Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


0 1/3

RUMAH SAKIT
LAGITA
Ditetapkan oleh :
Tanggal terbit : Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Andarias BP. Tarigan, MM
NIP. 197006262006041004

PENGERTIAN Suatu proses yang dilakukan untuk menangani suatu kejadian


kesakitan/ kematian di rumah sakit yang jumlah kasusnya meningkat
3 (tiga) kali lipat melebihi keadaan biasa dan pada waktu tertentu
TUJUAN 1. Agar kejadian KLB dapat dikendalikan
2. Agar diketahui faktor penyebab KLB dan dianalisis sehingga
dapat ditindaklanjuti
3. Agar kejadian KLB tidak terulang lagi.
KEBIJAKAN 1. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS dan
Fasilitas Kesehatan, Depkes, 2007
2. Permenkes RI No 1501 tahun 2010 tentang KLB
3. Kebijakan Direktur RS Lagita No 066/Dir-RSHC/SK/IV/2016
tentang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Lagita
PROSEDUR
1. Analisa data surveilans infeksi rumah sakit yang mengalami
peningkatan tiga bulan berturut – turut
2. Komite PPI RS bersama IPCO/IPCN melakukan investigasi
bersama di tempat kejadiannya KLB, meliputi :
a. Mencatat setiap kejadian infeksi diruangan sesuai prosedur
surveilans infeksi rumah sakit
b. Berkoordinasi dengan IPCLN dan kepala ruangan serta dokter
yang bertanggung jawab menangani pasien untuk melakukan
verifikasi diagnosis infeksi rumah sakit dan mengkonfirmasi
sebagai kasus KLB
c. Investigasi terhadap kemungkinan sumber penularan dan
kemungkinan penyebarannya, serta aspek lain yang
diperlukan untuk penanggulangan atau memutuskan rantai
penularan
d. Berkoordinasi dengan bagian laboratorium untuk melakukan:
- Swab ruang/alat yang diduga terkontaminasi bakteri
- Pengambilan bahan dari berbagai lokasi tersangka
sumber infeksi untuk dibiakkan dan antibiogram
- Pemasangan label ditempat penampungan bahan
pemeriksaan laboratorium pasien penaykit menular
- Label bertuliskan ”Awas Bahan Menular”
- Berkoordinasi dengan seluruh personil dibagian terkait
untuk memberikan klasrifikasi perihal yang terkait
dengan KLB, misalnya pelaksanaan prosedur tetap secara
benar.
3. Komite PPI RS menyimpulkan hasil investigasi
4. Komite PPI RS menetapkan status siaga bencana KLB dan
melaporkan kepada Direktur Rumah Sakit
5. Direktur berdasarkan pertimbangan Komite PPI RS menetapkan
adanya KLB
6. Komite PPI RS melakukan dokumentasi tentang kejadian dan
tindakan yang telah diambil terhadap data atau informasi KLB.
7. Komite PPI RS terus melakukan monitoring dan evaluasi sampai
KLB berhasil diatasi
8. Komite PPI bersama IPCN, IPCLN dan perawat ruangan
melakukan langkah – lanhkah pencegahan dan pembatasan
dengan cara :
- Melaksanakan dan mengawasi secara ketat pelaksanaan cuci
tangan yang benar dan tepat
- Menggunakan dan mengawasi penggunanan sarung tangan
dan APD lain sesuai indikasi
- Melakukan dan mengawasi pembuangan limbah dengan benar
- Melakukan pemisahan pasien yang terinfeksi, disatukan
dengan pasien yang sama – sama terinfeksi dan menentukan
staf yang akan memberikan penanganan
- Mengawasi ketat penerapan kewaspadaan standar
- Ruangan yang terjadi KLB daris didesinfeksi
9. Status KLB dilaporkan ke dinas kesehatan setempat
10. Komite PPI RS menyatakan KLB selesai jika dua kali masa
inkubasi terpanjang tidak ditemukan kasus baru

UNIT TERKAIT Seluruh Unit

Disiapkan oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :


Nama dr. Anastasia drg. Ardhian Rahma

Jabatan Ketua Komite Mutu


Ketua Komite PPI
Rumah Sakit

Tanda tangan

Anda mungkin juga menyukai