Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN KEJADIAN LUAR

BIASA (KLB)
No dokumen :
No. revisi :
SOP Tanggal terbit:
Halaman :
UPTD Puskesmas Besole Supriadi, S.Kep, Ners, M.Kes
Kabupaten Tulungagung NIP. 19640314 198603 1 026

1. Pengertian Suatu proses yang dilakukan untuk menangani suatu kejadian


kesakitan/kematian di rumah sakit yang jumlah kasusnya
meningkat 3 (tiga) kali lipat melebihi keadaan biasa dan pada
waktu tertentu.
2. Tujuan 1. Agar kejadian KLB dapat dikendalikan.
2. Agar diketahui factor penyebab KLB dan dianalis sehingga
dapat ditindak lanjuti.
3. Agar kejadian KLB tidak terulang lagi.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Besole No. …. ….tentang Pencegahan


dan Pengendalian Infeksi di Puskesmas.
4. Referensi

5. Prosedur 1. Analisa data surveilens infeksi rumah sakit yang mengalami


peningkatan tiga bulan berturut-turut.
2. Komite PPI Rumah Sakit bersama IPCO/IPCN melakukan
investigasi bersama di tempat kejadiannya KLB,meliputi:
a. Mencatat setiap kejadian infeksi di ruangan sesuai
prosedur Survailens Infeksi Rumah sakit.
b. Berkordinasi dengan IPCLN dan kepala ruangan serta
dokter yang bertanggung jawab menangani pasien,untuk
melakukan verifikasi diagnosis Infeksi Rumah Sakit dan
mengkonfirmasi sebagai kasus KLB.
c. Investigasi terhadap kemungkinan sumber penularan dan
kemungkinan penyebarannya,serta aspek lain yang
diperlukan untuk penanggulangan atau memutuskan
rantai penularan.
d. Berkoordinasi dengan bagian Laboratorium untuk
melakukan:
 Swab ruang/alat yang diduga terkontaminasibakteri.
 Pengambilan bahan dari berbagai lokasi tersangka
sumber infeksi untuk dibiakkan dan antibiogram.
 Pemasangan lebel di tempat penampungan bahan
pemeriksaan laboratorium pasien penyakit menural.
 Label bertuliskan “Awas Bahan Menular”.
 Berkordinasi dengan seluruh personil di bagian terkait
untuk memberikan klarifikasi-klarifikasi perihal yang
terkait dengan KLB,missal pelaksanaan prosedur tetap
secara benar.
3. Komite PPI Rumah Sakit menyimpulkan hasil investigasi.
4. Komite PPI Rumah Sakit menetapkan status siaga bencana
KLB dan melaporkan kepada Direktur Rumah Sakit.
5. Direktur berdasarkan pertimbangan Kmite PPI Rumah Sakit
menetapkan adanya KLB.
6. Komite PPI Rumah Sakit melakukan dokumentasi tentang
kejadian dan tindakan yang telah diambil terhadap data
atau informasi KLB.
7. Komite PPI Rumah Sakit terus melakukan monitoring dan
evaluasi sampai KLB berhasil diatasi.
8. Komite PPI bersama IPCN,IPCLN dan perawat ruangan
melakukan langkah-langkah pencegahan dan pembatasan
dengan cara:
a. Melaksanakan dan mengawasi secara ketat
pelaksanaan cuci tangan yang benar dan tepat.
b. Menggunakan dan mengawasi penggunaan sarung
tangan dan APD lain sesuai indikasi.
c. Melakukan dan mengawasi pembuangan limbah dengan
benar.
d. Melakukan pemisahan pasien yang terinfeksi,disatukan
dengan pasien yang sama-sama terinfeksi dan
menentukan staf yang akan memberikan penangan.
e. Mengawasi ketat penerapan Kewaspadaan Standar.
f. Ruangan yang terjadi KLB harus didesinfeksi.
9. Status KLB dilaporkan ke dinas kesehatan setempat.
10. Komite PPI menyatakan KLB selesai jika dua kali masa
inkubasi terpanjang tidak ditemukan kasus baru.

6. Unit Terkait Seluruh Unit

7. Diagram Alur

8. Dokumen
Terkait

9. Rekaman
No Yang Isi Tanggal
Histori dirubah perubahan mulai
perubahan diberlakuka
n

Anda mungkin juga menyukai