DISUSUN OLEH :
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 6
B. Tujuan Kegiatan.......................................................................... 7
C. Manfaat Kegiatan........................................................................ 7
D. Gambaran Kasus.......................................................................... 7
a. Data Subjektif.............................................................................. 8
b. Data Objektif........................................................................ 8
c. Data History......................................................................... 9
E. Waktu dan Tempat...................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 19
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Dokumentasi........................................................................
Lampiran Lefalet Perjurusan.........................................................................
Lampiran Satuan Acara Penyuluahan (SAP) Perjurusan ……………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga sebagai bagian terkecil dari masyarakat memiliki peranan penting dalam
membantu mewujudkan kesehatan secara umum di masyarakat karena kalau bagian inti
dari masyarakat sudah sehat tentunya kesehatan secara total dapat terwujud. Di dalam
keluarga pula merupakan tempat tumbuh dan berkembang manusia dan sebagai sarana
bagi manusia itu sendiri untuk nantinya bersosialisasi dengan masyarakat lain. Untuk
itu diperlukan keluarga yang berkualitas agar tercipta manusia yang berkualitas pula
baik secara fisik, mental, maupun spiritual.
Kesehatan merupakan salah satu unsur dasar kesejahteraan keluarga. Dalam
memperbaiki tingkat ekomomi masyarakat , kesehatan kesehatan keluarga merupakan
salah satu unsur mutlak yang harus dipenuhi, karena keluarga sehat akan menghasilkan
anak-anak yang tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berkualitas. Bila salah
satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan,
maka akan berpengaruh pada anggota-anggota keluarga yang ada disekitarnya,
termasuk salah satu penyakit yang mengancam kesehatan keluarga adalah penyakit TB
Paru. (Komang Ayu Henny,2010)
Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan yang besar di dunia. Dalam 20 tahun
World Health Organitation (WHO) dengan negara-negara yang tergabung di dalamnya
mengupayakan untuk mengurangi TB Paru. Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit
infeksi menular yang di sebabkan oleh infeksi menular oleh bakteri Mycobacterium
tuberkulosis. Sumber penularan yaitu pasien TB BTA positif melalui percik renik
dahak yang dikeluarkannya. Penyakit ini apabila tidak segera diobati atau
pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi berbahaya hingga kematian
(Kemenkes RI, 2015). Menurut WHO tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi
perhatian global. Dengan berbagai upaya pengendalian yang dilakukan, insiden dan
kematian akibat tuberkulosis telah menurun, namun tuberkulosis diperkirakan masih
menyerang 9,6 juta orang dan menyebabkan 1,2 juta kematian pada tahun 2014. India,
Indonesia dan China merupakan negara dengan penderita tuberkulosis terbanyak yaitu
berturut-turut 23%, 10%, dan 10% dari seluruh penderita di dunia (WHO, 2015).
Kasus ini diambil di Desa Mulia terdapat satu keluarga yang terdiri dari ibu Andika dan
suami Joko beserta anak anaknya 2 0rang perempuan dan 1 orang laki- laki. Keluarga ibu
Andika tidak mempunyai kartu jaminan kesehatan daerah. Alamat tempat
tinggal: Jln. Denai Gg.Suka no.4. Kondisi rumah tempat tinggal dengan ukuran
36M² terdapat 1 kamar tidur tanpa plafond dan kamar tanpa jendela. Rumah sudah
milik sendiri, semi permanen, jendela tanpa kawat kasa, lantai dapur masih tanah,
dengan kondisi sampah yang bertumpuk di sekitar rumah.
B. Tujuan Kegiatan
1. Membekali mahasiswa kemampuan praktik kolaborasi interprofesi dengan
pendekatan masyarakat dan membentuk sikap serta perilaku untuk senantiasa peka
terhadap persoalan kesehatan yang dihadapi masyarakat.
2. Memberi pengalaman mahasiswa menyiapkan diri dalam menjalankan profesinya
bekerjasama dengan profesi laindalam pemberdayaan kehidupan bermasyarakat.
3. Mendewasakan kepribadian dan memperluas wawasan mahasiswa dalam praktik
kolaborasi interprofesi dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Memberdayakan masyarakat melalui kerjasama untuk menggali dan
mengembangkan potensi yang ada dimasyarakat dalam berbagai aspek sebagai
upaya meningkatkan derajat kesehatan dan mencapai kesejahteraan masyarakat.
C. Manfaat Kegiatan
1. Mahasiswa mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui
pembelajaran daring (online) terbimbing, Mampu bekerja sama dan membina
hubungan saling percaya dengan profesi lain
2. Mampu bersikap dan berperilaku baik dalam membina hubungan dengan profesi
lain
3. Mampu melaksanakan peran profesi dalam berkolaborasi dengan profesi lain
4. Mampu menyelesaikan masalah kesehatan secara kolaberasi dengan profesi lain
5. Mahasiswa mampu menghasilkan produk inovasi yang bermanfaat bagi
masyarakat
D. Gambaran Kasus
Keluarga ibu Andika tidak mempunyai kartu jaminan kesehatan daerah. Alamat
tempat tinggal: Jln. Denai Gg.Suka no.4. Kondisi rumah tempat tinggal dengan ukuran
36M² terdapat 1 kamar tidur tanpa plafond dan kamar tanpa jendela. Rumah sudah
milik sendiri, semi permanen, jendela tanpa kawat kasa, lantai dapur masih tanah,
dengan kondisi sampah yang bertumpuk di sekitar rumah. Anggota keluarga yang
sudah dewasa membuang tinja kelubang galian dan rumah tersebut tidak mempunyai
saluran pembuangan air limbah. Sumber air yang digunakan ibu andika untuk minum,
masak, mencuci piring dan gelas dan menggosok gigi menggunakan air sumur
Ibu Andika mempunyai kebiasaan merebus air untuk diminum serta menyimpan air
yang telah direbus di dalam wadah panci yang terbuka tanpa tutup dan untuk
mengambil air ibu andika menggunakan gayung.
Ibu andika dengan usia 55 tahun juga berperan sebagai PMO untuk suaminya yang
menderita penyakit TB dan DM dengan keluhan menstruasi datang ke puskesmas,
mengatakan dalam satu tahun terakhir ini mengalami menstruasi tidak teratur, panas
dan kemerahan di wajah, cemas, susah tidur. TD : 140/80 mmHg, nadi : 87x/menit, RR:
24x/menit, BB: 85 kg. baru pulang dari puskesmas untuk pengobatannya. Apa yang
harus perawat lakukan selanjutnya?
Selanjutnya suami ibu andika Joko baru saja dirawat di Rumah Sakit Mawar di
rawat di Ruang : Ikhlas4 Tgl Masuk RS: 1 April 2021Umur: 58 Thn 0 Bln 3Hr
Agama : Islam Pekerjaan: Petani Suku : Jawa Diagnosa Medis : DHF dengan hasil:
a. Data subjectif
b. Data objectif
Antoprometri BB : 42,5 kg
TB : 154 cm
BBI : 48,6 kg
IMT : 17,63 (kurus)
Biokimia Hb :11 g/dl
Trombosit : 45.100/m
JumlahTrombosit : 48.000
Fisik Lemas, pusing, pucat
Anak ibu andika yang ketiga yang bernama Anto berumur 12 tahun dengan
keluhan gigi terasa sakit nyeri spontan yang terus menerus juga apabila digunakan
untuk mengunyah, dan si anak tidak dapat menunjukan gigi manakah yang dimaksud
karena terdapat beberapa lubang gigi didalam mulut. Dari hasil pemeriksaan intra oral
terlihat karies.
Anak perempuan ibu Andika yang pertama bernama Susi berumur 26 tahun,
G2P1A0, hamil 35 minggu, datang ke Puskesmas untuk melakukan kunjungan ulang.
Hasil anamnesis: ibu sering pusing, pucat dan mudah lelah. Hasil pemeriksaan:
konjungtiva merah muda, TD 110/80 mmHg, N 70 x/menit, P 18 x/menit, TFU 30 cm,
puka, kepala belum masuk PAP, DJJ 120 x/menit, Hb 10 gram%
b. Data objectif
Antoprometri BB : 42,5 kg
TB : 154 cm
BBI : 48,6 kg
IMT : 17,63 (kurus)
Biokimia Hb :11 g/dl
Trombosit : 45.100/m
JumlahTrombosit : 48.000
Anak ibu andika yang ketiga yang bernama Anto berumur 12 tahun dengan
keluhan gigi terasa sakit nyeri spontan yang terus menerus juga apabila digunakan
untuk mengunyah, dan si anak tidak dapat menunjukan gigi manakah yang
dimaksud karena terdapat beberapa lubang gigi didalam mulut. Dari hasil
pemeriksaan intra oral terlihat karies.
Anak perempuan ibu Andika yang pertama bernama Susi berumur 26 tahun,
G2P1A0, hamil 35 minggu, datang ke Puskesmas untuk melakukan kunjungan
ulang. Hasil anamnesis: ibu sering pusing, pucat dan mudah lelah. Hasil
pemeriksaan: konjungtiva merah muda, TD 110/80 mmHg, N 70 x/menit, P 18
x/menit, TFU 30 cm, puka, kepala belum masuk PAP, DJJ 120 x/menit, Hb 10
gram%
D. Perumusan Masalah
1. Tinggal di rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan
2. Kurangnya Kebersihan lingkungan
3. Masalah suami menderita riwayat TB dan DM
4. Masalah suami terkena DHF
5. Masalah anemia
6. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi)
7. Pola Menstruasi
8. Pola makan dan kebiasaan minum
E. Prioritas Masalah
BAB III
Studi kasus yang dilakuan di desa Mulia, dengan jumlah anggota keluarga adalah 5
orang, mempunyai 2 orang anak perempuan dan 1 anak laki-laki.
Setelah dilakukan pengkajian sampai evaluasi di keluarga ibu andika, suami ibu andika
yaitu Pak Joko yang menderita penyakit TB dan DM, diagnose berkelanjutan
mengalami penyakit DHF, bapak mengalami berat badan yang kurus akibat penyakit
yang diderita, kondisi ini sebagai akibat dari pola hidup yang tidak sehat, serta konsumsi
makanan yang tidak seimbang dan cara mengolah makanan dalam keluarga ibu andika,
dapat di lihat dari fak tor kurangnya penerapan PHBS di lingkungan rumah yang
disebabkan karena kebiasaan merebus air minum dan kemudian menyimpan air yang
sudah direbus di panci terbuka tanpa tutup dan ibu mengambil air dengan menggunakan
gayung, tidak memliki jamban, tidak memilki saluran pembuangan air limbah, sumber
air untuk kehidapan sehari-hari menggunkan air sumur, 1 kamar tidur tanpa plafond dan
kamar tanpa jendela. Masalah dalam keluarga sudah dapat teratasi dan keluarga sudah
mengetahui tentang penyakit yang diderita oleh ibu andika, keluarga sudah mengetahui
cara mengolah makanan,diet yang akan diberikan untuk pak joko dan asupan gizi yang
harus diberikan kepada keluarga.
Setelah dilakukan pengkajian sampai evaluasi terhadap masalah keluagra Ibu Andika
tidak terdapat kesenjangan anatara subjek dan data objekif serta ketidaknyamanan yang
dirasakan ibu telah terasasi dan ibu sudah mengetahui solusi yang dialami keluarga ibu
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala TB dan DM serta Anemia pada Remaja Putri dan
Monpouse, Keluarga dapat mengidentifikasian cara pengobatan dan perawatan, asupan gizi yang
harus diberikkan kepada anggota keluarga. Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan dan keluarga
diharapkan sudah dapat menerapkan PHBS di rumah melalui sumur ditutup agar terhindar dari
pencemaran, menutup air yang sudah dimasak dan disimpan dalam wadah yang tertutup, menambah
ventilasi yang jendela bisa dibuka dan ibu juga sudah mengetahui pola makan dan minum yang baik
dan benar selama kehamilan.
B. Saran
Untuk keluarga diharapkan senantiasa menjaga dan memelihara hidup bersih dan sehat, salah
satunya yaitu dengan cara selalu mencuci tangan sebelum memegang makanan, dan setelah dari kamar
mandi. Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi serta menjaga kebersihan ligkungan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Dokumentasi :
VII. Evaluasi
1. Evaluasi struktur :
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah Ibu Andika
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses :
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil :
a. Ibu mengetahui tentang manfaat ASI Eksklusif
VIII. Sumber
Saifuddin, abdul bari. (2006). Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta :
yayasan bina pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Rukiyah, dkk.(2009). AsuhanKebidanan I (Kehamilan).CV.Trans Info Media:Jakarta.
Arisman.(2009). Gizi dalam Daur Kehidupan.EGC. Jakarta
IX. Lampiran Materi
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Anemia
Ibu hamil adalah keadaan wanita yang sedang mengandung janin didalam rahimnya karena sel telur
telah dibuahi oleh spermatozoa dari pria. Lebih lanjut, kehamilan adalah akibat sel telur yang telah
matang kemudian bertemu spermatozoa dari pria sehingga terjadilah proses pembuahan yang
kemudian menghasilkan janin (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008).
Ibu hamil adalah kondisi seorang wanita yang sedang mengandung janin yang merupakan pintu
gerbang bagi penciptaan generasi penerus yang handal (Yahya Andi Saputra, 2014).
Anemia adalah penurunan kadar darah dalam membawa oksigen akibat penurunan produksi sel
darah merah, dan penurunan hemoglobin dalam darah (Fraser, Diane M. at. el, 2009)
Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin dibawah nilai normal.
Pada penderita anemia lebih sering disebut dengan kurang darah, kadar sel darah merah dibawah nilai
normal (Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk, 2010).
Ibu hamil dikatakan anemia jika hemoglobin darahnya kurang dari 11gr%. Bahaya anemia pada ibu
hamil tidak saja berpengaruh terhadap keselamatan dirinya, tetapi juga padajanin yang dikandungnya
(Wibisono, Hermawan, dkk, 2009).
Jadi anemia adalah keadaan dimana kadar hemoglobin yang menurun dibawah batas normal, ini
karena penurunan kadar darah dalam membawa oksigen akibat produksi sel darah merah. Dan ibu
hamil didiagnosis anemia jika kadar hemoglobinya kurang dari 11%.
VII.Evaluasi
1. Evaluasi struktur :
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah Posyandu Melati Rt 02 Rw 09 Karang
Maja Planjan
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses :
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil :
a. Ibu mengetahui tentang Menopause
VIII. Sumber
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1302450015/13_BAB_2.pdf
Menopause yaitu masa jika tidak lagi menstruasi atau saat haid terakhir, dan apabila sesudah
menopause disebut pasca menopause bila telah terjadi menopause 12 bulan sampai menuju ke senium.
Menopause terjadi pada usia 49-51 tahun. Diagnosa menopause dapat ditegakkan jika berhentinya
menstruasi sekurang-kurangnya satu tahun. Berhentinya menstruasi dapat didahului terjadinya siklus
menstruasi yang lebih panjang, dengan perdarahan yang berkurang. Umur untuk terjadinya masa
Menopause adalah berhentinya mens secara permanen. Prefiks men-diambil dari kata Yunani men,
yang mempunyai arti siklus menstruasi; -pause, kata Latin, memiliki arti berhentinya proses.
B. Periode menopause
a. Pramenopause
fase pramenopause adalah fase antara usia 40 tahun dan dimulainya siklus haid yang tidak
teratur.
b. Perimenopause
merupakan fase perubahan antara premenopause dan pascamenopause yang ditandai dengan
siklus haid yang tidak teratur dan disertai pula dengan perubahan-perubahan fisiologis
c. Menopause
Haid terakhir yang masih dikendalikan oleh fungsi hormonovarium. Perubahan dan keluhan
d. Pascamenopause
Terjadi pada usia di atas 60 tahun, wanita beradaptasi terhadap perubahan psikologis dan
C. Penyebab menopause
Tubuh wanita memiliki persediaan sel ovum dengan jumlah yang terbatas dan masa menopause itu
terjadi ketika ovarium atau indung telur telah kehabisan sel teluratau ovum, hal ini menyebabkan
produksi hormon dalam tubuh terganggu yaitu berhentinya produksi hormon seks wanita yang
tidaklain adalah hormon estrogen dan progesteron. Penurunan fungsi hormon dalam tubuh akan
menyebabkan terjadinya penurunan fungsi tubuh dan gejala-gejala menopause akan mulai timbul
danterasa terlihat adanya perubahan pada haid yang mungkin menjadi lama ataulebih singkat dan untuk
jumlah darah menstruasi yang dikeluarkan menjadi tidak konsisten yaitu relatif menjadi lebih banyak
dari sebelumnya.
Hormon merupakan pembawa pesan kimia yang dilepaskan dalam sistem peredaran darah yang
akan mempengaruhi organ yang ada di seluruh tubuh. Hipotalamus akan mengontrol menstruasi
dengan mensekresikan hormon gonadotropin ke kelenjar pituitari. Selama masa reproduksi kelenjar
pituitari akan merespon dengan memproduksi dua hormon, yaitu FSH dan LH. Hormon ini akan
menentukan jumlah hormon esterogen dan progesteron yang dihasilkan oleh ovarium.Ketika akan
mendekati masa menopause maka ovulasi akan semakin jarang terjadi. Hal ini yang menyebabkan
menstruasi menjadi tidak teratur dan tidak menentu sampai adaakhirnya sama sekali berhenti. Sehingga
untuk mengimbanginya maka tubuh akan lebih banyak untuk mensekresikan hormon FSH dan LH agar
mampu merangsang produksi ovum. Selama fase perimenopause, kadar estradiol turun, sedangkan
kadar FSH dan LH meningkat. Akan tetapi kadar hormon tersebut berfluktuasi di sekitar waktu
menopause. FSH meningkat secara bertahap dan mencapai puncak setelah perdarahan terakhir terjadi.
Sebelum terjadi menopause, estradiol dan estron merupakan estrogen sirkulasi utama di dalam
tubuh.Kedua hormon ini dihasilkan terutama di ovarium, dengan estradiol sebagai hormon utama.
Setelah menopause kadar estron maupunestradiol turun secara drastis dan estron menjadi estrogen
dominan.
Saat masuknya seseorang dalam fase menopause sangat berbeda-beda. Wanita di Eropa tidak sama
usia menopausenya dengan wanita di Asia. Faktor genetik kemungkinan berperan terhadap usia
menopause. Baik usia pertama haid (menarche), melahirkan pada usia muda, maupun berat badan tidak
terbukti mempercepat datangnya menopause. Wanita kembar dizigot atau wanita dengan siklus haid
memendek memasuki menopause lebih awal jika dibandingkan dengan wanita yang memiliki siklus
haid normal. Memasuki usia menopause lebih awal dijumpai juga pada wanita nulipara, wanita dengan
diabetes mellitus, perokok berat, kurang gizi, wanita vegetarian,wanita dengan sosioekonomi rendah,
dan pada wanita yang hidup pada ketinggian >4000 m. Wanita multipara dan wanita yang banyak
mengonsumsi daging, atau minum alkohol akan mengalami menopause lebih lambat.
a. Faktor psikis
Keadaan seorang wanita yang tidak menikah dan bekerja akan mempengaruhi perkembangan
psikis seorang wanita. Menurut beberapa penelitian, mereka akan mengalami waktu menopause yang
lebih muda atau lebih cepat dibandingkan yang menikah dan tidak bekerja atau bekerja dan tidak
menikah.
Semakin muda seorang wanita mengalami menstruasi pertama kalinya, maka akan semakin tua
atau lama untuk mengalami masa menopause. Wanita yang mendapatkan menstruasi pada usia 15 atau
17 tahun akan mengalami menopause lebih dini, sedangkan wanita yang haid lebih dini sering kali
c. Usia Melahirkan
Penelitian yang dilakukan oleh Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston
mengungkapkan bahwa wanita yang masih melahirkan diatas usia 40 tahun akan mengalami usia
menopause yang lebih tua tualama. Hal ini disebabkan karena kehamilan dan persalinan akan
memperlambat sistem kerja organ reproduksi, bahkan akan memperlambat sistem penuaan tubuh.
d. Merokok
Seorang wanita yang merokok akan lebih cepat mengalami masa menopause. Merokok
mempengaruhi cara tubuh memproduksi atau membuang hormon estrogen. Di samping itu juga,
beberapa peneliti meyakini bahwa komponen tertentu dari rokok juga berpotensi membunuh sel telur.
e. Pemakaian kontrasepsi
Kontrasepsi dalam hal ini yaitu kontrasepsi hormonal. Hal inidikarenakan cara kerja
kontrasepsi yang menekan kerja ovarium atau indung telur. Pada wanita yang menggunakan alat
kontrasepsi hormonal akan lebih lama atau tua memasuki masa menopause.
f. Diabetes
Penyakit autoimun seperti diabetes melitus menyebabkan terjadinya menopause dini. Pada
a. Perubahan Fisiologis
Gejala ini biasanya akan terlihat pada awal permulaan masa klimakterium. Perdarahan akan
terlihat beberapa kali dalam rentang beberapa bulan dan akhirnya akan berhenti sama sekali.
Gejala ini akan dirasakan mulai dari wajah sampai ke seluruh tubuh. Selain rasa panas juga
Hot flush juga menyebabkan wanita terbangun dari tidurnya. Kesulitan untuk tidur disebabkan
Akan terjadi perubahan pada lapisan dinding vagina, vagina akan terlihat menjadi lebih kering
dan kurang elastis. Hal ini terjadi karena penurunan kadar hormon estrogen yang berdampak akan
timbulnya rasa sakit pada saat melakukan hubungan seksual. Pada masa klimakterium terjadi involusi
vagina dan vagina kehilangan rugae. Epitel vagina mengalami atrofi dan mudah cedera. Vaskularisasi
dan aliran darah ke vagina berkurang sehingga lubrikasi berkurang yang mengakibatkan hubungan
Aktivitas yang akan dikerjakan semakin berkurang dikarenakan wanita akan mudah merasa
lelah dan tidak sanggup untuk melakukan pekerjaan yang terlalu berat.
Kadar estrogen yang rendah menimbulkan penipisan paa jaringan kandung kemih dan saluran
kemih sehingga menyebabkan terjadinya penurunan kontrol dari kandung kemih sehingga sulit untuk
b. Perubahan psikologis
Perubahan psikologis pada masa menopause pastinya sering terjadi. Beberapa wanita
menemukan perubahan pada gelombang hormonnya serta kebutuhan untuk menyesuaikan dengan
perubahan yang terjadi, sehingga membuat menopause menjadi sangat sulit. Perubahan psikologis
seseorang sangat tergantung bagaimana pandangan seorang wanita tentang menopause itu sendiri
termasuk pengetahuannya tentang menopause. Perubahan psikis ini sangat mempengaruhi kualitas
Gejala menurunnya ingatan terlihat bahwa sebelum menopause wanita masih begitu mudah
untuk mengingat. Akan tetapi, sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat
Banyak dari ibu-ibu yang mengalami menopause menjadi seorang yang mudah mengalami rasa
cemas. Kecemasan ini timbul sebagai akibat seringnya kekhawatiran yang menghantui dalam
menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah mereka khawatirkan. kecemasan ini biasanya relatif,
artinya kecemasan itu bisa dihilangkan dan ditenangkan. Namun pada sebagian orang kondisi ini tidak
mampu dilakukan. Adapun gejala-gejala psikologis yang sering dialami wanita menopause yaitu:
a). Suasana hati yang menunjukkan ketidaktenangan psikis, seperti gampang marah atau rasa tegang.
b). Pikiran yang tidak menentu sebagai akibat kekhawatiran yang berkepanjangan sehingga mereka
sulit untuk konsentrasi. Bahkan sebaliknya, terkadang pikiran mereka kosong dan membesar-besarkan
ancaman.
d). Selalu menghindari situasi-situasi yang menimbulkan kecemasan dan mereka selalu lari dari
kenyataan.
e). Prilaku gelisah seperti gugup, agitasi, dan kewaspadaan yang berlebihan.
f). Gangguan psikogenik mencakup bertambahnya rasa gelisah, depresi, mudah cemas, insomnia, dan
sakit kepala. Keadaan lain dapat diperberat oleh gejala menopause mencakup masalah psikosomatik
yang telah ada diperkuat oleh gejolak panas, pola tidur yang diganggu keringat malam, serta penurunan
Gejala ini lebih mudah dilihat jika kita bandingkan dengan perasaan cemas. Wanita menopause
lebih menunjukkan sikap mudah tersinggung dan marah. Hal ini mungkin saja disebabkan adanya
tingkat kesadaran yang luar biasa dialami mereka. Perasaan mereka begitu sangat sensitif terhadap
sikap dan perilaku orang-orang di lingkungan sekitarnya. Kondisi ini akan sangattampak manakala
Respons-respons stres pada wanita menopause begitu beragam dan terkadang bersifat kronis.
Secara psikologis sumber-sumber stres wanita menopausetidak bisa diramalkan begitu saja, namun
yang bisa terlihat adalah siklus suasana hati, misalnya reaksi marah atau sedih. Faktor-faktor penyebab
stres pada wanita menopause yaitu keadaan emosi personalnya dan sikap orang-orang di sekitarnya
5). Depresi
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita menopause lebih besar dan lebih gampang
d). Merasa tertekan karena seluruh aktivitas dan perannya sudah diambil alih.
Banyak wanita melewati menopause tanpa perlu nasihat atau pengobatan medis untuk
menghilangkan gejala-gejalanya. Akan tetapi, perubahan kadar hormon, khususnya hormon estrogen
dapat mengakibatkan sejumlah komplikasi di kemudian hari. Komplikasi yang dapat terjadi pada
a. Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit serius yang berpotensi terjadi dimana kepadatan tulang menjadi
berkurang sehingga menyebabkan tulang menjadi lemah dan mudah patah. Faktor risiko osteoporosis
yang paling penting pada wanita adalah menopause dan hal ini secara langsung berkaitan dengan
penurunan kadar estrogen yang terjadi pada saat menopause. Hormon estrogen yang dihasilkan oleh
ovarium membantu mengontrol regenerasi tulang. Pada masa menopause, produksi hormon estrogen
Resiko wanita terkena penyakit kardiovaskuler mulai meningkat secara signifikan setelah
mengalami menopause. Hal ini dikarenakan penurunan kadar estrogen meningkatkan tekanan darah
dan berat badan yang mengakibatkan pembuluh darah yang mengalir ke jantung tidak bergerak dengan
baik.Selain itu terjadi peningkatan kadar LDL (kolesterol jahat) sehingga dapat meningkatkan risiko
penyakit jantung.
c. Penyakit Kanker
Pada usia menopause, risiko terkena kanker menjadi meningkat. Hal ini disebabkan turunnya
beberapa fungsi organ tubuh dan beberapa hormonlainnya sehingga menurunkan ketahanan tubuh
d. Obesitas
Menopause sering kali dijadikan sebagai penyebab peningkatan berat badan, hal ini disebabkan
karena berkurangnya kemampuan tubuh untuk membakar energi akibat menurunnya efektivitas proses
dinamika fisik pada umumnya. Setelah menopause kelebihan lemak akan disimpan di sekitar panggul
dan paha yang menyebabkan bentuk butuh wanita seperti buah apel.
e. Asam Urat
Merupakan hasil metabolisme tubuh oleh salah satu unsur protein (zat purin), yang
kestabilan kadar dan pembuangan sisanya melalui air seni diatur oleh ginjal. Penyakit asam urat
yang dikenal dengan penyakit gout terjadi karena penimbunan kristal monosodium urat dalam
tubu sehingga menyebabkan nyeri sendi, benjolan-benjolan pada bagian tubuh tertentu, dan
Hormon estrogen dan progesteron mempengaruhi kinerja sel-sel tubuh dalam merespon
insulin. Setelah memasuki masa menopause, kedua hormon tersebut bisa saja mengalami
ketidakseimbangan dan mempengaruhi kadar gula dalam darah. Jika kadar gula tidak dapat
dikontrol, akan meningkatkan risiko penderitanya mengalami peningkatan kadar gula darah.
g. Demensia (pikun)
Hubungan antara menopause dan masalah memori tidak sepenuhnya jelas, tetapi hormon
estrogen memainkan beberapa peran dalam fungsi otak. Penurunan hormonestrogen akan
Secara garis besar, terdapat dua cara penanganan dalam menghadapi menopause, yaitu terapi
Terapi hormon yang biasa digunakan pada wanita menopause adalah sulih estrogen, karena
gejala menopause disebabkan oleh defisiensi estrogen. Terapi sulih hormon terdapat dalam beberapa
jenis sediaan seperti tablet, plester (patch), implan, semprot hidung, cincin vagina, gel, dan krim atau
b. Terapi Non-hormonal
Rasa kurang nyaman dalam menghadapi menopause akan semakin terasa berat bila wanita dalam
kondisi takut atau cemas. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu wanita lebih
Seperti meditasi dan yoga merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres,
kekalutan emosi, dan mengurangi berbagai gangguan fisiologidalam tubuh. Melakukan relaksasi sangat
menguntungkan terutama bagi wanita yang mengalami sindrom menopause karena dapat memberikan
Pola makan yang dianjurkan untuk wanita yang mendekati usia tengah baya diantaranya adalah
menghindari makanan berlemak, mengurangi asupan garam untuk mengurangi kemungkinan tekanan
darah tinggi, serta meningkatkan asupan serat yang akan melindungi dari berbagai penyakit seperti
Olah raga ringan seperti bersepeda, berenang, atau berlari dapat menjaga jantung tetap sehat sehingga
menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular, selain itu olah raga juga dapat membantu
- Jurusan Keperawatan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
3.Materi: terlampir
4. Metode:
Penyuluhan
Tanya Jawab
5. Media: Leaflet
6. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Wak Kegiatan Pemberi Kegiatan Media
tu Materi sasaran
Pendahul 2 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Leaflet
uan meni 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
(Orientasi t 3. Menjelaskan TIU,TIK 3. Memperhatikan
) 5 4.Kontrak waktu 4. Menjawab
meni
t 1.Menjelaskan materi 1. Memperhatikan.
tentang:
Tahap a. Apa penyebab dari mual
kerja dan muntah.
18 b. Apa yang harus dilakukn
meni saat mengalami mual
t dan muntah.
c. Makanan yang dapat
dikonsumsi saat mual
dan muntah.
d. Pantangan makan untuk
mual muntah.
e. Tips lainnya dalam
menangani mual dan
muntah.
5. Menyimpulkan. 5. Mendengarkan
7. Evaluasi Prosedur Evaluasi
Pasien maupun keluarga pasien menjawab pertanyaan:
1) Jelaskan apa penyebab dari mual muntah?
2) Jelaskan apa yang harus dilakukn saat mengalami mual dan muntah?
3) Apa saja makanan yang dapat dikonsumsi saat mual dan muntah?
4) Apa saja pantangan makan untuk mual muntah?
5) Jelaskan tips lainnya dalam menangani mual dan muntah?
8. Kriteria Evaluasi
Evaluasi struktur:
a.Menyiapkan SAP.
b. Menyiapkan materi dan media.
c.Kontrak waktu dengan sasaran.
d. Menyiapkan tempat.
e.Menyiapkan pertanyaan.
Evaluasi proses:
f. Sasaran memperhatikan
g. Aktif bertanya
h. Menjawab atau mengulang kembali.
Evaluasi hasil:
a. Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab ≥ 80% pertanyaan yang
diberikan.
b. Pendidikan kesehatan dikatakan cukup berhasil apabila sasaran mampu menjawab 50 – 80% pertanyaan
yang diberikan.
c. Pendidikan kesehatan dikatakan kurang berhasil apabila sasaran hanya mampu menjawab < 50%
pertanyaan yang diberikan.
MATERI
1) PENYEBAB DARI MUAL MUNTAH
Infeksi atau penyakit lain
Efek samping obat-obatan
Rasa cemas
Stress
Keracunan makanan
Rasa lapar
- Jurusan Keperawatan
KOMPRES HANGAT
3. Materi
1. Menjelaskan pengertian kompres hangat
2. Menjelaskan tentang manfaat kompres hangat
3. Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk kompres hangat
4. Menjelaskan tentang tehnik kompres hangat
E. Kegiatan Penyuluhan
No WAKT KEGIATAN PENYLUHAN KEGIATAN
U PESERTA
1. 3 mnt Pembukaan : Menjawab
Membuka kegiatan dengan salam
mengucap salam Mendengarkan
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan memperhatikan
Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. 15 Pelaksanaan : memperhatikan
menit menjelaskan tentang materi bertanya
kompres hangat
pengertian kompres hangat memperhatikan
menjelaskan tentang manfaat
kompres hangat
Menjelaskan alat dan bahan
kompres hangat
menjelaskan tentang tehnik
melakukan kompre hangat
3. 10 Evaluasi: Menjawab
menit Menanyakan kepada peserta tentang pertanyaan
materi yang telah diberikan dan
reinforcement kepada peserta yang dapat
menjawa pertanyaan.
Kesimpulan
4. 2 menit Terminasi: mendengarkan
mengucapkan terima kasih atas menjawab
pran serta peserta salam
mengucapkan salam penutup
F. Evaluasi
Keluarga mampu menjawab dan mengulang kembali
1. Menjelaskan pengertian kompres hangat
2. Menjelaskan tentang manfaat kompres hangat
3. Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk kompres hangat
4. Menjelaskan tentang tehnik kompres hangat
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian
Mengompres dilakukan dengan handuk atau waslap yang dibasahi dengan air hangat (30ºC).
Usahakan perbedaan antara air kompres dengan shu tubuh tidak terlalu berbeda. Seka seluruh tubuh
dengan air hangat, penurunan suhu tubuh terjadi saat pertukaran udara melalui permukaan kulit.
Gunakan pakaian atau selimut tipis, pada bayi tidak boleh dibedong. Jangan mengompres dengan
alkohol karena toxic dan uapnya dapat terserap ke kulit ataupun paru-paru anak.
Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di celupkan pada air
hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.
Tepid sponging adalah mandi sebagai terapi pada anak yang demam tinggi.
Cara mengompres dengan air hangat yang paling efektif, adalah memandikannya dengan air hangat.
"Minimal, itulah yang disebutkan di literatur asing," katanya. Anak yang sakit, katanya, harus
dimandikan, dicelup, atau dibilas dengan air hangat. "Bukan sekadar melap tubuh atau kepala anak
dengan handuk hangat. Kalau perlu, anak yang sakit dimasukkan ke dalam bak mandi beri air hangat.
Cara ini terbukti sangat membantu untuk menurunkan panas badan anak."
B. Tujuan
meningkatkan kontrol kehilangan panas tubuh melalui penguapan.
C. Manfaat
1. dapat memberikan rasa nyaman
2. menurunkan suhu tubuh yang demam
3. Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh
lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar pasokan aliran darah.
D. Alat dan bahan
1. Baskom mandi
2. Waslap
3. Air hangat suhu 37 C
4. Thermometer
5. Handuk pengering
E. Teknik
a. Beri tau klien, dan siapkan alat,klien dan lingkungan
b. Cuci tangan
c. Ukur suhu tubuh
d. Pertahankan selimut mandi di atas tubuh yang tidak dikompres
e. Periksa suhu air
f. Celup washlap ke dalam air hangat, letakkan di bawah ketiak dan lipatan paha
g. Secara perlahan tangan dan kaki dikompres selama 5 menit
h. Bila suhu belum turun lanjutkan usap kompres ke punggung dan bokong selama 3-5 menit
i. Ganti air bila sudah tidak panas- bila suhu diatas 37 stop tindakan
j. Keringkan bagian tubuh dan selimuti dengan selimut tipis dan menyerap keringat
F. Mekanisme tubuh terhadap kompres hangat dalam upaya menurunkan suhu tubuh.
Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipothalamus melalui
sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas dihipotalamus dirangsang, sistem
effektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran
pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah
pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini
menyebabkan pembuangan/kehilangan energi/panas melalui kulit meningkat ( berkeringat ),
diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai keadaan normal kembali.
- Jurusan Gizi
III. Materi
Berisi garis besar materi yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran / penyuluhan
IV. Metode
Ceramah, tanya jawab
V. Media
Leaflet
VII. Evaluasi
1. Evaluasi struktur :
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah Ibu Andika
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses :
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil :
a. Memahami dan menjalankan prinsip diit TB
VIII. Sumber
Escott-Stump, Sylvia. 2008. Nutrition and Diagnosis-Related Care 6th Edition.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Fong, Bethany, R.D. 2011. A Diet for Tuberculosis Patients. http://www.livestrong.com diakses
pada tanggal 8 April 2012
Hughes, Martin. 2011. Nutritional Diet for TB. http://www.livestrong.com diakses pada tanggal 8
April 2012.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). 2009. Kamus Gizi Pelengkap Keluarga Sehat.
Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Rodriguez, Diana. 2009. The Right Diet to Beat Tuberculosis. http://www.everydayhealth.com diakses
pada tanggal 8 April 2012
Somantri, Irman. 2007. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
World Health Organization. 2012. Nutritional care for adults with active tuberculosis.
http://www.who.int diakses pada tanggal 8 April 2012.
1. Gejala sistemik/umum
• Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam
hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza
dan bersifat hilang timbul.
• Penurunan nafsu makan dan berat badan.
• Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
• Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
2. Gejala khusus
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus
(saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar,
akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
• Kalau ada cairan di rongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai
dengan keluhan sakit dada.
• Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada
suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada
muara ini akan keluar cairan nanah.
• Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut
sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya
penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau
diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak
dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3
bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan Bakteri
Tahan Asam positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.
B. Definisi Diet
Diet adalah pengaturan jumlah asupan makanan yang dikonsumsi oleh seseorang.
Kebiasaan diet adalah keputusan kebiasaan seseorang atau suatu budaya untuk memilih
makanan apa yang cocok untuk dimakan.
Diet dalam kamus pelengkap kesehatan keluarga tahun 2009 memiliki arti sebagai
pengaturan pola dan konsumsi makanan serta minuman yang dilarang, dibatasi
jumlahnya, dimodifikasi, atau diperolehkan dengan jumlah tertentu untuk tujuan terapi
penyakit yang diderita, kesehatan, atau penurunan berat badan.
D. Syarat Diet
• Energi tinggi
• Karbohidrat cukup (60-70% total energi)
• Protein tinggi (75-100 gr/hari)/ 2-2.5 gr/kg BBI
• Lemak cukup (20 ± 25% total energi)
• Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin C dan Fe
• Bentuk makanan sesuai kemampuan pasien
• Makanan mudah cerna
E. Kebutuhan nutrisi dan diet yang tepat bagi penderita TBC
Diet untuk penderita TB sangat penting karena kebanyakan penderita mengalami
kekurangan gizi. Kekurangan (defisiensi) protein menghambat kemampuan tubuh untuk
melawan infeksi.
Selain pengobatan antibiotik, diet TB yang tepat juga diperlukan untuk memasok tubuh
dengan berbagai nutrisi penting. Konsumsi alkohol harus benar-benar dihindari selama
mengidap TB karena bisa menyebabkan memburuknya kondisi dan komplikasi lebih lanjut.
Makanan berminyak dan pedas juga harus dihindari. Dengan pengobatan yang tepat dan diet
sehat, suat kemungkinan untuk mendapatkan berat badan yang sehat. Diet TB harus terdiri
dari banyak buah dan sayuran segar. Hal ini penting untuk mempertahankan asupan kalori
yang tepat. Mengkonsumsi berbagai buah-buahan dan sayuran. Diet untuk pasien tb juga
harus memasukkan kacang- kacangan. Hal ini membantu untuk menjaga berat badan dan juga
membangun kekebalan terhadap penyakit lebih lanjut. Susu dan produk susu juga harus
menjadi bagian dari diet. Ada juga produk susu rendah lemak dan lemak bebas tersedia saat
ini.
Selain diet yang tepat, individu juga harus mendapatkan istirahat yang cukup sehingga
sistem kekebalan tubuh dapat pulih dan berfungsi dengan baik. Ketika terpengaruh dengan
TBC, disarankan untuk tinggal di rumah
Dapat dilihat dibawah ini bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan pada
penderita tuberculosis.
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber karbohidrat Nasi, roti, dan hasil olahan Dimasak dengan banyak
tepung seperti kue minyak kelapa atau santan
kental
Sumber protein Daging sapi, ayam, ikan, Dimasak dengan banyak
telur, susu, dan hasil olahan minyak kelapa
seperti keju dan yoghurt
Sumber protein nabati Semua jenis kacang-
kacang dan hasil olahannya
seperti tempe dan keju
Sayuran Semua jenis sayuran seperti;
bayam, buncis, daun singkong,
kacang panjang, labu siam dan
wortel direbus, ditumis dan
kukus
Buah-buahan Semua jenis segar seperti;
pepaya, semangka, melon,
pisang, buah kaleng, buah
kering dan jus buah
Minuman Madu, sirup, teh, dan kopi Minuman rendah kalori
encer
Lemak dan minyak Minyak goreng, mentega, Santan yang kental
margarin, santan encer
- Jurusan Gizi
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
DIABETES MELLITUS
Pasien yang memerlukan insulin untuk membantu mengendalikan kadar gula darah,dapat
mempertahankan konsistensi jumlah kalori dan karbohidrat yang dikonsumsi padajam-jam makan
yang berbeda.. Di samping itu konsistensi interval waktu diantara jam makan dengan mengkonsumsi
cemilan juga dapat dilakukan, ini akan membantu mencegah reaksi hipoglikemia dan pengendalian
keseluruhan kadar glukosa darah.
B. Pola Makan pada Diabetes Mellitus
Menurut Waspadji (2007) mengutip pendapat Joslin (1952) dari Medical CentreInstitute, dalam
pengaturan diet pada penderita diabetes mellitus merupakan pengobatanyang utama pada
penatalaksanaan diabetes mellitus yang lebih dikenal dengan istilah 3J yaitu mencakup pengaturan
dalam:
a. Jumlah Makanan
Syarat kebutuhan kalori untuk penderita diabetes mellitus harus sesuai untuk mencapai kadar
glukosa normal dan mempertahankan berat badan normal. Komposisi energi adalah 60-70% dari
karbohidrat, 10-15% dari protein, 20–25% dari lemak. Makanlah aneka ragam makanan yang
mengandung sumber zat tenaga, sumber zat pembangun serta zat pengatur.
1. Makanan sumber zat tenaga mengandung zat gizi karbohidrat, lemak dan protein yang
bersumber dari nasi serta penggantinya seperti: roti, mie, kentang dan lain-lain.
2. Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein dan mineral.Makanan
sumber zat pembangun seperti kacang - kacangan, tempe, tahu, telur, ikan, ayam,
daging, susu, keju dan lain-lain.
3. Makanan sumber zat pengatur mengandung vitamin dan mineral. Makanan sumber zat
pengatur antara lain: sayuran dan buah-buahan.
Banyak yang beranggapan bahwa penderita diabetes mellitus harus makan makanan khusus,
anggapan tersebut tidak selalu benar karena tujuan utamanya adalah menjaga kadar glukosa darah
pada batas normal. Untuk itu sangat penting bagi kita terutama penderita diabete smellitus untuk
mengetahui efek dari makanan pada glukos adarah. Jenis makanan yang dianjurkan untuk
penderita diabetes mellitus adalah makanan yang kaya serat seperti sayur-mayur dan buah-buahan
segar. Hal yang terpenting adalah jangan terlalu mengurangi jumlah makanan karena akan
mengakibatkan kadar gula darah yang sangat rendah (hypoglikemia) dan juga jangan terlalu
banyak makan makanan yang memperparah penyakit diabetes mellitus.
Ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan dan jenis makanan yang tidak dianjurkan atau
dibatasi bagi penderita diabetes mellitus yaitu:
1. Jenis bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus adalah:
a) Sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, mie, kentang, singkong, ubidansagu.
b) Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulitnya, susu
skim,tempe,tahudankacang-kacangan.
c) Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudahdicerna.
Makanan terutama mudah diolah dengan cara dipanggang, dikukus,disetup,direbus
dandibakar.
2. Jenis bahan makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi untuk penderita diabetes
mellitus adalah:
a) Mengandung banyak gula sederhana, seperti gula pasir,gula jawa, sirup, jelly, buah -
buahan yang diawetkan, susu kental manis, soft drink, es krim, kue -kuemanis, dodol,
cake dan tarcis.
b) Mengandung banyak lemak seperti cake, makanan siap saji (fast - food) ,goreng-
gorengan.
c) Mengandung banyak natrium seperti ikan asin, telur asin dan makanan yang
diawetkan (Almatsier,2013).
Makanan porsi kecil dalam waktu tertentu akan membantu mengontrol kadar gula darah.
Makanan porsi besar menyebabkan peningkatan gula darah mendadak dan bila berulang - ulang
dalam jangka panjang, keadaan ini dapat menimbulkan komplikasi diabetes mellitus. Oleh karena
itu makanlah sebelum lapar karena makan disaat lapar sering tidak terkendali dan berlebihan. Agar
kadar gula darah lebih stabil, perlu pengaturan jadwal makan yang teratur. Makanan dibagi dalam
3 porsi besaryaitu makan pagi (20 %), siang (30 %), sore (25 %) serta 2 - 3 kali porsi kecil untuk
makanan selingan masing-masing (10-15%).
C. Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit diabetes mellitus adalah membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan
untuk mendapatkan kontrol metabolik yang baik, dengan cara :
a. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekatin ormal dengan menyeimbangkan
asupan makanan dengan insulin (endogenousdanexogenous), dengan obat penurun glukosa
oral dan aktivitas.
b. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.
c. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal.
d. Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin seperti
hipoglikemia, komplikasi jangka pendek, dan jangka lama serta masalah yang berhubungan
dengan latihan jasmani.
e. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.
D. Syarat Diet
a. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat normal. Kebutuhan energi
ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar 25-30
kkl/kgBB normal ditambah kebutuhan untuk aktivitas fisik dan keadaan khusus, misalnya
kehamilan atau laktasi serta ada tidaknya komplikasi.
b. Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
c. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk < 10% dari
kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan
sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolesterol makanan dibatasi, yaitu ≤300 mg
perhari.
d. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total, yaitu 60-70%.
e. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan kecuali
jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Bila kadar glukosa darah sudah terkendali, diperbolehkan
mengkonsumsi gula murni sampai 5% dari kebutuhan energi total.
f. Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas. Gula alternatif adalah bahan pemanis
selain sakarosa.
g. Asupan serat dianjurkan 25 gram per hari dengan mengutamakan serat larut air yang
terdapat didalam sayur dan buah.
h. Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan mengkonsumsi natrium dalam
bentuk garam dapur seperti orang sehat yaitu 3000 mg/hari. Apabila mengalami hipertensi,
asupan garam harus dikurangi.
i. Cukup vitamin dan mineral. Apabila asupan makanan cukup, penambahan vitamin dan
mineral dalam bentuk suplemen tidak diperlukan.
Die tyang digunakan sebagai bagian dari penatalaksanaan Diabetes Militus dikontrol berdasarkan
jumlah energi, protein, lemak, dan karbohidrat pada pasien tersebut. Petunjuk dipakai 8 jenis diet DM
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Tabel jenis diet diabetes militus (Almatsier, 2006)
H. Bahan Makanan
a. Bahan Makanan yang Dianjurkan :
1. Sumber protein : ikan, daging ayam tanpa kulit, telur, tempe, tahu, oncom, kacang-kacangan
(kacang hijau, kacang merah, kedelai).
2. Sayuran : kangkung, oyong, timun, tomat, labu air, kembang kol, lobak, sawi, seledri, terong.
3. Buah-buahan : sari buah murni, jeruk, apel, pepaya, pir, jambu, belimbing.
4. Susu skim atau rendah lemak.
5. Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna. Makanan
terutama diolah dengan cara dipanggang, dikukus, disetup, direbus, dan dibakar.
4. Metode iPenyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya iJawab
5. Media
1. Leaflet
6. Kegiatan iPenyuluhan
– i i i i i i i i i iApersepsi – i i i i i i i i i iMemperhatikan
Inti
– i i i i i i i i i iPengertian iPHBS idi
iRumah iTangga i
– i i i i i i i i i iMemperhatikan
– i i i i i i i i i iManfaat ipentingnya iPHBS
idi iRumah iTangga – i i i i i i i i i iMendengarkan
8. Evaluasi
1. i i i i i iEvaluasi istruktur i:
a. i iPeserta ihadir iditempat ipenyuluhan
b. i iPenyelenggaraan ipenyuluhan idilaksanakan idi irumah iIbu iAndika
c. i iPengorganisasian ipenyelenggaraan ipenyuluhan idilakukan isebelumnya
2. i i i i i iEvaluasi iProses i:
a. i i iPeserta iantusias iterhadap imateri ipenyuluhan
b. i iTidak iada ipeserta iyang imeninggalkan itempat ipenyuluhan
c. i i iPeserta imengajukan ipertanyaan idan imenjawab ipertanyaan isecara ibenar
3. i i i i i iEvaluasi i iHasil i:
a. Peserta imampu imemahami ipengertian iPHBS idi iRumah iTangga
b. Peserta imampu imemahami iManfaat ipentingnya iPHBS idi iRumah iTangga
c. Peserta imampu imemahami iCara imenerapkan i10 iPHBS idi iRumah iTangga
d. Peserta imampu imemahami iManfaat i imasing-masing i10 iPHBS idi iRumah
iTangga
i
Materi
Tujuan
PHBS idi iRumah iTangga i idilakukan iuntuk imencapai iRumah iTangga iSehat.
1. Manfaat iPerilaku iHidup iBersih idan iSehat i(PHBS) i idi iRumah iTangga
Bagi iRumah iTangga:
Keunggulan iASI
Mengandung izat igizi isesuai ikebutuhan ibayi iuntuk ipertumbuhan idan
iperkembangan ifisik iserta ikecerdasan.
Mengandung izat ikekebalan.
Melindungi ibayi idari ialergi.
Aman idan iterjamin ikebersihannya, ikarena ilangsung idisusukan ikepada ibayi
idalam ikeadaan isegar.
Tidak iakan ipemah ibasi, imempunyai isuhu iyang itepat idan idapat idiberikan
ikapan isaja idan idi imana isaja.
Membantu imemperbaiki irefleks imenghisap, imenelan idan ipernapasan ibayi.
i
Naik, ibila:
Garis ipertumbuhannya inaik imengikuti isalah isatu ipita iwarna ipada iKMS.
Garis ipertumbuhannya inaik itetapi ipindah ike ipita iwarna iyang ilebih imuda.
Kwashiorkor
Marasmus
Marasmus-Kwasihorkor
Pengertian
Air bersih dapat diartikan air yang memenuhi persyaratan untuk pengairan sawah, untuk
treatment air minum dan untuk treatmen air sanitasi.
Persyaratan disini ditinjau dari persyaratan kandungan kimia, fisika dan biologis. Atau
memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Secara iUmum iadalah iair iyang iaman idan isehat iyang ibisa idikonsumsi imanusia.
2. Secara iFisik i: iTidak iberwarna, itidak iberbau, itidak iberasa.
3. Secara iKimia i: iPH inetral, itidak imengandung iracun idan ilogam iberat
iberbahaya, idan iparameter-parameter iseperti i: iBOD, iCOD, iDO, iTS, iTSS idan
ikonduktivitasnya imemenuhi iaturan ipemerintah isetempat.
Air idapat idikatakan ibersih iapabila imemenuhi iParameter isebagai iberikut, iyaitu i:
Untuk imemenuhi ikebutuhan iair ibersih iyang itepat iuntuk isuatu irumah itangga, iharus
idirencanakan idengan ibenar iagar idistribusi iair idalam irumah iberjalan ilancar idan
iefisien. iSistem iperpipaan iyang ibanyak ibelokannya ikurang ibaik, ikarena iakan
imengurangi itekanan idan idebit ipada iujung ipipa. iOleh ikarena iitu iyang iperlu
idiperhatikan idalam imerencanakan isistem iair ibersih ibagi isuatu ibangunan irumah
itinggal iadalah i:
5. Mencuci iTangan idengan iAir iBersih idan iSabun
Konsep idan iPengertian
Air iyang itidak ibersih ibanyak imengandung ikuman idan ibakteri ipenyebab ipenyakit iBila
idigunakan, ikuman iberpindah ike itangan. iPada isaat imakan, ikuman idengan icepat
imasuk ike idalam itubuh, iyang ibisa imenimbulkan ipenyakit.Sabun idapat imembersihkan
ikotoran idan imembunuh ikuman, ikarena itanpa isabun ikotoran idan ikuman imasih
itertinggal idi itangan.
iPentingnya imenncuci itangan isaat:
1. Setiap ikali itangan ikita ikotor i(setelah imemegang iuang, imemegang ibinatang,
iberkebun, idll).
2. Setelah ibuang iair ibesar.
3. Setelah imenceboki ibayi iatau ianak
4. Sebelum imakan idan imenyuapi ianak
5. Sebelum imemegang imakanan.
6. Sebelum imenyusui ibayi.
7. Manfaat iMencuci iTangan
8. Membunuh ikuman ipenyakit iyang iada idi itangan.
9. Mencegah ipenularan ipenyakit iseperti iDiare, iKolera iDisentri, iTyphus,
ikecacingan, ipenyakit ikulit, iInfeksi iSaluran iPemapasan iAkut i(ISPA), iflu
iburung iatau iSevere iAcute iRespiratory iSyndrome i(SARS).
10. Tangan imenjadi ibersih idan ibebas idari ikuman.
11. Cara iMencuci iTangan iyang iBaik idan iBenar
12. Cuci itangan idengan iair ibersih iyang imengalir idan imeinakai isabun.
13. Bersihkan itelapak, ipergelangan itangan, isela-sela ijari idan ipunggung itangan.
14. Setelah iitu ikeringkan idengan ilap ibersih.
i
Adalah ijamban iyang ipenampungannya iberupa ilubang iyang iberfungsi i imenyimpan idan
imeresapkan icairan ikotoran i/ itinja ike idalam itanah idan imengendapkan ikotoran ike
idasar ilubang. iUntuk ijamban icemplung idiharuskan iada ipenutup iagar itidak iberbau.
Jamban itangki iseptic i/ ileher iangsa iadalah ijamban iberbentuk ileher iangsa iyang
ipenampungannya iberupa itangki iseptik ikedap iair iyang iberfungsi isebagai iwadah iproses
ipenguraian/dekomposisi ikotoran imanusia iyang idilengkapi idengan iresapannya.
Sumber : https://syahrullegiarto.wordpress.com/2016/03/03/sap-phbs-di-rumah-tangga/