Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi ( PPI )
3
PENDAHULUAN
4
Healthcare Associated Infections
(HAIs)
O Indonesia belum memiliki data
validitas berdasarkan
ketentuan yang berlaku
O Data bagaikan fenomena
gunung es
O Kegiatan surveilans pasif
O Tidak dilakukan terus menerus
O Dilakukan oleh orang yang
belum memahami betul proses
surveilans yang benar
5
6
Pengertian Surveilans
CDC
7
TUJUAN
SURVEILANS
8
Infeksi Luka
Operasi
Pneumonia/VAP
Pola
mikroorganisme
Penggunaan
Antimikroba
Infeksi Aliran
Plebitis
Darah Primer
9
METODE SURVEILANS
Hospital wide traditional surveillance
Surveilens yang prospektif dan terus menerus mensurvei semua
area perawatan,sumber data catatan, waktu & biaya, metode
pertama yang dilakukan oleh CDC pada tahun 1972
Periodic Surveillance : secara interval seperti satu bulan dalam
satu semester
Prevalence Surveillance : menghitung jumlah aktif infeksi
selama periode tertentu, dapat digunakan pada populasi khusus
seperti infeksi mikroorganisme khusus : Methicillin- Resistant
Staphylococcus Aureus (MRSA), Vancomycin Resistant
Enterococci (VRE)
Target Surveillance : Pendekatan kepada Target surveilens
misalnya terfokus pada critical care unit, operasi kardiotorasik,
transplantasi, hemodialisis,bakteremia,infeksi luka operasi,
Ventilator Associated Pneumonia
Outbreak threshold : Survei dilakukan ketika terjadi Out break,
Peningkatan hasil kultur positif, Isolasi meningkat
Merencanakan dan Membuat Program ?
11
Tahap I : Kriteria Populasi
Tahap IX :
Surveillance
Monitoring dan Planning Tahap II : Penetapan
Evaluasi Prioritas
Surveilans
Tahap III : Penggunaan
Definisi Infeksi
Data
Collections Tahap IV :
Evaluations
Pengumpulan
Data Surveilans
Tahap VIII :
Pelaporan
Communications Analysis
Tahap V : Penghitungan
Tahap VII : dan Analisis
Interpretasi
Rate Infeksi
Interpretations Tahap VI : Stratifikasi
Resiko
12
O Step 1 : Asses / Kaji populasi
O Siapa yang masuk program surveilans :
O Semua pasien?
O Sekelompok pasien?
O Pasien risiko tinggi?
O Step 2 : Pilih outcome (hasil) yang dicari dan
13
O Step 4 : : Pengumpulan data
surveilans
1. Mengumpulkan data surveilans
oleh orang yang telah mendapat
pelatihan, berpengalaman (IPCN,
IPLCN)
Pengumpulan 2. Memilih metode dan sumber yang
DATA tepat
3. Data demografi, faktor risiko,
penggunaan antimikroba, hasil
kultur / biakan
4. Metode observasi langsung
merupakan baku emas
14
O Data terdiri : Nominator dan Denominator.
O Data nominator yaitu jumlah kasus kejadian infeksi
pada pasien yang beresiko, sedangkan data
denominator adalah tabulasi dari pasien yang beresiko
infeksi nosokomial (jumlah hari pemakaian alat atau
jumlah pasien sebagai populasi)
O Menurut NNISS ( National Nosocomial Infection
Surveillance System) denominator adalah jumlah
pasien, dan jumlah hari rawat pasien, total jumlah hari
pemakaian ventilator, central line, kateter urine.
15
FORMULIR SURVEILANS INFEKSI
UNIT : ICU
Bulan : April 2018
HARI PEMAKAIAN ALAT
TANGGAL JML PASIEN VAP Hasil kultur
ETT CVC IVL UC
1 -4-2018 5 4 1 4 5
2- 4-2018 5 4 5 5
3 -4-2018 5 5 4 4
4 -4-2018 5 5 5 5
5- 4-2018 5 5 5 5
6- 4-2018 5 5 5 5
7 -4-2018 5 5 1 4 4 1 (+)
8 -4-2018 5 4 1 4 4 1 (+)
9- 4-2018 5 4 1 4 4
10-4-2018 5 4 5 5
danseterusn
ya 30-4-
2018
Total xx 45 4 46 46 2
16
O Step 5: Hitung dan analisis angka
rate yang diperoleh
Insiden rate
O Numerator
O Denominator
Numerator
Rate: --------------- x 100 atau 1000
Denominator
Analisis Analisis insiden rate
o Ada penyimpangan ?
o Benar? / Bias ?
17
Analisis
18
Menghitung Insiden rate infeksi
Contoh:
Bulan Juni 2019 jumlah pasien terpasang kateter urin
menetap 20 orang, total hari pemakaian kateter urin 80
hari. Jumlah pasien ISK 2 (dua) orang.
Rate ISK adalah : 2/80 X 1000 = 25 ‰
19
Workshop Tenaga surveilans Kemkes 33Gr/2014
Menghitung Insiden rate infeksi
Insiden Rate VAP
Jumlah VAP
------------------------------------ X 1000 ‰
Jumlah hari pemakaian Ventilator
Contoh:
Bulan Juni 2019 jumlah pasien terpasang ventilator mekanik
5 orang. Total hari pemakaian ventilator 20 hari. Jumlah
pasien VAP 4 (empat) orang
20
Menghitung Insiden rate infeksi
Contoh:
Bulan Juni 2019 jumlah pasien terpasang kateter vena
sentral 10 orang, total hari pemakaian 40 hari.
Jumlah pasien bakteremia 2 (dua) orang.
Rate IADP adalah 2/40 X 1000 = 50 ‰
21
Menghitung Insiden rate infeksi
Insiden Rate Plebitis
Jumlah Plebitis
------------------------------------ X 1000 ‰
Jumlah hari pemakaian kateter vena perifer
Contoh:
Bulan Juni 2019 jumlah pasien terpasang kateter vena
perifer 50 orang. Total hari pemakaian kateter vena perifer
200 hari . Pasien plebitis 10 orang.
Insiden Rate plebitis adalah 10/200 X 1000 = 50 ‰
22
Menghitung Insiden rate infeksi
Contoh:
Pada bulan Juni 2019 jumlah operasi sectio 20 orang,
terjadi IDO 2 (dua) orang.
Insiden Rate IDO adalah : 2/20 X 100 = 10 %
23
Step 7 : Interpretasi angka rate
infeksi
- Bandingkan dengan angka bulan
Interpretasi sebelumnya
- Adakah peningkatan ??
- Lihat Rate dari referensi luar
(NHSN,PIDAC,NHS,CDC)
24
Interpretasi
25
KLB Baktermia Enterobacter cloacae
RS X, 2011
26
Step 8: Komunikasikan, gunakan data
utk tindakan perbaikan
Grafik
Pie
Tabel
o Laporan dibuat secara periodik setiap
bulan. Dilaporkan ke Pimpinan RS
Komunikasi triwulan, atau tahunan.
o Laporan dilengkapi dengan rekomendasi
tindak lanjut bagi pihak terkait
o Laporan didesiminasikan kepada pihak
terkait agar dapat memanfaatkan
informasi tersebut untuk menetapkan
strategi pengendalian infeksi
27
Step 9 : Evaluasi sistem
surveilans
Langkah – langkah proses surveilans /
proses Audit :
Ketepatan waktu data
Evaluasi Kualitas data
Ketepatan analisis
Hasil penilaian :
Apakah sistem surveilans sudah sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan
28
Data surveilans utk deteksi KLB
Kasus Acinetobacter baumannii
RS X, Tahun 2018
O Angka dasar
A.baumannii 0-1/bln
O Bln Juli meningkat
potensial KLB,
Waspada !!
O Bln Okt meningkat tajam
12 kasus KLB tidak
terkendali
29
Perangkat kerja IPCN dan IPCLN-
30
KESIMPULAN
Pelaksanaan surveilans merupakan kegiatan yang
penting dalam program PPI
Pelaksanaan dilakukan oleh individu yang telah
mendapat pelatihan mengenai surveilans