Anda di halaman 1dari 49

1

I. . JUDUL PENELITIAN : ANALISIS PROFITABILITAS UNTUK

MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT WOM FINANCE TBK

II. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Mengacu pada sudut pandang ekonomi, perusahaan yang tergolong

berorientasi pada laba yang tinggi seperti perusahaan multidana pada umumnya

terus berupaya mengelola kelangsungan hidup perusahaan dan melanjutkan

operasi perusahaan hingga menjadi perusahaan yang berkembang dan kuat serta

dapat menangani masalah di dalam maupun di luar perusahaaan. Kesuksesan

perusahaan dapat dicapai melalui pengelolaan dan analisis keuangan yang tepat

dan baik, sebagai modal yang dimiliki bisa diatur dan dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Semenjak muncul dan diperkenalkannya pertama kali jenis perusahaan

pembiayaan atau yang disebut perusahaan multi-dana di Indonesia pada tahun

1974, atas persetujuan dan Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Menteri

Perdagangan tentang perizinan perusahaan leasing, industri bisnis multidana

mulai mengalami keberlanjutan dan perkembangan (Pambudi, Mardani, 2019).

Setelah adanya deregulasi pada Desember 1988, bisnis ini kian berkembang pesat

sehingga menjadi salah satu sumber pembiayaan alternatif untuk pengembangan

bisnis bagi berbagai perusahaan dan individu.

Analisis laporan keuangan dapat menjadi instrument perusahaan guna

mengukur kinerja dan dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pencapaian

tujuan perusahaan, serta dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh


2

informasi mengenai status keuangan perusahaan (Marginingsih, 2017). Analisis

laporan keuangan diperlukan untuk memudahkan pengguna laporan keuangan

dalam memahami laporan keuangan (Safari, 2021).

Perusahaan sebagai unit usaha tentunya diharapkan agar dapat

menghasilkan keuntungan atau laba dari usaha yg dijalankan tersebut.

Kemampuan perusahaan dalam bersaing sangat ditentukan pada kinerja

perusahaan itu sendiri. Dan setiap perusahan pasti mengingkan tujuannya tercapai

secara efektif dan efesien. Perusahan perlu memperhatihkan kinerja keuangannya

karna dengan mengetaui kinerja keuangan bisa mengetaui strategi apa yang akan

digunakan untuk bersaing agar perusahaan tersebut dapat bertahan terus. Laporan

keuangan merupakan sebuah hal yang sangat penting untuk memperoleh

informasi posisi keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh perusahan tersebut.

Untuk mengetahui kondisi keuangan pada perusahaan perluh melakukan

analisis terhadap laporan keuangan, karna dengan menganalisis laporan keuangan

kondisi perusahaan dapat diketahui apakah perusahaan itu mengalami kenaikan

atau penurunan pada laporan keuangan pada perusahan tertentu. Salah satu jenis

rasio keuangan yang sering digunakan oleh perusahan adalah rasio profitabilitas.

Menurut (Kasmir 2019:114) rasio profitabilitas merupakan rasio untuk

menilai atau mengetaui kemampuan serta hasil pada perusahaan dalam mencari

keuntungan atau laba dalam suatu periode, sehingga perusahaan dapat menilai

besar kecilnya pencapaian dari usaha yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Analisis rasio profitabilitas terdiri dari beberapa kriteria penilaian, diantanya


3

Gross Profit Margin (GPM), Profit Margin Ratio (PMR), Return On Assets Ratio

(ROA), Return On Equit Ratio (ROE)

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (Wom Finance atau Perseoran)

didirikan pada tahun 1982 dengan nama PT Jakarta Tokyo Leasing yang bergerak

dibidang pembiayaan sepeda motor, khususnya pembiayaan untuk sepeda motor

merk Honda Perseoran mengubah nama menjadi PT Wahana Ottomitra Multiartha

pada tahun 2000 sejalan dengan transformasi bisnis yang dilakukan. Perseoran

terus mengalami perkembangan tidak hanya melayanin pembiayaan sepeda motor

merk Honda namun melayani pembiayan sepeda motor Jepang lainnya, seperti

Yamaha, Suzuki dan Kawasaki. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk pada

umunya melakukan kegiatannya juga membuat laporan keuangan. Untuk melihat

sejauh mana perkembangan kenaikan laba yang dicapai perusahaan PT Wahana

Ottomitra Multiartha Tbk periode 2017 sampai dengan 2021.

Tabel 1.1

Breakdown Pendapatan Biaya Modal dan Laba Bersih Pada PT.WOM FINANCE
TBK Per 31 DESEMBER 2017-2021

Tahun Pendapatan Biaya Modal Laba bersih


2017 2.154.431 1.912.679 989.812 180.665
2018 2.616.114 2.328.951 1.171.661 215.183
2019 2.643.687 2.272.621 1.370.577 259.671
2020 2.000.850 1.906.895 1.213.345 57.378
2021 1.570.983 1.415.739 1.333.647 110.610
Sumber : Annual Report PT Wom Finance tbk

Menurut tabel 1.1 pada thn 2017 pendapatannya sebesar 2.154.431


4

mengalami kenaikan menjadi 2.616.114 pada tahun 2018, pada tahun 2019

mengalami sedikit kenaikan menjadi 2.643.687, mengalami penurunan sebesar

2.000.850 pada tahun 2020, dan pada tahun 2021 juga mengalami penurunan

sebesar 1.570.983.

Dilihat dari tabel biaya pada tahun 2017 sebesar 1.912.679, mengalami

kenaikan pada tahun 2018 sebesar 2.328.951, mengalami penurunan pada tahun

2019, 2020, dan 2021 yaitu diantaranya 2.272.621, 1.906,895, hingga menjadi

1.415.739.

Dilihat dari tabel modal pada tahun 2017 modal sebesar 989.812,

mengalami kenaikan pada tahun 2018 menjadi 1.171.661, pada thn 2019 naik

menjadi 1.370.577, mengalami penurunan menjadi 1.213.345, pada tahun 2021

mengalami kenaikan menjadi 1.333.647.

Dilihat dari tabel laba bersih tahun 2017 sebesar 180.665 mengalami

kenaikan menjadi 215.183 pada tahun 2018, pada tahun 2019 mengalami

kenaikan menjadi 259.671, mengalami penurunan derastis pada tahun 2020

menjadi 57.378, lalu mengalami kenaikan 110.610 pada thn 2021.

Tabel 1.2

Breakdown Pembiayaan Berdasarkan Jenis Produk PT. Wom Finance tbk

Jenis produk 2017 2018 2019

Produk Name Unit Amount Unit Amount Unit Amount

Sepeda motor baru 240.863 4.134 222.488 3.949 142.089 2.702

Sepeda motor bekas 32.590 312 29.834 301 16.968 178


5

Multiguna Jasa-Motor ku 181.078 1.340 203.163 1.568 174.027 1.410

Multiguna Jasa-Mobil ku 10.397 659 17.369 1.165 22.011 1.500

Total Pembiayaan 464.928 6.445 472.854 6.983 355.095 5.791

Jenis Produk 2020 2021

Product Name Unit Amount Unit Amount

Sepeda motor baru 39.597 790 71.146 1.407

Sepeda motor bekas 3.022 32 1 13

Multiguna Jasa-Motor ku 76.335 652 120.750 1.094

Multiguna Jasa-Mobil ku 10.207 752 6459 482

Total pembiayaan 129.161 2.226 198.356 2.996

Dari tabel 1.2 diatas dapat dilihat pada tahun 2018, pembiayaan sepeda motor

baru dalam unit mencapai 222.488 menurun sebesar 4,5% menjadi Rp 3,9 triliun

dibandingkan tahun 2017 sebanyak 240.863 unit dengan nominal pembiayaan

sepeda motor sebesar Rp 4,1 triliun dampaknya terhadap turunnya nominal

pembiayaan sepeda motor baru. Tahun 2020 pembiayaan sepeda motor baru

dalam unit mencapai 39.597 unit menurun 70,8% dibandingkan tahun 2019

sebanyak 39.597 unit sebesar Rp 2,7 triliun sebesar 72,1% penurunan yang

signifikan pembiayaan sepeda motor baru. Tahun 2021,ss pembiayaan sepeda

motor baru dalam unit mencapai 71.146 meningkat 79.68% dibandingkan tahun

2020 sebanyak 39.597 unit. Membaiknya pasar sepeda motor dan terjaganya daya

beli konsumen sepanjang tahun 2021 merupakan faktor yang meningkatkan nilai

pembiayaan sepeda motor perseoran sebesar 78.14% dari 790 miliar ditahun 2020

menjadi Rp 1,41 triliun ditahun 2021.


6

Sepeda motor bekas pada Tahun 2018 sebesar 29.834 unit turun 8,5% dari tahun

2017 yang sebesar 32.590 unit. Nominal pembiayaan sebesar Rp 301 miliar, turun

3,8% dari tahun 2017 sebesar Rp 313 miliar. Tahun 2020 sebesar 3.022 unit turun

sebesar 82,2% dibandingkan pada tahun 2019 sebesar 16.968 unit turun sebesar

81.9%. Tahun 2021 sebesar 1 unit menurun hamper 100% menjadi 13 juta dari

tahun 2020 sebesar 3.022 unit senilai Rp 32,25 miliar.

Multiguna Jasa Motor ku pada Tahun 2018 sebesar 203.163 unit meningkat 12%

dibandingkan tahun 2017 sebesar 181,078 unit meningkat 17% Tahun 2020

sebesar 76.335 unit menurun 56% sedangkan tahun 2019 sebesar 174.027 unit

menurun 53,7% Tahun 2021 sebesar 120.750 unit meningkat 58,18% sedangkan

tahun 2020 sebesar 76.335 unit meningkat 67.63%.

Multiguna Jasa Mobil ku pada Tahun 2018 sebesar 17.369 unit meningkat 67%

dibandingkan tahun 2017 sebesar 10.397 unit meningkat 77% Tahun 2020 sebesar

10.207 unit menurun - 35,96% dibandingkan tahun 2019 sebesar 22.011 unit

meningkat 49,8%. Tahun 2021 sebesar 6.459 unit menurun - 36,72%

dibandingkan tahun 2020 sebesar 10.207 unit menurun -35,96%. Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT. Wom Finance Tbk mengalami

kenaikan daln penurunan dari tahun ke tahun disusun dalam satu penelitian yang

berjudul "ANALISIS PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA

KEUANGAN PADA PT. WOM FINANCE TBK".


7

III. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pada latar belakang, maka rumusan permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian ini diajukan adalah: "Bagaimana kinerja

keuangan pada PT Wom Finance Tbk pada periode tahun 2017-2021 ?

IV. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

4.1 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penyebab turun naiknya rasio profitabilitas pada PT

Wom Finance Tbk.

2. Untuk mengetahui kinerja keuangan pada PT Wom Finance Tbk dari tahun

ke tahun terhitung dari tahun 2017 hingga tahun 2021.

4.2 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat selama

bangku perkuliahan dan menambah wawasan pengetahuan.

2. Bagi perusahaan diharapkan dapat digunakan sebagai bahan dan

memperkecil memperkecil penyimpangan-penyimpangan dalam

pelaksanaan kegiatan perusahaan.

3. Sebagai referensi bagi yang akan melakukan penelitian lebih lanjut

dengan permasalahan yang sama.


8

V. SISTEMATIKA PENULISAN

Didalam penulisan nantinya, penulis akan membagikan pokok

pembahasan menjadi (6) bab, dimana masing-masing bab dapat diuraikan

sebagai berikut;

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuandan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : TELAAH PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS

Di dalam bab ini penulisan menyajikan telaah pustaka yang teori - teorinya

berhubungan dengan permasalahan yang penulis bahas yang pada akhir

bab ini penulis mengemukakan kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini merupakan deskripsi tentang objek penelitian, jenis dan

sumber data, teknik pengumpulan data, pendekatan penelitian dan analisis

data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Pada bab ini merupakan deskripsi tentang objek penelitian, profit singkat

mengenai PT Wom Finance Tbk.

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini di terangkan hasil penelitian dan pembahasan masalah yang

dilakukan penulis selama penelitian.


9

BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan bab terakhir yang berisikan hasil penelitian dan saran

penulisan yang didapat dari hasil penelitian ini.

VI. TELAAH PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

6.1 TELAAH PUSTAKA

6.1.1. MANAJEMEN

6.1.1.1. Pengertian Manajemen

Sebelum sampai pada analisis rasio profitabilitas terlebih dahulu

kita harus tahu apa itu manajemen. Manajemen mengandung dua indikasi

yaitu sebagai seni dan ilmu.

Manajemen adalah suatu proses pengoptimalan kontribusi dari

penggunaan sumber daya manusia, material, metode, keuangan dan modal

dengan menerapkan fungsi - fungsi manajemen untuk mencapai tujuan

organisasi yang telah diterapkan. (Nurmanyah 2017-15).

Manajemen berasal dari kata to managen yang artinya mengatur -

pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari

fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi manajemen itu merupakan suatu proses

untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan, manajemen adalah ilmu dan

seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-

sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan

tertentu (Melayu S.P Hasibuan,2016:1).

Manajemen adalah proses kerja sama antar karyawan untuk

mencapai tujuan organisasi sesuai dengan pelaksanaan fungsi-fungsi


10

perencanaan, pengorganisasian, personalia, pengarahan, kepemimpinan,

dan pengawasan. (Afandi,2018:1).

Manajemen itu adalah keseluruhan aktivitas yang berkenaan

dengan melaksanakan pekerjaan organisasi melalui fungsi-fungsi

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan untuk

mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan dengan bantuan sumber

daya organisasi secara efesien dan efektif. (Abdullah,2014:2).

6.1.1.2 Fungsi Manajemen

Menurut Melayu S.P Hasibuan (2016:41) fungsi manajemen antara

lain

1. Perencanaan

Perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman

pelaksanaan dengan memilih yang terbaik dari alternatif- alternative yang

ada.

Menurut Harold Koontz dan Cyril O'Sdonnel dalam buku

(Melayu S.P Hasibuan 2016:40). Perencanaan adalah fungsi seorang

manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijaksanaan

kebijaksanaan, prosedur-prosedur dan program-program dari alternatif

yang ada.

2. Pergorganisasian

ergorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan

peraturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai

tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan


11

alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif

didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas -

aktivitas tersebut.

3. Pengarahan

Pengarahan adalah mengarahkan semua bawahan agar mau kerja sama dan

bekerja efektif untuk mencapai tujuan.

Menurut G.R.Terry dalam buku (Melayu S.P Hasibuan 2016:41)

pengarahaan adalah membuat semua anggota kelompok agar mau kerja

sama dan bekerja secara ikhlas secara bergairah untuk mencapai tujuan

sesuai dengan perencanaan dan usaha- usaha perngorganisasian.

4. Pengendalian

Menurut Earl P.Strong dalam buku (Melayu S.P Hasibuan 2016:41)

pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu

perusahan, agar sesuai dengan ketetapan ketetapan dalam rencana.

Menurut Nurmansyah (2017:18) fungsi manajemen antara lain;

1. perencanaan

Sebagai suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk menetapkan tujuan

terlebih dahulu pada suatu jangka waktu tertentu, serta tahapan atau

langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.

2. pengorganisasian

Adalah suatu proses dan kegiatan dalam pembagian kerja yang

direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok pekerjaan,


12

penentuan hubungan pekerjaan yang baik diantara mereka,serta pemberian

lingkungan dan fasilitas pekerjaan kondusif.

3. penggerakan

Pengarahan adalah suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan petunjuk

atau intruksi dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang dalam

kelompok formal dengan memberikan baawahan hak, wewenang, dan

bawahan untuk bekerja sama dalam mencapai standar organisasi agar

dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4. pengendalian

Pengendalian adalah suatu proses yang mengusahakan agar suatu

pekerjaan dapa dilakukan sesuai dengan rencana.

Menurut Mamduh M.hanafi (2016:1) fungsi-fungsi manajemen bisa

dipecaha kedalam beberapa hal :

1. Perencanaan (Planning)

2. Pengorganisasian (Organizing)

3. Staffing

4. Pelaksanaan

6.1.2. MANAJEMEN KEUANGAN

6.1.2.1. Pengertian Manajemen Keuangan

Dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, semua pihak yang

terlibat dalam organisasi baik departemen keuangan, produksi, pemasaran,

maupun sumber daya manusia harus bekerja sama. Dalam praktiknya

untuk mencapai tujuan tersebut, maka manajemen keuangan memiliki


13

tujuan melalui dua pendekatan yaitu: (Kasmir,2015:13).

1. Profit Risk Approach, dalam hal ini manajer keuangan tidak hanya

mempertimbangkan risiko yang akan dihadapi. Bukan tidak mungkin

harapan profit yang besar tidak tercapainya akibat risiko yang dihadapi

juga besar. Disamping itu, manejer keuangan juga harus terus melakukan

pengawasan dan pengendalian terhadap seluruh aktivitasnya harus

menggunakan.

Prinsip kehati-hatian. Secara garis besar Profit risk approach terdiri dari:

a. Maksimalisasi profit

b. Minimal risk

c. Maintain control dan

d. Achieve Flexibility (careful management of fund and activities)

2. Liquidity and Profitability, merupakan kegiatan yang berhubungan

dengan bagaimana seorang manajer keuangan mengelola likiditias dan

profitabilitas perusahaan. Dalam hal likuiditas, manajemer keuangan harus

sanggup untuk menyediakan dana (uang kas) untuk membayar kewajiban

yang sudah jatuh tempo secara tepat waktu. Manajer keuangan juga

dituntut untuk mampu mengelola dana yang dimiliki termasuk pencarian

dan serta mampu mengelola asset perusahaan sehingga terus berkembang

dari waktu kewaktu.

Manajemen keuangan laba diartikan sebagai manajemen terhadap

fungsi fungsi keuangan. Secara garis besar, fungsi-fungsi perusahaan bisa

dikelompokkan kedalam empat fungsi, yaitu:


14

1. fungsi pemasaran

2. fungsi keuangan

3. fungsi produksi

4. fungsi personalia

Manajemen keuangan dengan demikian bisa diartikan sebagai

perencanaan, pengorganisasian, staffing, pelaksanaa, dan pengendalian

fungsi-fungsi keuangan. (Mamduh M.hanafi,2016:2)

Menurut Mustahafa (2017;1-2), dalam mempelajari manajemen

keuangan (Finance manajemen) diharapkan dapat menjelaskan tentang

beberapa keputusan yang harus dilakukan, yaitu keputusan tentang

investasi (investment decision), dan keputusan kebijakan dividen

(distribusi decision). Keputusan investasi merupakan keputusan

penggunakan dana yang dapat membuat pemilik dana menjadi kaya atau

lebih. Keputusan dana tersebut merupakan keputusan untuk memiliki

investasi perusahaan dalam melakukan kegiatan operasionalnya.

Keputusan pendanaan atau keputusan pemenuhan dana yang akan

digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan. Keputusan pemenuhan

kebutuhan dan tersebut dianggap benar apa bila dapat menurunkan biaya

modal yang digunakan perusahaan. Keputusan kebijakan dividen

merupakan keputusan untuk membagikan laba kepada pemegang saham

atau pemilik perusahaan yang disebut dividen, atau menahan laba untuk

keperluan diinvestasikan kembali dalam perusahaan. Kebijakan dividen ini


15

dapat dikatakan tepat apabila kebijakan tersebut dapat membuat pemilik

modal, dalam hal ini pemilik perusahaan lebih makmur.

Manajemen keuangan merupakan suatu bidang pengetahuan yang

cukup menyenangkan sekaligus menentang karna mereka yang senang

dalam bidang manajemen keuangan akan mendapatkan kesempatan yang

lebih luas untuk memperoleh pekerjaan seperti corporate finance

managers, perbankan, real estate, perusahaan asuransi, bahkan sektor

pemerintahan yang lain, sehingga karir mereka akan berkembang.

6.1.2.2. TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN

Menurut Harmono (2016:1) Tujuan manajemen keuangan perusahaan

adalah memaksimalkan nilai kekayaan para pemegang saham. Nilai

kekayaan dapat dilihat melalui perkembangan harga saham (commo stock)

perusahaan dipasar.

Menurut Mustahafa (2017;5-6) berikut ini adalah tujuan manajemen

keuangan

1. Pendekan dan keuntungan rasio

Menejer keuangan harus menciptakan keuntungan atau laba yang

memaksimal dengan tingkat risiko yang minimal.

2. Pendekatan likuiditas profitabilitas

Tujuan manajemen keuangan berikutnya adalah pendekatan likuiditas

dan profitabilitas sebagai berikut: menjaga likuiditas dan profitabilitas.

Likuiditas berarti manajer keuangan menjaga agar selalu tersedia uang

kas untuk memenuhi kewajiban finansialnya dengan segera.


16

Profitabiliatas berarti manejer keuangan berusaha agar memperoleh laba

perusahaan, terutama untuk jangka panjang.

Menurut Musthafa (2017;7-8) fungsi manajemen keuangan

1. Fungsi pengendalian likuiditas

a. Perencanaan aliran kas (forecasting cash flow) agar selalu tersedia

uang tunai atau uang kas untuk memenuhi pembayaran apabila

setiap saaat diperlukan

b. Pencarian dana (raising of funds) dari luar atau dari dalam

perusahaan agar diperoleh dana yang biayanya lebih murah dan

tersedianya dana apabila setiap saat diperlukan

c. menjaga hubungan baik dengan lembaga keuangan (misalnya

dengan perbank); untuk memenuhi kebutuhan dana apabila

diperlukan oleh perusahaan pada saat-saat tertentu

2. Fungsi pengendalian laba

a. pengendalian biaya (cost control): menghindari biaya yang tidak

perluh dikeluarkan atau pemborosan

b. penentuan harga (pricing); agar harga tidak terlalu mahal

dibandingkan dengan harga barang sejenis dari pesaingan

c. perencanaan laba (profit planning): agar dapat diprediksi

keuntungan yang diperoleh pada periode yang bersangkutan

sehingga dapat merencanakan kegiatan yang lebih baik pada

periode mendatang
17

d. pengukuran biaya kapital (cost of capital): dalam teori ini semua

capital atau modal dari mana saja, termasuk modal dari pemilik

perusahaan, harus diperhitungkan juga biaya kama modal tersebut

apabila digunakan pada kegiatan lain, tentu juga menghasilkan

pendapatan

3. Fungsi manajemen

a. Dalam pengendalian laba atau likuiditas, manajemen keuangan

harus bertindak sebagi manajer dan sebagai decision maker

(pengambilan keputusan) sehingga manejer keuangan dapat

mengambil langkah-langkah keputusan yang menguntungkan bagi

perusahaan

b. Melakukan manjemen terhadap aktiva dan manajemen terhadap

dana. Dalam hal ini fungsi manajemen seperti planning

(perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating

(pengarahan), dan controlling (pengendalian) yang sangat

diperlukan bagi seorang manajer keuangan, terutama fungsi

perencanaan, pengarahan, dan pengendalian Fungsi manajemen

keuangan dapat dirinci kedalam 3 bentuk kebijakan perusahaan,

yaitu (1) keputusan investasi, (2) keputusan pendanaan, (3)

kebijakan dividen. Setiap fungsi harus mempertimbangkan tujuan

perusahaan : menoptimalkan kombinasi tiga kebijakan keuangan

yang mampu meningkatkan nilai kekayaan bagi pemenang saham.

Ketiga fungsi manajemen keuangan harus dipertimbangkan yang


18

membawa dampak sinergis terhadap harga saham perusahaan

dipasar. (Harmono,2016;6).

6.1.3. PENGERTIAN KINERJA KEUANGAN

Menurut Irham fahmi (2014;2) kinerja keuangan adalah suatu

analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan

setelah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksaan

keuangan secara baik dan benar.

Tahap-tahap dalam menganalisis kinerja keuangan.

Penilaian kinerja setiap perusahaan adalah berbeda-beda karna itu

tergantu kepada ruang lingkup bisnis yang dijalankannya. Maka ada 5

(lima) tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan secara

umum, yaitu:

1. Melakukan review terhadp data laporan keuangan.

Review disini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang

sudah dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah - kaidah yang

berlaku umum dalam dunia akuntansi, sehingga demikian hasil laporan

keuangan tersebut dapat dipertanggung jawabkan.

2. Melakukan perhitungan

Penerapan metode perhitungan disini adalah disesuaikan dengan

kondisi dan permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil dari


19

perhitungan tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan

analisis yang diinginkan.

3. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh.

Dari hasil hitungan yang sudah diperoleh tersebut kemudian dilakukan

perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lainnya.

Metode yang paling umum digunakan untuk melakukan perbandingan ini

ada dua yaitu:

a. Time series analysis, yaitu membandingkan secara antar waktu

atau antar periode, dengan tujuan itu nantinya akan terlihat secara

grafik

b. Cross sectional approach, yaitu melakukan perbandingan terhadap

hasil hitungan rasio - rasio yang telah dilakukan antar satu

perusahaan dan perusahaan lainnya dalam ruang lingkup yang

sejenis yang dilakukan secara bersamaan

Dari hasil penggunaan kedua metode ini diharapkan nantinya akan dapat

dibuat suatu kesimpulan yang menyatakan posisi perusahaan tersebut dalam

kondisi sangat baik, baik, sedang atau normal, tidak baik, dan sangat tidak

baik.

4. Melakuan penafsiran (interpretation) terhadap berbagai permasalahan

yang diperlukan.

Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan adalah

setelah dilakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya dilakukan penafsiran


20

untuk melihat apa-apa saja permasalahan dan kendala - kendala yang

dialami oleh perbankan tersebut.

5. Mencari dan memberikan pemecahan masalah (solution) terhadap

berbagai permasalahan yang ditentukan.

Pada tahap terakhir ini setalah ditemukan berbagai permasalahaan

yang dihadapi maka dicarikan solusi guna memberikan suatu input atau

masukan agar apa yang menjadi kendala dan hambatan selama ini dapat

diselesaikan.

6.1.4 LAPORAN KEUANGAN

Menurut Hery (2016;2) laporan keuangan (financial statements)

merupakan produk akhir dari serangkaian pencatatan dan pengikhtisaran

data transaksi bisnis, seorang akuntan diharapkan mampu untuk

mengorganisasikan seluruh data akuntansi hingga menghasilkan laporan

keuangan yang dibuatnya.

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi

yang dapat digunakan sdebagai alat untuk mengkomunikasikan data

keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan.

Urutan laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya adalah sebagai

berikut:

1. Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan yang

sistematis tentang pedapatan dan beban perusahaan untuk satu periode

waktu tertentu.
21

2. Laporan ekuitas pemilik (statement of owner's equity) adalah ssebuah

laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam ekuitas pemilik suatu

perusahaan untuk satu periode tertentu.

3. Neraca (balance sheet) adalah sebuah laporan yang sistematis tentang

posisi asset, kewajiban dan ekuitas perusahaan per tanggal tertentu.

Tujuan laporan ini tidak lain adalah untuk menggambarkan posisi

keuangan perusahaan.

4. Laporan arus kas (statement of cash flows) adalah sebuah laporan yang

menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci

dari masing- masing aktivitas, yaitu mulai dari aktivitas operasi, aktivitas

investasi, sampai pada aktivitas pendanaan atau pembiayaan untuk suatu

periode tertentu.

6.1.5 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Analisis laporan keuangan adalah proses penentuan ciri-ciri

keuangan dan operasi suatu perusahaan yang diperoleh dari data akuntansi

dan laporanan - laporan keuangan lainnya. Tujuan analisis keuangan

adalah untuk mengetahui kondisi dan prestasi yang telah dicapai

perusahaan, yang digambarkan melalui catatan - catatan dan laporan

keuangan. Melalui analisis keuangan, analisis dapat mengukur berapa

tingkat likuiditas, profitabilitas dan indikator - indikator lainnya yang

menunjukkan apakah perusahaan dijalankan secara rasional dan tertib.

Pihak yang berkepentingan terhadap analisis keuangan.

1. Kreditur jangka pendek


22

Kreditur jangka pendek berkepentingan atas likuiditas perusahaan. Sampai

sejauh mana perusahaan mampu membayar hutang jangka pendek sangat

penting bagi para kreditur jangka pendek.

2. Kreditur jangka panjang

Kreditur jangka panjang bekepentingan atas profitabilitas dan likuiditas

perusahaan.

3. Pemegang saham

Pemegang saham berkepentingan atas profitabilitas perusahaan, yaitu

sampai sejauh mana perusahaan mampu membayar dividen terutama

dividen kas.

4. Pengelolah

Pengelolah atau manajemen berkepentingan atas informasi-informasi yang

disajikan dari analisis guna pengambilan keputusan.

Laporan keuangan merupan suatu informasi yang menggambarkan

kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut

dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan tersebut. (Irham

fahmi,2015,2)

Menurut Sofian Assauri dalam buku (Irham Fahmi 2015;2)

Laporan keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban manajemen

sumber daya yang dipercaya kepadanya.

Sebuah laporan keuangan pada uangannya pada keuangan terdiri dari

1. Neraca

2. Laporan laba rugi


23

3. Laporan perubahan moda

4. Arus kas

5. Catatan atas laporan keuangan

Kasmir, (2016;7-10) dalam pengertian sederhana, laporan

keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan pada saat ini

atau suatau periode tertentu. Laporan keuangan menggambarkan pos-pos

keuangan perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode. Dalam

praktiknya dikenal beberapa macam keuangan seperti:

1. Neraca

Merupakan laporan yang menunjukan jumlah aktivita (harta), kewajiban

(utang), dan model perusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.

Dalam neraca disajikan berbagai informasi yang berkaitan dengan

komponen yang ada dineraca.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi menunjukan kondisi usaha dalam suatu periode. Artinya

laporan laba rugi harus dibuat dalam suatu siklus operasi atau periode

tertentu guna mengetahui jumlah perolehan pendapatan dan biaya yang

telah dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah perusahan dalam

keadaan laba atau rugi.

3. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal menggambarkan jumlah modal yang dimiliki

perusahaan saat ini. Kemudian, laporan ini juga menunjukkan perubahan

modal serta sebab-sebab berubahnay modal.


24

4. Laporan Catatan atas Laporan Keuangan

Menapan laporan yang dibuat berkaitan sekgan laporan keuangan yang

disajikan. Laporan ini memberikan informasikan tentang penjelasan yang

dianggap perluh atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas

sebab penyebabnya tujuannya adalah agar penggunaan laporan keuangan

yang ada sehingga menjadi jelas sebab penyebabnya tujuannya adalah agar

pengguna laporan keuangan dapat memahami data yang disajikan.

5. Laporan Kas

Merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar

diperusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau peminjaman dari

pihak lain, sedangkan arus kas keluar merupakan biaya - biaya yang telah

dikeluarkan oleh perusahaan. Baik arus kas masuk maupun arus kas keluar

dibuat untuk periode tertentu.

Menurut Kasmir (2016:10) secara umum laporan keuangan

bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan baik

pada saat tertentu maupun pada periode tertentu

Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyususan laporan keuangan

yaitu:

1. memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang

dimiliki pada perusahaan ini;

2. memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal

yang dimiliki perusahaan pada saat ini


25

3. memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang

diperoleh pada periode tertentu

4. memeberikan informasi tantang jumlah biaya dan jenis biaya yang

dikeluarkan perusahaandalam suatu periode tertentu

5. memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi

terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan

6. memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam

sesuatu periode.

7. memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuang

8. informasi keuangan lainnya.

6.1.6 PENGERTIAN RASIO KEUANGAN

Menurut James C Horne dalam buku Kasmir (2016;104-105) rasio

keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi

dan diperoleh dengan membagi satu angka lainnya.

Menurut (Kasmir;2016;104-105) rasio keuangan merupakan

kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.

Dalam praktiknya, analis rasio keuangan suatu perusahaan dapat

digolongkan menjadi sebagai berikut.

1. Rasio Neraca

Yaitu membandingkan angka-angka yang hanya bersumber dari neraca

2. Rasio Laporan Laba Rugi


26

Yaitu membandingkan angka-a angka yang hanya bersumber dari laporan

laba rugi

3. Rasio Antar Laporan

Yaitu membandingkan angka-angka dari dua sumber (data campuran),

baik yang ada dineraca maupun di laporan laba rugi

Menurut Jred Weston, bentuk-bentuk rasio keuangan adalah

sebagai berikut;

1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

a. Rasio lancar (Current Ratio)

b. Rasio sangat lancar (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)

2. Ratio Solvabilitas (Leverge Ratio)

a. Total hutang dibandingkan dengan Total Aktiva atau Rasio hutang

(Debit Ratio)

b. Jumlah kali diperoleh Bunga (Time Interest Earned)

c. Lingkungan biaya tetap (Fixed Charge Coverage)

d. Lingkup Arus kas (Cash Flow Coverage)

3. Rasio Aktivity (Activity Ratio)

a. perputaran persediaan (Inventory Turrn Over)

b. Rata-rata jangka waktu penangihan / perputuran piutang (Average

Collection Period)

c. Perputaran aktiva tetap (Fixed Asset Turn Over)

d. Perputar total aktiva (Total Assets Turn Over)

4. Rasio Profitabilitas (Profitabilitas Ratio)


27

a. Margin laba penjualan (Profit Margin On Sales)

b. Daya laba dasar (Basic Earning Power)

c. Hasil pengambilan total aktiva (Return On Total Assets)

d. Hasil pengembalian equitas (Return On Total Equity)

5. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio)

Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan

mempertahankan posisi ekonominya ditengah pertumbuhan perekonomian

dan sektor usahanya.

a. Pertumbuhan penjualan

b. Pertumbuhan laba bersih

c. Pertumbuhan pendapatan persaham

d. Pertumbuhan dividen persaham

6. Ratio Penilaian (Valuantion Ratio)

Yaitu rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen dalam

menciptakan nilai pasar usahanya diatas biaya investasi

a. Rasio harga saham terhadap pendapatan

b. Rasio nilai pasar sahamn terhadap nilai buku

J. Fred Weston menyebutkan dalam buku Kasmir (2016;117) kelemahan

rasio keuangan adalah sebagai berikut.

1. Data keuangan disusun dari data akuntansi. Kemudian, data tersebut

ditafsirkan dengan berbagai macam cara, misalnya masing-masing

perusahaan mengunakan:
28

Metode penyusutan yang berbeda untuk menentukan nilai penyusutan

terhadap aktivanya sehingga menghasilkan nilai penyusutan setiap periode

juga berbeda, atau Penilaian sedian yang berbeda

2. Prosedur pelaporan yang berbeda, mengakibatkan laba yang dilaporkan

berbeda pula, (dapat naik atau turun), tergantung prosedur pelaporan

keuuangan tersebut.

3. Adanya manipulasi data, artinya dalam menyusun data, pihak penyusun

tidak jujur dalam memasukan angka-angka kelaporan keuangan yang

mereka buat. Akibatnya hasil perhitungan rasio keuangan tidak

menunjukkan hasil sesungguhnya.

4. Pelakuan pengeluaran untuk biaya-biaya antara satu perusahaan dengan

perusahaan yang lainnya berbeda. Misanya biaya riset dan pengembangan,

biaya perencan penisun, merger, jaminan kualitas pada barang jadi dan

cadangan kredit macet.

5. penggunaan tahun fisikal yang berbeda, juga dapat menghasilkan

perbedaan.

6. pengaruh musiman mengakibatkan rasio komperatif akan ikut

berpengaruh

7. kesamaan rasio keuangan yang telah dibuat dengan stander industri

belum menjamin perusahaan berjalan normal dan telah dikelola dengan

baik.

6.1.7 PENGERTIAN PROFITABILITAS


29

Menurut (Irham Fahmi;2015;135) Rasio profitabilitas ini

mengukur manajemen secara keseluruhan yang ditunjukan oleh besar

kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dalam

penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas maka

semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan

keuntungan perusahaan.

Rasio profitabilitas secara umum ada 4 (empat), yaitu gross profit

margin, net profit margin, return on investment (ROI), dan return on

network.

a. Gross Profit Margin (GPM)

Rasio gros profit margin merupakan margin laba kotor. Memperlihatkan

hubungan antara penjualan dan beban pokok penjualan, mengukur

kemampuan sesbual perusahan untuk mengendalikan biaya persediaan

atau biaya operasi barang maupu untuk meneruskan kenaikan harga lewat

penjualan kepada pelanggan. Adapun rumus rasio gross profit margin

adalah.

Gross Profit Margin =

b. Net Profit Margin (NPM)

Rasio net profit margin disebut juga dengan rasio pendapatan terhadap

penjualan Dengan memeriksan margin laba sebuah perusahaan pada tahun-

tahun sebelumnya, kita dapat menilai efisiensi operasi dan stategi

penetapan harga serta statu persaingan perusahaan dengan perusahaan lain

dalam industry tersebut.


30

Net Profit Margin =

c. Return On Investment (ROI)

Rasio return on investment (ROI) atau pengembalian investasi, bahwa

dibeberapa referensi lainnya rasio ini juga ditulis dengan return on total

assets (ROA). Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah

ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan

yang diharahapkan. Dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan aset

perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan. Adapun rumus return on

investment (ROI) adalah.

Return On Investment =

d. Return on Equity (ROE)

Rasio return on equity (ROE) disebut juga dengan laba atas equity. Di

beberapa referensi disebut juga dengan rasio total asset turnover atau

perputaran total aset. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan

mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan

laba atas ekuitas. Adapun rumus return on equity (ROE) adalah.

Return on Equity =

Menurut (Harmono;2016;110) Analisis profitabilitas ini

menggambarkan kinerja fundamental perusahaan yang ditinjau dari tingkat

efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan dalam memperoleh laba.

Dimensi-dimensi konsep profitabilitas dapat menjelaskan kinerja

manajemen perusahaan. Secara rinci mengenai konsep profitabilitas dapat

dilihat dibawah ini.


31

1. Net profit Margin =

2. Gross Profit Margin =

3. ROA =

4. ROE =

5. EPS =

6. Kemampuan Laba = Profit Margin X Total

Berikut adalah tujuan dan manfaat rasio profitabilitas secara keseluruhan

dalam buku (Henry,2016;105) yakni:

1. untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

selama periodetertentu.

2. untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang.

3. untuk menilai perkembangan laba dari kewaktu-waktu.

4. untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan

dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset.

5. untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan

dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total ekuitas.

6. untuk mengukur marjin laba kotor atas penjualan bersih.

7. untuk mengukur margin laba operasional atas penjualan bersih.

8. untuk mengukur marjin laba bersih atas penjualan bersih.


32

Jenis-jenis rasio profitabilitas yang lazim digunakan dalam praktek

untuk menguk kempuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada

umunya dalam bu (Hery:2016:105) yakni:

1. Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

2. Marjin Laba Operasional (Operating Profit Margin)

3. Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)

4. Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return On Equity)

5. Hasil Pengembalian atas Aset (Return On Assets)

6.1.8 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS

Adapun Indikator Laba (Profitabilitas) menurut Abdul Halim dan

Bambang Supomo dikutip dari (http://adaddanuarta.blogspot.co.id//laba-

menurut-para-ahli.html, 2014) adalah Pendapatan (Volume Penjualan) dan

Biaya.

1. Pendapatan (Volume Penjualan)

Pendapatan adalah arus masuk aset atau peningkatan lainnya atas

aset atau penyelesaian kewajiban atau entitas (atau kombinasi dari

keduannya) dari pengiriman barang, pemberian jasa, atau aktiva lainnya

yang merupakan operasi utama atau operasi sentral perusahaan.

(Hery:2016:8).

Pada setiap perusahaan tujuan yang hendak dicapai adalah

memaksimumkan profit disamping perusahaan ingin tetap berkembang.

Realisasi dari tujuan ini adalah melalui volume penjualan. Volume

penjualan adalah tingkat penjualan yang diperoleh perusahaan untuk periode


33

tertentu dalam satuan (unit/total/rupiah) (Schiffan dalam Ervin Reynaldi,

2013).

2. Biaya

Dalam besarnya dana (uang yang akan digunakan untuk menutupi

biaya dan jenis biaya yang diperlukan dibuat secara rinci. Rincian

komponen jenis kebutuhan dan total biaya yang dikeluarkan ini kita kenal

dengan biaya kebutuhan usaha (Kasmir;2016;82)

Kasmir dalam bukunya (2016;82-83) mengatakan secara garis

besar jenis-jeni komponen kebutuhan usaha meliputi:

a. biaya prainvestasi

b. biaya pembelian aktiva tetap

c. biaya operasional

Biaya prainvestasi adalah biaya yang akan dikeluarkan perusahaan

dalam rangka memulai suatu usaha. Jenis biaya yang dikeluarkan untuk

kegiatan ini misalnya biaya survey lapangan, biaya pembuatan studi

kelayakan, serta biaya prainvestasi lainnya.

3. Modal

Ekuitas adalah kepemilikan atau kepentingan residu dalam aset

entitas, yang masih tersisa setelah dikurangin dengan kewajiban.

(Hery:2016;8)

Ditegaskan oleh kasmir bahwa modal adalah suatu yang diperlukan

untukmembiayai operasi perusahaan. (Kasmir;2016;98)


34

Modal merupakan sejumlah harta pemilik yang di ikuti sertakan

dalam melakukan kegiatan usaha perusahaan, Modal tersebut kelak akan

diperhitungkan menerima laba dan menanggung rugi dan menanggung

kerugian dalam kegiatan usaha apabila rugi. (Made

Dharmawati,2016:303).

6.2 PENELITIAN TERDAHULU

Tabel 6.2

Penelitian Terdahulu

No Nama / Jurnal Judul Variabel Hasil Pembahasan

1. Putri Hidayatul Analisis Net profit Rata – rata pada net profit

Fajrin dan nur profitabilitas margin, ROI, margin, return on asser,

laily (2016). dan likuiditas ROE, Gross gross profit margin

Jurnal ilmu dan terhadap profit menunjukkan bahwa kondisi

riset managemen kinerja margin,,quick perusahaan dalam keadaan

vol. 5. Nomor 6, keuangan PT. ratio, cash baik dan return on equity

juni 2016, ISSN : Indofood ratio, current menunjukan bahwa kondisi

2461-0593 sukses ratio perusahaan keadaan kurang

makmur, tbk baik. Sedangkan

perhitungan rasio likuiditas

pada quick ratio, cash ratio

menunjukan bahwa kondisi

perusahaan dalam keadaan

baik dan current ratio

menunjukan bahwa kondisi

perusahaan dalam keadaan

kurang baik.
35

2. Achmad Azhar Analisis Rasio Profit margin, Berdasrkan analisis rasio

Cholil (2021). Likuiditas Dan ROA, ROE likuiditas dan profitabilitas

Jurnal ekonomi Profitabilitas yang telah dilakukan

manajemen untuk menilai terhadap laporan keuangan

system informasi kinerja perusahaan Berlina

Vol. 2, Issue 3, keuangan tbkperiode desember 2014

Januari 2021, perusahaan PT sampai dengan tahun 2019

ISSN: 2686-5238. Berlina TBK dapat disimpulkan bahwa

PT Berlina tbk. Tersebut

menunjukkan kondisi

laporan keuangan yang

kurang baik hal ini dapat

dilihat dari grafik rasio

likuiditas dan profitabilitas.

Dimana perusahaan belum

dapat menjamin hutang

lancar pada jatuh tempo dan

keuntungan semakin turun.

3. Nurhasanah Analisis Gross profit Kinerja keuangan pada

(2018). Jurnal profitabilita margin, PT. Argha karya prima

ekonomi s untuk (GPM), Net industry, tbk, ini

manajemen menilai profit memiliki trend setiap

Hal ; 8 kinerja margin tahunnya dibawah

keuangan (NPM), standar industry. Dan

pada PT. Return on ini membuat kinerja

Argha karya assets perusahaan tidak baik.


36

prima (ROA), Dengan rata-rata rasio

industry, Return on profitabilitas 5 tahun

tbk equity yaitu return on equity

(ROE) (ROE) sebesar 3,51%,

Return on assets (ROA)

sebesar 1,60%, Net

profit margin (NPM)

sebesar 1,97%, dan

Gross profit margin

(GPM) sebesar

10,51%. Dapat dilihat

dimana rata-rata rasio

profitabilitas berada

standar industry.

Sumber : Google Schoolar

6.2 KERANGKA PEMIKIRAN

6.2.1. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk

melihat sejauh mana suatu perusahaan setelah melaksanakan dengan

menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar

(Irham Fahmi 2014;2)

Pengukuran kinerja keuangan merupakan suatu usaha formal untuk

mengevaluasi efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba


37

dan posisi kas tertentu. Dengan mengukur kinerja keuangan ini dapat dilihat

prospek pertumbuhan dan perkembangan keuangan perusahaan dari

mengandalkan sumber daya yang dimilikinya. Perusahaan dikatakan

berhasil apabila perusahaan telah mencapai suatu kinerja tertentu yang

ditetapkan. (Hery, 2016, 13)

Tahap-tahap dalam menganalisis kinerja keuangan. Penilaian

kinerja setiap perusahaan adalah berbeda-beda karna itu tergantung pada

ruang lingkup bisnis yang dijalankannya. Maka ada tahap dalam

menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan secara umum, salah

satunya melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah

diperoleh.Dimana perbandingan kinerja keuangan yaitu.

Standar Industri Pembiayaan

No Jenis Rasio Standar Industri

1. Return On Equity (ROE) 6%

2. Return On Assets (ROA) 2%

3. Ekuitas terhadap Modal disetor (EMD) 50 %

4. Beban Operasional terhadap Pendapatan 70%

Operasional

Sumber : SEOJK NO 1/SEOJK.05/2016 Tentang Tingkat Kesehatan Keuangan

Perusahaan Pembiayaan.

6.2.2 Profitabilitas
38

Rasio profitabilitas ini mengukur manajemen secara keseluruhan

ditunjukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam

hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio

profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya

memperoleh keuntungan perusahaan.

Rasio ini mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan ditunjukan

oleh besar kecilnya keuntungan yang diperoleh dalam hubungan dengan penjualan

maupuninvestasi.

Analisis profitabilitas ini menggambarkan kinerja fundamental perusahaan

yang ditijau dari tingkat efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan dalam

memperoleh laba. Dimensi-dimensi konsep profitabilitas pada menjelaskan

kinerja manajemen perusahaan.

Menurut Pirmatua Sirait (2017:139) definisi Profitabilitas sebagai

berikut: "Profitabilitas atau kemampulabaan perusahaan untuk memperoleh laba

secara komprehensif, mengkonversi penjualan menjadi keuntungan dan arus kas,"

6.2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas.

Adapun Indikator Laba (Profitabilitas) menurut Abdul Halim dan

Bambang Supomo dikutip dari (http://adaddanuarta.blogspot.co.id//laba-menurut-

para- ahli.html 2014) adalah Pendapatan (Volume Penjualan) dan Biaya.

1. Pendapatan (Volume Penjualan)


39

Pendapatan adalah arus masuk aset atau peningkatan lainnya atas aset atau

penyelesaian kewajiban atau entitas (atau kombinasi dari keduannya) dari

pengiriman barang, pemberian jasa, atau aktiva lainnya yang merupakan operasi

utama atau operasi sentral perusahaan. (Hery;2016;8).

Pada setiap perusahaan tujuan yang hendak dicapai adalah

memaksimumkan profit disamping perusahaan ingin tetap berkembang. Realisasi

dari tujuan ini adalah melalui volume penjualan. Volume penjualan adalah tingkat

penjualan yang diperole perusahaan untuk periode tertentu dalam satuan

(unit/total/rupiah) (Schiffan dalar Ervin Reynaldi, 2013).

2. Biaya

Dalam besarnya dana (uang yang akan digunakan untuk menutupi biaya

dan jenis biaya yang diperlukan dibuat secara rinci. Rincian komponen jenis

kebutuhan dan total biaya yang dikeluarkan ini kita kenal dengan biaya kebutuhan

usaha (Kasmir,2016:82)

Kasmir dalam bukunya (2016:82-83) mengatakan secara garis besar jenis-

jenis komponen kebutuhan usaha meliputi :

a. biaya prainvestasi

b. biaya pembelian aktiva tetap

c. biaya operasional

Biaya prainvestasi adalah biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dalam

rangka memulai suatu usaha. Jenis biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini
40

misalnya biaya survey lapangan, biaya pembuatan studi kelayakan, serta biaya

prainvestasi lainnya.

3. Modal

Ekuitas adalah kepemilikan atau kepentingan residu dalam aset entitas,

yang masih tersisa setelah dikurangin dengan kewajiban. (Hery,2016:8)

Ditegaskan oleh kasmir bahwa modal adalah suatu yang diperlukan untuk

membiayai operasi perusahaan. (Kasmir,2016:98)

Modal merupakan sejumlah harta pemilik yang di ikuti sertakan dalam

melakukan kegiatan usaha perusahaan. Modal tersebut kelak akan diperhitungkan

menerima laba dan menanggung rugi dan menanggung kerugian dalam kegiatan

usaha apabila rugi. (Made Dharmawati,2016:303).

Laporan Keuangan

provitabilitas

1. Pendapatan (Volume Penjualan)


Profitabilitas
2. Biaya
3. Modal

Kinerja Keuangan

Gambar 6.1

Kerangka Pemikiran

6.3 HIPOTESIS
41

“Diduga kinerja keuangan pada PT. Wom Finance Tbk, berada diatas

rata-rata standar industri pembiayaan”

VII. METODE PENELITIAN

7.1 OBJEK PENELITIAN

Adapun yang menjadi objek penelitian adalah rasio profitabilitas

pada kantor pusat PT Wom Finance Tbk yang beralamat Altira business

park, JL... Yos sudarso kav 85, RT.9/Rw.11, sunterbJaya, kec. Tj. priok,

Jkt utara, Daerah khusus ibu kota Jakarta 14360

7.3 TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Pada penelitian ini dilakukan dengan cara studi pustaka yaitu

dilakukan dengan cara melakukan literature-literatur yang berhubungan

dengan pembahasan yang diangkat dalam penulisan jurnal ini dan dari bursa

efek Indonesia.

7.4 JENIS DAN SUMBER DATA

7.4.1 JENIS DATA

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif yaitu data berupa angka-angka yang menunjukkan jumlah atau

banyaknya sesuatu yaitu laporan keuangan perusahaan yang meliputi

neraca dan laporan laba rugi. Penelitian ini menggunakan jenis data

kualitatif yaitu meliputi laporan tahunan perusahaan yang memuat profil

lengkap perusahaan serta laporan keuangan tahun 2017 sampai 2021.

Sedangkan sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa

dokumen laporan keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM


42

Finance) yang diperoleh dari website resmi PT Bursa Efek Indonesia

www.idx.co.id yang telah dipublikasikan(Bursa Efek Indonesia, 2020).

7.4.2 SUMBER DATA

Ada pun sumber data yang digunakan dalam membantu penelitian

yang akan penulis lakukan ini adalah data sekunder yaitu data atau

keterangan yang dikumpulkan dalam bentuk data yang sudah jadi yaitu

berupa laporan keuangan yang diperoleh dari situs

internet.(www.idx.co.id)

7.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi,

yakni pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari dokumen-

dokumen dan arsip dari perusahaan atau pun data-data yang berkaitan

dengan keperluan penelitian

7.6 IDENTIFIKASI DAN OPERASIONALISASI VARIABEL

Adapun objek penelitian dalam pembahasan proposal ini adalah

meliputi perkiraan - perkiraan yang terdapat dalam laporan keuangan

PT.Wom Finance Tbk yang mendukung untuk menghitung rasio

profitabilitas.

Yang menjadi variable penelitian ini untuk menghitung rasio profitabilitas

dan kinerjakeuangan adalah.

1. Indikator Profitabilitas

a. Pendapatan (Volume Penjualan) adalah arus masuk aset atau

peningkatan lainnya atas aset atau penyelesaian kewajiban atau entitas


43

(atau kombinasi dari keduanya) dari pengiriman barang, pemberian jasa

atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama atau operasi sentral

perusahaan.

b. Biaya (Cost) penorbanan sumber ekonomi yang dinilai dalam satuan

uang, yang telah terjadi atau yang secara potensia akan terjadi untuk

mencapai tujuan tertentu dalam berbentuk biaya pengeluaran atau suatu

biaya opurtunitas (opportunity cost).

c. Modal adalah suatu yang diperlukan untuk membiayai operasi

perusahaan.

2. Kinerja Keuangan

a. Return on Equity (ROE)

Rasio return on equity (ROE) disebut juga dengan laba atas equity. Rasio

ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya

yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas

b. Return on Assets (ROA)

Adalah digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih

yang akan dihasilkan setiap rupiah dana yang tertanam dalam total asset

c. Rasio Ekuitas terhadap Modal Disetor (EDM)

Rasio Ekuitas terhadap Modal Disctor POJK 35 2018 tentang

penyelenggaraan usahaperusahaan pembiayaan pasal 88 (minimal 50%).

d. Beban Operasinal terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)


44

Beban Operasinal terhadap Pendapat Operasional (BOPO) untuk

mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mengelola

beban operasional agar tidak membengkak.

Dengan memeriksakan margin laba sebuah perusahaan pada tahun-tahun

sebelumnya.

Adapun tabel identifikasi variable dan operasionalisasi variable sebagai

berikut ini:

Tabel 3.4

Identifikasi Dan Operasionalisasi Variable

No Variabel Sub variable Indikator Skala

1. Profitabilitas Pendapatan pendapatan (volume Nominal

penjualan)

Biaya Biaya Nominal

Modal Aset = Liabilitas + Nominal

Ekuitas

2. Kinerja Return on Equity ROE = Rasio

keuangan (ROE)

Return on Assets ROA = Rasio

(ROA)
45

Ekuitas terhadap EMD = Rasio

modal disetor

POJK

Beban BOPO = Rasio

operasional

terhadap

pendapatan

operasional

(BOPO)

7.7 ANALISIS DATA

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif

kuantitatif merupakan teknik analisis yang dipakai untuk menganalisis

data dengan mendekripsikan/ menggambarkan fakta nya saja atau data-

data yang sudah dikumpulkan. Metode ini mengumpulkan,

mengelompokan dan menghubungkan dengan berbagai teori yang dapat

mendukung dalam pembahasan. Dalam penulisan ini penulis akan

menganalisis laporan keuangan dengan rasio profitabilitas. Adapun rumus


46

yang penelitian gunakan dalam penelitian ini adalah menghubungkan dari

teory harmono, dan irham fahmi.

1. Return on Total Asset (ROA)

ROA =

2. Return on Equiti (ROE)

Return on equity =

3. Rasio Ekuitas terhadap Modal disetor

Rasio Ekuitas terhadap Modal disetor =

4. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasionaln

Dimana perbandingan kinerja keuangan yaitu dengan menggunakan

standar industri pembiayaan

Standar Industri pembiayaan

No Jenis Rasio Standar Industri

1. Return On Equity (ROE) 6%

2. Return On Assets (ROA) 2%

3. Rasio Ekuitas terhadap modal disetor (EMD) 50%

4. Beban Operasional terhadap Pendapatan 70%


Operasional (BOPO)

Sumber : SEOJK NO 1/SEOJK.05/2016 Tentang Tingkat Kesehatan Keuangan

Perusahaan Pembiayaan.
47

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan.

Yogyakarta : Penerbit Aswaja Pressindo.

Abdul Halim dan Bambang Supomo dikutip dari

(http://adaddanuarta.blogspot.co.id//laba-menurut-para-

ahli.html,2014) adalah Pendapatan (Volume Penjualan) dan

Biaya.

Bursa Efek Indonesia. (2020). PT Bursa Efek Indonesia. In Idx (p. 1).

https://www.idx.co.id/%0Awww.idx.co.id

Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep

dan Indikator). Riau: Zanafa Publishing.

Ervin Reynaldi. (2013). Pengaruh Biaya Promosi dan Harga Jual

Terhadap Penjualan CV. Fortuna Motor Tasikmalaya.

Fahmi, Irham, 2014, Analisis Kinerja Keuangan, Cetakan ketiga,

ALFABETA, Bandung.

______. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta

Harmono,2016, Manajemen Keuangan, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Hanafi, M. Mamduh, 2016, Manajemen Keuangan, PT Bumi Angsara,

Jakarta.

Hasibuan, H. Melayu., 2016, Manajemen, Dasar, Pengertian, dan

Massalah, Bumi Aksara, Jakarta

Hery, 2016, Financial Ratio for Business, PT. Grasindo, Jakarta.


48

Kasmir (2015), pengantar manajemen keuangan, cetakan ke – 4,

Gramedia Group, Jakarta

______. (2016). Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada.

Marginingsih, R. (2017). Penilaian Kinerja Perusahaan Dengan

Menggunakan Analisa Rasio Keuangan Pada Perusahaan

Telekomunikasi Di Indonesia. Cakrawala - Jurnal Humaniora,

15(1), 15.

Mushafa, 2017, Manajemen Keuangan, Cv andi offsit, Yogyakarta.

Nurmansyah, 2017, Manajemen Modren, Cipta Mitra pratama,

pekanbaru.

Pirmatua Sirait., 2017., Analisis Laporan Keuangan, Ekuilibria,

Yogyakarta.

Pambudi, Mardani, & W. (2019). Analisis Perputaran Piutang Pada PT

WOM (Wahana Ottomitra Muliartha) Tbk Finence di Blitar. Junral

Imlah RIset Manajemen, 08(20), 82–94.

Safari, L. A. (2021). Analisis Rasio Keuangan Pt Delta Djakarta Tbk

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014 – 2019.

Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 2 3), 339–349.

https://doi.org/10.31933/jimt.v2i3.427
49

RENCANA DAFTAR ISI

I. JUDUL PENELITIAN
II. LATAR BELAKANG PENELITIAN
III. RUMUSAN MASALAH
IV. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
4.1 TUJUAN PENELITIAN
4.2 MANFAAT PENELITIAN
V. SISTEMATIKA PENULIS
VI. TELAAH PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
6.1 TELAAH PUSTAKA
6.2 KERANGKA PEMIKIRAN
6.3 HIPOTENSIS
VII. METODE PENELITIAN
7.1 OBJEK PENELITIAN
7.2 POPULASI DAN SAMPEL
7.3 TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
7.4 JENIS DAN SUMBER DATA
7.4.1 JENIS DATA
7.4.2 SUMBER DATA
7.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
7.6 IDENTIFIKASI DAN OPERASIONALISASI VARIABEL
DAFTAR PUSTAKA
RENCANA DAFTAR ISI
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai