Anda di halaman 1dari 79

LAPORAN INTERPROFESIONAL PKL TERPADU

KELUARGA IBU ANDIKA DAN SUAMI JOKO DI DESA MULIA


KECAMATAN ...
TANGGAL 05-17 APRIL 2021

DISUSUN OLEH :

- Naomi Methanoya Br.Ginting - Rasia Gita Rani Tarigan


P00933217010 (S. Lingkungan) - P07520217037 (Kep. Medan)
- Yensi Editya Romauli Silitonga - Riza Rafika Yani Pulungan
P07524417076 (Kebidanan Medan) P07520217039 (Keperawatan Medan)
- Zia Kaddihan - Risdayanti Br Banurea
P07524417078 (Kebidanan Medan) P07520217039 (Kep. Medan)
- Eka Wahyuni Panggabean - Dewi Ratna Sari
P075244170 (Kebidanan Medan) P01031217058 (Gizi)
- Indah Sari Putri Br.Rajagukguk - Eriyanawati Pa
(Kebidanan Medan) P01031217060 (Gizi)
- Alfprincess Miranda Siahaan - Ernestin Krisna Ziliwu
P07524417079 (Kebidanan Medan) P01031217061 (Gizi)
- Angelina Elisabeth Gultom - Fitri Rahayu
P07524417080 (Kebidanan Medan) P01031217064 (Gizi)
- Annisa Zulfiah - Grace Befrina Septyanti Sitompul
P07524417081 (Kebidanan Medan) P01031217065 (Gizi)
- Athiyah Zahra Silalahi - Helti Purwanti
P07524417082 (Kebidanan Medan) P01031217078 (Gizi)
- Nur Eka Oktoria Sitorus P07520217036
(Kep. Medan)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
2021
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Kegiatan Interprofesional pada Keluarga Keluarga Ibu Andika


dan Suami Joko Di Desa Mulia Kecamatan , ……… – …….. 2021 telah
disahkan pada :
Hari : Selasa-Jum’at
Tanggal : 06-17 April 2021
Pembimbing Tanda Tangan

1. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes


NIP.196711101993032002 …………………….

2. Evi Desfauza, SST, M.Kes


NIP.195912261983022001 …………………….

3. Juliana Sianipar, S.Kep, Ns, M.Kes


NIP.197907012002122001 …………………….

4. Erba Kalto Manik, SKM, M.Sc


NIP.196203261985021001 …………………….
Mengetahui,
Direktur Poltekkes Kemenkes Medan

Dra. Ida Nurhayati, M.Kes.


NIP. 196711101993032002
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
hidayahnya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Seminar Asuhan Keperawatan dengan judul “Laporan Kegiatan Interprofesional
pada Keluarga Ibu Andika dan Suami Joko Di Desa Mulia Kecamatan , ……… –
…….. 2021 ”, Laporan ini di susun untuk memenuhi tugas IPE-IPC Poltekkes Kemenkes
Medan .
Dalam penyusunan Laporan ini tentunya tidak lepas dari adanya bantuan oleh
pihak tertentu, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang
sebesar besarnya kepada :
1. Ibu Ida Nurhayati, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Medan
2. Ibu Ida Nurhayati, M.Kes, Evi Desfauza, SST, M.Kes, Juliana Sianipar, S.Kep, Ns,
M.Kep, Erba Kalto Manik, SKM, M.Kes selaku Dosen Pembimbing selama Praktek
IPE-IPC Poltekkes Kemenkes Medan yang telah memberikan banyak ilmu dan
masukan untuk kesempurnaan laporan ini
3. Seluruh rekan-rekan Mahasiswa/i Prodi Analis Kesehatan, Kebidanan Medan,
Keperawatan Medan, dan Gizi yang telah ikut serta membantu secara moril maupun
materil untuk menyelesaikan Laporan ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahanya
serta jauh dari kesempurnaan. Dan penulis berharap agar Laporan ini dapat di terima dan
berguna bagi semua pihak. Untuk itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan Laporan ini, terima kasih.

Medan, 17 April 2021


Hormat Kami,

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 6
B. Tujuan Kegiatan.......................................................................... 7
C. Manfaat Kegiatan........................................................................ 7
D. Gambaran Kasus.......................................................................... 7
a. Data Subjektif.............................................................................. 8
b. Data Objektif........................................................................ 8
c. Data History......................................................................... 9
E. Waktu dan Tempat...................................................................... 9

BAB II DISKRIPSI KASUS


A. Gambaran Kasus (Secara Naratif)............................................... 10
B. Riwayat Masalah Keluarga.......................................................... 12
C. Persepsi Klien Tentang Masalah................................................. 13
D. Perumusan Masalah..................................................................... 14
E. Prioritas Masalah......................................................................... 14

BAB III RENCANA TINDAKAN DAN IMPLEMENTASI ............... 15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................. 17

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan.................................................................................. 18
B. Saran............................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 19
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Dokumentasi........................................................................
Lampiran Lefalet Perjurusan.........................................................................
Lampiran Satuan Acara Penyuluahan (SAP) Perjurusan ……………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga sebagai bagian terkecil dari masyarakat memiliki peranan penting dalam
membantu mewujudkan kesehatan secara umum di masyarakat karena kalau bagian inti
dari masyarakat sudah sehat tentunya kesehatan secara total dapat terwujud. Di dalam
keluarga pula merupakan tempat tumbuh dan berkembang manusia dan sebagai sarana
bagi manusia itu sendiri untuk nantinya bersosialisasi dengan masyarakat lain. Untuk
itu diperlukan keluarga yang berkualitas agar tercipta manusia yang berkualitas pula
baik secara fisik, mental, maupun spiritual.
Kesehatan merupakan salah satu unsur dasar kesejahteraan keluarga. Dalam
memperbaiki tingkat ekomomi masyarakat , kesehatan kesehatan keluarga merupakan
salah satu unsur mutlak yang harus dipenuhi, karena keluarga sehat akan menghasilkan
anak-anak yang tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berkualitas. Bila salah
satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan,
maka akan berpengaruh pada anggota-anggota keluarga yang ada disekitarnya,
termasuk salah satu penyakit yang mengancam kesehatan keluarga adalah penyakit TB
Paru. (Komang Ayu Henny,2010)
Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan yang besar di dunia. Dalam 20 tahun
World Health Organitation (WHO) dengan negara-negara yang tergabung di dalamnya
mengupayakan untuk mengurangi TB Paru. Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit
infeksi menular yang di sebabkan oleh infeksi menular oleh bakteri Mycobacterium
tuberkulosis. Sumber penularan yaitu pasien TB BTA positif melalui percik renik
dahak yang dikeluarkannya. Penyakit ini apabila tidak segera diobati atau
pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi berbahaya hingga kematian
(Kemenkes RI, 2015). Menurut WHO tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi
perhatian global. Dengan berbagai upaya pengendalian yang dilakukan, insiden dan
kematian akibat tuberkulosis telah menurun, namun tuberkulosis diperkirakan masih
menyerang 9,6 juta orang dan menyebabkan 1,2 juta kematian pada tahun 2014. India,
Indonesia dan China merupakan negara dengan penderita tuberkulosis terbanyak yaitu
berturut-turut 23%, 10%, dan 10% dari seluruh penderita di dunia (WHO, 2015).
Kasus ini diambil di Desa Mulia terdapat satu keluarga yang terdiri dari ibu Andika dan
suami Joko beserta anak anaknya 2 0rang perempuan dan 1 orang laki- laki. Keluarga ibu
Andika tidak mempunyai kartu jaminan kesehatan daerah. Alamat tempat
tinggal: Jln. Denai Gg.Suka no.4. Kondisi rumah tempat tinggal dengan ukuran
36M² terdapat 1 kamar tidur tanpa plafond dan kamar tanpa jendela. Rumah sudah
milik sendiri, semi permanen, jendela tanpa kawat kasa, lantai dapur masih tanah,
dengan kondisi sampah yang bertumpuk di sekitar rumah.

B. Tujuan Kegiatan
1. Membekali mahasiswa kemampuan praktik kolaborasi interprofesi dengan
pendekatan masyarakat dan membentuk sikap serta perilaku untuk senantiasa peka
terhadap persoalan kesehatan yang dihadapi masyarakat.
2. Memberi pengalaman mahasiswa menyiapkan diri dalam menjalankan profesinya
bekerjasama dengan profesi laindalam pemberdayaan kehidupan bermasyarakat.
3. Mendewasakan kepribadian dan memperluas wawasan mahasiswa dalam praktik
kolaborasi interprofesi dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Memberdayakan masyarakat melalui kerjasama untuk menggali dan
mengembangkan potensi yang ada dimasyarakat dalam berbagai aspek sebagai
upaya meningkatkan derajat kesehatan dan mencapai kesejahteraan masyarakat.

C. Manfaat Kegiatan
1. Mahasiswa mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui
pembelajaran daring (online) terbimbing, Mampu bekerja sama dan membina
hubungan saling percaya dengan profesi lain
2. Mampu bersikap dan berperilaku baik dalam membina hubungan dengan profesi
lain
3. Mampu melaksanakan peran profesi dalam berkolaborasi dengan profesi lain
4. Mampu menyelesaikan masalah kesehatan secara kolaberasi dengan profesi lain
5. Mahasiswa mampu menghasilkan produk inovasi yang bermanfaat bagi
masyarakat

D. Gambaran Kasus
Keluarga ibu Andika tidak mempunyai kartu jaminan kesehatan daerah. Alamat
tempat tinggal: Jln. Denai Gg.Suka no.4. Kondisi rumah tempat tinggal dengan ukuran
36M² terdapat 1 kamar tidur tanpa plafond dan kamar tanpa jendela. Rumah sudah
milik sendiri, semi permanen, jendela tanpa kawat kasa, lantai dapur masih tanah,
dengan kondisi sampah yang bertumpuk di sekitar rumah. Anggota keluarga yang
sudah dewasa membuang tinja kelubang galian dan rumah tersebut tidak mempunyai
saluran pembuangan air limbah. Sumber air yang digunakan ibu andika untuk minum,
masak, mencuci piring dan gelas dan menggosok gigi menggunakan air sumur
Ibu Andika mempunyai kebiasaan merebus air untuk diminum serta menyimpan air
yang telah direbus di dalam wadah panci yang terbuka tanpa tutup dan untuk
mengambil air ibu andika menggunakan gayung.
Ibu andika dengan usia 55 tahun juga berperan sebagai PMO untuk suaminya yang
menderita penyakit TB dan DM dengan keluhan menstruasi datang ke puskesmas,
mengatakan dalam satu tahun terakhir ini mengalami menstruasi tidak teratur, panas
dan kemerahan di wajah, cemas, susah tidur. TD : 140/80 mmHg, nadi : 87x/menit, RR:
24x/menit, BB: 85 kg. baru pulang dari puskesmas untuk pengobatannya. Apa yang
harus perawat lakukan selanjutnya?
Selanjutnya suami ibu andika Joko baru saja dirawat di Rumah Sakit Mawar di
rawat di Ruang : Ikhlas4 Tgl Masuk RS: 1 April 2021Umur: 58 Thn 0 Bln 3Hr
Agama : Islam Pekerjaan: Petani Suku : Jawa Diagnosa Medis : DHF dengan hasil:
a. Data subjectif

Riwayat penyakit TB dan DM

Riwayat gizi Nafsu makan menurun


Makan sebanyak 3x sehari
Riwayat personal JK : Laki Laki
Suku : Jawa
Bahasa : Indonesia

b. Data objectif
Antoprometri BB : 42,5 kg
TB : 154 cm
BBI : 48,6 kg
IMT : 17,63 (kurus)
Biokimia Hb :11 g/dl
Trombosit : 45.100/m
JumlahTrombosit : 48.000
Fisik Lemas, pusing, pucat

Klinis TekananDarah : 160/70mmHg


Suhu : 38˚C
Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 26x/menit
c. Dietary history
No Tidak Ya
.
1 Alergi Makanan  Jenis
2 Pantangan Makanan  Jenis
3 Diet yang dijalani 

Anak ibu andika yang ketiga yang bernama Anto berumur 12 tahun dengan
keluhan gigi terasa sakit nyeri spontan yang terus menerus juga apabila digunakan
untuk mengunyah, dan si anak tidak dapat menunjukan gigi manakah yang dimaksud
karena terdapat beberapa lubang gigi didalam mulut. Dari hasil pemeriksaan intra oral
terlihat karies.

Anak perempuan ibu Andika yang pertama bernama Susi berumur 26 tahun,
G2P1A0, hamil 35 minggu, datang ke Puskesmas untuk melakukan kunjungan ulang.
Hasil anamnesis: ibu sering pusing, pucat dan mudah lelah. Hasil pemeriksaan:
konjungtiva merah muda, TD 110/80 mmHg, N 70 x/menit, P 18 x/menit, TFU 30 cm,
puka, kepala belum masuk PAP, DJJ 120 x/menit, Hb 10 gram%

E. Waktu dan Tempat


Waktu : 5-17 April 2020
Tempat : di Desa Mulia Jl Denai Gg Suka No 4
BAB II
DISKRIPSI KASUS

A. Gambaran Kasus (Secara Naratif)


Dalam Desa Mulia terdapat satu keluarga yang terdiri dari ibu Andika dan
suami Joko beserta anak anaknya 2 0rang perempuan dan 1 orang laki- laki dengan
status pendidikan keduanya terakhir SMP. Keluarga ibu Andika tidak mempunyai
kartu jaminan kesehatan daerah. Alamat tempat tinggal: Jln. Denai Gg.Suka no.4.
Kondisi rumah tempat tinggal dengan ukuran 36M² terdapat 1 kamar tidur tanpa
plafond dan kamar tanpa jendela. Rumah sudah milik sendiri, semi permanen,
jendela tanpa kawat kasa, lantai dapur masih tanah, dengan kondisi sampah yang
bertumpuk di sekitar rumah. Anggota keluarga yang sudah dewasa membuang tinja
kelubang galian dan rumah tersebut tidak mempunyai saluran pembuangan air
limbah. Sumber air yang digunakan ibu andika untuk minum, masak, mencuci
piring dan gelas dan menggosok gigi menggunakan air sumur
Ibu Andika mempunyai kebiasaan merebus air untuk diminum serta
menyimpan air yang telah direbus di dalam wadah panci yang terbuka tanpa tutup
dan untuk mengambil air ibu andika menggunakan gayung.
Ibu andika dengan usia 55 tahun juga berperan sebagai PMO untuk suaminya
yang menderita penyakit TB dan DM dengan keluhan menstruasi datang ke
puskesmas, mengatakan dalam satu tahun terakhir ini mengalami menstruasi tidak
teratur, panas dan kemerahan di wajah, cemas, susah tidur. TD : 140/80 mmHg,
nadi : 87x/menit, RR: 24x/menit, BB: 85 kg. baru pulang dari puskesmas untuk
pengobatannya. Apa yang harus perawat lakukan selanjutnya?
Selanjutnya suami ibu andika Joko baru saja dirawat di Rumah Sakit Mawar di
rawat di Ruang : Ikhlas4 Tgl Masuk RS: 1 April 2021Umur: 58 Thn 0 Bln 3Hr
Agama: Islam Pekerjaan: Petani Suku: Jawa Diagnosa Medis : DHF dengan hasil:
a. Data subjectif

Riwayat penyakit TB dan DM

Riwayat gizi Nafsu makan menurun


Makan sebanyak 3x sehari
Riwayat personal JK : Laki Laki
Suku : Jawa
Bahasa : Indonesia

b. Data objectif
Antoprometri BB : 42,5 kg
TB : 154 cm
BBI : 48,6 kg
IMT : 17,63 (kurus)
Biokimia Hb :11 g/dl
Trombosit : 45.100/m
JumlahTrombosit : 48.000

Fisik Lemas, pusing, pucat

Klinis TekananDarah : 160/70mmHg


Suhu : 38˚C
Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 26x/menit
c. Dietary history
No Tidak Ya
.
1 Alergi Makanan  Jenis
2 Pantangan Makanan  Jenis
3 Diet yang dijalani 

Anak ibu andika yang ketiga yang bernama Anto berumur 12 tahun dengan
keluhan gigi terasa sakit nyeri spontan yang terus menerus juga apabila digunakan
untuk mengunyah, dan si anak tidak dapat menunjukan gigi manakah yang
dimaksud karena terdapat beberapa lubang gigi didalam mulut. Dari hasil
pemeriksaan intra oral terlihat karies.

Anak perempuan ibu Andika yang pertama bernama Susi berumur 26 tahun,
G2P1A0, hamil 35 minggu, datang ke Puskesmas untuk melakukan kunjungan
ulang. Hasil anamnesis: ibu sering pusing, pucat dan mudah lelah. Hasil
pemeriksaan: konjungtiva merah muda, TD 110/80 mmHg, N 70 x/menit, P 18
x/menit, TFU 30 cm, puka, kepala belum masuk PAP, DJJ 120 x/menit, Hb 10
gram%

B. Riwayat Masalah Keluarga


1. Jumlah angggota kelurga adalah 5 orang , mempunyai 2 anak perempuan dan 1
anak laki laki
2. Ibu tinggal di rumah semi permanen
3. Rumah tersebut memiliki sumber air dari sumur
4. Tidak menggunakan jamban melainkan menggali tanah dan menutupnya kembali
5. Tidak memiliki saluran limbah
6. Kurangnya ventilasi udara didalam rumah
7. Air minum disimpan di wadah terbuka tanpa ditutup
8. Suaminya menderita riwayat TB dan DM dan masuk rumah sakit didiagnosa
medis DHF
9. Nafsu makan menurun
10. Makan 3 kali sehari, tidak mempunyai alergi makanan, tidak ada pantangan
makanan, tidak sedang menjalani diet tertentu
11. Keadaan Suami kurus dan keadaan fisik Lemas, pusing, pucat
12. Data biokimia suami Hb :11 g/dl Trombosit : 45.100/m Jumlah Trombosit :
48.000 (semuanya dibawah normal)
13. Ibu mengalami menstruasi tidak teratur, panas dan kemerahan di wajah, cemas,
susah tidur
14. Usia kehamilan anak perempuan ibu Andika 35 minggu
15. Fisik ibu hamil mudah lelah dan sering pusing
16. Keadaan fisik ibu TD : 140/80 mmHg, nadi : 87x/menit, RR: 24x/menit
(semuanya tidak normal) BB: 85 kg (obesitas )
17. Anak ibu andika yang kedua bernama Anita dengan keluhan badan terasa lemah
sering berkunang-kunang, nyeri kepala, demam, mual, muntah, dan nyeri perut
18. Anak ibu andika yang ketiga yang bernama Anto berumur 12 tahun dengan
keluhan gigi. Dari hasil pemeriksaan intra oral terlihat karies

C. Persepsi Klien Tentang Masalah


1. Sanitasi
- Apakah Ibu satu kamar dengan Suami?
- Apakah alat makan dan minum ibu disatukan dengan suami?
- Apakah pintu rumah ibu sering dibuka?
- Apakah tempat pembuangan tinja berdekatan sumber air/sumur?
- Apakah ibu menggunakan alas kaki pada saat di dapur ?
- Bagaimana cara pengolahan sampah dirumah ibu? Apakah di bakar atau
diangkut oleh pengangkut sampah?
- Bagaimana warna dan rasa sumur air ibu?
- Apakah ada bau didalam air minum ibu?
- Apakah terdapat banyak lalat dan nyamuk dirumah ibu?
2. Kebidanan
- Apakah pola istirahat ibu teratur?
- Apakah ibu mengkonsumsi obat-obatan lain selain obat yang diberikan bidan?
- Apakah ibu mengkonsumsi obat Fe?
- Berapa kali ibu melakukan pemeriksakan ibu hamil?
3. Keperawatan
- Bagaimana awal gejala demam sudah dirasakan berapa lama?
- Berapa kali frekuensi mual muntahnya ?
- Nyeri perut dirasakan dibagian mana?
- Skala nyeri yang dirasakan dari 1-10 kira-kira berapa ya?
- Apakah anak ibu andika masih nafsu makan ?
- Bagaimana keadaan kekenyalan kulitnya (Turgor Kulitnya)
- Bagaimana dengan makanannya satu hari berapa kali makan? Apakah satu
porsi habis makan ?
4. Gizi
- Berapa kali keluarga makan dalam sehari ?
- Bagaimanakah nafsu makan anggota keluarga ?
- Apakah mempunyai alergi terhadap makanan?
- Apakah mempunyai pantangan terhadap makanan?
- Apakah sedang menjalankan diet ?
- Apa saja keluhan yang dirasakan ?

D. Perumusan Masalah
1. Tinggal di rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan
2. Kurangnya Kebersihan lingkungan
3. Masalah suami menderita riwayat TB dan DM
4. Masalah suami terkena DHF
5. Masalah anemia
6. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi)
7. Pola Menstruasi
8. Pola makan dan kebiasaan minum

E. Prioritas Masalah
BAB III

RENCANA TINDAKAN DAN IMPLEMENTASI

Rencana Penyelesaiain Sasaran Profesi yang Keterlibatan Tim


bertanggung Lain
jawab
Melakukan pengukuran Sasaran semua Gizi 1. Kebidanan
antropometri (Berat badan, anggota 2. Keperawatan
Tinggi bandan, LILA) keluarga
Pemberian Tablet FE Sasaran ibu Bidan 1. Kebidanan
hamil 2. Gizi
Memberikan Pemicuan Sasaran seluruh Sanitasi 1. Kebidanan
mengenai Perilaku Hidup keluarga 2. Keperawatan
Bersih & Sehat (PHBS) 4. Gizi
5. Sanitasi
rencana penyelesaia sasaran ibu Keperawaan 1. Bidan
melakukan pemeriksaan
laboratorium
Melakukan konseling/ Semua anggota Gizi 1. Kebidanan
penyuluhan keluarga 2. Keperawatan
5. Sanitasi
Melakukan Pemeriksaan Semua anggota Keperawatan 1. Bidan
Tanda-Tanda Vital keluarga
Melakukan Kompres Hangat Anak kedua ibu Keperawatan 1. Bidan
andika dan
Bapak anita
Memberikan pengetahuan Semua anggota Gizi 1. Sanitasi
konsumsi makanan yang keluarga 2. Keperawatan
aman dan sehat 3. Kebidanan
Memberikan Informasi Sasaran seluruh Sanitasi 1. Keperawatan
Mengenai Tehnologi tepat keluarga 2. Kebidanan
Guna Untuk Pemberantasan
Jentik Nyamuk
Memberikan pendidikan Pasien dan Gizi 1. Kebidanan
tentang KADARZI (keluarga Keluarga 2. Keperawatan
sadar gizi) untuk 3. Gizi
memperbaiki pola konsumsi 4. Sanitasi
keluarga.
Isi kadarzi:
- Memantau berat badan
secara teratur
- Makanan beraneka ragam
Konsumsi garam beryodium
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
(ANALISIS FENOMENOLOGI INTERPRETATIF)

 Studi kasus yang dilakuan di desa Mulia, dengan jumlah anggota keluarga adalah 5
orang, mempunyai 2 orang anak perempuan dan 1 anak laki-laki.

 Setelah dilakukan pengkajian sampai evaluasi di keluarga ibu andika, suami ibu andika
yaitu Pak Joko yang menderita penyakit TB dan DM, diagnose berkelanjutan
mengalami penyakit DHF, bapak mengalami berat badan yang kurus akibat penyakit
yang diderita, kondisi ini sebagai akibat dari pola hidup yang tidak sehat, serta konsumsi
makanan yang tidak seimbang dan cara mengolah makanan dalam keluarga ibu andika,
dapat di lihat dari fak tor kurangnya penerapan PHBS di lingkungan rumah yang
disebabkan karena kebiasaan merebus air minum dan kemudian menyimpan air yang
sudah direbus di panci terbuka tanpa tutup dan ibu mengambil air dengan menggunakan
gayung, tidak memliki jamban, tidak memilki saluran pembuangan air limbah, sumber
air untuk kehidapan sehari-hari menggunkan air sumur, 1 kamar tidur tanpa plafond dan
kamar tanpa jendela. Masalah dalam keluarga sudah dapat teratasi dan keluarga sudah
mengetahui tentang penyakit yang diderita oleh ibu andika, keluarga sudah mengetahui
cara mengolah makanan,diet yang akan diberikan untuk pak joko dan asupan gizi yang
harus diberikan kepada keluarga.

 Setelah dilakukan pengkajian sampai evaluasi terhadap masalah keluagra Ibu Andika
tidak terdapat kesenjangan anatara subjek dan data objekif serta ketidaknyamanan yang
dirasakan ibu telah terasasi dan ibu sudah mengetahui solusi yang dialami keluarga ibu
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala  TB dan DM serta Anemia pada Remaja Putri dan
Monpouse, Keluarga dapat mengidentifikasian cara pengobatan dan perawatan, asupan gizi yang
harus diberikkan kepada anggota keluarga. Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan dan keluarga
diharapkan sudah dapat menerapkan PHBS di rumah melalui sumur ditutup agar terhindar dari
pencemaran, menutup air yang sudah dimasak dan disimpan dalam wadah yang tertutup, menambah
ventilasi yang jendela bisa dibuka dan ibu juga sudah mengetahui pola makan dan minum yang baik
dan benar selama kehamilan.

B. Saran
Untuk keluarga diharapkan senantiasa menjaga dan memelihara hidup bersih dan sehat, salah
satunya yaitu dengan cara selalu mencuci tangan sebelum memegang makanan, dan setelah dari kamar
mandi. Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi serta menjaga kebersihan ligkungan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

1. Dokumentasi :

Arahan dan Bimbingan sekaligus Pembukaan IPE-IPC Poltekkes Kemenkes Medan


Arahan dan Bimbingan sekaligus Pembukaan IPE-IPC Poltekkes Kemenkes Medan

Diskusi Kelompok 9 IPE-IPC Poltekkes Kemenkes Medan


2. Leaflet
- Jurusan Sanitasi Kesehatan
- Jurusan Kebidanan Medan
- Jurusan Keperawatan Medan
- Jurusan Gizi

3. SAP (Satuan Acara Penyuluhan)


- Jurusan Kebidanan Medan

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )


ANEMIA PADA KEHAMILAN

Pokok Bahasan : Anemia pada Kehamilan


Sub Pokok Bahasan :1) Pengertian anemia dan anemia pada ibu hamil
2) Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
3) Macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya
4) Akibat anemia pada ibu hamil
5) Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil
6) Menjelaskan cara minum tablet zat besi yang benar
Sasaran : Ibu Hamil
Hari / Tanggal : Jumat, 9 April 2021
Waktu : 20 Menit ( 10.00 WIB s/d selesai )
Tempat : Desa Mulia
Penyuluh / Petugas : 1) Alprinces Miranda Siahaan
2) Zia Kaddihan

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan pada ibu hamil di harapkan dapat menambah pengetahuan
ibu hamil tentang anemia pada kehamilan
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikutipenyuluhan diharapkan ibu dapat mengetahui tentang:
1.      Pengertian anemia dan anemia pada ibu hamil.
2.      Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia.
3.      Macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya.
4.      Akibat anemia pada ibu hamil.
5.      Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil.
6.      Menjelaskan cara minum tablet zat besi yang benar.
III. Materi
 Berisi garis besar materi yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran / penyuluhan
IV. Metode
 Ceramah, tanya jawab
V. Media
 Leaflet
VI. Strategi Pelaksanaan
Berisi urut-urutan / langkah yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan :

No. Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta


1. 2 menit Pembukaan :  Menjawab salam
 Mengucap salam  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
materi
 Menjelaskan waktu
pelaksanaan
2. 10 menit Penyampaian Materi :  Memperhatikan
 Pengertian anemia dan  Mendengarkan apa
anemia pada ibu hamil. yang disampaikan
 Ciri-ciri ibu hamil penyuluh
dengan anemia.
 Macam-macam anemia
pada ibu hamil dan
penyebabnya.
 Akibat anemia pada ibu
hamil.
 Penatalaksanaan dan
pencegahan anemia
pada ibu hamil.
 Menjelaskan cara
minum tablet zat besi
yang benar.

3. 5 menit Diskusi :  Menanyakan apa


 Memberikan yang kurang
kesempatan kepada dimengerti
peserta untuk bertanya
4. 2 menit Evaluasi :  Menjawab pertanyaan
 Menanyakan kepada
peserta tentang materi
yang telah diberikan
 Memberikan  reward
kepada ibu-ibu yang
dapat menjawab
pertanyaan.
5. 1 menit Penutup :  Mendengarkan
 Mengucapkan terima  Menjawab salam
kasih atas peran serta
peserta.
 Mengucapkan salam
Penutup

VII. Evaluasi
1.      Evaluasi struktur :
a.  Peserta hadir ditempat penyuluhan
b.  Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah Ibu Andika
c.   Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2.      Evaluasi Proses :
a.   Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b.   Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
c.    Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3.      Evaluasi  Hasil :
a.    Ibu mengetahui tentang manfaat ASI Eksklusif
VIII. Sumber
Saifuddin, abdul bari. (2006). Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta :
yayasan bina pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Rukiyah, dkk.(2009). AsuhanKebidanan I (Kehamilan).CV.Trans Info Media:Jakarta.
Arisman.(2009). Gizi dalam Daur Kehidupan.EGC. Jakarta
IX. Lampiran Materi
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Anemia
Ibu hamil adalah keadaan wanita yang sedang mengandung janin didalam rahimnya karena sel telur
telah dibuahi oleh spermatozoa dari pria. Lebih lanjut, kehamilan adalah akibat sel telur yang telah
matang kemudian bertemu spermatozoa dari pria sehingga terjadilah proses pembuahan yang
kemudian menghasilkan janin (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008).
Ibu hamil adalah kondisi seorang wanita yang sedang mengandung janin yang merupakan pintu
gerbang bagi penciptaan generasi penerus yang handal (Yahya Andi Saputra, 2014).
Anemia adalah penurunan kadar darah dalam membawa oksigen akibat penurunan produksi sel
darah merah, dan penurunan hemoglobin dalam darah (Fraser, Diane M. at. el, 2009)
Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin dibawah nilai normal.
Pada penderita anemia lebih sering disebut dengan kurang darah, kadar sel darah merah dibawah nilai
normal (Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk, 2010).
Ibu hamil dikatakan anemia jika hemoglobin darahnya kurang dari 11gr%. Bahaya anemia pada ibu
hamil tidak saja berpengaruh terhadap keselamatan dirinya, tetapi juga padajanin yang dikandungnya
(Wibisono, Hermawan, dkk, 2009).
Jadi anemia adalah keadaan dimana kadar hemoglobin yang menurun dibawah batas normal, ini
karena penurunan kadar darah dalam membawa oksigen akibat produksi sel darah merah. Dan ibu
hamil didiagnosis anemia jika kadar hemoglobinya kurang dari 11%.

B.       Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia menurut Hermawan Wibisono (2009), yaitu:


Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau keseluruhan ciri-ciri dibawahini,
dan untuk memastikannya harus dengan tes kadar Hb dalam darah. Ciri-ciri tersebut antaralain :
a.       Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.
b.      Lemah
c.       Letih
d.      Lesu
e.       Lunglai
f.       Nafas terengah-engah
g.      Nyeri dada
h.      Ikterus
C.      Macam-macam anemia pada ibu hamil menurut Arisman (2007), yaitu:
1.      Anemia defisiensi besi/ karena kekurangan zat besi
Penyebab tersering anemia selama kehamilan dan masa nifas adalah defisiensi besi
dankehilangan darah akut. Tidak jarang keduanya saling berkaitan erat, karena pengeluaran
darahyang berlebihan disertai hilangnya besi hemoglobin dan terkurasnya simpanan besi pada
suatukehamilan dapat menjadi penyebab penting anemia defisiensi besi pada kehamilan berikutnya.
Padagestasi biasa dengan satu janin, kebutuhan ibu akan besi yang dipicu oleh kehamilannya
rata-ratamendekati 800 mg; sekitar 500 mg, bila tersedia, untuk ekspansi massa hemoglobin ibu
sekitar200 mg atau lebih keluar melalui usus, urin dan kulit. Jumlah total ini 1000 mg jelas
melebihicadangan besi pada sebagian besar wanita. Kecuali apabila perbedaan antara jumlah
cadanganbesi ibu dan kebutuhan besi selama kehamilan normal yang disebutkan diatas dikompensasi
olehpenyerapan besi dari saluran cerna, akan terjadi anemia defisiensi besi.
Dengan meningkatnya volume darah yang relatif pesat selama trimester kedua,
makakekurangan besi sering bermanifestasi sebagai penurunan tajam konsentrasi
hemoglobin.Walaupun pada trimester ketiga laju peningkatan volume darah tidak terlalu besar,
kebutuhanakan besi tetap meningkat karena peningkatan massa hemoglobin ibu berlanjut dan banyak
besiyang sekarang disalurkan kepada janin. Karena jumlah besi tidak jauh berbeda dari jumlah
yangsecara normal dialihkan, neonatus dari ibu dengan anemia berat tidak menderita
anemiadefisiensi besi ( Arisman, 2007 ).

2.      Anemia karena perdarahan


Sering terjadi pada masa nifas. Solusio plasenta dan plasenta previa dapat menjadisumber
perdarahan serius dan anemia sebelum atau setelah pelahiran. Pada awal kehamilan,anemia akibat
perdarahan sering terjadi pada kasus-kasus abortus, kehamilan ektopik, dan molahidatidosa.
Perdarahan masih membutuhkan terapi segera untuk memulihkan danmempertahankan perfusi di
organ-organ vital walaupun jumlah darah yang diganti umumnyatidak mengatasi difisit hemoglobin
akibat perdarahan secara tuntas, secara umum apabilahipovolemia yang berbahaya telah teratasi dan
hemostasis tercapai, anemia yang tersisaseyogyanya diterapi dengan besi. Untuk wanita dengan
anemia sedang yang hemoglobinnyalebih dari 7 g/dl, kondisinya stabil, tidak lagi menghadapi
kemungkinan perdarahan serius, dapatberobat jalan tanpa memperlihatkan keluhan, dan tidak
demam, terapi besi selama setidaknya 3bulan merupakan terapi terbaik dibandingkan dengan
transfusi darah ( Sarwono, 2008 ).

3.      Anemia karena radang/ keganasan


Gejala-gejala tubuh lemah, penurunan berat badan, dan pucat sudah sejak jaman duludikenal
sebagai ciri penyakit kronik. Berbagai penyakit terutama infeksi kronik dan neoplasmamenyebabkan
anemia derajat sedang dan kadang-kadang berat, biasanya dengan eritrosit yansedikit hipokromik
dan mikrositik. Dahulu, infeksi khususnya tuberculosis, endokarditis, atauesteomielitis sering
menjadi penyebab, tetapi terapi antimikroba telah secara bermaknamenurunkan insiden penyakit-
penyakit tersebut. Saat ini, gagal ginjal kronik, kanker dankemoterapi, infeksi virus imunodefisiensi
manusia (HIV), dan peradangan kronik merupakanpenyebab tersering anemia bentuk ini.
Berbagai penyakit kronik dapat menyebabkan anemia selama dalam masa kehamilan.
Beberapadiantaranya adalah penyakit ginjal kronik, supurasi, penyakit peradangan usus
(inflammatorybowel disease), lupus eritematosus sistemetik, infeksi granulomatosa, keganasan, dan
arthritisremotoid. Anemia biasanya semakin berat seiring dengan meningkatnya volume plasma
melebihiekspansi massa sel darah merah. Wanita dengan pielonfritis akut berat sering mengalami
anemianyata. Hal ini tampaknya terjadi akibat meningkatnya destruksi eritosit dengan
produksieritropoietin normal (D.S Soewito M, 2010).

4.      Anemia aplastik karena kerusakan sumsum tulang.


              Anemia aplastik adalah suatu penyulit yangparah. Diagnosis ditegakkan apabila dijumpai
anemia, biasanya disertai trombositopenia,leucopenia, dan sumsum tulang yang sangat hiposeluler
(). Pada sekitar sepertigakasus, anemua dipicu oleh obat atau zat kimia lain, infeksi, radiasim,
leukemia, dan gangguanimunologis.
Penurunan mencolok sel induk yangterikat di sumsum tulang adalah kelainan fungsional
mendasar. Banyak bukti yang menyatakan bahwa penyakit ini diperantarai olehproses imunologis
(Wibisono Hermawan, 2009). Pada penyakit yang parah, yangdidefinisikan sebagai hiposelularitas
sumsum tulang yang kurang dari 25 persen, angkakelangsungan hidup 1 tahun hanya 20 persen
(Suhemi, 2007).
5.      Anemia hemolitik karena usia sel darah merah yang pendek
Anemia hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah merah yang lebih cepatdari
pembuatannya. Ini dapat disebabkan oleh :
a.       Faktor intra kopuskuler dijumpai pada anemia hemolitik heriditer, talasemia, anemia selsickle
(sabit), hemoglobin, C, D, G, H, I dan paraksismal nokturnal hemoglobinuria
b.      Faktor ekstrakorpuskuler, disebabkan malaria, sepsis, keracun zat logam, dan dapatbeserta obat-
obatan, leukemia, penyakit hodgkin dan lain-lain.
Gejala utama adalah anemia dengan kelaina-kelainan gambaran darah, kelelahan,kelemahan,
serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vitalPengobatan bergantung pada jenis
anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan olehinfeksi maka infeksinya di berantas dan
diberikan obat-obat penambah darah. Namun, padabeberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak
memberikan hasil. Maka transfusi darah yang berulangdapat membantu penderita ini.

6.      Anemia megaloblastik karena gangguan pencernaan


Anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 selama
kehamilansangat jarang terjadi, ditandai oleh kegagalan tubuh menyerap vitamin B12 karena tidak
adanyafaktor intrinsik. Ini adalah suatu penyakit autoimun yang sangat jarang pada wanita
dengankelainan ini. Defisiensi vitamin B12 pada wanita hamil lebih mungkin dijumapai pada
merekayang menjalani reseksi lambung parsial atau total. Kausa lain adalah penyakit Crohn,
reseksiileum, dan pertumbuhan bakteri berlebihan di usus halus.
Kadar vitamin B12 serum diukur dengan radio immunoassay. Selama kehamilan,
kadarnonhamil karena berkurangnya konsentrasi protein pengangkut B12 transkobalamin.
Wanitayang telah menjalani gastrektomi total harus diberi 1000 mg sianokobalamin (vitamin
B12)intramuscular setiap bulan. Mereka yang menjalani gastrektomi parsial biasanya
tidakmemerlukan terapi ini, tetapi selama kehamilan kadar vitamin B12 perlu dipantau. Tidak
adaalasan untuk menunda pemberian asam folat selama kehamilan hanya karena
kekhawatiranbahwa akan terjadi gangguan integritas saraf pada wanita yang mungkin hamil dan
secarabersamaan mengidap anemia pernisiosa Addisonian yang tidak terdeteksi (sehingga tidak
diobati).

7.      Anemia karena penyakit keturunan misalnya anemia sel sabit


Penyakit sel sabit (sickle cell disease) adalah suatu penyakit keturunan yang ditandai dengansel
darah merah yang berbentuk sabit dan anemia hemolitik kronik. Pada penyakit sel sabit, seldarah
merah memiliki hemoglobin (protein pengangkut oksigen) yang bentuknya abnormal,sehingga
mengurangi jumlah oksigen di dalam sel dan menyebabkan bentuk sel menjadi sepertisabit.
Sel yang berbentuk sabit menyumbat dan merusak pembuluh darah terkecil dalam limpa,
ginjal,otak, tulang dan organ lainnya; dan menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen ke
organtersebut. Sel sabit ini rapuh dan akan pecah pada saat melewati pembuluh darah,
menyebabkananemia berat, penyumbatan aliran darah, kerusakan organ dan mungkin kematian.
Anemia sel sabit adalah kondisi serius di mana sel-sel darah merah menjadi berbentuk
bulansabit, seperti huruf C. Sel darah merah normal berbentuk donat tanpa lubang (lingkaran, pipih
dibagian tengahnya), sehingga memungkinkan mereka melewati pembuluh darah dengan mudahdan
memasok oksigen bagi seluruh bagian tubuh. Sulit bagi sel darah merah berbentuk bulansabit untuk
melewati pembuluh darah terutama di bagian pembuluh darah yang menyempit,karena sel darah
merah ini akan tersangkut dan akan menimbulkan rasa sakit, infeksi serius, dankerusakan organ
tubuh.

D.      Akibat anemia pada ibu hamil menurut Wibisono Hermawan (2009) yaitu:


Akibat anemia pada ibu hamil antara lain :
a.       Abortus
b.      Persalinan preterm/sebelum waktunya
c.       Proses persalinan lama
d.      Perdarahan setelah persalinan
e.       Syok
f.       Infeksi pada saat dan sesudah persalinan
g.      Payah jantung
h.      Bayi lahir prematur
i.        Bayi cacat bawaan
j.        Kekurangan cadangan besi
k.      Kematian janin
l.        Kematian ibu
E.      Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil menurut Sodikin (2009) yaitu:
Penatalaksanaan dan pencegahan yang umum dilakukan adalah dengan pemberian suplemenzat besi
sedikitnya 1 tablet selama 90 hari berturut-turut selama masa kehamilan. Pemeriksaankadar Hb semua ibu
hamil dilakukan pada kunjungan ANC pertama dan pada minggu ke-28.
Apabila ditemukan ibu hamil dengan anemia berikan tablet Fe 2-3 kali 1 tablet perhari
dandisarankan untuk tetap minum tablet zat besi sampai 4-6 bulan setelah persalinan. Pada ibu
hamiltrimester 3 dengan anemia perlu diberi zat besi dan asam folat secara IM dan disarankan
untukbersalin di rumah sakit.
Pencegahan juga bisa dilakukan secara mandiri dengan mengkonsumsi makanan yangmengandung
gizi seimbang (4 sehat 5 sempurna) dan memperbanyak konsumsi makanan-makanan yang kaya akan zat
besi seperti hati ayam (disarankan hati ayam kampung) ataupunsapi, sayur bayam dan juga buah-buahan
(disarankan hati hewan, sayur dan buah organik).
Dengan mengkonsumsi semua makanan tersebut, zat besi yang sangat diperlukan oleh sel-seldarah
merah dapat terpenuhi secara maksimal dan dapat terhindar dari. Periksakan sedinimungkin apabila
terdapat tanda-tanda anemia, agar langkah-langkah antisipasi bisa segeradilakukan.
F.       Cara meminum Tablet zat besi menurut Ai Yeyeh Rukiyah (2014) yaitu:
1.      Sehari minum 1 tablet Fe pada malam hari sebelum tidur untuk mengurangi rasa mual
2.      Minum tablet Fe bersamaan dengan vitamin C dan vitamin B12, misalnya dengan jusjeruk atau
air lemon untuk membantu proses penyerapan.
3.      Jangan minum tablet Fe bersamaan dengan kopi, teh, alkohol dan susu karena dapatmenghambat
proses penyerapan.

- Jurusan Kebidanan Medan

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )


MENOPAUSE

Pokok Bahasan : Menopause


Sub Pokok Bahasan :1) Pengertian Menopause
2) Periode Menopause
3) Penyebab Menopause
4) Perubahan Hormon saat Menopause
5) Faktor yang Mempengaruhi Menopause
6) Penyakit yang Terjadi Pada Menopause
7) Penanganan Menghadapi Menopause
Sasaran : Ibu Menopause
Hari / Tanggal : Senin, 12 April 2021
Waktu : 20 Menit ( 10.00 WIB s/d selesai )
Tempat : Dusun Balai Ndokum Desa Pasar IV Namu terasi
Penyuluh / Petugas : Yensy Silitonga

I. Tujuan Instruksional Umum


Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada ibu tentang menopause.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu menyusui dapat :
1. Ibu dapat menjelaskan Tentang Pengertian Menopause
2. Ibu dapat mengetahui Periode Menopause
3. Ibu dapat mengetahui Penyebab Menopause
4. Ibu dapat mengetahui Perubahan Hormon saat Menopause
5. Ibu dapat mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menopause
6. Ibu dapat mengetahui Penyakit yang Terjadi pada Menopause
7. Ibu dapat mengetahui Apa saja Cara Untuk Penanganan dalam Menghadapi Menopause
III. Materi
 Berisi garis besar materi yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran / penyuluhan
IV. Metode
 Ceramah, tanya jawab
V. Media
 Leaflet
VI. Strategi Pelaksanaan
Berisi urut-urutan / langkah yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan :

No. Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta


1. 2 menit Pembukaan :  Menjawab salam
 Mengucap salam  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
materi
 Menjelaskan waktu
pelaksanaan
2. 15 menit Penyampaian Materi :  Memperhatikan
 Pengertian Menopuse  Mendengarkan apa
 Periode Menepause yang disampaikan
 Penyebab Menopause penyuluh
 Perubahan Hormon
saat Menopause
 Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Menopause
 Penyakit yang Terjadi
pada Menopause
 Penanganan
Menghadapi
Menopause
3. 5 menit Diskusi :  Menanyakan apa
 Memberikan yang kurang
kesempatan kepada dimengerti
peserta untuk bertanya
4. 2 menit Evaluasi :  Menjawab pertanyaan
 Menanyakan kepada
peserta tentang materi
yang telah diberikan
 Memberikan  reward
kepada ibu-ibu yang
dapat menjawab
pertanyaan.
5. 1 menit Penutup :  Mendengarkan
 Mengucapkan terima  Menjawab salam
kasih atas peran serta
peserta.
 Mengucapkan salam
Penutup

VII.Evaluasi
1.      Evaluasi struktur :
a.  Peserta hadir ditempat penyuluhan
b.  Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah Posyandu Melati Rt 02 Rw 09 Karang
Maja Planjan
c.   Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2.      Evaluasi Proses :
a.   Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b.   Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
c.    Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3.      Evaluasi  Hasil :
a.    Ibu mengetahui tentang Menopause
VIII. Sumber
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1302450015/13_BAB_2.pdf

IX. Lampiran Materi


LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Menopause

Menopause yaitu masa jika tidak lagi menstruasi atau saat haid terakhir, dan apabila sesudah

menopause disebut pasca menopause bila telah terjadi menopause 12 bulan sampai menuju ke senium.

Menopause terjadi pada usia 49-51 tahun. Diagnosa menopause dapat ditegakkan jika berhentinya

menstruasi sekurang-kurangnya satu tahun. Berhentinya menstruasi dapat didahului terjadinya siklus

menstruasi yang lebih panjang, dengan perdarahan yang berkurang. Umur untuk terjadinya masa

menopause dipengaruhi oleh keturunan,kesehatan umum, dan pola kehidupan.

Menopause adalah berhentinya mens secara permanen. Prefiks men-diambil dari kata Yunani men,

yang mempunyai arti siklus menstruasi; -pause, kata Latin, memiliki arti berhentinya proses.

B. Periode menopause

Periode menopause dibagi menjadi empat, yaitu:

a. Pramenopause

fase pramenopause adalah fase antara usia 40 tahun dan dimulainya siklus haid yang tidak

teratur.

b. Perimenopause

merupakan fase perubahan antara premenopause dan pascamenopause yang ditandai dengan

siklus haid yang tidak teratur dan disertai pula dengan perubahan-perubahan fisiologis

termasuk juga masa 12 bulan setelah menopause.

c. Menopause

Haid terakhir yang masih dikendalikan oleh fungsi hormonovarium. Perubahan dan keluhan

psikologis dan fisik semakin menonjol.

d. Pascamenopause
Terjadi pada usia di atas 60 tahun, wanita beradaptasi terhadap perubahan psikologis dan

fisik, keluhan semakin berkurang.

C. Penyebab menopause

Tubuh wanita memiliki persediaan sel ovum dengan jumlah yang terbatas dan masa menopause itu

terjadi ketika ovarium atau indung telur telah kehabisan sel teluratau ovum, hal ini menyebabkan

produksi hormon dalam tubuh terganggu yaitu berhentinya produksi hormon seks wanita yang

tidaklain adalah hormon estrogen dan progesteron. Penurunan fungsi hormon dalam tubuh akan

menyebabkan terjadinya penurunan fungsi tubuh dan gejala-gejala menopause akan mulai timbul

danterasa terlihat adanya perubahan pada haid yang mungkin menjadi lama ataulebih singkat dan untuk

jumlah darah menstruasi yang dikeluarkan menjadi tidak konsisten yaitu relatif menjadi lebih banyak

dari sebelumnya.

D. Perubahan hormon saat menopause

Hormon merupakan pembawa pesan kimia yang dilepaskan dalam sistem peredaran darah yang

akan mempengaruhi organ yang ada di seluruh tubuh. Hipotalamus akan mengontrol menstruasi

dengan mensekresikan hormon gonadotropin ke kelenjar pituitari. Selama masa reproduksi kelenjar

pituitari akan merespon dengan memproduksi dua hormon, yaitu FSH dan LH. Hormon ini akan

menentukan jumlah hormon esterogen dan progesteron yang dihasilkan oleh ovarium.Ketika akan

mendekati masa menopause maka ovulasi akan semakin jarang terjadi. Hal ini yang menyebabkan

menstruasi menjadi tidak teratur dan tidak menentu sampai adaakhirnya sama sekali berhenti. Sehingga

untuk mengimbanginya maka tubuh akan lebih banyak untuk mensekresikan hormon FSH dan LH agar

mampu merangsang produksi ovum. Selama fase perimenopause, kadar estradiol turun, sedangkan

kadar FSH dan LH meningkat. Akan tetapi kadar hormon tersebut berfluktuasi di sekitar waktu

menopause. FSH meningkat secara bertahap dan mencapai puncak setelah perdarahan terakhir terjadi.

Kadar FSH kembali turun 10 sampai 20 tahun setelah menopause.

Sebelum terjadi menopause, estradiol dan estron merupakan estrogen sirkulasi utama di dalam

tubuh.Kedua hormon ini dihasilkan terutama di ovarium, dengan estradiol sebagai hormon utama.
Setelah menopause kadar estron maupunestradiol turun secara drastis dan estron menjadi estrogen

dominan.

E. Faktor yang mempengaruhi menopause

Saat masuknya seseorang dalam fase menopause sangat berbeda-beda. Wanita di Eropa tidak sama

usia menopausenya dengan wanita di Asia. Faktor genetik kemungkinan berperan terhadap usia

menopause. Baik usia pertama haid (menarche), melahirkan pada usia muda, maupun berat badan tidak

terbukti mempercepat datangnya menopause. Wanita kembar dizigot atau wanita dengan siklus haid

memendek memasuki menopause lebih awal jika dibandingkan dengan wanita yang memiliki siklus

haid normal. Memasuki usia menopause lebih awal dijumpai juga pada wanita nulipara, wanita dengan

diabetes mellitus, perokok berat, kurang gizi, wanita vegetarian,wanita dengan sosioekonomi rendah,

dan pada wanita yang hidup pada ketinggian >4000 m. Wanita multipara dan wanita yang banyak

mengonsumsi daging, atau minum alkohol akan mengalami menopause lebih lambat.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi menopause, diantaranya:

a. Faktor psikis

Keadaan seorang wanita yang tidak menikah dan bekerja akan mempengaruhi perkembangan

psikis seorang wanita. Menurut beberapa penelitian, mereka akan mengalami waktu menopause yang

lebih muda atau lebih cepat dibandingkan yang menikah dan tidak bekerja atau bekerja dan tidak

menikah.

b. Usia pertama haid (menarche)

Semakin muda seorang wanita mengalami menstruasi pertama kalinya, maka akan semakin tua

atau lama untuk mengalami masa menopause. Wanita yang mendapatkan menstruasi pada usia 15 atau

17 tahun akan mengalami menopause lebih dini, sedangkan wanita yang haid lebih dini sering kali

akan mengalami menopause sampai pada usia mencapai 50 tahun.

c. Usia Melahirkan

Penelitian yang dilakukan oleh Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston

mengungkapkan bahwa wanita yang masih melahirkan diatas usia 40 tahun akan mengalami usia
menopause yang lebih tua tualama. Hal ini disebabkan karena kehamilan dan persalinan akan

memperlambat sistem kerja organ reproduksi, bahkan akan memperlambat sistem penuaan tubuh.

d. Merokok

Seorang wanita yang merokok akan lebih cepat mengalami masa menopause. Merokok

mempengaruhi cara tubuh memproduksi atau membuang hormon estrogen. Di samping itu juga,

beberapa peneliti meyakini bahwa komponen tertentu dari rokok juga berpotensi membunuh sel telur.

e. Pemakaian kontrasepsi

Kontrasepsi dalam hal ini yaitu kontrasepsi hormonal. Hal inidikarenakan cara kerja

kontrasepsi yang menekan kerja ovarium atau indung telur. Pada wanita yang menggunakan alat

kontrasepsi hormonal akan lebih lama atau tua memasuki masa menopause.

f. Diabetes

Penyakit autoimun seperti diabetes melitus menyebabkan terjadinya menopause dini. Pada

penyakit autoimun, antibodi yang terbentuk akan menyerang FSH.

F. Perubahan pada masa menopause

Pada masa menopause wanita akan mengalami perubahan-perubahan diantaranya:

a. Perubahan Fisiologis

1). Perubahan pola menstruasi

Gejala ini biasanya akan terlihat pada awal permulaan masa klimakterium. Perdarahan akan

terlihat beberapa kali dalam rentang beberapa bulan dan akhirnya akan berhenti sama sekali.

2). Rasa panas (hot flush)

Gejala ini akan dirasakan mulai dari wajah sampai ke seluruh tubuh. Selain rasa panas juga

disertai dengan warna kemerahan pada kulit dan berkeringat.

3) Susah tidur (insomnia)

Hot flush juga menyebabkan wanita terbangun dari tidurnya. Kesulitan untuk tidur disebabkan

karena rendahnya kadar serotonin yang dipengaruhi pada masa premenopause.


4) Penurunan produksi lendir serviks

Akan terjadi perubahan pada lapisan dinding vagina, vagina akan terlihat menjadi lebih kering

dan kurang elastis. Hal ini terjadi karena penurunan kadar hormon estrogen yang berdampak akan

timbulnya rasa sakit pada saat melakukan hubungan seksual. Pada masa klimakterium terjadi involusi

vagina dan vagina kehilangan rugae. Epitel vagina mengalami atrofi dan mudah cedera. Vaskularisasi

dan aliran darah ke vagina berkurang sehingga lubrikasi berkurang yang mengakibatkan hubungan

seksual menjadi sakit.

5) Gejala gangguan motorik Pada masa klimakterium

Aktivitas yang akan dikerjakan semakin berkurang dikarenakan wanita akan mudah merasa

lelah dan tidak sanggup untuk melakukan pekerjaan yang terlalu berat.

6) Gejala gangguan sistem perkemihan

Kadar estrogen yang rendah menimbulkan penipisan paa jaringan kandung kemih dan saluran

kemih sehingga menyebabkan terjadinya penurunan kontrol dari kandung kemih sehingga sulit untuk

menahan buang air kecil.

b. Perubahan psikologis

Perubahan psikologis pada masa menopause pastinya sering terjadi. Beberapa wanita

menemukan perubahan pada gelombang hormonnya serta kebutuhan untuk menyesuaikan dengan

perubahan yang terjadi, sehingga membuat menopause menjadi sangat sulit. Perubahan psikologis

seseorang sangat tergantung bagaimana pandangan seorang wanita tentang menopause itu sendiri

termasuk pengetahuannya tentang menopause. Perubahan psikis ini sangat mempengaruhi kualitas

hidup seseorang. Adapun tanda-tanda perubahan emosi yang mungkin terjadi

pada seorang wanita yang mengalami menopause menurut diantaranya:

1). Ingatan menurun

Gejala menurunnya ingatan terlihat bahwa sebelum menopause wanita masih begitu mudah

untuk mengingat. Akan tetapi, sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat

bahkan mereka sering lupa terhadap hal-hal kecil dan sederhana.


2). Kecemasan

Banyak dari ibu-ibu yang mengalami menopause menjadi seorang yang mudah mengalami rasa

cemas. Kecemasan ini timbul sebagai akibat seringnya kekhawatiran yang menghantui dalam

menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah mereka khawatirkan. kecemasan ini biasanya relatif,

artinya kecemasan itu bisa dihilangkan dan ditenangkan. Namun pada sebagian orang kondisi ini tidak

mampu dilakukan. Adapun gejala-gejala psikologis yang sering dialami wanita menopause yaitu:

a). Suasana hati yang menunjukkan ketidaktenangan psikis, seperti gampang marah atau rasa tegang.

b). Pikiran yang tidak menentu sebagai akibat kekhawatiran yang berkepanjangan sehingga mereka

sulit untuk konsentrasi. Bahkan sebaliknya, terkadang pikiran mereka kosong dan membesar-besarkan

ancaman.

c). Sangat sensitif dan merasa tidak berdaya.

d). Selalu menghindari situasi-situasi yang menimbulkan kecemasan dan mereka selalu lari dari

kenyataan.

e). Prilaku gelisah seperti gugup, agitasi, dan kewaspadaan yang berlebihan.

f). Gangguan psikogenik mencakup bertambahnya rasa gelisah, depresi, mudah cemas, insomnia, dan

sakit kepala. Keadaan lain dapat diperberat oleh gejala menopause mencakup masalah psikosomatik

yang telah ada diperkuat oleh gejolak panas, pola tidur yang diganggu keringat malam, serta penurunan

libido karena vaginitis atrofikans yang mengakibatkan dispareunia.

3). Mudah tersinggung

Gejala ini lebih mudah dilihat jika kita bandingkan dengan perasaan cemas. Wanita menopause

lebih menunjukkan sikap mudah tersinggung dan marah. Hal ini mungkin saja disebabkan adanya

tingkat kesadaran yang luar biasa dialami mereka. Perasaan mereka begitu sangat sensitif terhadap

sikap dan perilaku orang-orang di lingkungan sekitarnya. Kondisi ini akan sangattampak manakala

mereka mempersepsikan perilaku itu secara negatif dan menyinggung dirinya.


4). Stress

Respons-respons stres pada wanita menopause begitu beragam dan terkadang bersifat kronis.

Secara psikologis sumber-sumber stres wanita menopausetidak bisa diramalkan begitu saja, namun

yang bisa terlihat adalah siklus suasana hati, misalnya reaksi marah atau sedih. Faktor-faktor penyebab

stres pada wanita menopause yaitu keadaan emosi personalnya dan sikap orang-orang di sekitarnya

5). Depresi

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita menopause lebih besar dan lebih gampang

mengalami depresi dibandingkan dengan rentang kehidupan sebelumnya. Bentuk-bentuk depresi

wanita menopause terlihat dari:

a). Hilangnya percaya diri atas kemampuan organ reproduksinya.

b). Kesedihan akibat ditinggalkan anak-anaknya atau suami yang meninggal.

c). Sedih karena sudah menurun daya tariknya.

d). Merasa tertekan karena seluruh aktivitas dan perannya sudah diambil alih.

e). Sakit yang tidak sembuh-sembuh atau penyakit kronis.

G. Penyakit yang terjadi pada masa menopause

Banyak wanita melewati menopause tanpa perlu nasihat atau pengobatan medis untuk

menghilangkan gejala-gejalanya. Akan tetapi, perubahan kadar hormon, khususnya hormon estrogen

dapat mengakibatkan sejumlah komplikasi di kemudian hari. Komplikasi yang dapat terjadi pada

wanita usia menopause menurut diantaranya:

a. Osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit serius yang berpotensi terjadi dimana kepadatan tulang menjadi

berkurang sehingga menyebabkan tulang menjadi lemah dan mudah patah. Faktor risiko osteoporosis

yang paling penting pada wanita adalah menopause dan hal ini secara langsung berkaitan dengan

penurunan kadar estrogen yang terjadi pada saat menopause. Hormon estrogen yang dihasilkan oleh

ovarium membantu mengontrol regenerasi tulang. Pada masa menopause, produksi hormon estrogen

menurun sehingga menyebabkan tulang menjadi mudah keropos.


b. Penyakit Kardiovaskuler

Resiko wanita terkena penyakit kardiovaskuler mulai meningkat secara signifikan setelah

mengalami menopause. Hal ini dikarenakan penurunan kadar estrogen meningkatkan tekanan darah

dan berat badan yang mengakibatkan pembuluh darah yang mengalir ke jantung tidak bergerak dengan

baik.Selain itu terjadi peningkatan kadar LDL (kolesterol jahat) sehingga dapat meningkatkan risiko

penyakit jantung.

c. Penyakit Kanker

Pada usia menopause, risiko terkena kanker menjadi meningkat. Hal ini disebabkan turunnya

beberapa fungsi organ tubuh dan beberapa hormonlainnya sehingga menurunkan ketahanan tubuh

terhadap penyakit kanker payudara, kanker serviks, maupun kanker endometrium.

d. Obesitas

Menopause sering kali dijadikan sebagai penyebab peningkatan berat badan, hal ini disebabkan

karena berkurangnya kemampuan tubuh untuk membakar energi akibat menurunnya efektivitas proses

dinamika fisik pada umumnya. Setelah menopause kelebihan lemak akan disimpan di sekitar panggul

dan paha yang menyebabkan bentuk butuh wanita seperti buah apel.

e. Asam Urat

Merupakan hasil metabolisme tubuh oleh salah satu unsur protein (zat purin), yang

kestabilan kadar dan pembuangan sisanya melalui air seni diatur oleh ginjal. Penyakit asam urat

yang dikenal dengan penyakit gout terjadi karena penimbunan kristal monosodium urat dalam

tubu sehingga menyebabkan nyeri sendi, benjolan-benjolan pada bagian tubuh tertentu, dan

gangguan pada saluran kemih.

f. Kencing Manis (Diabetes Melitus)

Hormon estrogen dan progesteron mempengaruhi kinerja sel-sel tubuh dalam merespon

insulin. Setelah memasuki masa menopause, kedua hormon tersebut bisa saja mengalami

ketidakseimbangan dan mempengaruhi kadar gula dalam darah. Jika kadar gula tidak dapat

dikontrol, akan meningkatkan risiko penderitanya mengalami peningkatan kadar gula darah.
g. Demensia (pikun)

Hubungan antara menopause dan masalah memori tidak sepenuhnya jelas, tetapi hormon

estrogen memainkan beberapa peran dalam fungsi otak. Penurunan hormonestrogen akan

mengakibatkan berkurangnya neurotransmitter pada otak yaitu serotonin, endorphin, dan

dopamin. Penurunan kadar neurotransmitter tersebut dapat mengakibatkan penurunan daya

ingat dan suasana hati sering berubah-ubah.

G. Penanganan Menghadapi Menopause

Secara garis besar, terdapat dua cara penanganan dalam menghadapi menopause, yaitu terapi

hormonal dan terapi non-hormonal.

a. Terapi Hormonal (Terapi Sulih Hormon/TSH)

Terapi hormon yang biasa digunakan pada wanita menopause adalah sulih estrogen, karena

gejala menopause disebabkan oleh defisiensi estrogen. Terapi sulih hormon terdapat dalam beberapa

jenis sediaan seperti tablet, plester (patch), implan, semprot hidung, cincin vagina, gel, dan krim atau

tablet vaginal (Fox-Spencer & Brown, 2007).

b. Terapi Non-hormonal

Rasa kurang nyaman dalam menghadapi menopause akan semakin terasa berat bila wanita dalam

kondisi takut atau cemas. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu wanita lebih

siap dalam menghadapi masa menopause, diantaranya:

1). Teknik Relaksasi

Seperti meditasi dan yoga merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres,

kekalutan emosi, dan mengurangi berbagai gangguan fisiologidalam tubuh. Melakukan relaksasi sangat

menguntungkan terutama bagi wanita yang mengalami sindrom menopause karena dapat memberikan

rasa tenang dan terhindar dari rasa panik.

2). Menjaga pola makan

Pola makan yang dianjurkan untuk wanita yang mendekati usia tengah baya diantaranya adalah

menghindari makanan berlemak, mengurangi asupan garam untuk mengurangi kemungkinan tekanan
darah tinggi, serta meningkatkan asupan serat yang akan melindungi dari berbagai penyakit seperti

diabetes dan kanker.

3). Olah raga teratur

Olah raga ringan seperti bersepeda, berenang, atau berlari dapat menjaga jantung tetap sehat sehingga

menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular, selain itu olah raga juga dapat membantu

mempertahankan bahkan meningkatkan massa tulang sehingga dapat mencegah osteoporosis.

- Jurusan Keperawatan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok pembahasan : Penanganan Mual dan Muntah


Petugas Penkes : Kelompok IX
Hari / tanggal : Jumat/09 April 2021
Tempat : Rumah pasien
Waktu : ±30 Menit
Sasaran : Pasien, Keluarga Pasien
1. TIU (Tujuan Intruksional Umum)
Setelah mengikuti penyuluhan tentang selama ±30 menit, pasien maupun keluarga mampu
memahami tentang penanganan mual muntah.

2. TIK (Tujuan Intruksional Khusus)


Setelah mengikuti penyuluhan tentang penanganan mual muntahselama ±30 menit diharapkan
pasien maupun keluarga mampu,
a. Menjelaskan kembali tentang penyebab mual dan muntah.
b. Menjelaskan kembali tentang apa yang harus dilakukan saat mengalami mual dan muntah.
c. Menjelaskan kembali tentang makanan yang dapat konsumsi saat mual dan muntah.
d. Menjelaskan kembali tentang pantangan makanan untuk mual dan muntah.
e. Menjelaskan kembali tentang tips lainnya dalam menangani mual dan muntah.

3.Materi: terlampir

4. Metode:
 Penyuluhan
 Tanya Jawab

5. Media: Leaflet

6. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Wak Kegiatan Pemberi Kegiatan Media
tu Materi sasaran
Pendahul 2 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Leaflet
uan meni 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
(Orientasi t 3. Menjelaskan TIU,TIK 3. Memperhatikan
) 5 4.Kontrak waktu 4. Menjawab
meni
t 1.Menjelaskan materi 1. Memperhatikan.
tentang:
Tahap a. Apa penyebab dari mual
kerja dan muntah.
18 b. Apa yang harus dilakukn
meni saat mengalami mual
t dan muntah.
c. Makanan yang dapat
dikonsumsi saat mual
dan muntah.
d. Pantangan makan untuk
mual muntah.
e. Tips lainnya dalam
menangani mual dan
muntah.

2. Memberikan kesempatan 2. Keluarga/pasien


untuk bertanya menceritakan bagai
mana pola hidup
keluarga dan
aktivitas pasien

3. Menjelaskan atau 3. Mendengarkan


menjawab pertanyaan

4. Memberi evaluasi. 4. Menjawab


pertanyaan yang
diberikan presentator

5. Menyimpulkan. 5. Mendengarkan
7. Evaluasi Prosedur Evaluasi
Pasien maupun keluarga pasien menjawab pertanyaan:
1) Jelaskan apa penyebab dari mual muntah?
2) Jelaskan apa yang harus dilakukn saat mengalami mual dan muntah?
3) Apa saja makanan yang dapat dikonsumsi saat mual dan muntah?
4) Apa saja pantangan makan untuk mual muntah?
5) Jelaskan tips lainnya dalam menangani mual dan muntah?
8. Kriteria Evaluasi
 Evaluasi struktur:
a.Menyiapkan SAP.
b. Menyiapkan materi dan media.
c.Kontrak waktu dengan sasaran.
d. Menyiapkan tempat.
e.Menyiapkan pertanyaan.
Evaluasi proses:
f. Sasaran memperhatikan
g. Aktif bertanya
h. Menjawab atau mengulang kembali.

Evaluasi hasil:
a. Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab ≥ 80% pertanyaan yang
diberikan.
b. Pendidikan kesehatan dikatakan cukup berhasil apabila sasaran mampu menjawab 50 – 80% pertanyaan
yang diberikan.
c. Pendidikan kesehatan dikatakan kurang berhasil apabila sasaran hanya mampu menjawab < 50%
pertanyaan yang diberikan.

MATERI
1) PENYEBAB DARI MUAL MUNTAH
 Infeksi atau penyakit lain
 Efek samping obat-obatan
 Rasa cemas
 Stress
 Keracunan makanan
 Rasa lapar

2) HAL YANG DILAKUKAN SAAT MENGALAMI MUAL DAN MUNTAH


Makan dalam porsi kecil tapi sering.
Jika muntah-muntah, minumlah sesering mungkin air putih/jus/teh/sup sedikit sedikit
sepanjang hari untuk menghindari kekurangan cairan tubuh.
Hindari minum saat makan.
Makan dan minum perlahan-lahan
Usahakan duduk tegak ketika makan
Coba untuk tidak berbaring sampai kira-kira 1-2 jam setelah makan.

3) MAKANAN YANG DIKONSUMSI SAAT MUAL DAN MUNTAH


 Makanan lunak dan cair yang mungkin lebih mudah ditoleransi. Contohnya bubur ayam, sup
ayam, agar-agar atau sirup.
 Makanan yang garing/ kering seperti roti kering atau panggang, biskuit asin, keripik singkong
atau kentang
 Makanan dingin atau yang disimpan pada suhu ruangan. Contohnya es krim, puding buah, dan
sirup.
 Wedang jahe, teh jahe atau teh lemon. Minumlah saat anda merasa mual.
 Makanan berasa asam atau asin, seperti jeruk, mangga muda, manisan jeruk, permen rasa
asam, sayur asam, asinan bogor/Jakarta atau sayur asin dengan tauge.

4) MAKANAN YANG HARUS DIKURANGI SAAT MUAL DAN MUNTAH


 Makanan terlalu berlemak seperti gorengan, sosis, bumbu kacang, makanan bersantan seperti
gulai, laksa atau lontong sayur.
 Makanan beraroma tajam atau terlalu berbumbu, ikan asin, terasi dll.
5) TIPS LAINNYA SAAT MUAL MUNTAH
 Minum obat anti mual ½ jam sebelum makan
 Berkumur-kumur atau minum teh jahe sedikit-sedikit sebelum makan.
 Makanlah dalam keadaan tenang, tidak terburu-buru.
 Buat suasana yang menyenangkan disaat makan.
 Meja makan dan ruangan yang bersih akan membuat rasa lebih nyaman menikmati makanan.
 Makan di luar rumah dengan udara segar.
 Makanlah paling banyak disaat merasa paling baik.

- Jurusan Keperawatan

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KOMPRES HANGAT

Topik Penyuluhan : Kompres Hangat


Pokok Bahasan : Kompres Air Hangat untuk menurunkan
suhu tubuh
Hari / Tanggal : Jumat/09 April 2021
Tempat : Rumah Pasien
Waktu : 1 X 30
Sasaran : Pasien , Keluarga Pasien
                      

A.    Latar Belakang


               Mengompres dilakukan dengan handuk atau waslap yang dibasahi dengan air hangat (30ºC).
Usahakan perbedaan antara air kompres dengan suhu tubuh tidak terlalu berbeda. Seka seluruh tubuh
dengan air hangat, penurunan suhu tubuh terjadi saat pertukaran udara melalui permukaan kulit.

B.     Tujuan Intruksional Umum


     Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan para pasien mampu mengetahui dan memahami cara
mengompres dengan air hangat.

C.    Tujuan Intruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan mampu :
1.      Menjelaskan pengertian kompres hangat
2.      Menjelaskan tentang manfaat kompres hangat
3.      Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk kompres hangat
4.      Menjelaskan tentang tehnik kompres hangat

D.    Strategi Pelaksanaan.


1.      Metode
a.      Ceramah
b.      Tanya jawab
2.      Media
a.       Leflet

3.      Materi
1.      Menjelaskan pengertian kompres hangat
2.      Menjelaskan tentang manfaat kompres hangat
3.      Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk kompres hangat
4.      Menjelaskan tentang tehnik kompres hangat
E.     Kegiatan Penyuluhan
No WAKT KEGIATAN PENYLUHAN KEGIATAN
U PESERTA
1. 3 mnt Pembukaan :          Menjawab
         Membuka kegiatan dengan salam
mengucap salam          Mendengarkan
         Memperkenalkan diri         
         Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan          memperhatikan
         Menyebutkan materi  yang akan
diberikan
2. 15 Pelaksanaan :          memperhatikan
menit          menjelaskan tentang materi          bertanya
kompres hangat         
         pengertian kompres hangat memperhatikan
         menjelaskan tentang manfaat
kompres hangat
         Menjelaskan alat dan bahan
kompres hangat
         menjelaskan tentang tehnik
melakukan kompre hangat
3. 10 Evaluasi:          Menjawab
menit          Menanyakan kepada peserta tentang pertanyaan
materi yang telah diberikan dan
reinforcement kepada peserta yang dapat
menjawa pertanyaan.
         Kesimpulan
4. 2 menit Terminasi:          mendengarkan
         mengucapkan terima kasih atas          menjawab
pran serta peserta salam
         mengucapkan salam penutup
F.    Evaluasi
Keluarga mampu menjawab dan mengulang kembali
1.      Menjelaskan pengertian kompres hangat
2.      Menjelaskan tentang manfaat kompres hangat
3.      Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk kompres hangat
4.      Menjelaskan tentang tehnik kompres hangat

LAMPIRAN MATERI
A.    Pengertian
Mengompres dilakukan dengan handuk atau waslap yang dibasahi dengan air hangat (30ºC).
Usahakan perbedaan antara air kompres dengan shu tubuh tidak terlalu berbeda. Seka seluruh tubuh
dengan air hangat, penurunan suhu tubuh terjadi saat pertukaran udara melalui permukaan kulit.
Gunakan pakaian atau selimut tipis, pada bayi tidak boleh dibedong. Jangan mengompres dengan
alkohol karena toxic dan uapnya dapat terserap ke kulit ataupun paru-paru anak.
Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di celupkan pada air
hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.
Tepid sponging adalah mandi sebagai terapi pada anak yang demam tinggi.
Cara mengompres dengan air hangat yang paling efektif, adalah memandikannya dengan air hangat.
"Minimal, itulah yang disebutkan di literatur asing," katanya. Anak yang sakit, katanya, harus
dimandikan, dicelup, atau dibilas dengan air hangat. "Bukan sekadar melap tubuh atau kepala anak
dengan handuk hangat. Kalau perlu, anak yang sakit dimasukkan ke dalam bak mandi beri air hangat.
Cara ini terbukti sangat membantu untuk menurunkan panas badan anak."
B.     Tujuan
meningkatkan kontrol kehilangan panas tubuh melalui penguapan.
C.    Manfaat
1. dapat memberikan rasa nyaman  
2. menurunkan suhu tubuh yang demam
3. Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh
lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar pasokan aliran darah.
D.    Alat dan bahan
1.      Baskom mandi
2.      Waslap
3.      Air hangat suhu 37 C
4.      Thermometer
5.      Handuk pengering
E.     Teknik
a. Beri tau klien, dan siapkan alat,klien dan lingkungan
b. Cuci tangan
c. Ukur suhu tubuh
d. Pertahankan selimut mandi di atas tubuh yang tidak dikompres
e. Periksa suhu air
f. Celup washlap ke dalam air hangat, letakkan di bawah ketiak dan lipatan paha
g. Secara perlahan tangan dan kaki dikompres selama 5 menit
h. Bila suhu belum turun lanjutkan usap kompres ke punggung dan bokong selama 3-5 menit
i. Ganti air bila sudah tidak panas- bila suhu diatas 37 stop tindakan
j. Keringkan bagian tubuh dan selimuti dengan selimut tipis dan menyerap keringat
F.      Mekanisme tubuh terhadap kompres hangat dalam upaya menurunkan suhu tubuh.
Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipothalamus melalui
sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas dihipotalamus dirangsang, sistem
effektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran
pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah
pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini
menyebabkan pembuangan/kehilangan energi/panas melalui kulit meningkat ( berkeringat ),
diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai keadaan normal kembali.

- Jurusan Gizi

SATUAN ACARA PENYULUHAN


TUBERCULOSIS

Pokok Bahasan : Nutrisi pada Tuberculosis


Sub Pokok Bahasan : Pengaturan diet bagi penderita Tuberculosis
Sasaran : Keluarga Tn Joko
Waktu : 20 Menit
Hari/Tanggal : Jumat, 09 April2021
Tempat : Rumah Tn. Joko Desa Mulia

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan para peserta mampu mengetahui dan
memahami lebih luas mengenai diet pada penderita TB.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah penyuluhan peserta mengetahui dan mampu menjelaskan
1. Menjelaskan pengertian Tuberculosis
2. Menyebutkan definisi diet
3. Menjelaskan tujuan menjalani diet
4. Menjelaskan kebutuhan nutrisi/diet yang tepat bagi penderita TBC
5. Menyebutkan makanan yang dianjurkan
6. Menyebutkan makanan yang harus dihindari
7. Menjelaskan program diet dan pengaturan jadwal makan

III. Materi
 Berisi garis besar materi yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran / penyuluhan
IV. Metode
 Ceramah, tanya jawab
V. Media
 Leaflet

VI. Strategi Pelaksanaan


Berisi urut-urutan / langkah yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan :
No Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
.
1. 2 menit Pembukaan :  Menjawab salam
 Mengucap salam  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
materi
 Menjelaskan waktu
pelaksanaan
2. 10 menit Penyampaian Materi :  Memperhatikan
 Menjelaskan pengertian  Mendengarkan apa
penyalit TB yang disampaikan
 Definisi diet penyuluh
 Tujuan menjalani diet
 Makanan yang
dianjurkan untuk 
dikonsumsi
 Makanan yang tidak
dianjurkan
dihindari untuk 
dikonsumsi
 Program diet atau
perencanaan makan,
 Pengaturan jadwal
makan.
3. 5 menit Diskusi :  Menanyakan apa
 Memberikan kesempatan yang kurang
kepada peserta untuk dimengerti
bertanya
4. 2 menit Evaluasi :  Menjawab
 Menanyakan kepada pertanyaan
peserta tentang materi
yang telah diberikan
 Memberikan  reward
kepada ibu-ibu yang dapat
menjawab pertanyaan.
5. 1 menit Penutup :  Mendengarkan
 Mengucapkan terima  Menjawab salam
kasih atas peran serta
peserta.
 Mengucapkan salam
Penutup

VII. Evaluasi
1.      Evaluasi struktur :
a.  Peserta hadir ditempat penyuluhan
b.  Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah Ibu Andika
c.   Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2.      Evaluasi Proses :
a.   Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b.   Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
c.    Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3.      Evaluasi  Hasil :
a.    Memahami dan menjalankan prinsip diit TB

VIII. Sumber
Escott-Stump, Sylvia. 2008.  Nutrition and Diagnosis-Related Care 6th Edition.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins

Fong, Bethany, R.D. 2011. A Diet for Tuberculosis Patients. http://www.livestrong.com diakses
pada tanggal 8 April 2012

Hughes, Martin. 2011.  Nutritional Diet for TB. http://www.livestrong.com diakses pada tanggal 8
April 2012.

Nutrition Information Centre University of Stellenbosch (NICUS). Tuberculosis and  Nutrition.


Afrika Selatan: Department of Human Nutrition

Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). 2009. Kamus Gizi Pelengkap Keluarga Sehat. 
Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

Rodriguez, Diana. 2009. The Right Diet to Beat Tuberculosis. http://www.everydayhealth.com diakses
pada tanggal 8 April 2012

Somantri, Irman. 2007.  Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.

Wikipedia. 2012. Diet (nutrition). http://en.wikipedia.org diakses pada 11 April 2012.

World Health Organization. 2012.  Nutritional care for adults with active tuberculosis.
http://www.who.int diakses pada tanggal 8 April 2012.

IX. Lampiran Materi


A. Pengertian Tuberculosis
Penyakit TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri yang disebut
 Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat
 juga mengenai organ tubuh lainya. Menular dari orang ke orang melalui tetesan dari
tenggorokan dan paru-paru orang dengan penyakit pernapasan aktif.
Mycobacterium tuberculosis merupakan jenis kuman berbentuk batang berukuran
panjang 1-4 mm dengan tebal 0,3-0,6 mm. Sebagian besar komponen M. tuberculosis adalah
berupa lemak/lipid sehingga kuman mampu tahan terhadap asam serta sangat tahan terhadap
zat kimia dan faktor fisik..
Gejala penyakit TB dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul
sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada
kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.

1. Gejala sistemik/umum
• Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam
hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza
dan bersifat hilang timbul.
• Penurunan nafsu makan dan berat badan.
• Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
• Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
2. Gejala khusus
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus
(saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar,
akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
• Kalau ada cairan di rongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai
dengan keluhan sakit dada.
• Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada
suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada
muara ini akan keluar cairan nanah.
• Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut
sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya
penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau
diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak
dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3
bulan  –  5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan Bakteri
Tahan Asam positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.

B. Definisi Diet
Diet adalah pengaturan jumlah asupan makanan yang dikonsumsi oleh seseorang.
Kebiasaan diet adalah keputusan kebiasaan seseorang atau suatu budaya untuk  memilih
makanan apa yang cocok untuk dimakan.
Diet dalam kamus pelengkap kesehatan keluarga tahun 2009 memiliki arti sebagai
pengaturan pola dan konsumsi makanan serta minuman yang dilarang, dibatasi
jumlahnya, dimodifikasi, atau diperolehkan dengan jumlah tertentu untuk tujuan terapi
penyakit yang diderita, kesehatan, atau penurunan berat badan.

C. Tujuan Menjalani Diet


Tujuan dilakukannya terapi diet bagi penderita tuberculosis adalah untuk memberikan
makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang bertambah guna mencegah
dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
Orang dengan TB aktif sering kekurangan gizi dan menderita defisiensi mikronutrien serta
penurunan berat badan dan nafsu makan menurun. Malnutrisi meningkatkan risiko
perkembangan dari infeksi TB menjadi penyakit TB aktif.
Malnutrisi atau kekurangan nutrisi adalah temuan paling umum yang dialami penderita
TB. Jika menderita efek kesehatan negatif TB, merancang dan mempertahankan program diet
seimbang menjadi salah satu cara yang paling efektif  untuk memerangi atau mengontrol
kondisi serta untuk mengurangi kemungkinan terkena kekurangan gizi.

D. Syarat Diet
• Energi tinggi
• Karbohidrat cukup (60-70% total energi)
• Protein tinggi (75-100 gr/hari)/ 2-2.5 gr/kg BBI
• Lemak cukup (20 ± 25% total energi)
• Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin C dan Fe
• Bentuk makanan sesuai kemampuan pasien
• Makanan mudah cerna
E. Kebutuhan nutrisi dan diet yang tepat bagi penderita TBC
Diet untuk penderita TB sangat penting karena kebanyakan penderita mengalami
kekurangan gizi. Kekurangan (defisiensi) protein menghambat kemampuan tubuh untuk
melawan infeksi.
Selain pengobatan antibiotik, diet TB yang tepat juga diperlukan untuk memasok  tubuh
dengan berbagai nutrisi penting. Konsumsi alkohol harus benar-benar dihindari selama
mengidap TB karena bisa menyebabkan memburuknya kondisi dan komplikasi lebih lanjut.
Makanan berminyak dan pedas juga harus dihindari. Dengan pengobatan yang tepat dan diet
sehat, suat kemungkinan untuk mendapatkan berat badan yang sehat. Diet TB harus terdiri
dari banyak buah dan sayuran segar. Hal ini penting untuk mempertahankan asupan kalori
yang tepat. Mengkonsumsi berbagai buah-buahan dan sayuran. Diet untuk pasien tb juga
harus memasukkan kacang- kacangan. Hal ini membantu untuk menjaga berat badan dan juga
membangun kekebalan terhadap penyakit lebih lanjut. Susu dan produk susu juga harus
menjadi bagian dari diet. Ada juga produk susu rendah lemak dan lemak bebas tersedia saat
ini.
Selain diet yang tepat, individu juga harus mendapatkan istirahat yang cukup sehingga
sistem kekebalan tubuh dapat pulih dan berfungsi dengan baik. Ketika terpengaruh dengan
TBC, disarankan untuk tinggal di rumah

F. Kebutuhan nutrisi pada penderita TB


1) Energi
Kebutuhan energi pada pasien TB meningkat karena penyakit itu sendiri. Kebutuha
energy sekitar 35 - 40 kkal per kilogram berat badan ideal.
2) Protein
Asupan protein diet adalah penting untuk mencegah pemborosan cadangan tubuh
(misalnya jaringan otot). Sebuah asupan 1.2 - 1,5 g per kilogram berat badan atau 15% dari
energi total harian asupan atau sekitar 75 - 100 g per hari akan cukup.

3) Makanan dan zat yang perlu dihindari untuk digunakan


Seperti yang selalu terjadi untuk kesehatan yang baik, ada makanan tertentu yang tidak
boleh makan dan zat Anda tidak harus menggunakan.
• Hindari tembakau dalam segala bentuk.
• Jangan minum alkohol - dapat menambah risiko kerusakan hati dari beberapa
obat yang dipakai untuk mengobati TB Anda.
• Batasi kopi dan minuman berkafein lainnya.
• Batasi produk olahan, seperti gula, roti putih, dan nasi putih.
• Hindari tinggi lemak, tinggi kolesterol daging merah dan bukannya beban di
sumber protein lebih ramping seperti unggas, kacang, tahu, dan ikan.
Terapi diit bertujuan memberikan makanan secukupnya guna memperbaiki dan
mencegah kerusakan jaringan tubuh lebih lanjut serta memperbaiki status gizi agar penderita
dapat melakukan aktifitas normal. Terapi untuk penderita kasus Tuberkulosis Paru menurut
(Almatsier Sunita, 2006) adalah:
a. Energi diberikan sesuai dengan keadaan penderita untuk mencapai berat
badan normal.
b. Protein tinggi untuk mengganti sel-sel yang rusak (75-100 gr).
c. Lemak cukup 15-25 % dari kebutuhan energi total.
d. Karbohidrat cukup sisa dari kebutuhan energi total.
e. Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan total.

Dapat dilihat dibawah ini bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan pada
penderita tuberculosis.
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber karbohidrat Nasi, roti, dan hasil olahan Dimasak dengan banyak 
tepung seperti kue minyak kelapa atau santan
kental
Sumber protein Daging sapi, ayam, ikan, Dimasak dengan banyak 
telur, susu, dan hasil olahan minyak kelapa
seperti keju dan yoghurt
Sumber protein nabati Semua jenis kacang-
kacang dan hasil olahannya
seperti tempe dan keju
Sayuran Semua jenis sayuran seperti;
bayam, buncis, daun singkong,
kacang panjang, labu siam dan
wortel direbus, ditumis dan
kukus
Buah-buahan Semua jenis segar seperti;
pepaya, semangka, melon,
pisang, buah kaleng, buah
kering dan jus buah
Minuman Madu, sirup, teh, dan kopi Minuman rendah kalori
encer
Lemak dan minyak Minyak goreng, mentega, Santan yang kental
margarin, santan encer

G. Program diet dan perencanaan waktu makan


Diet Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP) bertujuan memberikan makanan secukupnya
untuk memenuhi kebutuhan kalori dan protein yang bertambah guna mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh atau guna menambah berat badan hingga mencapai
normal. Syarat diet ini adalah tinggi kalori, tinggi protein, cukup vitamin dan mineral, serta
mudah dicerna.
Macam Diet Tinggi Energi Tinggi Protein untuk penyakit TB:
a) Diit Tinggi Energi Tinggi Protein I (TETP 1)
a. Energi: 2600 kalori
b. Protein 100 gr (2/kg BB).
b) Diit Tinggi Energi Tinggi Protein II (TETP II)
a. Energi 3000 kalori
b. Protein 125 gr (2,5 gr/kg BB)
Penderita dapat diberikan salah satu dari dua macam diit Tinggi Energi Tinggi Protein
(TETP) sesuai tingkat penyakit penderita.
Untuk memudahkan diet Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP), penambahan konsumsi
kalori dan protein dilakukan dengan memberikan penambahan lauk dan susu. Sumber protein
hewani yang baik diberikan adalah ayam, daging, hati, telur, susu, dan keju, sedangkan
sumber protein nabati adalah kacang-kacangan dan hasilnya, seperti tahu, tempe, dan oncom.
Makanan yang terlalu manis dan gurih yang dapat mengurangi nafsu makan, seperti gula-
gula, dodol, kue, tarcis dan sebagainya, adalah bahan makanan yang harus dihindari.
Sedangkan Direktorat Gizi Masyarakat Republik Indonesia mengeluarkan
Pedoman Umum Gizi Seimbang sebagai berikut:
• Makanlah aneka ragam makanan
• Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
• Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
• Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi
• Gunakan garam beryodium
• Makanlah makanan sumber zat besi
• Berikan ASI saja kepada bayi sampai umur empat bulan
• Biasakan makan pagi
• Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya
• Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur
• Hindari minum minuman beralkohol
• Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
• Bacalah label pada makanan yang dikemas.

H. Perencanaan Jadwal Makan


Jadwal makan harus teratur, lebih baik makan dalam jumlah yang sedikit tapi sering dan
teratur daripada makan dalam porsi banyak tapi tidak teratur.
Berikut merupakan hitungan kasar memakai standar diet agar memenuhi program diet
TETP I.
 Ketika makan pagi, usahakan perbanyak asupan karbohidrat, jika memungkinkan
sumbernya dari tepung gandum, seperti roti. Ditambah dengan protein hewani seperti ikan
laut sebanyak 1,5 porsi, juga sayur kira-kira 0,3 mangkok. Nabati dari kacang- kacangan,
tahu tempe 1,5 potong, tapi hindari kacang merah karena bergas.
 Selingan jam 10 bisa jus, dan usahakan memakan roti, minimal 1 porsi, lebih bagus lagi
ditambah putih telur.
 Makan siang, karbohidrat 2 porsi, daging-dagingan 1 potong, nabati 2 potong. Sayur
sebanyak 0,3 mangkok, buah 1 pors, kira-kira seharga Rp. 2.000,- .
 Jam 4 sore, harus ada karbohidrat plus telur, bisa juga kue dan buah.
 Malam, Karbohidrat 2 porsi, ikan-ikanan 1 porsi, nabati 1 porsi, buah 1 porsi.
 Makanan tersebut diusahakan jangan digoreng dan juga jangan memakai santan.
Makanannya merupakan tumis-tumisan, masakan yang direbus atau yang dipanggang.

- Jurusan Gizi
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
DIABETES MELLITUS

Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus


Sub Pokok Bahasan :1) Pengertian Diabetes Mellitus
2) Pola makan Diabetes Mellitus
3) Tujuan Diabetes Mellitus
4) Syarat Diabetes Mellitus
5) Jenis diet Diabetes Mellitus
6) Daftar Bahan makanan
Sasaran : Pak Joko (Pasien DM)
Hari / Tanggal : Jumat, 9 April 2021
Waktu : 20 Menit ( 10.00 WIB s/d selesai )
Tempat : Desa Mulia

X. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan di harapkan dapat menambah pengetahuan pasien tentang diet pada
diabetes mellitus.
XI. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikutipenyuluhan diharapkan pasien dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian Diabetes Mellitus
2. Pola makan Diabetes Mellitus
3. Tujuan Diabetes Mellitus
4. Syarat Diabetes Mellitus
5. Jenis diet Diabetes Mellitus
6. Daftar Bahan makanan
XII. Materi
 Berisi garis besar materi yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran / penyuluhan
XIII. Metode
 Ceramah, tanya jawab
XIV. Media
 Leaflet
XV. Strategi Pelaksanaan
Berisi urut-urutan / langkah yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan :

No. Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta


1. 2 menit Pembukaan :  Menjawab salam
 Mengucap salam  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
materi
 Menjelaskan waktu
pelaksanaan
2. 10 menit Penyampaian Materi :  Memperhatikan
 Pengertian Diabetes  Mendengarkan apa
Mellitus yang disampaikan
 Pola makan Diabetes penyuluh
Mellitus
 Tujuan Diabetes
Mellitus
 Syarat Diabetes
Mellitus
 Jenis diet Diabetes
Mellitus
 Daftar Bahan makanan

3. 5 menit Diskusi :  Menanyakan apa


 Memberikan yang kurang
kesempatan kepada dimengerti
peserta untuk bertanya
4. 2 menit Evaluasi :  Menjawab pertanyaan
 Menanyakan kepada
peserta tentang materi
yang telah diberikan
 Memberikan  reward
kepada pasien yang
dapat menjawab
pertanyaan.
5. 1 menit Penutup :  Mendengarkan
 Mengucapkan terima  Menjawab salam
kasih atas peran serta
peserta.
 Mengucapkan salam
Penutup
XVI. Evaluasi
1.      Evaluasi struktur :
a.  Peserta hadir ditempat penyuluhan
b.  Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah Ibu Andika
c.   Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2.      Evaluasi Proses :
a.   Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b.   Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
c.    Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3.      Evaluasi  Hasil :
a.    Pasien  mengetahui tentang diet pada diabetes mellitus
XVII. Sumber
ADA2012.Standards ofMedicalCareinDiabetes-2012.
PERKENI 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes MelitusTipe
2diIndonesia.
SoegondoS., 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam: Insulin : Farmakoterapipada Pengendalian
Glikemia Diabetes Melitus Tipe 2, Jilid III, Edisi 4,Jakarta:FKUIpp.1884.
WaspadjiS.,2009. Buku Aja rPenyakit Dalam: Kaki Diabetes, Jilid III,Edisi4, Jakarta:
FKUIpp.1961-62.
Purnamasari D.2009.Diagnosis dan klasifikasi diabetesmelitus.Dalam:SudoyoA, Setiyohadi
B,Alwi I,Simadibrata M,Setiati S.Buku ajarilmupenyakit dalamjilid 3.Edisi 5.Jakarta: Interna
Publishing
Almatsier,Sunita. 2013.PenuntunDiet. GramediaPustakaUtama. Jakarta.

XVIII. Lampiran Materi


LAMPIRAN MATERI

A. Definisi Diabetes Mellitus

Pasien yang memerlukan insulin untuk membantu mengendalikan kadar gula darah,dapat
mempertahankan konsistensi jumlah kalori dan karbohidrat yang dikonsumsi padajam-jam makan
yang berbeda.. Di samping itu konsistensi interval waktu diantara jam makan dengan mengkonsumsi
cemilan juga dapat dilakukan, ini akan membantu mencegah reaksi hipoglikemia dan pengendalian
keseluruhan kadar glukosa darah.
B. Pola Makan pada Diabetes Mellitus

Menurut Waspadji (2007) mengutip pendapat Joslin (1952) dari Medical CentreInstitute, dalam
pengaturan diet pada penderita diabetes mellitus merupakan pengobatanyang utama pada
penatalaksanaan diabetes mellitus yang lebih dikenal dengan istilah 3J yaitu mencakup pengaturan
dalam:
a. Jumlah Makanan
Syarat kebutuhan kalori untuk penderita diabetes mellitus harus sesuai untuk mencapai kadar
glukosa normal dan mempertahankan berat badan normal. Komposisi energi adalah 60-70% dari
karbohidrat, 10-15% dari protein, 20–25% dari lemak. Makanlah aneka ragam makanan yang
mengandung sumber zat tenaga, sumber zat pembangun serta zat pengatur.
1. Makanan sumber zat tenaga mengandung zat gizi karbohidrat, lemak dan protein yang
bersumber dari nasi serta penggantinya seperti: roti, mie, kentang dan lain-lain.
2. Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein dan mineral.Makanan
sumber zat pembangun seperti kacang - kacangan, tempe, tahu, telur, ikan, ayam,
daging, susu, keju dan lain-lain.
3. Makanan sumber zat pengatur mengandung vitamin dan mineral. Makanan sumber zat
pengatur antara lain: sayuran dan buah-buahan.

b. Jenis Bahan Makanan

Banyak yang beranggapan bahwa penderita diabetes mellitus harus makan makanan khusus,
anggapan tersebut tidak selalu benar karena tujuan utamanya adalah menjaga kadar glukosa darah
pada batas normal. Untuk itu sangat penting bagi kita terutama penderita diabete smellitus untuk
mengetahui efek dari makanan pada glukos adarah. Jenis makanan yang dianjurkan untuk
penderita diabetes mellitus adalah makanan yang kaya serat seperti sayur-mayur dan buah-buahan
segar. Hal yang terpenting adalah jangan terlalu mengurangi jumlah makanan karena akan
mengakibatkan kadar gula darah yang sangat rendah (hypoglikemia) dan juga jangan terlalu
banyak makan makanan yang memperparah penyakit diabetes mellitus.
Ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan dan jenis makanan yang tidak dianjurkan atau
dibatasi bagi penderita diabetes mellitus yaitu:
1. Jenis bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus adalah:

a) Sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, mie, kentang, singkong, ubidansagu.
b) Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulitnya, susu
skim,tempe,tahudankacang-kacangan.
c) Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudahdicerna.
Makanan terutama mudah diolah dengan cara dipanggang, dikukus,disetup,direbus
dandibakar.
2. Jenis bahan makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi untuk penderita diabetes
mellitus adalah:
a) Mengandung banyak gula sederhana, seperti gula pasir,gula jawa, sirup, jelly, buah -
buahan yang diawetkan, susu kental manis, soft drink, es krim, kue -kuemanis, dodol,
cake dan tarcis.
b) Mengandung banyak lemak seperti cake, makanan siap saji (fast - food) ,goreng-
gorengan.
c) Mengandung banyak natrium seperti ikan asin, telur asin dan makanan yang
diawetkan (Almatsier,2013).

c. Jadwal Makan Penderita Diabetes Mellitus

Makanan porsi kecil dalam waktu tertentu akan membantu mengontrol kadar gula darah.
Makanan porsi besar menyebabkan peningkatan gula darah mendadak dan bila berulang - ulang
dalam jangka panjang, keadaan ini dapat menimbulkan komplikasi diabetes mellitus. Oleh karena
itu makanlah sebelum lapar karena makan disaat lapar sering tidak terkendali dan berlebihan. Agar
kadar gula darah lebih stabil, perlu pengaturan jadwal makan yang teratur. Makanan dibagi dalam
3 porsi besaryaitu makan pagi (20 %), siang (30 %), sore (25 %) serta 2 - 3 kali porsi kecil untuk
makanan selingan masing-masing (10-15%).

C. Tujuan Diet

Tujuan diet penyakit diabetes mellitus adalah membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan
untuk mendapatkan kontrol metabolik yang baik, dengan cara :
a. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekatin ormal dengan menyeimbangkan
asupan makanan dengan insulin (endogenousdanexogenous), dengan obat penurun glukosa
oral dan aktivitas.
b. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.

c. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal.

d. Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin seperti
hipoglikemia, komplikasi jangka pendek, dan jangka lama serta masalah yang berhubungan
dengan latihan jasmani.
e. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.
D. Syarat Diet

Syarat-syarat diet penyakit diabetes mellitus sebagai berikut.

a. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat normal. Kebutuhan energi
ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar 25-30
kkl/kgBB normal ditambah kebutuhan untuk aktivitas fisik dan keadaan khusus, misalnya
kehamilan atau laktasi serta ada tidaknya komplikasi.
b. Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.

c. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk < 10% dari
kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan
sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolesterol makanan dibatasi, yaitu ≤300 mg
perhari.
d. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total, yaitu 60-70%.

e. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan kecuali
jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Bila kadar glukosa darah sudah terkendali, diperbolehkan
mengkonsumsi gula murni sampai 5% dari kebutuhan energi total.
f. Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas. Gula alternatif adalah bahan pemanis
selain sakarosa.
g. Asupan serat dianjurkan 25 gram per hari dengan mengutamakan serat larut air yang
terdapat didalam sayur dan buah.
h. Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan mengkonsumsi natrium dalam
bentuk garam dapur seperti orang sehat yaitu 3000 mg/hari. Apabila mengalami hipertensi,
asupan garam harus dikurangi.
i. Cukup vitamin dan mineral. Apabila asupan makanan cukup, penambahan vitamin dan
mineral dalam bentuk suplemen tidak diperlukan.

G. Jenis diet Diabetes Mellitus

Die tyang digunakan sebagai bagian dari penatalaksanaan Diabetes Militus dikontrol berdasarkan
jumlah energi, protein, lemak, dan karbohidrat pada pasien tersebut. Petunjuk dipakai 8 jenis diet DM
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Tabel jenis diet diabetes militus (Almatsier, 2006)

Jenisdiet Energi(kkal) Protein(g) Lemak(g) Karbohidrat(g)


I 1100 43 30 172
II 1300 45 35 192
III 1500 51.5 36.5 235
IV 1700 55.5 36.5 275
V 1900 60 48 299
VI 2100 62 53 319
VII 2300 73 59 369
VIII 2500 80 62 396

H. Bahan Makanan
a. Bahan Makanan yang Dianjurkan :
1. Sumber protein : ikan, daging ayam tanpa kulit, telur, tempe, tahu, oncom, kacang-kacangan
(kacang hijau, kacang merah, kedelai).
2. Sayuran : kangkung, oyong, timun, tomat, labu air, kembang kol, lobak, sawi, seledri, terong.
3. Buah-buahan : sari buah murni, jeruk, apel, pepaya, pir, jambu, belimbing.
4. Susu skim atau rendah lemak.
5. Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna. Makanan
terutama diolah dengan cara dipanggang, dikukus, disetup, direbus, dan dibakar.

b. Bahan Makanan yang Dibatasi :


1. Sumber hidrat arang : nasi, nasi tim, bubur, roti, gandum, pasta, jagung, kentang, ubi dan
talas, hevermout, sereal, mie, ketan, macaroni.
2. Sumber protein hewani tinggi lemak jenuh : kornet, sosis, sarden.
3. Sayuran : bayam, buncis, daun melinjo, daun singkong, daun ketela, jagung muda, kapri, kacang
panjang.
4. Buah-buahan : nanas, anggur, mangga, sirsak, pisang, alpukat, sawo.
5. Makanan yang digoreng dan yang menggunakan santan kental.

c. Bahan Makanan yang Dihindari :


1. Gula pasir, gula merah, gula batu, madu.
2. Makanan / minuman manis : abon, dendeng, cake, kue-kue manis, dodol, tarcis, sirup, selai manis,
coklat, permen, susu kental manis, es krim.
3. Bumbu : kecap, saus tiram.
4. Buah-buahan yang manis dan diawetkan : durian, nangka, manisan buah, tape.
5. Minuman yang mengandung alkohol.
- Jurusan iKesehatan iLingkungan

SATUAN iACARA iPENYULUHAN


PHBS
Topik i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i: iPHBS idi iRumah iTangga

Sub iTopik i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i: iCara imelaksanakan iPHBS idi iRumah iTangga


iyang ibenar

Sasaran i i i i i i i i i i i i i i i i i i: iRumah iPasien i

Waktu i i i i i i i i i i i i i i i i i i i: i30 iMenit

Hari/Tanggal i i i i I i i i: iJumat, i09 iApril2021

Tempat i i i i i i i i i i i i i i i i i i i: iPasien, iKeluarga iPasien


i

1. Tujuan iintruksional iumum


Setelah idiberikan ipenyuluhan idiharapkan ipara i peserta i mampu i mengetahui i dan i
imemahami itentang iPHBS idi iRumah iTangga.

2. Tujuan iintruksional ikhusus


Setelah idiberikan ipenyuluhan idan ipendidikan ikesehatan ikepada i isetelah
ipenyuluhan ipeserta imengetahui idan imampu imenjelaskan, ipara iwarga imampu i:
1. Menjelaskan itentang ipengertian iPHBS idi iRumah iTangga
2. Menjelaskan imengapa i iPHBS idi iRumah iTangga isangatlah ipenting iditerapkan
3. Menjelaskan iapa isaja i10 iPHBS idi iRumah iTangga
4. Menjelaskan iapa isaja imasing-masing imanfaat i10 iPHBS idi iRumah iTangga

3. Garis iBesar iMateri


1. Pengertian iPHBS idi iRumah iTangga
2. Manfaat ipentingnya iPHBS idi iRumah iTangga
3. Cara imenerapkan i10 iPHBS idi iRumah iTangga
4. Manfaat i imasing-masing i10 i iPHBS idi iRumah iTangga

4. Metode iPenyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya iJawab
5. Media
1. Leaflet
6. Kegiatan iPenyuluhan

No Waktu Kegiatan iPenyuluhan Kegiatan iPeserta


1 5 imenit Pendahuluan i
– i i i i i i i i i iMenjawab isalam
– i i i i i i i i i iMembuka ikegiatan idengan
imengucapkan isalam i

– i i i i i i i i i iMemperkenalkan idiri – i i i i i i i i i iMendengarkan

– i i i i i i i i i iMenjelaskan itujuan idari i


ipenyuluhan
i
Kontrak iWaktu
– i i i i i i i i i iMemperhatikan
– i i i i i i i i i iMenyebutkan imeteri iyang
iakan idiberikan i

– i i i i i i i i i iApersepsi – i i i i i i i i i iMemperhatikan

Inti
– i i i i i i i i i iPengertian iPHBS idi
iRumah iTangga i
– i i i i i i i i i iMemperhatikan
– i i i i i i i i i iManfaat ipentingnya iPHBS
idi iRumah iTangga – i i i i i i i i i iMendengarkan

– i i i i i i i i i iCara imenerapkan i10 – i i i i i i i i i iKonsentrasi


iPHBS idi iRumah iTangga
– i i i i i i i i i iTidak
– i i i i i i i i i iManfaat i imasing-masing imeninggalkan itempat
20 i10 i iPHBS idi iRumah iTangga ipenyuluhan
2 imenit
Penutup
– i i i i i i i i i iMempersilakan ipeserta
iuntuk ibertanya
i
– i i i i i i i i i iEvaluasi imateri ikepada – i i i i i i i i i iPeserta ibertanya
ipeserta
– i i i i i i i i i iMendengarkan
– i i i i i i i i i iMenyimpulkan ihasil
ipenyuluhan – i i i i i i i i i iMendengarkan

– i i i i i i i i i iMemberi ileaflet – i i i i i i i i i iMenerima ileaflet

– i i i i i i i i i iMemberi isalam ipenutup – i i i i i i i i i iMenjawab isalam


3 5 imenit
i

8. Evaluasi
1. i i i i i iEvaluasi istruktur i:
a. i iPeserta ihadir iditempat ipenyuluhan
b. i iPenyelenggaraan ipenyuluhan idilaksanakan idi irumah iIbu iAndika
c. i iPengorganisasian ipenyelenggaraan ipenyuluhan idilakukan isebelumnya
2. i i i i i iEvaluasi iProses i:
a. i i iPeserta iantusias iterhadap imateri ipenyuluhan
b. i iTidak iada ipeserta iyang imeninggalkan itempat ipenyuluhan
c. i i iPeserta imengajukan ipertanyaan idan imenjawab ipertanyaan isecara ibenar
3. i i i i i iEvaluasi i iHasil i:
a. Peserta imampu imemahami ipengertian iPHBS idi iRumah iTangga
b. Peserta imampu imemahami iManfaat ipentingnya iPHBS idi iRumah iTangga
c. Peserta imampu imemahami iCara imenerapkan i10 iPHBS idi iRumah iTangga
d. Peserta imampu imemahami iManfaat i imasing-masing i10 iPHBS idi iRumah
iTangga
i

Materi

PERILAKU iHIDUP iBERSIH iDAN iSEHAT i(PHBS)


i
1. Pengertian
PHBS idi iRumah iTangga i iadalah iupaya iuntuk imemberdayakan ianggota irumah itangga
iagar itahu, imau idan imampu imelaksanakan iperilaku ihidup ibersih idan isehat iserta
iberperan iaktif idalam igerakan ikesehatan idi imasyarakat. iPHBS idi iRumah iTangga
idilakukan iuntuk imencapai iRumah iTangga iSehat. iRumah iTangga iSehat iadalah irumah
itangga iyang imelakukan i10 i i(sepuluh) iPHBS idi iRumah iTangga iyaitu i:

1. Persalinan iditolong ioleh itenaga ikesehatan


2. Memberi iASI iekslusif
3. Menimbang ibayi idan ibalita
4. Menggunakan iair ibersih
5. Mencuci itangan idengan iair ibersih idan isabun
6. Menggunakan ijamban isehat
7. Memberantas ijentik idi irumah
8. Makan ibuah idan isayur isetiap ihari
9. Melakukan iaktivitas ifisik isetiap ihari
10. Tidak imerokok idi idalam irumah

Tujuan
PHBS idi iRumah iTangga i idilakukan iuntuk imencapai iRumah iTangga iSehat.

1. Manfaat iPerilaku iHidup iBersih idan iSehat i(PHBS) i idi iRumah iTangga
Bagi iRumah iTangga:

2.Setiap ianggota ikeluarga imenjadi isehat idan i itidak imudah isakit.


3.Anak itumbuh isehat idan icerdas.
4.Anggota ikeluarga igiat ibekerja,
5.Pengeluaran ibiaya irumah itangga idapat iditujukan iuntuk imemenuhi igizi
ikeluarga, pendidikan idan imodal iusaha iuntuk imenambah i ipendapatan i
ikeluarga.
2. Bagi iMasyarakat:

 Masyarakat imampu imengupayakan ilingkungan isehat.


 Masyarakat imampu imencegah idan imenanggulangi imasalah i– imasalah
ikesehatan.
 Masyarakat imemanfaatkan ipelayanan ikesehatan iyang iada.
 Masyarakat imampu imengembangkan iUpaya iKesehatan iBersumber iMasyarakat
i(UKBM) iseperti iposyandu, itabungan iibu ibersalin, iarisan ijamban, iambulans
idesa idan ilain-lain.
i
Peran iKader idalam iMewujudkan iRumah iTangga iSehat
 Melakukan ipendataan irumah itangga iyang iada idi iwilayahnya idengan
imenggunakan iKartu iPHBS iatau iPencatatan iPHBS idi iRumah iTangga ipada
ibuku ikader.
 Melakukan ipendekatan ikepada ikepala idesa/lurah idan itokoh imasyarakat iuntuk
imemperoleh idukungan idalam ipembinaan iPHBS idi iRumah iTangga.
 Sosialisasi iPHBS idi iRumah iTangga ike iseluruh irumah itangga iyang iada idi
idesa/kelurahan imelalui ikelompok idasawisma.
 Memberdayakan ikeluarga iuntuk imelaksanakan iPHBS imelalui ipenyuluhan
iperorangan, ipenyuluhan ikelompok, ipenyuluhan imassa idan ipenggerakan
imasyarakat.
 Mengembangkan ikegiatan-kegiatan iyang imendukung iterwujudnya iRumah
iTangga iSehat
 Memantau ikemajuan ipencapaian iRumah iTangga isehat idi iwilayahnya isetiap
itahun imelalui ipencatatan iPHBS idi iRumah iTangga.
i

1. Indikator iPerilaku iHidup iBersih idan iSehat(PHBS) idi iRumah iTangga


2. Persalinan iDitolong iOleh iTenaga iKesehatan
Definisi
Adalah ipersalinan iyang iditolong ioleh itenaga ikesehatan i(bidan, idokter, idan itenaga
ipara imedis ilainnya). iTenaga ikesehatan imerupakan iorang iyang isudah iahli idalam
imembantu ipersalinan, isehingga ikeselamatan iIbu idan ibayi ilebih iterjamin. iApabila
iterdapat ikelainan idapat idiketahui idan isegera iditolong iatau idirujuk ike iPuskesmas iatau
irumah isakit iPersalinan iyang iditolong ioleh itenaga ikesehatan imenggunakan iperalatan
iyang iaman, ibersih, idan isteril isehingga imencegah iterjadinya iinfeksi idan ibahaya
ikesehatan ilainnya.

2. Memberi iASI iEksklusif


Definisi
Bayi iusia i0-6 ibulan ihanya idiberi iASI isaja itanpa imemberikan itambahan imakanan
iatau iminuman ilain. iASI iadalah imakanan ialamiah iberupa icairan idengan ikandungan
igizi iyar icukup idan isesuai i iuntuk ikebutuhan ibayi, isehingga ibayi itumbuh idan
iberkembang idengan ibaik. iAir iSusu iIbu ipertama iberupa icairan ibening iberwarna
ikekuningan i(kolostrum), isangat ibaik iuntuk ibayi ikarena imengandung izat ikekebalan
iterhadap ipenyakit.

Keunggulan iASI
 Mengandung izat igizi isesuai ikebutuhan ibayi iuntuk ipertumbuhan idan
iperkembangan ifisik iserta ikecerdasan.
 Mengandung izat ikekebalan.
 Melindungi ibayi idari ialergi.
 Aman idan iterjamin ikebersihannya, ikarena ilangsung idisusukan ikepada ibayi
idalam ikeadaan isegar.
 Tidak iakan ipemah ibasi, imempunyai isuhu iyang itepat idan idapat idiberikan
ikapan isaja idan idi imana isaja.
 Membantu imemperbaiki irefleks imenghisap, imenelan idan ipernapasan ibayi.
i

Manfaat iMemberikan iASI iEksklussif


Bagi iIbu
 Menjalin ihubungan ikasih isayang iantara iibu idengan ibayi.
 Mengurangi ipendarahan isetelah ipersalinan,
 Mempercepat ipemulihan ikesehatan iibu.
 Menunda ikehamilan iberikutnya.
 Mengurangi irisiko iterkena ikanker ipayudara.
 Lebih ipraktis ikarena iASI ilebih imudah idiberikan ipada isetiap isaat ibayi
imembutuhkan.
Bagi ibayi
 Bayi ilebih isehat, ilincah idan itidak icengeng.
 Bayi itidak isering isakit
Bagi iKeluarga
 Praktis idan itidak iperlu imengeluarkan ibiaya iuntuk ipembelian isusu iformula idan
iperlengkapannya.
 Tidak iperlu iwaktu idan itenaga iuntuk imenyediakan isusu iformula, imisalnya
imerebus iair idan ipencucian iperalatan.
i

3. Menimbang iBayi idan iBalita


Pengertian
Penimbangan ibayi idan ibalita idimaksudkan iuntuk imemantau ipertumi ihannya isetiap
ibulan. iPenimbangan ibayi idan ibalita idilakukan isetiap ibuian imulai iumur i1 ibulan
isampai i5 itahun idi iPosyandu.

Mengetahui iPertumbuhan idan iPerkembangan iJanin


Setelah ibayi idan ibalita iditimbang, icatat ihasil ipenimbangan idi iBuku iKIA i(Kesehatan
iIbu idan iAnak) iatau iKartu iMenuju iSehat i(KMS) imaka iaka iterlihat iberat ibadannya
inaik iatau itidak inaik i(lihat iperkembangannya)

Naik, ibila:
Garis ipertumbuhannya inaik imengikuti isalah isatu ipita iwarna ipada iKMS.

Garis ipertumbuhannya ipindah ike ipita iwarna idi iatasnya.

Tidak inaik, ibila i:


Garis ipertumbuhannya imenurun.

Garis ipertumbuhannya imendatar.

Garis ipertumbuhannya inaik itetapi ipindah ike ipita iwarna iyang ilebih imuda.

Masalah iGizi ipada iBalita


Tanda-Tanda iBalita iGizi iKurang
 Berat ibadan itidak inaik iselama i3 ibulan iberturut-turut, ibadannya ikurus.
 Mudah isakit.
 Tampak ilesu idan ilemah. iMudah imenangis idan irewel.
Beberapa iJenis iGizi iBuruk ipada iBalita

Gizi iburuk ipada ibalita iada i3 imacam, iyaitu:

 Kwashiorkor
 Marasmus
 Marasmus-Kwasihorkor

Tanda-Tanda iBalita iGizi iBuruk


Tanda-tanda igizi iburuk ipada ikwashiorkor i:

1. Edema iseluruh itubuh iterutama ipada ipunggung ikaki).


2. Wajah ibulat idan isembab.
3. Cengeng/rewel/apatis.
4. Perut ibuncit.
5. Rambut ikusam idan imudah idicabut.
6. Bercak ikulit iyang iluas idan ikehitaman/bintik ikemerahan.
Tanda i– itanda igizi iburuk ipada imarasmus i:

1. Tampak isangat ikurus.


2. Wajah iseperti iorang itua.
3. Cengeng/rewel/apatis.
4. Iga igambang, iperut icekung.
5. Otot ipantat imengendor.
6. Pengeriputan iotot ilengan idan itungkai.
i
Manfaat iPenimbangan iBalita iSetiap iBulan idi iPosyandu
1. Untuk imengetahui iapakah ibalita itumbuh isehat.
2. Untuk imengetahui idan imencegah igangguan ipertumbuhan ibalita.
3. Untuk imengetahui ibalita iyang isakit, i(demam/batuk/pilek/diare), iberat ibadan idua
ibulan iberturut-turut itidak inaik, ibalita iyang iberat ibadannya iBGM i(Bawah
iGaris iMerah) idan idicurigai iGizi iburuk isehingga idapat isegera idirujuk ike
iPuskesmas.
4. Untuk imengetahui ikelengkapan iImunitasi.
5. Untuk imendapatkan ipenyuluhan igizi.
i

4. Menggunakan iAir iBersih

Pengertian
Air bersih dapat diartikan air yang memenuhi persyaratan untuk pengairan sawah, untuk
treatment air minum dan untuk treatmen air sanitasi.
Persyaratan disini ditinjau dari persyaratan kandungan kimia, fisika dan biologis. Atau
memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Secara iUmum iadalah iair iyang iaman idan isehat iyang ibisa idikonsumsi imanusia.
2. Secara iFisik i: iTidak iberwarna, itidak iberbau, itidak iberasa.
3. Secara iKimia i: iPH inetral, itidak imengandung iracun idan ilogam iberat
iberbahaya, idan iparameter-parameter iseperti i: iBOD, iCOD, iDO, iTS, iTSS idan
ikonduktivitasnya imemenuhi iaturan ipemerintah isetempat.
Air idapat idikatakan ibersih iapabila imemenuhi iParameter isebagai iberikut, iyaitu i:

1. Kesadahan imerupakan ipetunjuk ikemampuan iair iuntuk imembentuk ibusa iapabila


idicampur idengan isabun.
2. Alkalinitas isecara iumum imenunjukkan ikonsentrasi ibasa iatau ibahan iyang
imampu imenetralisir ikeasaman iyang iada idalam iair.
3. pH isangat ipenting isebagai iparameter ikualitas iair ikarena iia imengontrol itipe
idan ilaju ikecepatan ireaksi ibeberapa ibahan ididalm iair.
4. Karbon iDioksida i(CO2). iKarbon idioksida idalam iair ipada iumumnya imerupakan
ihasil irespirasi idari iikan idan iphytoplankton.
5. Salinitas imerupakan iparameter ipenunjuk ijumlah ibahan iterlarut idalam iair.
Kebutuhan iair iuntuk irumah itangga
Air iadalah iyang ipaling ipenting imakanan ipokok idan ijuga imasuk ike iproduksi ihampir
isemua imakanan. iTanpa imakanan iseseorang ibisa ibertahan isekitar i2 ibulan, itanpa iair
ihanya ibisa ibertahan iselama ibeberapa ihari. iAir idalam itubuh iuntuk imelakukan itugas-
tugas ipenting. iIa ibekerja isebagai ipelarut idan itransportasi, imembantu idalam iekskresi
iproduk imetabolik iberacun idan igaram imelalui iginjal idan imengatur isuhu itubuh.

Untuk imemenuhi ikebutuhan iair ibersih iyang itepat iuntuk isuatu irumah itangga, iharus
idirencanakan idengan ibenar iagar idistribusi iair idalam irumah iberjalan ilancar idan
iefisien. iSistem iperpipaan iyang ibanyak ibelokannya ikurang ibaik, ikarena iakan
imengurangi itekanan idan idebit ipada iujung ipipa. iOleh ikarena iitu iyang iperlu
idiperhatikan idalam imerencanakan isistem iair ibersih ibagi isuatu ibangunan irumah
itinggal iadalah i:
5. Mencuci iTangan idengan iAir iBersih idan iSabun
Konsep idan iPengertian
Air iyang itidak ibersih ibanyak imengandung ikuman idan ibakteri ipenyebab ipenyakit iBila
idigunakan, ikuman iberpindah ike itangan. iPada isaat imakan, ikuman idengan icepat
imasuk ike idalam itubuh, iyang ibisa imenimbulkan ipenyakit.Sabun idapat imembersihkan
ikotoran idan imembunuh ikuman, ikarena itanpa isabun ikotoran idan ikuman imasih
itertinggal idi itangan.
iPentingnya imenncuci itangan isaat:
1. Setiap ikali itangan ikita ikotor i(setelah imemegang iuang, imemegang ibinatang,
iberkebun, idll).
2. Setelah ibuang iair ibesar.
3. Setelah imenceboki ibayi iatau ianak
4. Sebelum imakan idan imenyuapi ianak
5. Sebelum imemegang imakanan.
6. Sebelum imenyusui ibayi.
7. Manfaat iMencuci iTangan
8. Membunuh ikuman ipenyakit iyang iada idi itangan.
9. Mencegah ipenularan ipenyakit iseperti iDiare, iKolera iDisentri, iTyphus,
ikecacingan, ipenyakit ikulit, iInfeksi iSaluran iPemapasan iAkut i(ISPA), iflu
iburung iatau iSevere iAcute iRespiratory iSyndrome i(SARS).
10. Tangan imenjadi ibersih idan ibebas idari ikuman.
11. Cara iMencuci iTangan iyang iBaik idan iBenar
12. Cuci itangan idengan iair ibersih iyang imengalir idan imeinakai isabun.
13. Bersihkan itelapak, ipergelangan itangan, isela-sela ijari idan ipunggung itangan.
14. Setelah iitu ikeringkan idengan ilap ibersih.
i

6. Menggunakan iJamban iSehat


Konsep idan iPengertian
Jamban iadalah isuatu iruangan iyang imempunyai ifasilitas ipembuangan ikotoran imanusia
iyang iterdiri iatas itempat ijongkok iatau itempat iduduk idengan ileher iangsa iatau itanpa
ileher iangsa i(cemplung) iyang idilengkapi idengan iunit ipenampungan ikotoran idan iair
iuntuk imembersihkannya.

Jenis iJamban iyang iDigunakan


Jamban icemplung

Adalah ijamban iyang ipenampungannya iberupa ilubang iyang iberfungsi i imenyimpan idan
imeresapkan icairan ikotoran i/ itinja ike idalam itanah idan imengendapkan ikotoran ike
idasar ilubang. iUntuk ijamban icemplung idiharuskan iada ipenutup iagar itidak iberbau.

Jamban iTangki iSeptik

Jamban itangki iseptic i/ ileher iangsa iadalah ijamban iberbentuk ileher iangsa iyang
ipenampungannya iberupa itangki iseptik ikedap iair iyang iberfungsi isebagai iwadah iproses
ipenguraian/dekomposisi ikotoran imanusia iyang idilengkapi idengan iresapannya.

Memilih iJenis iJamban


1. Jamban icemplung idigunakan iuntuk idaerah iyang isulit iair.
2. Jamban itangki iseptik/leher iangsa idigunakan iuntuk:
3. Daerah iyang icukup iair
4. Daerah iyang ipadat ipenduduk, ikarena idapat imenggunakan i“multiple ilatrine”
iyaitu isatu ilubang ipenampungan itinja/tangki iseptik idigunakan ioleh ibeberapa
ijamban i(satu ilubang idapat imenampung ikotoran/tinja idari i3-5 ijamban)
5. Daerah ipasang isurut, itempat ipenampungan ikotoran i/ itinja ihendaknya
iditinggikan ikurang ilebih i60 icm idari ipermukaan iair ipasang.

Pentingnya iMenggunakan iJamban


1. Menjaga ilingkungan ibersih, isehat, idan itidak iberbau.
2. Tidak imencemari isumber iair iyang iada idisekitarnya.
3. Tidak imengundang idatangnya ilalat iatau iserangga iyang idapat imenjadi ipenular
ipenyakit iDiare, iKolera iDisentri, iThypus, ikecacingan, ipenyakit isaluran
ipencernaan, ipenyakit ikulit, idan ikeracunan.

iSyarat iJamban iSehat


1. Tidak imencemari isumber iair iminum i(jarak iantara isumber iair iminum idengan
ilubang ipenampungan iminimal i10 imeter)
2. Tidak iberbau.
3. Kotoran itidak idapat idijamah ioleh iserangga idan itikus.
4. Tidak imencemari itanah idisekitarnya.
5. Mudah idibersihkan idan iaman idigunakan.
6. Dilengkapi idinding idan iatap ipelindung.
7. Penerangan idan iventilasi icukup.
8. Lantai ikedap iair idan iluas iruangan imemadai.
9. Tersedia iair, isabun, idan ialat ipembersih.

Cara iMemelihata iJamban iSehat


1. Lantai ijamban ihendaknya iselalu ibersih idan itidak iada igenangan iair.
2. Bersihkan ijamban isecara iteratur isehingga iruang ijamban idalam ikeadaan ibersih.
3. Di idalam ijamban itidak iada ikotoran iyang iterlihat.
4. Tidak iada iserangga, i(kecoa, ilalat) idan itikus iyang iberkeliaran,
5. Tersedia ialat ipembersih i(sabun, isikat, idan iair ibersih).
6. Bila iada ikerusakan, isegera idiperbaiki.

Memberantas iJentik idi iRumah


Konsep idan iPengertian
Rumah ibebas iJentik iadalah irumah itangga iyang isetelah idilakukan ipemeriksaan iJentik
isecara iberkala itidak iterdapat iJentik inyamuk.

Tindakan iMemberantas iJentik


Lakukan iPemberantasan iSarang iNyamuk i(PSN) idengan icara i3 iM iplus i(Menguras,
iMenutup, iMengubur, iplus iMenghindari igigitan inyamuk).
Pemberantasan iSarang iNyamuk i(PSN) imerupakan ikegiatan imemberantas itelur,
ijentik, idan ikepompong inyamuk ipenular iberbagai ipenyakit iseperti iDenam iBerdarah
iDengue, iChikungunya, iMalaria, iFilariasis i(Kaki iGajah} idi itempat-tempat
iperkembangbiakannya.
3 iM iPlus iadalah itiga icara iplus iyang idilakukan ipada isaat iPSN iyaitu:
Menguras idan imenyikat itempat-tempat ipenampungan iair iseperti ibak imandi, itatakan
ikulkas, itatakan ipot ikembang idan itempat iair iminum iburung.
Menutup irapat-rapat itempat ipenampungan iair iseperti ilubang ibak ikontrol, ilubang
ipohon, ilekukan-lekukan iyang idapat imenampung iair ihujan.
Mengubur iatau imenyingkirkan ibarang-barang ibekas iyang idapat imenampung iair
iseperti iban ibekas, ikaleng ibekas, iplastik-plastik iyang idibuang isembarangan i(bekas
ibotol/gelas iakua, iplastik ikresek,dll)
Plus iMenghindari igigitan inyamuk:
1. Menggunakan ikelambu iketika itidur.
2. Memakai iobat iyang idapat imencegah igigitan inyamuk, imisalnya iobat inyamuk
ibakar, isemprot, ioles/diusap ike ikulit, idll
3. Menghindari ikebiasaan imenggantung ipakaian idi idalam ikamar.
4. Mengupayakan ipencahayaan idan iventilasi iyang imemadai.
5. Memperbaiki isaluran idan italang iair iyang irusak.
6. Menaburkan ilarvasida i(bubuk ipembunuh ijentik) idi itempat-tempat iyang isulit
idikuras imisalnya idi italang iair iatau idi idaerah isulit iair.
7. Memelihara iikan ipemakan ijentik idi ikolam/bak ipenampung iair, imisalnya iikan
icupang, iikan inila, idll.
8. Menanam itumbuhan ipengusir inyamuk imisalnya, iZodio, iLavender, iRosemerry.
i

Makan iBuah idan iSayur iSetiap iHari


Konsep idan iPengertian
Setiap ianggota irumah itangga imengkonsumsi iminimal i3 iporsi ibuah idan i2 iporsi
isayuran iatau isebaliknya isetiap ihari. iMakan isayur idan ibuah isetiap ihari isangat
ipenting, ikarena imengandung ivitamin idan imineral, iyang imengatur ipertumbuhan idan
ipemeliharaan itubuh idan imengandung iserat iyang itinggi.

Manfaat iVitamin iyang iAda idalam iSayur idan iBuah


1. Vitamin iA iuntuk ipemeliharaan ikesehatan imata.
2. Vitamin iD iuntuk ikesehatan itulang.
3. Vitamin iE iuntuk ikesuburan idan iawet imuda.
4. Vitamin iK iuntuk ipembekuan idarah.
5. Vitamin iC imeningkatkan idaya itahan itubuh iterhadap iinfeksi.
6. Vitamin iB imencegah ipenyakit iberi-beri.
7. Vitamin iB12 imeningkatkan inafsu imakan.
i

Manfaat iSerat iyang iAda iDalam iSayur


Serat iadalah imakanan iyang iberasal idari itumbuh-tumbuhan iyang i iberfungsi iuntuk
imemelihara iusus. iSerat itidak idapat idicerna ioleh ipencernaan isehingga iserat itidak
imenghasilkan itenaga idan idibuang imelalui itinja. iSerat itidak iuntuk imengenyangkan
itetapi idapat imenunda ipengosongan ilambung isehingga iorang imenjadi itidak icepat
ilapar.

Melakukan iAktivitas iFisik iSetiap iHari


Konsep idan iPengertian
Aktivitas ifisik iadalah imelakukan ipergerakan ianggota itubuh iyang imenyebabkan
ipengeluaran itenaga iyang isangat ipenting ibagi ipemeliharaan ikesehatan ifisik, imental,
idan imempertahankan ikualitas ihidup iagar itetap isehat idan ibugar isepanjang ihari.
iadalah ianggota ikeluarga imeiakukan iaktivitas ifisik i30 imenit isetiap ihari.

Jenis iAktivitas iFisik iyang iDapat iDilakukan


1. Bisa iberupa ikegiatan isehari-hari, iyaitu: iberjalan ikaki, iberkebun, ikerja idi
itaman, imencuci ipakaian, imencuci imobil, imengepel ilantai, inaik iturun itangga,
imembawa ibelanjaan.
2. Bisa iberupa iolah iraga, iyaitu: ipush-up, ilari iringan, ibermain ibola, iberenang,
isenam, ibermain itenis, iyoga, ifitness, iangkat ibeban/ iberat.

Lamanya imelakukan iaktivitas ifisik i:


1. Aktivitas ifisik idilakukan isecara iteratur ipaling isedikit i30 imenit idalam isehari,
isehingga, idapat imenyehatkan ijantung, iparu-paru iserta ialat itubuh ilainnya.
2. Jika ilebih ibanyak iwaktu iyang idigunakan iuntuk iberaktivitas ifisik imaka imanfaat
iyang idiperoleh ijuga ilebih ibanyak.
3. Jika ikegiatan iini idilakukan isetiap ihari isecara iteratur imaka idalam iwaktu i3
ibulan ike idepan iakan iterasa ihasilnya.

Teknik iAktivitas iFisik iyang iBenar


1. Lakukan isecara ibertahap ihingga imencapai i30 imenit. iJika ibelum iterbiasa idapat
idimulai idengan ibeberapa imenit isetiap ihari idan iditingkatkan isecara ibertahap.
2. Lakukan iaktivitas ifisik isebelum imakan iatau i2 ijam isesudah imaker.
3. Awali iaktivitas ifisik idengan ipemanasan idan iperegangan.
4. Lakukan igerakan iringan idan isecara iperlahan iditingkatkan isampai isedang.
5. Jika isudah iterbiasa idengan iaktivitas itersebut, ilakukan isecara irutir ipaling isedikit
i30 imenit isetiap ihari.
i

Keuntungan iMelakukan iAktivitas iFisik iSetiap iHari


1. Terhindar idari iPenyakit iJantung, iStroke, iOsteoporosis, iKanker, iTekanan iDarah
iTinggi, iKencing iManis, idll.
2. Berat ibadan iterkendali
3. Otot ilebih ilentur idan itulang ilebih ikuat
4. Bentuktubuh imenjadi ibagus
5. Lebih ipercaya idiri
6. Lebih ibertenaga idan ibugar
7. Secara ikeseluruhan ikeadaan ikesehatan imenjadi ilebih ibaik

Tidak iMerokok idi iDalam iRumah


Konsep idan ipengertian
Setiap ianggota ikeluarga itidak iboleh imerokok idi idalam irumah. iRokok iibarat ipabrik
ibahan ikimia. iDalam isatu ibatang irokok iyang idiisap iakan idikeluarkan isekitar i4.000
ibahan ikimia iberbahaya, idi iantaranya iyang ipaling iberbahaya iadalah iNikotin, iTar, idan
iCarbon iMonoksida i(CO). iNikotin imenyebabkan iketagihan idan imerusakjantung idan
ialiran idarah. iTar imenyebabkan ikerusakan isel iparu-paru idan ikanker. iCO
imenyebabkan iberkurangnya ikemampuan idarah imembawa ioksigen, isehingga isel-sel
itubuh iakan imati.

iPerokok iAktif idan iPerokok iPasif


1. Perokok iaktif iadalah iorang iyang imengkonsumsi irokok isecara irutin idengan
isekecil iapapun iwalaupun iitu icuma i1 ibatang idalam isehari. iAtau iorang iyang
imenghisap irokok iwalau itidak irutin isekalipun iatau ihanya isekedar icoba-coba
idan icara imenghisap irokok icuma isekedar imenghembuskan iasap iwalau itidak
idiisap imasuk ike idalam iparu-paru.
2. Perokok ipasif iadalah iorang iyang ibukan iperokok itapi imenghirup iasap irokok
iorang ilain iatau iorang iyang iberada idalam isatu iruangan itertutup idengan iorang
iyang isedang imerokok.
Rumah iadalah itempat iberlindung, itermasuk idari iasap irokok. iPerokok ipasif iharus
iberani imenyuarakan ihaknya iuntuk itidak imenghirup iasap irokok.

Bahaya iPerokok iAktif idan iPerokok iPasif


1. Menyebabkan ikerontokan irambut.
2. Gangguan ipada imata, iseperti ikatarak.
3. Kehilangan ipendengaran ilebih iawal idibanding ibukan iperokok.
4. Menyebabkan ipenyakit iparu-paru ikronis.
5. Merusak igigi idan imenyebabkan ibau imulut iyang itidak isedap.
6. Menyebabkan istoke idan iserangan ijantung.
7. Tulang ilebih imudah ipatah.
8. Menyebabkan ikanker ikulit.
9. Menyebabkan ikemandulan idan iimpotensi.
10. Menyebabkan ikanker irahim idan ikeguguran.

Sumber : https://syahrullegiarto.wordpress.com/2016/03/03/sap-phbs-di-rumah-tangga/

Diskusi Kelompok IPE-IPC Poltekkes Kemenkes Medan

Anda mungkin juga menyukai