Multivision Tower Lt. 12, Jl. Kuningan Mulia Kav. 9 B, Guntur, Setiabudi,
Kuningan - Jakarta Selatan.
Telepon : 021 - 29380777 (Hunting); Fax : 021 - 29380119
Susunan Direksi
Presiden Direktur: Erry Tjuatja
Direktur: Tonny Muksim,SE, MM
Direktur: Hairuddin Halim
Direktur Independen: Johannes, SH
Visi Perseroan
Menjadi Perseroan kelas dunia dalam industri minyak nabati dan minyak nabati
spesialitas.
Misi Perseroan :
Menghasilkan produk bermutu tinggi dan memberikan layanan yang terbaik bagi
pelanggan; meningkatkan kompetensi dan partisipasi karyawan dalam pencapaian
visi tersebut; mencapai pertumbuhan usaha yang menguntungkan dan
berkelanjutan serta memberikan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan
karyawan; meningkatkan kepercayaan dan membina hubungan baik dengan agen,
pemasok, masyarakat dan Pemerintah.
* PRODUKSI
Perseroan memproduksi minyak nabati dan Minyak Nabati Spesialitas (MNS)
yang dibuat dari bahan baku antara lain minyak kelapa sawit {Crude Palm 011),
Inti Kelapa Sawit {Palm Kernel).
Packing
nuts
Extraction 200 1.988
Illipe
Neutralize 30 1.232
Illipe
Texturizing 30 910
& Packing
Preparation 125 203
Extraction
Plant
Illipe Oil
FillngROL 26 2.690 2.383 1.927
Pillowpack
Aset Lancar
Aset Lancar Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp 258 miliar atau sebesar
31,89% dari sebesar Rp 809 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp 1.067 miliar pada
tahun 2019. Peningkatan ini terutama disebabkan adanya deposito berjangka yang
ditempatkan pada Bangkok Bank Public Company Ltd.
Total Aset
Total Aset Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp 224 miliar atau sebesar
19.17% dari sebesar Rp 1.168 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp 1.393 miliar pada
tahun 2019. Peningkatan ini terutama disebabkan adanya deposito berjangka yang
ditempatkan pada Bangkok Bank Public Company Ltd.
Total Liabilitas
Total Liabilitas Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp 69 miliar atau sebesar
35.94% dari sebesar Rp 192 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp 261 miliar pada
tahun 2019. Peningkatan ini terutama disebabkan bertambahnya utang usaha, utang
lain-lain dan utang pajak.
Ekuitas
Penjualan Bersih
Beban Pokok Penjualan Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp 599 miliar atau
sebesar 17,86% dari sebesar Rp 3.354 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp 2.755
miliar pada tahun 2019. Penurunan ini terutama disebabkan penurunan harga pasar
komoditi sawit dan turunannnya pada tahun 2019 dibanding dengan tahun 2018.
Laba Bruto
Beban Usaha
Beban Usaha Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp 47 miliar atau sebesar
34,31% dari sebesar Rp 137 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp 90 miliar pada tahun
2019. Penurunan ini terutama disebabkan penurunan beban pajak ekspor dan beban
gaji.
Laba Usaha
Laba Usaha Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp 138 miliar atau sebesar
101.47% dari sebesar Rp 136 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp 274 miliar pada
tahun 2019. Peningkatan ini terutama disebabkan meningkatnya laba bruto dan
penurunan beban pajak ekspor serta gaji.
Arus Kas
Arus Kas Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp 354 miliar atau sebesar
3.218,18% dari sebesar Rp 11 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp 365 miliar pada
tahun 2019. Peningkatan ini terutama disebabkan peningkatan arus kas neto yang
Kemampuan Perseroan dalam membayar utang dalam dilihat dari beberapa indikator
seperti Aset Lancar dan Rasio Lancar. Pada tahun 2019, Aset Lancar tercatat pada
angka Rp 1.067 miliar. Sementara untuk angka rasio lancar tercatat di 479,97%.
Perseroan melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan
kredibel. Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk
mengurangi risiko piutang ragu-ragu.
Selama tahun 2019, tidak ada ikatan material atas investasi barang modal yang
dibukukan oleh Perseroan.
Lepas dari hal tersebut, dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat,
Perseroan terus meningkatkan pengawasan dan menjaga mutu produksi. Dengan
demikian diharapkan Perseroan akan mampu mempertahankan pangsa pasamya dan
juga pada saat yang bersamaan membuka berbagai peluang baru di tahun yang akan
datang. Didukung dengan keberhasilan Perseroan terkait efisiensi, penghematan
biaya operasi, dan juga loyalitas pelanggan, maka Direksi menyakini bahwa
Perseroan akan senantiasa mampu bertahan sekalipun menghadapi situasi yang sulit
dan tidak menentu.
Untuk target Perseroan di tahun 2019 yang telah ditentukan di tahun 2018, relatif
tercapai. Hal ini terutama dapat dilihat dari pencapaian target efisiensi Perseroan
yang berhasil mencatatkan penurunan Beban Usaha sebesar Rp 47 miliar atau
sebesar 34,31% dari sebesar Rp 137 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp 90 miliar
pada tahun 2019.
Hal tersebut berhasil meningkatkan Laba Usaha secara signifikan sebesar Rp 138
miliar atau sebesar 100,70% dari sebesar Rp 136 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp
274 miliar pada tahun 2019.
Terkait aspek pemasaran, Perseroan secara aktif mencari pelanggan baru serta
menjaga relasi yang baik dengan pelanggan yang sudah ada. Perseroan juga
senantiasa melakukan peningkatan kerja sama dengan berbagai pihak untuk
memperluas pangsa pasar.
Kebijakan Dividen
Pada tahun 2019, Perseroan membagikan dividen tunai atas Laba Tahun Buku 2018
kepada para pemegang saham sebesar Rp59.500.000.000.
Penerapan standar dan interpretasi yang baru dan direvisi tidak menghasilkan
perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Perseroan dan tidak memiliki dampak
material pada jumlah yang dilaporkan untuk tahun keuangan saat ini atau
sebelumnya:
Rupiah
Penjualan bersih / 3.121 3.629 4.258
Pendapatan
Operasional
Pendapatan sebelum 298 161 185
bunga, pajak,
depresiasi dan
amortisasi
Jumlah Liabilitas 39 34 45
Jangka Panjang
Jumlah Ekuitas Bersih 1.131 977 903
Jumlah Aset
Rasio Laba terhadap 19,05 9,49 11,90
Ekuitas
Rasio Marjin Laba 11,71 7,56 6,68
Kotor Terhadap
Pendapatan
Rasio Marjin Laba 8,80 3,77 3,78
Usaha Terhadap
Pendapatan
Rasio Marjin Laba 6,90 2,55 2,52
Bersih Terhadap
Komprehensif
Terhadap Ekuitas .. • - -
• • ".-•' •••-•.•• :
Pendapatan ''. .-:•..• •• • .••--••
Amortisasi
Lepas dari hal tersebut, dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat,
Perseroan terus meningkatkan pengawasan dan menjaga mutu produksi. Dengan
demikian diharapkan Perseroan akan mampu mempertahankan pangsa pasarnya
dan juga pada saat yang bersamaan membuka berbagai peluang baru di tahun
yang akan datang. Didukung dengan keberhasilan Perseroan terkait efisiensi,
penghematan biaya operasi, dan juga loyalitas pelanggan, maka Direksi menyakini
bahwa Perseroan akan senantiasa mampu bertahan sekalipun menghadapi situasi
yang sulit dan tidak menentu.
5.Melakukan penetrasi pasar baik lokal maupun ekspor antara lain untuk
penyerapan produk Perseroan.