PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Visi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Permata Bunda adalah Menjadi
Rumah Sakit Ibu dan Anak tertdepan dengan pelayanan yang profesional,
bermutu, dan terjangkau. Untuk dapat mewujudkan Visi RSIA Permata Bunda
tersebut, maka ditetapkan 4 (empat) Misi sebagai berikut : 1. Melakukan
pengelolaan Rumah Sakit secara Profesional,efektif,efisien dan peduli
lingkungan. 2. Memberikan pelayanan kesehatan yang berfokus kepada
peningkatan mutu dan keselamatan pasien. 3. Menyelenggarakan program
pengembangan SDM dan sarana prasarana yang berkualitas. 4. Mengutamakan
tarif yang terjangkau namum bisa menukung operasional dan perkembangan
rumah sakit. Untuk memberikan pelayanan dengan mengutamakan mutu,
keselamatan dan kepuasan pasien RSIA Permata Bunda melakukan kegiatan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang sesuai dengan Standar
Akreditasi KARS versi 2012. Kegiatan ini dilakukan di setiap unit terkait untuk
mengukur kinerja pelayanan rumah sakit dan sebagai manajemen kontrol untuk
mendukung pengambilan keputusan.
Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RSIA Permata Bunda
pada tahun 2018 menetapkan indikator rumah sakit yang sesuai dengan standar
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) dari KARS Versi 2012.
Berdasarkan standar PMKP , dapat diklasifikasikannya indikator rumah sakit
sebagai berikut: 6 Indikator Unit Rawat Jalan, 10 Indikator Unit Rawat Inap, 8
Indikator Unit Gawat Darurat, 7 Indikator Unit Instalasi Bedah Sentral, 8
Indikator Unit Kamar Bersalin dan Perinatologi, 4 Indikator Unit Rekam
Medis, 3 Indikator Pelayanan Gizi, 9 Indikator Administrasi dan Manajemen ,
4 Indikator Unit Farmasi, 3 Indikator Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, 4
Indikator Unit Laboratorium Patologi Klinik, 2 Indikator Pengelolaan Limbah,
3 Indikator Pelayanan Ambulance, 1 Indikator Pelayanan Pemulasaraan
Jenazah, 3 Indikator Peelayanan pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, 2 Indikator
Pelayanan Laundry.
1
Selain pemantauan yang dilakukan oleh instalasi / unit kerja masing-
masing, pemantauan juga dilakukan melalui program validasi data.
Penyahihan/validasi data merupakan alat penting untuk memahami mutu dari
data mutu dan untuk mencapai tingkat di mana data tersebut cukup
meyakinkan bagi para pembuat keputusan. Hitungan keakuratan dilakukan
dengan membandingkan hasil data orang pertama dengan orang kedua. Hasil
data orang kedua harus ≥ 90% dari hasil data orang pertama untuk dikatakan
sebagai data valid.
Seiring pemenuhan standar pelayanan kesehatan rumah sakit maka pada
29 Desember 2017 RSIA Permata Bunda diakui telah memenuhi Standar
Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 dan dinyatakan Lulus Perdana ( Bintang
Satu) oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Laporan di tahun 2018 ini dibuat untuk mengevaluasi perkembangan hasil
pemantauan indikator mutu yang diambil oleh instalasi / unit kerja dari bulan
Januari sampai Maret 2018.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
2
BAB II
A. Kegiatan Pokok
Seperti telah dijelaskan di atas, kegiatan pemantauan indikator mutu
Triwulan I tahun 2018 yang dilaporkan adalah periode bulan Januari sampai
Maret 2018. Adapun indikator mutu yang dipantau adalah sebagai berikut:
1. Indikator Unit Rawat Jalan
a. Kemampuan Menangani Life Saving di Gawat
b. Ketersedian pelayanan rawat jalan
c. Buka pelayanan sesuai ketentuan
d. Waktu tunggu rawat jalan
e. Kepuasan pelanggan pada rawat jalan
2. Indikator Unit Rawat Inap
a. Pemberi pelayanan di rawat inap
b. Dokter penanggung jawab pasien rawat inap
c. Ketersediaan pelayanan rawat inap
d. Jam visite dr.Spesialis
e. Kejadian infeksi pasca operasi
f. Kejadian infeksi nosokomial
g. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan /
kematian
h. Kematian pasien > 48 jam
i. Kejadian pulang paksa
j. Kepuasaan pelanggan
3. Indikator Unit Gawat Darurat
a. Kemampuan menangani life saving di gawat darurat
b. Jam buka pelayanan di gawat darurat
3
c. Pemberian pelayanan ke gawat daruratan yang bersertifikat
BLS/PPGD/GELS/ALS/ACLS/ATLS
d. Ketersediaan Tim penanggulangan bencana
e. Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat
f. Kepuasan pelanggan di gawat darurat
g. Kematian pasien ≤ 24 jam di gawat darurat
h. Tidak adanya keharusan membayar uang muka
4. Indikator Unit Instalasi Bedah Sentral
a. Waktu tunggu operasi efektif
b. Kejadian kematian dimeja operasi
c. Tidak adanya kejadian operasi salah sisi
d. Tidak adanya kejadian operasi salah orang
e. Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi
f. Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada tubuh pasien
setelah operasi
g. Tidak ada komplikasi anastesi karena over dosis, reaksi anastesi
dan slah penempatan endotracheal tube.
5. Indikator Unit Bersalin dan Perinatologi
a. Kejadian kematian ibu karena persalinan
b. Pemberi pelayanan persalinan normal
c. Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit
d. Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi
e. Kemampuan menangani BBLR 1.500 gr – 2.500 gr
f. Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria
g. - Keluarga berencana oleh dokter Sp.OG
- Konseling KB Mantap
h. Kepuasan Pelanggan
6. Indikator Unit Rekam Medik
a. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai
pelayanan
b. Kelengkapan informed consent setelah mendapatka informasi yang
jelas
4
c. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan
d. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap.
7. Indikator Pelayanan Gizi
a. Ketetapan waktu pemberian makanan kepada pasien
b. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
c. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet.
8. Indikator Pelayanan Administrasi dan Manajemen
a. Tidak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat direksi
b. Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja
c. Ketetapan waktu pengusulan kenaikan pangkat ( tidak diterapkan )
d. Ketetapan waktu pengurusan kenaikan gaji berkala
e. Karyawan yang mendapatakan pelatihan minimal 20 jam pertahun
f. Cost Recovery
g. Ketetapan waktu penyusunan laporan keuagan
h. Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat
inap
i. Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan
9. Indikator Unit Farmasi
a. Waktu tunggu pelayanan
- Obat jadi
- Obat racikan
b. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
c. Kepuasan pelanggan
d. Penulisan resep sesuai formularium
10. Indikator Pencegahan dan Pencegahan Infeksi
a. Tersedianya anggota Tim PPI yang terlatih
b. Tersedianya alat pelindung diri (APD)
c. Terlaksananya kegiatan pencacatan dan pelaporan infeksi
nosokomial di rumah sakit, meliputi :
- Infeksi Luka Operasi (ILO)
- Infeksi Saluran Kemih (ISK)
- Infeksi Saluran Infus (ILI/ Flebitis)
5
11. Indikator Unit Laboratorium Patologi Klinik
a. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
b. Pelaksana ekspertisi
c. Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium
d. Kepuasan pelanggan
12. Indikator Pengolahan Limbah
a. Baku mutu limbah cair
b. Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan
13. Indikator Pelayanan Ambulance/ Kereta Jenazah
a. Waktu pelayanan ambulance / kereta jenazah
b. Kecepatan memberikan pelayanan ambulance / kereta jenazah di
Rumah Sakit
c. Response time pelayanan ambulance oleh masyarakat yang
membutuhkan
14. Indikator Pelayanan Pemulasaraan Jenazah
a. Waktu tanggap ( response time ) pelayanan pemulasaraan jenazah
15. Indikator Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
a. Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat
b. Ketepatan waktu pemeliharaan alat
c. Peraltan laboratorium dan alat ukur yang digunakan dalam
pelayanan terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan
kalibrasi.
16. Indikator Pelayanan Laundry
a. Tidak adanya kejadian linen yang hilang
b. Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap
C. Jadwal Kegiatan
7
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Pemantauan Indikator Mutu
1. Indikator Area Unit Rawat Jalan
2. PMKP Rajal 2 Ketersediaan a. Poli Anak 100% 100% 100% 100% Tercapai
pelayanan rawat jalan
b. Poli Penyakit 100% 100% 100% 100% Tercapai
dalam
c. Poli Bedah 100% 100% 100% 100% Tercapai
3. PMKP Rajal 3 Kejadian Infeksi Pasca ≤ 1,5 % 2,4% 1,3% 0,7% 1,46% Tercapai
Operasi
4. PMKP Rajal 4 Buka pelayanan sesuai 100 % 100% 100% 100% 100% Tercapai
ketentuan
5. PMKP Rajal 5 Waktu tunggu rawat ≤ 60 menit 100% 100% 100% 100% Tercapai
jalan
6. PMKP Rajal 6 Kepuasan pelanggan ≥ 90 % 76% 69,8% 18,6% 54.8% Tidak Tercapai
pada rawat jalan
≥ 80% 100% 88,4% 62,8% 83,7 Tercapai
2. PMKP Ranap 2 Dokter Penanggung 100% 100% 100% 100% 100% Tercapai
jawab Pasien rawat
inap
4. PMKP Ranap 4 Jam Visite dr. 08.00 s/d 16.00 100% 100% 100% 100% Tercapai
Spesialis Setiap hari kerja
5. PMKP Ranap 5 Kejadian Infeksi ≤ 1,5 % 2,4% 1,3% 0,7% 1,46% Tercapai
Pasca Operasi
- IDO
7. PMKP Ranap 7 Tidak adanya kejadian 100 % 100% 100% 100% 100% Tercapai
pasien jatuh yang
berakibat kecacatan /
kematian
3. PMKP UGD 3 Pemberian pelayanan 100 % 100% 100% 100% 100% Tercapai
ke gawat daruratan
yang bersertifikat
BLS/PPGD/GELS/AL
S/ACLS/ATLS
4. PMKP UGD 4 Ketersediaan Tim Satu Tim 0% 0% Satu Tim Satu Tim Satu Tim
Penanggulangan
Bencana
5. PMKP UGD 5 Waktu tanggap ≤ 5 menit terlayani, 100% 100% 100% 100% Tercapai
pelayanan dokter di setelah pasien
gawat darurat datang
6. PMKP UGD 6 Kepuasan pelanggan ≥70 % 100% 100% 100% 100% Tercapai
di gawat darurat
3. PMKP IBS 3 Tidak adanya kejadian 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Tercapai
operasi salah sisi
4. PMKP IBS 4 Tidak adanya kejadian 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Tercapai
operasi salah orang
5. PMKP IBS 5 Tidak adanya kejadian 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Tercapai
salah tindakan pada
operasi
6. PMKP IBS 6 Tidak adanya kejadian 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Tercapai
tertinggalnya benda
asing pada tubuh
pasien setelah operasi
7. PMKP IBS 7 Komplikasi anastesi 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Tercapai
karena over dosis ,
reaksi anastesi dan
salah penempatan
endotracheal tube
2. PMKP BP 2 Pemberi pelayanan a.Dokter Sp.OG 100% 100% 100% 100% Tercapai
persalinan normal
b.Dokter Umum 100% 100% 100% 100% Tercapai
terlatih (Asuhan
Persalinan Normal)
c. Bidan 100% 100% 100% 100% Tercapai
4. PMKP BP 4 Pemberi Pelayanan a.Dokter Sp.OG 100% 100% 100% 100% Tercapai
Persalinan Dengan
b.Dokter Sp.A 100% 100% 100% 100% Tercapai
Tindakan Operasi
c.Dokter Sp.An 100% 100% 100% 100% Tercapai
3. PMKP GZ 3 Tidak adanya kejadian 100 % 100% 100% 100% 100% Tercapai
kesalahan pemberian
diet
4. PMKP ADM 4 Ketepatan waktu 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Tercapai
pengurusan kenaikan
gaji berkala
5. PMKP ADM 5 Karyawan yang ≥ 60 % IPCN
mendapat pelatihan 6 x 12
minimal 20 jam jam = 72
pertahun jam
7. PMKP ADM 7 Ketepatan waktu 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Tercapai
penyusunan
laporan keuangan
8. PMKP ADM 8 Kecepatan waktu ≤ 2 jam 30 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit Tercapai
pemberian informasi
tentang tagihan pasien
rawat inap
9. PMKP ADM 9 Ketepatan waktu 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Tercapai
pemberian imbalan
(intentif) sesuai
kesepakatan waktu
9. Indikator Area Unit Farmasi
2. PMKP PPI 2 Tersediannya alat Tenaga Kesehatan 100% 100% 100% 100% Tercapai
pelindung diri (APD)
3. PMKP PPI 3 Terlaksananya Semua pasien yang 100% 100% 100% 100% Tercapai
kegiatan pencatatan mengalami infeksi
dan pelaporan infeksi pasca operasi
nosokonial di rumah ( adanya tanda-tanda
sakit , meliputi: radang dan
a. Infeksi Luka keluarnya pus dalam
Operasi (ILO) waktu >2x24 jam
b. Infeksi saluran Semua pasien 100% 100% 100% 100% Tercapai
kemih dengan pemasangan
kateter urine >2x24
jam (≤ 5%)
c. Infeksi Luka Semua pasien 100% 100% 100% 100% Tercapai
Infus (ILI/ dengan penggunaan
Flebitis) kateter vena perifer
(≤ 5%)
2. PMKP LAB 2 Pelaksana ekspertisi Dokter Sp.PK Dokter Dokter Dokter Sp.PK Tercapai
Sp.PK Sp.PK Sp.PK
3. PMKP LAB 3 Tidak adanya 100 % 100% 100% 100% 100% Tercapai
kesalahan pemberian
hasil pemeriksaan
laboratorium
2. PMKP LIM 2 Pengelolaan limbah 100% 100% 100% 100% 100% Tercapai
padat infeksius sesuai
dengan aturan
2. PMKP SAR 2 Ketepatan waktu 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Tercapai
pemeliharaan alat
3. PMKP SAR 3 Peralatan laboratorium 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Tercapai
dan alat ukur yang
digunakan dalam
pelayanan terkalibrasi
tepat waktu sesuai
dengan ketentuan
kalibrasi
16. Indikator Pelayanan Laundry
2. PMKP LAU 2 Ketepatan waktu 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Tercapai
penyediaan linen untuk
ruang rawat inap
BAB IV
PEMBAHASAN
Tabel 1
No. Standar PMKP Indikator Target Area
1. PMKP Rajal 6 Kepuasan pelanggan ≥ 90 % Rawat Jalan
2. PMKP Ranap 10 Kepuasan pelanggan ≥ 90 % Rawat Inap
3. PMKP BP 1 Kejadian kematian ibu 1. Pendarahan ≤ 1 Unit Bersalin dan
karena persalinan % Perinatologi
2. Sepsis ≤ 0,2 %
4 PMKP RM 1 Kelengkapan pengisian 100% Unit Rekam
rekam medik 24 jam Medik
setelah selesai
pelayanan
5 PMKP RM 3 Waktu penyediaan ≤ 10 Menit Unit Rekam
dokumen rekam medik Medik
pelayanan rawat inap
6 PMKP RM 4 Waktu penyediaan ≤ 10 Menit Unit Rekam
dokumen rekam medik Medik
pelayanan rawat inap
Tabel 2
No Standar Indikator SPM/ Pencapaian Rata- Ket
Jan Feb Mar
Target Rata
1. PMKP Rajal 6 Kepuasan ≥ 90 % 76% 69,8% 18,6% 54.8% Tidak
pelanggan Tercapai
di bulan maret menjadi 3,2% yang sebelumnya 7,14% dibulan februari, dari target
0 % yang telah ditetapkan, jika diratakan 5,17% target tidak tercapai per
triwulannya.
Perdarahan merupakan gangguan kehamilan yang pasti membuat ibu
cemas. Khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada janin.
kehamilan trimester pertama ada empat jenis perdarahan yang bisa terjadi:
1. Abortus iminiens. Ini adalah perdarahan pada rahim yang akan
berupa calon janin menempel di saluran telur (tuba falopi). Jika terjadi,
75% dibulan februari, dari target 100% yang telah ditetapkan, jika diratakan
20 menit dibulan februari, dari target ≤ 10 menit yang telah ditetapkan, jika
25 menit dibulan februari, dari target ≤ 15 menit yang telah ditetapkan, jika
2. Harapan :
a. Tercpainya persentase atau meningkatnya meningkatkan
kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai
pelayanan
a. Memberikan pengarahan, pengetahuan dan pelayanan kepada
petugas rekam medis, perawat dan dokter tentang arti penting
kelengkapan pengisian dokumen rekam medis rawat jalan berupa
identifikasi, autentifikasi, pelaporan dan pencatatan.