Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS PENGOLAAN PIUTANG UNTUK

MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA


SIANTAN TOUR & TRAVEL

METODELOGI PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Metodelogi Penelitian

MIZAN AFRIYADI EKA PUTRA NIM : 20622031

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PEMBANGUNAN


TANJUNGPINANG
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada dasarnya tujuan utama didirikannya organisasi atau perusahaan yaitu untuk mencari

keuntungan dengan memperoleh laba yang maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan atau

organisasi dapat dipertahankan, serta berkesinambungan dalam menjalankan operasional sehari-hari

dengan demikian perusahaan atau organisasi dapat berkembang, tangguh dan memperoleh

keuntungan atau profit oriented. Kesuksesan sebuah perusahaan atau organisasi dalam menjalankan

bisnis tidak hanya dilihat dari pengelolaan operasional seharihari tetapi juga dilihat dari manejemen

pengelolaan keuangan sehingga modal yang dimiliki dapat berputar dan dapat digunakan dengan

baik.

Salah satu upaya yang dapat dilihat dari pengelolaan manejemen keuangan yakni dilihat dari

nilai piutang yang dimiliki perusahaan atau organisasi. Nilai piutang dapat diukur dengan

pengurangan jumlah piutang seluruhnya dengan pengahpusan piutang langsung. Cara ini bertujuan

agar jumlah piutang yang dilaporkan dalam neraca keuangan dapat menunjukan jumlah yang sesuai

dan juga dapat mengukur jumlah penghasilan yang diterima dari piutang. Adapun dampak dari

tingginya nilai piutang yang terjadi dikarenakan faktor kelalaian dalam pengelolaan manejeman

keuangan dan penyalahgunaan tugas dan tanggung jawab karyawan di dalam organisasi. Pengukuran

piutang usaha bisa dilihat dari seberapa besar nilai piutang yang dicatat dalam neraca keuangan,

dibukukan dalam
1
pengukuran piutang sehingga manejemen perusahaan atau organisasi dapat mengetahui jumlah

piutang usaha yang dimiliki.

Seperti yang peniliti katakan bahwasanya salah satu tujuan utama dari perusahaan yang

berskala besar ataupun skala kecil, bergerak dibidang barang ataupun jasa tujuan utamanya adalah

menghasilkan laba semaksimal mungkin tujuan tersebut dapat tercapai melalui kegiatan usaha yang

mana kegiatan usaha tersebut memperoleh laba dan perusahaan mampu mengelola biaya-biaya atau

menekan biaya yang tidak perlu sumber utama dari perusahaan menengah ataupun besar diperoleh

dari penjualan produk barang ataupun jasa, semakin tinggi penjualan produk maka akan memperoleh

laba yang maksimal begitu sebaliknya, semakin sedikit jumlah penjualan produk barang dan jasa

maka akan memperoleh laba yang minimal.

Laba yang optimal yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan produk barang dan jasa,

dapat digunakan oleh perusahaan untuk menjaga kestabilan kelancaran dan keberlangsungan hidup

perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari. Salah satu cara yang dapat

mempertahankan keberlangsungan kelancaran dan kestabilan perusahaan dilakukan melalui

peningkatan pendapatan atau laba yang diperoleh dari penjualan yang dilakukan oleh perushaan bisa

berupa penjualan tunai maupun penjualan kredit. Pada dasarnya penjualan secara tunai tidak

menimbulkan resiko bagi perusahaan namun di era sekarang ini perusahaan harus mengubah metode

penjualan agar meningkatkan pendapatan salah satunya dengan penjualan kredit, penjualan kredit

menimbulkan resiko bagi perusahaan dan memunculkan masalah baru. Hal ini disebabkan apabila

pengelolaan manejemen keuangan yang kurang baik penjualan secara kredit menimbulkan resiko bagi

perusahaan yakni akan munculnya piutang tak tertagih atau kemungkinan gagal bayar yang dilakukan

oleh konsumen apabila hal tersebut terjadi maka akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan

dikarenakan perusahaan tidak bisa memutar modal yang dimiliki maka dari itu penjualan kredit yang
dilakukan oleh perusahaan harus dilakukan dengan cermat dan perlu dilakukan pengawasan

pemberian kredit sesuai dengan kebijakan dan ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan.

Menurut Mulyadi (2016) akuntansi piutang adalah sistem dan prosedur pencatatan piutang

yang dilakukan oleh perusahaan dimana sistem merupakan suatu jaringan prosedur yang dibuat

menurut pola terpadu dalam menjalankan kegiatan perusahaan sedangkan prosedur merupakan suatu

urutan kerja yang melibatkan beberapa orang atau divisi didalam suatu perusahaan. Pada dasarnya

adanya hubungan antara piutang dan profit perusahaan dimana menurut Bagus (2015) pengelolaan

piutang yang efektif dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. hubungan dari pengelolaan

piutang yang efektif dengan profitabilitas pengelolaan yakni semakin efektifnya piutang

menggambarkan bahwa setiap perputaran piutang dalam periode semakin cepat, sehingga perusahaan

memiliki peluang untuk memperoleh laba atau keuntungan yang timbul dari perputaran piutang yang

semkin cepat dan pada akhirnya dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

Di zaman sekarang ini banyak perusahaan yang bergerak dibidang produksi ataupun jasa

menawarkan penjualan secara kredit salah satunya Siantan Tour & Travel, merupakan salah satu

perusahaan yang bergerak dibidang jasa penjualan tiket kapal pelni, tiket pesawat dan jasa akomodasi

pariwisata yang terletak di Jl.Tamban NO.28 Tarempa Siantan Tour & Travel, telah berdiri sejak

tahun 2006, mayoritas konsumen atau pelanggan di Siantan Tour & Travel, yakni berasal dari

Corporate,Instansi pemerintah dan individual.transaksi penjualan yang dilakukan oleh siantan tour

and travel tidak hanya secara tunai tetapi juga dilakukan secara kredit. Berdasarakan hasil survei pra

penelitian, peneliti memperoleh data penjualan dan jumlah piutang yang terjadi di Siantan Tour &

Travel, pada periode Februari

2023.

Tabel 1.1
Penjualan Tiket dan Jumlah Piutang Yang Timbul Selama Bulan Februari
2023
TANGGAL PENJUALAN TUNAI PIUTANG
TIKET
2 Feb 2023 Rp 10.930.000-, Rp 9.840.000-, Rp 1.090.000-,
4 Feb 2023 Rp 3.690.000-, Rp 2.610.000-, Rp 1.080.000-,
5 Feb 2023 Rp 8.748.000-, Rp 1.460.000-, Rp 7.288.000-,
6 Feb 2023 Rp 11.242.000-, Rp 7.942.000-, Rp 3.300.000-,
7 Feb 2023 Rp 11.000.000-, Rp 4.440.000-, Rp 6.560.000-,
9 Feb 2023 Rp 17.470.000-, Rp 1.080.000-, Rp 16.390.000-,
10 Feb 2023 Rp 9.390.000-, Rp 1.770.000-, Rp 7.620.000-,
11 Feb 2023 Rp 19.920.000-, Rp 8.950.000-, Rp 10.970.000-,
13 Feb 2023 Rp 14.840.000-, Rp 7.220.000-, Rp 7.620.000-,
14 Feb 2023 Rp 4.430.000-, Rp 1.300.000-, Rp 3.130.000-,
16 Feb 2023 Rp 7.720.000-, Rp 4.770.000-, Rp 2.950.000-,
17 Feb 2023 Rp 2.260.000-, Rp 1.180.000-, Rp 1.080.000-,
18 Feb 2023 Rp 17.276.000-, Rp 16.646.000-, Rp 630.000-,
21 Feb 2023 Rp 14.970.000-, Rp 5.410.000-, Rp 9.560.000-,
22 Feb 2023 Rp 15.743.000-, Rp 12.193.000-, Rp 3.550.000-,
23 Feb 2023 Rp 5.030.000-, Rp 1.110.000-, Rp 3.920.000-,
24 Feb 2023 Rp 12.710.000-, Rp 8.410.000-, Rp 4.300.000-,
25 Feb 2023 Rp 5.700.000-, Rp 1.600.000-, Rp 4.100.000-,
26 Feb 2023 Rp 5.660.000-, Rp 2.400.000-, Rp 3.260.000-,
27 Feb 2023 Rp 16.783.000-, Rp 8.370.000-, Rp 8.413.000-,
28 Feb 2023 Rp 22.838.000-, Rp 18.850.000-, Rp 3.988.000-,
Jumlah Rp 238.350.000-, Rp 127.551.000-, Rp 110.799.000-,
Sumber: Siantan Tour & Travel, 2023

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa penjualan tiket secara tunai jauh lebih besar

dibandingkan penjualan tiket secara kredit namun jika dilihat secara keseluruhan dalam periode

februari jumlah penjualan kredit mencapai 110.799.000-, dan nilai rasio piutang mencapai 4,6%,

menurut aturan yang ditetapkan oleh bank Indonesia batas piutang tidak boleh melebihi rasio NPL 5%

(net profit loan). Dalam prakteknya perusahaan tidak melakukan pencatatan piutang pada saat

terjadinya transaksi, tetapi pencatatan dilakukan pada rekap akhir bulan Sehingga perusahaan tidak

memperhitungkan piutang tak tertagih pada awal periode. Serta perusahaan juga tidak menerapkan

analisis umur piutang. Dalam melakukan penagihan piutang kepada konsumen sering kali pihak
Corporate dan instansi pemerintah megalami kendala keterlambatan pembayaran piutang sudah jatuh

tempo hal ini dikarenakan belum cairnya anggaran pendanaan untuk transportasi dan akomodasi. Hal

tersebut membuat jumlah piutang usaha semakin meningkat dan profitabilitas perusahaan menjadi

menurun, maka dari itu travel tidak mampu mengelola perputaran modal yang dimiliki. Disisi lain

ananilis pengelolaan piutang yang dijalankan oleh siantan tour and travel masih belum efektif karena

belum mengacu pada pertimbangan penilaian pemberian kredit pada pelanggan, pihak Siantan Tour

& Travel terbiasa mengumpulkan piutang dalam jumlah banyak kemudian baru melakukan penagihan

piutang Hal ini dikarenakan banyaknya alasan dari konsumen yang suka mengulur-ulur waktu

pembayaran sehingga membuat pihak siantan tour and travel malas untuk melakukan penagihan

piutang dalam jumlah yang sedikit, lemahnya kebijakan pimpinan siantan tour and travel dalam

memberi kelonggaran waktu pembayaran kepada konsumen. Hal ini dikarenakan pihak pimpinan

siantan tour and travel menjaga hubungan dengan konsumen agar tetap baik dan berharap konsumen

akan terus melakukan pembelian tiket dan akomodasi di siantan tour and travel.

Mengingat pentingnya analisis pengelolaan piutang untuk meningkatkan profitabilitas

perusahaan maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengelolaan

Piutang Untuk Meningkatkan Profitabilitas

Siantan Tour & Travel,”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang sudah peneliti kemukakan maka rumusan masalah

dalam penelitian ini yakni bagaimana pengelolaan piutang yang efektif untuk meningkatkan

profitabilitas pada Siantan Tour & Travel?


1.3 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan pengelolaan piutang

yang efektif untuk meningkatkan profitabilitas pada Siantan

Tour & Travel.

1.4 Kegunaan pelatihan

1.4.1 Kegunaan Ilmiah

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan untuk menambah

pengetahuan serta menjadi referensi untuk penelitian lanjutan.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Bagi perusahaan, penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan pertimbangan dalam

mengenai akuntansi piutang yang sesuai dan tepat. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk

menambah pengetahuan tentang penerapan akuntansi piutang serta sebagai bahan perbandingan

antara teori dari berbagai sumber bacaan ilmiah dengan praktik lapangan.

1.5 Sistematika penulisan

Pembahasan mengenai “Siantan Tour & Travel “. Dan pembahasan ini

dibagi atas lima bab, yaitu:


BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang latar belakang masalah yang


mendasari penelitian ini, perumusan masalah, tujuan penelitian,
kegunaan penelitian serta sistematik penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini berisi landasan teori, kerangka pemikiran dan penelitian terdahulu yang

memaparkan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian dan teori-teori ini

diambil dari berbagai literatur dan buku yang saling mendukung untuk membantu

memecahkan masalah guna untuk mencapai tujuan

penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisikan tentang gambaran bagaimana penelitian ini


akan dilaksanakan, yaitu dengan menjelaskan jenis penelitian,
sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis data.

BAB IV

: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang gambaran umum objek penelitian/instansi serta


membahas masalah, dimana penulis mencoba menjelaskan secara
desktiptif mengenai hasil penelitian dan permasalahan penelitian
yang akan dibahas.

BAB V : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian dan pembahasan masalah

penelitian, kemudian dilanjutkan dengan

saran-saran dari peneliti.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori


2.1.1 Akuntansi

Menurut American Accounting Association pengertian akuntansi adalah suatu proses Mengukur,
mengidentifikasi, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan Adanya penilaian dan
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan Informasi tersebut. Tuanakotta
(2015:25), dalam buku teori audit kotemporer menyatakan Akuntansi adalah proses mengidentifikasi,
mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi Bagi para penggunanya dalam mempertimbangkan
berbagai alternatif yang ada dan membuat Kesimpulan. Akuntansi keuangan sebagai suatu proses
yang berujung pada penyajian laporan Keuangan untuk pengambilan keputusan oleh pihak internal
maupun eksternal perusahaan Yang meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan,
pemberi pinjaman, Pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, serta lembaga-
lembaganya, dan Masyarakat. Mulyadi (2016:66) dalam buku teori akuntansi menyatakan akuntansi
keuangan Digunakan untuk menyiapkan informasi akuntansi untuk orang diluar organisasi atau tidak
Terlibat dalam kegiatan sehari-hari dalam menjalankan perusahaan (pihak ekstern). Akuntansi
Keuangan sebuah proses pencatatan transaksi dan pelaporan hasil pencatatan kepada pihak-Pihak
perusahaan. Bidang akuntansi yang menyediakan informasi akuntansi secara umum Bagi para
pemakai atau pengambil keputusan yang ada diluar organisasi.

Menurut (Lamonisi, 2016) akuntasi adalah proses pencatatan, meringkas, mengelola, dan menyajikan
data mengenai kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan orang lain
untuk menggunakannya. Akuntansi sebagai aktivitas jasa, yang berfungsi untuk menyediakan
informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, mengenai entitas yang dipandang akan
bermanfaat untuk pengambilan keputusan dalam menetapkan pilihan yang tetap diantaranya alternatif
tindakan. Akuntansi sebagai suatu proses mengidentifikasikan, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan
transaksi ekonomi

Menurut ( dari suatu organisasi atau entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka
Tambuwun, 2018) akuntansi adalah cabang atau kriteria mencatat, menggolongkan, dan meringkas
seluruh data keuangan yang konsumtif dan terukur agar bisa membentuk mata uang, bagi setiap
transaksi atau kejadian dari dana suatu kantor yang diperolehnya.

2.1.2 Fungsi Akuntansi

1.Penyedia Informasi Keuangan

Peran mendasar akuntansi adalah sebagai penyedia informasi serta sumber jawaban untuk segala
urusan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan. Laporan yang berisi informasi yang lengkap
dan akurat dapat kamu gunakan untuk menstabilkan bahkan meningkatkan performa perusahaan
kamu. Oleh sebab itu, sebaiknya kamu segera menyusun pembukuan dan mengupdatenya secara rutin
agar keuangan perusahaan bisa tertata dengan rapi. Kamu bisa menggunakan software akuntansi atau
layanan akuntansi digital untuk memudahkan pekerjaan akuntansimu. Selain itu, langkah ini bertujuan
untuk mencegah terjadinya human error yang terjadi dalam pencatatan manual, yang mana dapat
berimbas ke performa perusahaan.

2. Alat Pengendali Keuangan

Dengan adanya laporan akuntansi, kamu akan mengetahui semua informasi yang berhubungan dengan
keuangan secara jelas. Sehingga, keuntungan atau kerugian dapat kamu sikapi dengan cepat dan tepat.

3. Membantu Stakeholders dalam Mengambil Keputusan

Para stakeholders atau pemegang saham sangat membutuhkan informasi keuangan yang jelas untuk
membuat suatu keputusan, misalnya ketika ingin melakukan investasi. Tanpa adanya laporan yang
jelas, mereka tidak akan bersedia menerima resiko dengan mengeluarkan dana mereka untuk
berinvestasi.
4. Penghubung dengan Pihak Ketiga

Peranan akuntansi dalam bisnis tidak hanya untuk masalah internal saja tetapi dalam pihak eksternal
juga. Para akuntan yang membawa laporan akuntansi bertugas menjembatani perusahaan dengan para
pihak ketiga, seperti pemerintah dan stakeholders. Sehingga, kebutuhan eksternal perusahaan bisa
berjalan dengan lancar.

2.1.2 Fungsi Akuntansi

Kualitas Pelaporan KeuanganKualitas menurut (Sarmento Giam et al., 2021), didefinisikan sebagai
kepatuhan, diukur dengan kesesuaian, dan dicapai dengan pemeriksaan. Sebagai informasi yang
berguna bagi para pemangku kepentingan, laporan keuangan dapat dilihat sebagai
pengambilankeputusan. Berkualitasnya laporan keuangan dapat didasarkan pada informasi yang
terkandung dalam laporan keuangan yang diatur dengan baik dan akurat sesuai dengan kaidah
akuntansi, sehingga pengguna informasi mampu memahaminya.PP Nomor 24 Tahun 2005 yaitu
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) menyebutkan bahwa ciri-ciri laporan keuangan ialah
indikator normatif yang wajib dicatat.

Kualitas laporan keuangan berkaitan erat dengan kinerja perusahaan yang mewujudkan dalam laba
perusahaan yang diperoleh pada tahun berjalan. Pagalung (2012) Laporan keuangan dikatakan tinggi
atau berkualitas jika laba tahun berjalan dapat menjadi indikator yang baik untuk laba perusahaan di
masa yang akan datang atau berasosiasi secara kuat dengan arus kas operasi di masa yang akan
datang. Kualitas laporan keuangan berkaitan dengan kinerja saham perusahaan di pasar modal.
Hubungan yang semakin kuat antara laba dengan imbalan pasar menunjukkan informasi pelaporan
keuangan tersebut semakin tinggi. Dengan demikian kualitas pelaporan keuangan merupakan
konstruk yang dapat dianalisis dalam dua pandangan, yaitu kualitas pelaporan keuangan yang
berkaitan dengan kas dan laba itu sendiri, atau pelaporan keuangan yang berkaitan dengan (Waweru
dan Riro, 2013).

Penelitian kualitas pelaporan keuangan dapat dilakukan dengan dua Pendekatan (Gu et al. 2002;
Francis et al. 2004,2005; Pagalung 2006; Cohen 2003, 2006; Chaney et al. 2006). Pendekatan pertama
berkaitan dengan kajian faktorfaktor penentu yang menghasilkan pelaporan keuangan yang
berkualitas. Fokus Pendekatan ini berkaitan dengan faktor-faktor internal perusahaan yang terkait
Dengan faktor inheren atau faktor intrinsik yang melekat di perusahaan itu sendiri, Yang di berbagai
penelitian disebut sebagai faktor spesifik atau karakteristik Perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah
faktor-faktor innate dinamis [siklus Operasi, volatilitas penjualan], statis [ukuran perusahaan, umur
perusahaan],

Pandangan pertama menyatakan bahwa kualitas pelaporan Keuangan berhubungan dengan kinerja
keseluruhan perusahaan yang tercermin Dalam laba perusahaan. Pandangan ini menyatakan bahwa
laba yang berkualitas Tinggi terefleksikan pada laba yang dapat berkesinambungan {sustainable)
untuk Suatu periode yang lama. Pandangan kedua menyatakan bahwa kualitas pelaporan Keuangan
berkaitan dengan kinerja pasar modal yang diwujudkan dalam bentuk Imbalan, sehingga hubungan
yang semakin kuat antara laba perusahaan dengan Imbalan menunjukkan informasi pelaporan
keuangan yang tinggi (Ayres 1994). Pandangan yang sama dilakukan oleh Schipper (2004) dengan
menyebutnya Sebagai atribut-atribut berbasis akuntansi.

2.1.3 Pengelolaan piutang

Pengertian PiutangPenjualan secara kredit dapat menimbulkan piutang pada perusahaan, piutang
merupakan hak menagih dari pemberi uang jasa kepada peneima jasa yang membentuk hubungan
dimana yang pihak satu berutang dengan pihak pemberi piutang (Hermawan, 2013:29). Piutang dapat
diklasifikasi dua yaitu piutang dagang yang timbul penjualan secara kredit dan piutang non dagang
yang timbul dari pinjaman karyawan, pinjaman kepada anak perusahaan, piutang deviden.

PiutangMenurut Kasmir (2015:115) piutang menunjukkan adanya klaim perusahaan kepada


pihak (perusahaan) lain akibat kejadian di waktu sebelumnya dalam bentuk uang, barang, jasa atau
dalam bentuk aktiva non kas lainnya yang harus dilakukan penagih (collect) pada tanggal jatuh
temponya.

Piutang Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.9)Ada dua kategori penggolongan piutan
menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 9), yaitu piutang usaha dan piutang lain-lain.
Piutang terdiri atas tiga golongan yaitu piutang dagang (usaha), piutang bukan dagang, dan
piutang penghasilan. Piutang dagang merupakan adanya janji lisan dari pembeli untuk membayar
barang atau jasa yang dijual yang penagihannya tidak lebih dari satu periode akuntansi dan pada
umumnya penjualan secara kredit biasanya dengan syarat pembayaran (2/10, n/30), seperti
piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara kredit. Sedangkan piutang di luar
dagang merupakan adanya transaksi di luar dagang yang mengakibatkan timbulnya tagihan pada
masa yang akan datang kepada konsumen, seperti: piutang dividen, piutang bunga, piutang sewa.
Kerugian Piutang Tak TertagihAhmed (2015:67).

Menurut Mardiasmo (2016) “Piutang Adalah tagihan yang timbul dari penjualan Barang dagangan
dengan jasa secara kredit”. Menurut Efraim (2012) “Piutang adalah Tuntutan kepada pelanggan dan
pihak lain Untuk memperoleh uang, barang dan jasa (Aset) tertentu pada masa yang akan datang,
Sebagai akibat penyerahan barang atau jasa Yang dilakukan saat ini”.

Menurut Riyanto (2001), faktor –Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya Dana yang diinvestasikan
kedalam piutang Sebagai berikut:

- Volume penjualan kredit


- Syarat Pembayaran Penjualan Kredit
- Ketentuan tentang Pembayaran

Kredit

- Kebijakan Dalam Penagihan


- Kebiasaan Membayar Dari Pelanggan

2.1.4 meningkat profitabilitas

Profitabilitas Profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam


hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri (Sugiyarso dan Winarni
2005:118).

ProfitabilitasMenurut R. Agus Sartono (2010), yang menyatakan bahwa profitabilitas adalah


kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun
modal sendiri. Suwardjono (2014), juga menjelaskan laba (profit) merupakan selisih pengukuran
pendapatan dan biaya secara akrual.

Menurut Kasmir (2016), tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak
luar perusahaan, yaitu :

1. Untuk menghitung atau mengukur laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.


4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman
maupun modal sendiri.

Menurut Munawir (2014:33) rasio Profitabilitas adalah Rentabilitas atau profitabilitas adalah
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk Menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas
suatu perusahaan diukur dengan Kesuksesan perusahaan dan kemampuan Menggunakan aktivanya
secara produktif, Dengan demikian rentabilitas suatu Perusahaan dapat diketahui dengan
Membandingkan antara laba yang diperoleh Dengan jumlah aktiva atau jumlah modal Perusahaan
tersebut.

Menurut Kasmir (2015:196) rasio Profitabilitas adalah sebagai berikut:Rasio Profitabilitas merupakan
rasio Untuk menilai kemampuan perusahaan Dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga Memberikan
ukuran tingkat efektivitas Manajemen perusahaan. Hal ini ditunjukkan Oleh laba yang dihasilkan dari
penjualan dan Pendapatan investasi. Intinya adalah Penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi
Perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai