SIMULASI
PENGERTIAN
Surveilans merupakan proses
pengumpulan, pengolahan,
Surveilans: analisis dan interpretasi data
PMK 27/2017
secara sistemik dan terus
adalah suatu proses yang: menerus serta penyebaran
informasi kepada unit yang
• Dinamis, membutuhkan untuk dapat
• Sistematis, mengambil tindakan. (WHO, 2004),
• Terus-menerus,
Dalam pengumpulan, identifikasi, analisis dan Surveilans merupakan pengumpulan,
analisis dan interpretasi data
interpretasi dari data kesehatan yang penting pada suatu kesehatan secara sistematis dan terus
populasi spesifik, dan didiseminasikan secara berkala menerus, yang diperlukan untuk
perencanaan, implementasi dan
kepada pihak-pihak yang memerlukan untuk digunakan evaluasi upaya kesehatan masyarakat,
dipadukan dengan diseminasi data
dalam perencanaan, penerapan dan evaluasi suatu tindakan secara tepat waktu kepada pihak-pihak
yang berhubungan dengan kesehatan dalam upaya penilaian yang perlu mengetahuinya. (CDC Center
for desedase control and preventions,
resiko Healthcare Assosiated infections (HAIS). 2008),
TUJUAN DAN SASARAN
TUJUAN SASARAN
1. Mendapatkan data dasar Infeksi di pelayanan FKTP
2. Menurunkan laju Infeksi yang terjadi di FKTP fokus pada kejadian HAIs yang berhubungan erat
dengan proses pelayanan medis dan
3. Identifikasi dini Kejadian Luar Biasa (KLB) Infeksi di FKTP keperawatan di FKTP, sbb:
4. Meyakinkan para tenaga kesehatan tentang adanya 1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
masalah yang memerlukan penanggulangan 2. Infeksi Daerah Operasi (IDO)
NUMERATOR DENOMINATOR
Adalah jumlah pasien yang dilakukan
Adalah jumlah kejadian infeksi tindakan medis atau jumlah hari
dalam kurun waktu tertentu.(bulan, pemasangan alat dalam kurun waktu
tri wulan, semester dan tahunan). tertentu (bulan, tri wulan, semester dan
tahunan).
CONTOH:
CONTOH:
(1) Jumlah pasien Infeksi daerah insisi paska pertolongan persalinan. (1) Jumlah pasien yang dilakukan pertolongan persalinan dengan tindakan
(2)Jumlah pasien yang terjadi infeksi (abses) setelah dilakukan Tindakan
insisi di Fasilitas pelayanan kesehatan.
pelayanan gigi (yang sebelumnya tidak ada tanda tanda Infeksi) di
pelayanan UKP dan UKM. (2) Jumlah pasien yang dilakukan pelayanan gigi tanpa tanda tanda infeksi di
(3) Jumlah kejadian plebitis pada pemasangan infus. UKP dan UKM
(4) Jumlah sasaran yang terjadi KIPI setelah pemberian imunisasi di
(3) Jumlah hari pasien terpasang infus.
UKP dan UKM.
(4) Jumlah sasaran yang dilakukan immunisasi di UKP dan UKM
(5) Jumlah pasien yang terjadi infeksi saluran kemih akibat pemasangan
urine kateter setelah dua hari kalender. (5) Jumlah hari pasien terpasang urine kateter
TAHAPAN SURVEILANS
PERENCANAAN
(PERSIAPAN)
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS DATA
LAPORAN DAN
DISEMINASI HASIL
1. PERENCANAAN (PERSIAPAN)
PERENCANAAN
(PERSIAPAN)
PENGUMPULAN DATA
1. Persiapan: Buat panduan, SOP, metode, buat formulir dan waktu
pelaksanaan surveilans.
PENETAPAN • Data Infeksi: tanggal infeksi muncul, lokasi infeksi, ruang pelayanan/perawatan saat
TARGET infeksi muncul pertama kali.
DAN
INTERPRETASI • Faktor risiko: alat, prosedur, faktor lain yang berhubungan dengan Tindakan medis, data
laboratorium: jenis mikroba (jika ada)
LAPORAN DAN
• Formulir Suveilans pengumpulan data
DISEMINASI
HASIL • Data yang dikumpulkan adalah data numerator dan data denominator
Contoh:
FORM HARIAN SURVEILANS RAWAT JALAN
Tindakan pelayanan Kejadian Infeksi (HAIs)
Nama
Imunis Gigi & Suntik
Tanggal KIPI Abses Flebitis
Pasien asi Mulut KB Ket
1…. Dr. X ya ya ya ya
Dst Ny. B ya ya
Jumlah
FORM BULANAN SURVEILANS RAWAT JALAN
Tindakan pelayanan Kejadian Infeksi (HAIs)
Jml
Imunis Gigi & Suntik
Tanggal KIPI Abses Flebitis
Pasien asi Mulut KB Ket
1…. 30 17 11 5 2 3 2
Dst
Jumlah
3. Analisis
PERENCANAAN a) Analisis data yang telah dikumpulkan (jika memungkinkan dicatat dalam sistim
(PERSIAPAN)
komputer).
b) Untuk mengetahui besaran masalah infeksi digunakan insiden rate.
PENGUMPULAN Rumus Insiden Rate:
DATA
ANALISIS DATA
PENETAPAN
TARGET
DAN ANALISIS
DATA
LAPORAN DAN
DISEMINASI
HASIL
ANALISA DATA
Insiden rate HAIs bulan Maret 2021 di ruang
PICU RS X
45
✓ Mudah dianalisa dan
44,5
44
interpretasi
43,5
✓ Penyajian data harus jelas,
43 sederhana, dapat dijelaskan diri
42,5 sendiri
42
41,5
VAP IAD ISK
Jenis infeksi
4. Target dan Interpretasi
PERENCANA
AN
Interprestasi data surveilans:
(PERSIAPA
N)
1. Dapat dibuat dalam bentuk tabel, grafik , pie dll (sesuai keperluan).
PENGUMPUL
AN DATA
2. Penyajian data harus jelas, sederhana, mudah dipahami yang
memperlihatkan pola kejadian infeksi dan perubahan yang terjadi (trend).
3. Analisis kecenderungan menurut:
ANALISIS
ANALISIS
✓ Jelaskan sebab-sebab peningkatan atau penurunan angka infeksi
DATA DAN
INTERPRET
ASI
4. Bandingkan dengan target kejadian infeksi yang diharapkan pada
pemantauan kejadian HAIs (berdasarkan penetapan FKTP dan data
LAPORAN
pembanding (Benchmaking).
DAN
DISEMINAS
I HASIL
5. Buat rekomendasi untuk plan of action
INTERPRETASI
ANALISA
Dari grafik terlihat Rate HAIs tertinggi VAP 60.6‰,
kemudian CAUTI 58.8 ‰ dan CLABSI 46.5‰, data HAIs
Rate Healtcare Associated Infections berdasarkan jenis infeksi di
masih tinggi jika disbanding dengan data nasional,
ruang ICU RS.YCKS bulan Januari-Februari 2021 kemungkinan faktor Penyebab CAUTI karena masih
70
rendahnya kepatuhan Kebersihan tangan,sedangkan
58,8 60,6 penyebab VAP,masih rendahnya kepatuhan Kebersihan
60
Per 1000 hari pemakaian alat
2 Meningkatkan Kebersihan Meningkatkan Tercapainya Re- edukasi Ka. Ruangan Satu bulan
mulut Kepatuhan peningkatan Kebersihan IPCLN
Kebersihan mulut kepatuhan Mulut Tim PPI
pasien Kebersihan mulut Melakukan audit
dari 60 % menjadi secara teratur
90 % pada triwulan
II
EVALUASI
ANALISIS
➢ Laporan dibuat secara periodik atau sesuai kebijakan FKTP (triwulan, semester,
DATA DAN
INTERPRET
tahunan atau sewaktu-waktu jika diperlukan) .
ASI
Tujuan 1. Melakukan surveilans HAIs pada angka kejadian Infeksi Saluran Kemih akibat penggunaan urine kateter.
2. Menjamin keselamatan pasien yang terpasang alat kesehatan untuk mengurangi risiko infeksi.
Definisi 1. Pemasangan urine kateter adalah pemasangan alat kateter urine yang bertujuan mengeluarkan urine
Operasional sesuai dengan indikasi.
2. Infeksi Saluran Kemih adalah infeksi yang terjadi akibat penggunaan urine kateter > 2 hari ditemukan
tanda tanda Infeksi, setidaknya satu dari tanda atau gejala sebagai berikut:
• Demam (> 38,0 ° C)
• Nyeri tekan suprapubik
• Nyeri atau nyeri pada sudut kosto-vertebralis
• Urgensi kemih
• Frekuensi kencing
• Disuria
3. Terpasang urine kateter selama lebih dari 2 hari.
4. Ada hasil kultur urine teridentifikasi mikroorganisme yang teridentifikasi.
Satuan Pengukuran Per mill
Numerator (pembilang) Jumlah kasus Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Denumenator Jumlah lama hari terpasang alat pada seluruh pasien terpasang urine kateter
(penyebut)
Target Pencapaian …..permill (ditetapkan oleh masing-masing FKTP yang mengacu pada target program).
Kriteria: Kriteria Inklusi:
•Kejadian ISK akibat pemasangan kateter urine di FKTP tempat terjadinya infeksi.
Kriteria Eksklusi:
• Kejadian ISK akibat pemasangan kateter urine di FKTP lain.
Formula Jumlah kejadian ISK
X 1000 = …………….º/ºº.
Jumlah hari seluruh pasien terpasang urine kateter
Desain Pengumpulan Data Concurrent (Survei harian)
Sumber Data Sumber data primer yaitu melalui observasi
Besar Sampel Besar sampel sama dengan Total Populasi yang terpasang urine kateter di faskes tersebut pada periode yang
sama
Frekuensi Pengumpulan Data Harian
Periode Pelaporan Data Bulanan
Periode Analisis Data Triwulan
Penyajian Data Tabel
Control chart Run chart
Instrumen Pengambilan Data Formulir observasi
Penanggung Jawab Penanggung jawab PPI
INSIDEN RATE IDO
Judul Indikator Insiden Rate IDO
Dasar Pemikiran 1. Permenkes No.11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien pada pasal 5 ayat 5 mengamanatkan bahwa setiap fasilit
pelayanan kesehatan harus mengurangi resiko infeksi akibat perawatan kesehatan
2. Permenkes No.27 tahun 2017 tentang Pencegahan dan pengendalian infeksi di Fasilitas pelayanan kesehatan, pasal 3 a
1 setiap Fasilitas pelayanan kesehatan harus melaksanakan program PPI.
3. FKTP harus melakukan surveilans HAIs dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
Definisi Operasional lnfeksi Daerah Operasi (IDO) / Surgical Site Infection (SSI) adalah infeksi yang terjadi pasca operasi
dalam kurun waktu 30 hari dan infeksi tersebut hanya melibatkan kulit dan jaringan subkutan pada
tempat insisi dengan setidaknya ditemukan salah satu tanda sebagai berikut:
• Gejala lnfeksi: kemerahan, panas, bengkak, nyeri,fungsi laesa terganggu.
• Cairan purulen .
• Ditemukan kuman dari cairan atau tanda dari jaringan superfisial
• Insident Rate ISK di PKM Melati Periode Januari – Maret 2020, sbb:
• Numerator :
1 orang terjadi ISK
• Denominator:
15 orang terpasang kateter urine masing masing 1 hari : 15 hari
1 orang terpasang urine kateter 3 : 3 hari
1 orang terpasang urine kateter 2 : 2 hari
Total hari terpasang urine kateter = 20 hari
• Insident Rate ISK di PKM Melati Periode Januari – Maret 2020, sbb:
• Numerator :
2 orang terjadi IDO
• Denominator:
10 orang yang dilakukan tindakan operasi minor
Numerator
2
x 100 = x 100 = 20 %
denominator
10
INDIKATOR SURVAILANCE PPI
INDIKATOR SURVAILANCE PPI
FORM SURVAILANCE KEJADIAN HAIs FORM MONITORING TINDAKAN
PEMASANGAN KATETER INTRA VENA
PERIFER DAN EPISIOTOMI (R. BERSALIN)
FORM MONITORING TINDAKAN
PEMASANGAN KATETER (R. TINDAKAN)