Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN SURVEYLENS

UPTD PUSKESMAS KALIPARE

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG


PUSKESMAS KALIPARE
TAHUN 2019
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................
SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS...................................
KATA PENGANTAR ...............................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................

BAB I DEFINISI...............................................................................

BAB II RUANG LINGKUP..............................................................

BAB III TATA LAKSANA


A. Metode Survelens..................................................................................................
B. Perencanaan..........................................................................................................
C. Pengumpulan Data................................................................................................
D. Analysis................................................................................................................

BAB IV DOKUMENTASI

BAB I
DEFINISI

Survelens adalah Pengumpulan data kesehatan yang penting


secara terus menerus, sistematis, analisis dan interpretasi dan
didesiminasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan secara berkala
untuk digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi suatu
tindakan pelayanan kesehatan
Kegiatan surveilens HAIs ini merupakan suatu proses yang
dinamis, komprehensif dalam mengumpulkan, mengidentifikasi,
menganalisa data kejadian yang terjadi dalam suatu populasi yang
spesifik dan melaporkannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan

BAB II
RUANG LINGKUP

Surveilens diterapkan di seluruh lingkungan UPTD Puskesmas


Kalipare, Ruang Rawat Inap. Surveylens mencakup Kejadian Dekubitus,
Infeksi tekait Cateter (CAUTI), Infeksi Luka Tindakan, Pola
Mikroorganisme, Kejadian Phlebitis, Pneumonia karena Ventilator, dan
Pneumonia karena tirah baring. Pelaksana panduan ini adalah semua
tenaga medis yang terlibat dalam pelayanan di UPTD Puskesmas
Kalipare.

BAB III
TATA LAKSANA
A. Metode survelaint
1. Hospital wide, traditional Surveillance
Prospektif dan terus menerus mensurvei semua area perawatan.
Data dikumpulkan dari catatan medis, catatan keperawatan,
laboratorium, perawat ruangan. Memerlukan banyak waktu. Rate
infeksi, pola mikroorganisme dihitung setiap bulan.
2. Periodic Surveillance
Dilakukan secara interval seperti satu bulan dalam satu semester
atau melakukan survei pada satu atau beberapa unit pada masa
periode tertentu kemudian pindah lagi ke unit lain
3. Prevalence Surveillance
Adalah menghitung jumlah aktif infeksi selama periode tertentu.
Aktif infeksi dihitung semua jumlah infeksi baik yang lama maupun
yang baru ketika dilakukan survei. Jumlah aktif infeksi dibagi jumlah
pasien yang ada pada waktu dilakukan survei. Oleh karena semua
aktif infeksi dihitung yang lama dan baru maka rate infeksi biasanya
lebih tinggi dari rate insiden.
4. Target Surveillance
Pendekatan kepada Target surveilans. Fokus kepada critical care
unit, Mis, operasi kardiotorasik, transplantasi, hemodialisis,
bakteremia, infeksi luka operasi, Ventilator Associated Pneumonia,
dll
5. Outbreak threshold
Survei dilakukan ketika terjadi: Out break,Peningkatan hasil kultur
positif, Isolasi meningkat.

B. Perencanaan
1. Kaji Populasi
Setiap fasyankes memiliki karakteristik pasien serta resiko yang
bervariasi. Pertama harus diidentifikasi kejadian dan populasi yang
akan disurvei. Sistem surveilans sebaiknya didasarkan pada evaluasi
dari populasi yang spesifik. Untuk mencapai informasi dan mengerti
karakteristik populasi dapat dikaji beberapa hal seperti: tipe pasien
yang dilayani, diagnosa yang paling sering, tindakan yang sering
dilakukan, operasi atau tindakan invasive. Sumber informasi ini dapat
di ambil dari catatan medik, catatan keperawatan, data operasi, hasil
laboratorium

2. Rencana Outcome atau Proses


Metode surveilans adalah suatu hal yang prioritas. Out come
atau proses menjadi ukuran untuk melakukan surveilans. Out come
dari pelayanan, bisa negatif seperti infeksi, injuri, lama hari rawat
meningkat atau positif seperti sembuh /pasien puas
Proses adalah merupakan tahapan/langkah-langkah yang
diambil untuk mencapai outcome seperti immunisasi, kepatuhan
terhadap prosedur. Out come dan proses termasuk di dalam
perencanaan surveilans, hal ini penting untuk menentukan populasi
yang akan diambil. Pemilihan populasi boleh juga berdasarkan
morbiditas, mortalitas atau parameter yang lain.

3. Pakai definisi surveilens (CDC, WHO)


Pada surveilens semua unsur-unsur data harus di definisikan
dengan jelas, termasuk outcome/infeksi, proses, populasi, faktor risiko.
Definisi valid, konsisten, akurat. Pada umumnya definisi infeksi
nosokomial/HAIs merujuk kepada definisi yang dikembangkan oleh
CDC (Centers for Disease Control ), namun ada beberapa rumah sakit
yang memodifikasinya.
Suatu infeksi diklasifikasikan sebagai infeksi nosokomial/HAIs
jika tidak ada infeksi atau tidak dalam masa inkubasi ketika pasien
baru masuk fasyankes
Umumnya infeksi nosokomial/HAIs terjadi setelah 48 jam
pasien masuk rawat fasyankes dan 10 hari setelah pasien pulang
rawat. Tetapi dapat berbeda sesuai dengan masa inkubasi dari
penyakit tersebut. Bisa lebih pendek dari 48 jam seperti gastro enteritis
yang disebabkan Norwalk Virus, atau lebih dari 10 hari seperti
Hepatitis A , B.
Infeksi nosokomial harus dipertimbangkan sebagai nosokomial
jika ada hubungan dengan prosedur tindakan dan pemakaian alat alat
medis.

C. Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data sebaiknya dilakukan oleh orang
yang sudah mempunyai dilatih PPI. Personil surveilans mencari
informasi dari sumber-sumber yang tepat, mengaplikasikan dan
mencatat data dengan metode yang tepat.
Format pengumpulan data dapat dientry dikomputer dan atau
formulir kertas. Pengumpulan data dapat dilakukan secara
concurrently (Prospective dan atau retrospective tergantung pada
sumber-sumber yang ada. Concurrent surveillance pengumpulan data
diawali ketika pasien masih dirawat. Keuntungannya informasi data
dapat diambil pada saat kejadian, interview kepada petugas
kesehatan, interaktif dapat dicapai, informasi dapat diketahui bila tidak
dicatat di catatan medical.
Data-data yang harus dikumpulkan yaitu data demografi,
infeksi, laboratorium, faktor resiko spesifik seperti pemasangan kateter
urine untuk infeksi saluran kemih/Urinary Tractus Infection (UTI), infus
set, dll. Untuk faktor resiko infeksi luka operasi/tindakan di data
tanggal operasi/tindakan, lama operasi/tindakan, kelas luka, ASA
Score, emergensi atau elektif.
Data dikumpulkan setiap hari pada waktu yang sama dicatat
pada formulir yang sudah disediakan. Dikumpulkan data Nominator
dan Denominator. Nominator yaitu jumlah yang terinfeksi pada pasien
yang beresiko. Denominator adalah jumlah pasien, dan jumlah hari
rawat pasien, total jumlah hari pemakaian ventilator, central line,
kateter urine.

D. Analysis
Data dicatat pada formulir yang sudah dibuat, kemudian
diorganisasikan sesuai pola yang mengandung arti. Data surveilans
dicatat secara sistematis di formulir. Sebaiknya di entry di data base
computer. Jika data dimasukkan dalam data base computer maka
dengan mudah dapat dilakukan plot jumlah atau rate infeksi setiap
saat untuk mengidentifikasi trend yang ada.
Untuk menghitung surveilens yang dipakai adalah insiden rate.
Insiden rate infeksi luka operasi/tindakan adalah jumlah pasien infeksi
luka operasi (Numerator) dibagi jumlah total kasus operasi/tindakan
(Denominator) dikali 100%. Sedangkan Rate VAP/ISK/Phlebitis
adalah jumlah VAP/ISK/Phlebitis (Numerator) dibagi total jumlah hari
pemakaian alat (Denominator) dikali 1000.
Data harus dianalisa dengan cepat dan tepat, untuk
mendapatkan informasi apakah ada masalah infeksi HAIs, yang
memerlukan penanggulangan atau investigasi lebih lanjut. Interpretasi
yang dibuat harus menunjukkan informasi tentang penyimpangan
yang terjadi. Bandingkan angka infeksi HAIs apakah ada
penyimpangan, dimana terjadi kenaikkan atau penurunan yang cukup
tajam.
Perhatikan dan bandingkan kecenderungan menurut jenis
infeksi HAIs, ruang perawatan dan patogen penyebab bila ada. Perlu
dijelaskan sebab-sebab peningkatan atau penurunan angka infeksi
HAIs, jika ada data yang mendukung relevan dengan masalah yang
dimaksud. Cara menghitung dan menganalisa data infeksi:
1. Insiden Rate ISK
Jumlah ISK
----------------------------------------------------------X 1000
Jumlah hari pemakaian kateter urine menetap dalam kurun waktu
tertentu

2. Insiden Rate Phlebitis


Jumlah Plebitis
------------------------------------ X 1000
Jumlah hari pemakaian intra vena perifer dalam kurun waktu
tertentu

3. Insiden Rate ILO/Tindakan


Jumlah ILO
----------------------------------------- X 100
Jumlah kasus operasi dalam kurun waktu
tertentu

BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi Surveylens dilakukan dengan cara sebagai berikut :


1. Melakukan audit Surveylens setiap hari di Rawat Inap
2. Form surveylensyang dikerjakan
3. Hasil audit tersebut dilaporkan ke Tim PPI dan unit terkait

Anda mungkin juga menyukai