (25,000,000) (25,000,000) (25,000,000)
Beban Listrik (8,500,000) (8,625,000) (7,765,000)
Beban Air (1,750,000) (1,867,500) (1,765,000)
Biaya Lingkungan (2,876,000) - -
Biaya Pemeliharaan (450,000)
Laba Bersih 9,497,750 (8,117,950) (10,430,432)
Analisis Pendapatan atau Keuntungan

Penjualan ada tahun 2019 mencapai 87.500.000 dimana nilai penjualan ini
merupakan nilai penjualan yang tertinggi selama 3 tahun terakhir yakni dari periode
2019-2021. Tahun 2019 merupakan tahun yang cukup luar biasa bagi perusahaan
pabrik tahu Nias dikarenakan pada tahun 2019 mereka sukses mencatatkan
peningkatan penjualan yang dimana pada tahun 2018 lalu mereka mencatatkan
penjualan senilai 64.560.000 namun di tahun 2020 telah mengalami peningkatan yang
cukup signfikan yakni mencapai 87.500.000. peningkatan penjualan ini sendiri
dikarenakan adanya pesanan jumlah tahu yang meningkat selama tahun 2019
sehingga mendorong terjadinya peningkatan penjualan dari Pabrik Tahu Nias selama
periode yang bersangkutan. peningkatan jumlah pesanan ini sendiri dikarenakan hasil
dari promosi online yang dilakukan oleh seorang karyawan dari Pabrik tahu Nias
sehingga hal inilah yang kemudian memberikan dampak positif terhadap penjualan
dari Pabrik Tahu Nias sendiri. Pada tahun 2019, Pabrik Tahu Nias berhasil
mencatatkan keuntungan senilai 9.497.750.

Namun pada tahun 2020 dimana pada tahun atau periode ini telah masuk masa
pandemic maka secara otomatis memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap
penurunan omzet atau penjualan dari Pabrik tahu Nias dikarenakan efek pandemic
sehingga beberapa pelanggan yang notabane nya adalah rumah makan dan restoran
yang biasanya memesan dalam jumlah besar terpaksa harus menutup usaha mereka
dikarenakan adanya pandemic sehingga membuat restoran maupun rumah makan
menjadi sepi pengunjung. Pada tahun 2020, pabrik tahu nias hanya mencatatkan nilai
penjualan senilai 45.000.000 atau turun hampir setengahnya apabila dibandingkan
pada tahun 2020 sehingga pada tahun 2020 perusahaan mengalami kerugian
mencapai 8.117.950

Pada tahun 2021 dmana periode ini merupakan periode pemulihan ekonomi
sehingga belum terlalu anyak aktivitas dari para pelaku usaha. Khusus untuk rumah
makan serta restoran yang menjadi salah satu pelanggan terbesar dari Pabrik Tahu
Nias belum mampu beroperasi secara maksimal dikarenakan kurangnya kunungan
dari beberapa customer sehingga memiliki dampak yang cukup signifikan terhada
penjualan Pabrik Tahu Nias yang hanya senilai 34.765.000 artinya omzet ini turun
dari omzet tahun 2020 sehingga pada tahun 2021 perusahaan juga mengalami
kerugian senilai 10.430.432

KESIMPULAN
 Berdasarkan paparan yang telah dijelaskan dalam pembahasan di atas, adanya
pandemic COVID 19 memberikan pengaruh ebsar terhadap penjualan serta laba yang
dihasilkan oleh pabrik Tahu Nias selama 3 peridoe yakni dari periode 2019-2021
dimana pada periode 2019 perusahaan mencatatkan peningkatan penjualan dan
keuntungan senilai 9.497.750. sementara pada tahun 2020-2021 pabrik Tahu Nias
mencatatkan kerugian masing masing senilai 8.117.950 dan 10.430.432

SARAN

Perusahaan Pabrik Tahu Nias sebaiknya mengupayakan strategi yang tepat

untuk meningkatkan jumlah penjualan mereka apabila tidak ingin mengalami
kerugian secara terus menerus

DAFTAR PUSTAKA

Andarsari, P. R. (2016). Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba (Lembaga Masjid).

Jurnal Ekonomi, 143-152 Ikatan Akuntan Indonesia. (2018). DE ISAK 35: Penyajian
Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nirlaba. Ikatan Akuntan Indonesia.
www.iaiglobal.or.id

Dinanti, A. dan G. A. Nugraha. 2018. Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Jurnal

Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi (JEBA) Vol 20 No. 01 Tahun 2018

Diviana, S. dkk. 2020. Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nirlaba

Berdasarkan ISAK 35 Pada Masjid Baitul Haadi. Jurnal Akuntansi Dan Manajemen
Vol. 15, No. 2, 2020, Hal. 113-132. ISSN 2657-1080. ISSN 1858-3687

IAI, (2018). DE ISAK 35. Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nirlaba.
Ikatan Akuntan Indonesia. www.iaiglobal.or.id

IAPI. 2020. Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nirlaba. 15(2)

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2020. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Nirlaba