Anda di halaman 1dari 4

1.

Imvestasi jangka pendek adalah investasi yang dilakukan oleh investor dengan jangka waktu
kruang dari satu tahun dan biasanya nilai investasinya cenderung kecil dikarenakan investor
hanya mengharapkan keuntungan yang bersifat jangka pendek saja. Contoh investasi pada
reksadana dimana investor hanya mengharapkan keutungan yang nilainya kecil dan bersifat
jangka pendek
2. Biaya tersebut merupakan biaya perolehan saham yang dalam akuntansi disebut dengan
historical cost dimana biaya biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan atau seharusnya
dikeluarkan oleh seseorang dalam memperoleh suatu aset baik aset yang bersifat lancar
maupun aset tidak lancar. Dalam kasus saham sebagaimana yang terdapat dalam soal, maka
biaya yang harus dikeluarkan dalam membeli saham adalah harga beli saham tersebut serta
biaya biaya yang berhubungan dengan pembelian saham misalnya biaya notaris serta biaya
akuisisi (jika berhubungan dengan akuisisi perusahaan)
3. Hal ini dikarenakan bunga bersifat imbalan yang artinya bunga tersebut akan diterima apabila
seseorang atau investor memiliki obligasi yang bersangkutan sehingga dalam hal ini bunga tidak
termasuk dalam perolehan obligasi dikarenakan akan diterima sebagai imbalan ketika obligasi
tersebut dimiliki. Biaya biaya yang berhubungan dengan perolehan oblgasi adalah misalnya
biaya makelar
4. Penilaian surat berharga dengan menggunakan harga perolehan merupakan suatu teknik
menetnukan nilai dari surat berharga tersebut berdasarkan harga yang dibayar atau seharusnya
dibayar oleh investor terkait dengan perolehan surat berharga ditambah biaya biaya yang
berhubungan pembelian surat berharga tersebut misalnya biaya notaris, dll
5. Terkait dengan mana yang lebuh rendah guna melakukan penialian antara harga perolehan dan
nilai pasar maka dalam hal ini harus dilhat terlebih dahulu factor factor yang mempengaruhi
harga pasar dari surat berharga dan penilaian yang dilakukan tentunya harus dilakukan oleh
seorang yang tela professional dan memiliki kompetensi dalam bidang penilaian aset. Apabila
factor factor yang mempengaruhi nilai pasar saham seperti tingkat profitabilitas perushaan yang
baik, maka tentunya dalam hal ini nilai pasar akan menjadi lebih tinggi namun sebaliknya apabila
factor factor tersebut seperti tingkat profitabilitas yang endah, maka nilai nominal lebih tinggi
dari pada nilai pasar
6. Jawaban
a. Berikut adalah jumlah yang dilaporkan dalam neraca PT ABC per 31 Desember 2017

Yang lebih rendah


Surat antara nilai pasar
Harga Perolehan Harga Pasar
Berharga dan harga
perolehan
Saham PT 1.000 x 10.200 = 1.000 x 14.000 = 10.200.000
A 10.200.000 14.000.000
Saham PT B 1.000 X 16.000 = 1.000 X 13.000 = 13.000.000
16.000.000 13.000.000
Saham PT C 1.000 X 22.000 = 1.000 X 18.000 = 18.000.000
22.000.000 18.000.000
TOTAL 41.200.000
Jumlah yang dilaporkan dalam neraca PT ABC adalah 41.200.000
Berikut adalah jumlah yang dilaporkan dalam neraca PT ABC 31 Desember 2018
a. Tabel

Yang lebih rendah


Surat antara nilai pasar
Harga Perolehan Harga Pasar
Berharga dan harga
perolehan
Saham PT 1.000 X 10.200 = 1.000 X 14.500 = 10.200.000
A 10.200.000 14.500.000
Saham PT B 800 X 12.000 = 800 X 12.500 = 9.600.000
9.600.000 10.000.000
Saham PT C 800 X 11.000 = 800 X 8.000 =6.400.000 6.400.000
8.800.000
Saham PT 1.000 X 22.000 = 1.000 X 7.000 = 7.000.000
D 22.000.000 7.000.000
TOTAL 33.200.000
Jadi jumlah yang dilaporkan dalam neraca adalah 33.200.000

b. Jumlah kerugian yang dilaporkan oleh PT ABC adalah (5.000.000)

Berikut adalah jumlah yang dilaporkan dalam neraca PT ABC 31 Desember 2019
a. Tabel

Yang lebih rendah


Surat antara nilai pasar
Harga Perolehan Harga Pasar
Berharga dan harga
perolehan
Saham PT 1.000 X 22.000 = 1.000 X 26.000 = 22.000.000
D 22.000.000 26.000.000
Saham PT C 400 X 11.000 = 400 X 8.000 = 3.200.000 3.200.000
4.400.000
TOTAL 25.200.000
Jadi jumlah saham yang dilaporkan dalam neraca adalah 25.200.000

b. Jumlah rugi atau laba yang dilaporkan adalah = 4.500.000 – 1.200.000 = 3.300.000
7. Jawaban
a. Jurnal

Tanggal 15 Januari

5.000 x 1.500 = 7.500.000

Saham Biasa 7.500.000

Kas 7.500.000

25 Februari

Investasi pada Obligasi 10.000.000

Kas 10.000.000

17 April

10.000 x 2.200 = 22.000.000

Saham biasa 22.000.000

Kas 22.000.000

30 juni

6/12 x 12% x 10.000.000 = 600.000

Kas 600.000

Pendapatan Bunga 600.000

1 Agustus

Investasi pada Obligasi 52.000.000

Kas 52.000.000

12 September

4 lot = 2.000 Lembar

Keuntungan = (2.000 x 1.800) – (2.000 x 1.500) = 3.600.000 – 3.000.000 = 600.000

Kas 3.600.000

Keuntungan penjualan saham PT X 600.000

Saham Biasa 3.000.000

5 Oktober

I lot = 500 lembar


30 lot = 30 x 500 = 15.000

15.000 x 950 = 14.250.000

30 Desember

Dividen = 10.000 x 30 = 300.000

Kas 300.000

Pendapatan dividen 300.000

31 Desember

Kas 600.000

Pendapatan Bunga 600.000

b. Laba = keuntungan penjualan saham PT X + Pendapatan Bunga + Pendapatan dividen =


600.000 + 1.200.000 + 300.000 = 2.100.000
c.

Yang lebih rendah


antara nilai pasar
Surat Berharga Harga Penutupan Harga Perolehan
dan harga
perolehan
Saham PT X 1.850 X 3.000 = 1.500 X 3.000 = 4.500.000
5.550.000 4.500.000
Saham PT Y 2.100 X 10.000 = 2.200 X 10.000 = 21.000.000
21.000.000 22.000.000
Saham PT Z 1.000 X 15.000 = 950 X 15.000 = 14.250.000
15.000.000 14.250.000
Obligasi 102% X 10.000.000 = 10.000.000 10.000.000
Pemerintah 10.200.000
Indonesia
Obligasi PT E 97% X 52.000.000 = 52.000.000 50.440.000
50.440.000
TOTAL 100.190.000
Berdasarkan tabel di atas setelah membandingkan antara nilai yang lebih rendah antara harga
penutupan dan harga perolehan maka nilai tercatat investasu adalah 100.190.000

Anda mungkin juga menyukai