Anda di halaman 1dari 5

Berikut beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan

reproduksi:

1. Merawat kebersihan organ intim dengan baik

Memelihara kebersihan alat kelamin adalah salah satu bentuk komitmen untuk menjaga
kesehatan reproduksi.

Kelamin yang kotor dan tidak terawat tentu membuat pasangan ogah-ogahan untuk
berhubungan seks dengan Anda.

Selain itu, organ intim yang kotor juga dapat meningkatkan risiko penyakit yang dapat
mengganggu kerja sistem reproduksi.

Menjaga kebersihan organ reproduksi tidak perlu cara-cara yang repot, Anda perlu lakukan
cara seperti:

 Selalu membersihkan alat kelamin setelah buang air kecil, serta sebelum dan setelah
melakukan hubungan seksual.
 Pastikan area organ intim selalu dalam keadaan kering dan tidak lembap.
 Hindari menggunakan sabun wangi, sabun sirih, deodoran, bedak, dan vaginal douche
karena dapat menyebabkan kulit kelamin rentan iritasi.
 Mengganti celana dalam setiap hari dan pastikan bahan celana yang digunakan
mampu menyerap keringat dengan baik.
 Bagi pria, pertimbangkan untuk sunat guna menghindari risiko infeksi bakteri di
penis.

Jika pria tidak disunat, kulit kulup yang tidak diangkat tersebut dapat menjadi tempat
berkumpulnya kotoran.

Alhasil, kotoran tersebut dapat menumpuk dan menyebabkan infeksi bila terus dibiarkan.

2. Makan makanan sehat

Cara lain untuk menjaga kesehatan organ reproduksi adalah dengan memperhatikan apa yang
masuk ke dalam tubuh Anda.

Jika Anda terbiasa makan makanan yang sehat dan bergizi tinggi, tubuh akan terasa makin
sehat dan bugar.

Anda juga akan terhindar dari berbagai penyakit, termasuk penyakit yang menyerang sistem
reproduksi.
Ditambah lagi, asupan nutrisi yang tepat juga dapat membantu tubuh memproduksi sel
sperma dan sel telur yang sehat serta berkualitas.

Makanan sehat juga mempersiapkan tubuh wanita untuk menjalani kehamilan tanpa
hambatan komplikasi.

Menurut laman Harvard Health Publishing, berikut tips memilih makanan yang sehat untuk
kesehatan reproduksi Anda:

 Hindari lemak trans


 Makan lebih banyak minyak sayur tak jenuh
 Penuhi kebutuhan protein dari sayur, seperti kacang, tahu, serta biji-bijian
 Pilih karbohidrat yang kaya akan serat, seperti gandum utuh, sayur, buah, dan kacang
 Minum susu murni
 Minum multivitamin, seperti asam folat
 Penuhi kebutuhan zat besi, seperti dari bayam, kacang, labu, tomat, dan buah bit

3. Berhubungan seks yang aman

Berhubungan seks yang aman didefinisikan sebagai segala bentuk tindakan pencegahan untuk
melindungi diri dan pasangan dari risiko penyakit menular seksual.

Seks yang aman juga bisa diartikan sebagai upaya untuk menghindari kehamilan yang tidak
direncanakan.

Namun, prinsip melakukan seks yang aman tidak hanya terfokus pada pemakaian kondom
saja.

Beberapa hal yang merupakan bentuk perilaku seks aman untuk menjaga kesehatan
reproduksi, di antaranya:

 Menggunakan alat kontrasepsi, seperti kondom, pil KB, atau KB IUD.


 Tidak bergonta-ganti pasangan seks.
 Menjaga kebersihan organ intim sebelum dan setelah seks.
 Cek dan ricek riwayat seksual diri sendiri dan pasangan.
 Melakukan tes penyakit kelamin secara berkala.

4. Rajin cek kesehatan reproduksi ke dokter

Beberapa orang mungkin baru memeriksakan kondisi kesehatan reproduksi ketika sedang
merencanakan kehamilan.

Padahal, meski Anda sedang tidak berencana hamil, sistem reproduksi tetap harus diperiksa
secara rutin guna mencegah berbagai penyakit di kemudian hari yang bisa muncul tanpa
gejala.
Salah satu contohnya adalah penyakit endometriosis yang menyerang wanita. Jika dibiarkan
tanpa pengobatan yang tepat, penyakit ini bisa membuat wanita sulit hamil.

Selain itu, penyakit infeksi yang menyerang testis atau penis juga berisiko membuat pria sulit
menghamili pasangannya.

Atas dasar inilah, baik pria maupun wanita sangat dianjurkan untuk rutin memeriksakan
kesehatan mereka di klinik, rumah sakit, atau laboratorium kesehatan.

Biasanya, pemeriksaan organ reproduksi berfokus pada risiko infeksi, penyakit menular
seksual, dan penyakit bawaan yang mungkin diturunkan dari orangtua.

Berikut beberapa jenis pemeriksaan kesehatan reproduksi yang paling umum dilakukan:

 Pemeriksaan darah lengkap (complete blood count)


 Pemeriksaan urin
 USG
 HSG
 Tes penyakit kelamin, seperti tes sifilis dengan uji VDRL
 Pap smear

5. Terapkan gaya hidup sehat

Gaya hidup sehat adalah kunci menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh yang akan ikut
memengaruhi kesehatan sistem reproduksi Anda.

Itu sebabnya, jika Anda seorang perokok dan peminum alkohol, sebaiknya usahakan untuk
menghentikan kedua kebiasaan buruk ini.

Memang tidak mudah memang, tetapi tidak mustahil juga bila upaya tersebut diiringi dengan
niat dan tekad yang kuat.

Cobalah pelan-pelan dengan mengurangi satu gelas miras atau sebatang rokok per hari untuk
berhenti merokok.

Jika sudah terbiasa, barulah kurangi beberapa batang rokok dan gelas lagi hingga Anda
mampu berhenti sama sekali.

Bila perlu, Anda bisa meminta dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga,
pasangan, atau sahabat.

Selain itu, jangan lupa untuk rutin berolahraga secara teratur agar tubuh Anda tetap bugar
setiap hari.

Olahraga bisa membantu Anda dalam mencapai berat badan ideal dan memperbesar peluang
untuk hamil.
Begitu pula dengan membiasakan cukup tidur. Tidur adalah cara alami tubuh untuk menjaga
kesehatannya sendiri.

Jika Anda kurang tidur, dampaknya akan terasa langsung pada kesehatan Anda, termasuk
pada kesehatan reproduksi dalam jangka panjang.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sumber

Prijatni, I., Rahayu, S. (2016). Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana – Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved February 8, 2021, from
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Kespro-dan-KB-
Komprehensif.pdf 

Reproductive Health – American Sexual Health Association. (n.d.). Retrieved February 8,


2021, from https://www.ashasexualhealth.org/reproductive-health/ 

Moskosky, S. (2014). Protecting Your Sexual and Reproductive Health – Office on Women’s
Health. Retrieved February 8, 2021, from https://www.womenshealth.gov/blog/protecting-
your-sexual-and-reproductive-health 

Reproductive Health – CDC. (2019). Retrieved February 8, 2021, from


https://www.cdc.gov/reproductivehealth/drh/about-us/index.htm 

Reproductive Health – WHO. (n.d.). Retrieved February 8, 2021, from


https://www.who.int/westernpacific/health-topics/reproductive-health 

Infertility – WHO. (2020). Retrieved February 8, 2021, from https://www.who.int/news-


room/fact-sheets/detail/infertility 

5 ways to improve your reproductive health & reflections from the 30th annual meeting of
the New England Fertility Society (NEFS) – Fertility & Reproductive Medicine Center.
(n.d.). Retrieved February 8, 2021, from https://fertility.wustl.edu/5-ways-to-improve-your-
reproductive-health/ 

Hirsch, L. (2019). Male Reproductive System – KidsHealth. Retrieved February 8, 2021,


from https://kidshealth.org/en/teens/male-repro.html 

Hirsch, L. (2019). Female Reproductive System – KidsHealth. Retrieved February 8, 2021,


from https://kidshealth.org/en/teens/female-repro.html

ARTIKEL TERKAIT

Mengulik Fungsi dan Organ Penting Dalam Sistem Reproduksi Manusia


Memahami Fungsi Hormon FSH dan LH pada Sistem Reproduksi

Mengapa Wanita Perlu Rutin Melakukan Pemeriksaan Kesehatan


Reproduksi?

Ditulis oleh Risky Candra Swari Diperbarui 18/03/2021

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

ARTIKEL SELANJUTNYA

Tips Memilih Ginekolog (Dokter Kandungan) untuk Kesehatan


Reproduksi Wanita

Bukan hanya ibu hamil saja yang perlu ke ginekolog. Semua wanita wajib memeriksakan
kesehatan reproduksinya secara rutin ke dokter kandungan. Namun, memilih dokter
kandungan bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Berbagai keluhan, spesialis ahli,
jarak tempat praktik, hingga karakter dari dokter itu sendiri yang beragam. Pada akhirnya,
pilihan itu semua tergantung pada kebutuhan Anda. Lalu, adakah cara memilih dokter untuk
masalah kandungan yang tepat? Pastinya ada. Mari simak tips berikut ini.

Tips memilih dokter kandungan


1. Cari tahu dulu, Anda butuh dokter kandungan untuk apa

Dalam memilih dokter kandungan, sebagian orang akan menghadapi tantangan sendiri.
Pertama, yang harus Anda lakukan adalah mengetahui apa yang akan Anda periksakan.
Apakah mengenai kehamilan, kondisi rahim, atau hanya sekedar pemeriksaan rutin kesehatan
organ intim. Dari k

Anda mungkin juga menyukai