TOPIK 2
KEGIATAN SURVEILANS
KESEHATAN MASYARAKAT
Pengampu | Dr. Sayono, SKM, M.Kes(Epid)
TOPIK 2
Seorang perempuan, usia 28 tahun bekerja di sebuah took herbal kesehatan, dan
tidak ada riwayat perjalanan ke luar daerah maupun luar negeri, termasuk ke
China. Tanggal 29 Januari 2020 berobat ke sebuah klinik karena mengalami sakit
tenggorokan dan demam. Hari berikutnya ia periksa di instalasi gawat darurat
rumah sakit dan dilakukan rontgent. Ia dipulangkan karena tidak ada tanda
pneumonia, dan istirahat di rumah hingga 3 Februari 2020. Tanggal 3 Februari
2020 melalukan cek ulang di rumah sakit, dan dinyatakan terinfeksi Covid-19, dan
menjalani isolasi (Sumber: https://www.moh.gov.sg/covid-19 diakses 6 Februari
2020).
Pertanyaan
1 Kejadian infeksi
Mengapa pelayan toko tersebut terinfeksi
3 Kriteria diagnosis
Bagaimana kriteria penentuan kasus
terinfeksi?
Kriteria pemilihan
Sifat Surveilans Masalah Kesehatan Definisi Masalah
Melekat pada sistem (institusi) Morbiditas
data, pengumpulan data, analisis & dikendalikan, kapasitas sistem Kriteria surveilans
topik surveilans
CONTOH DEFINISI OPERASIONAL KASUS: COVID-19
Individu dengan infeksi akut dan parah pada saluran pernafasan dengan riwayat demam dan batuk, sehingga perlu
dirawat di rumah sakit, tanpa ada penyebab lain yang menjelaskan tanda dan gejala klinis tersebut (dokter harus
waspada terhadap gejala atipikal pada penderita imunokompromistik).
Disertai salah satu dari hal-hal berikut:
1. Dalam waktu 14 hari sebelum kemunculan gejala klinis, ada riwayat perjalanan ke Wuhan, provinsi Hubei China.
2. Gejala klinis ini terjadi pada tenaga kesehatan yang bekerja di ruang perawatan pasien infeksi akut dan parah pada saluran
pernafasan, tanpa memperhatikan tempat tinggal dan riwayat perjalanan.
3. Perkembangan klinis yang tidak biasa atau tidak terduga dengan kerusakan mendadak meskipun telah diobati dengan tepat, tanpa
memperhatikan tempat tinggal dan riwayat perjalanan, bahkan jika etiologi lain telah ditegakkan.
Individu dengan infeksi akut saluran pernafasan (berbagai keparahan) dimana 14 hari sebelumnya ada salah satu
paparan berikut:
1. Kontak erat dengan pasien terkonfirmasi nCov meskipun belum menunjukkan gejala;
2. Fasilitas kesehatan di suatu negara di mana infeksi nCov terkait rumah sakit telah dilaporkan;
3. Kontak langsung dengan binatang dimana nCov bersirkulasi pada populasi binatang, atau dimana infeksi pada manusia ada dugaan
bersumber dari binatang.
penyakit tertentu, dan memfasilitasi intervensi secara dini. Contoh: sindroma saluran
pernafasan dapat berupa batuk, nafas dangkal, dan kesulitan bernafas. Surveilans gejala
memberi keuntungan untuk mengakses pelyanan diagnosis lebih cepat bagi individu yang
terjaring. Surveilans ini menjadi pelengkap surveilans tradisional. Data yang dihasilkan
identifikasi data laporan dan sumber lain yang relevan. Data menjadi bagian penting dari sistem
surveilans. Kebutuhan data tergantung pada konteks penerapan surveilans. Tiap-tiap penyakit atau
masalah kesehatan memiliki karakteristik yang bervariasi. Ada kondisi yang sama, mirip, maupun
berbeda sama sekali. Sumber data surveilans dapat berupa laporan rutin sarana kesehatan, praktik
klinik tenaga kesehatan, maupun bentuk pengumpulan data temporer seperti survey dan investigasi
kesehatan (klinik, RS, unit rawat 2. Survey, Setiap negara memiliki sistem pelaporan
jalan, UGD, unit rawat inap, & lab), 3. Notifikasi, utama ini, dimana data kesehatan yang
kondisi lingkungan (udara, air, vektor 4. Register, lengkap tersedia. Penyakit menular, tidak
dan eservoir), tindakan administratif, 5. Analisis ulang data sekunder menular, perilaku kesehatan, dan kejadian
dan jasa, pajak), tindakan hukum, pada penduduk dapat dianalisis untuk
perudang-undangan.
Metode pengumpulan data
1. Pemantauan Lingkungan 2. Survey
Aspek yang dipantau: polusi udara Untuk mengumpulkan informasi dari sampel yang dipilih dari
perkotaan, kontaminasi (kimia & suatu populasi. Hasilnya untuk menggambarkan kondisi populasi.
bakteriologis) pada penyediaan air Konten materi tergantung pada tujuan dan konteks pelaksanaan
bersih, tingkat bahaya tempat umum survey. Data yang dihasilkan sangat spesifik pada populasi
perairan (pantai, danau, kolam tertentu, dalam konteks masalah kesehatan tertentu
transportasi (darat, laut, udara, jalan Pelaporan penyakit tertentu pada kelompok sasaran yang spesifik, yang dilakukan oleh
raya, kereta api, penerbangan, penyedia pelayanan kesehatan, dan dikategorikan sebagai surveilans pasif. Jenis notifikasi:
rambu lalulintas), kepatuhan 1. Penyakit/kondisi membahayakan: penyakit menular (Covid-19, DBD, Tbc, Leptospirosis),
masyarakat terhadap aturan lalu lingkungan kimia & fisika (keracunan tembaga, bahaya lingkungan kerja, luka kebakaran,
traffic light), & tingkat kebisingan. 2. Kondisi yang berhubungan dengan pengobatan (efek samping obat dan vaksin)
disatukan dan dianalisis sebagai satu kesatuan dari seluruh wilayah kerja.
Metode pengumpulan data
4. Register
Berupa dokumen tentang kejadian/kondisi orang dari waktu ke
perceraian).
4. Pengobatan (radiotherapy, penyakit tiroid iatrogenic). Hal ini dilakukan pada kondisi pelaporan pada sistem
5. Pasca pengobatan (anak cacat, difabel). informasi kesehatan terjadi ketidaktepatan waktu.
6. Individu berisiko (anak-anak berisiko tinggi terkena pnyakit, Pengolahan, analisis, dan interpretasi data dilakukan
lingkungan kerja berbahaya, tindakan medis berbahaya, pada akhir periode waktu setelah data terkumpul
lansia/penyakit kronis, populasi teradiasi, orang dalam secara lengkap. Kondisi ini dapat diatasi dengan
7. Lain-lain (keahlian, kajian prospektif, informasi khusus lain) informasi dan komunikasi
Sistem pelaporan utama data kesehatan
Tiap negara memiliki sistem pelaporan utama data kesehatan. Sistem ini memuat basis data besar dan
lengkap (Bigdata) yang dapat dianalisis untuk mengetahui situasi kesehatan nasional.
Surveilans penyakit menular bertumpu pada pencatatan dan pelaporan angka kejadian dan kematian dari
sistem informasi kesehatan rutin. Penemuan kasus melalui pelaporan ditelusuri secara aktif oleh petugas
Surveilans penyakit kronik kurang tepat waktu jika dibanding penyakit menular, karena angka kejadian
yang rendah dan perjalanan penyakit yang panjang. Data ini terutama berasal dari sarana pelayanan
kesehatan.
Faktor lain yang terkait dengan kejadian penyakit seperti perilaku merokok, pola makan, kepatuhan
terhadap protokol kesehatan, pengetahun, sikap, dan tindakan terhadap penyakit diperoleh melalui survey
Masalah lain seperti penyalahgunaan obat, kecelakaan lalulintas, densitas dan sebaran vektor penyakit,
TOPIK 2.2
PETA
Menampilkan hasil analisis
spasial (kejadian menurut
tempat secara geografis).
Penampilan data pada peta
bisa berupa blok maupun titik
(dot). Peta titik untuk
visualisasi kejadian penyakit
yang detil.