Anda di halaman 1dari 22

PENATALAKSANAAN KLB

DAN PENYAKIT MENULAR


TUJUAN PEMBELAJARAN
1. TUJUAN UMUM : Peserta memahami manajemen KLB
2. TUJUAN KHUSUS:
a. Peserta memahami kriteria KLB
b. Peserta memahami langkah-langkah penanggulangan KLB
c. Peserta mampu melaksanakan Penyelidikan epidemiologi dan
surveilans
d. Peserta dapat menyusun laporan KLB
LATAR BELAKANG
KLB INFEKSI RUMAH SAKIT
DEFINISI
• Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata
melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan mala petaka.
• KLB adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu
daerah dalam kurun waktu tertentu (Peraturan Menteri Kesehatan RI,
Nomor 560/Menkes/Per/VIII/1989).
• KLB penyakit menular merupakan indikasi ditetapkannya suatu
daerah menjadi suatu wabah, atau dapat berkembang menjadi suatu
wabah.
DASAR HUKUM
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
949/MENKES/SK/VIII/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN
KEWASPADAAN DINI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
1601/MENKES/PER/X/2010 TENTANG JENIS PENYAKIT TERTENTU
YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH DAN UPAYA
PENANGGULANGAN
• Peraturan Menteri Kesehatan RI, Nomor 560/Menkes/Per/VIII/1989.
KRITERIA KLB
Menurut Permenkes No.1501 Tahun 2010
1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada
atau tidak dikenal pada suatu daerah.
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 (tiga) kurun
waktu dalam jam,hari atau minggu berturut-turut menurut jenis
penyakitnya.
3. Peningkatan kejadian kesakitan >2x dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis
penyakitnya.
4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan
menunjukkan kenaikan >2x dibandingkan dengan angka rata-rata
jumlah per bulan dalam tahun sebelumnya.
LANJUTAN
5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-
rata jumlah kejadian kesakitan perbulan pada tahun sebelumnya.
6. Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1
(satu)kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan> 50%
dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
7. Laju proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu
periode menunjukkan kenaikan > 2x dibanding satu periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
BEDA Wabah dan KLB
Wabah mencakup:
• Jumlah kasus yang besar
• Daerah yang luas
• Waktu yang lebih lama
• Dampak yang ditimbulkan lebih berat
Kriteria KLB Menurut Penyebab:
• Toxin (staphylococus, clostridium)
• Infeksi (virus, bakteri, protozoa, cacing)
• Toxin biologis (racun jamur, racun ikan)
• Toxin Kimia (logam berat, nitrit, pestisida)
Kriteria KLB Menurut Sumbernya:
• Sumber dari manusia (salmonela)
• Sumber dari kegiatan manusia (tempe bongkrek)
• Binatang, Serangga, Udara, Permukaan benda, Makanan/minuman.
KLB dalam SNARS 1.1
Elemen penilaian PPI 8.3 Telusur Skor

1. Rumah sakit menetapkan regulasi R Regulasi tentang penetapan bila 10 TL


terjadi ledakan pasien (outbreak) - -
bila terjadi ledakan pasien penyakit infeksi air borne 0 TT
(outbreak) penyakit infeksi air
borne. (R)

2. Rumah sakit menyediakan ruang O Lihat ketersediaan ruang isolasi 10 TL


dengan tekanan negatif, bila terjadi 5 TS
isolasi dengan tekanan negatif bila ledakan pasien 0 TT
terjadi ledakan pasien (outbreak) W
• Komite/Tim PPI
sesuai dengan peraturan • IPCN
perundangan. (O,W) • IPCLN
• Kepala/staf rawat inap
Elemen penilaian PPI 8.3 Telusur Skor

3. Ada bukti dilakukan D Bukti pelaksanaan edukasi 10 TL


staf tentang pengelolaan 5 TS
edukasi kepada staf tentang pasien infeksius jika terjadi 0 TT
pengelolaan pasien ledakan pasien (outbreak)
penyakit infeksi air borne
infeksius jika terjadi ledakan
pasien (outbreak) penyakit W • Komite/Tim PPI
• IPCN
infeksi air borne. (D,W) • IPCLN
• Kepala/staf rawat inap
PENANGGULANGAN KLB
1. Penyelidikan epidemiologi dan surveilans: mengetahui gambaran
epidemiologi KLB, kelompok berisiko, factor yang mempengaruhi
dan cara penanggulangannya.
2. penatalaksanaan penderita: pemeriksaan, pengobatan, perawatan,
isolasi penderita, dan tindakan karantina.
3. pencegahan dan pengebalan: pengobatan dini penderita, lakukan
isolasi/karantina, peningkatan imunitas, pengendalian lingkungan.
4. pemusnahan penyebab penyakit: pemusnahan terhadap benda yg
mengandung bibit penyakit atau cukup dilakukan desinfeksi.
5. penanganan jenazah akibat KLB
6. penyuluhan kepada masyarakat;
Langkah-Langkah manajemen KLB
Laporan 3.Verifikasi Dx
1. Persiapan 2.Memastikan
Unit/temuan
Lapangan KLB
di lapangan
4. Bentuk TIM
7. Buat langkah
6. Pengolahan data 5. Tetapkan kasus
penanggulangan deskriptif KLB (Umumkan)

8.Evaluasi 9.Pencegahan & 10. Observasi hasil


penanggulangan tindakan
Hasil

12. Kasus dihentikan 11. Komunikasi


pelatihan ipcn.doc.file. diklat.2017 Hasil Temuan
TIM TERKAIT DALAM KLB
• DIREKTUR RS
• KOMITE PPI
• KOMITE MEDIK
• KOMITE MUTU
• KOMITE KEPERAWATAN
• BIDANG PENUNJANG
• TENAGA AHLI/KONSULEN
PENETAPAN TERKAIT OUBREAK/KLB

• Microbiology data
• Infection control or surveillance records
• Discussions with clinicians
• Pharmacy records
• Medical records
• Pathology reports
Persiapan sarana Prasarana dalam
pencegahan KLB
 Struktur Bangunan
 Ruangan tersendiri
 Ante room & kamar mandiri tersendiri
 Jarak antara – pasien, kemudahan dalam pembersihan
 Ventilasi yang adequat
 Penempatan sarana kebersihan tangan
 Penyediaan sarana kesehatan
 Alat Pelindung Diri (APD)
 Alat Kesehatan
 Monitor dan tekanan negatif ruangan
 Sarana pembersihan ruangan
 Manajemen KLB
 SPO
 Kerjasama dengan RS lain (jika diperlukan)
 Tim manajemen KLB
 Pendidikan & Pelatihan
PENEMPATAN PASIEN
• PENEMPATAN JARAK TEMPAT TIDUR
• KAMAR TERSENDIRI
• KOHORTING
• ISOLASI BERDASARKAN JENIS PENYAKIT MENULAR
• Pendahuluan
• Latar Belakang
• Uraian tentang yang dilakukan dalam
investigasi/penyelidkan (Bahan dan cara)
• Hasil Penyelidikan
• Analisa Data dan Kesimpulan
• Tindakan penanggulangan yang sudah diambil
• Evaluasi hasil penanggulangan
• Saran / Rekomendasi
Berakhirnya KLB
 Membuat laporan tertulis
 Komunikasi & Menyampaikan
 Keputusan berakhirnya KLB oleh direktur RS
 Evaluasi Kinerja
KESIMPULAN
1.KLB adalah peningkatan jumlah kasus yg cukup bermakna
dari yg diharapkan/tingkat endemisitas pada kurun waktu
tertentudan munculnya kasus yg sebelumnya belum perah ada
atau muncul kembali lebih dari 2 kali lipat
2.KLB harus segera di tanggulangi oleh tim yang ditunjuk untuk
mencegah penyebaran lebih lanjut
3.Regulasi yang harus disiapkan : Pedoman PPI, Panduan KLB,
SPO, hasil audit, sistim pelaporan

Anda mungkin juga menyukai