METODELOGI PENELITIAN
PENDAHULUAN
Pada dasarnya tujuan utama didirikannya organisasi atau perusahaan yaitu untuk mencari
keuntungan dengan memperoleh laba yang maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan atau
dengan demikian perusahaan atau organisasi dapat berkembang, tangguh dan memperoleh
keuntungan atau profit oriented. Kesuksesan sebuah perusahaan atau organisasi dalam menjalankan
bisnis tidak hanya dilihat dari pengelolaan operasional seharihari tetapi juga dilihat dari manejemen
pengelolaan keuangan sehingga modal yang dimiliki dapat berputar dan dapat digunakan dengan
baik.
Salah satu upaya yang dapat dilihat dari pengelolaan manejemen keuangan yakni dilihat dari
nilai piutang yang dimiliki perusahaan atau organisasi. Nilai piutang dapat diukur dengan
pengurangan jumlah piutang seluruhnya dengan pengahpusan piutang langsung. Cara ini bertujuan
agar jumlah piutang yang dilaporkan dalam neraca keuangan dapat menunjukan jumlah yang sesuai
dan juga dapat mengukur jumlah penghasilan yang diterima dari piutang. Adapun dampak dari
tingginya nilai piutang yang terjadi dikarenakan faktor kelalaian dalam pengelolaan manejeman
keuangan dan penyalahgunaan tugas dan tanggung jawab karyawan di dalam organisasi. Pengukuran
piutang usaha bisa dilihat dari seberapa besar nilai piutang yang dicatat dalam neraca keuangan,
dibukukan dalam
1
pengukuran piutang sehingga manejemen perusahaan atau organisasi dapat mengetahui jumlah
Seperti yang peniliti katakan bahwasanya salah satu tujuan utama dari perusahaan yang
berskala besar ataupun skala kecil, bergerak dibidang barang ataupun jasa tujuan utamanya adalah
menghasilkan laba semaksimal mungkin tujuan tersebut dapat tercapai melalui kegiatan usaha yang
mana kegiatan usaha tersebut memperoleh laba dan perusahaan mampu mengelola biaya-biaya atau
menekan biaya yang tidak perlu sumber utama dari perusahaan menengah ataupun besar diperoleh
dari penjualan produk barang ataupun jasa, semakin tinggi penjualan produk maka akan memperoleh
laba yang maksimal begitu sebaliknya, semakin sedikit jumlah penjualan produk barang dan jasa
Laba yang optimal yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan produk barang dan jasa,
dapat digunakan oleh perusahaan untuk menjaga kestabilan kelancaran dan keberlangsungan hidup
perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari. Salah satu cara yang dapat
peningkatan pendapatan atau laba yang diperoleh dari penjualan yang dilakukan oleh perushaan bisa
berupa penjualan tunai maupun penjualan kredit. Pada dasarnya penjualan secara tunai tidak
menimbulkan resiko bagi perusahaan namun di era sekarang ini perusahaan harus mengubah metode
penjualan agar meningkatkan pendapatan salah satunya dengan penjualan kredit, penjualan kredit
menimbulkan resiko bagi perusahaan dan memunculkan masalah baru. Hal ini disebabkan apabila
pengelolaan manejemen keuangan yang kurang baik penjualan secara kredit menimbulkan resiko bagi
perusahaan yakni akan munculnya piutang tak tertagih atau kemungkinan gagal bayar yang dilakukan
oleh konsumen apabila hal tersebut terjadi maka akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan
dikarenakan perusahaan tidak bisa memutar modal yang dimiliki maka dari itu penjualan kredit yang
dilakukan oleh perusahaan harus dilakukan dengan cermat dan perlu dilakukan pengawasan
pemberian kredit sesuai dengan kebijakan dan ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan.
Menurut Mulyadi (2016) akuntansi piutang adalah sistem dan prosedur pencatatan piutang
yang dilakukan oleh perusahaan dimana sistem merupakan suatu jaringan prosedur yang dibuat
menurut pola terpadu dalam menjalankan kegiatan perusahaan sedangkan prosedur merupakan suatu
urutan kerja yang melibatkan beberapa orang atau divisi didalam suatu perusahaan. Pada dasarnya
adanya hubungan antara piutang dan profit perusahaan dimana menurut Bagus (2015) pengelolaan
piutang yang efektif dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. hubungan dari pengelolaan
piutang yang efektif dengan profitabilitas pengelolaan yakni semakin efektifnya piutang
menggambarkan bahwa setiap perputaran piutang dalam periode semakin cepat, sehingga perusahaan
memiliki peluang untuk memperoleh laba atau keuntungan yang timbul dari perputaran piutang yang
Di zaman sekarang ini banyak perusahaan yang bergerak dibidang produksi ataupun jasa
menawarkan penjualan secara kredit salah satunya Siantan Tour & Travel, merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak dibidang jasa penjualan tiket kapal pelni, tiket pesawat dan jasa akomodasi
pariwisata yang terletak di Jl.Tamban NO.28 Tarempa Siantan Tour & Travel, telah berdiri sejak
tahun 2006, mayoritas konsumen atau pelanggan di Siantan Tour & Travel, yakni berasal dari
Corporate,Instansi pemerintah dan individual.transaksi penjualan yang dilakukan oleh siantan tour
and travel tidak hanya secara tunai tetapi juga dilakukan secara kredit. Berdasarakan hasil survei pra
penelitian, peneliti memperoleh data penjualan dan jumlah piutang yang terjadi di Siantan Tour &
2023.
Tabel 1.1
Penjualan Tiket dan Jumlah Piutang Yang Timbul Selama Bulan Februari
2023
TANGGAL PENJUALAN TUNAI PIUTANG
TIKET
2 Feb 2023 Rp 10.930.000-, Rp 9.840.000-, Rp 1.090.000-,
4 Feb 2023 Rp 3.690.000-, Rp 2.610.000-, Rp 1.080.000-,
5 Feb 2023 Rp 8.748.000-, Rp 1.460.000-, Rp 7.288.000-,
6 Feb 2023 Rp 11.242.000-, Rp 7.942.000-, Rp 3.300.000-,
7 Feb 2023 Rp 11.000.000-, Rp 4.440.000-, Rp 6.560.000-,
9 Feb 2023 Rp 17.470.000-, Rp 1.080.000-, Rp 16.390.000-,
10 Feb 2023 Rp 9.390.000-, Rp 1.770.000-, Rp 7.620.000-,
11 Feb 2023 Rp 19.920.000-, Rp 8.950.000-, Rp 10.970.000-,
13 Feb 2023 Rp 14.840.000-, Rp 7.220.000-, Rp 7.620.000-,
14 Feb 2023 Rp 4.430.000-, Rp 1.300.000-, Rp 3.130.000-,
16 Feb 2023 Rp 7.720.000-, Rp 4.770.000-, Rp 2.950.000-,
17 Feb 2023 Rp 2.260.000-, Rp 1.180.000-, Rp 1.080.000-,
18 Feb 2023 Rp 17.276.000-, Rp 16.646.000-, Rp 630.000-,
21 Feb 2023 Rp 14.970.000-, Rp 5.410.000-, Rp 9.560.000-,
22 Feb 2023 Rp 15.743.000-, Rp 12.193.000-, Rp 3.550.000-,
23 Feb 2023 Rp 5.030.000-, Rp 1.110.000-, Rp 3.920.000-,
24 Feb 2023 Rp 12.710.000-, Rp 8.410.000-, Rp 4.300.000-,
25 Feb 2023 Rp 5.700.000-, Rp 1.600.000-, Rp 4.100.000-,
26 Feb 2023 Rp 5.660.000-, Rp 2.400.000-, Rp 3.260.000-,
27 Feb 2023 Rp 16.783.000-, Rp 8.370.000-, Rp 8.413.000-,
28 Feb 2023 Rp 22.838.000-, Rp 18.850.000-, Rp 3.988.000-,
Jumlah Rp 238.350.000-, Rp 127.551.000-, Rp 110.799.000-,
Sumber: Siantan Tour & Travel, 2023
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa penjualan tiket secara tunai jauh lebih besar
dibandingkan penjualan tiket secara kredit namun jika dilihat secara keseluruhan dalam periode
februari jumlah penjualan kredit mencapai 110.799.000-, dan nilai rasio piutang mencapai 4,6%,
menurut aturan yang ditetapkan oleh bank Indonesia batas piutang tidak boleh melebihi rasio NPL 5%
(net profit loan). Dalam prakteknya perusahaan tidak melakukan pencatatan piutang pada saat
terjadinya transaksi, tetapi pencatatan dilakukan pada rekap akhir bulan Sehingga perusahaan tidak
memperhitungkan piutang tak tertagih pada awal periode. Serta perusahaan juga tidak menerapkan
analisis umur piutang. Dalam melakukan penagihan piutang kepada konsumen sering kali pihak
Corporate dan instansi pemerintah megalami kendala keterlambatan pembayaran piutang sudah jatuh
tempo hal ini dikarenakan belum cairnya anggaran pendanaan untuk transportasi dan akomodasi. Hal
tersebut membuat jumlah piutang usaha semakin meningkat dan profitabilitas perusahaan menjadi
menurun, maka dari itu travel tidak mampu mengelola perputaran modal yang dimiliki. Disisi lain
ananilis pengelolaan piutang yang dijalankan oleh siantan tour and travel masih belum efektif karena
belum mengacu pada pertimbangan penilaian pemberian kredit pada pelanggan, pihak Siantan Tour
& Travel terbiasa mengumpulkan piutang dalam jumlah banyak kemudian baru melakukan penagihan
piutang Hal ini dikarenakan banyaknya alasan dari konsumen yang suka mengulur-ulur waktu
pembayaran sehingga membuat pihak siantan tour and travel malas untuk melakukan penagihan
piutang dalam jumlah yang sedikit, lemahnya kebijakan pimpinan siantan tour and travel dalam
memberi kelonggaran waktu pembayaran kepada konsumen. Hal ini dikarenakan pihak pimpinan
siantan tour and travel menjaga hubungan dengan konsumen agar tetap baik dan berharap konsumen
akan terus melakukan pembelian tiket dan akomodasi di siantan tour and travel.
perusahaan maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengelolaan
Berdasarkan latar belakang penelitian yang sudah peneliti kemukakan maka rumusan masalah
dalam penelitian ini yakni bagaimana pengelolaan piutang yang efektif untuk meningkatkan
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan pengelolaan piutang
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan untuk menambah
Bagi perusahaan, penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan pertimbangan dalam
mengenai akuntansi piutang yang sesuai dan tepat. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk
menambah pengetahuan tentang penerapan akuntansi piutang serta sebagai bahan perbandingan
antara teori dari berbagai sumber bacaan ilmiah dengan praktik lapangan.
diambil dari berbagai literatur dan buku yang saling mendukung untuk membantu
penelitian.
BAB IV
BAB V : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian dan pembahasan masalah
Menurut American Accounting Association pengertian akuntansi adalah suatu proses Mengukur,
mengidentifikasi, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan Adanya penilaian dan
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan Informasi tersebut. Tuanakotta
(2015:25), dalam buku teori audit kotemporer menyatakan Akuntansi adalah proses mengidentifikasi,
mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi Bagi para penggunanya dalam mempertimbangkan
berbagai alternatif yang ada dan membuat Kesimpulan. Akuntansi keuangan sebagai suatu proses
yang berujung pada penyajian laporan Keuangan untuk pengambilan keputusan oleh pihak internal
maupun eksternal perusahaan Yang meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan,
pemberi pinjaman, Pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, serta lembaga-
lembaganya, dan Masyarakat. Mulyadi (2016:66) dalam buku teori akuntansi menyatakan akuntansi
keuangan Digunakan untuk menyiapkan informasi akuntansi untuk orang diluar organisasi atau tidak
Terlibat dalam kegiatan sehari-hari dalam menjalankan perusahaan (pihak ekstern). Akuntansi
Keuangan sebuah proses pencatatan transaksi dan pelaporan hasil pencatatan kepada pihak-Pihak
perusahaan. Bidang akuntansi yang menyediakan informasi akuntansi secara umum Bagi para
pemakai atau pengambil keputusan yang ada diluar organisasi.
Menurut (Lamonisi, 2016) akuntasi adalah proses pencatatan, meringkas, mengelola, dan menyajikan
data mengenai kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan orang lain
untuk menggunakannya. Akuntansi sebagai aktivitas jasa, yang berfungsi untuk menyediakan
informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, mengenai entitas yang dipandang akan
bermanfaat untuk pengambilan keputusan dalam menetapkan pilihan yang tetap diantaranya alternatif
tindakan. Akuntansi sebagai suatu proses mengidentifikasikan, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan
transaksi ekonomi
Menurut ( dari suatu organisasi atau entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka
Tambuwun, 2018) akuntansi adalah cabang atau kriteria mencatat, menggolongkan, dan meringkas
seluruh data keuangan yang konsumtif dan terukur agar bisa membentuk mata uang, bagi setiap
transaksi atau kejadian dari dana suatu kantor yang diperolehnya.
Peran mendasar akuntansi adalah sebagai penyedia informasi serta sumber jawaban untuk segala
urusan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan. Laporan yang berisi informasi yang lengkap
dan akurat dapat kamu gunakan untuk menstabilkan bahkan meningkatkan performa perusahaan
kamu. Oleh sebab itu, sebaiknya kamu segera menyusun pembukuan dan mengupdatenya secara rutin
agar keuangan perusahaan bisa tertata dengan rapi. Kamu bisa menggunakan software akuntansi atau
layanan akuntansi digital untuk memudahkan pekerjaan akuntansimu. Selain itu, langkah ini bertujuan
untuk mencegah terjadinya human error yang terjadi dalam pencatatan manual, yang mana dapat
berimbas ke performa perusahaan.
Dengan adanya laporan akuntansi, kamu akan mengetahui semua informasi yang berhubungan dengan
keuangan secara jelas. Sehingga, keuntungan atau kerugian dapat kamu sikapi dengan cepat dan tepat.
Para stakeholders atau pemegang saham sangat membutuhkan informasi keuangan yang jelas untuk
membuat suatu keputusan, misalnya ketika ingin melakukan investasi. Tanpa adanya laporan yang
jelas, mereka tidak akan bersedia menerima resiko dengan mengeluarkan dana mereka untuk
berinvestasi.
4. Penghubung dengan Pihak Ketiga
Peranan akuntansi dalam bisnis tidak hanya untuk masalah internal saja tetapi dalam pihak eksternal
juga. Para akuntan yang membawa laporan akuntansi bertugas menjembatani perusahaan dengan para
pihak ketiga, seperti pemerintah dan stakeholders. Sehingga, kebutuhan eksternal perusahaan bisa
berjalan dengan lancar.
Kualitas Pelaporan KeuanganKualitas menurut (Sarmento Giam et al., 2021), didefinisikan sebagai
kepatuhan, diukur dengan kesesuaian, dan dicapai dengan pemeriksaan. Sebagai informasi yang
berguna bagi para pemangku kepentingan, laporan keuangan dapat dilihat sebagai
pengambilankeputusan. Berkualitasnya laporan keuangan dapat didasarkan pada informasi yang
terkandung dalam laporan keuangan yang diatur dengan baik dan akurat sesuai dengan kaidah
akuntansi, sehingga pengguna informasi mampu memahaminya.PP Nomor 24 Tahun 2005 yaitu
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) menyebutkan bahwa ciri-ciri laporan keuangan ialah
indikator normatif yang wajib dicatat.
Kualitas laporan keuangan berkaitan erat dengan kinerja perusahaan yang mewujudkan dalam laba
perusahaan yang diperoleh pada tahun berjalan. Pagalung (2012) Laporan keuangan dikatakan tinggi
atau berkualitas jika laba tahun berjalan dapat menjadi indikator yang baik untuk laba perusahaan di
masa yang akan datang atau berasosiasi secara kuat dengan arus kas operasi di masa yang akan
datang. Kualitas laporan keuangan berkaitan dengan kinerja saham perusahaan di pasar modal.
Hubungan yang semakin kuat antara laba dengan imbalan pasar menunjukkan informasi pelaporan
keuangan tersebut semakin tinggi. Dengan demikian kualitas pelaporan keuangan merupakan
konstruk yang dapat dianalisis dalam dua pandangan, yaitu kualitas pelaporan keuangan yang
berkaitan dengan kas dan laba itu sendiri, atau pelaporan keuangan yang berkaitan dengan (Waweru
dan Riro, 2013).
Penelitian kualitas pelaporan keuangan dapat dilakukan dengan dua Pendekatan (Gu et al. 2002;
Francis et al. 2004,2005; Pagalung 2006; Cohen 2003, 2006; Chaney et al. 2006). Pendekatan pertama
berkaitan dengan kajian faktorfaktor penentu yang menghasilkan pelaporan keuangan yang
berkualitas. Fokus Pendekatan ini berkaitan dengan faktor-faktor internal perusahaan yang terkait
Dengan faktor inheren atau faktor intrinsik yang melekat di perusahaan itu sendiri, Yang di berbagai
penelitian disebut sebagai faktor spesifik atau karakteristik Perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah
faktor-faktor innate dinamis [siklus Operasi, volatilitas penjualan], statis [ukuran perusahaan, umur
perusahaan],
Pandangan pertama menyatakan bahwa kualitas pelaporan Keuangan berhubungan dengan kinerja
keseluruhan perusahaan yang tercermin Dalam laba perusahaan. Pandangan ini menyatakan bahwa
laba yang berkualitas Tinggi terefleksikan pada laba yang dapat berkesinambungan {sustainable)
untuk Suatu periode yang lama. Pandangan kedua menyatakan bahwa kualitas pelaporan Keuangan
berkaitan dengan kinerja pasar modal yang diwujudkan dalam bentuk Imbalan, sehingga hubungan
yang semakin kuat antara laba perusahaan dengan Imbalan menunjukkan informasi pelaporan
keuangan yang tinggi (Ayres 1994). Pandangan yang sama dilakukan oleh Schipper (2004) dengan
menyebutnya Sebagai atribut-atribut berbasis akuntansi.
Pengertian PiutangPenjualan secara kredit dapat menimbulkan piutang pada perusahaan, piutang
merupakan hak menagih dari pemberi uang jasa kepada peneima jasa yang membentuk hubungan
dimana yang pihak satu berutang dengan pihak pemberi piutang (Hermawan, 2013:29). Piutang dapat
diklasifikasi dua yaitu piutang dagang yang timbul penjualan secara kredit dan piutang non dagang
yang timbul dari pinjaman karyawan, pinjaman kepada anak perusahaan, piutang deviden.
Piutang Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.9)Ada dua kategori penggolongan piutan
menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 9), yaitu piutang usaha dan piutang lain-lain.
Piutang terdiri atas tiga golongan yaitu piutang dagang (usaha), piutang bukan dagang, dan
piutang penghasilan. Piutang dagang merupakan adanya janji lisan dari pembeli untuk membayar
barang atau jasa yang dijual yang penagihannya tidak lebih dari satu periode akuntansi dan pada
umumnya penjualan secara kredit biasanya dengan syarat pembayaran (2/10, n/30), seperti
piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara kredit. Sedangkan piutang di luar
dagang merupakan adanya transaksi di luar dagang yang mengakibatkan timbulnya tagihan pada
masa yang akan datang kepada konsumen, seperti: piutang dividen, piutang bunga, piutang sewa.
Kerugian Piutang Tak TertagihAhmed (2015:67).
Menurut Mardiasmo (2016) “Piutang Adalah tagihan yang timbul dari penjualan Barang dagangan
dengan jasa secara kredit”. Menurut Efraim (2012) “Piutang adalah Tuntutan kepada pelanggan dan
pihak lain Untuk memperoleh uang, barang dan jasa (Aset) tertentu pada masa yang akan datang,
Sebagai akibat penyerahan barang atau jasa Yang dilakukan saat ini”.
Menurut Riyanto (2001), faktor –Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya Dana yang diinvestasikan
kedalam piutang Sebagai berikut:
Kredit
Menurut Kasmir (2016), tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak
luar perusahaan, yaitu :
1. Untuk menghitung atau mengukur laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman
maupun modal sendiri.
Menurut Munawir (2014:33) rasio Profitabilitas adalah Rentabilitas atau profitabilitas adalah
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk Menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas
suatu perusahaan diukur dengan Kesuksesan perusahaan dan kemampuan Menggunakan aktivanya
secara produktif, Dengan demikian rentabilitas suatu Perusahaan dapat diketahui dengan
Membandingkan antara laba yang diperoleh Dengan jumlah aktiva atau jumlah modal Perusahaan
tersebut.
Menurut Kasmir (2015:196) rasio Profitabilitas adalah sebagai berikut:Rasio Profitabilitas merupakan
rasio Untuk menilai kemampuan perusahaan Dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga Memberikan
ukuran tingkat efektivitas Manajemen perusahaan. Hal ini ditunjukkan Oleh laba yang dihasilkan dari
penjualan dan Pendapatan investasi. Intinya adalah Penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi
Perusahaan.