Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN HASIL PRAKTK LAPANGAN lV

RUMAH SAKIT DKT ZAINUL ARIFIN BENGKULU

Disusun Oleh :
Liza Putri L (202103055)
Reynaldy Alfarizhi (202103036)
Sakinah Darajad (202103060)
Ochi Meisi Sandiny (202103056)
Fibi Tiara Violita (202103067)
Ledi Yuan Saputra (202103053)
Reynaldy Alfarizhi (202103036)
Rizky Habibullah (202103069)
Ripo Andi Saputra (202103059)
Yeyen Padila (202103043)
Wafiq Ridhatul A. N.D. ( 202103066)
Nabila angelika (202103027)
Norkhairul nisa (202103029)
Mayzatuzaroh W (202103024)
Nadya paulina (202103073)
Rani Nurlaisi (202103033)
Leriani (202103022)
Pinkan p (202103032)

PROGRAM STUDI Dll REKAM MEDIS DAN INFORMASI


KESEHATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAPTA BAKTI
BENGKULU TAHUN AKADEMIK 2022/2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Menyelesaikan praktik lapangan ll


Dll Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Disusun oleh :
Liza Putri L (202103055)
Reynaldy Alfarizhi (202103036)
Sakinah Darajad (202103060)
Ochi Meisi Sandiny (202103056)
Fibi Tiara Violita (202103067)
Ledi Yuan Saputra (202103053)
Reynaldy Alfarizhi (202103036)
Rizky Habibullah (202103069)
Ripo Andi Saputra (202103059)
Yeyen Padila (202103043)
Wafiq Ridhatul A. N.D. ( 202103066)
Nabila angelika (202103027)
Norkhairul nisa (202103029)
Mayzatuzaroh W (202103024)
Nadya paulina (202103073)
Rani Nurlaisi (202103033)
Leriani (202103022)
Pinkan p (202103032)

PROGRAM STUDI Dll REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAPTA BAKTI BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : IIN NOVITA, S.KM
Nip : 19880219217
Jabatan : Kepala Unit/Bagian Rekam medis
Menyatakan bahwa mahasiswa dibawah ini:
Liza Putri L (202103055)
Reynaldy Alfarizhi (202103036)
Sakinah Darajad (202103060)
Ochi Meisi Sandiny (202103056)
Fibi Tiara Violita (202103067)
Ledi Yuan Saputra (202103053)
Reynaldy Alfarizhi (202103036)
Rizky Habibullah (202103069)
Ripo Andi Saputra (202103059)
Yeyen Padila (202103043)
Wafiq Ridhatul A. N.D. ( 202103066)
Nabila angelika (202103027)
Norkhairul nisa (202103029)
Mayzatuzaroh W (202103024)
Nadya paulina (202103073)
Rani Nurlaisi (202103033)
Leriani (202103022)
Pinkan p (202103032)

Telah selesai melaksanakan kegiatan praktik Lapangan IV pada tanggal 24


September s.d 5 Agustus 2023 di Rumah Sakit Rafflesia Kota Bengkulu
Demikian pernyatan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bengkulu, Agustus 2023


Mengetahui, Mengetahui,
Dosen pembimbing Akademik KA.Instalasi Rekam Medis
RS Raffleisa Bengkulu DKT ZAINUL ARIFIN Kota Bengkulu

KHARUNISYAH, M.KOM IIN NOVITA, S.KM


NIK: 19880219217
KATA PENGATAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat Dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Lapangan II di Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu.
Terimakasih kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Dosen
pembimbing serta petugas di Rumah Sakit DKT Zainul Arifin Bengkulu yang
telah membantu kami baik secara moral maupun materi. Terimakasih juga Saya
ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga
kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa laporan praktik lapangan IV yang saya buat ini
masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun
penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi
lebih baik lagi dimasa mendatang. Semoga jenis laporan ini bisa menambah
wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan.

Bengkulu, 5 Agustus 2023

Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................vi
DAFTAR SINGKATAN................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................viii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................1
A.Latar belangkang.......................................................................................2
B. Tujuan Praktik Lapangan IV....................................................................2
C.Ruang Lingkup..........................................................................................5
1. Waktu
2. Lokasi praktik
BAB II TEORI................................................................................................11
A. Terminologi Medis................................................................................15
B. Klasifikasi Kodefikasi............................................................................15
BAB III HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN..................................20
A. HASIL KEGIATAN.............................................................................25
1.Gambar Umum Rumah Sakit (Lokasi praktik).................................28
2. Terminologi Medis...........................................................................30
3. Klasifikasi Kodefikasi.........................................................................
B. PEMBAHASAN....................................................................................35
1. Terminologi Medis.........................................................................
2. Klasifikasi Kodefikasi
C. BAB IV SIMPULAN DAN SARAN....................................................40
A.Simpulan.................................................................................................42
B.Saran.......................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN

1. KIB ( Kartu Indentitas Berobat)


2. KIUP ( Kartu Indeks Utama Pasien)
3. V-CLAIM ( Virtual Claim)
4. ICD ( International Classification Of Disease)
5. SIM RS ( Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit)
6. BPJS ( Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
7. BRM ( Berkas Rekam Medis)
8. RM ( Rekam Medis)
9. SOP( Standar Operasional Prosedur)
10. PERMENKES ( Peraturan Menteri Kesehatan)
11. INA CBG’s ( Indonesia Case Base Grub)
DAFTAR LAMPIRAN

1. Pengkodingan berkas pasien rawat jalan


2. Pengkodingan berkas pasien rawat inap
3. Pengkodingan diagnosa pasien rawat inap menggunakan sjp
4. Pengkodingan diagnosa pasien rawat jalan menggunakan sep
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut PERMENKES NO 269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis
merupakan berkas berisi catataan dokumen tentang pasien yang berisi
identitas, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain pada sarana
pelayanan kesehatan untuk rawat jalan, rawat inap baik dikelola pemerintah
maupun swasta.
Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit,
yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Rumah Sakit mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit adalah melaksanakan upaya
pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi
dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya
rujukan.
Dalam rangka mencapai visi menghasilkan Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan yang Menyelenggarakan Pengelolaan Rekam
Medis yang bermutu dan berkualitas terintegritas baik rawat jalan,gawat
darurat maupun rawat inap dalam bidang kodifikasi di tingkat Provinsi
Bengkulu, serta memberikan pengalaman dan keterampilan bagi mahasiswa
Program Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu ,diperlukan praktek di unit/bagian
Rekam Medis (Medical Record). Hal ini sesuai dengan pendidikan tingkat
Diploma yang memberikan porsi lebih besar pada praktik disamping teori
yang diberikan. Praktik Lapangan ini diwujudkan dalam Mata Kuliah yang
diberikan 2 SKS pada Semester II.
Dengan kegiatan praktik lapangan IV ini dapat memberikan peluang,
potensi,serta bagaimana belajar dalam mengidentifikasi, menganalisis, serta
menyelesaikan masalah dalam melakukan pekerjaan perekam medis terutama
untuk melaksanakan fungsi teknik penyelenggaraan manajemen, prosedur
pelayanan dan pelaporan rekam medis di rumah sakit. Laporan Praktik
lapangan IV merupakan gambaran dari hasil kegiatan belajar di lapangan atau
praktik lapangan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memperkenalkan dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk memenuhi standar kompetensi Manajemen Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan di Rumah Sakit.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui tentang terminologi medis sebagai alat komunikasi
antar petugas kesehatan dan sebagai diagnosa utama
b) Mampu melakukan pengkodean penyakit melalui diganosa yang
ditegakan oleh dokter penanggung jawab pasien baik pasien rawat
jalan maupun pasien rawat inap
c) Mampu mementukan kode tindakan yang sesuai dengan prosedur
penanganan pasien
C. Ruang Lingkup
1. Waktu
Kegiatan Praktik Lapangan IV Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan dimulai dari tanggal 24 September s.d 05 Agustus 2023.
2. Lokasi Praktik
Mahasiswa Tingkat 2 Semester IV Program Studi DIII Rekam Medis
dan Informasi Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti
Bengkulu Tahun Akademik 2021/2022 berjumlah 66 orang mahasiswa
yang ditersebar di 4 lokasi praktik, yaitu RS. Bhayangkara Tingkat III
Bengkulu, RS. DKT Zainul Arifin Tingkat IV Bengkulu, RSU Ummi
Bengkulu,RS.Harapan dan doa kota Bengkulu
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Terminologi Medis


Terminologi medis merupakan bahasa khusus yang digunakan dalam
dunia medis untuk menyusun istilah-istilah yang menjelaskan berbagai
kondisi, penyakit, prosedur, dan konsep-konsep medis. Penggunaan
terminologi medis yang tepat sangat penting dalam komunikasi antara para
profesional medis dan pasien, serta dalam pengarsipan dan pertukaran
informasi kesehatan. Artikel ini akan menguraikan definisi dan penjelasan
beberapa terminologi medis yang umum digunakan dalam praktik klinis.
A. Anamnesis
Anamnesis adalah proses pengumpulan informasi medis mengenai
riwayat kesehatan pasien, termasuk keluhan, gejala, riwayat keluarga,
riwayat penyakit sebelumnya, dan penggunaan obat-obatan. Proses
anamnesis menjadi langkah awal yang penting dalam menetapkan
diagnosis dan perencanaan perawatan.
B. Diagnosa
Diagnosa merupakan hasil penilaian dan identifikasi penyakit atau
kondisi medis tertentu berdasarkan informasi yang dikumpulkan
melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium atau
pencitraan. Diagnosa yang tepat memungkinkan tim medis untuk
merencanakan perawatan yang sesuai dan tepat.
C. C. Prognosis
Prognosis adalah perkiraan atau prediksi tentang perkembangan
dan hasil dari suatu penyakit atau kondisi medis. Prognosis dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk jenis penyakit, respons
terhadap pengobatan, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
D. Terapi
Terapi merujuk pada berbagai jenis perawatan medis yang
digunakan untuk mengatasi penyakit atau kondisi tertentu. Jenis-jenis
terapi meliputi terapi obat-obatan, terapi fisik, terapi radiasi, dan terapi
bedah. Pemilihan terapi yang tepat didasarkan pada diagnosis dan
karakteristik kesehatan individu pasien.
E. Etiologi
Etiologi adalah penyebab atau faktor pemicu dari suatu penyakit
atau kondisi medis. Memahami etiologi suatu penyakit penting untuk
mengembangkan strategi pencegahan dan pengobatan yang efektif.
F. Proses Patofisiologi
Proses patofisiologi merujuk pada perubahan biologis dan
fisiologis yang terjadi dalam tubuh sebagai respons terhadap penyakit
atau cedera. Memahami proses patofisiologi suatu kondisi membantu
para profesional medis merencanakan intervensi yang tepat.
G. Prosedur Medis
Prosedur medis adalah tindakan atau langkah-langkah klinis yang
dilakukan untuk mendiagnosis, mengobati, atau mencegah penyakit
atau kondisi medis. Beberapa contoh prosedur medis termasuk biopsi,
pencitraan medis, dan operasi bedah.
H. Indikasi dan Kontraindikasi
Indikasi adalah alasan atau petunjuk medis untuk melakukan suatu
tindakan atau terapi. Di sisi lain, kontraindikasi adalah kondisi atau
faktor yang membuat suatu tindakan atau terapi menjadi tidak aman
atau tidak sesuai untuk dilakukan pada pasien tertentu.
I. Skala Penilaian
Skala penilaian adalah alat atau metode yang digunakan untuk
mengukur atau menilai berbagai parameter medis, seperti tingkat nyeri,
tingkat keparahan penyakit, atau respons terhadap pengobatan. Skala
penilaian membantu para profesional medis dalam mengikuti dan
memonitor perjalanan penyakit dan perawatan pasien.
2.2 Klasifikasi Dan Kodefikasi Penyakit
Pengklasifikasian dan pengkodean penyakit adalah proses penting dalam
sistem kesehatan untuk mengidentifikasi, mengelompokkan, dan menyusun
data tentang penyakit. Ini membantu dalam pemantauan kesehatan
masyarakat, penelitian medis, perencanaan layanan kesehatan, serta
pembayaran dan pengelolaan klaim asuransi. Dalam 2000 kata, saya akan
memberikan gambaran tentang pengklasifikasian dan pengkodean penyakit.

Pengklasifikasian penyakit adalah cara untuk mengelompokkan beragam


kondisi kesehatan yang ada menjadi kategori yang lebih terorganisir dan
terstruktur. Salah satu klasifikasi penyakit yang paling umum digunakan di
seluruh dunia adalah International Classification of Diseases (ICD). ICD
adalah standar yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO) dan
telah mengalami beberapa revisi sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun
1900.

ICD mengelompokkan penyakit berdasarkan jenis, lokasi, dan sebabnya.


Setiap penyakit diberikan kode khusus yang terdiri dari huruf dan angka.
Sebagai contoh, kode ICD-10 untuk influenza adalah "J11," di mana "J"
mengidentifikasi kelompok penyakit pernapasan bagian atas dan "11" adalah
kode spesifik untuk influenza.

Pengkodean penyakit adalah proses untuk mengonversi informasi tentang


penyakit pasien menjadi kode ICD atau kode lain yang sesuai. Pengkodean
ini biasanya dilakukan oleh profesional kesehatan, seperti coder medis,
berdasarkan catatan medis, diagnosa dokter, hasil tes, dan prosedur medis
yang dilakukan. Hal ini memungkinkan data klinis untuk digunakan dalam
analisis statistik dan menghasilkan informasi yang berguna bagi pemangku
kepentingan di dunia kesehatan.
Pengklasifikasian dan pengkodean penyakit memiliki beberapa manfaat
penting. Pertama, keduanya membantu dalam pemantauan epidemiologi dan
kesehatan masyarakat. Dengan melacak penyakit yang dilaporkan
berdasarkan kode ICD, pihak berwenang dapat mengidentifikasi wabah
penyakit dan tren kesehatan yang muncul di suatu wilayah atau negara.

Kedua, pengklasifikasian dan pengkodean penyakit berperan dalam


penelitian medis. Data kesehatan yang dihasilkan dari proses ini dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengidentifikasi pola dan menghubungkan
penyakit dengan faktor risiko tertentu atau paparan lingkungan.

Ketiga, pengklasifikasian dan pengkodean penyakit mendukung


perencanaan layanan kesehatan. Informasi ini membantu pembuat kebijakan
dan manajer layanan kesehatan untuk menentukan kebutuhan sumber daya,
mengidentifikasi daerah dengan beban penyakit tinggi, serta mengoptimalkan
alokasi anggaran dan tenaga kerja.

Keempat, proses ini berkaitan dengan pembayaran dan pengelolaan klaim


asuransi kesehatan. Dengan mengkodekan diagnosa dan prosedur yang tepat,
klaim asuransi dapat diproses dengan lebih efisien, mengurangi risiko
kesalahan dan penipuan, serta memastikan pemahaman yang konsisten di
antara semua pihak terlibat.

Meskipun pengklasifikasian dan pengkodean penyakit memiliki manfaat


besar, ada beberapa tantangan yang terkait. Salah satunya adalah keterbatasan
dalam akurasi dan kelengkapan informasi medis yang dicatat. Kualitas kode
ICD juga dapat dipengaruhi oleh tingkat pemahaman dan pelatihan coder
medis.

Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat transisi dari ICD-10 ke ICD-11.


ICD-11 merupakan revisi terbaru dari klasifikasi penyakit dan memiliki
tujuan untuk meningkatkan akurasi, fleksibilitas, dan relevansi data
kesehatan. Pengimplementasian ICD-10 membutuhkan kerjasama dan
pelatihan yang intensif di sektor kesehatan.

Kesimpulannya, pengklasifikasian dan pengkodean penyakit adalah proses


penting dalam sistem kesehatan untuk mengelompokkan dan menyusun data
tentang penyakit. Melalui penggunaan kode ICD, informasi medis dapat
dikelola secara efisien, digunakan untuk pemantauan epidemiologi,
penelitian, perencanaan layanan kesehatan, dan pengelolaan klaim asuransi.
Meskipun ada tantangan, pengembangan ICD-10 dan perbaikan sistem
pengkodean terus berlangsung untuk meningkatkan akurasi dan
efektivitasnya.
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Kegiatan dan Pembahasan


1. Gambaran Umum Rumash Sakit (Lokasi Praktek)
Rumah Sakit Dkt Zainul Arifin Bengkulu Merupakan rumah sakit yang
berada di Kota Bengkulu. Rumah sakit ini melayani pasien baik dari Kota
Bengkulu maupun dari luar daerah karena merupakan jenis rumah sakit
umum. Rumah Sakit DKT menerima pasien-pasien untuk disembuhkan
dengan dukungan dokter ahli dan perawat berkualitas. Rumah Sakit DKT
begitu masyarakat pada umumnya mengenal rumkit TK.IV 02.07.01
Zainul Arifin Bengkulu. terbentuk sejak tahun 1990 ( masih belum Pasti)
dibawah naungan denkesyah 02.04.01 Bengkulu Kesdam II sriwijaya yang
memfasilitasi pelayanan kesehatan bagi prajurit, pns dan keluarganya serta
juga masyarakat umum di wilayah provinsi Bengkulu. Pelayanan yang
terdapat di rumah sakit ini antara lain |:
1. Unit Gawat Darurat (UGD) 24 jam
2. Poliklinik Umum
3. Poliklnik Gigi dan Mulut
4. Poliklinik Kebidanan, KIA dan imunisasi
5. Pelayanan instalasi Bedah
6. Rawat inap dari kelas III hingga VIP
7. Laboratorium dan radiologi terbatas
8. Apotik Hesti

Rumah sakit Zainul Arifin terletak di jalan lingkar kompi begitu orang
mengenalnya, dengan suasana yang nyaman dan tenang serta keramahan
petugasnya diharapkan mampu menjadi penjamin bahwa rumah sakit ini
mengedepankan pelayanan prima.
3.2 Terminologi Medis
Teoritis :
1. Definisi :
Terminologi medis adalah istilah atau bahasa khusus yang
digunakan oleh para profesional medis untuk menggambarkan penyakit,
kondisi kesehatan, prosedur medis, obat-obatan, dan berbagai aspek lain
dalam dunia kedokteran. Penggunaan terminologi medis yang tepat dan
konsisten sangat penting dalam komunikasi antara dokter, perawat, ahli
farmasi, dan profesional kesehatan lainnya untuk memastikan pemahaman
yang akurat dan efektif mengenai masalah kesehatan pasien.
2. Tujuan :
Tujuan analisis terminologi medis adalah untuk memahami dan
mendefinisikan istilah-istilah khusus yang digunakan dalam bidang
kedokteran. Dengan menganalisis terminologi medis, kita dapat
memperjelas arti kata-kata, mengidentifikasi hubungan antara istilah, dan
memastikan keseragaman penggunaan dalam komunikasi medis, sehingga
dapat menghindari kesalahpahaman dan meningkatkan kualitas perawatan
kesehatan.

3. Hasil
a. Teridentifikasi kekurangan-kekurangan peulisan terminologi medis
yang tidak sesuai dengan buku acuan yang diterbitkan oleh rumah sakit
DKT Zainul Arifin bengkulu
KebIjakan/SOP:
3.3klasifikasi dan kodefikasi
1. Definisi :
Klasifikasi penyakit adalah proses pengelompokan penyakit berdasarkan
ciri-ciri atau gejala yang serupa. Ini membantu dalam pemahaman, diagnosis,
dan pengelolaan penyakit secara efisien.
Kodefikasi penyakit adalah penerapan kode-kode unik atau sistem kode
tertentu untuk setiap jenis penyakit dalam suatu sistem klasifikasi. Hal ini
memudahkan pengarsipan, pemantauan, dan pertukaran informasi medis secara
standar antara berbagai sistem kesehatan.

2. Tujuan
Tujuan klasifikasi dan kodefikasi penyakit adalah untuk menyusun sistem
yang dapat mengidentifikasi, mengelompokkan, dan menyederhanakan
berbagai macam penyakit yang ada. Hal ini membantu dalam:
a. Diagnosis: Memudahkan pengidentifikasian penyakit oleh tenaga medis
sehingga dapat memberikan perawatan yang tepat dan tepat waktu.
b) Penelitian: Memfasilitasi analisis data dan penelitian epidemiologi untuk
memahami pola penyakit dan tren kesehatan populasi.
c) Pengarsipan dan pelaporan: Memudahkan pengarsipan data medis dan
pelaporan statistik untuk tujuan administratif dan perencanaan kesehatan.
d) Perencanaan kesehatan: Membantu dalam merumuskan kebijakan
kesehatan dan alokasi sumber daya yang efektif dalam sistem perawatan
kesehatan.
e) Standardisasi: Membangun sistem yang seragam dan konsisten untuk
berbagi informasi tentang penyakit di tingkat nasional dan internasional.
Salah satu contoh sistem klasifikasi penyakit adalah International
Classification of Diseases (ICD), yang dikembangkan oleh World Health
Organization (WHO). Sistem ini terus diperbarui untuk mencerminkan
perkembangan dalam ilmu kedokteran dan kebutuhan data kesehatan yang
berkualitas

Kebijakan/sop
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan Praktik kerja lapangan ini, kami sangat
banyak mendapatkan pengalaman dan ilmu pengetahuan. Mulai dari cara alur
penerimaan pasien baik dari rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat
dirumah sakit Rafflesia Bengkulu sampai pasien pulang sembuh. Memahami
tata cara pengkodingan berkas rekammedis baik rawat inap maupun rawat
jalan
Rekam Medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang pasien
yang berisi identitas, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain pada
sarana pelayanan kesehatan untuk rawat jalan, rawat inap baik dikelola
pemerintah maupun swasta (permenkes nomor 209/MENKES/PER/III/2008).
Di Rumah Sakit DKT Zainul Arifin Bengkulu dalam kegiatan
pengkodingan penyakit di berkas Rekam Medis sudah dilakukan cukup baik.
Namun, masih ada beberapa singkatan Terminologi medis yang belum
terlaksana sesuai kebijakan dan ketentuan yang berlaku.
b. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti
memberikan saran kepada rumah sakit dkt Zainul Arifin agar membeerikan
sosialisasi dan mmberikan buku panduan penulisan terminologi medis di
setiap unit terkait terutama pada petugas medis pemberi asuhan sebagai
pedoman penulisan.
DAFTAR PUSTAKA

Sudra, R. 2013. Rekam Medis. Tangerang Selatan.Universitas Terbuka


Sudra, R. 2015. Rekam Medis. Tangerang Selatan. Universitas Terbuka
DAFTAR LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai