Anda di halaman 1dari 18

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/350374575

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT MAYORA INDAH, TBK

Article · March 2021

CITATIONS READS

0 4,506

1 author:

Jane Angelica
Universitas Mercu Buana
28 PUBLICATIONS   4 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Konsep Manajemen Keuangan pada PT Palimatra Kencana View project

All content following this page was uploaded by Jane Angelica on 25 March 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PADA PT MAYORA INDAH, TBK

Trias Widianti Putri (43220010032)1, Jane Angelica (43220010037)2,


Nurnita Sulistiowati (43220010041)3, Marcella Yuniar Seysa Wardani
(43220010167)4 , Tiara Lafenia Sahar K (43220010181)5

1,2,3,4,5
Program Studi S1 Akuntansi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana

E-mail: 143220010032@student.mercubuana.ac.id
2
43220010037@student.mercubuana.ac.id
3
43220010041@student.mercubuana.ac.id
4
43220010167@student.mercubuana.ac.id
5
43220010181@student.mercubuana.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laporan keuangan PT Mayora Indah
serta untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan dengan menggunakan
analisis rasio keuangan dilihat dari aspek likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan
profitabilitas periode 2017 sampai 2019. Metode yang digunakan adalah metode
deskriptif analisis kuantitatif. Hasil penelitian ini apabila dilihat dari rasio likuiditas yang
diukur menggunakan rasio lancar dan rasion cepat, hasil data menunjukkan kondisi yang
baik, apabila dilihat dari rasio aktivitas yang diukur menggunakan total asset turn over
ratio, hasil data menunjukkan kondisi yang kurang baik, apabila dilihat dari rasio
solvabilitas menggunakan debt to asset ratio dan debt to equity ratio, hasil data
menunjukkan kondisi yang cukup baik, apabila dilihat dari rasio profitabilitas
menggunakan net profit margin, return on asset, dan return on equity, hasil data
menunjukkan kondisi yang baik.

Kata kunci: Laporan Keuangan, Kinerja Keuangan


ABSTRACT
This purpose of this study is to analyze and assess the financial condition and
performance of the company from the financial reports of PT Mayora Indah, Tbk from
the period of 2017 until 2019 by using financial ratio analysis from likuidity, activity,
solvability, and profitability. The method used in the study is quantitative descriptive
analysize method. In terms of liquidity ratio using current ration and quick ratio, the result
shows a good condition, in terms in activity ratio using total of asset turn over ratio, the
result shows an unfavorable condition, in terms of solvability ratio using debt to asset
ratio and debt to equity ratio, the result shows a good condition, and in terms of
profitability ratio using net profit margin, return on asset, and return on equity, the result
shows a good condition.

Keywords: Financial Reports, Financial Performance

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Setiap organisasi atau perusahaan pastinya menginginkan tujuan dan cita-citanya
tercapai secara efektif dan efisien. Terutama pada zaman modern ini, globalisasi semakin
membuat para perusahaan bersaing dengan lebih ketat satu sama lain untuk mendapatkan
perhatian pelanggannya dan bertahan hidup. Menarik perhatian para investor dan
pemegang saham dengan mengusahakan hasil laporan keuangan yang baik juga
merupakan cara bagi setiap perusahaan untuk terus maju dan berkembang. Menurut
Kasmir (2011:7), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan
perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan perusahaan
yang disajikan harus menggambarkan posisi keuangan yang sebenarnya, relevan dan
dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya. Laporan keuangan harus menggambarkan
semua data keuangan yang relevan dan telah ditetapkan prosedurnya sehingga laporan
keuangan dapat diperbandingkan agar tingkat akurasi kinerja keuangan dapat
dipertanggungjawabkan.
Salah satu langkah bagi perusahaan untuk menyiapkan rencananya di masa depan
adalah melalui proses menyiapkan laporan keuangan yang baik dan menganalisis laporan
keuangan untuk membantu pengambilan keputusan manajerial internal maupun bagi
pihak eksternal perusahaan. Analisis laporan keuangan digunakan untuk membantu
mengatasi kesenjangan yang timbul karena laporan keuangan yang bersifat historis
dengan cara mengolah kembali laporan keuangan, sehingga dapat membantu para
pengambil keputusan melakukan prediksi-prediksi (Darmianto dan Julianty: 2008).
Dengan begitu, perusahaan dapat mengukur seberapa jauh kemampuannya untuk
memenuhi tantangan dan tuntutan yang dihadapi. Namun, analisis laporan keuangan yang
dihasilkan harus memberikan pemahaman yang baik terhadap operasional keuangan
perusahaan sehingga dapat diketahui kelemahan perusahaan yang dianggap baik. Adapun
jenis laporan keuangan yang umumnya digunakan dalam analisis adalah Neraca atau
Laporan Laba dan Rugi, atau hasil usaha Laporan Arus Kas, atau Laporan Perubahan
Posisi Keuangan (Harahap, 2010:105). Melalui analisis laporan keuangan akan diketahui
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dan hasil yang telah dicapai dari
kegiatan operasionalnya.
Perusahaan pengolah makanan di Indonesia sangat menarik untuk diteliti karena
sebagian besar perusahaan yang berdiri di Indonesia adalah perusahaan makanan yang
dikarenakan jumlah penduduk Indonesia yang melebihi dua ratus lima puluh juta jiwa
dan kedudukan Indonesia yang merupakan negara yang relatif kaya akan bahan baku
makanan dan minuman. Perusahaan makanan juga memiliki potensi yang besar di Asia
Tenggara dalam menghadapi perekonomian masyarakat ekonomi ASEAN (Wangke,
2014). Salah satu industri makanan yang ada adalah PT Mayora Indah, Tbk. Perusahaan
tersebut merupakan perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman berkualitas
tinggi di Indonesia dan merupakan salah satu perusahaan yang besar dinilai dari
keberhasilannya mengelola segala aset yang dimilikinya untuk mendapatkan laba yang
maksimum yang mungkin membuat para investor tertarik. Namun bila kita melihat hasil
dari laba penjualan bersih dua tahun terakhir dan tahun sebelum-sebelumnya, ternyata
perusahaan besar seperti Mayora masih belum stabil dalam mengelola laba dari hasil
penjualannya (Priyono, 2013).
Tahun Penjualan Laba Bersih
2011 Rp9.453.865.992.878 Rp483.826.229.688
2012 Rp10.510.625.669.832 Rp742.836.954.804
2013 Rp12.017.837.133.337 Rp1.053.624.812.412
2014 Rp14.169.088.278.238 Rp412.354.911.082
2015 Rp14.818.730.635.847 Rp1.266.519.320.600
2016 Rp18.349.959.898.358 Rp1.345.716.806.578
2017 Rp20.816.673.946.473 Rp1.570.140.423.232
2018 Rp24.060.802.395.725 Rp1.804.748.133.197
2019 Rp25.026.739.472.547 Rp2.020.050.505.649

Untuk menjaga dan menjamin kenaikan kinerjanya, penting untuk dilakukan


analisis kinerja keuangan perusahaan untuk mengevaluasi, mengoreksi, merencanakan
kebijakan-kebijakan, dan mengambil keputusan atau mendapatkan acuan untuk
mempertahankan kehidupan perusahaan supaya bisa terus bertahan dan bersaing dengan
pesaing lainnya yang sejenis. Berdasarkan latar belakang yang tersebut, penelitian ini
mengambil judul “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT MAYORA INDAH,
TBK”.

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskripstif kuantitatif. Menurut Sugiyono
(2015:207), teknik analisis deskriptif kuantitatif merupakan analisis data dengan cara
mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:60), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat
dari orang atau objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini, variabel yang diteliti
adalah kinerja keuangan dengan menggunakan analisis rasio keuangan.
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan dengan metode pengumpulan data dokumentasi, yaitu
pengumpulan data dengan mencatat data dari dokumen-dokumen perusahaan yang
dibutuhkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, data-data yang diperoleh dengan
menggunakan metode dokumentasi adalah sejarah, struktur organisasi, laporan realisasi
anggaran yang mencakup anggaran biaya operasional dan anggaran pendapatan, dan
laporan keuangan mencakup laporan laba rugi dan laporan neraca.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis laporan keuangan PT
Mayora Indah serta untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan dengan
menggunakan analisis rasio keuangan dilihat dari aspek likuiditas, solvabilitas, aktivitas
dan profitabilitas periode 2017 sampai 2019.

LITERATUR TEORI

Laporan Keuangan
Menurut Hery (2012:2), laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas
perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan kata lain, sebagai alat
informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan
yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan.
Menurut Kasmir (2015:7), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Analisis Laporan Keuangan


Menurut Harahap (2015:190) bahwa analisis laporan keuangan adalah
menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan
melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu
dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan
untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses
menghasilkan keputusan yang tepat.

Kinerja Keuangan
Menurut Fahmi (2014:239), kinerja keuangan adalah suatu analisis yang
dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan
menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Menurut
Martono dan Harjito (2011:52), kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat
bagi berbagai pihak seperti investor, kreditur, analisis, konsultan keuangan, pialang,
pemerintah, dan pihak manajemen sendiri.

Analisis Rasio Keuangan


Menurut Kasmir (2017:104), rasio keuangan merupakan kegiatan
membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi
satu angka dengan angka lainnya. Menurut Horne (2009:202), rasio keuangan (financial
ratio) didefinisikan sebagai “sebuah indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi
dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya”.

Jenis-Jenis Analisis Rasio


Jenis-jenis analisis rasio keuangan adalah sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio likuiditas merupakan rasio yang berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban jangka pendek saat jatuh tempo (Amanah, Atmanto, & Azizah,
2014). Beberapa rasio likuiditas, yaitu:
a) Rasio Lancar (Current Ratio)
Cara untuk mencari current ratio adalah membagi aktiva lancar dengan hutang lancar
mengalikannya dengan seratus persen.

Aktiva Lancar
Rasio Lancar = x 100%
Utang Lancar
b) Rasio cepat (Quick Ratio)
Cara untuk mencari quick ratio adalah dengan mengurangi aktiva lancar dengan
persediaan, membaginya dengan hutang lancar, dan mengalikannya dengan seratus
persen.

Aktiva Lancar − Persediaan


Rasio Cepat = x 100%
Utang Lancar
c) Rasio Kas (Cash Ratio)
Cara untuk mencari cash ratio adalah menambahkan kas dengan setara kas, membaginya
dengan utang lancar, dan mengalikannya dengan seratus persen.

Kas dan Setara Kas


Rasio Kas = x 100%
Utang Lancar
2. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan, persediaan, penagihan piutang, dan
lainnya) atau rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas
sehari-hari. Rasio aktivitas untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan
aktiva yang dimilikinya, atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur
efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan. Efisiensi yang dilakukan
misalnya di bidang penjualan, sediaan, penagihan piutang dan efisiensi di bidang lainnya,
ada beberapa ukuran yang dipakai dalam rasio aktivitas (Esthirahayu et al., 2014).
Beberapa rasio aktivitas, yaitu:
a) Total Assets Turn Over Ratio (TATO Ratio)
Kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode
tertentu atau kemampuan modal yang dinvestasikan untuk menghasilkan revenue.
Kemudian juga mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap Rupiah
aktiva dan biasanya rasio ini dinyatakan dengan desimal.

Penjualan
TATO = x 1 kali
Total Aktiva
b) Tingkat Perputaran Piutang (Receivable Ratio)
Kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan piutang, artinya semakin cepat
perputaran piutang semakin bagus dalam pengumpulan piutangnya.

Penjualan Netto/Kredit
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = x 100%
Piutang Rata − Rata
c) Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over)

Harga Pokok Penjualan


𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = x 100%
Persediaan Rata − Rata
d) Perputaran Aset (Asset Turn Over)

Penjualan
Assets Turn Over = x 100%
Total Aktiva
3. Rasio Solvabilitas (Leverage/Solvability Ratio)
jauh aset perusahaan dibiayai dengan hutang dengan kata lain mengukur seberapa jauh
perusahaan melunasi total hutang ( jangka panjang dan pendek). Semakin tinggi rasio
solvabilitas maka semakin buruk kinerja keuangan perusahaan (Sari & Abundanti, 2014).
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang total
hutangnya lebih besar dibandingkan total asetnya. Rasio ini mengukur likuiditas jangka
panjang perusahaan dan dengan demikian memfokuskan pada sisi kanan neraca. Ada
beberapa macam rasio yang dapat dihitung, yaitu:
a) Total Debt to Equity Ratio (DER)
Rasio ini membandingkan modal sendiri (Net worth) di satu pihak dengan total hutang
(total debt) di lain pihak.

Total Hutang
𝐷𝐸𝑅 = x 100 %
Modal Sendiri
b) Debt to Asset Ratio (DAR)
Debt to Asset Ratio (DAR) adalah ratio yang dihasilkan dengan membandingkan
jumlah aktiva (total assets) di satu pihak dengan jumlah utang (total debt dilain
pihak).

Total Hutang
𝐷𝐴𝑅 = x 100 %
Total Aktiva
c) Long Term Debt to Total Equity Ratio (LTDE)
Rasio ini menunjukkan besarnya hutang jangka panjang yang dimiliki perusahaan
dibanding dengan modal sendiri yang dimiliki.

Hutang Jangka Panjang


𝐿𝑇𝐷𝐸 = x 100 %
Modal Sendiri
4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio profitabilitas menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan, semakin
tinggi nilai persentase rasio ini maka semakin baik. Rasio ini juga mengukur tingkat
efektivitas manajemen suatu perusahaan (Amanah et al., 2014). Rasio profitabilitas
melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio profitabilitas
merupakan aspek fundamental perusahaan, karena selain memberikan daya tarik yang
besar bagi investor yang akan menanamkan dananya pada perusahaan juga sebagai alat
ukur terhadap efektivitas dan effisiensi penggunaan semua sumber daya yang ada di
dalam proses operasional perusahaan. Hanafi dan Halim (1996) mendefinisikan rasio
profitabilitas sebagai rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu.
Beberapa rasio profitabilitas, yaitu:
a) Gross Profit Margin (GPM)

Laba Kotor
𝐺𝑃𝑀 = x 100 %
Penjualan
b) Return on Assets

EBIT atau laba sebelum bunga dan pajak


𝑅𝑂𝐴 = x 100 %
Total Aktiva
c) Net Profit Margin (NPM)

EAT atau laba bersih setelah pajak


𝑁𝑃𝑀 = x 100 %
Penjualan
d) Return on Equity

Laba Bersih
𝑅𝑂𝐸 = x 100 %
Modal Saham

Teknik Analisis Data


Analisis data yang digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan PT Mayora
Indah, Tbk menggunakan rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas.
1. Rasio Likuiditas
a) Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek
yang segera jatuh tempo dengan menggunakan total aset lancar yang tersedia, digunakan
rumus:
Aktiva Lancar
Rasio Lancar = x 100%
Utang Lancar
b) Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aset sangat lancar tanpa
menghitung nilai persediaan, digunakan rumus:

Aktiva Lancar − Persediaan


Rasio Cepat = x 100%
Utang Lancar
2. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan PT Mayora Indah, Tbk
untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.
Rasio yang digunakan dalam artikel ini adalah total assets turn over (TATO Ratio),
digunakan rumus:
Penjualan
TATO = x 1 kali
Total Aktiva
3. Rasio Solvabilitas
a) Untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk mengukur perbandingan total utang
(baik utang lancar maupun utang jangka panjang) dengan total aktiva yang dimiliki
perusahaan, digunakan rumus:
Total Hutang
𝐷𝐴𝑅 = x 100 %
Total Aktiva
b) Untuk mengukur seberapa besar modal yang dijadikan sebagai jaminan utang,
digunakan rumus:
Total Hutang
𝐷𝐸𝑅 = x 100 %
Modal Sendiri
4. Rasio Profitabilitas
a) Untuk mengetahui besarnya laba bersih setelah pajak yang diperoleh perusahaan dari
setiap penjualan, digunakan rumus:
EAT atau laba bersih setelah pajak
𝑁𝑃𝑀 = x 100 %
Penjualan
b) Untuk mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dari aset yang
ada, digunakan rumus:
EBIT
ROA = x 100 %
Total Aktiva atau Rata − Rata Total Aset
c) Untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan perusahaan terhadap modal
atau ekuitas, digunakan rumus:

Laba Bersih
𝑅𝑂𝐸 = x 100 %
Modal Saham

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan


PT. Mayora Indah Tbk. (Perseroan) didirikan pada tahun 1977 dengan pabrik
pertama berlokasi di Tangerang dengan target market wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Setelah mampu memenuhi pasar Indonesia, Perseroan melakukan Penawaran Umum
Perdana dan menjadi perusahaan publik pada tahun 1990 dengan target market;
konsumen Asean. Kemudian melebarkan pangsa pasarnya ke negara negara di Asia. Saat
ini produk Perseroan telah tersebar di 5 benua di dunia. Sebagai salah satu Fast Moving
Consumer Goods Companies, PT. Mayora Indah Tbk telah membuktikan dirinya sebagai
salah satu produsen makanan berkualitas tinggi dan telah mendapatkan banyak
penghargaan, diantaranya adalah “Top Five Best Managed Companies in Indonesia” dari
Asia Money, “Top 100 Exporter Companies in Indonesia” dari majalah Swa, “Top 100
public listed companies” dari majalah Investor Indonesia, “Best Manufacturer of Halal
Products” dari Majelis Ulama Indonesia, Best Listed Company dari Berita Satu, dan
banyak lagi penghargaan lainnya.
Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, kegiatan usaha Perseroan diantaranya adalah
dalam bidang industri. Saat ini, PT. Mayora Indah Tbk. dan entitas anak memproduksi
dan secara umum mengklasifikasikan produk yang dihasilkannya kedalam 2 (dua
kategori) yaitu makanan dan minuman olahan, yang meliputi 6 (enam) divisi yang masing
masing menghasilkan produk berbeda namun terintegrasi, meliputi biskuit, kembang gula,
wafer, coklat, kopi, dan makanan kesehatan.

Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas yang diteliti pada PT Mayora Indah, Tbk adalah rasio lancar dan
rasio cepat pada periode 2017 sampai 2019.
Tabel 1.1 Rasio Lancar
Tahun Persentase
2017 238,6027626794181
2018 265,459778660
2019 342,857489920

Terlihat dari hasil perhitungan di atas, hasil persentase rasio lancar dari periode
tahun 2017 hingga 2019 mencapai hingga melebihi 200%. Dalam praktiknya sering kali
dipakai bahwa rasio lancar dengan standar 200% (2:1) yang terkadang sudah dianggap
sebagai ukuran baik atau memuaskan dalam bagi suatu perusahaan (Tanor, Sabijono, &
Walandouw, 2015). Artinya, aset suatu entitas atau perusahaan baiknya harus dua kali
lipat dari liabilitasnya.

Tabel 1.2 Rasio Cepat


Tahun Persentase
2017 197,802136689
2018 195,11054980
2019 267,96847994

Terlihat dari hasil perhitungan di atas, hasil persentase rasio cepat dalam tiga
tahun periode yang diteliti melebihi 100% yang berarti baik (Tanor et al., 2015). Rasio
ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menutupi utangnya. Maka dari itu,
semakin besar rasio ini terhadap utang, maka semakin baik. Dikatakan yang paling
optimal adalah 1:1 (Ottay & Alexander, 2015). Namun, kenaikan dan penurunannya per
tahun masih cenderung tidak stabil.

Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas yang diteliti terdiri dari total assets turn over dari periode 2017
hingga periode 2019.
Tabel 2 Total Asset Turn Over Ratio (TATO Ratio)
Tahun Persentase
2017 1,39560764054
2018 1,36773555743
2019 1,31457328539

Terlihat dari hasil perhitungan di atas bahwa persentase TATO Ratio cenderung
menurun. Hasil ini dikatakan kurang baik karena memiliki arti bahwa penjualan PT
Mayora Indah, Tbk cenderung menurun, sedangkan total aktiva atau aset cenderung
meningkat.

Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas yang diteliti memakai debt to asset ratio dan debt to equity
ratio PT Mayora Indah, Tbk periode tahun 2017 sampai 2019.

Tabel 3.1 Debt to Asset Ratio (DAR)


Tahun Persentase
2017 50,6944192616
2018 51,4399326903
2019 47,9988317212

Dari perhitungan data yang dilakukan, rasio tersebut naik sedikit pada tahun 2018
dan pada tahun berikutnya mengalami penurunan sebesar 3,44%. Dari hasil di atas, debt
to asset ratio cenderung baik karena tidak mengalami kenaikan yang drastis dan
mengalami penurunan.

Tabel 3.2 Total Debt to Equity Ratio (DER)


Tahun Persentase
2017 102,816797819
2018 105,930521805
2019 92.3033718474
Dari hasil perhitungan di atas dapat terlihat bahwa debt to equity ratio dari tiga
periode mengalami kenaikan dan penurunan. Pada periode terakhir, penurunannya cukup
tinggi. Dapat dikatakan kondisi ini cukup solvable karena porsi utang tidak melebihi porsi
modal, tetapi tetap harus ditingkatkan karena perbedaannya dibandingkan modal tidak
cukup signifikan.

Rasio Profitabilitas
Penelitian rasio profitabilitas yang dilakukan menggunakan net profit margin,
return on assets, dan return on equity periode 2017 sampai periode 2019.

Tabel 4.1 Net Profit Margin (NPM)


Tahun Persentase
2017 7,83484352537
2018 7,31660670060
2019 8,14890093454

Dari hasil perhitungan di atas, NPM mengalami penurunan dan kenaikan yang
tidak stabil tetapi perbedaannya tidak terlalu besar. Dari penelitian, hasil data yang
didapatkan dapat dikatakan baik karena perusahaan di atas 5%. Karena itu, perusahaan
cenderung memperoleh keuntungan lebih besar dari beban pokok penjualan atas setiap
penjualannya. Menurut Sulistyono, angka yang dapat dikatakan baik apabila lebih dari
5% atau 0,05. Semakin tinggi net profit yang diperoleh, maka perusahaan tersebut dinilai
efisien dalam menentukan harga pokok penjualan.

Tabel 4.2 Return on Asset (ROA)


Tahun Persentase
2017 14,6614817979
2018 13,5401429462
2019 14,2056839747

Dari hasil perhitungan di atas, ROA mengalami penurunan pada satu periose,
tetapi pada dua periode yang ada cenderung stabil. Menurut Lestari dan Sugiharto (2007)
angka ROA dapat dikatakan baik atau sehat apabila di atas 2%. Nilai rasio antara
keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan penggunaan aktiva yang lebih dari 2%
dapat menggambarkan bahwa kemampuan untuk mendapatkan laba bersih semakin tinggi
dibandingkan aktiva perusahan yang digunakan. Hal ini menunjukkan laba yang dimiliki
perusahaan cenderung baik dibandingkan investasi dalam aset.

Tabel 4.3 Return on Equity (ROE)


Tahun Persentase
2017 489,045568474
2018 532,665635334
2019 604,790666334

Dari perhitungan di atas, nilai ROE meningkat setiap tahunnya. Hal ini berarti
perusahaan sudah cukup baik dalam memaksimalkan penggunaan modalnya dengan
stabil. Angka ROE yang semakin tinggi memberikan indikasi bagi para pemegang saham
bahwa tingkat pengembalian investasi makin tinggi. Angka ROE dapat dikatakan baik
apabila di atas 12%. Salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan
laba yang bermanfaat bagi para pemegang saham, ukuran dari keberhasilan pencapaian
alasan ini adalah angka ROE berhasil dicapai. Semakin besar ROE mencerminkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang
saham (Lestari dan Sugiharto: 2017).

KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap rasio lancar, rasio cepat, total asset
turn over ratio,, debt to asset ratio, total debt to equity ratio, net profit margin, return on
asset,dan return on equity, kesimpulan yang dapat diambil yaitu:
1. Persentase rasio lancar perusahaan PT Mayora Indah, Tbk dalam kondisi baik karena
rasio perbandingan aset sudah setidaknya 2:1 apabila dibandingkan dengan liabilitasnya.
2. Persentase rasio cepat perusahaan PT Mayora Indah, Tbk dalam kondisi baik karena
rasio terhadap utang setidaknya sudah 1:1.
3. Persentase TATO ratio dalam kondisi kurang baik karena setiap periode cenderung
mengalami penurunan dan perlu ditingkatkan.
4. Persentase debt to asset ratio juga menghasilkan hasil yang cukup baik, tetapi karena
cenderung turun, hasil perlu ditingkatkan.
5. Persentase debt to equity ratio juga cenderung turun, tetapi masih dalam kondisi yang
cukup baik karena porsi utang tidak melebihi porsi modal.
6. Persentase net profit margin dalam kondisi baik karena sudah melebihi 5%.
7. Persentase return on asset dalam kondisi baik karena sudah melebihi 2%.
8. Persentase return on equity dalam kondisi baik karena sudah melebihi 12%.

DAFTAR PUSTAKA

Amanah, R., Atmanto, D., & Azizah, D. F. (2014). PENGARUH RASIO LIKUIDITAS
DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi pada
Perusahaan Indeks LQ45 Periode 2008- 2012). Jurnal Administrasi Bisnis, 12(1),
1– 10.
https://www.harmony.co.id/blog/apa-itu-net-profit-margin-dalam-rasio-keuangan-
simak-selengkapnya diakses pada Maret 2021
Esthirahayu, D. P., Handayani, S. R., Hidayat, R. R., Administrasi, F. I., Brawijaya, U.,
Leverage, R., & Aktivitas, R. (2014). PENGARUH RASIO LIKUIDITAS,
RASIO LEVERAGE DAN RASIO AKTIVITAS TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Food and Beverage yang
Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 8(1),
1–9.
http://eprints.unm.ac.id/13323/1/ANALISIS%20KINERJA%20KEUANGAN%20PAD
A%20PT.pdf diakses pada Maret 2021
https://www.researchgate.net/publication/330625637_Analisis_Laporan_Keuangan_PT
_Mayora_Indah/inline/jsViewer/5c4b22d8299bf12be3e30123?inViewer=1&pdf
JsDownload=1&origin=publication_detail&previewAsPdf=false diakses pada
Maret 2021
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/JAKS/article/download/6506/2838 diakses pada
Maret 2021
https://www.mayoraindah.co.id/assets/upload/file/mayora---ar-2019.pdf diaskses pada
Maret 2021

URL artikel blog researchgate:

URL artikel blog mercubuana:


http://43220010037.blog.mercubuana.ac.id/2021/03/25/analisis-laporan-keuangan-pada-
pt-mayora-indah-tbk/

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai