Anda di halaman 1dari 54

Surveilans

dan
Penyelidikan
Epidemiologi
Covid-19
Muhammad
Yasir
Staf Seksi Surveilans dan Imunisasi
Epidemiolog Kesehatan Muda
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan

19820829 200604 1 002


085242080262
yaszerone@gmail.com

2
Pokok
Bahasan

Penyelidikan
Covid-19 Surveilans Covid-
Epidemiologi Covid-
19
19
Latar Belakang Defenisi Penyelidikan Epidemiologi
Dasar Hukum Alur Kegiatan Tracing Kontak
Pedoman Tujuan Kegiatan
Covid-19 Surveilans
Strategi DO Covid-19
Penanggulang Manajemen Kesmas
an

3
Covid-
19
Latar Belakang
Perkembangan Kasus Covid
25 Maret 2021

6
Dasar Hukum
Pedoman Covid di Indonesia
Virus Penyebab Covid-19
Gejala Covid-19

• 80% Pada Umumnya


Gejala Ringan – Sedang
• 15% Gejala Berat
• 5% Membutuhkan
Perawatan ICU (Kritis)

Kasus Berat dan Kematian meningkat pada orang dengan kondisi penyerta:
P. Jantung, DM, P. Paru Kronis, Hipertensi, Kanker, Usia >60 tahun
Cara Penularan

1
Masa Inkubasi

Orang yg terinfeksi bisa sebagai sumber


Masa Inkubasi penularan terutama 2 hari sebelum
5-6 hari (bisa mencapai 14 hari) sakit (presimptomatis)

1
Penegakan Diagnosa
◂ Metode Deteksi
Molekuler / NAAT
(Nucleic Acid
Amplification Test)
seperti pemeriksaan
RT-PCR (Termasuk
TCM dan Viral Load)

◂ Rapid Diagnostic
Test (RDT)
Antigen
Pengobatan dan Tatalaksana Klinis

◂ Pengobatan
ditujukan sebagai
terapi simptomatis
dan suportif

◂ Vaksinasi
Strategi Penanggulangan Covid-19

VAKSINASI
Surveilan
s Covid-
19
Surveilans Kesehatan adalah kegiatan
pengamatan yang sistematis dan terus
“ menerus terhadap data dan informasi
tentang kejadian penyakit atau masalah
kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi
terjadinya peningkatan dan penularan
penyakit atau masalah kesehatan untuk
memperoleh dan memberikan informasi
guna mengarahkan tindakan
pengendalian dan penanggulangan
secara efektif dan efisien
Permenkes Nomor 45 Tahun 2014
1
Tujuan Kegiatan Surveilans Covid-19

• Memantau tren penularan Covid-19


• Melakukan deteksi cepat dan monitoring kasus pada suatu
wilayah dan populasi rentan
• Memberikan informasi epidemiologi untuk melakukan penilaian
risiko
• Memberikan informasi epidemiologi sebagai acuan kesiapsiagaan
dan respon pengendalian
• Melakukan evaluasi terhadap dampak pandemi pada sistem
pelayanan kesehatan dan sosial
Alur Kegiatan Surveilans

Pengolahan Analisis dan


Pengumpulan
dan Penyajian Interpretasi
Data
Data Data

Pembuatan
Laporan,
Pengambilan Rekomendasi
Kebijakan dan Tindak
Lanjut

Tindakan
Pencegahan dan

Penanggulangan Diseminasi
Program/Sektor Informasi
Terkait
1
Defenisi Operasional
Defenisi Operasional
Defenisi Operasional
Manajemen Kesehatan Masyarakat
Serangkaian kegiatan kesehatan masyarakat yang
dilakukan terhadap kasus, antara lain:
• Karantina / Isolasi
• Pemantauan
• Pemeriksaan spesimen
• Penyelidikan Epidemiologi
• Komunikasi Risiko dan Pemberdayaan
Masyarakat
Yang perlu Diperhatikan dalam Karantina/Isolasi

• Kamar tidur
terpisah
• Ventilasi
• Kamar mandi
(aliran
udara) yang
baik
• Pencahayaan
yang baik • Cuci tangan
dan cukup • Disinfektan/
bersihkan
• Alat makansendiri permukaan
• Atur penggunaan dgn
fasilitas MCK – disinfektan
physical berkala
distancing, • Bantu lakukan pemantauan hariangejala
menggunakan alat • Selalu berkoordinasi denganfasilitas
mandi sendiri layanan kesehatansetempat
• Anggota keluarga yang
merawat/melayani
memperhatikan protokolkesehatan
Manajemen Kesehatan Masyarakat
Manajemen Kesehatan Masyarakat
Manajemen Kesehatan Masyarakat
Alur Penemuan Kasus
Ringkasan Alur Kesmas
Penyelidikan

Epidemiolog
i Covid-19
◂ Mengapa kita perlu
penyelidikan epidemiologi Covid-19?
melakukan
◂ Apa tujuan penyelidikan
epidemiologi?
◂ Kapan kita melakukan
penyelidikan epidemiologi Covid-
19?
◂ Siapa yang melakukan
penyelidikan epidemiologi Covid-
19?
◂ Bagaimana melakukan
penyelidikan epidemiologi Covid-
19?
◂ Apa yang perlu dipersiapkan dalam
penyelidikan epidemiologi Covid-19?
Penyelidikan Epidemiologi

◂ Dilakukan terhadap kasus:


suspek, probable,
konfirmasi

◂ Tahapan:
1. Konfirmasi awal KLB
◂ Tujuan:
2. Pelaporan segera
1. Mengetahui karakteristik
3. Persiapan Penyelidikan
epidemiologi, gejala
4. Penyelidikan Epidemiologi
klinis dan virus
5. Pengolahan dan Analisis
2. Mengidentifikasi faktor
data
risiko
6. Penyusunan Laporan PE
3. Mengidentifikasi kasus
tambahan
4. Mengidentifikasi
kontak erat
“ Jika ditemukan
satu kasus
konfirmasi COVID-
19 maka
dinyatakan sebagai
KLB
Tahapan PE : 1. Konfirmasi Awal

◂ Diawali dengan adanya laporan hasil laboratorium positif


Covid-
19 atau kasus suspect atau probable .

◂ Petugas surveilans atau penanggung jawab surveilans


puskesmas/Dinas Kesehatan melakukan konfirmasi awal
untuk memastikan adanya kasus konfirmasi COVID-19
dengan cara wawancara dengan petugas puskesmas atau
dokter yang menangani kasus.

◂ Bila kasus positif adalah kontak erat (close contact) dengan


yang
berada di rumahnya maka saat penyelidikan epidemiologi
harus
dengan petugas medis dan dengan peralatan yang memadai.

◂ Saat konfirmasi awal DKP/DKK sudah memiliki daftar kasus


Tahapan PE : 2. Pelaporan Segera

◂ Pelaporan segera berguna untuk pelaksanaan respon cepat


di lapangan seperti melakukan contact tracing yaitu melakukan
identifikasi kontak erat di lapangan maupun upaya
pembatasan di wilayah setempat, pengambilan sample
kontak erat sampai pengiriman ke laboratorium.

◂ Pelaporan segera dapat dilakukan melalui telpon dan


juga menggunakan format W1 dalam waktu < 24 jam.

◂ Pelaporan segera seharusnya dapat dilakukan secara


berjenjang dari Faskes ke DKK ke DKP dan Kemkes (PHEOC).
Tahapan PE : 3. Persiapan Penyelidikan
1. Persiapan formulir:
◂ Formulir penyelidikan
◂ Formulir pelacakan kontak erat
epidemiologi
2. Persiapan tim penyelidikan minimal terdiri dari:
◂ Petugas surveilans atau epidemiolog (boleh 1 orang atau
lebih sesuai
kebutuhan)
◂ Analis yang terlatih untuk pengambilan sampel
◂ Medis dan atau paramedis bila kasus positif berada di
◂ APD (alat pelindung diri), hand sanitizer maupun obat-obatan
rumahnya
yang diperlukan. Perlu membawa lebih APD sebagai cadangan
3. Persiapan Logistik
maupun untuk kasus atau yang tdk menggunakan masker.
◂ Biasanya saat penyelidikan kasus positif kita melakukan contact
tracing, identifikasi close contact dan mengambil sampel oleh
karena itu maka perlu membawa bahan untuk pengambilan sampel
(Sample Kit)
◂ Saat wawancara dengan kasus positif harus menggunakan APD.
Bila
dengan maka cukup menggunakan masker bedah dan handscoon.
◂ Penggunaan APD yang benar serta memadai berguna agar tidak
Tahapan PE : 4. Penyelidikan

1. Identifikasi kasus
2. Identifikasi faktor risiko
3. Identifikasi kontak erat
4. Pengambilan spesimen di rumah sakit
rujukan
5. Penanggulangan awal
Ketika penyelidikan 1. Menjaga kebersihan/higiene tangan,
saluran pernapasan.
sedang berlangsung
petugas sudah harus
2. Sedapat mungkin membatasi
kontak dengan kasus yang sedang
memulai upaya diselidiki dan bila tak terhindarkan
pengendalian buat jarak dengan kasus.
pendahuluan dalam 3. Asupan gizi yang baik guna
rangka mencegah meningkatkan daya tahan tubuh.
terjadinya penyebaran 4. Apabila diperlukan untuk mencegah
penyebaran penyakit dapat
penyakit ke wilayah dilakukan tindakan isolasi dan
yang lebih luas: karantina.
5. Penggunaan APD sesuai risiko
pajanan sesuai
Penggunaan APD Saat PE
Pelaksana Kegiatan APD yang Digunakan
Petugas Wawancara kasus suspek Tidak perlu menggunakan APD jika wawancara dilakukan
investig atau konfirmasi COVID-19 melalui telepon. Wawancara melalui telepon merupakan
as/ maupun kontak erat metode yang disarankan
TGC
Wawancara langsung dengan Masker bedah.
kasus suspek atau
Menjaga jarak minimal 1 meter
konfirmasi COVID-
19 tanpa melakukan kontak Wawancara harus dilakukan diluar rumah atau di luar
langsung ruangan dan kasus suspek atau konfirmasi COVID-
19 menggunakan masker bedah
Jaga kebersihan tangan

Masker bedah
Wawancara langsung dengan
kasus suspek atau Sarung tangan karet sekali pakai (jika harus kontak
konfirmasi COVID- dengan cairan tubuh pasien).
19 dengan melakukan kontak Menjaga jarak minimal 1 meter
langsung
Wawancara sebaiknya dilakukan di ruang terbuka dan
jika diperlukan untuk masuk ke dalam rumah maka
jaga jarak minimal 1 meter, jangan menyentuh apapun
di dalam rumah, dan cek suhu kontak erat untuk
memastikan tidak demam.
5. Pengolahan dan Analisis Data

6. Penyusunan Laporan PE
Form PE

42
43
Pelacakan Kontak

Pelacakan Kontak adalah kegiatan yang dilakukan untuk kunci utama


mencari
dan memantau kontak erat dari kasus konfirmasi .
dalam memutus
rantai
Penting karena kasus konfirmasi dapat menularkan ke orang transmisi
lain sejak 2 hari sebelum kasus timbul gejala hingga 14 hari
sejak timbul gejala

Gambaran jika tidak dilakukan pelacakan kontak


TRACER adalah petugas yang melakukan pelacakan kontak.

Tracer dapat berasal dari petugas kesehatan maupun masyarakat seperti


Satlinmas, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, kader, karang taruna, PKK
dan relawan lainnya yang kemudian mendapatkan pelatihan

PERAN TRACER
1. Mencari dan memantau kontak erat selama karantina
dan
Tracer Isolasi.
2. Memberikan informasi yang benar terkait COVID-19
termasuk pentingnya karantina dan isolasi yang benar.
3. Memantau kondisi kesehatan orang yang melakukan
Karantina dan Isolasi dengan menanyakan bagaimana
keadaan kesehatannya selama masa karantina dan
Isolasi.
4. Melaporkan hasil pemantauan kepadayang
Tracer diutamakan Petugas
sehat dan tidak memiliki kondisi
Tahapan Pelacakan Kontak

1. IDENTIFIKASI KONTAK
ELEMEN UTAMA
(CONTACT IDENTIFICATION)
 dukungan masyarakat;

TAHAPAN
 perencanaan yang matang 2.PENCATATAN DETIL KONTAK (CONTACT
LISTING)
dengan mempertimbangkan
situasi wilayah;
3.TINDAK LANJUT KONTAK
 dukungan logistik; (CONTACT FOLLOW UP)
 pelatihan dan supervisi;
 sistem manajemen data
pelacakan kontak
Hasil All record, notifikasi dari daerah
lain laporan masyarakat dsb

1
2.

Alur
Pelacakan
Kontak
3
.

Draft perubahan
Alat yang Dibutuhkan

1. Formulir pelacakan kontak


2. Formulir pemantauan harian Karantina
dan Isolasi
3. Alat tulis
4. Alat Pelindung Diri/APD (masker bedah,
dan Hand sanitizer)
5. Media Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi (KIE) tentang COVID-19
6. Daftar nomor-nomor penting
7. Identitas diri dan surat tugas
8. Alat komunikasi
Pembagian Peran

PERAN PUSKESMAS: PERAN KADER/ BABINSA/ PEMERINTAHAN


• Mengkoordinakan kegiatan BABINKAMTIBMAS: DESA/KELURAHAN DAN
pelacakan kontak • melakukan pelacakan dan MASYARAKAT SETEMPAT
• Mengumpulkan dan pemantauan kontak erat • Menyiapkan tempat untuk
menganalisa data pelacakan • Meminta kontak erat untuk karantina/isolasi jika
dan pemantauan yang melakukan pemeriksaan tidak dimungkinkan
dilakukan oelh tracer di puskesmas • Turut mendukung
• Melakukan pemeriksaan • Melaporkan data kontak erat dan kegiatan
menggunakan RDT-Ag hasil pemantauan kepada Petugas pelacakan dan pemantauan
• Mengunjungi rumah kontak Surveilans di Puskesmas kontak erat
erat untuk melakukan • Memantau kebutuhan sehari-
pemeriksaan RDT-Ag jika tidak hari kontak erat selama
memungkinkan datang ke menjalankan karantina mandiri
puskesmas
5
Terima
Kasih

5
Studi Kasus

Tugas:
1. Diskusikan langkah apa yang dilakukan sebagai petugas
Puskesmas
2. Peran apa yang dapat diambil menurut profesi masing-masing
3. Isi Form PE
4. Isi Form Pemantauan harian
5. Informasi apa yang kurang lengkap pada studi kasus tsb. 54

Anda mungkin juga menyukai