Rp 45.700.800 Rp 45.700.800
Kasus 3
Berdasarkan analisis tentang kasus PT Garuda Inonesia Tbk. yang kami lakukan, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut. Garuda Indonesia (Persero) Tbk adalah perusahaan penerbangan
komersial pertama di Indonesia yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia atau BUMN. PT.
Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah berkembang cukup pesat dengan memiliki 196 pesawat di
Januari 2017 dengan lebih dari 600 penerbangan setiap harinya. Namun ternyata PT. Garuda
Indonesia (Persero) Tbk memiliki sisi gelapnya sendiri. Pada tanggal 28 Juni 2019, PT. Garuda
Indonesia (Persero) Tbk resmi dinyatakan bersalah dan dikenakan sanksi oleh beberapa lembaga
seperti Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bursa Efek Indonesia (BEI)
atas kecurangan pengakuan pendapatan pada laporan keuangan di tahun 2018.
Refrensi :
https://ekbis.sindonews.com/berita/1416850/34/rekayasa-laporan-keuangan-direksi-garuda-
diminta-mundur
Pratiwi, Hesti Rika. 2019. Kronologi Kisruh Laporan Keuangan Garuda
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190430174733-92390927//kronologi-kisruh-laporan-
keuangan-garuda-indonesia
Kemenkeu (2019), Ini Putusan Kasus Laporan Keuangan Tahunan PT Garuda Indonesia 2018,
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/ini-putusan-kasus-laporan-keuangan-tahunan-pt-
garuda-indonesia-2018/
Kasus 4
Perhitungan dan Interpretasi Hasil atas Nilai pada Laporan Keuangan Perusahaan
a. Current Ratio
Current Ratio = Aset Lancar / Kewajiban Lancar
Current Ratio 2021 = Rp 75.844.914 / Rp 20.699.189 = 3,66 kali
Current Ratio 2020 = Rp 52.722.739 / Rp 12.560.486 = 4,20 kali
Interpretasi:
- Pada periode 2021, perusahaan memiliki 3,7 kali lebih banyak dari aset lancar yang
dibutuhkan perusahaan untuk menutupi kewajiban lancarnya.
- Pada periode 2020, perusahaan memiliki 4,2 kali lebih banyak dari aset lancar yang
dibutuhkan perusahaan untuk menutupi kewajiban lancarnya.
b. Inventory Turnover
Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan / Persediaan
Inventory Turnover 2021 = Rp 55.315.371 / Rp 11.438.307 = 4,84 kali
Inventory Turnover 2020 = Rp 42.604.646 / Rp 9.192.776 = 4,63 kali
Interpretasi:
- Pengembalian persediaan perusahaan pada tahun 2021 adalah 4,8 kali. Rata-rata
perputaran persediaan adalah 2,5. Jadi, setiap 2,5 bulan perusahaan akan mempersiapkan
persediaan baru dan siap untuk dijual kembali.
- Pengembalian persediaan perusahaan pada tahun 2020 adalah 4,6 kali. Rata-rata
perputaran persediaan adalah 2,6. Jadi, setiap 2,6 bulan perusahaan akan mempersiapkan
persediaan baru dan siap untuk dijual kembali.
c. Working Capital
Working Capital = Total Aset / Total Kewajiban
Working Capital 2021 = Rp 142.278.111 / Rp 23.202.601 = 6,13 kali
Working Capital 2020 = Rp 108.427.991 / Rp 14.280.192 = 7,59 kali
Interpretasi:
- Pada tahun 2021, nilai aset perusahaan 6,1 kali lebih tinggi dari yang dibutuhkan untuk
menutup utang perusahaan.
- Pada tahun 2020, nilai aset perusahaan 7,6 kali lebih tinggi dari yang dibutuhkan untuk
menutup utang perusahaan.
d. Debt Ratio
Debt Ratio = Total Kewajiban / Total Aset
Debt Ratio 2021 = Rp 23.202.601 / Rp 142.278.111 = 0,163 atau 16,3%
Debt Ratio 2020 = Rp 14.280.192 / Rp 108.427.991 = 0,132 atau 13,2%
Interpretasi:
- Pada periode 2021, 16,3% dari total aset perusahaan dibiayai oleh utang dan sisanya
sebesar 83,7% berasal dari modal pemegang saham.
- Pada periode 2020, 13,2% dari total aset perusahaan dibiayai oleh utang dan sisanya
sebesar 86,8% berasal dari modal pemegang saham.
e. Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio = Total Kewajiban / Total Ekuitas
Debt to Equity Ratio 2021 = Rp 23.202.601 / Rp 119.075.510 = 0,195 atau 19,5%
Debt to Equity Ratio 2020 = Rp 14.280.192 / Rp 94.147.799 = 0,152 atau 15,2%
Interpretasi:
- Utang perusahaan pada periode 2021 melebihi 19,5% atau 0,19 kali dari modal yang
dimiliki perusahaan.
- Utang perusahaan pada periode 2020 melebihi 15,2% atau 0,15 kali dari modal yang
dimiliki perusahaan.
f. Total Asset Turnover
Total Asset Turnover = Pendapatan atau Penjualan / Total Aset
Total Asset Turnover 2021 = Rp 123.276.791 / Rp 142.278.111 = 0,866 kali
Total Asset Turnover 2020 = Rp 94.231.572 / Rp 108.427.991 = 0,869 kali
Interpretasi:
- Pada tahun 2021, perusahaan memiliki nilai rasio total aset sebesar 0,87 kali. Hal ini
mengindikasikan bahwa setiap Rupiah yang diinvestasikan untuk menghasilkan total
aset perusahaan akan menghasilkan return atau pendapatan sebanyak 0,87 kali lipat.
- Pada tahun 2020, perusahaan memiliki nilai rasio total aset sebesar 0,87 kali. Hal ini
mengindikasikan bahwa setiap Rupiah yang diinvestasikan untuk menghasilkan total
aset perusahaan akan menghasilkan return atau pendapatan sebanyak 0,87 kali lipat.
g. Operating Income Margin
Operating Income Margin = (EBIT / Pendapatan atau Penjualan) x 100%
Operating Income Margin 2021 = (Rp 24.539.615 / Rp 123.276.791) x 100% = 19,91%
Operating Income Margin 2020 = (Rp 15.079.215 / Rp 94.231.572) x 100% = 16,00%
Interpretasi:
- Perusahaan mampu memperoleh laba operasi sebanyak 20% dari total penjualan yang
dihasilkan perusahaan pada periode 2021.
- Perusahaan mampu memperoleh laba operasi sebanyak 16% dari total penjualan yang
dihasilkan perusahaan pada periode 2020.
h. Gross Profit Margin
Gross Profit Margin = ((Penjualan – Harga Pokok Penjualan) / Penjualan) x 100%
Gross Profit Margin 2021 = (Rp 67.961.420 / Rp 123.276.791) x 100% = 55,13%
Gross Profit Margin 2020 = (Rp 51.626.926 / Rp 94.231.572) x 100% = 54,79%
Interpretasi:
- Perusahaan mampu menghasilkan 55% laba kotor dari total penjualan yang diperoleh
pada tahun 2021.
- Perusahaan mampu menghasilkan 55% laba kotor dari total penjualan yang diperoleh
pada tahun 2020.
i. Degree of Financial Leverage
Degree of Financial Leverage = EBIT / (EBIT - Biaya Bunga)
Degree of Financial Leverage 2021 = Rp 24.539.615 / Rp 44.335.294 = 0,55%
Degree of Financial Leverage 2020 = Rp 15.079.215 / Rp 32.988.211 = 0,46%
Interpretasi:
- Setiap perubahan 1% dari total biaya perusahaan pada periode tahun 2021 maka akan
berpengaruh pada 0,55% pendapatan perusahaan.
- Setiap perubahan 1% dari total biaya perusahaan pada periode tahun 2020 maka akan
berpengaruh pada 0,46% pendapatan perusahaan.