Anda di halaman 1dari 19

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 01.04.

04
RUMAH SAKIT TK III 01.06.01 DR REKSODIWIRYO

PANDUAN MANAJEMEN DATA

BAB I
DEFlNISI DATA

A. PENGERTIAN DATA
Data atau kumpulan informasi yang diperoleh dari satu pengamatan, dapat
berupa angka, lambang, atau sifat. Menurut Webster New World Dictionary,
pengertian data adalah things known or assesmed, yang berarti bahwa data itu
sesuatu yang diketahui atau dianggap. Diketahui artinya yang sudah terjadi
merupakan fakta (bukti). Data dapat memberikan gambaran tentang sesuatu
keadaan atau persoalan. Data dapat juga didefinisikan sebagai kumpulan informasi
atau yang diperoleh dari pengamatan (observasi) satu objek data yang baik untuk
data yang bisa dipercaya kebenarannya (Reliable), tepat waktu dan mencakup
ruang lingkup yang luas atau bisa memberikan gambaran tentang satu maslah
secara menyeluruh merupakan data relevan.
Jenis-jenis data dapat dibagi berdasarkan sifatnya, sumbernya, cara
memperolehnya dan waktu pengumpulannya, jenis-jenis data ini yaitu:
1. Data kualitatif, adalah data yang tidak berbentuk angka, misalnya
kuesioner pertanyaan kepuasaan pasien, kualitas pelayanan sebuah
Rumah Sakit atau gaya kepemimpinan.
2. Data kuantitatif, adalah data yang berbentuk angka, misalnya tingkat
hunian (BOR), lama rawatan (ALOS), frekuensi penggunaan tempat tidur
oleh pasien (BLO), interval penggunaan tempat tidur (TOL).

Jenis-jenis data menurut sumbernya yaitu:

1. Data interval, adalah data dari dalam satu organisasi yang


menggambarkan keadaan organisasi tersebut contoh: jumlah karyawan
Rumah Sakit , penghasilan , pengeluaran, dan jenis pelayanan.
2. Data eksternal, adalah data dari luar satu organisasi yang dapat
menggambarkan faktor-faktor yang mumgkin mempengaruhi hasil kerja

1
suatu organisasi: kemampuan ekonomi pasien, (penghasilan,tingkat
ekonomi).

Jenis-jenis data menurut cara memperolehnya, antara lain:


1. Data Primer (primary data), adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh
perorangan / satu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan
data untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa
interview, observasi.
2. Data Sekunder (Secondary data), adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan.

Jenis-jenis data menurut waktu pengumpulannya:


1. Data Cross section, yaitu data yang dikumpulkan pada waktu tetentu (at a
point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu
tersebut. Misalnya: data kepuasaan pasien yang menggunakan kuesioner
2. Data berkala yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
melihat perkembangan satu kejadian atau kegiatan selama periode
tersebut, misalnya: data tingkat hunian pasien dari periode ke periode
(BOR,ALOS,TOL,BTO).

2
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Integrasi Data
Intergrasi data di Rumah Sakit Tk.III dr.Reksodiwiryo meliputi:
1. Data dari indikator mutu unit dan indikator mutu prioritas Rumah sakit
2. Data hasil monitoring kepatuhan panduan praktek klinis dan clinical
pathway di tingkat kelompok staf medis dan ditingkat prioritas Rumah
sakit
3. Data dari hasil surveilens infeksi
4. Data dari pelaporan insiden keselamatan pasien
5. Data hasil monitoring kinerja staf klinis
6. Data hasil pengukuran budaya keselamatan
7. Integrasi data ditingkat Rumah sakit dan Unit kerja mulai dari proses
pengumpulan, pelaporan, validasi dan publikasi indikator mutu.

Data indikator mutu prioritas rumah sakit terdiri dari:


1. Indikator Area Klinis
a. Asesmen Pasien
b. Pelayanan Laboratorium
c. Pelayanan Radiologi
d. Prosedur Bedah
e. Penggunaan antibiotik serta pelayanan farmasi
f. Penggunaan anestesi sedasi
g. Penggunaan darah dan produk-produk darah

2. Data Indikator Area Manajemen


a. Kepuasan Pelayanan Farmasi
b. Pelaporan aktifitas sesuai peraturan Undang-undang
c. Manajemen Resiko
d. Harapan dan kepuasaan pasien/keluarga
e. Harapan dan kepuasan staf

3
3. Data Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
a. Ketepatan identifikasi pasien
b. Peningkatan komunikasi efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
d. Kepastian tepat waktu, tepat prosedur, tepat pasien operasi
e. Pengurangan resiko infeksi terkait layanan kesehatan

4. Evaluasi PPK (CP)


a. Lama Rawatan Appendict
b. Lama Rawatan GEA
c. Lama Rawatan Vertigo
d. Lama Rawatan DM

Data Indikator Mutu Unit Layanan terdiri dari :

1. Indikator mutu IGD dipilih dan ditetapkan


a. Jam buka pelayanan Gawat Darurat
b. Pemberian pelayanan gawat darurat yang bersetifikat yang masih
berlaku BLS/PPGD/GELS/ALS
c. Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat
d. Kepuasan pelanggan
e. Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka
2. Indikator mutu rawat jalan
a. Dokter pemberi pelayanan di poliklinik spesialis
b. Jam buka pelayanan
c. Waktu tunggu di rawat jalan
d. Kepuasan pelanggan
3. Indikator mutu rawat inap
a. Kejadian pulang paksa
b. Kepuasan pelanggan
4. Indikator mutu bedah sentral
a. Waktu tunggu operasi elektif
b. Kejadian kematian di meja operasi
c. Tidak adanya kejadian operasi salah sisi

4
d. Tidak adanya kejadian operasi salah orang
e. Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi
5. Indikator mutu persalinan dan perinatologi
a. Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit
b. Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi
c. Kepuasan pelanggan
6. Indikator mutu intensif
a. Pemberi pelayanan unit intensif
b. Rata- rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus
yang sama < 72 jam
7. Indikator mutu radiologi
a. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
b. Kejadian kegagalan pelayanan rongent
c. Kepuasan pelanggan
8. Indikator mutu labotarorium
a. Waktu tunggu hasil pelayanan Laboratorium
b. Kepuasan pelanggan
9. Indikator mutu rahabilitasi klinik
a. Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik
b. Kepuasan pelanggan
10. Indikator mutu farmasi
a. Waktu tunggu pelayanan Obat jadi danRacikan
b. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
c. Kepuasan pelanggan
11. Indikator mutu gizi
a. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
b. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
12. Indikator mutu tranfusi darah
a. Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan tranfusi
b. Kejadian reaksi tranfusi
13. Indikator mutu rekam medic
a. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan
b. Kelengkapan informend concent setelah mendapatkan informasi yang
jelas
5
c. Waktu penyediaan dokumen rekam medic pelayanan rawat jalan
d. Waktu penyediaan dokumen rekam medic pelayanan rawat inap
14. Indikator mutu pengelolaan limbah
a. Baku mutu limbah cair
b. Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan
15. Indikator mutu administrasi dan manajemen
a. Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja
b. Ketetapan waktu pengusulan kenaikan pangkat
c. Ketetapan waktu pengurusan gaji berkala
16. Indikator mutu ambulance/kereta jenazah
a. Waktu pelayanan ambulance/ kereta jenazah
b. Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta jenazah di rumah
sakit
17. Indikator mutu pemulasaraan jenazah
a. Waktu tanggap (response time) pelayanan pemulasaraan jenazah
18. Indikator mutu pelayanan pemeliharaan saranan rumah sakit
a. Kecepatan waktu menanggapi kerusakan
b. Ketepatan waktu pemeliharaan alat
19. Indikator mutu pelayanan loundry
a. Tidak adanya kejadian linen yang hilang
b. Ketetapan waktu penyediaan linen untuk ruang rawar inap
20. Indikator mutu pencegahan dan pengendalian infeksi ( PPI )
a. Tersedia APD disetiap instalasi/ departemen
b. Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial /HAIs (Health
Care Associated Infection) di RS (min 1 parameter).

6
BAB III
TATA LAKSANA

A. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan faktor penting karna hal ini berkaitan
dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya dan alat yang
digunakan. Metode pengumpulan dta dilakukan untuk mengumpulkan data, metode
menunjukkan suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui
angket, wawancara, pengamatan.

1. Metode Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara


melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Metode ini merupakan
metode pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat
secara sistematik. Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data:
a. Indikator Area Klinik : waktu tunggu pelayanan laboratorium, waktu
tunggu hasil radiologi.
b. Indikator Area Manajemen : pelaporan aktifitas sesuai peraturan UU
manjemen resiko.
c. Indikator Area Sasaran Keselamatan Pasien.

2. Metode Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data secara tidak


langsung instrumen atau alat pengumpulan datanya disebut angket yang berisi
sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh responden (Sutopo, 2006:82).
Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon
sesuai dengan persepsi. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data
indikator araea manajemen, harapan dan kepuasan pasien / keluarga, harapan
dan kepuasan staf.Pengumpulan data di unit kerja / layanan dilakukan oleh PIC
data yang dikumpul ada yang bersifat harian, mingguan dan bulanan.
Pelaporan data di unit kerja oleh kepala unit kerja ditujukan kepada
Kepala Rumah Sakit dengan Tembusan Laporan Kainstalasi, Komote Medik/
Keperawatan, Tim PMKP.

7
B. PELAPORAN DATA
Hasil analisa data dari unit kerja dilaporkan kepada Karumkit dengan
tembusan Ketua Tim PMKP.
Ketua Tim PMKP melaporkan hasil analisa data indikator mutu
pelayanan prioritas kepada Karumkit sekurang-kurangnya 3 bulan sekali
dalam bentuk laporan triwulan.

C. ANALISIS DATA

Analisa data dapat dilakukan analisa dilakukan tiap 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan
atau 1 tahun, melalui grafik yang dapat memperlihatkan perubahan apakah menuju
perbaikan sesuai yang diharpakan, data dapat di analisa dengan:

1. Run Chart
2. Control Chart
3. Histogram
4. Pareto Chart
1. Run Chart, Menggunakan dua variabel yang menunjukkan dinamika proses
yang sedang berlangsung, dimana variabel yang terjadi di monitor sedemikian rupa
sehingga nampak jelas perubahan hasil yang diamati variabel waktu untuk sumbu X
sebagai acuan terjadinya perubahan. Variabel peristiwa even untuk sumbu Y. Dalam
diagram ini titik data dihubungkan dengan garis nilai rata-rata dari data tersebut.
Run Chart digunakan untuk :
a. Memahami gambaran suatu proses
b. Trend dan Shift/ bergeseran dalam proses
c. Variasi dari waktu ke waktu
d. Untuk mengidentifikasi penurunan atau peningkatan proses dari waktu ke
waktu.

2. Control cahart adalah garfik yang menggambarkan data dari waktu ke waktu,
control chart lebih spesifikasi dari Run cahrt karna dapat menilai apakah proses
berada dalam kontrol / tidak garis kontrol atas (UCL) upaya control line dan garis
kontrol bawah (low control line. Contoh chart memiliki daya statistik untuk
mendeteksi perubahan. Digunakan untuk monitoring perbaikan (quality
improvement) dalam control chart data dapat dalam berikut:

8
a. Persentasi
b. Rates
c. Counts
d. Individual values

Control Chart banyak model namun dapat di interpretasikan dengan cara


yang sama jenis grafik ini digunakan untuk mempelajari fruktuasi dalam suatu
proses selama periode waktu tertentu. Grafik ini berguna untuk membuat
perbandingan dan menyimpulkan konsistensi atau variasi proses.

3. Histogram adalah grafik untuk mengetahui distribusi / penyebaran data


sehingga diperlukan informasi yang lebih banyak dan akan memudahkan untuk
mendapatkan kesimpulan data tersebut. Dalam histogram, data ditampilkan dalam
grafik dan mudah untuk melihat trend. Prinsip pembuatan histogram tidak jauh
berbeda dengan pembuatan garfik garis, hanya penyajiannya digambirkan dengan
sel-sel yang mempunyai luas area yang sama frekuensi datanya. Penyajian bentuk
diagram berfungsi memperlihatkan perbandingan atau proporsi menyeluruh. Jadi
analisa dta yang disajikan untuk membandingkan antara kelompok/variabel
berdasarkan presentase keseluruhan, sebagai dasar penyajian / tabel distribusi
frekuensi.

4. Pareto Chart, adalah grafik barang yang menunjukan masalah berdasarkan


urutan banyaknya jumlah kejadian. Urutannya mulai dari jumlah permasalahan yang
paling banyak terjadi sampai yang paling sedikit terjadi. Dlam grafik ditunjukkan
dengan barang garfik tertinggi (paling kiri) hingaa garfik terendah (paling kanan).
Tujuh langkah mengidentifikasi penyebab pentingnya menggunakan analisis pareto:
a. Formulir tabel daftar penyebab dan frekuensi mereka sebagai persentasi
b. Mengatur baris dalam urutan urutan penurunan pentingnya penyebab yaitu
paling penting pertam
c. Tamabhakan kolom persentase kumulatif ke meja
d. Plot dengan penyebab pada x-axis dan persentase kumulatif pada sumbu
Y
e. Bergabung dengan poin di atas untuk membentuk kurva
f. Plot (pada grafik yang sama) grafik barang dengan penyebab pada x-axis
dan frekuensi sumbu Y

9
g. Menarik garis di 805 pada Y-axis sejajar dengan sumbu X, kemudian garis
pada titik persimpangan dengan kurva sumbu X

Pareto Chart merupakan tool yang membantu tim melihat penyebab atau
maslah yang penting sering terjadi. Chart memperlihatkan aktifitas atau area yang
berkontribusi paling buruk mutunya. Pareto Cahrt berbasis dengan bahan jumlah
kecil penyebab akan memiliki kontribusi paling buruk mutunya.

D. FEEDBACK (UMPAN BALIK)


Laporan PMKP dilaporkan oleh karumkit kepada Dandenkesyah
01.04.01 Padang selaku perwakilan pemilik. Dandenkesyah mengevaluasi
laporan PMKP yang diterima oleh Rumah Sakit untuk diberikan evaluasi
feedback (umpan balik) kepada karumkit. Karumkit membuat rencana tindak
lanjut feedback (umpan balik) dari Dandenkesyah.

E. PUBLIKASI DATA

Publikasi data adalah Kegiatan menyebarkan informasi hasil kegiatan kepada


seluruh staff ataupun kepada pihak eksternal. Kegiatan publikasi ini dilakukan
secara reguler melalui media yang efektif.

Tujuan publikasi data :

1. Sebagai acuan dalam melakukan publikasi data mutu dan keselamatan


pasien yang valid di Rumah Sakit Tk.III dr.Reksodiwiryo.
2. Memberikan kepercayaan publik mengenai mutu pelayanan yang diberikan
di Rumah Sakit Tk.III dr.Reksodiwiryo.
3. Penyebarluasan hasil pengolahan data yang telah di validasi agar dapat di
mengerti oleh publik

Prosedur publikasi data :

1. Tiap unit mengumpulkan data setiap bulan dengan menggunakan form


indikator mutu yang berupa sensus harian
2. Tiap unit mengolah hasil dari sensus harian tiap bulan
3. Tiap unit mengumpulkan data mentah dan hasil olahan data tiap bulan ke
Tim PMKP

10
4. Kemudian Tim PMPKP melakukan validasi data
5. Setelah hasil validasi data sudah selesai Tim PMPK membuat laporan
evaluasi triwulan dan tahunan
6. Kemudian laporan evaluasi triwulan dan tahunan di laporkan kepada
Kepala Rumah Sakit Tk.III dr.Reksodiwiryo
7. Setelah dilaporkan kepada Kepala Rumah Sakit Tk.III dr.Reksodiwiryo
triwulan dan tahunan dipublikasikan kepada seluruh staff melalui rapat
akbar yang diselenggarakan tiap bulan

Kriteria Data Publikasi :


1. Data yang akan dipublikasikan adalah data Indikator area klinik :
a) Indikator mutu prioritas Rumah Sakit Tk.III dr.Reksodiwiryo
b) Indikator mutu nasional.
2. Data yang sudah dilakukan pengamanan (enkripsi, pdf, firewall).
3. Data-data yang akan dilakukan perbandingan dengan rumah sakit lain
(benchmark) adalah sebagai berikut :
a. data indikator mutu nasional (indikator mutu wajib) terdiri dari 12 data
indikator yaitu : kecepatan respon terhadap komplain, kepuasan
pasien dan keluarga, kepatuhan terhadap clinical pathway, kepatuhan
upaya pencegahan resiko cedera akibat pasien jatuh, kepatuhan cuci
tangan, kepatuhan penggunaan formularium nasional, wajib lapor hasil
tes kritis laboratorium, kepatuhan jam visite dokter spesialis,
penundaan operasi elektif, waktu tunggu rawat jalan, emergency
respon time, kepatuhan identifikasi pasien.
b. data insiden rate heatlh associated infections (HAIs) : kejadian
dekubitus selama masa perawatan, infeksi saluran kemih (ISK), infeksi
daerah operasi (IDO), infeksi luka infus (phlebitis).
Data-data tersebut dibandingkan dengan menggunakan aplikasi Sismadak.

F. KEAMANAN DAN KERAHASIAAN DATA

1. Enkripsi disk, mengacu pada teknologi enkripsi yang mengenkripsi data


pada hard disk.;

11
2. Perangkat Lunak, solusi keamanan berbasis mengenkripsi data untuk
mencegah data dari dicuri. Hardware solusi keamanan berbasis dapat
mencegah membaca dan menulis akses ke data dan karenanya menawarkan
perlindungan yang sangat kuat terhadap penyalahgunaan dan akses yang
tidak sah.
3. Hardware,hardware melindungi gambar sistem operasi dan file sistem hak
istimewa dari dirusak. Oleh karena itu, sistem benar-benar aman bisa dibuat
dengan menggunakan kombinasi dari perangkat keras dan kebijakan
keamanan berbasis sistem administrasi aman;
4. Backup, digunakan untuk memastikan data yang hilang dapat dipulihkan;
5. Data Masking, data terstruktur adalah proses menutupi (masking) data
tertentu dalam tabel database atau sel untuk memastikan bahwa keamanan
data sensitif dipelihara dan informasi tidak terkena personel yang tidak sah.
6. Data Erasure, penghapusan data adalah metode Timpa berbasis software
yang benar-benar menghancurkan semua data elektronik yang berada pada
hard drive atau media digital lainnya untuk memastikan bahwa tidak ada data
yang sensitif yang bocor saat suatu aktiva pensiun atau digunakan kembali.

Sistem keamanan data yang digunakan dirumah sakit Tk. III 01.06.01 dr.
Reksodiwiryo Padang diantaranya :

1. Enkripsi

Sebuah proses yang melakukan perubahan sebuah kode dari yang bisa
dimengerti menjadi sebuah kode yang tidak bisa dimengerti (tidak terbaca).
enkripsi juga dapat diartikan sebagai kode atau chipper.

Langkah-langkah pelaksanaan system keamanan data enkripsi :


a) Data yang dikirim dalam bentuk mentah (tidak terenkripsi) disebut plaintext
b) Data kemudian dienkripsi menggunakan algoritma enkripsi dan kunci
enkripsi
c) Proses tersebut menghasilkan sebuah bentuk data baru yang disebut
chipertext
d) Chipertext ini hanya mampu dibaca apabila diuraikan terlebih dahulu
dengan menggunakan sebuah kunci yang cocok dengannya, proses
pengubahan bentuk dari chipertext menjadi plaintext ini disebut dekripsi.

12
Enkripsi dapat dibagi menjadi dua jenisyaitu :

Public Key – Kunci Asimetris

Kriptografi asimetris atau juga dikenal sebagai kriptografi kunci publik,


menggunakan dua kunci yang berbeda: satu public dan satu privat yang
saling terkait secara matematis. Kunci public bisa dibagi dengan semua
orang, sedangkan kunci privat harus dirahasiakan. RSA
merupakan algoritma asimetris yang paling banyak digunakan.

Private Key – Kunci Simetris

13
Kunci simetris menggunakan kunci yang sama untuk melakukan enkripsi dan
dekripsi pada data. Pada saat akan melakukan dekripsi, pengirim harus terlebih
dahulu membagikan private keynya agar mampu didekripsi oleh penerima. Kunci
simetris yang paling banyak digunakan adalah AES, yang diciptakan untuk
melindungi informasi rahasia pemerintah.

2. Firewall 

suatu keamanan yang bersifat seperti sebuah filter yang bertujuan untuk
menjaga (prevent) agar akses (ke dalam atau ke luar) dari orang yang tidak
berwenang tidak dapat dilakukan.

Langkah-langkah membangun system keamanan data menggunakan firewall :

1. Mengidentifikasi bentuk jaringan yang dimiliki

Mengetahui bentuk jaringan yang dimiliki khususnya toplogi yang di gunakan


serta protocol jaringan, akan memudahkan dalam mendesain sebuah firewall

2. Menentukan Policy atau kebijakan dengan mengidentifikasi :


a) Menentukan apa saja yang perlu di layani
b) Menentukan individu atau kelompok-kelompok yang akan dikenakan
policy atau kebijakan tersebut
c) Menentukan layanan-layanan yang dibutuhkan oleh tiap tiap individu atau
kelompok yang menggunakan jaringan
d) Berdasarkan setiap layanan yang di gunakan oleh individu atau kelompok
tersebut akan ditentukan bagaimana konfigurasi terbaik yang akan
membuatnya semakin aman
e) Menerapkankan semua policy atau kebijakan tersebut

3. Menyiapkan Software / Hardware yang akan digunakan

Baik itu operating system yang mendukung atau software-software khusus


pendukung firewall seperti ipchains, atau iptable spadalinux, dsb. Serta
konfigurasi hardware yang akan mendukung firewall tersebut.

4. Melakukan test konfigurasi

14
Pengujian terhadap firewall yang telah selesai di bangun haruslah dilakukan,
terutama  untuk mengetahui hasil yang akan kita dapatkan, caranya dapat
menggunakan tool tool yang biasa dilakukan untuk mengaudit seperti nmap.

Cara keja system keamanan data menggunakan firewall :

1. Menutup traffic yang datang (incoming network traffic) berdasarkan


sumber atau tujuan dari traffic tersebut : memblok incoming network
traffic yang tidak diinginkan adalah fitur yang paling umum yang
disediakan oleh firewall.
2. Menutup traffic yang keluar (outgoing network traffic) berdasarkan
sumber atau tujuan dari traffic tersebut : Firewall juga bisa menyaring
traffic yang yang berasal dari jaringan internal ke Internet, misalnya
ketika kita ingin mencegah user dari mengakses situs-situs porno.

3. Menutup traffic berdasarkan kontennya: Firewall yang lebih canggih


dapat memonitor traffic dari konten-kontent yang tidak di inginkan,
misalnya firewall yang didalamnya terintegrasi antivirus ia dapat
mencegah file yang terinveksi oleh virus masuk ke komputer atau
jaringan komputer internal yang kita miliki.

4. Melaporkan traffic di jaringan dan kegiatan firewall  : Ketika memonitor


traffic jaringan dari dan ke Internet, yang juga penting adalah
mengetahui apa yang dikerjakan oleh firewall, siapa yang mencoba
membobol jaringan internal dan siapa yang mencoba mengakses
informasi yang tidak layak dari Internet.
3. Sistem keamanan data mengunakan pdf

Salah satu kelebihan dari file PDF adalah dapat diproteksi sehingga hanya
dapat dibaca tidak bisa dicopy dan print.cara ini sangat cocok bagi anda yang
ingin membuat ebook dan disebarkan secara gratis namun tidak menginginkan
orang lain memperbanyak atau menyalin tanpa izin.untuk mengamankan file PDF
ada dua cara yang bisa kita pilih yaitu online atau menggunakan aplikasi PDF
Reader seperti PDF X-Change Viewer.

15
Ciri-Ciri File PDF Yang Diproteksi

1. Saat dibuka dengan aplikasi pembaca PDF akan muncul kata Secured
dibelakang nama file.
2. Teks tidak dapat dipilih (select) walaupun bisa tetapi tidak dapat dicopy.
3. Jika tidak diizinkan untuk mencetak maka saat kita pilih print, menu print akan
berwarna abu-abu (non aktif)

Langkah-langkahMengamankan data PDF Agar Tidak Bisa Dicopy dan Cetak

1. PDFProtect!

PDFProtect.net sebetulnya situs untuk memberi password pdf online tetapi dapat
juga digunakan untuk mengamankan file pdf dengan mencegah orang lain untuk
melakukan modifikasi, dan berikut langkahnya.

a) Kunjungi halaman pdfprotect.net


b) Lalu upload dokumen PDF dari komputer, DropBox atau Google Drive.
c) Selanjutnya klik Advanced options, lalu centang Require a different
password to change permissions lalu masukan password untuk mengedit.

16
d) Kemudian  pada opsi Printing allowed pilih None dan hilangkan tanda
centang Allow copying text, images and other content.

e) Terakhir pilih Protect dan download hasilnya.

2. Menggunakan PDF X-Change Viewer

a) Jalankan aplikasi PDF X-Change viewer kemudian buka file PDF yang ingin
kita proteksi.
b) Pilih Menu File – Document Properties

17
c) Lalu pilih menu Security dan pada Security Method pilih password security.

d) Centang Require a password to change permission for the document, lalu


masukan password untuk mengedit sebanyak dua kali.
e) Buang centang Enable copying of text, images and other content, lalu OK dan
OK lagi. Lihat pengaturannya pada gambar dibawah ini.

Terakhir Save agar perubahan tersimpan dan ditandai dengan munculnya tulisan
[SECURED

18
19

Anda mungkin juga menyukai